Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR LAMPIRAN REGULASI

RUMAH SAKIT PRATAMA BUNGI

Hal 1 |
.Lampiran 1) Format Peraturan

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRATAMA BUNGI


NOMOR : /PER/RSP-BUNGI/VII/2018

TENTANG
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


DIREKTUR RUMAH SAKIT PRATAMA BUNGI KABUPATEN PINRANG,

MENIMBANG : 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

MENGINGAT : 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

MEMPERHATIKAN : 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

MEMUTUSKAN :
MENERAPKAN :

KESATU : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
KEDUA : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
KEEMPAT : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ditetapkan di : Pinrang
pada tanggal :

Direktur RS Pratama Bungi

Nama Jelas

Hal 2 |
Lampiran 2) Format Surat Keputusan

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRATAMA BUNGI


NOMOR : /KEP/RSP-BUNGI/VII/2018

TENTANG
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

DIREKTUR RUMAH SAKIT PRATAMA BUNGI KABUPATEN PINRANG,

MENIMBANG : 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

MENGINGAT : 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

MEMPERHATIKAN : 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

MEMUTUSKAN :
MENERAPKAN :

KESATU : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
KEDUA : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
KEEMPAT : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ditetapkan di : Pinrang
Pada tanggal :

Direktur RS Pratama Bungi

Nama Jelas

Hal 3 |
Lampiran 3) Format Kebijakan

KEBIJAKAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRATAMA BUNGI


NOMOR : /KEB/RSP-BUNGI/VII/2018

TENTANG
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

DIREKTUR RUMAH SAKIT PRATAMA BUNGI KABUPATEN PINRANG,

MENIMBANG : 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

MENGINGAT : 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

MEMPERHATIKAN : 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN :

KESATU : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
KEDUA : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
KEEMPAT : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ditetapkan di : Pinrang
Pada tanggal :

Direktur RS Pratama Bungi

Nama Jelas

Hal 4 |
Lampiran 4) Format Standar Prosedur Operasional

PENERIMAAN PASIEN BARU

No. Dokumen No Revisi Halaman

RUMAH SAKIT
PRATAMA BUNGI

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR
Direktur RS PratamaBungi
PROSEDUR
OPERASIONAL
Nama Jelas
Sebuah prosedur kerja yang dilakukan oleh tenaga
Pengertian
kesehatan yang bertugas di ruang IGD dalam menerima
pasien baru dan arahan tindakan berikutnya

Memberikan pelayanan gawat darurat yang cepat, tepat,


Tujuan
dan akurat.

Kebijakan 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
4. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
1. P e r a w a t m e n e r i m a p a s i e n , k e m u d i a n
Prosedur
c a t a t i d e n t i t a s l e n g k a p a d a n jelas .
2. Perawat melakukan anamnesa (auto dan
hetero anamnesa.
3. P e r a w a t m e l a k u k a n p e m e r i k s a a n
GCS,TTV, (T,N,P,S) dan
pemeriksaan fisik awal, serta
pemeriksaan laboratoriun jika
diperlukan.
4. Informed concernt ( SOP jika ada tindakan

Hal 5 |
yang akan dilakukan.
5. Pengelompokan pasien dan diagnose awal
a. Gawat darurat : memerlukan tindakan
segera dan mengancam jiwa
b. Gawat Non darurat: memerlukan tindakan
segera tetapi tidak mengancam jiwa
c. Non gawat darurat : tidak urgent tindakan
segera dan tidak mengancam jiwa.
6. Untuk Non gawat darurat boleh diberi terapi
sintomatis (berdasarkan gejala) dan
disarankan jika sakit berlanjut bisa berobat
lagi besok kepoli.
7. Untuk gawat darurat dan gawat Non darurat,
perawat menghubungi dokter jaga pada hari
tersebut dan melaporkan kondisi terakhir
pasien dan boleh melalukan tindakan awal
pertolongan pertama/ basic live support
(BLS) meliputi :
 Air way
 Bebaskan jalan nafas
 Jaw trust, chin lift dan Hiperekstensi
 Bersihkan jalan nafas dari sumbatan
(secret benda asing)
 Breathing
 Nafas buatan
 Pasang oksigen jika perlu
 Circulation
 Tensu dan nadi turun, pasang infuse
 Monitoring produksi urine, pasang
kateter bila perlu
8. Pasien/ keluarga melengkasi administrasi
9. Dokumentasikan semua pemeriksaan, tindakan,
terapi dan rujukan dengan lengkap pada status
pasien.
UGD, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Laboratorium, Instalasi
Unit terkait
Farmasi, Rekam Medik

