DEKOM A
DEKOM A
DISUSUN OLEH:
Kelompok 9
Pembimbing:
DR. Rifqatussa’adah SKM., M.Kes
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS BAGIAN ILMU
KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI PERIODE OKTOBER 2018
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Pembimbing,
DR. Rifqatussa’adah SKM., M.Kes
KATA PENGANTAR
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Jumlah
Jumlah Rumah
Penduduk (per
Luas Wilayah
Jiwa/Rumah
Kepadatan
Desa
Kelurahan
Kelurahan
Rata-Rata
Penduduk
Jumlah
Tangga
Desa+
(km2)
km2)
No Kecamatan
Tabel 1.3 Laporan Cakupan Rumah Sehat Puskesmas Kresek Tahun 2017
(Profil Puskesmas Kresek, 2017)
Rumah
Jumlah Jumlah % Jumlah %
No Desa
Seluruhnya Diperiksa Diperiksa Sehat Sehat
1 Jengkol 1286 975 76,82 858 73,87
2 Kemuning 1755 820 48,72 451 66,0
3 Koper 1171 681 68,18 430 63,14
4 Kresek 1593 1160 72,82 858 73,97
5 Pasirampo 1101 875 78,47 534 61,03
6 Patrasana 1439 772 53,65 464 60,10
7 Rancailat 1388 900 84,84 504 68,0
8 Renged 2310 1081 48,80 444 41,07
9 Talok 1187 808 68,07 467 67,80
Jumlah 13.230 8.072 4.788
1.4.1.3 Kesehatan
A. Sepuluh Besar Penyakit
Grafik 1.1 Jumlah Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Kresek Tahun 2017.
Sumber : Profil Puskesmas Kresek, 2017
1.2.3. Moto
Motto Puskesmas Kresek adalah “BERSINAR” yang artinya adalah :
1) Bersih, Puskesmas bebas dari sampah lingkungan, sampah medis
dan non medis, sampah organik dan non organik.
2) Sehat, Memiliki lingkungan kerja yang sehat dan tidak menjadi
sumber penularan penyakit.
3) Indah, Keselarasan dalam penataan lingkungan kerja.
4) Nyaman, Kondisi puskesmas yang menyenangkan dalam
memenuhi kepuasan pelanggan.
5) Amanah, Menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sepenuh
hati dan bertanggung jawab.
6) Ramah, memberikan pelayanan dengan penuh kesantunan
dengan moto pelayanan 5S (senyum, sapa, salam, sopan dan
santun).
I. Penyelidikan Epidemiologi
1. Kejadian Luar Biasa (KLB)
Pada tahun 2017 di wilayah Puskesmas Kresek tidak terjadi
kasus kejadian luar biasa baik penyakit maupun keracunan.
2. Desa Bebas Rawan Gizi
Dari 9 desa yang ada di Wilayah Kecamatan Kresek, semua desa
termasuk kategori rawan gizi (Profil Puskesmas Kec. Kresek. 2017).
Penghasilan/
No Nama Jenis KelaminUsia Status Pendidikan Pekerjaan
bulan
1 M. Dani Laki-laki 54 Menikah SD Buruh Rp.
Bangunan 1.500.000,-
2 Suhaeni Perempuan 52 Menikah Tidak Pedagang Rp.
Sekolah 1.500.000,-
3 Musopan Laki-laki 29 Belum Tidak - -
Menikah Sekolah
4 Holisoh Perempuan 25 Menikah SMA Karyawan Rp.
Pabrik 2.300.000,-
5 Habibullah Laki-laki 23 Belum SMP - -
Menikah
6 Sintia Devi Perempuan 20 Belum SMA Karyawan Rp.
Menikah Pabrik 2.200.000,-
7 Jodi Laki-laki 18 Belum SMP - -
Setiawan Menikah
8 Ridho Laki-laki 9 Belum SD Pelajar -
Ramadhan Menikah
b. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Dani terletak di pemukiman padat penduduk. Bagian
depan rumah Tn. Dani terdapat jalan setapak dan terdapat selokan yang
banyak mengandung sampah serta di seberangnya terdapat rumah
tetangga. Bagian kiri rumah Tn. Dani terdapat jalan setapak. Bagian
kanan rumah Tn. Dani merupakan rumah tetangga. Bagian belakang
rumah Tn. Dani juga merupakan rumah tetangga.
c. Pola Makan
Keluarga Tn. Dani rata-rata makan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang
dan sore hari. Menu sehari-hari seringkali diolah sendiri oleh istrinya
antara lain nasi, tahu, tempe, dan ayam tanpa sayur atau kadang dengan
sayur yang diolah dengan cara di tumis. Keluarga Tn. Dani jarang
memakan buah setiap hari, hanya jika ingin saja. Air minum didapat dari
air PAM yang dimasak sampai matang. Ny. Suhaeni biasa menggunakan
air PAM untuk mencuci makanan. Keluarga Tn. Dani selalu mencuci
tangan dengan sabun sebelum makan.
d. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak
Saat ini tidak ada wanita yang sedang hamil dan tidak ada balita
dalam keluarga Tn. Dani. Anak Tn. Dani lahir secara normal di bidan dan
dukun paraji. Pada saat Ny. Suhaeni mengandung anaknya tidak pernah
mengalami sakit, tekanan darah tinggi dan bengkak pada kakinya. Ny.
Suhaeni menggunakan kontrasepsi suntik tiap 3 bulan namun KB yang
terakhir digunakan ialah implan selama kurang lebih 3 tahun kemudian
sekarang sudah dilepas dan tidak menggunakan KB sejak 3 tahun terakhir.
Menurut pengakuan ibunya anak-anaknya diberikan imunisasi lengkap
sejak lahir.
e. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga selalu
membeli obat di warung, dan bila keluhan belum teratasi maka keluarga
akan berobat ke puskesmas. Seluruh anggota keluarga Tn. Dani memiliki
kartu BPJS dan keluarga jarang menggunakan kartu BPJS untuk
pengobatannya.
f. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit seperti hipertensi, riwayat stroke, atau TB tidak
pernah didapatkan oleh anggota keluarga Tn. Dani. Tn. Dani mengatakan
bahwa pada keluarganya tidak pernah ada yang memiliki penyakit
hipertensi, asam urat maupun TB, namun Ny. Suhaeni mengatakan
memiliki penyakit diabetes sejak 2 tahun terakhir. Penyakit lain yang
pernah dialami keluarga antara lain batuk pilek, tifus dan maag.
g. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari
Tn. Dani merupakan perokok aktif dengan konsumsi rokok kretek
setengah bungkus perhari namun jarang merokok di dalam rumah. Tn.
Dani dan keluarganya tidak terbiasa melakukan olahraga rutin. Keluarga
Tn. Dani mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari dan sikat gigi rutin.
Kegiatan bersih-bersih rumah seperti menyapu dilakukan 2 kali sehari.
Tabel 1.6 Faktor Internal Keluarga Tn. Dani
No Faktor Internal Permasalahan
1 Kebiasaan Merokok Tn. Dani merokok rokok kretek setengah
bungkus/hari dan namun jarang merokok di
dalam rumah.
2 Olahraga Tn. Dani dan keluarganya tidak rutin
berolahraga.
3 Pola Makan Keluarga Tn. Dani makan 3 kali sehari
dengan menu makanan seperti nasi, tahu,
tempe, ayam dan kadang sayur yang ditumis.
Keluarga Tn. Dani jarang mengonsumsi buah.
4 Pola Pencarian Pengobatan Keluarga Tn. Dani membeli obat warung atau
berobat ke puskesmas apabila ada anggota
keluarga yang sakit.
5 Aktifitas Sehari-hari Tn. Dani bekerja sebagai buruh bangunan di
daerahnya, Ny. Suhaeni dirumah sebagai
pedagang makanan. Holisoh dan Devi bekerja
sebagai karyawan pabrik.
