Anda di halaman 1dari 2

instalasi farmasi rumah sakit merupakan suatu unit atau bagian yang menyelenggarakan kegiatan

kefarmasian di rumah sakit yang dipimpin dan dimotori oleh farmasis. Kegiatan tersebut
meliputi kegiatan farmasi non klinik (perencanaan, penetapan spesifikasi produk dan pemasok,
pengadaan, pembelian, produksi, penyimpanan, pengemasan, distribusi perbekalan kesehatan
lainnya yang beredar di rumah sakit) maupun kegiatan klinik (pemantauan dan evaluasi
penggunaan obat, pelayanan farmasi di bangsal, pelayanan informasi obat, penelitian dan
pengembangan dll), sehingga instalasi farmasi rumah sakit menjadi suatu bentuk organisasi
produksi, pengembangan dan pelayanan jasa.

Dalam dekade terakhir, telah terjadi proses perubahan paradigma farmasi yang mendasar yaitu
perubahan dari paradigma yang hanya berorientasi pada produk (product oriented) menjadi
paradigma yang tidak hanya berorientasi terhadap produk tetapi juga berorientasi pada pasien
(patient oriented). Dalam terminologi patient oriented, peningkatan kualitas hidup pasien
menjadi konsen bagi seorang farmasis, untuk itu farmasis dituntut juga untuk dapat memahami
kompleksitas kesehatan masyarakat agar dapat berkontribusi positif dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat.

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kesehatan sejalan
dengan adanya ledakan terapeutik, penyakit, informasi dan kemajuan ilmu pengetahuan di
bidang farmasi. Kemajuan di bidang kedokteran dan farmasi telah banyak mengubah paradigma
lama dan juga telah banyak ditemukan inovasi mengenai diagnosis maupun pengobatan terbaru.
Dalam konteks farmasi rumah sakit, kompetensi farmasis rumah sakit di luar negeri menjadi
acuan, dimana tersedianya SDM yang memiliki kemampuan farmasi klinik dan non klinik yang
memadai untuk melakukan kegiatan kefarmasian di rumah sakit. Program pendidikan farmasi
pun diarahkan menjadi program pendidikan yang sifatnya spesialistik. Hal tersebut menuntut
adanya upgrade ilmu pengetahuan bagi tenaga farmasi di Indonesia yang ingin melakukan
kegiatan pelayanan farmasi, mengingat era globalisasi menuntut adanya suatu standar
pelayanan farmasi yang sama di setiap negara.

VISI

Menghasilkan lulusan yang profesional dan berdaya saing tinggi dalam mengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi farmasi rumah sakit serta terapannya

MISI

1. Mengembangkan program pendidikan yang unggul dalam bidang Farmasi Rumah Sakit
yang relevan dengan tuntutan pengguna
2. Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit.
3. Mengembangkan pola kerjasama dalam peningkatan kualitas.

Tujuan

Mencetak lulusan berkeahlian farmasi rumah sakit yang profesional, beretika moral, sesuai
perkembangan dan tuntutan pengguna.
Kompetensi

1. Memahami tujuan terapi, serta mampu melakukan pemilihan terapi rasional berdasarkan
biofarmasetika, farmakokinetika dari produk obat sesuai kebutuhan pasien
2. Memahami etiologi dan prinsip patofisiologi penyakit untuk dasar pemilihan obat
3. Memahami obat berdasarkan kelas terapinya (ADR, interaksi obat)
4. Mampu memilih produk obat sesuai peruntukannya
5. Mampu mengembangkan asuhan kefarmasian yg berorientasi pasien
6. Mampu melakukan perencanaan, pengelolaan, pengendalian dan penyampaian obat serta
penyuluhan obat secara objektif dan ilmiah
7. Mampu bekerjasama dengan tim klinis dan berkomunikasi empati secara profesional
8. Mampu Menerapkan nilai etika dan moral
9. Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan
10. Mampu berfikir konseptual dengan pemahaman secara ilmiah dalam menyelesaikan
masalah yang terkait obat
11. Memiliki inisiatif aktif dan inovatif untuk selalu meningkatkan diri dalam keilmuan serta
pendidikan.

Sasaran

Farmasis bekerja di rumah sakit, farmasi komunitas, institusi pendidikan, pemerintahan, dan
institusi lainnya yang terkait, serta tenaga kesehatan yang tertarik dengan keilmuan farmasi
rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai