Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing,
staf pengajar, serta orang-orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Tim Penulis
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Batas Wilayah
Batas – batas wilayah Desa Tanjung Pasir seperti yang terlihat pada
gambar adalah sebagai berikut (Kartikawatie, 2012) :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa
2. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung
3. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muara
4. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo dan
Pangkalan
4
1.2 Gambaran umum desa secara demografi
1.2.1 Situasi Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Tanjung Pasir sampai dengan tahun 2012 tercatat
sebanyak 9.513 jiwa, terdiri dari laki-laki 4884 jiwa dan perempuan 4629
jiwa. Secara rinci klasifikasi penduduk menurut kelompok umur sebagai
berikut (Kantor Statistik Kabupaten Tangerang, 2012) :
Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kewarganegaraan
No. Warga Negara Laki – laki Perempuan
1 Warga Negara Indonesia 4884orang 4629orang
(WNI)
2 Warga Negara Asing - orang - orang
( WNA)
Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
No. Umur Jumlah Penduduk
1. 0 – 4 tahun 920 orang
2. 5 – 14 tahun 1880 orang
4. 15 – 44 tahun 5139 orang
10. 45 – 64 tahun 1273 orang
12. >65 tahun 301 orang
1.2.2 Keadaan Sosial Ekonomi
5
Potensi adalah sumber daya yang berada pada suatu wilayah yang dapat
digali dan dimanfaat atau dikembangkan. Potensi ini dibagi menjadi dua
kategori yaitu :
a. Potensi umum
Sumber daya material yang dapat dimanfaatkan secara bersama atau
umum oleh masyarakat.
b. Potensi khusus
Semua sumber daya material dan non material yang dimiliki secara
pribadi oleh masyarakat.
Adapun potensi yang dimiliki oleh Desa Tanjung Pasir adalah (Kartikawatie,
2012) :
1. Potensi Sumber Daya Alam (SDA)
1.1 Luas Desa Tanjung Pasir (luas pemukiman 72 Ha, perempangan 334
Ha, TPU 7000 M dan pesawahan 83 Ha).
1.2 Kondisi udara tercemar ringan walaupun tidak memiliki taman kota.
2. Potensi Sumber Daya Manusia (SDM)
Usia produktif 7.654 jiwa
6
Tabel 1.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Pokok
No. Mata Pencaharian Pokok Jumlah Penduduk
1. Buruh/swasta 65 orang
2. Dokter/Bidan 6 orang
3. Montir 25 orang
4. Nelayan 2.331 orang
5. Pedagang 1.213 orang
6. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 15 orang
7. Pengemudi Becak 43 orang
8. Pengrajin 5 orang
9. Pengusaha 8 orang
10. Penjahit 24 orang
11. Petani 176 orang
12. Peternak 6 orang
13. Supir 30 orang
14. TNI / POLRI 6 orang
15. Tukang Batu 42 orang
1.2.4 Kesehatan
Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan instansi terkait, dalam hal
ini, antara lain :
1 Peningkatan gizi keluarga Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
kepada balita yang ada di setiap posyandu, pemeriksaan kesehatan
kepada ibu hamil.
7
2 Pencegahan penyakit, vaksinasi Filariasis (kaki gajah), imunisasi Polio
bagi balita, pemberian vitamin A.
3 Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah
Dengue, Flu Burung, Chikungunya, dan sejenisnya.
4 Penanganan bagi balita yang kekurangan gizi dengan memberikan susu
dan makanan yang bernutrisi.
5 Penyuluhan kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara
lingkungan dengan membersihkan rumah masing-masing dan
lingkungan sekitarnya.
6 Pemanfaatan pekarangan dengan ditanami sayur mayur dan Tanaman
Obat Keluarga (TOGA), Tabulapot dan Tabulakar.
7 Peningkatan kualitas kesehatan para LANSIA dengan diadakannya
program senam LANSIA dan POSBINDU
1.2.5 Transportasi
8
Sarana transportasi manyarakat desa tanjung pasir lebih banyak
menggunakan angkutan umum, ojek, motor, becak serta sepeda
(Pusksmas Tegal Angus, 2011)
9
Wati memiliki dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan. Anak pertama
laki-laki bernama Tn. Iwan berusia 25 tahun dengan latar belakang pendidikan
tamat sekolah dasar dan sekarang bekerja sebagai buruh. Tn. Iwan memiliki
seorang istri bernama Ny. Nunung dengan latar belakang pendidikan tamat
sekolah dasar dan tidak bekerja, hanya sebagai ibu rumah tangga. Tn. Iwan dan
Ny. Nunung memiliki satu orang anak laki-laki bernama An. Rizky yang berumur
2 tahun. An. Rizky mendapat ASI hingga usia 1 tahun dan mulai mendapat
makanan tambahan seperti bubur biskuit dan buah. Setelah usia satu tahun, An.
Rizky mulai mengonsumsi susu kental manis dan makanan biasa. An. Rizky
pernah menderita diare saat usianya 7 bulan. An. Rizky sering menderita batuk
sejak usianya 1 tahun. Namun, orang tuanya belum pernah memeriksakannya ke
dokter spesialis anak. Ibu An. Rizky sering membawa anaknya untuk menimbang
berat badanya di puskesmas dan posyandu. Anak kedua perempuan bernama Ny.
Darini berusia 23 tahun dengan latar belakang pendidikan tamat sekolah dasar
dan tidak bekerja, hanya sebagai ibu rumah tangga. Ny. Darini memiliki seorang
suami bernama Ana dengan latar belakang pendidikan tamat sekolah dasar dan
bekerja sebagai buruh. Ny. Darini dan Tn. Ana memiliki satu orang anak
perempuan bernama An. Siti Hasanah yang berumur 9 bulan. An. Siti Hasanah
masih mendapat ASI hingga sekarang dan mulai mendapat makanan tambahan
sejak usia 6 bulan berupa bubur biscuit dan buah yang dihaluskan. Sejak usia 7
bulan An. Siti Hasanah mulai mengonsumsi makanan tambahan dan bubur nasi
dan makanan biasa. Namun, ia hanya mau makan sedikit-sedikit. An. Siti
Hasanah tidak pernah mendapat susu formula dengan alas an keluarganya tidak
mampu membelinya. An. Siti Hasanah pernah menderita diare pada usia 6 bulan
saat mulai mendapat makanan tambahan dan diare terjadi lagi satu bulan yang
lalu selama 2 minggu. An. Siti Hasanah juga sering menderita batuk pilek. Batuk
terutama sering muncul selama beberapa bulan terakhir, namun sekarang sedang
tidak batuk. Ibu An. Rizky sering membawa anaknya untuk menimbang berat
badanya di puskesmas dan posyandu.
10
1.200.000,- tiap bulan. Tn. Ana bekerja sebagai buruh, dengan penghasilan Rp
1.200.000,- tiap bulan.
11
mereka tidak pernah memeriksakan dirinya ke dokter. Ayah Tn. Kamang pernah
menderita penyakit paru dan meninggal karena penyakit paru.
Ruang Tamu
12
Keluarga Tn. Kamang memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari.
Biasanya menu yang biasa dimakan adalah sayur asem, tahu, tempe, telur dan
ikan goreang atau ikan asin. Tn. Kamang sudah satu tahun berhenti merokok
sejak ayahnya meninggal karena penyakit paru. Tn. Iwan dan Tn. Ana memiliki
kebiasaan merokok di teras, di kamar mandi dan di tempat kerja sejak remaja,
namun merka tidak pernah merokok di dalam rumah karena ada anak-anak.
