PENDAHULUAN
kita pun pernah mengalami vertigo ini. Kata vertigo berhasal dari bahasa
wanita lebih banyak dari pada pria. Vertigo juga lebih sering terdapat pada
manifertasi dari kejadian atau trauma lain. Misalnya adanya cidera kepala
ringan . Salah satu akibat dari kejadian atau trauma tersebut ialah seseorang
karena jika dibiarkan begitu saja akan menganggu sistem lain yang ada di
tubuh dan juga sangat merugikan klien karena rasa sakit atau pusing yang
begitu hebat.Terkadang klien dengan vertigo ini sulit untuk membuka mata
1
1.2.2 Bagaimana Etiologidari Vertigo?
1.3 Tujuan
2
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
seperti mau jatuh atau rasa ditarik menjauhi bidang vertikal. Pada
2.2 Etiologi
3
a. Benigna Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
b. Meniere Desease
d. Otitis Media
c. Gangguan visus
d. Gangguan serebelum
f. Multiple sklerosis
g. Vertigo servikal
b. Aritmia kordis
c. Penyakit koroner
d. Infeksi
e. glikemia
a. Depresi
b. Fobia
c. Anxietas
4
d. Psikosomatis
5. Fisiologik
yaitu mual, muntah, rasa kepala berat, nafsu makan turun, lelah, lidah
pucat dengan selaput putih lengket, nadi lemah, puyeng (dizziness), nyeri
Pasien Vertigo akan mengeluh jika posisi kepala berubah pada suatu
berputar jika akan ke tempat tidur, berguling dari satu sisi ke sisi lainnya,
bangkit dari tempat tidur di pagi hari, mencapai sesuatu yang tinggi atau
5-10 detik. Kadang-kadang disertai rasa mual dan seringkali pasien merasa
menimbulkan vertigo. Vertigo tidak akan terjadi jika kepala tegak lurus
atau berputar secara aksial tanpa ekstensi, pada hampir sebagian besar
pasien, vertigo akan berkurang dan akhirnya berhenti secara spontan dalam
5
Pada anamnesis, pasien mengeluhkan kepala terasa pusing berputar
pada perubahan posisi kepala dengan posisi tertentu. Secara klinis vertigo
terjadi pada perubahan posisi kepala dan akan berkurang serta akhirnya
secara umum tidak didapatkan kelainan berarti, dan pada uji kalori tidak
kepalanya dipegang pada kedua sisi oleh pemeriksa, lalu kepala dijatuhkan
mendadak sambil menengok ke satu sisi. Pada tes ini akan didapatkan
berputar
penglihatan
6
2.4 Patofisiologi
Vertigo disebabkan dari berbagai hal antara lain dari otologi seperti
meniere, parese N VIII, otitis media. Dari berbagai jenis penyakit yang
saraf ke VIII, dapat terjadi karena penyebaran bakteri maupun virus (otitis
terganggu, vertigo juga diakibatkan oleh terganggunya saraf III, IV, dan
Hipertensi dan tekanan darah yang tidak stabil (tekanan darah naik
7
menimbulkan gangguan keseimbangan. Karena persepsi seseorang
berbeda-beda.
8
Sistem keseimbangan tubuh (vestibuler terganggu)
vertigo
B1 B2 B3 B4 B5 B6
Resiko cedera
Gangguan eliminasi
urine
9
2.5 Klasifikasi
10
Termasuk di sini adalah : Serangan iskemi sepintas
inferior posterior.
11
2.6 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan mata
c. Pemeriksaan neurologik
d. Pemeriksaan otologik
2. Pemeriksaan khusus
a. ENG
c. Psikiatrik
3. Pemeriksaan tambahan
b. EEG, EM
12
2.7 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
obatan seperti :
1. Anti kolinergik
2. Simpatomimetika
a) Golongan antihistamin
adalah:
1. Terapi kausal
faktor penyebabnya.
