PROFESI KEPENDIDIKAN
DISUSUN OLEH
Pembuatan makalah ini bertujuan sebagai tugas individu mata kuliah Profesi Kependidikan
dan sebagai bahan perkuliahan.
Makalah ini saya yakini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya seperti
pepatah yang mengatakan “tak ada gading yang tak retak“, baik isi maupun penyusunnya. Atas
semua itu dengan rendah hati penulis harapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Junedi Simanullang
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun Tujuan Penulisan Dari Makalah Ini Adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas CBR Profesi Kependidikan
2. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari buku tersebut
1.4 Manfaat
1. Sebagai bahan evaluasi bagi penulis untuk memperbaiki penulisan buku kedepannya
2. Sebagai bahan pertimbangan pembaca dalam memilih buku
PEMBAHASAN
Buku Pertama :
Buku Kedua :
Buku Ketiga :
BUKU 1 :
Secara etimologis istilah profesi berasal sari bahasa inggris “profesion” yang berakar dari
bahasa latin”profeus” yang artinya mengakui.atau menyatakan mampu dalam suatu bentuk
pekerjaan. Jadi pengertian dari profesional kependidikan adalah suatu keahlian yang didapat dari
sutu usaha yang dilakukan selama ini dibidang pendidikan.Yang dimana pendidikan didapat dari
perkuliahan selama ini baik diperkuliahan ataupun pelatihan secara rutin.Ciri-ciri Profesi adalah
sebagai berikut:
2. Memiliki kedisipilinan ilmu yang jelas dankode etik yang baik bagi masyarakat
3. Memiliki rasa tanggung jawab yang profesional dan masa pendidikan berupa pelatihan
1. Menguasai bahan mengajar ,mengelola program belajar mengajar ,mampu mengelola kelas
Profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti runtunan
perubahan/peristiwa diperkembangan sesuatu,kemajuan sosial berjalan terus,rangkaian
tindakaan,pembuatan atau pengelolaan yang menghasilkan produk. Di Indonesia,telah banyak
wahana yang dapat digunakan untuk meningkatkan profesionalisme guru,misalnya
memperdayakan Pusat Kegiatan Guru(PKG).Usaha lain yang dapat menigkatkan kompetensi
professional guru adalah member kesempatan kepada guru merenungkan atau merefleksikan
sejauhmana ia telah menguasai prinsip-prinsip paedagogi secara umum maupun prinsip lainnya.
Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan,pengalaman,dan kesungguhan daam
bekerja.Kinerja guru menyangkut hasil kerja yang secara kuantitas dan kualitas dapat dicapai guru
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberi kepadanya.
2) Fasilitas kerja,
3) Harapan-haraapan dan
Profesionalisme seorang guru ditentukan oleh tiga faktor,yakni:1). Faktor internal dari guru
itu sendiri,2). Kondisi lingkungan tempat kerja dan 3). Kebijakan pemerintah.Penilaian kinerja
adalah menilai rasio hasil kerja nyata dari standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap
karyawan.Hasil dari penilaian kinerja guru dapat menggambarkan sosok keprofesionalan yang
dapat ditampilkan oleh guru,secara nyata selama melaksanakan tugas keguruannya dalam
kehidupan nyata. Adapun cirri-ciri dari guru yang profesional yaitu:memiliki kemampuan
interpersonal,memiliki hubungan baik dengan siswa,mampu memeperhatikan siswa secara
tulus,menunjukkan antosis mengajar yang tinggi,mampu menhajam siswa dalam kegiatan
pembelajaran,mamapu meberi kesempatan bagi siswa yang berbicara.
Kata manajemen berasal dari bahasa inggris dengan istilah dab atau kata dasar manage yang
berarti kelola.Management artinya pengelolaan,yang berarti penggunaan sumber daya secara
efektif untuk mencapai sasaran.Manajemen sering dikatakan sebagai ilmu,kiat dan profesi.Dapat
disimpulkan bahwa managemen adalah suatu proses pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan suatu organisasi/lembaga.
Sesungguhnya konsep supervise pada awalnya adalah adanya kebutuhan akan landasan
pembinaan situasi pembelajaran dengan cara membimbing guru dalam memilih metode mengajar
yang tepat,dan pentingnya mempersiapkan guru yang mampu melaksanakan tugasnya dengan
kreativitas yang tinggi yang didasari oleh otonom sebagai guru,sehingga pertumbuhan jabatan guru
terus berlangsung.
5) Membantu para guru dalam menggunakan alat-alat metode dan metode mengajar.
6) Membantu para guru dalam menilai kemajan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu
sendiri,
Pertemuan orientasi
Rapat guru latih
Diskusi sebagai proses kelompok
Perkunjungan kelas
Observasi kelas
Percakapan pribadi
Inter-visitasi dan menilai diri sendiri
Bimbingaan konseling di sekolah merupakan salah satu aktivitas pendidikan yang tidak
boleh lepas dari perhatian administrator,manager dan guru di sekolah. Upaya memfasilitasi peserta
didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya
secara optimal (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral spiritual. Sifat-sifat
konseling diantaranya:
Azas kerahasian
Azas kesukarelaan
Azas kekinian,dan
Azas kemandiri
BUKU 2
Profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang menyatakan
bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena orang
tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Istilah profesi, menurut Everest
Hughes (dalam Piet A Sahartian, 1994) merupakan simbol dari suatu pekerjaan dan selanjutnya
menjadi pekerjaan itu sendiri.
B. Profesi Guru
. Guru mempunyai peranan yang amat penting dalam upaya pendidikan, Ronan Brandt
dalam tajuk rencana Education Leadership maret lalu mencatat :”hampir semua usaha reformasi
dibidang pendidikan seperti pembaharuan kurikulum dan penerapan metode mengajar baru
pada akhirnya tergantung kepada guru (Dedi Supriadi, 75:1997).
Menurut jurnal (dalam Dedi Supriadi, 1998) untuk menjadi profesional, seorang guru
dituntut untuk memiliki lima hal. Pertama, guru mempunyai komitmen pada murid dan proses
belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen guru adalah kepada kepentingan siswanya. Kedua, guru
menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta cara
mengajarkannya kepada siswanya. Ketiga, guru bertanggung jawab memantau hasil belajar
murid melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam prilaku murid sampai tes
hasil belajar. Keempat, guru mempu bersifir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan
belajar dari pengalamannya. Kelima, guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat
belajar dalam lingkungan profesinya.
D. Profesionalisasi guru
Dalam proses ini, pendidikan prajabatan, pendidikan dalam masa jabatan termasuk penataran,
pembinaan dari organisasi profesi dan tempat kerja, penghargaan masyarakat terhadap profesi
keguruan. Penegakan kode etik profesi, sertifikasi, peningkatakn kualitas calon guru, imbalan,
dll. Secara bersama-sama menentukan pengembangan profesionalisme seseorang termasuk
guru. Jika demikian, maka usaha peningkatan profesionalisme guru merupakan tanggung jawab
bersama antara LPTK sebagai penghasil guru, instansi yang membina guru (dalam hal ini Dinas
Pendidikan atau Yayasan swasta), PGRI, dan masyarakat.
2. Kompetensi guru
Inti dari pendidikan adalah interaksi antara pendidik (guru) dengan peserta didik
(murid) dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidik, peserta didik dan tujuan
Tujuan bimbingan dan konseling secara umum adalah untuk membantu individu
dalam mencapai kebahagiaan hidup pribadi, kehidupan yang efektif dan produktif
dimasyarakat, hidup bersama individu lain serta harmonis antara cita-cita dengan
kemampuan yang ada.
c) Pengarahan
d) .Pengkoordinasian
1. Administrari Kurikulum
a. Pengertian kurikulum
Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Secara sempit kurikulum
dapat diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus diikuti atau diambil siswa untuk dapat
menamatkan pendidkannya pada lembaga pendidikan tertentu, sedangkan secara luas
kurkulum diartikan dengan semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada siswa
mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu.
c. Pelaksanaan Kurikulum
Kurikulum disusun dengan baik dan sempurna tidak akan mempunyai arti
apabila tidak di implementasikan dengan baik dikelas. Dalam pengimplementasian
kurikulum ini peran guru sangat menentukan sekali. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
guru dalam pelaksanaan kurikulum disekolah meliputi:
Penalaran adalah suatu proses atau aktivitas berpikir untuk menarik kesimpulanatau
membuat pernyataan baru yang benar berdasarkan padapernyataan yang telah dibuktikan
(diasumsikan) kebenarannya”.penalaran mengandung tiga pengertian, yaitu:
A. Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran, atau cara berpikir logis.
B. Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan
atau pengalaman.
C. Proses mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Penalaran (reasoning) adalah proses berfikir yag berusaha menghubung-hubungkan fakta-
fakta atau evidensi-evidensi yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan. Kesimpulan yang
bersifat umum dapat ditarik dari kasus-kasus yang bersifat individual, tetapi dapat pula sebaliknya,
dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual.Penalaran adalah suatu cara
berpikir manusia yang mampu mengaitkan suatu ide dengan pemikiran lain yang tidak hanya ada di
matematika tetapi juga dalam ilmu pengetahuan lain dan kehidupan sehari-hari.
Penalaran deduktif disebut juga deduksi sedangkan penalaran induktif biasa disebut induksi.
Deduksi didefinisikan sebagai proses penalaran dari umum ke khusus, sedangkan induksi
didefinisikan sebagai proses penalaran dari khusus ke umum. Pada dasarnya perbedaan pokok
antara deduksi dan induksi adalah bahwa deduksi berhubungan dengan kesahihan argumen,
sedangkan induksi berhubungan dengan derajat kemungkinan kebenaran konklusi.Penalaran
deduktif dan penalaran induktif adalah kedua-duanya merupakan argumen dari serangkaian
proposisi yang bersifat terstruktur, terdiri dari beberapa premis dan kesimpulan atau konklusi,
sedangkan perbedaan keduanya adalah terdapat pada sifat kesimpulan yang diturunkannya.
KELEBIHAN
1. Pada buku karangan pertama yaitu karangan Dr. Yasaratodo, M.Pd cara penyajian isi
permasalahan terlihat efektif dan efisien terbukti dengan pola-pola pengembangan
pembahasan berdaya guna dan bertepat guna yang mempermudah pembaca dalam
memahami dan mengerti isi buku.
2. Pada buku Pertama karangan Dr. Yasaratodo, M.Pd terdapat tugas-tugas atau latihan pada
setiap akhir bab sangat baik bagi pembaca terutama mahasiswa dalam menguji tingkat
kompetensi yang diperoleh, sedangkan pada buku pembanding kedua dan ketiga tidak
ada.
3. Penggunaan analogi yang baik untuk memahami maksud penulis untuk sebagian ulasan
materi yang memerlukan pendekatan menggunakan penjelasan analogi seperti pada
halaman 112 dan 114.
4. Pembahasan materi lebih terperinci dan sesuai dengan perkembangan lingkup masyarakat,
teknologi, dan kebutuhan pada saat itu.
5. Buku 1 dengan buku materinya hamper serupa, hanya saja buku 1 lebih terperinci dan
jelas.
