Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENYULUHAN HIPERTENSI

PUSKESMAS PESANTREN II KOTA KEDIRI

Pembimbing:

dr. Djaka Handaja, MPH

dr. Gita Sekar Prihanti, MPd.Ked

dr. Siti Rahma

Disusun Oleh :

Ika Ummu Amaliah 201610401011033

STASE ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga kami telah dapat menyelesaikan tugas laporan penyuluhan individe
dengan judul “Laporan Penyuluhan Hipertensi - Puskesmas Pesantren II

Kota Kediri”.Tugas laporan penyuluhan ini disusun untuk memenuhi salah satu

syarat kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas

Pesantren II Kota Kediri.Sebagai Dokter Muda yang sedang menjalankan

kepaniteraan klinik, penulis melihat tugas ini sebagai pelatihan agar kelak menjadi

dokter umum yang selalu menambah ilmu pengetahuan di bidang Ilmu Kesehatan

Masyarakat.

Selama penyusunan tugas laporan ini, penyusun telah banyak

mendapatkan bantuan yang tidak sedikit dari beberapa pihak, sehingga dalam

kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Gita Sekar Prihanti, MPd.Ked sebagai dokter pembimbing tugas

penyuluhan ini.

2. dr. Djaka Handaja, MPH sebagai dokter pembimbing tugas penyuluhan ini

3. dr. Siti Rahma sebagai dokter pembimbing di Puskesmas Pesantren II Kota

Kediri.

4. dr. Fathiyah Rohmah selaku kepala puskesmasdi Puskesmas Pesantren II Kota

Kediri.

5. Seluruh staf dan karyawan puskesmas di Puskesmas Pesantren II Kota Kediri.

6. Teman-teman dokter muda kelompok C-26 dan semua pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa selama dalam penyusunan tugas laporan ini jauh

dari sempurna dan banyak kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu

penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna

kesempurnaan tugas laporan penyuluhan ini sehingga tugas laporan penyuluhan

2
ini juga dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan teman-teman semua di

masa yang akan datang.

Pesantren II - Kediri,

Maret 2018

Penulis

3
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 4
1.1Latar Belakang ..................................................................................... 4
1.2Tujuan .................................................................................................. 5
1.2.1Tujuan umum ............................................................................... 5
1.2.2Tujuan khusus .............................................................................. 5
BAB 2 PERSIAPAN PENYULUHAN ........................................................... 6
2.1Panitia Kegiatan ................................................................................... 6
2.2Koordinasi ........................................................................................... 6
2.3Persiapan Tempat ................................................................................ 7
2.4Persiapan Materi ................................................................................. 7
BAB 3SASARAN, METODE DAN MATERI PENYULUHAN ................... 8
3.1Sasaran Penyuluhan ............................................................................ 8
3.2Metode Penyuluhan ............................................................................ 8
3.3Alat Bantu Penyuluhan ........................................................................ 8
3.4Materi Penyuluhan ............................................................................... 8
BAB 4PELAKSANAAN ................................................................................ 14
4.1Waktu Pelaksanaan .............................................................................. 14
4.2Tempat ................................................................................................. 14
4.3Sasaran dan Jumlah Peserta ................................................................. 14
4.3Susunan Acara ..................................................................................... 14
BAB 5HASIL KEGIATAN ............................................................................ 15
BAB 6PENUTUP ........................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17
LAMPIRAN ..................................................................................................... 18

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang

ditemukan pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang

termasuk Indonesia. Hipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya

tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik

lebih dari sama dengan 90 mmHg. Hipertensi dapat diklasifikasikan

menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau esensial yang penyebabnya

tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh

penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, dan gangguan anak

ginjal. Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan

darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat

menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini

yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala. Berdasarkan data

dari WHO tahun 2000, menunjukkan sekitar 972 juta orang atau 26,4%

penduduk dunia menderita hipertensi, dengan perbandingan 50,54% pria

dan 49,49 % wanita. Jumlah ini cenderung meningkat tiap tahunnya.

Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, prevalensi hipertensi di

Indonesia tahun 2004 sekitar 14% dengan kisaran 13,4 - 14,6%, sedangkan

pada tahun 2008 meningkat menjadi 16-18%. (Nurindah, 2014)

Hipertensi sangat erat hubungannya dengan faktor gaya hidup dan

pola makan. Gaya hidup sangat berpengaruh pada bentuk perilaku atau

5
kebiasaan seseorang yang mempunyai pengaruh positif maupun negatif

pada kesehatan. Hipertensi belum banyak diketahui sebagai penyakit yang

berbahaya, padahal hipertensi termasuk penyakit pembunuh diam-diam,

karena penderita hipertensi merasa sehat dan tanpa keluhan berarti

sehingga menganggap ringan penyakitnya. Sehingga pemeriksaan

hipertensi ditemukan ketika dilakukan pemeriksaan rutin/saat pasien

datang dengan keluhan lain. Dampak gawatnya hipertensi ketika telah

terjadi komplikasi, jadi baru disadari ketika telah menyebabkan gangguan

organ seperti gangguan fungsi jantung koroner, fungsi ginjal, gangguan

fungsi kognitif/stroke. Hipertensi pada dasarnya mengurangi harapan

hidup para penderitanya. Penyakit ini menjadi muara beragam penyakit

degeneratif yang bisa mengakibatkan kematian. Hipertensi selain

mengakibatkan angka kematian yang tinggi juga berdampak kepada

mahalnya pengobatan dan perawatan yang harus ditanggung para

penderitanya. Perlu pula diingat hipertensi berdampak pula bagi

penurunan kualitas hidup. Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi

dan tidak mendapatkan pengobatan secara rutin dan pengontrolan secara

teratur, maka hal ini akan membawa penderita ke dalam kasus-kasus serius

bahkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus

mengakibatkan kerja jantung ekstra keras, akhirnya kondisi ini berakibat

terjadi kerusakan pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata

(Nurindah, 2014)

Kurangnya pengetahuan akan mempengaruhi pasien hipertensi

untuk dapat mengatasi kekambuhan atau melakukan pencegahan agar

6
tidak terjadi komplikasi. Hal ini dikarenakan sebagian besar penderita

hipertensi lansia bertempat tinggal di pedesaan dan pendidikannya masih

rendah. Pendidikan yang rendah pada pasien hipertensi lansia tersebut

mempengaruhi tingkat pengetahuan mengenai penyakit hipertensi secara

baik. Pengetahuan pasien hipertensi lansia yang kurang ini berlanjut pada

kebiasaan yang kurang baik dalam hal perawatan hipertensi. Lansia tetap

mengkonsumsi garam berlebih, kebiasaan minum kopi merupakan contoh

bagaimana kebiasaan yang salah tetap dilaksanakan. Pengetahuan yang

kurang dan kebiasaan yang masih kurang tepat pada lansia hipertensi dapat

mempengaruhi motivasi lansia dalam berobat. (Nurindah, 2014)

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas peneliti ingin

memberikan penyuluhan hipertensi di Puskesmas Pesantren II Kota

Kediri.

1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan umum

Memberikan informasi dan pembinaan kepada lansia di program

Prolanis Puskesmas Pesantren II Kota Kediri.

1.2.2. Tujuan khusus

a. Meningkatkan pengetahuan lansia di program Prolanis Puskesmas

Pesantren II Kota Kediri.

7
BAB II
PERSIAPAN PENYULUHAN

2.1.Panitia Kegiatan

Adapun susunan panitia dalam kegiatan penyuluhan Penyakit Hipertensi:

a. Penanggung Jawab : dr. Djaka Handaya, MPH

b. Pembimbing : dr. Gita Sekar Prihanti, MPd.Ked

dr. Siti Rahma

c. Panitia Pelaksana

 Ketua : Ika Ummu Amaliah, S.Ked

 Pemateri : Ika Ummu Amaliah, S.Ked

 Moderator : Ika Ummu Amaliah, S.Ked

 Sie Perlengkapan : Rayyan, S.Ked

Firman A.Islami, S.Ked

Diyah Ningrum, S.Ked

 Sie Dokumentasi : Ardea Safira, S.Ked

S.Khansa Zatalini, S.Ked

 Sie Notulen : Fatin Chaydar, S.Ked

2.2.Koordinasi

Koordinasi dengan panitia dan petugas setempat dilakukan pada :

Hari : Jum’at, 23 Maret 2018

Tempat : Puskesmas Pesantren II Kota Kediri

Jam : 07.30 - 09.00 WIB

8
Telah dilakukan koordinasi mengenai penyuluhan Penyakit Hipertensi. Hal –

hal yang dibahas, antara lain :

 Menjelaskan singkat teknis berjalannya penyuluhan pada esok pagi

 Menjelaskan singkat tentang latar belakang dan tujuan dari

penyuluhan yang akan dilaksanakan

 Menentukan tempat dan waktu penyuluhan yang disesuaikan dengan

kegiatan Prolanis Puskesmas Pesantren II Kota Kediri.

 Menyiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan untuk

mendukung kelancaran proses penyuluhan.

2.3.Persiapan Tempat

Atas persetujuan staff Puskesmas Pesantren II, maka penyuluhan akan

diselenggarakan di Puskesmas Pesantren II Kota Kediri

2.4.Persiapan Materi

Materi telah disiapkan 5 hari sebelum hari pelaksanaan penyuluhan.

Materi diambil dari berbagai sumber yaitu buku dan jurnal. Materi penyuluhan

disajikan dalam bentuk power point dan bentuk leaflet yang dikerjakan langsung

oleh penyaji dan disampaikandengan cara ceramah. Alat bantu penyuluhan berupa

lcd proyektor dan pengeras suara yang telah disiapkan oleh penyaji dan staff

Puskesmas Pesantren II Kota Kediri

9
BAB III
SASARAN, METODE, DAN MATERI PENYULUHAN

3.1.Sasaran Penyuluhan

Sasaran penyuluhan hipertensi ini yaitu lansia di program Prolanis Puskesmas

Pesantren II Kota Kediri.

3.2.Metode Penyuluhan

Penyuluhan ini menggunakan metode ceramah dengan penyajian materi

berupa power point dan leaflet, yang dilakukan dalam waktu 30 menit, untuk

memaparkan materi penyuluhan dengan instrumen alat pengeras suara dilanjutkan

dengan tanya jawab selama 20 menit.

3.3.Alat Bantu Penyuluhan

Alat Bantu Penyuluhan menggunakan lcd proyektor, leaflet, microfone, dan

pengeras suara.

3.4.Materi Penyuluhan

a. Pengertian

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang ditemukan

pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang termasuk

Indonesia. Hipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan

darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari

sama dengan 90 mmHg.

10
b. Epidemiologi

c. Faktor Resiko Hipertensi

Faktor resiko Hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga,

genetik (faktor resiko yang tidak dapat diubah/dikontrol), kebiasaan merokok,

konsumsi garam, konsumsi lemak jenuh, penggunaan jelantah, kebiasaan

konsumsi minum-minuman beralkohol, obesitas, kurang aktifitas fisik, stres,

penggunaan estrogen.

11
d. Pengobatan

Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan

ataupun dengan cara modifikasi gaya hidup. Modifikasi gaya hidup dapat

dilakukan dengan membatasi asupan garam tidak lebih dari X - }) sendok teh (6

gram/hari), menurunkan berat badan, menghindari minuman berkafein, rokok, dan

minuman beralkohol. Olah raga juga dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat

berupa jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 me nit dengan frekuensi 3-5 x

per minggu. Penting juga untuk cukup istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan

stress. Untuk pemilihan serta penggunaan obat-obatan hipertensi disarankan untuk

berkonsultasi dengan dokter keluarga anda.

Ada pun makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh pen de rita hipertensi

adalah:

1. Makanan yang berkadar lemakjenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa,

gajih).

2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, crackers,

keripikdan makanan keringyangasin).

