Anda di halaman 1dari 40

Laporan Tugas Khusus

EFISIENSI DAN EVALUASI HP STRIPPER UNIT UREA


KALTIM-2
LAPORAN TUGAS KHUSUS PRAKTEK KERJA
PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR
Bontang-Kalimantan Timur
(25 Januari – 24 Maret 2011)

Disusun oleh :
Valentine Conny Putri Perdana ( I 0507013 )

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Laporan Tugas Khusus

2011

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


HP Stripper merupakan salah satu unit yang termasuk dalam unit
sintesa urea yang memegang peranan penting, dimana beban dari unit
resirkulasi tergantung dari efisiensi HP Stripper. Sedangkan efisiensi dari HP
Stripper sendiri bergantung pada beberapa faktor, antara lain: konsentrasi
amonium karbamat dan NH3 yang masuk ke dalam HP Stripper, temperatur
CO2 yang masuk serta banyaknya panas yang ditransfer oleh steam yang
masuk. Panas tersebut digunakan untuk reaksi dekomposisi yang bersifat
endotermis.
Untuk mendukung atau mengetahui kinerja HP Stripper, perlu
dilakukan evaluasi mengenai efisiensi HP Stripper tersebut berdasarkan
neraca massa dan neraca panas yang terjadi pada HP Stripper.
Perlu diperhatikan bahwa distribusi campuran larutan urea dan
amonium carbammate dari reaktor dalam HP Stripper harus merata. Hal ini
akan berpengaruh terhadap efisiensi stripping, demikian juga dengan adanya
tube distributor yang digunakan pada HP stripper, sehingga aliran liquid
menjadi aliran film.

1.2. Batasan Masalah


Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas khusus ini adalah:
1. Perhitungan efisiensi stripping di HP stripper menurut neraca massa dan
neraca panas dengan parameter antara lain:
a. Temperatur Operasi
b. Tekanan Operasi
c. Komposisi arus masuk dari H2 removal
Laporan Tugas Khusus

d. Komposisi arus masuk dari reaktor urea


2. Evaluasi terhadap HP Stripper akan dilihat juga hubungan dengan rate
pabrik dan tekanan steam.

1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan tugas khusus ini adalah:
1. Mempelajari dan mengevaluasi efisiensi stripping pada HP Stripper
dengan kondisi operasi yang diijinkan.
2. Mempelajari dan mengevaluasi hubungan efisiensi HP Stripper dengan
kenaikan rate pabrik hingga 145%.
3. Mempelajari dan mengevaluasi hubungan efisiensi HP Stripper dengan
kenaikan tekanan steam.

1.4. Manfaat
Manfaat dari pengerjaaan tugas khusus ini adalah dapat mengetahui
kondisi operasi dari HP Stripper pada rate pabrik 100 – 145%.
Laporan Tugas Khusus

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam sintesa urea, reaksi pembentukan urea di reaktor tidak


berlangsung secara sempurna. Akibatnya, produk yang keluar reaktor masih
mengandung amonium carbamate yang belum terkonversi menjadi urea dan
sebagian lagi adalah excess NH3. Amonium carbammate ini harus dipisahkan dari
larutan urea yang dihasilkan. Untuk memisahkan amonium carbammate ini maka
dilakukan stripping dengan gas CO2 pada unit HP Stripper.

2.1. HP Stripper
HP Stripper merupakan shell and tube exchanger yang terdiri dari
2650 tube tipe straight dengan outside diameter 31 mm, sedangkan inside
diameter shell adalah 2300 mm. Fluida shell side adalah steam yang
mempunyai tiga line dan didesain pada tekanan 31 kg/cm2 dan temperatur
235°C, sedangkan fluida pada tube side adalah sistem larutan urea-gas NH3
degan desain tekanan 165 kg/cm2 dan temperatur 235oC.
Kondisi operasi yang diijinkan pada sisi shell side, tekanan 21 kg/cm2
dan suhu 214 oC, disisi tube tekanan 144 kg/cm2 dan temperatur inlet 183oC
Agar Stripper dapat berfungsi dengan baik maka setiap tube harus
menerima cairan persatuan waktu yang sama, juga distribusi gas yang baik,
ini akan menjamin cukupnya supply oksigen untuk mencegah korosi, selain
itu distribusi cairan yang baik juga berarti akan menjaga efisiensi stripper.
Untuk mendapatkan distribusi cairan yang baik, maka didesain pada
bagian atas masing-masing stripper tube dilengkapi tiga buah lubang yang
berfungsi sebagai pembagi cairan. Pressure drop dari lubang-lubang ini
Laporan Tugas Khusus

membuat aliran liquid yang melewati lubang akan membentuk lapisan film
yang baik di permukaan tube.

2.2. Deskripsi Proses


Dalam proses ini liquid yang keluar dari reaktor urea pada suhu ± 183
°C dikontakkan dengan gas CO2 dari unit H2 removal pada suhu ± 120 °C
secara counter current. Liquid mengalir turun membasahi sepanjang dinding
tube membentuk lapisan film dan gas CO2 yang masuk dari bagian bawah
kolom men-stripping amonium carbammate yang nantinya akan terurai
menjadi gas CO2 dan NH3 untuk dikembalikan ke unit HPCC. Panas yang
dibutuhkan untuk reaksi di supply dari steam pada shell side kolom.
Adapun alasan pemilihan gas CO2 sebagai fluida stripper dalam unit
HP Stripper ini antara lain:
1. CO2 merupakan salah satu reaktan pada sintesa urea, sehingga akan sangat
efisien jika men-strip menggunakan CO2 karena tidak diperlukan lagi
pemisahan sebelum aliran diumpankan kepada HPCC.
2. Menurunkan tekanan parsial NH3 di dalam aliran fluid tube side, sehingga
akan memperbesar konversi penguraian amonium carbammate.
3. Membawa (carrier) reaktan yang tidak terkonversi kembali ke dalam
sistem sintesa.
4. Menurunkan suhu larutan yang akan meninggalkan HP Stripper sehingga
mengurangi pembentukan biuret dan hidrolisa urea.
5. Sebagai gas carrier yang membawa O2 untuk passivasi peralatan di unit
sintesa urea.
6. Menaikkan konsentrasi CO2 dalam larutan karena pelarutannya akan
bertambah seiring dengan turunnya konsentrasi NH3.
Kondisi di bagian bawah HP Stripper sangat sesuai untuk
berlangsungnya hidrolisa urea dan pembentukan biuret, karena suhu yang
Laporan Tugas Khusus

tinggi serta konsentrasi amonium carbammate yang rendah. Untuk mencegah


hal ini, maka larutan pada bagian bawah kolom didinginkan dengan gas CO2
yang masuk. Selain dengan pendinginan dengan CO2 juga diusahakan untuk
menjaga level steam kondensat di shell side HP Stripper, pada shell tersebut
dilengkapi dengan tiga nozel condensat outlet, yang dapat mengatur level
kondensat sedimikian rupa sehingga pembentukan biuret dan hidrolisa urea
dapat dijaga di bawah level tertentu.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa level di bagian bawah kolom
HP Stripper tidak boleh terlalu tinggi, karena jika level tinggi maka akan
menaikkan temperatur sehingga akan memperbesar pembentukan biuret dan
hidrolisa urea. Jika level pada bagian bawah kolom semakin tinggi lagi, maka
larutan akan ikut masuk pada tube-tube, yang mana akan menghalangi gas
CO2 yang lewat, sehingga efisiensi akan menurun akibat proses perpindahan
massa terganggu.
Larutan urea meninggalkan HP Stripper pada suhu ± 165 °C menuju
ke unit sirkulasi, sedangkan aliran gas yang mengandung sebagian besar CO2
keluar kolom bagian atas dan kemudian diumpankan kepada HP Carbammate
Condenser.

