Penderita pria 40 tahun dengan gangguan nyeri pinggang kanan tembus kedepan perut sampai di ulu
hati, keluhan dirasakan sejak beberapa hari yang lalu. Kadang disertai mual dan muntah. Buang air kecil
lancar, warna kuning. Riwayat pernah buang air kecil berpasir dan berwarna kemerahan. Pasien
keseharian bekerja sebagai petani. Pasien sehari-hari minum dari air sumur di rumahnya. Pasien tinggal
di Kendal. Riwayat keluarga, ibu pasien pernah menjalani operasi pyelolithotomi sekitar 15 tahun yang
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tampak kesakitan. Abdomen tidak didapatkan kelainan. Pada
pemeriksaan flank kanan tidak didapatkan bulging, warna kulit seperti sekitar, tidak tampak adanya
sikatriks dan nyeri ketok CVA +, teraba ginjal kanan ballotemen +.
STEP 1
1. Bulging : distensi abdomen, pembengkakan, penonjolan. Bisa karena cairan, gas sehingga
menyebabkan perut menjadi menggembung lebih dari orang normal
2. Pyelolithotomi : teknik bedah yg digunakan utk membuang batu ginjal yg berukuran besar di
pelvis renal
3. Ballotemen : salah astu pemeriksaanpada ginjal pada inspirasi tinggi ditekan di T10 positif bisa
karena nyeri, bila teraba terdapat pembesaran
4. Flank : ginjal dekstra letaknya setengah lebih turun dari ginjal sinistra. Flank adalah area yg
dibatasi oleh arcus costa - SIAS utk bag anterior. Sdgkn bag posterior dr arcus costa – SIPS
(pinggang)
5. CVA : kepanjangan dari costovertebral angle
STEP 2
1. Apa hubungan penyakit pasien dengan tinggal di Kendal dan pekerjaan sebagai petani?
2. Apa hubungan pasien dg kebiasaan minum air sumur?
3. Apa hubungan riwayat keluarga dengan keluhan pasien?
4. Mengapa nyeri dapat menjalar sampai ulu hati?
5. Apa hubungan riwayat pasien BAK berpasir dan warna merah dg keluhan pasien saat ini?
6. Apa etiologi dari scenario?
7. Bagaimana patofisiologi pada scenario?
8. Apa pemeriksaan fisik dan penunjang yang diajukan?
9. Apa dx dan dd?
10. Apa penatalaksaan yang diajukan?
STEP 3
1. Apa hubungan penyakit pasien dengan tinggal di Kendal dan pekerjaan sebagai petani?
Pekerjaan : Pekerjaan yang menuntut untuk bekerja di lingkungan yang bersuhu tinggi serta
intake cairan yang dibatasi atau terbatas dapat memacu kehilangan banyak cairan dan
merupakan resiko terbesar dalam proses pembentukan batu karena adanya penurunan jumlah
volume urin (Colella, et al., 2005).
Aktivitas fisik dapat mempengaruhi terjadinya urolithiasis, hal ini ditunjukkan dengan aktivitas
fisik yang teratur bisa mengurangi resiko terjadinya batu asam urat, sedangkan aktivitas fisik
kurang dari 150 menit per minggu menunjukkan tingginya kejadian renal calculi seperti kalsium
oksalat dan asam urat (Shamsuddeen, et al., 2013).
Lingkungan : Faktor yang berhubungan dengan lingkungan seperti letak geografis dan iklim.
Beberapa daerah menunjukkan angka kejadian urolithiasis lebih tinggi daripada daerah lain
(Purnomo, 2012). Urolithiasis juga lebih banyak terjadi pada daerah yang bersuhu tinggi dan
area yang gersang/ kering dibandingkan dengan tempat/ daerah yang beriklim sedang (Portis &
Sundaram, 2001). Iklim tropis, tempat tinggal yang berdekatan dengan pantai, pegunungan,
dapat menjadi faktor resiko tejadinya urolithiasis (Colella, et al., 2005).
Daerah yang kaya akan mineral dan tinggi kadar kapurnya juga menjadi resiko.
5. Apa hubungan riwayat pasien BAK berpasir dan warna merah dg keluhan pasien saat ini?
Adanya keluhan BAK yang berpasir paling pertama dipertimbangkan adalah adanya batu pada
salauran kemih atau dikenal sebagai urolithiasis. Saluran kemih yang dimaksud adalah mulai dari
ureter, uretra, kandung kemih atau sampai ke ginjal. Pada umumnya siapa saja beresiko untuk
terkena kondisi ini. Namun, ada beberapa hal yang meningkatkan resiko terjadinya batu pada
saluran kemih:
1. Adanya aktivitas fisik yang sangat minim. Biasanya pada pekerja-pekerja yang memang
menghabiskan waktu dengan duduk saja tanpa dibarengi dengan olahraga yang rutin. Seperti,
pegawai kantoran, supir, penjahit, dll.
2. Adanya kandungan asam urat yang tinggi di dalam tubuh yang tidak terkontrol
3. Konsumsi vitamin C dosis tinggi / makanan tertentu.
4. Obat –obatan dan beberapa suplemen tertentu misalnya kalsium.
5. Pada penderita hipertensi dan penyakit metabolik lainnya misalnya hpertiroid.
6. Adanya pengaruh genetik yaitu riwayat keturunan batu saluran kemi
7. Adanyanya gangguan atau abnormalitas bentuk ginjal / saluran kemih.
8. Infeksi saluran kemih berulang
Adapun beberapa gejaa yang bisa ditimbulkan akibatnya adanya batu pada saluran kemih
1. Adanya nyeri pinggang jika batu memang berada pada ginajl dan salurannya
2. BAK berdarah. Hal ini disbebabkan adanya irtiasi pada saluran kemih akibat batu yeng
menggesek bagian tersebut
3. Mual dan muntah
4. Frekuensi BAK yang sering, namun sedikit demi sedikit
5. Adanya urin yang keruh dan berpasir jika sebagian batu pecah di dalam saluran kemih dan
keluar bersam urin
Selain kondisi adanya batu saluran kemih, perlu dipikirkan juga kondisi lain yang bisa
menyebabkan adanya BAK berpasir yaotu:
1. Adanya batu prostat
2. Adanya massa atau tumor pada saluran kemih
3. Adanya infeksi pada saluran kemih
Untuk memastikan kondisi Anda dapat dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa
dilakukan seperti X-Ray, USG, CT-Scan dan lainnya. Dengan demikian sangat disarankan untuk
melakukan konsultasi ke dokter untuk memastikan tindakan yang bisa dilakukan selanjutnya
sesaui dengan kondisi pasien.
- pemeriksaan fisik
a. nyeri ketok CVA (costovertebrae angle tenderness)
melakukan perkusi di CV di antara costa 12 – columna vertebrae, di perkusi utk
mengetahui kelailan ginjal
b. ballotemen
inspirasi tinggi ditekan di T10 (untuk daerah ginjal)
c. flank pain
mengetuk area region ren, yg depan arcus costa – SIAS. yg belakang arcus costa - SIPS