Hal 6 |
Lampiran 5) Format Intruksi Kerja

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

No. Dokumen No Revisi Halaman

RUMAH SAKIT
PRATAMA BUNGI

Tanggal Terbit Ditetapkan


INSTRUKSI Direktur RS Pratama Bungi
KERJA

Nama Jelas
Pengertian Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ruang Lingkup Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Pelaksana 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Referensi 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Langkah Kerja 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Hal 7 |
Lampiran Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Nomor Judul Pembuat Pemeriksa Pengesah Tanggal Jumlah Jumlah Masa Keterangan
Dokumen Dokumen Terbit Halaman Distribusi simpan

Hal 8 |
Lampiran 14) Prosedur Pembuatan dan Penomoran Dokumen

Pembuatan dan Penomoran Dokumen


No. Dokumen No Revisi Halaman

RUMAH SAKIT A 1/4


PRATAMA BUNGI

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSP-BUNGI
OPERASIONAL

Nama Jelas
Pengertian Pembuatan dan penomoran dokumen yang telah dibuat
oleh masing –masing Departemen atau unit sesuai INK
yang telah dibuat oleh bagian Sekretariat.

Tujuan Sebagia panduan dari masing – masing Departemen dan


Unit untuk membuat dan menberi penomoran agar teratur,
tertrah dan mudah diidentifikasi.

Hal 9 |
Kebijakan Penerbitan dan Pengesahan Dokumen:

Jenis Level Disiapkan Diperiksa Disahkan


Dokumen oleh oleh
Peraturan 1 Kepala Sekertaris Direktur
Bidang/
Komite
Surat 2 Kepala Sekertaris Direktur
Keputusan Bidang/
Komite
Kebijakan 3 Kepala Sekertaris Direktur
Bidang/
Komite
Unit Kerja Komite Mutu Direktur
Pedoman/ 4 Kepala Sekertaris Direktur
Panduan Bidang/
Komite
Manajer/Spv Komite Direktur
Mutu/
Kepala
Bidang
Prosedur 5 Kepala Sekertaris Direktur
Bidang/
Komite
Unit/Spv Komite Direktur
Mutu/
Manajer
Instruksi 6 Kepala Sekertaris Direktur
Kerja Bidang/
Komite
Manajer/Spv Komite Mutu Direktur

Catatan 7 Kepala Komite Mutu Direktur


Mutu Bidang/
Komite
Manajer/Spv Komite Mutu Direktur

Hal 10 |
Pembuatan dan Penomoran Dokumen

No. Dokumen No Revisi Halaman


03.03.001
RUMAH SAKIT
PRATAMA A 2/4
BUNGI

Prosedur 1. Bagian Sekertariat menerima dokumen yang sudah final


(dokumen baru atau dokumen revisi) dari departeman-
departemen bersangkutan.
2. Bagian Sekertariat menyerahkan dokumen yang
diterima kepada Komite Mutu, Bidang atau Manajer/Spv
untuk dikoreksi
3. Selanjutnya Komite Mutu, Bidang atau Manajer/Spv
akan menyelaraskan dokumen yang telah diterima
sesuai dengan formar dokumen yang telah diterima
sesuai dengan format dokumen yang terdapat dalam
Tata Naskah Regulasi Rumah Sakit Pratama Bungi.
Untuk dokumen revisi, point yang direvisi atau ditambah
akan di-highlight dan istilah dalam Bahasa inggris
dimiringkan (italic)
4. Bagian Sekretariat mengisi form daftar induk dokumen
(Lamp.6 Daftar Induk Dokumen Internal) pada kolom
jenis dokumen judul dokumen, nomor dokumen,
pembuat dan pemeriksa
5. Dokumen yang sudah sesuai dengan format di-print dan
dilanjutkan dengan penandatanganan pihak yang
berkepentingan
6. Setelah dokumen ditandatangani lengkap,Bagian
Sekertariat mengisi tanggal tanda tangan di form daftar
induk dokumen (Lamp.6 Daftar Induk Dokumen
Internal) pada kolom pengesah
7. Bagian Sekretariat merubah (convert) dokumen ke
format PDF
8. Bagian Sekretariat meng-upload dokumen di
intranet/internet dan mengisi tanggal diuploadnya
dokumen baru atau revisi di form format daftar induk
dokumen (Lamp.6 Daftar Induk Dokumen Internal)
pada kolom upload di intranet/internet
9. Bagian Sekretariat menginformasikan melalui email ke

