1. Pengantar
Tidak dapat disangkal lagi bahwa mahasiswa kedokteran setelah lulus dari
bangku kuliah, mau tidak mau akan berhadapan dengan realitas dunia kerja
dimana sistem manajemen berlaku. Akan kecil kemungkinannya pada jaman
sekarang apalagi di masa mendatang seorang dokter bekerja tanpa tersentuh
suatu sistem manajemen yang melingkupinya. Pilihan karir apapun, sejak sebagai
peneliti, dosen, tonsultan, dokter puskesmas, dokter rumahsakit pemerintah,
dokter keluarga dan apalagi dokter yang 3ekerja di rumahsakit swasta, pastilah
akan bersentuhan dengan sistem manajemen.
Pemahaman akan prinsip-prinsip manajemen menjadi semakin diperlukan
agar dalam bekerja di atu sisi dokter mampu bersinergi untuk mencapai kinerja
tertentu dalam suatu organisasi demi tercapainya ujuan institusinya. Di sisi lain
dengan memahami prinsip-prinsip manajemen pelayanan kesehatan dokter asa
menempatkan posisi yang proporsional dalam suatu sistem pelayanan sehingga
motivasi pribadinya lapat terakomodasi dalam organisasi dimana dia bekerja.
Dapat dibayangkan bagaimana seorang dokter ana txtek paham tentang sistem
manajemen yang berlaku di suatu perusahaan asuransi kesehatan akan )e«er]a
sebagai dokter keluarga, atau seorang dokter yang tidak paham konsep-konsep
perencanaan stratejik menjadi direktur rumahsakit.
Gambar 1. Siklus Perencanaan – Pelaksanaan – Kontrol – Evaluasi yang
Digerakkan dan Mempengaruhi Tujuan Organisasi
Penugasan:
Datanglah ke Puskesmas, Klinik 24 Jam, RSUD atau Dinas Kesehatan
Kabupaten/Provinsi. Mintalah salah satu dokumen perencanaan yang mereka
buat. Review dan analisislah apakah perencanaan yang mereka buat tersebut
merupakan perencanaa yang baik atau bukan.
2. Perencanaan
2.1. Makna perencanaan
Perencanaan secara sederhana dapat diartikan sebagai proses penetapan
serangkaian cara untuk bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan.
Dengan demikian, dalam merencanakan dapat pula diartikan sebagai memikirkan
tindakan apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan, mengapa tindakan
fersebut dilakukan, bagaimana tindakan dilakukan, siapa yang akan melakukan,
kapan dilaksanakan dan sarana apa yang diperlukan untuk melakukan tindakan.
Selain itu, rencana dapat pula diartikan sebagai detail tindakan yang disusun
sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan, yang berfungsi sebagai panduan
dalam proses pelaksanaan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai
dengan lebih efektif dan efisen.
Dijelaskan di atas, bahwa perencanaan hanya bisa dibuat jika tujuan suatu
organisasi telah dfctapkan. Namun demikian, perlu dicermati bahwa tujuan
organisasi dalam proses penetapannya harus nonpertimbangkan realitas yang
ada, atau dengan kalimat tanya, "Apakah tujuan organisasi yang telah ditetapkan
dalam prakteknya memungkinkan untuk dapat dicapai?" Hal ini penting,
mengingat jika tujuan organisasi yang telah ditetapkan ternyata tidak realistis,
maka perencanaan sehebat apapun akan tidak mampu untuk mencapainya.
Dengan demikian jelas, bahwa perencanaan memiliki fungsi yang sangat penting
dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Dapat dibayangkankan jika sebuah rumahsakit yang mempunyai tujuan
untuk menjadi trauma center di kabupaten dimana rumahsakit tersebut
berdomisili, tetapi tidak diikuti dengan perencanaan yang baik, dapat dipastikan
tujuan tersebut tidak akan pernah tercapai. Demikian juga ada seorang dokter
yang sejak mahasiswa ingin sekali menjadi ahli kandungan, tetapi ia tidak
membuat rencana yang jelas kapan dan dimana ia harus melanjutkan pendidikan
spesialisasinya, dan karena terlalu lama asyik dengan para pasiennya, tiba-tiba
disadari bahwa kini usianya telah berkepala 5, sehingga cita-cita menjadi ahli
kandungan dibawanya hingga ajal menjemputnya.