6 Alat Kontrasepsi Ny. Suhaeni menggunakan alat kontrasepsi
berupa suntik 3 bulan dan implan selama ±3
tahun.
7 Situasi dan Kondisi Rumah Terdapat 2 jendela di bagian depan rumah dan
1 jendela di setiap kamar dan ventilasi hanya
terdapat di bagian depan rumah sebanyak 4
buah celah, permanen terbuka. Sinar matahari
masuk ke kamar tidur. Di dalam rumah
terdapat 7 lampu. 2 berada di kamar tidur, 1
lampu di ruang tamu, 1 lampu di ruang
keluarga, 1 lampu di dapur, 1 lampu di kamar
mandi serta 1 lampu di teras rumah.
No Kriteria Permasalahan
Pola makan Keluarga Ny. Halimah makan 3x/hari. Ny. Halimah
paling sering memasak telur, tahu, tempe. Keluarga
Ny. Halimah jarang mengonsumsi ayam daging
sayur dan buah.
Pola pencarian Apabila sakit keluarga Ny. halimah biasanya
pengobatan membeli obat warung terlebih dahulu namun tidak
jarang juga berobat ke dokter
b. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Sudirman terletak di perumahan yang berada di dekat
persawahan. Di samping kanan terdapat tetangga yang merupakan
keluarga Tn. Sudirman.
c. Pola Makan
Keluarga Tn. Sudirman memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari.
Sehari-hari Ny. Maryam paling sering memasak lauk berupa telur, tahu,
tempe. Mereka jarang mengonsumsi ayam dan daging. Sayur juga kadang
di konsumsi dalam seminggu paling banyak 2x memakan sayur yang
diolah secara matang dan juga sangat jarang mengonsumsi buah dalam
sebulan hanya satu kali memakan buah. Untuk minum keluarga Tn.
Sudirman menggunakan air galon yang dibeli di depot isi ulang.
d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Ny. Maryam tidak menggunakan KB.
e. Riwayat Penyakit dan Kebiasaan Berobat
Tn. Sudirman memiliki riwayat merokok sudah 25 tahun. Beliau
jarang berobat ke fasilitas kesehatan. Apabila hanya mengalami pusing –
pusing, Tn. Sudirman mengonsumsi obat warung. Ny. Maryam memiliki
riwayat penyakit hipertensi sejak beberapa tahun ini. Ny. Maryam
mengaku mengkonsumsi obat penurun darah tinggi dari dokter namun saat
ini sudah tidak dilanjutkan. Anak-anak Tn. Sudirman tidak memiliki
keluhan atau riwayat penyakit apapun, namun mengaku sering terkena
penyakit diare.
f. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari
Keluarga Tn. Sudirman mengaku jarang mencuci tangan sebelum
makan dengan menggunakan sabun. Tn. Sudirman mengaku sering
merokok didalam rumah tetapi kadang merokok diluar, dan sering lupa
mencuci tangan sehabis merokok.
Dalam kesehariannya Ny. Maryam menggunakan air sumur untuk
mandi dan mencuci. Untuk memasak, keluarga Tn. Sudirman
menggunakan air galon.
Tabel 1.13 Identifikasi Faktor Internal Keluarga Tn. Sudirman
No Kriteria Permasalahan
1 Kebiasaan Tn. Sudirman merokok sejak ± 25 tahun yang
merokok lalu, sebanyak 1-2 bungkus sehari
No Kriteria Permasalahan
1. Luas bangunan Luas tanah sekitar 42m2 dan luas bangunan berukuran
7m x 6m
2. Ruangan dalam Rumah ini terdiri dari ruang tamu sekaligus ruang
rumah keluarga, tiga kamar tidur berukuran 2m x 2m, satu
dapur, dan satu kamar mandi di dalam rumah. Satu
kamar digunakan oleh Tn. Sudirman dan Ny. Maryam.
Kamar kedua digunakan sebagai kamar anak pertama.
Kamar ketiga digunakan sebagai kamar anak kedua.
3. Ventilasi Ventilasi berasal dari pintu depan, terdapat 1 jendela di
bagian depan rumah dan 1 jendela di setiap kamar dan
tidak terdapat jendela di ruangan lainnya. Ventilasi
hanya terdapat di bagian belakang rumah sebanyak 4
buah celah, permanen terbuka dan tidak ada ventilasi di
setiap kamar tidur
4. Pencahayaan Di dalam rumah terdapat 3 lampu berada di kamar tidur
dan 1 lampu di ruang tamu dan ruang keluarga, 1 lampu
di dapur dan kamar mandi serta 1 lampu di teras rumah.
5. MCK Tempat cuci piring, cuci pakaian digabung dengan
tempat mandi dan kakus yang berada dibelakang rumah.
6. Sumber air a. Membeli air bersih yang berasal dari galon isi ulang,
digunakan untuk air minum serta memasak.
b. Untuk kebutuhan mandi dan mencuci berasal dari air
sumur.
7. Saluran pembuangan Tn. Sudirman tidak memiliki tempat pembuangan
limbah limbah.
8. Tempat pembuangan Keluarga Tn. Sudirman membuang sampah dan
sampah membakarnya dekat rumah
9. Lingkungan Daerah lingkungan padat dan berdekatan persawahan
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar
manusia dan pengaruhnya yang dapat memengaruhi perkembangan
dan perilaku orang atau kelompok.
Dalam hal ini petugas kesehatan dapat menjadi sarana
meningkatkan pengetahuan dengan memberikan penyuluhan atau
konseling pada suami.
b. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
memengaruhi sikap dalam menerima informasi.
Menurut Lowdermilk (2013), kepercayaan dan praktik budaya
sangat penting menentukan sikap orang tua dalam penyesuaian peran
keluarga baru. Hal ini tercermin dari interaksi antara orang tua yang
memberikan perawatan kepada bayinya.
Anjuran
Vitamin Fungsi Sumber
konsumsi
Membentuk kolagen,
Pria (19-70th) 90 Jeruk, kiw, strabery,
sintesis hormon, system
Vitamin C ml, wanita (19- tomat, broccoli,
imun, antioksidan,
kentang.
70th) penyerapan zat besi, vit A.
(14-70th) pria 90
Bagian dari Co-enzym Biji bung mathr
mc (1,3 mg),
Thiamin B1 untuk metabolisme energi, kacang, kedelai, tepung
wanita 75mc (1,1
pertumbuhan, fungsi nerve. gandum utuh, katul dll
mg)
Bag dari Co-enzym untuk
14-70th) pria 1,3 metabolisme energi, Susu, produk- produk
Ribovlavin
ml . wanita 1,1 pertumbuhan, pembentuk susu, organ, daging,
B2
ml vit B6, coenzim, niacin, beras tumbuk, telur
penglihatan
Bag dari Co-enzym untuk Daging, ayam, ikan,
14-70th) pria 16
Niacin B3 metabolisme energi, organ, bers tumbuk,
ml, wanita 14ml
pertumbuhan susu telur
(14-50th) pria 1,3
Bag dr coenzim mauk dlm
ml, (51-70th) 1,7 KH, dan terutama dlm Daging, unggas, ikan,
Vitamin B 6 ml. wanita (19- metabolisme protein, kentang,pisang,
sintesis sel darah merah, Sayuran hijau
50th) 1,7ml, (51-
darah putih, syaraf
70th) 1,5 ml
Folat 400 mc (14-70th) Bag dr co enzim yang Sayuran hijau, kacang,
diperlukan membuat DNA, jeruk, beras
dan sel baru, saraf
penghubung pd otak,
metabolisme asam amino
Bahan hewani, daging,
Mengbah folat menjadi
unggas. Ikan kerang,
Vitamin B12 (14-70th) 2,4 mc aktif, fungsi system saraf
telur, susu dan
normal, kesht tulang,
produknya.
Asam Bag dari Co-enzym untuk Meluas
14-70th 5 ml
pantetonat metabolisme energi,
Bag dari Co-enzym ,
termasuk untuk Meluas , dibuat diusus
Biotin 19-70th 30 mc
metabolisme energi, lemak halus
& protein
Meluas , susu, telur,
pria 550ml. Sintesis system saraf
Cholin kacang.
wanita 425 ml penghubung, sintesis lecitin,
Berikut ini aneka vitamin yang larut dalam air, anjuran konsumsi,
fungsi dan sumber sayuran dan buah-buahan yang dapat dimanfaatkan.
Artinya :
“Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman;
zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memikirkan.” [QS: an-Nahl: 11]
Artinya :
“Perumpamaan syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa
ialah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak
henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi
orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir
ialah neraka.” [QS: Ar-Ra’d [13:35]
Di antara ulama ada yang berdalil bahwa Allah menyebut buah dahulu
baru daging sebagai dalil anjuran dalam islam, makan buah dahulu baru
makanan pokok
Akan tetapi ada ulama yang TIDAK SETUJU dengan pendalilan seperti
ini akan tetapi membenarkan bahwa adab makan mendahulukan buah dari
makanan utama.
Syaikh Shalih Al-Munajjid hafidzahullah berkata,
وبعضسسهم،يعني أن تقديم الفاكهة قبل الطعام أحسن؛ لنه أسرع لهضسسمها
هوهفاككههسسةة كمممسسا: فسسي ضسسيافة أهسسل الجنسسة أو طعسسام أهسسل الجنسسة:يستند بقوله تعالى
[سس فقسسدم الفاكهسسة علسسى21-20:يهتههخيمسسرروهن * هولهححسسكم طهحيسسةر كمممسسا يهحشسستهرهوهن ]الواقعسسة
فمجرد ذكره معطوفا ل عليه ل يكسسون،ل
لكن هذا ل يستلزم أن يكون دلي ل،الطعام
على أيسسة.. ثم إن الوضع في الجنة قد يختلف عن الدنيا،دليلل على تقديم الفاكهة
حال سواء قدموا الفاكهة قبل الكل أو بعده فالمر واسع
“Yaitu mendahulukan buah daripada makanan utama lebih baik karena
lebih cepat dicerna. Sebagian (ulama) berdalil dengan firman Allah pada
jamuan penduduksurga dan mereka mendahulukan buah dari makanan utama.
Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari
apa yang mereka inginka
Akan tetapi ini tidaklah menjadi dalil, semata-mata menyebut sebagai
ma’tuf (urutan) tidaklah menjadi dalil untuk mendahulukan buah. Kemudian
(yang menjadi alasan juga) keadaan di surga berbeda dengan di dunia, sama
saja mendahulukan buah sebelum makan atau makan sesudahnya, maka
perkaranya lapang.”[2]
Akan tetapi ada dalil yang lainya sebagaimna disebutkan oleh Imam AN-
Nawawi rahimahullah,
وقد ذكر النووي عند شرح حديث أبسي الهيثسم بسن التيهسان لمسا أتساه النسبي
،صلى ا عليه وسلم وأبو بكر وعمر فجسساءهم بعسسذق فيسسه بسسسر وتمسسر ورطسسب
ثم أخذ المدية وانطلق ليذبح لهم، كلوا من هذه:فقال.
ذكر النووي في شرحه أن فيسسه دليل علسسى اسسستحباب تقسسديم الفاكهسسة علسسى
الخبز واللحم وغيرهما.