Keluarga Tn. Kamang mengaku jarang sekali mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan, maupun sesudah selesai aktivitas. Keluarga Tn. Kamang
mengaku hampir tidak pernah melakukan olahraga. Keluarga Tn. Kamang
mengetahui tentang mencuci tangan yang baik dan benar, akan tetapi jarang
sekali melakukannya, bahkan jika dilakukan tidak dengan cara yang baik dan
benar. Keluarga Tn. Kamang tidak memiliki masalah kesehatan dalam sebulan
terakhir ini, penyakit yang sering dialami oleh anggota keluarganya adalah diare,
sakit kulit dan batuk-batuk. Biasanya apabila sakit mereka berobat dengan obat
dari warung dan apabila sakit tambah parah mereka berobat ke mantri.
13
senin hingga sabtu. Ia berangkat jam
09.00 WIB dan pulang pada pukul 17.00
WIB
c. Tn. Ana bekerja sebagai buruh dari hari
senin hingga sabtu. Ia berangkat jam
09.00 WIB dan pulang pada pukul 17.00
WIB
7 Perilaku mencuci tangan Keluarga Tn.Kamang memiliki pengetahuan
tentang mencuci tangan yang baik, akan
tetapi tidak melakukannya dengan benar.
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 12 x 14 m2
2. Ruangan dalam Dalam rumah terdapat ruang tamu, dua kamar tidur, satu
ruang keluarga, satu gudang, satu dapur, dan satu kamar
rumah
mandi.
3. Ventilasi Tidak terdapat ventilasi pada sisi rumah, ventilasi hanya
terdapat pada depan rumah.
14
9. Lingkungan Di samping kanan dan kiri rumah terdapat rumah
tetangga. Di lingkungan sekitar rumah keluarga Tn.
sekitar rumah
Kamang masih banyak sampah yang berserakan
dikarenakan penduduk sekitar kurang peduli dengan
lingkungannya.
15
Tn. Budi sebagai kepala keluarga berusia 35 tahun dengan latar belakang
pendidikan terakhir sekolah dasar. Ny. Ami sebagai istri berusia 30 tahun dengan
latar pendidikan sekolah dasar. Tn. Budi dan Ny. Ami memiliki satu orang anak
perempuan. Anaknya bernama Ayu saat ini berusia 2,5 tahun, belum bersekolah.
An. Ayu diberikan ASI Ekslusif sampai berumur 1 tahun, setelah itu mulai
diberikan makanan seperti nasi, lauk pauk, dan buah. Pada umur 1,5 tahun, An.
Ayu pernah menderita batuk lama selama 3 bulan, namun tidak diperiksakan ke
dokter spesialis anak ataupun berobat ke balai pengobatan lainnya hanya
diberikan obat dari warung. Saat 1 bulan yang lalu An. Ayu juga menderita diare
selama 2 hari, dan dibawa ke mantri oleh ibunya Ny. Ami.
Di rumah Ny. Temi terdapat WC ( jamban ) dan hanya terdapar dapur dan
kamar mandi. Dapur Ny. Temi menggunakan kompor minyak. Untuk sumber air
bersih sulit didapatkan, karena kurangnya ketersediaan dalam mendapatkan air
bersih, Ny. Temi mengatakan bahwa mendapatkan sumber air harus dengan
membeli seharga Rp.2000/jerigen.
Ny. Temi merupakan salah seorang kader jumantik senior. Ny. Temi telah
menjadi seorang kader selama lima tahun. Ny. Temi bersama dengan kader lain
16
sering melakukan kegiatan pemantauan jentik setiap bulannnya terlebih lagi
kegiatan ini akan lebih sering dilakukan pada saat DBD mewabah tetapi
terkadang kegiatan ini sulit untuk dilaksanakan karena terbentur jadwal masing-
masing kader. Kegiatan yang ia lakukan seperti pemeriksaan jentik di dalam
rumah ataupun di luar rumah. Pemeriksaan jentik ini dilakukan dengan cara
melihat ada atau tidaknya jentik pada tempat-tempat penampungan air tanpa
menggunakan alat penerangan yang cukup.
Rumah keluarga Ny. Temi terletak di daerah yang padat penduduk dengan
jarak antar rumah 0,5 meter disebelah kanan dan kiri dan di depan terdapat
empang yang berjarak 100 meter dari rumahnya. Keluarga Ny. Temi memiliki
kebiasaan membuang sampah di tempat sampah, lalu dibakar di belakang rumah.
Keluarga Ny. Temi memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari.
Biasanya menu yang biasa dimakan adalah tahu, tempe, dan telur. Tn. Budi tidak
memiliki kebiasaan merokok. Keluarga Ny. Temi mengaku tidak melakukan
mencuci tangan sebelum makan. Seluruh anggota keluarga mengaku jarang
melakukan olahraga. Ny. Temi dan seluruh anggota keluarga tidak mengetahui
17
tentang mencuci tangan yang baik dan benar, sehingga mereka hanya melakukan
cuci tangan dengan air bersih saja. Ny. Temi tidak memiliki masalah kesehatan
dalam sebulan terakhir ini.
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 10 x 10 m2
2. Ruangan dalam Dalam rumah terdapat ruang tamu, dua kamar tidur, satu ruang keluarga,
satu dapur, dan satu kamar mandi.
rumah
3. Ventilasi Tidak terdapat ventilasi pada sisi rumah, ventilasi hanya terdapat pada
depan rumah. Tiap kamar tidak terdapat ventilasi.
4. Pencahayaan d. Terdapat jendela pada kamar, tetapi selalu ditutupi dengan kain dan
tidak bisa dibuka.
e. Terdapat 3 buah lampu di dalam rumah, 3 berwarna putih. Lampu
terdapat di ruang keluarga, kamar tidur dan ruang tamu.
5. MCK Terdapat tempat untuk mandi, buang aur besar, dan cuci piring.
6. Sumber Air Dalam kesehariannya Ny. Temi mendapatkan sumber air bersih dengan
membelinya seharga Rp.2000/drigen (sekitar 1 liter)
7. SPL Air Limbah rumah tangga di buang ke parit buatan sendiri yang di
alirkan ke kolam empang di belakang rumah
8. TPS Sampah rumah tangga di kumpulkan dibelakang rumah. Sampah
ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup banyak lalu dibakar.
18
sekitar rumah yang berserakan dikarenakan penduduk sekitar kurang peduli dengan
lingkungannya.
Anak pertama Tn. Masa dan Ny. Rumsi bernama Tn.Boris yang sekarang
berusia 38 tahun dulu lahir dibantu oleh dukun beranak. Anak ke dua bernama
Ny.Noni yang usianya sekarang 35 tahun lahir dibantu oleh dukun beranak. Anak
ke tiga bernama Ny.Siti sekarang berusia 33 tahun lahir dibantu oleh dukun
beranak. Anak ke empat bernama Ny. Mumun yang sekarang berusia 31 tahun
lahir dibantu oleh dukun beranak. Anak ke lima bernama Ny. Nopi yang sekarang
19
berusia 30 tahun lahir dibantu oleh dukun beranak. Anak ke enam bernama Ny.Iis
berusia 28 tahun lahir di bantu oleh bidan desa. Anak ke tujuh bernama Ny. Rusti
yang sekarang berusia 27 tahun lahir dibantu oleh bidan desa. Dan yang terakhir
bernama Ny.Ayu yang sekarang berusia 25 tahun lahir dibantu oleh bidan desa.
Semua anak dari pasangan Tn. Masa dan Ny. Rusmi sudah menikah dan
memiliki keturunan. Anak pertama sampai anak ke tujuh sudah berkeluarga dan
tinggal terpisah. Anak terakhirnya masih tinggal bersamanya walaupun sudah
menikah namun belum memiliki keturunan.