2. Terapi simtomatik
13
ditujukan kepada 2 gejala utama yaitu rasa berputar dan gejala
3. Terapi Rehabilitasi
4. Penatalaksanaan Keperawatan
pertama.
ditutup.
14
c. Karena aktivitas intelektual atau konsentrasi mental dapat
d. Bila mual dan muntah berat, cairan intravena harus diberikan untuk
mencegah dehidrasi.
dramatis pada hari pertama atau kedua. Pasien merasa sakit berat
2.8 Komplikasi
1. Cidera fisik
2. Kelemahan otot
15
Pasien yang mengalami vertigo seringkali tidak melakukan aktivitas.
kelemahan otot.
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Anamnesa
2) Identitas Klien
3) Keluhan Utana
Riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit. Pada
16
6) Riwayat Penyakit Keluarga
lain atau riwayat penyakit lain baik bersifat genetic maupun tidak
7) Riwayat Psikososial
Di kaji emosi klien, body image klien, harga diri, interaksi klien
prognosa.
c) Pola eliminasi
gangguan tidur.
e) Aktivitas
17
disertai nyeri kepala, Sakit kepala yang hebat saat perubahan
sekitar
penyakitnya.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Gambaran Umum
1) Kesadaran
2) Penampilan
18
Tidak tampak sakit, sakit ringan, sakit sedang atau sakit berat
3) TPRS
1) Sistem integument
2detik)
2) Kepala
3) Leher
atau tidak
4) Muka
5) Mata
6) Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga simetris atau tidak, ada kotoran atau tidak
19
7) Hidung
9) Thorax
10) Paru
11) Jantung
12) Abdomen
c. Sistem neurologi
Fungsi penciuman
20
Test pemeriksaan, klien tutup mata dan minta klien mencium benda
Test aktifitas visual, tutup satu mata klien kemudian suruh baca dua
Test lapang pandang, klien tutup mata kiri, pemeriksa di kanan, klien
kedalam tiap pupil mulai menyinari dari arah belakang dari sisi klien
kena sinar.
5) Test N VI, minta klien untuk melihat kearah kiri dan kanan tanpa
menengok.
21
d. Test nervus V (Trigeminus)
1) Fungsi sensasi, kaji sensasi rasa bagian anterior lidah, terhadap asam,
manis, asin pahit. Klien tutup mata, usapkan larutan berasa dengan
1) Fungsi sensoris :
kiri.
22
1) N IX, mempersarafi perasaan mengecap pada 1/3 posterior lidah,
Salivarius inferior.
23
Test nervus XI (Accessorius)
palpasi kekuatannya.
3. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Radiologi
X-foto kepala posisi Stenver dan Towne, foto mastoid, foto vertebra
c. Pemeriksaan lain-lain
audiometrik nada tutur, SISI tes, Tone Deccay tes, timpanometri, reflek
stapedius, dan apabila ada fasilitas dapat dilakukan BERA (atas indikasi).
24
Diagnosa Rencana keperawatan
Keperawatan/ Tujuan dan Kriteria Intervensi
Masalah Kolaborasi Hasil
Nyeri Akut NOC: NIC :
berhubungan dengan Comfort level Pain Manajemen:
agen cedera fisik Pain control Monitor kepuasan pasien
biologis dibuktikan oleh Pain level terhadap manajemen
sikap melindungi area Setelah dilakukan nyeri
nyeri, perubahan tindakan keperawatan Tingkatkan istirahat dan
tekanan darah, selama …. nyeri kronis tidur yang adekuat
perubahan pola nafas pasien berkurang Kelola anti analgetik
dengan kriteria hasil: ...........
