Anda di halaman 1dari 14

PHARMACY, Vol.10 No.

01 Juli 2013 ISSN 1693-3591

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN SENDOK (Plantago major L) PADA


TIKUS MODEL HEPATOTOKSIK : TINJAUAN ANATOMI DAN HISTOPATOLOGI

Eman Sutrisna1, Annisa A Fitriani 1, Setiawati1, Islimsyaf A Salim2, Ani M Maskoen3,


Muchtan Sujatno4, Herri S Sastramihardja4
1
Bagian Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Indonesia
2
Bagian Patologi Anatomi-RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, Indonesia
3
Laboratorium Genetika Molekuler, Unit Penelitian Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Indonesia
4
Departemen Farmakologi dan Terapi
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Indonesia
Email: rahma24sutrisna@gmail.com (Eman Sutrisna)

ABSTRAK

Hepar merupakan organ yang berisiko mengalami kerusakan akibat berbagai obat
maupun bahan kimia lingkungan yang masuk ke dalam tubuh dan dapat menimbulkan
gangguan metabolisme dan homeostasis sistemik. Daun sendok (Plantago major L.)
mengandung senyawa aktif yang memiliki efek antiinflamasi, antiapoptosis,
antiproliferatif, antioksidan dan hepatoprotektif. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis efek pemberian ekstrak etanol daun sendok terhadap penurunan volume,
massa dan perbaikan gambaran histopatologi hepar tikus Wistar (Rattus norvegicus)
model hepatotoksik. Penelitian berupa eksperimental dengan desain post test only with
control group design. Sebanyak 21 ekor tikus wistar (Rattus norvegicus) dibagi menjadi 3
kelompok perlakuan. Kelompok kontrol sehat (K0) diberi akuades, kelompok kontrol
negatif (K1) diberi omeprazol dosis 10 mg/200 g BB tikus dan ciprofibrat 16 mg/200 gBB
tikus/hari, dan kelompok intervensi (K2) diberi omeprazol dosis 10 mg/200 g BB tikus,
ciprofibrat 16 mg/200 g BB tikus/hari, dan ekstrak etanol daun sendok 100 mg/200 g BB
tikus. Derajat kerusakan hepar ditentukan menggunakan skor Manja Roenigk. Semua
hewan coba dikorbankan dibawah pengaruh anestesi setelah perlakuan selama 2 bulan.
Organ liver hewan coba diambil untuk pemeriksaan massa, volume dan histopatologi
liver. Data massa dan volume hepar dianalisis secara statistika dengan Uji Kruskal-
Wallis, dilanjutkan uji beda Mann-Whitney serta uji one way ANOVA untuk
menganalisis perbedaan gambaran histopatologi hepar, dilanjutkan uji pos hoc.
Terdapat perbedaan bermakna rerata massa hepar, volume dan skor Manja roenigk
antar kelompok perlakuan (nilai p=0,000; 0,001; 0,000; α<0,05). Rerata massa hepar K0=
9,37±0,63; K1=18,16±1,72 dan K2=9,91±3,86. Rerata volume hepar K0=9,71±0,49;
K1=16,71±1,90, dan K2=11,57±3,86. Rerata skor Manja Roenigk K0=108,42±5,31;
K1=362,29 ±19,31, dan K2=214,57±215,00. Pemberian ekstrak etanol daun sendok
menurunkan massa dan volume hepar serta memperbaiki gambaran histopatologi hepar
tikus model hepatotoksik secara bermakna.

Kata kunci: ekstrak etanol daun sendok, hepatoprotektif, histopatologi.

1
PHARMACY, Vol.10 No. 01 Juli 2013 ISSN 1693-3591

ABSTRACT

Liver is the organ which has risk of injury cause by various drugs or chemical substance in
the body. It can cause disturbance on metabolize and systemic homeostasis. Plantago
major L. has a lot of active subtances, that show antiinflammatory, antiapoptosis, anti
proliferative, antioxidant, and hepatoprotective effect. This study was to evaluate the
effect of ethanol extract of Plantago major L. on reduction of liver volume, liver mass and
improvement of histopathologic appearances in hepatotoxic rat (Rattus norvegicus)
model. By experimental study and post test only with control group design, 21 of rats
was divided in to 3 groups. Group K0 as a healthy control group that be given aqudest
per oral. Group K1 as a negative control was given omeprazole 10 mg/200 g BW rat and
ciprofibrat dose 16 mg/200 g BW rat/day per oral. Group K2 was given omeprazole 10
mg/200 g BW rat and ciprofibrat dose 16 mg/200 g BW rat/day and Plantago major L.
100 mg/200 g BW rat/day per oral. They were killed after 2 month intervention under
anesthetic. Samples from each liver were collected for volume, mass, and
histopathology assessment. Degree of liver destruction was determined by using Manja
Roenigk Score. The difference of histopathology appearance between groups of the
study were tested by statistic analysis One Way Anova and Post Hoc Tukey and also
Kruskal-Wallis for mass and volume followed by Pos Hoc test Mann-Whitney. There were
significantly difference of liver mass, volume, and Manja Roenigk score between groups
(p-value=0.000; 0.001; 0.000; α<0.05). The average of liver mass are K0= 9.37±0.63;
K1=18.16±1.72 and K2=9.91±3.86. The average of liver volume are K0=9.71±0.49;
K1=16.71±1.90 dan K2=11.57±3.86. The average of Manja Roenigk score are
K0=108.42±5.31; K1=362.29 ±19.31 and K2=214.57±215.00. This study can be concluded
that administration of ethanol extract of Plantago major L. decrease liver mass, volume,
and improved liver histopathological appearance significantly of hepatotoxic rat model.

