PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
juga dengan ikan pelagis. Ikan piscivorous atau pemakan ikan kecil juga termasuk
ikan pelagis. Penelitian ini menggunakan tiga spesies ikan pelagis yaitu Analisis
lambung ikan dilakukan pada tiga spesies ikan pelagis (ikan Hampala (Hampala
macrolepidota Kuhl and Van Hasselt, 1823), ikan Nila (Oreochromis niloticus
Mobilitas ikan yang tinggi memungkinkan ikan bergerak dari satu tempat dan
tempat lain sebagai respon dalam perubahan distribusi sumber daya makanan.
Kemampuan mobilitas ikan tersebut dan ukuran tubuh yang besar menjadikan ikan
plankton terutama zooplankton dalam perairan (Carpenter et al. 1985; Horne dan
Ikan tidak memakan semua spesies plankton dalam perairan, melainkan jenis
tertentu. Predasi ikan bersifat selektif sesuai dengan preferensi ikan pada makanan.
1
2
Preferensi setiap spesies ikan bervariasi. Preferensi ikan dalam memakan plankton
dipengaruhi oleh nutrisi dalam plankton. Nutrisi dalam plankton bervariasi sesuai
perbandingan nutrien terlarut dalam badan air (Rhee dan Gotham, 1980; Smith et al.
1999). Perbandingan nutrien khususnya nitrogen, fosfor dan silikat terlarut sangat
menentukan dominasi suatu jenis fitoplankton seperti diatom dalam perairan (Kilham
et al. 1996) sehingga juga berpengaruh pada zooplankton sebagai pemangsa utama
fitoplankton. Kandungan nutrien merupakan salah satu parameter fisika kimia yang
Kandungan nutrien dalam badan air ditentukan oleh siklus alami nutrien dan
input nutrien yang berasal dari lingkungan sekitar perairan. Perairan yang dikelilingi
oleh hutan memiliki input nutrien dalam perairan lebih sedikit daripada perairan yang
dikelilingi area pertanian (Krebs, 2009). Karakteristik Telaga Ngebel yang berada di
lereng Gunung Wilis dan dikelilingi oleh hutan lindung, hutan produksi, perkebunan,
ikan di Telaga Ngebel penting untuk dipelajari. Hubungan tersebut dapat dipelajari
salah satunya melalui analisis lambung ikan. Analisis lambung ikan dapat
menjelaskan sejauh mana preferensi ikan dalam berbagai jenis makanan (plankton)
Peralta dan Arcila, 2002: Abdel-Aziz dan Gharib, 2007). Analisis lambung ikan yang
sebagai habitat bagi ikan berkaitan dengan ketersediaan plankton sebagai sumber
makanan.
B. Permasalahan
pelagis. Ikan memiliki preferensi pada spesies plankton sesuai dengan nutrisi dalam
plankton. Setiap spesies plankton memiliki perbedaan dalam respon nutrien terlarut.
penelitian yaitu:
Jawa Timur?
4
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai database spesies ikan pelagis dan
2. Pemerintah Daerah
pengelolaan perairan.
zooplankton.
dan O. mossambicus yang tertangkap oleh jala tebar dengan ukuran mata jala
1 cm dan jaring insang (mata jaring 2 cm panjang 20 m dan lebar 1,5 m).
dan Fish fauna of The Gunung Halimun National Park, West Java
(Rachmatika, 2003).
5. Parameter fisika kimia yang diukur dalam penelitian ini adalah kedalaman
air, kecerahan air, suhu air, suhu udara, pH air, oksigen terlarut (DO), dan