Tugas Soshum Analisis Kelembagaan Sosial
Tugas Soshum Analisis Kelembagaan Sosial
Asisten
KELOMPOK 2
RESUME BACAAN
1. Sistem Norma
Sistem Norma yang merupakan nilai-nilai yang ditetapkan sebagai suatu
rambu-rambu untuk membedakan apakah sesuatu dinilai baik atau buruk, bernilai
positif atau negatif, atau apakah sesuatu itu benar atau salah. Nilai-nilai ini
bermakna untuk memberikan rambu-rambu bagi masyarakat untuk mengarahkan
dan secara operasional lazim dikenal sebagai etika. Didalam kehidupan sehari hari
dikenal sebagai rambu-rambu tahu prosedur atau tata cara. Norma inilah yang
menjadi pegangan masyarakat (anggota suatu lembaga sosial) untuk bertindak atau
melaksanakan suatu aktivitas terkait pemenuhan kebutuhan. Oleh karena
masyarakat melakukan suatu tindakan cenderung untuk menyelaraskan dengan
norma yang ada maka tindakan-tindakan dilakukan masyarakat secara berulang
dalam pola yang sama, sebagai suatu pola bertindak.
2. Personel (manusia/individu)
Personel (manusia/individu), didalam hal ini merupakan anggota masyarakat
secara individu (kemudian berkelompok) yang menjadi komponen kelembagaan
sosial sebagai ‘aktor’, dimana dalam melakukan relasi sosial (hubungan sosial)
dengan individu (kelompok) lainnya menggunakan norm-norma yang dianut yang
menjadi pedoman berperilaku.
Rasim adalah kepala desa Langgosari Kecamatan Cilongok, Banyumas,
Jawa Tengah, sejak kecil sudah mengenal pertanian. Ia memulai menjadi
pedagang keliling yang sukses melahirkan usaha UD Simra Perkasa yang
menjadi sukses karena Rasim pandai melihat peluang. Rasim terpilih
sebagai kepala desa, ia melakukan silaturahmi dengan seluruh rumah yang
berada di desanya dan juga pemegang kebijakan disitu. Mengembangkan
usaha desa butuh usaha yang lebih dari Rasim karena ditolak oleh
masyarakatnya tetapi setelah melakukan perundingan bersama perangkat RT,
tokoh masyrakat dan warga ditekan pentingnya usaha desa
3. Perlengkapan
Perlengkapan kelengkapan atau dikenal sebagai sarana-prasarana. Setiap
personil dalam suatu lembaga sosial akan bertindak untuk memenuhi kebutuhannya
menggunakan perangkat sarana-prasarana yang mendukung yang berupa peralatan
fisik (materi).
Sarana prasarana yang mendukung rasim adalah dana desa yang dikucurkan
untuk desanya yang sebesar Rp 315 juta pada 2015, Rp 600 juta pada 2016,
dan Rp 922 juta pada 2017. Dalam usaha desa Rasim, ada seperangkat
lahan yang seluas 50 hektar untuk dijadikan lahan pertanian untuk
perkebunan kelapa.
4. Kelakuan Berpola.
Kelakuan berpola merupakan perilaku indivaidu (dan kelompok) suatu
lembaga sosial yang mencerminkan penggunaan norma dan secara operasional
menggunakan etika-prosedur dalam aktivitas untk memnuhi kebutuhan pokok.
Tindakan individu yang dilakukan secara berulang sehingga membentuk pola inilah
yang memberikan kemudahan lembaga sosial berhubungan sosial sehingga
memudahkan untuk memantau atau mengevalusai para personil anggota suatu
lembaga sejauhmana sesuai atau bertindak menyimpang (bias) dengan sistem norma
yang dijadikan pedoman bersama.
Rasim melakukan silatuhrami yang membutuhkan usaha besar karena
bersilatuhrami dengan seluruh warga desanya dan pemegang kebijaksanaan.
Usahanya berhasil dengen mendapatkan akses air bersih dari PERHUTANI
dan Dinas Cipta Karya. Rasim juga melakukan penekanan pada perangkat
desa yang dibawahnya pentingnya untuk melakukan usaha desa yang
terintegrasi. Rasim mengajak perangkat RT, tokoh masyrakat, dan warga
desa Longgosari untuk studi banding ke luar wilayah dan penekanan
pentingnya usaha desa dan dana desa aman apabila sesuai penggunaan.