6. Rangkuman yang terletak setelah penjabaran materi menyimpulkan poin-poin penting
yang dibahas dalam setiap bab-nya. Hal ini sangat baik untuk membantu pembaca
mereview kembali hal-hal pokok yang mesti diingat dan dipahami dengan baik
7. Sumber-sumber buku acuan dalam daftar pustaka yang ada disetiap bab mempermudah
pembaca mencari sumber asli jika digunakan sebagai acuan untuk memperdalam
pemahamannya
8. Penulisan didesain dengan temperamen yang sesuai dengan konteks zaman
9. Kertas buku yang dipakai cukup baik untuk ukuran mata normal. Hal ini terbukti dengan
mudahnya pembaca memahami isi dan tidak merasa perih matanya jika terlalu lama
membcanya.
10. Adanya kutipan dari luar negeri yang dituliskan langsung dalam bahasa aslinya sehingga
pembaca akan lebih memahami arti dan makna yang terkandung didalamya. Hal ini dapat
mengurangi perbedaan konsepsi pembaca dengan penulis.
1. Kekuranagn sesuaian inti paragraph pada beberapa sub materi. Bahkan ada bagian yang
tidak tertuliskan atau dibahas tuntas.
2. Jenis tulisannya berbeda-beda, ada yang memakai Times New Roman, ada yang memakai
Arial dan kadang memakai Calibri.
3. Kesalahan letak penulisan catatan kaki pada halaman yang berbeda dengan kode pada
bacaan materi.
4. Kekurangan dalam penulisan pada hal 121 yakni penulis ingin menunjuk suatu halaman
untuk memperjelas konsep yang dijelaskan
5. Penggunaan dua kata sekaligus yang memiliki pengertian sama. Jadi, jika salah satu
dihilangkan maka tidak akan mengurangi makna kalimat. Hal ini terlihat pada halaman
123 “dengan melalui”.
6. Terdapat penulisan yang salah pada : halaman 131 yakni “diarti kam”, halaman 171
“rokhani”, halaman 185 “dikawatirkan”, halaman 186 “m?syarakat”, halaman 204
“akreologi”, halaman 226 “kaedah”. Dan lainnya.
7. Terdapat kalimat yang ambigu pada halaman 152 “mata-mata pelajaran”.
KRITIK
1. Dalam mengangkat suatu permasalahan memang dibutuhkan suatu data yang banyak,
akan tetapi jangan terlalu dipaksakan sehingga sebagian datanya ada yang tidak bisa
dipecaya dengan pasti. Data yng tidak atau sebagian masih terdapat kesangsian jangan
digunakan.
2. Penyusunan urutan yang disajikan dalam isi pembahasan memang sistematis, namun juga
tidak ada salahnya jika ditunjukkan setiap pembahasan isi mengikat suatu simpulan
khusus pembahasan tersebut.
PENUTUP
I. Kesimpulan
Buku ini layak dibaca dan layak juga dirujuk sebagai bahan studi maupun karya
ilmiah. Hal ini terwujud dengan bukti fisik buku ini yang menyajikan banyak data atau
informasi ilmiah yang penyampaiannya mengikuti pekembangan teknologi dan sifat
masyarakat global.
Dari kesekian banyak kelebihan maka buku ini tidak menutup kemungkinan hanya
dipergunakan bagi kalangan pelajar/mahasiswa atau pakar ilmu, tetapi juga layak bagi guru
dan khalayag umum sebagai bentuk atau cara adaptif mempersiapkan diri untuk menyikapi
perubahan dalam dunia pendidikan yang cenderung dinamis berubah terjadi disekitar kita.
II. Saran
Dari kesekian banyak kelebihan diatas, telah juga diuraikan kelemahan dari buku
ini, harapan kedepan buku ini terus diperbaiki sesuai dengan anggapan atau kebutuhan
pembaca pada khususnya.
Buku ini sangat banyak manfaatnya terutama bagi kelangsungan kehidupan kita
msing-msaing calon pendidik, maka diharapkan kedepan buku ini tetp terupdate denga
revisi-revisi yang lebih membangun dan mendetail lagi sesuai dengan perkembangan zaman
dan ilmu pengetahuan serta teknologi.