Anda di halaman 1dari 21

PENGAMATAN DAN ANALISA

MAKRO DAN MIKRO FOSIL

Geng'Q File 1

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


1. Pengamatan Lapangan
A. Fosil Makro
Karena fosil makro mempunyai ukuran
yang besar, maka dalam pengamatannya
tergantung dari kekerasan batuan tempat fosil
makro tersebut berada. Penyajian fosil makro
relatif lebih mudah dibandingkan fosil mikro
karena dalam penyajiannya dilakukan secara
mudah dengan pengambilan fosil yang terekam
lalu dibersihkan, setelah itu dapat langsung
dideskripsi secara megaskopis beserta batuan
tempat fosil tersebut berada

Apabila kesulitan dalam deskripsi di lapangan,


maka dilakukan dokumentasi yang baik,
meliputi : sampel batuan, tempat pengambilan,
no. sampel, dll.
Setelah itu, dibawa di laboratorium untuk
dianalisis lebih lanjut

Gambar disamping adalah contoh fosil-fosil


makro yang terdapat di lapangan

Geng'Q File 2

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


B. Fosil Mikro
3

Karena fosil mikro mempunyai ukuran yang


sangat kecil, sehingga pengamatan di lapangan sulit
dilakukan, sehingga pengamatan di lapangan lebih di
fokuskan kepada deskripsi batuan di lapangan yang
meliputi : warna batuan, tekstur batuan, struktur
batuan serta komposisinya secara megaskopis.
Selanjutnya adalah pencatatan secara lengkap lokasi
tempat & sampel batuannya, meliputi : hari, tanggal,
nomer sampel, nama batuan dll.

Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


2. Pengamatan Laboratorium
4

Pengamatan di laboratorium dilakukan untuk


analisa fosil secara detail yang tidak dapat
dilakukan di lapangan. Pengamatan di laboratorium
ini terutama adalah dari fosil-fosil mikro dengan
menggunakan bantuan alat mikroskop. Adapaun
tahap-tahap pengamatan di laboratorium akan
dijelaskan selanjutnya

Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Skema Analisis Fosil Mikro
5

Analisa Laboratorium

Eoglobigerina operta
Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


TEKNIK DOKUMENTASI
6

Berikut merupakan tahap-tahap dalam pengambilan


sampel batuan yang mengandung fosil mikro, yaitu :

1. SAMPLING
Sampling adalah pengambilan sampel batuan di lapangan untuk dianalisis
kandungan mikrofaunanya. Fosil mikro yang terdapat dalam batuan
mempunyai bahan pembentuk cangkang dan morfologi yang berbeda,
namun hampir seluruh mikrofosil mempunyai satu sifat fisik yang sama, yaitu
ukurannya yang sangat kecil dan kadang sangat mudah hancur, sehingga
perlu perlakuan khusus dalam pengambilannya. Sangat diperlukan
ketelitian serta perhatian dalam pengambilan sampel, memisahkan dari
material lain, lalu menyimpannya di tempat yang aman dan terlindung dari
kerusakan secara kimiawi dan fisika

Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Prosedur sampling pada berbagai sekuen sedimentasi
dapat dilakukan, seperti :
7

a. Spot Sampling, dengan interval tertentu merupakan


metode terbaik untuk penampang yang tebal
dengan jenis litologi yang seragam, seperti pada
lapisan batugamping. Pada metode ini dapat
ditambahkan channel sample (sampel paritan)
sepanjang kurang lebih 30 cm pada setiap interval
1,5 meter.
b. Channel sample, dapat dilakukan pada
penampangg lintasan yang pendek 3 5 m, pada
litologi yang seragam atau pada perselingan
batuan dan dilakukan setiap perubahan unit
litologi. Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


2. KUALITAS SAMPEL
8

Pengambilan sampel batuan untuk analisis mikropaleontologi harus memenuhi


kriteria sebagai berikut :
-. Bersih, sebelum mengambil sampel harus dibersihkan dari semua
kepingan pengotor
-. Representatif dan Komplit, harus dipisahkan dengan jelas antara
sampel batuan yang mewakili suatu sisipan atau suatu lapisan batuan.
Ambil sekitar 300-500 gram (hand specimen) sampel batuan yang
sudah dibersihkan.
-. Pasti, apabila sampel terkemas dengan baik dalam suatu kemasan
kedap air yang ditandai dengan tulisan tahan air, yang mencakup
segala hal keterangan tentang sampel tersebut seperti nomer sampel,
lokasi, jenis batuan dan waktu pengambilan, maka hasil analisis
sampel pasti akan bermanfaat.

