METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Kualitatif digunakan untuk
menyelidiki masalah untuk mendapatkan pemahaman yang jelas tentang fenomena tertentu (Cresswell,
2012). Selain itu menurut Christensen dan
Johnson (2008, hal.37) menyatakan bahwa "penelitian kualitatif fokus pada pemahaman 'perspektif
orang dalam' orang dan budaya mereka, dan ini membutuhkan kontak langsung pribadi dan sering
partisipatif". Jadi, peneliti menggunakan metode kualitatif untuk mendapatkan informasi yang kaya dan
pemahaman yang lebih dalam dari perspektif peserta.
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data untuk menggambarkan tentang strategi guru bahasa
Inggris dalam mengelola kelas besar di SMP Negeri Kota Jambi.
Peneliti harus memakai profil latar belakang peneliti seperti pengalaman, hubungan dengan para
peserta, dan prespektif yang telah mereka miliki sejak mempelajari penelitian itu (Patton, 2002). Di sini,
peneliti adalah mahasiswi pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Jambi,
semester sembilan. Peneliti telah menyelesaikan praktik mengajarnya di SMP Negeri 4 Kota Jambi sekitar
satu bulan. Peneliti mengambil guru bahasa Inggris untuk terlibat dalam penelitian ini.
Peneliti fokus pada menganalisis strategi guru bahasa Inggris dalam mengelola kelas besar di SMP Negeri
4 Kota Jambi. Peneliti memilih guru bahasa Inggris kelas tujuh, delapan, dan sembilan karena
kebanyakan siswa kesulitan dalam belajar bahasa Inggris
(sebagai bahasa asing), itu adalah strategi guru bahasa Inggris 'dalam mengelola besar. Di sini, untuk
menghindari bias peneliti, peneliti mengkonfirmasi kepada peserta (guru bahasa Inggris) untuk sangat
dan mengklarifikasi tanggapan mereka tentang penelitian ini.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih purposive sampling. Menurut Christensen dan Johnson (2008;
p.239), "prosedur pengambilan sampel purposive adalah teknik pengambilan sampel non acak di mana
peneliti menyosialisasikan orang dengan karakteristik khusus untuk berpartisipasi dalam studi
penelitian". Tujuan menggunakan purposive sampling adalah untuk mendapatkan informasi dari peserta
yang dipilih: Pertama, para guru adalah guru di
SMP Negeri 4 Kota Jambi. Kedua, para guru adalah guru bahasa Inggris di SMP Negeri 4 Kota Jambi.
Ketiga, para guru telah menerima undangan wawancara oleh peneliti. Setelah itu, peneliti menemukan
guru yang sesuai dengan kriteria, peneliti menghubungi mereka dan juga meminta mereka untuk
menjadi peserta dalam penelitian ini.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dari wawancara. Peneliti mengidentifikasi strategi guru dalam mengelola kelas besar.
Peneliti mencatat semua data dan membuat transkrip data. Selanjutnya, peneliti membaca dengan
seksama dan menganalisis data yang telah ditranskripsi.
3.4.1. Wawancara
Menurut Miller P. G dan Strang, Miller P. M (2010), "wawancara adalah teknik pengumpulan informasi di
mana fitur yang menentukan adalah adanya interaksi antara pewawancara dan orang yang
diwawancarai". Sebelum melakukan wawancara, peneliti menyiapkan protokol wawancara. Peneliti
menggunakan wawancara pribadi. Wawancara pribadi fokus pada kepribadian guru, artinya peneliti
mewawancarai satu per satu guru bahasa Inggris. Peneliti menggunakan wawancara terstruktur.
Wawancara dilakukan di SMP Negeri 4 Kota Jambi. Peneliti menggunakan wawancara untuk penelitian ini
dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana strategi guru bahasa Inggris dalam mengelola kelas besar.
Setelah itu, peserta diwawancarai sekitar 8-14 menit.
Manajemen Kelas
Strategi
Deskripsi
Jumlah pertanyaan
Organisasi
Keterampilan apa dari strategi manajemen kelas yang Anda fokuskan di kelas.
Apa yang akan Anda lakukan ketika Anda melakukan beberapa kesalahan
Aturan
proses pembelajaran
Apakah Anda membagi siswa yang pintar dan miskin atau tidak?
8
10
11
Komunikasi
Diadaptasi dari Analisis Deskriptif Strategi Manajemen Kelas (Oleh Rudiyanto Arief 2014).
3.5. Kepercayaan
Kepercayaan adalah studi atau untuk memverifikasi keakuratan data, temuan dan interpretasi (Lincon
dan Guba, 1985 sebagaimana dikutip dalam cresswell, 1998). Untuk memverifikasi keakuratan data,
peneliti memiliki beberapa prosedur. Peneliti memesan kembali semua hasil wawancara dan membuat
transkripnya. Setelah itu, peneliti meminta peserta untuk memeriksa lagi untuk memastikan apa yang
mereka katakan sebelumnya benar atau tidak dan nama peserta penelitian adalah nama samaran dan
kemudian, data itu disimpan oleh peneliti sendiri.
Mengidentifikasi hubungan
Dalam analisis data penelitian kualitatif terdapat entri dan penyimpanan data, segmentasi, pengkodean
dan pengembangan sistem kategori, mengidentifikasi hubungan dan membangun diagram, tabel,
matriks dan grafik (Christensen dan Johnson, 2008). Pertama-tama, pada entri dan penyimpanan data
adalah proses ketika peneliti bertanya kepada peserta berapa banyak guru bahasa Inggris di SMP Negeri
4 Kota Jambi. Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan tape-record. Setelah itu, segmentasi,
pengkodean dan pengembangan sistem kategori, peneliti mendengarkan rekaman dengan hati-hati
beberapa kali untuk lebih memahami dan membuat transkrip dalam penelitian ini. Kemudian, peneliti
membaca transkrip data yang telah dibuat dan menganalisis setiap baris dalam transkrip. Kemudian,
mengidentifikasi hubungan, peneliti membaca semua transkrip wawancara untuk mengetahui hubungan
dengan mereka. Akhirnya, peneliti memiliki rencana untuk membuat tabel untuk melaporkan hasil.
Demikian seterusnya, menguatkan dan memvalidasi hasil dengan mendiskusikannya dengan penyelia.
Identifying relationship