TINJAUAN TEORI
4
5
Kemampuan motoik kasar yakni kemampuan untuk mengunakan otot yang besar
seperti berguling, merangkak, berjalan, berlari atau melompat. Kemampuan
motorik halus yakni menggunakan mantau perkembangan dari anak dilihat dari
fungsi, kekuatan daya tahan otot dan sendi. kemampuan motorik oralnya. Pada
pelaksanaannya, terapi ini dilakukan oleh terapi dan orang-orang yang berada
dekat dengan anak tersebut. Sehingga terapi ini dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
4. Behavioral therapies
Anak-anak dengan delay development akan mengalami stress pada dirinya
dan memiliki efek kepada keluarganya. Anak-anak akan bersikap agresif atau
buruk seperti melempar barang-barang, menggigit, menarik rambut dan lain-alin.
Behavioral terapi merupakan psikoterapi yang berfokus untuk mengurangi
masalah sikap dan meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi. Terapi ini dapat
dikombinasikan dengan terapi kognitif. Hal itu terlihat pada terapi kognitif yang
lebih focus terhadap pikiran dan emosional yang mempengaruhi sikap tertentu,
sedangkan behavioral therapy dilakukan dengan mengubah dan mengurangi
sikap-sikap yang tidak diinginkan bebrapa terapis mengkombinasikan kedua
terapi tersebut yang disebut rogsitive-behavioral therapy.
2.1.14Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada anak-anak dengan KPG, yakni
kemunduran perkembangan pada anak-anak yang makin memberat. Jika tidak
tertangani dengan baik, dapat mempengaruhi kemampuan yang lain, khususnya
aspek psikologi dari anak itu sendiri. Salah satunya, anak akan mengalami depresi
akibat ketidakmampuan dirinya dalam menghadapi permasalahannya sehingga,
anak itu dapat bersikap negative atau agresif.
2.2 Asuhan Keperawatan Secara Teori
2.10.1 Pengkajian
1. Identitas
Nama harus lengkap dan jelas, umur perlu dipertanyakan untuk interpretasi
tingkat perkembangan anak yang sudah dicapai sesuai dengan umur, jenis
kelamin, dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan anak
perempuan, tetapi belum diketahui secara pasti mengapa demikian.
12
Nama orangtua harus diketahui, supaya tidak keliru dengan orang lain.
Alamat untuk mempermudah komunikasi, kondisi lingkungan dan komunititas
untuk mengetahui epidemiologi (orang, tempat dan waktu). Umur, pendidikan dan
pekerjaan untuk pendekatan anamnesis di dalam memperoleh data yang akurat,
menggambarkan tingkat status social dan pola asuh, asah dan asih. Agama dan
suku menilai perilaku tentang kesehatan dan penyakit berhubungan dengan
kebiasaan dan tradisi yang dapat menunjang atau menghambat perilaku sehat.
2. Keluhan Utama
Keluhan yang membuat klien dibawa ke Rumah Sakit karena pertumbuhan
dan perkembangan anaknya yang terlambat dari kelompok usianya.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya dirawat dari pengalaman dan perasaan cemas ibu klien yang
melihat pertumbuhan dan perkembangan anaknya yang terlambat tidak sesuai
dengan kelompok seusianya.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Penyakit seperti rubella, tetanus, difteri, meningitis, morbili, polio,
pertussis, varicella dan encephalitis dapat berkaitan atau mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan baik secara enteral maupun parenteral.
5. Riwayat Antenatal Natal dan Post Natal
a. Antenatal
Kesehatan ibu selama hamil, penyakit yang pernah diderita serta upaya
yang dilakukan untuk mengatasi penyakitnya, berapa kali perawatan antenatal,
kemana serta kebiasaan minum jamu-jamuan dan obat yang pernah diminum serta
kebiasaan selama hamil.
b. Natal
Tanggal jam. Tempat [ertolongan persalinan, siapa yang menolong, cara
persalinan (spontan, ekstraksi forcep, section secaria dan gamelli), presentasi
kepala dan komplikasi atau kelainan kongenital. Keadaan saat lahir dan
morbiditas pada hari pertama setelah lahir, masa kehamilan (cukup, kurang, lebih)
bulan.
c. Post Natal
13
10. Penatalaksaan
a. Radiologi
- Pemeriksaan EEG
- Pemeriksaan statutory scan kepala
- Thorax AP/PA
b. Laboratorium
- SE (serum elektrolit)
15