Anda di halaman 1dari 12

Tugas Agama

Kerukunan Antar Umat Beragama

Kelompok 4 :

1. Ahmad Hujaemi
2. Farhan Subakti
3. Irma Dwijayanti
4. Noviolita
5. Siti Masturoh
6. Titania Ayuningtyas
7. Wirda Affiyanti
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmatNyalah akhirnya makalah
ini telah selesai disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam.

Makalah ini disusun agar mahasiswa atau para pembacanya dapat hidup rukun antar umat
beragama, karena di Indonesia terdapat banyak agama yang berbeda.

Dalam proses pemyusunan makalah ini, penyusun berupaya mengumpulkan informasi dari
berbagai referensi agar dapat merumuskan pokok-pokok bahasan tentang kerukunan antar hidup
Beragama.

Semoga makalah ini dapat membantu memperluas wawasan mahasiswa ataupun para
pembacanya tentang kerukunan antar umat beragama. Tentu saja makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu kami selaku penyusun makalah ini mohon maaf atas segala kekurangan yang ada, kami
selalu menanti saran dan kritik dari dosen pembimbing maupun pembaca agar makalah ini menjadi lebih
baik lagi kedepannya.
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR .................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 4

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 4

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

1.3. Tujuan .................................................................................................... 5

1.4. Manfaat ................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 6

2.1. Definisi Kerukunan ................................................................................ 6

2.2. Kerukunan antar umat beragama ........................................................ 8

2.3. Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama .......................... 9

2.4. Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama ...................................... 12

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 14

3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 14

3.2. Saran ........................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 15


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia adalah negara hukum yang mewajibkan warga negaranya memilih satu dari 5 agama
resmi di Indonesia. Namun kerukunan antar umat beragama di Indonesia dinilai masih banyak
menyisakan masalah. Kasus-kasus yang muncul terkait masalah kerukunan beragama pun belum bisa
terhapus secara tuntas. Kasus Ambon, Kupang, Poso, forum-forum islam ekstrimis dan lainnya
menyisakan masalah ibarat api dalam sekam yang sewaktu-waktu siap membara dan memanaskan
suasana di sekelilingnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pemahaman masyarakat tentang kerukunan atar
umat beragama perlu ditinjau ulang. Dikarenakan banyaknya ditemukan ketidak adanya kerukunan antar
agama, yang menjadikan adanya saling permusuhan, saling merasa ketidak adilan.

Maka dari itulah pentingnya kerukunan umat beragama, agar semua masyarakat yang mengalami
dan tidak mengalami efek negative dari ketidak rukunan agama bahwa kerukunan agama itu sangatlah
penting.

Islam Agama Rahmat bagi Seluruh Alam. Kata islam berarti damai, selamat, sejahtera,
penyerahan diri, taat dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama islam adalah agama yang
mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan hidup umat manusia
pada khususnya dan seluruh alam pada umumnya. Agama islam adalah agama yang Allah turunkan sejak
manusia pertama, Nabi pertama, yaitu Nabi Adam AS. Agama itu kemudian Allah turunkan secara
berkesinambungan kepada para Nabi dan Rasul-rasul berikutnya.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari beragam agama.
Kemajemukan yang ditandai dengan keanekaragaman agama itu mempunyai kecenderungan kuat
terhadap identitas agama masing- masing dan berpotensi konflik. Indonesia merupakan salah satu contoh
masyarakat yang multikultural. Multikultural masyarakat Indonesia tidak saja kerena keanekaragaman
suku, budaya,bahasa, ras tapi juga dalam hal agama. Agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia
adalah agama islam, Katolik, protestan, Hindu, Budha, Kong Hu Chu. Dari agama-agama tersebut
terjadilah perbedaan agama yang dianut masing-masing masyarakat Indonesia. Dengan perbedaan
tersebut apabila tidak terpelihara dengan baik bisa menimbulkan konflik antar umat beragama yang
bertentangan dengan nilai dasar agama itu sendiri yang mengajarkan kepada kita kedamaian, hidup saling
menghormati, dan saling tolong menolong.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama yang sejati, harus
tercipta satu konsep hidup bernegara yang mengikat semua anggota kelompok sosial yang berbeda agama
guna menghindari ”ledakan konflik antarumat beragama yang terjadi tiba-tiba”.