- Tidak ada gangguan Jelaskan pada pasien
tidur penyebab nyeri
- Tidak ada gangguan Lakukan tehnik
konsentrasi nonfarmakologis
- Tidak ada gangguan (relaksasi, masase
hubungan punggung)
interpersonal
- Tidak ada ekspresi
menahan nyeri dan
ungkapan secara
verbal
- Tidak ada tegangan
otot
25
- Nasal faring dan bebas dari tanda batuk atau suction
- AGD Normal tanda distress - Auskultasi suara nafas,
- Sianosis pernafasan catat adanya suara
- Warna kulit abnormal - Mendemonstrasikan tambahan
(pucat, kehitaman) batuk efektif dan - Lakukan suction pada
- Hipoksemia suara nafas yang mayo
- Hiperkarbia bersih, tidak ada - Berika bronkodilator bial
- Sakit kepala ketika sianosis dan dyspneu perlu
bangun (mampu - Barikan pelembab udara
- Frekuensi dan mengeluarkan - Atur intake untuk cairan
kedalaman nafas sputum, mampu mengoptimalkan
abnormal bernafas dengan keseimbangan.
mudah, tidak ada - Monitor respirasi dan
Faktor faktor yang pursed lips) status O2
berhubungan : - Tanda tanda vital
- Ketidakseimbangan dalam rentang Respiratory Monitoring
perfusi ventilasi normal - Monitor rata – rata,
- Perubahan membran kedalaman, irama dan usaha
kapiler-alveolar respirasi
- Catat pergerakan dada,amati
kesimetrisan, penggunaan
otot tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan
intercostal
- Monitor suara nafas, seperti
dengkur
- Monitor pola nafas :
bradipena, takipenia,
kussmaul, hiperventilasi,
cheyne stokes, biot
- Catat lokasi trakea
- Monitor kelelahan otot
diagfragma (gerakan
paradoksis)
- Auskultasi suara nafas, catat
area penurunan / tidak
adanya ventilasi dan suara
tambahan
- Tentukan kebutuhan suction
dengan mengauskultasi
crakles dan ronkhi pada
jalan napas utama
- Auskultasi suara paru
setelah tindakan untuk
mengetahui hasilnya
26
Intoleransi aktivitas NIC
NOC - Activity Therapy
Batasan Karakteristik: ·Energy conservation - ·Kolaborasikan dengan
· Respon tekanan darah · Activity tolerance tenaga rehabilitasi medik
abnormal terhadap · Self Care : ADLs dalam merencanakan
aktivitas Kriteria Hasil : program terapi yang tepat
·Respon frekwensi · Berpartisipasi dalam - ·Bantu klien untuk
jantung abnormal aktivitas fisik tanpa mengidentifikasi aktivitas
terhadap aktivitas disertai peningkatan yang mampu dilakukan
· Perubahan EKG yang tekanan darah, nadi dan - ·Bantu untuk memilih
mencerminkan aritmia RR aktivitas konsisten yang
· Perubahan EKG yang ·Mampu melakukan sesuai dengan
mencerminkan iskemia aktivitas sehari-hari kemampuan fisik,
·Ketidaknyamanan (ADLs) secara mandiri psikologi dan social
setelah beraktivitas ·Tanda-tanda vital - ·Bantu untuk
·Dipsnea setelah normal mengidentifikasi dan
beraktivitas ·Energy psikomotor mendapatkan sumber
·Menyatakan merasa ·Level kelemahan yang diperlukan untuk
letih ·Mampu berpindah: aktivitas yang diinginkan
·Menyatakan merasa dengan atau tanpa - ·Bantu untuk mendapatkan
lemah bantuan alat alat bantuan aktivitas
· Status seperti kursi roda, krek
Faktor Yang kardiopulmunari - ·Bantu untuk
Berhubungan : adekuat mengidentifikasi aktivitas
·Tirah Baring atau ·Sirkulasi status baik yang disukai
imobilisasi ·Status respirasi : - ·Bantu klien untuk
·Kelemahan umum pertukaran gas dan membuat jadwal latihan
Ketidakseimbangan ventilasi adekuat diwaktu luang
antara suplai dan - ·Bantu pasien/keluarga
kebutuhan oksigen untuk mengidentifikasi
·Imobilitas kekurangan dalam
· Gaya hidup monoton beraktivitas
- ·Sediakan penguatan positif
bagi yang aktif beraktivitas
- ·Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
- ·Monitor respon fisik,
emosi, social dan spiritual
Ketidakseimbangan
NOC NIC
Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh - Nutritional Status : Nutrition Management
27
Batasan Karakteristik : - Nutritional Status : - Kaji adanya alergi
food and Fluid makanan
- Kram abdomen
Intake - Kolaborasi dengan ahli gizi
- Nyeri abdomen
- Nutritional Status: untuk menentukan jumlah
- Menghindari makanan
nutrient Intake kalori dan nutrisi yang
- Berat badan 20% atau
- Weight control dibutuhkan pasien.
