Anda di halaman 1dari 3

Designing the Perfect Airport Runway

Tahun lalu terdapat lebih dari 4 miliar penumpang pesawat terbang di seluruh dunia
dengan peningkatan 2.5 miliar jika di bandingkan dengan 10 tahun sebelumnya. Industri
penerbangan merupakan bisnis besar dengan perkiraan total pendapatan 834 miliar dolar pada
tahun 2018. Dengan pendapatan sebesar ini, pemerintah dan perusahaan swasta ingin
memperoleh bagian keuntungan dengan mendesain sebuah bandar udara yang dapat
memfasilitasi dan mendorong lalu lintas udara untuk singgah di bandar udara tersebut.
Pada masa awal adanya landasan pacu penerbangan, landasan pacu hanyalah berupa
lapangan kosong. Wright Brothers pada dulunya menggunakan pinggiran pantai yang terisolasi
bernama Kitty Hawk sebagai jalur pendaratan, karena ukurannya luas dan terlebih karena angin
kencang yang dapat membantu pesawat mendarat. Cara tersebut masih tidak jauh berbeda
dengan yang sekarang. Bandar udara merupakan area besar yang dialokasikan untuk penggunaan
khusus pada perkotaan dan angin mengambil bagian besar pada aspek perancangannya. Ketika
kita melihat beberapa contoh landasan pacu di dunia, kita dapat melihat pola rancangan landasan
pacu dengan memperhatikan angin dominan pada bandar udara tersebut. Contohnya, beberapa
bandar udara di bagian utara Hemisphere (Northern Hemisphere) arahnya dari timur ke barat
yang merupakaan arah angin paling konsisten. Cara ini digunakan untuk memanfaatkan angin,
karena dapat meminimalisir ternaga yang dibutuhkan untuk take off, mengurangi kecepatan
pendaratan, dan memaksimalkan jam operasional bandara pada saat kondisi ber angin. Alternatif
lain adalah dengan melakukan pendaratan dengan angin silang (crosswinds) besar yang memang
tidak nyaman bagi penumpang. Hal ini juga tidak mudah bagi pilot bahkan jika pilot mampu
untuk melakukan pendaratan sekalipun. Pesawat tipikal seperti Boeing 737-300 yang merupakan
pesawat paling sering digunakan, mampu mentoleransi crosswinds sekitar 60 km/jam pada
kondisi landas pacu tidak hujan dan 55 km/jam pada saat landas pacu basah akibat hujan. Jika
crosswinds melewati angka tersebut, maka pesawat perlu menunggu hingga angin reda atau
mendarat di bandara alternatif lainnya. Angin searah pesawat (tailwinds) bahkan kurang dapat
ditoleransi pesawat dengan angin sebesar 18-25 km/jam yang sangat membahayakan untuk
mendarat pada landas pacu, kecuali pada landas pacu yang paling panjang.
Beberapa bandara, seperti bandara Kota London (London City Airports) harus mendesak
tingkat toleransi terhadap crosswinds dibawah toleransi pesawat, karena runway di bandara ini
lebih sempit dari runway pada umumnya. Tailwinds dapat dengan mudah diatasi dengan
pendaratan pada arah berlawanan.
NATs, yang dulunya dikenal sebagai ‘National Air Traffic Services’, mengilustrasikan
pergerakan angin tersebut mempengaruhi lalu lintas udara menurut data lalu lintas udara di
Inggris dari 14 Februari 2014. Pada hari itu, angin dengan kecepatan hingga 110 km/jam terekam,
sehingga mustahil bagi pesawat untuk melakukan pendaratan di seluruh Inggris (UK). Perancang
bandar udara menganalisa data angin selama bertahun-tahun untuk meminimalisir kemungkinan
terjadinya keterlambatan operasional seperti ini. Hal tersebut merupakan prinsip awal dalam
perancangan untuk memaksimalkan lalu lintas udara agar keterlambatan akibat angin dapat
diminimalisir. Selanjutnya, untuk penentuan lokasi bandar udara di kota, dapat ditentukan sesuai
dengan posisi angin (wind alignment) contohnya untuk arah angin dari timur - barat, sebagian
besar bandar udara perkotaan akan mencoba untuk melokasikan bandar udaranya di sudut kota
bagian udara atau selatan agar pesawat dengan ketinggian rendah yang akan mendarat tidak perlu
terbang di atas perkotaan. Namun, bandara Heathrow justru terletak di tengah kota London.
Aksesibilitas di kota ini akan semakin mudah, namun masalah yang ditimbulkan yaitu suara dari
pesawat. Bandara Heathrow menjalankan aturan dimana dari jam 6 pagi sampe 5 sore, pesawat
akan mendarat pada runway utara dan lepas landas dari runway selatan, pada jam 3 arah
pendaratan dan lepas landar diubah sebaliknya. Aturan ini juga dibalik setiap minggu ke 2. Hal