Makalah ini akan membahas tentang pentingnya menciptakan kerukunan antar umat beragama
dilingkungan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah kerukunan antar umat beragama adalah

1. Definisi dari Toleransi


2. Definisi dari Kerukunan
3. Apakah definisi dari kerukunan antar umat beragama?
4. Bagaimana menjaga kerukunan hidup antar umat beragama?
5. Apakah manfaat dari terciptannya kerukunan antar umat beragama?

1.3 Tujuan
Tujuan pada makalah kerukunan antar umat beragama adalah

1. Mengetahui definisi dari kerukunan


2. Mengetahui definisi Toleransi
3. Mengetahui definisi kerukunan antar umat beragama
4. Mengetahui cara menjaga kerukunan hidup antar umat beragama
5. Mengetahui manfaat dari terciptannya kerukunan antar umat beragama

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari menciptakan suasana rukun antar umat beragama dilingkungan
masyarakat yaitu dengan rasa aman, nyaman dan sejahtera.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Toleransi


Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau
antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Sikap toleransi menghindarkan
terjadinya diskriminasi, walaupun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam
suatu kelompok masyarakat.

Menurut bahasa, arti toleransi adalah menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang
berpendapat berbeda dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda.

Sedangkan menururt istilah toleransi adalah menahan diri, bersikap sabar,membiarkan


orang lain (kelompok) untuk berpendapat dan melakukan hal yang tidak sependapat atau sama
dengan kita tanpa melakukan intimidasi terhadap orang atau kelompok tersebut. Yaitu sikap
menghargai dan menghormati perbedaan antar sesama manusia.

Contoh sikap toleransi secara umum antara lain menghargai pendapat dan/atau pemikiran orang
lain yang berbeda dengan kita, serta saling tolong-menolong untuk kemanusiaan tanpa
memandang suku/ras/agama/kepercayaannya.

Istilah toleransi mencakup banyak bidang. Salah satunya adalah toleransi beragama, yang
merupakan sikap saling menghormati dan menghargai penganut agama lain, seperti:

• Tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita;

• Tidak mencela/menghina agama lain dengan alasan apapun; serta

• Tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain untuk beribadah sesuai
agama/kepercayaannya.

Toleransi dalam Alquran


Toleransi sudah dipaparkan dalam al-Quran secara komprehenshif, diantaranya
bagaimana Tuhan menjelaskan dalm Surah Al-Kafirun dari ayat 1 sampai ayat 6. Asbabun-
nuzulnya adalah tentang awal permintaan kaum Quraisy terhadap Nabi Muhammad bahwa untuk
saling menghormati antar agama maka pemuka Quraisy meminta supaya nabi menginstruksikan
kepada penganut muslim untuk bergiliran penyembahan terhadap dua Tuhan: hari ini
menyembah Tuhan Nabi Muhammad dan esok hari menyembah Tuhan kaum Quraisy.[1]
Dengan adanya keadilan dalam pelaksanaan ibadah dari kedua agama tersebut, maka menurut
pemuka quraish akan terjadi tolerasi antar agama. Keputusan ini tentunya ditentang oleh Allah,
dengan menurunkan Surah Al-Kafirun ayat 1-6.[1] Ternyata dalam agama tidak boleh ada
pencampuradukan keyakinan, lapangan tolerasi hanya ada di wilayah muamalah. Hal ini bisa di
lihat dari rujukan kitab-kitab tafsir, di antaranya Tafisr Al-Maraghi, juz 30 tentang penafsiran Surah
Al-Kafirun

2.2 Definisi Kerukunan


Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna “baik” dan “damai”. Intinya,
hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan “bersepakat” untuk tidak
menciptakan perselisihan dan pertengkaran (Depdikbud, 1985:850) Bila pemaknaan tersebut
dijadikan pegangan, maka “kerukunan” adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh
masyarakat manusia

Kerukunan dapat diartikan sebagai kondisi hidup dan kehidupan yang mencerminkan
suasana damai, tertib, tentram, sejahtera, hormat menghormati, harga menghargai, tenggang rasa,
gotong royong sesuai dengan ajaran agama dan kepribadian pancasila.

Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada
ketidakrukunan; serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama dengan
damai serta tenteram. Langkah-langkah untuk mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan
proses waktu serta dialog, saling terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih.
Kerukunan antarumat beragama bermakna rukun dan damainya dinamika kehidupan umat
beragama dalam segala aspek kehidupan, seperti aspek ibadah, toleransi, dan kerja sama
antarumat beragama.