2.3. Stripping
Tujuan dari proses Stripping adalah pemisahan gas dari suatu larutan
dan memindahkannya ke fase uap dengan mengalirkan gas. Gaya pendorong
(driving force) terjadinya perpindahan massa ini adalah perbedaan tekanan
parsial zat terlarut pada permukaan dengan fase gas disekitarnya.
Untuk mempercepat perpindahan massa zat tersebut, driving force
haruslah diperbesar. Driving force dapat diperbesar dengan cara:
• Menaikkan temperatur larutan, dengan menaikkan temperatur, maka
tekanan uap larutan juga akan meningkat, sehingga akan memperbesar
driving force
• Menurunkan tekanan sistem
Laporan Tugas Khusus

• Menghembuskan gas untuk membawa pergi uap zat yang ada di fase gas,
hal ini akan menyebabkan tidak terjadinya kesetimbangan pada sistem
tersebut, sehingga untuk mencapai kesetimbangan, zat terlarut harus
berubah fase menjadi gas lagi, dan akhirnya dihembus lagi.
• Luas bidang kontak diperbesar.

2.4. Thermodinamika Reaksi di HP Stripper


Pemisahan amonium carbammate di HP Stripper harus berlangsung
cepat dengan temperature yang tidak begitu tinggi karena dapat menyebabkan
hidrolisa urea dan pembentukan biuret.
Reaksi yang terjadi di HP Stripper adalah:
• NH4COONH3 2NH3 + CO2 ∆H = 33,76 kcal/mol
Ammonium carbammate ammonia carbon dioksida
• NH2CONH2 + H2O 2NH3 + CO2 ∆H = 26,86 kcal/mol
Urea air ammonia carbon dioksida
• 2NH2CONH2 NHCONHCONH2 + NH3
Urea biuret ammonia

Untuk mencapai reaksi utama yang diinginkan (disosiasi ammonium


carbammate) dilakukan pengaturan suhu dan tekanan reaksi. Akibat gas
karbon dioksida yang masuk, tekanan parsial ammonia (NH3) menjadi turun
sehingga reaksi bergeser kearah kanan (ammonia dan karbon dioksida).
Reaksi ini bersifat endotermis, sehingga membutuhkan panas. Kebutuhan
panas ini disuplai oleh steam.
Laporan Tugas Khusus

BAB III
METODOLOGI

Evaluasi dan analisa HP Stripper dilakukan dengan menghitung neraca massa dan
neraca panas unit ini. Hasil perhitungan nantinya diharapkan dapat menghasilkan
nilai efisiensi dan meggambarkan kondisi operasi optimal untuk unit HP Stripper
ini

3.1. Metode Pengambilan Data


Dalam penyusunan tugas khusus ini, data yang digunakan meliputi
data primer dan data sekunder.
3.1.1. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran
besaran operasi alat yang bersangkutan secara langsung di lapangan
yang tercatat di:
1. Log sheet panel control room Bagian Urea Kaltim-2 tanggal 1-14
Februari 2011. (untuk data tekanan (PIC 9904) dan flow steam (FR-
9902))
2. Laporan harian laboratorium Bagian Urea Kaltim-2 tanggal 1-14
Februari 2011. (untuk data %wt CO2 dan NH3 di HP Stripper dan
Down C. Reaktor).

3.1.2. Data Sekunder


Merupakan data yang diperoleh dari studi literatur umum maupun
dari unit urea Kaltim-2. Data sekunder tersebut adalah :
1. Flow rate inlet mengacu pada desain operasi.
2. Tekanan inlet dan outlet mengacu pada desain operasi.
3. Temperatur inlet dan outlet mengacu pada desain operasi.
4. Berat molekul (BM)
Laporan Tugas Khusus

5. Specific Heat (Cp)


6. Enthalpy fase liquid dan fase uap (Hl dan Hv)
7. Panas reaksi penguraian karbamat (Hr)
3.2. Metode Pengolahan Data
Dalam penyelesaian perhitungan tugas khusus ini, kami menggunakan
beberapa asumsi :
1. Asumsi temperatur inlet dan outlet kolom HP Stripper sesuai dengan
kondisi operasi yang disarankan.
2. Di dalam kolom HP Stripper hanya terjadi reaksi penguraian ammonium
carbamate, itupun reaksi di asumsikan sebagai reaksi irreversible.
3. Proses terjadi dalam keadaan steady-state.
4. CO2 sebagai limitting reactan, sehingga di dalam aliran bawah reaktor
tidak mengandung gas CO2 lagi, CO2 yang ada dalam aliran bawah HP
Stripper semuanya dalam bentuk ammonium carbamate.
5. Inert pada aliran inlet bawah HP Stripper tidak berpengaruh terhadap
proses stripping.
6. Laju perpindahan massa dihitung dari sisi CO2, sedangkan NH3 dianggap
mengikuti laju perpindahan massa CO2.

Foa Fia

xoa xia
HP Stripper

Fib Fob

xib xob

T
Laporan Tugas Khusus

Berikut adalah langkah-langkah penyelesaian tugas khusus ini:


1. Mengolah data logsheet panel control room untuk mencari persamaan
Mass rate steam sebagai fungsi tekanan dengan cara membuat grafik F
(FR 9902) vs P (PIC 9904), dari trendline didapatkan persamaan untuk
menghitung massa steam yang diperlukan dengan memasukkan tekanan
steam sesuai kondisi operasi yang disarankan untuk variasi rate pabrik dan
variasi tekanan steam dari 21 – 31 kg/cm2 .
2. Menghitung jumlah CO2 yang masuk ke unit HP Stripper berdasarkan
kondisi operasi yang disarankan.
3. Mengolah data laporan analisis harian laboratorium untuk mencari
persamaan perpindahan massa di kolom HP Stripper sebagai fungsi fraksi
mol CO2 di aliran inlet atas (Fia), dari trendline didapatkan persamaan
yang digunakan untuk meghitung jumlah mol yang berpindah dari fase
liquid ke fase gas.
4. Membuat neraca massa aliran-aliran HP Stripper.
5. Membuat neraca panas aliran-aliran HP Stripper.
6. Menghitung komposisi aliran keluar (Foa dan Fob) dengan men-trial neraca
massa dan neraca panas.
7. Mensimulasi komposisi aliran keluar (Foa dan Fob) dengan variasi rate
pabrik dan tekanan steam.
Laporan Tugas Khusus

BAB IV
HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PERHITUNGAN


4.1.1. Hasil Perhitungan Variasi Rate Inlet Atas HP Stripper
Tabel IV.1.1.1 Neraca Massa Aliran HP Stripper Tekanan 21 kg/cm2 Rate 100%
HP Stripper (302-C)
Inlet Bawah Inlet Atas Outlet Bawah Outlet Atas
x mol %wt x mol %wt x Mol %wt x mol %wt
CO2 0,9347 1333,295 95,9 0,1080 847,3 17,6 0,0643 248,2881 8,55 0,3574 1932,307 58,55
NH3 0 0 0 0,4697 3684,509 29,57 0,1285 496,5763 6,61 0,5896 3187,933 37,32
O2 0,0067 9,5683 0,005 0 0 0 0 0 0 0,0018 9,568274 0,21
N2 0,0491 69,9851 3,203 0 0 0 0 0 0 0,0129 69,9851 1,35
Biuret 0 0 0 0,0003 2,2622 0,11 0,0006 2,2622 0,18 0 0 0
Urea 0 0 0 0,1582 1240,588 35,14 0,3211 1240,588 58,25 0 0 0
H2O 0,0095 13,6082 4 0,2637 2068,824 17,58 0,4855 1875,55 26,42 0,0383 206,8824 2,56
Total 1 1426,457 100 1 7843,484 100 1 3863,265 100 1 5406,676 100
Laporan Tugas Khusus

Tabel IV.1.1.2. Neraca Massa Aliran HP Stripper Tekanan 21 kg/cm2 Rate 110%
HP Stripper (302-C)
Inlet Bawah Inlet Atas Outlet Bawah Outlet Atas
x mol %wt x mol %wt x Mol %wt x mol %wt
CO2 0,9347 1466,625 95,9 0,108 932,03 17,6 0,0866 401,2549 11,73 0,3591 1997,4 58,69
NH3 0 0 0 0,4698 4052,96 29,57 0,1732 802,5098 9,06 0,5843 3250,45 36,90
O2 0,0067 10,5251 0,005 0 0 0 0 0 0 0,0019 10,5251 0,22
N2 0,0491 76,9836 3,203 0 0 0 0 0 0 0,0138 76,9836 1,44
Biuret 0 0 0 0,0003 2,4884 0,11 0,0005 2,4884 0,17 0 0 0
Urea 0 0 0 0,1582 1364,647 35,14 0,2945 1364,647 54,38 0 0 0
H2O 0,0095 14,969 4 0,2638 2275,707 17,58 0,4452 2063,105 24,66 0,0409 227,5707 2,74
Total 1 1569,103 100 1 8627,832 100 1 4634,005 100 1 5562,93 100

Tabel IV.1.1.3. Neraca Massa Aliran HP Stripper Tekanan 21 kg/cm2 Rate 120%
HP Stripper (302-C)
Inlet Bawah Inlet Atas Outlet Bawah Outlet Atas
x mol %wt x mol %wt x Mol %wt x mol %wt
CO2 0,9347 1599,955 95,9 0,108 1016,76 17,6 0,1011 543,0183 13,85 0,3605 2073,696 58,82
NH3 0 0 0 0,4698 4421,411 29,57 0,2022 1086,037 10,7 0,5798 3335,374 36,55
O2 0,0067 11,4819 0,005 0 0 0 0 0 0 0,002 11,4819 0, 24
N2 0,0491 83,9821 3,203 0 0 0 0 0 0 0,0146 83,9821 1,52
Biuret 0 0 0 0,0003 2,7147 0,11 0,0005 2,7147 0, 16 0 0 0
Urea 0 0 0 0,1582 1488,706 35,14 0,2772 1488,706 51,79 0 0 0
H2O 0,0095 16,3299 4 0,2638 2482,589 17,58 0,419 2250,66 23,49 0,0432 248,2589 2,88
Total 1 1711,748 100 1 9412,181 100 1 5371,135 100 1 5752,794 100
Laporan Tugas Khusus

Tabel IV.1.1.4. Neraca Massa Aliran HP Stripper Tekanan 21 kg/cm2 Rate 130%
HP Stripper (302-C)
Inlet Bawah Inlet Atas Outlet Bawah Outlet Atas
x mol %wt x mol %wt x Mol %wt x mol %wt
CO2 0,9347 1733,284 95,9 0,108 1101,49 17,6 0,1112 676,1279 15,36 0,3617 2158,646 58,92
NH3 0 0 0 0,4698 4789,862 29,57 0,2223 1352,256 11,87 0,5759 3437,606 36,25
O2 0,0067 12,4388 0,005 0 0 0 0 0 0 0,0021 12,4388 0,25
N2 0,0491 90,9806 3,203 0 0 0 0 0 0 0,0152 90,9806 1,58
Biuret 0 0 0 0,0003 2,9409 0,11 0,0005 2,9409 0, 16 0 0 0
Urea 0 0 0 0,1582 1612,765 35,14 0,2652 1612,765 49,96 0 0 0
H2O 0,0095 17,6907 4 0,2638 2689,471 17,58 0,4009 2438,215 22,66 0,0451 268,9471 3
Total 1 1854,394 100 1 10196,53 100 1 6082,304 100 1 5968,619 100

Tabel IV.1.1.5. Neraca Massa Aliran HP Stripper Tekanan 21 kg/cm2 Rate 145%
HP Stripper (302-C)
Inlet Bawah Inlet Atas Outlet Bawah Outlet Atas
x mol %wt x mol %wt x Mol %wt x mol %wt
CO2 0,9347 1933,278 95,9 0,108 1228,585 17,6 0,1214 863,435 16,92 0,3631 2298,428 59,04
NH3 0 0 0 0,4698 5342,538 29,57 0,2428 1726,87 13,07 0,5712 3615,668 35,89
O2 0,0067 13,874 0,005 0 0 0 0 0 0 0,0022 13,874 0,26
N2 0,0491 101,4784 3,203 0 0 0 0 0 0 0,016 101,4784 1,66
Biuret 0 0 0 0,0003 3,2802 0,11 0,0005 3,2802 0,15 0 0 0
Urea 0 0 0 0,1582 1798,853 35,14 0,2529 1798,853 48,06 0 0 0
H2O 0,0095 19,7319 4 0,2638 2999,795 17,58 0,3824 2719,547 21,8 0,0474 299,9795 3,15
Total 1 2068,363 100 1 11373,05 100 1 7111,986 100 1 6329,428 100
Laporan Tugas Khusus

4.1.2. Hasil Perhitungan Variasi Tekanan Steam


Tabel IV.1.2.1. Neraca Massa Aliran HP Stripper Rate 145% Tekanan Steam 21 kg/cm2
HP Stripper (302-C)
Inlet Bawah Inlet Atas Outlet Bawah Outlet Atas
x mol %wt x mol %wt x Mol %wt x mol %wt
CO2 0,9347 1933,278 95,9 0,108 1228,585 17,6 0,1214 863,435 16,92 0,3631 2298,428 59,04
NH3 0 0 0 0,4698 5342,538 29,57 0,2428 1726,87 13,07 0,5712 3615,668 35,89
O2 0,0067 13,874 0,005 0 0 0 0 0 0 0,0022 13,874 0,26
N2 0,0491 101,4784 3,203 0 0 0 0 0 0 0,016 101,4784 1,66
Biuret 0 0 0 0,0003 3,2802 0,11 0,0005 3,2802 0,15 0 0 0
Urea 0 0 0 0,1582 1798,853 35,14 0,2529 1798,853 48,06 0 0 0
H2O 0,0095 19,7319 4 0,2638 2999,795 17,58 0,3824 2719,547 21,8 0,0474 299,9795 3,15
Total 1 2068,363 100 1 11373,05 100 1 7111,986 100 1 6329,428 100
Tabel IV.1.2.2. Neraca Massa Aliran HP Stripper Rate 145% Tekanan Steam 24 kg/cm2
HP Stripper (302-C)
Inlet Bawah Inlet Atas Outlet Bawah Outlet Atas
x mol %wt x mol %wt x Mol %wt x mol %wt
CO2 0,9347 1933,278 95,9 0,1080 1228,585 17,6 0,1082 724,5358 14,92 0,3613 2437,3277 58,89
NH3 0 0 0 0,4697 5342,538 29,57 0,2164 1449,0716 11,53 0,5771 3893,4665 36,34
O2 0,0067 13,874 0,005 0 0 0 0 0 0 0,0021 13,8740 0,24
N2 0,0491 101,4784 3,203 0 0 0 0 0 0 0,0150 101,4784 1,56
Biuret 0 0 0 0,0003 3,2802 0,11 0,0005 3,2802 0,16 0 0 0
Urea 0 0 0 0,1582 1798,853 35,14 0,2687 1798,8532 50,50 0 0 0
H2O 0,0095 19,7319 4 0,2637 2999,795 17,58 0,4062 2719,5474 22,90 0,0445 299,9795 2,96
Total 1 2068,363 100 1 11373,05 100 1 6695,2882 100 1 6746,1260 100
Tabel IV.1.2.3. Neraca Massa Aliran HP Stripper Rate 145% Tekanan Steam 27 kg/cm2
Laporan Tugas Khusus

HP Stripper (302-C)
Inlet Bawah Inlet Atas Outlet Bawah Outlet Atas
x mol %wt x mol %wt x Mol %wt x mol %wt
CO2 0,9347 1933,278 95,9 0,1080 1228,585 17,6 0,0918 572,8809 12,48 0,3595 2588,9825 58,74
NH3 0 0 0 0,4697 5342,538 29,57 0,1836 1145,7618 9,65 0,5828 4196,7762 36,79
O2 0,0067 13,874 0,005 0 0 0 0 0 0 0,0019 13,8740 0,23
N2 0,0491 101,4784 3,203 0 0 0 0 0 0 0,0141 101,4784 1,47
Biuret 0 0 0 0,0003 3,2802 0,11 0,0005 3,2802 0,17 0 0 0
Urea 0 0 0 0,1582 1798,853 35,14 0,2883 1798,8532 53,46 0 0 0
H2O 0,0095 19,7319 4 0,2637 2999,795 17,58 0,4358 2719,5474 24,24 0,0417 299,9795 2,78
Total 1 2068,363 100 1 11373,05 100 1 6240,3236 100 1 7201,0906 100

Tabel IV.1.2.4. Neraca Massa Aliran HP Stripper Rate 145% Tekanan Steam 30 kg/cm2
HP Stripper (302-C)
Inlet Bawah Inlet Atas Outlet Bawah Outlet Atas
x mol %wt x mol %wt x Mol %wt x mol %wt
CO2 0,9347 1933,278 95,9 0,1080 1228,585 17,6 0,0712 409,2017 9,52 0,3579 2752,6618 58,59
NH3 0 0 0 0,4697 5342,538 29,57 0,1423 818,4034 7,36 0,5882 4524,1346 37,21
O2 0,0067 13,874 0,005 0 0 0 0 0 0 0,0018 13,8740 0,21
N2 0,0491 101,4784 3,203 0 0 0 0 0 0 0,0132 101,4784 1,37
Biuret 0 0 0 0,0003 3,2802 0,11 0,0006 3,2802 0,18 0 0 0
Urea 0 0 0 0,1582 1798,853 35,14 0,3129 1798,8532 57,06 0 0 0
H2O 0,0095 19,7319 4 0,2637 2999,795 17,58 0,4730 2719,5474 25,88 0,0390 299,9795 2,61
Total 1 2068,363 100 1 11373,05 100 1 5749,2859 100 1 7692,1283 100
Tabel IV.1.2.5. Neraca Massa Aliran HP Stripper Tekanan Rate 145% Steam 31 kg/cm2
Laporan Tugas Khusus

HP Stripper (302-C)
Inlet Bawah Inlet Atas Outlet Bawah Outlet Atas
x mol %wt x mol %wt x Mol %wt x mol %wt
CO2 0,9347 1933,278 95,9 0,1080 1228,585 17,6 0,0624 347,1469 8,29 0,3573 2814,7166 58,54
NH3 0 0 0 0,4697 5342,538 29,57 0,1248 694,2938 6,40 0,5900 4648,2442 37,35
O2 0,0067 13,874 0,005 0 0 0 0 0 0 0,0018 13,8740 0,21
N2 0,0491 101,4784 3,203 0 0 0 0 0 0 0,0129 101,4784 1,34
Biuret 0 0 0 0,0003 3,2802 0,11 0,0006 3,2802 0,18 0 0 0
Urea 0 0 0 0,1582 1798,853 35,14 0,3234 1798,8532 58,56 0 0 0
H2O 0,0095 19,7319 4 0,2637 2999,795 17,58 0,4889 2719,5474 26,56 0,0381 299,9795 2,55
Total 1 2068,363 100 1 11373,05 100 1 5563,1215 100 1 7878,2926 100
Laporan Tugas Khusus

4.2. PEMBAHASAN
Tujuan utama penggunaan unit HP Stripper ini adalah untuk me-
recycle reaktan-reaktan yang tidak tersintesis kembali ke dalam syntesis loop.
Reaktan-reaktan yang ingin di-recycle adalah gas CO2 dan gas NH3 yang
mana pada aliran bawah reaktor gas CO2 dan NH3 ini sebagian berwujud
sebagai ammonium carbamate.
Ammonium carbamate terlarut bersama-sama urea dan biuret di
dalam air, maka tidak bisa digunakan proses pemisahan sederhana, seperti
distilasi ataupun kolom separator biasa. Oleh karena itu digunakan unit HP
Stripper untuk memisahkan ammonium carbamate dari larutan, dengan cara
menguraikan ammonium carbamate menjadi senyawa-senyawa
pembentuknya, yaitu gas CO2 dan gas NH3.
Penguraian ammonium carbamate menjadi senyawa pembentuknya
sama saja dengan kebalikan reaksi pembentukan ammonium carbamate yang
terdapat di unit HP carbammate condenser, dimana untuk menguraikan reaksi
tersebut dibutuhkan sejumlah panas, karena reaksi penguraian ammonium
carbamate adalah reaksi endotermis. Kebutuhan panas disuplai dari steam
yang lewat pada shell side unit HP Stripper. Kemudian gas CO2 dan gas NH3
hasil penguraian ammonium carbamate dipisahkan dari larutan dengan cara
men-stripping gas-gas ini dengan menggunakan gas CO2 fresh.
Untuk mengetahui seberapa mampu unit HP Stripper memisahkan
gas CO2 dan NH3, maka dalam tugas khusus ini kami mensimulasikan kinerja
unit HP Stripper dengan variasi rate pabrik dan variasi tekanan steam.
Untuk menyelesaikan permasalahan, langkah pertama yang
dilakukan adalah mencari persamaan mass rate steam sebagai fungsi tekanan
pada control valve di Steam Drum.
Laporan Tugas Khusus

Dari hasil pengamatan pada logsheet, kami mendapatkan grafik


sebagai berikut:

Grafik IV.2.1. Mass rate Steam sebagai Fungsi Tekanan

Titik-titik hasil pengamatan kami dekati dengan trendline tipe


power, sehingga dihasilkan persamaan mass rate steam sebagai fungsi
tekanan steam drum dengan error yang cukup kecil. Persamaan ini kami
gunakan untuk mencari mass rate steam yang lewat pada unit HP Stripper.
Perhitungan mass rate steam ini sangat penting, sebab panas yang
digunakan untuk reaksi penguraian ammonium carbamate diperoleh dari
panas laten steam yang masuk pada unit HP Stripper. Sehingga semakin besar
mass rate steam yang diberikan, maka panas yang bisa dimanfaatkan oleh
penguraian ammonium carbamate akan semakin besar juga.
Langkah kedua penyelesaian permasalahan adalah menghitung
jumlah CO2 yang masuk ke unit HP Stripper. Hal ini dilakukan karena tidak
adanya indikator flow pada aliran inlet gas CO2 yang masuk HP Stripper.
Perhitungan umpan CO2 menggunakan asumsi bahwa komposisi CO2 yang
masuk dari unit ammonia hanya terdiri dari CO2 dan H2 serta komposisi udara
terdiri dari 79% N2 dan 21% O2.
Laporan Tugas Khusus

Langkah ketiga adalah dengan membuat persamaan perpindahan


massa CO2 sebagai fungsi fraksi mol CO2 pada aliran liquid. Dari data hasil
perhitungan didapatkan grafik berikut:

Grafik IV.2.2. Perpindahan Massa sebagai Fungsi Fraksi Mol Aliran Liquid

Titik-titik tersebut kami dekati dengan trendline linier dan


memberikan kesalahan yang kecil sehingga persamaan tersebut dapat kami
gunakan untuk menghitung perpindahan massa gas CO2 dari fase liquid ke
fase gas.
Kami menggunakan laju perpindahan massa sebagai fungsi fraksi
mol, karena perpindahan massa akan sebanding dengan banyaknya mol suatu
komponen dalam sejumlah volume pelarut, banyaknya mol ini tentunya akan
sebanding dengan fraksi mol komponen itu di dalam pelarut tersebut.
Berdasarkan grafik IV.2.2, dapat disimpulkan bahwa laju
perpindahan massa akan sebanding dengan fraksi mol komponen (CO2) yang
ada di fase liquidnya.
Setelah mengetahui dua persamaan di atas, maka perhitungan
neraca massa dan neraca panas unit HP Stripper baru bisa dilakukan. Dalam
perhitungan neraca massa dan neraca panas ini kami menggunakan beberapa
penyederhanaan masalah:
1. Temperatur outlet kolom HP Stripper diasumsikan sama dengan
temperatur outlet pada desain.
Laporan Tugas Khusus

Temperatur outlet kolom ini sebenarnya merupakan fungsi yang sangat


kompleks, karena tergantung kepada rate inlet atas maupun bawah kolom,
temperatur inlet, komposisi ammonium carbamate inlet atas kolom, mass
rate steam suplai, reaksi samping (hidrolisis urea dan pembentukan biuret)
serta transfer panas antar fase di dalam kolom. Untuk menyelesaikan
persamaan temperatur outlet sebagai fungsi-fungsi yang disebut diatas
tentu saja membutuhkan data-data, variabel-variabel serta persamaan yang
tidak sedikit, oleh karena itu temperatur outlet unit HP Stripper
diasumsikan sama dengan temperatur operasi yang disarankan.
2. Di dalam kolom HP Stripper hanya terjadi reaksi penguraian ammonium
carbamate, itupun reaksi di asumsikan sebagai reaksi irreversible.
Sebenarnya reaksi yang ada di dalam kolom HP Stripper sendiri adalah,
reaksi penguraian ammonium carbamate, reaksi hidrolisis urea, dan reaksi
pembentukan biuret. Dua reaksi yang disebutkan terakhir sangat berkaitan
dengan point pertama, yaitu masalah temperatur. Dimana rate dua rekasi
ini akan meningkat dengan meningkatnya temperatur pada bagian bawah
kolom HP Stripper.
Kemudian rekasi penguraian ammonium carbamate yang sesungguhnya
reversible diasumsikan sebagai reaksi irreversible, dikarenakan kondisi
didalam kolom sendiri selalu dijaga agar tidak terjadi kesetimbangan.
3. CO2 sebagai limitting reactan, sehingga di dalam aliran bawah reaktor
tidak mengandung gas CO2 lagi, CO2 yang ada semuanya dalam bentuk
ammonium carbamate.
Proses pembentukan ammonium carbamate itu sendiri terjadi di dua unit,
yaitu di unit HPCC dan unit reaktor, sehingga dengan NH3 yang berlebih
diharapkan semua CO2 yang masuk ke syntesis loop telah bereaksi semua
menjadi ammonium carbamate.
4. Laju perpindahan massa dihitung dari sisi CO2, sedangkan NH3 dianggap
mengikuti laju perpindahan massa CO2 itu
Laporan Tugas Khusus

Berdasarkan kesetimbangan reaksi penguraian ammonium karbamat,


fraksi mol NH3 di fase liquid pasti lebih besar dari fraksi mol CO2 dan
bahwa dalam proses stripping digunakan gas CO2 (yang akhirnya
membuat tekanan parsial NH3 di fase gas akan jauh lebih kecil dari
tekanan parsial CO2) maka dapat diasumsikan bahwa rate perpindahan
massa NH3 ini akan sama dengan rate perpindahan massa CO2 itu sendiri.
Perhitungan neraca massa dan neraca panas sendiri mula-mula
dibuat berdasarkan data-data operasi yang disarankan, kemudian dilakukan
simulasi dengan variasi rate pabrik dan variasi tekanan steam. Simulasi ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa baik, dan seberapa efisien unit HP
Stripper itu memisahkan gas yang terlarut dalam aliran liquid.
Tabel IV.1.1 Effisiensi HP Stripper dengan Variasi Rate Pabrik dengan
P=21kg/cm2
Rate Pabrik Efisiensi (%)
100 83,32
110 77,27
120 73,27
130 70,46
145 67,56
Laporan Tugas Khusus

Grafik IV.1.1 Efisiensi HP Stripper dengan Variasi Rate Pabrik dengan


P=21kg/cm2
Simulasi dengan variasi rate pabrik pada tekanan steam operasi yang
disarankan menghasilkan grafik IV.1.1. dilihat dari grafik, semakin
meningkatnya rate pabrik, maka efisiensi dari HP Stripper juga akan semakin
menurun.
Penurunan efisiensi ini disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah
NH3 yang harus di-strip ke fase gas. Rate pabrik yang meningkat otomatis
meningkatkan jumlah komponen yang terdapat dalam umpan. Dengan kata
lain, semakin tinggi beban HP Stripper ini, maka efisiensi juga akan semakin
menurun.
Tabel IV.2.1. Perbandingan Rate Pabrik dengan Banyaknya Umpan NH3
Rate Pabrik Umpan NH3 (kg)
100 62636,653
110 68900,318
120 75163,983
130 81427,648
145 90823,146

Tabel IV.1.2 Effisiensi HP Stripper Rate Pabrik 145 % dengan Variasi


Tekanan Steam
Tekanan Steam
Efisiensi (%)
(kg/cm2)
21 67,56428
24 71,28378
27 75,84243
30 81,46526
31 83,82128
Laporan Tugas Khusus

Grafik IV.1.2 Efisiensi HP Stripper Rate Pabrik 145% dengan Variasi


Tekanan Steam
Simulasi dengan variasi tekanan steam menghasilkan grafik IV.4.
Dengan meningkatnya tekanan steam, maka jumlah steam juga akan naik.
Jumlah steam yang semakin banyak menyebabkan penguraian ammonium
carbamate menjadi gas CO2 dan gas NH3 juga akan semakin meningkat.
Dapat pula dikatakan bahwa laju perpindahan massa komponen dari fase
liquid ke fase gas semakin meningkat. Hal ini terjadi karena reaksi
penguraian ammonium carbamat merupakan reaksi endotermis yang
membutuhkan suplai panas, semakin banyak panas yang disuplai maka
penguraian akan berlangsung dengan baik. Dimana fungsi steam sendiri
adalah sebagai penyuplai panas tersebut. Sehingga tekanan steam yang
semakin meningkat dapat meningkatkan efisiensi dari kerja HP Stripper.