Sekitar 7 bulan yang lalu Tn. Masa mengaku pernah mengalami mencret-
mencret sebanyak 5-7 kali yang dirasakannya selama 3 hari, namun ia tidak
berobat kedokter, karena ia hanya meminum obat warung dan gejala hilang. Dua
minggu kemudian keluhan juga dirasakan oleh Ny. Rusmi. Ia merasakan
mencret-mencret sehari 3-5 kali yang dirasakan selama 2 hari dan sembuh dengan
minum obat warung.
Selain itu Tn. Masa dan Ny. Rumsi mengeluh sering batuk-batuk yang
dirasakan sampai lebih dari dua minggu baru sembuh. Batuk berdahak dan
disertai dengan pilek. Selama keluhan ini ada pasien tidak pernah berobat ke
puskesmas atau dokter. Mereka selalu membeli obat-obat warung.
20
Keluarga Tn. Masa tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas
10 x 7,5 m dan tidak memiliki pekarangan. Rumah terdiri dari satu buah ruang
keluarga, dua kamar tidur, dan dapur sekaligus tempat untuk mandi, buang air
kecil sekaligus mencuci baju dan piring .Seluruh lantai rumah terbuat dari
keramik. Dinding rumah terbuat dari tembok yang tidak dicat. Atap rumah terbuat
dari genteng tanpa plafon. Di halaman rumah terdapat warung untuk mereka
usaha. Ventilasi di rumah ini tidak cukup baik. Hanya ada terdapat 2 jendela di
ruang tamu yang tidak pernah dibuka, dan satu jendela di dapur yang tidak dapat
dibuka.
10 M
W
C dapur
Kamar tidur
Ka Ruan
mar g
7,5 M Ruang tamu
tidu kelua
r rga
teras
WARUNG
21
makanan nasi, sayur, tahu/tempe,
telor/ikan. Mengkonsumsi daging ayam
jarang, 3x/bulan. Makan buah-buahan
jarang.
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah ± 10 x 7,5 m dengan lantai keramik.
2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat ruang keluarga berukuran
3 x 2,5 m, dua kamar tidur yang masing-masing
berukuran3 x 3 m. Juga terdapat dapur yang
berukuran 2,5 x 1,5 m mencakup tempat mandi,
mencuci dan buang air kecil.
22
4. Pencahayaan Hanya terdapat 1 buah lampu dimasing-masing
bagian rumah. Total lampu yang ada di rumah 8
buah.
5. MCK a. Memiliki kamar mandi berukuran 2 x 1
m beralaskan semen terdapat bak mandi
dan WC.
b. Tempat cuci piring dan baju terdapat
tepat di luar kamar mandi.
c. Air membeli sehari 5-6 derigen.
6. Sumber Air a. Tidak memiliki sumber air di rumahnya,
sehingga harus membeli air pam di
warung.
7. Saluran pembuangan limbah Limbah rumah tangga cair di buang ke empang
yang berjarak 7 m dari rumahnya.
Kader jumantik adalah keluarga Tn. Boris yang memiliki tiga orang
anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Ketiga anggota keluarga
tersebut adalah:
23
3 An. Basit Anak Laki-laki 3th - - -
Tn.Boris dan Ny. Irna memiliki seorang anak laki laki yang bernama An.
Basit berusia 3 tahun. An.Basit belum bersekolah, setiap hari ketika kedua orang
tua pergi bekerja an.basit dititipkan pada orang tua Ny.Irna yang tinggal tidak
jauh dari rumah mereka. Ia diberikan ASI hanya sampai umur tiga bulan. Karena
alesan pekerjaan ibunya yang tidak bisa ditinggal, ia tidak diberikan ASI lagi dan
diberikan susu formula sampai umur sekarang. Awalnya ia diberikan susu
formula SGM, tetapi semenjak minum susu SGM ia diare lama, kemudian ia
berobat ke dokter dan disaran kan dokter untuk mengganti susunya. Neneknya
kemudian memberikan ia berupa susu Lactogen. Menurut neneknya semenjak
meminum susu lactogen ia tidak diare lagi. Ia sering dibawa neneknya ke
puskesmas untuk imunisasi. Dan rajin sekali menimbang berat badanya di
puskesmas dan posyandu.
Tn. Boris selain bekerja sebagai nelayan, ia juga ikut serta dalam program
PSN sebagai juru memantau jentik. Kegiatan ini sudah dilakukan semenjak tiga
tahun. Berdasarkan pengalamannya selama ini menurut Tn. Boris kurangnya
koordinasi dari petugas puskesmas dalam hal pengarahan rencana kerja serta
pembagian wilayah kerja. Hal ini berdampak pada sulitnya pengaturan jadwal
dalam kegiatan PSN. Tn. Boris juga mengeluhkan kurangnya evaluasi dari
petugas puskesmas sehingga mempengaruhi kinerja mereka.
24
Keluarga Tn. Boris tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah ±6x5
m. Rumah terdiri dari satu buah ruang tamu, satu kamar tidur, dan satu dapur
yang bersatu dengan tempat mencuci baju. Lantai rumah sebagian terbuat dari
semen dan sebagian lagi dari ubin. Dinding rumah terbuat dari semen dan untuk
atap rumah terbuat dari genting dengan plafon..
Ruang
Dapur
Kamar Tidur
Ruang cuci
5m pakaian
Ruang Tamu
6 m
25
Tabel 1.22. Faktor Internal Keluarga Tn. Boris
26
3 subuh kemudian pulang pukul 4
sore.
6 Prilaku Cuci tangan a. Semua anggota keluarga memiliki
prilaku cuci tangan yang tidak
baik dan tidak benar. Mereka
tidak pernah melakukan cuci
tangan Kebiasaan ini juga
dilakukan ketika mereka setelah
makan.
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah ± 6x5 m dengan lantai semen dan ubin
2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat ruang tamu berukuran3x2 m, satu
kamar tidur yang masing-masing berukuran 2x2m. Juga
terdapat dapur disertai kamar cuci pakaian yang
berukuran 3x2m dan ruangan ini tidak disertai dengan
adanya tempat pembuangan asap dan ventilasi baik.
3. Ventilasi Tidak terdapat ventilasi sama sekali yang seharusnya
luas ventilasi kurang dari 10% dari lantai rumah.
4. Pencahayaan Tidak terdapat jendela pada ruang tamu rumah
Tidak terdapat jendela di kedua kamar
Hanya terdapat 3 buah lampu di dalam rumah yang
berwarna putih untuk ruang tengah dan dapur
5. MCK a. Tidak memiliki jamban, jika ingin buang air
besar mereka pergi ke jamban umum yang
berada di pinggir empang.
b. Tersedia air bersih yang kurang untuk buang
air kecil di tempat umum.
6. Sumber Air a. Sumber Air berasal dari PAM yang dijual di
warung tetangga. Mereka menghabiskan 4-5
drum air seharga Rp.500,- per drum.
b. Anggota keluarga tidak memiliki kebiasaan
mencuci tangan. Kebiasaan ini juga biasa
dilakukan ketika mereka setelah makan.
7. Tempat pembuangan Sampah dibuang di pekarangan belakang rumah,
sampah sampah ini ditumpuk hingga penuh, lalu kemudian
27
dibakar oleh keluarga ssehingga banyak lalat yang
menghinggapi tumpukan sampah tersebut, dan
menimbulkan bau. Keluarga biasa membakar 1 minggu
sekali.
9. Lingkungan sekitar Depan rumah Tn. Boris terdapat halaman. Samping
rumah kanan rumah bersebelahan langsung dengan warung
tetangga yang msaih satu keluarga.