Manusia ditakdirkan Allah Sebagai makhluk social yang membutuhkan hubungan dan
interaksi sosial dengan sesama manusia. Sebagai makhluk social, manusia memerlukan kerja
sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan material maupun
spiritual.

Ajaran Islam menganjurkan manusia untuk bekerja sama dan tolong menolong (ta’awun)
dengan sesama manusia dalam hal kebaikan. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan umat
Islam dapat berhubungan dengan siapa saja tanpa batasan ras, bangsa, dan agama.

Selain itu islam juga mengajarkan manusia untuk hidup bersaudara karena pada
hakikatnya kita bersaudara. Persaudaraan atau ukhuwah, merupakan salah satu ajaran yang pada
hakikatnya bukan bermakna persaudaraan antara orang-orang Islam, melainkan cenderung
memiliki arti sebagai persaudaraan yang didasarkan pada ajaran Islam atau persaudaraan yang
bersifat Islami.

Sungguh bahwa Allah telah menempatkan manusia secara keseluruhan sebagai Bani
Adam dalam kedudukan yang mulia, walaqad karramna bani Adam (QS 17:70).

Manusia diciptakan Allah SWT dengan identitas yang berbeda-beda agar mereka saling
mengenal dan saling memberi manfaat antara yang satu dengan yang lain (QS 49:13).

Tiap-tiap umat diberi aturan dan jalan yang berbeda, padahal andaikata Allah
menghendaki, Dia dapat menjadikan seluruh manusia tersatukan dalam kesatuan umat. Allah
SWT menciptakan perbedaan itu untuk member peluang berkompetisi secara sehat dalam
menggapai kebajikan, fastabiqul khairat (QS 5:48).

Sabda Rasul, seluruh manusia hendaknya menjadi saudara antara yang satu dengan yang
lain, wakunu ibadallahi ikhwana (Hadist Bukhari).

Dari ayat-ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an dan hadist sekurang-
kurangnya memperkenalkan empat macam ukhuwah, yakni:

1. Ukhuwah ‘ubudiyyah, ialah persaudaraan yang timbul dalam lingkup sesama makhluk yang
tunduk kepada Allah.

2. Ukhuwah insaniyyah atau basyariyyah, yakni persaudaraan karena sama-sama memiliki


kodrat sebagai manusia secara keseluruhan (persaudaraan antarmanusia, baik itu seiman maupun
berbeda keyakinan).

3. Ukhuwah wataniyyah wa an nasab, yakni persaudaraan yang didasari keterikatan keturunan


dan kebangsaan.

4. Ukhuwah diniyyah, yakni persaudaraan karena seiman atau seagama.

Esensi dari persaudaraan terletak pada kasih sayang yang ditampilkan bentuk perhatian,
kepedulian, hubungan yang akrab dan merasa senasib sepenanggungan. Nabi menggambarkan
hubungan persaudaraan dalam haditsnya yang artinya ” Seorang mukmin dengan mukmin yang
lain seperti satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh terluka, maka seluruh tubuh akan
merasakan demamnya. Ukhuwwah adalah persaudaraan yang berintikan kebersamaan dan
kesatuan antar sesama. Kebersamaan di kalangan muslim dikenal dengan istilah ukhuwwah
Islamiyah atau persaudaraan yang diikat oleh kesamaan aqidah.
Kerja sama antar umat bergama merupakan bagian dari hubungan sosial anatar manusia yang
tidak dilarang dalam ajaran Islam. Hubungan dan kerja sama dalam bidang-bidang ekonomi,
politik, maupun budaya tidak dilarang, bahkan dianjurkan sepanjang berada dalam ruang lingkup
kebaikan.

2.3. Kerukunan antar umat beragama


Kerukunan antar umat beragama adalah suatu kondisi sosial ketika semua golongan agama bisa
hidup bersama tanpa menguarangi hak dasar masing-masing untuk melaksanakan kewajiban
agamanya. Masing-masing pemeluk agama yang baik haruslah hidup rukun dan damai. Karena
itu kerukunan antar umat beragama tidak mungkin akan lahir dari sikap fanatisme buta dan sikap
tidak peduli atas hak keberagaman dan perasaan orang lain. Tetapi dalam hal ini tidak diartikan
bahwa kerukunan hidup antar umat beragama memberi ruang untuk mencampurkan unsur-unsur
tertentu dari agama yang berbeda , sebab hal tersebut akan merusak nilai agama itu sendiri.