Tabel IV.2.2. Perbandingan Tekanan Steam, Jumlah Steam, serta Mol yang
Ter-Stripping
P Steam Jumlah Steam Mol Terstripping
(kg/cm2) (kg) (kmol)
21 62340,37 365,1499
24 80022,9057 504,0491
Laporan Tugas Khusus

27 99740,039 655,7042
30 121460,773 819,3832
31 129141,451 876,4318

Dari uraian di atas untuk mendapatkan efisiensi diatas 80% dengan


rate pabrik 145%, dibutuhkan tekanan steam 30 kg/cm2. Akan tetapi unit 302
JT yang menyuplai kebutuhan steam di unit HP Stripper hanya mampu
menyuplai hingga tekanan steam 25 kg/cm2.

Tabel IV.2.3. Perbandingan Tekanan Steam, Jumlah Steam, serta Efisiensi


kerja HP Stripper
Rate Pabrik Tekanan Steam Jumlah Steam Efisiensi
100 20,2 57973,08 80,6
105 21,4 64579,26 81,2
110 22,2 69167,07 80,5
115 23,4 76322,56 80,9
120 24,2 81274,45 80,4
125 25 86370,83 79,8

Dari hasil perhitungan dengan tekanan steam 25 kg/cm2 jumlah


steam yang didapatkan sebesar 86370,83 kg/jam. Untuk mendapatkan
efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi produk yang diharapkan maka rate
maksimum yang dapat dicapai adalah rate pabrik 125%.
Laporan Tugas Khusus

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
1. Dengan kondisi temperatur dan komposisi yang sesuai desain, dibutuhkan
steam sebanyak 62340,37 kg kg/jam (tekanan 21 kg/cm2) untuk men-
striping 599,0119 kmol ammonium carbamat dengan efisiensi 83.32%.
2. Dengan kondisi desain, memungkinkan mendapatkan efisiensi sebesar
80% untuk rate 145%. Dengan kondisi :
P Steam Massa Steam n stripping CO2 NH3 O2 N2 Biuret Urea H2O
(kg/cm2) (kg) (kmol) (%wt) (%wt) (%wt) (%wt) (%wt) (%wt) (%wt)
30 121460,773 819,3832 9,51 7,36 0 0 0,1 57,06 25,88
3. Dari hasil perhitungan peningkatan tekanan steam akan meningkatkan
efisiensi HP Stripper.
Tekanan Steam
Efisiensi (%)
(kg/cm2)
21 67,56428
24 71,28378
27 75,84243
30 81,46526
31 83,82128

5.2. Saran
1. Jika menghendaki kenaikan rate pabrik tanpa mengubah spesifikasi
peralatan sebaiknya pabrik dioperasikian pada rate 125%, karena unit 302
JT yang menyuplai kebutuhan steam di unit HP Stripper hanya mampu
menyuplai hingga tekanan steam 25 kg/cm2. Kondisinya:
P Steam Massa Steam n stripping CO2 NH3 O2 N2 Biuret Urea H2O
(kg/cm2) (kg) (kmol) (%wt) (%wt) (%wt) (%wt) (%wt) (%wt) (%wt)
25 86370,83 666,3336 10,4 8,03 0 0 0,17 55,99 25,39
Laporan Tugas Khusus

2. Jika menghendaki efisiensi 80% dengan rate pabrik 145% tekanan steam
yang dibutuhkan sebesar 30 kg/cm2, akan tetapi memerlukan safety yang
lebih, karena tekanan tersebut sudah mendekati batas kemampuan HP
Stripper dalam menerima tekanan.
Laporan Tugas Khusus

DAFTAR PUSTAKA

1984, Final Job Specification for Kaltim-2 Ammonia-Urea Project, Volume 1,


The M.W. Kellogg, Co., PT Pupuk Kalimantan Timur
1988, Petunjuk Operasi Urea Kaltim-2, PT Pupuk Kalimantan Timur
Departemen Operasi Kaltim-2, Hand Out Training Bagian Urea-2, PT Pupuk
Kalimantan Timur
Smith, J.M., Vannes, H.C., 2001, Chemical Enginering Thermodynamic, 6th ed.,
Mc Graw Hill Book Co., New York
Perry, R.H., 2008, Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 8th ed., Mc Graw Hill
Book Co., New York
Laporan Tugas Khusus

CONTOH PERHITUNGAN

Contoh perhitungan dibawah ini untuk variabel rate 100% CO2, basis 1 jam
operasi dan data- data yang sesuai dengan desain operasi adalah sebagai berikut :
a. Aliran inlet atas HP Stripper
 Fia : 211825 kg
 Wt % CO2 : 17,6
 Wt % NH3 : 29,57
 Wt % Biuret : 0,11
 Wt % Urea : 35,14
 Wt % H2O : 17,58
 Tia : 183 °C
b. Aliran inlet bawah HP Stripper
 Fib : 61237 kg
 Wt % CO2 : 95,8
 Wt % O2 : 0,5
 Wt % N2 : 3,2
 Wt % H2O : 0,4
 Tib : 120 °C
c. Aliran Steam
 P Steam drum : 21 kg/cm2
d. Aliran outlet bawah HP Stripper
 Tob : 165 °C
e. Aliran outlet atas HP Stripper
 Toa : 187 °C

A.1. Menghitung Mass Rate Steam sebagai Fungsi Tekanan Steam Drum.
Laporan Tugas Khusus

Membuat grafik mass rate steam vs tekanan steam drum berdasarkan data log
sheet tanggal 1 – 14 Februari 2011. Dari grafik di tarik trendline tipe power
(trendline ini paling sesuai dilihat dari eror yang ditunjukkan dari kecil).
Dari grafik yang dibuat, diperoleh persamaan:
msteam = 0,03*P1,87 (A.1.1)

Maka,
msteam = 0,03*(21)1,87
msteam = 62340,37 kg

A.2. Mennghitung Jumlah CO2 yang Masuk ke Unit HP Stripper


Asumsi:
1. Komposisi CO2 yang masuk dari unit ammonia hanya terdiri dari CO2
dan H2.
2. Komposisi udara terdiri dari 79% N2 dan 21% O2.

