Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

EKONOMI MAKRO

METODE SERTA TURUNAN DALAM


PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Metode Serta Turunan Dalam
Perhitungan Pendapatan Nasional” tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Rasa terima kasih juga
hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada para pembaca dari hasil
makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang
berguna bagi kita bersama.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Om Santih, Santih, Santih Om

Denpasar, Februari 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1


1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................3

2.1 Pendapatan Nasional.............................................................................................................3

2.2 Barang Jadi, Barang Antara dan Nilai Tambah..................................................................5

2.3 Pendapatan Nasional Harga Berlaku dan Harga Tetap......................................................6

2.4 Pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional......................................................................7

BAB III PENUTUP..........................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................12
3.2 Saran............................................................................................................................12
DAFTAR RUJUKAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara salah satunya dapat dilihat
dari angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi (economic
growth) dapat diukur dari kenaikan besarnya pendapatan nasional (produksi nasional)
pada periode tertentu. Oleh karena itu, nilai dari pendapatan nasional (national income)
ini merupakan gambaran dari aktivitas ekonomi secara nasional pada periode tertentu.
Tingginya tingkat pendapatan nasional dapat mencerminkan besarnya barang dan jasa
yang dapat diproduksi. Besarnya kapasitas produksi tersebut dapat menunjukkan
tingginya tingkat kemakmuran masyarakat dalam suatu negara. Baik negara yang sedang
berkembang maupun negara-negara maju, semua mengiginkan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi.
Pendapatan Nasional (national income) merupakan tolak ukur yang paling baik
untuk menunjukkan keberhasilan dan kegagalan perekonomian suatu negara, dari
tingkat kesempatan kerja, tingkat harga barang, dan posisi neraca pembayaran luar
negeri, serta pendapatan per kapitanya. Jika faktor-faktor yang memengaruhi tersebut
menunjukkan posisi yang sangat menguntungkan atau positif, maka tingkat keberhasilan
atau tingkat kemajuan ekonomi suatu negara akan mudah tercapai, dan begitu pula
sebaliknya. Dalam perhitungan ekonomi terdapat prinsip yang harus dipegang teguh
dalam perhitungan pendapatan nasional agar tujuan negara dapat terlaksanakan dengan
baik dan masyarakat mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam bernegara.
Didalam makalah ini akan membahas mengenai apa yang dimaksud pendapatan
nasional barang akhir,barang antara,nilai tambah, bagaimana perhitungan pendapatan
nasional harga konstan dan harga berlaku serta pendapatan nasional dengan metode
produksi, pendapatan dan pengeluaran.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud pendapatan nasional ?
1.2.2 Apa yang dimaksud barang akhir,barang antara dan nilai tambah ?
1.2.3 Apa dan bagaimana perhitungan pendapatan nasional harga konstan dan harga
berlaku ?
1.2.4 Apa dan bagaimana perhitungan pendapatan nasional dengan metode produksi,
pendapatan dan pengeluaran ?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui definisi pendapatan nasional

1.3.2 Mengetaui definisi barang akhir,barang antara dan nilai tambah

1.3.3 Mengetahui perhitungan pendapatan nasional harga konstan dan harga berlaku

1.3.4 Mengetaui perhitungan pendapatan nasional dengan metode produksi , pendapatan


dan pengeluaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pendapatan Nasional


2.1.1 Pendapatan Nasional (GNI)
Pendapatan Nasional (GNI), yaitu seluruh pendapatan yang diterima
oleh seluruh anggota masyarakat atau nilai seluruh produksi yang dihasilkan
suatu negara dalam 1 tahun tertentu. Disebut PN (GNI) karena merupakan flow
of income yang diterima masyarakat dalam bentuk balas jasa atas faktor
produksi yang dimiliki . Perhitungannya didasarkan atas balas jasa yang
diterima masyarakat pemilik faktor produksi atau bisa juga disebut pendekatan
biaya produksi. Melalui pendekatan ini akan terlihat adanya arus biaya dalam
menghasilkan produk, yakni sebagai berikut :
1. Biaya / upah yang diberikan kepada tenaga kerja.
2. Uang sewa yang dibayarkan kepada pemilik tanah.
3. Bunga yang dibayarkan pada pemilik modal.
Semua biaya tersebut sekaligus merupakan Pendapatan Masyarakat.

