Anda di halaman 1dari 272

Panduan

Kurikulum
Keselamatan
Pasien
Edisi Multi
Profesional
Diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2011
dengan judul WHO Patient Safety Curricullum Guide : Multi Professional Edition
© World Health Organization 2011.
WHO telah memberikan hak terjemahan dan publikasi untuk edisi dalam Bahasa
Indonesia kepada Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan, yang bertanggung
jawab terhadap isi dan kualitas dari versi Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadinya
ketidaksesuaian antara bahasa Inggris dan versi bahasa Indonesia , versi asli bahasa
Inggris akan menjadi versi yang mengikat dan otentik.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien Edisi Multi-Profesional


© Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan 2015
Subjek : 1. Pendidikan asuhan pasien. 2.Curriculum. 3. Kompetensi Klinis.
4.Pendidikan Personil Kesehatan. 5 Manajemen Keselamatan. 6.Pedoman Praktik

Editor Utama versi terjemahan : dr.Afrisya Iriviranty, MARS


Mitra Bestari : dr. Mohammad Baharuddin, SpOG, MARS
​ dr. Fahrul Wakil Arbi, SpA, MARS
​​ dr. Suri Nurharjanti, SpA
​​ dr. Cut Virollina Ardiyandari
​​ Dr. dr. Nani Dharmasetiawani, SpA (K)
​​ dr. Mohamad Rifki, SpOG
​​ dr. Hasan Salim Alatas, SpOG
​​ dr. Kurniati Setiarsih, SpOG
​​ dr. Huzaimah, SpOG
​​ dr. Siti Munawaroh, SpA
​​ dr. Sri Hastuti, MARS
​ dr. Budi Tjandrarini, MARS
dr. Irma Sapriani, SpA
​​ dr. Dwirani Amelia, SpOG
dr. Eka Nursiaty, MARS
dr. Nila Indrawati, MARS
Daftar Isi
Singkatan 5
Kata Pengantar 8
Pengantar 18

Bagian A: Panduan Pendidik

1. Latar Belakang 22
2. Bagaimana Topik Panduan Kurikulum Dipilih? 25
3. Tujuan Panduan Kurikulum 34
4. Struktur Panduan Kurikulum 36
5. Penerapan Panduan Kurikulm 37
6. Bagaimana Mengintegrasikan Pembelajaran Keselamatan Pasien dalam Belajar 41
7. Prinsip Penting dalam Pendidikan Keselematan Pasien 51
8. Aktivitas untuk Mendukung Pemahaman Keselamatan Pasien 56
9. Bagaimana Cara Menilai Keselamatan Pasien 61
10. Bagaimana Mengevaluasi Kurikulum Keselamatan Pasien 69
11. Sumber dan Peralatan Berbasis Web 74
12. Bagaimana Menggunakan Pendekatan Internasional dalam Pendidikan Keselamatan Pasien 75

3
Bagian B: Topik Panduan Kurikulum

Definisi dan Konsep Kunci 80


Kata Kunci 82
Pengantar Topik Panduan Kurikulum 83
Topik 1: Apa Itu Keselamatan Pasien? 92
Topik 2: Mengapa Menerapkan Faktor Manusia Penting dalam Keselamatan Pasien? 111
Topik 3: Memahami sistem dan efek kompleksitasnya dalam perawatan pasien 121
Topik 4: Menjadi Pemeran yang efektif dalam Tim 133
Topik 5: Belajar dari Kesalahan untuk Mencegah Cedera 151
Topik 6: Memahami dan Mengelola Risiko Klinis 162
Topik 7: Menggunakan Metode-Metode Peningkatan Kualitas untuk meningkatkan Pelayanan 176
Topik 8: Melibatkan Pasien dan Keluarga 192
Pengantar untuk Topik 9-11 209
Topik 9: Mengendalikan dan Mencegah Infeksi 210
Topik 10: Keselamatan Pasien dan Prosedur Infasif 227
Topik 11: Meningkatkan Keamanan Pengobatan 241

Lampiran
Lampiran 1: Link Untuk Kerangka Kerja Pendidikan Keselamatan Pasien di Australia 260
Lampiran 2: Contoh Metode Penilaian 261

Ucapan Terima Kasih 268

4
Singkatan
AHRQ Agency for Healthcare Research and Quality PBL problem-based learning
AMR antimicrobial resistance PDSA plan-do-study-act
APSEF Australian Patient Safety Education Framework PPE personal protective equipment
ARCS accelerated recovery colectomy surgery RCA root cause analysis
CBD case-based discussion RLS reporting and learning system
CDC Centers for Disease Control and Prevention RPN risk priority number
CPI clinical practice improvement SBA short best answer question paper
CR-BSI catheter-related bloodstream infection SSI surgical site infection
CRM crew resource management TB tuberculosis
ECG electrocardiogram UK United Kingdom
EMQ extended matching question USA United States of America
FMEA failure mode effect analysis VA Veterans Affairs
HCAI Pelayanan kesehatan-associated infection VRE vancomycin-resistant Enterococcus
HBV hepatitis B virus
HIV human immunodeficiency virus
HRO high reliability organization
ICU intensive care unit
IHI Institute for Healthcare Improvement
IOM Institute of Medicine
IPE interprofessional education
IV intravenous
MRI magnetic resonance imaging
MCQ multiple choice question
MEQ modified essay question
Mini-CEX mini clinical evaluation exercise
MRI magnetic resonance I maging
MRSA methicillin-resistant Staphylococcus aureus
MSF multisource feedback
NASA National Aeronautics and Space Agency
NCPS National Center for Patient Safety
NPSEF National Patient Safety Education Framework
NSAID non-steroidal anti-inflammatory drugs
OR operating room
OSCE objective structured clinical examination
OTC over the counter

5
6
Kurikulum
dan Panduan
Keselamatan
Pasien
Edisi Multi Profesional

7 WHO
World Health Organization
P elayanan kesehatan telah berkembang sangat pesat dalam 20 tahun terakhir.
P engetahuan kita tentang penyakit dan inovasi teknologi berkontribusi untuk
m eningkatkan harapan hidup selama abad ke-20. Tapi salah satu tantangan terbesar
hari ini bukan tentang bagaimana menerapkan prosedur klinis terbaru atau peralatan
berteknologi tinggi terkini.

Sebaliknya, isu penting yang harus diperhatikan adalah tentang memberikan perawatan
m edis yang lebih aman dalam lingkungan institusi medis dan sistem yang kompleks,
p enuh tekanan dan bergerak cepat. Dalam lingkungan semacam itu, insidens dapat
t erjadi, Tanpa disengaja, cedera serius dapat terjadi pada pasien yakni situasi yang
m embahayakan kondisi kesehatan pasien. Kerugian yang tidak disengaja, tapi serius
terjadi pada pasien selama praktek klinis rutin, atau sebagai akibat dari keputusan klinis
tertentu.

B anyak negara di dunia telah mengakui bahwa keselamatan pasien penting dan
b erusaha membangun pendekatan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan
p elayanan. Pemerintah di berbagai negara juga menyadari pentingnya mendidik
p rofesional kesehatan dengan memberikan pemahaman terhadap prinsip-prinsip dan
konsep-konsep keselamatan pasien. Penguatan kompetensi tersebut diperlukan untuk
mengimbangi kompleksitas dari sistem dan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

W HO saat ini memimpin gerakan global untuk membangun pendidikan keselamatan


p asien, prinsip-prinsip dan pendekatan yang mengarah ke masa depan pelayanan
k esehatan, tenaga kerja terdidik untuk melakukan perawatan pasien di seluruh dunia.
G erakan ini telah dimulai dengan mengembangkan panduan kurikulum keselamatan
p asien dengan perspektif multi professional serta menggunakan pendekatan sistem
kesehatan dengan jangkauan global. Pendekatan ini membantu mempercepat universitas
d an sekolah-sekolah ilmu kesehatan untuk membangun dan mengintegrasikan
pembelajaran keselamatan pasien ke dalam kurikulum yang sudah ada.

W HO bekerja dengan pemerintah, Universitas dan sekolah di seluruh dunia, asosiasi


i nternasional professional medis dengan disiplin ilmu kedokteran gigi, kedokteran,
kebidanan, keperawatan dan farmasi dan asosiasi pelajar terkait. Kerjasama ini membuat
p endidikan keselamatan pasien lebih relevan dengan kebutuhan dan persyaratan
l ingkungan kerja kontemporer. Gabungan energi, sumber daya dan keahlian penting
dalam mengembangkan edisi multi profesional panduan kurikulum keselamatan pasien.
P enerapan dari rekomendasi ini akan membuahkan hasil yang segera dan terukur
d alam membangun pengetahuan dan ketrampilan bagi pelajar ilmu kesehatan serta
mempersiapkan mereka untuk mempraktekkan ketrampilan tersebut secara aman.

Dr Margaret Chan
Direktur Utama
World Health Organization

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 8


World Health Organization
Komitmen terhadap keselamatan pasien di seluruh dunia telah berkembang sejak akhir
1990-an. Hl ini didorong oleh dua laporan penelitian yang paling berpengaruh, yakni, :
To Err is Human , diproduksi oleh Institute of Medicine di AS, pada tahun 1999 dan, An
Organization with a Memory diproduksi olehUnited Kingdom Government’s Chief Medical
O fficer pada tahun 2000. Laporan kedua menjelaskan bahwa kesalahan medis kerap
kali terjadi selama Pelayanan kesehatandan terjadi sekitar 10% sejak proses penerimaan
pasien di rumah sakit. Dalam proporsi kasus, kerugian terhadap pasien yang dihasilkan
serius, bahkan fatal.

S ejak publikasi dua laporan berpengaruh ini, upaya untuk meningkatkan keselamatan
p erawatan bagi pasien telah menjadi gerakan global. Hal ini juga menyebabkan
t ransformasi yang luar biasa bahwa keselamatan pasien adalah persolan yang nyata.
P andangan keselamatan paasien sebagai persoalan nyata ini dimulai sebagai subjek
a kademik di tingkat minoritas, namun sekarang telah menjadi prioritas utama dalam
sistem Pelayanan kesehatan.

M eskipun demikian, keadaan saat ini keselamatan pasien di seluruh dunia masih
m erupakan sumber keprihatinan yang mendalam. Karena data pada skala dan sifat
k esalahan yang bervariasi serta tingkat terjadinya Insidens, bisa menjelaskan bahwa
k etiddakamanan perawatan medis merupakan elemen yang terjadi dari hampir setiap
aspek Pelayanan kesehatan.

Pendidikan dan pelatihan dokter gigi, dokter, bidan, perawat, apoteker dan profesional
kesehatan lainnya telah menjadi dasar Pelayanan kesehatanyang berkualitas tinggi dan
a man. Namun, nilai keselamatan pasie telah diterapkan secara sebelah mata padahal
m erupakan alat penting untuk mengatasi tantangan untuk mencapai peningkatan
k eselamatan pasien. Jelas bahwa pendekatan baru diperlukan dalam pendidikan dan
pelatihan untuk memainkan peran penuh dan memberikan pemahaman bahwa tenaga
medis harus meningkatkan keselamatan pasien.

S elama tiga tahun terakhir, WHO telah menjelajahi keterkaitan antara pendidikan
d an praktek kesehatan- antara pendidikan tenaga kesehatan dan keselamatan sistem
k esehatan. Sebagai suatu hasil, WHO telah mengembangkan Kurikulum Panduan
Keselamatan Pasien Edsi Multi Profesional ini, yang membahas berbagai ide dan metode
untuk mengajar dan menilai keselamatan pasien lebih efektif.

P anduan kurikulum dari WHO adalah panduan program yang komprehensif dan
e fektif untuk pelajar yang belajar tentang keselamatan pasien. Panduan ini menyoroti
r isiko utama kesehatan dan bagaimana mengelola risiko tersebut serta menunjukkan
b agaimana mengenali efek samping dan bahaya, membuat laporan dan menganalisis
bahaya atas keselamatan pasien. Panduan ini jugamengajarkan tentang kerja tim medis
dan pentingnya komunikasi yang jelas di semua tingkat Pelayanan kesehatan. Selain itu,
panduan ini juga menekankan pentingnya keterlibatan dengan pasien untuk membangun
dan mempertahankan budaya keselamatan pasien.Semoga panduan Kurikulum ini akan
menginspirasi generasi masa depan di bidang professional kesehatan untuk memberikan
pasien mereka pelayanan kesehatandengan kualitas terbaik, teraman dan layak.

Sir Liam Donaldson


Duta Keselamatan Pasien
World Health Organization

9 Kata Pengantar
FDI World Dental Federation
Hari ini telah tumbuh kesadaran dan pengakuan atas keselamatan pasien sebagai
faktor penting dalam Pelayanan kesehatan. Sehingga dirasakan perlu meneliti
prosedur kesehatan yang berhasil diterapkan untuk diadopsi di lingkungan profesional
medis lainnya, terutama terkait dengan isu keselamatan pasien. Hal ini untuk melihat
bagaimana prosedur tersebut dapat diadaptasi dalam bidang kesehatan. Sehingga,
perlu bagi pelajar dalam segala bidang praktek kesehatan untuk belajar dan memahami
bagaimana mengelola dan menghadapi insidens serta memastikan pada saat yang sama
keselamatan pasien sebagai prioritas utama.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional dari WHO adalah sumber
referensi penting: tidak hanya berguna untuk meningkatkan kesadaran global tentang
perlunya pendidikan keselamatan pasien, tetapi juga akan membantu pendidik untuk
mengintegrasikan konsep keamanan ke dalam kurikulum kesehatan yang ada.

Hal ini akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan dasar pengetahuan


dan keterampilan dan berguna mempersiapkan pelajar untuk praktek klinis. Selain
itu, panduan ini dapat berkontribusi pada pengembangan masa depan tenaga kerja
profesional kesehatan yang lebih terdidik terkait dengan persoalan keselamatan pasien
serta mampu memenuhi tuntutan lingkungan yang kompleks saat ini.

Tahun lalu, FDI World Dental Federation telah berupaya untuk meninjau kembali strategi
global kesehatan mulut dan gigi serta mengidentifikasi masalah-masalah global utama.
Salah satu masalah yang diangkat adalah jaminan kualitas dan peningkatan keselamatan
pasien dan komunikasi pasien. Isu-isu yang diangkat tersebut segera diterjemahkan ke
dalam materi pendidikan yang dapat dikerjakan, digunakan, didasarkan pada konsep
yang berasal dari praktik industri. Konsep keselamatan pasien sebagai sikap 'inti' akan
diperkenalkan pada awal pelatihan kedokteran gigi. Hal ini telah menjadi salah satu isu
yang telah lama diperjuangkan oleh FDI. Keunggulan panduan ini yakni ada silabus untuk
memberikan pelatihan bagi dokter gigi serta teknik mempelajari kondisi keselamatan
pasien dalam semua aspek bidang medis, yang tentunya berguna untuk pengembangan
profesional medis di bidang kesehatan gigi dan mulut.

FDI bangga telah terlibat dalam projek kolaborasi ini dengan WHO karena sangat banyak
bagian dari proses yang kita telah pelajari untuk lebih lanjut menganalisa persoalan
penyebab kesehatan mulut dan mengejar tujuan-tujuan dalam pendidikan berkelanjutan.
Panduan Ini dengan demikian juga berguna mengintegrasikan bidang kesehatan gigi ke
bidang lain serta menyoroti prinsip-prinsip umum untuk keselamatan pasien.

Dr Roberto Vianna
Presiden
FDI World Dental Federation

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 10


Federasi Farmasi Internasional
Keselamatan pasien adalah isu prioritas tinggi untuk semua profesional - seperti
apoteker - yang merawat kesehatan dan kesejahteraan umum pasien. Selama berabad-
abad, apoteker telah menjadi wali/perlindungan terhadap "racun" zat obat yang bisa
membahayakan masyarakat. Sekarang apoteker juga mengemban tanggung jawab
memastikan bahwa ketika pasien menerima obat, tidak akan menyebabkan kerusakan
pada tubuh dan sakit.

Kini, pergeseran paradigma praktek farmasi dari pendekatan berfokus produk menjadi
pendekatan yang berpusat pada pasien telah menyebabkan perkembangan. Kini
professional Farmasi juga berfokus untuk mencegah atau memecahkan masalah terapi
obat-obatan yang aktual dan berpotensi, melalui penyediaan layanan yang komprehensif
untuk pasien.

Apoteker juga berkontribusi terhadap praktek kolaboratif dalam pengaturan Ambulatori


dan rumah sakit, dan ada bukti kuat bahwa keselamatan pasien dapat ditingkatkan
melalui keterlibatan para apoteker secara aktif dalam tim perawatan multi-disiplin.
Penguatan keselamatan pasien dalam kurikulum apoteker lebih bisa meningkatkan
kemampuan mereka berkontribusi terhadap keselamatan pasien. FIP dengan demikian
berkontribusi dalam dokumen ini dan menyambut baik peluncuran panduan kurikulum
ini untuk pengembangan profesional farmasi.

Mr Ton Hoek
General Secretary
International Pharmaceutical Federation (FIP)

11 Kata Pengantar
Konfederasi Bidan Internasional
Anggota dari Konfederasi Bidan Internasional (PTT) telah mendedikasikan banyak waktu
dan keahlian untuk berkolaborasi dengan WHO dan profesi kesehatan lainnya, untuk
membuat Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien ini serta untuk mengajarkan prinsip-
prinsip keselamatan pasien bagi berbagai macam profesional kesehatan. Studi kasus
dalam panduan ini akan membantu pelajar tidak hanya mengakui peran keselamatan
pasien dalam perawatan medis yang berbeda tetapi juga akan menyoroti kebutuhan
untuk komunikasi dan kerjasama antar profesi agar lebih ditingkatkan untuk menghindari
kesalahan yang berhubungan dengan kperawatan medis.

Sebagai Presiden Konfederasi Bidan Internasional, saya ucapkan selamat kepada seluruh
profesional kesehatan dan WHO, yang bersama-sama telah menciptakan panduan
ini. Saya tentu terutama bangga atas kontribusi dari anggota ICM, yang telah bekerja
tanpa lelah dan bersama-sama untuk membuat panduan Kurikulum ini membuahkan
hasil. Mungkin hal ini bisa menjadi bentuk pelayanan terhadap kesehatan masyarakat
internasional serta usaha untuk menanggapi kebutuhan kesehatan dunia.

Mrs Frances Day-Stirk


President
International Confederation of Midwives

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 12


Dewan Perawat Internasional
Dewan Perawat Internasional merasa bangga dan senang telah memberi kontribusi
untuk mengembangkan Kurikulum Panduan Keselamatan Pasien: Edisi multi Profesional
yang menyediakan platform bersama bagi praktisi kesehatan untuk mengatasi masalah
penting ini.

Perawat di seluruh dunia memiliki peran besar untuk berperan dalam meningkatkan
keselamatan pasien. Sementara professional medis lainnya memiliki kewajiban
untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam praktek medis. Bekerja dalam tim dan
saling memfasiltasi semakin mudah karena sumber komprehensif ini berguna serta
menyediakan basis pengetahuan umum serta menawarkan fleksibilitas setiap disiplin
untuk membuat kontribusi yang unik bagi Pelayanan kesehatan. Selain itu, panduan ini
menimbulkan kesadaran akan kebutuhan untuk mengintegrasikan keselamatan pasien
ke dalam kurikulum di semua profesional kesehatan.

Dr Rosemary Bryant
President
International Council of Nurses

13 Kata Pengantar
Asosiasi Medis Dunia
Keselamatan adalah landasan dari kualitas Pelayanan kesehatandan kesuksesan
sehingga membutuhkan individu dan komitmen tim medis bersama. Individu medis
dan proses yang tidak terintegrasi menjadi salah satu penyebab kesalahan. Sebaliknya,
elemen-elemen yang terpisah jika digabungkan dan bersama-sama menghasilkan
situasi medis yang juga berisiko tinggi. Memahami risiko dalam proses medis kompleks
dan perawatannya memerlukan informasi tentang kesalahan yang komprehensif. Dari
mereka kita dapat belajar untuk menutup celah-celah keamanan, mengurangi kesakitan,
kematian pada pasien dan untuk meningkatkan kualitas Pelayanan kesehatan

Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan budaya keselamatan non-punitif
untuk mengatasi kesalahan dalam prosedur medis yakni dengan mekanisme pelaporan
yang membantu mencegah dan memperbaiki kegagalan sistem dan kesalahan manusia
daripada mencari kesalahan individu atau organisasi. Dalam tata kelola kesehatan budaya
ini masih perlu dikembangkan. Satu langkah penting dalam proses ini adalah untuk
mendidik profesional kesehatan pada konsep keselamatan dalam praktek Pelayanan
kesehatan, kolaboratif dan bagaimana untuk menerapkannya dalam pekerjaan sehari-
hari mereka masa depan.

Pelayanan kesehatanyang berpusat pada pasien menjadi lebih kompleks. Hal ini
memerlukan lebih banyak perhatian untuk mengelola teamwork dalam Pelayanan
kesehatan. Praktek kolaboratif antar praktisi kesehatan menuntut komuniaksi tingkat
tinggi, pemberian dan pembagian tugas yang akurat, hasil, peran dan tanggung jawab
yang sesuai. Pemahaman risiko yang melekat dalam kedokteran modern yang realistis
membuatnya diperlukan bahwa semua kesehatan profesional mampu bekerjasama
dengan pihak terkait, mengadopsi pendekatan proaktif sistem keselamatan dan
melakukan dengan tanggung jawab profesional. Pertama dan terutama ini termasuk
dialog dengan pasien kami dan untuk menghormati kebutuhan, ketakutan dan harapan
mereka.

Asosiasi medis dunia mendukung para professional di bidang kesehatan untuk mengenali
keselamatan sebagai salah satu elemen inti untuk meningkatkan kualitas dalam Pelayanan
kesehatan. Memfasilitasi pengembangan pengetahuan kolektif tentang situasi yang
tidak aman dan praktik untuk mengambil tindakan pencegahan agar terhindar dari risiko
yang tidak perlu adalah kunci keberhasilan.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien dari WHO ini menawarkan instrument pendidikan
bagi pelajar profesi kesehatan untuk memahami konsep keselamatan pasien dan praktek
kolaboratif. Selain itu, buku ini juga memberikan bimbingan pendidik tentang cara
mengajar topik ini dengan metode pendidikan modern.

Dr Wonchat Subhachaturas
President
World Medical Association

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 14


Asosiasi Internasional Pelajar
Kedokteran Gigi
Dewan Perawat Internasional –
Jaringan Pelajar
Federasi Internasional Asosiasi Pelajar
Medis
Federasi Pelajar Farmasi Internasional
Mengingat pentingya memberikan perawatan yang aman dalam bidang kesehatan
hari ini, maka muncul kebutuhan yang terus berkembang bagi pelajar medis untuk
belajar tentang Insidens dalam Pelayanan kesehatandan kebutuhan mendesak untuk
keselamatan pasien. Pengenalan keselamatan pasien dalam pendidikan professional
kesehatan akan berkontribusi dalam membangun dasar pengetahuan dan keterampilan
yang akan lebih baik serta mempersiapkan pelajar untuk praktek klinis. Hal ini tentu
saja akan membantu menghasilkan tenaga kerja kesehatan profesional yang memeliki
pengetahuan terkait isu keselamatan pasien dan mampu memenuhi tuntutan lingkungan
yang kompleks saat ini.

Asosiasi Internasional Pelajar Kedokteran Gigi (IADs ), Dewan Perawat Internasional –


Jaringan Pelajar (ICN-SN), Internasional Federasi pelajar kedokteran (IFMSA), dan Federasi
Pelajar Farmasi internasional (IPSF) bersama-sama menyambut yang Panduan Kuirkulum
Keselamatan Pasien : Edisi Multi Profesional ini sebagai sumber daya penting, tidak hanya
untuk meningkatkan kesadaran global tentang perlunya pendidikan keselamatan pasien,
tetapi juga untuk mendukung pendidik dalam memperkenalkan disiplin ini ke dalam
kurikulum kesehatan yang ada dan membantu mempersiapkan pelajar untuk lebih aman
berpraktek di lingkungan tempat kerja mereka.

ICN-SN, IADs, IFMSA dan IPSF mendukung kehadiran buku ini dan menyambut baik upaya
WHO dalam mendukung pengembangan kedokteran gigi, Kedokteran, keperawatan dan
Farmasi di Universitas dan Fakultas di seluruh dunia dalam rangka memperkenalkan
pendidikan keselamatan pasien dalam Pelayanan kesehatan. Perhimpunan pelajar
menghargai upaya WHO dalam melakukan konsultasi dengan pelajar sebagai pemangku
kepentingan yang sama, untuk memastikan bahwa saran dan pandangan mereka
dimasukkan ke dalam panduan kurikulum. Kami sangat mendukung buku ini dan
mengucapkan selamat kepada setiap pihak yang membuat buku ini tersedia untuk
semua pemangku kepentingan.

Mr Ionut Luchian Ms Yasmin Yehia


President Chairperson
International Association International Council
of Dental Students of Nurses – Students’ Network

Mr Chijioke Chikere Kadure Mr Jan Roder


President President
International Federation International Pharmaceutical
of Medical Students’ Associations Students’ Federation

15 Kata Pengantar
Suara Pasien dalam Pendidikan
Profesional
Setelah terlibat dalam pengembangan dan menguji coba panduan kurikulum
keselamatan pasien untuk sekolah-sekolah kedokteran, ada kemajuan yang dialami
pasien berkaitan dengan keselamatan pasien sehingga menumbuhkan keinginan untuk
berpartisipasi dalam adaptasi dari kurikulum panduan untuk penggunaan multi-disiplin.
Kami menyambut kesempatan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak program ini.

Dalam prakteknya, interaksi kita dengan pelajar dari semua disiplin dan di semua tingkat
telah memperkuat keyakinan yang sangat kuat bahwa sebagai bagian dari pendidikan
maka pelajar harus mendapatkan pengalaman dan mengembangkan nilai keselamatan
pasien yang diemban dalam tugas medis mereka. Ketika ada penumbuhan kesadaran
tentang perawatan pasien mereka kemudian akan selalu menggabungkan jantung,
kecerdasan dan keterampilan untuk kepentingan pasien dan hasil optimal terhadap
kondisi kesehatan..

Secara resmi melekatkan perspektif pasien ke pendidikan Pelayanan kesehatanadalah


kunci untuk keselamatan pasien yang berguna untuk meningkatkan budaya berkelanjutan
perubahan dalam kesehatan. Penelitian yang dilakukan di University of British Columbia
di Kanada menyoroti bahwa "pelajar cenderung mengingat apa yang mereka pelajari dari
pasien. Keinginan pasien menjadi hal penting dalam pembelajaran perawatan pasien
yang berpusat pada kepentingan mereka".

Panduan Kurikulum baru ini telah lama ditunggu-tunggu serta perubahannya yang lebih
lanjut untuk memastikan ada perawatan yang aman terhadap pasien dan keluarga. Ini
adalah fakta yang sangat nyata bahwa pelajar hari ini akan menjadi profesional kesehatan
dan masa depan hidup kita di tangan mereka

Mrs Margaret Murphy


External Lead
Patients for Patient Safety Programme

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 16


Memenuhi Kebutuhan Profesional
Kesehatan Masa Depan Kami
Dengan meningkatnya pengakuan kerugian tidak diinginkan yang disebabkan oleh
Pelayanan kesehatantelah muncul kebutuhan diantara pelajar medis untuk belajar
bagaimana memberikan perawatan yang lebih aman. Namun, pendidikan profesional
kesehatan tidak terus terpaku persyaratan kerja cepat tantangan kesehatan yang
dinamis dan berubah. Hanya 2% dari total pengeluaran kesehatan dunia sebesar US$ 5,5
triliun dihabiskan pada pendidikan professional tenaga medis. Pendidikan profesional
kesehatan inovatif sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan para-profesional perawat
kesehatan untuk memberikan Pelayanan kesehatanpasien secara aman. Hal ini
merupakan indikasi penting hadirnya kurikulum berbasis kompetensi dengan perspektif
yang multi profesional, pendekatan sistem dan jangkauan global.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien Edisi Multi Profesional ini adalah edisi
panduan kurikulum yang telah diperbaharui untuk kurikulum di sekolah-sekolah
kedokteran, diterbitkan oleh WHO pada tahun 2009. Edisi baru ini mencakup bidang-
bidang kedokteran gigi, Kedokteran, kebidanan, keperawatan, farmasi dan terkait
profesi kesehatan. Kami berharap bahwa buku panduan ini akan mempromosikan dan
meningkatkan status keselamatan pasien di seluruh dunia dan akhirnya mempersiapkan
pelajar untuk praktek medis yang aman.

Sebagai panduan yang komprehensif untuk pelaksanaan pendidikan keselamatan


pasien pada pendidikan bidang kesehatan kesehatan, buku ini berisi informasi untuk
semua tingkat staf pendidik dan meletakkan dasar untuk pengembangan kapasitas
tentang prinsip-prinsip penting keselamatan pasien dan konsep yang relevan. Panduan
kurikulum adalah sumber daya yang kaya bagi pengambil keputusan yang terlibat dalam
pengembangan kurikulum kesehatan.

Ditulis oleh khalayak global dalam pemiikiran dan bahasa yang mudah dipahami,
panduan kurikulum ini terdiri dari dua bagian: Bagian A: Panduan bagi Pendidik dan
Bagian B: 11 Topik-topik keselamatan pasien. Panduan bagi pendidik memperkenalkan
konsep keselamatan pasien, prinsip-prinsip dan memberikan informasi penting tentang
cara terbaik untuk mengajarkan keselamatan pasien. Bagian B mencakup topik-topik
keselamatan pasien, masing-masing dirancang berdasarkan sejumlah ide dan metode
untuk mengajar dan mengkaji, sehingga pendidik bisa menyesuaiikan bahan sesuai
dengan kebutuhan, konteks, dan sumber daya mereka sendiri

Kita, oleh karena itu, memuji mempersembahkan publikasi yang bermanfaat ini. Apa yang
bisa lebih penting daripada pendidikan profesional kesehatan untuk menjadi kompeten
dalam perawatan pasien? Panduan kurikulum multi profesional membantu membangun
kapasitas untuk mencapai tujuan ini. Kami berharap buku ini dapat digunakan secara
luas.
.
Professor Bruce Barraclough Professor Merrilyn Walton

External Expert Lead Lead Author
Patient Safety Curriculum Guide Patient Safety Curriculum Guide

17 Kata Pengantar
Pengantar
Pengantar Edisi Terjemahan Preface of Translation Edition from Lembaga Kesehatan
Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan (LKBK) Budi Kemuliaan (LKBK)

Patient safety dan patient centered adalah dua konsep Patient safety and patient-centered are two concepts that
yang tidak dapat dipisahkan dan harus di laksanakan are inseparable and must be carried in an era where the
dalam era dimana mutu layanan kesehatan menjadi quality of the health services become the main purpose of
tujuan utama yang diharapkan oleh semua pihak. which is expected by all parties

Kedua konsep ini tentunya perlu dipahami dan Patient safety and patient centered would need to be
dilaksanakan serta dimonitor dan dievaluasi terus understood , implemented, monitored and evaluated
menerus dalam layanan kesehatan pada umumnya dan continuously in health care in general and reproductive
pada kesehatan reproduksi pada khususnya sebagai health in particular as the primary activity of LKBK
bidang utama kegiatan LKBK.

Guna mencapai efektifitas dalam penyelenggaraanya In order to achieve effectiveness in the implementation,
dibutuhkan panduan yang dapat dimanfaatkan dokter, guidelines are needed that can be used by doctors, nurse,
bidan, perawat mahasiswa dan pegawai yang terlibat midwife, students and staffs involved in health services.
dalam pelayanan

Kita bersyukur dan berterima kasih pada WHO khususnya We are thankful and grateful to the WHO in particular to
kepada koordinator WHO Press yang telah mengizinkan the WHO Press Coordinator who agreed LKBK to translate
LKBK menterjemahkan bahan Patient Safety Curriculum Patient Safety Curriculum Guide : Multi-professional
Guide : Multi-professional Edition ke dalam Bahasa Edition into Indonesian and got permission to
Indonesia dan mendapat izin untuk menyebarluaskan disseminate it with WHO letter TR./15026, Agreement for
dengan surat WHO, TR./15 026 Granting Translation and Publication Rights.
Agreement for Granting Translation and Publication
Rights.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 18


Terimakasih dan penghargaan yang tinggi bagi Dr Gratitude and high appreciation to dr.Afrisya as an editor
Afrisya sebagai editor dan sahabat lkbk sebagai mitra and friends of LKBK as expert partners so that this modul
bestari sehingga buku ini dapat dimanfaatkan untuk can be used for the benefits of LKBK and partners of LKBK.
kepentingan LKBK dan sahabat- sahabat LKBK.

Saya yakin buku ini akan memberi manfaat yang sebesar I am sure that this book will provide the advantages for
besarnya bagi LKBK dalam memuliakan perempuan serta LKBK in respecting women as well as future generations
menerima generasi yang akan datang dengan sebaik with the best way.
baiknya

Dr. Mohammad Baharuddin SpOG, MARS Dr. Mohammad Baharuddin SpOG, MARS
Direktur Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan Director - Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan

19 Pengantar
Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 20
Bagian A
Panduan
Pendidik

21 WHO
1. Latar Belakang
Mengapa pelajar kesehatan membutuhkan pendidikan Keselamatan pasien adalah kepentingan semua orang.
keselamatan pasien? Pelajar bidang kesehatan sebagai pemimpin masa depan
Bidang pelayanan kesehatantelah secara signifikan dalam pelayanan kesehatan, sangat penting bahwa mereka
mengalami kemajuan dengan penemuan-penemuan ilmiah berpengetahuan dan terampil dalam mengaplikasikan
kedokteran modern. Namun, studi dari banyak negara keselamatan pasien serta prinsip-prinsip dan konsep-
menunjukkan bahwa terdapat risiko yang signifikan atas konsepnya. Buku ini menjadi wadah belajar, terlepas dari
keselamatan pasien. Kami telah belajar bahwa pasien rawat- pekerjaan pilihan mereka, untuk mulai memahami dan
inap berisiko mengalami kejadian yang tidak diharapkan mempraktekkan keselamatan pasien dalam semua kegiatan
(KTD), dan pasien dalam proses pengobatan memiliki risiko profesional medis mereka.
kesalahan penggunaan obat dan efek sampingnya yang
berbahaya. Konsekuensi utama dari pemahaman ini adalah Membangun pengetahuan keselamatan pasien pada
perlunya pengembangan keselamatan pasien sebagai pelajar perlu dilakukan sepanjang proses pendidikan dan
disiplin khusus untuk membantu profesional kesehatan, pelatihan medis. Keterampilan keselamatan pasien dan
manajer layanan medis, organisasi kesehatan, pemerintah perilaku yang harus dipahami harus mulai dipraktekkan
(seluruh dunia) dan konsumen untuk memahami prinsip- segera setelah pelajar memasuki dunia kerja pada layanan
prinsip dan konsep-konsep keselamatan pasien. Tugas kesehatan di rumah sakit, klinik, atau puskesmas. Dengan
praktisi kesehatan cukup besar untuk menjawab masalah mendapatkan pengalaman menangani pasien, pelajar
keselamatan pasien dan memerlukan keterlibatan semua dapat memperlakukan setiap pasien sebagai manusia unik,
pihak dalam bidang ini serta memahami tingkat kerugian dan menggunakan pengetahuan dan keahlian mereka
bagi pasien dan mengapa pelayanan kesehatanharus dengan hati-hati.
berubah untuk mengadopsi budaya keselamatan pasien
pada tiap lini. Pendidikan keselamatan pasien perlu Kebanyakan pelajar kesehatan memiliki aspirasi yang tinggi
diajarkan di semua tingkat. Pelajar yang mempelajari ketika mereka masuk ke dalam bidang pilihan mereka,
asuhan kesehatan, sebagai masa depan penyedia Tapi realitas sistem pelayanan kesehatankadang-kadang
pelayanan dan para pemimpin di bidang kesehatan, mengecilkan optimisme mereka. Kami menginginkan
harus mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan pelajar mampu untuk mempertahankan optimisme dan
yang aman. Meskipun kurikulum profesi kesehatan terus- percaya bahwa mereka dapat membuat perbedaan, baik
menerus berubah untuk mengakomodasi penemuan- untuk kehidupan individu pasien dan sistem pelayanan
penemuan terbaru dan pengetahuan baru, namun kesehatan.
keselamatan pasien tidak demikian karena bidang ini
berlaku untuk semua area praktik dan semua profesi. Bagaimana Menggunakan Kurikulum ini
Panduan kurikulum telah dirancang untuk lembaga
Pelajar bidang kesehatan perlu memahami bagaimana pendidikan Pelayanan kesehatanagar bisa melaksanakan
system mempengaruhi kualitas dan keselamatan pasien, pendidikan keselamatan pasien bagi pelajar sebelum
bagaimana komunikasi yang buruk dapat menyebabkan menjadi profesional Pelayanan kesehatanyang berkualitas.
insidenss dan banyak lagi. Mereka perlu belajar bagaimana Fakultas dapat memperkenalkan semua topik secara
mengelola tantangan ini. Keselamatan pasien bukanlan keseluruhan atau mereka dapat mulai lebih perlahan-lahan
disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Sebaliknya, keselamatan dengan memperkenalkan satu atau lebih pada satu waktu.
pasien adalah salah satu bidang yang terintegrasi ke Setiap topik berisi semua pengetahuan dasar yang
dalam semua bidang kesehatan. Di WHO, program diperlukan untuk mengajar subjek termasuk rekomendasi
keselamatan pasien, dan proyek-proyek lainnya bertujuan dan cara penilaian. Kami juga telah melampirkan studi
untuk memberikan keamanan Pelayanan kesehatandan kasus untuk memfasilitasi belajar dan mendorong pendidik
mengajarkannya pada praktisi medis.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 22


dan instruktur untuk mendiskusikan studi kasus tersebut kesehatan[2,3] kepada dokter, perawat, bidan, apoteker dan
dalam kegiatan pembelajaran mereka. Kami juga telah profesional kesehatan lainnya diharapkan dapat mengelola
menyediakan berbagai ide-ide tentang bagaimana cara kompleksitas ini dalam pekerjaan sehari-hari mereka dan
untuk mengajar topik tertentu. Banyak topik sebaiknya mampu menyediakan layanan berbasis kesehatan yang
disampaikan setelah pelajar terjun ke lingkungan kerja aman. Namun, tanpa mereka dididik dan dilatih dengan
profesional karena pembelajaran keselamatan pasien baik dalam konsep dan prinsip keselamatan pasien, mereka
membutuhkan pendekatan tim dan pengamatan dari akan kesulitan menerapkan prinsip keselamatan pasien
layanan kesehatan secara keseluruhan, bukan hanya dalam sistem yang kompleks.
hanya parsial saja. Topik dalam buku ini telah dirancang
sehingga pelajar dapat bertanggung jawab untuk banyak Pendidikan keselamatan pasien untuk profesi kesehatan di
mempelajarinya dengan cara mereka sendiri melalui sektor pendidikan tinggi tidak terstandarisasi dengan baik
membaca materi online yang berisi dasar pengetahuan [3-7]. Sebagai contoh, sistem pelaporan insidens kesalahan
yang diperlukan, diikuti dengan tugas-tugas yang dapat penggunaan obat atau kesalahan bedah telah digunakan
dilakukan untuk mempraktekkan pengetahuan yang selama bertahun-tahun di beberapa negara, namun
diperoleh. kurikulum khusus yang berkaitan dengan kesalahan dalam
pelayanan kesehatan atau program keselamatan pasien
Kami mendorong berbagai fakultas dan profesi kesehatan yang diajarkan di pendidikan sarjana hanya sebagian kecil
untuk menambahkan data dan literatur profesional yang saja ada dalam literatur medis yang diterbitkan [5,8].
relevan dengan topik yang langsung berkaitan dengan Sejumlah faktor telah menghambat pendidikan
profesi medis mereka. Sebagai contoh, kita berharap bahwa keselamatan pasien. Pertama, ketiadaan pengakuan oleh
koleksi artikel dan data terkait farmasi akan dimasukkan pendidik bahwa pendidikan keselamatan pasien harus
untuk pelajar sekolah farmasi. Karena ini adalah panduan menjadi bagian penting dari kurikulum pendidikan tinggi
kurikulum multi profesional kami tidak dapat memberikan , dan bahwa keterampilan keselamatan pasien dapat
contoh untuk semua profesi, tetapi kami telah memasukkan diajarkan [9,10]. Banyak pendidik tidak terbiasa dengan
sebanyak mungkin yang tersedia dan relevan. literatur dan tidak yakin bagaimana mengintegrasikan
pelajaran keselamatan pasien ke kurikulum yang ada
Apa itu Panduan Kurikulum? [11,12]. Kedua, pendidik harus terbuka untuk mempelajari
Panduan kurikulum adalah program yang komprehensif konsentrasi medis lainnya [3]. Salah satu kesulitan dalam
untuk pelaksanaan pendidikan keselamatan pasien dalam memperkenalkan kurikulum baru adalah keengganan
Pelayanan kesehatanyang perlu diajarkan di lembaga untuk memahami pengetahuan yang berasal dari luar
pendidikan di seluruh dunia. Buku ini terdiri dari dua profesi, seperti mempelajari sistem organisasi dan
bagian. Bagian A adalah panduan pendidik, yang telah metode peningkatan mutu [10]. Sejarah medis rupanya
dirancang untuk membantu pendidik melaksanakan justru menekankan pada pengobatan penyakit daripada
panduan kurikulum. Seperti kita ketahui bahwa pencegahan penyakit sehingga menciptakan budaya yang
keselamatan pasien adalah suatu disiplin baru dan banyak sulit untuk menerapkan prinsip bahwa Kejadian yang tidak
tenaga kesehatan profesional dan staf pendidik terbiasa diharapkan (KTD) dapat dicegah[3]. Faktor ketiga berkaitan
dengan banyak konsep dan prinsip-prinsip. Bagian mengakarnya sikap tradisional para profesional medis
Panduan Pendidik merupakan dasar bagi pengembangan tersebut.
kapasitas dalam pendidikan keselamatan pasien. Bagian B Panduan Kurikulum ini berusaha untuk mengisi celah dalam
berisi program komprehensif tentang cara mengajarkan pendidikan keselamatan pasien dengan menyediakan
keselamatan pasien berdasarkan topik keselamatan pasien kurikulum yang komprehensif yang dirancang untuk
yang dapat dilaksanakan baik secara keseluruhan atau membangun dasar pengetahuan dan sehingga dapat
setiap topik. mempersiapkan mereka untuk praktek klinis di berbagai
lingkungan
Mengapa Panduan Kurikulum Dikembangkan?
Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Harvard Referensi
[1] pada tahun 1991 telah menggambarkan luasnya 1. Brennan TA et al. Incidence of Insidens and negligence
ancaman keselamatan pasien. Beberapa negara lain telah in hospitalized patients: results of the Harvard Medical
melaporkan hasil yang sama bahwa keselamatan pasien Practice Study I. New England Journal of Medicine, 1991,
menjadi isu genting, meskipun terdapat perbedaan 324:370–376.
budaya dan sistem kesehatan. Realitas yang terjadi di dunia 2. Runciman B, Merry A, Walton M. Safety andethics in
kesehatan benar-benar membahayakan pasien sehingga healthcare: a guide to getting it right, 1st ed.Aldershot,
meningkatkan pengawasan pasien dalam konteks sistem UK, Ashgate Publishing Ltd, 2007.
kesehatan yang semakin kompleks. Kompleksitas sistem ini 3. Stevens D. Finding safety in medical education.
semakin meningkat drastis dengan perubahan teknologi Quality & Safety in Pelayanan kesehatan, 2002,11:109
kedokteran yang cepat,s ehingga tuntutan pelayanan 110.

23 Bagian A 1. Latar Belakang


4. Johnstone MJ, Kanitsake O. Clinical risk management
and patient safety education for nurses: a critique. Nurse
Education Today, 2007, 27:185–191.
5. Patey R et al. Patient safety: helping medical students
understand error in healthcare. Quality& Safety in
Pelayanan kesehatan, 2007, 16:256–259.
6. Singh R et al. A comprehensive collaborative patient
safety residency curriculum to address the ACGME core
competencies. MedicalEducation, 2005, 39:1195–1204.
7. Holmes JH, Balas EA, Boren SA. A guide for developing
patient safety curricula for undergraduate medical
education. Journal ofthe American Medical Informatics
Association, 2002,9 (Suppl.1):S124–S127.
8. Halbach JL, Sullivan LL. Teaching medical studentsabout
medical errors and patient safety: evaluation of a
required curriculum. Academic Medicine, 2005, 80:600
606.
9. Sandars J et al. Educating undergraduate medical
students about patient safety: priority areas for
curriculum development. MedicalTeacher, 2007,
29:60–61.
10. Walton MM. Teaching patient safety to clinicians and
medical students. The ClinicalTeacher, 2007, 4:1–8.
11. Walton MM, Elliott SL. Improving safety and quality:
howcan education help? Medical Journal of Australia,
2006,184 (Suppl.10):S60-S64.
12. Ladden MD et al. Educating interprofessional learners
for quality, safety and systems improvement. Journal of
Interprofessional Care, 2006, 20:497–505.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 24


2. Bagaimana Topik Panduan
Kurikulum ini Dipilih?
Panduan kurikulum mencakup 11 topik, termasuk 16 Apa itu Australian Patient Safety Education Framework?
dari total 22 topik ajar yang dipilih dari Australian APSEF [1] dikembangkan dengan menggunakan
Patient Safety Education Framework atau Kerangka pendekatan empat tahap: kajian pustaka; pengembangan
Kerja Pendidikan Keselamatan Pasien di Australia (APSEF). wilayah kajian dan topik ajar, klasifikasi domain
Topik tambahan yang tidak terdapat pada APSEF dipilih pembelajaran dan mengkonversi ke dalam format berbasis
untuk mendukung pembelajaran, seperti misalnya cara kinerja. Proses konsultasi dan validasi dilakukan di
pengendalian infeksi yang dianggap oleh WHO bahwa lebih Australia dan melibatkan elemen ahli medis lnternasional.
baik melakukan pencegahan dan pengendalian dalam kasus Diterbitkan pada tahun 2005, ASPEF adalah kerangka
infeksi. Gambar A.2.1 menggambarkan struktur topik yang yang sederhana, fleksibel dan dapat diakses yang dapat
terdapat dalam APSEF. sementara itu, Tabel A.2.1 adalah menggambarkan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku
daftar topik-topik yang dipilih untuk dimasukkan dari APSEF yang perlu dikuasai untuk memperoleh ketrampilan
dan yang telah diajarkan. Tabel A.2.2 adalah topik-topik menjaga keselamatan pasien. Kerangka kerja ASPEF dibagi
yang perlu dikuasai oleh pelajar sampai profesional di menjadi empat tingkat pengetahuan, ketrampilan dan
bidang Pelayanan kesehatanyang berpengalaman. perilaku tergantung pada posisi dan tanggung-jawab klinis
layanan kesehatan dalam organisasi. Kerangka kerja ini
dirancang untuk membantu organisasi dan profesional
kesehatan untuk mengembangkan kurikulum pendidikan
dan program pelatihan. Panduan kurikulum ini pun
dikembangkan menggunakan kerangka APSEF.

25 Bagian A 2. Bagaimana Topik Panduan Kurikulum ini Dipilih?


ASPEF : Topik dan Bidang yang Dipelajari
Ada tujuh bidang pelajaran (kategori) dan 22 topik ajar dalam APSEF. Bagan A.2.1
menjelaskan topik panduan kurikulum dan keterkaitannya dengan topik ajar dalam
APSEF.

Tiga bagian Tahap Pengembangan Kerangka Kerja dan 1. Pengembangan outline kerangka kerja dan tinjauan awal
Stukturnya sebagai berikut :

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 26


2. Penambahan konten tentang pengetahuan, keterampilan, pendekatannya dengan ASPEF. Terbitan Kanada berisi sebuah
sikap dan perilaku kerangka keselamatan pasien interprofessional, praktis dan
3. Pengembangan format berbasis kinerja berguna untuk mengidentifikasi pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang dibutuhkan oleh semua Pelayanan kesehatan
Sejak publikasi kerangka pendidikan keselamatan pasien profesional.
Australia pada tahun 2005, Kanada merilis sebuah kerangka
kerja yang berjudul ' The Competencies- Enhancing patient
safety across the health professions’ in 2009 [2) yang mirip

Tahap 1- Pengembangan outline Kerangka Kerja dan Tinjauan Tahap 2- Penambahan konten tentang pengetahuan,
awal keterampilan, sikap dan perilaku

Penentuan topik dilakukan dengan mengidentifikasi Setiap topik ajar membentuk dasar pengembangaan
pengetahuan bidang kesehatan yang berkaitan dengan yang lebih luas, termasuk tambahan konten pendidikan,
keselamatan pasien (seperti yang dijelaskan dalam bagian program, pelatihan, efek samping pengobatan dan
berikutnya). literatur, buku, laporan, kurikulum dan kesalahan dalam organisasi kesehatan serta proses
situs web yang dikumpulkan kemudian ditinjau untuk layanan. Semua kegiatan (pengetahuan, keterampilan,
mengidentifikasi hal penting yang berkaitan dengan perilaku dan sikap) untuk setiap topik yang ada tercantum
keselamatan pasien dan memiliki efek positif pada semua dalam panduan ini. Daftar ini kemudian diambil
kualitas dan keamanan medis. Kegiatan ini kemudian untuk duplikasi dan redundansi. Kegiatan ini kemudian
dikelompokkan ke dalam kategori yang disebut "Bidang dikelompokkan dalam domain pengetahuan, keterampilan,
Pelajaran". Setiap bidang pelajaran dianalisis dan lebih atau perilaku. Langkah terakhir dalam tahap ini adalah
lanjut dipecah menjadi topik ajar. Lihat di bawah untuk untuk mengalokasikan setiap aktivitas medis untuk tingkat
rincian proses peninjauan literatur dan pengembangan yang sesuai dengan tingkat tanggung jawab pekerja
kerangkanya. Pemilihan bidang pelajaran dan topik telah pelayanan kesehatan.
diartikulasikan dalam kerangka dan dirangkum di bawah ini.

27 Bagian A 2. Bagaimana Topik Panduan Kurikulum ini Dipilih?


Level 1 (Dasar) Mengidentifikasi pengetahuan, ketrampilan, pelayanan kesehatan serta professional yang melakukan
sikap dan perilaku yang dibutuhkan oleh profesional bidang fungsi supervisi atau dengan tanggung jawab klinis yang
kesehatan. lebih tinggi.

Level 2 Didesain untuk profesi kesehatan yang memberikan Level 3 adalah untuk professional Pelayanan kesehatanyang
perawatan pasien dengan supervisi dari dokter senior, dan punya tanggung jawab manajerial pelayanan ksehatan atau
professional kesehatan yang melakukan fungsi manajerial dokter senior dengan tanggung jawab senior yang lebih tinggi.

Table A.2.2. Matriks Konten APSEF

Stage 3–Pengembangan Format Berbasis Kinerja Topik Panduan Kurikulum dari WHO adalah sebagai
berikut:
Setelah pengetahuan, ketrampilan dan perilaku tepat telah
dijelaskan untuk setiap tingkat profesional kesehatan, Topik 1 : Apa Itu Keselamatan Pasien?
kegiatan diterjemahkan ke dalam format berbasis kinerja, Topik 2 : Mengapa Menerapkan Faktor Manusia Penting
maka kerangka kemudian dikembangkan. Pekerja dalam Keselamatan Pasien?
kesehatan individu (perawat, dokter, apoteker, ahli Topik 3 : Memahami sistem dan efek kompleksitasnya
fisioterapi, pekerja sosial, terapis okupasi, dokter gigi dan dalam perawatan pasien
lain-lain) diwawancarai tentang aspek-aspek dari setiap Topik 4 : Menjadi Pemeran yang efektif dalam tim
unsur kinerja untuk mendapatkan umpan balik. Ahli Topik 5 : Belajar dari Kesalahan untuk Mencegah Cedera
internasional juga terlibat dalam proses validasi. Topik 6 : Memahami dan Mengelola Risiko Klinis
Topik 7 : Menggunakan Metode-Metode Peningkatan
Kualitas untuk meningkatkan Pelayanan
Topik 8 : Melibatkan Pasien dan Keluarga
Pengantar untuk Topik 9-11
Topik 9 : Mengendalikan dan Mencegah Infeksi
Topik 10: Keselamatan Pasien dan Prosedur Invasif
Topik 11: Meningkatkan Keamanan Pengobatan

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 28


Penjelasan Singkat Tiap Topik dalam Panduan Topik 2 : Mengapa Menerapkan Faktor Manusia dalam
Kurikulum Keselamatan Pasien Itu Penting?
Profesional di bidang pelayanan kesehatan yang menjadi Faktor manusia adalah bidang keahlian insinyur dan
pengajar mungkin tidak segera memahami mengapa psikolog kognitif. Topik ini dapat memberikan beberapa
topik-topik tertentu termasuk dalam kurikulum ini. tantangan untuk para profesional serta pelajar kesehatan.
Mereka mungkin telah mengajar topik tertentu, tetapi Kami merekomendasikan bahwa Anda mengundang
tidak mengkatagorikannya sebagai keselamatan pasien. orang yang sesuai dengan keahlian faktor manusia untuk
Pendidik mungkin juga menemukan bahwa banyak dari memberikan kuliah kepada pelajar. Faktor manusia, teknik
prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang dibahas dalam atau ergonomi adalah ilmu hubungan timbal balik antara
kurikulum ini sama untuk materi pendidikan yang ada, manusia, peralatan dan lingkungan di mana mereka tinggal
tetapi dengan penekanan berbeda. Pentingnya masing- dan bekerja [4]. Rekayasa faktor manusia akan membantu
masing topik untuk proses pembelajaran dijelaskan di pelajar memahami bagaimana orang-orang bereaksi di
bawah ini. bawah keadaan yang berbeda sehingga sistem dan produk
dapat dibangun untuk meningkatkan kinerja pelayanan
Topik 1 : Apa itu Keselamatan Pasien? kesehatan. Hal ini mencakup interaksi antar manusia-mesin
Mengingat semakin pentingnya profesional kesehatan dan manusia ke manusia seperti komunikasi, kerja tim dan
untuk menerapkan prinsip-prinsip keselamatan budaya organisasi.
pasien dan konsep ke dalam praktek sehari-hari, topik
ini menyajikan kasus-kasus tentang keselamatan Industri lainnya seperti penerbangan, manufaktur dan
pasien. Pada tahun 2002, negara-negara anggota WHO militer telah berhasil menerapkan pengetahuan tentang
menyepakati resolusi Majelis Kesehatan Dunia mengenai faktor manusia untuk memperbaiki sistem dan layanan.
keselamatan pasien atas kebutuhan untuk mengurangi Pelajar perlu memahami faktor-faktor bagaimana faktor
kerugian dan penderitaan pasien dan keluarga mereka. manusia dapat digunakan untuk mengurangi insidens
Hal ini didukung bukti bahwa manfaat ekonomi dapat dan kesalahan dengan mengidentifikasi bagaimana dan
dimaksimalkan dengan peningkatan keselamatan pasien. mengapa sistem tidak bekerja optimal serta bagaimana
Studi menunjukkan bahwa tambahan rawat inap, biaya dan mengapa manusia mengalami miskomunikasi.
proses pengadilan, pengobatan infeksi, kehilangan Menggunakan pendekatan faktor manusia, hubungan
pendapatan, cacat, dan biaya pengobatan menelan biaya antar manusia-sistem dapat ditingkatkan dengan
di beberapa negara antara US$ 6 miliar dan US$ 29 milyar memberikan rancangan sistem kerja yang lebih baik. Hal
per tahun [3, 4]. ini termasuk penyederhanaan proses, standarisasi prosedur,
memberikan cadangan ketika ada kesalahan medis,
Beberapa negara telah menerbitkan studi menyoroti meningkatkan komunikasi, mendesain ulang peralatan
banyak bukti yang menunjukkan bahwa sejumlah besar dan mendorong kesadaran tentang keterbatasan perilaku,
pasien yang dirugikan karena pelayanan kesehatan organisasi dan teknologi yang menyebabkan kesalahan.
mereka, baik mengakibatkan cedera permanen,
meningkatkan lama tinggal di fasilitas kesehatan, atau Topik 3 : Memahami Sistem dan Efek dari Kompleksitas
bahkan kematian. Kami telah belajar selama dekade Pelayanan kesehatan pada Pasien
terakhir bahwa insidens terjadi bukan karena tenaga medis Pelajar diperkenalkan kepada konsep bahwa sistem
sengaja mencederai pasien, sebaliknya hal itu terjadi pelayanan kesehatan tidak satu, tapi banyak sistem dan
karena kompleksitas sistem pelayanan kesehatan saat ini, terdiri dari organisasi, departemen, unit layanan, dan
terutama di negara-negara maju, dimana pengobatan unit praktik. Sebagian besar hubungan antara pasien,
berhasil dan tidak untuk setiap pasien tergantung keluarga, penyedia layanan kesehatan, staf pendukung,
berbagai faktor dan bukan hanya kompetensi penyedia administrator, ekonom dan anggota masyarakat, serta
pelayanan kesehatan individu. hubungan antara berbagai pelayanan kesehatan dan di
luar pelayanan kesehatan, menambah kompleksitas
Ketika begitu banyak jenis penyedia layanan kesehatan sistem ini. Topik ini memberikan pelajar pemahaman dasar
(dokter, perawat, apoteker dan pekerja kesehatan) terlibat, tentang kompleksitas organisasi dengan menggunakan
sangat sulit untuk memastikan pelayanan yang aman pendekatan sistem. Pembelajaran dari industri lain
kecuali sistem pelayanan dirancang untuk memfasilitasi digunakan untuk menunjukkan manfaat dari pendekatan
informasi yang tepat waktu dan lengkap serta pemahaman sistem kepada pelajar.
oleh semua profesional kesehatan. Demikian pula, di
negara berkembang, kombinasi berbagai faktor yang tidak Ketika pelajar berpikir tentang 'sistem', mereka akan lebih
menguntungkan seperti kurangnya staf medis, struktur mampu memahami mengapa hal-hal tidak berjalan baik
yang tidak memadai dan kepadatan penduduk, kurangnya sehingga mereka dapat memahami konteks untuk berpikir
komoditas pelayanan kesehatan dan kekurangan peralatan tentang 'solusi'. Pelajar perlu menghargai bagaimana,
dasar, buruknya kebersihan

29 Bagian A 2. Bagaimana Topik Panduan Kurikulum ini Dipilih?


sebagai penyedia layanan kesehatan, bekerja di rumah Profesional kesehatan dan pelajar perlu memahami
sakit atau klinik kesehatan pedesaan, melakukan yang bagaimana dan mengapa sistem tak berjalan optimal
terbaik untuk mengobati dan merawat pasien mereka. dan mengapa insidens terjadi, sehingga mereka dapat
Tidak itu saja mereka akan mampu memberikan pelayanan bertindak untuk mencegah dan belajar dari insidens
kesehatan yang aman dan berkualitas. Hal ini karena pasien tersebut. Pemahaman tentang insidens dalam pelayanan
tergantung pada sejumlah orang yang melakukan hal yang kesehatan juga menjadi dasar untuk membuat perbaikan
tepat, pada waktu yang tepat untuk mereka. Dengan kata dan menerapkan sistem pelaporan yang efektif [3].
lain, mereka bergantung pada sistem pelayanan.
Topik 6 : Menjadi Pemeran yang Efektif dalam Tim
Topik 4 : Menjadi Pemeran yang Efektif dalam Tim Manajemen risiko klinis terutama berkaitan dengan
Pemahaman pelajar tentang kerja sama melibatkan menjaga sistem pelayanan kesehatan berjalan aman.
lebih dari identifikasi dengan tim yang terdiri dari profesi Manajemen risiko klinis biasanya melibatkan sejumlah
mereka sendiri. Hal ini memerlukan pengetahuan tentang organisasi dalam sistem atau proses yang dirancang untuk
manfaat dari tim multidisiplin dan bagaimana tim mengidentifikasi, mengelola dan mencegah hasil yang
multidisiplin yang efektif dapat meningkatkan pelayanan merugikan. Manajemen risiko klinis yang berfokus pada
dan mengurangi kesalahan atau terjadinya insidens. Tim peningkatan kualitas dan keamanan layanan kesehatan
yang efektif adalah dimana para anggota tim, termasuk dilakukan dengan mengidentifikasi keadaan yang dapat
pasien, berkomunikasi dengan satu sama lain serta menempatkan pasien pada risiko mengalami insidens
menggabungkan pengamatan, keahlian dan tanggung- dan bertindak untuk mencegah atau mengendalikan
jawab pengambilan keputusan untuk mengoptimalkan risiko tersebut. Manajemen risiko melibatkan setiap
pelayanan terhadap pasien [5]. Tugas komunikasi dan tingkat organisasi, sehingga sangat penting bahwa pelajar
arus informasi antara penyedia layanan dan pasien bisa memahami tujuan dan relevansi strategi manajemen risiko
rumit karena penyebaran tanggung jawab klinis di antara klinis di tempat kerja mereka.
berbagai anggota tim [6,7]. Hal ini dapat berefek pada
pasien untuk mendapatkan informasi yang sama pada Topik 7 : Menggunakan Metode-Metode Peningkatan
beberapa penyedia layanan kesehatan. Lebih penting lagi, Kualitas untuk meningkatkan Pelayanan
miskomunikasi dapat mengakibatkan keterlambatan dalam Selama dekade terakhir, bidang pelayanan kesehatan
diagnosis, pengobatan yang salah, serta kegagalan untuk telah berhasil mengadopsi berbagai metode peningkatan
menindaklanjuti hasil pemeriksaan [8 – 12]. kualitas yang digunakan oleh industri lainnya. Metode
ini membekali profesional medis pengetahuan dan cara
Pelajar perlu tahu seberapa efektif kerja tim, serta untuk: (i) mengidentifikasi masalah; (ii) mengukur masalah;
teknik untuk melibatkan pasien dan keluarga mereka (iii) mengembangkan berbagai intervensi yang dirancang
sebagai bagian dari tim. Ada beberapa bukti bahwa tim untuk memperbaiki masalah; dan (iv) menguji apakah
multidisiplin dapat meningkatkan kualitas layanan dan intervensi medis tersebut bekerja. Ahli Kesehatan, seperti
menekan biaya menjadi lebih rendah [13 – 15]. Kerjasama Tom Nolan, Brent James, Don Berwick, dan lain-lain, telah
tim yang baik juga telah ditunjukkan untuk mengurangi menerapkan prinsip-prinsip peningkatan mutu untuk
kesalahan dan meningkatkan pelayanan kesehatan mengembangkan metode peningkatan kualitas kesehatan
terhadap pasien, terutama mereka yang memiliki penyakit dokter dan manajer. Identifikasi dan pemeriksaan setiap
kronis [16 – 18]. Topik ini menyajikan pengetahuan dasar langkah dalam proses pelayanan kesehatan adalah fondasi
yang diperlukan untuk menjadi anggota atau pemeran dari metodologi ini. Ketika pelajar meneliti setiap langkah
yang efektif dalaam btim. Namun, pengetahuan sendiri dalam proses pelayanan, mereka mulai melihat bagaimana
tidak akan membuat seorang pelajar menjadi anggota tim tiap tahap pelayanan kesehatan terhubung dan terukur.
yang baik. Mereka perlu memahami budaya tempat kerja Pengukuran penting untuk peningkatan keselamatan. Topik
mereka dan bagaimana hal itu berdampak pada dinamika ini memperkenalkan pelajar ke prinsip-prinsip peningkatan,
dan fungsi tim. teori dan caranya, kegiatan dan teknik yang dapat
diterapkan ke dalam praktek.
Topik 5 : Belajar dari kesalahan untuk mencegah cedera
Untuk dapat memahami mengapa profesional kesehatan Topik 8 : Melibatkan Pasien dan Keluarga
membuat kesalahan medis terhadap pasien diperlukan Pelajar diperkenalkan kepada konsep bahwa tim kesehatan
pemahaman bagaimana sistem yang buruk dan faktor termasuk pasien dan/atau keluarga, dan bahwa pasien
lain berkontribusi terhadap terjadinya insidens dalam dan keluarga memainkan peran kunci dalam menjamin
sistem kesehatan. Insidens memang sulit dihindari, namun Pelayanan kesehatanaman yakni dengan cara: (i)
konsekuensi dari insidens pada kesejahteraan pasien dan membantu dengan diagnosis; (ii) memutuskan tentang
staf dapat fatal;.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 30


perawatan yang tepat; (iii) memilih penyedia layanan Beberapa contoh salah penempatan/prosedur pada pasien
yang berpengalaman dan aman; (iv) memastikan bahwa adalah: (i) salah pasien di ruang operasi (atau); (ii) operasi
perawatan yang tepat diberikan; dan (v) mengidentifikasi yang dilakukan di sisi yang salah; (iii) salah prosedur
efek samping dan mengambil tindakan yang tepat [21, 22]. ; (iv) kegagalan berkomunikasi tentang perubahan
Sistem pelayanan kesehatan dapat menggunakan informasi kondisi pasien; (v) perselisihan antar tenaga medis
terkait pasien, seperti pengetahuan tenaga medis tentang tentang penghentian prosedur; dan (vi) kegagalan untuk
gejala, nyeri, preferensi dan sikap terhadap risiko klinis pada mengidentifikasi kesalahan .
pasien.
Meminimalkan kesalahan yang disebabkan oleh
Penelitian telah menunjukkan bahwa kesalahan medis misidentifikasi adalah dengan cara mengembangkan
dapat diminimalisir dan hasil pengobatan dapat lebih baik pedoman praktek terbaik untuk memastikan bahwa
dapat dihasilkan ketika ada komunikasi yang baik antara pasien yang benar menerima perawatan yang tepat [7, 33].
pasien dan penyedia layanan kesehatan. Dan ketika pasien Pelajar dapat belajar memahami nilai bagi semua pasien
sepenuhnya paham tentang informasi dan dididik tentang yang dirawat harus sesuai dengan kebijakan dan protokol
obat-obatan yang mereka konsumsi [23-30]. Komunikasi tepat pasien/lokasi/prosedur. Pembelajaran seperti itu
yang buruk antara profesional kesehatan, pasien, serta akan memberikan pemahaman tentang pentingnya
mereka yang merawatnya juga telah muncul sebagai alasan penggunaan daftar tilik atau protokol, serta pengetahuan
umum bagi pasien mengambil tindakan hukum terhadap tentang prinsip yang mendasari pendekatan yang seragam
penyedia layanan kesehatan yang melakukan malpraktek dalam mengobati dan merawat pasien. Sebuah studi oleh
terhadap mereka [31, 32]. para ahli bedah menemukan bahwa 21% dari ahli bedah
yang disurvei (n = 1050) melaporkan melakukan salah
Topik 7 : Menggunakan Metode-Metode Peningkatan lokasi operasi setidaknya sekali selama karir mereka [34].
Kualitas untuk meningkatkan Pelayanan
Pencegahan infeksi dan pengendaliannya merupakan Topik 11 : Meningkatkan Keamanan Pengobatan
upaya dari WHO untuk mengurangi tingginya risiko infeksi, Reaksi obat yang merugikan pasien telah ditetapkan oleh
itu dianggap penting, maka isu ini dimasukkan dalam WHO sebagai isu yang serius. Kondisi tersebut tentu tidak
panduan kurikulum. Fakta menunjukkan bahwa karena diinginkan dan kerap terjadi pada penggunaan dosis obat
perawatan bedah dan obat, risiko infeksi menyumbang untuk profilaksis, diagnosis atau terapi. Pasien rentan
persentase yang signifikan terjadinya insidens yang diderita terhadap kesalahan yang dibuat dalam salah satu dari
oleh pasien. Masalah pengendalian infeksi dalam kesehatan banyak langkah terlibat dalam pemesanan, pengeluaran
sekarang mulai diperhatikan karena risiko infeksi yang dan pemberian obat-obatan. Kesalahan pengobatan telah
menjadi penyebab utama kematian dan cacat di seluruh disorot dalam penelitian yang dilakukan di banyak negara,
dunia. yang menunjukkan bahwa sekitar 1% dari seluruh pasien
yang dirawat di rumah sakit , mengalami kejadian yang
Ada banyak pedoman tersedia untuk membantu dokter, tidak diharapkan (KTD) yang berkaitan dengan pemberian
perawat, dokter gigi dan tenaga medis lainnya untuk obat [36]. Penyebab kesalahan mencakup berbagai
meminimalkan risiko infeksi silang. Pasien yang mengalami macam faktor termasuk: (i) pengenalan pasien dan kondisi
operasi atau prosedur invasif dianggap sangat rentan klinisnya; (ii) kurangnya pengetahuan tentang obat-obatan;
terhadap infeksi sekitar 40% . Topik ini membahas (iii) kesalahan dosis obat; (iv) tulisan yang tidak terbaca
penyebab utama dan jenis infeksi, dan memungkinkan pada resep; (v) kebingungan tentang nama obat; dan (vi)
pelajar untuk mengidentifikasi tindakan medis pasien dan lemahnya anamnesis tentang riwayat pengobatan
dengan risiko infeksi serta mempersiapkan pelajar untuk [37].
mengambil tindakan yang sesuai untuk mencegah
penularan.

Topik 10 : Keselamatan Pasien dan Prosedur Invasif


Dengan mengenali kemungkinan cedera akibat
pembedahan, WHO telah berhasil berkampanye untuk
mengurangi insidens pada proses pembedahan. Salah satu
penyebab utama kesalahan yang menyebabkan cedera
pada pasien adalah kegagalan penyedia layanan kesehatan
untuk berkomunikasi secara efektif (proses yang tidak
memadai dan kurangnya pengecekan) pada saat prosedur
prabedah.

31 Bagian A 2. Bagaimana Topik Panduan Kurikulum ini Dipilih?


Referensi
1. Walton MM et al. Developing a national patient safety 14. Burl JB et al. Geriatric nurse practitioners in long term
education framework for Australia. care: demonstration of effectiveness in managed care
Quality & Safety in Health Care, 2006, 15:437–442. Journal of the American Geriatrics Society,
1998,46(4):506–510.
2. The Safety Competencies, First Edition (revisedAugust
2009). Toronto, Canadian Patient Safety Institute, 2009 15. Wagner EH et al. Quality improvement in chronic illness
(http://www.patientsafetyinstitute.ca/English care: a collaborative approach. Joint Commission
education/safetyCompetencies/Documents/Safety %2 Journal on Quality Improvement,2001, 27:63–80.
Competencies.pdf ; accessed 11 March2011).
16. Wagner EH. The role of patient care teams in chronic
3. Chief Medical Officer. An organisation with disease management. British MedicalJournal, 2000,
a memory. Report of an expert group on learning from 320:569–572.
Insidens in the National Health Service.London,
Department of Health, 1999. 17. Silver MP, Antonow JA. Reducing medication errors in
hospitals: a peer review organisation collaboration. Joint
4. Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS, eds. Commission Journal on Quality Improvement, 2000,
To err is human: building a safer health system 26:332–340.
Washington, DC, Committee on Quality of Health Care
in America, Institute of Medicine, National Academies 18. Weeks WB et al. Using an improvement model to reduce
Press, 1999. adverse drug events in VA facilities. Joint Commission
Journal on Quality Improvement,2001, 27:243–254.
5. Greiner AC, Knebel E, eds. Health professionseducation: a
bridge to quality. Washington, DC,National Academy 19. Leape LL. Error in medicine. Journal of the American
Press, 2003. Medical Association, 1994, 272:1851-1857.

6. Gerteis M et al. Through the patient’s eYa:understanding 20. Walshe K. The development of clinical risk management.
and promoting patient centred care.San Francisco, In: Vincent C, ed. Clinical riskmanagement: enhancing
Jossey-Bass Publishers, 1993. patient safety, 2nd ed.London, British Medical Journal
Books, 2001:45–61.
7. Chassin MR, Becher EC. The wrong patient. Annals of
Internal Medicine, 2002, 136:826–833. 21. Vincent C, Coulter A. Patient safety: what about the
patient? Quality & Safety in Health Care, 2002, 11:76–
8. Baldwin PJ, Dodd M, Wrate RM. Junior doctors making 80.
mistakes. Lancet, 1998, 351:804–805.
22. National Patient Safety Agency. Seven stepsto patient
9. Baldwin PJ, Dodd M, Wrate RM. Young doctors:work, safety: your guide to safer patient care.London, NPSA,
health and welfare. A class cohort 1986–1996.London, 2003
Department of Health Research and Development (http://www.nrls.npsa.nhs.uk/resources/collections
Initiative on Mental Health of the National Health seven-steps-to-patient-safety/; accessed 16
Service Workforce, 1998. February 2011).

10. Anderson ID et al. Retrospective study of 1000 deaths 23. Coiera EW, Tombs V. Communication behaviours in a
from injury in England and Wales. British Medical Journal, hospital setting: an observational study. British Medical
1988, 296:1305–1308. Journal, 1998, 316:673–676.

11. Sakr M et al. Care of minor injuries by emergency nurse 24. Clinical Systems Group, Centre for Health Information
practitioners or junior doctors: a randomised controlled Management Research. Improvingclinical
trial. Lancet, 1999, 354:1321–1326. communications. Sheffield, University ofSheffield, 1998.

12. Guly HR. Diagnostic errors in an accident and 25. Lingard L et al. I. Team communications in the operating
emergency department. Emergency Medicine Journal, room: talk patterns, sites of tension and implications for
2001, 18:263–279. novices. Academic Medicine, 2002, 77:232–237.

13. Baldwin D. Some historical notes on interdisciplinary 26. Gosbee J. Communication among health professionals
and interpersonal education and practice in Health Care British Medical Journal, 1998, 317:316–642.
in the US. Journal of Interprofessional Care, 1996,10:173–187.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 32


27. Parker J, Coeiro E. Improving clinical communication:
a view from psychology. Journal of the American
Medical Informatics Association, 2000, 7:453–461.

28. Smith AJ, Preston D. Communications between


professional groups in a National Health Service
Trust hospital. Journal of Management in Medicine,
1669, 10:31–39.

29. Britten N et al. Misunderstandings in prescribing


decisions in general practice: qualitative study. British
Medical Journal, 2000, 320:484–488.

30. Greenfield S, Kaplan SH, Ware JE Jr. Expanding patient


involvement in care. Effects on patient outcomes.
Annals of Internal Medicine, 1985, 102:520–528.

31. Lefevre FV, Wayers TM, Budetti PP. A survey of physician


training programs in risk management and
communication skills for malpractice prevention.
Journal of Law, Medicineand Ethics, 2000, 28:258-266.

32. Levinson W et al. Physician–patient communication: the


relationship with malpractice claims among
primary care physicians and surgeons. Journal of the
AmericanMedical Journal, 1997, 277:553–559.

33. Joint Commission on Accreditation of Healthcare


Organizations (JCAHO). Guidelinesfor implementing
the universal protocol for preventing wrong site, wrong
procedure and wrong person surgery. Chicago, JCAHO,
2003.

34. Meinberg EG, Stern PJ. Incidence of wrong site surgery


among hand surgeons. Journal of Bone & Joint Surgery,
2003;85:193–197.

35. World Health Organization. International drug


monitoring–the role of the hospital. A WHO Report.
Drug Intelligence and Clinical Pharmacy, 1970, 4:101
110.

36. Runciman WB et al. Adverse drug events and


medication errors in Australia. InternationalJournal for
Quality in Health Care, 2003, (Suppl. 1):S49–S59.

37. Smith J. Building a safer NHS for patients:improving


medication safety. London,Department of Health, 2004.

33 Bagian A 2. Bagaimana Topik Panduan Kurikulum ini Dipilih?


3. Tujuan Panduan Kurikulum
Kecepatan perkembangan teknologi, termasuk pengobatan • mempromosikan lingkungan yang aman dan
yang digunakan dalam pelayanan kesehatan menunjukkan pendidikan tentang keselamatan pasien;
perubahan yang konstan. Sehingga pada gilirannya dapat • memperkenalkan dan memperkuat pendidikan
mengubah sifat pekerjaan atau tugas-tugas yang dilakukan keselamatan pasien dalam bidang kesehatan di
oleh para profesional kesehatan yang berbeda bidang. seluruh dunia; meningkatkan profil internasional
Di beberapa negara, perawat meresepkan obat dan tentang pendidikan dan pembelajaran keselamatan
personil non-medis menjalankan prosedur tindakan pasien;
kecil. Terlepas dari kekayaan negara, prinsip-prinsip • memupuk kerjasama internasional tentang
keselamatan pasien dan konsepnya tetap berlaku terlepas keselamatan pasien dan pendidikan serta penelitian di
dari jenis pekerja k, tempat dimana pelayanan kesehatan sektor pendidikan tinggi.
diselenggarkan dan jenis pasien yang ditangani. Beberapa
negara berkembang tidak memiliki sumber daya yang Prinsip-Prinisp yang Mendasari
memadai, padahal kekurangan staf medis dapat membuat
lingkungan lebih rentan terhadap kualitas pelayanan Pengembangan Kapasitas adalah bagian Integral dalam
yang buruk dan perawatan yang tidak aman. Namun hal Perubahan Kurikulum
itu tidak berarti bahwa profesional kesehatan terbatas Alasan utama WHO memulai proyek ini adalah untuk
namun berkemampuan cukup tidak dapat membuat membantu pengembangan pendidikan keselamatan
pelayanan yang lebih aman. Harus dipahami bahwa lebih pasien dalam pelayanan kesehatan. Kebutuhan pendidikan
banyak staf dan sumber daya bukanlah solusi utama untuk kesehatan profesional untuk mengembangkan dan
meminimalkan kerugian bagi pasien. mengintegrasikan keselamatan pasien dalam kurikulum
modern merupakan tantangan bagi banyak lembaga.
Panduan Kurikulum ini relevan untuk semua pelajar Lembaga pendidikan bidang kesehatan tidak dapat
terlepas dari sumber daya yang tersedia di fasilitas diharapkan mengembangkan kurikulum baru atau
mereka. Tapi konteks lingkungan di mana pelajar akan meninjau kurikulum yang ada jika mereka tidak terbiasa
ditempatkan dan bekerja ketika memenuhi syarat penting dengan disiplin tentang keselamatan pasien.
untuk dijadikan pertimbangan dalam proses pembelajaran.
Karena, konteks tempat kerja mereka dapat memberi Pendidik kesehatan berasal dari banyak latar belakang
pengalaman otentik terkait praktek medis sehingga dapat (dokter, dokter pendidik, non-dokter pendidik, manajer,
mempersiapkan pelajar untuk memasuki lingkungan kerja. profesional kesehatan) dan pengalaman kolektif mereka
diperlukan untuk menyampaikan program yang relevan
Tujuan dari panduan kurikulum adalah: dalam setiap profesi tertentu. Banyak ahli dalam disiplin
• mempersiapkan pelajar kesehatan agar aman tertentu mereka biasanya tetap up-to-date menggunakan
melakukan praktek di tempat kerja; pengetahuan dari bidang keilmuan medis tertentu.
• memberikan wawasan kepada lembaga pendidikan Pengetahuan keselamatan pasien memerlukan dukungan
kesehatan tentang topik utama dalam keselamatan yang berada di luar jalur tradisional ini. Untuk menjadi
pasien; pendidik yang efektif tentang keselamatan pasien,
• meningkatkan keselamatan pasien sebagai tema pada profesional kesehatan harus terinformasi dengan
semua kurikulum profesional kesehatan; pengetahuan, peralatan dan keterampilan yang diperlukan
• menyediakan kurikulum yang komprehensif untuk untuk melaksanakan pendidikan keselamatan pasien di
membantu pengajaran dan mengintegrasikan lembaga-lembaga mereka.
keselamatan pasien dalam pendidikan mereka;
• mengembangkan kapasitas untuk pendidikan Inilah sebabnya mengapa panduan pendidik (Bagian
keselamatan pasien dalam pelayanan kesehatan; A) telah dikembangkan untuk melengkapi panduan
kurikulum.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 34


Panduan Pendidik berisi saran praktis dan informasi untuk orang bertanggung jawab untuk keselamatan pasien dan
setiap tahap pengembangan kurikulum dan pembaruan, harus berani mengungkapkan pendapatnya, meskipun
mulai dari menilai kapasitas untuk pengembangan staf posisi merika lebih rendah dalam hirearki organisasi pada
untuk desain program dan implementasinya klinik atau rumah sakit. Pendidik perlu membuat penilaian
tentang kesehatan lingkungan dan apakah kondisinya siap
Kurikulum Fleksibel Untuk Memenuhi Kebutuhan menghadapi tantangan yang akan ditemui dalam proses
Individu Medis pengenalan isu keselamatan pasien.
Kami menyadari bahwa kebanyakan kurikulum program Strategi pendidikan dan penilaian yang dirancang
kesehatan sudah berisi lengkap melampaui kapasitas untuk memperhitungkan keragaman sumber daya dan
bidang medis tertentu. Ini sebabnya kami telah merancang lingkungan yang berbeda serta mempertimbangkan situasi
setiap topik sebagai satu unit yang berdiri sendiri, sehingga di negara maju dan negara berkembang, atau situasi di
memungkinkan untuk variasi penerapan dalam pendidikan kelas versus di pusat simulasi medis.
keselamatan pasien. Topik juga dirancang khusus sehingga
mereka dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum yang ada, Panduan Kurikulum yang berdasar pada Pendidikan di
khususnya dalam kaitan hubungan dokter-pasien. Topik Lingkungan yang Aman dan Suportif
dalam panduan kurikulum masing-masing telah dirancang Kami sadar bahwa pelajar tanggap dengan baik ketika
dengan konten yang cukup untuk sesi belajar 60-90 menit lingkungan belajar aman, mendukung, menantang dan
dan memiliki berbagai ide dan metode untuk mengajar menarik. Pelajaran Keselamatan pasien terjadi di banyak
dan menilai sehingga pendidik bisa menyesuaikan bahan tempat –tidak hanya di lokasi rawat pasien tapi juga di
kebutuhan mereka sendiri, konteks dan sumber daya yang klinik dan masyarakat, di apotek, lingkungan simulasi
tersedia. Tidak ada persyaratan untuk mengikuti penuh medis, dan di dalam kelas. Sangat penting bahwa pelajar
panduan yang disediakan. Pendidik perlu memperhatikan didukung. Kegiatan dalam panduan kurikulum dirancang
lingkungan lokal, budaya dan pengalaman belajar dari untuk diimplementasikan di lingkungan yang menunjang
pelajar dan kemudian memilih metode pendidikan yang pembelajaran yang mana pelajar merasa nyaman
paling tepat. mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara sukarela atas
apa yang mereka tidak mengerti, dan berbagi pemahaman
Bahasa yang Mudah Dipahami untuk Pengguna Global mereka dalam cara yang jujur dan terbuka.
Panduan bagi pendidik (Bagian A) dalam Panduan
kurikulum ini ditulis untuk pendidik (mereka dengan
kapasitas untuk memperkenalkan atau meningkatkan
pendidikan keselamatan pasien di berbagai tingkat),
sementara panduan kurikulum (Bagian B: topik) ditulis
untuk pendidik dan pelajar. Panduan kurikulum ditulis oleh
khalayak global dengan ide bahasa yang mudah dipahami
oleh mereka.

Panduan Kurikulum untuk semua negara, budaya dan


konteks bidang kesehatan
Setiap usaha telah dilakukan untuk memastikan bahwa
kandungan dalam kurikulum ini mempertimbangkan
berbagai konteks di mana pendidik kesehatan dan pelajar
menyelenggarakan proses belajar-mengajar. Kelompok ahli,
yang mewakili semua negara anggota WHO, telah menilai
kurikulum ini untuk memastikan kesesuaian budaya.
Meskipun beberapa kegiatan mengajar dan saran untuk
pelajar tidak bisa sesuai budaya di setiap negara, kami sadar
bahwa di semua negara kita perlu mengubah banyak aspek
perawatan klinis. Banyak profesional mempertimbangkan
tindakan medis tertentu sesuai atau tidak jika dilakukan
terhadap kasus medis tertentu.

Sebagai contoh, staf, seperti perawat, apoteker dan dokter


muda, yang didorong untuk berpendapat jika senior
mereka misalnya dokter, membuat kesalahan dalam
melakukan praktek medis. Budaya ini bersifat universal
dan berlaku untuk semua situasi dan berbagai derajat.
Prinsip-prinsip keselamatan pasien mengharuskan setiap

35 Bagian A 3. Tujuan Panduan Kurikulum


4. Struktur Panduan Kurikulum
Panduan Pendidik (Bagian A) Topik Panduan Kurikulum (Bagian B)

Panduan pendidik (Bagian A) berisi panduan untuk Topik dalam panduan ini mewakii isu keselamatan
mengembangkan kapasitas pendidik melaksanakan pasien aktual yang perlu diintegrasikan dalam kurikulum
pendidikan keselamatan pasien dari mulai program pendidikan.
perencanaan dan desain. Panduan ini berisi saran
bagaimana melakukan pendekatan pendidikan
keselamatan pasien dan mengimplementasikannya
menggunakan bahan yang disajikan dalam Bagian B. Di
bagian ini , kami mencoba untuk memandu pembaca
melalui beberapa langkah penting yang dirancang
untuk mendukung dan mencapai tahap implementasi
pengembangan kurikulum.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 36


5. Menerapkan Panduan
Kurikulum
Bagaimana Menggunakan Kurikulum dalam layanan kesehatan dan sumber daya lokal yang yang
panduan ini? dekat dengan proses pembelajaran. Panduan Kurikulum
Panduan Kurikulum ini berisi sumber penting untuk ini dirancang untuk pelajar di bidang profesional
mengajari pelajar tentang keselamatan pasien. Panduan kesehatan dan, oleh karena itu, pendidik profesi medis
ini mengidentifikasi topik yang harus diajarkan, bagaimana harus menggunakan literatur profesional yang relevan
untuk mengajarkannya, dan bagaimana Anda dapat untuk menunjang pembelajaran pelajar. Bagian dari
menilai berbagai topik dalam kurikulum. Pengalaman panduan Kurikulum ini bertujuan untuk membantu staf
pasien dan studi kasua yang tersedia di bagian awal dan pendidik paham dengan konsep keselamatan pasien dan
akhir dari setiap topik. Kasus ini dapat digunakan untuk prinsip-prinsipnya sehingga mereka dapat mulai untuk
menunjukkan aspek tertentu dari topik yang didiskusikan. mengintegrasikan pelajaran keselamatan pasien di seluruh
Kami menyadari bahwa belajar terbaik terjadi ketika studi kegiatan pendidikan. Membangun kapasitas fakultas dan
kasus mencerminkan pengalaman lokal; oleh karena itu, staf pendidik membutuhkan waktu dan komitmen. Bagan
kami mendorong pendidik untuk memodifikasi kasus A.5.1 menggambarkan tahapan untuk proses itu.
sehingga bisa mencerminkan pengalaman penyedia

Figure A.5.1. Mengintegrasikan Pendidikan Keselamatan Pasien dalam Kurikulum Profesional


Kesehatan

Sumber : supplied by Merrilyn Walton, Professor, Sydney School of Public Health, University of Sydney, Sydney, Australia, 2010.

37 Bagian A 5. Menerapkan Panduan Kurikulum


Bagaimana meninjau kurikulum menggunakan peluang untuk meningkatkan pendidikan keselamatan
Pembelajaran Keselamatan Pasien pasien.

Identifikasi hasil belajar Kurikulum keselamatan pasien dijelaskan dalam Bagian B


Untuk memulai proses pengembangan atau peruabahn buku ini. Kami telah mengidentifikasi topik, sumber, strategi
kurikulum, sangat penting terlebih dahulu mengidentifikasi pendidikan dan metode penilaian yang membuat lebih
hasil pembelajaran keselamatan pasien. Bagian B berisi mudah untuk memperkenalkan dan mengintegrasikan ke
topik yang telah dipilih untuk panduan Kurikulum ini, dalam kurikulum pendidikan keselamatan pasien.
termasuk hasil pembelajaran yang lebih jauh dibahas
dalam bagian ini (Bagian A). Kembangkan apa yang sudah ada dalam kurikulum
Pendekatan yang baik untuk pendidikan keselamatan
Ketahui apa yang sudah ada di kurikulum pasien adalah dengan meningkatkan yang sudah ada
Kami menggunakan teram "kurikulum" merujuk kepada dari kurikulum daripada mencari subjek pembahasan
spektrum luas pembelajaran dan praktik, termasuk strategi baru terkait keselamatan pasien. Terdapat beberapa
untuk mengembangkan keterampilan dan perilaku, elemen keselamatan pasien yang baru dan akan menjadi
serta menggunakan metode penilaian yang tepat untuk tambahan pada kurikulum yang ada, tetapi ada banyak
menguji apakah hasil pembelajaran telah dicapai. Pelajar aspek keselamatan pasien yang dapat ditambahkan ke atau
akan dipandu dalam pembelajaran dengan kurikulum dicapai dengan pengembangan lebih lanjut pada subjek
yang berisi syarat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku dan topik yang sudah ada.
yang diperlukan untuk menunjukkan kompetensi setelah
menyelesaikan gelar profesional kesehatan pilihan mereka. Kami menemukan bahwa pemetaan topik atau bidang
pelajaran dalam kurikulum yang ada akan membantu
Sebelum materi baru diperkenalkan ke dalam kurikulum, mengidentifikasi peluang untuk memasukkan prinsip-
sangat penting untuk mengetahui isi dari kurikulum yang prinsip dan konsep-konsep keselamatan pasien. Bidang
ada, serta pengalaman pelajar di rumah sakit dan/atau di pengembangan keterampilan, pengembangan profesional
ingkungan kerja. Mungkin saja pelajar sudah mendapatkan dan persoanal, hukum Kesehatan, etika, dan komunikasi
beberapa pendidikan tentang keselamatan pasien di adalah bidang-bidang yang cocok untuk diintegrasikan
rumah sakit dan klinik. Kurikulum yang sudah ada mungkin dalam prinsip-prinsip dan konsep-konsep keselamatan
sudah meencakupi beberapa aspek kurikulum keselamatan pasien. Tabel A.5.1 adalah template yang dikembangkan
pasien ini, seperti protokol untuk membersihkan tangan oleh University of Sydney Medical School (Australia)
untuk menghindari penularan infeksi atau memeriksa untuk meninjau materi ajar keselamatan pasien yang
sistem untuk memastikan identifikasi pasien dengan benar. bisa diterapkan dalam sekolah kedokteran dan contoh-
Mendapatkan gambaran tentang materi relevan yang contohnya.
ada dalam kurikulum diperlukan untuk mengidentifikasi

Table A.5.1. Mengidentifikasi Subjek Keselamatan Pasien dalam Kurikulum Pendidikan Medis yang Ada

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 38


Bagaimana menilai kapasitas fakultas untuk keselamatan pasien dalam kurikulum.
mengintegarsikan pendidikan keselamatan
pasien dalam kurikulum Pertemuan Tatap Muka
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi semua profesi Pertemuan tatap muka dengan staf Fakultas akan
kesehatan adalah semakin berkurangnya ruang praktek membantu Anda untuk menyampaikan maksud yang
ajar bagi pendidik. Hanya ada beberapa dari meraka yang jelas tentang pentingnya pendidikan keselamatan pasien.
paham bagaimana untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip Pertemuan ini menjadi wadah untuk menjelaskan dasar
keselamatan pasien dan konsep-konsep menjadi terstruktur dan urgensi isu keselamatan pasien dan membangun
untuk diajarkan di area baru karena banyak subjek yang kerjasama ke depan.
masih tidak familiar. Banyak profesional kesehatan yang
berinisiatif mengadopsi metode keselamatan pasien ke Adakan Diskusi Round Table
dalam praktek kerja sehari-hari mereka, tapi mungkin Undanglah orang-orang dari profesi Anda yang Anda pikir
tidak tahu bagaimana untuk mengartikulasikan apa yang mungkin tertarik dan mau berperan untuk berpartisipasi
mereka lakukan. Hal ini karena mereka melihat setiap dalam diskusi meja bundar tentang pendidikan
diskusi tentang "sistem kesehatan" sebagai domain petugas keselamatan pasien (Manfaat format diskusi ini adalah
administrator dan pengelola layanan kesehatan. berbagai pihak dapats ecara kolegial menyampaikan solusi
tentang urgensi pendidikan keselamatan pasien.)
Pihak lain barangkali tidak berpikir bahwa pendidikan
keselamatan pasien penting atau relevan untuk praktek Selenggarakan Seminar tentang Keselamatan Pasien
bidang medis tertentu padahal isu keselamatan pasien Menyelenggarakan seminar di lokasi tertentu berguna
telah menjadi keprihatinan semua pihak. Kebanyakan untuk membangun pengetahuan baru. Seminar ini
profesional kesehatan hari ini menjadi sadar akan berguna untuk mengekspos pemahaman baru kepada
kebutuhan untuk memahami dan mengajarkan praktisi medis, serta memperkenalkan ahli atau professional
keselamatan pasien, tetapi karena kajian dan kurikulumnya medis yang ahli dan berpengetahuan tentang keselamatan
baru, maka menjadi tantangan tersendiri. Membangun pasien. Seminar dapat diselenggarakan setengah hari
kapasitas Fakultas untuk mengadopsi kurikulum atau sehari penuh. Topik dapat mencakup: (i) Apak itu
keselamatan pasien akan membutuhkan proses yang lama, keselamatan pasien?; (ii) bukti mengapa keselamatan
tetapi ada beberapa langkah cepat yang dapat diambil pasien penting; (iii) bagaimana mengembangkan
untuk melibatkan professional kesehatan dalam pendidikan kurikulum untuk keselamatan pasien; (iv) bagaimana untuk
keselamatan pasien. mengajarkan keselamatan pasien; dan (v) Bagaimana
cara menilai keselamatan pasien. Hal ini penting
Survei untuk mempertahankan tujuan program yakni untuk
Salah satu cara untuk mengetahui pihak yang tertarik membangun kapasitas staf pendidik dan profesional untuk
dalam mengajar keselamatan pasien adalah melakukan mengajarkan keselamatan pasien kepada pelajar.
survei pada para pendidik medis. Di beberapa lembaga contohnya.
pendidikan mungkin ada ratusan pendidik atau beberapa
saja. Mengidentifikasi para pendidik di tiap bidang Bagaimana mengidentifikasi Pemahaman dan
medis untuk menggabungkan ajaran keselamatan Ketertarikan Rekan Anda
pasien dan memastikan bahwa mereka terlibat dalam Jika Anda melakukan kegiatan di atas untuk membangun
survei. Latihan pemetaan yang dijelaskan di atas akan kapasitas maka penting mengidentifikasi para pihak yang
membantu mengidentifikasi staf pendidik untuk berpikiran sama yang tertarik untukmengajar keselamatan
mengintegrasikan konsep keselamatan pasien. Survei pasien. Cara lain adalah dengan mengadakan pertemuan
dapat mencakup pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dan mengirim undangan terbuka kepada staf pendidik.
dengan pengetahuan tentang keselamatan pasien dan Pastikan untuk menjadwalkan pertemuan di waktu yang
praktek dalam metode keselamatan pasien. Proses ini nyaman untuk menarik perhatian. Cara lain adalah dengan
juga bisa mengidentifikasi orang-orang yang tertarik menulis sebuah artikel dalam newsletter Fakultas atau
dalam membentuk grup atau Komite untuk mengawasi universitas. Cara ini akan membuat orang paham tentang
pengembangan kurikulum keselamatan pasien dalam keselamatan pasien, dan bahkan jika mereka tidak tertarik
profesi medis tertentu di lingkungan fakultas Anda. untuk terlibat, artikel yang Anda tulis akan meningkatkan
kesadaran akan kebutuhan untuk mengakomodir
Fokus Grup keselamatan pasien dalam kurikulum.
Menyelenggarakan fokus grup untuk profesional kesehatan
dari profesi Anda berguna untuk memahami pengetahuan Mengajarkan keselamatan pasien memerlukan pendidik
tentang keselamatan pasien yang sedang atau sudah yang bertanggung jawab untuk melaksanakan program
diterapkan. Fokus Grup ini juga akan memberikan informasi dan melibatkan profesional kesehatan yang tertarik dan
tentang sikap dan pendapat mereka terhadap pelajaran

39 Bagian A 5. Menerapkan Panduan Kurikulum


melibatkan profesional kesehatan yang tertarik dan Mencapai Kesepakatan
berpengetahuan sebagai hasil dari proses membangun Seperti dalam semua diskusi tentang konten kurikulum,
kesadaran mereka. Penting juga dilakukan untuk akan ada pandangan yang berbeda tentang apa yang
mengetahun ketersediaan ahli dari Fakultas disiplin ilmu harus disertakan dan apa tidak. Yang penting adalah
lainnya, seperti teknik (faktor manusia pengetahuan), bagaimana memulai dan membangun diskusi. Hal ini
psikologi (perilaku psikologi, proses dan perbaikan berarti bahwa kompromi dalam jangka panjang lebih baik
teori), farmasi (obat keamanan), dan Keperawatan dan dilakukan daripada berdebat dan mendiskusikan masalah.
Kedokteran (pengendalian infeksi) untuk terlibat bersama Teknik lain adalah bagaimana memperkenalkan topik baru
mengembangkan kurikulum keselamatan pasiehn. ke dalam kurikulum menggunakan contoh yang dapat
mengidentifikasi masalah dan digunakan sebagai panduan
Teknik untuk Menyesuaikan Materi Ajar menetapkan topik ajar. Hal ini juga memungkinkan
Kesealamatan Pasien dalam Kurikulum anggota pendidik yang tidak paham dengan nilai
Proses brainstorming merupakan teknik yang dapat keselamatan pasien belajar untuk terbiasa dengan gagasan
mendorong semua orang untuk menyampaikkanide- baru. Bagian berikutnya adalah memberikan rincian
ide untuk memecahkan masalah. Masalahnya berupa lebih tentang penggembangan dan pengintegrasian
bagaimana cara terbaik untuk memperkenalkan panduan kurikulum keselamatan pasien dalam kurikulum
pembelajaran keselamatan pasien ke dalam kurikulum. yang sudah ada. Bagian berikutnya dalam buku ini akan
Masing-masing Fakultas Kesehatan memiliki panduan, memberikan detail tentang cara mengembangkan dan
sumberdaya, kapasitas dan minat dalam keselamatan mengintegrasikan Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien
pasien. Di beberapa negara, keselamatan pasien mungkin dalam kurikulum yang sudah ada.
tidak lagi menjadi perhatian masyarakat atau pemerintah
dan urgensi untuk mencakup keselamatan pasien
pendidikan tidak dianggap sebagai prioritas.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 40


6. Bagaimana Mengintegrasikan
Materi Ajar Keselamatan Pasien
dalam Kurikulum Pendidikan
Kesehatan
Pandangan Umum yang berbeda akan diatasi untuk membantu Anda
Keselamatan pasien adalah disiplin medis yang relatif baru menentukan kemungkinan paling cocok untuk sekolah
dan memperkenalkan materi baru ke dalam kurikulum Anda dan membantu Anda mengantisipasi dan
yang ada. Apa yang harus diajarkan? Siapa yang harus merencanakn penerapan kurikulum keselamatan pasien.
mengajarkannya? Dimana dan bagaimana ia akan sesuai
dengan kurikulum yang ada? Materi apa yang digantikan? Ciri Khas Pendidikan Keselamatan Pasien :
Jika sekolah professional medis Anda sedang dalam - mencakup beberapa bidang yang tidak
proses memperbaharui kurikulum yang ada atau jika tradisional untuk diajarkan pada, pelajar
Anda termasuk pendidik kesehatan baru, ini adalah waktu kesehatan seperti faktor manusia, sistem
yang ideal untuk untuk mengusulkan isu keselamatan berpikir, perilaku kerjasama yang efektif dan
pasien dalam pendidikan. Namun, kebanyakan sekolah pengelolaan kesalahan medis;
kesehatan menerapkan kurikulum yang sudah terstruktur. - Keterkaitan dengan banyak topik yang ada
Para pembuat kurikulum cenderung tak terbiasa member (ilmu terapan dan Sains klinis) (Lihat kotak A.6.1
tempat pada pengembangan bidang baru. untuk beberapa contoh);
- Berisi pengetahuan elemen baru (Lihat kotak
Bagian ini menyajikan ide-ide tentang bagaimana A.6.2 untuk contoh);
mengintegrasikan keselamatan pasien dalam kurikulum - sangat kontekstual.
yang sudah ada. Manfaat dan tantangan dari pendekatan

Bagan A.6.1. Keterkaitan Pendidikan Keselamatan Pasien dengan Materi Ajar Pendidikan Medis

Berikut adalah contoh bagaimana sebuah topik keselamatan pasien, seperti cara identifikasi pasien yang
benar, memilih aplikasi spesifik dalam berbagai disiplin ilmu kedokteran.

41 Bagian A 6. Bagaimana Mengintegrasikan Materi Ajar Keselamatan Pasien dalam Kurikulum Pendidikan Kesehatan
Box A.6.2. Keterkaitan Pendidikan Keselamatan Pasien dengan Pengetahuan Baru dan Elemen
Kinerja
Kompetensi keselamatan pasien untuk topik tertentu dapat dibagi menjadi persyaratan pengetahuan dan kinerja. Idealnya,
pembelajarannya akan terjadi pada kategori kedua, misalnya identifikasi pasien secara benar.

Bidang keselamatan pasien terdiri dari kajian yang luas. kesempatan untuk menggunakan apa yang telah mereka
Mengingat luasnya dan perlunya mengkontekstualisasikan pelajari yang tercakup dalam kurikulum.
prinsip-prinsip keselamatan pasien, ada kemungkinan untuk
mengembangkan pendidikan keselamatan pasien yang efektif Saat mengajarkan topik keselamatan pasien, ada keuntungan
dalam kurikulum yang sudah ada. Namun, beberapa bidang jika persyaratan pengetahuan dan cara kerjanya dilakukan
keselamatan pasien relatif baru untuk profesi kesehatan bersama. Pemahaman yang jelas tentang ruang lingkup
dan mungkin tidak begitu mudah untuk memasukkannya masalah dalam keselamatan pasien akan memberikan
ke kurikulum kesehatan yang sudah ada sehingga perlu motivasi dan wawasan ketika belajar tentang persyaratan
ada waktu khusus untuk membahasnya. Topik 2, mengapa kinerja. Pelajar juga cenderung tidak merasa kehilangan
penting menerapkan faktor manusia bagi keselamatan semangat tentang risiko yang dihadapi pasien dari sistem
pasien mungkin sulit untuk diintegrasikan dalam subjek yang Pelayanan kesehatankarena mereka akan segera menjadi
sudah ada. Pendekatan untuk topik ini membutuhkan waktu bagian dari prose situ. Jika mereka mengeksplorasi solusi
dan perlu mengundang ahli dari salah satu Fakultas Teknik (aplikasi) dan belajar strategi praktis (kinerja elemen) maka
atau psikologi untuk memberikan kuliah dan pembentukan akan membuat mereka dapat bertindak sebagai penyedia
kelompok diskusi. Pelayanan kesehatanyang aman dan pada waktu yang sama,
mereka akan lebih positif.
Bagaimana Membangun Struktur Kurikulum yang
Sesuai Jika kurikulum yang Anda pakai sifatnya tradisional,
Setelah Anda telah meninjau kurikulum yang ada, maka Anda pengetahuan dan syarat praktek keselamatan pasien terbaik
perlu menentetukan apakah bidang keselamatan pasien diajarkan ketika pelajar memiliki pengetahuan lebih tentang
sudah diajarkan dan memutuskan topik keselamatan pasien praktek profesional tentang bagaimana menangani pasien
apa yang Anda ingin diajarkan. Maka inilah saatnya untuk dan mendapatkan pelatihan ketarmpilan di lingkungan
berpikir tentang bagaimana memasukkan konten ajar baru ke medis. Konteks pengetahuan dan syarat praktek harus
dalam kurikulum Anda. sesuai dengan kemampuan pelajar. Pengetahuan awal
tentang keselamatan pasien masih harus dimasukkan dalam
Ketika berpikir tentang kurikulum kesehatan, Anda perlu tahun-tahun awal dalam mata pelajaran seperti kesehatan
mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut: masyarakat, epidemiologi, etika, atau mata pelajaran berbasis
• Bagaimana kurikulum kesehatan secara keseluruhan ilmu pengetahuan lain . Topik yang cocok untuk pengenalan
terstruktur? awal meliputi: (i) Apa keselamatan pasien itu ?; dan (ii) sistem
• Kapan mata pelajaran tertentu dan topik diajarkan dan dan kompleksitas dalam Pelayanan kesehatan. Jika kurikulum
kemungkinan ditambahkannya konten keselamatan terintegrasi dan pelajar diajarkan keterampilan klinis dari
pasien? tahun pertama, maka topik keselamatan pasien dapat dijajarka
• Bagaimana topik individu terstruktur di awal tahun dan terintegrasi secara vertikal sepanjang
• Bagaimana metode penyampaian dan penilaian? proses pendidikan. Hal ini membuat topik keselamatan pasien
Ketika pelajar paham bagaimana proses Pelayanan secara konstan diajarkan dan meberi kesempatan untuk
kesehatandilakukan dengan benar mereka akan terbiasa menanamkannya sejak awal pembelajaran ilmu kesehatan.
dengan lingkungan kerja Idealnya, pelajar harus dikenalkan dengan prinsip keselamatan
• Pelajar juga akan lebih mungkin untuk mterdorong pasien sebelum mereka terjun ke dunia kerja
mengubah praktek-praktek jika mereka memiliki

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 42


Bagaimana Menyesuaikan Pendidikan Pengetahuan dan Syarat Kinerja dalam
Keselamatan Pasien dalam Kurikulum Menerapkan Keselamatan Pasien
Setelah Anda telah meninjau kurikulum yang ada, maka Pembelajaran pelajar secara ideal dialami di tempat kerja.
dapat ditentukan apakah bidang keselamatan pasien sudah Relevansi pelajaran akan tersampaikan setelah pelajar
diajarkan sehingga dapat diputuskan topik keselamatan memahami materi disampaikan dengan mendekatkan
pasien apa yang yang akan diajarkan. Selanjutnya Anda pelajar pada lingkungan praktek. Pelajar akan lebih
pelru mempertimbangkan bagaimana memasukkan isu mungkin untuk mengubah praktek-praktek jika mereka
baru ke dalam kurikulum. Ketika mempertimbangkan memiliki kesempatan untuk menggunakan apa yang
penambahan isu dalam kurikulum Anda perlu telah mereka pelajari dalam kurikulum. Ketika mengajar
memperhatikan hal-hal berikut : topik keselamatan pasien, akan lebih mudah jika ada
- bagaimana kurikulum disampaikan? pemahaman bersama anatara pendidik dan pelajarnya.
- Siapa yang bertanggung jawab menyampaikan pelajaran? Pemahaman yang jelas tentang ruang lingkup masalah
Setelah Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, maka dalam keselamatan pasien akan memberikan motivasi dan
menjadi lebih jelas di mana dan bagaimana kurikulum wawasan dalam praktek kerja.
keselamatan pasien dapat dipadukan pada kurikulum yang
ada. Kapan dan di mana dalam kurikulum mata
pelajaran tertentu dan topik diajarkan dan
Bagaimana Struktur Kurikulum secara dimasukkan dalam pendidikan keselamatan
keseluruhan? pasien?
Apakah kurikulum tradisional disampaikan dalam kuliah Setiap bidang pelajaran yang relevan dengan profesi
pada kelompok besar pelajar? tertentu dapat menjadi dasar prinsip keselamatan pasien
Pelajar pertama kali belajar tentang ilmu-ilmu dasar dan jika contoh kasusnya relevan dengan disiplin ilmu. Sebagai
perilaku kemudian pelajar berkonsentrasi pada bidang contoh, sebuah kasus yang melibatkan kesalahan obat
tertentu yang berkaitan dengan profesi. Sehingga pada anak dapat digunakan sebagai titik awal untuk
pendidikan keselamatan pasien terkonsentrasi pula untuk mengajar perawat tentang memahami dan belajar tentang
biang medis tertentu. Dalam penyusunan kurikulum, keselamatan pasien sekaligus belajar ilmu pediatri.
unsur-unsur aplikasi dan prosedur keselamatan pasien Demikian pula, selama pembelajaran tentang pengelolaan
mungkin terbaik disampaikan. Namun, pengetahuan pasien saat operasi pinggul atau lutut, seorang pelajar
tentang prinsip-prinsip keselamatan perlu diajarkan pada fisioterapi bisa belajar tentang topik "keselamatan pasien
awal tahun pelajar belajar. Apakah kurikulum terintegrasi? dan prosedur invasif". Banyak bidang ajar bisa menjadi
Ilmu-ilmu dasar, perilaku, dan ketrampilan klinis terintegrasi dasar topik dan "memahami serta belajar dari kesalahan"
dan diajarkan secara parelel. jika kasusnya relevan. Belajar bidang apapun tentunya
memiliki relevansi untuk semua pelajar dan semua disiplin
ilmu. Bagan A.6.3 menggambarkan integrasi bidang
keilmuan dengan topi keselamatan pasien

Bagan A.6.3. Integrasi topik keselamatan pasien

43 Bagian A 6. Bagaimana Mengintegrasikan Materi Ajar Keselamatan Pasien dalam Kurikulum Pendidikan Kesehatan
Bagaimana Topik Kurikulum disusun berdasarkan - tutorial tradisional
bidang berikut?
- Pembelajaran obyektif; Akan lebih mudah menghubungkan topik keselamatan
- Metode penyampaian; pasien pada metode pendidikan yang ada jika pelajar
- Metode penilaian. familiar dengan cara tersebut.

Penerapan materi keselamatan pasien dalam kurikulum Contoh model untuk penerapan
akan lebih efisien jika dikaitkan dengan pembelajaran
obyektif dan metode penyampaian serta penilaian yang Contoh 1 : Materi Keselamatan Pasien beridiri sendiri yang
konsistent dengan struktur obyektif. diajarkan pada akhir tahun perkuliaahn . lihat contoh bagan
6.1.
Bagaimana materi dalam kurikulum disampaikan?
- kuliah kelas - Metode pendidikan dapat dikombinasikan dan terdiri
- Magang tempat kerja dari kuliah, diskusi kelompok kecil, workshop, atau
- pembelajaran secara online simulasi berbasis latihan
- Pendidikan dalam skala kecil - Menambahkan materi keselamatan pasien sebagai
- Problem Based Learning pengetahuan awal sebelum pelajar memasuki dunia
- Atau Pendidikan berbasis masalah kerja medis
- Simulasi / Praktek laboratorium

Bagan A.6.1. Keselamatan Pasien sebagai subjek yang berdiri sendiri dan diajarkan pada akhir
tahun perkuliahan

Contoh 2 2: Keselamatan pasien sebagai materi yang berdiri dan terkait dengan materi lainnya misalnya perkuliahan
sendiri dalam kurikulum yang terintegrasi awal yang disampaikan terdiri dari topik tertentu dan
ditindaklanjuti dengan tutorial atau magang di lingkungan
Keselamatan pasien dapat menjadi materi yang berdiri sendiri kerja medis sepanjang proses perkuliahan.

Bagan A.6.2. Keselamatan Pasien sebagai materi tersendiri dalam kurikulum terintegrasi

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 44


Contoh 3: Mengintegrasikan materi kesemalatan pasien dapat diajaarkan topik tentang keamanan pengobatan
dalam kurikulum baru Lihat bagan A.6.3. sebagai bagian dari therapeutics, administrasi keamanan
obat. Perkuliahan dengan Problem Based Learning,
Sejumlah mata pelajaran dapat dikesampingkan pada atau format belajar kelompok yang membahas sifat
beberapa sesi dengan tujuan untuk mengajarkan topik multifaktorial kesalahan obat dapat efektif dilakukan untuk
keselamatan pasien. Pada tahun ke-empat perkuliahan memberikan pemahaman yang komprehensif.

Bagan A.6.3. Penerapan keselamatan pasien sebagai materi pada kurikulum baru

Contoh 4: Mengintegrasikan Materi Keselamatan Pasien keselamatan pasien dapat disisipkan dalam materi perkuliahan.
dalam Kurikulum Bari - Contoh B. Lihat Bagan A.6.4. Untuk it, sesi perkuliahan harus mencakup unsur keselamatan
pasien. Lihat kotak A.6.4 untuk contoh. Topik-topik keselamatan
Mengkolaborasikan dengan materi kuliah utama untuk lebih pasien diintegrasikan ke dalam kurikulum yang sudah
menggabungkan unsur-unsur keselamatan pasien disusun. Agar lebih mudah dipahami maka dapat ditambahkan
dalam perkuliahan yang dipilih. Meskipun fokus utama materi persyaratan kinerja dan memberikan kasus kontekstual
perkuliahan bukan topik keselamatan pasien namun topik terkait konsep keselamatan pasien.

45 Bagian A 6. Bagaimana Mengintegrasikan Materi Ajar Keselamatan Pasien dalam Kurikulum Pendidikan Kesehatan
Bagan A.6.4. Penerapan keselamatan pasien sebagai materi pada kurikulum baru

Kotak A.6.4. Contoh bagaimana materi Keselamatan Pasien dapat Disisipkan dalam sesi perkuliahan

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 46


Catatan Penting bekerja sama membahas topik tertentu. Metode ini
Semakin materi keselamatan pasien diintegrasikan ke dilakukan dengan cara memberika tugas pada pelajar
dalam kurikulum yang ada, semakin banyak materinya kemudian meminta mereka memecahkan masalah
tak tersampaikan dengan baik karena banyaknya bersama-sama dan mendiskusikan usaha mereka. Saran
pendidik yang terlibat sehingga semakin sulit untuk berikut menunjukkan bagaimana topik keselamatan pasien
mengkoordinasikan cara penyampaian materi yang efektif. dapat diintegrasikan ke dalam PBL meliputi :
Anda perlu menemukan keseimbangan antara integrasi • informasi kasus yang berkaitan dengan masalah
materi baru dan kemampuan untuk mengkoordinasikan keselamatan pasien. Materi yang disampaikan termasuk
cara penyampaian efektif dengan para pendidik lain. aspek realitas sistem pelayanan kesehatan, yang akan
Sehingga perlu membuat catatan terperinci tentang memberikan kesempatan pelajar untuk menjelajahi isu
elemen keselamatan pasien apa yang akan diintegrasikan isu yang berkaitan dengan keselamatan pasien.
ke dalam kurikulum yang, bagaimana materinya diajarkan • Mengkaji kasus yang berkaitan dengan lingkungan
dan bagaimana pembelajarannya dinilai. Dari perspektif kesehatan lokal
pendidikan, integrasi keselamatan pasien sangat ideal; • Kasus kesalahan praktek medis atau Insidens
Namun, tujuan ini perlu diimbangi oleh penerapan yang • Kasus tentang ancaman terhadap keselamatan pasien,
praktis pula. sehingga membantu pelajar untuk mengenali bahaya
dalam sistem
Ketika ditanya oleh Universitas atau lembaga akreditassi
tentan dimana dan bagaimana keselamatan pasien Kasus yang didiskusikan dapat melibatkan profesional
diajarkan kepada pelajar, Fakultas terkait perlu memiliki medis diantaranya perawat, apoteker, bidan, dokter gigi
informasi yang cukup rinci untuk memungkinkan atau dokter. Pembahasan kasus dapat membuat profesional
pengamat untuk menghadiri sesi perkuliahan t dan melihat menjadi tegas (berbicara) dengan orang-orang yang lebih
pendidikan keselamatan pasien disampaikan. senior untuk menerima intervensi oleh anggota staf junior
dalam rangka peningkatan perawatan pasien. Masalah
Setelah memiliki keseluruhan rencana apa, dimana dan keselamatan pasien bisa saja menjadi komponen kecil atau
bagaimana memasukkan keselamatan pasien ke dalam besar dalam pendidikan metode PBL.
kurikulum, maka akan lebih mudah untuk menambahkan
materinya dalam kurikulum dengan cara sedikit demi
sedikit, topik per topik dari waktu ke waktu, daripada Contoh Kasus PBL
menambahkan materinya secara keseluruhan. Dengan Jeremy So adalah seorang anak berusia 15 tahun
cara ini maka pencapaian kecil dapat diraih setahap demi yang tiba di klinik medis lokal dengan pernapasan
setahap. terganggu dan gatal-gatal. Ayahnya mengatakan
Jeremy baik-baik saja 30 menit yang lalu tiba-tiba
Saran untuk memasukkan materi keselamatan pasien sakit. Saat diperiksa, Jeremy terlihat tertekan dan
dalam pelajaran Problem Based Learning gugup. Wajahnya bengkak, bibirnya membesar, dan ia
Beberapa program kesehatan menggunakan PBL sebagai tidak dapat membuka matanya karena bengkak. Ada
metode penyampaian pendidikan yang disukai. Program bercak merah pada kulitnya, dan ia kerap menggaruk
PBL, awalnya dirintis di Universitas McMaster di Kanada, tubuhnya. Setiap kali ia bernafas suaranya nafasnya
yang mengharuskan para pelajar untuk bersama-sama terdengar bising.

Contoh Kasus :kasus yang sama ditulis untuk mendiskusi kesalahan medis serta menjawab
pertanyaan-pertanyaan
Jeremy So adalah seorang anak berusia 15 tahun yang tiba di klinik medis lokal dengan pernapasan
terganggu dan gatal-gatal. Ayahnya mengatakan Jeremy baik-baik saja 30 menit yang lalu tiba-tiba sakit.
Saat diperiksa, Jeremy terlihat tertekan dan gugup. Wajahnya bengkak, bibirnya membesar, dan ia tidak
dapat membuka matanya karena bengkak. Ada bercak merah pada kulitnya, dan ia kerapmenggaruk
tubuhnya. Setiap kali ia bernafas suaranya nafasnya terdengar bising.

Ayah Jeremy mengatakan anaknya pernah dalam kondisi ini sekali sebelumnya setelah minum obat
yang disebut penisilin dan disarankan oleh dokter agar tidak mengonsumsi obat penisilin lagi karena
bisa membunuhnya. Jeremy datang ke dokter pagi ini karena pilek, sakit tenggorokan, dan demam.
Dokter meresepkan amoxicillin, yang Jeremy diminumnya lebih awal hari ini. Ayah Jeremy bertanya-
tanya jika anaknya juga mungkin alergi terhadap obat amoxicillin.

47 Bagian A 6. Bagaimana Mengintegrasikan Materi Ajar Keselamatan Pasien dalam Kurikulum Pendidikan Kesehatan
pengawasan, memberi umpan balik, dan tindak lanjut
dari pasien (topik 2, 5 dan 6); latar belakang
Contoh Kasus : Kasus dapat menyertakan pengetahuan tentang prosedur kesehatan dipahami
contoh bagaimana meningkatkan sebelum melakukan suatu tindakan/ prosedur (topik 6
keselamatan pasien dan 10);
• Strerilisasi sebagai tindakan pencegahan (topik 11);
Perawat, apoteker atau pelajar kedokteran • Mengkomunikasikan risiko medis kepada pasien (topik
memperhatikan beberapa informasi penting diabaikan 6 dan 9);
oleh dokter. Contoh kasus dapat menggambarkan • Mengidentifikasi pasien dan menempatkan pasien
perawat (atau para profesional kesehatan kesehatan) secara benar (topik 10);
berani dengan tegas menegur, dan dokter menerima • Umpan balik dan tindak lanjut (topik 2, 6, 9 dan 10).
peringatan perawat sehingga perawatan pasien
perawatan meningkat lebih baik Mempelajari keselamatan pasien dan mengaplikasikan
kinerja dalam prosedur khusus, diantaranya sebagai
Integrasi materi keselamatan pasien dalam berikut:
program pelatihan kemampuan prosedural • masalah umum, bahaya/perangkap, pemecahan
Banyak prosedur dan perawatan berpotensi masalah (topik 2 dan 5);
membahayakan pasien. Hal ini terjadi terutamanya • komplikasi biasa dan serius dan bagaimana untuk
karena pelajar yang masih kurang pengalaman terlibat menanggulanginya (topik 1 dan 5);
dalam proses perawatan pasien. Prosedur yang salah • Nasehat untuk pasien mengenai tindak lanjut medis
dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh pasien (topik 6 dan 9);
berupa komplikasi, rasa sakit dan tekanan emosional, • peralatan medis yang familiar (2 topik);
dan perawatan menjadi tidak efektif. Pengetahuan, • aplikasi-aplikasi spesifik pada topik keselamatan pasien
keterampilan dan perilaku tenaga medis dalam melakukan yang luas (semua topik).
prosedur dapat membantu untuk meminimalkan beberapa
potensi risiko untuk pasien. Mengintegrasikan pendidikan Contoh : Mengidentifikasi pasien secara benar ketika
keselamatan pasien dengan pelatihan keterampilan melakukan pengambilan sampel darah :
prosedur di tingkat pendidikan sarjana akan membantu Bagaimana memberi label pada tabung darah agar
pelajar untuk menjadi sadar akan tanggung jawab terhindar dari kesalahan dientifikasi jenis darah dan pasien:
mereka kepada pasien ketika memulai prosedur. Bagian • Memberi label pada ranjang pasien;
ini memberikan beberapa saran tentang bagaimana • Mengecek nama pasien dengan tipe pertanyaan
mengintegrasikan pendidikan keselamatan pasien dengan terbuka
pelatihan keterampilan prosedur. Sebagai titik awal, • Memastikan nama pasien sesuai dengan label dalam
pertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut: tabung darah
1. Kapan, di mana dan bagaimana keterampilan
prosedural\ diajarkan dalam program pendidikan? Berbagai metode pendidikan yang dapat digunakan
2. Apa saja keterampilan yang diajarkan? untuk memperkenalkan topik-topik keselamatan pasien,
3. Kapan pelajar mulai melakukan praktek prosedur pada misalnya sesi dalam kuliah, menyediakan bahan bacaan
pasien? Idealnya, materi keselamatan pasien harus lebih yang relevan, diskusi kelompok, tutorial ataupun kegiatan
dahulu disampaikan atau bersamaan dengan proses ini. belajar online. Saat terbaik mempelajari pengetahuan dasar
dan cara kinerja topik keselamatan pasien adalah dengan
Topik Keselamatan Pasien yang dapat dimasukkan mempelajari prosedur keselamatan pasien. Pendidikan
dalam materi Pelatihan Kemampuan Prosedur ini dapat dilakukan dengan cara tutorial praktis di ranjang
Topik Keselamatan pasien yang luas relevan untuk semua tempat pasien dirawat, simulasi di laboratorium, tutorial
prosedur: langusng. Pelajar akan diminta untuk membaca sebuah
• Memahami bahwa pelajar berpengalaman sekalipun artikel tertentu atau pedoman sebelum menghadiri sesi
kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan dan pendidikan.
atau gagal prosedur dibandingkan dengan praktisi
berpengalaman. Strategi apa yang dapat digunakan Tutorial pada prosedur tertentu memberikan kesempatan
untuk membantu meminimalkan kerugian pada pasien yang sangat baik untuk memperkuat prinsip-prinsip
selama pembelajaran berlangsung? Misalnya, berperan generik, memahami detail aplikasi keselamatan pasien
dalam tahap persiapan prosedur, memahami untuk prosedur tertentu, dan memberikan pemahaman
latar belakang pengetahuan, mengamati orang lain pada pelajar tentang unsur kinerja keselamatan pasien.
yang melakukan prosedur medis, melakukan simulasi, Misalnya, jika sekolah Anda menerapkan metode simulasi
pelatihan untuk mempelajari manajemen bencana,

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 48


prosedur atau pengobatan tertentu, maka menggabungkan Pelatihan keterampilan dapat memberikan kesempatan
tim pelatihan dalam program tersebut dengan pelajaran bagi pelajar untuk mempelajari dan berlatih elemen kinerja
keselamatan pasein. Sehingga materi keselamatan pasien keselamatan pasien berikut:
dapat tersampaikan dengan baik karena menggunakan • Mengkomunkasikan risiko medis kepada pasien;
pendekatan simulasi. Sebagai contoh, memahami apa yang • Prosedur meminta izin kepad pasien;
harus dilakukan dalam situasi darurat akan berbeda jika • menerima penolakan pasien;
pelajar dihadapkan pada situasi yang sebenarnya, terutama • bersikap jujur dengan pasien;
ketika bekerja sebagai bagian dalam tim. Elemen-elemen • memberdayakan pasien – membantu pasien menjadi
nyata yang diperkenalkan pada pelajar saat mengalami peserta aktif dalam perawatan mereka sendiri;
situasi darurat medis adalah tekanan waktu, stres, kerja sama • Memberi Informasi kepada pasien dan kerabat;
tim, komunikasi, mengenali peralatan medis, pengambilan • Menjaga kebersihan tangan;
keputusan dalam tindakan dan mengetahui lingkungan • Perawatan medis berfokus pada pasien dengan
medis tempat bekerja. menganalisa riwayat medis pasien dan pemeriksaan
yang tepat;
Catatan: Skenario belajar berbasis risiko dengan • Analisa klinis
menggunakan simulasi dapat menjadi cara yang sangat • kesalahan diagnostik, pertimbangan risiko, manfaat
efektif bagi pelajar untuk belajar, tetapi dapat juga prosedur, penyelidikan dan rencana pengelolaan.
menjadi cukup sulit bagi pelajar yang tidak selalu nyaman
dengan pola belajar tersebut. Perhatikan situasinya Bagaimana bekerjasama dengan petugas klinis,
untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan pendidik medis di komunitas dan pendidik medis pada
mendukung karena hal ini sangat penting jika metode program profesional
pendidikan simulasi ingin berhasil digunakan. Lihat bagian Karena prinsip-prinsip keselamatan pasien diintegrasikan
tentang prinsip-prinsip dasar pendidikan keselamatan secara luas ke seluruh kurikulum, maka kerjasama dari
pasien untuk rincian lebih lanjut tentang cara menciptakan banyak individu pendidik perlu dilakukan. Terutama jika
lingkungan belajar yang aman dan mendukung. pendidikan keselamatan pasien disampaikan dalam
kelompok kecil dan dalam pendidikan keterampilan medis.
Program Pelatihan Ketrampilan
Pelatihan keterampilan termasuk belajar bagaimana Kami telah sebutkan di awal bagian ini bahwa banyak
mencari tahu sejarah medis pasien, bagaimana melakukan pendidik barangkali tidak familiar dengan konsep-konsep
pemeriksaan yang sesuai, bagaimana melakukan penalaran keselamatan pasien dan pengetahuan khusus dan
klinis, menginterpretasikan hasil tes, mempersiapkan persyaratan kinerjanya. Sebagai contoh, pelajar mungkin
obat, keterampilan prosedural dan komunikasi, seperti melihat profesional kesehatan di tempat kerja menanyakan
memberikan informasi, konseling dan memperoleh nama pasien dengan cara yang tergesa-gesa dan sopan,
persetujuan pasien untuk melakukan tindakan medis. mengambil langkah medis yang mungkin membahayakan
Berbagai metode yang dapat digunakan untuk mengajar keselamatan pasien, atau menampilkan sikap "menyalahkan"
ketrampilan medis para profesional kesehatan yang relevan ketika kesalahan medis terjadi. Sehingga pendidik perlu
anatara lain tutorial di tempat tidur pasien, persiapan obat merenungkan praktek medis yang mereka lakukan jika
di apotek, simulasi dengan pasien, berlatih dengan rekan mereka ingin menjadi pendidik materi keselamatan pasien
belajar, mengamati video dari ahli kinerja, partisipasi dalam yang efektif dan menjadi role model.
lingkungan klinis dan presentasi kasus.
Strategi berikut dapat membantu pendidik untuk lebih
Pertimbangkan kapan dan bagaimana institusi pendidikan memahami bagaiamana cara mengajar topik keselamatan
memberikan program keterampilan kepada pelajar. pasien: melakukan serangkaian lokakarya atau kuliah
tentang keselamatan pasien pendidik; mengundang
Sejumlah topik keselamatan pasien akan sesuai untuk pembicara tamu untuk mempromosikan keselamatan
dimasukkan dalam program keterampilan. Dan karena pasien; melibatkan pendidik dalam proses mengintegrasikan
program dapat menawarkan kesempatan untuk berlatih materi keselamatan pasien dalam kurikulum; Pendidikan
unsur kinerja keselamatan pasien, sangat penting bahwa keselamatan pasien diajarkan secara paralel dalam program
kebiasaan baik dikembangkan sejak awal. Perhatikan pascasarjana; penjelasan tengang materi keselamatan
bahwa tutorial di ranjang rawat pasien dapat memberi pasien dalam tugas pendidikan; dan yang terakhir menilai
kesempatan yang luas bagi pelajar untuk memahami materi keselamatan pasien dalam ujian.
dengan efisien serta menjamin praktek medis lebih aman.
Beberapa materi yang dapat diajarkan pada metode tutorial Menggunakan Contoh Kasus
di ranjang rawat pasien adalah komunikasi dengan pasien, Kami menyediakan sejumlah studi kasus untuk setiap topik
menanamkan pentingnya kebersihan tangan, menggunakan yang dapat digunakan untuk menunjukkan mengapa topik
sistem ceklist prosedur klinis dan protokol medis. tersebut relevan dengan keselamatan pasien.

49 Bagian A 6. Bagaimana Mengintegrasikan Materi Ajar Keselamatan Pasien dalam Kurikulum Pendidikan Kesehatan
Cara terbaik untuk menggunakan studi kasus adalah situasi layanan kesehatan dengan akses terbatas. Ini
menginstruksikan pelajar membaca kasus dan kemudian berarti bahwa banyak dari studi kasus akan sesuai untuk
membahas dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan kebanyakan program pelayanan kesehatan; Jika tidak,
poin tertentu atau menjawab sejumlah pertanyaan yang studi kasus dapat dimodifikasi dengan mengubah situasi
berkaitan dengan kasus. Selain itu, sesi interaktif dengan dan lingkungan di mana kasus berlangsung. Kasus juga
grup besar juga dapat dilakukan. Kami telah menyertakan dapat menggambarkan penyedia layanan kesehatan
beberapa saran pertanyaan atau poin diskusi pada setiap yang terlibat. Sebagai contoh, pasien dapat berubah dari
studi kasus. Fokus dari pertanyaan ini adalah untuk laki-laki menjadi laki-laki atau perempuan menjadi laki-
membuat pelajar fokus pada faktor-faktor yang mendasari laki (menyesuaikan budaya setempat), apakah anggota
materi keselamatan pasien. keluarga hadir atau tidak, apakah pasien berasal dari daerah
pedesaan atau kota. Setelah studi kasus telah dimodifikasi
Menggunakan Kajian Kasus Medis Lokal untuk menyesuaikan dengan unsur lokal, maka Anda bisa
Studi kasus dapat menunjukkan bagaimana menghindari mendiskusikannya dengan kolega untuk menilai apakah
melakukan sesuatu yang dapat membahayakan pasien kasusnya masuk akal dan relevan dengan topik, lingkungan
(belajar dari pengalaman negatif ) atau bagaimana lokal dan konteksnya.
untuk melakukan sesuatu yang benar (belajar dari
pengalaman positif ). Sebagai contoh, jika sebuah studi
kasus dikembangkan untuk topik "Berperan dalam tim
yang efektif", maka studi kasus lokal dapat menjadi pilihan
karena pelajar familiar dengan situasi lokal, lokasi dan
setting klinik atau rumah sakit.

Langkah-langkah berikut akan membantu dalam


membangun kasus-kasus lokal yang relevan dengan topik
yang sedang diajarkan. Tinjaulah bagian-bagian dari setiap
topik dalam panduan Kurikulum untuk menguraikan
relevansi topik dalam lingkungan kerja institusi kesehatan
dan tujuan pembelajaran topik tersebut. Tuliskan kegiatan
pendidikan sekaligus tujuan yang ingin diraih.
Studi kasus dapat diperoleh dari: panduan kurikulum; atau
meminta perawat, bidan, dokter, apoteker, dokter dan
profesional kesehatan lainnya di rumah sakit atau klinik
untuk mengidentifikasi kasus tertentu yang relevan. Kasus
tersebut dapat dikembangkan dalam cerita yang realistis
yang mengandung unsur-unsur yang terkait dengan materi
keselamatan pasien yang akan diujikan.

Konteks studi kasus harus familiar bagi pelajar dan


profesional kesehatan. Sebagai contoh, jika tidak ada
layanan farmasi yang tersedia pada lingkungan lokal, maka
studi kasus harus mempertimbangkan kondisi ini untuk
tidak mengambil kasus yang tak relevan dengan situasi
lokal.

Bagaimana memodifikasi studi kasus dalam Panduan


Kurikulum
Sebagian besar studi kasus yang ditulis dalam buku ini
menggambarkan perilaku atau proses. Banyak kasus yang
dipilih dan yang disediakan oleh anggota tim ahli yang
memiliki kompetensi pada satu topik tertentu, seperti
kesalahan pemahaman, komunikasi, kerjasama dan terlibat
dengan pasien. Kami telah membuat daftar semua kasus
di bawah setiap topik yang kami anggap dapat digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang tepat.

Jenis kasus digunakan, mulai dari layanan kesehatan


yang sangat bergantung pada teknologi hingga pada

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 50


7. Prinsip-Prinsip yang Penting
untuk Pendidikan Keselamatan
Pasien
Karena Pendidikan keselamatan pasien menghasilkan yang benar penting dalam hal sebagai berikut :
praktek medis yang aman dan meningkatkan kualitas • Mengirimkan sampel darah;
hasil medis pada pasien maka pola pendidikannya • Pemberian obat-obatan
harus memberikan kesan bagi pelajar. Sebagaimana • Menaruh label pada kolom permintaan;
pembelajaran lain, salah satu tantangan utama adalah • Menuliskan dalam file informasi tentang pasien;
untuk memastikan transfer pelajaran dari ruang kelas • Menulis grafik obat pasien
relevan dengan lingkungan kerja yang akan dialami pelajar. • Mempraktekan prosedur
Apa yang bisa lakukan pendidik untuk mendorong pelajar • Melayani dengan pasien yang mengalami kesulitan
untuk menerapkan pembelajaran mereka dengan cara dengan komunikasi;
yang praktis pada lingkungan kerja medis yang nyata? • Berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat pasien;
Strategi berikut dapat membantu Anda. • Melakukan rujukan kepada profesional Pelayanan
kesehatan lainnya.
Konteks sangat relevan dalam pendidikan
keselamatan pasein Gunakan contoh yang menarik dan relevan bagi Pelajar
Gambarkan situasi sehingga pelajar dapat menempatkan
Kontekstualisasikan Prinsip-Prinsip Keselamatan Pasien diri mereka ketika bertindak sebagai profesional kesehatan
Prinsip-prinsip keselamatan pasien harus dibuat relevan pemula atau sebagai pelajar magang dalam institusi
dengan kegiatan sehari-hari yang dijalani oleh tenaga medis tertentu. Misalnya, jika sesi pendidikan tentang
kesehatan. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan kepada menjadi pasien , jauh lebih baik menggunakan contoh
pelajar kapan dan bagaimana pengetahuan keselamatan seorang pelajar yang tegas dengan menegur dokter senior
pasien dapat diterapkan dalam praktek. Caranya bisa ketika melakukan kesalahan, daripada menggambarkan
dengan menggunakan contoh-contoh yang dapat situasi dalam hal praktisi senior perlu bersikap tegas pada
dipahami oleh pelajar. manajemen rumah sakit. Dengan cara ini, relevansi materi
akan lebih jelas kepada pelajar, sehingga menumbuhkan
Gunakan contoh yang realsistis dengan situasi motivasi belajar lebih baik. Lihat contoh berikut
pembelajaran
Pikirkan tentang jenis pekerjaan yang sebagian besar akan
dijalani oleh pelajar setelah mereka lulus dan juga untuk
menentukan konteks lingkungan yang diajarkan dalam
pendidikan keselamatan pasien. Kasus tentang kekurangan
gizi, obesitas yang morbid atau malaria tidak berguna jika Contoh Kasus
kondisi ini sangat jarang terjadi pada lingkungan Anda.
Gunakan situasi yang umum dan relevan dengan yang Sambil mengamati sebuah operasi bedah, seorang
dialami para pelajar pelajar perawat memperhatikan saat ahli bedah
melakukan penutupan luka, masih ada peralatan
Mengidentifikasi Penerapan Praktek bedah yang tertinggal dalam tubuh pasien. Pelajar
Bantulah pelajar mengidentifikasi situasi di mana mereka perawat ini tidak yakin apakah dokter bedah
dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka menyadarinya dan bertanya-tanya apakah boleh
tentang keselamatan pasien. Dengan cara ini mereka akan menegur dokter.
lebih mengenali peluang menerapkan prektek medis yang
aman di tempat kerja. Sebagai contoh, identifikasi pasien

51 Bagian A 7. Prinsip-prinsip yang penting untuk pendidikan keselamatan pasien


Berikan Kesempatan Pelajar Untuk menerapkan • Pada awal sesi pendidikan Anda, jelaskan bagaimana
pengatehuan dan ketrampilan keselamatan pasien sesi belajar akan dijalankan. Hal ini akan akan membuat
Dengan memberi pelajar kesempatan untuk melatih para pelajar bisa memperkirakan apa yang dipelajari,
praktek medis yang aman, maka akan menjadi kebiasaan dan juga apa yang diharapkan dari pelajar.
dan pelajar dapat melakukan pendekatan klinis dengan • Orientasikan peserta didik pada ingkungan belajar.
pola pikir keselamatan pasien. Latihan praktek medis yang Hal ini penting jika proses belajar dilakukan di tempat
aman dapat dilakukan segera setelah pelajar memulai kerja, lingkungan klinis, atau lingkungan simulasi.
pelatihan mereka-misalnya dengan materi sebagai berikut : Pelajar perlu mengetahui apa yang diharapkan dari
• Turorial atau studi individu, misalnya brainstorming mereka jika dihadapkan pada situasi baru.
menemukan solusi dalam situasi yang berbahaya;
• Simulasi pengaturan medis, misalnya simulasi
laboratorium, simulasi peran;
• Lingkungan , misalnya membersihkan tangan ketika
Simulasi
merawat pasien, identifikasi pasien yang benar ketika
Simulasi lingkungan dapat membingungkan
mengambil darah
karena ada beberapa aspek yang nyata, dan ada
• interaksi pasien – ketika menasihati, pelajar dapat
beberapa aspek yang tidak. Padahal pelajar diminta
berlatih mendorong pasien untuk terinformasikan
berpura-pura menghadapi aspek medis yang nyata.
secara tepat tentang situasi medis yang dialaminya
Pastikan bahwa peserta didik tahu sejauh mana
dan menjadi proaktif mengajukan pertanyaan
mereka harus melibatkan diri yang diperlukan
sehingga menjamin perawatan berlangsung seperti
untuk memainkan peran sebagai tenaga medis.
yang direncanakan
Anda mengharapkan mereka untuk mengobati
situasi. Mungkin memalukan bagi seorang pelajar
Ciptakan Lingkungan Belajar yang Aman
keperawatan untuk berbicara tentang Kanulasi
Aspek lingkungan belajar juga dapat memiliki dasar
Intravena (IV) dengan menyisipkan lengan lengan
efektivitas pendidikan dan pembelajaran. Lingkungan
seolah-olah menghadapi pasien nyata padahal
belajar yang ideal adalah yang aman, mendukung,
niat pendidik hanya untuk menggunakan praktek
menantang dan menarik.
penyisipan lengan untuk berlatih aspek manual.

Lingkungan Belajar yang Aman dan Mendukung


Lingkungan belajar yang aman dan mendukung adalah
salah satu di mana: pelajar merasa nyaman mengajukan • Undang pelajar untuk mengajukan pertanyaan dan
pertanyaan "awam" tentang apa yang mereka tidak jelaskan jika ada sesuatu yang mereka tidak mengerti.
mengerti dan membagi apa yang mereka mengerti dalam • Jangan pernah mengkritik atau mempermalukan
cara yang jujur dan terbuka. Pelajar yang merasa aman dan seorang pelajar karena kurangnya pengetahuan atau
didukung dalam proses pembelajaran cenderung terbuka kinerja yang buruk. Sebaliknya, hal itu harus dipandang
pada materi-materi ajar, menikmati tantangan dan lebih sebagai kesempatan belajar. partisipasi aktif jika
siap berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan belajar. diperlukan dapat meminta pelajar secara sukarela
berpendapat daripada memilih pelajar untuk
Jika para pelajar merasa tidak aman dan tidak didukung, mengungkapkan gagasannya.
mereka akan cenderung enggan untuk mengungkapkan • Pertimbangkan untuk menunjukkan bagaimana
materi apa yang kurang mereka pahami dan cenderung melakukan sesuatu sebelum meminta pelajar
tidak terlibat secara aktif karena takut merasa malu. Pelajar untuk melakukan hal tersebut. Sebagai contoh, ketika
akan cenderung menjadi mempertahankan diri daripada mengajar tentang cara membuat sebuah field steril
belajar. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman sebelum memberikan suntikan, jauh lebih efisien
dan mendukung tidak hanya membuat belajar menjadi untuk menunjukkan bagaimana untuk melakukannya
lebih menyenangkan, tetapi juga penting membuat dengan benar pada awal. Hal ini lebih baik daripada
pembelajaran lebih efektif. Pendidik memiliki peran penting pelajar melakukannya di depan rekan-rekan mereka
dalam membuat lingkungan yang nyaman bagi pelajar. sebelum diajarkan dan membuat kesalahan yang perlu
diperbaiki.
Saran-saran yang dapat membantu menciptakan • Ketika mengajukan pertanyaan pada sekelompok
lingkungan belajar yang aman dan mendukung adalah pelajar, cara terbaik untuk mengajukan pertanyaan
sebagai berikut : adalah memberikan pelajar waktu untuk berpikir
• Perkenalkan diri Anda pada pelajar dan minta para tentang pertanyaan, dan kemudian mencari seseorang
pelajar untuk memperkenalkan diri dengan untuk memberikan respon. Hindari memilih seorang
menunjukkan minat mendalam mereka sebagai individu pelajar sebelum mengajukan pertanyaan.
serta menunjukkan minat dalam pembelajaran mereka.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 52


Beberapa pelajar akan mungkin ketakutan dengan • Menjadi interaktif;
pola tersebut dan mungkin mendapat kesulitan • Mengajukan pertanyaan kepada pelajar;
berpikir jernih jika seluruh kelas sedang menunggu • Pelajar membahas masalah atau berbagi pengalaman
tanggapan mereka. mereka;
• Jika sebagai pendidik, Anda ditanya dan tidak tahu • Menceritakan kasus untuk menggambarkan insidens
jawabannya, jangan mencoba untuk menyembunyikan medis;
fakta ini atau meminta maaf karena tidak tahu. • Menggunakan contoh-contoh kasus atau masalah
Menanggapi dengan cara demikian memberikan kesan yang pelajar dapat dengan memahaminya sebagai
kepada pelajar bahwa ketidaktahuan tidak dapat pembuka sesi kuliah;
diterima. Sebuah kutipan yang berguna untuk diingat • Menggunakan konsep teoritis yang berkaitan dengan
adalah, "tiga kata yang paling penting dalam contoh-contoh konkrit;
pendidikan profesional kesehatan adalah"Saya tidak • Menggunakan media video untuk menyampaikan
tahu"" [1]. kasus, pernyataan, solusi atau masalah.

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kegiatan seperti mengamati aktivitas rumah sakit atau
Menantang dan Menarik klinik, membaca sebuah artikel atau mengamati prosedur
Pelajar yang ditantang oleh pendidik cenderung dapat dibuat lebih menarik jika pelajar mendapat tugas
mengalami kemajuan belajar lebih cepat. Lingkungan untuk diselesaikan sebagai bagian dari proses belajar.
belajar yang menantang adalah di mana pelajar diajak Idealnya, tugas akan membantu mengembangkan
untuk berpikir dan melakukan hal-hal dengan cara baru. keterampilan refleksi kritis. Misalnya, jika pelajar
Asumsi mereka ditantang dan keterampilan-keterampilan diharuskan untuk menghadiri pertemuan kajian medis,
yang baru dikembangkan. Pelajar tentunya menyukai mereka bisa memperoleh beberapa pertanyaan dan ide
dan menganggap penting kegiatan belajar demikian. berdasarkan pengamatan mereka.
Penting untuk menekankan perbedaan antara lingkungan
belajar yang menantang dan lingkungan belajar yang Gaya Mengajar
menakutkan. Lingkungan belajar yang aman dan Pendidik cenderung untuk mengadopsi gaya mengajar
mendukung merupakan prasyarat untuk menantang cara pilihannya jikapun ada pilihan lain [2]. Pilihan gaya
belajar. Ketika para pelajar merasa aman dan didukung mengajar itu mungkin ditentukan oleh keyakinan
mereka terbuka untuk ditantang dengan berbagai materi pendidik tentang gaya apa yang bekerja terbaik, bakat
yang disajikan, ketika mereka tertantang dengan materi dan yang paling membuat pendidik nyaman.
yang diajarkan mereka akan lebih cenderung untuk
terlibat dalam proses. Gaya mengajar dapat berkisar mulai dari teacher–led
dimana pendidik berperan sebagai ahli dan menyajikan
Sisi penting lain untuk mengajar yang efektif adalah informasi melalui kuliah atau mendemonstrasikan cara
dengan melibatkan para pelajar pada kegiatan belajar melakukan sesuatu melalui role model, sampai gaya
yang membuat pelajar bisa melatih otak, mulut atau student-centered dimana pendidik hanya memfasilitasi
tangan, dan tidak hanya telinga mereka. Cobalah untuk pelajar untuk belajar mandiri atau dalam kelompok–
menghindari aktivitas yang mana pelajar hanya pasif misalnya proyek kelompok kecil.
menerima informasi.
Gaya mengajar memiliki keuntungan dan kerugian
Lakukan pembelajaran dengan cara lebih aktif, karena tergantung pada substansi yang diajarkan, jumlah pelajar,
belajar dengan cara demikian memiliki dampak yang lebih gaya mengajar yang disenangi pelajar, kemampuan
terasa. Pengalaman belajar kegiatan seperti wawancara pendidik, waktu dan sumber daya yang tersedia pada
pasien, berlatih keterampilan prosedural dalam lokakarya saat sesi mengajar. Keuntungan menerapkan gaya
dan bermain peran sebagai tenaga medis biasanya mengajar yang berpusat pada pelajar diantaranya adalah
sangat menarik karena berdasarkan fakta dan membuat kolaborasi antar pendidik dan pelajar untuk saling
pelajar melakukan kegiatan tertentu. Pembelajaran dalam memberikan dorongan, komunikasi dan kemampuan
kelompok kecil juga menarik karena kolaborasi aktivitas proaktif kelompok dalam menyelesaikan masalah diantara
diskusi dapat menumbuhkan pertanyaan di benak para peserta didik dan pengalaman penting untuk berperan
peserta didik dan mereka tertantang untuk memecahkan dalam tim secara efektif. Anda harus menyadari tidak
masalah hanya gaya mengajar Anda, tapi juga gaya mengajar
lainnya bisa sama bahkan lebih efektif dalam situasi
Akan sangat menantang untuk memberikan kuliah yang tertentu. Diperlukan fleksibilitas untuk menyesuaikan
menarik bagi pelajar. Strategi berikut dapat membantu gaya mengajar dengan keseluruhan disain penyampaian
Anda untuk melakukannya: kurikulum dalam program Anda

53 Bagian A 7. Prinsip-prinsip yang penting untuk pendidikan keselamatan pasien


Harden mengidentifikasi enam peran penting pendidik [3] : • Apa yang dibutuhkan untuk menyadari situasi medis
• Penyedia informasi; yang berbahaya dalam
• Role model; • Bagaimana cara meminimalkan risiko...
• Fasilitator; • hal apa saja yang akan membuat situasi ini lebih
• Penilai; berisiko untuk pasien...
• Perencana; • apa yang harus kita lakukan jika situasi X harus terjadi...
• Pembentuk sumber daya • apa yang akan menjadi rencana B...
• apa yang akan kita katakan kepada pasien jika risiko
Sebagai penyedia informasi di bidang keselamatan terjadi...
pasien, sangat penting bagi pendidik memahami benar • Apa saja tanggung jawab tenaga medis... Siapa tenaga
tentang keselamatan pasien. Pemahaman ini juga perlu medis lain yang dapat membantu situasi ini... staf
didukung dengan pengetahuan tentang prinsip-prinsip kesehatan lainnya? Pasien?
dasar keselamatan pasien, mengapa keselamatan pasien • apa yang terjadi? Bagaimana menghindari situasi ini
perlu diterapkan di layanan kesehatan, dan apa yang dapat terjadi lagi di masa depan...
dilakukan untuk mempromosikan keselamatan pasien di • apa yang bisa kita pelajari dari situasi ini...
layanan kesehatan. Merefleksi pada praktek medis yang • pelajari rasio risik dan manfaat atas saran rencana medis
Anda lakukan sendiri dan pendekatan yang Anda lakukan Anda ...
pada institusi medis tempat Anda bekerja akan membantu
mengidentifikasi poin pendidikan yang relevan untuk Beberapa pengalaman belajar yang terbaik mungkin
pelajar. berasal dari pasien sendiri. Peran mereka dalam pendidikan
Ada banyak cara yang dapat dilakukan pendidik untu kesehatan memiliki sejarah yang panjang, biasanya
menunjukkan praktek medis yang aman. Ketika Anda berkaitan dengan pengalaman mereka atas suatu penyakit
berada di tempat praktek dengan pasien, pelajar akan yang diderita. Namun, mereka dapat juga mengajarkan
melihat bagaimana Anda melakukan hal-hal berikut: pelajar tentang komunikasi dan risikonya, etika, respons
• berinteraksi dengan pasien dan keluarga; terhadap insidens, dan banyak lagi.
• menghormati keinginan pasien dan keluarga;
• menginformasikan pasien dan keluarga tentang risiko Catatan Penting
medis; Ingat bahwa pelajar mungkin menjadi kehilangan
• mempertimbangkan risiko medis dan rasio manfaat semangat jika ada penekanan berlebihan pada risiko,
dalam menentukan rencana manajemen; kesalahan, dan bahaya yang dapat ditimbulkan pada
• merespon pertanyaan dari pasien dan keluarga pasien. Pendidik keselamatan pasien yang efektif akan
• membersihkan tangan ketika menangani pasien; mampu menyeimbangkan ini dengan menangani
• mengadopsi pendekatan tim; aspek positif pada bidang tersebut, seperti solusi atas
• menerima saran dari rekan-rekan tenaga medis lainnya; masalah, apa saja kemajuan dalam keselamatan pasien,
• mematuhi protokol tempat kerja; dan melengkapi pelajar dengan landasan strategi untuk
• mengakui ketidakpastian risiko medis; meningkatkan kemampuan praktek mereka. Hal ini juga
• mengakui dan belajar dari kesalahan Anda sendiri dan penting untuk memberi wawasan pada pelajar tentang
orang lain [4]; keberhasilan proses perawatan pasien. Keselamatan pasien
• memecahkan masalah dalam kerangka sistem; pada intinya adalah bagaimana membuat Pelayanan
• menjaga diri dan kolega kesehatanlebih baik.

Anda dapat menjadi seorang pendidik yang sangat efektif Sumber


untuk mengajarkan materi keselamatan pasien hanya Seri Teaching on the Run ini dikembangkan oleh dokter
dengan menjadi seorang praktisi yang melakukan praktek Australia dan relevan dengan pendidikan profesional
medis secara aman. kesehatan di tempat kerja dimana terdapat banyak
tuntutan bagi pendidik yang juga bertindak sebagai
Mempertimbangkan pasien dalam mengajarkan penyedia layanan kesehatan (http://www.meddent.uwa.
keselamatan pasien edu.au/teaching/on-the-run/tips; diakses 4 Januari 2011).
Pendidikan Keselamatan pasien dapat diganbungkan
dalam banyak model pendidikan yang berbeda dari 1. National Center for Patient Safety of the US Department
lingkungan praktek, dari mulai kuliah hingga tutorial di of Veterans Affairs (www.patientsafety.gov; accessed 17
kamar pasien namun dengan menjadi sadar bagaimana February 2011).
kesempatan belajar tersebut dapat terjadi. Beberapa
pertanyaan berikut mungkin memberi Anda ide-ide 2. Cantillon P, Hutchinson L, Wood D, eds. ABC of learning
tentang saat yang tepat mengajarkan keselamatan pasien: and teaching in medicine, 2nd ed.London,British
• Risiko medis berbahaya apa yang dapat terjadi bagi Medical Journal Publishing Group, 2010.
pasien di sini...

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 54


3. Sandars J, Cook G, eds. ABC of patient safety. Malden, MA,
Blackwell Publishing Ltd, 2007.

4. Runciman B, Merry A, Walton M. Safety and ethicsin


Pelayanan kesehatan: a guide to getting it right, 1st ed.
Aldershot, Ashgate Publishing Ltd, 2007.

Referensi
1. “I don’t know”: the three most important words in
education. British Medical Journal, 1999, 318:A.

2. Vaughn L, Baker R. Teaching in the medical setting:


balancing teaching styles, learning styles and teaching
methods. Medical Teacher, 2001, 23:610–612.

3. Harden RM, Crosby J. Association for Medical Education


in Europe Guide No 20: The good teacher is more than
a Kuliahr: the twelve roles of the teacher. Medical
Teacher, 2000, 22:334–347.

4. Pilpel D, Schor R, Benbasset J. Barriers to acceptance of


medical error: the case for a teaching programme.
Medical education, 1998, 32:3–7.

55 Bagian A 7. Prinsip-prinsip yang penting untuk pendidikan keselamatan pasien


8. Kegiatan untuk Membantu
Pemahaman Keselamatan Pasien
Pengantar • meninjau pengetahuan yang dimiliki pelajar
Pelajar di bidang pelayanan kesehatan terbiasa untuk sebelumnya melalui pretes dan peta konsep serta
memahami informasi baru dengan belajar dan kemudian mengumpulkan informasi latar belakang pengetahuan
bekerja keras untuk menerapkan pengetahuan dan pelajar;
keterampilan baru dalam perawatan pasien mereka. Dalam • menantang para peserta didik dengan menghadirkan
hal keselamatan pasien, hanya "berusaha keras" tidak akan topik-topik yang lebih sulit dari waktu ke waktu;
berhasil [1]. Oleh karena itu, harus ada pemikiran yang • menunjukkan sikap yang Anda harapkan dari pelajar.
lebih untuk mendesain format dan waktu penyampaiannya.
Sesi Kuliah
Tujuan dari bab ini adalah untuk menjelaskan berbagai Dalam sebuah kuliah [4], pendidik menyajikan topik kepada
strategi yang dapat digunakan untuk membantu sekelompok pelajar. Perkuliahan biasanya terjadi dalam
memahami keselamatan pasien. Staretegi dalam bab ini suasana tatap muka; Namun, baru-baru ini, beberapa
sama dengan berbagai strategi yang digunakan untuk universitas memberi pelajar pilihan kuliah online melalui
mengajar aspek-aspek pendidikan pelayanan kesehatan podcasting.
lainnya. Tantangan bagi pendidik adalah untuk melihat
apakah elemen keselamatan pasien dapat dimasukkan ke Kuliah harus berisi:
dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang ada. • Tujuan umum : menunjukkan tema umum
Jika demikian, strategi yang diterapkan harus mencegah kuliah, misalnya tujuan dari kuliah ini adalah untuk
agar topik-topik keselamatan pasien yang dipandang memperkenalkan topik keselamatan pasien;
sekedar tambahan pada kurikulum. Topik keselamatan • Tujuan khusus : berhubungan langsung dengan
pasien haruslah dipandang sebagai kajian yang pembelajaran dan yang harus dicapai pada akhir kuliah,
komprehensi dengan pendekatan holistik untuk kesehatan misalnya pada akhir kuliah Anda akan mendapatkan
pendidikan. daftar tiga studi utama yang menyoroti dampak dari
cerdera yang ditimbulkan dalam pemberian pelayanan.
Prinsip mendasar, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan
yang efektif, adalah kesempatan untuk "aktif belajar" harus Kuliah harus berlangsung sekitar 45 menit karena daya
dimaksimalkan, di mana peserta didik terlibat dengan konsentrasi menurun setelah waktu ini. Oleh karena itu,
proses belajar dengan model dan proses yang bermakna, sangat penting bahwa kuliah tidak berisi terlalu banyak
bukannya pasif menerima informasi. Pembelajaran aktif bahan-paling tidak empat atau lima pokok materi.
dapat diringkas dengan pernyataan berikut [2]:
Kuliah seringkali disusun dengan tiga unsur utama sebagai
Jangan beritahu pelajar jika Anda sedang menunjukkan berikut (pengantar, isi, kesimpulan):
prakteknya, dan jangan menunjukkan prakteknya jika • Pengantar adalah periode awal dari kuliah ketika dosen
pelajar bisa melakukannya sendiri menjelaskan mengapa topik penting dan menguraikan
Lowman menguraikan beberapa strategi pendidikan tujuan ses kuliahi;
untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran secara aktif, • Isi adalah bagian konten utama dari kuliah;
diantaranya [3]: • Kesimpulan harus meninjau kembali tujuan dan point
• menggunakan informasi yang menarik bagi peserta point kunci dari kuliah tersebut.
didik yang melibatkan peristiwa pada kehidupan nyata;
• menyajikan materi yang dramatis atau provokatif; Manfaat:
• memberi reward kepada pelajar • Dapat menyampaikan informasi kepada pelajar dalam
• mengaitkan tema dengan topik sebanyak mungkin; jumlah besar pada satu waktu;

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 56


• Berguna untuk memberikan gambaran tentang topik kerja dimana terdapat banyak tuntutan perngajar yang juga
yang luas, untuk menyampaikan informasi faktual dan bertindak penyedia layanan (http://www.meddent.uwa.edu.
memperkenalkan konsep-konsep teoritis; au/teaching/on-the-run/tips; diakses 4 Januari 2011).
• Memberikan informasi mutakhir dan ide-ide yang tidak
mudah diakses dalam teks atau kertas; Aktivitas Belajar pada Kelompok Kecil - Belajar dengan
• Menjelaskan atau menguraikan konsep-konsep sulit pihak lain
dan ide-ide dan bagaimana harus diatasi. Aktivitas ini terjadi ketika belajar dalam sebuah kelompok
kecil, biasanya dengan pendidik, tetapi juga dengan pasien.
Tantangan: Elemen utama metode ini adalah partisipasi pelajar dan
• Membuat sejumlah besar pelajar terlibat aktif; interaktivitasnya digunakan dalam hubungannya dengan
• Pelajar senior dan staf junior umumnya lebih memilih masalah tertentu. Tetapi metode ini memberikan lebih banyak
ebih pengalaman teknik; beban pada pelajar untuk bertanggung jawab pada pelajaran
• Keterampilan presentasi; mereka sendiri, misalnya pekerjaan proyek.
• Biasanya ada beberapa ketergantungan pada teknologi;
Manfaat:
• Isi materi (tentang bahaya perawatan kesehatan) dapat
• Membagi cerita sendiri;
mengecilkan hati pelajar
• Mendengarkan pasien bercerita;
Contoh • Belajar dari rekan-rekan pelajar lainnya;
• Topik 1 : Apa itu Keselamatan Pasien • Multi perspektif
• Topik 2 : Mengapa menerapkan faktor manusia penting • Belajar keterampilan kerja tim dan komunikasi.
untuk keselamatan pasien
Tantangan:
• dinamika group;
Belajar selama bekerja dan magang di layanan klinik
• implikasi sumber daya dalam hal waktu pendidik yang
Pendidikan yang terjadi pada ronde bangsal pasien, klinik atau
terbatas;
di samping tempat tidur pasien (bedside teaching)
• Keahlian dari pendidik.

Manfaat: Contoh:
• Pendidikan di bangsal pasien memberikan kesempatan • Topik 2: Mengapa menerapkan faktor manusia penting
ideal untuk mengajar dan mengamati ketrampilan untuk keselamatan pasien (Pertimbangan faktor manusia
memeriksa dan melakukan anamnesis pasien. Selain dalam menggunakan peralatan medis)
itu pelajar juga dapat belajar komunikasi, • Topik 4: Berperan efektif dalam tim (kerja sama tim dalam
keterampilan interpersonal – Pengajar juga dapat organisasi pekerjaan atau lingkungan klinis
juga dapat menjadi role model dalam praktek medis yang
aman,etis, dan aman Sumber Materi
• Isu-isu keselamatan pasien terdapat di seluruh Learning to use patient stories. NHS Evidence -innovation and
lingkungan kerja; improvement (http://www.library.nhs.uk/improvement/
• Pembelajaran yang kontekstual; viewResource.aspx?resID=384118; accessed 4 January 2011).
• Sangat relevan;
• Menarik dan kerap menantang. Beyea SC, Killen A, Knox GE. Learning from stories–a pathway
to patient safety. Association of periOperative Registered Nurses
Tantangan
Journal, 2004, 79, 224-226.
• Kurang waktu karena tekanan kerja;
• Kurang pengetahuan tentang bagaimana untuk
Panduan Kurikulum ini:
menggabungkan topik keselamatan pasien ke dalam
• Memunginkan organisasi kesehatan dan tim mereka
bedside teaching.
melaksanakan serangkaian intervensi untuk meningkatkan
• Kesempatan - tidak mungkin untuk mempersiapkan dan
keselamatan dan kualitas pelayanan kesehatan yang
menyampaikan kurikulum yang seragam.
diterima pasien;
Contoh : • berbasis di sekitar pengumpulan dan penggunaan riwayat
• Topik 9 : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (isu pasien;
kebersihan tangan di tempat kerja) • Menunjukkan metode untuk mengumpulkan cerita-cerita
• Topik 10 : Keselamatan Pasien dan Prosedur Invasif yang efektif dari semua anggota masyarakat-pasien,
(termasuk proses identifikasi pasien) penjaga dan staf;
• Menunjukkan bahwa setiap orang memiliki persepsi yang
Sumber berbeda berdasarkan pengalaman Pelayanan
Seri Teaching On The Run ini dikembangkan oleh dokter dan kesehatan yang dialami.
relevan dengan pendidikan profesional kesehatan di tempat

57 Bagian A 8. Kegiatan untuk Membantu Pemahaman Keselamatan Pasien


Diskusi Kasus
Hal ini terjadi ketika sekelompok pelajar – bersama • Pelajar dapat fokus pada kemampuan penangkapan
dengan pendidik-membahas kasus klinis. pengetahuan
• Kesempatan untuk merefleksi pengetahuan yang
Manfaat:
didapat
• Dapat menggunakan kasus aktual atau menciptakan
• Murah, mudah dijadwalkan
kasus untuk menggambarkan prinsip-prinsip
• Fleksibel untuk pelajar
keselamatan pasien;
• Konteksutual-membuat konsep nyata dan relevan;
Tantangan
• Belajar untuk memecahkan masalah yang timbul di
• Motivasi
tempat kerja;
• Kurang eksposure pada input pelajaran yang beragam
• Dapat menghubungkan konsep-konsep abstrak ke
• Kurang menarik
situasi kehidupan nyata.
• Menilai hasil kerja pelajar dan memberikan feedback
Tantangan: dapat memakan waktu bagi pendidik
• Dapat mengembangkan realistis kasus yang
mendorong pelajar untuk menjadi aktif terlibat dalam Menemani pasien yang menggunakan layanan
diskusi; kesehatan (rumah sakit, klinik, Kamar konsultasi
• Menggunakan kasus secara efektif untuk menantang pribadi, formularium): Melacak Pasien
berpikir dan menghasilkan pembelajaran yang efektif Pelajar mendampingi pasien tertentu selama melakukan
dan bijak pelayanan kesehatandi rumah sakit. Latihan mencakup
• Mendorong pelajar untuk menghasilkan pemecahan yakni pelajar menemani pasien pada semua tahap klinis
masalah sendiri. seperti penyelidikan, tes, dan prosedur.

Sumber Materi Manfaat:


Analisa kecelakaan klinsi dari rumah sakit, klinik dan • Memberi kesempatan untuk belajar tentang sistem
lingkungan medis. Pelayanan kesehatan;
• Melihat segala sesuatu dari perspektif pasien;
Agency for Healthcare Research and Quality weekly • Melihat perbedaan bidang kesehatan berinteraksi
morbidity and mortality cases (http://webmm.ahrq.gov/; bersama-sama.
accessed 4 January 2011).
Tantangan :
• Menentukan waktu;
Game
• Membentuk pengalaman menjadi suatu latihan
Permainan dapat menyenangkan karena dapat
pembelajaran;
mengembangkan kemampuan berperand alam situasi
• Kesempatan terbatas bagi pelajar untuk berbagi
medis tertentu
pembelajaran mereka dan mendapatkan umpan balik
Manfaat dari rekan-rekan serta mendapatkan penilaian.
• Menyengangkan
• Menantang Bermain Peran
• Dapat mengilustrasikan kemampuan bekerja dalam Metode pendidikan ini terkenal karena memungkinkan
tim dan komunikasi pelajar untuk bertindak di luar peran profesional
kesehatan pada situasi khusus. Metode ini terdiri dari dua
Tantangan
tipe
• Mengaitkan game dengan tempat praktek
• Pelajar berimprovisasi dialog dan tindakan untuk
medis
menyesuaikan skenario yang telah ditetapkan;
• Mendefinisikan tujuan game secara jelas di awal
• Pelajar menjalani peran dengan dialog sesuai situasi
pada studi kasus
Sumber Materi
http://www.businessballs.com/teambuildinggames. htm; Manfaat:
accessed 4 January 2011. • Murah
• Membutuhakan sedikit pelatihan;
Belajar Independen • Selalu tersedia;
Pembelajaran dilakukan dengan cara pelajar mengerjakan • Interactif – memungkinkan pelajar untuk mencoba
tugas seperti esai dan tugas-tugas lainnya skenario "Bagaimana jika";
• Kaya pengalaman-memperkenalkan peserta didik
Manfaat pada peran yang pasien, Keluarga, dan praktisi
• Pelajar dapat mengerjakan dengan cara mereka kesehatan,dan administrator dalam situasi
keselamatan pasien;

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 58


• Membolehkan pelajar untuk mengadopsi peran yang lebih • Penuh hiburan dari lingkungan klinis aktual karena
enior atau peran pasien; memungkinkan untuk mengeksplorasi interaksi
• Dapat menunjukkan perspektif yang berbeda; interpersonal yang lengkap dengan staf klinis lain
• Ideal untuk menjelajahi faktor dalam hubungannya dan memberikan pelatihan kerja tim, kepemimpinan dan
engan kerja tim interprofessional dan komunikasi dalam komunikasi;
pencegahan ada kesalahan demi keselamatan pasien. • Intensif dan sesi simulasi dapat direkam, termasuk
rekaman suara dan rekaman gambar; serta tak ada
Tantangan: persoalan mengenai data rahasia pasien dan kemudian
• Menulis writing skenario atau script; hasil rekaman tersebut dapat disimpan untuk kepentingan
• Mengembangkan situasi yang cukup bermakna yang penelitian, penilaian kerja atau akreditasi
memungkinkan ada piliha, keputusan, konflik;
• memakan waktu; Tantangan
• Tidak semua pelajar terlibat (beberapa hanya pasif sebagai • Beberapa peralatan simulasinya sangat butuh keahlian
penonton); khusus untuk mengajar dan memelihara beberapa
• Pelajar bisa mendapatkan tidak memahami topik dan perangkat pelatihan.
tujuan peran.
Proyek Penyempurnaan
Sumber Materi Peningkatan mutu adalah sebuah siklus yang terus-menerus
Kirkegaard M, Fish J. Doc-U-drama: using drama to teach about seperti perencanaan, pelaksanaan strategi, mengevaluasi
patient safety. Family Medicine, 2004, 36:628–630. efektivitas strategi, dan refleksi untuk melihat peningkatan
lebih lanjut yang dapat dilakukan. Proyek peningkatan mutu
Simulasi biasanya digambarkan dalam siklus plan-do-study-act (PDSA)
Dalam konteks Pelayanan kesehatan, simulasi didefinisikan [8] sebagai berikut:
sebagai " teknik pendidikan yang memungkinkan interaksi • Plan-perubahan, berdasarkan kemampuan yang diperoleh
dan aktivitas mendalam dengan menciptakan semua atau untuk meningkatkan proses yang masih berlangsung
bagian dari pengalaman klinis tanpa mengekspos risiko • Do-menerapkan perubahan;
pasien yang terkait" [5]. Ada kemungkinan bahwa ada • Study-menganalisis hasil perubahan;
peningkatan akses ke berbagai bentuk latihan simulasi karena • Action-apa yang perlu terjadi selanjutnya untuk
meningkatnya keharusan untuk menghindari bahaya pasien [6]. melanjutkan proses perbaikan.

Sejumlah modalitas simulasi yang berbeda telah Pendekatan siklus PDSA ini mendorong kesehatan profesional
tersedia,diantaranya : untuk mengembangkan dan secara aktif terlibat dalam
• simulator berbasis layar komputer; strategi peningkatan. Siklus PDSA juga mempromosikan
• model atau manekin berteknologi rendah yang evaluasi dari perubahan setelah strategi telah dilaksanakan.
digunakan untuk latihan manuver fisik sederhana; Oleh karena itu, strategi PDSA bisa menjadi sebuah
• Model pasien terstandar pasien (patient aktor); pendekatan yang sangat berguna yang membuat pelajar
• SImulator manekin pasien yang terkomputerisasi canggih yang belajar praktek kesehatan pada bangsal pasien atau
• Perangkat realitas virtual klinik, sebagai bagian dari pendekatan multidisiplin untuk
keselamatan pasien. Sebagian besar proyek peningkatan
Manfaat mutu mengandung elemen pendidikan keselamatan pasien.
• Tidak ada risiko untuk pasien;
• Banyak skenario dapat disajikan, termasuk situasi kritis Manfaat:
yang jarang dimana respon yang cepat diperlukan; • Memotivasi;
• Peserta simulasi dapat melihat hasil dari keputusan • Memberdayakan;
dan tindakan mereka, kesalahan praktek medis dapat • Belajar tentang perubahan manajemen;
diperbolehkan terjadi dan nisa mencapai kesimpulan • Belajar untuk bersikap proaktif;
(dalam praktek nyata seorang dokteryang lebih senior • Belajar memecahkan masalah
akan campur tangan);
• skenario yang mirip dapat dipresentasikan kepada dokter Tantangan:
dan tim yang berbeda; • Memepertahankan momentum dan motivasi;
• penyebab dasar situasi medis dapat diketahui. • Komitmen waktu
• Dengan menggunakan Simulator berbasis manekin
dokter dapat menggunakan peralatan asli, mengekspos Contoh:
keterbatasan tatap muka manusia dan mesin secara Kebersihan Tangan di Lingkungan klinis
angsung;

59 Bagian A 8. Kegiatan untuk Membantu Pemahaman Keselamatan Pasien


Sumber Materi
Bingham JW. Using a healthcare matrix to assess
patient care in terms of aims for improvement and core
competencies. Joint Commission Journal onQuality and
Patient Safety, 2005, 31:98–105.

US Agency for Healthcare Research and Quality mortality


and morbidity web site (http://www.webmm.ahrq.gov/;
accessed 17 February 2011).

Referensi
1. Kirkegaard M, Fish J. Doc-U-Drama: using drama to
teach about patient safety. Family Medicine, 2004,
36:628–630.

2. Davis BG. Tools for teaching. San Francisco, Jossey-Bass


Publishers, 1993.

3. Lowman J. Mastering the techniques of teaching. San


Francisco, Jossey-Bass Publishers, 1995.

4. Dent JA, Harden, RM. A practical guide for


medicalteachers. Edinburgh, Elsevier, 2005.

5. Maran NJ, Glavin RJ. Low- to high-fidelity simulation a


continuum of medical education? Medical Education,
2003, 37(Suppl. 1):S22–S28.

6. Ziv A, Small SD, Glick S. Simulation based medical


education: an ethical imperative. AcademicMedicine,
2003, 78:783–788.

7. Gaba, DM. Anaesthesiology as a model for patient


safety in healthcare. British Medical Journal, 2000,
320:785–788.

8. Cleghorn GD, Headrick L. The PDSA cycle at the core of


learning in health professions education. Joint
Commission Journal on QualityImprovement, 1996,
22:206–212

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 60


9. Bagaimana Menilai Keselamatan
Pasien
Tujuan Penilaian pelayanan kesehatanyang dirancang untuk meminimalkan
Penilaian adalah bagian integral dari kurikulum apapun. Isi kegagalan praktek medis, dan dukungan aktif untuk
dan format prosedur penilian sangat mempengaruhi perilaku keselamatan pasien dari organisasi dan manajemen
belajar dan hasil belajar pelajar. Sangat penting bahwa medis. Pelajar sebagai pemula diharapkan memiliki dasar
penilaian mendukung hasil tujuan belajar, serta memberikan pengetahuan dan keterampilan, mendapatkan model peran
motivasi dan arah yang tepat bagi pelajar. Penilaian harus dan mentor yang sesuai, serta memperoleh pengalaman
bermakna dan memberikan kepercayaan kepada pendidik, bekerja dalam tim yang berfungsi dengan baik. Pelajar akan
perencana kursus dan pemangku kepentingan eksternal, menjadi lebih cerdas dan responsif terhadap lingkungan yang
seperti badan akreditasi, Dewan Standardisasi dan pemberi terdiri dari banyak faktor yang membuat perawatan pasien
kerja untuk pelajar di kemudian hari. Newble dan Cannon 1] tidak aman. Konteks belajar pelajar tentang keselamatan
menekankan bahwa kejelasan tentang tujuan dari penilaian pasien dan tujuan dari penilaian dalam keselamatan pasien
itu sangat penting. Mereka mencatat berbagai tujuan harus memberikan umpan balik dan memotivasi pelajar
penilaian. Berikut diantaranya : untuk terlibat aktif dalam praktek keselamatan pasien. Proses
• menilai penguasaan keterampilan esensial dan penilaian harus mencerminkan hal ini.
pengetahuan;
• memberi Peringkat pada pelajar; Melibatkan pelajar dalam proses penilaian
• mengukur peningkatan belajar pelajar sepanjang Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi lembaga
waktu; pendidikan adalah menemukan instruktur atau kesehatan
• mendiagnosis kesulitan pelajar; profesional yang tepat untuk mengajarkan keselamatan
• memberikan umpan balik kepada pelajar; pasien di tempat kerja. Salah satu cara untuk mengatasi
• mengevaluasi efektivitas program; kesulitan ini adalah dengan mengimplementasikan kurikulum
• memotivasi pelajar untuk belajar; berbasis pelajar. Tapi alasan utama membuat pelajar
• pengaturan standar; melakukan tugas-tugas keselamatan pasien adalah melakukan
• kendali mutu untuk publik. pendidikan dengan metode yang paling efektif. Di University
Sydney Medical School (Australia), pelajar diwajibkan untuk
Dalam keselamatan pasien, membuat pelajar benar-benar melaksanakan kegiatan keselamatan pasien mereka dua
melakukan tugas dan berlatih melakukannya lebih sulit tahun terakhir sambil magang di rumah sakit.
daripada merancang instrumen penilaian untuk menunjukkan
seberapa baik mereka melakukan aktivitas. Mengingat Mereka disediakan dengan sumber materi berbasis web,
bahwa banyak profesional kesehatan belum kompeten yang berisi materi dasar untuk dipelajari dalam waktu
dalam keselamatan pasien, fokus pada penilaian harus singkat. Topik-topik yang disajikan oleh WHO dalam buku
mendukung pengembangan pengetahuan dan keterampilan ini dapat diubah dengan format yang cocok di web sebagai
pelajar secara terus menerus dalam keselamatan pasien. bahan bacaan sebelum pelajar melakukan praktik kegiatan
Tidak ada pelajar yang dicegah untuk melanjutkan program yang berhubungan dengan topik belajar. Pelajar mencatat
mereka karena gagal mendapatkan penilian dalam bidang pengalaman mereka dan menjawab pertanyaan yang
keselamatan pasien kecuali hasilnya sangat buruk dan bisa diajukan untuk kegiatan tertentu pada satu halaman template.
berbahaya dalam melakukan praktek medis. Keselamatan Pada akhir sesi, pelajar bertemu dalam kelompok kecil dengan
pasien bukanlah bidang yang cocok untuk dipelajari sendiri pendidik mereka untuk mendiskusikan pengalaman dan
oleh pelajar. pengamatan. Tutor atau atasan diperlukan dalam sesi ini untuk
melakukan verifikasi.
Keselamatan pasien tergantung pada yang kompleksitas
seperangkat faktor yang bekerja dengan tim tepat, latihan

61 Bagian A 9. Bagaimana Menilai Keselamatan Pasien


Pelajar harus yang menyelesaikan penilaian formatif (3) dari kurikulum, kegiatan yang harus dilakukan, serta
untuk topik tertentu.Di bawah ini adalah contoh Topik persyaratan penilaian.

Bagan A.9.1. Konten Topik 3: The University of Sydney, Australia

Bagan A.9.2 adalah template yang digunakan melakukan pengamatan pada pasien selama di
pelajar untuk membuat catatan ketika mereka rumah sakit / klinik .

Bagan A.9.2. Contoh laporan penilaian pelajar Topik 3:The University of Sydney, Australia

untuk didampingi oleh professional kesehatan untuk Salah satu manfaat dari kegiatan tersebut adalah
mengamati mereka berpartisipasi dalam kegiatan menumbuhkan potensi untuk mengubah budaya
(misalnya rekonsiliasi obat, persiapan obat-obatan professional medis tempat kerja. Ketika pelajar meminta
farmasi, pengamatan dari proses time-out sebelum staf apakah mereka dapat mengamati atau berpartisipasi
prosedur). Profesional kesehatan yang mendampingi dalam kegiatan tertentu dan alasannya mengapa, mereka
harus menandatangani formulir konfirmasi bahwa pelajar dapat membuka diskusi tentang program keselamatan
telah menyelesaikan tugas. Ada contoh penilaian pelajar pasien. Banyak topik dapat disampaikan dengan
dalam Bagian B, lampiran 1. menggunakan metode penyampaian oleh pelajar.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 62


Peran pengukuran kemampuan dalam penilaian Contoh di atas dari University of Sydney adalah contoh
Ada empat komponen langkah-langkah yang perlu penilaian sumatif. Para pelajar diminta untuk melakukan
dilakukan , diantaranya adalah: validitas (apakah kegiatan-kegiatan dan dinilai melalui diskusi tatap muka
metode penilaian yang valid?); keandalan (Apakah atau pengamatan. Pelajar memiliki satu semester untuk
penilaian selalu menghasilkan hasil yang konsisten?); menyelesaikan tugas-tugas penilaian sumatif lapangan.
praktis (waktu dan sumber daya apa yang diperlukan?); Penilaian tersebut biasanya bisa dilakukan tiap 8
belajar hasil positif (bagaimana berpraktek medis dari minggu, akhir semester, akhir tahun, atau akhir program.
sudut pandang pelajar?) [1]. untuk membaca lebih Sebagian besar bab ini mencakup persyaratan penilaian
lanjut tentang pengukuran dalam penilaian, sumber akhir dalam kursus medis tertentu.
berikut mungkin berguna.
Penilaian Sumatif In-course
Brown S, Glasner A, eds. Assessment mattersin higher Ada berbagai metode penilaian yang dapat dengan
education: choosing and using diverse approaches. mudah digunakan dalam kurikulum keselamatan
Buckingham, Society for Research into Higher pasien. Banyak program pendidikan kesehatan bisa
Education and Open University Press, 1999. menggabungkan elemen-elemen peniliaian dalam
Miller A, Imrie B, Cox K. Student assessment inhigher bentuk "catatan prestasi.
education: a handbook for assessing performance.
London, Kogan Page Ltd, 1998. Beberapa elemen praktek penilaian terbaik
dalam Keselamatan Pasien
Penilaian Formatif Prinsip-prinsip penilaian berikut ini akan berlaku untuk
Penilaian formatif adalah bagian penting dan melekat mencapai tujuan kurikulum keselamatan pasien. Penilaian
proses pembelajaran bagi pelajar. Pembelajaran harus:
keselamatan pasien cocok diterapkan metode • Mendorong belajar dalam arah yang dituju dan
penilaian formatif. Berbagai kegiatan sangat mungkin menghasilkan profesional kesehatan yang mampu
menjadi satu komponen dalam program kesehatan. member perawatan pasien yang aman;
Penilaian diri adalah kemampuan pelajar untuk menilai • memiliki sebuah elemen formatif yang kuat, dengan
pembelajaran berdasakan kebutuhan mereka sendiri adanya peluang untuk rehabilitasi dan konseling
dan memilih kegiatan pendidikan yang memenuhi sepanjang proses kursus;
kebutuhan tersebut. (Bukti dominanmenunjukkan • Terintegrasi dengan, misalnya, kompetensi klinis dan
bahwa pelajar memiliki kemampuan terbatas untuk kompetensi non disiplin medis;
secara akurat menilai diri sehingga perlu penilaian • Termasuk dalam kompetensi pemeriksaan klinis dan
eksternal.) perilaku profesional dalam semua tahap kursus;
• Termasuk ujian ilmu-ilmu dasar, misalnya
Penilaian formatif harus terus-menerus dilakukan terintegrasi dengan ilmu kesehatan masyarakat
serta memberikan umpan balik kepada pelajar pada semua tahapan kursus;
tentang kinerja mereka. Tujuan dari penilaian jenis • Progresif dan memastikan bahwa proporsi dari
ini adalah untuk membuat pelajar membuka diri materi ajar dari tahap sebelumnya akan dimasukkan
tentang pengamatan mereka dan pengalaman dalam semua ujian berikutnya;
berpraktek Pelayanan kesehatan. Kami ingin mereka • Dikembangkan dengan harapan bahwa penilaian
merasa bebas untuk mengungkapkan kerentanan dan akan memenuhi standar jaminan kualitas; klaim
kelemahan mereka. Pendekatan penilaian dengan keadilan dengan melibatkan pelajar dan staf dalam
acara hukuman dapat membuat situasi sebaliknya. Hal proses pembangunan;
itu dapat membuat pelajar menyembunyikan tingkat • Dapat memotivasi dan memberikan arahan untuk
pengetahuan dan keterampilan. Mereka juga mungkin apapelajar perlu belajar praktek medis dengan
enggan untuk berbicara tentang pengamatan mereka, aman;
terutama ketika mereka menghadapi perawatan dan • Penilaiannya layak dan diterima oleh fakultas dan
praktek medis tidak aman. pelajar.

Penilaian Sumatif Menentukan apa yang diujikan


Semua komponen penilaian yang harus dilalui oleh
pelakar, atau harus diselesaikan sebelum berlanjut Menentukan kompetensi yang dijuikan
ke tingkat pelajaran/kursus yang lain, adalah bentuk Pelajar secara umum peduli tentang jumlah bahan dalam
penilaian sumatif. Secara umum, Penilaian sumatif kurikulum yang harus mereka pelajari, sekaligus khawatir
terdiri dari dua jenis penilaian: ujian akhir kursus dan karena tidak tahu kompetensi apa yang mungkin akan
penilaian lapangan. dinilai.

63 Bagian A 9. Bagaimana Menilai Keselamatan Pasien


Fakultas harus menggambarkan kisaran kompetensi memastikan bahwa pelajar membangun pengetahuan
(atau pengetahuan) yang akan diuji, yang biasanya akan mereka dan mengintegrasikan pengetahuan yang
ditarik langsung dari hasil pembelajaran kurikulum. dipelajari ke bidang praktek medis mereka. Tabel A.9.1
Hal ini penting untuk memastikan bahwa penilaian menunjukkan komponen yang berbeda dari keselamatan
direncanakan secara memadai sampai pada kisaran pasien yang dapat digunakan untuk penilaian akhir-
kompetensi akhir tingkat profesional kesehatan. dari-kursus seluruh program gelar profesional kesehatan
Beberapa kompetensi harus sistematis dinilai untuk dengan masa studi 4 tahun.

Table A.9.1. Cetak biru yang menunjukan penilaian kursus tingkat akhir untuk
komponen dalam kurikulum keselamatan pasien

Pilih Metode tes yang sesuai atau pertanyaan pilihan ganda (MCQ). Metode peningkatan
Penting untuk menekankan bahwa penilaian dalam kualitas cara terbaik dinilai melalui proyek pelajar. Ada
keselamatan pasien sejajar dengan hasil pembelajaran beberapa konsep-konsep dasar dalam penilaian untuk
yang telah disepakati. Tidak mungkin format penilaian membantu menentukan jenis format penilaian yang paling
cocok untuk menilai segala kompetensi yang butuh dinilai. tepat. Salah satu yang paling terkenal adalah segitiga Miller,
Ada baiknya, untuk mengetahui berbagai metode penilaian yang menunjukkan bahwa kinerja pelajar terdiri dari empat
dan membuat keputusan berdasarkan pemahaman tingkat (Lihat gambar A.9.3):
tentang kekuatan dan keterbatasan metode penilian • Know;
tersebut. Tentukan tujuan penilaian, misalnya, "untuk • Knows How;
menilai pengetahuan tentang pelaporan Insidens", pilihlah • shows how;
format, dapat dimodifikasi dengan esai pertanyaan (MEQ) • does.

Bagan A.9.3. Segitiga Miller

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 64


Misalnya, "shows how" berkaitan dengan kompetensi MCQ dan EMQ adalah format yang sangat menarik
khusus untuk level ahli. Kompetensi khusus dapat karena metode ini dapat menguji sampel berbagai
diuji, misalnya dengan metode an objective structured kurikulum, dapat menandai mesin, dan memberikan
clinical examination (OSCE) atau penilaian klinis yang penilaian dengan baik pada kemampuan pelajar.
objektif dan terstruktur. Berdasarkan bagan 3 tersebut, Namun, kelemahan utama metode ini dalam pengujian
dapat disimpulkan bahwa pengetahuan (tahu) dapat keselamatan pasien adalah bahwa metode ini cenderung
diuji dengan metode MCQs, misalnya. Format-format untuk menguji pengetahuan saja. Sebagai contoh,
penilaian khas sekolah profesional kesehatan mencakup : metode ini dapat digunakan untuk menguji apakah
seorang pelajar tahu karakteristik tim sukses, tetapi
Tertulis : penilaian ini tidak dapat menguji apakah pelajar
• esai menerapkan salah satu pengetahuan ini dalam praktek.
• Item pilihan ganda (1-45) EMQ telah dirancang untuk mengatasi masalah untuk
• Extended Matching Questions (EMQ) atau menebak dalam ujian pilihan ganda. Lihat bagian B,
pertanyaaan mencocokkan lampiran 2, untuk contoh MCQ
• Modified Essay question (MEQ) atay pertanyaan esai
yang dimodifikasi Modified essay questions/key feature
• Tugas menulis panjang MEQs atau fitur kunci format dirancang untuk dijawab
• portofolio atau buku dalam 5 – 10 menit, dan membuat pelajar untuk
membuat catatan singkat sebagai tanggapan sesuai
Kerja Praktek: skenario. Menetapkan model jawaban dan skema
• Ujian multi station penilaian dapat mempertahankan Standardisasi jika
• Observasi langsung hasil kinerja (observasi kasus penilaian dilakukan oleh beberapa penguji. Beberapa
medis MEQs pada berbagai subyek yang berbeda dapat
yang panjang, letihan evaluasi klinis kecil) ditanyakan pada waktu menulis satu esai sampling
• 36 derajat atau feedback multi nilai dalam satu bidang kurikulum. Lihat bagian B, lampiran 2,
• Laporan terstruktur misalnya perawat.
• presentasi lisan (proyek - diskusi berbasis kasus)
• self-assessment Portfolio/buku
• ujian lisan terstruktur Spektrum metode penilaian ini dapat dengan mudah
terhubung dengan hasil kunci pembelajaran yang
Ada beberapa kekuatan dan kelemahan pada format berkisar pada kegiatan profesional melalui catatan
penilaian dan ini perlu dipertimbangkan ketika memilih prestasi seluruh segmen program, dokumentasi
penilaian yang tepat untuk hasil pembelajaran tertentu pendukung penilaian tahunan lengkap dengan rencana
dalam kurikulum keselamatan pasien. belajar. Sebuah komponen yang sangat berguna dari
penilaian model portofolio adalah kejadian kritis. Pelajar
Tertulis akan diminta untuk merefleksikan dengan cara yang
terstruktur ketika mereka mengamati isu keselamatan
Esai pasien sebagai sebuah masalah. Pelajar menyerahkan
Esai tradisional familiar digunakan untuk penilaian. portofolio buku untuk dinilai oleh tutor yang sesuai.
Keuntungan format penilaian ini adalah memungkinkan
pelajar untu menuangkan pikiran kritis, keterampilan Praktek Klinis
penalaran dan pemecahan masalah. Menulis Ada sejumlah besar bukti penelitian yang menunjukkan
esai memungkinkan para peserta didik untuk bahwa memiliki lebih dari satu pengamat meningkatkan
mengungkapkan pikiran mereka, meskipun sebagai akurasi penilaian kompetensi. Sangat penting bahwa
metode penilaian sangat memakan waktu karena perlu pertimbangan keselamatan pasien dimasukkan dalam
tunduk kepada berbagai aturan. Kunci sukses menilai rubrik penilaian dan pemeriksa pelatihan serta umpan
esai adalah memberikan umpan balik yang berkualitas. balik dari masing-masing penilaian digunakan sesuai
Hanya diberi tanda tanpa komentar akan mengecilkan konteks sekolah profesional kesehatan. Jika topik dinilai
hati pelajar yang ingin tahu apa landasan pikir pada secara terpisah, ini akan mendorong pelajar untuk
sejumlah pertanyaan yang diajukan. Beberapa topik belajar keselamatan pasien sebagai sesuatu yang ekstra
dalam panduan ini dapat digunakan dalam esai-jenis untuk ditambahkan pada materi yang mereka pelajari,
penilaian. Kecuali Fakultas memiliki sumber daya yang bukan sebagai bagian integral dari perawatan pasien
tersedia untuk memberikan feedback berkualitas bagi yang aman.
pelajarnya, metode ini harus dihindari.

Multiple choice question/extended matching question


(MCQ/EMQ)

65 Bagian A 9. Bagaimana Menilai Keselamatan Pasien


Objective structured clinical examination (OSCE) penilai dan memastikan bahwa pelatih instruktur serta
OSCE terdiri dari simulasi pendek kasus-kasus klinis pengawas menyertakan referensi materi keselamatan
yang dinilai berdasar standar pasien atau pendidik pasien dalam sesi pelatihan.
instruktur klinis. Keselamatan pasien dapat dimasukkan
sebagai satu item dalam skenario simulasi. Selain itu, Penilaian Magang Klinik akhir/ Rating Skala Global
satu kasus disertakan materi keselamatan pasien, Penilaian ini bertujuan untuk memberikan pandangan
misalnya, mengkomunikasikan pada pasien yang telah kredibel tentang kemajuan pelajar dan biasanya dilakukan
diberi obat yang salah. Kasus-kasus di mana pelajar oleh instruktur atau penyelia, yang didasarkan pada
diperlukan untuk melihat grafik pengobatan, hasil tes, pengetahuan pribadi atau setelah konsultasi dengan
X-ray atau penyelidikan disebut Stasiun statis. Hal ini kolega. Kriteria keselamatan pasien perlu disertakan.
memungkinkan, misalnya, kesalahan peresepan obat
untuk menjadi simulasi dan tindakan pelajar direkam. Diskusi berbasis kasus
Lihat bagian B, lampiran 2, untuk contoh OSCE. Diskusi berbasis kasus adalah diskusi terstruktur kasus
oleh instruktur/supervisor yang berfokus pada alasan
Umpan Balik Multi Sumber atau Multisource feedback profesional klinis melakukan pengambilan keputusan
MSF adalah kumpulan pandangan dari sejumlah pekerja medis. Dibutuhkan kasus nyata untuk menerapkan
Pelayanan kesehatanatau profesional lainnta tentang metode ini yang mana pelajar telah terlibat dalam proses.
pelajar yang berpraktek pada lingkungan belajar. Idealnya, Ini adalah teknik yang relatif tidak tereksplore untuk
daftar item tentang perawatan pasien yang aman dan memeriksa pemahaman tentang isu-isu keselamatan
komunikasi yang baik akan dimasukkan dalam bentuk pasien yang terkait dengan kasus nyata
nilai.
Penilaian pencocokan untuk menilai hasil belajar
Latihan Evaluasi Klinis Kecil / Mini clinical evaluation Selalu penting untuk mencocokkan penilaian dengan
exercise (MCEE) hasil pembelajaran. Kebanyakan kurikulum berorientasi
Mini-CEX adalah tempat pembimbing atau instruktur pada hasil belajar, beberapa lebih rinci daripada yang
mengamati pelajar melakukan pemeriksaan, atau lain. Dalam tabel A.9.2, daftar lengkap hasil belajar
komunikasi latihan pada pasien nyata dan tingkat pelajar keselamatan pasien dapat dengan mudah dicocokkan
di atas beberapa domain. Nilai gabungan beberapa dengan penilaian yang tepat.
pertemuan digunakan untuk menentukan kompetensi
pelajar. Sekali lagi, sangat penting untuk memastikan
bahwa elemen keselamatan pasien termasuk dalam
metode ini dengan bentuk rating. Untuk melaksanakan
metode ini pentik dilakukan persiapan yang baik oleh

Table A.9.2. Contoh format penilaian akhir dalam program pendidikan profesional
keselamatan pasien

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 66


Fomat evaluasi dapat dikatagorikan sebagai berikut : follows: proactive, clarificative, interactive,
monitoring and impact [2]. Tentunya format dan bentuknya sesuai tujuan evaluasi

67 Bagian A 9. Bagaimana Menilai Keselamatan Pasien


Sumber Materi Portfolio
Newble M et al. Guidelines for assessing clinical competence. Wilkinson T et al. The use of portfolios for assessment of the
Teaching and Learning in Medicine, competence and performance of doctors in practice. Medical
1994, 6:213–220. Education, 2002, 36:918–924.

Roberts C et al. Assuring the quality of high stakes Referensi


undergraduate assessments of clinical competence. Medical 1. Newble D, Cannon R. A handbook for medicalteachers,
Teacher, 2006, 28:535–543. 4th ed. Dordrecht, Kluwer AcademicPublishers, 2001.

Walton M et al. Developing a national patient safety 2. Miller GE. The assessment of Ketrampilan Klinis
education framework for Australia. Quality and Safety in competence/performance. Academic Medicine,
Pelayanan kesehatan2006 15:437-42. 1990, 65 (Suppl.):63-S67.

Van Der Vleuten CP. The assessment of professional


competence: developments, research and practical
implications. Advances in Health Science Education, 1996,
1:41–67.

Southgate L et al. The General Medical Council’s performance


procedures: peer review of performance in the workplace.
Medical Education, 2001, 35 (Suppl. 1):S9–S19.

Miller GE. The assessment of Ketrampilan Klinis/competence/


performance. Academic Medicine, 1990, 65 (Suppl.):S63–S67.

Mini clinical evaluation exercise


Norcini J. The mini clinical evaluation exercise (mini-CEX). The
Clinical Teacher, 2005, 2:25–30.

Norcini J. The mini-CEX: a method for assessing Ketrampilan


Klinis. Annals of Internal Medicine, 2003, 138:476–481.

Multisource feedback
Archer J, Norcini J, Davies H. Use of SPRAT for peer review
of paediatricians in training. British Medical Journal, 2005,
330:1251–1253.

Violato C, Lockyer J, Fidler H. Multisource feedback: a method


of assessing surgical practice. British Medical Journal, 2003,
326:546–548.

Multiple choice questions


Case SM, Swanson DB. Constructing written testquestions for
the basic and clinical sciences. Philadelphia, National Board of
Medical Examiners, 2001.

Objective structured clinical examination


Newble DI. Techniques for measuring clinical competence:
objective structured clinical examinations. Medical Education,
2004, 35:199–203.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 68


10. Bagaimana mengevaluasi
kurikulum keselamatan pasien
Pengantar
Dalam bagian ini telah dirangkum beberapa prinsip umum Penilaian = Prestasi pelajar
evaluasi. Setelah publikasi dokumen ini, WHO berencana Evaluasi = Kualitas kursus / program, kualitas
untuk membuat alat evaluasi standar untuk Kurikulum ini. pendidikan

Sebagai individu, kita terlibat dalam evaluasi setiap hari:


apa yang harus dimakan, apa pakaian yang harus dipakai, Tahap 1: Mengembangkan rencana evaluasi
seberapa baik film itu. Evaluasi merupakan komponen
penting dari setiap kurikulum dan harus dimasukkan Apa yang dievaluasi?
dalam strategi menerapkan kurikulum keselamatan pasien Langkah pertama yang mendasar dalam mengembangkan
di lembaga pendidikan atau di rumah sakit/kelas Anda. rencana evaluasi adalah mengidentifikasi objek evaluasi:
Evaluasi dapat dilakukan sesederhana dengan cara pelajar Apakah mengevaluasi sesi tunggal keselamatan pasien?
mengisi kuesioner setelah paparan sesi keselamatan pasien Apakah seluruh kurikulum? Apakah mengevaluasi
untuk melihat apa yang mereka pikirkan, atau mengkaji kapasitas fakultas untuk implementasi kurikulum
kurikulum Fakultas secara keseluruhan, yang mungkin kesealamatn pasien? Apakah mengevaluasi kinerja
melibatkan survei dan diskusi fokus grup dengan pelajar pendidik terkait efektivitas mereka?. Objek evaluasi dapat
dan staf, melakukan pengamatan dari sesi pendidikan dan diklasifikasikan sebagai kebijakan, program, produk atau
metode evaluasi lainnya. individu [1]- dan semua dapat diterapkan dalam setting
pendidikan.
Evaluasi melibatkan tiga langkah utama:
• mengembangkan rencana evaluasi; Siapa saja para pihaknya?
• mengumpulkan dan menganalisis informasi; Ada banyak pihak yang terlibat dalam evaluasi pendidikan
• menyebarkan temuan stakeholder yang sesuai untuk keselamatan pasien. Namun, sangat penting untuk
tindakan. mengidentifikasi pihak utama sehingga berdampak pada
Bagaimana Evaluasi berbeda dengan Penilaian pertanyaan yang sesuai dengan tujuan evaluasi. Sasaran
Informasi mengenai penilaian dan evaluasi dapat utama bisa saja Universitas, Fakultas profesional yang
membingungkan karena fakta bahwa beberapa negara relevan, administrasi rumah sakit, pendidik, pelajar atau
menggunakan dua istilah secara bergantian. Cara termudah pasien dan masyarakat. Misalnya, Anda mungkin pihak
untuk mengingat perbedaan antara penilaian dan evaluasi utama jika Anda adalah seorang pendidik yang ingin tahu
adalah penilaian itu tentang mengukur prestasi pelajar, bagaimana pelajar Anda merespon pendidikan pengenalan
sementara evaluasi tentang memeriksa bagaimana cara keselamatan pasien di program studi Anda.
mengajar. Dalam penilaian, data yang dikumpulkan dari
sumber tunggal (pelajar), sedangkan dalam evaluasi, data Apa tujuan evaluasi?
dapat dikumpulkan dari beberapa sumber (pelajar, pasien, Setelah mengidentifikasi pihak utama dalam evaluasi,
pendidik, dan pemangku kepentingan lainnya). langkah berikutnya adalah untuk memutuskan apa
yang Anda coba capai dari evaluasi. Pertanyaan apa
yang ingin diajwab dari evaluasi? Jenis pertanyaan bisa
berbeda tergantung pada peran Anda dalam pendidikan
keselamatan pasien. Tabel A.10.1 memberikan contoh-
contoh dari jenis-jenis pertanyaan yang bisa diajukan
bergantung pada pihak utama dalam evaluasi.

69 Bagian A 10. Bagaimana mengevaluasi kurikulum keselamatan pasien


Tabel A.10.1. Contoh pertanyaan kepada para pihak dalam evaluasi

Fomat evaluasi dapat dikatagorikan sebagai berikut : impact [2]. Tentunya format dan bentuknya sesuai tujuan
follows: proactive, clarificative, interactive, monitoring and evaluasi

Table A.10.2. Format Evaluasi

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 70


Sumber : Adapted from Owen J. Program evaluation: forms and approaches, 2006 [1].

Tahap 2 : Mengumpulkan dan Menganalisa Informasi Refleksi diri


refleksi diri merupakan aktifitas yang penting untuk
Mengumpulkan semua pendidik dan memiliki peran penting dalam
Ada sejumlah sumber data dan metode pengumpulannya evaluasi. Metode yang efektif untuk refleksi melibatkan:
yang bisa dipertimbangkan dalam evaluasi kurikulum menuliskan pengalaman mengajar (dalam pendidikan
pendidikan keselamatan pasien. Berapa jenis metode kasus keselamatan pasien atau umpan balik yang diterima
dan mana yang Anda gunakan tergantung pada tujuan dari orang lain; menjelaskan bagaimana Anda merasa
evaluasi, bentuk, Ruang lingkup dan skala. Potensi dan apakah Anda bisa mengevaluasi kembali pengalaman
sumber data mencakup: Anda dalam konteks dengan asumsi-asumsi yang baik?
• pelajar (calon, saat ini, alumni); Mengapa iya atau mengapa tidak?
• diri (terlibat dalam refleksi diri);
• rekan-rekan (mengajarkan mitra, tutor, pendidik Terlibat dalam refleksi diri akan memungkinkan untuk
eksternal ke lapangan); pengembangan perspektif baru dan komitmen yang
• disiplin instruksional desain ahli; lebih besar untuk bertindak dalam hal memperbaiki atau
• pengembangan profesional staf; meningkatkan kurikulum dan/atau mengajar.
• lulusan dan atasan di tempat kerja (misalnya rumah
sakit); Kuisioner
• dokumen-dokumen dan catatan (misalnya Kuesioner adalah metode mudah yang paling umum dari
mengajarkan materi, catatan penilaian). pengumpulan data, memberikan informasi mengenai
pengetahuan masyarakat, kepercayaan, sikap, dan
Data yang dapat dikumpulkan dari sumber tercantum perilaku [4]. Jika Anda tertarik dalam penelitian dan
di atas dengan berbagai cara, termasuk refleksi diri, menerbitkan hasil evaluasi, mungkin penting untuk
kuesioner, focus grup, wawancara individu, pengamatan menggunakan kuesioner yang sebelumnya sudah
dan catatan dokumen. divalidasi dan diterbitkan. Ini akan menghemat waktu dan

71 Bagian A 10. Bagaimana mengevaluasi kurikulum keselamatan pasien


sumber daya dan akan memungkinkan Anda untuk ditetapkan dan membuat komentar pada masing-masing
membandingkan hasil Anda dengan orang-orang dari objek).
studi-studi lain yang menggunakan instrumen yang
sama. Hal ini selalu berguna sebagai langkah pertama Dokumen/rekaman
untuk mencari literatur untuk penentuan metide itu yang Sebagai bagian dari evaluasi, Anda mungkin juga ingin
mungkin sudah ada. memeriksa informasi dokumentasi atau statistik, seperti
mengajar bahan yang digunakan atau data kinerja siswa
Fokus grup yang dikumpulkan. Informasi lainnya seperti data kejadian
Kelompok fokus berguna sebagai metode eksplorasi buruk rumah sakit juga dapat bermanfaat, tergantung
dan sarana menggali perspektif mahasiswa atau pada pertanyaan evaluasi yang diajukan.
tutor [6]. Mereka sering memberikan lebih banyak
informasi mendalam dari sekedar metode kuesioner Analisa
dan memungkinkan untuk lebih fleksibel, interaktif dan Pengumpulan data Anda mungkin melibatkan hanya
mengeksplorasi sikap serta pengalaman perubahan salah satu metode lain atau metode yang tersebut di
kurikulum. Fokus grup dapat digunakan sebagai metode atas, atau ini mungkin melibatkan beberapa beberapa
konjungsi dengan kuesioner atau metode pengumpulan metode sekaligus. Dalam kedua kasus, ada tiga elemen
data lain sebagai sarana untuk memeriksa atau triangulasi yang saling berhubungan untuk dipertimbangkan dalam
data, dan dapat bervariasi dalam hal struktur dan analisis data [1]: data tampilan – pengorganisasian dan
penyampaian dari percakapan secara fleksibel atau formal. perakitan informasi yang dikumpulkan dengan cara
Tergantung pada sumber daya yang tersedia dan tingkat yang tertentu; data pengurangan – menyederhanakan
analisis yang dicari, Anda juga bisa melakukan rekaman dan mengubah informasi mentah menjadi bentuk yang
audio atau video kelompok fokus ataupun membukukan lebih bisa diterapkan atau dapat digunakan; kesimpulan
catatan. membangun arti dari data yang berkaitan dengan
evaluasi pertanyaan (s).
Wawancara Individu
Wawancara individu memberikan kesempatan untuk Tahap 3: Menyebarkan temuan dan mengambil
lebih eksplorasi secara mendalam terhadap sikap atas tindakan
potensi perubahan kurikulum dan pengalaman dengan Kesimpulan dan rekomendasi dari evaluasi kerap kali tidak
kurikulum setelah diimplementasikan. Seperti dengan dilakukan. Sebagai langkah pertama dalam menghindari
kelompok fokus, wawancara individu dapat menjadi tidak ini adalah dengan memastikan bahwa informasi
terstruktur, semi-terstruktur atau terstruktur dalam format. yang berharga ini akan dikembalikan kepada semua
Meskipun wawancara individu memberikan informasi stakeholder. Jika evaluasi kualitas pengajaran keselamatan
tentang lingkup sempit pengalaman daripada focus grup, pasien, maka hasil (misalnya dari mahasiswa kuesioner,
wawancara individuu juga memungkinkan pewawancara rekan pendidik, sesi pengajaran) harus disampaikan
untuk menjelajahi lebih mendalam pandangan dan kepada mereka dan dibahas tidak hanya dengan
pengalaman individu tertentu. Wawancara mungkin administrasi, tetapi juga dengan para pendidik. Brinko
metode yang berguna untuk mendapatkan evaluasi data [7] memberikan review yang sangat bagus dari praktik
dari rekan-rekan, instruktur atau pengawas atau Fakultas terbaik pada proses memberikan umpan balik baik untuk
pemimpin/administrator. mahasiswa atau kolega. Penting bahwa setiap umpan
balik yang diterima dengan cara untuk mendorong
Observasi pertumbuhan atau perbaikan.
Untuk beberapa bentuk evaluasi, metode ini mungkin Jika evaluasi berfokus pada efektivitas kurikulum
berguna untuk melakukan pengamatan pada sesi keselamatan pasien, segala kesimpulan dan rekomendasi
pendidikan keselamatan pasien untuk mendapatkan untuk perbaikan harus dikomunikasikan ke semua yang
pemahaman yang mendalam tentang bagaimana materi berpartisipasi dalam menerapkan kurikulum (misalnya
disampaikan oleh pendidik dan diterima oleh pelajar. di lembaga, Fakultas, guru dan siswa). Format untuk
Pengamatan harus melibatkan penggunaan jadwal penyebaran harus bermakna dan relevan. Komunikasi
untuk menyediakan kerangka untuk pengamatan. Jadwal yang efektif hasil evaluasi, temuan dan rekomendasi
dapat relatif terstruktur (misalnya menggunakan metode adalah kunci katalis untuk perbaikan dalam desain
catatan) atau sangat terstruktur (misalnya, pengamatan pengajaran dan kurikulum keselamatan pasien.
nilai objek evaluasi dalam berbagai dimensi yang telah

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 72


Sumber Materi
DiCicco-Bloom B, Crabtree BF. The qualitative research
interview. Medical Education, 2006,40:314–321.

Neuman WL. Social research methods: qualitativeand


quantitative approaches, 6th ed. Boston,

Pearson Educational Inc, Allyn and Bacon, 2006.

Payne DA. Designing educational project andprogram


evaluations: a practical overview based on research and
experience. Boston, Kluwer AcademicPublishers, 1994.

University of Wisconsin-Extension. Program development


and evaluation, 2008
(http://www.uwex.edu/ces/pdande/evaluation/; accessed 17
February 2010).

Wilkes M, Bligh J. Evaluating educational interventions.


British Medical Journal, 1999, 318:1269–1272.

Referensi
1. Owen J. Program evaluation: forms and approaches,
3rd ed. Sydney, Allen & Unwin, 2006.
2. Boud D, Keogh R, Walker D. Reflection, turning
experience into learning. London, Kogan Page Ltd,1985.
3. Boynton PM, Greenhalgh T. Selecting, designing and
developing your questionnaire. British Medical Journal,
2004, 328:1312–1315.
4. Leung WC. How to design a questionnaire.
Student British Medical Journal, 2001, 9:187–189.
5. Taylor-Powell E. Questionnaire design: askingquestions
with a purpose. University of Wisconsin-Extension, 1998
(http://learningstore.uwex.edu/pdf/G36582.pdf; accessed
17 February 2011).
6. Barbour RS. Making sense of focus groups. Medical
Education, 2005, 39:742–750.
7. Brinko K. The practice of giving feedback to improve
teaching: what is effective? Journal ofHigher Education,
1993, 64:574–593

73 Bagian A 10. Bagaimana mengevaluasi kurikulum keselamatan pasien


11. Sumber berbasis Website
Setiap topik dipilih dari beberapa sumber dalam website
dan dirancang untuk membantu para profesional
kesehatan dan pelajar untuk meningkatkan perawatan
pasien. Kami menyediakan sumber-sumber yang tersedia
secara bebas di Internet. Semua situs yang dapat diakses
pada Januari 2011. Termasuk dalam daftar adalah contoh
pedoman, Daftar-pembanding, situs web, database,
laporan, dan lembar fakta. Sangat sedikit dari sumber
telah melalui proses validasi ketat. Pengukuran sumber
cenderung tentang proses dan kualitas yang sesuai untuk
kelompok-kelompok kecil pasien dalam lingkungan yang
sangat kontekstual [1], seperti penjaga, unit rehabilitasi
atau klinik

Insiatif keselamatan pasien memerlukan profesional


kesehatan untuk mengukur langkah-langkah yang mereka
ambil dalam proses perawatan. Dengan melakukan ini,
Anda dapat melihat jika perubahan yang direncanakan
telah membuat perbedaan apapun untuk perawatan pasien
atau hasil medis. Fokus pengukuran telah menjadi langkah
yang perlu dan penting dalam mengajar keselamatan
pasien; Jika Anda tidak mengukur, bagaimana Anda tahu
bahwa perbaikan telah dibuat? Meskipun pelajar tidak
dapat diharapkan untuk mengukur hasil mereka pada saat
mereka lulus, mereka harus akrab dengan siklus PDSA yang
membentuk dasar dari pengukuran. Banyak sumber di
Internet yang berisi tentang siklus PDSA.

Referensi
1. Pronovost PJ, Miller MR, Wacher RM. Tracking progress
in patient safety: an elusive target. Journal of the
American Medical Association, 2006,6:696–699.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 74


12. Bagaimana Mendorong
Pendidikan Keselamatan Pasien
secara Internasional
Efek Keselamatan Pasien di Semua Negara berkembang yang berinvestasi dalam pendidikan generasi
Pada tahun 2002, negara-negara anggota WHO masa depan pekerja Kesehatan telah dirugikan dengan
menyepakati resolusi Majelis Kesehatan Dunia tentang sistem Pelayanan kesehatanyang tidak maksimal di negara-
keselamatan pasien atas bukti yang kuat dari kebutuhan negara yang mengalami transisi atau Negara berkembang,
untuk mengurangi kerugian dan penderitaan pasien dan terlebih saat mengalami kekurangan tenaga medis[2].
keluarga mereka, dan peningkatan keuntungan ekonomi
keselamatan pasien. Tingkat kerusakan pada pasien dari Globalisasi pelayanan kesehatantelah memaksa pendidik
Pelayanan kesehatantelah terbuka atas hasil publikasi kesehatan mengenali tantangan untuk mempersiapkan
internasional studi dari sejumlah negara termasuk Australia, semua pelajar kesehatan tidak hanya untuk bekerja di
Kanada, Denmark, Selandia Baru, United Kingdom (Inggris) Negara mereka, tetapi juga untuk bekerja dalam sistem
dan Amerika Serikat (AS). Keprihatinan keselamatan pasien Pelayanan kesehatanlainnya.
internasional dan diakui secara luas bahwa peristiwa
merugikan banyak yang tidak terlaporkan. Harden [3] menggambarkan model pendidikan kedokteran
tiga dimensi, relevan dengan semua pendidikan profesional
Hampir semua penelitian keselamatan pasien telah kesehatan, berdasarkan: pelajar (lokal atau internasional);
dilakukan di Australia, Inggris dan Amerika Serikat dan Pendidik (lokal atau internasional); Kurikulum (lokal, impor
sejumlah negara Eropa lain. Pendukung keselamatan atau internasional).
pasien ingin melihat keselamatan pasien yang diadopsi
di semua negara di seluruh dunia, bukan hanya pada Dalam pendekatan tradisional untuk mengajar dan belajar
Negara mereka yang telah memiliki sumber daya untuk keselamatan pasien, pelajar-pelajar dan pendidik lokal
belajar dan mempublikasikan inisiatif keselamatan pasien. menggunakan kurikulum lokal. Lulusan internasional
Internasionalisasi isu keselamatan pasien memerlukan atau Pelajar Asing, pelajar dari satu negara mengejar
pendekatan baru untuk pendidikan dokter masa depan dan kurikulum yang diajarkan di negara lain dan dikembangkan
praktisi kesehatan. oleh pendidik-pendidik lain. Dalam model kampus
cabang, pelajar, biasanya lokal, memiliki kurikulum yang
Globalisasi dikembangkan dari kurikulum asing yang diajarkan oleh
Gerakan global perawat, dokter dan profesional kesehatan pendidik-pendidik lokal dan internasional.
lainnya telah menghasilkan banyak kesempatan untuk
meningkatkan pendidikan dan pelatihan kesehatan sampai Pertimbangan penting kedua untuk internasionalisasi
tingkat pascasarjana. Mobilitas pelajar dan pendidik, pendidikan kesehatan adalah keterjangkauan teknologi
dan keterkaitan sevara internasional ahli dalam desain e-learning yang memungkinkan interkoneksi global antara
kurikulum, metode pendidikan dan penilaian, kerjasama penyedia sumber daya pendidikan, pendidik, dan pelajar
kampus lokal dan klinis, telah menhasilkan penyesuaian untuk melaksanakan pendidikan tidak harus di kampus, di
dalam pendidikan Pelayanan kesehatanyang baik [1]. rumah sakit atau di sebuah komunitas pada waktu yang
sama. Gaya lama kurikulum menekankan mobilitas pelajar,
WHO telah mencatat secara global ada kekurangan 4,3 pendidik dan kurikulum melintasi batas-batas dari kedua
juta pekerja Pelayanan kesehatan. Kekurangan pekerja negara melalui kerjasama bilateral, dengan harapan tinggi
kesehatan semakin memperparah krisis kesehatan di bahwa negara tempat berpraktek akan memberikan banyak
negara berkembang. Ada bukti bahwa negara-negara pelatihan ketika pelajar lulus.

75 Bagian A 12. Bagaimana Mendorong Pendidikan Keselamatan Pasien secara Internasional


Cara baru melibatkan internasionalisasi pendidikan dalam pendidikan dan pelatihan keselamatan pasien di
keselamatan pasien terintegrasi dan tertanam dalam seluruh dunia. Ini adalah salah satu cara bahwa negara-
kurikulum adalah dengan melakukan kolaborasi antara negara maju dapat berbagi sumber daya kurikulum
sejumlah sekolah di negara yang berbeda. Dalam mereka dengan negara-negara berkembang.
pendekatan ini, prinsip-prinsip keselamatan pasien
diajarkan dalam konteks global daripada konteks satu Referensi
negara. Model ini menawarkan serangkaian tantangan 1. Schwarz MR, Wojtczak A. Global minimum essential
dan peluang untuk kerjasama internasional dalam requirements: a road towards competency oriented
pendidikan keselamatan pasien. Panduan Kurikulum ini medical education. MedicalTeacher, 2002, 24:125–129.
berfungsi sebagai tempat yang sangat baik dalam hal ini. 2. World Health Organization, Working together for
Penting bahwa standar kesehatan internasional lembaga Health, The World Health Report 2006
pendidikan ditinjau untuk memastikan bahwa prinsip- (http://www.whoint/whr/2006/whr06_en.pdf; accessed
prinsip keselamatan pasien disertakan. Pada tingkat yang 15 June 2011).
lebih lokal, sangat penting bagi negara-negara untuk 3. Harden RM. International medical education and future
menyesuaikan dan beradaptasi dengan materi yang ada. directions: a global perspective. Academic Medicine,
Sebuah contoh yang baik dari pendekatan internasional 2006, 81 (Suppl.):S22–S29.
untuk pendidikan kesehatan adalah pengalaman dengan 4. Harden RM, Hart IR. An international virtual medical
sekolah-sekolah kedokteran virtual [4]. school (IVIMEDS): the future for medical education?
Medical Teacher.
Di sini, sejumlah universitas internasional telah
bekerjasama untuk membentuk sebuah sekolah medis
virtual yang didedikasikan untuk peningkatan belajar dan
mengajar. Model ini dapat diadaptasi untuk pendidikan
keselamatan pasien. Rakyat terbuka akses pendidikan
inisiatif: bangsa-uni (http://www.peoples-uni.org/; Diakses
17 Februari 2011) telah menetapkan kurikulum berbasis
web pada keselamatan pasien untuk tenaga kesehatan
yang tidak dapat mengakses program pascasarjana yang
lebih mahal. Komponen umum dari kurikulum virtual
keselamatan pasien antara lain:
• Perpustakaan virtual yang menyediakan akses ke
sumber materi keselamatan pasien yang up-to-date,
peralatan dan kegiatan belajar, dan akses ke sastra
keselamatan pasien internasional (misalnya, topic
keselamatan pasien);
• Fasilitas "bertanya--ahli" dengan akses online pada ahli
keselamatan pasien dari negara yang berbeda;
• Bank kaus virtual keselamatan pasien dengan
penekanan pada etika bahaya, pengungkapan dan
permintaan maaf;
• sebuah pendekatan untuk keselamatan pasien yang
sadar akan budaya dan menghormati kompetensi;
• Item penilaian keselamatan pasien untuk berbagi
(misalnya, Hong Kong International Consortium
for Sharing Student Assessment Banks adalah
sekelompok sekolah-sekolah medis internasional
yang mempertahankan bank formatif dan penilaian
item sumatif yang meliputi seluruh aspek medis
program.

Materi ahli dalam keselamatan pasien dan pendidikan


pengembangan sedikit kerap kali diisolasi. Ini
menghambat berbagi informasi, inovasi dan
pengembangan dan sering mengakibatkan duplikasi
yang tidak perlu pada sumber daya dan kegiatan belajar.
Pendekatan pendidikan keselamatan pasien internasional
akan memastikan bahwa ada kapasitas yang memadai

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 76


Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 78
Bagian B
Topik
Panduan
Kurikulum
Panduan Kurikulum
Keselamatan Pasien:
Edisi Multi-
profesional

79 WHO
Definisi dan Konsep Kunci
The WHO Conceptual Framework for the International 13. Kesalahan : kegagalan untuk melaksanakan tindakan
Classification for Patient Safety (v.1.1). Final Technical yang direncanakan sebagaimana dimaksud
Report 2009 atau penerapan rencana yang salah.

1. Reaksi /Efek samping : kejadian tidak diharapkan 14. Event : sesuatu yang terjadi atau melibatkan pasien.
setelah melakukan suatu tindakan yang dibenarkan
dan sudah mengikuti proses yang benar dalam konteks 15. Cedera : gangguan struktur atau fungsi tubuh dan /
di mana kejadian tersebut terjadi. atau efek merusak yang ditimbulkannya
termasuk penyakit, cedera, penderitaan, cacat dan
2. Agen: substansi, objek atau sistem yang menimbulkan. kematian.

3. Atribut: kualitas, ciri atau karakter dari seseorang atau 16. Insiden Berbahaya (adverse event): sebuah insiden
sesuatu. yang mengakibatkan cedera pada pasien.

4. Lingkungan: situasi atau faktor yang dapat 17. Hazard: keadaan, agen atau tindakan yang berpotensi
mempengaruhi kejadian, agen, atau seseorang menyebabkan cedera.

5. Kelas: sekelompok orang atau sesuatu yang sejenis 18. Kesehatan : keadaan fisik lengkap, mental dan sosial
kesejahteraan dan bukan hanya tidak adanya penyakit
6. Klasifikasi: : Pembagian konsep-konsep ke dalam atau kelemahan.
kelas-kelas dan subdivisi yang terkait sehingga dapat
mengekspresikan hubungan semantik antara mereka. 19. Pelayanan Kesehatan: layanan yang diterima
oleh individu atau masyarakat untuk mempromosikan,
7. Konsep: pembawa atau perwujudan makna. memelihara, memonitor atau memulihkan kesehatan.

8. Faktor kontibutor : keadaan, tindakan atau pengaruh 20. Cedera terkait pelayanan kesehatan: cedera yang
yang diduga turut berperan sebagai sumber penyebab timbul dari atau terkait dengan rencana atau tindakan
insidens atau meningkatkan risiko insiden. yang diambil selama penyediaan layanan kesehatan,
dan bukan karena penyakit yang mendasarinya.
9. Derajat cedera : keparahan dan durasi dari cedera,
serta implikasi pengobatan yang ditimbulkan oleh 21. Karakter insiden : ciri-ciri khusus dari sebuah
sebuah kejadian. insiden

10. Deteksi : suatu tindakan atau keadaan yang 22. Tipe insiden: istilah deskriptif untuk kategori yang
menghasilkan penemuan insiden. dibuat terhadap dibuat insiden yang bersifat umum,
dan dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri yang
11. Cacat: jenis gangguan struktur tubuh atau fungsi, disepakati.
keterbatasan dan / atau pembatasan aktivitas
partisipasi dalam masyarakat, terkait dengan masa lalu 23. Luka : kerusakan jaringan yang disebabkan oleh agen
atau sekarang. atau kejadian tertentu

12. Penyakit : disfungsi fisiologis atau psikologis.13. 24. Faktor mitigasi: suatu tindakan atau keadaan yang
mencegah atau mengurangi perkembangan insiden
kearah yang merugikan pasien.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 80


25. Near miss (Kejadian Nyaris Cedera = KNC): insiden Definisi dari sumber lain
dimana pasien tidak terpapar
1. Health Care Associated Infection atau Infeksiyang
26. No harm incident (Kejadian Tidak Cedera = KTC) : terkait dengan Pelayanan Kesehatan: infeksi yang
insiden dimana pasien terpapar, namun tidak tidak ada atau terinkubasi pada saat pasien masuk
mengalami cedera. rumah sakit, yang biasanya muncul lebih dari tiga
malam setelah pasien masuk ke rumah sakit [1].
27. Pasien: orang yang menerima pelayanan kesehatan
2. Budaya Keselamatan Pasien: budaya yang
28. Karakteristik pasien: Ciri-ciri yang dimiliki pasien
menunjukkan lima tingkat tinggi berikut atribut yang
tenaga medis harus lakukan melalui penerapan sistem
29. Hasil pasien: dampak pada pasien yang seluruhnya
manajemen keselamatan pasien yang kuat;
atau sebagian disebabkan oleh insiden.
1) budaya di mana semua pekerja medis (termasuk
staf garis depan, dokter, dan administrator
30. Keselamatan Pasien: pengurangan risiko cedera yang
tidak perlu yang berkaitan dengan pelayanan menerima tanggung jawab atas keselamatan
kesehatan dalam batas minimal yang dapat diterima. diri sendiri, rekan kerja mereka, pasien, dan
pengunjung;
31. Insiden Keselamatan Pasien : suatu peristiwa atau 2) budaya yang mengutamakan keselamatan di
keadaan yang bisa mengakibatkan, atau yang telah atas tujuan keuangan dan operasional;
menimbulkan cedera yang tidak perlu pada pasien 3) budaya yang mendorong dan memberikan
penghargaan identifikasi, komunikasi, dan
32. Dapat dicegah : dapat diterima oleh masyarakat resolusi masalah keamanan;
sebagai kejadian yang dapat dicegah pada situasi 4) budaya yang menyediakan pembelajaran
tertentu. organisasi dari kecelakaan medis;
5) budaya yang menyediakan sumber daya yang
33. Keadaan yang dapat dilaporkan : situasi di mana tepat, struktur, dan akuntabilitas untuk
ada potensi yang signifikan untuk bahaya, tapi tidak menjaga sistem keamanan yang efektif [2].
ada insiden
Referensi
34. Risiko: kemungkinan suatu insiden akan terjadi 1. National Audit Office. Department of Health. A Safer
Place for Patients: Learning to improve patient safety.
35. Keselamatan: pengurangan risiko bahaya yang tidak London: Comptroller and Auditor General(HC 456
perlu dalam batas minimum yang dapat diterima
Session 2005-2006). 3 November 2005.
2. Forum and End Stage Renal Disease Networks,
36. Hubungan Semantic: cara di mana hal-hal (seperti
National Patient Safety Foundation, Renal Physicians
sebagai kelas atau konsep) saling dikaitkan
Association. National ESRD Patient Safety Initiative:
berdasarkan makna yang dimilikinya.
Phase II Report. Chicago: National Patient Safety
Foundation, 2001.
37. Efek samping obat : efek yang diketahui namun di
luar dari yang diharapkan yang berkaitan dengan sifat
farmakologi dari obat.

38. Penderitaan: pengalaman yang secara subjektif tidak


menyenangkan.

39. Pelanggaran : penyimpangan yang disengaja dari


pelaksanaan prosedur, standar atau aturan

Sumber: WHO conceptual framework for the international


classification for patient safety. Jenewa, World
HealthOrganization, 2009
(http://www.who.int/patientsafety/en/; diakses pada 11
Maret 2011).

81
Ikon Kunci Kurikulum
Nomor Slide

Nomor Topik T1

Grup

Kuliah

Latihan Simulasi

DVD

Buku

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 82


Pengantar Topik Panduan
Kurikulum
Berpusat pada Pasien kesehatan pada siklus hidup individu secara menyeluruh
Kurikulum berpusat pada pasien ini dirancang khusus untuk tetap sehat, semakin baik, hidup dengan penyakit
untuk pelajar profesional kesehatan dan menempatkan atau kecacatan, dan mengatasi usia tua. Perubahan
pasien, klien dan perawat di pusat pembelajaran pelayanan lingkungan kesehatan (model baru pelayanan kesehatan
kesehatan dan pelayanan. Fondasi dan pengetahuan untuk mengobati penyakit kronis dan akut, perkembangan
terapan serta demonstrasi kinerja yang diperlukan bukti medis dan inovasi teknologi, pelayanan kesehatan
ditetapkan dalam topik. Sehinga panduan kurikulum ini kompleks dilakukan oleh professional kesehatan,
memungkinkan pelajar dan pekerja medis untuk berpikir dan keterlibatan dengan pasien dan perawat) telah
tentang bagaimana menggabungkan konsep keselamatan menciptakan tuntutan baru untuk tenaga medis. Kurikulum
pasien dan prinsip-prinsip ke dalam praktik sehari-hari. ini mengakui perubahan lingkungan ini dan bertujuan
untuk meng-cover berbagai kepentingan pasien dalam
Pasien dan masyarakat luas di semua negara yang semua situasi dan lokasi yang menerima pelayanan
mayoritas adalah pengamat pasif terhadap perubahan kesehatan oleh pekerja medis.
signifikan yang telah terjadi dalam pelayanan kesehatan.
Banyak pasien masih tidak sepenuhnya berpartisipasi dalam Mengapa Pelajar dan Tenaga medis Perlu
keputusan tentang pelayanan kesehatan mereka. Mereka Mempelajari Keselamatan Pasien?
juga tidak terlibat dalam diskusi tentang cara terbaik untuk Penemuan ilmiah menyebut bahwa pelayanan kesehatan
memberikan pelayanan kesehatan. Kebanyakan pelayanan modern telah meningkatkan hasil medis yang optimal
kesehatan saat ini terus menempatkan para tenaga medis terhadap pasien. Namun, penelitian yang dilakukan di
di pusat pelayanan. Model penyakit yang berfokus pada berbagai negara menunjukkan bahwa risiko yang signifikan
pelayanan menekankan peran manajemen tenaga medis untuk keselamatan pasien juga ada. Konsekuensi utama
dan organisasi tanpa pertimbangan yang tepat dari pasien dari pengetahuan ini adalah adanya pengembangan
yang menerima pelayanan kesehatan. Pasien harus berada keselamatan pasien sebagai disiplin khusus. Keselamatan
di pusat pelayanan dan bukan sebagai pihak yang sekedar pasien bukan disiplin yang berdiri sendiri . Justru,
menerima pelayanan. keselamatan pasien adalah salah satu disiplin yang dapat
dan harus diintegrasikan ke dalam semua bidang pelayanan
Ada bukti kuat bahwa pasien dapat secara efektif kesehatan kesehatan. Sebagai dokter dan pemimpin
mengelola sendiri kondisi medis mereka dengan dukungan dalam pelayanan kesehatan masa depan, pelajar perlu
yang tepat. Penurunan perhatian pada pengaturan akut tahu tentang keselamatan pasien, termasuk bagaimana
dan peningkatan perhatian atas pelayanan pasien di sistem berdampak pada kualitas dan keamanan pelayanan
beberapa situs medis membutuhkan pekerja medis untuk kesehatan dan bagaimana miskin komunikasi dapat
menempatkan kepentingan pasien sebagai hal yang utama. menyebabkan kecelakaan medis.
Hal itu dapat dilakukan oleh pekerja medis dengan mencari
dan memberikan informasi pasien dan riwayat medisnya Pelajar perlu belajar bagaimana mengelola tantangan
yang lengkap; untuk menghormati perbedaan budaya dan ini dan bagaimana mengembangkan strategi untuk
agama mereka; untuk meminta izin dalam pengobatan mencegah dan menanggapi kesalahan dan komplikasi,
dan bekerjasama dengan mereka; mengungkapkan secara serta bagaimana mengevaluasi hasil untuk meningkatkan
jujur ketika sesuatu yang salah atau pelayanan medis tidak kinerja dalam jangka panjang. Program Keselamatan Pasien
optimal; serta fokus pelayanan kesehatan yang mencegah WHO bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien
dan minimalisasir risiko atau bahaya medis. di seluruh dunia. Keselamatan pasien adalah urusan dan
kepentingan setiap orang termasuk tenaga medis, manajer
Perspektif Komunitas layanan medis, pembersih dan staf katering, administrator,
Perspektif masyarakat terhadap pelayanan kesehatan konsumen hingga politisi.
mencerminkan perubahan kebutuhan untuk pelayanan

83 Bagian B Pengantar Topik Panduan Kurikulum


Sebagai pelajar calon pemimpin Profesi medis masa depan, Cara terbaik bagi pelajar untuk belajar tentang keselamatan
sangat penting bahwa mereka memiliki pengetahuan dan pasien adalah melaluiprofessional yang berpengalaman atau
terampil dalam penerapan prinsip-prinsip keselamatan praktik dalam lingkungan simulasi.
pasien dan konsepnya. Panduan Kurikulum ini melengkapi
pelajar dengan pengetahuan penting tentang keselamatan Pelajar perlu mahir dalam pembinaan klinis bahkan melebihi
pasien, serta menjelaskan keterampilan dan perilaku untuk dari kuliah dan pemahaman atas teori yang mendukung.
membantu mereka melakukan yang diperlukan semua Ketika instruktur mengamati kinerja pelajar dan memberikan
kegiatan profesional mereka dengan aman. umpan balik, pelajar akan terus meningkatkan kapasitas dan
akhirnya menguasai banyak keterampilan penting untuk
Waktu untuk membangun pengetahuan pelajar tentang keselamatan pasien.
keselamatan pasien yang tepat adalah pada awal program
pelatihan mereka. Pelajar harus siap untuk berpraktik Mentoring dan pembinaan juga sangat relevan pada
keterampilan keselamatan pasien dan perilaku segera pendidikan keselamatan pasien. Pelajar secara alami
setelah mereka masuk rumah sakit, klinik atau rumah pasien. mencoba untuk meniru model perilaku instruktur dan
Pelajar juga perlu kesempatan, bila memungkinkan, untuk praktisi senior. Cara-cara di mana model peran berperilaku
mempertimbangkan isu-isu keamanan dalam lingkungan akan memiliki pengaruh besar pada bagaimana pelajar
simulasi sebelum praktik yang sebenarnya di dunia nyata. berperilaku dan bagaimana mereka akhirnya akan berpraktik
ketika mereka menyelesaikan pelatihan mereka. Kebanyakan
Dengan membuat pelajar untuk fokus pada setiap pelajar datang ke pelayanan kesehatan dengan cita-cita
pasien, setelah mereka memperlakukan setiap pasien tinggi-ingin menjadi penyembuh, untuk menunjukkan
sebagai manusia yang unik, dan berpraktik menerapkan kasih sayang, dan menjadi seorang tenaga medis yang
pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi kompeten dan etis. Namun, apa yang mereka sering lihat
pasien, pelajar dapat menjadi panutan bagi orang lain dalam adalah pelayanan medis yang tergesa-gesa, kekasaran
sistem pelayanan kesehatan. Kebanyakan pelajar-kesehatan kepada rekan-rekan, dan kepentingan profesional. Perlahan-
masuk program pelatihan mereka dengan aspirasi yang lahan, cita-cita yang tinggi mereka terganggu ketika mereka
tinggi. Namun, realitas sistem pelayanan kesehatan kadang mencoba untuk menyesuaikan diri dengan budaya kerja di
mengempiskan optimisme mereka. Kami ingin pelajar untuk sekitarnya.
dapat mempertahankan optimisme mereka dan percaya
bahwa mereka dapat membuat perbedaan baik dalam Panduan Kurikulum Pendidikan keselamatan pasien ini
kehidupan individu pasien dan sistem pelayanan kesehatan. mengakui pengaruh-pengaruh yang kuat dan faktor
yang ada di beberapa situasi medis. Kami percaya bahwa
Bagaimana Mengajar Keselamatan Pasien : pengaruh negatif dapat dikelola dan diminimalkan
Mengelola Hambatan dampaknya dengan menyampaikan pada pelajar tentang
Pembelajaran pelajar yang efektif tergantung pada instruktur budaya kerja yang berlaku dan dampak dari budaya tersebut
menggunakan rangkaian metode pendidikan, seperti pada kualitas keselamatan pasien. Kami menyadari bahwa
menjelaskan konsep teknis, menunjukkan keterampilan hambatan untuk keselamatan pasien dan menyampaikan
dan menanamkan sikap-yang semuanya penting untuk isu tersebut akan memberikan pelajar pemahaman tentang
pendidikan keselamatan pasien. Pengajar Keselamatan sistem sebagai masalah (bukan professional kesehatan
pasien menggunakan pembelajaran berbasis masalah yang terlibat dalam sistem yang menjadi masalah) dan
(difasilitasi dengan membentuk kelompok belajar), memungkinkan mereka untuk melihat bahwa mengubah
pembelajaran berbasis simulasi (permainan peran dan game) sistem menjadi lebih baik adalah mungkin dan tujuan layak
dan pengajaran berbasis kuliah (interaktif / didaktik), serta diperjuangkan.
pendampingan dan pembinaan (panutan).
Hambatan tidak sama di setiap negara dan budaya atau
Pasien menilai penyedia layanan kesehatan mereka tidak bahkan di seluruh pengaturan klinis yang berbeda dalam
berdasar pada seberapa banyak yang mereka tahu tentang satu wilayah. Hambatan-negara tertentu mungkin termasuk
pelayanan kesehatan, tapi oleh bagaimana kinerja pelayanan hukum dan peraturan yang mengatur sistem kesehatan.
kesehatan. Seperti kemajuan pelajar dalam lingkungan Hukum-hukum ini dapat mencegah pelaksanaan praktik
klinis dan kerja, tantangannya adalah untuk menerapkan keselamatan pasien tertentu. Budaya yang berbeda memiliki
pengetahuan ilmiah mereka untuk pasien tertentu. Dengan pendekatan berbeda dalam hierarki, kesalahan dan resolusi
demikian, pelajar melampaui "apa" yang telah mereka konflik Sejauh mana pelajar didorong untuk bersikap tegas
pelajari di kelas untuk mengetahui "bagaimana" menerapkan ketika di hadapan pada instruktur dan / atau dokter senior,
pengetahuan mereka. Cara terbaik bagi pelajar untuk belajar terutama dalam situasi di mana pasien mungkin berada pada
adalah dengan melakukan praktik. Praktik keselamatan risiko bahaya, akan tergantung pada situasi dan kesiapan
pasien mengharuskan pelajar untuk bertindak dengan aman- budaya profesional lokal untuk mengakomodir perubahan
untuk memeriksa nama-nama, untuk mencari informasi tersebut .
tentang obat-obatan dan untuk mengajukan pertanyaan.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 84


Dalam beberapa masyarakat, konsep keselamatan pasien Bagaimana Topik dalam Panduan Kurikulum ini
mungkin tidak mudah cocok dengan norma-norma budaya. Berkaitan dengan Praktik Pelayanan Kesehatan
Hambatan ini dieksplorasi lebih mendalam kemudian Tabel BI1 menunjukkan bagaimana Topik di Panduan
dalam Topik ini (lihat bagian Menghadapi Dunia Nyata: Kurikulum ini diintegrasikan ke dalam pelayanan
Membantu Pelajar Untuk Menjadi PemimpinKeselamatan kesehatan, misalnya bagaimana menerapkan praktik
Pasien). kebersihan tangan saat melayani pasien. Banyak prinsip-
prinsip keselamatan pasien berlaku di seluruh pelayanan
Hambatan yang paling jelas bagi pelajar adalah mereka kesehatan, seperti kerja sama tim, keamanan obat, dan
yang muncul selama penempatan profesional mereka terlibat dengan pasien. Kami menggunakan contoh ini
dan pengaturan pengobatan dan berhubungan terutama karena mengurangu penularan infeksi dapat dicapai
untuk senior yang instruktur / supervisor atau tenaga dengan cara pekerja medis membersihkan tangan
medis yang tidak mampu beradaptasi dengan tantangan mereka dengan cara yang benar pada waktu yang tepat.
kesehatan baru atau yang aktif mencegah perubahan Menggunakan praktik kebersihan tangan yang benar
dalam menanggapi mereka . Perilaku mereka dapat tampaknya menjadi hal yang jelas dan mudah untuk
mengubah pelajar dari advokat untuk keselamatan pasien mencapai. Tapi, meskipun ratusan kampanye untuk
menjadi buku teks pelajar pasif. Cara tenaga medis yang mendidik tenaga medis, fakultas, pelajar dan staf lainnya
berbeda (perawat, apoteker, dokter gigi, dokter, dll) tentang kewaspadaan standar universal, kita tampaknya
mempertahankan budaya profesional mereka sendiri, tetap mengalami masalah ini dan tingkat infeksi terkait
yang menghasilkan pendekatan silo untuk pelayanan pelayanan kesehatan (HCAI) kian meningkat di seluruh
kesehatan, juga merupakan hambatan yang signifikan. dunia.
Kegagalan untuk berkomunikasi di seluruh disiplin ilmu
dapat menyebabkan kesalahan pelayanan kesehatan. Setiap Topik kurikulum berisi pembelajaran penting bagi
Pendekatan tim interdisipliner jauh lebih efektif dalam pelajar-pelayanan kesehatan pada bidang medis tertentu.
mengurangi kesalahan, meningkatkan komunikasi staf, dan Secara keseluruhan, Topik memberikan pengetahuan
mempromosikan lingkungan kerja yang sehat. yang mendukung dan mempersiapkan pelajar-pelayanan
kesehatan untuk menjaga penerapan teknik kebersihan
Karena instruktur dan pengawas familiar dengan Kurikulum tangan, serta untuk mengidentifikasi bagaimana
ini, mereka dengan cepat akan menyadari bahwa melakukan perbaikan sistem.
pembelajaran pelajar tidak dapat dipraktikkan dalam
pengaturan kehidupan nyata. Beberapa tenaga medis Topik Panduan Kurikulum dan Kaitannya
mungkin merasa bahwa mengajar keselamatan pasien dengan Keselamatan Pasien
kepada pelajar-pelayanan kesehatan merupakan tujuan Sementara setiap topik berdiri sendiri dalam pembahasan
yang tidak dapat tercapai karena banyaknya hambatan Panduan Kurikulum ini, Tabel BI1 menunjukkan bagaimana
yang terlibat. Namun, sekali hambatan diidentifikasi dan semua Topik yang diperlukan untuk pengembangan
dibahas, maka hambatan itu akan terlihat tidak begitu perilaku yang sesuai dengan tenaga medis. Contoh
menakutkan. Bahkan diskusi antara kelompok pelajar membersihkan tangan kala menangani pasien, kita
tentang realitas dan hambatan dapat menginformasikan menunjukkan bagaimana pelajaran dari masing-masing
dan mengajarkan mereka tentang hambatan yang Topik diperlukan untuk mencapai dan mempertahankan
dihadapi. Setidaknya, mereka dapat mengajukan kritik pelayanan kesehatan yang aman.
konstruktif terhadap sistem pelayanan kesehatan dan
waktu untuk refleksi tentang bagaimana pendidikan
keselamatan pasien dapat dilakukan.

Table B. I. 1. Bagaimana topik-topik saling berhubungan: Contoh kebersihan tangan

85 Bagian B Pengantar Topik Panduan Kurikulum


Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 86
Menghadapi Dunia Nyata : Membantu Pelajar Menjadi mungkin takut bahwa mengungkapkan kesalahan mereka
Pemimpin dalam Keselamatan Pasien sendiri atau kesalahan dari profesional senior, instruktur
Salah satu tantangan utama untuk mereformasi atau supervisor mungkin memiliki dampak bagi mereka
keselamatan pasien adalah keterbukaan dari tempat atau orang-orang yang terlibat. Ketergantungan berlebih
kerja untuk cara-cara baru dalam memberikan pelayanan. pada instruktur-kerja atau pengawas untuk mengajar
Perubahan bisa sangat sulit untuk organisasi dan tenaga dan mendapat penilaian dapat mendorong pelajar
medis yang menerapkan pengobatan kepada pasien untuk menyembunyikan kesalahan mereka dan sekedar
dengan cara tertentu. Mereka tidak selalu melihat sesuatu melakukan tugas-tugas yang diminta, bahkan ketika
yang salah dengan bagaimana mereka memberikan mereka tahu bahwa mereka belum kompeten untuk
pelayanan dan tidak yakin bahwa mereka perlu mengubah melakukan tugas-tugas medis tertentu.
model pelayanan mereka. Mereka mungkin merasa
terancam atau ketika seseorang menantang, terutama Pelajar mungkin enggan untuk berbicara tentang
anggota staf junior, melihat dan bahkan melakukan keselamatan pasien atau mengungkapkan keprihatinan
hal-hal yang berbeda. Dalam keadaan ini, kecuali pelajar mereka tentang masalah etika dengan staf senior.
yang didukung dengan pembinaan positif dan diberi Mereka mungkin takut menerima laporan yang tidak
kesempatan untuk mendiskusikan pengalaman mereka, menguntungkan atau dilihat sebagai "kurang komitmen"
banyak pembelajaran tentang keselamatan pasien dalam atau "memiliki sikap buruk". Pelajar dapat kurang yakin
program pelatihan akan tak berhasil. atau ketakutan tidak berdasar ketika berkomunikasi
dengan pasien atau mengungkapkan kesalahan sehingga
Pelajar sangat cepat belajar bagaimana tenaga medis dapat menyebabkan laporan yang tidak menguntungkan,
berperilaku dan apa yang diharapkan dari tenaga medis. penurunan kesempatan kerja dan / atau mengurangi
Karena pelajar adalah pemula, mereka ingin masuk dalam kesempatan untuk mendapatkan akses ke program
kerja pelayanan eksehatansesegera mungkin. Pelajar pelatihan lanjutan. Diskusi tentang kesalahan-pelayanan
dalam profesi kesehatan sering sangat tergantung pada kesehatan memang sulit bagi semua tenaga medis di
instruktur dan pengawas untuk mendapatkan informasi semua budaya. Keterbukaan untuk belajar dari kesalahan
dan dukungan profesional. sering tergantung pada kepribadian dari para profesional
senior yang terlibat. Dalam beberapa budaya dan
Bagi Pelajar, mempertahankan kepercayaan dari seorang organisasi, keterbukaan tentang kesalahan mungkin baru
instruktur atau pengawas adalah sangat penting. dan, oleh karena itu, sangat sulit bagi fakultas. Dalam kasus
Perkembangan mereka tergantung pada laporan penagajar ini, mungkin tepat bagi pelajar untuk berbicara tentang
mereka berdasarkan umpan balik secara informal dan kesalahan dalam sesi pembelajaran.
formal, penilaian subjektif dan objektif serta kompetensi
dan komitmen mereka. Keselamatan pasien mengharuskan Di beberapa tempat, diskusi kesalahan medis diadakan dalam
para tenaga medis mengungkap kesalahan mereka dan pertemuan tertutup dan dalam pendidikan lanjutan, yang
belajar dari kesalahan medis tersebut, tetapi para pelajar mana tim dapat berbicara tentang kesalahan secara terbuka

87 Bagian B Pengantar Topik Panduan Kurikulum


dan memiliki banyak kebijakan untuk membantu pekerja dan membentuk sikap tenaga medis yang terlatih dalam
Medis menavigasi cara pelayanan kesehatan mereka lingkungan budaya kerja yang demikian.
melalui kesalahan. Tapi, akhirnya, setiap kebudayaan harus
menghadapi penderitaan manusia yang disebabkan oleh Masyarakat modern ingin aman, yakni adanya pelayanan
kesalahan medis. Karena penderitaan pasien secara terbuka kesehatan berkualitas yang dilakukan oleh para tenaga
diakui oleh tenaga medis yang bekerja di rumah sakit, klinik, medis yang bekerja dengan pendekatan budaya
dan masyarakat, akibat dari kesalahan medis, akan sulit untuk keselamatan. Budaya keselamatan ini telah mulai menembus
mempertahankan status quo. Banyak yang akan mengadopsi tempat kerja kesehatan di seluruh dunia dan pelajar akan
pendekatan yang berbeda pada hierarki dan layanan menghadapi sikap tradisional dan mencerminkan budaya
kesehatan pasien. Beberapa pendekatan baru melihat tim keselamatan. Tantangan bagi semua pelajar, terlepas dari
sebagai instrumen utama pelayanan kesehatan, menghadapi budaya mereka, negara atau disiplin ilmu mereka adalah
hirarki datar di mana setiap pekerja medis merawat pasien untuk berpraktik pelayanan kesehatan yang aman, bahkan
dengan tepat dan dapat memberikan berkontribusi tepat. ketika profesional medis di sekitar mereka tidak melakukan
hal tersebut.
Mempelajari kesalahan medis dapat membantu pelajar
untuk memahami mengapa harapan dan sikap beberapa Hal ini membantu untuk dapat membedakan antara
profesional senior dan dosen tampaknya bertentangan pendekatan usang tertentu yang negatif dan dapat
dengan apa yang telah mereka pelajari tentang keselamatan mempengaruhi pelayanan pasien dibandingak dengan
pasien. Pelayanan kesehatan belum dirancang dengan praktik-praktik baru tertentu dengan pendekatan pelayanan
mempertimbangkan keselamatan pasien. Hal ini telah kesehatan berpusat pasien. Hal ini juga penting untuk
berkembang dari waktu ke waktu, yakni banyak aspek mengakui bahwa pergeseran budaya ini dapat menciptakan
pelayanan menjadi konsekuensi dari tradisi daripada ketegangan untuk pelajar atau peserta pelatihan
kekhawatiran eksplisit untuk keamanan pasien, efisiensi dan yang tertarik untuk berpraktik dengan pertimbangan
efektivitas dalam konteks pelayanan kesehatan kontemporer keselamatan pasien, tetapi pihak senior medis tidak sadar
yang kini berlangsung. atau mendukung pendekatan baru tersebut. Adalah
penting bahwa pelajar berbicara dengan supervisor mereka
Banyak sikap dalam pelayanan kesehatan telah berakar sebelum mereka mulai menerapkan teknik-teknik baru yang
dalam budaya profesional yang berasal pada saat struktur disarankan.
hirarkis dalam pelayanan masyarakat-kesehatan dipandang
sebagai panggilan hidup, terutama dokter, dianggap Kami tidak mengharapkan pelajar untuk menempatkan
sempurna. Dalam kerangka konseptual, tenaga medis yang diri mereka atau karir mereka berisiko untuk kepentingan
baik yang dianggap tidak mungkin membuat kesalahan, mengubah sistem. Tapi kita mendorong pelajar untuk
pelatihan dilakukan melalui magang, dan hasil medis pasien berpikir tentang bagaimana mereka bisa melakukan
(baik dan buruk) dikaitkan dengan keterampilan profesional, pendekatan terhadap pola pelatihan mereka dan
bukan berasal dari pekerja medis yang bekerja dalam tim. mempertahankan perspektif keselamatan pasien pada
Mereka tidak secara profesional bertanggung jawab kepada waktu yang sama. Tabel B | 2 di bawah ini menyediakan
orang lain selain diri mereka sendiri dan, di beberapa tempat, kerangka kerja untuk memberikan pelajar beberapa ide
pasien yang dirawat secara gratis dipandang utamanya untuk mengelola konflik yang mungkin mereka alami ketika
sebagai bahan pembelajaran. Meskipun banyak yang melakukan tugas dan pelatihan medis.
berubah, beberapa sisa-sisa budaya lama telah bertahan

Tabel B.I.2. Mengelola Konflik: Cara Lama dan Baru

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 88


89 Bagian B Pengantar Topik Panduan Kurikulum
Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 90
Narasi Pasien
Penggunaan narasi dalam pelayanan kesehatan sebagai alat
pembelajaran terbukti efektif untuk mengajar tenaga medis.
Cerita tentang kedua rekan kerja berbakat dan rekan kerja
yang sulit bekerjasama, tentang guru yang baik dan buruk,
instruktur dan pengawas, tentang tips untuk bertahan pada
pergeseran waktu kerja atau rotasi adalah beberapa contoh.
Cerita-cerita ini berfokus terutama pada perspektif pelajar
kesehatan. Hal yang biasanya tak ditemui pelajar justru
narasi pasien. Padahal pengalaman pasien adalah pengingat
bahwa mereka juga merupakan bagian dari tim kesehatan
dan bahwa mereka juga memiliki sesuatu untuk ditawarkan
dalam berkontribusi pada pelayananan kesehatan.
Narasi pasien termasuk dalam setiap Topik belajar dalam
Panduan Kurikulum ini yang dirancang untuk menyoroti
pentingnya Topik dibahas dari perspektif pasien dan dengan
memberikan beberapa contoh nyata dari apa yang bisa
salah dalam pemberian pelayanan kesehatan yang tidak
berfokus pada pasien.

Nama fiktif sengaja digunakan pada sebagian besar narasi


pasien, kecuali izin telah diberikan oleh keluarga, seperti
dalam kasus Caroline Anderson. Cerita-cerita nyata diambil
dari Australian Patient Safety Education Framework (APSEF)
2005.

91 Bagian B Pengantar Topik Panduan Kurikulum


Topik 1
Apa itu Keselamatan Pasien?

Cerita Caroline
kepada dokter kandungan Caroline, Dr A, terkait
Pada tanggal 10 April 2001, Caroline (37 tahun), diagnosisnya.
dirawat di Rumah Sakit Kota untuk melahirkan anak
ketiganya dengan prosedur cesar yang rumit. Dr Sakit yang diderita Caroline terus mendapatkan
A adalah dokter kandungan dan Dr B adalah ahli pelayanan medis. Hingga akhirnya pada tanggal 2
Anestesi yang memasang kateter Epidural pada Mei, kondisi Caroline kian memburuk. Lalu, suami
pasien. Pada tanggal 11 April, Caroline mengeluhkan Caroline membawa dia ke rumah sakit sakit daerah
sakit pada bagian tulang belakangnya karena secara lainnya sementara kondisi Caroline tak sadar dan terus
tiba-tiba kateter epiduralnya terbentur pada malam mengigau. Segera setelah sampai di Rumah Sakit pada
sebelum kateter itu dilepas. Selama proses itu, tanggal 3 Mei, Caroline mulai kejang-kejang dan terus
Caroline terus menerus mengeluh kesakitan dan mengigau tak jelas. Dr C, dalam catatan medisnya
nyeri di daerah pinggang. Dr B memeriksa dia dan menyebutkan bahwa Caroline mengalami akibat dari
mendiganosa sakit pada otot. Masih merasa sakit dan “terlalu banyak penggunaan obat sakit sakroiliitis”.
lemah, Caroline dibawa keluar dari Rumah Sakit pada Kondisi Caroline kritis dan kemudian dibawa dengan
tanggal 17 April. Ambulan ke Rumah Sakit Provinsi.

Setelah tujuh hari kemudian, Caroline tinggal Sesampainya di rumah sakit Provinsi, Caroline sudah
di rumah. Dia kemudian menelpon Dr A karena tak sadar dan butuh intubasi. Pupil matanya tertutup
mengeluhkan panas yang dideritanya disertai rasa dan dicoba untuk dibuka. Namun, kondisinya tak
gemetar, sakit yang teramat pada bagian belakang juga membaik hingga pada tanggal 4 Mei Caroline
tubuh dan kepala. Pada tanggal 24 April, petugas dipindahkan lagi ke rumah sakit kota. Pada Sabtu,
medis lokal, Dr C, memeriksa Caroline dan bayinya. 5 Mei pukul 1.30 waktu setempat, otak Caroline
Dr C merekomendasikan Caroline dan bayinya segera dinyatakan tak berfungsi dan alat bantuan medis
dibawa ke rumah sakit daerah untuk menanggulangi ditarik, ia dinyatakan meninggal. Pemeriksaan
sakit dan kondisi kekuningan pada kulit akibat postmortem mengungkap Caroline mengalami abses
penurunan kadar darah merah. epidural dan meningitis yang berpengaruh pada
bagian tubuh lainnya, yakni sumsum tulang belakang
Dokter yang menerima di rumah Sakit Kecamatan, dari bagian dasar otak, sehingga mengakibatkan
Dr D, menyebut bahwa rasa sakit di bagian infeksi Staphylococcus aureu (MRSA). Perubahan pada
belakang tubuh yang dirasakan Caroline bukan liver, jantung dan limpa konsisten dengan diagnosa
berasal dari bekas anestesi epidural, tapi terjadi septicemia.
pada otot persendian S1. Pada tanggal 26 April,
kondisi kekuningan pada bayi Caroline telah Hasil investigasi coronial menyimpulkan bahwa
membaik, tapi Caroline belum juga diperiksa oleh bengkak bernanah yang diderita Caroline dapat dan
Dr Umum, yakni Dr E, yang mengakui bahwa ia lupa seharusnya didiagnosa terlebih dahulu. Perdebatan
memeriksa Caroline. Registrar Medis, Dr F, memeriksa selanjutnya dari laporan coroner pada kematian
Caroline dan mendiagnosa dia dengan penyakit Caroline Anderson menunjukkan banyak persoalan
Sakrolitis. Dr F lantas meberikan resep obat berupa yang bisa dibahas dalam Edisi Kurikulum Keamanan
oksikodonhidroklorida, parasetamol dan sodium Pasien WHO edisi Multiprofesional ini.
diklofenak. Dr F juga menyampaikan informasi ini

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 92


Pembahasan kasus Caroline mengalami pembengkakan bernanah akibat anestesi
Observasi yang dangkal secara berulang dalam kisah Epidural, namun juga tak melakukan pencatatan
Caroline ditandai dengan kurangnya detail catatan medis medis karena takut terlalu kentara. Pada tahap utama
tiap peristiwa yang dialami oleh Caroline. Ahli Anastesi, pelayanan medis, Dr E ditugaskan memeriksa Caroline
Dr B, pada awalnya memperhatikan betul sakit tak biasa namun lupa melakukannya.
yang dialami oleh Caroline sampai dia mencari tahu
penyebabnya di perpustakaan medis. Tapi sayangnya Dan dokter terakhir yang memeriksa Caroline adalah
Dr B tidak mencatat analisa medisnya. Dr B juga gagal petugas pencatat Medis, Dr F, yang memberi Caroline
mengkomunikasikan pada Caroline tentang risiko yang resep obat berupa analgesic kuat untuk sakit Saktorilis
dia tahu sebagai sakit neuropatik atau memastikan tanpa mencari tahu diagnosa sebelumnya. Berkaitan
bahwa Caroline diperiksa secara menyeluruh sebelum dengan keamanan medis, dr F menulis catatan yang
dilakukan tindakan medis. Hal yang penting juga, Dr B ambigu dan tidak jelas dengan memberi instruksi agar
tidak mengikuti petunjuk tindakan medis berdasarkan Caroline meningkatkan dosis Oxycodone Hydroclhoride
bukti sebelum memberikan anastesi epidural karena jika sakitnya semakin parah, namun juga tetap
pandangan ahli independen menyatakan bahwa memperhatikan perubahan tertentu jika terjadi pada
bakteri yang menyebabkan pembengkakan bernanah tubuh Caroline.
disebabkan dari pengaruh staf dan lingkungan Rumah
Sakit Kota yang merawat Caroline. Catatan yang dibuat oleh dr F pada secarik kertas
juga merinci hasil pemeriksaannya dan kemungkinan
Pada tahap selanjutnya pun jelas Caroline ditangani oleh diperlukannya MRI (magnetic resonance imaging), tidak
tenaga medis berbeda setelah dia keluar dari rumah pernah ditemukan. Seorang dokter yang dipercaya
sakit tersebut. Terlebih, Caroline juga tidak dilibatkan koroner bertanggung jawab penuh atas pelayanan
sebagai pihak dalam pelayanan medisnya dengan Caroline adalah dokter kandungannya, dr A. Dia telah
memberikan instruksi secara medis dalam hal sakit pada ditelpon sebanyak tiga kali setelah Caroline keluar dari
punggungnya semakin memburuk. Sama halnya, tidak Rumah Sakit Kota untuk melaporkan sakit Caroline
ada surat referensi atau panggilan telpon kepada Dr C, yang terus berlanjut. Namun dr A gagal menyadari dan
tenaga medis lokal yang merawat dia setelah keluar dari mengetahui kondisi Caroline yang cukup serius.
Rumah Sakit Kota.
Sejak proses kelahiran anak hingga kematian Caroline 25
Menurut pendapat Petugas Pemeriksa Kematian, hari kemudian, Caroline telah dirujuk ke empat Rumah
Dokter yang memeriksa Caroline setelah dia kembali ke Sakit yang berbeda. Tentunya tak bisa dijamin ada
rumahnya, secara terburu-buru melakukan diagnose, pelayanan yang berlanjut dan layak jika dilakukan oleh
dan diagnosa itu diyakini betul salah, yang diagnose staf medis dan rumah sakit yang berbeda. Kegagalan
salah itu menjadi permasalahan utama atas kondisi para petugas medis dalam menganalisa dan membuat
medis Caroline yang kian memburuk. Dr C, misalnya, catatan medis atas diagnose-diagnosa yang dilakukan,
dia membuat pemeriksaan yang sepintas saja karena dia serta tindakan medis dan rujukan kepada Rumah Sakit
tahu Caroline telah diperiksa di Rumah Sakit Provinsi. Dr lain secara umum menjadi penyebab utama kematian
D, yang ditunjuk untuk menangani Caroline kemudian, Caroline.
menganggap ada kemungkinan 30% bahwa Caroline

Source: Inquest into the death of Caroline Barbara Anderson, Coroner’s Court, Westmead, Sydney, Australia, 9 Maret
2004. (Professor Merrilyn Walton was given written permission by Caroline’s family to use

93 Bagian B Topic 1. Apa itu Keselamatan Pasien?


Pengantar Mengapa Keselamatan Pasien mendukung dan pasien juga mengalami malnuntrisi serta
Relevan dengan Pelayanan Kesehatan infeksi penyakit lainnya, menambah risiko medis semakin
Ada teramat banyak bukti bahwa banyak pasien tinggi untuk menangani penyakit karena infeksi.
yang mengalami cedera akibat pelayanan medis, dan dalam
banyak kasus pula cedera medis tersebut mengakibatkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko medis karena
luka permanen, keluar-masuk rumah sakit berulang, masa pembedahan di negara-negara berkembang lebih tinggi
rawat inap lebih lama di Rumah Sakit dan bahkan kematian. dibandingan dengan negara-negara maju dengan kisaran
Selama beberapa abad terakhir, kita telah mempelajari bahwa persentase19% dibandingakn dengan 31% pada rumah
peristiwa yang merugikaan terjaddi bukan karena tenaga sakit di Negara yang berbeda. WHO memperkirakan sekitar
medis sengajaa melukai pasien, tapi karena kompleksitaas 25% obat yang digunakan di Negara-negara berkembang
sistem pelayanan kesehatan kini, yang mana keberhasilan itu palsu. Hal ini tentunya menambah risiko pelayanan
perawataan pada tiap paasien bergantung pada beberapa kesehatan yang tak aman semakin meningkat. Survei WHO
faktor. Hal lain yang juga menjadi penentu keberhasilan terhadap pengobatan yang aman dan obat-obatan palsu
pelayanan medis adalah kompetensi tenaga medis. dari 20 negara menunjukkaan bahwa sekitar 60% kasus
obat-obatan palsu terjadi di Negara-negara berkembang
Dalam hal variasi tenaga medis yang beragam (Ahli fisik, daan 40% di negara-negara maju. Beberapa penelitian WHO
bidan, dokter gigi, dokter bedah, perawat, ahli obat, petugas lainnyaa menunjukkaan bahwa peralatan medis di semua
social, ahli diet dan lainnya) terlibat dalam pelayanan medis, rumah sakit di negara-negara berkembang tak layak pakai
maka akan lebih sulit memastikan pelayanan yang aman, atau hanya setengahnya saja yang diperbaharui secara
kecuali ada sistem pelayanan yang didesain khusus untuk berkala. Di beberapa negara, sekitar 40% kasur di rumah sakit
mengakomodir pertukaran informasi yang tepat dan diletakkan pada struktur yang dibuat untuk tujuan lain, bukan
menyeluruh diantara petugas medis yang terlibat dalam untuk peletakan kasur atau ranjang yang layak. Hal ini upaya
pelayanan pasien. untuk membuat fasilitas medis terlindungi dari radiaksi dan
terkontrol dari infeksi sangat sulit dilakukan, sehingga kerap
Keselamatan pasien adalah isu penting di tiap negara yang kalli fasilitas medis tersebut dalam kondisi di bawah standar.
menyelenggarakan layanan kesehatan, terlepas apakah Bahkan dalam hal bukti yang terbatas ataupun yang bisa
pelayanaan kesehatan didanai privat atau didanai oleh diperkirakan terjadi di negara-negara berkebang, sepertinya
pemerintah. Kegagalan dalam memeriksa identitas medis upaya untuk dalam rangka peningkatan pendidikan dan
pasien atau memberikan resep antibiotok tanpa berdasarkan pelatihan para tenaga medis yang bekerja di layanan
kondisi pasien, ataupun memberikan pengobatan lebih dari kesehatan sangat dibutuhkan.
satu jenis tanpa memperhatikan kecelakaan medis obat yang
mungkin timbul dapat menyebabkan luka pada pasien. Pasien Keselamatan pasien di negara berkembang dan negara maju
tidak hanya dapat terluka karena salah penggunaan teknologi adalah persoalan luas yang bisa berkait dengan penggunaan
medis, tapi juga karena lemahnya komunikaasi antara teknologi medis mutakhir, seperti halnya pemberian resep
provider penyedia layanan kesehaatan atau penanganan medis elektronik, mendesain ulang klinik dan kondisi pasien
medis yang tertunda. pasca rawat inap dan juga memastikan tenaga medis mencuci
tangan tiap kali melakukan pelayanan kepada pasien serta
Situasi medis di Negara berkembang patut diberi perhatian kesadaran tiap tenaga medis untuk megetahui fungsi serta
lebih. Situasi minimnya inrastuktur dan peralatan medis, tugas masing-masing. Banyak elemen dalam program
kurang tersedianya jumlah dan kualitas obat yang mencukupi, keselamatan pasienyang tidak perlu menaikkan anggaran
lemahnya konrol infeksi dan managemen pembuangan medis, tapi lebih kepada menjalin komitmen dari para tenaga
limbah medis, kurang terampilnya tenaga medis karena medis untuk memberikan pelayanan secara aman. Penyedia
kurang termotivasi; atau minimnya pendanaan untuk layanan layanan kesehatan individu dapat meningkatkan keselamatan
kesehatan membuat kemungkinan peristiwa medis yang pasiendengan melibatkan pasien dan keluarganya dalam
merugikan pasien lebih besar dibandingakan dengan Negara- pelayanan medis sebagai bagian dari bentuk tanggung jawab,
negara maju. Beberapa isu penting dalam keselamatan pasien memeriksa prosedur secara tepat, belajar dari kesalahan dan
meliputi – layanan kesehatan yang berkaitan dengan infeksi, menyampaikan permasalah secara efektif dengan anggota
luka karena pembedahan atau salah pembiusan, praktik medis lain dalam satu tim layanan kesehata. Aktiviitas
penyuntikan yang tidak aman termasuk dalam pengambilan tersebut dapat meminimalisir biaya serta kerugian yang
darah, praktik medis yang tidak aman untuk wanita hamil mungkin timbul kepada pasein. Melaporkan dan menganalisa
dan bayi. Di banyak keadaan rumah sakit,tantangan terkait kesalahan dalam pelayanan medis dapat membantu dalam
dengan layanan kesehatan berbasis penyakit infeksi adalah menentukan faktor utama penyebab kesalahan tersebut.
penyebaran infeksi tersebut. Sehingga perlu satu ukuran dan Memahami faktor penyebab kesalahan adalah hal penting
standar untuk mengontrol penyebaran infeksi yang kerap kali untuk mengambil tindakan perubahan pada skema pelayanan
secara kasat mata tidak ada. Hal ini karena hasil dari kombinasi medis sehingga tidak berulang di kemudian hari.
faktor-faktor yang tak mendukung seperti minimnya higinitas
dan sanitasi. Terlebih, kondisi sosial ekonomi yang tak

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 94


Keywords sebuah institusi medis. Lemahnya informasi dan kurangnya
Keselamatan pasien, teori sistem, menyalahkan, budaya pemahaman atas akibat dari cedera medis dan fakta bahwa
menyalahkan, kegagalan sistem, pendekatan orang, hampir semua kesalahan medis tak menyebabkan cedera
pelanggaran, model keselamatan pasien, interdisipliner dan pada pasien ini menyebabkan mengapa butuh waktu lama
berpusat pada pasien. untuk menyadari bahwa keselamatan pasien menjadi hal
utama. Terlebih, kesalahan yang berakibat pada pasien pada
Sasaran Pembelajaran waktu tertentu, dimana seorang staf medis yang menangani
Pelajar harus paham disiplin dalam menjaga keselamatan jarang mengalami kondisi tersebut ataupun mengamati
pasien dan perannya dalam meminimalisir kecelakaan dalam kejadian medis yang berbahaya. Kesalahan dan kegagalan
perawatan medis serta akibat yang ditimbulkan, sekaligus sistem medis tidak terjadi pada satu waktu dan di tempat
dapat melakukan tindakan pemulihan atas kecelakaan medis yang sama, sehingga dapat terus berulang terjadi pada sistem
yang terjadi. pelayanan medis tertentu.

Hasil Pembelajaran : Pengetahuan dan Kinerja Pengumpulan dan penerbitan data pasien yang telah dirawat
Pengetahuan mengenai keselamatan pasiendan kecakapan tidak dilakukan secara rutin oleh semua rumah sakit dan klinik.
untuk menguasainya meliputi banyaak area seperti kerjasama Padahal, sejumlah penelitian terkait dengan data pasien pasca
tim yang efektif, komunikasi antar tenaga medis yang akurat pelayanan, dapat menunjukkan kejadian-kejadian medis
dan tepat waktu, pengobatan yang aman, higinitas tangan yang berpotensi merugikan pasien dapat diketahui. Dalam
saat melayani pasien dan kemampuan procedural serta berbagai penelitiaan pula, lebih dari dua per tiga situasi medis
pembedahan. Topik dalam Buku Panduan Kurikulum ini telah yang merugikan pasien dapat dihindari, 28% dari kasus pasien
dipilih berdasarkan bukti yang relevan dan efektif. Dalam topik terluka karena pelayanan disebabkan oleh kelalalain tenaga
ini, kami menyajikan gambaran umum mengenai keselamatan medis dan 42% disebabkan oleh faktor selain kelalaian. Para
pasiendan serangkaian contoh kasus untuk pembelajaran peneliti menyimpulkan bahwa banyak pasien cedera dalam
yang lebih mendalam terkait beberapa hall dalam hal pelayanan medis sebagai akibat dari manajemen medis yang
keamanan pasien. Seperti contoh, kami memperkenalkan buruk dan pelayanan yang di bawah standar. Penelitian juga
istilah sentinel event dalam topic ini, tapi kami lalu menemukan bahwa bahaya yang timbul akibat penggunaan
menyediakan pembahasan yang menyeluruh tentang arti dan obat sering terjadi namun sering pula bisa dihindari. Para
relevansinya dengan keselamatan pasiendalam topik 5 (Belajar peneliti lebih lanjut menemukan bahwa pasien yang terluka
dari Kesalahan agar Terhindar Melukai Pasien) dan dalam karena penggunaan obat rata-rata sekitar 6.5 per 100 orang
topik 6 (Memahami dan mengelila risiko klinis). yang dirawat di rumah sakit di Amerika Serikat. Meskipun
hampir semua kejadian yang membahayakan pasien terjadi
3
Sayarat Pengetahuan karena kesalahan pada penggunaan dan pemberian obat,
Pelajar harus paham : banyak juga yang terjadi pada tahap administrasi obat. Peneliti
• Luka atau kesalahan medis akibat salah memberikaan menyimpulkan bahwa strategi pencegahan atas kondisi ini
layanan kesehatan dan kegagalan sistemnya harus dilakukan terhadap proses pemberian obat. Penelitan
• Pembelajaran tentang kegagalan dan kesalahan pada ini, berdasarkan laporan-pribadi yang dilakukan oleh perawat
sector industry lain dan ahli obat serta bagan review harian mereka.
• Riwayat keselamatan pasiendan asal muasalnya
• Perbedaan antara kegagalan, kesalahan dan pelanggaran Selain itu, banyak juga penelitian yang membenarkan bahwa
sistem kesehatan kesalahan dalam pelayanan kesehatan terjadi secara merata
• Model keamanan pasien pada sistem pelayanan medis dan biaya yang timbul karena
hal itu pun cukup besar. Di Australia misalnya, kesalahan
4
Syarat Kinerja medis mengakibatkan kematian padda 18.000 orang dan
Pelajar perlu menerapkan pola berfikir tentang keselamatan 50.000 orang cacat. Di Amerika Serikat, kesalahan pelaynana
pasienpada tiap aktivitas pelayanan medis professional kesehatan menyebabkan 44.000 orang dan mungkin
mereka. Para pelajar perlu menunukkan kemaampuan untuk kelipatannya, mati tiap tahunnya dan jutaan orang lainnya
mengenali peran dari keselamatan pasiendalam memberikan mengalami luka.
pelayanan keshatan.
Pada tahun 2002, Negara-negara anggota WHO menyetujui
Cedera Luka Pasien akibat Salah Resolusi Dewan Kesehatan Dunia tentang keselamatan
5
Pelayanan Kesehatan dan Kegagalan pasiensebagai pengakuaan atas kebutuhan untuk
Sistem Medis mengurangi penyebab lukaa dan penderitaan padda
Meskipun berbagai peristiwa yang dapat merugikan sistem pasien dan keluarganya akibat dari pelayanan medis yang
pelayanan medis yang ideal telah dikenali, namun tingkat tidak memadai. Resolusi ini juga menggarisbawahi bahwa
pengetahuan dan pengelolaan terhadap situasi yang keselamatan pasienpenting untuk meminimalisir biaya
beroptensi merugikan pasien bisa sangat beragam pada lebih yang timbul akibat rawat ini yang berulang, biaya
kondisi sistem kesehatan dan sistem kerja professional memperkarakan kasus dan biaya infeksi atas pelayanan medis.

95 Bagian B Topic 1. Apa itu Keselamatan Pasien?


Cacat tetap dan biaya medis yang tinggi US$ 29 juta tiap tahunnya. Meluasnya kasus pasien
mengakibatkan sejumlah Negara mengeluarkan terluka karena pelayanan medis ditunjukkan pada
dana lebih untuk pelayanan kesehatan akibat dari hasil penelitian internasional yang tertera pada table
kesalahan pelayanan medis antara US$ 6 juta hingga B.1.1.

Tabel B.1.1 Data Kejadian Malrapktek Pada Rumah Sakit di Australia, Denmark, Inggris dan Amerika
Serikat

Sumber: World Health Organization, Executive Board 109th session, provisional agenda item 3.4, 5. 2001, EB 109/9 [19].

Hasil penelitian yang tercantum dalam tabel B.1.1 Kondisi medis berbahaya yang dapat menyebabkan
menggunakan tinjauan laporan medis retrospektif luka serius bahkaan kematian disebut “Sentinel
untuk menghitung tingkat luka yang diderita pasien Event”. Di beberapa Negara, kondisi ini disebut
akibat malpraktik. Sejak saat itu, Kanada, Inggris dan “Kejadian yang tidak boleh terjadi”. Banyak Negara
Selandia Baru mempublikasikan data yang serupa. yang kini menerapkan sistem untuk menganalisa
Meskipun tingkat luka pasien akibat dari malpraktik dan melaporkan situasi dan kejadian medis yang
berbeda pada tiap Negara berdasaarkan data berpotensi membahayakan pasien. Untuk lebih
yang ditunjukkan, namun ada persetujuan bahwa lanjut mengembangkan pelayanan kesehatan dalam
luka yang diakibatkan dari salah pelayanan medis jangka panjang, beberapa Negara diwajibkan untuk
tersebut menjad perhatian yang paling penting. melaporkan Sentinel Events disertai dengan Root
Bencana kemartian yang dilaporkan media, dan Cause Analyses (RCA) atau anlisa sebab dasar untuk
ketakutan keluarga serta tenaga medis terpengaruh, menentukan asal muasal kesalahan pelayanan
tak semuanya mewakili situsi yang terjadi akibat medis. Alasan untuk mengkatagorikan situasi
malpraktik layanan kesehatan. Pasien bisa saja yang merugikan kesehatan pasien adalah untuk
hanya menderita luka yang tak serius, seperti luka memastikan situasi sentinel events yang paling serius
infeksi, ataupun operasi yang tak berhasil. Pasien dan berpotensi terjadi berulang dapat dianalisa
yang menjalani operasi bedah tentunya paling menggunakan metode yang berkualitas. Selain itu, hal
berisiko mengalami malpraktik dibandingkan yang ini untuk memastikan penyebab persoalan pelayanan
lainnya. Untuk membantu manajemen medis dalam medis tersebut diatasi dan mencegah kejadian serupa
menangani situasi medis yang berbahaya bagi pasien, terjadi lagi. Metode terkait analisa ‘Kejadian yang
sejumlah sistem medis menerapkan pengkataogiriaan Tidak Diinginkan (KTD) medis’ ini akan didiskusikan
berdasarkan level keseriusan kondisi medis pasien. lebih lanjut dalam Topik 7.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 96


Tabel B.1.2 Beberapa Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) medis Yang Dilaporkan di Australia dan
Amerika Serikat

Sumber: Runciman B, Merry A, Walton M. Safety and ethics in health care: a guide to getting it right, 2007 [24].

Biaya Manusia dan Ekonomi Pelajaran tentang Kesalahan dan 6


Terdapat biaya kemanusiaan dan ekonomi yang berkaitan Kegagalan Sistem dari Industri Lain
dengan Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) medis. Bencana teknologi skala besar yang melibatkan
The Australian Patient Safety Foundation memerkirakan pesawat ruang angkasa, feri, platform pengeboran
tuntutan biaya klaim dan premi asuransi karena peristiwa
minyak lepas pantai, jaringan kereta api, pembangkit
kelalaian medis di Australia Selatan mencapai 18$ juta
listrik tenaga nuklir instalasi kimia pada tahun 1980-an
selama 1997-1998. The National Health Service di Inggris
menyebabkan pengembangan kerangka organisasi
membayar sekitar 400 juta pundsterling tiap tahun untuk
menanggulangi klaim akibat dari kelalaian medis tiap lingkungan kerja dan budaya kerja yang lebih aman.
tahun. Pada Desember 1999, The United States Agency for Upaya ini didasari prinsip sentral untuk meningkatkan
Healthcare Research and Quality (AHRQ) menyebut bahwa keselamatan adalah bahwa kecelakaan disebabkan oleh
pencegahan atas kesalahan tindakan medis berpotensi beberapa faktor, tidak tunggal dan faktor-faktor tersebut
meminimalisir dana kesehatan sekitar US$ 8.8 miliar terisolasi. Faktor individu situasional, kondisi tempat kerja
per tahun. Masih di tahun yang sama, The Institute of dan faktor organisasi laten dan keputusan manajemen
Medicine (IOM) dalam laporan seminar To Eror is Human biasanya terlibat. Analisis bencana ini juga menunjukkan
memperkirakan bahwa sekitar 44.000 – 98.000 orang bahwa lebih kompleks organisasi, ada potensi yang lebih
meninggal dunia tiap tahun karena kesalahan medis di besar terjadai kesalahan dalam sistem.
rumah sakit merupakan penyebab kematian tertinggi
ke-8 di Amerka Serikat. IOM juga menyatakan bahwa us$
Turner, seorang sosiolog yang meneliti kegagalan
17 miliar dapat dihemat dengan melakukan pencegahan
organisasi pada tahun 1970-an, adalah orang pertama
terhadap kesalahan praktik medis.
yang mengakui bahwa menelusuri "rantai peristiwa"
Biaya Kemanusiaan yang timbul dari sakit dan penderitaan adalah penting untuk memahami penyebab kecelakaan
akibat dari malpraktik mencakup hilangnya independensi [32,33]. Alasan yang mendasari adalah teori kognitif
perorangan dan tinggkat produktivitas yang menurun atas kesalahan laten dan aktif dan risiko yang terkait dengan
diri pasien maupun keluarganya, termasuk kemunduran kecelakaan organisasi yang kemudian dibangun dalam
karir dan kerja yang mungkin terjadi. Sementara itu, penelitian ini[34, 35]. Alasan menganalisis elemen dari
perdebatan di lingkaran tenaga edis tentang metode banyak bencana skala besar terjadi pada tahun 1980 dan
yang digunakan untuk menentukan tingkat luka akibat tercatat bahwa kesalahan manusia laten lebih signifikan
malpraktik dan biaya yang dditimbulkan dalam sistem akibatnya daripada kegagalan teknis. Bahkan ketika
pelayanan kesehatan masih terus berlanjut. Hingga
peralatan atau komponen yang rusak terjadi, Turner
kini, banyak Negara yang mengakui bahwa keamanan
mengamati bahwa tindakan manusia bisa dihindari untuk
dan keselamatan pasien dalam pelaynana medis harus
menghindari hasil yang buruk dan merugikan.
menjaadi prioritas dan kebijakannya perlu direview serta
direformasi.

97 Bagian B Topic 1. Apa itu Keselamatan Pasien?


Sebuah analisis dari bencana Chernobyl [36] Reason [39] menggunakan pelajaran dari industri ini untuk
menunjukkan bahwa kesalahan organisasi dan memahami tingginya jumlah kecelakaan medis dalam
pelanggaran prosedur operasi adalah bukti adanya lingkungan pelayanan kesehatan. Dia menyatakan bahwa
"budaya keselamatan yang buruk" [37] di pabrik hanya pendekatan sistem (sebagai lawan pendekatan
Chernobyl yang mana karakteristik organisasi individu yang menyalahkan individu) akan menciptakan
berkontribusi atas terjadinya insiden itu. Pelajaran budaya kesehatan yang lebih aman, karena lebih mudah
dari hasil penyelidikan Chernobyl adalah sejauh untuk mengubah kondisi orang bekerja daripada
mana organisasi mentolerir pelanggaran aturan dan mengubah perilaku manusia. Untuk menunjukkan
prosedur. Hal ini juga terjadi pada peristiwa lain yakni pendekatan sistem, ia menggunakan contoh industri yang
kecelakaan shuttle 'Challenger' [38]. Hasil penyelidikan menunjukkan manfaat dari pembangunan pertahanan,
atas kecelakaan menunjukkan bagaimana pelanggaran perlindungan dan hambatan dalam sisitem. Ketika sistem
telah menjadi aturan, bukan pengecualian yang harus gagal, pertanyaan yang harus diajukan adalah mengapa
dihindari. (Komisi penyelidik menemukan kelemahan gagal daripada mempertanyakan yang menyebabkannya
dalam desain pesawat ulang-alik dan komunikasi yang gagal. Misalnya, sisi perlindungan mana yang gagal?.
buruk memberikan kontribusi terhadap kecelakaan.) Reason menciptakan Model Swiss Cheese [40] untuk
Vaughan menganalisis temuan kecelakaan 'Challenger' menjelaskan bagaimana kesalahan dalam lapisan yang
dan menggambarkan bagaimana pelanggaran adalah berbeda dari suatu sistem dapat menyebabkan kecelakaan
produk dari negosiasi lanjutan antara ahli untuk mencari / kesalahan / insiden.
solusi dalam lingkungan yang tidak sempurna dengan
pengetahuan yang tidak lengkap. Vaughan menyarankan Reason Model Swiss Cheese di bawah ini (Gambar B.1.1)
bahwa proses identifikasi dan negosiasi faktor risiko menggambarkan berbagai faktor (faktor laten, faktor
mengarah pada normalisasi penilaian berisiko. kesalahan-memproduksi, kegagalan aktif dan pertahanan)
yang terkait dengan terjadinya Kejadian yang Tidak
Tabel B.1.1. Tabrakan Challenger Diinginkan (KTD) medis.

Diagram menunjukkan bahwa kesalahan dalam


satu lapisan organisasi biasanya tidak cukup untuk
Pelanggaran yang Menyebabkan Kecelakaan
menyebabkan kecelakaan. Hasil buruk biasanya terjadi
Challenger
ketika sejumlah kesalahan terjadi di sejumlah lapisan
yang berbeda (misalnya pelanggaran aturan, sumber daya
Selama hampir satu tahun sebelum misi terakhir
yang tidak memadai, pengawasan tidak memadai dan
Challenger, insinyur sedang mendiskusikan cacat
pengalaman yang kurang) dan yang kemudian menanjak
desain di lapangan. Upaya dilakukan untuk mendesain
risikonya sehingga ada kesempatan ternjadi kecelakaan.
ulang solusi terhadap masalah, pejabat dari NASA dan
Sebagai contoh, jika seorang dokter junior yang benar
Thiokol (perusahaan yang dirancang dan dibangun para
diawasi secara tepat waktu, maka kesalahan pengobatan
pendukung) menyatakan bahwa solid rocket booster
mungkin dihindari. Untuk menanggulangi kesalahan,
aman untuk terbang. (Lihat: McConnell M. Challenger.
Reason menyebutnya dalam bagan sebagai prinsip
Kerusakan besar London, Simon & Schuster, 1987: 7). The
"pertahanan mendalam" [41], yang tiap lapisan terdiri
Challenger menyelesaikan sembilan misi sebelumnya
diantaranya yakni perlindungan (pemahaman, kesadaran,
sebelum kecelakaan fatal tersebut terjadi.
alarm dan peringatan, pemulihan sistem, hambatan
keamanan, penahanan, eliminasi, evakuasi, melarikan diri
dan penyelamatan) dirancang untuk menjaga terjadinya
kegagalan dari lapisan yang mendasarinya. Organisasi
ini dirancang untuk mengantisipasi kegagalan, sehingga
meminimalkan kondisi laten yang tersembunyi dan
memungkinkan kegagalan serta kerusakan.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 98


Gambar B.1.1. Model Swiss cheese: Langkah dan Faktor yang Berkaitan dengan Kejadian Tak 7
Diharapkan (KTD)

Sejarah Keselamatan Pasien 8 9


tersebut kemudian menjadi malu. Padahal, individu
dan Asal Usul Budaya yang bertanggung jawab dapat menerima pelatihan
Menyalahkan perbaikan, wawancara disiplin atau diberitahu untuk tidak
Cara kita mengelola kegagalan dan kesalahan secara melakukannya lagi. Kita tahu bahwa meminta petugas
tradisional dalam pelayanan kesehatan telah didasarkan kesehatan untuk berusaha lebih keras tidak akan berhasil
pada pendekatan individu yang terlibat langsung mengatasi persoalan ini. Sebenarnya, kebijakan dan
dalam pelayanan pasien pada saat kejadian dan prosedur juga dapat diubah untuk membantu petugas
membuat individu tersebut bertanggung jawab atas kesehatan menghindari reaksi alergi pada pasien. Namun,
kegagalan dan kesalahan. Tindakan "menyalahkan" fokus masih pada anggota staf individu bukan pada
dalam pelayanan kesehatan telah menjadi cara yang bagaimana sistem medis gagal melindungi pasien dan
umum untuk menyelesaikan masalah. Kita lihat ini mencegah administrasi obat yang salah.
sebagai "budaya menyalahkan." Sejak tahun 2000, telah
terjadi peningkatan dramatis pada jumlah referensi Mengapa Kita Menyalahkan?
budaya menyalahkan dalam literatur kesehatan [42]. Sebuah permintaan untuk jawaban mengapa peristiwa
Hal ini mungkin karena kurangnya kesadaran bahwa yang merugikan terjadi bukan merupakan respon
perbaikan sistemik tidak bisa dibuat selama kita fokus biasa. Ini adalah sifat manusia untuk ingin menyalahkan
pada menyalahkan individu. Budaya untuk menyalahkan seseorang dan itu jauh lebih emosional memuaskan bagi
dianggap salah satu kendala utama pada kemampuan semua orang yang terlibat dalam menyelidiki insiden jika
sistem kesehatan untuk mengelola risiko [40, 43-46] dan ada seseorang untuk disalahkan. Psikolog sosial telah
meningkatkan kualitas pelayanan. Sebagai contoh, jika mempelajari bagaimana orang membuat keputusan
seorang pasien ditemukan telah menerima pengobatan tentang apa yang menyebabkan peristiwa tertentu,
yang salah dan menderita reaksi alergi, kita cenderung menjelaskan sebagai teori atribusi. Premis teori ini adalah
mencari individu, apoteker, perawat atau dokter yang bahwa orang secara alami ingin memahami dunia. Jadi,
memerintahkan pengobatan tersebut, lalu menyalahkan ketika peristiwa tak terduga terjadi, secara otomatis kita
mereka atas kondisi pasien . Individu yang diidentifikasi mulai mencoba untuk mencari tahu penyebab mereka.
sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kesalahan

99 Bagian B Topic 1. Apa itu Keselamatan Pasien?


Permintaan untuk menjawab muncul mengapa peristiwa untuk operasi mungkin tidak menyadari aturan informed
yang merugikan terjadi bukan merupakan respon biasa. Hal consent. Seorang pelajar mungkin tidak mengerti relevansi
ini karena sifat manusia untuk ingin menyalahkan seseorang pemeriksaan untuk memastikan bentuk persetujuan
terlebih secara emosional akan lebih memuaskan bagi semua pasien dengan cara ditandatangani pada catatan sebelum
orang yang terlibat penyelidikan insiden jika ada seseorang melakukan prosedur medis. Atau, pasien mungkin telah
untuk disalahkan. Psikolog sosial telah mempelajari menunjukkan kepada pelajar bahwa dia tidak mengerti
bagaimana orang membuat keputusan tentang apa yang apa yang telah ditandatangani dan pelajar mungkin tidak
menyebabkan peristiwa tertentu yang disebut sebagai teori memberitahukan hal ini ke dokter.
atribusi. Premis teori ini adalah bahwa orang secara alami
ingin memahami dunia. Jadi, ketika peristiwa tak terduga Kesalahan memiliki beberapa penyebab: personal, tugas-
terjadi, secara otomatis kita mulai mencoba untuk mencari terkait, situasional dan organisasi. Misalnya, jika pelajar
tahu penyebab peristiwa tersebut. kedokteran gigi, pelajar kedokteran atau pelajarkepelayanan
memasuki area steril tanpa benar-benar membersihkan diri,
Kebutuhan penting kita untuk menyalahkan adalah mungkin karena pelajar tidak pernah ditunjukkan cara yang
keyakinan bahwa tindakan hukuman memberi pesan benar atau melihat orang melakukan hal serupa yang tidak
yang kuat kepada orang lain bahwa kesalahan tidak dapat sesuai. Hal ini juga mungkin terjadi karena alat pembersih
diterima dan bahwa mereka yang membuat kesalahan akan telah habus atau bahwa pelajar sedang tergesa-gesa untuk
dihukum. Masalah dengan asumsi ini adalah bahwa hal itu menanggapi keadaan darurat. Dalam tenaga kerja terampil,
didasarkan pada keyakinan bahwa pelaku entah bagaimana berpengalaman dan bertujuan baik, situasi lebih baik
memilih untuk membuat kesalahan daripada mengadopsi peningkatan dibandingkan individu dalam situasi tersebut.
prosedur yang benar: bahwa orang tersebut bermaksud Misalnya, jika staf dicegah memasuki lokasi pelayanan medis
untuk melakukan hal yang salah. Karena individu dilatih dan sampai teknik pembersihan yang tepat diikuti, maka risiko
/ atau memiliki status profesional / organisasi, kita berpikir infeksi akan berkurang. Reason memperingatkan untuk
bahwa mereka "seharusnya tahu lebih baik" [47]. Pengertian menjadi bijaksana menghadapi -"Bias belakang" -karena
kita tentang tanggung jawab pribadi berperan dalam kebanyakan orang yang terlibat dalam kecelakaan serius tidak
pencarian pihak yang bersalah. Tenaga medismenerima berniat untuk melakukan kesalahan tapi justru melakukan
tanggung jawab atas tindakan mereka sebagai bagian dari apa yang tampaknya benar pada waktu itu, meskipun mereka
pelatihan dan kode etik praktik. Lebih mudah memberikan "mungkin buta terhadap konsekuensi dari tindakan mereka
tanggung jawab hukum terhadap peristiwa kecelakaan atau "[35].
kesalahan medis pada tenaga medis yang berada dalam
kontrol dibandingkan dengan mereka yang berada di tingkat Hari ini, sebagian besar industri / manajer teknologi tinggi
manajerial [47]. yangkompleks menyadari bahwa budaya menyalahkan tidak
akan membawa masalah keamanan muncul [50]. Sementara
Pada tahun 1984, Perrow [48] adalah salah satu yang pertama banyak sistem pelayanan kesehatan mulai menyadari hal
untuk menulis tentang perlunya untuk menghentikan ini, kita belum berubah dengan penggunaan pendekatan
"menunjuk kesalahan" pada individu ketika ia mengamati berbasis individu dengan menunjuk kesalahan, menutupi
bahwa antara 60% dan 80% dari kegagalan sistem kesalahan padahal seharusnya kita bisa terbuka untuk
disebabkan "kesalahan operator" [5]. Pada saat itu, respon mengidentifikasi kegagalan atau memecahkan "pertahanan".
budaya yang berlaku untuk kesalahan adalah dengan Organisasi yang menempatkan hal utama pada keselamatan
menghukum individu daripada mengatasi masalah secara rutin menguji semua aspek sistem dalam hal terjadi
yang berhubungan dengan sistem yang mungkin juga kecelakaan, termasuk desain peralatan, prosedur, pelatihan
memberi kontribusi pada kesalahan (s). Dasar praktik ini dan elemen organisasi lainnya [51].
adalah keyakinan bahwa, karena individu dilatih untuk
melakukan tugas-tugas, kegagalan tugas berhubungan Pelanggaran
dengan kegagalan individu pantas mendapat hukuman. Penggunaan pendekatan sistem untuk menganalisis
Perrow percaya bahwa kerusakan sosial-teknis adalah kesalahan dan kegagalan tidak berarti budaya menyalahkan
konsekuensi alami dari sistem teknologi yang kompleks [31]. hilang begitu saja. Dalam semua budaya, individu tenaga
Ilmuwan lainnya [49] telah menambahkan teori ini dengan medis dituntut untuk bertanggung jawab atas tindakan
menekankan peran faktor manusia baik di tingkat individu mereka, mempertahankan kompetensi dan praktik
dan institusi. etis. Dalam mempelajari cara pikir sistem, pelajar harus
menghargai bahwa, sebagai tenaga medis yang dipercaya,
Reason [40], telah menyusun teori pada karya sebelum mereka diwajibkan untuk bertindak secara bertanggung
Perrow [48] dan Turner [33], mengajukan dua teori alasan jawab dan bertanggung jawab atas tindakan mereka
yang mendasari kesalahan manusia. Pertama, tindakan [44]. Bagian tersulit adalah bahwa banyak tenaga medis
manusia hampir selalu dibatasi dan diatur oleh faktor di melanggar aturan profesional tiap hari, seperti menggunakan
luar kendali langsung dari individu. Misalnya, pelajar harus teknik kebersihan tangan yang salah atau membiarkan junior
mengikuti kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh dan petugas medis yang kurang berpengalaman bekerja
staf perawat. Kedua, individu tidak dapat dengan mudah tanpa pengawasan yang tepat. Pelajar dapat melihat tenaga
menghindari tindakan-tindakan yang mereka tidak berniat medis di bangsal atau di klinik yang menjalankan prosedur
melakukannya. Misalnya, seorang pelajar gigi yang mungkin medis dengan jalan pintas dan berpikir bahwa hal tersebut
bermaksud untuk memperoleh persetujuan dari pasien adalah cara benar yang dilakukan.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 100


Perilaku tersebut tidak dapat diterima. Reason mempelajari Model Keselamatan Pasien 10
peran pelanggaran dalam sistem dan berpendapat bahwa, Urgensi keselamatan pasien telah meningkat
di samping pendekatan sistem untuk kesalahan manajemen, lebih dari satu dekade yang lalu, ketika United States IOM
kita perlu regulator yang efektif dengan undang-undang mengadakan National Roundtable on HealthCare Quality.
yang sesuai, sebagai sumber daya dan alat untuk sanksi atas Sejak itu, perdebatan dan diskusi tentang keselamatan
perilaku dokter yang tidak aman [40]. Reason mendefinisikan pasien di seluruh dunia telah diinformasikan dengan
pelanggaran sebagai penyimpangan dari prosedur pendekatan pelajaran dari industri lain, penerapan metode
operasionaal, standar aman atau aturan yang berlaku [40]. Dia perbaikan kualitas untuk mengukur dan meningkatkan
mengaitkan kategori pelanggaran rutin dan mengoptimalkan pelayanan pasien, dan pengembangan alat serta strategi
karakteristik pribadi dan pelanggaran yang berpotensi untuk meminimalkan kesalahan dan kegagalan. Semua
membuat kegagalan organisasi. pengetahuan ini telah memperkuat posisi ilmu keselamatan
dalam konteks pelayanan kesehatan. Kebutuhan untuk
Pelanggaran Rutin meningkatkan pelayanan kesehatan dengan merancang
Tenaga medis yang gagal untuk berpraktik kebersihan tangan ulang proses pelayanan telah diakui oleh WHO dan negara-
saat melayani pasien karena mereka merasa terlalu sibuk negara yang mewakili, serta oleh sebagian besar profesi
adalah contoh dari pelanggaran rutin. Reason menyatakan kesehatan.
bahwa pelanggaran ini umum dan sering ditoleransi. Contoh
lain dalam pelayanan kesehatan akan pertukaran informasi Munculnya keselamatan pasien sebagai disiplin tersendiri
yang tidak memadai antara staf pada perubahan shift jam dapat mungkin terjadi berkat dukungan disiplin lain, seperti
kerja (penyerahan atau pelimpahan pasien), tidak mengikuti psikologi kognitif, psikologi organisasi, teknik dan sosiologi.
protokol, dan tidak menjalani permintaan pelayanan. Pengetahuan teoritis dan penerapan dari disiplin ilmu ini telah
menyebabkan pengembangan program pascasarjana terkait
Pelanggaran Optimal kualitas dan keamanan pendidikan keselamatan pasien dalam
Senior tenaga medis yang membiarkan pelajar melakukan program kejuruan profesi kesehatan.
prosedur tanpa pengawasan yang tepat karena mereka
sibuk dengan pasien pribadi mereka adalah contoh dari Penerapan konsep dan prinsip keselamatan pasien di tempat
pelanggaran optimal. Kategori ini melibatkan pelanggaran kerja tidak memerlukan penyedia layanan kesehatan untuk
di mana seseorang dimotivasi oleh tujuan pribadi, seperti memiliki kualifikasi formal dalam kualitas dan keselamatan.
keserakahan atau kesenangan dalam pengambilan risiko, Sebaliknya, hal itu mengharuskan mereka untuk menerapkan
melakukan pelayanan eksperimental, dan melakukan berbagai keterampilan dan menyadari pertimbangan
prosedur yang tidak perlu. keselamatan pasien dalam setiap situasi, mengakui bahwa
prosedur medis tertentu bisa salah. Tenaga medis harus
Pelanggaran Karena Terpaksa membuat kebiasaan berbagi pengalaman mereka dalam
Perawat dan dokter yang kekurangan waktu sengaja menghadapi kecelakaan medis prosedur medis. Hari ini,
melewatkan langkah penting dalam pemberian (atau resep) sedang ada penekanan untuk menjadi anggota tim medis
obat, atau bidan yang gagal untuk merekam kemajuan medis yang efektif, sebagaimana kita mempelajari lebih banyak
pasien perempuan karena keterbatasan waktu, contoh ini tentang peran komunikasi yang akurat dan tepat waktu demi
pelanggaran karena terpaksa. Seseorang yang dengan sengaja keselamatan pasien. Pelatihan untuk menjadi anggota tim
melakukan sesuatu yang mereka tahu bisa berbahaya tidak yang sangat baik dimulai di sekolah profesional medis. Belajar
berniat menghasilkan pelayanan medis yang buruk. Tetapi bagaimana untuk menggantikan peran dan menghargai
dikarenakan kurangnya pemahaman kewajiban profesional perspektif tenaga medis lain merupakan pusat kerja sama tim
dan infrastruktur yang lemah untuk mengelola perilaku tidak yang efektif
profesional tersebut memberikan lahan subur bagi tindakan
medis menyimpang tersebut berlanjut. Para ahli bidang keselamatan pasien telah mendefinisikan
keselamatan pasien sebagai berikut "sebuah disiplin di
Dengan menerapkan sistem berpikir untuk kesalahan sektor kesehatan yang berlaku metode ilmu keselamatan
dan kegagalan, kita dapat memastikan bahwa ketika dengan tujuan untuk mencapai sistem pelayanan kesehatan
peristiwa seperti itu terjadi, kita tidak secara otomatis yang dapat dipercaya. Keselamatan pasien juga merupakan
segera menyalahkan individu yang berada pada kesalahan. atribut dalam sistem pelayanan kesehatan; meminimalkan
Menggunakan pendekatan sistem, kita dapat memeriksa kejadian dan dampak buruk bagi pasien, dan memaksimalkan
seluruh sistem pelayanan untuk mengetahui apa yang pemulihan dari kecelakaan medis medis "[52].
terjadi daripada menyalahkan individu. Hal itu dilakukan
setelah memperhatikan beberapa faktor yang terkait dengan Definisi ini memberikan ruang lingkup untuk model
insiden sehingga ada penilaian apakah ada individu yang konseptual keselamatan pasien. Emanuel et al. [47] merancang
bertanggung jawab. model sederhana keselamatan pasien.

101 Bagian B Topic 1. Apa itu Keselamatan Pasien?


Model tersebut membagi sistem pelayanan kesehatan ke Kerap kali instruktur memperkenalkan pelajar dengan cara
dalam empat domain utama sebagai berikut: yang dirancang untuk menanamkan kepercayaan pada pelajar
1. mereka yang bekerja di pelayanan kesehatan; ketika berhadapan dengan pasien, tanpa menyadari bahwa
2. mereka yang menerima pelayanan kesehatan atau mereka mungkin terlalu bias dalam melakukannya. Mungkin
memiliki andil pada ketersediaan pelayanan kesehatan; saja pelajar akan canggung untuk mengoreksi kata-kata
3. infrastruktur sistem untuk intervensi terapeutik (proses instruktur mereka saat perkenalan, sehingga akan sangat baik
pengiriman layanan kesehatan); untuk memeriksa cara insturktur memperkenalkan pelajar
4. metode untuk umpan balik dan perbaikan berkelanjutan kepada pasien, terutama saat pertama kali bekerja sama.
Pelajar harus jelas menjelaskan kepada pasien dan keluarga
Model ini berkaitan dengan model berkualitas mereka bahwa mereka berada dalam masa praktik sebagai
11
lainnya[53], termasuk pemahaman sistem pelayanan pelajar.
kesehatan, mengakui kinerja yang bervariasi di seluruh
layanan dan fasilitas, memahami metode untuk perbaikan, Memahami Berbagai Faktor Berlipat
13
termasuk bagaimana menerapkan dan mengukur perubahan, yang Melibatkan Kesalahan Medis
dan memahami individu yang bekerja dalam sistem dan Pelajar harus melihat lebih jauh bagaimana kesalahan
hubungan mereka satu sama lain dalam organisasi. pelayanan kesehatan atau kegagalan dalam pelayanan lalu
memahami bahwa ada banyak faktor yang terkait dengan
Bagaimana Menerapkan Pertimbangan peristiwa yang merugikan pasien. Proses pemahaman ini
Keselamatan Pasien dalam semua Kegiatan melibatkan pelaja ragar mereka bisa mengajukan pertanyaan
Pelayanan Kesehatan tentang faktor-faktor yang mendasari dan mendorong orang
Ada banyak kesempatan bagi pelajar untuk mengaitkan lain dalam mempertimbangkan kesalahan dari perspektif
pengetahuan keselamatan medis mereka dengan kerja medis sistem. Misalnya, pelajar bisa menjadi yang pertama dalam
yang mereka lakukan. pertemuan tim atau kelompok diskusi untuk mengajukan
pertanyaan tentang kemungkinan penyebab kesalahan
12
Mengembangkan Hubungan dengan Pasien dengan menggunakan frase "apa yang terjadi?", Bukan
Semua orang, termasuk pelajartenaga medis, harus "siapayang terlibat?". Lima pertanyaan "mengapa" adalah
berhubungan dan berkomunikasi dengan pasien sebagai metode yang digunakan untuk menjaga diskusi tentang
manusia yang unik dengan pengalaman medis serta sejarah penyebab kesalahan medis dapat difokuskan pada sistem,
penyakit mereka. Penerapan pengetahuan dan keterampilan bukan pihak yang terlibat.
yang dipelajari saja tidak akan menghasilkan hasil terbaik bagi
pasien. Pelajar juga perlu berbicara dengan pasien tentang
bagaimana mereka melihat penyakit mereka atau kondisi dan
dampaknya terhadap mereka dan keluarga mereka. Pelayanan Tabel B.1.2. Lima Pertanyaan Mengapa
yang aman dan efektif tergantung pada pasien dalam
mengungkapkan pengalaman mereka tentang penyakit yang
Pernyataan: Perawat memberikan pengobatan yang
mereka alami, keadaan sosial ,sikap mereka terhadap risiko,
salah.
dan nilai-nilai dan preferensi tentang bagaimana mereka ingin
Mengapa?
dirawat.
Pernyataan:Karena dia salah memahami obat yang
diinstruksikan oleh dokter.
Pelajar dan instruktur harus memastikan bahwa pasien paham
Mengapa?
jika pelajar tidak memenuhi syarat sebagai tenaga medis.
Pernyataan:Karena dokter lelah dan itu terjadi pada
Ketika mereka diperkenalkan kepada pasien atau keluarga
tengah malam dan perawat tidak mengulang untuk
mereka. Hal ini penting untuk tidak menggambarkan pelajar
bertanya kepada dokter.
sebagai "dokter gigi junior" atau "perawat junior", "pelajar
Mengapa?
dokter", "apoteker muda", "asisten" atau "rekan" karena hal
Pernyataan: Karena perawat tahu bahwa dokter akan
ini dapat membuat pasien berpikir bahwa pelajar yang
marah jika dia mengulang pertanyaan.
memenuhi syarat melakukan prosedur medis. Kejujuran
Mengapa?
sangat penting bagi keselamatan pasien Adalah penting
Pernyataan: Karena Dokter lelah dan telah melakukan
bahwa pelajar menyarankan pasien prosedur medis yang
operasi selama 16 jam.
benar, bahkan jika itu berarti mengoreksi apa yang supervisor
Mengapa?
atau instruktur katakan.

Karena...

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 102


Hindari Menyalahkan Jika Terjadi Kesalahan Medis memperoleh dokter pribadi dan memahami status kesehatan
Penting bagi pelajar untuk saling mendukung diantara rekan- mereka. Jika seorang pelajar mengalami masalah kesehatan
rekan dalam profesi kesehatan lain ketika mereka terlibat (penyakit mental atau gangguan obat dan alkohol), maka ia
dalam persitiwa medis yang merugikan. Kecuali pelajar harus didorong untuk mencari bantuan profesional.
bersikap terbuka atas kesalahan medis yang terjadi, akan
ada sedikit kesempatan belajar bagi mereka. Namun, pelajar Bertindak Etis Setiap Hari
tidak dilibatkan dalam pertemuan untuk mendiskusikan Belajar untuk menjadi tenaga medis yang baik memerlukan
kecelakaan medis kesalahan medis yang terjadi. Bahkan, pengawasan dari tenaga medis senior, serta terlibat dengan
beberapa sekolah, rumah sakit dan klinik mungkin tidak pengalaman klinis pasien. Salah satu keistimewaan pelajar
melakukan pertemuan untuk mendiskusikan kesalahan yang dimiliki oleh pelajar adalah adanya kesempatan untuk
medis yang terjadi tersebut. Meskipun hal ini bukan berarti belajar dengan cara praktik pengobatan kepada pasien dalam
dokter ingin menyembunyikan kesalahan medis yang mereka lingkungan nyata. Kebanyakan pasien memahami bahwa
lakukan, namun karena mereka tidak terbiasa dengan strategi pelajar harus belajar dan bahwa masa depan pelayanan
pembelajaran keselamatan pasien. kesehatan tergantung pada pelatihan kesehatan yang mereka
jalani.
Dokter juga mungkin mengalami ketakutan atas risiko
hukum-medis dan khawatir tentang kemungkinan intervensi Namun, juga penting bahwa untuk mengingat bahwa
dari administrator. Untungnya, sebagai konsep keselamatan kesempatan pelajar untuk mewawancarai, meneliti, dan
pasien telah dikenal secara luas dan dibahas dalam pelayanan mengobati pasien adalah hak istimewa yang diberikan oleh
kesehatan, sehingga akan ada lebih banyak kesempatan masing-masing individu. Dalam kebanyakan situasi, pasien
untuk meninjau pelayanan dan membuat perbaikan yang tidak bisa diperiksa oleh pelajar kecuali pasien telah memberi
diperlukan untuk meminimalkan kesalahan. Pelajar dapat persetujuan. Pelajar harus selalu meminta izin dari masing-
meminta pengawas mereka jika organisasi mereka melakukan masing pasien sebelum mereka secara fisik menyentuh atau
pertemuan atau forum diskusi lain, seperti pertemuan mencari informasi medis dan pribadi dari pasien. Pelajar juga
morbiditas dan mortalitas di mana kecelakaan medis ditinjau. harus menyadari bahwa pasien mungkin tidak lagi setuju
Pelajar, terlepas dari tingkat pelatihan dan pendidikan, harus untuk ditangani oleh pelajar setiap saat dan meminta agar
menghargaipentingnya melaporkan kesalahan medis yang pelajar berhenti menangani mereka.
mereka perbuat kepada supervisor mereka.
Bahkan di sebuah klinik pengajaran, penting bagi instruktur
Berpraktik Pelayananan Kesehatan Berbasis Bukti klinis untuk menyarankan pasien bahwa kerjasama mereka
Pelajar harus belajar bagaimana menerapkan praktik medis dalam kegiatan pendidikan sepenuhnya sukarela. Instruktur
berbasis bukti. Mereka harus menyadari peran pedoman klinis dan pelajar harus mendapatkan persetujuan lisan
medis dan menghargai betapa pentingnya untuk mengikuti dari pasien sebelum pelajar melakukan wawancara atau
pedoman ketika melakukan prosedur medis. Ketika pelajar memeriksa pasien. Ketika pasien diminta apakah mungkin
ditempatkan pada lingkungan klinis, maka pelajarharus diperiksa oleh pelajar, pasien harus diberitahu bahwa
mencari informasi tentang pedoman umum dan protokol pemeriksaan kesehatan untuk tujuan pendidikan. Contoh
yang digunakan. Pedoman ini dan protokol harus berdasarkan kata-kata ang yang tepat untuk meminta pasien diperiksa
bukti bila memungkinkan. oleh pelajar adalah "akan Anda keberatan jika pelajar tersebut
bertanya tentang penyakit dan / atau memeriksa Anda
Menjaga Kelangsungan Pelayanan Kesehatan Untuk sehingga mereka dapat mempelajari lebih lanjut tentang
Pasien kondisi Anda?".
Sistem kesehatan terdiri dari banyak bagian yang saling
berhubungan untuk menghasilkan keberlanjutan pelayanan Pun penting pula bagi semua pasien untuk memahami
kesehatan untuk pasien dan keluarga. Memahami bahwa partisipasi mereka bersifat sukarela dan bahwa
perjalanan medis pasien dalam sistem pelayanan kesehatan keputusan untuk tidak berpartisipasi tidak akan berakibat
diperlukan untuk memahami bagaimana sistem dapat gagal pada pelayanan kesehatan terhadap mereka. Persetujuan
mengakomodir keselamatan pasien. Sehingga informasi verbal dari pasien cukup untuk tujuan pendidikan bagi
penting terkait kesalahan medis yang pernah terjadi dapat pelajar, namun akan ada saat-saat ketika persetujuan tertulis
terjawab. Jika tidak mendapat sumber informasi yang cukup, diperlukan. Pelajar harus bertanya jika mereka ragu tentang
maka dapat menyebabkan pelayanan tidak memadai. jenis izin dari pasien yang diperlukan.
Kelangsungan rantai pelayanan kemudian rusak, sehingga
pasien rentan terhadap hasil medis yang buruk. Perhatian khusus harus dilakukan ketika melibatkan pasien
dalam kegiatan pembelajaran pelajar karena manfaat
Waspadai Pentingnya Menjaga Diri saat Melakukan kepada pasien hal kedua dibandingkan dengan kebutuhan
Pelayanan Kesehatan pendidikan terhadap pelajar. Pelayanan pasien dan
Pelajar harus bertanggung jawab untuk keselamatan mereka pengobatan biasanya tidak tergantung pada keterlibatan
dan rekan-rekan mereka. Pelajar harus didorong untuk pelajar.

103 Bagian B Topic 1. Apa itu Keselamatan Pasien?


Pedoman yang jelas bagi pengajar praktisi medis dan fakultas atau staf medis di klinik. Jika pelajar tidak yakin
pelajar dapat memberikan perlindungan bagi pasien, tentang kepatutan perilaku orang lain yang terlibat dalam
pelajar dan pengajar. Jika tidak ada pedoman ketika pelajar pelayanan pasien, mereka harus membicarakan masalah ini
diperbolehkan mengobati pasien. Pedoman yang dirancang dengan anggota staf pengajar senior.
secara benar akan melindungi pasien, mempromosikan
standar etika yang tinggi dan membantu setiap orang untuk Semua pelajar yang merasa bahwa mereka telah mengalami
menghindari kesalahpahaman. perlakuan yang tidak adil karena penolakan mereka untuk
melakukan sesuatu yang tampaknya salah harus meminta
Sebagian besar sekolah profesi kesehatan menyadari masalah saran dari supervisor senior.
"kurikulum tersembunyi" dalam pendidikan kesehatan.
Studi menunjukkan bahwa pelajar pada penempatan klinis Kenali Peran Keselamatan Pasien dalam 14
merasa tertekan untuk bertindak tidak etis [54] dan mereka Pelayanan Kesehatan
melaporkan bahwa situasi ini sulit diselesaikan. Waktu pelajar masuk ke dalam lingkungan klinis atau
Semua pelajar dan peserta pelatihan berpotensi menghadapi tempat kerja akan bervariasi di seluruh program pelatihan
dilema etika yang sama. Pada kesempatan di mana seorang kesehatan. Sebelum memasuki lingkungan klinis, pelajar
supervisor klinis mengarahkan pelajar untuk berpartisipasi harus bertanya tentang bagian-bagian lain dari sistem
dalam manajemen pasien yang dianggap tidak etis atau kesehatan yang tersedia untuk pasien dan meminta informasi
menyesatkan kepada pasien, staf pengajar harus menghadapi tentang proses-proses yang berada di bagian tersebut untuk
masalah tersebut. Banyak pelajar mungkin tidak cukup mengidentifikasi kemungkinan adanya kesalahan medis
percaya diri untuk mengajukan keberatan kepada supervisor
mereka dan sering tidak yakin bagaimana harus bertindak. Bertanya Tentang Sistem Kesehatan lain yang Tersedia Untuk
Mengangkat masalah ini dalam pendidikan tentang Pasien.
keselamatan pasien sangat penting. Kebingungan peran ini Keberhasilan pelayanan dan pengobatan pasien tergantung
dapat menyebabkan pelajar tertekan dan memiliki dampak pada pemahaman komprehensif pada sistem kesehatan
negatif pada moral dan pengembangan profesionalisme yang tersedia untuk pasien. Jika rumah pasien tidak ada
pelajar. Hal ini juga dapat menempatkan pasien pada pendingin ruangan, kemudian mengirimkan h pasien pulang
risiko medis. Belajar bagaimana melaporkan perhatian ke rumah dengan insulin yang perlu pendinginan maka
tentang pelayanan kesehatan yang tidak aman atau tidak hal tersbeut tidak akan membantu pasien. Pemahaman
etis merupakan hal mendasar untuk keselamatan pasien tentang sistem (Topik 3) akan membantu pelajar menghargai
serta berkaitan dengan kapasitas sistem untuk mendukung bagaimana berbagai bagian dari sistem kesehatan yang
pelaporan tersebut. terhubung dan bagaimana kesinambungan pelayanan bagi
pasien bergantung pada semua bagian dari sistem yang
Pelajar harus menyadari kewajiban hukum dan etika mereka berkomunikasi secara efektif serta
untuk menempatkan kepentingan pasien pada derajat tepat waktu.
T3
pertama [12]. Hal ini termasuk menolak untuk mematuhi
instruksi yang tidak pantas atau salah arah. Cara terbaik Bertanya Informasi tentang Proses untuk Mengidentifikasi
untuk menyelesaikan konflik tersebut (atau setidaknya Kemungkinan Keselahan Medis.
mendapatkan perspektif yang berbeda) adalah pelajar Sebagian besar rumah sakit atau klinik memiliki sistem
untuk berbicara secara pribadi dengan tenaga medis atau pelaporan untuk mengidentifikasi jika terjadi kesalahan
staf yang bertanggung jawab. Pasien tidak harus menjadi medis. Adalah penting bahwa pelajar menyadari peristiwa
bagian dari diskusi ini. Pelajar harus menjelaskan masalah kesalahan medis dan memahami bagaimana hal tersebut
(s) dan mengapa ia tidak dapat mematuhi instruksi atau dikelola oleh klinik. Jika tidak ada persyaratan pelaporan,
arahan. Jika dokter atau staf medis yang bertanggung jawab pelajar dapat bertanya padatenaga medis yang tepat
mengabaikan hal tersebut dan terus menginstruksikan bagaimana peristiwa kesalahan medis tersebut dikelola.
pelajar untuk melanjutkan, maka kebijaksanaan harus Paling tidak, hal ini dapat menghasilkan beberapa
digunakan, apakah untuk melanjutkan atau menarik keuntungan dalam topik. (Pelaporan dan manajemen insiden
prosedur atas situasi medis tertentu. Jika memutuskan untuk yang termasuk dalam topik 3,4 dan 6)
T4 T5 T6
melanjutkan, persetujuan pasien harus dikonfirmasi. Jika
pasien tidak menyetujui, pelajar tidak harus melanjutkan Format dan Strategi Pengajaran
prosedur medis yang diperintahkan. Data prevalensi yang digunakan dalam topik ini telah
dipublikasikan dalam literatur dan mencakup sejumlah
Jika pasien tidak sadar atau dibius dan supervisor meminta negara yang berbeda. Beberapa instruktur mungkin ingin
seorang pelajar kedokteran atau kepelayanan untuk membuat kasus keselamatan pasien menggunakan data
memeriksa pasien, pelajar harus menjelaskan mengapa dia prevalensi dari negara mereka sendiri. Jika data tersebut tidak
tidak bisa melakukan instruksi tersebut kecuali pasien telah tersedia dalam literatur tenaga medis, beberapa data yang
memberikan persetujuan. Mungkin tepat dalam keadaan relevan tersedia melalui database yang dikelola oleh dinas
seperti itu untuk membahas situasi dengan orang lain di kesehatan setempat.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 104


Sebagai contoh, ada banyak infromasi yang tersedia di • Memintapelajar berpartisipasi dalam analisa atau
website untuk pengukuran tingkat kesalahan medis yang mengamati akar penyebab kesalahan medis;
dirancang dalam membantu para tenaga medis mengukur • Memintapelajar menjelaskan pengaruh jika tidak
tingkat kesalahan medis. Jika tidak ada langkah-langkah menggunakan pendekatan tim medis interdisipliner.
umum yang tersedia di negara atau lembaga tertentu,
pengajardapat mencari data terkait satu bidang pelayanan, Sesi Interaktif / Didaktif
seperti tingkat infeksi. Tingkat infeksi di negara tertentu Undanglah tenaga medis senior yang dihormati
mungkin tersedia dan dapat digunakan untuk menunjukkan darilembaga atau dari dalam negara untuk berbicara tentang
tingkat penularan infeksi yang berpotensi dicegah. Mungkin kesalahan-kesehatan medis. Jika tidak tersedia, Anda dapat
juga ada literatur tentang kesalahan medis yang terkait menggunakan video dari seorang praktisi yang berpengaruh
dengan profesi tertentu. Sangat tepat untuk menggunakan dan dihormati yang menyampaikan kuliah tentang kesalahan
data tersebut dalam proses pengajaran. dan bagaimana sistem pelayanan kesehatan menghadapinya.
Video kuliah yang dibuat oleh para pakar keselamatan
Topik ini dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang akan pasien banyak tersedia di Internet. Mneyimak tenaga
dimasukkan dalam kurikulum yang ada. Topik dapat diajarkan medisberbicara tentang kesalahan dan bagaimana mereka
dalam kelompok kecil atau sebagai mata kuliah yang berdiri mempengaruhi pasien dan staf adalah salah satu cara yang
sendiri. Jika topik disampaikan sebagai materi kuliah, maka relevan untuk awal pendidikan keselamatan pasien. Pelajar
slide pada akhir topik dapat membantu untuk menyajikan dapat didorong untuk menanggapi video kuliah tersebut dan
pengajaran kepada pelajar. Bagian A dari Panduan mendiskusikannya. Instruktur kemudian dapat menggunakan
Kurikulum menyediakan berbagai metode pengajaran untuk informasi dalam topik ini untuk menunjukkan kepada pelajar
keselamatan pasien, karena kuliah bukan selalu pendekatan bagaimana dan mengapa perhatian terhadap keselamatan
yang terbaik. pasien adalah penting untuk praktik klinis secara aman.

Diskusi Kelompok Kecil Slide Power Point atau slide proyektor dapat digunakan
Instruktur mungkin ingin menggunakan salah satu kegiatan dalam sesi ini. Mulailah sesi dengan studi kasus dan kemudian
yang tercantum di bawah untuk merangsang diskusi tentang meminta pelajar untuk mengidentifikasi beberapa masalah
keselamatan pasien. Pendekatan lain adalah meminta pelajar yang disajikan dalam skenario studi kasus yang telah
mempersiapkan seminar tentang topik keselamatan pasien disajikan. Gunakan slide terdapat pada akhir topik ini sebagai
menggunakan informasi dalam topik ini. Pelajarkemudian panduan. Cara lain untuk menyajikan bagian yang berbeda
dapat membuat diskusi tentang bidang medis yang dari topik tercantum di bawah ini.
tercakup dalam topik. Para pelajar bisa mengikuti judul yang
diuraikan di bawah dan menggunakan salah satu kegiatan Pelajaran tentang kesalahan dan kegagalan sistem dari industri
yang tercantum di bawah untuk menyajikan materi. Tutor lain
memfasilitasi sesi ini dan harus familiar dengan substansi • Undanglah profesional dan ahli dari disiplin lain, seperti
materi, sehingga ada informasi yang ditambahkan tentang teknik atau psikologi, untuk menyampaikan kuliah
sistem kesehatan lokal dan lingkungan klinis. tentang kegagalan sistem, budaya keselamatan dan
peran pelaporan kesalahan.
Cara untuk mengajarkan tentang bahaya yang disebabkan • Mintalah seseorang dari industri penerbangan
oleh peristiwa-pelayanan kesehatan yang merugikan dan untuk memberi kuliah tentang respon bidangnya dalam
kegagalan sistem: menghadapi kesalahan manusia.
• Penggunaan contoh dari media (surat kabar dan
televisi); Sejarah keselamatan pasien dan asal-usul budaya menyalahkan
• Penggunaan de-diidentifikasi contoh kasus dari rumah • Undang dokter senior yang dihormati untuk
sakit dan klinik sendiri; berbicara tentang kerugian yang disebabkan oleh
• Menggunakan studi kasus untuk membangun sebuah budaya menyalahkan individu.
flowchart perjalanan medis pasien; • Undang petugas penaman dan pengontrol medis untuk
• Menggunakan studi kasus untuk melakukan membahas sistem dalam rangka meminimalkan
brainstorming semua hal medis yang tidak benar dan kesalahan dan mengelola kesalahan medis.
pengambilan tindakan tertentu untuk mencegah hasil
medis yang merugikan; Simulasi
• mengundang seorang pasien yang mengalami peristiwa Skenario yang berbeda dapat dikembangkan terkait
kesalahan medis untuk berdiskusi dengan pelajar. kesalahan medis dan kebutuhan untuk melaporkan dan
menganalisis kesalahan tersebut. Untuk masing-masing
Cara untuk mengajarkan perbedaan antara kegagalan sistem, skenario, pelajar dapat mengidentifikasi pada bagian mana
pelanggaran dan kesalahan: sistem tidak bekerja, bagaimana masalah bisa dicegah dan
• Menggunakan studi kasus untuk menganalisis cara yang langkah-langkah apa yang harus diambil jika kesalahan
berbeda untuk mengelola peristiwa kesalahan medis; tersebut terjadi di masa depan.

105 Bagian B Topic 1. Apa itu Keselamatan Pasien?


Untuk masing-masing skenario, pelajar dapat pelayanan yang diterima oleh Caroline.
mengidentifikasi pada bagian mana sistem tidak bekerja,
bagaimana masalah bisa dicegah dan langkah-langkah apa Pelajar Kedokteran Gigi Tertekan
yang harus diambil jika kesalahan tersebut terjadi di masa Kasus ini menggambarkan bagaimana rantai peristiwa dapat
depan. menyebabkan kesalahan yang tidak diinginkan. Dalam
hal ini, jumlah tambalan gigi, kedekatan karies gigi pada
Kegiatan Belajar dan Mengajar Lainnya pulpa, dan beberapa kesempatan yang dilewatkan oleh staf
Ada banyak peluang lain bagi pelajar untuk belajar tentang kesehatan untuk memeriksa tekanan darah pasien semua
keselamatan pasien. Berikut ini adalah contoh kegiatan berkontribusi pada kesalahan medis.
yangdapat dilakukan, baik sendiri atau berpasangan:
Peter, seorang pria 63 tahun dengan riwayat hipertensi
• Mengikuti perjalanan pasien melalui layanan-layanan dan serangan jantung, dijadwalkan untuk mendapatkan
kesehatan; pelayananbeberapa tambalan gigi. Pada pagi hari
• Mengikuti keseharain seorang tenaga medis dari disiplin pengangkatannya di klinik gigi ia meminum obat
yang berbeda dan mengidentifikasi peran utama dan antihipertensi biasa dan antikoagulan-nya.
fungsi profesi itu;
• Mencari informasi secara rutin tentang penyakit atau Di klinik, pelajar gigi menyambut Peter lalu melakukan
kondisi dari sudut pandang pasien dengan cara tambalan gigi. Pelajar gigi meminta izin atasannya untuk
berinteraksi dengan pasien; memberikan anestesi gigi untuk Peter, tapi ia gagal untuk
• Menanyakan apakah layanan sekolah atau kesehatan memeriksa tanda-tanda vital nya sebelum pemberian obat
memiliki proses atau tim untuk menyelidiki dan bius. Peter diberikan dua kapsul 2% lidocaine dengan 1: 100
melaporkan kesalahan medis. Jika perlu, mintalahpelajar 000 epinefrin kemudian dilanjutkan dengan membersihkan
untuk mencari izin dari atasan yang bersangkutan untuk karies pada dua gigi atas. Pada salah satu gigi ini, karies
mengamati atau turut terlibat dalam kegiatan ini; ternyata sangat dekat dengan pulpa. Satu kapsul ketiga
• Mengetahui apakah sekolah melakukan pertemuan diberikan sebelum istirahat makan siang.
mortalitas dan morbiditas atau forum kajian sesama
rekan yang mendiskusikan kesalahan medis dan Kemudian, peter kembali pada sore hari untuk mendapatkan
meninjau kualitas perbaikan layanan kesehatan; beberapa tambalan gigi lagi. Pelajar meminta izin dari
• Mendiskusikan kesalahan klinis yang telah diamati atasannya untuk melakukan anestesi mandibula, tetapi
menggunakan pendekatan tidak menyalahkan individu; kembali gagal untuk memeriksa tanda-tanda vital pasien.
• Menanyakan tentang protokol utama yang digunakan Secara keseluruhan, pasien menerima lima kartrid kapsul-
oleh staf medis dalam pengaturan klinis di mana mereka jarum suntik anestesi (1,8 ml masing-masing) dengan total
ditempatkan. Pelajar harus bertanya bagaimana 180 mg lidokain dan 0,09 mg epinefrin selama lebih dari
pedoman medis ditulis, bagaimana staf tahu tentang enam jam. Pada 15:00, Peter mulai merasa tidak nyaman,
hal itu, bagaimana menggunakannya, dan bagaimana wajahnya memerah dan yg mengeluarkan keringat.
ketika menyimpang dari pedoman. Tekanan darahnya 240/140 dan denyut nadinya 88. Pelajar
menghubungi atasannya dan mereka menelepon ambulans.
Studi Kasus Paramedis tiba dan Peter dibawa ke gawat darurat rumah
Kisah Caroline telah dijelaskan di awal topik ini. Kasus ini sakit terdekat untuk mendapatkan pelayanan darurat atas
menggambarkan pentingnya kesinambungan pelayanan dan hipertensi yang dialaminya.
bagaimana sistem pelayanan dapat berakibat buruk pada
pasien. Pertanyaan
- Faktor-faktor apa mungkin telah berkontribusi pada
Sejak kelahiran anaknya hingga kematiannya 25 hari pelajarkedokteran gigi tidak memeriksa tanda-tanda
kemudian, Caroline dirawat di empat rumah sakit yang vital Petrus selama sehari menjalani layanan medis?
berbeda. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk memberikan
pelayanan kesehatan berkesinambungan secara tepat - Apakah pelajar memberitahu pengawas tentang riwayat
dan melakukan serah terima pasien yang efisien antar medis Petrus? Apakah telah menjadi rutinitas
satu staf medis dan kepelayanan yang lain. Kegagalan melewatkan pemeriksaan tanda-tanda vital di klinik itu?
untuk menyimpan catatan yang memadai terkait diagnosa
medis sementara / diferensial dan investigasi serta - Sistem Apa yang bisa diterapkan untuk mencegah
memberikan ringkasan tindakan medis telah menyebabkan kejadian tersebut berulang di masa depan?
keterlambatan dalam diagnosis abses yang mengancam jiwa
dan, pada akhirnya, berujung pada kematian Caroline. Sumber: Case supplied by Shan Ellahi, Patient Safety
Consultant, Ealing and Harrow Community Services, National
Mintalah pelajar untuk membaca kasus ini kemudian Health Service, London, UK.
mengidentifikasi beberapa faktor yang mendasari dan

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 106


Keselamatan Pasien dalam Konteks Bidan Sumber: Case supplied by Teja Zaksek, Senior Lecturer and
Kasus ini berkaitan dengan realita praktik medis dan Head of Teaching and Learning, Midwifery Department,
konsekuensi menghadapai hasil medis yang penting. University of Ljubljana Health Faculty, Ljubljana, Slovenia

Mary adalah seorang wanita yang hamil pada minggu Sumber Materi
ke-26 dan baru saja mulai kelas antenatal. Dia Finkelman A, Kenner C. Teaching IOM:implementing Institute
mengonsumsi suplemen zat besi untuk anemia ringan of Medicine reports in nursing education, 2nd ed. Silver
yang menyebabkannya kadang mengalami sembelit. Hal Spring, MD, AmericanNurses Association, 2009
ini diatasi oleh Mary dengan mengubah pola dietnya. Mary
juga mengalami beberapa infeksi vagina selama kehamilan, Reason JT. Human error. New York, CambridgeUniversity
tapi tidak parah. Press, 1999.

Pada awal minggu ke-27, kram perut Mary memburuk, Reason JT. Managing the risks of organizationalaccidents, 1st
sehingga dia menelepon bidan nya. Bidan melakukan ed. Aldershot, UK, AshgatePublishing Ltd, 1997.
pemeriksaan vagina dan leher rahim dan menentukan
bahwa leher rahimnya pada kondisi konsisten moderat, Runciman B, Merry A, Walton M. Safety and ethicsin health
posisi pertengahan, tertutup dan panjang 1 cm. tapi bidan care: A guide to getting it right, 1st ed.Aldershot, UK,
tidak mengajukan pertanyaan dalam jangka waktu berapa Ashgate Publishing Ltd, 2007.
lama Mary mengalami kram. Bidan membuat diagnosis
dan mengatakan Mary mengalami kontraksi Braxton-Hicks. Vincent C. Patient safety. Edinburgh, ElsevierChurchill
Bidan berjanji akan memeriksa Mary lagi dalam dua hari. Livingstone, 2006.

Pada kunjungan dua hari kemudian, Mary mengatakan Emanuel L et al. What exactly is patient safety? In: Henriksen
kram perut sudah berhenti, tapi dia mengalami beberapa K, Battles JB, Keyes M A, Grady ML, eds. Advances in patient
perdarahan dan merasa sangat lelah. Bidan memberitahu safety: new directions andalternative approaches. Rockville,
Mary bahwa perdarahan vaginadalam jumlah kecil adalah MD, Agencyfor Healthcare Research and Quality, 2008:19-
normal setelah pemeriksaan vagina dan meminta Mary 35.
untuk banyak istirahat.
Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS, eds.To err is human:
Empat hari setelah kunjungan terakhirnya, Mary menyadari building a safer health system.Washington, DC, Committee
bahwa sekresi vaginanya meningkat. Dia mengalami on Quality of Health care in America, Institute of Medicine,
kram sporadis sehingga dia menghubungi bidan lagi National Academies Press, 1999
melalui telepon. Bidan kemudian meyakinkan Mary bahwa (http://psnet.ahrq.gov/resource.aspx?resourceID=1579;
kram adalah karena sembelit dan menjelaskan bahwa diakses pada 21 Februari 2011).
peningkatan sekresi vagina normal selama kehamilan.
Beberapa jam kemudian, Mary mengalami kontraksi Crossing the quality chasm: A new health system for the 21st
rahim lebih parah hingga kemudian ia dibawa ke rumah century. Washington, DC, Committeeon Quality of Health
sakit bersalin untuk persalinan prematur dan melahirkan Care in America, Institute of Medicine, National Academies
seorang bayi perempuan prematur. Press, 2001.

Dua belas jam setelah lahir, bayi perempuan didiagnosis Menilai Topik
dengan pneumonia. Infeksi ini disebabkan oleh Berbagai metode penilaian yang sesuai untuk topik ini,
Streptococcus agalactiae (Grup B Streptococcus), yang diantaranya adalah pertanyaan esai, pertanyaan pilihan
didiagnosa karena vagina bengkak sesaat sebelum ganda (MCQ), pertanyaan jawaban singkat (BAQ), diskusi
kelahiran pada saat masuk ke rumah sakit. berbasis kasus (CBD), dan penilaian sendiri. Buku dan jurnal
juga dapat digunakan. Pengajar dapat mendorong pelajar
Pertanyaan untuk mengembangkan pendekatan portofolio dalam
- Faktor-faktor apa yang menyebabkan \ proses belajar tentang keselamatan pasien. Manfaat dari
bidan mempertahankan diagnosis awalnya tentang pendekatan portofolioaalah stiap pelajar dapatmelakukan
situasi medis Mary? rangkaian kegiatan keselamatan pasien pada akhir program
pelatihan pasien yang dapat digunakan dalam aplikasi
- Apakah faktor sistem yang mendasari yang terkait pekerjaan dan karir masa depan mereka.
dengan bayi prematur Mary mengidap pneumonia?

107 Bagian B Topic 1. Apa itu Keselamatan Pasien?


Penilaian pengetahuan tentang bahaya potensial untuk
pasien, pelajaran dari industri lain, pelanggaran dan 8. Barr D. Hazards of modern diagnosis and therapy – the
pendekatan bebas-menyalahkan individudan model price we pay. Journal of AmericanMedical Association,
berpikir tentang keselamatan pasien semua bisa dinilai 1956, 159:1452–1456.
dengan menggunakan salah satu metode berikut:
• portofolio 9. Couch NP et al. The high cost of low-frequency events:
• CBD the anatomy and economics of surgical mishaps. New
• Tujuan pemeriksaan klinis terstruktur stasiun (OSCE) England Journal of Medicine, 1981, 304:634–637.
• Pengamatan tertulis tentang sistem kesehatan dan
potensi kesalahan (pada umumnya). 10. Friedman M. Iatrogenic disease: Addressing a growing
epidemic. Postgraduate Medicine, 1982, 71:123–129.
Pelajar juga dapat diminta untuk menulis pernyataan
reflektif tentang topik, misalnya: 11. Dubois R, Brook R. Preventable deaths: who, how often,
• Kecelakaan medis kepercayaan pasien dalam pelayanan and why? Annals of InternalMedicine, 1988, 109:582
kesehatan; 589.
• Respon masyarakat atas cerita di mediatentang bahaya
pasien dan kelalaian medis; 12. McLamb J, Huntley R. The hazards of hospitalization.
• Peran tenaga medis dalam mengawasi pelajar dan Southern Medical AssociationJournal, 1967, 60:469
peran pasien dalam sistem pelayanan kesehatan. 472.

Penilaian dapat berupa formatif atau sumatif; peringkat 13. Bedell S et al. Incidence and characteristics of
tanda dapat berkisar dari memuaskan / tidak memuaskan preventable iatrogenic cardiac arrests. Journal of the
untuk. Silakan lihat bagian dalam Panduan Pengajar American Medical Association, 1991,265:2815–2820.
(Bagian A) untuk memilah penilaian yang cocok untuk topik
keselamatan pasien. Contoh beberapa metode penilaian ini 14. Leape L et al. Preventing medical injury. QualityReview
juga disediakan di Bagian B, Lampiran 2. Bulletin, 1993, 8:144–149.

Mengevaluasi Pengajaran Topik Ini 15. Bates DW et al. Incidence of adverse drug events and
Evaluasi ini penting untuk meninjau bagaimana sesi potential adverse drug events: implications for
pengajaran berlangsung dan bagaimana perbaikan dapat prevention. Journal of the American Medical Association,
dilakukan. Lihat Panduan Pengajar (Bagian A) terkait 1995, 274:29–
ringkasan evaluasi yang penting.
16. Weingart SN et al. Epidemiology of medical error.
Referensi British Medical Journal, 2000, 320:774–777.
1. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care, The
burden of Health care-associatedinfection, 2009; 6-7 17. Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS. To err ishuman:
Building a safer health system.Washington, DC,
2. World Health Organization Fact sheet NÆ275: Committee on Quality of Health Care in America,
Substandard and counterfeit medicines, 2003. Institute of Medicine, National Academies Press, 1999.

3. Issakov A, Health care equipment: a WHO perspective. 18. Expert group on learning from Kejadian yang Tidak
In van Grutting CWG ed. Medicaldevices: International Diinginkan (KTD) medis in the NHS. An organisation
perspectives on health and safety. Elsevier, 1994. with a memory. London, Department of Health, London,
United Kingdom, 2000.
4. Schultz DS, Rafferty MP, Soviet health care and
Perestroika, American journal of Public Health,1990, Feb; 19. World Health Organization, Executive Board 109th
80(2):193-197. session, provisional agenda item 3.4, 5 Desember 2001,
EB 109/9.
5. Steel K, Gertman PM, Crescenzi C, Anderson J.
Iatrogenic illness on a general medical practice service 20. Davis P et al. Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD
at a university hospital. New England Journal of medis in New Zealand publichospitals: principal findings
Medicine, 1981, 304:638–642. from a national survey.Occasional Paper 3. Wellington,
New Zealand Ministry of Health, 2001.
6. Schimmel E. The hazards of hospitalization. Annals of
Internal Medicine, 1964, 60:10–110. 21. Brennan TA et al. Incidence of Kejadian yang Tidak
Diinginkan (KTD) medis and negligence in hospitalized
patients: results of the Harvard Medical Practice Study I.
7. United States Congress House Sub-Committee |on New England Journal of Medicine, 1991, 324:270–276
versight and Investigation. Cost and quality of health
care: unnecessary surgery. Washington, DC, United 22. Wilson RM et al. The Quality in Australian Health Care
States Government Printing Office, 1976. Study. Medical Journal of Australia, 1995, 163:458–471.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 108


23. Baker GR et al. The Canadian Kejadian yang Tidak Nuclear Safety Group (INSAG), 1992:24.
Diinginkan (KTD) medis Study: the incidence of
Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) medis among 38. Vaughan D. The Challenger launch decision: risky
hospital patients in Canada. Canadian technology, culture and deviance at NASA.
MedicalAssociation Journal 2004, 170:1678–1686. Chicago,University of Chicago Press, 1996.

24. Runciman B, Merry A, Walton M. Safety andethics 39. Reason JT. Human error: models and management.
in health care: a guide to getting it right,1st ed. London, British Medical Journal, 2000, 320:768–770.
Ashgate Publishers Ltd, 2007.
40. Reason JT. Managing the risks of organisational
25. Andrews LB et al. An alternative strategy for studying accidents. Aldershot, UK, Ashgate PublishingLtd, 1997.
Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) medis in medical
care. Lancet, 1997, 349:309–313. 41. Coombes ID et al. Why do interns make prescribing
errors? A qualitative study. Medical Journal of Australia,
26. Runciman W. Iatrogenic injury in Australia: a 2008, 188:89–94.
reportprepared by the Australian Patient Safety
Foundation.Adelaide, Australian Patient Safety 42. Gault WG. Experimental exploration of implicitblame
Foundation, 2001 (http://www.apsf.net.au/; diakses pada attribution in the NHS. Edinburgh,Grampian University
23 Februari 2011). Hospitals NHS Trust, 2004.

27. Eisenberg JM. Statement on medical errors. Before the 43. Millenson ML. Breaking bad news Quality andSafety in
Senate Appropriations Subcommittee on Labor, Health Health Care, 2002, 11:206–207.
and Human Services and Education. Washington, DC,
13 Desember,1999. 44. Gault W. Blame to aim, risk management in the NHS.
Risk Management Bulletin, 2002, 7:6–11.
28. Thomas E, Brennan T. Errors and Kejadian yang Tidak
Diinginkan (KTD) medis in medicine: an overview. 45. Berwick D M. Improvement, trust and the health care
In:Vincent C, ed. Clinical risk management: enhancing workforce. Quality and Safetyin Health Care, 2003, 12
patient safety.London, BMJ Books, 2002. (Suppl. 1):i2i6.

29. Haywood R, Hofer T. Estimating hospital deaths due to 46. Walton M. Creating a ‘no blame’ culture: Have we got
medical errors: preventability is in the eye of the the balance right? Quality and Safet in Health Care, 2004,
reviewer. Journal of the AmericanMedical Association, 13:163–164.
2001, 286:415–420.
47. Maurino DE, Reason J, Johnson N, Lee RB. Beyond
30. Thomas E, Studdert D, Brennan T. The reliability of aviation human factors Aldershot, UK,Ashgate Publishing
medical record review for estimating adverse event Ltd, 1995.
rates. Annals of Internal Medicine, 2002, 136:812–816.
48. Perrow C. Normal accidents: living with high
31. McDonald C, Weiner M, Sui H. Deaths due to medical technologies, 2nd ed. Princeton, NJ, PrincetonUniversity
errors are exaggerated in Institute of Medicine report. Press, 1999.
Journal of the AmericanMedical Association, 2000,
248:93–95. 49. Douglas M. Risk and blame: essays in culturaltheory.
London, Routledge, 1992.
32. Turner BA. The organizational and inter organi-sational
development of disasters. AdministrativeScience 50. Helmreich RL, Merritt AC. Culture at work inaviation and
Quarterly, 1976, 21:378–397. medicine. Aldershot, UK, AshgatePublishing, 1998.

33. Turner BA. Man-made disasters London, Wykeham 51. Strauch B. Normal accidents–yesterday and today. In:
Science Press, 1978. Hohnson CW, ed. Investigating andreporting of accidents.
Washington, DC, NationalTransportation Safety Board,
34. Reason J. The contribution of latent human failures 2002.
to the breakdown of complex systems. Philosophical
Transactions of the Royal Society of London. Series B 52. Emanuel L et al. What exactly is patient safety? In:
Biological Sciences, 1990,327:475–484. Henriksen K, Battles J B, Keyes M A, Grady ML, eds.
Advances in patient safety: new directionsand alternative
35. Reason JT. Human error. New York, Cambridge approaches. Rockville, MD,Agency for Healthcare
University Press, 1999. Research and Quality, 2008:19-35.

36. Pidgen N. Safety culture: transferring theory andevidence 53. Vincent C. Patient safety, 2nd ed. London, Blackwell, 2010.
from major hazards industries. Department of Transport
Behavioural Research in Road Safety, 10th Seminar, 54. Hicks LK et al. Understanding the clinical dilemmas
London, 2001. that shape medical students’ ethical development:
Questionnaire survey and focus group study. British
37. International Atomic Energy Agency. The Cherno Medical Journal, 2001, 322:709–710.
byl accident: updating of INSAG1. INSAG7: Interna-tional

109 Bagian B Topic 1. Apa itu Keselamatan Pasien?


Slide untuk Topik 1: Apa itu Keselamatan Pasien?
Kuliah didaktik biasanya bukan cara terbaik untuk
mengajarkan pelajar tentang keselamatan pasien. Jika kuliah
merupakan metode yang dipertimbangkan, maka lebih baik
merencanakan interaksi pelajar dan diskusi selama kuliah.
Menggunakan studi kasus adalah salah satu cara untuk
menghasilkan diskusi kelompok. Cara lain adalah dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada pelajar tentang
berbagai aspek pelayanan kesehatan yang solusi atas
masalah yang terkandung dalam topik ini, seperti budaya
menyalahkan, sifat kesalahan, dan bagaimana kesalahan
dikelola oleh industri lain.

Slide untuk Topik 1 dirancang untuk membantu guru


menyampaikan isi dari topik ini. Slide dapat diubah agar
sesuai dengan lingkungan dan budaya lokal. Instruktur tidak
harus menggunakan semua slide dan yang terbaik adalah
untuk menyesuaikan konten slide yang sedang dibahas
dalam sesi pengajaran.

Semua nama obat yang digunakan dalam panduan ini


sesuai dengan WHO International Nonproprietary Names
forPharmaceutical Substances
(http://www.who.int/medicines/services/inn/en/; diakses
pada 24 Maret 2011).

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 110


Topik 2
Mengapa Menerapkan Faktor
Manusia Penting untuk
Keselamatan Pasien

Sebuah Retraktor yang Tak Diperhitungkan Pengantar– Mengapa Menerapkan 1


Faktor Manusia Penting untuk
Suzanne memiliki riwayat kesehatan diantaranya Keselamatan Pasien
mengalami empat operasi caesar pada periode Studi faktor manusia yang meneliti hubungan antara
10 tahun. Operasi kedua dan ketiga dilakukan di manusia dan sistem yang berinteraksi [1]. Studi ini
rumah sakit B, dan yang keempat di rumah sakit C. dilakukan dengan berfokus pada peningkatan efisiensi,
Dua bulan setelah operasi caesar keempat, Suzanne kreativitas, produktivitas dan kepuasan kerja, dan
dirawat di rumah sakit C karena menderita sakit bertujuan meminimalkan kesalahan. Kegagalan untuk
parah anal. menerapkan prinsip-prinsip faktor manusia adalah aspek
kunci dari semua kesalahan medis yang (membahayakan
Seorang dokter melakukan pelebaran anal dengan pasien) dalam pelayanan kesehatan. Oleh karena itu,
anestesi umum dan mengambil sebuah retraktor semua pekerja kesehatan harus memiliki pemahaman
bedah dari dalam rektum sepanjang 15 cm dan lebar dasar tentang prinsip-prinsip faktor manusia. Petugas
2 cm dengan ujung melengkung. Retraktor tersebut kesehatan yang tidak memahami dasar-dasar faktor
dari jenis yang biasa digunakan oleh rumah sakit manusia seperti halnyaketiga pengendalian infeksi
di daerah degan inisial terukir yang menunjukkan profesional yang tidak mengerti mikrobiologi.
retraktor tersebut berasal dari rumah sakit B. Dokter
menganalisa bahwa retraktor telah tertinggal Kata Kunci
dalam tubuh SuZanne setelah proses caesar dan Faktor Manusia, Egronomi, sistem, kinerja manusia.
telah masuk secara bertahap melalui peritoneum ke
2
dalam rektum. Tujuan Belajar
Pelajar harus memahami hubungan antara faktor-faktor
Selama operasi caesar keempat, ahli bedah manusia dengan keselamatan pasien dan menerapkan
mencatat adanya adhesi kotor, atau jaringan parut pengetahuan ini dalam pengaturan klinis / kerja tenaga
pada peritoneum. Padahal tidak ada jaringan parut medis.
ditemukan oleh dokter yang melakukan caesar
ketiga dua tahun sebelumnya. Meskipun tidak Hasil Belajar: Pengetahuan dan Kinerja
diketahui secara pasti apa yang telah terjadi, alat itu
3
kemungkinan besar telah tertinggal dalam tubuh Syarat Pengetahuan
Suzanne selama pada saat ceasar ketiga dan tetap Pelajar perlu mengetahui arti dari faktor manusia dan
didalam tubuh selama lebih dari dua tahun. memahami hubungan antara faktor-faktor manusia
dengan keselamatan pasien.
Sumber: Health Care Complaints CommissionAnnual
Syarat Kinerja 4
Report 1999–2000, New South WalesGovernment
(Australia), 2001:58. Pelajar perlu menerapkan pengetahuan mereka tentang
faktor manusia dalam lingkungan kerja medis.

111 Bagian B Topik 2. Mengapa Menerapkan Faktor Manusia Penting untuk Keselamatan Pasien
Kotak B.2.1 di bawah, yang diterbitkan oleh Australian Commission on Safety and Quality in Health Care, menjawab beberapa
pertanyaan dasar tentang faktor manusia dan hubungannya dengan pelayanan kesehatan.

Kotak B.2.1. Pertanyaan Dasar tentang Faktor Manusia dalam Pelayanan Kesehatan

Namun, sistem pelayanan kesehatan dapat dibuat lebih


Faktor Manusia dalam Pelayanan Kesehatan aman dengan mengenali potensi kesalahan, dan dengan
mengembangkan sistem serta strategi untuk belajar
Q. Apakah arti terminologi Faktor Manusia? dari kesalahan yang padaakhirnya dapat meminimalkan
A. Faktor manusia berlaku di mana pun manusia bekerja. terjadinya dan efek mereka.
Faktor manusia mengakui sifat universal falibilitas manusia.
Pendekatan tradisional untuk kesalahan manusia disebut Q. Apakah Mungkin Mengelola Faktor Manusia?
model "kesempurnaan" yang mengasumsikan bahwa jika A. Ya, manajemen faktor manusia melibatkan penerapan
pekerja cukup peduli, bekerja cukup keras, dan dilatih teknik proaktif yang ditujukan untuk meminimalkan dan
cukup baik, kesalahan akan dihindari. Pengalaman kami, belajar dari kesalahan. Budaya kerja yang mendorong
dan pakar internasional, mengatakan bahwa sikap ini pelaporan keselahan medis dalam pelayanan kesehatan
adalah kontra-produktif dan tidak berhasil. memungkinkan sistem pelayanan kesehatan dan
keselamatan pasien meningkat.
Q. Faktor Apa saja yang Terkait dengan Kajian Faktor
Manusia Industri penerbangan adalah contoh yang baik karena telah
Faktor manusia adalah disiplin yang berupaya menerapkan studi faktor manusia sebagai pendekatan
mengoptimalkan hubungan antara teknologi dan untuk meningkatkan keamanan. Sejak pertengahan 1980-
manusia, menerapkan informasi tentang perilaku manusia, an, industri penerbangan telah menggunakan falibilitas
kemampuan, keterbatasan, dan karakteristik lain untuk manusia sebagai faktor yang tak dapat dihindari dan,
mendesain alat, mesin, sistem, tugas, pekerjaan dan daripada menuntut kesempurnaan konstan yang tidak
lingkungan yang efektif, produktif, aman dan digunakan berkelanjutan dan menghukum kesalahan, industri ini
manusia dengan nyaman. telah merancang sistem untuk meminimalkan dampak
dari kesalahan manusia. Rekor keselamatan penerbangan
Q. Mengapa isu Faktor Manusia Penting dalam saat ini merupakan bukti keberhasilan pendekatan ini.
Pelayanan Kesehatan? meskipun rata-rata 10 juta penerbangan dan pendaratan
A. Masalah faktor manusia merupakan kontributor utama setiap tahun, terdapat kurang dari 10 kecelakaan fatal
kesalahan medis dalam pelayanan kesehatan. Dalam dalam setahun di seluruh dunia dalam penerbangan
pelayanan kesehatan dan industri berisiko tinggi lainnya, komersial sejak tahun 1965, dan banyak pola ini terjadi di
seperti industri penerbangan, faktor manusia dapat negara berkembang.
memberi konsekuensi serius dan kadang-kadang fatal.

Sumber: Human factors in health care. Australian Commission on Safety and Quality in Health Care, 2006 (http://www.health.
gov.au/internet/safety/publishing.nsf/Content/6A2AB719D72945A4CA2571C5001E5610/$File/humanfact.pdf; diakses 21
Februari 2011).

Faktor Manusia dan Ergonomi 5 keadaan yang berbeda. Kami mendefinisikan faktor
Istilah ergonomi dan faktor manusia digunakan untuk manusia sebagai: studi tentang semua faktor yang
menggambarkan interaksi antara individu di tempat membuatnya lebih mudah untuk melakukan pekerjaan
kerja, tugas yang ditangani, dan tempat kerja itu sendiri dengan cara yang benar.
Istilah-istilah ini dapat digunakan bergantian.
Definisi lain dari faktor manusia adalah studi tentang
Studi tentang faktor manusia adalah ilmu tersendiri yang keterkaitan antara manusia, alat dan peralatan yang
menggunakan banyak disiplin ilmu (seperti anatomi, mereka gunakan di tempat kerja, dan lingkungan di
fisiologi, fisika dan biomekanik) untuk memahami mana manusia bekerja [1].
bagaimana orang-orang melakukan tindakan dalam

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 112


Penerapan Pengatahuan Faktor Manusia Ahli faktor manusia membantu memudahkan
8
Seseorang dapat menerapkan pengetahuan faktor jangkauan penyedia layanan kesehatan secara luas
manusia di mana pun ia bekerja. Dalam pelayanan untuk melakukan yang terbaik saat merawat pasien.
kesehatan, pengetahuan tentang efek dari faktor Hal ini penting karena tujuan desain faktor
9
manusia dapat membantu kita untuk merancang proses manusia adalah untuk mengakomodasi semua
yang membuatnya lebih mudah bagi penyedia layanan orang yang menggunakan dan berinteraksi dengan
kesehatan melakukan pekerjaan mereka dengan benar. sistem. Hal ini berarti berpikir tentang masalah desain
Penerapan prinsip-prinsip faktor manusia ini sangat sistem tidak hanya dalam hal kerentanan pasien,
relevan dengan keselamatan pasien karena, tertanam kegelisahan anggota keluarga, pola istirahat, dokter yang
dalam disiplin faktor rekayasa manusia yang merupakan berpengalaman, tetapi juga pekerja pelayanan kesehatan
ilmu dasar keselamatan berpengalaman yang mungkin mengalami stres, lelah dan
tergesa-gesa melakukan prosedur medis.
Prinsip faktor manusia dapat membantu kita untuk
memastikan bahwa kita menggunakan resep yang aman Ahli faktor manusia menggunakan pedoman
dan praktik pengeluaran medis, berkomunikasi dengan berbasis bukti dan prinsip-prinsip untuk 10
baik dalam tim, dan secara efektif berbagi informasi merancang carauntuk memudahkah penyelesaian
dengan tenaga medis lainnya serta pasien. Tugas-tugas tugas medis secara lengkap dan aman seperti: 11
ini, pernah dianggap dasar, telah menjadi cukup rumit (i) persepan dan pemberian obat; (Ii) serah terima 12
sebagai akibat dari meningkatnya kompleksitas sistem informasi medis; (Iii) memindahkan pasien,
pelayanan kesehatan. Banyak dari pelayanan kesehatan iv) menandai pengobatan dan instruksi elektronik 13
bergantung pada tenaga medis dalam menyediakan lainnya; dan (v) menyiapkan obat. Jika tugas ini dibuat
pelayanan. Ahli faktor manusia percaya bahwa kesalahan mudah bagi praktisi kesehatan, maka para praktisi
dapat dikurangi dengan berfokus pada penyedia akan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang
layanan kesehatan dan mempelajari bagaimana mereka lebih aman. Tugas ini membutuhkan solusi desain yang
berinteraksi dan menjadi bagian dalam lingkungan mencakup perangkat lunak (sistem order terkomputerisasi
mereka. Penerapan prinsip-prinsip faktor manusia dapat dan program untuk mendukung pemberian obat),
membuat penyedia layanan kesehatan lebih mudah untuk perangkat keras (IV pompa), alat (pisau bedah, jarum
merawat pasien. suntik, tempat tidur pasien) dan tata letak fisik sesuai
wilayah kerja, termasuk pencahayaan yang tepat.
Prinsip faktor manusia dapat diterapkan dalam 6 Revolusi teknologi dalam pelayanan kesehatan telah
lingkungan dan industri seperti penerbangan, meningkatkan relevansi faktor manusia dalam kesalahan
manufaktur, dan militer yang juga telah menerapkan karena potensi bahaya yang besar ketika teknologi dan
pengetahuan faktor manusia untuk meningkatkan sistem perangkat pelayanan kesehatan salah penanganan[3].
dan layanan selama bertahun-tahun [2]. Pengetahuan tentang faktor manusia juga memungkinkan
pemahaman yang lebih baik dari dampak kelelahan pada
Pelajaran dan contoh dari industri lain menunjukkan manusia. Tenaga medisyang lelah lebih rentan terhadap
bahwa, dengan menerapkan prinsip-prinsip faktor penyimpangan memori dan kesalahan. Karena kelelahan
manusia-, kita dapat meningkatkan proses kerja dalam dapat mengganggu kinerja dan menghasilkan perubahan
pelayanan kesehatan. Sebagai contoh, suasana hati, kecemasan, depresi dan kemarahan [4, 5].
7
penyebab kesalahan medis banyak Jika seorang perawat harus bekerja secara shift tambahan
berhubungan dengan miskomunikasi antara karena kekurangan staf, maka salah dapat diprediksi
orang-orang dalam sistem dan tindakan mereka. Banyak bahwa perawat mengalami kurang tidur dan lebih rentan
orang berpikir bahwa kesulitan komunikasi antara membuat kesalahan.
anggota tim kesehatan terkait dengan fakta bahwa setiap
orang memiliki sejumlah tugas yang harus dilakukan Dalam arti luas, studi tentang faktor manusia
14
pada satu waktu. Penelitian rekayasa -faktor manusia menggabungkan interaksi manusia dan mesin
menunjukkan bahwa yang penting adalah bukan jumlah (termasuk desain peralatan) serta interaksi antar 15
tugas yang harus diselesaikan, tetapi sifat tugas-tugas. manusia, seperti komunikasi, kerja tim dan budaya
Seorang tenaga medis mungkin dapat menjelaskan organisasi. Rekayasa faktor manusia berusaha untuk
langkah-langkah dalam prosedur sederhana untuk pelajar mengidentifikasi dan mempromosikan kesesuaian antara
sambil dia melakukan prosedur itu, tetapi, dalam kasus orang dan lingkungan di mana mereka tinggal dan
yang rumit, dia mungkin tidak bisa melakukannya sambil bekerja, terutama dalam kaitannya dengan teknologi dan
berkonsentrasi menangani prosedur. Pemahaman tentang desain fisik elemen yang ada di lingkungan kerja mereka.
faktor manusia dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip faktor
manusia merupakan dasar disiplin keselamatan pasien [3].

113 Bagian B Topik 2. Mengapa Menerapkan Faktor Manusia Penting untuk Keselamatan Pasien
Bidang ini mengakui bahwa tempat kerja perlu dirancang Fakta bahwa kita dapat salah menanggapi situasi,
21
dan diselenggarakan untuk meminimalkan kemungkinan meskipun tidak berniat mengakibatkan keputusan
kesalahan dan dampak kesalahan. dan tindakan secara salah, akan mengakibatkan 22
pada kesalahan konyol - terlepas dari tingkat
Mengetahui bagaimana kelelahan, stres, pengalaman, kecerdasan, motivasi atau 23
16
komunikasi yang buruk, gangguan dan kewaspadaan. Dalam pengaturan pelayanan kesehatan,
pengetahuan dan ketrampilan yang tidak memadai 17 kita menggambarkan situasi ini sebagai kesalahan dan
mempengaruhi tenaga medis adalah penting karena kesalahan ini menimbulkan konsekuensi untuk pasien.
membantu kita untuk memahami karakteristik predisposisi
yang mungkin berhubungan dengan kecelakaan medis Berikut pertimbangan penting untuk mengenali 24
dan kesalahan medis. Dasar fundamental studi faktor karena mengingat bahwa membuat kesalahan
manusia berkaitan dengan masalah proses informasi adalah sesuatu yang tak bisa dielakkan. Dalam 25
manusia. Kita memperoleh informasi dari dunia di istilah sederhana, kesalahan adalah karena penurunan
sekitar kita, menafsirkan dan memahami dan kemudian kualitas otak. Reason [6] menjelaskankesalahan sebagai
menanggapinya. Kesalahan dapat terjadi kegagalan tindakan yang direncanakan untuk mencapai
pada setiap langkah dalam proses ini hasil yang diharapkan atau perbedaan antara apa yang
(lihat Topik 5). sebenarnya dilakukan dan apa yang seharusnya dilakukan.
T5

Manusia bukanlah mesin; mesin, ketika dipelihara dengan Keterkaitan Faktor Manusia dengan 26
baik, yang secara keseluruhan sangat dapat diprediksi dan Keselamatan Pasien
dapat diandalkan. Bahkan, dibandingkan dengan mesin, Penting bagi semua petugas kesehatan untuk menyadari
manusia tidak bisa ditebak dan tidak bisa diandalkan, dan situasi yang meningkatkan kemungkinan kesalahan bagi
kemampuan kita untuk memproses informasi terbatas manusia [7]. Sehingga sangat penting bagi pelajar dan staf
karena kapasitas memori kerja pun terbatas. Namun, junior berpengalaman lainnya untuk memahami hal ini
manusia sangat kreatif, sadar diri, imajinatif dan fleksibel juga.
dalam pemikiran mereka [6].
Sejumlah faktor mempengaruhi kinerja individu 27
Manusia juga mudah teralihkan, yang merupakan sebuah manusia, sehingga seseorang cendrung melakukan
28
kekuatan dan kelemahan. Kemampuan mudah beralih kesalahan. Dua faktor dengan dampak terbesar
membantu kita melihat ketika sesuatu yang tidak biasa adalah kelelahan dan stres. Ada bukti ilmiah yang kuat
terjadi. Kita dapat mengenali dengan sangat baik dan yang menghubungkan kelelahan dan gangguan kinerja
merespon situasi dengan cepat kemudian beradaptasi membuatnya menjadi faktor risiko tinggi terkait dengan
dengan situasi serta informasi baru. Namun, kemampuan keselamatan pasien [8]. Bekerja dalam waktu yang
kita yang mudah teralihkan ini juga menempatkan manusia berkepanjangan telah terbukti menghasilkan penurunan
rentan melakukan kesalahan. Karena ketika terganggu, kinerja yang sepadan dengan terkandungnya tingka
kita mungkin tidak memperhatikan aspek yang paling alkohol darah 0,05 mmol / l. Orang dengan tingkat alkohol
penting dari tugas atau situasi. Coba pikirkan ketikapelajar dalam darah sejumlah tersebut, di sejumlah negara
kedokteran mengambil sampel darah dari pasien. Sembari dilarang untuk mengendarai mobil[9].
melakukan proses membersihkan setelah mengambil
29
sampel darah, pasien di tempat tidur sebelah memanggil Hubungan antara stres dan kinerja juga telah
bantuan. Pelajar berhenti melakukan pekerjaannya dan dikuatkan melalui hasil penelitian. Sementara 30
membantu pasien itu. Ia lupa bahwa tabung darah belum tingkat stres yang tinggi adalah sesuatu yang sering
diberi label. Atau coba pikirkan ketika seorang apoteker dihadapi oleh setiap orang, penting untuk mengenali
yang mengambil pesanan obat melalui telepon terganggu tingkat stres rendah yang juga kontraproduktif. Karena
oleh rekan kerjanya yang mengajukan pertanyaan. Dalam tingakt stres yang rendah dapat menyebabkan kebosanan
situasi seperti itu, apoteker dapat salah mendengar suara dan kegagalan untuk melaksanakan tugas dantingkat
orang di ujung telepon sehingga salah memeriksa obat kewaspadaan yang kurang.
atau dosisnya sebagai akibat dari gangguan tersebut.
Industri penerbangan mensyaratkan pilot menggunakan
Otak kita juga dapat memainkan "trik" 18 19 sejumlah daftar. Periksa pribadi untuk memantau
kesalahan persepsi situasi, sehingga pendekatan kinerja yang mereka lakukan yang dapat
berkontribusi pada terjadinya kesalahan. 20 dengan mudah diadopsi oleh pekerja kesehatan.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 114


Semua petugas kesehatan harus mempertimbangkan mempunyai peralatan yang diperlukan untuk mendiagnosis,
menggunakan serangkaian strategi pengurangan kesalahan merawat dan menangani dengan pasien (misalnya unit
pribadi untuk memastikan bahwa mereka bekerja maksimal X-ray, pompa infus, pisau bedah listrik, tabung oksigen).
di tempat kerja. Pelajar akan banyak diminta untuk menggunakan
peralatan tersebut. Sekali lagi, penggunaan gambar dan
31
Singkatan IM SAFE ((illness, medication,stress, informasi tentang langkah-langkah untuk menyalakan dan
alcohol, fatigue, emotion) yang dikembangkan di industri mematikan alat dan membaca display akan membantu
penerbangan berguna sebagai teknik self assesment untuk pelajar menguasai keterampilan terkait dengan prosedur
menentukan apakah seseorang aman untuk bekerja ketika tersebut. Contoh baik dari penggunaan pengingat visual
mereka hadir di tempat kerja. (Alat ini dibahas lebih lanjut adalah penggunaan instruksi gambar bagi staf dan pasien
dalam Topik 5). T5 mengenai kebersihan tangan.

Menggunakan Pengetahuan Faktor 32 Meninjau dan Menyederhanakan Proses


Manusia dalam Praktik Medis Sederhana lebih baik. Pernyataan ini berlaku untuk semua
Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan pelajar untuk lapisan masyarakat, termasuk pelayanan kesehatan.
menggunaka pengetahuan mereka tentang faktor manusia Beberapa tugas pelayanan kesehatan telah menjadi
dalam praktik pelayanan pasien. begitu rumit ditambah dengan adanya potensi kesalahan,
diantaranya adalah prosedur serah terima pasien dan proses
Menerapkan Pemikiran Faktor Manusia dalam mengeluarkan pasien. Proses serah terima pasien dapat
Lingkungan Kerja Medis (10) disederhanakan dengan menerapkan strategi komunikasi
Pelajar dapat menerapkan kerangka pikir faktor manusia yang terarah, sehingga mengurangi kesalahan. Pelajar dapat
ketika memasuki lingkungan pengajaran klinis. Selain membantu menyederhanakan proses komunikasi dengan
itu, tips berikut dapat berguna untuk membatasi potensi mengulang kembali instruksi dan memastikan bahwa
kesalahan manusia. mereka memahami protokol yang digunakan. Jika tidak
ada protokol untuk serah terima pasien, misalnya, pelajar
Hindari Bergantung Pada Ingatan bisa bertanya bagaimana para tenaga medis yang berbeda
Untuk melakukan dengan baik dalam ujian, pelajar harus memastikan bahwa informasi yang komunikasikan diterima
mengingat banyak fakta-fakta dan informasi. Metode ini dan dipahami dengan benar dan bagaimana mereka yakin
bagus untuk ujian tetapi, ketika mengobati pasien, hanya pasien telah dirawat dengan benar, serta yakin bahwa pasien
mengandalkan memori dapat berbahaya, terutama jika atau pengasuh mereka telah menerima informasi yang
memungkinkan pasien menerima obat dan dosis yang. akurat dan tepat waktu.
Pelajar harus melihat gambar dan diagram langkah terkait
prosedur dan proses pengobatan. Melihat gambar atau Contoh lain dari proses penyederhanaan dapat mencakup:
diagram dapat mengurangi beban memori kerja, sehingga (i) membatasi obat yang tersedia untuk peresepan; (ii)
bisa membuat pelajar untuk fokus pada tugas yang membatasi jumlah dosis yang berbeda dari obat yang
ditangani, seperti memerika riwayat medis atau memberi tersedia; dan (iii) menjaga persediaan obat sering diberikan
obat yang tepat. untuk pasien.

Hal ini adalah alasan utama mengapa protokol sangat Menstandarkan Prosedur dan Proses
penting dalam pelayanan kesehatan karena mengurangi Bahkan pelajar yang bekerja di satu fasilitas dapat
ketergantungan pada memori. Di sisi lain, terlalu banyak mengamati setiap departemen atau klinik melakukan hal-hal
protokol yang diterapkan tidak akan membantu, terutama tertentu yang berbeda. Hal ini berarti bahwa mereka harus
jika protokol tidak diperbarui secara tepat waktu atau tidak mempelajari kembali bagaimana hal tersebut dilakukan
berbasis bukti. Pelajar harus bertanya tentang protokol ketika pindah ke bidang yangbaru. Fasilitas pelayanan
utama yang digunakan dalam pengaturan klinis di mana kesehatan memiliki standar cara mereka melakukan hal-hal
mereka bekerja, sehingga mereka dapat familiar dengan (jika perlu) untuk membantu staf medis dengan mengurangi
protokol tersebut. Penting untuk memeriksa kapan protokol ketergantungan staf medis pada memori, yang dapat
terakhir kali dikaji ulang. Mencari tahu lebih lanjut tentang meningkatkan efisiensi dan menghemat waktu. Formulir
proses protokol diperbarui yang efektif, protokol harus pembebasan pasien dari prosedur medis, konvensi resep dan
menjadi dokumen hidup. jenis peralatan semua dapat dibakukan dalam rumah sakit, di
daerah atau bahkan negara secara keseluruhan.
Membuat Segala Sesuatu Terlihat
Pelajar akan mengamati bahwa banyak bangsal dan klinik

115 Bagian B Topik 2. Mengapa Menerapkan Faktor Manusia Penting untuk Keselamatan Pasien
Secara Rutin Menggunakan Daftar Periksa pengetahuan itu untuk praktik medis. Undanglah
Penggunaan daftar periksa telah berhasil diterapkan profesional yang cocok untuk memberikan kuliah tentang
di banyak bidang usaha manusia, seperti belajar untuk pengetahuan dasar dan menggunakan studi kasus
ujian, bepergian dan belanja. Menurut publikasi terbaru kesehatan dalam presentasi mereka.
dari hasil riset yang yang diselenggarakan oleh WHO
yang dimuat dalam New England Journal of Medicine Kegiatan Individu dan Kelompok Kecil
mengenai penggunaan daftar periksa operasi yang aman Instruktur dapat memilih untuk menggunakan latihan
[11], menyatakan bahwa penggunaan daftar periksa sudah praktis yang mengeksplorasi faktor manusia dengan
umum dilakukan di banyak kegiatan pelayanan kesehatan. mempertimbangan penggunaan peralatan klinis yang
Pelajar harus terbiasa menggunakan daftar periksa dalam umum. Contoh baik dan buruk yang menggambarkan
praktik mereka, terutama ketika ada cara berbasis bukti prinsip-prinsip faktor manusa dapat ditemukan di setiap
dalam memilih atau melaksanakan pengobatan. dan setiap lingkungan klinis. Selain itu, instruktur dapat
meminta pelajar untuk mengkaji dampak dari faktor
Mengurangi ketergantungan Pada Kewaspadaan manusia pada bidang non klinis, seperti kehidupan pribadi
Manusia cepat terganggu dan bosan jika ada tidak banyak mereka, hubungan di sekolah dan pekerjaan masa lalu.
terlibat dalam peristiwa. Pelajar harus waspada terhadap
potensi kesalahan saat mereka terlibat dalam aktivitas Contoh:
berulang, rutin dan panjang. Dalam situasi seperti itu, 1. Mintalah pelajar untuk memeriksa peralatan di
sebagian besar dari kita akan cenderung kurang waspada berbagai bagian dari fasilitas di mana mereka bekerja
ketika menangani tugas, terutama jika kita dalam keadaan (misalnya unit rehabilitasi, gawat darurat, klinik, unit
lelah. Upaya untuk tetap fokus akan gagal di beberapa pelayanan intensif (ICU), departemen radiologi,
titik. farmasi, operasi gigi). Bagian mana yang
menggunakan peralatan medis paling banyak? Apa
Ringkasan 33 34 bahaya yang berkaitan dengan penggunaan satu
Singkatnya, pelajaran dari studi tentang faktor manusia bagian dari peralatan untuk mengobati beberapa
dalam industri lain relevan dengan keselamatan pasien pasien? Apakah peralatan medis tersebut terawat?
di semua lingkungan pelayanan kesehatan. Studi ini Bagaimana faktor manusia mempengaruhi efektifitas
termasuk memahami interaksi dan hubungan timbal balik dan fungsi keamanan dari peralatan?
antara manusia, alat alat dan mesin yang mereka gunakan. Dalam berbagai bagian peralatan medis yang dianalisa
Memahami kesalahan dan berbagai kemampuan manusia oleh pelajar, pertimbangkan hal berikut:
menanggapi situasi tertentu adalah penting untuk • Seberapa mudah untuk menghidupkan dan
mengetahui bagaimana penerapan prinsip-prinsip faktor mematikan peralatan medis tersebut?
manusia dapat meningkatkan pelayanan kesehatan. • Seberapa mudah untuk menggunakan peralatan
medis tersebut?
Format dan Startegi Pengajaran • Apakah pelajar senior pelajar, dosen dan teknisi
Topik ini mungkin akan sangat baru bagi kebanyakan kesulitan untuk mengetahui bagaimana menggunakan
orang, sehingga mungkin ide yang baik untuk pertama peralatan?
hadir sebagai topik yang berdiri sendiri. Topik ini
memberikan kesempatan untuk mengajar imajinatif dan 2. Pertimbangkan penggunaan praktis alarm.
kreatif dalam lingkungan klinis dan idealnya diajarkan • Seberapa sering alarm pada berbagai macam
menggunakan latihan praktis daripada kuliah didaktik. peralatan digunakan?
Banyak staf pengajar tidak akan akrab dengan daerah • Seberapa sering alarm diabaikan?
ini dan mungkin ingin melibatkan guru dari fakultas lain • Apa yang terjadi ketika alarm ditangguhkan dan
seperti teknik atau psikologi. Fakultas ini mungkin memiliki berapa lama?
ahli di bidang teknik faktor manusia yang akan mampu • Apakah mematikan alarm secara otomatis atau
memberikan kuliah pengantar dari prinsip-prinsip. apakah ada pendekatan sistematis untuk menemukan
penyebabnya?
Kuliah untuk Pengantar Umum
Karena topik ini merupakan pengetahuan baru bagi 3. Pertimbangkan bagaimana desain sebuah peralatan
pelajar maka lebih tepat untuk mengundang seorang berhubungan dengan keselamatan. Misalnya,
ahli faktor manusia untuk memberikan kuliah tentang bagaimana mudah untuk memprogram pompa infus
prinsip-prinsip yang mendasari. Para ahli di faktor manusia tertentu dengan benar?
adalah ahli disiplin teknik atau psikologi. Beberapa disiplin • Bahaya Apa yang terkait dengan menggunakan lebih
ilmu ini telah mengaitkan pelayanan kesehatan pada dari satu jenis pompa infusdi area kerja / fasilitas yang
bidang mereka. Mungkin saja ada seorang dokter yang sama?
telah mempelajari faktor-faktor manusia dan menerapkan

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 116


4. Desainlah Daftar Periksa untuk melakukan prosedur Studi Kasus
klinis yang penting. Kasus berikut menggambarkan bagaimana kelelahan dapat
Gunakan metode investigasi untukmengkaji masalah faktor membahayakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
manusia dalam kesalahan medis. (lihat Topik 5: Belajar dari pekerja medis..
Kesalahan untuk mencegah melukai pasien).

Perawat: Terlalu Lelah Untuk Berpraktik Aman? salah, waktu pemberian obat yang salah atau sama sekali tak
memberikan pengobatan kepada pasien.
Selasa, July 20, 2004
Kesalahan medis dan prosedur yang hampir salah meningkat
Berita. Apakah benar dokter bekerja sama baik dengan terjadi ketika pergeseran waktu kerja perawat melebihi 12
perawat: Perawat yang secara rutin bekerja lama, seringkali jam per hari, ketika minggu kerja mereka melebihi 40 jam
durasi kerja tak terduga, seperti pergeserann jam kerja yang atau ketika mereka bekerja lembur yang tidak direncanakan
melebihi 12 jam, membuat lebih banyak kesalahan daripada pada akhir pergeseran waktu kerja biasa. "Perawat tidak
mereka yang bekerja dengan jam kerja yang lebih sedikit. berbeda dari kelompok pekerjaan lain" kata Rogers. "Ketika
Itulah kesimpulan dari sebuah penelitian yang didanai mereka bekerja lebih lama, risiko kesalahan meningkat."
pemerintah federal dalam edisi Juli / Agustus jurnal Health
Affairs. Penelitian ini adalah salah satu yang pertama untuk Akibat pada Pasien. Seperti penelitian sebelumnya, yang
menguji hubungan antara kesalahan medis dan kelelahan satu ini tidak berusaha untuk menghubungkan kesalahan
antara perawat yang bertugas, yang memberikan besar langsung dengan bahaya pada pasien. Sebuah studi
pelayanan langsung kepada pasien di rumah sakit. sebelumnya yang dilakukan di Pennsylvania menemukan
bahwa menambahkan tugas pembedahan pasien sebagai
Penelitian. Ann Rogers, Professor University of Pennsylvania beban kerja perawat meningkatkan peluang pasiennya 'mati
School of Nursing, dan rekan-rekannya mempelajari 393 atau menderita komplikasi serius.
perawat yang bekerja penuh waktu di rumah sakit di seluruh
negeri. Hampir semua adalah perempuan dan sebagian Dan Lebih Jauh. Kekhawatiran tentang prevalensi kesalahan
besar berkulit putih, setengah baya, yang dipekerjakan oleh medis dan efek kelelahan pada dokter magang telah
rumah sakit kota besar dan memiliki pengalaman lebih dari menyebabkan aturan baru dalam beberapa spesialisasi
satu dekade. Selama dua minggu, setiap perawat dicatata yang membatasi waktu kerja mereka dalam seminggu
rincian jam kerjanya nya, waktu istirahat dan kesalahan adalah 80 jam dan pergeseran waktu kerja maksimum
yang dilakukan. Secara keseluruhan, peneliti menemukan 24 jam. Beberapa negara sedang mempertimbangkan
terjadinya 199 kesalahan dan 213 prosedur yang hampir memberlakukan batas pergeseran perawat, yang telah
salah terdeteksi, biasanya oleh perawat sendiri. Kebanyakan diperpanjang dalam dekade terakhir karena pengurangan
kesalahan atau prosedur yang hampir salah terkait dengan jumlah oleh rumah sakit serta kurangnya jumlah petugas
pemberian obat-obatan, termasuk obat yang salah, dosis medis secara nasional.
yang salah, pasien yang salah, metode pemberian yang

Sumber: Goodman SG. Nurses: too tired to be safe? Washington Post. Tuesday, 20 July 2004. © 2004 The Washington Post
Company

Aktivitas Pekerja Kesehatan yang Kurang Tidur


- Mintalah pelajar untuk membaca artikel yang diterbitkan Setelah menyelesaikan shift kerja 36 jam dia di sebuah pusat
di Washington Post dan merefleksikan kemungkinan medis yang besar akademik, seorang pekerja medis tahun
faktor yang berhubungan dengan perawat lelah. pertama masuk ke mobil nya untuk pulang.

117 Bagian B Topik 2. Mengapa Menerapkan Faktor Manusia Penting untuk Keselamatan Pasien
Saat perjalanan, pekerja medis tertidur dan menghantam Karena gejalanya tetap bertahan, Sandra memutuskan
sebuah mobil yang dikemudikan oleh seorang wanita 23 untuk mencari pendapat kedua dan pergi mengunjungi
tahun yang menderita cedera kepala dan meninggalkan dokter kandungan yang berbeda. Dokter kandungan
cacat permanen. kedua menyarankan Sandra untuk menjalani
pemeriksaan di bawah anestesi dan dilatasi dan kuretase.
Wanita yang terluka (penggugat) mengajukan gugatan Dokter kandungan kedua menelepon dokter kandungan
malpraktik medis terhadap pusat medis, menyatakan pertama setelah menemukan swab tertinggal pada
bahwa pusat "tahu, atau seharusnya tahu, bahwa pekerja bagian luka episiotomi.
medis telah bekerja 34 dari total 36 jam, dan pusat media
seharusnya tahu, pekerja medis sudah lelah karena Aktivitas
berlebihan bekerja dan meninggalkan rumah sakit - Jika mengajar pelajar ke pelayanan, tanyalah tentang
dengan gangguan karena kekurangan tidur. peran perawat dalam ruang operasi, terutama
dalam kaitannya dengan swab yang tertinggal
Pertanyaan selama prosedur medis. Tanyalah tentang proses
• Apakah Anda mengalami situasi yang sama dengan untuk menetapkan faktor yang mendasari yang
rekan-rekan Anda atau rekan kerja kesehatan lainnya? mungkin terkait dengan kecelakaan medis medis.

• Jika Anda mengalami situasi yang sama, bagaimana Sumber: WHO Patient Safety Curriculum Guide for
Anda akan menyarankan pekerja ini setelah Medical Schools expert consensus group. Case supplied
menyelesaikanshift kerja 36 jam? by Ranjit De Alwis, Senior Lecturer, International Medical
University, Kuala Lumpur, Malaysia.
• Apakah Anda setuju bahwa pusat medis bertanggung
jawab untuk luka yang diderita oleh wanita? Perubahan Praktik Rutin Tanpa Memperhatikan Tim
Pelayanan Kesehatan
• Tindakan apa yang akan Anda sarankan untuk Kasus ini menggambarkan pengaruh faktor manusia pada
pmencegah insiden serupa terjadi? keselamatan pasien. Kejadian ini mencerminkan kurangnya
komunikasi dalam tim klinis dan kegagalan untuk
Sumber: Case supplied by Professor Armando C. mengikuti protokol pengobatan yang disepakati sehingga
Crisostomo, Division of Colorectal Surgery, Department mengarah pada terganggunya pelayanan pasien.
of Surgery, University of the Philippines Medical College/
Philippines General Hospital, Manila, The Philippines. Maria adalah seorang dokter gigi dengan spesialisasi
pelayanan saluran akar. Maria biasanya melakukan
Alat Medis Tertinggal Setelah Prosedur Episiotomi prosedur pelayanan secara keseluruhan dalam satu sesi,
Kasus ini mennggambarkan kegagalan protokol yang merupakan fakta yang diketahui oleh tim gigi nya.
pemeriksaan dalam ruang operasi Suatu hari, dia merasa sakit saat melakukan prosedur
pelayanan saluran akar molar atas pasien. Karena dia
Sandra, seorang wanita 28 tahun, berkonsultasi dan tidak merasa baik, ia memutuskan untuk tidak mengisi
mengeluh ke dokter kandungan karena selama tiga hari saluran akar gigi dan meninggalkan tugas ini untuk janji
keputihannya berbau busuk. Sandra telah melahirkan lain. Maria tidak menjelaskan situasi kepada asisten
seorang bayi laki-laki 10 hari sebelumnya. Dia menjalani dokter gigi. Pada saat yang sama, asisten gigi tidak
prosedur episiotomi selama proses persalinan. Dokter membubuhi keterangan kebutuhan untuk sesi pelayanan
kandungan yang memeriksa menduga ada infeksi saluran akar baru.
saluran kemih dan meresepkan antibiotik selama lima
hari. Maria lupa tentang kasus ini. Pasien ditindaklanjuti
pelayanan gigi dengan dokter gigi lain dan, karena
Sandra kembali mengunjungi dokter kandungan riwayat kasus itu tidak cukup didokumentasikan, dokter
seminggu kemudian dengan gejala yang sama. Dia telah gigi lain tidak khawatir tentang pelayanan saluran akar
menghabiskan obat antibiotik. Pemeriksaan vagina yang belum selesai. Dokter gigi lain kemudian mengisi
mengungkapkan ada pelembekan pada bagian tubuh rongga gigi tanpa memperhatikan bahwa saluran akar
episiotomi dan ada beberapa pembengkakan. Dokter belum terisi.
kandungan melihat catatan kasus Sandra secara detail,
terutama pada catatan yang berkaitan dengan proses Tiga bulan kemudian, pasien kembali dengan luka yang
kelahiran dan jumlah pembengkakan. Hasil dokumentasi parah di dekat akar gigi dengan peradangan. Pada saat
catatan kasus telah diverifikasi oleh seorang perawat itu, pasien perlu untuk mendapatkan obat antibiotik
kedua. Sehingga tambahan antibiotik diresepkan. sebelum penggalian molar.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 118


Pertanyaan Artikel ini tersedia gratis di World Wide Web dan
- Nominasikan beberapa faktor yang mungkin telah memberikan penjelasan dasar dari faktor manusia dan
berkontribusi terhadap dokumentasi lengkap dari relevansi mereka untuk keselamatan pasien.
pengobatan yang tidak lengkap.
- Faktor-faktor apa mungkin yang menyebabkan Mistake-proofing design
dokter gigi lain pada pelayanan berikutnya gagal untuk Grout J. Mistake-proofing the design of health careprocesses
menganalisa saluran akar gigi yang tak terisi? (prepared under an IPA with BerryCollege). AHRQ
- Diskusikan tanggung jawab anggota tim yang publication no. 070020. Rockville, MD, Agency for
berbeda (di bidang praktik Anda) yang berkaitan Healthcare Research and Quality, May 2007
dengan merekam pembukuan dan dokumentasi. (http://www.ahrq.gov/qual/mistakeproof/mistakeproofing.
pdf; diakses pada 18 Januari 2011).
Sumber: Case supplied by Shan Ellahi, Patient Safety
Consultant, Ealing and Harrow Community Services, Health-care workers fatigue
National Health Service, London, UK. Berlin L. Liability of the sleep deprived resident.American
Journal of Roentgenology, 2008;190:845-851.
Menilai Pengetahuan dari Topik Ini
Berbagai strategi penilaian yang cocok untuk digunakan Referensi
dengan topik ini, termasuk soal pilihan ganda, esai, BAQ 1. Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS, eds. To err is
pendek, CBD, dan self assesment. Mintalah pelajar atau human: building a safer health system.Washington, DC,
sekelompok pelajar memimpin diskusi kelompok kecil Committee on Quality of Health Care in America,
terkait masalah faktor manusia di bidang klinis yang Institute of Medicine, National Academies Press, 1999.
berguna untuk memperoleh pemahaman mereka. Jika 2. Cooper N, Forrest K, Cramp P. Essential guide togeneric
pelajar belajar di tempat praktik, mintalah agar mereka skills. Malden, MA, Blackwell, 2006.
mengamati bagaimana teknologi digunakan dan apa 3. National Patient Safety Education Framework, sections 4.2
langkah-langkah persiapan yang dilakukan untuk melatih and 4.5
pekerja kesehatan dalam menggunakannya. (http://www.health.gov.au/internet/safety/publishing
nsf/Content/C06811AD746228E9CA2571
Mengevaluasi Pengajaran dari Topik Ini C600835DBB/$File/framework0705.pdf;diakses pada 21
Evaluasi ini penting dalam meninjau bagaimana sesi Februari 2011).
pengajaran dilakukan dan bagaimana perbaikan dapat 4. Pilcher JJ, Huffcutt AI. Effects of sleep deprivation on
dilakukan. Lihat Panduan Pengajar (Bagian A) untuk performance: A meta-analysis. Sleep, 1996, 19:318
ringkasan prinsip evaluasi yang penting. 5. Weinger MB, Ancoli-Israel S. Sleep deprivation and
clinical performance . Journal of the AmericanMedical
Sumber Materi Association, 287:955-7 2002.
6. Runciman W, Merry A, Walton M. Safety andethics in
Patient safety healthcare: a guide to getting it right, 1sted. Aldershot,
National Patient Safety Education Framework, sections4.2 and UK,Ashgate Publishing, 2007.
4.5 7. Vincent C. Clinical risk management–enhancingpatient
(http://www.health.gov.au/internet/safety/publishing.nsf/ safety. London, British Medical JournalBooks, 2001.
Content/C06811AD746228E9CA2571C600 835DBB/$File/ 8. Flin R, O’Connor P, Crichton M. Safety at thesharp end: a
framework0705.pdf: diakses pada21 Februari 2011). guide to nontechnical skills. Aldershot,UK, Ashgate
Publishing Ltd, 2008.
Clinical human-factors group 9. Dawson D, Reid K. Fatigue, alcohol and performance
http://www.chfg.org; diakses pada 18 Januari 2011.This site impairment. Nature, 1997, 388:235–237.
has a PowerPoint presentation clearly explaining human
factors.

Human factors in health care. Australian Commissionon


Safety and Quality in Health Care, 2006
(http://www.health.gov.au/internet/safety/publishing.nsf/Co
ntent/6A2AB719D72945A4CA2571C50
01E5610/$File/humanfact.pdf; diakses pada 21 Februari
2011).

Gosbee J. Human factors engineering and patient safety.


Quality and Safety in Health Care, 2002, 11:352-354.

119 Bagian B Topik 2. Mengapa Menerapkan Faktor Manusia Penting untuk Keselamatan Pasien
10. Carayon P. Handbook of human factors andergonomics
n health care and patient safety.Mahwah, NJ, Lawrence
Erlbaum, 2007.
11. Haynes AB et al. A surgical safety daftar periksa to
reduce morbidity and mortality in a global population.
New England Journal of Medicine, 2009, 360:491-499.

Slide untuk Topik 2: Mengapa Menerapkan


Faktor Manusia Penting untuk Keselamatan
Pasien
Kuliah didaktik bukan cara terbaik untuk mengajarkan
pelajar tentang keselamatan pasien, tapi topik tertentu
berisi beberapa prinsip-prinsip teoritis yang harus dipahami
pelajar. Anda dapat mengundang seorang insinyur
atau psikolog yang ahli dalam faktor manusia untuk
memberikan gambaran dari faktor manusia. Jika metode
kuliah digunakan, maka lebih baik untuk merencanakan
interaksi pelajar dan diskusi selama kuliah. Menggunakan
studi kasus adalah salah satu cara untuk menghasilkan
diskusi kelompok. Ahli faktor manusia dapat memberikan
contoh-contoh dari industri lain, seperti penerbangan
dan transportasi. Jika contoh-contoh ini digunakan,
sediakan juga contoh yang relevan dengan pelayanan
kesehatan sehingga pelajar dapat melihat bagaimana
teori berlaku. Cara lain adalah dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada pelajar tentang berbagai
aspek pelayanan kesehatan yang akan memberikan solusi
atas masalah yang terkandung dalam topik ini. Slide untuk
Topik 2 dirancang untuk membantu instruktur dalam
menyampaikan kuliah terkait topik ini. Slide dapat diubah
agar sesuai dengan lingkungan dan budaya lokal. Instruktur
tidak harus menggunakan semua slide dan yang terbaik
adalah untuk menyesuaikan slide pada bidang yang
tercakup dalam sesi pengajaran

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 120


Topik 3
Memahami Sistem dan Efek
Kompleksitasnya terhadap
Pelayanan Kesehatan pada Pasien
Pasien diberi Pengobatan Solutif yang Salah lima bulan mereka tidak memesan dengan benar dan
memasok zat itu di ruang operasi dengan takaran 5 ml
Jacqui telah menjalani prosedur eksplorasi disebut botol 60% Conray 28 dengan 10% fenol. Padahal pada
endoscopic retrograde cholangio pancreatography label jelas menyatakan "penggunaan zat ini di bawah
(ERCP) di sebuah rumah sakit besar untuk mengatasi pengawasan ketat substansi - zat caustic dan botol dosis
diagnoasa kandung empedu nya. Dengan dibius tunggal. Seorang perawat akhirnya melakukan kesalahan,
menggunakan anestesi umum, endoskopi dimasukkan yang terlewat dari pengawasan departemen farmasi serta
ke dalam mulutnya melalui kerongkongan ke duodenum. staf medis lainnya.
Kanula dimasukkan melalui endoskopi ke dalam saluran
empedu dan media berwarna kontras dimasukkan Cara obat tersebut dipesan, disimpan, dikirim ke ruang
sehingga bisa dilakukan prosedur sinar-X. operasi dan metode untuk memastikan bahwa obat yang
benar diberikan kepada pasien melibatkan beberapa
Dua bulan kemudian, Jacqui diberitahu bahwa dia langkah sehingga ada banyak celah kesalahan yang bisa
adalah salah satu dari 28 pasien yang telah disuntik terjadi. Memahami kompleksitas sistem perlu untuk
dengan media kontras yang mengandung zat korosif, memahami di mana dan bagaimana setiap komponen
fenol. Departemen farmasi biasanya memesan 20 ml langkah medis dilakukan.
botol Conray 280. Namun, untuk jangka waktu sekitar

Sumber: Report on an investigation of incidents in the operating theatre at Canterbury Hospital 8 Februari – 7 June 1999, Health
Care Complaints Commission, Sydney, New South Wales, Australia. September 1999:1–37 (http://www.hccc.nsw.gov.au/
Publications/Reports/default.aspx; diakses pada18 Januari 2011).

Pengantar - Mengapa Pertimbangan 1 Dapat diartikan bahwa pasien bergantung


Sistem Penting dalam Keselamatan Pasien pada sistem pelayanan [1]. Menjadi tenaga
Pelayanan kesehatan jarang dilakukan medis yang berpraktik aman memerlukan
oleh individu tunggal. Pelayanan yang aman pemahaman tentang interaksi yang kompleks
dan efektif tergantung tidak hanya pada dan hubungan yang terjadi dalam pelayanan
pengetahuan, keterampilan dan perilaku pekerja kesehatan. Kesadaran seperti itu, misalnya, dapat
pada garis depan, tetapi juga bergantung pada membantu para praktisi mengidentifikasi peluang
bagaimana para pekerja bekerja sama dan terjadinya kesalahan yang dapat merugikan
berkomunikasi dalam lingkungan kerja, yang pasien dan klien dan mengambil langkah-langkah
biasanya merupakan bagian dari organisasi yang untuk mencegah kesalahan terjadi. Topik ini
lebih besar. Dengan kata lain, keselamatan pasien adalah tentang sistem kesehatan; bagaimana
bergantung pada banyak orang yang melakukan mengurangi kesalahan dibahas secara rinci dalam
hal yang benar pada waktu yang tepat. Topik 5.

121 Bagian B Topik 3. Memahami Sistem dan Efek Kompleksitasnya terhadap Pelayanan Kesehatan pada Pasien
Kata Kunci ditugaskan mengunjungi bangsal pasien yang berbeda,
Sistem, Sistem yang kompleks, High Reliability Organization departemen dan klinik yang berbeda pula sehingga pelajar
(HRO) familiar dengan cara kerja bidang dan disiplin medis. Pada
akhirnya, pelajar kemudian dapat melupakan persoalan
2
Tujuan Belajar sistem yang sebenarnya.
Memahami bagaimana berpikir dalam sistem dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan dan mencegah Sebuah sistem yang kompleks adalah salah satu
6
terjadinya peristiwa yang merugikan pasien. di mana ada begitu banyak bagian berinteraksi
yang sulit, meskipun tidak mustahil untuk 7
Hasil Belajar: Pengetahuan dan Kinerja memprediksi perilaku sistem berdasarkan
8
pengetahuan pada bagian komponennya [3].
3
Syarat Pengetahuan Pemberian pelayanan kesehatan sesuai dengan definisi
Pelajar harus mampu menjelaskan pengertian sistem dan sistem yang kompleks, terutama pada fasilitas medis yang
sistem yang kompleks yang berkaitan dengan pelayanan lebih besar. Fasilitas besar biasanya terdiri dari banyak
kesehatan dan mengapa pendekatan sistem untuk bagian berinteraksi, termasuk manusia (pasien dan staf ),
keselamatan pasien lebih unggul dibandingkan dengan infrastruktur, teknologi dan petugas terapeutik. Berbagai
pendekatan tradisional. cara bagian-bagian dari sistem berinteraksi satu sama lain
dan cara bagian-bagian tersebut bertindak secara kolektif
4
Syarat Kinerja akan tampak sangat kompleks dan bermacam-macam [3].
Pelajar harus mampu menjelaskan unsur-unsur sistem
pelayanan kesehatan yang aman Oleh karena itu, semua tenaga medis harus memiliki
pemahaman tentang sifat kompleksitas dalam pelayanan
Apa yang pelajar perlu ketahui tentang sistem kesehatan, karena penting untuk mencegah kecelakaan
dalam pelayanan kesehatan: menjelaskan medis dan membantu menganalisa situasi jika terjadi
apa yang dimaksud dengan istilah sistem dan ganjalan dalam proses kerja sistem medis. (Hal ini dibahas
sistem yang kompleks yang berkaitan dengan secara lebih rinci dalam Topik 5.) Jika tidak, akan ada
pelayanan kesehatan kecenderungan untuk menyalahkan hanya individu yang
terlibat langsung dalam situasi medis, tanpa menyadari
Apa itu Sistem? 5 bahwa ada banyak faktor penyebab lainnya. Pelayanan
Sistem kata adalah istilah yang luas yang digunakan untuk kesehatan merupakan sistem yang kompleks karena [3]:
menggambarkan kumpulan dari dua atau lebih bagian • Keragaman tugas yang terlibat dalam penyampaian
yang berinteraksi atau "kelompok yang saling bergantung pelayanan pasien;
dan membentuk kesatuan yang utuh" [2]. • Ketergantungan penyedia layanan kesehatan pada satu
tenaga medis dengan yang lain;
Pelajartenaga medis akan terbiasa dengan konsep sistem • Keragaman pasien, dokter dan staf lainnya;
dalam konteks sistem biologis dan organik. Sistem organik • Luasnya hubungan antara pasien, perawat, penyedia
termasuk satu sel organisme yang lebih kompleks atau layanan kesehatan, staf pendukung, administrator,
seluruh populasi. Sistem ini dalam keadaan terus menerus keluarga dan anggota masyarakat;
melakukan pertukaran informasi baik secara internal • Kerentanan pasien;
maupun eksternal. Proses terus menerus memasukkan • Variasi dalam tata letak fisik lingkungan klinis;
informasi, transformasi internal, memberikan hasil • Beraneka ragam atau kurangnya peraturan;
dan umpan balik adalah karakteristik dari sistem ini. • Penerapan teknologi baru;
Karakteristik yang sama berlaku untuk beberapa sistem • Keragaman jalur pelayanan dan organisasi yang terlibat;
yang membentuk pelayanan kesehatan, serta sistem • Peningkatan spesialisasi profesional medis yang
pelayanan kesehatan secara keseluruhan. memungkinkan jangkauan yang lebih luas dari
pelayanan pada pasien, juga memberikan lebih banyak
Sistem yang Kompleks kesempatan terjadinya kesalahan medis.
Ketika pelajar pertama kali memasuki institusi klinis
dengan organisasi besar, mereka sering kewalahan dengan Pelajar yang merawat pasien akan lebih cepat memahami
kompleksitas jumlah penyedia layanan kesehatan yang bahwa setiap pasien membutuhkan pelayanan dan
besar, tenaga medis yang bekerjasama, spesialisasi klinis, pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi khusus dan
keragaman pasien, departemen yang berbeda, karakteristik keadaan pasien tersebut. Seorang pelajar dapat dengan
yang berbeda, dan lainnya. Pelajar mengamati lalu cepat melihat bahwa ketika semua layanan kesehatan
bereaksi terhadap fasilitas pelayanan kesehatan sebagai individual digabungkan, mereka membentuk sistem
suatu sistem.Pelajar dapat memahami sistem tersebut pelayanan. Banyak layanan kesehatan tampil sebagai
kacau dan tak terduga, dan mereka akan kebingungan bangunan sistem, orang, proses, meja, peralatan, telepon.
untuk beradaptasi dengan lingkungan. Kemudian, pelajar

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 122


Namun tanpa adanya pemahaman dari orang-orang Pendekatan sistem mengharuskan kita untuk melihat
yang terlibat tentang tujuan umum interaksi dalam pelayanan kesehatan sebagai sistem keseluruhan,
sistem, sistem tidak akan beroperasi secara terpadu. dengan segala kompleksitas dan saling ketergantungan,
Setiap individu dalam sistem lah yang mengikat dan pergeseran fokus dari individu ke organisasi. Hall ini
memelihara sistem. memaksa kita untuk menghindari budaya menyalahkan
individu dan bergeser pada metode pendekatan sistem.
Pemahaman tentang sistem pelayanan kesehatan Menggunakan pendekatan sistem, seorang profesional
menuntut pelajar untuk berpikir di luar profesi yang yang bekerjasama akan dapat memberitahu penyedia
mereka geluti. Agar sistem bekerja secara efektif, utama layanan kesehatan yang mungkin ada masalah
dokter, perawat, apoteker, bidan, dan tenaga kesehatan dalam pemenuhan perintah prosedur medis dengan
lainnya perlu memahami peran dan tanggung jawab segera karena bersaing dengan tuntuan medis lainnya.
masing-masing. Fungsi dari sistem juga memerlukan Penyedia utama layanan kesehatan dan para tenaga
pemahaman atas efek kompleksitas pada pelayanan medis dapat bekerjasama untuk menemukan solusi
pasien dan organisasi yang kompleks, seperti pelayanan atas masalah ini, sehingga dapat memprediksi dan
kesehatan, kerentanan terhadap kesalahan. Misalnya, menghindari masalah di kemudian hari.
sampai saat ini, ada ratusan layanan yang diberikan
kepada pasien di rumah sakit sebagai pelayanan yang Singkatnya, pendekatan sistem memungkinkan
berbeda yang terpisah antar satu dengan lainnya. kita untuk menguji faktor-faktor organisasi yang
Pekerjaan dokter terpisah dari perawat, apoteker dan berkontribusi pada disfungsional pelayanan kesehatan
ahli fisioterapi. Unit dan departemen juga dilihat sebagai dan kecelakaan / kesalahan (kurangnya proses,
entitas yang berbeda. kurangnya desain yang jelas, kerja sama tim yang
buruk, pembatasan keuangan dan faktor kelembagaan)
Jika departemen gawat darurat tidak dapat menangani daripada fokus pada individu yang terkait dengan
pasien cukup cepat, kita mengira bahwa dengan kesalahan. Jenis pendekatan juga membantu kita untuk
mengobati luka secara cepat tanpa memperhatikan menghindari budaya menyalahkan menuju pemahaman
layanan lain yang berhubungan dengan itu bisa dan meningkatkan transparansi proses pelayanan
memecahkan masalah. Tapi, mungkin saja departemen daripada berfokus hanya pada tindakan pelayanan medis
gawat darurat tidak dapat mentransfer pasien ke bangsal tunggal.
pada waktu yang tepat karena tidak ada tempat tidur
yang tersedia. Staf kesehatan memiliki terlalu banyak Pendekatan Tradisional Ketika Kesalahan
prioritas yang saling bertentangan yang menghambat Terjadi - Menyalahkan dan Mempermalukan
kemampuan mereka untuk responsif terhadap Dalam lingkungan yang kompleks, tidak
9
kebutuhan pasien. mengherankan bahwa banyak terjadi kesalahan
secara teratur. Ketika ada sesuatu yang salah, 10
Meskipun tenaga medis menghadapi banyak tantangan pendekatan tradisional terjadi dengan
di tempat kerja mereka sehari-hari dan bahkan mungkin menyalahkan petugas kesehatan yang secara langsung
memahami beberapa komponen dan hubungan yang terlibat dalam pelayanan pasien, yang kerap kali mereka
rentan terhadap disfungsi, mereka sering mengalami adalah pelajar magang atau staf junior. Kecenderungan
kesulitan berpikir dalam hal sistem. Hal ini karena, untuk menyalahkan individu (pendekatan orang) [5]
biasanya, mereka belum terlatih untuk berpikir sudah sangat mengakar, padahal hal itu tidak membantu
dalam konsep atau bahasa teori sistem, juga tidak dan benar-benar kontraproduktif untuk dalam upaya
menggunakan alat-alat untuk memahami sistem di mana memperbaiki pelayanan kesehatan. Apapun peran
mereka bekerja. dari pekerja medis yang salah melakukan prosedur
bisa jadi berubah dalam proses selanjutnya dan
Pengetahuan tentang kompleksitas pelayanan sangat tidak mungkin tindakan kesalahn itu disengaja
kesehatan akan memungkinkan para tenaga medis untuk membahayakan pasien. (A kesengajaan disebut
untuk memahami bagaimana struktur dan proses kerja pelanggaran.) Lihat Topik 5: Belajar dari kesalahan
organisasi dapat berkontribusi pada keseluruhan kualitas untuk mencegah bahaya dan Topik 6: Memahami dan
pelayanan pasien. Sebagian besar pengetahuan tentang mengelola risiko klinis.
T5 T6
organisasi yang kompleks berasal dari disiplin lain,
seperti psikologi organisasi. Dalam sebuah penelitian yang Sebagian besar pekerja pelayanan kesehatan 11
diterbitkan pada tahun 2000, United States IOM melaporkan yang terlibat dalam peristiwa kesalahan
bahwa proses organisasi, seperti penyederhanaan dan medis akan sangat kecewa bahwa tindakan medis 12
standarisasi yang mengakui prinsip keselamatan, jarang mereka berkontribusi pada kerugian pasien. Hal
diterapkan dalam sistem pelayanan kesehatan [4]. terakhir yang mereka butuhkan adalah hukuman.

123 Bagian B Topik 3. Memahami Sistem dan Efek Kompleksitasnya terhadap Pelayanan Kesehatan pada Pasien
Wu menjelaskan bahwa pekerja pelayanan kesehatan atas tindakan mereka. Pendekatan sistem mengharuskan
sebagai "korban kedua" dalam keadaan seperti itu [6]. kita memahami semua faktor yang mendasari yang
Kecenderungan alami dalam situasi seperti ini adalah berkontribusi pada terjadinya insiden medis.Karena hanya
untuk membatasi pelaporan. Pekerja akan ragu-ragu berfokus pada individu yang dianggap bersalah tidak
untuk melaporkan insiden jika mereka percaya bahwa akan bisa mengidentifikasi penyebab utama dan, karena
mereka kemudian akan disalahkan untuk sesuatu yang itu, insiden medis yang sama kemungkinan akan terulang
tak diinginkan yang mungkin terjadi. Jika budaya seperti kembali.
menyalahkan tetap bertahan, organisasi kesehatan
akan mengalami kesulitan besar dalam mengurangi Akuntabilitas
kemungkinan insiden yang merugikan atau sejenisnya Semua tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab etika
terjadi lagi di masa depan (lihat Topik 5: Belajar dari dan hukum yang harus dieamban. Persyaratan etis dan
kesalahan untuk mencegah bahaya). hukum mungkin berbeda antar satu profesi medis dengan
T5
profesi medis lainnya serta dari satu negar ke negara
Sayangnya, banyak tenaga medis, termasuk praktisi lain. Standar etis dan hukum umumnya bertujuan untuk
senior, profesional dan manajer , serta pandangan memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa tenaga
masyarakat luas berbeda untuk mendukung gagasan medis dapat dipercaya untuk memiliki pengetahuan,
bahwa individu harus disalahkan dalam kaitan dengan keterampilan dan perilaku yang ditetapkan oleh badan
kesalahan pelayanan medis. Ini merupakan tantangan profesional yang relevan. Tanggung jawab etika dan
besar, terutama untuk staf junior (lihat Pengantar Bagian hukum ini sering disalahpahami oleh para tenaga medis
B-Topik). dan banyak dari mereka tidak yakin tentang perbedaan
antara tindakan lalai, tindakan tidak etis dan tindakan
Tetapi menggunakan pendekatan sistem tidak berarti salah. Tabel berikut menyajikan perbedaan mendasar.
bahwa tenaga medis tidak harus bertanggung jawab

Table B.3.1. Definisi Terminilogi medico-legal

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 124


Sebuah pendekatan sistem juga berarti bahwa pelajar Penting untuk diingat bahwa budaya tidak menyalahkan
dan tenaga medis syarat profesional bertanggung jawab ini tidak hanya berlaku untuk pelajar, tetapi juga untuk
atas tindakan mereka. Jika seorang pelajar kedokteran staf lain, bahkan mereka yang telah dalam praktik untuk
gigi memberi obat yang salah kepada pasien karena dia waktu yang lama dan memiliki pengalaman bertahun-
gagal mengikuti protokol pemeriksaan obat, apakah tahun.
pelajar harus bertanggung jawab?. Analisis dari kasus
tersebut dengan menggunakan pendekatan sistem Akuntabilitas adalah kewajiban profesional dan
untuk memeriksa faktor-faktor yang berkontribusi dalam tidak ada yang berpikir bahwa individu tidak harus
menjawab persoalan mengapa pelajar melewatkan bertanggung jawab. Namun, di samping tanggung jawab
prosedur pemeriksaan obat: bagaimana jika pelajar yang pribadi, ada juga akuntabilitas sistem. Akuntabilitas
baru praktik di klinik gigi tidak diawasi ?; atau apakah sistem mengharuskan sistem mengoreksi bagaimana
pelajar tidak tahu langkah-langkah yang terlibat ?; atau sistem tersebut dijalankan. Sudah terlalu lama, sistem
apakah dia tidak menyadari bahwa ada kebijakan untuk pelayanan kesehatan menggunakan mekanisme
membantu memastikan obat yang benar diberikan tanggung jawab untuk kesalahan sistem kepada petugas
kepada pasien?; atau jika dia / dia tidak yakin, tapi kesehatan.
ada senior yang dapat ditanya dan apakah dia takut
mendapatkan masalah jika menunda pemberian obat?. Organisasi kesehatan baiknya memahami perbedaan
Metode berpikir dalam sistem akan menyarankan bahwa antara pelanggaran dan kesalahan dan menerapkan
pelajar ini tidak siap untuk melakukan tugas pelayanan mekanisme akuntabilitas yang adil, transparan dan dapat
medis tersebut. diprediksi, sehingga staf medis menyadari persoalan
apakah yang mereka harus bertanggung jawab secara
Tetapi jika pelajar sudah siap, diawasi oleh seorang pribadi.
dokter gigi dan menyadari protokol, tetapi tidak
memeriksa obat karena dia malas atau ceroboh atau Pasien juga merupakan bagian dari sistem dan ketika
ingin menyelesaikan pekerjaan lebih awal, maka sedikit perhatian dialokasikan untuk tingkat pemahaman
pelajarharus bertanggung jawab atas kesalahan . atau latar belakang budaya pasien, maka pasien berisiko
Petugas kesehatan yang tidak berpengalaman mungkin menerima pelayanandan pengobatan suboptimal.
tidak selalu diawasi; dalam keadaan seperti itu, mereka Pasien-pasien ini tidak mungkin untuk mengeluh atau
harus mencari nasihat dari seorang rekan senior, menyampaikan persoalan kepada tenaga medis. Pasien
meskipun ada tekanan melayani pasien. Sebagian besar sebagai sebuah kelompok biasanya setidaknya menilai
keadaan disekitar kesalahan medis dankecelakaan bagaimana pelayanan kesehatan harus dijalankan;
medisnya rumit, sehingga yang terbaik adalah pasien kerap menghadapi ketidaknyamanan, pelayanan
menggunakan pendekatan sistem untuk memahami apa yang tidak memadai dan pengobatan dan informasi yang
yang terjadi dan mengapa hal tersebut terjadi sebelum tidak memadai.
membuat keputusan tentang tanggung jawab pribadi.

125 Bagian B Topik 3. Memahami Sistem dan Efek Kompleksitasnya terhadap Pelayanan Kesehatan pada Pasien
Pasien kerapkali merasa siap dengan pelayanan kesehatan kecenderungan kerusakan atau kecelakaan, responsif dan
yang tidak memuaskan karena mereka memahami tekanan karakteristik desain juga termasuk dalam kategori ini.
pekerja pelayanan kesehatan dan tidak ingin menyinggung
perasaan mereka. Cukup sering, pasien tidak memahami Faktor Tim
kondisi mereka atau menghargai pentingnya mematuhi Banyak Dari Pelayanan kesehatan dilakukan oleh tim
protokol pengobatan misalnya, mengikuti polapengobatan multidisiplin. Faktor-faktor seperti komunikasi tim,
yang diresepkan. Sering terjadi ketika pasien merasa lebih kejelasan peran dan manajemen tim telah terbukti
baik, mereka berhenti meminum obat tanpa mengacu pada menjadi penting dan kepentingannya terhadap pelayanan
standar profesional medis. Oleh karena itu penting bahwa kesehatan kini semakin diakui [15].
petugas kesehatan menjelaskan protokol pengobatan dan
dampak ketidakpatuhan pasien pada protokol tersebut. Faktor Lingkungan
Faktor ini terkait dengan elemen dari lingkungan di
Pendekatan Baru 13 mana tenaga medis bekerja. Elemen-elemen ini termasuk
Ahli keselamatan pasien percaya bahwa meskipun sulit pencahayaan, kebisingan dan ruang fisik dan tata letak.
untuk mengubah aspek sistem yang kompleks, lebih sulit
untuk mengubah perilaku dan proses berpikir manusia Faktor Organisasi
terkait kontribusi mereka terhadap kesalahan [5]. Oleh Faktor ini adalah terkait dengan karakteristik struktural,
karena itu, respon utama untuk kesalahan harus dilakukan kultural dan terkait kebijakan organisasi. Contohnya
dengan mengubah sistem menggunakan pendekatan termasuk karakteristik kepemimpinan, budaya, peraturan
sistem [5]. Pendekatan sistem terkait kesalahan dalam dan kebijakan, tingkat hirarki dan pengawas 'rentang
pelayanan kesehatan memerlukan pemahaman tentang kendali.
beberapa faktor yang terlibat dalam setiap bidang yang
14
membentuk sistem pelayanan kesehatan. Model Swiss Cheese
Melihat kesehatan dalam rangkaian perspektif yang luas
Petugas kesehatan merupakan bagian dari sistem. Analisis adalah dengan menyoroti sifat multifaktorial dari setiap
kecelakaan pada industri lain menunjukkan bahwa insiden keselamatan pasien. Inilah sebabnya mengapa
jarang hanya ada satu penyebab kecelakaan. Sebaliknya, pelajar dalam profesi kesehatan harus hati-hati menjaga
kegagalan sistem berasal dari berbagai faktor yang agar tidak menyalahkan individu jika ada kesalahan
menyertainya. Tujuan dari pendekatan sistem dalam medis dan mempertimbangkan masalah sistemik yang
penyelidikan insiden adalah untuk memperbaiki desain terkait. Kebanyakan kesalahan medis melibatkan kedua
sistem, mencegah kesalahan terjadi lagi di masa depan dan faktor sistemik dan manusia. Reason menggunakan
meminimalkan konsekuensinya. istilah kegagalan aktif untuk menggambarkan kesalahan
yang dilakukan oleh pekerja yang memiliki kecelakaan
Reason menguraikan berbagai elemen dari sistem yang medis langsung. Tapi dia juga menggambarkan prasyarat
harus dipertimbangkan sebagai bagian dari pendekatan penting untuk terjadinya suatu peristiwa yang merugikan,
"metode berpikir dalam sistem" penyelidikan kecelakaan yaitu, adanya satu atau lebih kondisi laten. Kondisi laten
dalam kategori berikut [14]. biasanya berupa hasil dari pengambilan keputusan
yang buruk, minimnya desain dan protokol medis yang
Faktor Pasien dan Penyedia Layanan Kesehatan (Provider) dikembangkan oleh praktisi medis selain mereka yang
Faktor ini terkait dengan karakteristik dari individu-individu bekerja di garis depan. Kondisi ini sering terjadi pada tahap
yang terlibat, termasuk pasien. Penting untuk diingat sebelum kesalahan medis terjadi. Contoh kondisi laten
bahwa penyedia pelayanan kesehatan, pelajar dan pasien bagi staf kesehatan termasuk kelelahan, tingkat staf yang
adalah bagian dari sistem. tidak memadai, peralatan yang rusak dan pelatihan dan
pengawasan yang tidak memadai [16].
Faktor Tugas Medis
Faktor ini terkait dengan karakteristik dari tugas yang Reason menciptakan Model Swiss Cheese untuk
dilakukan penyedia layanan kesehatan, termasuk tugas- menjelaskan bagaimana kesalahan dalam lapisan yang
tugas yang didesain oleh penyedia layanan kesehatan, berbeda dari sistem menyebabkan insiden [5]. Model
serta faktor-faktor seperti alur kerja, tekanan waktu, kontrol ini menunjukkan bagaimana kesalahan dalam satu
pekerjaan dan beban kerja. lapisan dari sistem pelayanan biasanya tidak cukup untuk
menyebabkan kecelakaan (lihat Gambar B.3.1) peristiwa
Faktor Peralatan dan Teknologi . Kesalahan medis biasanya terjadi ketika sejumlah
Faktor teknologi mengacu pada jumlah dan kualitas kesalahan terjadi di sejumlah lapisan (misalnya, pekerja
teknologi dalam organisasi. Faktor-faktor tersebut meliputi lelah ditambah prosedur yang tidak memadai ditambah
jumlah dan jenis teknologi dan ketersediaanya , kegunaan, peralatan yang rusak) dan kemudian menyebabkan ada
aksesibilitas dan lokasi. Desain alat dan teknologi, termasuk kecelakaan medis (ditunjukkan oleh panah di Gambar
integrasi dengan teknologi lainnya, pelatihan penggunaan, B.3.1).

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 126


Gambar B.3.1. Pertahanan, Beban dan Perlindungan

Sumber: Reason JT. Managing the risks of organisational accidents, 1997 [14].

Untuk mencegah kejadian-kejadian yang merugikan diri dan penyelamatan), yang dirancang untuk menjaga
dari terjadi, Reason mengusulkan penggunaan kegagalan lapisan yang sebelumnya (lihat Gambar
beberapa pertahanan dalam bentuk lapisan B.3.2). Keuntungan dari pendekatan sistem ini adalah
perlindungan berlapis (pemahaman, kesadaran, untuk menyelidiki situasiyang meliputi semua lapisan,
alarm dan peringatan, pemulihan sistem, hambatan untuk melihat apakah ada cara yang salah atau ada
keamanan, penahanan, eliminasi, evakuasi, melarikan lapisan yang perlu ditingkatkan.

Gambar B.3.2. Lapisan Pertahanan 15

Sumber: Veteran Affairs (US) National Center for Patient Safety http://www.patientsafety.gov/ [17].

127 Bagian B Topik 3. Memahami Sistem dan Efek Kompleksitasnya terhadap Pelayanan Kesehatan pada Pasien
Bagaimana Pelajar dapat 16 17 18
mencegah kesalahan serupa di masa depan terjadi lagi.
Menerapkan Pengetahuan Ini Bayangkan sebuah sistem kesehatan di mana staf bebas bisa
mengakui kesalahan mereka dan kita memiliki kapasitas
Memahami terminologi high reliability organization untuk mengadopsi / menginstal elemen dan sumber
(HRO) daya, sehingga kesalahan yang sama bisa dicegah atau
Istilah HRO [18] mengacu pada organisasi yang beroperasi diminimalkan. Tingkat kecelakaan medis secara signifikan
dalam kondisi berbahaya, tapi berhasil berfungsi dengan akan menurun, menyelamatkan banyak nyawa, mengurangi
cara yang hampir sepenuhnya bebas dari kesalahan. Artinya, penderitaan dan meningkatkan semangat staf
organisasi dijalankan dengan mengakibatkan sangat sedikit
kecelakaan medis. Organisasi ini termasuk sistem kontrol Mengetahui karakteristik High Reliability
lalu lintas udara, pembangkit listrik tenaga nuklir dan kapal Organization[18]
induk angkatan laut. Meskipun ada banyak perbedaan • Menghadapi kesalahan medis: mengenali dan
antara industri dan pelayanan kesehatan, pelajaran untuk merencanakan kemungkinan kegagalan karena berisiko
pelayanan kesehatan adalah dimungkinkan untuk mencapai tinggi, sifat rawan kesalahan dari prosedur medis;
kinerja secara konsisten yang aman dan efektif meskipun • Komitmen untuk ketahanan: proaktif mencari ancaman
ada kompleksitas tingkat tinggi dan ketidakpastian dalam yang tak terduga sebelum ancaman tersebut
lingkungan kerja. menyebabkan kerusakan;
• Kepekaan terhadap operasi: memperhatikan masalah
HRO menunjukkan bahwa organisasi kesehatan dapat yang dihadapi para pekerja medis di garis depan;
meningkatkan keamanan dengan berfokus pada sistem dan budaya keselamatan di mana pekerja medis bisa
yang digunakan. Perbedaan antara HRO yang dijelaskan memperhatikan adanya potensi bahaya atau kegagalan
di atas dan organisasi kesehatan adalah signifikansi dan yang tanpa takut dikritik oleh senior.
mengatasi pada permasalahan yang ada. Sebagai penyedia
layanan kesehatan, kita kerap tidak berpikir bahwa pelayanan Terapkan Pembelajaran dari HRO dalam
19
kesehatan akan gagal. Kegagalan bukan bagian dari pola Pelayanan Kesehatan
pikir profesional, kecuali itu ada hubungannya dengan Organisasi pelayanan kesehatan dapat belajar dari HRO
pelayanan khusus. Seperti kita memberikan pelayanan, lainnya. Kita bisa belajar dari keberhasilan organisasi lain dan
kita umumnya tidak sadar kemungkinan bahwa tenaga mempelajari faktor apa yang membuat organisasi medis
medis salah berkomunikasi atau ahli bedah mungkin sangat tersebut berhasil. Kita juga dapat belajar dari kegagalan
lelah setelah bekerja sepanjang malam atau tulisan tangan mereka, khususnya bagaimana kesalahan medis terjadi
dokter mungkin tidak terbaca, sehingga apoteker mungkin dan faktor-faktor apa yang biasanya muncul dari kesalahan
mengeluarkan dosis yang salah dan perawat memberikan tersebut.
pengobatan yang salah pula. Salah satu dari hal tersebut
dapat menjadi faktor terjadinya kesalahan medis. Tenaga Peran Regulasi
medis harus dibiasakan untuk berbicara dengan pasien Karena sifat pekerjaan tenaga medis berkaitan erat dengan
tentang risiko dalam kaitannya dengan kecelakaan medis masyarakat, maka di banyak negara ada aturan tentang
dan kompleksitas medis, tetapi sayangnya tenaga medis tidak kerja tenaga medis. Peraturan tenaga medis melindungi
menerapkan penalaran yang sama untuk pelayanan yang masyarakat dengan mengharuskan praktisi untuk mencapai
disediakan oleh sistem secara keseluruhan. Sistem kesehatan kompetensi yang dibutuhkan untuk praktik dan menegakkan
mengharuskan tenaga medis berpikir tentang kedua jenis standar praktik. Peraturan menetapkan kriteria untuk
potensi risiko: risiko pengobatan dan risiko sistem dimasukkan dalam register dan mengelola izin praktik medis.
Peran regulator termasuk menerima dan menyelidiki keluhan
HRO juga dikenal dengan prinsip ketahanan yang mencoba terhadap praktisi kesehatan dan mengambil tindakan yang
untuk mendahului kegagalan dan mengambil langkah- tepat jika diperlukan seperti suspensi, deregistrasi atau
langkah untuk mencegah kesalahan medis terjadi. Pasien kondisi tertentu yang diterapkan pada praktik medis.
adalah komponen yang paling tangguh dari sistem kesehatan
Ringkasan 20
dan banyak kecelakaan medis yang dapat dihindari karena
ketahanan pasien sendiri. Pasien kadang menjadi lebih baik Pendekatan sistem membantu kita untuk memahami dan
meskipun diberi obat yang salah atau pelayanan yang salah. menganalisis beberapa faktor yang mendasari kecelakaan
medis medis atas kesalahan yang terjadi. Oleh karena itu,
Kita belum memiliki budaya keselamatan dalam pelayanan menggunakan pendekatan sistem untuk mengevaluasi
kesehatan. HRO menempatkan banyak usaha dalam situasi-yang berbeda dibandingkan pendekatan individual
membangun dan mempertahankan budaya keselamatan, akan memiliki kesempatan lebih besar untuk menghasilkan
memberikan insentif dan penghargaan bagi para pekerja. pembentukan strategi dalam rangka mengurangi
Dalam HRO, orang dihargai jika mereka mengakui kesalahan kemungkinan kesalahan medis terjadi kembali di kemdian
karena pengakuan dan tindakan yang dihasilkan dapat hari.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 128


Studi Kasus kesulitan mengakomodasi perubahan gejala pada menit
terakhir
Pentingnya Melakukan Komunikasi Lintas Bidang Disipliner
Dalam banyak kasus kematian ibu diidentifikasi oleh UK Ahli anestesi dan ahli bedah membahas penggunaan
Confidential Enquiry, seperti pelayanan terhambat oleh antibiotik sebelum operasi yang diperlukan untuk pasien
kurangnya kerjasama dan komunikasi lintas disiplin atau yang akan menjalani prosedur olesistektomi laparoskopi.
lintas instansi. Termasuk kerjasama yang buruk atau Ahli anestesi memberitahu dokter bedah bahwa pasien
antara anggota tim, konsultasi melalui telepon yang tidak alergi terhadap penisilin dan ahli bedah menyarankan
memadai, kegagalan untuk berbagi informasi yang relevan penggunaan klindamisin sebagai antibiotik alternatif
antara tenaga medis, termasuk antara dokter umum dan sebelum operasi.
tim bersalin, dan keterampilan interpersonal yang buruk.
Penelitian ini juga mengidentifikasi masalah pelayanan bidan Anestesi masuk ke koridor steril untuk mengambil
yang gagal mengenali penyimpangan medis yang terjadi, antibiotik, namun kembali dan menjelaskan kepada
yang mengakibatkan wanita tidak dirujuk untuk evaluasi perawat bahwa ia tidak bisa menemukan antibiotik yang
medis yang tepat. Studi kasus berikut menyoroti pentingnya sesuai dalam koridor steril. Perawat kemudian mendapat
masalah ini. telepon untuk menyediakan antibiotik sebelum operasi.
Dokter anestesi menjelaskan bahwa ia tidak bisa memesan
Seorang pengungsi perempuan, usianya masih muda, antibiotik karena tidak ada formulir pemesanan. Perawat
yang tidak bisa berbahasa inggris, dengan berat badan menegaskan bahwa antibiotik diminta untuk segera
di bawah normal memiliki jumlah hemoglobin yang disediakan.
rendah dan dirujuk untuk dirawat oleh bidan. Suaminya,
juga tak bisa berbahasa inggris dengan lancar, bertindak Kemudian pembedahan dilakukan terhadap pasien. Enam
sebagai penerjemah. Perempuan tersebut dirawat di menit kemudian, antibiotik dikirim ke ruang operasi dan
rumah sakit pada akhir kehamilan dengan perdarahan segera disuntikkan ke pasien. Injeksi ini terjadi setelah
dan nyeri perut. Ia didagnosa mengalami sembelit, pembedahan pertama, yang bertentangan dengan
ditambah dengan hasil tes fungsi hati yang menunjukkan protokol yang membutuhkan antibiotik diberikan sebelum
abnormal. Perempuan tersebut dikirim pulang ke pembedahan pertama untuk menghindari infeksi pada
rumah di bawah asuhan kebidanan. Dia kembali dirawat situs bedah.
beberapa minggu kemudian, pada usia kehamilan akhir
dengan sakit perut dan, meskipun uji darah lebih lanjut Pertanyaan
menunjukkan normal, tidak ada pemeriksaan medis oleh - Apa yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa
praktisi senior dan dia kemudian dipulangkan dari rumah insiden ini tidak terjadi lagi?
sakit. Beberapa hari kemudian, perempuan muda tersebut - Bagaimana kasus ini dapat menggambarkan kebutuhan
mengakui mengalami in extremis, kondisinya cukup untuk komunikasi lintas disiplin?
berat, pelayanan yang diterimanya tidak terkoordinasi - Siapa yang bisa menghentikan prosedur jika terjadi
dengan baik. Meskipun dia telah diperiksa oleh petugas masalah?
medis senior rumah sakit, ia tetap ditempatkan di ruang
persalinan. Wanita itu meninggal dua hari kemudian Sumber: WHO Patient Safety Curriculum Guide for Medical
karena disseminated intravascular coagulation/DIC Schools expert group. Case supplied by Lorelei Lingard,
yang berhubungan dengan pembengkakan liver selama Associate Professor, University of Toronto, Toronto, Canada.
kehamilan.
Kegagalan Sistem yang Menyebabkan Kematian
Pertanyaan Contoh kasus ini menyoroti bagaimana lingkungan medis
- Menggunakan pendekatan sistem, menjelaskan faktor yang di bawah tekanangagal untuk memberikan pelayanan
faktor yang mungkin terkait dengan bencana medis ini dasar standar.
dan bagaimana kesalahan medis serupa mungkin
dicegah di masa depan. Nyonya Brown adalah asisten administrasi yang sudah 50
tahun bekerja di departemen pasokan rumah sakit. Dia
Sumber: The confidential enquiry into maternal and kelebihan berat badan. Dia tergelincir di kebunnya pada
child health (CEMACH). Saving Mother’s Lives 2005-2008, saat akan mengambil koran koran dan kakinya terhantam
London, 2007 (www.cemach.org.uk/; diakses pada 21 keran taman. Dia menderita patah tulang fibula dan dirawat
Februari 2011). di rumah sakit karena bengkak dan sakit yang butuh
diredakan. Prosedur ditunda karena ruang operasi sibuk
Kegagalan untuk mengelola antibiotik profilaksis dan cedera yang dialami oleh Nyonya Brown dianggap
sebelum operasi pada waktu yang tepat sesuai dengan relatif kecil. Bangsal ortopedi penuh jadi dia ditempatkan di
protokol bangsal medis. Dua hari kemudian, fraktur berkurang dan
Contoh ini menyoroti bagaimana pelayanan kesehatan kakinya dibungkus dengan plester.

129 Bagian B Topik 3. Memahami Sistem dan Efek Kompleksitasnya terhadap Pelayanan Kesehatan pada Pasien
Dua hari kemudian, fraktur berkurang dan kakinya - Apa yang bisa mencegah kesalahan ini?
dibungkus dengan plester. Ketika dia bangun untuk
pulang dia pingsan dan meninggal. Pada otopsi ditemukan Sumber: Case supplied by Shan Ellahi, Patient Safety
bahwa ia telah mengalami emboli paru yang cukup Consultant, Ealing and Harrow Community Services,
masif. Pada tahap itu tidak ada obat heparin diresepkan National Health Service, London, UK.
untuk pencegahan deep vein thrombosis atau tindakan
pencegahan lainnya. Suaminya diberitahu bahwa ia telah Sumber MaterI
meninggal akibat terbentuknya segumpal darah di paru-
paru karena pembengkakan kaki dan trauma. Kurangnya Alat Penilaian Sistem Klinis Mikro
tindakan pencegahan tidak disebutkan dalam kasus yang Batalden PB et al. Microsystems in health care: part 9.
dialami Nyonya Brown. Developing small clinical units to attain peak performance.
Joint Commission Journalon Quality and Safety, 2003,
Kegiatan 29:575–585
- Buatlah sebuah flowchart masuk Mrs Brown sejak (http://clinicalmicrosystem.org/materials/publications/
kecelakaan hingga kematiannya. JQIPart9.pdf; diakses pada 20 Februari 2011).

- Identifikasi semua tenaga medis yang mungkin telah Belajar Meningkatkan Kualitas Pelayanan dalam Sistem
terlibat dalam pelayanan dan pengobatan nya. yang Kompleks
Headrick LA. Learning to improve complex systems
- Apa faktor yang mungkin telah berkontribusi terhadap of care. In: Collaborative education to ensurepatient
kematiannya? safety. Washington, DC, Health Resourcesand Services
Administration/Bureau of Health Professions, 2000: 75–88.
Sumber: Case study taken from Runciman B,Merry A, Walton
M Safety and ethics in health care: a guide to getting it Strategi Organisasi
right. Aldershot, UK, Ashgate Publishing Ltd, 2008:78. Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS, eds. To err is human:
building a safer health system.Washington, DC, Committee
Rantai kesalahan yang mengarah ke salah-situs operasi on Quality of Health Care in America, Institute of
gigi Medicine,National Academies Press, 1999.
Kasus ini menggambarkan bagaimana masalah laten dalam
sistem dapat menyebabkan kesalahan pada titik pelayanan Runciman B, Merry A, Walton M. Safety and ethicsin health
akhir. care: a guide to getting it right, 1st ed.Aldershot, UK,
Ashgate Publishing Ltd, 2007.
Ahli bedah mulut yang melakukan operasi pengangkatan
gigi molar ketiga, yang benar-benar berdampak. Tak satu Format dan Strategi Pengajaran
pun dari gigi molar ketiga (di kedua sisi) yang terlihat.
DVD Interaktif
Menurut catatan klinis, gigi molar ketiga sebelah Lokakarya WHO tentang Learning from Error ada dalam
kanan diekstraksi. Namun, X-ray pada kotak tampilan DVD atau berkasnya bisa diunduh dalam situs
menunjukkan molar bawah ketiga sebelah kanan yang (www.who.int/patientsafety/education) tentang vincristine
terkena dampak dan bahwa molar ketiga sebelah kiri intratekal, yang menggambarkan kasus pemberian
bawah tidak terdampak. vincristine intratekal dan isu-isu sistem yang berkontribusi
pada evolusi kejadian ini. Tujuan dari lokakarya ini adalah:
Ahli bedah mulut membuat sayatan, mengangkat flap dan untuk meningkatkan kesadaran akan risiko administrasi
memulai prosedur osteotomy. Dampak molar tidak muncul, vincristine; untuk mengembangkan pemahaman
sehingga ahli bedah memperbesar ostectomy tersebut. tentang perlunya penekanan baru pada keselamatan
Dokter bedah akhirnya menyadari bahwa molar ketiga pasien di rumah sakit; untuk membekali peserta dengan
sebelah kanan tidak ada dan bahwa ia telah membuat keterampilan untuk berkontribusi pasien keselamatan
kesalahan ketika ia memeriksa catatan klinis sebelumnya pasien serta mengidentifikasi kebijakan dan prosedur lokal
dan merencanakan operasi. Asisten dokter gigi telah untuk membuat tempat kerja medis lebih aman. (Workshop
menampilkan X-ray di posisi yang salah, membalikkan sisi ini juga berkaitandengan sebagian besar topik di Panduan
kiri dan kanan mulut pasien. Kurikulum ini).

Pertanyaan Kuliah tentang Sistem dan


- Faktor-faktor apa yang menyebabkan ahli bedah Kompleksitasnya
memilih gigi yang salah?
- Apa yang mungkin telah menyebabkan asisten Diskusi Kelompok Kecil
menempatkan X-ray di posisi yang salah? Diskusi kelompok kecil dapat dilakukan untuk membahas
tentang berbagai tingkat sistem di tempat kerja Anda.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 130


Kelompok kecil bisa membahas artikel profesional yang 6. Wu AW. Medical error: the second victim. British Medical
relevan, seperti pasien yang salah [19], dengan tutor. Atau, Journal, 2000, 320:726–727.
kelompok bisa memilih salah satu dari kasus di atas untuk 7. Medical Event Reporting System for Transfusion
membahas menggunakan perspektif sistem. Sebagai Medicine (MERS-TM). Patient Safety and the “Just
bagian dari latihan ini, kelompok bisa mendiskusikan peran Culture”: A Primer for Health Care Executives.
anggota tim yang berbeda Prepared by David Marx. New York: Columbia
University, 2001.
Kegiatan Belajar untuk Pelajar Lainnya 8. Brennan TA, Leape LL, Laird NM, et al. Incidence
- Ikuti pasien sejak dia memasuki fasilitas layanan of Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) medis and
kesehatan sampai keluar dan mengidentifikasi semua negligence in hospitalized patients: Results of the
langkah dan jenis pekerja pelayanan kesehatan yang Harvard Medical Practice Study I. N Engl J Med 1991;
terlibat dalam pengobatan pasien itu. 324:370-376.
- Aturpelajar untuk bertemu dalam kelompok kecil 9. Joint Commission on Accreditation of Healthcare
dengan tutor dan mendiskusikan temuan dan organizations, editor. Lexicon: Dictionary of Health
pengamatan mereka. Care Terms, Organizations, and Acronyms. 2nd ed.
- Diskusikan peran dan fungsi orang-orang dari berbagai Oakbrook Terrace: Joint Commission on Accreditation
bagian dari sistem pelayanan kesehatan. of Health Organizations; 1998.
- Kunjungi bagian dari organisasi yang belum dikenali 10. Segen JC. Current Med Talk: A Dictionary of Medical
oleh pelajar. Terms, Slang & Jargon. Stanford, CT: Appleton and
- Berpartisipasi dalam pengamatan dan melakukan Lange, 1995.
analisis akar penyebab masalah. 11. Reason JT. Managing the Risks of Organizational
Accidents. Aldershof, UK: Ashgate, 1997.
Menilai Pengetahuan dalam Topik Ini 12. Leape LL. Error in medicine. In: Rosenthal MM.
Setiap pelajar dapat diminta untuk menulis cerita tentang Mulcahy L, Lloyd-Bostock S, eds. Medical Mishaps:
pengalaman pasien, dengan cara pelajar mengikuti Pieces of the Puzzle. Buckingham, UK: Open
perjalana pasien sepanjang proses pengobatannya. University Press, 1999, pp. 20-38.
13. Committee of Experts on management of Safety and
Berbagai strategi penilaian yang cocok untuk topik ini, Quality in Health care, Glossary of terms related to
termasuk soal pilihan ganda, esai, BAQ pendek, CBD, patient and medication safety - approved terms.
dan self assesment. Mintalah pelajaratau sekelompok Council of Europe. 2005.
pelajaruntuk memimpin diskusi kelompok kecil di berbagai 14. Reason JT. Managing the risks of
tingkat sistem di tempat kerja mereka sendiri sehingga organisationalaccidents. Aldershot, UK, Ashgate
mereka memperoleh pemahaman yang komprehensif. PublishingLtd, 1997.
15. Flin R, O’Connor P. Safety at the sharp end:a guide to
Mengevaluasi Pengajaran Topik Ini nontechnical skills. Aldershot, UK,Ashgate Publishing
Evaluasi ini penting untuk meninjau bagaimana sesi Ltd, 2008.
pengajaran berlangsung dan bagaimana perbaikan dapat 16. Cooper N, Forrest K, Cramp P. Essential guide
dilakukan. Lihat Panduan Pengajar (Bagian A) tentang togeneric skills. Oxford, Blackwell Publishing, 2006.
ringkasan prinsip evaluasi yang penting. 17. Veteran Affairs (US) National Center for Patient Safety
(http://www.patientsafety.gov/; diakses pada 24 May
Referensi 2011).
1. University of Washington Center for Health Sciences. 18. Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ).
Best practices in patient safety educationmodule High reliability organization strategy. Rockville, MD,
handbook. Seattle, Center for HealthSciences, 2005. AHRQ, 2005.
2. Australian Council for Safety and Quality 19. Chassin MR. The wrong patient. Annalsof Internal
3. Runciman B, Merry A, Walton M. Safety andethics in Medicine, 2002, 136:826–833.
health-care: a guide to getting it right, 1sted. Aldershot,
UK, Ashgate Publishing Ltd, 2007. Slide Topik 3: Memahami Sistem dan
4. Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS, eds. To err is Kompleksitasnya dalam Pelayanan Kesehatan
human: building a safer health system. Washington, DC, Kuliah didaktik bukan cara terbaik untuk mengajarkan
Committee on Quality of Health Care in America, pelajar tentang keselamatan pasien. Jika metode kuliah
Institute of Medicine, National Academies Press, 1999. diterapkan, maka buatlah perencanaan interaksi pelajar
5. Reason JT. Human error. New York, Cambridge dan diskusi selama sesi kuliah.
University Press, 1990.

131 Bagian B Topik 3. Memahami Sistem dan Efek Kompleksitasnya terhadap Pelayanan Kesehatan pada Pasien
Menggunakan studi kasus adalah salah satu cara untuk
menghasilkan diskusi kelompok. Cara lain adalah dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pelajar
tentang berbagai aspek pelayanan kesehatan yang akan
memberi solusi terhadap masalah yang terkandung dalam
topik ini, seperti budaya menyalahkan, sifat kesalahan dan
bagaimana kesalahan dikelola di industri lain.

Slide untuk Topik 3 dirancang untuk membantu instruktur


memberikan pengajaran dari topik ini. Slide dapat diubah
agar sesuai dengan lingkungan dan budaya lokal. Instruktur
tidak harus menggunakan semua slide dan yang terbaik
adalah untuk menyesuaikan slide sesuai materi yang
tercakup dalam sesi pengajaran

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 132


Topik 4
Menjadi Anggota Tim yang Efektif
Tim Pelayanan Kesehatan Tidak Saling keseriusan cedera kepala Simon. Simon telah minum
Berkomunikasi dan dokter magang memutuskan bahwa dia hanya
mabuk; diagnosis didukung oleh perilaku gaduh dan
Simon, seorang pria 18 tahun, dibawa dengan agresif dari Simon. Namun, perilaku tersebut juga
ambulans ke rumah sakit. Dia telah terlibat dalam dapat menunjukkan cedera kepala serius. Simon
perkelahian dan menderita cedera kepala serius ketika diresepkan obat untuk mual dan ditempatkan di
kepalanya membentur trotoar. Para petugas ambulans bawah pengawasan. Pada beberapa kesempatan, para
yang sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk perawat dan dokter magang secara terpisah menguji
memberi informasi singkat kepada para tenaga medis kemampuan lisan dan tanggapan motoriknya.
di departemen darurat. Simon tidak bisa menyebutkan
namanya atau mengucapkan kata-kata yang jelas Seiring waktu berlalu, para perawat
ketika ia pertama kali diperiksa oleh perawat. Dokter mendokumentasikan kondisinya memburuk
yang hadir, magang, hanya baru beberapa minggu dalam catatan klinis tetapi tidak berkomunikasi ini
lulus dari sekolah kedokteran. langsung kepada doktermagang. Sayangnya, dokter
magang mengandalkan komunikasi verbal dan tidak
Dokter tidak memiliki pengawas pada malam itu memperhatikan catatan. Simon meninggal empat
dan ia dan staf kepelayanan gagal untuk mengenali setengah jam setelah masuk rumah sakit.

Sumber: National Patient Safety Education Framework, Commonwealth of Australia, 2005.

Pengantar– Mengapa Kerjasama Tim 1


Selain itu, para tenaga medis menjaganya di siang hari
Merupakan Elemen yang Penting yang tidak sama dengan yang merawatnya di malam
dalam Keselamatan Pasien hari dan pada akhir pekan.
Kerja sama tim yang efektif dalam pemberian
pelayanan kesehatan dapat memiliki dampak langsung Dalam sebuah rumah sakit besar, akan ada tim dokter
dan positif pada keselamatan pasien [1]. Pentingnya untuk setiap bidang medis khusus, yang semuanya
tim yang efektif dalam pelayanan kesehatan meningkat harus mengkoordinasikanpelayanan dengan staf
karena faktor-faktor seperti: perawat, apoteker, penyedia layanan kesehatan lainnya
• peningkatan kompleksitas insiden medis dan yang bekerjasama sebagai tim pelayanan primer pasien.
spesialisasi pelayanan; Di tempat di mana ada sumber daya yang terbatas,
• meningkatkan ko-morbiditas tim dapat menjadi perawat, bidan, dokter dan wanita
• meningkatnya insiden penyakit kronis; hamil, tetapi sama pentingnya untuk mereka bertindak
• kekurangan tenaga kerja global; dan (v) inisiatif dengan cara yang terkoordinasi dan komunikasi yang
untuk jam kerja yang aman. baik setiap saat.

Sebuah contoh khas dari pelayanan kompleks yang Banyak pelajar akan terbiasa dengan tim medis pada
melibatkan beberapa tim adalah pengobatan wanita rumah sakit besar. Hirearki tim medis dapat terdiri dari
hamil dengan diabetes yang mengakibatkan emboli dokter paling senior yang paling junior. Dari perspektif
paru. Tim pelayanan kesehatannya termasuk perawat, pasien, tim ini lebih luas dari sekedar tim medis. Tim
bidan, dokter kandungan, seorang endokrinologi dan juga termasuk perawat, organisasitenaga medis dan staf
dokter pernapasan, serta wanita hamil itu sendiri. yang merawat dan mengobati pasien di bangsal.