Menurut Muhammad Maftuh Basyuni dalam seminar kerukunan antar umat beragama tanggal 31
Desember 2008 di Departemen Agama, mengatakan bahwa kerukunan umat beragama
merupakan pilar kerukunan nasional adalah sesuatu yang dinamis, karena itu harus dipelihara
terus dari waktu ke waktu. Kerukunan hidup antar umat beragama sendiri berarti keadaan
hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, menghargai
kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

Kerukunan antar umat beragama itu sendiri juga bisa diartikan dengan toleransi antar umat
beragama. Dalam toleransi itu sendiri pada dasarnya masyarakat harus bersikap lapang dada dan
menerima perbedaan antar umat beragama. Selain itu masyarakat juga harus saling menghormati
satu sama lainnya misalnya dalam hal beribadah, antar pemeluk agama yang satu dengan lainnya
tidak saling mengganggu.

Kerukunan umat Islam dengan penganut agama lainnya telah jelas disebutkan dalam Alqur’an
dan Al-hadits. Hal yang tidak diperbolehkan adalah dalam masalah akidah dan ibadah, seperti
pelaksanaan sosial, puasa dan haji, tidak dibenarkan adanya toleransi, sesuai dengan firman-Nya
dalam surat Al Kafirun: 6, yang artinya: “Bagimu agamamu, bagiku agamaku”.Beberapa prinsip
kerukunan antar umat beragama berdasar Hukum Islam :

a. Islam tidak membenarkan adanya paksaan dalam memeluk suatu agama (QS.Al-Baqarah :
256).
b. Allah SWT tidak melarang orang Islam untuk berbuat baik,berlaku adil dan tidak boleh
memusuhi penganut agama lain,selama mereka tidak memusuhi,tidak memerangi dan tidak
mengusir orang Islam.(QS. Al-Mutahanah : 8).

c. Setiap pemeluk agama mempunyai kebebasan untuk mengamalkan syari'at agamanya


masing-masing (QS.Al-Baqarah :139).

d. Islam mengharuskan berbuat baik dan menghormati hak-hak tetangga,tanpa membedakan


agama tetangga tersebut.Sikap menghormati terhadap tetangga itu dihubungkan dengan iman
kepada Allah SWT dan iman kepada hari akhir (Hadis Nabi riwayat Muttafaq Alaih).

e. Barangsiapa membunuh orang mu'ahid,orang kafir yang mempunyai perjanjian perdamaian


dengan umat Islam, tidak akan mencium bau surga;padahal bau surga itu telah tercium dari jarak
perjalanan empat puluh tahun (Hadis Nabi dari Abdullah bin 'Ash riwayat Bukhari). Sudah
banyak perjanjian damai dan perjanjian HAM yang dibuat oleh Negara Islam dan seluruh Negara
di dunia soal itu. Dan hanya sedikit yang melanggar, diantara yang melanggar itu diantaranya
Israel, sedangkan yang tidak melanggar dan sangatlah banyak, seperti Jerman, Cheko, Irlandia
dan masih sangat banyak yang tidak saya sebut satu persatu yang tetap menjaga perdamaian. Jadi
mereka yang menjaga perjanjian damai dengan orang Islam. Tidaklah dibenarkan membunuh
orang-orang yg tetap menjaga perdamaian dengan orang Islam. Bahkan menurut hadis tersebut
tidak akan mencium bau surga bagi yang membunuh orang tersebut tanpa kesalahan yang jelas.

Kerukunan antar umat beragama sangat diperlukan dalam kehidupan sehari- hari.
Dengan adanya kerukunan antar umat beragama kehidupan akan damai dan hidup saling
berdampingan. Perlu di ingat satu hal bahwa kerukunan antar umat beragama bukan berarti kita
megikuti agama mereka bahkan menjalankan ajaran agama mereka.

Untuk itulah kerukunan hidup antar umat beragama harus kita jaga agar tidak terjadi
konflik-konflik antar umat beragama. Terutama di masyarakat Indonesia yang multikultural
dalam hal agama, kita harus bisa hidup dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak
saling bermusuhan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak
langsung memberikan stabilitas dan kemajuan negara.