28
Bintang Kandung
Keluarga ini terdiri dari seorang kepala keluarga yang bernama Tn.. Ipah,
45 tahun yang berkerja seagai pelayar atau nelayan. Sehari-hari, Tn. Ipah berlayar
jam malam dan pulang pada pagi hari, Setelah kembali dari laut, Tn. Ipah
menghabiskan waktunya dengan menonton televisi di rumah dengan istri, atau
merawat dan menjaga anaknya di rumah. Ia memiliki kebiasaan merokok dua
bungkus per hari, dan lebih sering merokok di dalam rumah.
Tn. Ipah memiliki seorang istri yang bernama Ny. Ipah berusia 42 tahun.
Ny. Ipah bekerja sebagai pedagang ikan dengan penghasilan Rp.50.000 per hari.
Keseharian Ny. Ipah hanyalah berdagang dari pagi jam 5 hingga dagangannya
habis terjual. Setelah melakukan kegiatan sehari-harinya Ny. Ipah masak di siang
hari, lalu tidur sekitar jam 10 malam.
Ny. Ipah pun seringkali mengeluh sakit perut yang sama dengan Tn. Ipah.
Keluhan ini telah dirasakannya sejak 10 tahun yang lalu. Keluhan ini dirasakan
terakhir seminggu yang lalu, namun Ny. Ipah tidak berobat kemanapun karena
merasakan ini penyakit biasa. Ny. Ipah juga sering mengeluhkan lutut kirinya
29
sering sakit-sakitan, terutama pada pagi dan malam hari. Ia mengakui sering
mengangkat beban berat untuk memikul ikan dagangannya saat di pasar.
Anak pertama Ny. Ipah bernama asep yang kini berumur 18 tahun. Saat
dilahirkan di tolong oleh bidan. Alasan dilahirkan di bidan karena Ny. Ipah
terbiasa dengan kebiasaan orang-orang setempat yang melahirkan di bidan .
Semasa hamil Ny. Ipah selalu memeriksakan kandungan di bidan terdekat.
Semasa kecil, Ny. Ipah mengakui bahwaAasep mendapatkan imunisasi tetapi
tidak tahu apa saja. Saat iniAasep sebagai pelajar di SMA negeri.
Anak kedua Ny. Ipah bernama Ny. Minah, berusia 10 tahun. Saat
dilahirkan di tolong oleh bidan. Alasan dilahirkan di bidan juga sama dengan
alasan persalinan anak pertama. Semasa hamil Ny. Ipah selalu memeriksakan
kandungan di bidan terdekat. Imunisasi dasar diakui Ny. Ipah.juga di
dapatkanmya, saat ini anak kedua sedang bersekolah di SMP negri
Anak ketiga Ny. Ipah bernama bintang dan sekarang anak Ny.Ipah
berumur 3 tahun, dan dilahirkan melalui bidan langganan Ny. Ipah, dan
mendapatkan imunisasi yang lengkap.dan diberikan ASI eksklusif.
Tn. Ipah merupakan salah satu juru pemantau jentik. Tn. Ipah telah ikut
serta dalam kegiatan ini selama tiga bulan. Tn. Ipah awalnya diajak oleh Tn.
Masa untuk bergabung. Menurut Tn.Ipah kegiatan yang dilakukannya bersama
kader lain kurang mengajak secara aktif masyarakat untuk melakukan kegiatan
3M. Mereka hanya menjelaskan tanpa memberikan contoh nyata sehingga
masyarakat tidak memiliki gambaran nyata. Menurut Tn.Ipah hal ini dapat
dilakukan dengan memberikan program penyuluhan kelompok.
Keluarga Tn. Ipah tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas
80 m2dan pekarangan seluas 8 x 2 m .Rumah terdiri dari satu buah ruang keluarga
dua kamar tidur satu dapur dan satu kamar mandi yang tidak dilengkapi dengan
jamban serta terdapat tempat mencuci piring dan pakaian di sebelah kamar mandi
yang bersekatkan tembok.Lantai rumah sebagian terbuat dari keramik dan
sebagian lagi terbuat dari semen. Dinding rumah terbuat dari tembok yang
30
sebagian dicat putih dan sebagian lagi tidak dicat.Untuk atap rumah terbuat dari
genteng tanpa plafon, tetapi atap rumah ditutupi oleh plastik.
