Anda di halaman 1dari 6

Hukum Perikatan

Komponen Penilaian
UTS: 40% teoritis
UAS: 40% analisis kasus
Tugas & Keaktifan: 20%

Pertemuan 1

Materi:
Sumber2 perikatan
 Perjanjian
 Undang undang
Jenis – jenis perjanjian
Syarat sahnya perjanjian
- Kesepakatan
- Kecapakan
- Objek tertentu
- Klausa yang diperkenankan

Perikatan yang bersumber dari perjanjian


Pihak dalam perikatan:
- Debitur: Pihak yg berhak memberi prestasi, berkewajiban melaksanakan prestasi
kepada kreditur
- Kreditur: Pihak yg berhak menerima prestasi dari debitur
Wanprestasi: ketika debitur tidak melaksanakan kewajibannya kepada kreditur

Tidak setiap kreditur yang tidak melaksanakan prestasinya tergolong wanprestasi, tetapi
dapat tergolong pada overmacht

Bentuk wanprestasi:
 Tidak melaksanakan prestasi sama sekali
 Melaksanakan prestasi tetapi terlambat dari waktu yg di perjanjikan
 Keliru melaksanakan prestasi/melaksanakan prestasi tetapi tidak sempurna
 Melaksanakan hal – hal yg dilarang dalam perjanjian

Perikatan yang bersumber dari Undang – undang


Perbuatan melawan hukum (Pasal 1365)
Pengaturan hukum perikatan
Perikatan diatur dalam buku III KUHPer dari pasal 1233 – 1465 KUHPer
Buku III KUHPer bersifat: buku III boleh membuat ketentuan diluar BW
1. Terbuka
2. Mengatur
3. Melengkapi

Dwingen recht (bersifat memaksa): ada sanksi, ada kata harus/wajib


Aan vullend recht (pelengkap): suatu ketentuan yang dapat disimpangi oleh perjanjian
Fungsi aan vullend recht: tidak diatur dalam perjanjian tetapi ada dalam BW otomatis akan
tetap mengikat

Setiap pernjanjian tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang – undangan

Perjanjian yang tidak diatur dalam BW yaitu perjanjian tidak bernama (waralaba)

Suatu perjanjian boleh dibuat akta dibawah tangan ketika peraturan yg mengaturnya tidak
mengharuskan dibuat dengan akta otentik, dibuat oleh ppap

Istilah perikatan: Verbintenis


Pitlo: Perikatan adalah suatu hubungan hukum yang bersifat harta kekyaan antara dua
orang atau lebih atas dasar mana pihak yang satu berhak (K) dan pihak yang lain
berkewajiban (D) atas suatu prestasi

Unsur – unsur dalam perikatan


1. Hubungan hukum, maksudnya ialah bahwa hubungan yang terjadi dalam lalu lintas
masyarakat, hukum melekatkan hak pada satu pihak dan kewajiban pada pihak lain,
dan apabila salah satu pihak tidak menjalankan kewajibannya, maka hukum dapat
meaksakannya
2. Harta kekayaan, maksudnya untuk menilai suatu hubungan hukum di bidang harta
kekayaan, yang dapat dinilai dengan uang
3. Para pihak
Pihak yang berhak atas prestasi (K)
Pihak yang wajib memenuhi prestasi (D)
4. Prestasi (pasal 1234 KUHPer)
Prestasi yaitu: memberikan sesuatu, berbuat sesuatu, tidak berbuat sesuatu

- Isi perjanjian
- Peraturan perundang – undangan yg terkait
- Kepatutan
- Kebiasaan

Subjek hukum perikatan


Para pihak yaitu debitur dan kreditur pada debitur terdapat 2 kewajiban, yaitu schuld dan
haftung
Schuld adalah kewajiban D membayar utang dan hafting adalah kewajiban D untuk
membiarkan harta kekayaannya ikut dipertanggung jawabkan pada K (Pasal 1331 KUHPer)
Cessie dan subrogasi
Syarat prestasi
Tertentu (harus di rinci)
Prestasi harus halal
Prestasi harus dimungkinkan dapat dilaksanakan oleh debitur