ini dilakukan untuk memberikan penduduk sekitar Heathrow rasa lega akibat suara yang
ditimbulkan terus menerus oleh suara mesin jet pesawat yang lewat di atas rumah mereka. Hal
ini kurang ideal untuk diterapkan pada bandar udara dengan tingkat kesibukan tinggi.
Runway paralel sangat baik untuk lalu lintas udara karena dua pesawat dapat mendarat dan
lepas landas secara bersamaan yang tentu dapat memaksimalkan lalu lintas. Aturan FAA
mengenai runway paralel adalah pada runway paralel dengan jarak centerline 760 – 1300 m,
pesawat tidak dapat melakukan pendaratan secara bersampingan. Untuk jarak centerline 1300
dan 2700, pesawat dapat melakukan pendaratan bersamaan dengan monitor dari pusat monitor
kontrol lalu lintas udara (air traffic control monitoring). Alternatif lain dari runway paralel
adalah runway berpotongan yang dapat memberikan alternatif ketika terjadi perubahan pada pola
arah angin. Runway ini memiliki resiko tersendiri dan memerlukan pengawasan/monitor yang
sangat hati-hati oleh air traffic control untuk menghindari tabrakan. Bandar udara Heathrow
merencanakan untuk melakukan pengembangan dengan menambah runway di bandara tersebut
dengan total perkiraan biaya 21.7 juta dolar.
Panjang runway ditentukan oleh performa pesawat dan untuk menghitungnya kita harus
menganalisa momen kritis dari tahap lepas landas pesawat. Contoh perhitungan adalah dengan
mengambil contoh pesawat terbesar di dunia yaitu Airbus a380 dengan anggapan berat
maksimum pada saat take-off pada tinggi permukaan laut dengan model atmosfir standar
internasional untuk kondisi cuaca dan tidak berangin. Pengambilan kecepatan tipikal dari
pesawat pada saat kondisi penuh adalah sekitar 280 km/jam atau sekitar 78 meter/detik. Dengan
anggapan kecepatan rata-rata sekitar 2m/detik, dapat di hitung jarak untuk mencapai v1 dengan
menerapkan persamaan dasar kinematik Vf2 = Vi2 + 2ad. Dengan percepatan awal = 0 dapat di
𝑉𝑓 2
cari jarak dengan persamaan tadi menjadi = d , d = 1521 m (jarak hingga v1), balance field
2𝑎
length = 2*d = 2 * 1521 = 3042 meter.
Runway terpanjang di dunia terletak di Tibet pada elevasi 4334 meter atau 14,218 feet
dengan panjang 5.5 km. Temperatur udaranya memiliki efek signifikan pada persyaratan panjang
runway, dengan penambahan 1% dari panjang runway untuk setiap 1° celcius pada standar
pengukuran atmosfer yang digunakan sebelumnya pada 15° celcius. Ini merupakan hasil
kerapatan udara yang berkurang yang dapat mengurangi daya angkat. Kasus ini pernah terjadi
tahun lalu dimana beberapa penerbangan di tunda dan di batalkan di Phoenix (Arizona) ketika
temperatur saat itu naik pada 49°C.
Merancang sebuah bandar udara merupakan bisnis yang mahal dan cukup menjebak. Jika
uang dan ketersediaan lahan bukanlah masalah, maka desain yang ideal adalah dengan membuat
beberapa runway parallel dengan jarak antar runway sepanjang 1.3 km. Bandara tersibuk di
dunia, Atlanta International Airport memiliki 5 runway paralel. Beijing airport dengan 3 runway
paralel dengan jarak cukup jauh satu antar yang lain sehingga mampu menjalankan aktifitas pada
waktu yang sama dan mampu mengakomodasi pesawat jenis apapun. Dubai airport pada posisi
ke 3 dengan 2 runway paralel memiliki panjang lebih dari 4000 meter dikarenakan udara panas
di Dubai, yang menjadikan bandara ini tempat perhentian paling penting di dunia untuk pesawat
dengan perjalanan panjang.
Bandara internasional dengan landasan pacu paralel panjang yang mampu mengakomodasi
pesawat besar adalah bandara yang terus sibuk tapi dengan keterbatasan lahan, beberapa
alternatif desain diajukan untu meningkatkan kapasitas, seperti contohnya desain runway
melingkar (circular). Runway desain ini merupakan mimpi buruk bagi air traffic control ketika
sedang memandu pesawat dan dapat menyulitkan pilot untuk mendarat dan lepas landas. Desain
ini hanya dapat berguna dalam cuaca yang tenang dengan angin yang tidak mendominasi arah
pada saat take-off.
Ini adalah beberapa jenis masalah yang dapat ditemukan hanya ketika insinyur
menganalisa sebuah permasalahan dengan teliti. Tanpa memperhatikan detail, sangat mudah
untuk untuk terjebak pemikiran bahwa desain yang terlihat menjanjikan diluar mungkin akan
berhasil.

Anda mungkin juga menyukai