Anda di halaman 1dari 3

MULTI LEVEL MARKETING DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Di tengah keterpurukan ekonomi nasional , banyak perusahaan atau pelaku bisnis menawarkan
sistem bisnis yang menjanjikan keberhasilan serta menawarkan kekayaan dalam waktu singkat.
Berbagai cara dan teori dipikirkan, bagaimana mengurangi biaya pemasaran namun barang terjual
laku. Kemudian muncullah sitem Multi Level Marketing atau networking marketing. Dari berbagai
kalangan banyak ikut bergabung baik awam maupun terpelajar.

A.Pengertian MLM
MLM adalah sebuah sistem penjualan langsung, dimana barang di pasarkan oleh konsumen secara
langsung dari produsen.Para konsumen yang sekaligus memasarkan barang mendapat imbalan
bonus. Bonus tersebut diambil dari keuntungan setiap pembeli yang dikenakan oleh pembeli
pertama berdasarkan ketentuan yang diatur. (Dr Erwandi Tarmizdi dalam buku Harta haram
muamalat kontemporer)

Banyak perusahaan melakukan sistem ini dengan berbagai alasan slah satunya untuk menghemat
biaya pemasaran, terutama masalah promosi dan biaya gaji pegawai.
Seiring waktu, timbul pertanyaan dalam masyarakat apakah bisnis model inii di perbolehkan secara
syariat atau tidak?

Ada beberapa kaedah penting dalam ilmu usul fiqih yang bisa di pegang dalam pelaku bisnis.
1. Al-ASHLU FIL MUAMALAH AL IBAHAH HATTA YADULLAD DALILUHU ALA TAHRIMIHA Pada
dasarnya segala hukum dalam muamalah adalah boleh, kecuali ada dalil/prinsip yang
melarangnya)
2. Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (qs Al- baqarah : 275)
3. Janganlah kamu saling memkan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan
perniagaan yang berlaku atas dasar suka sama suka diantara kamu ( an-nisa :29)

Islam memiliki karakteristik dan prinsip dalam pengembangan sistem bisnis, diantaranya adalah
terbebas dari unsure unsur DHARAR (BAHAYA), JAHALAH(TIDAK JELAS), DHALIM. Sehingga
pembagiannya harus jelas, adil, tidak mendholimi dan tidak menguntungkan suatu pihak (yang
paling atas. Dan juga terbebas dari unsur judi, gharar (menipu),haram, bathil , syubhat dan riba.
Karna semua itu menyangkut terhadap hak dan kewajiban sebagai makhluk dimuka bumi.

adapun yang membuat muamalah menjadi haram karena :


1. Riba
Riba menurut bahasa adalah ziyadah sedangkan menurut al qhqrdawi riba adalah : pinjaman
yang mensyaratkan didalamnya tambahan . maka tambahan tadi disebut riba
Riba dalam jual beli terbagi kepada:
1. Riba an-nasiah : penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang di
pertukarkan dengan barang ribawi yang mengakibatkan perbedaan nilai karena
penangguhan tadi. Contoh : seseorang membeli emas, namun pembayarannya di tangguhkan
bulan depan atau tahun depan yang mengakibatkan harga emas berbeda saat pembelian.
2. Riba Fadhl ; pertukaran antar barang sejenis dengan kadar atau takaran barang yang
berbeda.Contoh ditukarkan 1 kg emas 24 karat dengan 1 kg emas 18 karat walau sama sama
jenis emas.

Pendapat tentang hukumnya MLM :


