Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas dan
kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Keaktifan belajar
siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan
adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir
sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman, 2001:
98). Belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktifitas, baik aktifitas fisik maupun
psikis. Aktifitas fisik adalah siswa giat aktif dengan anggota badan, membuat
sesuatu,bermain maupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau
hanya pasif. Siswa yang memiliki aktifitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja
sebanyak – banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran.
Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar tidak lain adalah untuk
mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Mereka aktif membangun pemahaman atas
persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia
aktif berarti giat (bekerja, berusaha). Keaktifan diartikan sebagai hal atau keadaan dimana
siswa dapat aktif. Rousseau dalam (Sardiman, 1986: 95) menyatakan bahwa setiap orang
yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktifitas proses pembelajaran tidak akan terjadi.
Dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam belajar merupakan segala kegiatan yang
bersifat fisik maupun non fisik siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar yang optimal
sehingga dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif.
Dokumen laporan pendidikan di SMA Dharma Karya Ciputat, diperoleh data
hasil rata-rata belajar Pkn siswa mencapai nilai 75. Dan dari wawancara penulis dengan guru
mata pelajaran Pkn, diungkapkan bahwa siswa kurang antusias dalam pembelajaran, sulit
diatur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan sering merasa mengantuk selama
kegiatan pembelajaran.

Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa siswa di SMA Dharma Karya


kurang aktif dalam belajar Pkn. Sementara menurut Slameto, bahwa keberhasilan seorang
siswa dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh faktor motivasi. Motivasi diartikan
sebagai dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan. Motivasi
terbagi kedalam dua yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi internal adalah
dorongan dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan. Tujuan belajar adalah pencapaian
prestasi. Ada atau tidak adanya tujuan dalam diri siswa sangat berpengaruh terhadap kegiatan
belajar. Siswa yang memiliki tujuan selalu antusias dalam belajar, berpartisipasi aktif dan
cenderung memliki prestasi belajar yang baik. Keadaan dilapangan menunjukkan bahwa
motivasi belajar siswa masih rendah, dilihat dari kurangnya antusias siswa dalam
pembelajaran, sulit diatur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan sering merasa
mengantuk selama kegiatan pembelajaran.
Sementara itu, menurut Winkel seorang siswa yang memiliki motivasi yang
kuat akan memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Oleh karena itu siswa
dengan motivasi belajar yang kuat dapat mempunyai gairah dan semangat belajar yang tinggi
dan dapat membuat nya aktif selama pembelajaran Pkn sehingga dapat mencapai prestasi
yang tinggi.

Berdasarkan penelusuran pustaka di perspustakaan Universitas Pamulang,


belum ada penelitian yang mengkaji pengaruh motivasi belajar dengan keaktifan peserta
didik. Sedangkan motivasi belajar dan keaktifan peserta didik memiliki peran penting bagi
kesuksesan belajar. Kajian terhadap pengaruh motivasi belajar terhadap keaktuifan siswa
begitu penting bagi guru sebagai sumber referensi untuk dapat menciptakan suasana kelas
yang kondusif dan juga hasil belajar siswa yang memuaskan.
B. Identifikasi Masalah
Mencermati dasar pemikiran diatas maka permasalahan dalam penelitian ini
dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar PPKN peserta didik


2. Kurangnya minat peserta didik dalam belajar PPKN
3. Peserta didik kurang termotivasi dalam pembelajaran
4. Peserta didik belum bisa memahami materi dengan mudah
5. Peserta didik merasa mengantuk selama pembelajaran

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan mendalam
maka penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi variabelnya.
Oleh sebab itu, masalah dibatasi pada pengaruh motivasi belajar PKN terhadap keaktifan
peserta didik di SMA Dharma Karya Ciputat.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi fokus dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Apakah motivasi belajar berpengaruh terhadap keaktifan peserta didik dalam belajar
PPKN di SMA Dharma Karya Ciputat?

E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peserta Didik


a. Melatih siswa agar berpikiran kritis, kreatif, dan inovatif dalam pembelajaran
PPKN
b. Mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar
c. Mampu mencapai tujuan belajar siswa
d. Mampu memahami soal-soal PPKN yang telah tersedia
2. Bagi Guru
a. Sebagai tambahan data dalam informasi untuk perbaikan pengajaran di sekolah
tempat peneliti mengajar yang nantinya akan menerapkan pembelajaran kepada
siswa.

3. Bagi Sekolah
a. Sebagai sumbangan pemikiran guna perbaikan pengajaran di sekolah tempat
dilaksanakannya penelitian ini khususnya dan di sekolah lain pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai