Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Narkoba Bagi Perkembangan Keimanan di Era

Globalisasi

DI SUSUN OLEH :

NI LUH PUTU MAS ARI PUSPA DEWI

183212841

STIKES WIRA MEDIKA

DENPASAR 2018/2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah………………………………….………1

1.2Rumusan Masalah………………………………………………...1

1.3 Tujuan………………………………………………….…..….…2

1.4 Manfaat……………………………………………………….….2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Narkoba…………………………………………....….3

2.2 Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja………………………...….4

2.3 Upaya Pencegahan Narkoba di Kalangan Para Remaja…….…....6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan………………………………………………………….…….9

3.2 Saran………………………………………………………………….…….9

3.3 Daftar Pustaka…………………………………………………………...10


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan
Yang Maha Esa karena, banyak nikmat yang Tuhan berikan, tetapi sedikit sekali
yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Tuhan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Pengaruh Narkoba Bagi Perkembangan
Keimanan di Era Globalisasi”.

Dengan selesainya makalah ini saya tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :

1.A.A Gede Oka Widana, M.Pd.H selaku pembimbing dan memberikan


motivasi dalam makalah ini.

2.Teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam mengerjakan


tugas ini.

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,


karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Denpasar, 27 September 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda
dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda
tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian
hari, karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa,
semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga
pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa
yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat.


Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun.
Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar
yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok,
karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan
pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi jika
pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi
pencandu narkoba.

Hal inilah yang mendasari saya membuat makalah ini, agar dapat
bermanfaat bagi para generasi muda di era globalisasi ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan narkoba ?

2. Apa sajakah bahaya dari narkoba ?

3. Bagaimanakah upaya pencegahan narkoba ?


1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui apa itu narkoba.

2. Untuk mengingatkan para remaja, bahaya dari narkoba bagi dirinya


sendiri.

3. Upaya pencegahan dari bahaya narkoba.

1.4 Manfaat
1. Agar para remaja di era globalisasi dapat mengetahui bahaya narkoba bagi
kesehatan.

2. Agar para remaja mengetahui apa dampak dari narkoba itu sendiri
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa itu Narkoba


Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif.

Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok
senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut
pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang
biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu.

Menurut WHO (1982)Semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan kedalam
tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis
tidak termasuk makanan, air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk
mempertahankan fungsi tubuh normal.

Disini akan jelaskan tentang jenis-jenis narkoba, yaitu diantaranya adalah :

1.Narkotika adalah Zat/ obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

2.Psikotropika Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat


psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
3.Zat adiktif adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang
pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Mis :
Alkohol , rokok, cofein.

2.2 Bahaya Narkoba di Kalangan Para Remaja


Pada Tanggal 26 Juni 2006 lalu diperingati sebagai Anti Madat Sedunia. Didorong
keprihatinan akan meningkatnya pengguna narkoba khususnya di kalangan remaja,
maka sebagai wujud kepedulian bz! berkenaan dengan peringatan Hari Anti
Narkoba Internasional serta sebagai upaya mencegah meluasnya pemakaian
narkoba terutama dikalangan remaja, redaksi menurunkan artikel mengenai bahaya
narkoba -- redaksi

Masalah utama remaja berawal dari pencarian jati diri. Mereka mengalami krisis
identitas karena untuk dikelompokkan ke dalam kelompok anak-anak merasa
sudah besar, namun kurang besar untuk dikelompokkan dalam kelompok dewasa.
Hal ini merupakan masalah bagi setiap remaja di belahan dunia ini.

Oleh karena pergumulan di masa remaja ini, maka remaja mempunyai kebutuhan
sosialisasi yang seoptimal mungkin, serta dibutuhkan pengertian dan dukungan
orangtua dan keluarga dalam kerentanan di masa remaja.

Bila kebutuhan remaja kurang diperhatikan, maka remaja akan terjebak dalam
perkembangan pribadi yang "lemah", bahkan dapat dengan mudah terjerumus ke
dalam belenggu penyalahgunaan narkoba.

Hingga sekarang, penyalahgunaan narkoba semakin luas di masyarakat kita,


terutama semakin banyak di kalangan para remaja yang sifatnya ingin tahu dan
ingin coba-coba. Banyak alasan mengapa banyak yang terjerumus ke bahan
terlarang dan berbahaya ini kemudian tidak mampu melepaskan diri lagi.

