PENYAJIAN KASUS Lapkas
PENYAJIAN KASUS Lapkas
1. Identitas
Nama : An. TA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 5 Tahun
Agama : Kristen
Alamat : Jln. Nek Bagak RT.02/01, Kec. Singkawang Timur
Urutan Anak : Anak ke 4 dari 4 bersaudara
Tanggal MRS : 29 Maret 2017
Identitas Ayah Ibu
Nama Tn. A Ny. K
Umur 40 Tahun 35 Tahun
Pendidikan SD SD
Pekerjaan Swasta Ibu Rumah Tangga
1
2
Menurut ibu pasien, saat pasien demam hari pertama, pasien juga tampak
lemah dan nafsu makan menurun, minum air putih menurun. BAB berdarah (-),
BAK nyeri (-) berwarna sedikit pekat dari biasanya dan sedikit. Ibu pasien juga
mengatakan tetangga pasien mengalami demam tinggi kurang lebih seminggu
sebelum pasien sakit, dan menurut ibu pasien tetangga tersebut terkena demam
berdarah.
2.5. Genogram
Keterangan;
: Pasien
bulan hingga 1 tahun. Sejak usia 1 tahun hingga sekarang anak sudah makan
makanan keluarga, terdiri atas nasi, daging dan sayuran.
Simpulan : Riwayat pemberian makan kurang baik secara kualitas dan kuantitas.
3.4. Antropometri
Berat Badan : 15 kg
Panjang Badan: 105 cm
Status Gizi :
BB / U : -2 < Z < 0
Interpretasi : normal
PB / U : -2< Z < 0
6
Interpretasi : normal
BB/TB : -2 < Z < -1
Simpulan : Status gizi baik
3.5. Status Generalis
a. Kulit : warna kulit kuning langsat, ikterik (-), sianosis (-),
turgor kulit menurun (+), petekie (-)
b. Kepala : normocephali, wajah sembab (-), ubun-ubun cekung
(-)
c. Mata : konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), ,
refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak
langsung (+/+), pupil isokor (3mm/3mm), edema
palpebra (-/-), mata cekung (+)
d. Telinga : AS : sekret (-), meatus tidak eritem, tidak edem,
membran timpani tidak dinilai
AD : sekret (-), meatus tidak eritem, tidak edem,
membran timpani tidak dinilai
e. Hidung : edema mukosa (-/-), pernafasan cuping hidung (-)
f. Mulut : stomatitis (-), typhoid tongue (-), bibir sianosis (-),
bibir kering (-), perdarahan gusi (+)
g. Tenggorokan : faring hiperemis (-), tonsil (T1/T1), detritus (-)
h. Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-), massa tiroid
normal, JVP tidak meningkat
i. Thorax
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di SIC 5 linea midclavicula
sinistra,
Perkusi : batas jantung jelas
Auskultasi : S1S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
7
Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, statis dan dinamis, retraksi
subkostal (-), retraksi intercostal (-), retraksi
suprasternal (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), fremitus tidak dinilai
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : suara nafas dasar vesikuler (+/+), rhonki(-/-), wheezing
(-/-), krepitasi (-/-)
j. Abdomen
Inspeksi : bentuk cembung, distensi (-) venektasi (-) striae (-)
spider nevi (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal, bruit (-)
Perkusi : pekak beralih (-), undulasi (-)
Palpasi : supel (+), nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba.