2.1.2 Produk Nasional (GNP)


Produk Nasional (GNP), yaitu nilai seluruh produk yang dihasilkan
suatu negara dalam 1 tahun tertentu. Disebut produk nasional (GNP) karena
merupakan flow of final goods yang dihasilkan dari keseluruhan perusahaan
dalam suatu negara dan dinilai berdasarkan jumlah uang yang harus dikeluarkan
untuk mendapatkan barang jadi dan jasa. Perhitungan didasarkan atas jumlah
pengeluaran masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa. Pengeluaran
masyarakat tersebut terdiri atas:
1. Pengeluaran Rumah Tangga Keluarga (RTK) untuk membeli barang-
barang konsumsi (C).
2. Pengeluaran Rumah Tangga Perusahaan (RTP) untuk keperluan investasi
(I).
3. Pengeluaran Rumah Tangga Negara (RTN) untuk barang keperluan
pemerintah atau Government (G)
4. Pengeluaran dalam hubungan Rumah Tangga Luar Negeri (RTLN) untuk
keperluan barang export (X).

3
2.1.3 Perbedaan istilah Nasional dengan Domestik pada nilai produk suatu
negara :
a) Istilah nasional pada GNI (Gross National Income ) atau GNP ( Gross
National Product ) merupakan nilai produk yang dihasilkan dihitung
berdasarkan faktor produksi milik warga negara yang baik yang ada di dalam
negeri ataupun di luar negeri.

Nilai GNI = Nilai GNP

b) Istilah domestik pada GDI ( Gross Domestic Income ) atau GDP (Gross
Domestic Product) merupakan nilai keseluruhan produk yang dihasilkan
(produk bangsa sendiri ditambah produk bangsa asing) dihitung berdasarkan
batas wilayah geografis suatu negara.

Nilai GDI = Nilai GDP

NILAI DIHITUNG DIHITUNG BERDASARKAN


BERDASARKAN

GNI Arus Pendapatan Batas kewarganegaraan atas milik


faktor produksi
GNP Arus barang & jasa yang Batas kewarganegaraan atas milik
dihasilkan faktor produksi
GDI Arus Pendapatan Batas wilayah geografis produk
dihasilkan
GDP Arus barang & jasa yang Batas wilayah geografis produk
dihasilkan dihasilkan

Perbedaan dasar perhitungan antara produk domestik dan produk


nasional, dapat mengakibatkan nilai GNP dan GDP sulit untuk bisa sama.
Jadi nilai GNP ≠ GDP. Selisih GNP dan GDP disebut Net Faktor Income to
abroad atau Net Factor Payment.

Net Factor Payment = GNP - GDP

Nilai GNP bisa lebih besar atau lebih kecil daripada GDP

4
1. apabila dalam suatu negara GNP < GDP, itu artinya peranan modal luar
negeri di negara itu lebih besar daripada penanaman modal negara itu di
luar negeri. Karena itu, diduga negara belum maju, belum melebarkan
sayap usahanya ke luar negeri dan masih menerima/banjir modal asing.
2. Sebaliknya apabila suatu negara GNP > GDP, berarti penanaman modal
luar negeri di negera itu lebih kecil daripada penanaman negara itu di luar
negeri. Karena itu negara dianggap sudah maju, investasi negara tersebut
banyak di negara lain.

2.2 Barang Jadi, Barang Antara dan Nilai Tambah


2.2.1 Barang Jadi
Barang jadi adalah barang yang telah sepenuhnya siap diproses dan dapat
digunakan oleh berbagai golongan penggunaaan barang untuk memenuhi
keperluan mereka. Untuk menjadi barang jadi kerap kali barang tersebut diproses
dalam beberapa tingkat, misalnya kayu hutan menjadi kayu glondongan seterusnya
menjadi papan dan papan menjadi perabot. Dalam contoh ini barang jadi adalah
perabot. Secara kasar barang akhir dapat dibedakan kepada dua golongan:
1. Barang konsumsi
Contoh : kursi, pakaian, dan sepatu
2. Barang modal
Contoh : mesin, bangunan kantor, dan Bus penumpang

2.2.2. Barang Antara


Barang antara adalah barang yang belum sepenuhnya selesai diproses,
yaitu memerlukan proses yang lebih lanjut sebelum menjadi barang jadi, dan
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. contohnya kayu gelondongan dan papan
yaitu sebelum diproses menjadi perabot adalah barang antara.

2.2.3 Nilai tambah

Nilai tambah adalah selisih antara nilai produksi (nilai output) dan nilai
biaya (nilai input), yang berupa bahan baku dan bahan penolong dalam proses
produksi.