Alasannya antara lain:

1. Hal ini sudah dianggap sebagai suatu gaya hidup masa ini.

2. Dibujuk orang agar merasakan manfaatnya.


3. Ingin lari dari masalah yang ada, untuk merasakan kenikmatan sesaat.

4. Ketergantungan dan tidak ada keinginan untuk berhenti.

* Dampak Langsung Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia :


1. Gangguan pada jantung

2. Gangguan pada hemoprosik

3. Gangguan pada traktur urinarius

4. Gangguan pada otak

5. Gangguan pada tulang

6. Gangguan pada pembuluh darah

7. Gangguan pada endorin

8. Gangguan pada kulit

9. Gangguan pada sistem syaraf

10. Gangguan pada paru-paru

11. Gangguan pada sistem pencernaan

12. Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis,
Herpes, TBC, dll.

13. Dan banyak dampak lainnya yang merugikan badan manusia.

* Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia :


1. Menyebabkan depresi mental.
2. Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik.

3. Menyebabkan bunuh diri.

4. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.

Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan masyarakat
atau kegagalan dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun orang normal
yang depresi dapat menjadi pemakai narkoba karena mereka berpikir bahwa
narkoba dapat mengatasi dan melupakan masalah dirinya, akan tetapi semua itu
tidak benar.

2.3 Upaya Pencegahan Narkoba di Kalangan Para Remaja


Karakteristik psikologis yang khas pada remaja merupakan faktor yang
memudahkan terjadinya tindakan penyalahgunaan zat.

Namun demikian, untuk terjadinya hal tersebut masih ada faktor lain yang
memainkan peranan penting yaitu faktor lingkungan si pemakai zat. Faktor
lingkungan tersebut memberikan pengaruh pada remaja dan mencetuskan
timbulnya motivasi untuk menyalahgunakan zat. Dengan kata lain, timbulnya
masalah penyalahgunaan zat dicetuskan oleh adanya interaksi antara pengaruh
lingkungan dan kondisi psikologis remaja. Di dalam upaya pencegahan, tindakan
yang dijalankan dapat diarahkan pada dua sasaran proses. Pertama diarahkan pada
upaya untuk menghindarkan remaja dari lingkungan yang tidak baik dan diarahkan
ke suatu lingkungan yang lebih membantu proses perkembangan jiwa remaja.
Upaya kedua adalah membantu remaja dalam mengembangkan dirinya dengan
baik dan mencapai tujuan yang diharapkan (suatu proses pendampingan kepada si
remaja, selain: pengaruh lingkungan pergaulan di luar selain rumah dan sekolah).

Jadi remaja sebenarnya berada dalam 3 (tiga) pengaruh yang sama kuat, yakni
sekolah (guru), lingkungan pergaulan dan rumah (orang tua dan keluarga); serta
ada 2 buah proses yakni menghindar dari lingkungan luar yang jelek, dan proses
dalam diri si remaja untuk mandiri dan menemukan jati dirinya.

Dalam rangka membimbing dan mengarahkan perkembangan remaja, tindakan


yang harus dan dapat dilakukan, secara garis besar akan diuraikan di bawah ini:
1. Sikap dan tingkah laku

Dari suatu perkembangan remaja secara umum adalah merubah sikap dan tingkah
lakunya, dari cara yang kekanak-kanakan menjadi cara yang lebih dewasa. Sikap
kekanak-kanakan seperti mementingkan diri sendiri (egosentrik), selalu
menggantungkan diri pada orang lain, menginginkan pemuasan segera, dan tidak
mampu mengontrol perbuatannya, harus diubah menjadi mampu memperhatikan
orang lain, berdiri sendiri, menyesuaikan keinginan dengan kenyataan yang ada
dan mengontrol perbuatannya sehingga tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Untuk itu dibutuhkan perhatian dan bimbingan dari pihak orang tua. Orang tua
harus mampu untuk memberi perhatian, memberikan kesempatan untuk remaja
mencoba kemampuannya. Berikan penghargaan dan hindarkan kritik dan celaan.

2. Emosional

Untuk mendapatkan kebebasan emosional, remaja mencoba merenggangkan


hubungan emosionalnya dengan orang tua; ia harus dilatih dan belajar untuk
memilih dan menentukan keputusannya sendiri. Usaha ini biasanya disertai tingkah
laku memberontak atau membangkang. Dalam hal ini diharapkan pengertian orang
tua untuk tidak melakukan tindakan yang bersifat menindas, akan tetapi berusaha
membimbingnya secara bertahap. Udahakan jangan menciptakan suasana
lingkungan yang lain, yang kadang-kadang menjerumuskannya. Anak menjadi
nakal, pemberontak dan malah mempergunakan narkotika (menyalahgunakan
obat).