k. Genitalia : skrotum edema (-), hangat (-), nyeri tekan (-), eritema
(-), edem preputium (-), fimosis (-)
l. Anus/Rektum : eritema (-), perdarahan (-), massa (-)
m. Ekstremitas : akral hangat, nadi teraba kuat, edema (-) di keempat
ekstremitas, CRT < 2 detik
4. Pemeriksaan Penunjang
4.1. Darah Rutin
5. Daftar Masalah
1. Demam Hari Ke-5
2. Demam sulit turun
3. Lemah
4. Nafsu makan menurun, minum sedikit
5. Kencing pekat
6. Gusi berdarah (spontan)
9
6. Diagnosis
- Observasi Febris H-5 ec Viral Infection
- Suspek DHF Grade II
- Suspek DSS
7. Tatalaksana (IGD)
a. Non Medikamentosa
Rawat inap
Observasi KU dan tanda vital
Cek urin lengkap
Hitung diureis per 4 jam
Observasi tanda-tanda syok
Kompres hangat bila demam
Kebutuhan Energi 1350 kkal dan protein 18 gr
Edukasi
b. Medikamentosa
IVFD RL 10 cc/kgBB
Transfusi plasma 150 cc
Inj. Ranitidine 15 mg / 12 jam IV
Inj. Paracetamol 150 mg/ 8 jam IV
8. Prognosis
Dengue Shock Syndrome (DSS) merupakan demam berdarah dengue yang
ditandai dengan kegagalan sirkulasi termasuk tekanan nadi yang rendah (<20
mmHg) dan tanda-tanda syok lainnya. Demam berdarah dengue yang disertai syok
ini dapat terjadi tiba-tiba, biasanya setelah demam turun, yaitu antara hari ke-3 dan
ke-7 demam. Syok yang terjadi mempunyai prognosis yang buruk.
Syok ditandai dengan nadi-nadi yang cepat dan lemah sampai tidak teraba,
tekanan nadi yang menurun, kulit dingin dan lembab. Pasien seringkali mengeluh
10
9. Follow Up Harian
Hasil DR
Laboratorium:
Hb : 12 g/dl
Hct : 32,7 %
Leukosit : 8.600 /uL
Trombosit : 36.000/uL
Eritrosit : 4,39 juta/ L
14
1/04/17 Batuk (-), Sesak KU : tampak lemah DHF grade III RL 8 tpm
(-), demam (+), Kesadaran : kompos Perdarahan Gusi Cefotaxim 500
Rash Mentis GIT tract bleeding mg/ 8 jam
Pct 150 mg/ 8 jam
convalescent TTV : HR : 108 Efusi pleura
(+) x/menit, Ranitidin 15 mg/
massive 12 jam
RR: 50 x/menit Ascites masif Amikasin 115 mg/
reguler 12 jam
T : 38,8 oC Per Oral
Saturasi 96% o Paracetamol
TD: 100/80 sirup 3 x cth 3/4
mmHg Cek H2TL
Diuresis: 5,27
cc/kgbb/jam
Dada: Retraksi (-),
simetris saat statis dan
dinamis
Pulmo: SNP vesikuler
(+/+), wheezing (-/-),
rhonki (+/+),
Cor: S1-S2 reguler
Abdomen: distensi
((+)), bising usus (+),
supel, Turgor kulit baik
Ekstremitas: Akral
hangat, CRT < 2detik
Hasil DR
Laboratorium:
Hb : 11,3 g/dl
Hct : 30,6 %
Leukosit : 6.700 /uL
Trombosit : 66.000/uL
Eritrosit : 4,09 juta/ L
15
2/04/17 Sesak (-), batuk KU : tampak lemah DHF grade III RL 8 tpm
(+) , demam (-), Kesadaran : kompos Perdarahan gusi Cefotaxim 500
Mentis GIT Bleeding mg/ 8 jam
Pct 150 mg/ 8 jam
TTV : HR : 110 Efusi pleura masif
x/menit, Ranitidin 15 mg/
Distress 12 jam
RR: 46 x/menit respiratory Amikasin 115 mg/
reguler Bronkitis 12 jam
T : 37,3 oC Per Oral
Saturasi 96% o Paracetamol
Diuresis: sirup 3 x cth 3/4
(1,66),(6,11),(3,3
3) cc/kgbb/jam
Dada: Retraksi (-),
simetris saat statis dan
dinamis
Pulmo: SNP vesikuler
(+/+), wheezing (-/-),
rhonki (+/+),
Cor: S1-S2 reguler
Abdomen: dstensi (-),
bising usus (+), supel,
Turgor kulit baik
Ekstremitas: Akral
hangat, CRT < 2detik
Hasil DR
Laboratorium:
Hb : 11,5 g/dl
Hct : 31,3 %
Leukosit : 5.500 /uL
Trombosit : 84.000/uL
Eritrosit : 4,19 juta/ L