Perhitungan berikut sesuai dengan desain:


F1 (Fl-64) = 7,6 x 4000 Nm3, %volume CO2 98,54
F2 (FIC-9103) = 7,435 x 250 Nm3
A.2.1. Menghitung mol CO2 di F3

(A.2.1)
A.2.2. Menghitung mol N2 di F3

(A.2.2)
Laporan Tugas Khusus

A.2.3. Menghitung mol N2 di F3

(A.2.3)

Komposisi mol di F3
Komponen kmol
CO2 1336,493
H2O 19,80191
N2 65,51318
O2 17,4149

H2 bereaksi dengan O2 di H2 Converter menurut reaksi:


H2 + ½O2 H2O
Jadi komposisi F3 yang masuk stripper dapat dicari dengan persamaan:
A.2.4 Menghitung berat CO2 masuk HP Stripper
(A.2.4)
A.2.5 Menghitung berat H2 masuk HP Stripper
(A.2.5)
A.2.6 Menghitung berat O2 masuk HP Stripper
(A.2.6)

A.2.7. Menghitung berat N2 masuk HP Stripper


(A.2.7)
Jadi komposisi berat F3 yang masuk ke HP Stripper adalah :

Komponen Berat (kg)


CO2 58805,7
H2O 356,4344
N2 1834,369
O2 240,4461
Laporan Tugas Khusus

A.3. Menghitung Laju Perpindahan Massa CO2 sebagai Fungsi Fraksi Mol
di Fase Liquid
Membuat grafik rate perpindahan massa CO2 (mol CO2 stripping) vs fraksi mol
CO2 di fase liquid. Fraksi berat inlet atas dan fraksi berat inlet bawah berdasarkan
data analisis harian laboratorium tanggal 1 – 14 Februari 2011.

A.3.1. Menghitung mol CO2 pada Fia


mia CO2 = Xia CO2*Fia (A.3.1)
mia CO2 = 17,6*211825/100
mia CO2 = 37281 kg

nia CO2= mia CO2/BM CO2 (A.3.2)


nia CO2 = 37281/44.
nia CO2 = 847,11 kmol

A.3.2. Menghitung fraksi mol CO2 pada Fia


xia CO2 = nia CO2/nia total (A.3.3)
dari data desain,
nia total = 7779,4 kmol
xia CO2 = 847,11/7779,4
xia CO2 = 0,1089

A.3.3. Menghitung mol CO2 pada Fob


mob CO2 = Xob CO2*Fob (A.3.4)
harga fraksi mol, mol total, mass rate diperoleh dari data desain.
mob CO2 = 10,22*130899/100
mob CO2 = 13378 kg
Laporan Tugas Khusus

nob CO2 = mob CO2/BM CO2 (A.3.5)


nob CO2 = 13378/44
nob CO2 = 304
A.3.4. Menghitung fraksi mol CO2 pada Fob
xob CO2= nob CO2/nob total (A.3.6)

dari data desain,


nob total = 4004,12 kmol

xob CO2 = 304/4004,12


xob CO2 = 0,0759

A.3.5. Menghitung jumlah CO2 yang ter-strip ke atas kolom


nstrip = nia - nob (A.3.7)

nstrip = 847.11 – 304


nstrip = 543.11 kmol

Data-data hasil pengamatan pada analisis laboratorium pada tanggal 1 – 14


Februari 2011 yang lain dihitung dengan cara yang sama, kemudian di plot grafik
nstrip vs xia.. Dari plot data data tersebut di dapatkan persamaan:
nstrip = 7306*xia-155 (A.3.8)

A.4. Membuat Neraca Massa Aliran Sistem

HP Stripper (302-C)
Fib Fia Fob Foa Fkonsumsi Fgenerasi Fstripping
xib nib xia nia xob nob xoa noa nkonsumsi ngenerasi nstripping
CO2 0,93 1333,295 0,108 847,3 - - - - - - -
Laporan Tugas Khusus

NH3 0 0 0,469 3684,509 - - - - - - -


O2 0,0067 9,568 0 0 - - - - - - -
N2 0,049 69,985 0 0 - - - - - - -
biuret 0 0 0,0003 2,262 - - - - - - -
Urea 0 0 0,158 1240,588 - - - - - - -
H2O 0,009 13,608 0,263 2068,824 - - - - - - -
Total 1 1426,457 1 7843,484 - - - - - - -
Dengan sistem steady-state, maka
Neraca massa total:
Fia + Fib + Fgenerasi = Fob + Foa + Fkonsumsi

Sementara neraca massa komponen:


xia*Fia + xib*Fib + ngenereasi = xob*Fob + xoa*Foa + nkonsumsi (A.4.1)

Dengan adanya proses stipping dan beberapa asumsi, maka


Neraca massa komponen CO2 menjadi:
xoa*Foa = xia*Fia + nstrip – xob*Fob (fase gas) (A.4.2)
xob*Fob = xia*Fia - nstrip (fase liquid) (A.4.3)

Neraca massa komponen NH3 menjadi:


xoa*Foa = xia*Fia + (2 x nstrip) – mol NH3 yang terurai (fase gas) (A.4.4)
xob*Fob = xia*Fia – (2 x nstrip) – mol NH3 sisa yang terurai (fase liquid)(A.4.5)

dimana :
n generasi = Rate mol banyaknya CO2 dan NH3 yang
terbentuk akibat penguraian ammonium carbamate
n konsumsi = Rate mol banyaknya ammonium carbamate yang
terurai menjadi CO2 dan NH3
n stripping = Rate perpindahan massa komponen dari fase liquid
ke fase gas

A.5. Membuat Necara Panas Sistem


Laporan Tugas Khusus

Karena sistem steady-state maka tidak ada akumulasi, maka:


Qmasuk sistem = Qkeluar sistem + Qreaksi
dimana,
Qmasuk sitem = QFia + QFib + Qsteam
Qkeluar sistem = QFob + QFoa

Sehingga persamaan menjadi:


QFia + QFib + Qsteam = QFob + QFoa + Qreaksi
atau,
Qreaksi = (QFia + QFib + Qsteam) – (QFob + QFoa) (A.5.1)

A.5.1. Menghitung Qmasuk sistem


A.5.1.1. Menghitung Qfia
Harga QFia ini dapat dihitung dari panas sensible-nya dengan Treff
25°C
Inlet Atas HP Stripper (302-C)
Komp xia nia A B C D Q
CO2 0,108 847,3 5,457 1,05E-03 0 -115700 790,223 1330408
NH3 0,469 3684,509 3,578 3,02E-03 0 -1,86E+04 723,5867 5297464
O2 0 0 0 0
N2 0 0 0 0
biuret 0,0003 2,262 0 0
Urea 0,158 1240,588 41,4 102053
H2O 0,263 2068,824 3,47 1,45E-03 0 12100 648,6996 2666644
Total 1 7843,484 2203,91 9396570

Harga Cp komponen ini dihitung dengan persamaan:


2 2 3 3
∫Cp/R ∆T = ATreff(Φ – 1)+(B/2)Treff (Φ – 1)+(C/3)Treff3 (Φ – 1)+(D/Treff)*((Φ-1)/Φ)

dengan,
Φ = Tia/Treff
Kemudian, harga QFia dihitung dengan persamaan:
Laporan Tugas Khusus

QFia = nia*R*∫Cp/R ∆T (A.5.2)

dengan
R = 1.987 kcal/kmol K
Dengan demikian didapat harga QFia = 9396570 kcal

A.5.1.2. Menghitung QFib


Dengan cara yang sama dengan menghitung QFia , sehingga didapat:
Inlet Bawah HP Stripper (302-C)
Komp xib nib A B C D Q
CO2 0,93 1333,295 5,457 1,05E-03 0 -115700 459,0256 1216077
NH3 0 0 0 0
O2 0,0067 9,568 3,639 5,06E-04 0 -22700 343,8995 6538,272
N2 0,049 69,985 3,28 5,93E-04 0 4000 334,3084 46489,06
biuret 0 0 0 0
Urea 0 0 0 0
H2O 0,009 13,608 3,47 1,45E-03 0 12100 387,0578 10465,86
Total 1 1426,457 1524,291 1279571