2.4. Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama


Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama salah satunya dengan dialog antar
umat beragama. Salah satu prasyarat terwujudnya masyarakat yang modern yang demokratis
adalah terwujudnya masyarakat yang menghargai kemajemukan (pluralitas) masyarakat dan
bangsa serta mewujudkannya dalam suatu keniscayaan. Untuk itulah kita harus saling menjaga
kerukunan hidup antar umat beragama. Secara historis banyak terjadi konflik antar umat
beragama, misalnya konflik di Poso antara umat islam dan umat kristen. Agama disini terlihat
sebagai pemicu atau sumber dari konflik tersebut. Sangatlah ironis konflik yang terjadi tersebut
padahal suatu agama pada dasarnya mengajarkan kepada para pemeluknya agar hidup dalam
kedamaian, saling tolong menolong dan juga saling menghormati. Untuk itu marilah kita jaga tali
persaudaraan antar sesama umat beragama.

Konflik yang terjadi antar umat beragama tersebut dalam masyarakat yang multkultural
adalah menjadi sebuah tantangan yang besar bagi masyarakat maupun pemerintah. Karena
konflik tersebut bisa menjadi ancaman serius bagi integrasi bangsa jika tidak dikelola secara baik
dan benar. Supaya agama bisa menjadi alat pemersatu bangsa, maka kemajemukan harus
dikelola dengan baik dan benar, maka diperlukan cara yang efektif yaitu dialog antar umat
beragama untuk permasalahan yang mengganjal antara masing-masing kelompok umat
beragama. Karena mungkin selama ini konflik yang timbul antara umat beragama terjadi karena
terputusnya jalinan informasi yang benar diantara pemeluk agama dari satu pihak ke pihak lain
sehingga timbul prasangka-prasangka negatif.

Indonesia yang multikultural terutama dalam hal agama membuat Indonesia menjadi sangat
rentang terhadap konflik antar umat beragama. Maka dari itu menjaga kerukunan antar umat
beragama sangatlah penting. Dalam kaitannya untuk menjaga kehidupan antar umat beragama
agar terjaga sekaligus tercipta kerukunan hidup antar umat beragama dalam masyarakat
khususnya masyarakat Indonesia misalnya dengan cara sebagai berikut:

1. Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama lain yaitu dengan
cara mengubah rasa curiga dan benci menjadi rasa penasaran yang positf dan mau menghargai
keyakinan orang lain.

2. Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi salahkan
orangnya. Misalnya dalam hal terorisme.

3. Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan olok-olok mereka karena ini bagian dari
sikap saling menghormati.

4. Hindari diskriminasi terhadap agama lain karena semua orang berhak mendapat fasilitas
yang sama seperti pendidikan, lapangan pekerjaan dan sebagainya.

Dengan memperhatikan cara menjaga kerukunan hidup antar umat beragama tersebut hendaknya
kita sesama manusia haruslah saling tolong menolong dan kita harus bisa menerima bahwa
perbedaan agama dengan orang lain adalah sebuah realitas dalam masyarakat yang multikultural
agar kehidupan antar umat beragma bisa terwujud.

2.5. Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama


Umat Beragama Diharapkan menjunjung tinggi Kerukunan antar umat beragama sehingga dapat
dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka yang akan memberikan stabilitas dan kemajuan negara.

1. Menumbuhkan rasa saling toleransi terhadap semua orang


2. Dapat terhindar dari adanya perpecahan antar umat beragama
3. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang rukun dan damai.
4. Terwujudnya keamanan dan ketentraman hidup sesama anggota masyarakat.
5. Terpenuhi hak-hak setiap anggota masyarakat sehingga menimbulkan kepuasan batin.
6. Menumbuhkan persatuan dan rasa kebersamaan.
7. Mencegah terjadinya pertentangan antara agama yang satu dengan yang lainnya
8. Mempersatukan perbedaan antarumat beragama
9. Dapat mempererat tali silaturahmi

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pentingnya kerukunan hidup antar umat beragama adalah terciptanya kehidupan masyarakat
yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak saling bermusuhan agar
agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung memberikan
stabilitas dan kemajuan Negara. Cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar
umat beragama adalah dengan mengadakan dialog antar umat beragama yang di dalamnya
membahas tentang hubungan antar sesama umat beragama. Selain itu ada beberapa cara menjaga
sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama antara lain:

a) Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama lain

b) Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi salahkan
orangnya.

c) Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan mengganggu umat lain yang sedang
beribadah.

d) Hindari diskriminasi terhadap agama lain.

3.2. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk masyarakat di Indonesia supaya menanamkan sejak dini
pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama agar terciptanya hidup rukun antar sesama
sehingga masyarakat merasa aman, nyaman dan sejahtera

Anda mungkin juga menyukai