1. Pendapat yang mengatakan bahwa MLM hukumnya mubah (boleh). Berdasarkan pendapat
lembaga fatwa Al-Azhar,Mesir.
Jikalau MLM tersebut terbebas dari unsur-unsur di atas,barang atau jasa yang dibisniskan
serta tata cara penjualannya halal, tidak syubhat dan tidak bertentangan dengan prinsip-
prinsip syari’ah.di atas. Memakai metode pemasaran secara bertingkat (levelisasi)
mengandung unsur-unsur positif, diisi dengan nilai-nilai Islam, sistemnya disesuaikan dengan
syari’ah Islam. Terdapat unsur-unsur silaturrahmi, dakwah serta pengenalan syariat.
Juga Bisnis yang dijalankan dengan sistem MLM tidak hanya sekedar menjalankan penjualan
produk barang ataupun jasa, yaitu jasa marketing yang berlevel-level (bertingkat-tingkat)
dengan imbalan berupa marketing fee, bonus, hadiah dan sebagainya, tergantung prestasi,
dan level seorang anggota. Jasa marketing yang bertindak sebagai perantara antara
produsen dan konsumen. Dalam istilah fikih Islam hal ini disebut Samsarah / Simsar. (Sayyid
Sabiq, Fikih Sunnah, jilid II, hlm 159)
Kegiatan samsarah dalam bentuk distributor, agen, member atau mitra niaga dalam fikih Islam
termasuk dalam akad ijarah. yaitu suatu transaksi memanfaatkan jasa orang lain dengan
imbalan, insentif atau bonus (ujrah) Semua ulama membolehkan akad seperti ini (Fikih
Sunnah, III, hlm 159).
Pendapat ini juga di dukung oleh fatwa MUI Indonesia DSN MUI sudah mengeluarkan
fatwa tentang MLM dengan nama Penjualan Langsung Berjenjang Syariah No 75 Tahun
2009.
2. Pendapat yang mengatakan bahwa MLM hukumnya Haram. Berdasarkan pendapat ulama
dewan kerajaan arab Saudi , lembaga fikih islam di sudan.
1. Sistemnya mengandung riba fadhl dan riba nasiah. Setiap anggota menyerahkan uang
dalam jumlah kecil untuk mendapatkan uang dalam jumlah yang lebih besar . ini berarti
uang ditukar dengan uang dengan nominal yang tidak sama dan tidak tunai. Sedangkan
status barang / produk yang di jual kepada konsumen sebats kedok karna barang
bukanlah tujuan orang ikut dalam jaringan tersebut.
2. Sistemnya Mengandur gharar yang diharamkan syariat. Karena mereka tahu apakah akan
berhasil merekrtu anggota dalam jumlah diinginkan atau tidak. Sedangkan jaringan harus
terus beroperasi. Dia tidak tahu berada dalam jaringan atas yang akan beruntung atau
jaringan bawah dia akan rugi. Dengan begitu dia tidak tahu akan rasio dan presentase
rugi dan untung. Bisa jadi mereka akan mendapatkan kerugian.
3. Mengandung unsure memakan harta manusia dengan cara bathil, karena yang mendapt
keuntungan dalam proses ini hanyalah perusahaan mlm dan sejumlah kecil anggota dari
yang mengelabui orang untuk bisa bergabung. Dengan dasar landasan surat annisa ayat
29 “janganlah kamu saling memakan harta sesame dengan jalan yang bathil “
4. MLM mengandung unsure penipuan, menyembunyikan cacat dan pembohongan public.
Karena soelah 2 ini adalah penjualan produk padahal ingin meraih keuntungan. Disisi lain
menjanjikan bonus besar namun jarang di peroleh setiap anggota. Ini adalah penipuan
yang diharamkan syariat. Dalam hadis “ tidak termasuk golonganku orang yang menipu “
HR Muslim )
Penjual dan pembeli dibenarkan melakukan khiyar(memilih) selagi mereka berada dalam
satu majelis dan belum berpisah.
Kesimpulan
Dari penulis bahwa MLM jikalau ada unsur unsur yang disebutkan dalam hal yang
dilarang dan yang diharamkan ulama sebagimana yang disebut ulama yang
mengharamkan,maka sistem MLM ini adalah haram karena tidak memenuhi prinsip
prinsip syariat. Namun jikalau dia masih dalam sitem koridor islam dan tidak mengandung
gharar, dhalim , riba, jahalah, dan dharar maka sistem ini dibolehkan.
Missi MLM Syari’ah
Saat ini melihat fenomena yang berkembang dimasyarakat, dengan menekan biaya pemasaran dan
meningkatkan taraf ekonomi islam, banyak dari pakar ekonomi islam mencoba membuat sistem bisnis
yang bertujuan meningkatkan perekonomian islam dan mencoba menumbuhkan perekonomian islam ke
taraf lebih baik
Di antara misi mulia itu adalah :

1. Mengangkat derjat ekonomi ummat melalui usaha yang sesuai dengan tuntunan syari’at Islam.
2. Meningkatkan jalinan ukhuwah ummat Islam di seluruh dunia
3. Membentuk jaringan ekonomi ummat yang berskala internasional, baik jaringan produksi, distribusi
maupun konsumennya sehingga dapat mendorong kemandirian dan kejayaan ekonomi ummat.
4. Memperkokoh ketahanan akidah dari serbuan idiologi, budaya dan produk yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai Islami.
5. Mengantisipasi dan mempersiapkan strategi dan daya saing menghadapi era globalisasi dan
teknologi informasi.
6. Meningkatkan ketenangan konsumen dengan tersedianya produk-produk halal dan thayyib.

Maka selagi memakai prinsip diatas , dalam pendapat penulis maka sistem MLM nya boleh..

Anda mungkin juga menyukai