3. Mental – intelektual

Dalam perkembangannya mental – intelektual diharapkan remaja dapat menerima


emosionalnya dengan memahami mengenai kelebihan dan kekurangan dirinya.
Dengan begitu ia dapat membedakan antara cita-cita dan angan-angan dengan
kenyataan sesungguhnya. Pada mulanya daya pikir remaja banyak dipengaruhi
oleh fantasi, sejalan dengan meningkatnya kemampuan berpikir secara abstrak.
Pikiran yang abstrak ini seringkali tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dan
dapat menimbulkan kekecewaan dan keputusasaan. Untuk mengatasi hal ini
dibutuhkan bantuan orang tua dalam menumbuhkan pemahaman diri tentang
kemampuan yang dimilikinya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya tersebut.
Jangan membebani remaja dengan berbagai macam harapan dan angan-angan yang
kemungkinan sulit untuk dicapai.

4. Sosial

Untuk mencapai tujuan perkembangan, remaja harus belajar bergaul dengan semua
orang, baik teman sebaya atau tidak sebaya, maupun yang sejenis atau berlainan
jenis. Adanya hambatan dalam hal ini dapat menyebabkan ia memilih satu
lingkungan pergaulan saja misalnya suatu kelompok tertentu dan ini dapat
menjurus ke tindakan penyalahgunaan zat. Sebagaimana kita ketahui bahwa ciri
khas remaja adalah adanya ikatan yang erat dengan kelompoknya. Hal ini
menimbulkan ide, bagaimana caranya agar remaja memiliki sifat dan sikap serta
rasa (Citra: disiplin dan loyalitas terhadap teman, orang tua dan cita-citanya. Selain
itu juga kita sebagai orang tua dan guru, harus mampu menumbuhkan suatu Budi
Pekerti/Akhlaq yang luhur dan mulia; suatu keberanian untuk berbuat yang mulia
dan menolong orang lain dan menjadi teladan yang baik.

5. Pembentukan identitas diri

Akhir daripada suatu perkembangan remaja adalah pembentukan identitas diri.


Pada saat ini segala norma dan nilai sebelumnya merupakan sesuatu yang datang
dari luar dirinya dan harus dipatuhi agar tidak mendapat hukuman, berubah
menjadi suatu bagian dari dirinya dan merupakan pegangan atau falsafah hidup
yang menjadi pengendali bagi dirinya. Untuk mendapatkan nilai dan norma
tersebut diperlukan tokoh identifikasi yang menurut penilaian remaja cukup di
dalam kehidupannya. Orang tua memegang peranan penting dalam preoses
identifikasi ini, karena mereka dapat membantu remajanya dengan menjelaskan
secara lebih mendalam mengenai peranan agama dlam kehidupan dewasa,
sehingga penyadaran ini memberikan arti yang baru pada keyakinan agama yang
telah diperolehnya. Untuk dapat menjadi tokoh identifikasi, tokoh tersebut harus
menjadi kebanggaan bagi remaja. Tokoh yang dibanggakan itu dapat saja berupa
orang tua sendiri atau tokoh lain dalam masyarakat, baik yang masih ada maupun
yang hanya berasal dari sejarah atau cerita.

Yang paling penting adalah pengenalan diri sendiri dari pihak orang tua sebelum
mereka mengharapkan remajanya mengenal dirinya. Dengan kata lain, apa yang
diharapkan dari remaja harus dapat dilaksanakan terlebih dahulu oleh orang tuadan
guru,seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman
kepercayaannya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Barang
yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syarafyang bisa merubah
sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk.

2. Bila kebutuhan remaja kurang diperhatikan, maka remaja akan terjebak dalam
perkembangan pribadi yang "lemah", bahkan dapat dengan mudah terjerumus ke
dalam belenggu penyalahgunaan narkoba.

3. Pengenalan diri sendiri dari pihak orang tua sebelum mereka mengharapkan
remajanya mengenal dirinya. Dengan kata lain, apa yang diharapkan dari remaja
harus dapat dilaksanakan terlebih dahulu oleh orang tua dan guru,seperti
beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya.

3.2 Saran
Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua baik itu bagi kalangan Remaja di Era
Globalisasi, Pelajar Umum sehingga bisa mengerti tentang bahaya narkoba yang
bisa mengerogoti moral kita dan sebagai generasi muda maka kita harus menyadari
bahwa kita sebagai tulang punggung bangsa sekaligus bertangung jawab atas
kemauan bangsa ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba

http://organisasi.org/akibat-dampak-langsung-dan-tidak-langsung-
penyalahgunaan-narkoba-pada-kehidupan-kesehatan-manusia

http://www.pikiran-rakyat.com/

http://www.wawasandigital.com/

http://www.berpuisi.tk/2010/02/upaya-mencegah-penyalahgunaan-narkoba.html

Anda mungkin juga menyukai