“Imam An-nawawi telah menyebutkan ketika menjelaskan hadits Abi Al-
Haitsam bin Thihan tatkala ia datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wa
sallam dan ada Abu Bakar dan Umar. Ia membawa wadah yang berisi kurma
basah dan kurma kering, kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
berkata,
‘makanlah ini (kurma), kemudian mengambil hidangan dan kemudian
pergi
Imam AN-Nawawi menjelaskan bahwa hadits ini sebagai dalil
dianjurkannya mendahulukan makan buah, baru kemudian roti, daging dan
makanan pokok lainnya.[3]
Artinya :
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah
telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman
kepada-Nya.” (Q.S Al-Maidah : 88)
Faktor Internal :
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
Pengetahuan
Faktor Eksternal :
1. Lingkungan
2. Sosial Budaya
2.1.6 Kerangka Konsep
Kerangka konsep dibuat dengan mengambil seluruh variabel bebas (pendidikan,
pekerjaan, usia, lingkungan dan social budaya) yang ada didalam kerangka teori
yang mempengaruhi variabel terikat yaitu “Pengetahuan mengenai pentingnya
makan buah dan sayur pada keluarga binaan RT 004/001, Desa Talok, Kecamatan
Kresek, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten.
Faktor Internal :
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
5. Umur
Pengetahuan Mengenai
Pentingnya Makan Buah dan
Sayur pada Keluarga Binaan
RT 004/001, Desa Talok,
Faktor Eksternal : Kecamatan Kresek,
6. Lingkungan Kabupaten Tangerang,
7. Sosial Budaya Provinsi Banten
//
//
/
//
/
2.1.7. Definisi Operasional
Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati
atau diteliti, variabel tersebut diberi batasan atau definisi operasional. Definisi
operasional bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau
pengamanan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta
mengembangkan instrumen (alat ukur). Adapun definisi operasional dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Skala
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Pengukuran
1. Pengetahuan Pengetahuan Kuisioner Wawancara 1. Baik: jika Ordinal
mengenai responden menjawab
pentingnya mengenai buah benar 10-12
makan buah dan sayur meliputi soal
2. Cukup: jika
dan sayur jenis, kandungan,
menjawab
manfaat, takaran
benar 7-9 soal
dan frekuensi
3. Kurang: jika
memakan buah
menjawab
dan sayur
benar 0-6 soal
2. Skala Ordinal
Data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara
kategorisasi atau klasifikasi, tetapi diantara data tersebut terdapat
hubungan.
Contoh:Kepuasan pelanggan, diklasifikasikan sebagai:
Sangat puas, diberi tanda 1,
Puas, diberi tanda 2,
Cukup puas, diberi tanda 3,
Tidak puas diberi tanda 4,
Sangat tidak puas diberi tanda 5
3. Skala Interval
Data berskala interval adalah data yang diperoleh dengan cara
pengukuran, dimana jarak antar dua titik pada skala, sudah diketahui.
Berbeda dengan skala ordinal, dimana jarak dua titik tidak diperhatikan
(seperti berapa jarak antara puas dan tidak puas, yang sebenarnya
menyangkut perasaan orang saja)
Contoh: Temperatur ruangan. Bisa diukur dalam Celsius, atau
Fahrenheit, dengan masing-masing punya skala sendiri. Untuk air
membeku dan mendidih: Celcius pada 0° C sampai 100° C. Skala ini
jelas jaraknya, bahwa 100-0=100 Fahreinheit pada 32° F sampai 212°F.
Skala ini jelas jaraknya, 212-32=180
4. Skala Rasio
Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran,
dimana jarak dua titik pada skala sudah diketahui, dan mempunyai titik
nol yang absolut. Ini berbeda dengan skala interval, dimana taka da titik
nol mutlak/absolut. Seperti titik 0°C tentu beda dengan titik 0°F. atau
pergantian tahun pada system kalender Masehi (setiap 1 Januari)
berbeda dengan pergantian tahun Jawa, China dan lainnya. Sehingga tak
ada tahun baru dalam artian diakui oleh semua kalender sebagai tahun
baru.
Contoh:Jumlah buku di kelas: Jika 5, berarti ada 5 buku. Jika 0, berarti
tak ada buku (absolut 0)
Tanggal Kegiatan
Sabtu, 27 Oktober a. Perkenalan dan sambung rasa dengan keluarga binaan.
2018
Selasa, 30 Oktober a. Observasi rumah keluarga binaan.