Key words: extract of Plantago major L., hepatoprotective, histopathology.

2
PHARMACY, Vol.10 No. 01 Juli 2013 ISSN 1693-3591

Pendahuluan Daun sendok (Plantago major L.)


Hepar merupakan organ yang adalah salah satu tanaman herbal
berpotensi mengalami kerusakan akibat Indonesia yang kini mulai banyak
berbagai bahan kimia terapeutik dimanfaatkan masyarakat. Daun sendok
maupun lingkungan karena fungsinya memiliki banyak senyawa aktf yang
dalam proses metabolisme dan diduga memiliki efek yang bermanfaat
detoksifikasi bahan kimia yang masuk ke sebagai agen hepatoprotektif. Selain
dalam tubuh. Kerusakan yang terjadi efek hepatoprotektor, daun sendok juga
pada hepar akan menyebabkan mempunyai efek sebagai antiinflamasi,
terganggunya metabolisme di dalam antiproliferatif, antiapoptosis, dan
tubuh sehingga menimbulkan gangguan antioksidan (Turel dkk., 2009; Mao-ye
homeostasis (Lu, 2006). Hepatotoksisitas dan Li-guo, 2011). Kandungan senyawa
akibat induksi obat menjadi penyebab aktif daun sendok tersebut di antaranya
utama pada sebagian kasus gagal hati berupa ursolic acid, apigenin, lutheolin,
dan transplantasi hati di Amerika dan baicalein, aucubin, dan scutellarin (Turel
negara barat lainnya (Price dan Wilson, dkk., 2009). Pada beberapa penelitian,
2006). Kasus gagal hati akibat induksi daun sendok menunjukan efek
obat mencapai 50% dari keseluruhan hepatoprotektif terhadap hewan coba
kasus gagal hati di Amerika (Lee dkk., model hepatotoksik yang diinduksi CCl4
2005; Grattagliano dkk., 2009). serta memiliki efek antiproliferatif pada
Omeprazol dan ciprofibrat sel stellata hepar yang menghambat
adalah agen yang memiliki potensi terbentuknya jaringan ikat fibrosis.
dalam menimbulkan efek samping Senyawa aktif hispidulin, ursolic acid,
berupa kerusakan hepar. Berbagai apigenin, oleanic acid, dan lutheolin juga
laporan kasus serta penelitian telah memiliki efek antioksidan yang dapat
melaporkan bahwa omeprazol dapat menekan kejadian stres oksidatif
meningkatkan kadar ALT dan AST serta penyebab kerusakan hepar (Turel dkk.,
ciprofibrat dapat memicu terjadinya 2009).
stres oksidatif diikuti penurunan kadar Penelitian ini bertujuan untuk
antioksidan di hepar yang keduanya menganalisis efek pemberian ekstrak
memicu kerusakan hepar (El-Matary dan etanol daun sendok terhadap penurunan
Dalzell, 2005). volume, massa dan perbaikan gambaran