5
2.3 Pendapatan Nasional Harga Berlaku dan Harga Tetap
2.3.1 Pendapatan nasional harga berlaku
Pendapatan nasional pada harga berlaku adalah nilai barang-barang dan
jasa-jasa yang dihasilkan sesuatu negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut
harga-harga yang berlaku pada tahun tersebut. Cara ini adalah cara yang selalu
dilakukan dalam menghitung pendapatan nasional dari suatu periode ke periode
lainnya. Dapat diramalkan bahwa apabila dibandingkan data pendapatan nasional
dalam berbagai tahun tersebut, nilainya akan berbeda-beda dan menunjukan
kecenderungan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pertambahan nilai
tersebut disebabkan oleh dua faktor :

i. Pertambahan fisikal barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian dan,
ii. Kenaikan harga-harga yang berlaku dari satu periode ke periode lainnya.

Pertumbuhan suatu perekonomian diukur dari pertambahan yang


sebenarnya dalam barang dan jasa yang diproduksikan. Untuk dapat meghitung
kenaikan itu dari tahun ke tahun, barang dan jasa yang dihasilkan harus dihitung
pada harga yang tetap

2.3.2 Pendapatan nasional harga tetap


Pendapatan nasional pada harga tetap yaitu harga yang berlaku pada suatu
tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang
dihasilkan pada tahun-tahun yang lain.
Menghitung nilai hasil PDB dengan menggunakan harga berlaku dapat
memberi hasil yang menyesatkan, karena pengaruh inflasi. Untuk memperoleh
gambaran yang lebih akurat, maka perhitungan PDB sering menggunakan
perhitungan berdasarkan harga konstan. Hasil perhitungan ini menghasilkan nilai
PDB atas harga konstan. Yang dimaksud dengan harga konstan adalah harga yang
dianggap tidak berubah. Untuk memperoleh PDB harga konstan, kita harus
menentukan tahun dasar (based year), yang merupakan tahun di mana
perekonomian berada dalam kondisi baik/stabil. Harga barang pada tahun tersebut
kita gunakan sebagai harga konstan.
Deflator = (Harga tahun t : Harga tahun t-1) x 100%

6
Manfaat dari perhitungan PDB harga konstan, selain dengan segera dapat
mengetahui apakah perekonomian mengalami pertumbuhan atau tidak, juga dapat
menghitung perubahan harga (inflasi)

2.4 Pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional


Untuk memperoleh nilai pendapatan nasional disuatu negara, bisa dilakukan dengan 3
(tiga) pendekatan yaitu :
2.4.1 Pendekatan Produksi (Production Approach)
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi meliputi
penjumlahan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang
industri, agraris, ekstraktif, jasa dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai
produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi
(bukan bahan mentah atau barang setengah jadi)
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dilakukan
dengan cara menjumlahkan nilai tambah (value added) dari semua sektor ekonomi
selama satu periode tertentu (biasanya dalam satu tahun). Yang dijumlahkan adalah
nilai tambah ( Value Added ) yang diciptakan oleh tiap sektor yang ada dalam
perekonomian. Kenapa harus menggunakan nilai value added dalam perhitungan
produk nasional, alasannya adalah:

1. Untuk memperlihatkan peran tiap sektor atau besarnya sumbangan tiap-


tiap sektor ekonomi kepada Pendapatan nasional.
2. Untuk menghinndari terjadinya perhitungan ganda (double counting atau
Multiple counting )

Perhatikan contoh sederhana perhitungan pendapatan nasional dengan cara


menjumlahkan nilai tambah sebagai berikut. Untuk memproduksi pakaian harus
diproduksi terlebih dahulu kain, benang dan kapas. Jika kita menjumlahkan nilai
akhir produksi setiap komponen, maka akan terjadi penghitungan ganda (double
accounting). Mengapa ? Hal ini disebabkan karena dalam nilai akhir pakaian sudah
terkandung nilai kain, dalam nilai akhir kain sudah terkandung nilai akhir benang
dan seterusnya. Oleh karena itu, untuk memperoleh nilai total produk yang

7
dihasilkan suatu negara harus dilihat dari nilai tambahnya. Mari kita lihat contoh
perhitungan nilai tambah berikut :
Tabel 1.2
Perhitungan Pendapatan Nasional

Komoditas Nilai Produksi Nilai Tambah

Kapas Rp 20.000,00 Rp 20.000,00

Benang Rp 25.000,00 Rp 5.000,00

Kain Rp 30.000,00 Rp 5.000,00

Pakaian Rp 40.000,00 Rp 10.000,00

Jumlah Rp 115.000,00 Rp 40.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, maka besarnya sumbangan bagi


pendapatan nasional adalah jumlah seluruh nilai tambah produk kemeja, yaitu Rp
40.000,00, bukan Rp 115.000,00. Adanya perhitungan nilai tambah tersebut akan
membuat terhindar dari adanya perhitungan ganda. Dengan demikian pendekatan
ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
Y = NTB1+NTB2+NTB3+........NTBn

Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
NTB = Nilai tambah dari setiap sektor ekonomi

2.4.2 Pendekatan Pendapatan (Income Approach)


Meliputi penjumlahan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga dan laba)
yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode
tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada
perusahaan.

