Anda di halaman 1dari 2

Sekolah kemudian dibangun berdampingan dengan daerah yang sebelumnya adalah pengurug

limbah industri. Sebagian dari lahan tersebut dijadikan taman bermain. Sering dijumpai anak-
anak bergembira menemukan residu fosfor yang dapat menimbulkan bunga api bila dilemparkan
ke permukaan yang berbatu. Pada tahun 1958 tiga anak-anak mengalami luka bakar akibat
terpapar dengan residu yang muncul ke permukaan. Seorang keluarga di dekat Love Canal
melahirkan anak dengan cacat fisik dan mental, tetapi hal ini dianggap alamiah. Pada suatu pagi
di tahun 1974, satu keluarga mendapatkan kolam renang mereka menjadi lebih tinggi sekitar 60
cm. Ketika kolam ini dibongkar, maka galiannya langsung terisi air tanah berwarna kuning, biru
dan ungu, dengan sifat yang sangat tajam, yang dapat menghanguskan akar pohon sekitarnya.
Tahun 1959 sebuah keluarga lain mendapat masalah di lantai bawahnya (basement) dengan
adanya lumpur hitam yang masuk ke dalamnya. Segala upaya dicoba untuk menghentikannya.
Akhirnya mereka membuat lobang untuk mengetahui apa yang terdapat di balik tembok.
Sejumlah besar cairan hitam masuk memenuhi ruangan. Sejak saat itu, masalah Love Canal
mulai diketahui dan diperhatikan.

Delapan bulan setelah kejadian kolam renang di atas, dilakukan pengambilan sampel udara di
beberapa basement rumah di daerah tersebut. Hasilnya adalah bahwa udara di daerah tersebut
mengandung bahan-bahan toksik yang berada di atas ambang thresholdlimit value (TLV). Survai
kesehatan juga dimulai dan dijumpai bahwa keguguran spontan ternyata 250 kali lebih tinggi
dibandingkan kondisi normal. Sampel darah yang diambil juga menunjukkan indikasi adanya
kerusakan hati yang meningkat. Kelahiran cacat fisik dan mental juga sering dijumpai.
Disamping itu, senyawa-senyawa toksik berhalogen terdeteksi pada sistem penyaluran air
buangan kota. Analisa lebih lanjut menemukan bahwa cemaran kimia dalam konsentrasi tinggi
telah mencemari air tanah, termasuk diantaranya 11 jenis cemaran penyebab kanker seperti
benzene, chloform dan trichloroethylene. Hooker Chemical akhirnya mengeluarkan pernyataan
bahwa sekitar 22.000 ton limbah kimia, diantaranya 200 ton trichlorophenol, telah diurug di
lahanurug tersebut. Mulai tahun 1976, sejumlah limbah kimia mulai muncul di halaman
beberapa rumah. Keluhan

mereka pada fihak pemerintah kota tidak ditanggapi, agaknya mereka tidak ingin mengganggu
kegiatan Hooker yang telah mempekerjakan sekitar 3000 penduduk setempat, dan yang sedang
merencanakan membangun pusat kegiatan senilai US $ 17 juta. Akhirnya pada tahun 1977 fihak
pemerintah kota mengakui adanya masalah ini, namun tetap tidak ingin menentukan yang
bertanggungjawab. Mereka menganggap bahwa masalah ini bukanlah suatu krisis yang besar.
Pendapat ini tetap berlangsung sampai pemerintah negara bagian mulai ikut campur.

Pemerintah negara bagian memerintahkan komisi kesehatan melakukan penelitian, dan


memerintahkan memagari sekeliling lahan serta memberikan ventilasi pada basement yang
tercemar. Berdasarkan pertemuan dengan penduduk setempat, maka diputuskan penutupan
sekolah dan pengungsian anakanak dan wanita yang sedang hamil yang tinggal berdekatan
dengan kanal. Namun dibutuhkan dana untuk melaksanakan kegiatan ini. Dengan bantuan
USEPA, 237 keluarga akhirnya diungsikan. Sebagian besar dari anggota keluarga ini secara rutin
mengalami gangguan fisik seperti iritasi, sakit kepala, cepat lelah, susah tidur dan diantaranya
juga cacat mental. Peraturan pertama yang dikeluarkan oleh pemerintah negara bagian adalah
menghentikan sama sekali pelindian yang tidak terkendali, mencegah kemungkinan pelindian di
masa datang dan menutup kanal. Suatu recana perbaikan dan penyembuhan (remedial) mulai
dirancang, diantaranya pembuatan drainase untuk mengalirkan lindi dan memompanya ke suatu
tangki pengumpul untuk kemudian diolah sebelum dialirkan kembali pada sistem penyaluran air
buangan kota. Kanal tersebut juga ditutup setebal 2,5 meter tanah kedap untuk menghindari
masuknya air dari luar.

Kegiatan remediasi tersebut dianggap terlalu lambat oleh penduduk sekitarnya, walaupun
pemerintah negara bagian mengajukan tuntutan denda pada Hooker Chemical sebesar US$ 635
juta. Mereka menginginkan kompensasi yang lebih dari itu. Studi pada tahun 1980
mengemukakan adanya bukti kerusakan khromosom pada penduduk, sehingga Pemerintahan
Carter pada saat itu memerintahkan evakuasi sekitar 700 keluarga lagi, tetapi pemerintah negara
bagian menolak sampai adanya kejelasan kompensasi bagi penduduk. Dari sudut teknik, Hooker
mengemukakan bahwa teknologi yang mereka

gunakan adalah sesuai dengan peraturan yang berlaku, yang tetap digunakan oleh Pemerintahan
Carter. Namun akhirnya dicapai kesepakatan di pengadilan antara 1345 penduduk dengan
Occidental Petroleum, induk perusahaan Hooker Chemical.

Kasus Love Canal menyebabkan adanya perbaikan dan pengetatan peraturan-peraturan yang
berlaku di Amerika Serikat dalam menangani limbah B3, karena ternyata bukan hanya lahan ini
saja yang secara peraturan sebetulnya telah sesuai dengan yang berlaku. Kegiatan remediasi
lahan yang terkontaminasi akhirnya menjadi salah satu program yang digalakkan di Amerika
Serikat bagi lahan yang tercemar.

Anda mungkin juga menyukai