3
PHARMACY, Vol.10 No. 01 Juli 2013 ISSN 1693-3591

histopatologi hepar tikus Wistar (Rattus coba diaklimatisasi selama 1 minggu,


norvegicus) model hepatotoksik obat kemudian secara acak (random
omeprazol dan ciprofibrat secara allocation) dibagi menjadi 3 kelompok
subkronis. perlakuan. Kelompok I adalah kontrol
sehat (K0) diberi akuades, kelompok II
Metode Penelitian adalah kontrol negatif (K1) diberi
Penelitian ini menggunakan omeprazol dosis 10 mg/200 g BB tikus
metode eksperimental dengan desain dan ciprofibrat 16 mg/200 g BB
post test only with control group design. tikus/hari, dan Kelompok III adalah
Bahan dan Obat kelompok uji (K2) diberi omeprazol dosis
Etanol 95%, diproduksi oleh 10 mg/200 g BB tikus, ciprofibrat 16
Brata Chem, formalin, blok paraffin dan mg/200 g BB tikus/hari, dan ekstrak
pewarna Hematoksilin-eosin (HE). etanol daun sendok 100 mg/200 g BB
Omeprazol merk SOCID kapsul 20 mg tikus. Semua hewan coba dikorbankan
diproduksi oleh PT SOHO, Jakarta. dibawah pengaruh anestesi setelah
Ciprofibrat caplet 100 mg merk perlakuan selama 2 bulan. Organ liver
Modalim, diproduksi oleh PT Sanofi hewan coba diambil untuk pemeriksaan
Synthelabo Ltd, Newcastle, UK. massa, volume, dan histopatologi liver.
Ekstrak Daun Sendok Pengukuran Massa dan Volume Liver
Seluruh bagian tanaman daun Segera setelah pembedahan,
sendok (akar, batang, daun, dan biji) organ hepar diukur volumenya dengan
dikeringkan hingga mencapai kadar air prinsip Archimedes yaitu menggunakan
10-14%, digiling menjadi serbuk simplisia gelas ukur yang berisi akuades. Jumlah
dan diekstrak dengan metode maserasi air yang keluar dari bejana diukur
menggunakan pelarut etanol 95%. dengan gelas ukur untuk menentukan
Dosis ekstrak etanol daun sendok yang volume hepar. Untuk menentukan
digunakan adalah 100 mg/200 g BB tikus. massa, hepar ditimbang menggunakan
Hewan Coba timbangan digital.
21 tikus putih jantan galur wistar Pemeriksaan Histopatologi
berumur rata-rata 2-3 bulan dengan Sediaan hepar kemudian
berat badan rata-rata tikus 190-210 g difiksasi dalam larutan formalin 10%,
digunakan sebagai hewan coba. Hewan dibuat blok parafin dan selanjutnya

4
PHARMACY, Vol.10 No. 01 Juli 2013 ISSN 1693-3591

dibuat preparat histopatologi. Preparat Analisis Statistik


dicat dengan pengecatan HE dan diamati Data massa dan volume hepar
di bawah mikroskop cahaya dengan dianalisis secara statistika dengan uji
perbesaran 400x. Pada setiap preparat Kruskal-Wallis, dilanjutkan uji beda
diamati dalam 5 lapang pandang, setiap Mann-Whitney serta uji one way
lapang pandang diamati gambaran 20 sel ANOVA untuk menganalisis perbedaan
hepar. Kerusakan sel hepar ditentukan gambaran histopatologi hepar,
menggunakan skor gambaran histologis dilanjutkan uji pos hoc, menggunakan
hepar modifikasi Manja Roenigk, yaitu program SPSS versi 17.
dari 20 sel yang diamati pada tiap lapang
pandang, jumlah sel normal dikalikan 1, Hasil
sel dengan degenerasi parenkimatosa Massa dan Volume Hepar
dikalikan 2, sel dengan degenerasi Volume dan massa hepar terbesar
hidropik dikalikan 3, dan sel nekrosis adalah pada kelompok K1 yang dipapar
dikalikan 4. Seluruh skor dijumlahkan dengan omeprazol dan ciprofibrat.
hingga 5 lapang pandang sebagai nilai Kemudian volume dan massa menjadi
kerusakan hepar yang terjadi. Untuk lebih rendah pada pemberian omeprazol
mendapatkan hasil pemeriksaan yang dan ciprofibrat bersamaan dengan daun
andal (reliabilitas) dan sahih (validitas), sendok pada kelompok K2. Massa dan
pembacaan preparat dilakukan oleh dua volume terendah ada pada kelompok K0
orang (interobserver) dan dihitung nilai dimana hanya diberikan Akuades.
Kappanya

Tabel 1. Data rerata massa dan volume hepar


Rerata
Kelompok perlakuan Massa Hepar Volume Hepar
3
(gram) (mm )
K2 intervensi (ome-cipro-daun sendok) 12,10 11,57
K1 kontrol (ome-cipro) 18,16 16,71
K0 Kontrol (akuades) 9,37 9,71