133 Bagian B Topik 4. Menjadi Anggota Tim yang Efektif


Topik ini memperkenalkanpelajar di bagian awal dari Pengantar Tentang Tim Pelayanan Kesehatan
program pelatihan bahwa tidak mungkin tenaga
medissecara pribadi bekerja sebagai anggota tim Apa itu Tim? 6
kesehatan karena tiap individu memiliki sedikit Sifat tim bervariasi dan kompleks. Dalam pelayanan
pemahaman tentang bagaimana tim kesehatan dibangun kesehatan, tim yang paling efektif dari perspektif pasien
dan beroperasi secara efektif. Dalam topik ini, kami adalah tim multidisiplin, tapi tim dapat berasal dari
bertujuan untuk mengambil pengalaman masa lalu kelompok profesional tunggal. Anggota tim dapat bekerja
pelajardalam kerja tim dan melihat ke arah tim mereka sama dalam satu tempat atau berada di wilayah geografis
sehingga mereka akan bisa berpartisipasi sebagai pelajar yang sama. Beberapa tim memiliki satu set konstan
tingkat lanjut dan berpraktik dokter. anggota sedangkan keanggotaan tim lain mungkin sering
berubah. Contoh tim termasuk paduan suara, tim olahraga,
Kata Kunci unit militer, awak pesawat dan tim tanggap darurat.
Tim, nilai-nilai, asumsi, peran dan tanggung jawab, gaya Dalam pelayanan kesehatan, pasien dirawat di berbagai
belajar, keterampilan mendengarkan, resolusi konflik, lingkungan-rumah, klinik, rumah sakit kecil dan rumah
kepemimpinan, komunikasi yang efektif. sakit pendidikan yang besar. Dalam setiap tempat-tempat
ini seberapa baik tim berkomunikasi dengan satu sama
Tujuan Belajar 2 lain dengan pasien akan menentukan seberapa efektif
Pelajar harus memahami pentingnya kerja sama tim pelayanan dan pengobatan, serta bagaimana perasaan
dalam pelayanan kesehatan dan tahu bagaimana menjadi anggota tim tentang pekerjaan mereka.
anggota tim yang efektif. Kenali bahwa, sebagai pelajar,
Anda akan menjadi anggota dari sejumlah tim kesehatan. Terlepas dari sifat mereka, tim kesehatan dapat dikatakan
memiliki karakteristik tertentu. Diantaranya adalah:
Hasil Belajar: Pengetahuan dan Kinerja • Mengetahui peran mereka dan peran orang lain dalam
tim dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
3 4
Syarat Pengetahuan tujuan bersama [2];
Persyaratan pengetahuan untuk topik ini mencakup • Pembuatan keputusan [3];
pemahaman umum dari berbagai jenis tim dalam • Memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dan
pelayanan kesehatan, bagaimana tim meningkatkan berfungsi dalam kondisi -beban kerja yang tinggi [4,5];
pelayanan pasien, bagaimana tim membentuk dan • Bertindak sebagai unit kolektif, sebagai hasil dari saling
mengembangkan karakteristik tim yang efektif dan ketergantungan tugas yang dilakukan oleh anggota
kepemimpinan yang efektif, teknik komunikasi untuk tim [6]. Sebuah tim tidak sama dengan beberapa
tim pelayanan kesehatan, teknik untuk menyelesaikan kelompok kecil lainnya, seperti komite yang berasal dari
perselisihan dan konflik, hambatan untuk kerja sama tim berbagai latar belakang untuk tujuan tertentu dan
yang efektif dan bagaimana menilai kinerja tim. biasanya tidak berhubungan dengan penanganan\
pelayanan pasien.
5
Syarat Kinerja
Penerapan prinsip-prinsip kerja sama tim berikut akan 7
Salas mendefinisikan tim sebagai satu rangkaian
mempromosikan kesehatan yang efektif. yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berinteraksi
• Berhati-hati tentang bagaimana nilai-nilai seseorang secara dinamis, saling bergantung dan adaptif terhadap
dan asumsi mempengaruhi interaksi dengan orang lain. tujuan umum, dan masing-masing memiliki peran khusus
hal ini sangat penting ketika pasien dan staf berasal dari atau fungsi untuk melakukan dan yang memiliki jangka
latar belakang budaya yang berbeda. waktu keanggotaan [7].
• Berhati-hati tentang bagaimana faktor-faktor psikososial
dari anggota lain dari tim mempengaruhi interaksi tim. Tenaga medis yang ada di dalam komite, yang dibentuk
• Menyadari dampak perubahan pada tim. Termasuk untuk membantu manajemen dengan masalah atau latihan
pasien dalam tim, serta / keluarganya. perencanaan bukan merupakan sebuah tim.
• Gunakan teknik komunikasi yang tepat.
• Gunakan teknik saling mendukung.
• Selesaikan.
• Jadilah terbuka untuk berubah dan mengamati perilaku

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 134


Tipe Tim Berbeda yang Ditemukan 8
bidang kesehatan, juga dapat terdiri dari fisioterapis,
dalam Pelayanan Kesehatan dokter gigi dan / atau apoteker.
Ada banyak jenis tim dalam pelayanan kesehatan. Tim
ini termasuk ada dalam klinik pedesaan kesehatan, klinik Tim Koordinasi
wanita dan bayi, unit bersalin, ICU, bangsal medis, tim Tim Koordinasi adalah kelompok yang bertanggung jawab
pelayanan primer yang bekerja di masyarakat, tim yang untuk manajemen operasional sehari-hari, memiliki fungsi
berkumpul untuk tugas tertentu, seperti tim tanggap koordinasi dan pengelolaan sumber daya untuk tim inti.
darurat, dan tim multi-profesional, tim pelayanan Perawat sering mengisi peran koordinasi seperti di rumah
kanker multidisiplin, yang bekerja bersama-sama untuk sakit. Di daerah pedesaan dan klinik, tim koordinasi dapat
merencanakan dan mengkoordinasikan pelayanan pasien. terdiri manajer pelayanan kesehatan, perawat, dokter atau
tenaga medis lainnya.
Tim dapat berasal dari lokasi geografis umum, seperti
di klinik pedesaan atau rumah sakit, atau anggota tim Tim Kontingensi
dapat tersebar di beberapa lokasi, seperti pada tim Tim kontingensi terbentuk untuk peristiwa medis tertentu
multidisiplin kanker atau tim pelayanan kesehatan (misalnya tim pemompa jantung, tim tanggap bencana,
primer. Tim dapat mencakup disiplin tunggal atau tim darurat obstetri, tim respon cepat). Para anggota tim
melibatkan beberapa profesional dari berbagai disiplin kontingensi diambil dari berbagai tim inti.
ilmu, termasuk staf administrasi, dan pasien juga harus
selalu dipertimbangkan sebagai bagian dari tim. Peran Tim Layanan Tambahan
profesional akan bervariasi di dalam tim pada waktu Tim layanan tambahan terdiri dari individu-individu
yang berbeda. Peran individu di tim sering fleksibel dan seperti pembersih atau staf rumah tangga yang
oportunistik. Misalnya, kepemimpinan mungkin berubah memberikan langsung setelah pelayanan medis, memiliki
tergantung pada keahlian yang dibutuhkan. tugas tertentu, dan pelayanannyadalam waktu terbatas
untuk mendukung layanan utama dan memfasilitasi
Untuk mendukung pelayanan pasien berpusat pada pelayanan pasien. Para anggota tim ini sering tidak berada
keselamatan pasien, pasien dan keluarga mereka harus di tempat pasien menerima pelayanan rutin.
dianggap sebagai anggota aktif dari tim kesehatan. Serta
menjadi penting bagi pengambilan keputusan bersama Tim layanan tambahan terutama tim pelayanan yang
dan persetujuan pasien. Dengan melibatkan pasien misinya adalah untuk mendukung tim inti. Hal ini tidak
sebagai anggota tim dapat meningkatkan keselamatan berarti bahwa mereka tidak harus berbagi tujuan yang
dan kualitas pelayanan, karena pasien adalah sumber sama. Hasil yang sukses operasi pasien membutuhkan
informasi yang berharga, dan menjadi satu-satunya informasi yang akurat tentang katering dan petunjuk
anggota tim yang ada setiap saat selama pelayanan. dalam kaitannya dengan perintah "kebersihan mulut",
Pasien juga orang-orang dengan keahlian dalam sehingga pasien tidak akan menerima makanan yang
pengalaman penyakit atau kondisi medis tertentu. dapat menimbulkan risiko tersedak. Secara umum, tim
layanan tambahan berfungsi secara independen. Namun,
Tim STEPPS [8] adalah program yang mungkin ada saat-saat ketika mereka harus dianggap
9
dikembangkan di Amerika Serikat untuk sebagai bagian dari tim inti.
mengidentifikasi beberapa jenis tim yang berbeda, namun
saling terkait yang mendukung dalam memberikan Tim Layanan Pendukung
pelayanan kesehatan. Tim layanan pendukung terdiri dari individu yang
memberikan langsung, jasa-tugas tertentu di fasilitas
Tim Inti pelayanan kesehatan. Para anggota tim layanan
Tim inti terdiri dari pemimpin tim dan anggota yang pendukung ini membantu untuk memfasilitasi
terlibat langsung dalam merawat pasien. Anggota tim pengalaman pelayanan kesehatan yang optimal bagi
inti meliputi penyedia layanan langsung seperti perawat, pasien dan keluarga mereka. Peran mereka terintegrasi
apoteker, dokter, dokter gigi, asisten dan, tentu saja, untuk mengelola lingkungan, aset dan logistik dalam
pasien atau pengasuh mereka. Anggota-anggota ini fasilitas medis. Layanan dukungan terutama terdiri dari
beroperasi pada klinik fasilitas kesehatan atau lingkungan. tim-layanan yang berfokus dengan misinya adalah untuk
Anggota inti juga termasuk penyedia layanan kesehatan menciptakan lingkungan pelayanan kesehatan yang
lanjutan yang mengelola pasien, misalnya, pengelola efisien, aman, nyaman dan bersih, yang mempengaruhi
kasus medis. Tim inti dapat berubah, tetapi biasanya akan tim pelayanan pasien, persepsi pasar, efisiensi operasional
terdiri dari dokter dan perawat dan, tergantung pada dan keselamatan pasien.

135 Bagian B Topik 4. Menjadi Anggota Tim yang Efektif


Administrasi mereka sendiri dan mereka juga harus menjadi bagian dari
Administrasi meliputi pemimpin eksekutif dari unit atau jalur komunikasi; keterlibatan mereka telah terbukti juga
fasilitas medis tertentu dan memiliki 24 jam akuntabilitas meminimalkan kesalahan dan potensi kecelakaan medis.
fungsi secara keseluruhan dalam manajemen organisasi.
Administrasi membentuk iklim dan budaya sistem kerja Hubungan antara keterampilan non teknis, seperti kerja
sama tim untuk berkembang dengan membangun sama tim, dan kecelakaan medis sekarang jauh lebih
dan mengkomunikasikan visi, mengembangkan dan mapan [9,10], seperti meningkatnya beban penyakit
menegakkan kebijakan dan menyediakan sumber daya kronis, penyakit penyerta dan populasi yang menua.
yang diperlukan untuk keberhasilan pelaksanaan kerja, Tantangan-tantangan ini membutuhkan pendekatan yang
menetapkan harapan untuk staf (peran dan tanggung terkoordinasi dan lintas multidisiplin untuk merawatnya
jawab), memegang tanggung jawab dini atas kinerja [11].
mereka dan mendefinisikan budaya organisasi.
Dalam kajian pelatihan tim, Baker et al. [1] mengatakan
Bagaimana Menggunakan Tim untuk 10 bahwa pelatihan tenaga medis sebagai tim "merupakan
Meningkatkan Layanan Kesehatan pragmatis, strategi yang efektif untuk meningkatkan
Pelayanan kesehatan secara tradisional keselamatan pasien dan mengurangi kesalahan medis."
melihat dokter individu sebagai bertanggung jawab
untuk pelayanan dan pengobatan pasien. Namun, pasien Kerjasama tim telah dikaitkan dengan hasil yang lebih
saat ini jarang memandangnya hanya satu tenaga medis. baik di berbagai bidang seperti pelayanan primer [12] dan
Keselamatan pasien, dalam konteks sistem pelayanan pelayanan kanker [13] . Kerjasama tim juga telah dikaitkan
kesehatan yang kompleks, mengakui bahwa kerja sama dengan penurunan kesalahan medis [14, 15].
tim yang efektif sangat penting untuk meminimalkan Seperti dirangkum dalam Tabel B.4.1, meningkatkan kerja
kecelakaan medis yang disebabkan oleh miskomunikasi sama tim dapat memberi manfaat peningkatan hasil
dengan orang lain yang merawat pasien dan pelayananpasien dan keselamatan, termasuk manfaat bagi
kesalahpahaman dari peran dan tanggung jawab. Pasien praktisi individu dalam tim dan tim secara keseluruhan,
memiliki kepentingan yang melekat dalam pelayanan serta organisasi di mana tim berasa [11].

Tabel B.4.1. Ukuran Kerja Tim yang Efektif

Hasil yang bisa diukur dari kerja Tim yang Efektif

Sumber : Adapted from Mickan SM, Rodger SA. Effective health care teams: a model of six characteristics
developed from sharedperceptions. Journal of Interprofessional Care, 2005 [16].

Bagaimana Tim Terbentuk dan Berkembang


11
Penelitian tentang bagaimana tim terbentuk
dan berkembang telah dilakukan di industri
berisiko tinggi lainnya. Seperti yang dijelaskan pada Tabel
B.4.2 ada empat tahap perkembangan tim: Pembentukan ;
Tantangan; Pengaturan; dan kinerja [17].

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 136


Tabel B.4.2. Tahap Pengembangan Tim

Sumber: Modified from Flin RH, O’Connoer P, Crichton M. Safety at the sharp end: a guide to nontechnical skills,
2008 [18].

Serupa dengan industri lain, banyak tim pelayanan Tim kesehatan berasal dari banyak situasi; beberapa sangat
kesehatan, seperti tim darurat atau bedah, dituntut stabil, tetapi tim yang lain bisa sangat tidak stabil dengan
untuk bekerja bersama-sama dan harus berfungsi penuh perubahan keanggotaan yang seing. Setiap anggota
waktu untuk membangun hubungan interpersonal dan tim akan memiliki berbagai tingkat pengetahuan dan
melanjutkan fase pembentukan dan pengaturan yang keterampilan, yang harus diakomodasi. Mickan dan Roger
dijelaskan di atas [18]. Untuk alasan ini, penting bahwa [16] telah menjelaskan dalam daftar berikut karakteristik
tenaga medis tahu bagaimana menjadi anggota tim yang sederhana yang mendukung tim kesehatan yang efektif
efektif sebelum mereka bergabung dengan tim. Bagian terlepas dari seberapa stabil tim tesebut.
berikut ini menjelaskan karakteristik tim yang efektif.
Tujuan Umum
11
Karakteristik Tim yang Sukses Anggota tim menghasilkan tujuan yang sama dan jelas
Ada banyak model untuk menggambarkan kerja sama yang mencakup kepentingan kolektif dan menunjukkan
tim yang efektif. Secara historis, kerja sama tim yang kepemilikan bersama.
efektif datang dari industri lain, seperti Crew Rouserce
Management (CRM) dari industri penerbangan. Kotak Tujuan yang Terukur
B.4.1 menetapkan karakteristik utama dari CRM yang Tim menetapkan tujuan yang terukur dan fokus pada tugas
dikembangkan dalam industri penerbangan. tim.

Kotak B.4.1. Ringkasan Manajemen Sumber Kepemimpinan yang Efektif


Daya Manusia / Crew Resource Management of Tim membutuhkan kepemimpinan yang efektif yang
crew resource management mengatur dan memelihara struktur, mengelola konflik,
mendengarkan anggota dan mengakomodir kepercayaan
dan dukungan anggota. Para penulis juga menyoroti
Penerapan CRM dalam Pelayanan Kesehatan pentingnya anggota tim menyetujui dan berbagi fungsi
kepemimpinan.
CRM dikembangkan oleh industri penerbangan
untuk meningkatkan komunikasi di dalam kokpit dan Komunikasi Efektif
menerapkan pengambilan keputusan sistem tim yang Tim pelayanan kesehatan yang baik berbagi ide dan
terpusat. CRM didefinisikan sebagai "penggunaan semua informasi dengan cepat dan teratur, menyimpan catatan
sumber yang tersedia -Informasi, peralatan, dan orang- tertulis dan memberikan waktu untuk refleksi tim.
orang-untuk mencapai operasi penerbangan yang aman Beberapa analisis mendalam tentang komunikasi tim
dan efisien." (Keselamatan Transportasi Dewan Nasional, interprofessional (seluruh disiplin ilmu dan bukan hanya di
USA). CRM telah digunakan dalam pelayanan kesehatan antara spesialisasi medis) telah difokuskan pada tim yang
untuk meningkatkan kerja tim dan komunikasi serta berisiko tinggi, seperti yang ditemukan dalam operasi [19,
untuk memulai proses yang aman lainnya 20].

137 Bagian B Topik 4. Menjadi Anggota Tim yang Efektif


Perpaduan yang Bagus konsultasi klinik. Termasuk dalam pemeriksaan keselamatan
Tim kohesif memiliki semangat tim yang unik dan dapat pasienadalah untuk memastikan bahwa informasi yang benar
mengidentifikasi semangat dan komitmen dan memiliki dan informasi yang lengkap tersedia untuk semua orang di tim.
kelangsungan kerjasama lebih besar karena anggota tim ingin
terus bekerja sama. Teknik Komunikasi bagi Tim
Pelayanan Kesehatan
15
Saling Menghormati Penulis Irlandia-Inggris, George Bernard Shaw, terkenaldengan
Tim yang efektif memiliki anggota yang menghormati bakat dan kalimatnya, "Masalah terbesar dengan komunikasi adalah
keyakinan masing-masing, sebagai tambahan atas kontribusi ilusi yang telah dicapai". Kemampuan komunikasi yang baik
profesional mereka. Tim yang efektif juga menerima dan merupakan inti dari keselamatan pasien dan kerja sama tim
mendorong keragaman pendapat di antara anggota. yang efektif. Strategi berikut dapat membantu anggota tim
dalam berbagi informasi akurat dan memastikan fokus atas
Syarat Tambahan informasi yang disampaikan. Penggunaan alat yang disebut
Persyaratan tambahan untuk tim yang efektif termasuk [8, 18, 21]: ISBAR (Introduction, Situation, Background, Assessment,
• Kemampuan tugas individu (baik dari segi keterampilan Recommendation) baru-baru ini telah menunjukkan
teknis pribadi dan keterampilan kerja sama tim); peningkatkan arahan melalui telepon olehpelajar kedokteran di
• Motivasi tugas; lingkungan simulasi [22]. Deskripsi dan contoh kasus berikut telah
• Fleksibilitas; diambil dari program Team STEPPS [8].
• Kemampuan untuk memantau kinerja mereka sendiri;
• Resolusi efektif dan belajar dari konflik; ISBAR
• Keterlibatan dalam pemantauan situasi. ISBAR adalah teknik untuk mengkomunikasikan informasi
penting tentang kekhawatiran pasien yang membutuhkan
13 14
Kepemimpinan perhatian dan tindakan segera. Teknik ini dimaksudkan untuk
Kepemimpinan yang efektif merupakan karakteristik kunci dari memastikan bahwa informasi yang benar dan tingkat kepedulian
tim yang efektif. Pemimpin tim yang efektif memfasilitasi, melatih dikomunikasikan antara tenaga medis
dan mengkoordinasikan kegiatan anggota tim lain dengan:
• Menerima peran kepemimpinan; Introduction - Perkenalan
• Meminta bantuan yang sesuai; "Nama saya Mary Smith dan saya seorang perawat yang merawat
• Terus-menerus memantau situasi; Nyonya Joseph, yang di bangsal 4 di tempat tidur 5."
• Prioritas mengatur dan membuat keputusan;
• Memanfaatkan sumber daya untuk memaksimalkan Situation - Situasi
kinerja; Apa yang terjadi dengan pasien?
• Menyelesaikan konflik tim; "Saya menelepon tentang Mrs Joseph di kamar 251. Keluhannya
• Menyeimbangkan beban kerja dalam tim; adalah sesak napas."
• Mendelegasikan tugas; What is going on with the patient?
• Melakukan briefing;
• Anggota tim bisa berbicara secara bebas dan Background - Latar Belakang
mengajukan pertanyaan; Apa latar belakang klinis dan konteksnya?
• Menyelenggarakan kegiatan peningkatan dan pelatihan "Pasien adalah perempuan berusia 62 tahunyang baru saja
bagi tim; menjalanai operasi perut hari pertama. Pasien tidak punya riwayat
• Inspirasi anggota lain dari tim dan mempertahankan penyakit jantung atau paru-paru. "
budaya kelompok yang positif;
• Memastikan bahwa tim tetap di jalur dan memenuhi Assesment - Penilaian
hasil yang diharapkan. Apa masalah yang terpikir ?
"Suara Nafas yang menurun di sisi kanan disertai dengan nyeri.
Melibatkan pasien sebagai anggota tim pelayanan kesehatan Ingin menyingkirkan pneumotoraks."
adalah sebuah konsep baru. Peran Tradisional pasien dianggap
pasif sebagai penerima pelayanan kesehatan. Tapi kita tahu Recomendation - Recommendasi
bahwa pasien memiliki keterampilan dan pengetahuan mereka Apa yang akan saya lakukan untuk memperbaikinya?
sendiri tentang kondisi dan penyakit mereka. Pelajar dapat mulai "Saya merasa yakin bahwa bahwa pasien harus dinilai sekarang.
menunjukkan kepemimpinan pada bidang ini dengan mencoba Dapatkah Anda datang segera? "
untuk memasukkan pasien dan keluarga mereka sesering Jika anggota tim pelayanan kesehatan tidak puas dengan
mungkin. Membangun kontak mata dengan pasien, memeriksa tanggapan terhadap permintaan untuk hadir langsung, mereka
dan mengkonfirmasikan informasi dan mencari informasi harus mencari bantuan dan saran dari yang lain orang yang lebih
tambahan semua bisa dilakukan saat pelayanan bangsal atau senior.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 138


Panggilan Langkah satu: Sender memulai pesan.
Panggilan adalah strategi untuk mengkomunikasikan Langkah dua: Penerima menerima pesan dan
informasi penting atau kritis kepada semua anggota memberikan umpan balik.
tim secara bersamaan selama situasi genting. Teknik ini Langkah ketiga: Pengirim mengecek ulang untuk
membantu anggota tim mengantisipasi langkah berikutnya memastikan bahwa pesan telah dipahami.
dan mengarahkan tanggung jawab kepada individu
tertentu yang bertanggung jawab untuk melaksanakan Dokter: Berikan 25 mg Benadryl IV bolus.
tugas. Contoh dari pertukaran panggilan antara pemimpin Perawat: 25 mg Benadryl IV bolus?
tim dan anggotanya ditampilkan di bawah. Dokter: benar

Pemimpin: Status Airway? Serah Terima Pasien


Anggota: Airway jelas. Serah terima pasien adalah saat yang penting untuk
Pemimpin: Nafas terdengar? pertukaran informasi yang akurat. Kesalahan dalam
Anggota: suara nafas menurun di sebelah kanan. komunikasi dapat mengakibatkan pasien tidak dirawat
Pemimpin: Tekanan darah? dengan benar dan pasien mungkin menderita hasil
Anggota: BP 96/92. medis yang buruk. Serah terima pasien dalam klinik
mengacu pada pengalihan tanggung jawab profesional
Memeriksa Kembali dan akuntabilitas untuk beberapa atau semua aspek
Ini adalah teknik sederhana untuk memastikan bahwa pelayananatas pasien atau kelompok pasien, kepada
informasi yang disampaikan oleh pengirim dipahami oleh tenaga medis lain atau kelompok tenaga medis secara
penerima sebagaimana dimaksud [23]: sementara atau permanen. "Saya menyerahkan tongkat
pelayanan" atau I PASS THE BATON adalah strategi untuk
membantu penyerahan pasien dalam waktu yang akurat

Memecahkan Pertentangan 16
Namun, penting bagi semua anggota tim dapat
dan Konflik Tim berkomentar ketika mereka menyaksikan tindakan yang
Kemampuan untuk menyelesaikan konflik atau perselisihan akan berdampak pada keselamatan pasien.
dalam tim sangat penting dalam keberhasilan kerja sama
tim. Kemampuan ini akan sangat menantang bagi anggota Protokol berikut ini telah dikembangkan untuk membantu
junior tim, seperti pelajar, atau tim yang sifatnya sangat anggota tim mengungkapkan keprihatinan mereka
hierarkis. dengan cara bertingkat

139 Bagian B Topik 4. Menjadi Anggota Tim yang Efektif


Keselamatan Psikologi bukti nyata atau data.
Keselamatan psikologi adalah sejauh mana orang Express : Ungkapkan bagaimana situasi yang anda rasakan
memandang lingkungan kerja mereka sebagai lingkungan dan apa kekhawatiran Anda.
yang kondusif untuk mengambil risiko interpersonal [24]. Suggest : Sarankan alternatif lain dan mencari kesepakatan.
Consequences : Konsekuensi harus dinyatakan efeknya
Aturan dua Tantangan pada tujuan tim yang dibentuk atau efek terhadap
Aturan dua-tantangan dirancang untuk memberdayakan keselamatan pasien.
semua anggota tim untuk menghentikan kegiatan jika
17
mereka merasakan atau menemukan pelanggaran Tantangan Kerjasama Tim
keselamatan yang penting. Ada saatnya ketika pendekatan Sejumlah hambatan tertentu muncul dalam membangun
dibuat untuk anggota tim, namun diabaikan atau dan memelihara kerja sama tim yang efektif dalam
dihentikan tanpa pertimbangan. Hal ini membutuhkan pelayanan kesehatan. Beberapa di antaranya dijelaskan di
seseorang dari dalam tim untuk menyuarakan / bawah ini :
keprihatinan nya dengan menegaskan perhatian mereka
setidaknya dua kali jika pernyataan awal diabaikan (yang Perubahan Peran
disebut"aturan dua tantanga"). Kedua upaya dapat berasal Pada banyak lingkungan pelayanan kesehatan terjadi
dari satu orang atau dua anggota tim yang berbeda: perubahan yang cukup besar dan tumpang tindih
dalam peran yang dimainkan oleh para tenaga medis
Tantangan pertama harus dalam bentuk pertanyaan. yang berbeda. Contohnya termasuk perubahan dalam
Perawat: Saya khawatir tentang Nyonya Jones dirawat di peran bidan, radiografer pembaca sinar-X ray biasa,
bangsal 23. Sia terlihat tak sehat dan gejala yang dialaminya perawat melakukan kolonoskopi, terapis gigi melakukan
berbeda dari biasanya. Bisakah Anda memeriksanya? pencabutan dan prosedur restoratif sederhana gigi, dan
praktisi perawat, perawat-bidan dan apoteker memberikan
Tantangan kedua harus berisi dukungan terhadap resep obat. Perubahan peran dapat muncul sebagai
perhatian anggota tim tersebut. tantangan tim dalam hal alokasi peran dan pengakuan.
Perawat: Saya benar-benar khawatir tentang Mrs Jones.Gejala Selain itu, mungkin ada anggota tim yang tidak memiliki
yang dialaminya mengkhawatirkan saya. Saya pikir dia perlu kualifikasi tertentu seperti asisten gigi atau asisten perawat.
diperiksa sekarang. Mereka adalah anggota penting dari tim yang harus
dilatih dan didukung sebagai anggota tim yang sama.
Ingat, ini adalah tentang advokasi untuk pasien. Taktik dua- Dalam beberapa kasus mereka mungkin diperlukan untuk
tantangan memastikan bahwa kekhawatiran diungkapkan melaksanakan tugas-tugas yang mana mereka tidak pernah
telah dan telah didengar, dipahami dan diakui. berpraktik untuk melakukannya. Jika hal ini terjadi mereka
harus disiapkan dan didukung secara benar.
Anggota tim ditantang untuk mengakui keprihatinan atas
kondisi pasien. Perubahan Tata Letak dan Kelola
Dokter: Dari apa yang Anda katakan, Anda tampak pkhawatir Sifat pelayanan kesehatan berubah dalam banyak hal,
tentang Nyonya Jones. Saya akan memeriksanya sekarang. termasuk tata letak dan kelola peningkatan pemberian
pelayanandalam kondisi kronis dan transfer prosedur
Jika ini tidak mengakibatkan perubahan atau masih dapat bedah banyak pada pusat-pusat rawat jalan. Perubahan ini
diterima, maka anggota tim yang mengkhawatirkan membutuhkan pengembangan tim baru dan modifikasi
kondisi pasien harus mengambil tindakan yang lebih kuat dari tim yang ada
dengan menyampaikannya kepada supervisor atau pihak
berikutnya rantai komando. Hirearki Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan sifatnya sangat hirarkis, yang dapat
CUS menjadi kontraproduktif untuk berfungsi dengan baik
CUS adalah istilah untuk proses tiga langkah dalam dan berefek pada kontribusi tim yang efektif yang mana
membantu orang menghentikan kegiatan bermasalah. pandangan semua anggota tim 'harus dipertimbangkan
dan pemimpin tim belum tentu seorang dokter. Meskipun
I am Concerned = Aku khawatir telah ada pengakuan bahwa kerja tim adalah penting
I am Uncomfortable = Saya tidak nyaman dalam pelayanan kesehatan, namun hal ini belum
This is a Safety issue = Ini adalah masalah Keselamatan diterjemahkan ke dalamperubahan praktik medis,
terutama di negara-negara di mana norma-norma budaya
Skript DESC = Describe, Express, Suggest, komunikasi mungkin tidak secara alami berkontribusi pada
Consequences efektifitas kerja tim.
DESC menjelaskan proses konstruktif untuk menyelesaikan
konflik. Tujuannya adalah untuk mencapai konsensus.
Describe : Gambarkan situasi tertentu atau sikap yang berisi

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 140


Sifat Individual Pelayanan Kesehatan untuk mempromosikan komunikasi tim dan kinerja yang
Banyak profesi kesehatan, seperti perawat, kedokteran efektif, termasuk ISBAR, Metode panggilan, metode periksa
gigi dan kedokteran, didasarkan pada hubungan otonom kembali dan serah terima pasien.
antara penyedia layanan kesehatan dan pasien. Meskipun
hubungan ini tetap menjadi nilai inti, namun pola Apa yang dibutuhkan 21 22 23
hubungan pelayan kesehatan dengan pasien menghadapi Pelajar untuk Menerapkan
tantangan atas hadirnya konsep kerja sama tim dan Prinsip Kerjasama Tim
pelayanan bersama. Hal ini dapat ditemui pada berbagai Pelajar dapat menerapkan prinsip-prinsip kerja tim segera
tingkatan, misalnya dokter tidak bersedia untuk berbagi setelah mereka mulai pelatihanmedis. Banyak program
pelayanan pasien sampai implikasi hukum atas tindakan pelayanan kesehatan didasarkan pada Problem Based
medis yang berbasis tim. Learning (PBL) atau melibatkan diskusi kelompok kecil
yang mengharuskan pelajar untuk bekerja sama dalam
Ketidakstabilan Tim tim dalam membangun pengetahuan dan memecahkan
Seperti dibahas sebelumnya, tim kesehatan kerap kali masalah. Melalui kegiatan ini, pelajar dapat mulai
sifatnya sementara, yang bekerjasama untuk tugas memahami bagaimana tim berfungsi dan apa yang
tertentu atau peristiwa tertentu saja (misalnya tim membuat kelompok belajar bekerja efektif. Belajar untuk
pemompa jantung). Sifat sementara dari tim ini sangat berbagi informasi, buku pelajaran dan catatan kuliah adalah
menekankan pada kualitas pelatihan untuk anggota tim, cikal bakal berbagi informasi tentang pasien atau klien.
yang menimbulkan tantangan khusus dalam pelayanan
kesehatan, di mana pendidikan dan pelatihan sering tidak Menyadari bagaimana nilai seseorang dan asumsi
cukup karena pekerja medis fokus pada pelayanan. mempengaruhi interaksi dengan anggota tim lainnya
Pelajar belajar dengan mengamati bagaimana para
tenaga medis yang berbeda berinteraksi satu sama lain.
18
Kecelakaan pada Industri Lain Mereka akan menyadari bahwa meskipun tim dapat terdiri
Ulasan insiden tingkat tinggi yang terjadi pada industri lain, dari banyak kepribadian dan gaya praktik, belum tentu
seperti bencana penerbangan, telah mengidentifikasi tiga membuat tim bekerja kurang efektif. Sebaliknya, kekuatan
jenis utama dari kegagalan kerja tim yang berkontribusi tambahan dan kelemahan anggota yang berbeda dari tim
terhadap kecelakaan, yaitu, kurangnya definisi jelas tiap dapat memfasilitasi pelayanan kesehatan berkualitas tinggi
peran, kurangnya koordinasi dan problem miskomunikasi dan aman.
lainnya [18,25]
Menyadari peran anggota tim dan bagaimana faktor-
19
Menilai Kinerja Tim faktor psikososial mempengaruhi interaksi tim dan
Menilai kinerja tim merupakan langkah penting dalam mengakui pengaruh perubahan pada anggota tim
meningkatkan kinerja tim. Sejumlah langkah-langkah Mungkin akan sulit bagi pelajar (dan dokter praktik
penilaian kerja sama tim tersedia di berbagai sumber[18, sekalipun) untuk menghargai peran yang berbeda dari
26, 27]. Tim dapat dinilai dalam lingkungan simulasi, tenaga medisyang berperan dalam tim, atau bagaimana
dengan pengamatan langsung terhadap prektem medis tim menanggapi perubahan dan faktor psikososial. Pelajar
atau melalui penggunaan latihan kerja sama tim, seperti dapat didorong untuk melakukan pengamatan terstruktur
yang dijelaskan di bagian bawah pada pelajaran kerja tim. terhadap tim, untuk mengamati peran bahwa individu
yang berbeda berperan dan bagaimana alokasi peran ini
Tim dapat dinilai baik pada tingkat kinerja individu dalam berkaitan dengan kedua karakteristik pribadi dan profesi
tim atau dalam tim itu sendiri sebagai kesatuan. Penilaian anggota tim. Pelajar dapat didorong untuk berbicara
dapat dilakukan oleh seorang ahli atau melalui pihak yang dengan anggota tim yang berbeda tentang pengalaman
berwenang menentukan peringkat kinerja. mereka bekerja dalam sebuah tim. Fakultas dapat
memerintahkanpelajar terlibat dalam tim dan ditugaskan
Analisis gaya belajar atau kemampuan memecahkan melakukan peran medis tertentu, sehingga mereka dapat
masalah individu membuat kerja sama tim berguna dalam mengamati proses tim dari dalam. Sangat penting bahwa
penilaian kinerja tim [28]. semua anggota tim memahami peran dan fungsi profesi
yang berbeda sehingga arahan dan pengobatan yang tepat
20
Ringkasan Syarat Pengetahuan dilembagakan untuk pasien.
Kerja sama tim yang efektif tidak terjadi begitu saja. Hal
ini membutuhkan pemahaman tentang karakteristik tim Libatkan Pasien sebagai Anggota Tim
yang sukses, serta pengetahuan tentang bagaimana tim Ketika pelajar mewawancarai pasien, memeriksa riwayat
berfungsi dan cara untuk mempertahankan fungsi tim yang medisnya, melakukan prosedur atau memberikan
efektif. Ada berbagai metode yang telah dikembangkan

141 Bagian B Topik 4. Menjadi Anggota Tim yang Efektif


intervensi pelayanan untuk pasien, mereka harus Perawat : ya
berkomunikasi dan terlibat dengan pasien. Komunikasi Pelajar : Siapa yang akan melakukan prosedurnya?
meliputi berbicara dengan pasien tentang apa Meminta penjelasan jika sesuatu tidak masuk akal. Ajukan
yang mereka lakukan atau berbicara tentang segala pertanyaan dan terus mengklarifikasi. Memperjelas peran
kecemasan atau kekhawatiran yang dirasakan pasien atau Anda dalam situasi yang berbeda.
keluarganya. Pelajar secara aktif dapat melibatkan pasien
di klinik dan kunjungan dari satu bangsal ke lainnya dan Bersikap tegas bila diperlukan
melibatkan pasien untuk berdiskusi dengan anggota tim Bersikap tegas adalah hal yang sulit, namun jika pasien
lainnya. berada pada risiko cedera serius, maka para tenaga medis,
termasuk pelajar, harus berani mengungkapkanyya.
Gunakan teknik saling mendukung, menyelesaikan Dokter senior akan bersyukur dalam jangka panjang jika
konflik, menggunakan teknik komunikasi yang tepat salah satu dari pasien mereka terhindar dari kecelakaan
dan mengubah dan mengamati perilaku medis serius. Ketika konflik terjadi, berkonsentrasi pada
Pelajar dapat berpraktik semua kompetensi ini baik "apa" yang tepat untuk pasien, bukan mencari apa yang
dalam pekerjaan mereka dengan rekan-rekan mereka benar dan salah.
dalam kelompok belajar atau dalam tim pelayanan
kesehatan ketika mereka menjalani program pelatihan Beri bimbingan singkat sebelum tim melakukan aktivitas
medis sehingga mereka semakin terlibat dalam dan beri pembekalan setelah itu
pelayanan pasien. Seperti yang dijelaskan di bawah Hal ini mendorong setiap anggota tim untuk berkontribusi
ini, banyak latihan kerja sama tim dapat digunakan dalam diskusi tentang bagaimana pelayanan medis telah
dengan kelompok-kelompok pelajar dan praktisi untuk dilakukan dan apa yang bisa dilakukan secara berbeda
mengeksplorasi gaya kepemimpinan, teknik resolusi atau lebih baik waktu berikutnya.
konflik dan keterampilan komunikasi. Sejauh mana
pelajar dapat mengalami atau mengamati kegiatan ini Studi Kasus
akan tergantung pada seberapa aman tenaga medis
mengangkat isu-isu atau masalah dengan tim atau Kesalahan Komunikasi Oleh Tim
pemimpin tim. Studi kasus ini menyoroti lemahnya kerjasama tim yang
berakibat pada luka pada pasien .
Sejumlah tips praktis disediakan untuk membantu pelajar
meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Pelajar Seorang dokter datang pada akhir minggu pertamanya di
dapat mulai berpraktik kerja sama tim yang baik di awal departemen darurat. Shift kerjanya telah berakhir satu jam
pelatihan mereka. Komunikasi yang jelas dan saling sebelumnya, tapi departemen darurat sibuk dan registrar
menghormati adalah dasar untuk kerja sama tim yang bertanya apakah dokter bersedia memeriksa satu pasien
baik. Selalu memperkenalkan diri kepada pasien dan yang terakhir. Pasien adalah seorang pria 18-tahun. Dia bersama
bekerjasama adalah contoh baik, bahkan jika hanya akan orang tuanya yang meyakini bahwa anaknya overdosis.
bekerja sama selama beberapa menit. Pelajari nama-nama Ibunya telah menemukan botol kosong parasetamol
anggota tim dan gunakanlah nama untuk menyapa. yang isinya penuh sehari sebelumnya. Dia pernah minum
Beberapa orang tidak repot-repot untuk mempelajari obat hingga overdosis sebelumnya dan kini berada di
nama-nama anggota tim yang tidak terlibat banyak bawah pengawasan psikiater. Pasien bersikeras bahwa dia
dalam tim, seperti gabungan pekerja kesehatan, dan hanya mengambil beberapa tablet untuk sakit kepala. Ia
menganggap bahwa mereka tidak penting. Namun, mengatakan ia telah menjatuhkan tablet yang tersisa di
anggota tim akan memiliki hubungan yang lebih baik lantai, dan kemudian membuangnya. Orangtua pasien
dengan anggota tim lain jika mereka menggunakan mengatakan mereka telah menemukan botol kosong
nama orang bukan merujuk periksa jika mereka memiliki enam jam sebelumnya dan merasa yakin bahwa pasien
informasi yang memungkinkan untuk melakukan tugas. seharusnya tidak bisa mengambil parasetamol lebih dari
Memanggil anggota tim secara asal merupakan praktik empat jam sebelum mereka menemukan botol (yaitu 10
yang tidak aman karena maksud pembicaraan Anda tidak jam sebelumnya).
akan efektif. Gunakan bahasa yang obyektif, bukan bahasa
subjektif. Dokter menjelaskan bahwa mengosongkan lambung
tidak akan tidak bermanfaat. Dokter kemudian mengambil
Baca kembali petunjuk dan menutup lingkaran tes darah untuk mengetahui tingkat parasetamol dan
komunikasi dalam kaitannya dengan informasi-pelayanan salisilat. Dokter meminta laboratorium untuk menelpon
pasien. Nyatakan secara jelas untuk menghindari hasilnya secepat mungkin karena kondisi gawat darurat.
kebingungan. Seorang pelajar perawat ada di meja ketika teknisi lab
Perawat: Brown akan menjalani prosedur sinar-X. menelepon. Dia menulis hasil dalam buku pesan. Tingkat
Pelajar: Jadi, kita akan menjalankan prosedur X-ray kepada salisilat adalah negatif.
Brown sekarang?

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 142


Ketika memeriksa hasil parasetamol, teknisi mengatakan, Sumber: National Patient Safety Agency. London,
"dua," berhenti, dan kemudian berkata, "satu tiga." "Dua Department of Health, 2005. Copyright and other
titik satu tiga," ulang perawat, dan meletakkan telepon. intellectual property rights in this material belong to the
Dia menulis "2.13" dalam buku. Teknisi tidak mengatakan NPSA and all rights are reserved. The NPSA authorises
apakah tingkat ini adalah beracun dan dia tidak memeriksa health-care organizations to reproduce this material for
apakah perawat mengerti. Saat dokter menemuinya, educational and non-commercial use.
perawat membacakan hasil tes. Dokter memeriksa grafik
di papan pengumuman yang menunjukkan bagaimana Kegagalan untuk menyampaikan informasi antara staf
merawat overdosis. dan mengkonfirmasi asumsi, sehingga hasil medis
pasien merugikan
Ada panduanatau protokol untuk melayani pasien Contoh ini menyoroti bagaimana dinamika antara pelajar
overdosis parasetamol di papan pengumuman, tapi bedah dan staf dan gerakan staf keluar masuk ruang operasi
gambar protokolnya ditutupi oleh sebuah memo. Grafik dapat memungkinkan terjadinya kesalahan medis.
menunjukkan bahwa 2,13 jauh di bawah level pengobatan
dokter. Dokter berpikir sebentar untuk memeriksa dengan Sebelum pasien bedah lambung dibawa ke ruang operasi,
registrar, tapi resgitrar tampak sibuk. Sebaliknya ia satu perawat melaporkan seorang perawat kedua tentang
mengatakan kepada perawat bahwa pasien perlu dirawat pasien alergi terhadap "morfin dan staples bedah".
semalam, sehingga psikiater bisa meninjau keesokan Informasi ini diulang lagi kepada staf ahli bedah dan dokter
harinya. Dokter pergi bertugas sebelum hasil teskeluar anestesi sebelum memulai prosedur.
dari laboratorium. Bunyinya "tingkat parasetamol: 213".
Kesalahan itu tidak ditemukan selama dua hari, saat pasien Sebelum operasi segera berakhir, staf ahli bedah
mulai mengalami gejala gagal hati. Karena tidak mungkin meninggalkan ruang operasi, meninggalkan rekan
untuk menemukan donor hati untuk transplantasi, staf bedah dan dua orang staf yang magang untuk
pasien meninggal seminggu kemudian. Jika pasien menyelesaikan prosedur. Rekan ahli bedah bedah
tidak ditangani seperti halnya dilakukan oleh dokter dan kemudian juga meninggalkan ruang operasi, meninggalkan
tim di departemen darurat, pasien tidak mungkin telah dua warga untuk menutup sayatan. Dua staf ahli bedah
meninggal. yang magang menutup sayatan panjang di sepanjang
perut pasien. Mereka juga menutup tiga sayatan
Dokter diberitahu apa yang telah terjadi oleh konsultan laparoskopi. Ketika staf magang mulai menjahit sayatan
pada senin ketika ia mulai jam kerja berikutnya. Sementara bedah, seorang pelajar kedokteran merobek selembar
masih dalam keadaan shock, dokter menjelaskan bahwa ia kertas grafik pasien dan membawanya kepeda staf bedah
telah bertindak atas apa yang dia pikir hasil yang benar. Dia magang. Pelajar kedokteran menepuk bahu staf bedah
tidak menyadari, dia mengakui, bahwa tingkat parasetamol magang, memegang kertas untuknyadan mengatakan
tidak pernah dilaporkan dengan titik desimal. Karena dia bahwa pasien alergi terhadap staples. Staf magang
tidak melihat protokol, ia juga tidak mengira bahwa tepat melihatnya dan berkata, "Anda tidak bisa alergi terhadap
untuk memulai pelayanan sebelum tingkat parasetamol staples".
meningkat, mengingat riwayat medis pasien, meskipun
bertentangan, dokter menyarankan pasien hanya minum Staf ahli bedah kembali ke ruang operasi sementara staf
parasetamol dalam jumlah cukup. magang menyelesaikan stapel tersebut. Dia melihat staf
magang menjepit sayatan dan memberitahu mereka
Akan menjadi tidak adil untuk menyalahkan dokter, bahwa pasien tidak mau dipasang staples. Dia mengatakan
perawat atau teknisi laboratorium. Sebenarnya kelemahan kepada mereka bahwa mereka harus mengambil semua
adalah kurangnya pemeriksaan keamanan dalam sistem staples dan menjahit sayatan. Dia meminta maaf karena
komunikasi hasil tes. Setidaknya tiga orang membuat mengabaikan untuk memberitahu mereka tentang alergi
serangkaian kesalahan kecil dan sistem gagal untuk ini. Salah seorang staf magang bertanya apakah Anda bisa
mengakomodir kesalahan mereka. alergi terhadap dan ahli bedah staf mengatakan, "Itu tidak
masalah. Pasien yakin bahwa dia alergi. "Staf ahli bedah
Kegiatan mengatakan kepada staf magang bahwa mereka harus
- Gambarlah diagram aliran informasi di antara para menghapus semua staples dan menjahit sayatan. Prosedur
tenaga medis dalam cerita ini untuk menyoroti poin dari ini memakan waktu tambahan 30 menit.
gangguan komunikasi.
- Diskusikan bagaimana perasaan dokter dan perawat
bagaimana untuk membantu mereka melalui
pembekalan tanpa menyalahkan.

143 Bagian B Topik 4. Menjadi Anggota Tim yang Efektif


Pembahasan International Medical University, Kuala Lumpur, Malaysia.
- Diskusikan bagaimana hal ini menunjukkan pentingnya
komunikasi yang jelas antara semua anggota tim, serta Setiap orang diperhitungkan dalam Tim
isu kebutuhan dan preferensi pasien. Ini adalah contoh bagaimana sebuah inisiatif seperti tim
pengarahan pra operasi dapat memberikan kesempatan
Sumber: WHO Patient Safety Curriculum Guide for Medical bagi anggota tim operasi untuk memberikan informasi
Schools. Case supplied by Lorelei Lingard, Associate yang mempengaruhi hasil pasien. Pengarahan pra operasi
Professor, University of Toronto, Toronto, Canada. adalah pertemuan singkat termasuk perawat, ahli bedah
dan ahli anestesi diadakan sebelum dilakukan operasi
Resusitasi darurat membutuhkan kerja sama tim dengan tujuan membahas masalah penting pasien pasien
Kasus ini menggambarkan pentingnya tim siap untuk dan isu-isu prosedur yang relevan.
melakukan resusitasi darurat yang efektif
Dalam persiapan untuk reseksi anterior rendah dan
Simon, seorang petugas medis, sedang di kantin makan ileostomy, tim interprofessional bertemu untuk
siang. Setengah jalan makan, ada pengumuman terjadi briefing. Dokter bedah bertanya perawat apakah dia
serangan jantung dibuat dari pengeras suara. Dia berlari punya informasi. Perawat melaporkan bahwa pasien
untuk menuju ke lantai kelima bangsal di mana kejadian khawatir hernia nya. Menanggapi hal ini, ahli bedah
darurat itu terjadi. Lantai lima pada jam tersebut ramai mempertanyakan pasien (yang masih terjaga) tentang
dan lift juga sibuk. Pada saat ia mencapai pasien, perawat hernia. Dokter bedah kemudian menjelaskan kepada tim
telah mendorong di kereta pasien yang terkena serangan ruang operasi bagaimana ia akan melakukan prosedur
jantung dan perawat lain memasangkan masker oksigen pada bagian sekitar hernia dan bahwa dokter mungkin
pada pasien. menggunakan mesh.

"Tekanan darah, denyut nadi, detak jantung?" Teriak dokter. Pertanyaan


- Apakah tepat untuk diskusi dengan pasien sebelum
Seorang perawat meraih manset tekanan darah dan mereka menjalani pra operasi?
mulai mengembangkannya. Perawat memegang masker - Apa jenis informed consent yang dapat diberikan
oksigen mencoba untuk menemukan denyut nadi di pasien? Apa y ang dimaksud dengan "pasien
pergelangan tangan pasien. Petugas medis berteriak untuk khawatir tentang hernia dia"?
memonitor elektrokardiogram untuk ditempatkan pada - Haruskah perawat membawa informasi ini sebelum
pasien dan menurunkan alas tidur kepala pasien. Para pasien tiba di ruang operasi?
perawat berusaha mengikuti perintahnya; satu dari perawat - Haruskan informasi ini didokumentasikan dalam
berhenti berusaha untuk mendapatkan tekanan darah dan catatan medis dengan tindak lanjut?
menurunkan tempat tidur. Hal ini membuat masker oksigen
terjatuh karena pipa tertangkap di panel sisi tempat tidur. Sumber: WHO Patient Safety Curriculum Guide for
Medical Schools. Case supplied by Lorelei Lingard,
Simon menjadi gelisah. Dia tidak tahu denyut jantung atau Associate Professor, University of Toronto, Ontario,
irama. Pasien tampaknya tidak akan bernapas. Monitor Canada.
jantung datang dan menunjukkan fibrilasi ventrikel.
Gawat Darurat di Ruang Pelayanan Dokter Gigi
"Pads dan 50 joule", kata Simon. Kasus ini menggambarkan pentingnya semua anggota tim
Para perawat melihat dia dan berkata, "Apa?" secara cukup siap untuk bekerjasama menangani situasi
"Pads dan 50 joule, mulai!" Jawab Simon. medis darurat
"Panggil dokter, dokter apapun, untuk datang dan
membantu saya sekarang!" Teriaknya. Mereka tidak bisa Selama ekstraksi molar, pasien mulai berkeringat dan
menghidupkan kembali pasien. menjadi pucat. Pasien meminta dokter gigi untuk
menghentikan pengobatan karena ia merasa sakit.
Kegiatan
- Gambarkan kasus kebingunan ini dengan cara yang Dokter gigi menghentikan pengobatan dan
jelas. Identifikasilah faktor kunci dan hasilnya menyandarkan pasien dan mengangkat kakinya. Dia
kemudian mengambil denyut nadinya dan meminta
Sumber: WHO Patient Safety Curriculum Guide for Medical peralatan darurat.
Schools. Case supplied by Ranjit De Alwis, Senior Lecturer,

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 144


Asisten gigi yang bekerja di klinik itu baru saja beberapa Sebuah tinjauan sistematis terbaru dari pelatihan kerja tim
minggu bekerja. Ia tidak diberitahu di mana peralatan dikembangkan untuk pelajar kedokteran dan dokter junior,
darurat disimpan. Dia meninggalkan kantor gigi, menemukan bahwa mengajarkan keterampilan kerja sama
meninggalkan dokter gigi dengan pasien sambil mencari tim untuk pelajar dan dokter muda itu cukup efektif dalam
peralatan darurat. jangka pendek dan tampaknya lebih efektif bila prinsip-
prinsip kerja sama tim ditujukan dalam program pelatihan
Situasi klinis pasien terus memburuk dengan cepat. Dokter [29].
gigi, yang sendirian di kantor tanpa peralatan darurat, pergi
keluar untuk meminta bantuan. Setiap pendidikan tim dan program pelatihan harus
mempertimbangkan perilaku budaya lokalyang dapat
Dua menit kemudian, dokter gigi kembali dengan asisten diterima, dalam hal berbicara di sebuah tim dan sifat
dokter gigi (yang membawa peralatan darurat) dan dua hierarki di negara tertentu.
rekan lainnya
Kami menyimpulkan bagian ini dengan diskusi pendidikan
Pasien tampaknya tidak akan bernapas pada waktu itu. interprofessional yang mungkin dapat menjadi pilihan
Dokter gigi mulai resusitasi cardiopulmonary (CPR). Asisten untuk dipertimbangkan dalam kurikulum Anda.
menelpon ambulans. Tim tidak dapat menyelamatkan
pasien. Pendidikan Kerjasama Tim dalam Program Pelatihan
Sepanjang tahun program pelatihan, ada peluang untuk
Pertanyaan menstratifikasi mengajar dan belajar kerjasama tim.
– Faktor apa yang berkaitan dengan insiden ini? Misalnya, program dapat terstruktur dengan cara berikut:
– Dengan cara apa komunikasi antara anggota dim
dapatditingkatkan untuk menghindari kematian pasien? Awal tahun

Sumber: Case supplied by Shan Ellahi, Patient Safety Presentasi didaktik pada:
Consultant, Ealing and Harrow Community Services, • dasar-dasar kerja tim dan gaya belajar;
National Health Service, London, UK. • jenis tim dalam pelayanan kesehatan;
• gaya belajar yang berbeda
Format dan Startegi Pengajaran
Topik ini mencakup sejumlah strategi untuk belajar dan Aktifitas gorup kecil berfokus pada:
berpraktik kerja sama tim. Tim yang efektif tidak hanya • bangunan keterampilan berbasis tim yang mendasar;
terjadi dan ada lembaga subtansial yang mendasari teori • menghargai pembelajaran yang berbeda dan gaya
sehingga disampaikan dengan cara didaktik. Persyaratan pemecahan masalah;
pengetahuan yang tercantum di atas dapat menjadi dasar • merefleksikan pengalaman di tim luar pelayanan
untuk presentasi didaktik. kesehatan;
• peran berbagai tim kesehatan.
Mengingat bahwa salah satu cara paling efektif
untuk belajar tentang kerja sama tim adalah dengan Tengah Tahun
berpartisipasi dalam sebuah tim, kami menyertakan
sejumlah kegiatan berbasis tim yang dapat dengan mudah Presentasi Didaktik tentang:
dijalankan dengan kelompok-kelompok kecil dengan • peran dan tanggung jawab tenaga medis yang berbeda
sumber daya yang terbatas. Mengingat bahwa pelajar dalam tim;
memiliki sedikit pengalaman untuk berpartisipasi dalam • karakteristik tim yang efektif;
tim pelayanan kesehatan, kami menyertakan kegiatan di • strategi untuk mengatasi hambatan kerja sama tim
mana pelajar dapat merefleksikan pengalaman mereka dari yang efektif.
kerja sama tim yang tidak terkait dengan kesehatan.
Kegiatan kelompok kecil meliputi:
Untuk membiasakan pelajar dengan tim kesehatan • partisipasi interprofessional;
yang sebenarnya, kami juga menyertakan kegiatan yang • sokongan pada pengalaman berpartisipasi dalam tim
mengantisipasi jenis tim yang akan dihadapi pelajar ketika pelayanan kesehatan sebagai pelajar;
mereka maju dalam pelatihan dan karir mereka. • simulasi kerja tim dalam konteks pelayanan kesehatan
(kesetiaan yang tinggi atau rendah)

145 Bagian B Topik 4. Menjadi Anggota Tim yang Efektif


Kegiatan Mengajar merenungkan hal apa yang bekerja dengan baik untuk
tim, sehingga perilaku efektif tersebut dapat diperkuat.
Melibatkan role model Tim juga harus merefleksikan kesulitan dan tantangan
Mengingat bahwa kerja sama tim tidak selalu diakui yang mereka hadapi. Strategi untuk mengelola tantangan
atau dihargai di lingkungan pelayanan kesehatan yang harus dieksplorasi dan kemudian dipraktikkan dalam sesi
dihadapi oleh pelajar, penting untuk melibatkan role berikutnya.
model klinis dalam penyampaian pendidikan kerja sama
tim. Jika memungkinkan, identifikasilah dokter dengan Membangun Menara dari Koran : Contoh Latihan
reputasi yang baik untuk bekerja dalam tim multidisiplin Membangun Kerjasama Tim
dan bertindak sebagai role model. Idealnya, role model Ini adalah contoh dari sebuah latihan interaktif yang tidak
ini harus menyajikan aspek yang berbeda dari teori di memerlukan kontak fisik dan dapat bervariasi tergantung
balik kerja sama tim dan memberikan contoh-contoh dari pada ukuran kelompok, dinamika dan waktu yang tersedia.
pengalaman mereka sendiri. Bila mungkin, role model Untuk memulai, bagilah kelompok pelajar menjadi 2-6
harus diambil dari beberapa profesi kesehatan. orang. Berikan setiap kelompok jumlah lembar koran yang
sama (semakin sedikit lebih sulit, 20-30 lembar bisa untuk
Kegiatan Refleksi tentang Pengalaman Kerjasama Tim latihan selama 10-15 menit), beserta gulungan selotip.
Sebuah cara sederhana untuk memperkenalkan konsep Tugasnya adalah untuk membangun menara berdiri
kerja sama tim padapelajar adalah dengan menugaskan setinggi mungkun dan dibuat hanya dari koran dan selotip
mereka untuk merefleksikan tim yang mana mereka ikut dalam waktu yang ditentukan. Titik latihan adalah untuk
serta di dalamnya selama sekolah atau universitas. Tim menunjukkan pentingnya perencanaan (waktu, metode
ini mungkin termasuk tim olahraga, tim kerja, paduan konstruksi, kreativitas) dan efek motivasi dari tugas tim.
suara, dll. Latihan reflektif dapat mencakup penciptaan Instruksi harus sangat jelas. Misalnya, apakah menara harus
survei sederhana yang dapat digunakan untuk membuat berdiri bebas atau harus ada landasannya?. Anda dapat
pertanyaan tentang kerja sama tim. mengalokasikan sebanyak mungkin lembar koran yang
Anda inginkan, tergantung pada tujuan utama dari latihan
Latihan reflektif juga dapat dibuat dengan contoh dan jumlah waktu yang tersedia serta jumlah individu pada
kegagalan kerja tim atau keberhasilan tertentu yang setiap tim.
terdapat dalam masyarakat setempat. Latihan ini termasuk
pengembangan kuis atau diskusi kelompok tentang artikel Sebagai aturan umum, lembar lebih sedikit harus
surat kabar yang menjelaskan kegagalan tim olahraga digunakan ketika jumlah tim yang lebih kecil dan lebih
yang berhubungan dengan kegagalan kerja sama tim atau sedikit waktu yang tersedia untuk latihan. Jangka waktu
contoh profil kesalahan klinis karena kegagalan dalam kerja yang singkat dan tim besar, serta lembar koran yang
sama tim. Studi kasus yang disediakan untuk topik ini juga banyak menyebabkan banyak kekacauan. Hal ini mungkin
dapat digunakan untuk merefleksikan kegagalan dalam ideal untuk menunjukkan perlunya kepemimpinan dan
kerja tim. manajemen. Kecuali fokus Anda adalah kepemimpinan dan
pengelolaan tahap perencanaan, hindari kombinasi jumlah
Contoh kegagalan kerja sama tim dan keberhasilan luar lembar koran yang sedikit dan tim besar. Tim kecil tidak
kesehatan, seperti kecelakaan pesawat atau kegagalan perlu banyak lembar koran, kecuali Anda membuat aturan
stasiun tenaga nuklir, yang sering digunakan dalam bahwa semua bahan harus digunakan, untuk memberikan
pengajaran prinsip-prinsip kerja sama tim. Beberapa tekanan pada perencanaan dan desain panggung.
diantaranya dijelaskan secara rinci oleh Flin et al. [18].
Simulsi Lingkungan Pelayanan Kesehatan
Latihan Pembentukan Tim Simulasi semakin digunakan untuk belajar dan berpraktik
Ada berbagai kegiatan yang dapat membantu kerja sama tim dalam pelayanan kesehatan. Lingkungan
mempromosikan pemahaman tentang dinamika tim dan simulasi ideal untuk belajar karena menggabungkan
gaya belajar yang berbeda. Pencarian sederhana dari keselamatan- pasien tidak nyata -dengan kemampuan
internet akan memberikan banyak contoh. Hal ini dapat untuk menambah atau mengurangi kecepatan evolusi
berguna untuk setiap peserta tim dan tidak memerlukan skenario, terutama jika teknik simulasi berbasis manekin
pengetahuan sebelumnya dari pelayanan kesehatan atau digunakan. Ini sangat ideal untuk latihan kerja sama tim,
kerja sama tim. Latihan-latihan ini bisa menyenangkan sebagai pentingnya perilaku kerja sama tim dalam kondisi
dan memberikecelakaan medis positif dari kelompok hampir nyata dalam keadaan darurat serta situasi dan
pelajar. Ingat, salah satu bagian paling penting dari waktu-kritis. Selain itu, pelajar mendapatkan kesempatan
setiap latihan pembentukan tim adalah pembekalan untuk mengalami dan mengelola situasi secara real time.
pada akhir latihan. Tujuan daripembekalan adalah untuk

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 146


Idealnya, lingkungan simulasi dapat digunakan untuk Hal ini penting bagi pelajar untuk merefleksikan
mengeksplorasi kerja tim dan menggunakan kelompok pengalaman berbasis tim dalam pelayanan kesehatan dan
campuran tenaga medis. Ketika menjelajahi kerja sama berbagi pengalaman ini dengan rekan-rekan serta fakultas.
tim, fokus tidak harus pada keterampilan teknis pelajar, Hal ini akan memungkinkan diskusi tentang aspek-aspek
melainkan interaksi dan komunikasi mereka dengan positif dan negatif dari pengalaman mereka. Pelajar harus
satu sama lain. Cara terbaik untuk memastikan bahwa diminta untuk mengidentifikasi model tim dan menjelaskan
fokus latihan tetap ada adalah dengan memungkinkan mengapa tim ini dapat diidentifikasi seperti itu. Mereka
pelajar untuk belajar dan berpraktik aspek teknis skenario harus didorong untuk mengajukan pertanyaan seperti:
bersama-sama sebelum skenario yang sebenarnya • apa yang menjadi kekuatan dari tim?
dilakukan, biasanya melalui lokakarya prosedural • apa profesi yang diwakili tim dan apa yang peran
awal. Jika tim kesulitan memahami pengetahuan dan mereka?
keterampilan dasar, maka peluang untuk membahas • apakah tim memiliki tujuan yang jelas?
kerja sama tim bisa hilang, karena mungkin ada begitu • adakah pemimpin yang jelas?
banyak masalah klinis dan teknis yang penting untuk • Apakah semua anggota tim diizinkan untuk
dibahas. Namun, jika pelajardiberi pemahaman dengan berpartisipasi?
baik pada aspek teknis dari skenario sebelumnya, • bagaimana anggota tim berkomunikasi dengan satu
tantangannya adalah untuk menerapkan apa yang mereka sama lain?
ketahui ke dalam tindakan medis sebagai sebuah tim. • bagaimana pelajar melihat tim meningkat?
Simulasi kemudian menjadi kesempatan yang baik untuk • adalah peran pasien dalam tim?
mengeksplorasi aspek non-teknis dari skenario, yaitu kerja • apakah hasilnya dan seberapa efektif?
sama tim, kepemimpinan dan masalah komunikasi yang
muncul dalam skenario yang terungkap [18]. Pelajar harus diminta untuk mengeksplorasi dan
merefleksikan bidang kerja sama tim di mana kesalahan
Sebagaimana latihan pembentukan tim dibahas di atas, terjadi, seperti komunikasi antara penyedia layanan utama
sangat penting bahwa pembekalan terstruktur dilakukan dan pelayanan sekunder atau selama serah terima pasien.
untuk mengeksplorasi cara tim bertindak dalam latihan: Hal ini juga mungkin bagi pelajar untuk mengambil bagian
Hal-hal apa yang bekerja dengan baik dan mengapa, apa dalam diskusi panel dengan tim multidisiplin yang efektif
yang sulit dan mengapa, dan apa yang bisa dilakukan untuk membahas bagaimana fungsi tim dan kemudian
untuk meningkatkan kinerja pada kesempatan berikutnya. bekerja bersama-sama.
Jika pelajar-pelayanan kesehatan yang berbeda bekerja
sama dalam simulasi, peran yang berbeda, perspektif Pendidikan Interprofessional
dan tantangan dari setiap profesi dapat dibahas dalam Kerjasama tim dalam pelayanan kesehatan tidak dapat
sesipembekalan. Kendala utama yang terkait dengan dibahas tanpa menyebutkan peran penting pendidikan
latihan simulasi adalah bahwa simulasi membutuhkan interprofessional (IPE) dalam pendidikan sarjana kesehatan.
sumber daya intensif, terutama jika manekin yang Inti dari IPE adalah persiapan praktisi masa depan untuk
digunakan terkomputerisasi atau pengaturan tampat praktik berbasis tim yang efektif, dengan melibatkanpelajar
belajar harus terlihat seperti lingkungan klinis. dari berbagai disiplin ilmu bersama-sama selama
pendidikan sarjana mereka untuk belajar dari dan dengan
Berpartisipasi dalam Tim Pelayanan Kesehatan satu sama lain. Hal ini membantu pelajar belajar untuk
Pelajar, khususnya di bagian akhir dari program pelatihan, menghargai dan menghormati peran yang berbeda
harus didorong untuk berpartisipasi dalam berbagai dari tenaga medis sebelum mereka bergabung dengan
jenis tim pelayanan kesehatan di setiap kesempatan. kelompok tenaga medis tertentu.
Jika dokter dari departemen atau klinik tertentu
mempertahankan silo tradisional (tidak multidisiplin) Meskipun ada argumen yang kuat bahwa sarjana IPE
pendekatan untuk pelayanan kesehatan, seharusnya harus meningkatkan kerja sama tim berikutnya, penelitian
tidak mencegah pelajar untuk bekerja dengan tenaga untuk mendukung argumen ini belum konklusif.
medis lainnya sebagai bagian dari tim. Fakultas harus Universitas telah mengambil pendekatan yang berbeda
mengidentifikasi tim dimana pelajar akan disambut dan untuk memperkenalkan IPE ke dalam kurikulum mereka
idealnya diberikan beberapa bentuk peran partisipatif. tergantung pada sumber daya yang tersedia, program
Tim-tim ini dapat mencakup tim perencanaan pelayanan sarjana yang tersedia dan tingkat dukungan untuk konsep
multidisiplin, seperti yang ditemukan dalam kesehatan di tingkat senior. Pendekatan berkisar pada penggunaan
mental atau onkologi, atau tim lebih cair, seperti yang mesin medis penuh dan keselarasan dari semua kurikulum
ditemukan di bagian gawat darurat. Mereka juga dapat kesehatan melalui penambahan IPE sebagai modul ajar
terlibat dalam tim pelayanan kesehatan primer di dan kegiatan untuk melengkapi kurikulum yang ada secara
masyarakat. relatif oportunistik.

147 Bagian B Topik 4. Menjadi Anggota Tim yang Efektif


Sumber daya dan kegiatan yang termasuk dalam buku ini Menilai Pengetahuan Topik
dimaksudkan agar berguna untuk mengajar pelajar dalam Banyak modalitas yang berbeda dapat digunakan untuk
bidang profesional tertentu, serta kelompok-kelompok menilai kerja sama tim. MCQ dapat digunakan untuk
pelajar multi-profesional. Daftar bacaan lebih lanjut di IPE mengeksplorasi komponen pengetahuan. Portofolio dapat
dan link ke universitas yang telah memperkenalkan IPE ke digunakan untuk merekam dan merefleksikan kegiatan tim
dalam kurikulum mereka disediakan di bagian ini. yang dihadapi selama program pelatihan.

Sumber Materi (IPE) Tugas dapat dirancang khusus yang mensyaratkan ada
Greiner AC, Knebel E, eds. Health professionseducation: a kerja sama tim di antara pelajar. Penilaian termasuk
bridge to quality. Washington, DC,National Academies Press, pelajari mengerjakan proyek isu kesehatan atau non-
2003. kesehatan atau fakultas menyarankan proyek seperti
perencanaan pengembangan sebuah apartemen untuk
Almgren G et al. Best practices in patient safetyeducation: orang yang menggunakan kursi roda atau perencanaan
module handbook. Seattle, Universityof Washington Center pengembangan program penjangkauan pedesaan dalam
for Health Sciences Interprofessional Education, 2004. hal kesehatan mulut. Dalam mengembangkan tugas,
penekanannya adalah tidak begitu banyak pada hasil
Universities that have introduced major initiatives in IPE proyek, melainkan bagaimana pelajar bekerja sama.
include:
• Faculty of Health Sciences, Linkoping University, Kemudian penilaian bisa lebih kompleks. Pelajar bisa
Sweden. (http://www.hu.liu.se/?l=en; diakses pada 20 meninjau tim dimana mereka telah bekerja dan memberi
Februari 2011). rekomendasi pengembangan tim dapat ditingkatkan.
• College of Health Disciplines, University of British
Columbia, Canada. (http://www.chd.ubc.ca/; diakses Tugas menulis dapat mencakup identifikasi fungsi tim
pada 20 Februari 2011). dengan mengikuti baik pasien menjalani pelayanan
kesehatan di rumah sakit atau mengidentifikasi penyedia
Permainan pembangunan tim dapat diunduh secara gratis layanan kesehatan dan meninjau berapa banyak tim
dalam website berikut : berinteraksi dengan serta apa peran individu di masing-
http://www.businessballs.com/teambuildinggames. htm; masing tim.
diakses pada 20 Februari 2011.
Tim bisa diminta untuk mengidentifikasi masalah
Ringkasan keamanan, mengumpulkan data tentang keamanan,
Singkatnya, pelatihan tim untuk pelajar dalam profesi menganalisis data dan menggambarkan intervensi untuk
pelayanan kesehatan dapat didasarkan pada berbagai mencegah atau mengurangi masalah keamanan.
teknik, yang dapat disampaikan di dalam kelas atau di
lingkungan simulasi. Tergantung pada sumber daya yang tersedia, latihan
simulasi juga dapat digunakan untuk penilaian formatif dan
Idealnya, pelajar harus mengambil bagian dalam tim nyata sumatif tentang efektifitas kerja tim. Idealnya, beberapa
dan belajar melalui pengalaman serta refleksi terpadu dan penilaian mengharuskan pelajar dari profesi kesehatan
pelatihan tim harus fokus pada banyak prinsip-prinsip kerja yang berbeda untuk bekerja sama
tim yang efektif
Mengevaluasi Pengajaran Topik
Sumber Materi Seperti halnya latihan evaluasi, sejumlah tahapan evaluasi
perlu dipertimbangkan.Meliputi:
TeamSTEPPSì: Strategies and tools to enhance • analisis kebutuhan (atau calon evaluasi) untuk menilai
performance and patient safety. berapa banyak instruksi kerja tim saat ini ada dan
United States Department of Defence, in collaboration with berapa banyak yang dibutuhkan;
the Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ) • evaluasi proses selama penyampaian materi dalam
(http://teamstepps.ahrq.gov/abouttoolsmaterials.htm; program untuk memaksimalkan efektivitas;
diakses pada 20 Februari 2011). TeamSTEPPS also includes • evaluasi dampak dari program pada pengetahuan dan
free access to a number of videos. kompetensi yang diperoleh pelajar selama program.

The SBAR Toolkit is available on the above-mentioned Lihat Panduan Pengajar (Bagian A) untuk informasi lebih
TeamSTEPPS web site lanjut tentang evaluasi.
(http://www.ahrq.gov/teamsteppstools/instructor/
fundamentals/module6/igcommunication.htm#sbar sl9;
diakses pada 14 November 2010).

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 148


Referensi 13. Junor EJ, Hole DJ, Gillis CR. Management of ovarian
1. Baker DP et al. Medical teamwork and patientsafety: cancer: referral to a multidisciplinary team matters.
the evidence-based relation. Literature review. British Journal of Cancer, 1994, 70:363–370.
AHRQ Publication No. 050053. Rockville, MD, 14. Morey JC, Simon R, Jay GD. Error reduction and
Agency for Healthcare Research and Quality, performance improvement in the emergency
2005 (http://www.ahrq.gov/qual/medteam/; department through formal teamwork training:
diakses pada 20 Februari 2011). evaluation results of the MedTeams project. Health
2. Salas E, Dickinson TL, Converse SA. Toward an Services Research, 2002, 37:1553–1581.
understanding of team performance and training. 15. Risser DT et al. The potential for improved teamwork
In: Swezey RW, Salas E, eds. Teams: their training and to reduce medical errors in the emergency department.
performance. Norwood, NJ, Ablex,1992:3–29. The MedTeams Research Consortium. Annals of
3. Orasanu JM, Salas E. Team decision making in complex Emergency Medicine, 1999, 34:373–383.
environments. In: Klein GA et al, eds. Decision making in 16. Mickan SM, Rodger SA. Effective health care teams:
action: models and methods. Norwood, NJ, Ablex, a model of six characteristics developed from shared
1993:327–345. perceptions. Journal ofInterprofessional Care, 2005,
4. Cannon-Bowers JA, Tannenbaum SI, Salas E. Defining 19:358–370.
competencies and establishing team training 17. Tuckman BW. Development sequence in small groups.
requirements. In: Guzzo RA et al., eds. Team effectiveness Psychological Review, 1965, 63:384–399.
and decision-making in organizations. San Francisco, 18. Flin RH, O’Connoer P, Crichton M. Safety at thesharp
Jossey-Bass,1995:333–380. end: a guide to nontechnical skills. Aldershot,UK, Ashgate
5. Bowers CA, Braun CC, Morgan BB. Team workload: its Publishing Ltd, 2008.
meaning and measurement. In: Brannick MT, Salas 19. Lingard L et al. A theory-based instrument to evaluate
E, Prince C, eds. Team performance assessment and team communication in the operating room: balancing
measurement.Mahwah, NJ, Erlbaum, 1997:85–108. measurement authenticity and reliability. Quality and
6. Brannick MT, Prince C. An overview of team performance Safetyin Health Care, 2006, 15:422–426.
measurement. In: Brannick MT, Salas E, Prince C, eds. 20. Lingard L et al. Perceptions of operating room tension
Team performanceassessment and measurement. across professions: building generalizable evidence and
Mahwah, NJ,Erlbaum, 1997:3–16. educational resources. Academic Medicine, 2005, 80
7. Salas E et al. Toward an understanding of team (Suppl. 10): S75–S79.
TM

performance and training. In: Sweeney RW, Salas E, eds. 21. West M. Effective teamwork: practical lessons from
Teams: their training and performance. Norwood, NJ, organisational research. Leicester, BlackwellPublishing,
Ablex, 1992. 2004.
8. Agency for Health Care Quality and Research. 22. Marshall S, Harrison J, Flanagan B. The teaching of
TeamSTEPPS : strategies and tools to enhance a structured tool improves the clarity and content of
performance and patient safety. Rockville, MD,Agency for interprofessional clinical communication. Quality and
Healthcare Quality and Research, 2007. Safety in Health Care, 2009, 18:137–140.
9. Bogner M. Misadventures in health care. Mahwah, NJ, 23. Barenfanger J et al. Improving patient safety by
Erlbaum, 2004. repeating (read-back) telephone reports of critical
10. Lingard L et al. Communication failures in the operating information. American Journal of ClinicalPatholology,
room: an observational classification of recurrent types 2004, 121:801-803.
and effects. Quality and Safetyi Health Care, 2004, 24. Edmondson AC. Learning from failure in health care:
13:330–334. frequent opportunities, pervasive barriers. Quality and
11. Mickan SM. Evaluating the effectiveness of health care Safety in Health Care 2004;13:ii3-ii9.
teams. Australian Health Review, 2005, 29:211–217. 25. Rouse WB, Cannon Bowers J, Salas E. The role of mental
12. Stevenson K et al. Features of primary health care teams models in team performance in complex systems.
associated with successful quality improvement of IEEE Transactions on Systems,Man and Cybernetics,
diabetes care: a qualitative study. Family Practice, 2001, 1992, 22:1295–1308.
18:21–26.

149 Bagian B Topik 4. Menjadi Anggota Tim yang Efektif


26. Stanton N et al. Human factors methods:a practical
guide for engineering and design. Aldershot, UK, Ashgate
Publishing Ltd, 2005.
27. Salas E et al. Markers for enhancing team cognition in
complex environments: the power of team performance
diagnosis. Aviation, Space,and Environmental Medicine,
2007, 78:5(Suppl. Sect. 11):B77–B85.
28. Honey P, Mumford A. A manual of learning styles
Maidenhead, Peter Honey, 1986.
29. Chakraborti C et al. A systematic review of teamwork
training interventions in medical student and resident
education. Journal of General Internal Medicine, 2008,
23:846–853.