Kamar
tidur 2
31
diluar rumah.
32
berlayar
b. Ibu bertindak sebagai pedagang
ikan di pasar. Ia seringkali
mengangkat beban berat saat
berjualan.
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah ± 8x10 m dengan lantai keramik
2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat ruang tamu berukuran 4x3m,
dua kamar tidur yang masing-masing berukuran 3x 2
m dan 4 x 3 m. Juga terdapat dapur yang berukuran
2x1m dan ruangan ini tidak disertai dengan adanya
tempat pembuangan asap.
3. Ventilasi Terdapat satu buah ventilasi di ruang tamu berukuran
0.5 m x 0,5 m dan 0,5 m x 0,5 m yang selalu ditutup.
Serta terdapat ventilasi di kamar utama yang
menghadap ke pekarangan, serta di dapur (namun
selalu ditutup). Hal ini tidak sesuai dengan luas lantai
rumah.(luas ventilasi kurang dari 10% dari lantai
rumah).
4. Pencahayaan a. Terdapat dua buah jendela berukuran 2x1 m
pada bagian depan rumah.
b. Hanya terdapat 4 buah lampu di dalam
rumah yang berwarna putihdan satu buah di
teras rumah sehingga penerangan kurang
baik.
5. MCK a. Tidak ada jamban di dalam kamar mandi
yang berukuran 0,5 x 0,5 m, berlantai semen.
b. Tempat buang air kecil di pekarangan ukuran
0,5 m x 0,5 m , berlantai semen
c. Tempat cuci piring dan baju di sebelah kamar
mandi yang bersekat tembok seluas 1 x 1 m.
d. Tersedia air yang cukup untuk atau mandi di
bak.
e. Tidak terlihat adanya jentik nyamuk pada
bak air kamar mandi.
6. Sumber Air a. Membeli air bersih sebanyak 6 jerigen sehari
b. Air ini digunakan untuk air minum digunakan
mencuci, mandi dan buang air kecil
33
c. Air berwarna kuning keruh, tidak berbau dan
rasa asin
No Kriteria Permasalahan
7. Saluran pembuangan Limbah rumah tangga cair di selokan sebelah rumah
limbah dan limbah padat di buang di kali belakang rumah.
Aliran limbah ini tidak lancar.
8. Tempat pembuangan Sampah dibuang di empang depan rumah yang
sampah berjarak 8 m dari rumah, sampah ini ditumpuk hingga
penuh, lalu kemudian dibakar oleh siapapun warga
sekitar sehingga banyak lalat yang menghinggapi
tumpukan sampah tersebut, dan menimbulkan bau.
Masalah Medis
1. Penyakit demam berdarah dengue
2. Batuk-batuk
34
2. Kurangnya pengetahuan anggota keluarga terhadap pencegahan
Demam Berdarah Dengue.
3. Kurangnya peran anggota keluarga dalam progam Jumantik
dalam pelaksanaan PSN
4. Kurangnya pengetahuan pasien akan rumah sehat
5. Kurangnya pengetahuan pasien akan perilaku sehat
35
Dari sekian masalah yang ada pada kader jumantik, kami memutuskan
untuk mengangkat permasalahan “PENGETAHUAN KADER JUMANTIK
DALAM KEGIATAN PSN DI RT 002/001 KAMPUNG TELAGA
SUKAMANA, DESA TANJUNG PASIR, KECAMATAN TELUK
NAGA, KABUPATEN TANGERANG, PROVINSI BANTEN, PERIODE
3 JUNI – 16 JUNI 2015”Alasan Pemilihan Diagnosis
36