Hasil uji normalitas data dengan


Shapiro-Wilk menunjukan bahwa data

5
PHARMACY, Vol.10 No. 01 Juli 2013 ISSN 1693-3591

massa terdistribusi secara normal, kelompok kontrol negatif (K1) dengan


sedangkan data volume terdistribusi kelompok uji (K2).
tidak normal. Setelah dilakukan Hasil uji nonparametrik Kruskal-
transformasi data, data volume Wallis terhadap volume didapatkan nilai
kelompok K0 masih menunjukan sebaran p=0,001 (p<0,05) yang berarti terdapat
yang tidak normal (p=0,000) sehingga perbedaan bermakna volume hepar
untuk membandingkan volume hepar tikus antar kelompok perlakuan. Hasil uji
antar kelompok menggunakan uji Mann-Whitney antara K0 dan K1, K0 dan
nonparametrik Kruskal-Wallis. Hasil uji K2, serta K1 dan K2, semuanya
homogenitas varians (Lavene test) menunjukkan perbedaan yang bermakna
terhadap data massa hepar volume hepar di antara kelompok
menunjukkan bahwa data massa perlakuan dengan nilai p pada K0-
memiliki varian yang tidak sama (nilai K1=0,001; K0-K2=0,016, dan K1-K2=
p=0,002) sehingga digunakan uji 0,010.
nonparametric Kruskal-Wallis untuk Hasil analisis statistik terhadap
membandingkan massa hepar antar variabel massa dan volume hepar
kelompok. menunjukkan bahwa pemberian
Hasil uji nonparametrik Kruskal- omeprazol dan ciprofibrat dapat
Wallis terhadap variabel massa hepar meningkatkan massa dan volume hepar
didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) yang tikus putih secara bermakna dan
berarti terdapat perbedaan massa hepar pemberian ekstrak etanol daun sendok
tikus wistar yang bermakna antar dapat menurunkan massa dan volume
kelompok. Hasil uji Mann-Whitney pada hepar tikus model hepatotoksik tersebut
semua kelompok terdapat perbedaan secara bermakna.
yang bermakna (nilai p pada K0- Gambaran Histopatologi
K1=0,002; K0-K2=0,003; K1-K2=0,006), Terdapat perbedaan gambaran
yang berarti ada perbedaan massa hepar histopatologi hepar tikus wistar (Rattus
tikus wistar yang bermakna antara norvegicus) di antara kelompok
kelompok kontrol sehat (K0) dengan perlakuan sebagaimana tampak pada
kontrol negatif (K1), kelompok kontrol Gambar 1.
sehat (K0) dengan kelompok uji (K2 dan

6
PHARMACY, Vol.10 No. 01 Juli 2013 ISSN 1693-3591

K0 K1 K3

Gambar 1. Gambaran histopatologi hepar tikus putih, pengecatan hematoksilin eosin,


pembesaran 100x. K0=kelompok kontrol sehat; K1=kontrol negatif;
K3=kelompok uji daun sendok; a. hepatosit normal; b. hepatosit dengan
degenerasi parenkimatosa; c. hepatosit dengan degenerasi hidrofik; d.
nekrosis; e. sinusoid; f. V. sentralis.

Pada kelompok kontrol K0 terlihat lebih kecil, kromatin dan serabut


menunjukan dominasi kondisi hepatosit retikuler menjadi berlipat-lipat. Inti
yang normal, sedikit ditemukan sel yang menjadi lebih padat (piknotik) yang
mengalami kerusakan berupa degenerasi dapat hancur bersegmen-segmen
parenkimatosa. Kelompok kontrol K1 (karioreksis) dan kemudian sel menjadi
yang diberi omeprazol dan ciprofibrat eosinofilik (kariolisis) (Kumar dkk., 2010).
menunjukan banyaknya jumlah kondisi Gambaran histopatologi
hepatosit nekrosis disertai beberapa sel kelompok uji K2 yang diberi omeprazol,
hepatosit yang mengalami degenerasi ciprofibrat dan daun sendok ditemukan
parenkimatosa dan hidropik. Degenerasi sel hepatosit yang mengalami
parenkimatosa digambarkan dengan degenerasi parenkimtosa disertai
adanya sel hepatosit yang membengkak beberapa sel yang mengalami
(ukuran lebih dari normal) dan degenerasi hidropik dan nekrosis.
sitoplasma bergranul merah sebagai Pada pengamatan dengan
pertanda terjadinya penumpukan menggunakan metode skor gambaran
protein. Tampak gambaran hepatosit histologis hepar modifikasi Manja
yang mengalami degenerasi hidropik Roenigk ditemukan bahwa tingkat
yang ditandai dengan adanya kerusakan sel yang paling berat terjadi
pembengkakan sel dan sitoplasma yang pada kelompok kontrol K1 (omeprazol
jernih. Inti hepatosit yang nekrosis dapat dan ciprofibrat) dibandingkan kelompok

7
PHARMACY, Vol.10 No. 01 Juli 2013 ISSN 1693-3591

uji yang mendapatkan ekstrak etanol daun sendok.