8
Dalam metode ini, nilai pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan seluruh pendapatan sebagai pemilik faktor produksi atas
penyerahan faktor produksinya kepada perusahaan.

Tabel 1
Faktor Produksi
Faktor Produksi Balas Jasa Simbol
Tanah Sewa r (rent)
Tenaga Kerja Upah/Gaji w (wages)
Modal Bunga i (interest)
Skill Laba p (profit)
Besarnya pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan dirumuskan :

Y= r+w+i+p

Contoh :

Diketahui data pendapatan sebagai berikut (dalam miliar rupiah)

Sewa tanah Rp 60.000,00


Upah Rp 350.000,00
Bunga Modal Rp 50.000,00
Laba Usaha Rp 30.000,00

Hitunglah pendapatan nasional menurut pendekatan pendapatan.

Jawab :

Y= r + w + i + p
Y = 60.000 + 350.000 + 50.000 + 30.000
= Rp. 490.000,00

9
2.4.3 Pendekatan Pengeluaran (Exspenditure Approach)
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran meliputi
perhitungan jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang
diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan
pendekatan ini dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi, yaitu :
1) Rumah tangga (Consumption=C)
2) Pemerintah (Government=G),
3) Investasi (Investment=I) dan
4) selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X-M)

Empat sektor rumah tangga sebagai pelaku ekonomi yang digunakan sebagai
acuan dalam menghitung pengeluaran sebagai berikut:

Y = C + I + G + (X-M)

Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
C = Konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = Impor

Angka yang diperoleh dari perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan


pengeluaran menunjukkan besarnya Produksi Nasional Bruto (PNB) atau Gross
National Product (GNP) masyarakat dalam perekonomian tersebut.

Contoh perhitungan pendapatan nasional dengan metode pengeluaran (dalam


milyar rupiah) :

Pengeluaran Konsumsi (Rumah tangga) atau C 2.000


Investas (Perusahaan) atau I 1.000
Pengeluaran Pemerintah (Pemerintah) atau G 1.000
Ekspor Neto (Luar negeri) atau X – M 425

10
Jumlah Pengeluaran : 4.452

Angka yang diperoleh dari menjumlahkan semua pengeluaran sektor ekonomi di


atas, yaitu sebesar 4.452 menunjukkan besarnya Produksi Nasional Bruto (PNB)
atau Gross National Product (GNP) masyarakat dalam perekonomian tersebut.
(PPG)

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendapatan Nasional (GNI), yaitu nilai seluruh produk yang dihasilkan negara 1
tahun tertentu . Disebut PN (GNI) karena merupakan flow of income yang diterima
masyarakat dalam bentuk balas jasa atas faktor produksi yang dimiliki ,
sedangkanProduk Nasional (GNP), yaitu nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu
negara dalam 1 tahun tertentu. Disebut produk nasional (GNP) karena merupakan flow
of final goods yang dihasilkan dari keseluruhan perusahaan dalam suatu negara dan
dinilai berdasarkan jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan barang jadi
dan jasa.
Didalam perhitungan pendapatan nasional terdapat barang jadi , barang antara
dan nilai tambah serta terdapat pendapatan nasional harga berlaku dan harga tetap.
Pendapatan nasional pada harga berlaku adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan sesuatu negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang
berlaku pada tahun tersebut. Sedangkan, Pendapatan nasional pada harga tetap yaitu
harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai
barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun yang lain.
Dimana untuk memperoleh nilai pendapatan nasional disuatu negara, bisa
dilakukan dengan 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan produksi (production approach),
pendekatan pendapatan (income approach) serta pendekatan pengeluaran (exspenditure
approach)

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini banyak kekurangan dan kesalahan
dalam tulisan maupun penyusunannya, karena selain kami masih dalam tahap belajar,
kami juga manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi perbaikan makalah kami
selanjutnya.

12
DAFTAR RUJUKAN

Murni Asfia,S.E.,M.Pd. 2016 . Ekonomika Makro Edisi Revisi. Bandung : PT. Refika
Aditama
Sukirno Sadono. 2012. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
https://www.softilmu.com/2015/11/pengertian-konsep-manfaat-pehitungan-pendapatan-
nasional-adalah.html
http://ilmuekonomi123.blogspot.com/2018/04/pendapatan-nasional-menurut-harga-yang.html
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/mod/page/view.php?id=10068
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-dan-konsep-pendapatan-nasional/

Anda mungkin juga menyukai