Ketidakhati-hatian kita dalam memperlakukan sampel batuan akan


berakibat fatal dalam paleontologi maupun stratigrafi apabila tercampur
baur, terkontaminasi ataupun hilang.
Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


3. JENIS SAMPLE
9
Jenis sampel disini ada 2 macam, yaitu :
-. Sampel permukaan, sampel yang diambil langsung dari pengamatan
singkapan di lapangan. Lokasi & posisi stratigrafinya dapat diplot pada
peta.
-. Sampel bawah permukaan, sampel yang diambil dari suatu pemboran.
Dari cara pengambilannya, sampel bawah permukaan dapat dipisahkan
menjadi :
-. Inti bore (core), seluruh bagian lapisan pada kedalaman tertentu
diambil secara utuh.
-. Sampel hancuran (ditch-cutting), lapisan pada kedalaman tertentu
dihancurkan dan dipompa keluar, kemudian ditampung.
-. Sampel sisi bor (side-well core), diambil dari sisi-sisi dinding bor dari
lapisan pada kedalaman tertentu.

Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


ALAT DAN BAHAN
10

Peralatan yang digunakan dalam pengambilan sampel,


antara lain :
-. Palu geologi
-. Kompas geologi
-. Plastik/tempat sampel
-. Buku catatan lapangan
-. Alat tulis
-. HCl 0,1 N
-. Peta lokasi pengambilan sampel
Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PERALATAN LAIN GUNA MENYAJIKAN FOSIL :

11

-. Wadah sampel
-. Larutan H2O2
-. Mesin pengayak
-. Ayakan menurut skala Mesh
-. Tempat sampel yang telah dibersihkan
-. Alat pengering / oven
Dan untuk memisahkan fosil, peralatan yang diperlukan antara lain :
-. Cawan tempat contoh batuan
-. Jarum
-. Lem unuk merekatkan fosil
-. Tempat fosil
-. Mikroskop & alat penerang

Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


12 2. Fosil Mikro
Karena fosil mikro terdapat dalam masa batuan,
sehingga dalam penyajian fosilnya harus dipisahkan
dari masa batuan yang ada. Penyajian fosil mikro
meliputi tahap-tahap:
a. Proses Penguraian batuan, meliputi : Penguraian
batuan (fisika/kimia), pengayakan & pengeringan
b. Proses Pemisahan Fosil
c. Determinasi Fosil

Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PROSES PENGURAIAN BATUAN
13

Proses penguraian secara fisik


Cara ini digunakan terutama untuk batuan sedimen yang belum begitu
kompak dan dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu :
-. Batuan sedimen ditumbuk dengan palu karet sampai menjadi
pecahan-pecahan dengan diameter 3-6 mm
-. Pecahan-pecahan batuan direndam dalam air
-. Kemudian direas-remas dalam air
-. Diaduk dengan mesin aduk atau alat pengaduk yang bersih
-. Dipanaskan selama 5-10 menit
-. Didinginkan

Umumnya batuan sedimen yang belum begitu kompak, apabila mengalami


proses-proses tersebut akan terurai.

Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Proses penguraian secara kimia
14
Bahan-bahan larutan kimia yang biasa digunakan dalam
penguraian batuan sedimen antara lain : asam asetat, asam
nitrat dan hydrogen piroksida. Penggunaan larutan kimia
sangat tergantung dari macam butir pembentuk batuan dan
jenis semen. Oleh sebab itu, sebelum dilakukan penguraian
batuan tersebut perlu diteliti jenis butirannya, masa dasar dan
semen. Hal ini dikerjakan dengan seksama agar fosil mikro
yang terkandung didalamnya tidak rusak atau ikut larut
bersama zat pelarut yang digunakan
Contoh :
-. Batulempung dan Lanau : penguraian batuan dilakukan
dengan menggunakan larutan Hydrogen Pyroksida (H2O2).

Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PROSES PENGAYAKAN
15

3. Proses Pengayakan
Dasar proses pengayakan adalah bahwa fosil-fosil dan
butiran lain hasil penguraian terbagi menjadi berbagai
kelompok berdasarkan ukuran butirnya masing-masing yang
ditentukan oleh besar lubang. Namun, perlu diperhatikan
bahwa tidak semua butiran mempunyai bentuk bulat, tetapi
ada juga yang panjang yang hanya bisa lolos dalam
kedudukan vertikal. Oleh karena itu, pengayakan harus
digoyang sehingga dengan demikian berarti bahwa yang
dimaksudkan dengan besar butir adalah diameter yang kecil
/ terkecil

Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Pengayakan dapat dilakukan dengan cara basah dan cara
kering :
16 a. Cara kering
-. Keringkan seluruh contoh batuan yang telah terurai
-. Masukkan kedalam ayakan paling atas dari unit ayakan
yang telah tersusun baik sesuai denagn keperluan
-. Mesin kocok dijalankan selama + 10 menit
-. Contoh batuan yang tertinggal di tiap-tiap ayakan
ditimbang dan dimasukkan dalam botol/plastik contoh batuan

b. Cara basah
Cara ini pada prinsipnya sama dengan cara kering, tetapi
pada umumnya menggunakan ayakan yang kecil. Pengayakan
dilakukan dalam air sehingga contoh batuan yang diperoleh
masih harus dikeringkan terlebih dahulu

Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PROSES PEMISAHAN FOSIL
17

Fosil-fosil dipisahkan dari butiran lainnya dengan


menggunakan jarum. Untuk menjaga agar fosil
yang telah dipisahkan tidak hilang, maka fosil perlu
disimpan di tempat yang aman. Setelah selesai
pemisahan fosil, penelitian terhadap masing-masing
fosil dilakukan.

Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


18

a. Saringan dengan 30 80 100 mesh


b. Wadah pengamatan mikrofosil
c. Jarum pengutik
d. Slide karton (model Jerman 40 x 25 mm)
e. Slide karton (model internasional, 75 x 25 mm)
Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


DETERMINASI FOSIL
19

Metode determinasi fosil, dapat dilakukan dengan cara :


1. Membandingkan dengan koleksi fosil yang ada
2. Menyamakan fosil, yang belum dikenal dengan gambar-
gambar yang ada di leteratur/publikasi
3. Langsung mendeterminasi fosil yang belum dikenal tersebut
dengan mempelajari ciri-ciri morfologinya
4. Kombinasi 1,2 dan 3
5. Morfologi fosil yang dideterminasi masing-masing fosil
berbeda, karena hal ini tergantung dari jenis fosil dan
karakteristik morfologi tubuhnya baik fosil makro & mikro

Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Determinasi Fosil Makro
20

Determinasi fosil makro, meliputi hal-hal :


1. Sketsa/gambar fosil = .
2. Nomor peraga = .
3. Phylum = .
4. Class = .
5. Order = .
6. Family = .
7. Genus = .
8. Spesies = .

Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Determinasi Fosil Mikro
21

Determinasi fosil mikro, dengan menggunakan mikroskop, hal-hal yang diamati


:
1. Sketsa/gambar fosil = .
2. Nomor peraga = .
3. Jenis Fosil = .
4. Susunan Kamar = .
5. Bentuk Kamar = .
6. Sutur = .
7. Komposisi = .
8. Jumlah Kamar = .
9. Jumlah Putaran Kamar = .
10. Aperture = .
11. Hiasan = .
12. Nama Fosil = .
Geng'Q File

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Anda mungkin juga menyukai