Anda di halaman 1dari 11

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Persalinam dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan
menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) ( Depkes RI,2008).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, janin turun
kedalam jalan lahir kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban terdorong
keluar melalui jalan lahir.
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin (Saifuddin,2008).
Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal namun
apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal (Mufdillah &
Hidayat,2008)
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran plasenta dan selaput
janin dari tubuh ibu (Mitayani,2009).

2.2 Etiologi
Penyebab persalinan belum pasti diketahui, namun beberapa teori
menghubungkan dengan faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim,
pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi (Hafifah,2011).

2.2.1 Teori penurunan hormone


1-2 minggu sebelum partus dimulai, terjadinya penurunan hormon
progesterone dan esterogen. Fungsi progesterone sebagai penenang
otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh
darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
2.2.2 Teori plasenta menjadi tua

4
Turunnya kadar hormon esterogen dan progesterone menyebabkan
kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
2.2.3 Teori distensi urin
Rahim yang menjadi besar dan ineregang menyebabkan iskemik
otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
2.2.4 Teori iritasi mekanik
Dibelakang serviks terlihat ganglion servikale (fleksus
franterrhauss). Bila ganglion ini geser dan ditekan misalnya oleh
kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
2.2.5 Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang
dimasukkan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang
pleksus frankenhauser, amniotomi pemecahan ketuban, oksitosin drip
yaitu pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus.

2.3 Patofisiologi
Pada usia kehamilan 37-42 minggu, ibu mengalami gejala atau tanda-tanda
untuk inpartu seperti kontraksi yang datang lebih sering dan kuat, keluar lendir
dari vagina kemudian memasuki tahap proses persalinan yang dibagi menjadi 4
fase 1 kala yaitu kala I ialah pembukaan dibagi menjadi 2 fase (fase laten :
Pembukaan 0-3 cm, fase aktif :4-10 cm ialah pengeluaran bayi, dimulai dari
pembukaan lengkap dari serviks dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II ialah
pengeluaran bayi, dimulai dari serviks dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala III
ialah pengeluaran plasenta. Dan kala IV ialah masa observasi setelah melahirkan
dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.

5
2.4 WOC/Pathway
Kehamilan (37-42 minggu)

Keluar lendir, kontraksi sering dan kuat

Proses persalinan

Kala I Kala II Kala III Kala IV


↓ ↓ ↓ ↓
Kontraksi uterus partum partus pelepasan plasenta 2 jam pp
↓ ↓ ↓ ↓
Nyeri kerja jantung↑ resiko perdarahan resiko
↓ ↓ perdarahan
Kelelahan (O2↓) defisit volume cairan ↓
↓ resiko
gangguan respirasi infeksi
Luka jahitan perineum

Nyeri

6
2.5 Tanda-Tanda Mulainya Persalinan
Tanda-tanda permulaan persalinan adalah lightening atau dropping yang
merupakan kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida
(kehamilan pertama). Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. Perasaan
sering-sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terbawah janin. Perasaan sakit diperut dan di pinggang oleh adanya
kontraksi-kontraksi lemah di uterus (fase laborpains). Serviks menjadi lembek,
mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah (bloody show)
(Haffieva,2011).

Tanda-tanda inpartu :

1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
2. Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak, robekan kecil pada
bagian serviks
3. Kadang-kadang ketuban pecah
4. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar

2.6 Faktor persalinan


2.6.1 Pasagge (jalan lahir)
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari
rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan
plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir
tersebut harus normal. Pasagge terdiri dari :
a. Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul) :
1) Os coxae : Os illium, os ischium, os pubis
2) Os sacrum : Promotorium
3) Os cocygis
b. Bagian lunak : Otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen

7
Pintu panggul
a. Pintu atas panggul (PAP) : Disebut inlet dibatasi oleh
promotorium, linea inominata dan pinggir atas symphisis
b. Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spinaischiadica,
disebut midlet
c. Pintu bawah panggul (PBP), dibatasi simfisis dan arhus pubis,
disebut outlet
d. Ruang panggul yang sebenernya (pelvis cavity) berada antara
inlet dan outlet.

Bidang-bidang :
- bidang hodge I : Dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian
atas symphisis dan promotorium
- bidang hodge II : Sejajar dengan hodgen I setinggi pinggir bahwa
symphisis
- bidang hodge III : Sejajar hodge I dan II setinggi spina ischiadika
kanan dan kiri
- bidang hodge IV : Sejajar hodge I, II, dan III setinggi os coccygis

2.6.2 Power
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri
dari his atau kontraksi uterus dan tenaga mengerahkan dari ibu. Power
merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh
adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim. Kekuatan yang mendorong
janin keluar (power) terdiri dari :
a) His (kontraksi otot uterus)
Adalah kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim
berkerja dengan baik dan sempurna. Pada waktu kontraksi
otot-otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal dan
lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil serta
mendorong janin dan kantung amneon ke arah segmen
bawah rahim dan serviks.

8
b) Kontraksi otot-otot dinding perut
c) Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
d) Ketegangan ott dan ligmentous action terutama ligamentum
rotundum kontraksi uterus/his yang normal karena otot-otot
polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna mempunyai
sifat-sifat :
- kontraksi simetris
- fundus dominan
- terasa sakit
- terkoordinasi
- relaksasi
- involuntir : Terjadi diluar kehendak
- Intermintten : Terjadi secara berkala (berselang-seling)
- kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia,
psikis

Perubahan-perubahan akibat his :

a. Pada uterus dan serviks, uterus teraba keras/padat karena kontraksi.