Hal 11 |
user dan unit terkait bahwa dokumen sudah di-upload
10. Setelah user dan unit terkait menerima email update
dokumen internet dari Bagian Sekretariat, user dan unit
terkait melanjutkan informasi ke stafnya untuk diketahui
a. rumusan untuk penomoran : 00/XXX/YYY/RSP-
Bungi/ZZZZ/TTTT
00 = NomorUrut Dokumen
XXX = Jenis Dokumen
YYY = Nama Departemen
RSPB = Singkatan RSP Bungi
ZZZZ = Bulan pembuatan/penerbitan regulasi
TTTT = Bulan pembuatan/penerbitan regulasi

Pembuatan dan Penomoran Dokumen

No. Dokumen No Revisi Halaman


03.03.001
RUMAH SAKIT
PRATAMA A 3/4
BUNGI

Prosedur b. Istilah baku untuk No. urut Dokumen = 00 contohnya


adalah
01,02,03,04,05,06,07…dstnya.

c. istilah baku untuk jenis dokumen = XX jenisnya adalah


:
PER = Peraturan
KEP = Surat keputusan
KEB = Kebijakan
PDM = Pedoman Mutu
SPO = Standar Prosedur Operasional
STO = Struktur Organisasi
INK = Instruktur Kerja
FORM = Formulir

d. Istilah baku untuk departeman dan Instalasi = YY


jenisnya adalah
DIR = Direktur
SEK = Sekertaris
RENC = Bidang Perencanaan dan SDM

Hal 12 |
YM = Bidang Pelayanan
KEP = Bidang Keperawatan
UMUM = Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
KEU = Sub Bagian Keuangan
PERL = Sub Bagian Perlengkapan
INFO = Sub Bidang Program dan Informasi
SDM = Sub Bidang Pengembangan SDM dan
Remunerasi
ASKEP = Sub Bidang Asuhan Keperawatan
LOG = Sub Bidang Logistik Keperawatan
DIKLAT = Pendidikan dan Pelatihan
IGD = Instalasi Gawat Darurat
ICU = Instalasi ICU
IBS = Instalasi Bedah Sentral
FIS = Instalasi Rehabilitasi Medik
IRNA = Instalasi Rawat Inap
IRJA = Instalasi Rawat Jalan
LAUND = Instalasi Laundry
LAB = Instalasi Laboratorium
RAD = Instalsi Radiologi
FARM = Instalasi Farmasi
GIZI = Instalasi Gizi
RM = Instalasi Rekam Medi

Hal 13 |
Pembuatan dan Penomoran Dokumen
No. Dokumen No Revisi Halaman
03.03.001

RUMAH SAKIT
PRATAMA BUNGI
A 4/4

Prosedur e. Istilah baku untuk Komite/Tim = YYY jenisnya adalah :


KKK =Komite Keselamatan Kerja Kebakaran dan
Kewaspadaan Bencana
PONEK =Tim PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency Komprehensif)
KPPI =Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
KMK =Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RS
KHAT =HIV, AIDS, dan TB
KFT =Farmasi dan Terapi
KEH =Komite Etik dan Hukum
KMED =Komite Medik
KKEP =Komite Keperawatan

f. Istilah untuk SMF = YYY jenisnya adalah :


BEDAH =SMF Bedah
NBEDAH =SMF Non Bedah
UMUM =SMF Umum

Unit Terkait Semua Bidang Instalasi dan Unit di RSP Bungi

Hal 14 |
Lampiran 15) Prosedur Pengendalian Dokumen

PENGENDALIAN DOKUMEN
No. Dokumen No Revisi Halaman
03.03.002

RUMAH SAKIT
PRATAMA BUNGI
A 1/4

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RS Pratama Bungi
OPERASIONAL