Tabel 2. Data rerata, standar deviasi, dan uji normalitas hasil skoring gambaran
histopatologi dengan skor Manja Roenigk dari setiap kelompok

Shapiro-Wilk
Kelompok perlakuan Rerata ± SD
(p)
Skor Manja K2 intervensi (ome-cipro-daun sendok) 214,57 ± 215,00 0,742
Roenigk K1 kontrol (ome-cipro) 362,29 ± 19,31 0,141
K0 kontrol (akuades) 108,42 ± 5,31 0,838

Hasil uji normalitas data dengan kelompok uji K2 (nilai p=0,000; α=0,05),
Shapiro-Wilk menunjukan bahwa data yang berarti bahwa pemberian
skor Manja Roenigk terdistribusi omeprazol dan ciprofibrate dapat
normal. Hasil uji varian menunjukan skor menyebabkan kerusakan sel hepatosit
Manja Roenigk memiliki varians yang yang berbeda secara bermakna dengan
sama sehingga untuk membandingkan kelompok kontrol sehat (akuades) dan
gambaran histopatologi hepar antar pemberian ekstrak etanol daun sendok
kelompok perlakuan dilakukan analisis dapat memperbaiki secara bermakna
statistik menggunakan one way ANOVA. kerusakan hepar yang terjadi meskipun
Hasil uji one way ANOVA terhadap skor belum mencapai kondisi seperti pada
Manja Roenigk didapatkan nilai p=0,000 kelompok kontrol sehat.
(p<0,05) yang berarti terdapat
perbedaan bermakna derajat kerusakan Pembahasan
hepar tikus wistar di antara kelompok Hepar merupakan organ utama
perlakuan. Dilanjutkan dengan uji Pos yang memetabolisme dan
Hoc Tukey yang hasilnya menunjukan mendetoksifikasi semua bahan kimia
ada perbedaan bermakna antara termasuk obat yang masuk ke dalam
kelompok kontrol sehat (K0) dengan tubuh. Hepar sangat beresiko untuk
kelompok kontrol negatif (K1) (nilai mengalami kerusakan akibat efek bahan-
p=0,000; α=0,05), antara kelompok bahan kimia tersebut (Lu, 2006).
kontrol sehat (K0) dengan kelompok uji Kerusakan yang terjadi bisa melalui
(K2) (nilai p=0,000; α=0,05), dan antara mekanisme toksisitas langsung, konversi
kelompok kontrol negatif (K1) dengan suatu ksenobiotik menjadi toksin aktif

8
PHARMACY, Vol.10 No. 01 Juli 2013 ISSN 1693-3591

oleh hepar, atau akibat reaksi Omeprazol merupakan pro-drug yang


imunologik. Kerusakan hepar yang dimetabolisme oleh enzim oksidator
terjadi akibat bahan kimia atau obat menjadi bentuk sulfonamide tetrasiklik
dikaitkan dengan mekanisme kerja yang bersifat lebih aktif. Metabolit aktif
enzim oksidator penting dalam hepar ini dapat secara langsung memicu
yakni sitokrom p-450. Enzim p-450 nekrosis pada mitokondria dan
bekerja mengkatalisis biotransformasi menurunkan kemampuan GSH sebagai
obat atau bahan kimia menjadi antioksidan. Jalur yang kedua adalah
metabolit yang tidak aktif atau kurang melalui reaksi imunologi yang ditandai
aktif, tetapi pada beberapa jenis obat, dengan adanya aktivasi sel kuffer dan sel
metabolit yang terjadi memiliki sifat imun lain sehingga menyebabkan suatu
lebih aktif dan toksik sehingga dapat reaksi inflamasi dan lesi sel yang
menginduksi terjadi lesi atau kerusakan diperantarai pembebasan sitokin. Pada
sel hepar. Kerusakan yang terjadi pada jalur ini juga terjadi induksi TNF-α,
sel hepar juga diperankan oleh adanya induksi apoptosis, inhibisi fungsi
glutation yang juga berperan dalam mitokondria, dan pembentukan
metabolisme di hepar (Lu, 2006). neoantigen (Lee dkk., 2005; Grattagliano
Omeprazol dan ciprofibrat dkk., 2009).
adalah obat yang berpotensi Ciprofibrat merupakan obat anti
menimbulkan efek samping berupa dislipidemia yang dapat memicu stress
kerusakan sel hepar. Omeprazol oksidatif yang diikuti penurunan kadar
meningkatkan kadar ALT dan AST antioksidan di hepar dan memicu
sebagai respon adanya sel atau jaringan kerusakan hepar. Ciprofibrat merupakan
hepar yang rusak seperti peradangan, salah satu dari golongan peroxisome
nekrosis, atau perubahan permeabilitas proliferator yang pada beberapa
sel (El-Matary dan Dalzell, 2005). penelitian telah terbukti menginduksi
Mekanisme hepatotoksisitas akibat perubahan morfologi dan kanker pada
omeprazol dapat terjadi melalui hepar. Ciprofibrate menginduksi
beberapa jalur, yaitu berhubungan terjadinya hepatomegali yang
dengan dosis (dose-dipendent). Semakin dihubungkan dengan proliferasi
tinggi dosis maka semakin tinggi risiko peroksisom, induksi retikulum
terjadinya kerusakan sel hepar. endoplasma, dan enzim sitosol.

