Oleh :
Jurusan Kimia
2018
TOOL OF SCIENCE
b. Bahasa memiliki arti yang tidak jelas dan eksak yang dikandung oleh
kata-kata yang membangun bahasa,
Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli:
a. BILL ADAMS
b. WITTGENSTEIN
c. FERDINAND DE SAUSSURE
Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap
kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok
yang lain.
d. PLATO
Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem
itu suatu kelompok sosial bekerja sama.
f. CARROL
Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi
bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan
dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara
agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan
proses-proses dalam lingkungan hidup manusia.
g. SUDARYONO
h. Mc. CARTHY
i. WILLIAM A. HAVILAND
Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan
tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang
berbicara dalam bahasa itu.
Bila dilihat dari beberapa definisi dan pengertian mengenai bahasa menurut
beberapa ahli diatas, kita bisa melihat bahwa terdapat perbedaan definisi
tentang bahasa dimana definisi dari setiap ahli tergantung dengan apa yang
ingin ditekankan oleh setiap tersebut. Namun meskipun terdapat perbedaan,
nampaknya disepakati bersama bahwa bahasa adalah alat komunikasi. Dan
sebagai alat komunikasi , bahasa mempunyai fungsi-fungsi dan ragam-ragam
tertentu.
7. Bahasa itu komunikasi. Fungsi terpenting dari bahasa adalah menjadi alat
komunikasi dan interaksi.
Sebelum membahas tentang posisi bahasa sebagai sarana berfikir ilmiah, kita
harus terlebih dahulu mengetahui definisi dari beberapa istilah yang
berhubungan dengan sarana berfikir ilmiah di bawah ini:
Berpikir Ilmiah
Tata bahasa ialah kumpulan kaidah tentang struktur gramatikal bahasa. Lebih
lanjut, Charlton Laird memberikan tata bahasa sebagai alat dalam
mempergunakan aspek logis dan kreatif dari pikiran untuk mengungkapkan
makna dan emosi dengan memakai aturan-aturan tertentu.
Selain struktur atau tata bahasa, yang penting pula dikuasai oleh ilmuwan
adalah kosakata dan maknanya. Sebab, yang disampaikan oleh pembicara atau
penulis kepada lawan bicaranya atau pembacanya sejatinya ialah makna
(informasi, pengetahuan).
Tata bahasa, kosakata dan makna inilah yang kerap menimbulkan persoalan
dalam kegiatan ilmiah lantaran kelemahan inheren bahasa. Seandainya para
ilmuwan tidak cukup menguasai tata bahasa, kosakata dan makna, persoalan-
persoalan dalam kegiatan ilmiah akan semakin sulit.
Dalam komunikasi ilmiah, tentu yang dipakai adalah bahasa ilmiah, lisan
maupun tulisan. Bahasa ilmiah berbeda dengan bahasa sastra, bahasa agama,
bahasa percakapan sehari-hari, dan ragam bahasa lainnya. Bahasa sastra sarat
dengan keindahan atau estetika. Sementara itu, bahasa agama merupakan
bahasa kitab suci yang preskriptif dan deskriptif.
a. Kelebihan Bahasa
2. Bahasa itu bermakna, artinya bahwa bahasa adalah sistem lambang yang
berwujud bunyi. Maka yang dilambangkan itu adalah suatu pengertian, konsep,
ide, atau pikiran.
3. Bahasa itu unik, artinya setiap bahasa mempunyai cirri khas sendiri yang
tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Misalnya salah satu keunikan bahasa
Indonesia adalah tekanan kata tidak bersifat morfemis tetapi sintaksis.
4. Bahasa itu dinamis, artinya bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang
tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sebagai makhluk
yang berbudaya dan bermasyarakat.
5. Bahasa itu bervariasi, artinya bahasa digunakan oleh sekelompok orang yang
termasuk dalam masyarakat bahasa.
b. Kekurangan Bahasa
Kedua, kata-kata mengandung makna atau arti yang tidak seluruhnya jelas dan
eksak. Misalnya, kata “cinta” dipakai dalam lingkup yang luas dalam hubungan
antara ibu-anak, ayah-anak, suami-istri, kakek-nenek, sepasang kekasih,
sesama manusia, masyarakat-negara. Banyaknya makna yang termuat dalam
kata “cinta” menyulitkan kita untuk membuat bahasa yang tepat dan
menyeluruh. Sebaliknya, beberapa kata yang merujuk pada sebuah makna—
bahasa bersifat majemuk atau plural.
Ketiga, bahasa acap kali bersifat sirkular (berputar-putar). Jujun mencontohkan
kata “pengelolaan” yang didefinisikan sebagai “kegiatan yang dilakukan dalam
sebuah organisasi”, sedangkan kata “organisasi” didefinisikan sebagai “suatu
bentuk kerja sama yang merupakan wadah dari kegiatan pengelolaan”.
Pengertian lain dari bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem
lambang yang dihasilkan oleh alat ucap pada manusia. Perlu kita ketahui bahwa
bahasa terdiri dari kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai
makna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau
konsep yang diwakili kumpulan kata atau kosa kata itu oleh ahli bahasa disusun
secara alfabetis, atau menurut urutan abjad, disertai dengan penjelasan artinya
dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.
Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita
tulis tidak tersusun begitu saja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk
mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kita harus memilihkata-kata
yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa.
Seperangkat aturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan
sebagai pedoman berbahasa inilah yang disebut tata bahasa.
2. Komunikasi
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi
tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh
orang lain. Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan mewarisi semua
yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita, serta apa yang dicapai oleh orang-
orang yang sezaman dengan kita.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,
melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama
dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan,
merencanakan dan mengarahkan masa depan kita Pada saat kita menggunakan
bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin
dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan yang dapat
diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap
pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin
orang lain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau
pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita
menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan
khalayak sasaran kita.
Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain
kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk
dijual. Oleh karena itu, seringkali kita mendengar istilah “bahasa yang
komunikatif”. Misalnya, kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan
tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah dimengerti
oleh masyarakat umum. Kata griya, misalnya, lebih sulit dipahami
dibandingkan kata rumah atau wisma. Dengan kata lain, kata besar, luas,
rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum.
Sebaliknya, kata-kata griya atau makro akan member nuansa lain pada bahasa
kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau nuansa tradisional.
Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus pula
merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, kita dapat
menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul
bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi
cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri.
Di akhir makalah ini, jelaslah bagi kita bahwa bahasa menjadikan manusia
sebagai makhluk yang lebih maju ketimbang makhluk-makhluk lainnya. Jelaslah pula
bahwa, di satu sisi, bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah mempunyai fungsi-fungsi
yang sangat bermanfaat bagi aktivitas-aktivitas ilmiah. Di sisi lain, bahasa tidak alpa
dari kelemahan-kelemahannya yang merintangi pencapaian tujuan dari aktivitas-
aktivitas ilmiah. Kelemahan-kelemahan bahasa ini barangkali akan ditutupi oleh
kelebihan-kelebihan dari dua sarana berpikir ilmiah lainnya, yaitu matematika dan
statistika.
Daftar Pustaka
Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM. 2010. Filsafat Ilmu Sebagai Dasar
Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Liberty.