2018 b. Pengumpulan data dasar masing-masing keluarga binaan.
c. Pengumpulan data dari Puskesmas Kresek yang
berhubungan dengan beberapa masalah yang ditemukan
pada keluarga binaan.
d. Diskusi kelompok menentukan area permasalahan dengan
menjabarkan permasalahan pada keluarga binaan masing-
masing.
e. Diskusi dengan bu Rifqa
Tanggal Kegiatan
Minggu, 26 Oktober Diskusi kelompok menentukan area permasalahan
2018 “Pengetahuan Mengenai Pentingnya Makan Buah dan
Sayur pada Keluarga Binaan RT 004/001, Desa Talok,
Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten”
Selasa, 28 Oktober a. Diskusi dengan drg. Rr. Truly Kartikawatie (Kepala
2018 Puskesmas Kresek)
b. Diskusi kelompok :
1. Mengumpulkan referensi yang berkaitan dengan area
masalah.
2. Membuat kerangka teori dan pertanyaan mengenai
seputar faktor-faktor yang berkaitan dengan area
masalah.
c. Menentukan teknik dan instrumen pengumpulan data,
disepakati melalui observasi dan kuesioner
d. Diskusi kelompok:
1. Membuat kerangka konsep
2. Membuat definisi operasional
3. Membuat kuesioner
4. Diskusi Diagnosis dan Intervensi Komunitas
Rabu, 01 Oktober 1. Mengunjungi keluarga binaan untuk anamnesis mengenai
2018 keluhan yang sedang dialami
2. Memperbaiki kuesioner
Kamis, 02 Oktober 1. Mengunjungi keluarga binaan untuk pengisian
2018 kuesioner
2. Mengolah data yang diperoleh
3. Menganalisis data dan menarik kesimpulan dari hasil
kuesioner
Jumat, 03 Oktober 1. Diskusi dengan drg. Rr. Truly
2018 Kartikawatie (Kepala Puskesmas Kresek)
Sabtu, 04 Oktober 1. Diskusi dengan a.
2018 drg. Rr. Truly
Kartikawatie (Kepala Puskesmas Kresek)
Kamis, 09 November 2. Intervensi keluarga binaan
2018
Hasil analisis ini disajikan melalui bentuk tabel yang diambil dari karakteristik
responden yang terdiri dari empat keluarga binaan di Kampung Andil RT
004/RW 001, Desa Talok, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Karekteristik responden diurutkan berdasarkan usia, pendidikan dan pekerjaan.
Baik 4 40
Buruk 6 60
Total 10 100
Dari Tabel 4.7 didapatkan 4 responden (40%) memiliki faktor sosial budaya
yang baik, dan 6 responden (60%) memiliki faktor sosial budaya yang buruk.
Kurangnya kemampuan
untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang
lebih tinggi
Pekerjaan Budaya
Tabel 4.7 Alternatif Pemecahan Masalah dan Rencana Intervensi pada Keluarga Binaan di RT
004/RW 001, Desa Talok, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Oktober 2018
1. Konsep acara
Persiapan
1. Menentukan waktu pelaksanaan penyuluhan
2. Mempersiapkan konsep acara dan media yang akan digunakan
3. Menghubungi pemilik teras
4. Menghubungi seluruh kepala keluarga binaan untuk mengajak
seluruh anggota keluarga untuk berkumpul di tempat, pada waktu
yang sudah ditentukan
Pelaksanaan
1. Penyuluhan dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB di tempat
yang sudah ditentukan
2. Peserta penyuluhan dipersilakan untuk berkumpul pada waktu
dan jam yang telah ditentukan
3. Teknik pelaksanaan acara dilaksanakan secara bersama dengan
anggota keluarga binaan sebagai peserta penyuluhan
4. Acara penyuluhan dilaksanakan menggunakan media informasi
dalam bentuk poster dan video
5. Acara berakhir pada pukul 12.30 WIB
5.1. Simpulan
5.1.1. Area Masalah
Pengetahuan mengenai pentingnya makan buah dan sayur pada keluarga
binaan RT. 004/ RW. 001, Desa Talok, Kecamatan Kresek, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten pada bulan Oktober 2018.