Dr. H. Moh. Inwan Ahsan, M.Kes


Pengetian Dokumen yang dibuat oleh Manajemen , Bidang atau Unit
yang ada di Rumah Sakit dikendalikan sesuai dengan
standar pengendalian dokumen yang dibuat Komite Mutu.
Dokumen meliputi: Pedoman Mutu, Kebijakan, Prosedur
(SPO), Kerangka Acuan (TOR) dan Dokumen Pendukung
(IK, Tabel, Form)
Dokumen Eksternal: Dokumen yang berasal dari luar
Rumah Sakit, yang melindungi panduan bagi Rumah Sakit
dalam bekerja.
Tujuan 1. Mengatur tata cara pengendalian dokumen agar sesuai
dengan persyaratan system manajemen mutu.
2. Agar dokumen yang berlaku dapat diidentifikasi,
disosialisasi, dipahami dan dilaksanakan dengan baik
oleh pihak yang berkepentingan.
3. Mencegah penggunaan yang tidak sengaja atas
dokumen kadaluarsa. Mengendaliakn dokumen
eksternal.

Hal 15 |
Kebijakan 1. Dokumen yang dibuat harus mendapat persetujaun dan
diperiksa oleh atasannya, Manajer/Spv dan Komite
Mutu. Proses penandatanganan dari pemeriksaan
sampai penetapan direktur 1 Minggu.
2. Dokumen eksternal disimpan oleh penanggung-jawab
masing-masing Bidang/Unit. Dokumen kadaluarsa yang
sudah berinisial disimpan di computer dalam bentuk
softcopy
3. Dokumen yang berisi kebijakan medis, Keperawatan
dan penunjang medis diperiksa oleh Komite Mutu.
4. Dokumen yang berisi kebijakan administratif dan umum
diperiksa oleh Kepala Bidang/Manajer/Spv.

Hal 16 |
PENGENDALIAN DOKUMEN
No. Dokumen No Revisi Halaman
03.03.002

RUMAH SAKIT
PRATAMA BUNGI
A 2/4

Prosedur Dokumen dibuat dalam format (template) yang baku.


1. Penomoran diberikan berdasarkan SPO Pembuatan
dan Penomoran Dokumen.
2. Dokumen yang telah dibuat harus ditandatangani oleh
pembuat dokumen dan disetujui oleh atasannya, serta
diperiksa oleh Kepala Bidang, Manajer/Spvdan Komite
Mutu.
3. Dokumen-dokumen tertentu ditetapkan oleh Direktur
sesuai SPO Pembuatan dan Penomoran Dokumen.
4. SEtelah lengkap dokumen diproses di IT (Upload
Dokumen), untuk kemudian didistribusi melalui jaringan
yang dapat diakses di Instalasi atu Unit yang
berkepentingan.

Untuk Dokumen Eksternal


1. Daftar induk dokumen eksternal akan di-upload ke
jaringan.
2. Dokumen eksternal tersebut hanya disimpan oleh
depertemen yang terkait
3. Jika ada revisi dari dokumen eksternal tersebut,
dokumen lama akan disimpan sebagai arsip.

Untuk Form Trial


1. Bila user akan menggunakan form yang sifatnya Trial,
user mengimformasikan ke Komite Mutu.
2. Form trial akan diberi nomor dan identifikasi oleh
Komite Mutu denga tulisan “trial from” di sebelah kanan
bawah.
3. User mengimformasikan ke Komite Mutu batas waktu
pemakaian from trial
4. Komite Mutu info ke IT segera di-upload.

Untuk Dokumen Manua Tarif.


Dokumen khusus untuk manual tarif akan diatur dan

Hal 17 |
disiapkan oleh Bagian Keuangan dan Sekertaris dan
disetujui oleh Direktur.

Pembuatan dan Penerbitan Dokumen


1. Kepala Bidang/Kepala Instalasi, Unit Kerja Komite
Mutu/Spv menyiapkan draft dokumen yang diperlukan.
2. Draf dokumen yang telah disiapkan, diperiksa dan
disahkan oleh pejabat yang berwenang (mengacu pada
pemerbitan dan pengesahan regulasi)

