Anda di halaman 1dari 4

12 Skill Bertahan Hidup Yang Harus Kamu

Kuasai Untuk Selamat Di Alam Liar


3 years ago By Yogie Fadila
 16,463 Shares


Petualang dan penulis buku asal Amerika, Creek Stewart, terkenal dengan kalimatnya yang
bilang bahwa bencana itu hanya masalah waktu. “Bukan apakah kita akan tertimpa bencana,
tapi kapankah.” katanya dalam bukunya yang berjudul Build the Perfect Bug-Out Bag: Your
72-Hour Disaster Survival Kit.
Kamu nggak mungkin selamanya diam di rumah dan baru mau keluar kalau tempat yang kamu
tuju ada di Foursquare. Sekali waktu pastilah kamu tergoda untuk bertualang ke pulau-pulau
terpencil di seluruh penjuru Nusantara. Coba bayangkan segalanya tak berjalan sesuai rencana.
Dirimu terdampar di pulau yang gak ada di peta. Dengan kondisi fisik dan peralatan yang
terbatas, bisa gak kamu bertahan hidup? Gak usah muluk-muluk deh, bisa gak kamu
melewatkan satu malam di alam liar?
Merasa tertantang? Baca dulu panduan bertahan hidup di bawah ini, yang udah Hipwee
sarikan dari tulisan Creek Stewart:
Skill #1
Menemukan Lokasi Bermalam Yang Aman
Lokasi yang ideal via jantelagom.wordpress.com
Kamu mesti menemukan tempat yang kering dan tidak terletak lebih rendah dari permukaan
tanah di sekitarnya. Hindari lembah dan area yang bisa dialiri air karena banjir bisa datang
kapan saja. Pilih tempat yang jauh dari sarang serangga atau pohon-pohon lapuk. Kamu gak
mau ditimpuk kayu saat tidur, ‘kan?
Skill #2
Mendirikan Shelter Darurat
Advertisement

Tempat berlindung seadanya via www.cottonwoodinstitute.org


Ingat ya, ini sekedar tempat berlindung. Jadi jangan harap kamu akan menemukan kenyamanan
ala di tenda. Hipotermia adalah pembunuh utama jika kamu terdampar di daerah bercuaca
dingin seperti gunung. Supaya selamat, kamu butuh tempat berlindung yang terisolasi agar
suhu badanmu tetap hangat.

