Hukum Perikatan
Hukum Perikatan
Komponen Penilaian
UTS: 40% teoritis
UAS: 40% analisis kasus
Tugas & Keaktifan: 20%
Pertemuan 1
Materi:
Sumber2 perikatan
Perjanjian
Undang undang
Jenis – jenis perjanjian
Syarat sahnya perjanjian
- Kesepakatan
- Kecapakan
- Objek tertentu
- Klausa yang diperkenankan
Tidak setiap kreditur yang tidak melaksanakan prestasinya tergolong wanprestasi, tetapi
dapat tergolong pada overmacht
Bentuk wanprestasi:
Tidak melaksanakan prestasi sama sekali
Melaksanakan prestasi tetapi terlambat dari waktu yg di perjanjikan
Keliru melaksanakan prestasi/melaksanakan prestasi tetapi tidak sempurna
Melaksanakan hal – hal yg dilarang dalam perjanjian
Perjanjian yang tidak diatur dalam BW yaitu perjanjian tidak bernama (waralaba)
Suatu perjanjian boleh dibuat akta dibawah tangan ketika peraturan yg mengaturnya tidak
mengharuskan dibuat dengan akta otentik, dibuat oleh ppap
- Isi perjanjian
- Peraturan perundang – undangan yg terkait
- Kepatutan
- Kebiasaan
Pada kreditur mempunyai hak menagih piutang (vor derings recht) dan hak menagih
kekeyaan debitur (verhaalsrecht)
Para pihak dapat menyimpang dari asas yang terrcantum dalam pasal 1131 KUPerd
Zaakwaarneming / perwakilan sukarela (pasal 1354 KUHPer)
Perwakilan sukarela adalah suatu perbuatan dengan sukarela mengurus kepentingan orang
lain.
Unsur – unsurnya:
1. Secara sukarela
Bahwa tindakan yang pertama kali dilakukan atas kemauan sendiri, tanpa ada
kewajiban untuk itu baik menurut uu atau perjanjian. (sukarela adalah tanpa adanya
kewajiban hukum)
2. Tindakan mendapat perintah
Yaitu suatu pelaksanaan tindakan – tindakan yang dilakukan tidak berdasarkan
kewajiban hukum (hanya untuk menegaskan bahwa tanpa mendapat perintah dan
secara sukarela tidak selalu sama)
3. Wujud tindakan
Bahwa tindakan (zaak) pengurusan bisa terhadap benda tertentu atau terhadap
kepentingan dari dominus, meliputi tindakan pengurusan maupun tindakan
pemilikan
4. Urusan / kepentingan orang lain
Bahwa pengurusan yang dilakukan gestor disadari dan dikehendaki untuk mengurus
beda atau kepentingan orang lain
Pertemuan 3
Perikatan yang lahir dari undang – undang sebagai akibat dari perbuatan manusia yang
melawan hukum.
Perbuatan melawan hukum: dalam arti sempit: melawan undang – undang
Dalam arti luas,
(ilmu pengetahuan dan yurisprudensi)
Berbuat atau tidak berbuat, merupakan suatu perbuatan melawan hukum jika:
1. Melanggar hak orang lain
2. Melanggar kewajiban hukum si pelaku
3. Melanggar kesusilaan
4. Melanggar kepatutan yang berlaku dalam masyarakat terhadap diri atau barang
orang lain
Melanggar hak orang lain
Melanggar hak subjektif orang lain
Hak subjektif adalah hak perorangan yang berkenaan dengan kebebasan,
kehormatan, nama baik, dan hak – hak atas harta kekayaan (yurisprudensi)
Melanggar kewaj
Pertemuan 4
Pengertian kontrak
“contract: an agreement between two or more persons which creates and obligation
to do or not to do a particular thing.”
“its essentials are competent parties, subject matter, a legal consideration mutuality
of agreement, and mutuality of obligation.” (black law dictionary)
Perjanjian adalah perbuatan hukum antara dua orang atau lebih yg saling
mengikatkan diri (pasal 1313 KUHPer)
Contract: 1 written or spoken agreement between two or more parties, intended to
be enforceable (oxford dictionary)
3 hal penting dalam suatu kontrak
1. Perbuatan hukum
2. Dua orang atau lebih
3. Saling mengikatkan diri
Syarat sah nya suatu kontrak
Dalam hukum kontrak/perjanjian di Indonesia sahnya suatu kontrak harus didasarkan
pada pasal 1320 yaitu
1. Sepakat mereka yg mengikatkan diri
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
3. Suatu hal tertentu
4. Suatu sebab yang halal
Pasal 1320 KUHPer
a. Kesepakatan para pihak
Sepakat atau setuju adanya pesesuaian kehendak menghendaki sesuatu yg
sama secara timbal balik.
Tidak ada paksaan, penipuan atau kekeliruan kekhilafan (pasal 1321 BW)
Syarat sah nya suatu kontrak
1. Kesepakatan
Kesepakatan para pihak merupakan unsur mutlak untuk terjadinya suatu
kontrak. Kesepakatan ini dapat terjadi dengan
2. Kecakapan membuat perjanjian