9
PHARMACY, Vol.10 No. 01 Juli 2013 ISSN 1693-3591

Hepatomegali ini menandakan keadaan antiapoptosis, dan antioksidan (Turel


hiperplasi sekunder dan hipertrofi dari dkk., 2009; Mao-ye dan Li-guo, 2011).
sel hepatosit. Ciprofibrate menyebabkan Hasil penelitian ini menunjukan
perubahan berat dan ukuran pada hepar bahwa daun sendok dapat menurunkan
pada beberapa hari awal pemberian dan massa dan volume hepar tikus model
menjadi menetap pada minggu ke dua. hepatotoksik akibat pemberian
Jika pemberian dilanjutkan maka omeprazol dan ciprofibrat. Penurunan ini
kerusakan akan terus berkembang menunjukan adanya suatu perbaikan
menjadi nodul neoplastik dan gambaran arsitektur hepar pada kelompok uji yang
karsinoma hepatoselular (Martinsen diberi ekstrak etanol daun sendok.
dkk., 2005). Senyawa dalam daun sendok yang
Sebagai Peroksisom proliferator, memiliki efek antioksidan akan
ciprofibrate juga menghambat glutation menghambat kerusakan sel hepar akibat
peroksidase dan antioksidan hepar, reaksi stres oksidatif ciprofibrate dan
memicu proliferasi peroksisom. meningkatkan jumlah antioksidan yang
Proliferasi peroksisom yang persisten ditekan oleh omeprazol sehingga hepar
berhubungan dengan peningkatan H2O2 dapat memperbaiki jaringan yang
dan penurunan scavenger radikal bebas mengalami degenerasi. Efek
sehingga memicu stres oksidatif yang antiinflamasi ekstrak etanol daun sendok
berdampak pada terjadinya peroksidasi dapat menghambat reaksi inflamasi yang
lipid dan oksidasi DNA yang merusak diinduksi oleh omeprazol dan efek
DNA. H2O2 merupakan penginduksi NF- antiproliferatif berperan untuk
kappa B sebagai agen antiapoptosis dan menghambat hiperproliperasi sel
tumor promotor (Martinsen dkk., 2005; hepatosit akibat induksi ciprofibrate
Claude dkk., 2005; Perkins, 2004). sehingga menghambat peningkatan
Daun Sendok adalah salah satu massa dan volume hepar. Demikian pula
tanaman herbal Indonesia yang kini efek terhadap perbaikan gambaran
mulai banyak dimanfaatkan masyarakat. histopatologi hepar, ekstrak etanol daun
Daun Sendok memiliki berbagai senyawa sendok dapat memperbaiki kerusakan
aktif yang diduga berperan sebagai agen sel hepatosit tikus model hepatotoksik.
hepatoprotektif melalui efeknya sebagai Pada hasil penelitian ini ditunjukan
antiinflamasi, antiproliferatif, dengan skor Manja Roenigk yang lebih