Ranting yang ditutupi rumput dan daun via www.natureskills.com


Temukan beberapa cabang pohon yang cukup kuat untuk disusun sebagai tempat berlindung.
Gunakan pohon yang masih berdiri sebagai tumpuan. Lapisi shelter kamu dengan daun atau
ranting. Jangan lupa, lapisi juga lantainya dengan daun yang lebih lebar. Itu untuk
mencegah panas tubuhmu diserap oleh tanah.
Skill #3
Menyalakan Api
Bundelan Api via wildernessawareness.org
Kamu dianjurkan menyalakan api menggunakan baterai. Baterai jenis apa aja bisa — kamu
tinggal bikin arusnya jadi pendek. Hubungkan kutub (+) dan (-) dari baterai dengan kertas
timah (dari bungkus rokok atau permen karet). Percikkan api yang akan tercipta ke bundelan
yang terbuat dari benda kering dan lembut seperti akar, rumput, atau kain. Jaga apimu
supaya tetap menyala. Siapkan kayu bakar.
Jika kamu gak punya baterai, kamu bisa menyalakan api dengan batu dan gesekan kayu.
Sklill #4
Membesarkan Api
Mulai dari yang kecil via uscrow.org
Setelah berhasil menyalakan api di bundelan, kamu butuh kayu dalam beberapa ukuran: sebesar
tusuk gigi, cotton bud, dan pensil. Pertama-tama, siapkan balok kayu seukuran lenganmu
sebagai alas bundelan. Kemudian, sandarkan kayu sebesar tusuk gigi dengan miring di atas
bundelan tersebut — ini akan membentuk sudut yang bisa dilalui oksigen. Tambahkan kayu
yang berukuran lebih besar satu per satu. Begitu seterusnya hingga api unggunmu siap.
Skill #5
Mencari Air Bersih
Embun dari pohon via bushcraftusa.com
Ada dua jenis air di alam liar: air yang bisa kamu minum dan air yang bisa membunuh kamu.
Saat kamu ragu air itu bisa diminum atau nggak, pilihan terbaik kamu adalah memasaknya.
Jika opsi memasak air gak ada di menu, kamu harus bergantung pada hujan dan embun karena
air hujan dan embun gak perlu dimasak. Tampung air ketika hujan. Di pagi hari, usap embun
di dedaunan dengan kain lap lalu peras kainnya di wadah penampung.
Akar-akar pohon dan beberapa jenis kaktus seperti sylibum (milk thistles) mengandung air di
dalamnya. Kalau kamu sedang di luar negeri dan ada pohon mapel disekitarmu, sayat
batangnya karena getah pohon mapel bisa jadi sirup berenergi buatmu.
Skill #6
Panen Air Dari Pohon
Siap diminum via 4dfarmandrabbitry.weebly.com
Seperti manusia, tumbuhan itu juga ‘berkeringat’ sepanjang hari. Proses menguapkan air ini
namanya transpirasi. Untuk bisa memanen air bersih dan bisa diminum ini, kamu tinggal
membungkus ranting pohon yang berdaun dengan plastik, lalu ikat plastiknya rapat-rapat.
Dalam waktu beberapa jam air udah terkumpul di dalam plastik dan siap diminum.
Skill #7
Mencari Tumbuhan Yang Bisa Dimakan
Rebung atau tunas bambu via alamdesamerbabu.blogspot.com
Dalam situasi dimana tujuan utamamu adalah bertahan hidup, gak usah muluk-muluk berniat
berburu hewan liar. Jangankan rusa, kelinci aja susah ditangkap. Gantungkan hidupmu pada
hewan-hewan kecil kayak ikan, katak, atau kadal. Namun, pilihan paling aman adalah
menyantap tumbuhan. Pisang dan nanas sangat mudah ditemukan di hutan Indonesia. Selain
itu, kamu juga bisa mengonsumsi rotan, rebung, daun semanggi, dan paku-pakuan. Tambah
wawasan kamu soal makanan di alam liar dari buku-buku panduan.
Skill #8
Berburu Dengan Tombak
Tombak Buatanmu via bushcraftusa.com
Ketika hasrat karnivoramu udah gak bisa dibendung lagi, buatlah tombak bermata empat yang
akan jauh lebih efektif dalam menangkap ikan dan hewan buruan lain daripada tombak bermata
tunggal. Caranya, tebas kayu pohon sehingga panjangnya sama dengan tombak pada umumnya
dan diameternya kira-kira 2,5 sentimeter. Belah salah satu ujungnya jadi empat bagian, masing-
masing sepanjang 25 cm. Sempalkan kayu atau batu kecil agar empat bagian tadi terpisah.
Tajamkan ujung-ujungnya. Jadilah tombak bermata empat hasil kerja keras tanganmu.
Skill #9
Membaca Kompas Alam
Ketika kompas bukan lagi pilihan via blog.eurekatent.com
Jika GPS dan kompasmu rusak (atau lupa kamu bawa), dengan mudah kamu bisa menentukan
arah timur dan barat dari posisi matahari terbit dan terbenam. Jika kamu menggunakan jam
tangan analog, hadapkan jarum jam ke arah matahari. Tarik garis imajiner diantara jarum jam
dan angka 12 — itu adalah garis yang menghubungkan utara dan selatan.
Skill #10
Membaca Rasi Bintang
Menemukan Polaris via astrobob.areavoices.com
Cari paling mudah untuk menentukan arah mata angin setelah matahari terbenam ialah
menemukan rasi bintang Beruang Besar. Rasi ini dikenal juga dengan nama Gayung Besar.
Istimewanya, ketika rasi bintang lain berputar dan ‘berpindah’ sepanjang malam rasi bintang
ini tetap berada di utara.
Ciri-ciri gugusan bintang ini adalah terdiri dari 7 bintang dan berbentuk gayung. Nah, di
seberang Gayung Besar terdapat gugusan bintang Gayung Kecil, yang seperti namanya
berukuran lebih kecil dan nggak sebenderang Gayung Besar. Di ujung ‘gagang’ Gayung Kecil
terdapat Polaris a.k.a. North Star: arah utara yang paling hakiki. Di daerah khatulistiwa seperti
Indonesia, North Star bisa ditemui di dekat garis horizon.
Skill #11
Membuat Simpul Bowline
Pastinya kuat menahan berat badan kamu. via astrobob.areavoices.com
Beruntung jika kamu dulu rajin ikut kegiatan pramuka: anak-anak pramuka simpul ini sebagai
simpul bendera. Bagi kamu yang belum tahu, simpul ini berguna banget untuk mengikat
dan menahan beban. Semakin berat beban yang ditahannya, semakin kencang simpul itu
mengikat. Pelajari step-by-step cara menyipul Bowline di sini.
Skill #12
Mengirim Sinyal S.O.S.
Mengirim asap via www.mapleleafsurvival.com
Pada suatu waktu, mungkin karena kondisi fisik, satu-satunya harapanmu adalah menunggu
pertolongan. Pastikan kamu berada di tempat terbuka seperti padang rumput atau puncak bukit
agar kamu mudah dilihat dan dievakuasi. Pilihan pertama membuat sinyal ialah dengan kepulan
asap dari api. Harap diingat: ini bukan soal api gede doang, tapi juga gimana caranya asap yang
kamu hasilkan bisa mengepul tebal sehingga menarik perhatian pesawat atau kapal yang lewat.
Jadi ketika api yang kamu buat udah membara, tumpukkan dedaunan dan rumput yang masih
hijau dan lembab di atasnya. Asap akan mengepul tebal. Walaupun hanya bertahan 10-15 detik,
itu akan cukup untuk menarik perhatian.

Memantulkan cahaya via www.artofmanliness.com


Pilihan kedua adalah menggunakan sinyal dari cermin. Bahkan refleksi dari cahaya bulan bisa
dilihat dari jarak hampir 160 kilometer, lebih jauh jangkauannya daripada senter. Manfaatkan
benda apapun yang bisa memantulkan cahaya seperti spion atau layar ponsel. Kuncinya ialah
mengarahkan pantulan cahaya secara tepat, dan ini cukup mudah. Arahkan cermin yang kamu
punya ke matahari atau bulan (tidak secara langsung, tapi dimiringkan sedikit) hingga kamu
melihat pantulan cahaya di permukaan cermin tersebut. Ketika kamu melihat kapal atau
pesawat lewat, bikin salam peace dengan salah satu tangan kamu, dan “letakkan” kapal atau
pesawat nan jauh disana itu di antara dua jari damai tadi. Kemudian gerakin pemantul cahaya
maju dan mundur dibelakang salam peace kamu.
Beberapa skill di atas membutuhkan latihan dan kekuatan memori otak. Gak ada salahnya kamu
pelajari dulu di rumah, lalu ajak seorang teman untuk bertualang ke hutan atau gunung
sekaligus kalian latihan. Praktekin semua skill yang kamu tahu. Jangan lupa kasih info ke mana
kalian bertualang kepada keluarga, teman, dan petugas setempat, ya.

Anda mungkin juga menyukai