lebih dibawah berat
- Anjurkan pasien untuk
badan ideal Kriteria Hasil :
meningkatkan intake Fe
- Kerapuhan kapiler
- Adanya peningkatan - Anjurkan pasien untuk
- Diare
berat badan sesuai meningkatkan protein dan
- Kehilangan rambut
dengan tujuan vitamin C
berlebihan
- Berat badan ideal - Berikan substansi gula
- Bising usus hiperaktif
sesuai dengan tinggi - Yakinkan diet yang
- Kurang makanan
badan dimakan mengandung
- Kurang informasi
- Mampu tinggi serat untuk
- Kurang minat pada
mengidentifikasi mencegah konstipasi
makanan
kebutuhan nutrisi - Berikan makanan yang
- Penurunan berat badan
- Tidak ada tanda- terpilih (sudah
dengan asupan
tanda malnutrisi dikonsultasikan dengan
makanan adekuat
- Menunjukkan ahli gizi)
- Kesalahan informasi
peningkatan fungsi - Ajarkan pasien bagaimana
- Mambran mukosa
pengecapan dan membuat catatan makanan
pucat
menelan harian.
- Ketidakmampuan
- Tidak terjadi - Monitor jumlah nutrisi dan
memakan makanan
penurunan berat kandungan kalori
- Tonus otot menurun
badan yang berarti - Berikan informasi tentang
- Mengeluh gangguan
kebutuhan nutrisi
sensasi rasa
- Kaji kemampuan pasien
- Mengeluh asupan
untuk mendapatkan nutrisi
makanan kurang dan
yang dibutuhkan
RDA (recommended
daily allowance) Nutrition Monitoring
- Cepat kenyang setelah
- BB pasien dalam batas
makan
normal
- Sariawan rongga
- Monitor adanya penurunan
mulut
berat badan
- Steatorea
- Monitor tipe dan jumlah
- Kelemahan otot
aktivitas yang biasa
pengunyah
dilakukan
- Kelemahan otot untuk
- Monitor interaksi anak
menelan
atau orangtua selama
Faktor Yang makan
- Monitor lingkungan
28
Berhubungan : selama makan
- Jadwalkan pengobatan dan
- Faktor biologis
perubahan pigmentasi
- Faktor ekonomi
- Monitor turgor kulit
- Ketidakmampuan
- Monitor kekeringan,
untuk mengabsorbsi
rambut kusam, dan mudah
nutrien
patah
- Ketidakmampuan
- Monitor mual dan muntah
untuk mencerna
- Monitor kadar albumin,
makanan
total protein, Hb, dan
- Ketidakmampuan
kadar Ht
menelan makanan
- Monitor pertumbuhan dan
- Faktor psikologis
perkembangan
- Monitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan
konjungtiva
- Monitor kalori dan intake
nutrisi
- Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas
oral.
- Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
29
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Oleh karena itu kami menyarankan bagi anda agar harus bisa menjaga
kondisi kesehatan tubuh atau badan dengan baik dan benar, aar tidak
mudah mengalami vertigo ini. Yang intinya, vertigo ini dengan bisa
30
DAFTAR PUSTAKA
http://fitrotzinbe.blogspot.com/2013/05/asuhan-keperawatan-vertigo.html. diakses
http://lisnawati19.blogspot.com/2013/12/laporan-pendahuluan-vertigo.html
31