Tekanan hidrostatis air ketuban dan tekanan intrauterin naik serta
menyebabkan serviks menjadi mendatar (effacement) dan terbuka
(dilatasi).
b. Pada ibu rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi rahim. Juga
ada kenaikan nadi dan tekanan darah.
c. Pada janin pertukaran oksigen pada sirkulasi utero-plasenter
kurang, maka timbul hipoksia janin. Denyut jantung janin
melambat (brasikardi) dan kurang jelas didengar karena adanya
iskemia fisiologi.

Dalam melakukan observasi pada ibu-ibu bersalin hal-hal yang


harua diperhatikan dari his :

9
a. Frekuensi his kekuatan his diukur dalam mmHg. Intensistas dan
frekuensi kontraksi uterus bervariasi selama persalinan, semakin
meningkat waktu persalinan semakin maju telah diketahui bahwa
aktifitas uterus bertambah besar.
b. Durasi atau lama his. Lamanya setiap his berlangsung diukur
dengan detik, misalnya selama 40 detik.
c. Datangnya his, apakah datangnya sering, teratur atau tidak.
d. Interval, jarak antara his satu dengan his berikutnya
e. Aktivitas his frekuensi x amplitudo diukur dengan unimontevideo

Perbedaan kontraksi
Sejati :
- interval teratur
- bertahap memendek
- nyeri punggung dan abdomen
- serviks membuka
- nyeri tidak hilang meskipun dengan sedasi (gol. Sedatif/istirahat)

Palsu:
- tidak teratur
- interval hp lama
- nyeri perut bagian bawah
- serviks belum membuka
- nyeri reda dengan sedasi

2.6.3 Passanger
Terdiri dari janin dan plasenta. Janin merupakan passage utama dan bagian
janin yang paling penting adalah kepala karena bagian yang paling besar dan
keras dari janin adalah kepala janin. Kelainan-kelainan yang sering menghambat
dari pihak passanger adalah kelainan ukuran dan bentuk kepala anak seperti
hydrocephalus ataupun anechepalus, kelainan letak seperti letak muka ataupun

10
letak dahi, kelainan kedudukan anak seperti kedudukan lintang atau letak
sungsang.

2.6.4 Psikis (psikologi)


Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-
benar terjadi realitas "kewanitaan sejati" yaitu munculnya rasa bangga bisa
melahirkan atau memproduksi anaknya. Mereka seolah-olah mendapatkan
kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu "keadaan yang
belum pasti" sekarang menjadi hal yang nyata. Psikologis meliputi :
- melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual.
- pengalaman bayi sebelumnya.
- kebiasaan adat
- dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu

Sikap negatif terhadap persalinan dipengaruhi oleh :


- persalinan sebagai ancaman terhadap keamanan
- persalinan sebagai ancaman pada self-image
- medikasi persalinan
- nyeri persalinan dan kelahiran

2.6.5 Penolong
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini adalah mengantisipasi dan
menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Proses
tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi
proses persalinan.

2.7 Proses Persalinan


Menurut Prawirohardjo (2006), persalinan dibagi menjadi empat kala :
2.7.1 Kala I (kala pembukaan)
Inpartu (partu mulai) ditandai dengan adanya keluarnya lendir
bercampur darah, servik mulai membuka, dan mendatar, darah berasal dari

11
pecahnya pembuluh darah kapiler, kanalis servikalis. Kala pembukaan
dibagi menjadi 2 fase :
- fase laten : Fase pembukaan 0-3 cm
- fase aktif : Pembukaan 4-10 cm (lengkap)
2.7.2 Kala II
His terkoordinir cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sesekali,
kepada janin telah turun dan masuk ruang panggul, sehingga terjadilah
tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflek menimbulkan rasa
ngedan karena tekanan. Pada rectum sehingga merasa seperti BAB dengan
tanda anus membuka. Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva
membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin
akan lahir dan diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi 1,5 - 2
jam, pada multigravida 0,5 jam. Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan
serviks sudah lengkap (10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
2.7.3 Kala III
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhirnya
dengan lahirnya plasenta. Setelah bayi lahir, kontraksi, rahim istirahat
sebentar, uterus teraba keras dengan fundus uterus sehingga pucat,
plasenta menjasi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his,
dalam waktu 5 - 10 menit, seluruh plasenta terlepas, terdorong kedalam vagina
dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis/fundus
uteri, seluruh proses berlangsung 5 - 30 menit setelah bayi lahir.
Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100 - 200 cc,
tanda pelepasan plasenta : Perubahan ukuran dan bentuk uterus, tali pusat
memanjang, semburan darah tiba-tiba.
2.7.4 Kala IV
Kala empat persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta dan
berakhir selama 2 jam. Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi
selama 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan antara lain :
- tingkat kesadaran ibu
- TTV
- kontraksi uterus

12
- terjadinya pendarahan : Pendarahan dianggap masih normal bila
jumlahnya tidak melebihi 400 - 500 cc.

2.8 Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk persalinan adalah :
1. USG
2. Pemeriksaan hb

2.9 Penatalaksanaan
Bila sudah terjadi tanda-tanda inpartu, maka harus disiapkan peralatan ibu,
bayi dan penolong untuk melakukan pertolongan pada proses persalinan.

1. Persiapan ibu
- Gurita (3)
- baju tidur (3)
- underware secukupnya
- handuk, shampoo, sabun, sikat gigi, dan pasta gigi
- pembalut khusus, 1 bungkus
- underpad (3)

2. Bayi
- popok dan gurita bayi (1/2)
- baju bayi
- diaper
- selimut, topi dan kaos kaki bayi.
- perlengkapan resusitasi bayi baru lahir.

3. Penolong
- memakai APD terdiri dari : sarung tangan steril, masker, alas kaki, celemek.

13
- menyiapkan tempat persalinan, perlengkapan dan bahan.
- menyiapkan tempat dan lingkungan kelahiran bayi.

14

Anda mungkin juga menyukai