3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta

buah-buahan dalam kaleng, soft drink).

4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,

pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).

5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein

hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur,

kulit ayam).

12
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco

serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandunggaram natrium.

7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.

Di Indonesia terdapat pergeseran pol a makan, yang mengarah pad a makanan

cepat saji dan yang diawetkan yang kita ketahui mengandung garam tinggi, lemak

jenuh, dan rendah serat mulai menjamurterutama di kota-kota besardi Indonesia.

Dengan mengetahui gejala dan faktor risiko terjadinya hipertensi diharapkan

penderita dapat melakukan pencegahan dan penatalaksanaan dengan modifikasi

diet/gaya hidup ataupun obat-obatan sehingga komplikasi yang terjadi dapat

dihindarkan.

13
BAB IV
PELAKSANAAN PENYULUHAN

4.1.Waktu Pelaksanaan

Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada :

Hari : Jum’at, 23 Maret 2018

Tempat : Puskesmas Pesantren II Kota Kediri

Jam : 07.30 - 09.00 WIB

4.2.Metode Penyuluhan

Penyuluhan hipertensi ini dilaksanakan di Aula Pondok Pesantren LDII Kota

Kediri.

4.3.Sasaran dan Jumlah Peserta

Lansia yang mengikuti Prolanis di Puskesmas Pesantren II Kota Kediri.

4.4.Susunan Acara

Waktu Kegiatan
07.00 WIB Koordinasi ulang dengan anggota panitia tentang proses dan
pembagian tugas saat penyuluhan
07.30 WIB Pembukaan, penyampaian materi penyuluhan, dan diskusi
08.30 WIB Pembagian hadiah
09.00 WIB Penutup

14
BAB V
HASIL KEGIATAN

Kegiatan penyuluhan ini diikuti oleh Lansia yang mengikuti

Prolanis di Puskesmas Pesantren II Kota Kediri. pada hari sabtu tanggal 23

Maret 2018. Acara dibuka dengan pembukaan oleh moderator dan

dilanjutkan dengan perkenalan dari perwakilan dokter muda yang diwakili

oleh Ketua Panitia. Selanjutnya penyuluhan dibagi dalam 3 sesi, dimulai

dengan pelaksanaan penyuluhan menggunakan leaflet berisi materi

penyuluhan serta gambar-gambar sehingga dapat menarik perhatian

peserta dan peserta tampak cukup antusias merespon materi yang

diberikan serta penyampaian materi menggunakan power point dan LCD

proyektor. Setelah pemberian materi dilanjutkan dengan sesi 2 yaitu tanya

jawab. Kemudian dilanjutkan dengan sesi 3 yaitu kuis dengan pembagian

doorprize kepada 1 orang yang mampu menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh penyaji dan memberikan doorprize kepada 3 orang penanya

pada sesi 2.

15
BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari hasil kuis yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa

Lansia yang mengikuti Prolanis di Puskesmas Pesantren II Kota Kediri.

Pesantren LDII Kota Kediri sudah mulai mengerti tentang penyakit

Hipertensi, hal ini juga terlihat dari antusias peserta penyuluhan dalam

berpartisipasi mengikuti sesi tanya jawab. Kegiatan penyuluhan inidiharapkan

dapat membantu mengurangi angka kejadian penyakit Hipertensi di wilayah

kerja Puskesmas Pesantren II khususnya di Pondok Pesantren LDII Kota

Kediri.

6.2 Saran

- Perlu adanya kegiatan penyuluhan yang berkelanjutan dan

terprogram untuk setiap jenis Penyakit yang sering terjadi di

Puskesmas Pesantren II.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2015 Imunisasi Hipertensi.


Jakarta,Hal 1-8
2. Nurindah DS. 2014, Hipertensi, dalam: Naskah Lengkap Pendidikan
Kedokteran Strata I. Universitas Sumatera Utara,Jakarta,hal.1-8

17
Lampiran 1 Dokumentasi

18
Lampiran 2 Leaflet Hipertensi

19

Anda mungkin juga menyukai