10
PHARMACY, Vol.10 No. 01 Juli 2013 ISSN 1693-3591

kecil pada kelompok uji dibandingkan fosporilasi sub unit p65, serta
dengan kelompok kontrol negatif (K2=. menghambat NF-kappa B pada makrofag
214,57±215 : K1=362,29±19,31) dan (Nicholas dkk., 2007; Seelinger dkk.,
secara statistik perbedaan ini bermakna 2008).
(p-value=0,000). Hasil penelitian ini Lutheolin dapat mensupresi jalur
memperkuat hasil penelitian Türel dkk. NF-kappa B dan inhibisi pada substansi
(2009) tentang efek hepatoprotektif proinflamasi dan secara in vivo telah
daun sendok pada tikus yang diinduksi terbukti menghambat produksi serum
CCl4 yang hasilnya menunjukan bahwa TNF-α dan menghambat asam
daun sendok dapat memperbaiki arakidonat (Ueda dkk., 2002). Baicalein
kerusakan hepar tikus yang diinduksi Menghambat produksi IL-1β dan TNF-α
karbon tetraklorida (Turel dkk., 2009). pada sel mast melalui inhibisi jalur
Efek farmakologis ekstrak etanol aktivasi NF-kappa B dan fosporilasi dan
daun sendok terutama diperankan oleh degradasi (Jung dkk., 2007). Aucubin
senyawa ursolic acid, apigenin, lutheolin, menginhibisi ekspresi gen COX-2 dengan
baicalein, scutellarin dan aucubin. Ursolic memblok aktivitas ikatan DNA C/EBPβ
acid menghambat sintesis DNA, menghambat produksi TNF-α dan
cyclooxygenase-2 (COX-2) dan memblok degradasi l-kappa B,
prostaglandin (PG) yang berperan dalam mensupresi NF-kappa B dan mereduksi
reaksi inflamasi serta menghambat jalur AST dan ALT. Scutellarin mengambat LPS
transduksi pada protein kinase C yang yang diinduksi oleh NF-kappa B dan TNF-
memediasi respon imun (Neto, 2011). α and IL-1β (Jun-Qin dkk., 2011).
Apigenin dapat menghambat katalisasi Efek antiproliferatif ekstrak
biosintesis COX-2 (Ringbom dkk., 2001), etanol daun sendok diperankan oleh
mengatur regulasi prostaglandin dan NO baicalein yang bekerja dengan
melalui jalur regulasi NF-kappa B, menghambat akumulasi kolagen dan
memblok pembebasan dan produksi IL- menghambat sintesis PDGF-β reseptor
1β, TNF, dan IL-8 pada LPS, menghambat dan menghambat aktivasi sel stelata
stimulasi produksi LPS yang menginduksi melalui down regulasi PDGF-β reseptor.
produksi sitokin proinflamasi pada Baicalein juga mensupresi aktivasi sel ito
monosit dan makrofag, melalui inaktifasi yang berperan dalam proses
NF-kappa B dengan mensupresi pembentukan fibrosis. Untuk efek

11
PHARMACY, Vol.10 No. 01 Juli 2013 ISSN 1693-3591

antiapoptosis, ekstrak etanol daun histopatologi hepar tikus model


sendok selain memiliki baicalein juga hepatotoksik secara bermakna.
ursolic acid dan apigenin. Baicalein
meningkatkan Bcl-2/Bax, menghambat Ucapan Terima Kasih
pembebasan cytokrome C, mensupresi Penelitian ini dilaksanakan atas
fosforilasi IκBα, ERK, dan JNK serta dukungan dari berbagai pihak, di
menghambat aktivasi molekul-molekul antaranya Dekan Fakultas Kedokteran
yang menginduksi NF-kappa B. Baicalein dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas
juga menurunkan ROS. Ursolic acid Jenderal Soedirman (FKIK Unsoed)
menurunkan ROS dan menurunkan Purwokerto, Komisi Etik Penelitian
ekspresi NF-kappa B. Apigenin berperan Fakultas Kedokteran Universitas
sebagai scavenger ROS (Tilak dkk., 2006). Padjadjaran (FK Unpad) Bandung, Bagian
Efek antioksidan ekstrak etanol Farmakologi dan Terapi FKIK Unsoed,
daun sendok yang sangat penting dalam Bagian Farmakologi dan Terapi FK
menghambat kerusakan sel hepar akibat Unpad, Bagian Patologi Anatomi FKIK
reaksi stres oksidatif terutama Unsoed, Bagian Patologi Anatomi FK
diperankan oleh senyawa hispidulin, Unpad dan pihak lain yang tidak dapat
baicalein, oleanic acid dan lutheolin. dituliskan. Kepada semua pihak yang
Lutheolin berperan dalam meningkatkan terlibat dan mendukung pelaksanaan
antioksidan, termasuk kadar Vit A, Vit C, penelitian ini, kami menyampaikan
dan ß-karoten (Seelinger dkk., 2008). terima kasih.
Baicalein dan hispidulin berefek
menurunkan deplesi glutation (Lu dkk., Daftar Pustaka
2010) dan menginhibisi ekspresi gen Chang, W.H., Cheng, C.H., Lu, F.J., 2002.
iNOS serta menginduksi metalloprotein Different effects of baicalein,
baicalin and wogonin on
yang bertindak mirip glutation dalam mitochondrial function,
melindungi tubuh dari zat-zat toksik. glutathione content and cell
cycle progression in human
(Chang dkk., 2002). hepatoma cell lines. Planta
Kesimpulan Med., 68(2):128-32.

Pemberian ekstrak etanol daun Claude, M.C., Giuliana, M.A., Trombetta,


sendok menurunkan massa dan volume J.M., Peters, F.J., Gonzalez,
Rosangela, A.C., 2005.
hepar serta memperbaiki gambaran Differences in cell proliferation

12
PHARMACY, Vol.10 No. 01 Juli 2013 ISSN 1693-3591

in rodent and human hepatic Lu, F.L., 2006. Toksikologi dasar; asas,
derived cell lines exposed to organ sasaran, dan penilaian
ciprofibrate. Cancer Lett., 222(2): resiko. Edisi ke-2. Jakarta: UI-
217-26. Press.

