Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
Provinsi Gorontalo adalah salah satu provinsi yang memiliki wilayah laut yang
cukup luas. Batuan karbonat memiliki unsur kimia CaCO3, dimana unsur ini
kebanyakan bisa terbentuk pada daerah Laut. Masyarakat dan Ilmuwan di Gorontalo
rata-rata hanya mengetahui komposisi, umur, dan kegunaan batuan karbonat. Batuan
karbonat memiliki nilai ekonomis karena sangat berguna untuk industry, bahan dasar
pembuatan bangunan, dan yang paling penting batuan karbonat berguna sebagai
batuan reservoir sebagai tempat akumulasi minyak bumi. Tetapi hanya sebagian para
akademisi tertarik untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang karakteristik batuan
karbonat. Dan tidak sedikit pula banyak yang menambangnya tanpa mempelajarinya.
Pada kesempatan tugas penelitian ini akan diteliti bagaimana proes dan dimana
saja lingungan pengendapan dari batuan karbonat di daerah provinsi Gorontalo.
Mengingat juga kurangnya referensi yang mendorong kami untuk melakukan
penelitian ini.
Laporan
3
Perencanaan
Pengambilan
4
Data Lapangan
Pengolahan
Data dan
5
Penyusunan
Laporan
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil
perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun
organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian
mengalami pembatuan ( Pettijohn, 1975 ).
Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan
antara beberapa centimetersampai beberapa kilometer. Juga ukuran butirnya dari
sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting lagi yang
termasuk kedalam batuan sedimen. Disbanding dengan batuan beku, batuan sedimen
hanya merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya 5% dari
seluruh batuan-batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu lempung
adalah 80%, batupasir 5% dan batu gamping kira-kira 80% ( Pettijohn, 1975 ).
Batuan karbonat adalah batuan sedimen yang mengandung mineral karbonat lebih
dari 50%. Sedangkan mineral karbonat adalah mineral mengandung CO3 dan satu
atau lebih kation Ca, Mg, Fe, dan Mn. Pada umumnya, mineral karbonat adalah kalsit
(CaCO3) dan dolomit (CaMg (Co3)2). Batuan karbonat umumnya terdiri atas
batugamping (kalsit sebagai mineral utama) dan batudolomit (dolostone). Umur
batuan ini sangat bervareasi mulai dari pra-Kambrium sampai Kuarter. Batuan
karbonat pra-Kambrium dan Paleosen umumnya dikuasai oleh batudolomit. Di alam
batuan karbonat menempati 1/5 – 1/4 dari seluruh catatan stratigrafi dunia. Sekitar 40
% dari minyak bumi dan gas dunia diambil dari batuan karbonat. Reservoar karbonat
di Timur Tengah merupakan salah satu contoh reservoar karbonat dengan produksi
migas yang besar. Sedimen karbonat, yang dijumpai di dunia, kebanyakan terbentuk
pada lingkungan laut dangkal dan beberapa di antaranya terbentuk di daerah
teresterestrial, tetapi laut dangkal tropis. Indonesia merupakan daerah yang
mempunyai sedimen karbonat melimpah.
- Fasies Shelves
Fasies Shelves (shelf) lokasi pengendapan karbonat relatif sempit ratusan
meter sampai beberapa km saja). Endapan karbonat pada daerah ini dicirikan dengan
adanya break slope pada daerah tepi paparan, terdapatnya terumbu dan sand
body karbonat. Kompleks terumbu pada fasies ini terbagi menjadi : Fasies terumbu
muka (Force reef), inti terumbu (reef core) dan terumbu belakang (back reef).
Bab. III. Metode dan Tahapan Penelitian