Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

PENINGKATAN KESEHATAN INDERA


KEGIATAN BAKTI SOSIAL OPERASI BUTA KATARAK
TAHUN 2019

I. Latar Belakang
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebut katarak
menyumbang 50 persen kebutaan di Indonesia. Diperkirakan juga setiap tahun
kasus baru buta karena katarak bertambah sebesar 0,1% dari total jumlah
penduduk Indonesia atau sekitar 250.000 orang. Namun, kemampuan
mengurangi jumlah pasien buta katarak di Indonesia baru 180.000 operasi
setahun.

Katarak merupakan penyakit degeneratif yang umumnya muncul di atas


usia 40 tahun. Jika terus dibiarkan, kekeruhan pada lensa mata itu bisa
menyebabkan kebutaan.Tanda dan gejala katarak hendaknya bisa diketahui sejak
dini, sehingga lebih mudah dalam penanganan dan penyembuhannya.

Tanda munculnya katarak umumnya penglihatan menjadi buram, karena


bagian lensa mata keruh. Meski dibantu dengan kacamata, penglihatanpun akan
tetap buram bagi pasien katarak. Kemudian silau melihat lampu, melihat malam
lebih terang daripada siang hari karena perubahan pupil dan beberapa tanda khas
yang lainya yang dalam hal ini perlu dilakukan skrening/penapisan sejak dini oleh
tenaga kesehatan yang sudah terlatih.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan katarak lebih cepat muncul dan
mengganggu penglihatan. Salah satunya adalah karena adanya penyakit gula
darah mempengaruhi sel – sel lensa untuk bermigrasi. Selain faktor usia, yang
mempercepat timbulnya katarak adalah seringnya terpapar sinar ultra violet.
Indonesia merupakan negara yang dilintasi garis katulistiwa. Di luar negeri,
katarak kebanyakan mulainya pada umur 60 tahun.Tapi di Indonesia bisa terjadi
lebih awal.Sebagai negara tropis Indonesia cenderung terkena katarak 15 tahun
lebih cepat dibandingkan dengan penduduk di daerah subtropis.Indonesia pun
menempati urutan kedua sebagai negara dengan pasien katarak terbanyak di
dunia setelah Euthopia.
Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif, maka Seksi
Pengendailan Penyakit Tidak Menular (PPTM) Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai
Timur, menggandeng pihak PERDAMI (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata
Indonesia) wilayah Propinsi Kalimantan Timur untuk bekerjasama melakukan
klegiatan Bakti Sosial dalam rangka Operasi Buta Katarak bagi masyarakat yang
ada di wilayah kabupaten Kutai Timur secara gratis. Kegiatan ini merupakan
bentuk peran serta Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur dan Pihak PERDAMI
KALTIM KALTARA yang mendapat suport dan dukungan dari berbagai pihak
Lintas Sektor maupun Lintas Program yang terkait dalam ikut andil untuk
mewujudkan Indonesia Bebas Buta Katarak pada Tahun 2020.

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Kutai
Timur dalam ikut mensukseskan program Pemerintah untuk mewujudkan
Indonesia bebas buta katarak Tahun 2020.

B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang tanda
dan gejala katarak dan upaya pencegahannya sejak dini,
2. Pembekalan teknis kepada petugas puskesmas terkait dengan kegiatan
skrening Katarak di masyarakat
3. Terlaksananya kegiatan skreening katarak di masyarakat oleh petugas
kesehatan puskesmas yang telah terlatih
4. Terlaksananya kegiatan operasi katarak di wilayah kabupaten Kutai
Timur
5. Terlaksanannya kegiatan penanganan dan perawatan lanjutan pasien
pasca operasi kataraksesuai dengan SOP yang telah ada..

III. Metode Pelaksanaan Kegiatan ;


1. Kegiatan Skreening awal pasien yang akan dilakukan operasi katarak
2. Persiapan Kegiatan :
a. Persiapan Logistik dan Bahan Habis Pakai (BHP)
b. Persiapan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan kegiatan operasi
katarak
c. Persiapan Tenaga Teknis dalam pelaksanaan kegiatan operasi katarak.
d. Persiapan Pasien
3. Pelaksanaan Kegiatan Operasi Katarak
4. Penanganan dan perawatan lanjutan pasien pasca operasi katarak sesuai
dengan SOP.

IV. TIM PELAKSANA KEGIATAN OPERASI KATARAK


1. Tim Koordinasi :
Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur dan Tim Koordinasi Lintas Sektor
yang terkait.
2. Tim Teknis :
Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) wilayah propinsi
Kalimantan Timur – Kalimantan Utara / PERDAMI KALTIM-KALTARA
3. Sasaran Kegiatan / Koordinator Wilayah :
a. Tahap I : Zona Muara Wahau – Kongbeng
b. Tahap II : Zona Muara Ancalong

V. PESERTA
1). Wilayah Zona Wahau - Kongbeng : Target 100 Pasien
2). Wilayah Zona Muara Ancalong : Target 100 Pasien

VI. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


1. Wilayah Zona Wahau - Kongbeng:
Tempat : UPT. Puskesmas Muara Wahau 2
Waktu Pelaksanaan Kegiatan : 05 -07 April 2019
- Tgl. 05 April 2019 : Kedatangan Tim PERDAMI dan Kegiatan Persiapan
- Tanggal 06 April 2019 : Pelaksanaan Kegiatan Bakti Sosial Operasi
Katarak
- Tanggal 07 April 2019 : Pemeriksaan Pasien Post Op / Kepulangan Tim
PERDAMI KALTIM KALTARA ke tempat tugas masing - masing
2. Wilayah Zona Muara Ancalong :
- (Info Pelaksanaan Kegiatan Menyusul)

VII. BIAYA
1. Biaya Akomodasi ( Transport, Makan, Penginapan dan Uang Harian) untuk
Petugas pelaksana Kegiatan Operasi Katarak Tim PERDAMI dibiayai dengan
Dana DIPA SATKER APBD Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
2. Tenaga pelaksana teknis, peralatan logistik operasi dan bahan habis pakai
untuk kegiatan operasi katarak ditanggung oleh pihak PERDAMI wilayah
propinsi KALTIM-KALTARA.

Sangatta, 08 Februari 2019


Kepala Seksi PPTM dan KESWA

Ttd.

Nurkholis, SKM.
NIP. 19790205 200003 1 003

Info Kontak Person Kegiatan :


Nurkholis, SKM / Hp – WA 082152376593 dan Rame Sitorus, Amd.Kep / Hp WA
081350105590

Anda mungkin juga menyukai