El-Matary, W., Dalzell, M. 2005. Lu, J., Wu, D., Zheng, Y., Hu, B., Zhang,
Omeprazole-induced hepatitis. Z., Ye, Q., Liu, C., Shan, Q.,
Pediatr Emerg Care, 21:529-30. Wang, Y., 2010. Ursolic acid
attenuates D-galactose-induced
Grattagliano, I., Russmann, S., Kullak- inflammatory response in mouse
Ublick, G.A., 2009. Current prefrontal cortex through
concepts of mechanisms in drug- inhibiting AGEs/RAGE/NF-κB
induced hepatotoxicity. Curr pathway activation. Cereb.
Med Chem., 16: 3041-53. Cortex., 20(11):2540-8.

Jung, H., Hall, C.K., Ha, T., Li, C., Mao-ye, W., An, Li-guo, 2011. Effects of
Krishnaswamy, G., Chi, D.S. Plantago major L. seeds extract
2007. Baicalein inhibits IL-1β- on endurance exercise capacity
and TNF-α-induced in mice. J Medicinal Plants Res.,
inflammatory cytokine 5(9):1659-63.
production from human mast
cells via regulation of the NF-κB Martinsen, T.C., Zahlsen, K., Bakke, I.,
pathway. CMA, 5(5):1-10. Aamo, T.., Chen, D., Sandvik,
A.K., Waldum, H.L., 2005.
Jun-Qin, M., Hui, M., Dan, Z., Run, Ciprofibrate stimulates the
W., Yue, Z., 2011. Scutellarin gastrin-producing cell by acting
inhibits LPS-induced pro- luminally on antral PPAR-α. Am J
inflammatory cytokine Physiol Gastrointest Liver
expression in BV2 cells. Physiol., 289:G1052–G62.
Academic Journal of Second
Military Medical University, 11: Neto, C.C., 2011. Ursolic acid and other
1235-8. pentacyclic triterpenoids:
anticancer activities and
Kumar, V., Cotran, R.S., Robbins, S.R., occurrence in berries. Berries
2010. Buku ajar patologi. Edisi Cancer Prev., 2:41-9.
ke-7. Jakarta: EGC.
Nicholas, C.S., Batra, M.A., Vargo, O.H.,
Lee, J.H., Wang, C.J., Kuo, H.C., Chou, Voss, M.A., Gavrilin, Mark, D.,
F.P., Jean, L.F., Tseng, T.H., 2007. Apigenin blocks
2005. Induction apoptosis of lipopolysaccharide-induced
luteolin in human hepatoma lethality in vivo and
HepG2 cells involving proinflammatory cytokines
mitochondria translocation of expression by inactivating NF-κB
Bax/Bak and activation of JNK. through the suppression of p65
Toxicol Appl Pharmacol., phosphorylation. J Immunol.,
203(2):124–31. 179:7121-7.

13
PHARMACY, Vol.10 No. 01 Juli 2013 ISSN 1693-3591

Perkins, N.D., 2004. NF-kB: tumor Tilak, J.C., Devasagayam, T.P.A.,


promoter or suppressor? Trends Adhikari, S., Lele, R.D., Kon, T.,
Cell Biol., 14(2):64-9. Handa, O., Naito, Y., Yoshikawa,
T., 2006. Cellular membrane
Price, S.A., Wilson, L.M., 2006. protection against reactive
Patofisiologi; konsep klinis oxygen species by Terminalia
proses-proses penyakit. Jakarta: arjuna and its active component
EGC. baicalein. J Clin Biochem Nutr.,
39(2):75-87.
Ringbom, T., Huss, U., Stenholm, A.,
Flock, S., Skattebol, L., Perera, P., Turel, I., Ozbek, H., Erten, R., Oner, A.C.,
Bohlin, L., 2001. COX-2 inhibitory Cengiz, N., Yilmaz, O., 2009.
effects of naturally occurring and Hepatoprotective and anti-
modified fatty acids. J Nat Prod., inflammatory activities of
64(6):745–9. Plantago major L., Indian J
Pharmacol., 41(3):120–4.
Seelinger, G., Merfort, I., Christoph, M.,
2008. Schempp anti-oxidant, Ueda, H., Yamazaki, C., Yamazaki, M.,
anti-inflammator and anti- 2002. Luteolin as an anti-
allergic activities of luteolin. inflammatory and anti-allergic
Planta Med., 74(14):1667-77. constituent of perillafrutescens,
Biol. Pharm. Bull., 25(9):1197—
202.

14

Anda mungkin juga menyukai