Dengan demikian didapat harga QFib = 1279571 kcal

A.5.1.3. Menghitung Qsteam


Qsteam dihitung dengan persamaan:
Qsteam = msteam*λ (A.5.3)

Dimana msteam didapat dari (A.1.1)


Sedangkan λ dicari dengan persamaan:
λ = ∆Hv – ∆Hl (A.5.4)
harga ∆Hv dan ∆Hl diperoleh dari hasil interpolasi pada steam table, untuk
saturated steam pada P = 21 kg/cm2, harga λ = 1883,643 kJ/kg
sehingga,
Qsteam = 62340,37 *1883,643 /4.184
Laporan Tugas Khusus

Qsteam = 28046957 kcal

A.5.2. Menghitung Qkeluar sistem


Untuk menghitung Qkeluar sistem, kita harus mengetahui komposisi komponen yang
ada di aliran keluar (baik Foa maupun Fob).
Untuk mencari komposisi Foa dan Fob, kita men-trial harga nkonsumsi CO2 pada
neraca massa.
Trial 1, nkonsumsi T1 = 800 kmol
Sementara
xkonsumsi = nkonsumsi/niatot (A.5.5)
maka,
xkonsumsi T1 = 800/7779.35
xkonsumsi T1 = 0.101995

Dengan persamaan (A.3.8), didapat


nstrip T1 = 590,1731 kmol
Dengan adanya nstrip ini kemudian neraca massa aliran keluar kolom bisa ditulis:
Outlet Bawah HP Stripper (302-C)
Komp xob nob A B C D Q
CO2 0,0643 248,2881 5,457 0,00105 0 -115700 693,9762 1216077
NH3 0,1285 496,5763 3,578 3,02E-03 0 -18600 636,56 0
O2 0 0 0 6538,272
N2 0 0 0 46489,06
biuret 0,0006 2,2622 0 0
Urea 0,3211 1240,588 40,2 0
H2O 0,4855 1875,55 3,47 0,00145 0 12100 573,4825 10465,86
Total 1 3863,265 1944,219 1279571

Outlet Atas HP Stripper (302-C)


Komp xoa noa A B C D Q
CO2 0,3574 1932,307 5,457 0,00105 0 -115700 811,7686 3102534
NH3 0,5896 3187,933 3,578 0,00302 0 -18600 743,0766 4680878
O2 0,0018 9,568274 3,639 5,06E-04 0 -22700 593,7587 11288,64
N2 0,0129 69,9851 3,28 5,93E-04 0 4000 572,4962 79611,53
biuret 0 0 0 0
Laporan Tugas Khusus

Urea 0 0 0 0
H2O 0,0383 206,8824 3,47 0,00145 0 12100 665,4668 273557
Total 1 5406,676 3386,567 8147869
Dengan ini didapat harga
QFob = 1279571 kcal
QFoa = 8147869 kcal
Dari persamaan (A.5.1), didapat harga
Qreaksi = 27333939 kcal

A.6. Menghitung Banyaknya Ammonium Carbamate yang Terurai


Ammonium carbamate yang terurai ini dapat dihitung dengan:
nkonsumsi = Qreaksi/∆Hreaksi (A.6.1)
Dimana
∆Hreaksi = 33760 kcal/kmol
Maka
nkonsumsi C1= 809,6546 kmol

dengan (A.5.5) dan (A.3.8) di dapat


nstrip C1 = 5991721 kmol

padahal saat trial,


nkonsumsi T1 = 800 kmol

Dari sini hasil perhitungan berbeda dengan nilai trial kita diawal, sehingga trial
harus di ulang kembali dan langkah perhitungan di ulang agar nilai trial
mendekati atau sama persis dengan hasil perhitungan.

Setelah beberapa kali Trial, didapatkan


nstrip Tn = nstrip Cn = 599,0119 kmol
Laporan Tugas Khusus

Sehingga neraca massanya dapat ditulis kembali:


HP Stripper (302-C)
Inlet Bawah Inlet Atas Outlet Bawah Outlet Atas
x mol %wt x mol %wt x Mol %wt x mol %wt
CO2 0,9347 1333,295 0,959 0,1080 847,3 0,176 0,0643 248,2881 0,0855 0,3574 1932,307 0,5855
NH3 0 0 0 0,4697 3684,509 0,2957 0,1285 496,5763 0,0661 0,5896 3187,933 0,3732
O2 0,0067 9,5683 0,005 0 0 0 0 0 0 0,0018 9,568274 0,0021
N2 0,0491 69,9851 0,03203 0 0 0 0 0 0 0,0129 69,9851 0,0135
biuret 0 0 0 0,0003 2,2622 0,0011 0,0006 2,2622 0,0018 0 0 0
Urea 0 0 0 0,1582 1240,588 0,3514 0,3211 1240,588 0,5825 0 0 0
H2O 0,0095 13,6082 0,004 0,2637 2068,824 0,1758 0,4855 1875,55 0,2642 0,0383 206,8824 0,0256
Total 1 1426,457 1 1 7843,484 1 1 3863,265 1 1 5406,676 1
Laporan Tugas Khusus

A.7. Menghitung Efisiensi HP Stripper


Efisiensi HP Stripper dihitung dengan persamaan:

(A.7.1)

Maka effisiensi pada contoh penyelesaian ini adalah:

Efisiensi = 83.32%

A.8. Melakukan Simulasi dengan Varibel rate Fia


Langkah penyelesaian sama persis dengan contoh perhitungan di atas
A.9. Melakukan Simulasi dengan Variabel Tekanan Steam
Langkah penyelesaian sama persis dengan contoh perhitungan di atas
Laporan Tugas Khusus

ALGORITMA PERHITUNGAN

Membuat persamaan mass rate


steam vs tekanan steam
FR-9902 vs PIC 9904

Membuat persamaan perpindahan Menghitung neraca massa aliran


massa vs fraksi mol CO2 inlet atas keluar HP Stripper
n stripping vs xia CO2

Menghitung Q keluar sistem


Menghitung neraca massa aliran Qkeluar sistem= QFob + QFoa
masuk HP Stripper
QFoa dan QFob dihitung dengan pers:
QFoa/b = noa/b*R*∫Cp/R ∆T
Menghitung Q masuk sistem
Qmasuk sitem = QFia + QFib + Qsteam
Menghitung Qreaksi
QFia dan QFib dihitung dengan pers: Qreaksi = (QFia + QFib + Qsteam) – (QFob + QFoa)
QFia/b = nia/b*R*∫Cp/R ∆T

Qsteam dihitung dengan pers:


Qsteam = msteam*λ Menghitung banyaknya ammonium
karbamat yang terurai
nkonsumsi = Qreaksi/ΔHreaksi
Menghitung Q keluar sistem
Qkeluar sistem = QFob + QFoa

Mencari komposisi Foa dan Fob: nkonsumsi hitung = nkonsumsi


Trial nkonsumsi, trial
nkonsumsi= Rate mol banyaknya
ammonium carbamate yang terurai nkonsumsi hitung = nkonsumsi
menjadi CO2 dan NH3 trial

Menghitung efisiensi HP Stripper


xkonsumsi = nkonsumsi /nia total

Melakukan simulasi dengan variasi rate


pabrik dan tekanan steam

Anda mungkin juga menyukai