Pada kreditur mempunyai hak menagih piutang (vor derings recht) dan hak menagih
kekeyaan debitur (verhaalsrecht)

Para pihak dapat menyimpang dari asas yang terrcantum dalam pasal 1131 KUPerd
Zaakwaarneming / perwakilan sukarela (pasal 1354 KUHPer)
Perwakilan sukarela adalah suatu perbuatan dengan sukarela mengurus kepentingan orang
lain.
Unsur – unsurnya:
1. Secara sukarela
Bahwa tindakan yang pertama kali dilakukan atas kemauan sendiri, tanpa ada
kewajiban untuk itu baik menurut uu atau perjanjian. (sukarela adalah tanpa adanya
kewajiban hukum)
2. Tindakan mendapat perintah
Yaitu suatu pelaksanaan tindakan – tindakan yang dilakukan tidak berdasarkan
kewajiban hukum (hanya untuk menegaskan bahwa tanpa mendapat perintah dan
secara sukarela tidak selalu sama)
3. Wujud tindakan
Bahwa tindakan (zaak) pengurusan bisa terhadap benda tertentu atau terhadap
kepentingan dari dominus, meliputi tindakan pengurusan maupun tindakan
pemilikan
4. Urusan / kepentingan orang lain
Bahwa pengurusan yang dilakukan gestor disadari dan dikehendaki untuk mengurus
beda atau kepentingan orang lain
Pertemuan 3
Perikatan yang lahir dari undang – undang sebagai akibat dari perbuatan manusia yang
melawan hukum.
 Perbuatan melawan hukum: dalam arti sempit: melawan undang – undang
 Dalam arti luas,
(ilmu pengetahuan dan yurisprudensi)
Berbuat atau tidak berbuat, merupakan suatu perbuatan melawan hukum jika:
1. Melanggar hak orang lain
2. Melanggar kewajiban hukum si pelaku
3. Melanggar kesusilaan
4. Melanggar kepatutan yang berlaku dalam masyarakat terhadap diri atau barang
orang lain
Melanggar hak orang lain
Melanggar hak subjektif orang lain
Hak subjektif adalah hak perorangan yang berkenaan dengan kebebasan,
kehormatan, nama baik, dan hak – hak atas harta kekayaan (yurisprudensi)
Melanggar kewaj
Pertemuan 4
Pengertian kontrak
 “contract: an agreement between two or more persons which creates and obligation
to do or not to do a particular thing.”
 “its essentials are competent parties, subject matter, a legal consideration mutuality
of agreement, and mutuality of obligation.” (black law dictionary)
 Perjanjian adalah perbuatan hukum antara dua orang atau lebih yg saling
mengikatkan diri (pasal 1313 KUHPer)
 Contract: 1 written or spoken agreement between two or more parties, intended to
be enforceable (oxford dictionary)
3 hal penting dalam suatu kontrak
1. Perbuatan hukum
2. Dua orang atau lebih
3. Saling mengikatkan diri
Syarat sah nya suatu kontrak
Dalam hukum kontrak/perjanjian di Indonesia sahnya suatu kontrak harus didasarkan
pada pasal 1320 yaitu
1. Sepakat mereka yg mengikatkan diri
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
3. Suatu hal tertentu
4. Suatu sebab yang halal
Pasal 1320 KUHPer
a. Kesepakatan para pihak
 Sepakat atau setuju adanya pesesuaian kehendak menghendaki sesuatu yg
sama secara timbal balik.
 Tidak ada paksaan, penipuan atau kekeliruan kekhilafan (pasal 1321 BW)
Syarat sah nya suatu kontrak
1. Kesepakatan
Kesepakatan para pihak merupakan unsur mutlak untuk terjadinya suatu
kontrak. Kesepakatan ini dapat terjadi dengan
2. Kecakapan membuat perjanjian

Anda mungkin juga menyukai