Hal 18 |
PENGENDALIAN DOKUMEN
No. Dokumen No Revisi Halaman
03.03.002

A 3/4
RUMAH SAKIT
PRATAMA BUNGI

Prosedur 3. Dokumen yang telah disahkan Diberi cap MASTER dan


disimpan oleh Bagian Sekertariat.
4. Bagian Sekertariat membuat Master List/Riwayat atas
dokumen baru atau perubahan yang diajukan, baik
dokumen internal (Lampiran 6: Daftar Induk Dokumen
Internal) maupun dokumen eksternal (Lampiran 7 :
Daftar Induk Dokumen Eksternal),
5. Dokumen yang telah dicap MASTER, digandakan dan
di beri cap CONTOLLED DOCUMENT, kemudian
didistribusikan sesuai dengan Daftar Distribusi
penerima dokumen (Lampiran 8 Lembar Distribusi),
sedangkan Salinan tidak terkendali diberi cap
UNCONTROLLED DOCUMENT dan dapat
didistribusikan ke pihak-pihak yang berkepentingan
dengan tanda bukti penerima salian (Lampiran 9 : Bukti
Pemerimaan Salinan Dokumen),
6. Dokumen eksternal dapat digandakan berupa Salinan
tidak terkendali dan didistribusikan ke pihak-pihan yang
membutuhkan.
7. Bagian Sekertariat bertanggung-jawab dalam
penerbitan dokumen internal dan selalu diperiksa
keabsahan, nomor,revisi dan jumlah halamannya.

Pemeliharaan Dokumen
1. Komite Mutu secara berkala, minimal satu tahun sekali,
mengidentifikasi kesesuaian semua dokumen yang
digunakan,
2. Apabila ditemukan dokumen yang tidak sesuai dana tau
sudah tidak berlaku, maka Komite Mutu meminta
kepada Bagian Sekertariat menarik dokumen tersebut
dan diberi cap OBSELETE serta diganti dengan
dokumen yang sesuai dan mutakhir (Lampiran 10 :
Bukti Penarikan Dokumen),
3. Bagian Sekertariat menyimpan atau memusnahkan
dokumen sesuai dengan kategorinya.

Hal 19 |
Pengubahan Dokumen
1. Bidang/Sub Bagian dapat mengusulkan pengubahan
terhadap suatu dokumen internal yang diperkirakan
mengakibatkan penyimpangan/masalah terhadap
kinerja melalui memo kepada Pejabat yang berwenang
mengesahkan dokumen tersebut.

Hal 20 |
PENGENDALIAN DOKUMEN
No. Dokumen No Revisi Halaman
03.03.002

RUMAH SAKIT
PRATAMA BUNGI
A 4/4

Prosedur 2. Komite Mutu bersama Bidang/Sub Bagian pengusul


membahas dan menetapkan pengubahan dokumen,
3. Proses pengubahan yang bersifat amandemen, dibuat
dalam lembar amandemen sesuai Formulir
Amandemen (Lampiran 11 : Formulir Amandemen),
disetujui oleh Wakil Amandemen dan Pejabat yang
berwenang dan diberi cap MASTER,
4. Bagian Sekertariat menggandakan hasil amandemen,
diberi cap CONTROLLED COPY dan mendistribusikan
sesuai daftar distribusi dokumen untuk disiapkan pada
dokumen yang di amandemen
5. Proses pengubahan yang bersifat revisi dokumen
mengikuti Tahapan Pembuatan Dokumen

Pemusnahan Dokumen
1. Komite Mutu mengidentifikasi dan mengusulkan
pemusnahan dokumen yang tidak berlaku dan
disampaikan kepada Kepala Bidang masing-masing
melalui memo.
2. Komite Mutu menyampaikan usulan pemusnahan
dokumen yang telah disetujui oleh Kepala Bidang
masing-masing Kepala Sekertariat.
3. Atas perintah Direktur, Bagian Sekertariat
melaksanakan pemusnahan dokumen dan membuat
Berita Acara Pemusnahan Dokumen (Lampiran 12)
dengan melampirkan daftar dokumen yang
dimusnahkan (Lampiran 13).
4. Pemusnahan dokumen dapat dilakukan dengan cara
dibakar, dicacah atau dijadikan bubur kertas, atau cara
lain sehingga fisik dan informasinya tidak dapat dikenali
lagi,
5. Dokumen yang dimusnahkan direkam sesuai dengan
Lampiran 11 : Daftar Dokumen yang Dimusnahkan

Hal 21 |
(Lampiran 13).

Unit Terkait  Direktur


 Bagian Sekertariat
 Kepala Bidang
 Kepala Instalasi
 Unit Kerja

Hal 22 |

Anda mungkin juga menyukai