Slide untuk Topik 4: Menjadi Anggota Tim yang


Efektif
Kuliah didaktik biasanya bukan cara terbaik untuk
mengajarkan pelajar tentang keselamatan pasien. Jika
metode kuliah digunakan, maka lebih baik merencanakan
interaksi pelajar dan diskusi selama kuliah. Menggunakan
studi kasus adalah salah satu cara untuk menghasilkan
diskusi kelompok. Cara lain adalah dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan padapelajar tentang berbagai
aspek pelayanan kesehatan memberi solusi masalah yang
terkandung dalam topik ini.

Slide untuk Topik 4 dirancang untuk membantu instruktur


memberikan materi dari topik ini. Slide dapat diubah untuk
menyesuaikan dengan lingkungan dan budaya lokal.
Instruktur tidak harus menggunakan semua slide dan yang
terbaik adalah untuk menyesuaikan slide ke bidang medis
yang tercakup dalam sesi pengajaran.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 150


Topik 5
Belajar dari Kesalahan Untuk
Mencegah Cedera
Gangguan dapat menyebabkan konsekuensi pelayanan rutin. Namun, ibu anak itu masih belum
bencana puas, sehingga anak itu dikirim ke unit pelayanan
rawat anak di dekatnya di gedung yang sama. Mereka
Seorang anak 3 tahun, pada kunjungan pertamanya menunggu di sana selama dua setengah jam. Sang ibu
ke dokter gigi, diperiksa oleh seorang dokter gigi dan tetap mencari bantuan karena anak menjadi semakin
tidak menemukan karies gigi dan kemudian diserahkan sakit dan dia pikir tertidur, padahal sebenarnya koma
anak itu kepada ahli kebersihan gigi untuk dilakukan
prosedur pembersihan gigi. Setelah membersihkan Akhirnya, anak itu diperika oleh seorang dokter
gigi anak, ahli kebersihan gigi menggunakan lap untuk yang dipanggil pengawas. Anak itu diberikan
meratakan gel fluoride stannous sebagai tindakan suntikan adrenalin langsung ke jantungnya untuk
pencegahan pembusukan. menyadarkannya. Ambulans dipanggil dan anak
dipindahkan ke rumah sakit, sejauh lima menit
Menurut ibu, ahli kebersihan gigi tampak asyik berkendara.
berbincang saat menangani sang anak dan, setelah
menyerahkan secangkir air, tidak menginstruksikan Setelah tiba di rumah sakit, ibu dan anak menunggu
sang anak untuk mencuci mulut dan meludahkannya. lebih dari satu jam. Pada saat itu, anak itu telah kembali
Sang ibu mengatakan bahwa anaknya minum air ke dalam koma. Para dokter mencoba untuk memompa
tersebut. perutnya, tapi anak itu mengalami serangan jantung
dan meninggal. Menurut ahli toksikologi, anak tertelan
Anak mulai muntah, berkeringat dan mengeluh sakit 40 ml 2% larutan fluoride stannous; tiga kali lipat
kepala dan pusing. Ibunya, komplain ke dokter gigi, jumlah yang cukup agar bisa berakibat fatal.
karena dia diberitahu bahwa anak hanya diberikan

Sumber: Case supplied by a WHO Expert Committee participant Paris, October 2010.

Pengenalan-Mengenali istilah 1
bahwa semua pelajar-kesehatan memiliki pemahaman
Kesalahan Kesehatan dasar tentang sifat kesalahan. Semua petugas kesehatan
Studi kasus ini mencerminkan faktor yang mendukung perlu memahami berbagai jenis kesalahan dan bagaimana
dari kematian tragis seorang anak 3 tahun. Jika kita kesalahan terjadi. Hal ini penting sebagai strategi
menganalisis studi kasus di atas, kita akan mengungkap untuk mencegah dan menghindari kesalahan sebelum
banyak kesalahan yang berkontribusi pada hasil tragis yang menyebabkan kerusakan pada pasien.
sebenarnya dapat dicegah dan mengidentifikasi langkah-
langkah yang dapat diambil untuk mencegah hal itu terjadi Pertimbangan yang sama pentingnya adalah belajar dari
lagi. Aspek yang paling penting dari analisis kesalahan kesalahan-sendiri serta orang lain. Melalui investigasi
adalah untuk menemukan apa yang terjadi dan bagaimana kesalahan dan kondisi kesalahan yang menyebabkannya
mencegahnya terjadi lagi. Untuk alasan ini, sangat penting

151 Bagian B Topik 5. Belajar dari Kesalahan Untuk Mencegah Cedera


terjadi dan bahwa perbaikan dalam desain sistem dapat Kesalahan dan hasil tidak terkait erat. Pelajar akan
7
diimplementasikan, dengan harapan mengurangi frekuensi sering mengamati pasien yang memiliki hasil medis
dan dampak kesalahan. (Ini dibahas lebih lanjut dalam yang buruk tanpa adanya kesalahan manusia. Beberapa
Topik 3: Memahami Sistem dan Pengaruh Kompleksitas komplikasi pengobatan diakui dapat terjadi bahkan pada
Pada Pelayanan Pasien). T3 saat ditangani dengan cara terbaik dan di bawah situasi
yang terbaik. Dalam kasus lain, banyak kesalahan tidak
Kata Kunci dapat menyebabkan hasil yang buruk, selama tindakan
Kesalahan, Pelanggaran, kesalahan yang hampir terjadi, dilakukan dalam waktu dan langkah yang tepat untuk
biasa penanganan, analisis akar penyebab menghindari kerusakan yang mungkin terjadi. Kadang-
kadang, seperti yang disebutkan dalam Topik 3, pasien
2
Tujuan Belajar daya tahan tubuhnya tangguh dan mungkin baik-baik
Memahami sifat kesalahan penyedia layanan kesehatan saja meskipun kesalahan dibuat, karena tubuh mereka
dan bagaimana dapat belajar dari kesalahan untuk sendiri atau sistem kekebalan tubuh telah bertahan dari
meningkatkan keselamatan pasien pengobatan yang salah.

Hasil Belajar : Pengetahuan dan Kinerja Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa tidak ada
penyebutan hasil medis dalam definisi kesalahan, meskipun
3
Syarat Pengetahuan fakta (biasanya tak diinginkan) hasil medis seringkali apa
Persyaratan pengetahuan untuk topik ini diantaranya yang menarik perhatian kita jika ada kesalahan telah
adalahpelajar memahami bagaimana mereka bisa belajar terjadi. Memang,kebanyakan kesalahan dalam pelayanan
dari kesalahan. Pemahaman istilah kesalahan, slip, selang, kesehatan tidak menimbulkan bahaya bagi pasien karena
kesalahan, pelanggaran, kesalahan nyaris dan bias kesalahan didentifikasi sebelum bahaya terjadi dan situasi
pelayanan adalah penting dapat diperbaiki. Tidak ada keraguan bahwa sifat hasil
medis biasanya mempengaruhi persepsi kita tentang
Syarat Kinerja 4 kesalahan. Hal ini sering disebabkan oleh fenomena
Pada akhir kursus pelajar harus dapat: bias di mana pengetahuan tentang hasil situasi medis
• mengidentifikasi faktor-faktor situasional dan personal mempengaruhi persepsi kita (biasanya tidak baik) dari
yang berkaitan dengan peningkatan risiko kesalahan; standar pelayanan sebelum dan selama insiden tersebut
• berpartisipasi dalam analisis kesalahan medis dan terjadi [2].
praktik strategi untuk mengurangi kesalahan terjadi
lagi. Satu hal yang dianggap sebagai "kesalahan
8
konyol" dalam kehidupan sehari-hari padahal
5
Kesalahan kesalahan adalah keniscayaan sebagai 9 10
Dalam istilah sederhana, kesalahan terjadi "ketika fakta dasar kehidupan (lihat Topik 2: Mengapa menerapkan
seseorang sedang mencoba untuk melakukan hal yang faktor manusia penting bagi keselamatan pasien). T3
benar, tetapi sebenarnya melakukan hal yang salah"
[1]. Dengan kata lain, ada penyimpangan tak disengaja Realitas menantang bagi petugas kesehatan adalah
dari apa yang dimaksudkan. Psikolog kognitif, James bahwa proses mental yang sama yang membawa kita
Reason, menyatakan fakta yang lebih formal dengan untuk membuat "kesalahan konyol" di luar tempat kerja
mendefinisikan kesalahan sebagai "urutan kegiatan mental juga ketika kita berada di tempat kerja. Namun, konteks
atau fisik yang direncanakan dan gagal untuk mencapai pekerjaan membuat konsekuensi yang sangat berbeda.
hasil yang diinginkan, ketika kegagalan ini tidak dapat
dikaitkan dengan intervensi dari beberapa kesempatan" [2 Istilah kesalahan medis atau kesalahan pelayanan kesehatan
]. Kesalahan dapat terjadi ketika hal yang salah dilakukan sedikit menyesatkan, karena dapat memberikan kesan
(komisi) atau ketika hal yang benar tidak dilakukan bahwa jenis kesalahan yang dapat terjadi dalam pelayanan
(kelalaian). kesehatan. Pola-pola kesalahan yang terjadi di fasilitas
pelayanan kesehatan tidak berbeda dengan masalah dan
Pelanggaran berbeda dari kesalahan yang situasi yang ada di bidang lainnya. Apa yang berbeda
6
disebabkan oleh sistem. Pelanggaran disebabkan tentang pelayanan kesehatan adalah bahwa ada unsur
oleh penyimpangan yang disengaja oleh seorang individu budaya infalibilitas yang menyangkal prevalensi kesalahan.
dari protokol atau standar pelayanan. Elemen lain yang unik dari kesalahan terkait pelayanan
kesehatan adalah bahwa ketika kegagalan terjadi
(kelalaian), ada pasien yang menderita [3].

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 152


Situasi sebelum kesalahan terjadi yang disebut eksekusi kesalahan adalah kegagalan perencanaan (yaitu rencana
dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai salah karena terlewat, salah). Hal ini dapat berupa, ketika aturan salah diterapkan,
jika tindakan yang diamati, atau salah karena melompati atau pengetahuan berbasis pada sesuatu yang salah,
prosedur/ selang, jika kesalahan tidak berhasil diamati. ketika seorang dokter tidak mengambil tindakan medis
Contoh kesalahan sengajar adalah menekan tombol yang berbasis aturan. Contoh dari kesalahan berbasis aturan
salah pada peralatan. Contoh dari selang adalah kegagalan akan mengakobatkan diagnosis yang salah dan memberi
memori, seperti lupa untuk mengelola obat. rencana pengobatan yang tidak sesuai.Kesalahan berbasis
pengetahuan cenderung terjadi ketika penyedia layanan
Kegagalan yang terjadi ketika tindakan dimaksud kesehatan dihadapkan dengan situasi klinis asing (lihat
sebenarnya tidak benar disebut kesalahan. Sebuah Gambar B.5.1 bawah).

11
Gambar B.5.1. Tipe Kesalahan Utama

Sumber: Reason JT. Human error: models and management. British Medical Journal, 2000 [4].

penyimpangan dan kesalahaan serius berpotensi dapat Situasi yang berkaitan dengan 12
membahayakan pasien. Potensi sebenarnya untuk kerugian peningkatan risiko kesalahan
tergantung pada konteks di mana kesalahan terjadi. Kita tahu dari berbagai penelitian bahwa pelajar dan dokter
Situasi yang meningkatkan kemungkinan kesalahan serta baru sangat rentan melakukan kesalahan dalam keadaan
kesalahan strategis serta cara mengurangi terjadinya tertentu.
kesalahan dijelaskan dalam Topik 2: Mengapa
menerapkan faktor manusia penting bagi T2
Tidak Berpengalaman
keselamatan pasien. Beberapa prinsip umum Hal ini sangat penting bahwa pelajar tidak melakukan
kesalahan-pengurangan lainnya diuraikan di bawah ini. prosedur pada pasien atau mengelola pengobatan untuk
Reason juga telah mempromosikan konsep "kesalahan pertama kalinya tanpa persiapan yang tepat. Pelajar harus
bijak" [4] untuk pekerja medis pada garis depan, sebagai terlebih dahulu memahami apa yang mereka lakukan
sarana untuk menilai risiko ini dalam konteks yang dan berpraktik dalam lingkungan simulasi. Jika prakrek
berbeda tergantung pada keadaan saat individu terlibat dilakukan pertama kali, pelajar harus diawasi dengan benar
dalam kesalahan, sifat konteks dan potensi kesalahan dari saat melakukan prosedur atau memberikan pengobatan.
penanganan tugas.

153 Bagian B Topik 5. Belajar dari Kesalahan Untuk Mencegah Cedera


Dalam hal ini, pelajar berada dalam posisi istimewa. Pasien terlibat dalam merawat pasien, penting bahwa komunikasi
tidak mengharapkan pelajar untuk tahu banyak, mereka verbal dan tertulis diperiksa dan akurat.
menghargai bahwa mereka belajar. Inilah sebabnya
mengapa sangat penting mereka tidak berpura-pura Faktor Individu yang Memberi 13
atau membiarkan orang lain meminta mereka melakukan Kecenderungan Pelajar (dan Pekerja
prosedur lebih banyak daripada yang mereka bisa. Medis lainnya) Melakukan Kesalahan
Selain situasi diketahui rentan terhadap kesalahan,
Kekurangan Waktu ada juga faktor-faktor individu yang mempengaruhi
Tekanan waktu mendorong orang untuk mengambil jalan kesalahan.
pintas padahal hal tersebut tidak seharusnya dilakukan.
Tidak membersihkan tangan dengan benar adalah contoh Kapasitas Memori yang Terbatas
dari tindakan mengambil jalan pintas. Contoh lain akan Bagaimana pelajar memandang diri untuk memilih profesi
menjadi seorang apoteker tidak memberi informasi yang pelayanan kesehatan dan hirarki tempat kerja dapat
cukup kepada seseorang ketika menerima pengobatan, berhubungan dengan sikap percaya diri dan kebersediaan
atau bidan tidak menginformasikan secara benar kepada untuk meminta bantuan. Meminta bantuan adalah hal
wanita tentang tahap yang berbeda saat melahirkan. yang diharapkan dari semua pelajar, namun dianggap
masih sangat menantang. Hal ini pada gilirannya dapat
Pengecekan yang Kurang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengenali
Tindakan sederhana pengecekan menghindari ribuan keterbatasan mereka. Kurangnya kepercayaan diri bisa
pasien menerima obat yang salah. Apoteker secara rutin menjadi faktor yang signifikan dalam hal pelajar meminta
memeriksa obat-obatan dan membantu anggota lain bantuan untuk menguasai keterampilan baru. Jika pelajar
dari tim kesehatan dalam memastikan setiap pasien tidak mau atau tidak memiliki kepercayaan diri untuk
menerima dosis yang tepat dari obat yang benar dengan meminta bantuan dengan tugas-tugas sederhana, apakah
jalur yang benar. Pelajar (medis, gigi, kebidanan) harus akan mereka memiliki kepercayaan diri untuk meminta
menjalin hubungan baik dengan apoteker dan perawat bantuan ketika mereka berada dalam kesulitan?
yang melakukan rutinitas pengecekan. Memeriksa adalah
hal sederhana yang mana pelajar dapat berpraktik segera Belajar untuk meminta bantuan merupakan keterampilan
setelah mereka ditempatkan ke dalam lingkungan klinis penting untuk semua pelajar dan dokter baru. Para
atau pelayanan masyarakat peneliti telah meneliti kesiapan pelajar kedokteran
dan kepelayanan untuk praktik klinis. Studi ini telah
Prosedur Buruk mengungkapkan bahwa banyak pelajar kedokteran yang
Hal ini dapat berhubungan dengan sejumlah faktor lulus di tahun-tahun awal memiliki kekurangan dalam
persiapan yang tidak memadai, staf yang tidak cukup untuk keterampilan klinis dasar. Perawat yang magang pada
menangani pasien tertentu. Pelajar mungkin perlu untuk tahun pertama juga kurang kompetensi dan stres. Hal ini
menggunakan peralatan tanpa sepenuhnya memahami mungkin karena keengganan untuk meminta bantuan
fungsinya atau bagaimana menggunakannya. Sebelum . Pemahaman memadai dari tanda-tanda penting dari
menggunakan peralatan untuk pertama kalinya, pelajar penyakit akut, obstruksi jalan napas, kesejahteraan
harus membiasakan diri dengan bertanya tentang prosedur janin dan ibu dan bantuan hidup dasar adalah contoh
yang digunakan dapat menjadi langkah yang sangat dari bidang tertentu di mana dokter baru memiliki
instruktif. pengetahuan dan keterampilan yang tidak memadai.

Informasi yang Tidak Cukup Banyak pelajar berpikir bahwa jika mereka dapat
Mutu pelayanan kesehatan dan pengobatan berkelanjutan menggunakan informasi teknis yang disimpan dalam
tergantung pada masing-masing rincian catatan pasien buku teks, mereka akan menjadi tenaga medis yang
secara akurat, dengan cara yang tepat waktu dan dalam baik. Namun, hal ini tidak terjadi. Jumlah informasi yang
tulisan tangan yang terbaca (rekam medis, grafik obat atau yang diperlukan penyedia layanan kesehatan untuk
metode lain yang digunakan untuk menyimpan informasi mengetahui jauh melampaui apa yang dapat hafal. Otak
pasien). Sangat penting bahwa pelajar terbiasa memeriksa manusia hanya mampu mengingat jumlah terbatas
informasi yang tercatat dan memastikan bahwa informasi informasi. Pelajar tidak harus bergantung pada memori,
yang mereka tulis terbaca, akurat dan up to date. Informasi terutama ketika ada sejumlah langkah yang harus
yang keliru, salah dan informasi yang tidak memadai sering dilakukan. Pedoman dan protokol telah dikembangkan
menjadi faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan untuk membantu para tenaga medis memberikan
medis medis. Transmisi informasi lisanyang akurat juga pelayanan berikut bukti terbaik yang tersedia. Pelajar
penting. Dengan begitu banyak tenaga medis yang harus memiliki kebiasaan untuk menggunakan daftar
periksa dan tidak bergantung pada memori.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 154


Kelelahan Sebuah sistem pelaporan insiden medis adalah komponen
Memori dipengaruhi oleh kelelahan. Kelelahan merupakan dasar bagi kemampuan organisasi untuk belajar dari
faktor yang dikenal dalam kesalahan yang juga terjadi kesalahan. Pelajaran melalui penggunaan prosedur ini
pada praktisi kesehatan. Dalam pengakuan atas masalah memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi dan
yang disebabkan oleh kelelahan, banyak negara dalam menghilangkan "jebakan kesalahan". (Informasi lebih lanjut
proses reformasi kebijakan tentang jam bekerja berlebihan tentang tanggung jawab organisasi untuk memantau
para dokter [5]. Hubungan antara kurang tidur karena kejadian disajikan dalam Topik 6: Memahami Dan
pergeseran waktu kerja panjang dan gangguan sirkadian mengelola risiko klinis). T6
dan kesejahteraan dibuat tiga dekade lalu, namun baru-
baru ini saja pemerintah dan regulator serius membatasi Insiden secara tradisional tidak dilaporkan, karena
jam kerja tenaga medis. Sebuah studi tahun 2004 oleh pendekatan individu dalam analisis insiden masih
Landrigan et al. [6] adalah salah satu yang pertama dari digunakan pelayanan kesehatan, dimana perawat lini
jenisnya yang mengukur efek dari kurang tidur pada depan, apoteker, dokter, dokter gigi atau bidan -dan
kesalahan medis. Studi ini menemukan bahwa pekerja pekerja medis yang terlibat dengan kesalahan-dikritik
magang yang bekerja di unit intensif medis dan pelayanan atas peran mereka dalam kesalahan medis tersebut.
koroner unit Brigham dan Rumah Sakit Wanita (Boston, Seperti disebutkan di atas, situasi ini sering diperburuk
MA, Amerika Serikat) membuat kesalahan substansial oleh fenomena bias perawatan. Pendekatan indibidutelah
lebih serius ketika mereka bekerja shift selama 24 jam terbukti kontraproduktif pada beberapa tingkatan. (Lihat
atau lebih dibandingkan dengan ketika mereka bekerja Topik 3: Memahami sistem dan kompleksitasnya pada
dalam pergeseran waktu yang lebih pendek. Studi lain pelayanan pasien). T3
menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mendatangkan
gejala yang mirip dengan keracunan alkohol [7-9]. Masalah Frekuensi pelaporan dan cara di mana insiden dianalisis-
dengan perawat yang bekerja dalam pergeseran kerja 12 apakah pendekatan sistem atau individu yang digunakan-
jam dan penggunaan lembur, dan fakta bahwa praktik- sangat bergantung pada kepemimpinan dan budaya
praktik ini dapat menyebabkan peningkatan kesalahan, organisasi. Dalam beberapa tahun terakhir, lebih banyak
telah didokumentasikan dalam literatur profesional. perhatian telah ditujukan kepada pentingnya budaya
organisasi dalam pelayanan kesehatan [10], yang
Stres, Lapar dan Sakit mencerminkan pembelajaran dari industri lain dalam
Ketika pelajar merasa stres, lapar atau sakit, mereka tidak kaitannya dengan keselamatan sistem. Ada korelasi antara
akan berperan dengan baik. Hal ini sangat penting bagi budaya organisasi dari fasilitas pelayanan kesehatan dan
pelajar untuk memonitor status kesehatan mereka sendiri. keselamatan pasien.
Pelajar harus memperhatikan fakta bahwa jika mereka
merasa tidak sehat atau stres, mereka lebih cenderung Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai bersama dan
untuk membuat kesalahan. Kelelahan pada perawat baru keyakinan yang berinteraksi dengan struktur dan sistem
telah menyebabkan kesalahan. Stres dan kelelahan juga kontrol organisasi untuk menghasilkan norma
menjadi faktor terkait. perilaku [11]. Organisasi dengan budaya pelaporan 19
yang kuat dapat belajar dari kesalahan karena
Ada banyak perangkat untuk membantu pelajar memantau anggota staf merasa bebas untuk melaporkan masalah
sendiri situasi medis mereka . HALT adalah salah satu aktual atau potensial tanpa takut diejek atau ditegur. Pelajar
bantuan untuk mengenali kondisi tersebut. dan dokter baru merupakan bagian dari budaya
kerja. Mereka mungkin merasa bahwa mereka 20
14
Perhatikan apakah Anda : tidak memiliki kekuatan untuk mengubah atau
H =Hungry mempengaruhi apa pun di lingkungan kerja. Namun,
A= Angry mereka juga dapat mencari cara untuk memperbaiki
L= Late or sistem. Hal ini dapat sesederhana saling menghormati
T =Tired antar anggota lain dari tim pelayanan kesehatan, termasuk
pasien, dalam diskusi tentang pelayanan atau menanyakan
Cara Belajar dari Laporan apakah anggota tim lainnya ingin secangkir kopi jika pelajar
Kesalahan Medis membuat kopi untuk dirinya sendiri. Menahan diri untuk
tidak menyalahkan individu yang terlibat dalam malpraktik
Insiden Pelaporan 16 17 18 adalah cara lain agar pelajar dapat membantu mengubah
Insiden pelaporan dan pemantauan melibatkan budaya pendekatan individu yang digunakan dalam sistem.
pengumpulan dan analisis informasi tentang setiap Jika seorang pelajar mendengar staf berbicara tentang
peristiwa yang merugikan atau tindakan merugikan pasien anggota staf tertentu yang telah membuat kesalahan,
dalam pelayanan kesehatan organisasi klinis. mereka bisa memindahkan fokus diskusi tentang faktor-
faktor yang mendasari kesalahan yang terlibat.

155 Bagian B Topik 5. Belajar dari Kesalahan Untuk Mencegah Cedera


Strategi sukses lainnya dalam hal pelaporan Analisa Akar Masalah
21 22
insiden dan pemantauan termasuk [7] pelaporan (Root Cause Analysis / RCA)
anonim, umpan balik tepat waktu, pengakuan terbuka Lihat juga Topik 7: Menggunakan metode peningkatan
kualitas untuk meningkatkan pelayanan T7
tentang keberhasilan yang dihasilkan dari pelaporan
insiden dan pelaporan kesalahan yang nyaris terjadi.
Sejumlah model telah dikembangkan menggunakan
Pelaporan tentang kesalahan yang nyaris terjadi berguna analisis akar penyebab (RCA). Salah satu model tersebut,
sebagai pembelajaran. Artinya, perbaikan sistem dapat yang disebut Protokol London, dikembangkan oleh Charles
dilembagakan sebagai hasil dari penyelidikan, tanpa pasien Vincent dan rekan. Ini adalah model yang mudah dipahami
mengalami kerugian dan kerusakan. yang menempatkan tim pada setiap langkah-langkah
penyelidikan klinis. Lihat Kotak B.5.1 untuk garis besar
langkah-langkah yang termasuk dalam protokol ini.

Kotak B.5.1. Protokol London

Detail Investigasi Analisa Kasus Jika protokol diikuti sistematis dan wawancara dan
analisis yang dilakukan secara menyeluruh, laporan
Insiden yang harus diselidiki? dan implikasi insiden itu harus muncul dari analisis
secara relatif mudah. kapan komposit selesai, harus
Meninjau catatan kasus ada ringkasan yang jelas tentang masalah dan keadaan
yang mengarah ke sana, dan kelemahan dalam proses
Framing masalah perawatan harus mudah terlihat. Bagian akhir dari
laporan akan mempertimbangkan apa implikasi
wawancara staf kejadian memiliki untuk departemen atau organisasi
dan akan membuat rekomendasi untuk tindakan
Bagaimana hal itu terjadi? - Mengidentifikasi masalah perbaikan.
manajemen perawatan
Mengapa hal itu terjadi? - Mengidentifikasi faktor-
faktor penyumbang

Sumber: Vincent C et al. How to investigate and analyse clinical incidents: clinical risk unit and association of
litigation and risk management protocol. British Medical Journal, 2000, 320: 777–781.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 156


The Veterans Affairs National Center for Patient Safety Kita tahu bahwa tidak mungkin setiap individu untuk
of the United States Department of Veterans Affairs (VA) mengetahui segala sesuatu, sehingga sangat penting
mengembangkan model lain, yang juga menggunakan bahwa pelajar menjadi terbiasa untuk mengajukan
pendekatan terstruktur dari RCA untuk 23 pertanyaan setiap kali mereka tidak tahu sesuatu yang
mengevaluasi dan menganalisis kesalahan relevan dan penting untuk pasien mereka. Berikut adalah
medis yang parah dan mengembangkan 24
beberapa strategi pengurangan kesalahan pribadi untuk
perbaikan sistem untuk mencegah terulangnya kesalahan
pelajar:
medis [12] . Semua model berupa satu set pertanyaan yang
saling berulang [1]:
• pelayanan untuk diri sendiri (makan dengan baik, tidur
• apa yang terjadi?
• siapa yang terlibat? dengan baik dan menjaga diri sendiri);
• kapan itu terjadi? • tahu lingkungan Anda;
• di mana itu terjadi? • tahu tugas Anda (s);
• seberapa parah dana apakah berupa bahaya aktual atau • mempersiapkan dan rencana (bagaimana jika ...);
potensial? • menyusun pengecekan dalam rutinitas Anda;
• apakah ada kemungkinan kejadian terulang? • menanyakan jika Anda tidak tahu.
• apa konsekuensinya?
Pelajar perlu mengasumsikan bahwa kesalahan dapat
RCA berfokus pada sistem, bukan pekerja individu, dan terjadi. Hal ini dapat mengubah cara pandang karena di
mengasumsikan bahwa malpraktik yang merugikan
beberapa budaya, ada kepercayaan bahwa hanya penyedia
pasien adalah kegagalan sistem. Sistem yang digunakan di
layanan kesehatan yang tidak kompeten lah yang bisa
Australia dan di tempat lain menggunakan kode penilaian
melakukan kesalahan. Pelajar harus beranggapan bahwa
tingkaat keparahan agar laporan insiden dapatmemastikan
keselahan bisa terjadi dan mempersiapkan diri untuk
bahwa pekerja medis menunjukkan tindakan risiko paling
serius ditangani paling awal. Model RCA berfokus pada menghadapinya. Cara menghadapinya salah satunya
pencegahan, tidak menyalahkan atau menghukum. (Proses adalah dengan mengidentifikasi kondisi dan keadaan yang
lain yang digunakan ketika fokusnya adalah menghukum memicu terjadinya eksalahan.
individu untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.)
Fokus dari jenis analisis ini adalah pada tingkat kerentanan Sebagai contoh, penelitian telah mengidentifikasi
sistem yang bertentangan dengan kinerja individu. Model situasi berisiko tinggi di mana pelajar yang melakukan
ini mengkaji beberapa faktor, seperti komunikasi, pelatihan, kepelayananberisiko membuat kesalahan dalam pemberian
kelelahan, penjadwalan tugas / kegiatan dan personil, obat [14]. Situasi ini melibatkan:
lingkungan, peralatan, aturan, kebijakan dan hambatan.

• dosis non-standar atau dosis sekali pakai;


Karakteristik yang mendefinisikan analisis akar penyebab
• dokumentasi non standar yang tidak benar;
(RCA) termasuk [13]:
• catatan administrasi medis tidak tersedia;
• kajian oleh tim interprofessional tentang proses yang
• perintah pemberian obat parsial;
terlibat dalam kesalahan tersebut;
• analisis sistem dan proses dibandingkan kinerja • pengobatan berlangsung dan tidak kontinyu;
individu; • pemantauan isu-misalnya, pelajar perlu memeriksa
• analisis mendalam menggunakan pertanyaan "apa" dan tanda-tanda vital sebelum memberikan obat;
"mengapa" sampai semua aspek dari proses ditinjau • penggunaan cairan yang hanya untuk penggunaan oral,
dan faktor yang dipertimbangkan; tapi kemudian diberikan dengan cara parenteral.
• Mengidentifikasi perubahan potensial yang bisa dibuat
dalam sistem atau proses untuk meningkatkan kinerja Hal ini penting untuk membuat rencana kontinjensi dalam
dan mengurangi kemungkinan kecelakaan medis yang mengatasi masalah, interupsi dan gangguan. Pelajar harus
sama berulang di masa depan. selalu berpraktik mental untuk menghadapi prosedur yang
25 26 kompleks atau aktivitas yang melibatkan seorang pasien
Strategi Mengurangi Kesalahan
yang mana mereka menghadapi situasi tersebut untuk
Pelajar dapat segera mulai berpraktik tindakan mengurangi
pertama kalinya.
kesalahan dengan menjaga kesehatan mereka sendiri.
Pelajar harus: 27
Ringkasan
• menyadari ketika mereka lelah; Kesalahan medis adalah masalah yang kompleks, tetapi
• familiar dengan lingkungan mereka bekerja' kesalahan itu merupakan bagian tak terelakkan karena
• bersiaplah untuk mengetahui bahwa hal-hal yang tidak sifat manusia demikian. Tips ini berguna untuk membatasi
biasa dapat terjadi. potensi kesalahan yang disebabkan oleh manusia [15].

157 Bagian B Topik 5. Belajar dari Kesalahan Untuk Mencegah Cedera


• Hindari ketergantungan pada memori • Mintalahpelajar untuk menyimpan jurnal di mana
• Sederhanakan proses-proses mereka menulis tentang kesalahan yang diamati atau
• Standarisasi proses dan prosedur umum kesalahan yang nyaris terjadi (apa yang terjadi,
• gunakan daftar periksa secara rutin katagorikan jenis kesalahan, buat rekomendasi yang
• Turunkan ketergantungan pada kewaspadaan. mungkin dilakukan untuk mencegah hal yang sama
terjadi lagi);
Lihat juga pembahasan di Topik 2: • Pilihlah studi kasus yang disajikan di atas yang setting
Mengapa menerapkan faktor manusia nya sesuai untuk mendiskusikan tentang kesalahan
adalah penting bagi keselamatan pasien T2 yang paling umum terjadi dalam pelayanan kesehatan;
• Gunakan contoh kasus yang telah diterbitkan /
Belajar dari kesalahan dapat terjadi pada kedua tingkat disiarkan di media;
individu dan tingkat organisasi melalui pelaporan • Gunakan contoh kasus dari klinik atau lingkungan
dan analisis insiden medis. Hambatan untuk belajar praktik
dari kesalahan termasuk budaya menyalahkan yang • Gunakan studi kasus untuk mendorong pelajar
menggunakan pendekatan orang untuk investigasi, melakukan brainstorming tentang kemungkinan
serta fenomena bias lainnya. Pendekatan sistemik secara kesalahan dan faktor yang terkait;
luas diperlukan untuk pembelajaran organisasi dan • Gunakan contoh pelajaran tentang kesalahan dan
kemungkinan dilakukan perubahan sistem. kegagalan sistem dari industri lainnya;
• Undanglah profesional dari disiplin lain, seperti teknik
Analisis akar penyebab (Root Cause Analysis) adalah atau psikologi, untuk membahas teori penyebab
pendekatan sistemik yang sangat terstruktur untuk analisis kesalahan, budaya keselamatan dan peran pelaporan
insiden yang umumnya digunakan untuk menganalisa kesalahan dalam keselamatan;
kasus pasien yang serius. Pelajar dapat berkesempatan • Undanglah tenaga medis senior yang dihormati untuk
untuk berpartisipasi atau mengamati proses Root Cause berbicara tentang kesalahan mereka telah buat dalam
Analysis tetapi jika suatu saat nanti pelejar bekerja di praktik medis;
rumah sakit atau layanan kesehatan, mereka harus mencari • Undanglah staf yang bertanggung jawab dalam
peluang untuk terlibat dalam proses RCA. peningkatan kualitas di rumah sakit untuk berbicara
dengan pelajar tentang cara pengumpulan data,
Format dan Strategi Pengajaran analisis dan hasil, serta peran anggota staf yang
berbeda dalam proses perbaikan kualitas;
Latihan Simulasi • Undanglah petugas untuk kualitas dan keamanan
Skenario yang berbeda dapat dikembangkan tentang berbicara tentang sistem untuk meminimalkan
kecelakaan medis kesalahan medis dan kebutuhan untuk kesalahan dan mengelola kecelakaan medis di fasilitas /
melaporkan dan menganalisis kesalahan tersebut. Latihan sistem medis tertentu;
praktis dapat menunjukkan bagaimana kesalahan dihindari • Bahas perbedaan antara kegagalan sistem, pelanggaran
dan pelajar juga harus didorong untuk berpraktik strategi dan kesalahan (lihat Topik 4);
untuk mengelola kesalahan. • Gunakan studi kasus untuk menganalisis cara yang
berbeda untuk mengelola peristiwa medis yang
Kuliah Interaktif dan Didaktik merugikan;
Gunakan slide yang disertai dengan panduan untuk • Berpartisipasi dalam kegiatan RCA.
memahami seluruh topik. Slide PowerPoint dapat
digunakan atau dapat dimodifikasi menjadi slide overhead Kegiatan untuk Pelajar di Tempat Kerja atau
untuk proyektor. Mulailah sesi dengan studi kasus atau Lingkungan Klinis Mereka
meminta pelajar mengidentifikasi beberapa kesalahan yang Pelajar dapat diminta untuk:
telah mereka lakukan dalam praktik. • Mengikuti proses penyelidikan RCA;
• Mengetahui apakah fasilitas pelayanan kesehatan
Diskusi Kelompok Kecil mengadakan pertemuan mortalitas dan morbiditas
Sebuah diskusi kelompok kecil bisa berfokus untuk atau menyelenggarakan forum kajian medis sesame
mendiskusikan kesalahan umum di tempat kerja. Satu rekan tentang kesalahan medis;
orang pelajar atau lebih bisa diminta untuk memimpin • Berbicara satu sama lain tentang kesalahan yang
diskusi tentang bidang yang tercakup dalam topik ini. Para diamati di lingkungan kerja dengan menggunakan
pelajar bisa mengikuti judul seperti diuraikan di atas dan pendekatan yang tidak menyalahkan. Mintalahpelajar
menyajikan materi. Tutor yang memfasilitasi sesi ini harus untuk mengidentifikasi tidak hanya kesalahan, tetapi
menguasai konten, sehingga informasi dapat ditambahkan juga kemungkinan strategi untuk pencegahan
yang sesuai dengan sistem kesehatan lokal dan lingkungan keselahan terjadi;
klinis. • Pilih klinik atau pengobatan di mana pelajar dapat
berpraktik dan bertanya tentang jenis utama kesalahan
Kegiatan Belajar Lainnya serta langkah-langkah yang diambil untuk
Metode yang berbeda untuk mengangkat diskusi terkait meminimalkan kesalahan.
bidang topik ini meliputi:

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 158


Studi Kasus Kasus Kematian dan Kesalahan yang Nyaris Terjadi Lainnya:

Peringatan Administrasi Obat Vincristine Australia 2004


Studi kasus berikut berhubungan dengan administrasi obat
vincristine dan kecelakaan medis yang mungkin terjadi. Seorang pria 28 tahun dengan limfoma Burkitt menerima
pengobatan metotreksat melalui rute tulang belakang.
Hong Kong, 7 Juli 2007 Dokter mencatat bahwa "vincristine dan methotrexate
diberikan secara intrathecal seperti yang diminta". Label
Seorang wanita 21 tahun meninggal setelah diberikan peringatan pada vincristine tidak lengkap, di cetak kecil
obat vincristine melalui rute tulang belakangsecara salah. dan dibaca di ruangan gelap. Kesalahan tidak diakui sampai
Sebuah penyelidikan sedang berlangsung. Vincristine lima hari kemudian sampai pasien mengalami kelumpuhan
(dan alkaloid vinca lainnya) hanya boleh diberikan pada anggota tubuh bagian bawah. Pasien meninggal
secara intravena melalui minibag. Vincristine, secara setelah 28 hari.
luas digunakan dalam kemoterapi, sebaiknya hanya
diberikan secara intravena, dan tidak pernah melalui rute Pertanyaan
lain. Banyak pasien yang menerima IV vincristine juga - Faktor-faktor apa mungkin muncul dan menyebabkan
menerima pengobatan ini melalui rute tulang belakang kesalahan dalam contoh-contoh di atas?
sebagai bagian dari protokol pengobatan mereka. Hal - Langkah-langkah apa yang bisa diambil oleh organisasi
ini telah menyebabkan kesalahan medi.. Sejak tahun pelayanan kesehatan untuk memastikan bahwa
1968, kesalahan ini telah dilaporkan 55 kali di berbagai peristiwa tersebut tidak terulang?
pengaturan medis internasional. Ada peringatan berulang - Jika Anda adalah manajer rumah sakit apa yang akan
dari waktu ke waktu dan persyaratan pelabelan secara Anda lakukan dalam setiap kasus?
standar. Namun, kesalahan yang berhubungan dengan
administrasi vincristine melalui rute tulang belakang terus Sumber: World Health Organization, SM/MC/IEA.115 (http://
terjadi. www.who.int/patientsafety/highlights/PS_alert_115_
vincristine.pdf; diakses pada 20 Februari 2011).
Kematian dan kesalahan medis yang hamper terjadi:
Perawat Mengutarakan Kekhawatirannya untuk
Amerika Serikat, November 2005 Menghindari Kesalahan lebih Lanjut dan Melindungi
Pasien Menderita Karena Kesalahan Medis
Seorang pria 21 tahun dirawat karena limfoma non- Kasus ini menggambarkan pentingnya mengutarakan sesuatu
Hodgkin. Sebuah jarum suntik yang mengandung vinkristin jika ada kekhawatiran dalam hal keselamatan pasien.
yang seharusnya diberikan kepada pasien lain disuntikkan
kepadapasien pria itu. Seorang dokter memberikan Karena briefing tim pra operasi (diskusi tim sebelum
vincristine tersebut rute tulang belakang, karena dokter prosedur bedah) segera berakhir, seorang perawat
menganggap itu obat yang tepat. Kesalahan tersebut tidak berbicara dan melaporkan bahwa "Pasien memiliki lensa
diakui dan pasien meninggal tiga hari kemudian. kontak di mata kirinya." Ahli anestesi bertanya apakah
itu permanen dan perawat memverifikasi bahwa lensa
Spanyol, Oktober 2005 kontaknya disposibel. Ahli anestesi bertanya kepada
pasien mengapa lensa konta dipakai, tetapi pasien dibius
Seorang wanita 58 tahun dirawat karena limfoma non- tidak jelas ketika ia berusaha untuk menanggapi. Perawat
Hodgkin. Vincristine dimasukkan dalam jarum suntik 20 menjelaskan bahwa pasien tidak dapat melihat tanpa lensa
ml dan disuntikkan secara paket yang berisi dua obat kontak. Ahli anestesi menjelaskan kepada tim ruang operasi
lain, termasuk methotrexate. Route administrasi tidak bahwa pasien tidak bisa mengenakan lensa kontak dengan
menunjukkan pengobatan itu adalah solusi. Prosedur anestesi dan bahwa pasien tidak seharusnya dibius dengan
intratekal diberikan pada siang hari. Ahli Hematologi pada itu. Salah satu anggota tim meminta dokter anestesi
saat itu sangat sibuk dan meminta bantuan dari dokter lain jika ia ingin lensa kontak dilepas dan dokter anestesi itu
yang jarang melakukan prosedur intratekal. Pengobatan menjawab, "Ya, dia tidak bisa menjalani anestesi dengan
dilakukan di kamar pasien. Perawat yang membantu tidak lensa kontak."Staf bedah membantu pasien melepas
familiar dengan prosedur intratekal. Jarum suntik 20 ml lensa kontak dari matanya. Pasien meminta wadah untuk
dengan vincristine mulai disuntikkan. Setelah pemberian memasukkan lensa kontak dan petugas member kotak
sekitar 2 ml, ia melihat ukuran jarum suntik dan berhenti yang berisi larutan garam.
karena menyadari kesalahan. Pasien meninggal sekitar 100
hari kemudian.

159 Bagian B Topik 5. Belajar dari Kesalahan Untuk Mencegah Cedera


Pertanyaan dalam cerita ini, di klinik gigi, klinik rawat jalan dan
- Apa implikasi kepelayanan sebelum operasi dalam rumah sakit.
kasus ini yang bisa terjadi kepada pasien? Apa yang
mungkin dilakukan untuk mencegah insiden serupa - Bagaimana bisa transfer (serah) antara klinik rawat
terjadi di masa depan? jalan dan rumah sakit ditangani secara berbeda untuk
memastikan bahwa pasien dirawat lebih cepat?
Sumber: The WHO Patient Safety Curriculum Guide for
Medical Schools working group. Case supplied by Lorelei - Apa tindakan pencegahan yang dapat diambil dalam
Lingard, Associate Professor, University of Toronto, Toronto, pengaturan klinis untuk mencegah keracunan disengaja
Canada. pada anak-anak?

Pengobat yang salah di bangsal kerja Source: Case supplied by Shan Ellahi, Patient Safety
Studi kasus berikut ini menunjukkan bagaimana beberapa Consultant, Ealing and Harrow Community Services,
faktor dapat berujung pada kerugian pasien. National Health Service, London, UK.

Sorang perempuan hamil muda berusia 25 tahun pada Sumber Materi


usia 32 minggu kehamilan tiba di Departemen Darurat Berbagaisumber materitentangkesalahan medisdan topik
dengan nyeri punggung yang parah. Dia diprioritaskan dan terkaitdapat ditemukan diwebsiteAgency for Healthcare
dikirim lingkungan kerja medis yang sibukdan kekurangan Research and Quality, New York Medical College, New York,
tenaga. Strip pemantauan janin menunjukkan kontraksi USA (http://www.ahrq.gov/qual/errorsix.htm; acessed 21
setiap 8-10 menit. Dokter kandungan memeriksa pasien Februari 2011).
dan menyarankan agar iadiinfus terus dengan obat tokolitik
untuk mengurangi aktivitas uterus dan menghindari Menilai Pengetahuan Topik
kelahiran prematur bayi. Berbagai strategi penilaian yang cocok untuk topik ini,
termasuk soal pilihan ganda, esai, BAQ pendek, CBD, dan
Semua bidan sibuk dengan pasien lain yang melahirkan self assesment. Mintalah pelajar atau sekelompok pelajar
sehingga pelajar sekolah kebidanan diminta untuk memimpin penyidikan kasus yang merugikan atau bahkan
mempersiapkan infus. Dia tidak tahu riwayat kasus pasien menganalisis akar penyebab kesalahan. Metode ini sangat
kecuali bahwa pasien hamil dan cemas untuk bertanya baik untuk menanamkan pemahaman.
kepada mentor kebidanan nya. Pelajar gagal menilai tinggi
fundus. Pelajar kebidanan tersebut memberikan infus Mengevaluasi Pengajaran Topik
dengan oksitosin (untuk augmentasi persalinan) bukan Evaluasi ini penting untuk meninjau bagaimana sesi
obat tokolitik. Kesalahan tidak diakui selama berjam-jam pengajaran berlangsung dan bagaimana perbaikan dapat
dan hari berikutnya klien melahirkan bayi prematur dan dilakukan. Lihat Panduan Pengajar (Bagian A) untuk
harus dipindahkan ke unit pelayanan intensif neonatal informasi lebih lanjut tentang evaluasi.
karena masalah pernapasan yang parah.
Referensi
Diskusi 1. Runciman W, Merry A, Walton M. Safety andethics in
- Diskusikan hal ini dengan memeriksa faktor-faktor health-care: a guide to getting it right, 1sted. Aldershot,
berikut: faktor pelajar; faktor pasien; faktor mentor; UK, Ashgate Publishing Ltd, 2007.
faktor organisasi; dan faktor lingkungan. 2. Reason JT. Human error. New York, Cambridge University
Press, 1990.
- Bagaimana malpraktik ini harus dihindari? 3. Reason JT. Human error: models and management.
British Medical Journal, 2000, 320:768–770.
Sumber: Case supplied by Andrea Stiefel, MSc, Zurich 4. Reason JT. Beyond the organisational accident: the need
University of Applied Sciences, Winterthur, Swiss. for “error wisdom” on the frontline. Quality and Safety in
Health Care, 2004, 13:28–33
Kematian Anak 5. Friedman RC, Kornfeld DS, Bigger TJ. Psychological
Baca studi kasus dalam pengantar topik ini dan minta para problems associated with sleep deprivation in interns.
pelajar untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut. Journal of Medical Education, 1973, 48:436-441.
6. Landrigan CP et al. Effect of reducing interns’ working
- Menggunakan pendekatan sistem, mempertimbangkan hours on serious medical errors in intensive care units.
apa yang bisa dilakukan secara berbeda di berbagai titik New England Journal of Medicine, 2004, 351:1838–1848.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 160


7. Dawson D, Reid K. Fatigue, alcohol and performance Slides untuk Topik 5: Memahami dan Belajar
impairment. Nature, 1997, 388:235. dari Kesalahan
8. Leonard C et al. The effect of fatigue, sleep deprivation Kuliah didaktik biasanya bukan cara terbaik untuk
and onerous working hours on the physical and mental mengajarkan pelajar tentang keselamatan pasien.
well being of pre-registration house officers. Irish Jika kuliah digunakan, maka lebih baik merencanakan
Journal of MedicalSciences, 1998, 176:22–25. interaksi pelajar dan diskusi selama kuliah. Menggunakan
9. Larson EB. Measuring, monitoring, and reducing studi kasus adalah salah satu cara untuk menghasilkan
medical harm from a systems perspective: a medical diskusi kelompok. Cara lain adalah dengan mengajukan
director’s personal reflections. Academic Medicine, pertanyaan-pertanyaan kepada pelajar tentang berbagai
2002, 77:993–1000. aspek pelayanan kesehatan yang akan member solusi atas
10. Flin R et al. Measuring safety climate in health care. masalah yang terkandung dalam topik ini, seperti budaya
Quality and Safety in Health Care, 2006. menyalahkan, sifat kesalahan dan bagaimana kesalahan
11. Reason JT. Managing the risks of dikelola di industri lain.
organisational accidents, 3rd ed. Aldershot, UK,
AshgatePublishing Ltd, 2000. Slide untuk Topik 5 dirancang untuk membantu instruktur
12. Root cause analysis. Washington, DC, VeteransAffairs menyampaikan isi dari topik ini. Slide dapat diubah agar
National Center for Patient Safety, United States sesuai dengan lingkungan dan budaya lokal. Pengajar
Department of Veterans Affairs tidak harus menggunakan semua slide dan yang terbaik
(http://www.va.govNCPS/curriculum/RCA/index.html; adalah untuk menyesuaikan slide dengan bidang yang
diakses pada 20 Februari 2011). tercakup dalam sesi pengajaran.
13. University of Washington Center for Health Sciences.
Best practices in patient safety educationmodule
handbook. Seattle, University ofWashington Center for
Health Sciences, 2005.
14. Institute for Safe Medication Practices. Error-prone
conditions can lead to student nurse-related
medication mistakes. Medical News Today,
20 October 2007
(http://www.medicalnewstoday.comarticles/86983
php; diakses pada 20 Februari 2011).
15. Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS, eds. To err is
human: building a safer health system. Washington,
DC, Committee on Quality of Health Care in America,
Institute of Medicine, National Academies Press, 1999.

Tambahan Bacaan
Symon A. Obstetric litigation from A-Z. Salisbury, UK,Quay
Books, Mark Allen Publishing, 2001.

Wilson JH, Symon A. eds. Clinical risk managementin


midwifery: the right to a perfect baby, Oxford, UK,Elsevier
Science Limited, 2002.

161 Bagian B Topik 5. Belajar dari Kesalahan Untuk Mencegah Cedera


Topik 6
Memahami dan Mengelola Risiko
Klinis
Hasil Medis yang Tidak Diinginkan dari Kaki berada di bawah pelayanan tim perawat dan petugas
yang Diperban medis. Perban di kakinya tidak dilepas sampai awal
Minggu malam (hampir 48 jam kemudian), meskipun
Seorang ayah membawa anaknya yang berusia 2 tahun fakta bahwa kerusakan pada kulit merupakan faktor
, Hao, ke unit gawat darurat sebuah rumah sakit daerah risiko pada bayi yang dapat terjadi dalam waktu
pada hari Jumat malam. Hao memiliki riwayat medis 8 sampai 12 jam. Ada gejala nekrosis yang dicatat
yang dikenal dengan istilah "dada dingin" dan sudah oleh petugas medis pada tumit kiri dan bisul yang
pernah diperiksa sebagai pasien rawat jalan. Petugas membengkak di kaki kiri atas. Setelah dinyatakan
medis menyatakan Hao menderita pneumonia. Sebuah boleh keluar dari rumah sakit dan rawat jalan lokal,
kanula IV dimasukkan di kaki bagian atas kiri dan Hao mengalami masalah perilaku sebagai hasil dari
perban digunakan pada kaki tersebut. Dia kemudian pengalaman medisnya.
dipindahkan ke bangsal selama akhir pekan dan

Source: Case studies – investigations, Health Care Complaints Commission Annual Report 1999-2000:59, Sydney, New
South Wales, Australia.

Pengantar–Mengapa Risiko 1 2
Banyak rumah sakit, klinik, dan layanan kesehatan memiliki
Klinis Relevan Terhadap sistem mapan seperti pelaporan pasien terjatuh, kesalahan
Keselamatan Pasien pengobatan, ditahan identifikasi pasien. Namun demikian,
Manajemen risiko adalah hal yang selalu ada di sebagian sebagian besar layanan kesehatan baru mulai fokus
besar industri dan secara tradisional dikaitkan dengan pada semua aspek pelayanan klinis dalam upaya untuk
membatasi biaya litigasi. Dalam pelayanan kesehatan, mengurangi risiko terhadap pasien.
manajemen risiko biasanya berhubungan dengan tindakan
hukum pasien terhadap kesalahan yang ditimbulkan Pelajar, bersama dengan orang lain yang bekerja di fasilitas
tenaga medis atau rumah sakit sebagai akibat dari pelayanan kesehatan, memiliki tanggung jawab untuk
pelayanan dan pengobatan yang merugikan. Banyak mengambil tindakan yang benar ketika mereka melihat
perusahaan menerapkan strategi untuk menghindari situasiatau lingkungan yang tidak aman. Mengambil
kerugian finansial, penipuan atau kegagalan dengan langkah-langkah untuk memastikan lantai yang licin dan
memenuhi harapan produksi. Untuk menghindari basah dikeringkan dan mencegah pasien jatuh adalah
masalah, seperti yang dijelaskan dalam studi kasus yang sama pentingnya dengan memastikan bahwa obat yang
disebutkan di atas, rumah sakit dan organisasi kesehatan diminum adalah yang benar. Dalam hal pasien jatuh di
menggunakan berbagai metode untuk mengelola lantai licin atau menerima obat yang salah, penting baagi
risiko. Namun, keberhasilan program manajemen risiko pelajar melaporkan kejadian tersebut sehingga langkah
tergantung pada penciptaan dan pemeliharaan sistem dapat diambil untuk menghindari kejadian serupa di masa
pelayanan yang aman, yang dirancang untuk mengurangi depan. Sementara itu, perawat telah lama menerapkan
kesalahan medis dan meningkatkan kinerja profesional [1].

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 162


pelaporan jenis insiden medis dan hari ini semua tenaga 1. mengidentifikasi risiko;
medis diharapkan untuk melaporkan insiden dan belajar 2. menilai frekuensi dan tingkat keparahan risiko;
dari perawat. Bahkan jika pelajar mengamati beberapa 3. mengurangi atau menghilangkan risiko;
staf senior tidak melaporkan, mereka harus sadar bahwa 4. menaksir jumlah biaya yang dikurang dengan
layanan kesehatan dengan budaya pelaporan lebih aman mengurangi risiko dibandingkan dengan biaya tidak
dibandingkan dengan tidak ada pelaporan. Kepemimpinan mengelola risiko.
oleh tenaga medis senior akan menunjukkan pelajar
tentang pentingnya nilai budaya pelaporan. Pelajar, bersama dengan semua tenaga medis lainnya
harus peduli tentang risiko terhadap pasien. Topik 1
Manajemen risiko yang efektif melibatkan setiap lapisan di Panduan Kurikulum ini menguraikan sejauh mana
dan tingkat dalam pelayanan kesehatan. Untuk alasan kerusakan telah dilakukan oleh pelayanan kesehatan.
ini, penting bahwa semua pekerja kesehatan memahami Hal ini melawan latar belakang bahwa organisasi peduli
manajemen risiko dan tujuan strategi manajemen risiko tentang pengelolaan risiko klinis. Manajemen risiko
serta relevansinya di tempat lingkungan kerja medis. klinis memungkinkan untuk mengidentifikasi potensi
Sayangnya, meskipun sebuah klinik atau rumah sakit kesalahan. Kesehatan itu sendiri secara inheren berisiko
memiliki kebijakan untuk melaporkan insiden medis, dan meskipun tidak mungkin untuk memberantas semua
seperti kesalahan pengobatan dan pasien jatuh, pelaporan risiko, ada banyak kegiatan dan tindakan yang dapat
insiden ini sering sporadis. Beberapa perawat rajin dipelajari untuk meminimalkan peluang kesalahan terjadi,
melakukan pelaporan, sementara dokter di unit yang sama Manajemen risiko klinis relevan untuk pelajar karena
bersikap skeptis atas kepentingan pelaporan karena mereka pelayanan klinis dan pengobatan berisiko dan insiden
tidak melihat perbaikan apapun. Pelajar dapat mulai negatif dapat terjadi. Pelajar (serta semua tenaga medis
berpraktik melaporkan insiden dengan berbicara dengan lainnya) harus aktif mempertimbangkan risiko untuk
tim kesehatan tentang risiko kesehatan dan kesalahan serta dapat diantisipasi dan manfaat dari setiap situasi klinis
strategi untuk mengelola dan menghindarinya. untuk kemudian mengambil tindakan. Hl ini termasuk
mengenali keterbatasan kurangnya pengalaman petugas
Peran whistle-blower (orang yang memunculkan medis dalam melakukan pelayanan tanpa pengawasan.
kepedulian tentang dugaan pelanggaran yang terjadi Pelajar harus mencari informasi tentang risiko klinis yang
dalam suatu organisasi) dalam pelayanan kesehatan pernah terjadi dan secara aktif berpartisipasi dalam upaya
memiliki catatan riwayat yang kurang baik, meskipun ada untuk mencegah risiko tersebut terulang kembali. Misalnya,
bukti bahwa whistle blower biasanya mencoba untuk pelajar dapat mencari informasi mengenai kepatuhan
memperbaiki masalah melalui standar saluran yang terhadap protokol kebersihan tangan untuk meminimalkan
tersedir. Penolakan atau ketidakmampuan organisasi untuk penyebaran infeksi. Dalam hal ini, pelajar dapat bertindak
memperbaiki masalah memaksa whistle blower untuk proaktif untuk menghindari masalah, daripada dengan
membawa masalah tersebut ke otoritas yang lebih tinggi. hanya bereaksi terhadap masalah yang muncul.
Tidak semua negara memiliki hukum yang melindungi
whistle blower. Meskipuntenaga medis tidak haru menjadi Kata Kunci
pahlawan whistle blower, mereka memiliki kewajiban Risiko Klinis, melaporkan kesalahan yang hampir terjadi,
untuk melindungi pasien mereka. Penelitian menunjukkan melaporkan kesalahan medis, menilai risiko, kecelakaan
bahwa perawat lebih sering melaporkan insiden dari medis, dan pengawasan.
tenaga medis lainnya. Pelaporan tidak memadai mungkin
4
karena budaya menyalahkan dalam pelayanan kesehatan Tujuan Belajar
mencegah pelaporan dilakukan. Kini, sebagian besar Tahu bagaimana menerapkan prinsip-prinsip manajemen
program manajemen risiko bertujuan untuk meningkatkan risiko dengan mengidentifikasi, menilai dan melaporkan
keamanan dan kualitas, selain meminimalkan risiko litigasi bahaya dan potensi risiko di tempat kerja.
dan kerugian lainnya (semangat staf, kehilangan staf,
reputasi berkurang). Namun, keberhasilan program ini Hasil Pembelajaran : Pengatahuan dan Kinerja
tergantung pada banyak faktor.
Syarat Pengetahuan
5
Manajemen risiko klinis secara khusus peduli Pelajar perlu:
3
dengan peningkatan kualitas dan keamanan • tahu bagaimana mengumpulkan informasi tentang
pelayanan kesehatan dengan mengidentifikasi keadaan risiko;
dan situasi yang menempatkan pasien pada risiko • memahami persyaratan kesehatan untuk berpraktik
bahaya dan kemudian bertindak untuk mencegah atau medis untuk profesi mereka dan tanggung jawab
mengendalikan risiko tersebut. Berikut ini proses empat pribadi untuk mengelola risiko klinis;
langkah sederhana yang biasa digunakan untuk mengelola
risiko klinis:

163 Bagian B Topik 6. Memahami dan Mengelola Risiko Klinis


• tahu bagaimana melaporkan risiko atau bahaya di Namun, bahkan pengenalan sistem insiden paling serius
tempat kerja; belum menyelesaiakan persoalan dalam beberapa
• tahu kapan dan bagaimana untuk meminta bantuan sistem. Beberapa kegiatan yang biasa digunakan untuk
dari instruktur, pengawas, praktisi kesehatan senior mengelola risiko klinis dijelaskan di bawah.
atau tenaga medis lainnya.
Mengawasi Insiden
Syarat Kinerja 6 Pelaporan insiden telah ada selama beberapa dekade.
Pelajar perlu Banyak negara memiliki database nasional tentang
• menyimpan catatan kesehatan yang akurat dan kesalahan medis atau kecelakaan medis pelayanan
Lengkap; kesehatan yang berkaitan dengan bidang medis yang
• berpartisipasi dalam pertemuan untuk membahas berbeda, seperti operasi, anestesi dan kesehatan ibu
manajemen risiko dan keselamatan pasien; dan anak. WHO mendefinisikan sebuah insiden sebagai
• merespon dengan tepat kepada pasien dan keluarga suatu peristiwa atau keadaan yang bisa menyebabkan
setelah peristiwa yang merugikan terjadi; kerusakan yang tidak diinginkan dan / atau yang tidak
• merespon dengan tepat terhadap keluhan; perlu kepada orang dan / atau menimbulkan keluhan,
• menjaga kesehatan dan kesejahteraan sendiri. kehilangan atau kerusakan. Manfaat utama dari pelaporan
insiden terletak pada pengumpulan informasi yang
Mengumpulkan Informasi Tentang berguna untuk pencegahan kejadian serupa di masa
7
Risiko depan. Lainnya, metode kuantitatif diperlukan untuk
Pelajar mungkin tidak segera menyadari program menganalisa frekuensi insiden yang terjadi.
manajemen risiko di rumah sakit, klinik atau tempat
kerja mereka. Namun demikian, fasilitas pelayanan Untuk memfasilitasi pemantauan insiden dapat mengacu
kesehatan di sebagian besar negara menggunakan pada mekanisme untuk mengidentifikasi, mengolah,
berbagai mekanisme untuk mengukur kerugian yang menganalisis dan melaporkan insiden dengan maksud
mengakibatkan kerugian kepada pasien dan staf, serta untuk mencegah insiden tersebut berulang[2]. Kunci
cara menghindarinya. Beberapa negara berkembang untuk sistem pelaporan yang efektif agar staf secara rutin
memiliki rangkaian data nasional tentang insiden medis. melaporkan insiden dan kesalahan medis yang nyari
Di Australia, Sistem Manajemen Insiden Lanjutan adalah terjadi. Namun, anggota staf kecuali mempercayai bahwa
pendekatan komprehensif untuk melaporkan insiden organisasi akan menggunakan informasi untuk perbaikan
kesehatan dan menganalisis insiden tersebut. Di Amerika dan tidak menyalahkan individu, merekaakan enggan
Serikat, Department of Veterans Affairs telah membentuk melaporkan insiden yang terjadi. Kepercayaan juga
National Center for Patient Safety yang menggunakan mencakup keyakinan bahwa organisasi akan bertindak
pendekatan terstruktur disebut Root Cause Analysis (RCA) atas informasi tersebut. Jika pelajar melaporkan kejadian
untuk mengevaluasi, menganalisis dan mengenali tersebut kepada instruktur, supervisor atau tenaga medis
jenis masalah. (Lihat Topik 5 dan 7 lainnya yang menolak upaya mereka, maka para pelajar
untuk informasi tentang RCA). akan cenderung tidak akan melakukan laporan tambahan
T5 T7
di masa depan. Bahkan ketika hal ini terjadi, pelajar harus
Prinsip yang mendasari RCA adalah bahwa akar penyebab didorong oleh staf fakultas untuk terus melaporkan
masalah tertentu sebenarnya jarang segera dikenali insiden. Pelajar akhirnya akan menjadi tenaga medis
pada saat kesalahan atau insiden. Sebuah penilaian senior di masa depan yang tindakannya akan sangat
dangkal dan bias dari masalah biasanya tidak dapat mempengaruhi rekan mereka lainnya.
memperbaiki masalah dan insiden lanjutan akan terjadi
dalam situasi yang sama. Bagian penting dari setiap Memfasilitasi pelaporan insiden adalah proses untuk
RCA adalah implementasi hasil temuan yang dianalisis. mengidentifikasi dan menganalisis proporsi yang lebih
Banyak klinik, rumah sakit dan organisasi kesehatan gagal besar dari insiden dengan maksud untuk membuat
untuk menyelesaikan proses dengan baik rekomendasi perbaikan. Jenis pemantauan dapat berupa kegiatan
melibatkan sumber daya yang tidak tersedia atau karena yang dilakukan terus menerus oleh tim kesehatan yang
tidak ada komitmen dengan manajemen rumah sakit melibatkan tindakan berikut:
untuk melaksanakan rekomendasi • diskusi tentang insiden sebagai isu tersendiri di rapat
mingguan staf;
Beberapa organisasi kesehatan yang memerintahkan • ulasan mingguan pada bidang mana kesalahan terjadi;
ada pelaporan insiden dapat mengalami kelebihan • pembahasan rinci tentang fakta-fakta insiden dan
beban dengan adanya paelaporan insiden dan banyak tindak lanjut yang diperlukan dengan fokus untuk
insiden tidak dianalisa karena sumber daya yang tidak memberikan pendidikan daripada berfokus untuk
memadai. Untuk mengatasi masalah ini, banyak organisasi menyalahkan;
kesehatan telah memperkenalkan berbagai macam • Mengidentifikasi masalah sistem yang terkait,
kode penilaian - untuk membantu mengidentifikasi sehingga individu yang terlibat dapat ditangani dan
insiden yang menunjukkan risiko yang paling serius. staf lain dapat dibuat sadar akan potensi kesulitan.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 164


Selain pelaporan insiden yang sebenarnya, beberapa menyalahkan, mendiskusikan tentang kesalahan yang
organisasi mendorong pelaporan kesalahan yang nyaris nyaris terjadi mungkin lebih mudah daripada berbicara
terjadi. Hal ini arena nilai pelaporan tersebut berlaku untuk tentang insiden medis yang memiliki hasil negatif karena.
mengidentifikasi masalah baru dan faktor-faktor yang Hal ini karenapersitiwa kesalahan yang nyaris terjadi tidak
berkontribusi terhadap insiden dan bagaimana insiden ada hasil yang merugikan pasien. Sebagai contoh, lebih
dapat dicegah sebelum bahaya serius terjadi kepadapasien. mudah untuk apoteker untuk membahas kesalahan
Sebuah peristiwa kesalahan yang nyaris terjadi adalah pengeluaran obat yang salah dalam konteks kesalahan obat
sebuah insiden yang tidak menyebabkan kerusakan. yang dibagikan dan digunakan dalam pemeriksaan. Dalam
Beberapa orang menyebutnya nyaris melukai karena kasus ini, kesalahan tidak dibuat, tetapi bisa saja terjadijika
tindakan medis tertentu mungkin telah menyebabkan tidak ada sistem untuk mengidentifikasi dan mencegahnya.
kecelakaan medis, tetapi tindakan korektif diambil sebelum Lihat Tabel B.6.1 untuk analisis lebih dari pemantauan
pasien bereaksi negatif terhadap pengobatan yang salah kejadian.
tersebut. Dalam beberapa lingkungan di mana ada budaya

Table B.6.1. Tipe Masalah yang Diidentifikasi dari Pengawasan Insiden

Sumber : Runciman B, Merry A, Walton M. Safety and ethics in health care: a guide to getting it right, 2007 [3].

Peristiwa Sentinel 8 Peristiwa ini sering diklasifikasikan ke dalam kategori


Sebuah peristiwa sentinel adalah "malpraktik yang tidak (misalnya operasi pada pasien atau situs operasi yang
boleh dibiarkan terjadi" [3] dan biasanya tak terduga salah, transfusi darah yang tidak kompatibel, kesalahan
dan melibatkan kematian pasien atau cedera fisik atau pengobatan yang menyebabkan kematian, pencabutan
psikologis yang serius untuk pasien. Kecenderungan saat gigi yang salah, obat yang salah yang dibagikan, bayi baru
lahir yang diberikan kepada ibu yang salah, dll). Peristiwa
ini di banyak negara dalam menganalisis kecelakaan medis
yang tidak cocok dengan kategori tersebut didefiniskan
adalah dengan memberikan peringkat keseriusan persitiwa
sebagai "peristiwa bencana lainnya". "Peristiwa bencana
medis. Perstiwa Sentinel adalah sebutan bagi orang-orang
lainnya" ini terhitung terjadi setengahnya pada semua
mostserious. Banyak fasilitas kesehatan telah diminta peristiwa sentinel yang dilaporkan di Amerika Serikat
melakukan pelaporan jenis peristiwa karena risiko yang dan lebih dari dua-pertiga yang dilaporkan di Australia
signifikan terkait dengan pengulangan peristiwa tersebut [3]. Penyebab kejadian sentinel mungkin telah beberapa
terjadi. dan tidak diperiksa, sehingga mengakibatkan hasil yang
merugikan bagi pasien.

165 Bagian B Topik 6. Memahami dan Mengelola Risiko Klinis


Peran Keluh dan dalam mereka terima. Kesalahan pelayanan kesehatan adalah
9
Meningkatkan Pelayanan bagian dari kesalahan manusia; semua manusia melakukan
Keluhan didefinisikan sebagai ekspresi ketidakpuasan kesalahan.
dari pasien, anggota keluarga atau pengasuh dengan
pelayanan kesehatan yang disediakan. Karena pelajar akan Jika seorang pelajar terlibat dalam keluhan atau menerima
mengobati pasien di bawah instruksi atau pengawasan, keluhan saat bekerja sebagai tenaga medis, dia harus
mereka dapat menjadi sasaran keluhan tentang pelayanan terbuka untuk membahas keluhan dengan orang yang
dan pengobatan. Seorang pelajar mungkin merasa rentan membuat pengaduan tersebut. Hal iniadalah cara yang baik
ketika hal ini terjadi dan khawatir bahwa mereka akan agar didampingi oleh seseorang yang lebih senior selama
disalahkan atau bahwa karir mereka mungkin terancam. diskusi. Jika organisasi kesehatan memintapelajar untuk
memberikan pernyataan tertulis tentang / tindakannya
Pelajar, sama dengan tenaga medis lainnya, mungkin itu, penting bahwa hanya berupa pernyataan faktual yang
merasa malu, menyesal, marah atau defensif jika mereka berhubungan langsung dengan keterlibatan mereka. Hal
menjadi sasarn keluhan dan percaya bahwa pengaduan ini penting untuk selalu memeriksa dengan instruktur
tersebut dibenarkan. Sementara keluhan dari pasien atau supervisor jika pengaduan tertulis diterima dan
atau keluarga mereka mungkin tidak nyaman untuk pernyataan tertulis perlu dibuat. Fasilitas layanan kesehatan
dihadapi, maka sebenarnya hal itu adalah kesempatan kemungkinan besar memiliki kebijakan untuk mengelola
yang sangat baik untuk meningkatkan praktik profesional pengaduan.
dan memulihkan hubungan saling percaya antara
pasien, keluarga pasien dan tim kesehatan [4]. Keluhan Keluhan dan Kepedulian adalah Tanggung Jawab
sering menyoroti masalah yang perlu ditangani, seperti Pribadi
komunikasi yang buruk atau pengambilan keputusan Dari perspektif pasien, pasien individu harus memiliki
suboptimal. Masalah komunikasi adalah penyebab umum kepedulian terhadap pelayanan kesehatan yang mereka
dari keluhan, seperti masalah dengan pengobatan dan terima untuk melihat apakah telah terjadi penyimpangan
diagnosis. Keluhan dapat dihindari jika pelajar atau tenaga dari standar profesional. Setelah pemeriksaan atau
medis memastikan bahwa pasien mereka tidak pernah ada investigasi, akan menjadi jelas bahwa masalah sistem
perasaan tidak diperhitungkan, dihilangkan atau dikurangi terkait dan menjadi inti dari masalah, tetapi profesional
haknya dengan cara apapun. atau tim kesehatan yang merawat juga telah memberikan
kontribusi terhadap hasil medis yang merugikan pasien.
Pelajar yang berada di awal karir pelayanan kesehatan Dalam praktiknya tenaga medis bisa melakukan prosedur
mereka belajar tentang pengambilan keputusan klinis dan singkat dan melanggar protokol . Standar pelayananbisa
manajemen pasien serta melihat betapa kompleks tugas- jadi rendah, sehingga pelayanan kurang optimal. Pedoman
tugas pelayanan yang dilakukan. Jadi, tidak mengherankan bisa jadi tidak diikuti atau fasilitas medis tertentu sudah
jika miskomunikasi atau pelayanan suboptimal terjadi. rusak.
Keluhan pasien membantu untuk mengidentifikasi
bidang dalam proses pelayanan yang dapat ditingkatkan. Misalnya, kegagalan anggota staf untuk menerapkan
Keluhan dapat menyebabkan instruksi medis lebih baik kebersihan tangan yang tepat dapat mengakibatkan
atau pengawasan terhadap pelajar lebih baik pula dalam transmisi infeksi dari satu pasien ke pasien lain. Pendekatan
pengaturan tertentu. Informasi dari keluhan juga dapat awal untuk penyelidikan insiden ini harus berbasis sistem,
digunakan untuk mendidik dan menginformasikan tenaga dan penting untuk diingat bahwa individu perlu untuk
medis tentang masalah pada bidang medis tertentu.Selain memenuhi tanggung jawab profesional mereka. Mungkin
manfaat di atas, keluhan juga [4]: anggota staf memang bersalah karena gagal mematuhi
• membantu pemeliharaan standar yang tinggi; standar pelayanan.
• mengurangi frekuensi litigasi;
• membantu menjaga kepercayaan dalam profesi; Investigasi Koronial
• mendorong self-assessment; Sebagian besar negara memiliki sistem untuk menyelidiki
• melindungi masyarakat. penyebab kematian. Orang khusus yang ditunjuk, disebut
koroner, yang bertanggung jawab untuk menyelidiki
Pelajar harus menyadari bahwa sebagian besar tenaga kematian dalam situasi di mana penyebab kematian tidak
medis akan menerima keluhan selama karir mereka dan pasti atau diduga disebabkan oleh aktivitas yang tidak etis
bahwa ini bukan indikasi ketidakmampuan atau bahwa atau ilegal. Koroner memiliki wewenang lebih luas dari
mereka adalah orang jahat. Bahkan tenaga medis yang pengadilan dan, setelah koroner melaporkan fakta-fakta,
paling teliti dan terampil tidak dapat terhindar dari dia akan membuat rekomendasi untuk mengatasi masalah
membuat kesalahan. Kadang-kadang, pasien memiliki sistem.
harapan yang tidak realistis dari pelayanan kesehatan yang

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 166


Persyaratan yang Kesehatan Untuk Praktik untuk menggunakan hati nurani mereka dalam
10
Pelajar dan semua tenaga medis bertanggung melaporkan hal ini.
jawab atas tindakan dan perilaku mereka dalam lingkungan
pelayanan kesehatan. Mereka bertanggung jawab atas Organisasi kesehatan berkewajiban untuk memastikan
tindakan mereka sesuai dengan keadaan di mana mereka bahwa para tenaga medis yang berpartisipasi dalam
berpraktik. Maka penting untuk menerapkan konsep pelayanan pasien dan pengobatan memiliki kualifikasi
kesehatan dalam berpraktik. Mengapa kesehatan dalam yang tepat dan kompeten. Pelayanan kesehatan perlu
praktik medis merupakan komponen penting untuk memeriksa bahwa profesional yang melakukan pelayanan
keselamatan pasien? kesehatan memiliki kualifikasi yang tepat dan pengalaman
untuk berpraktik pada bidang medis tersebut. Proses untuk
Dari sekian banyak faktor yang mendukung kesalahan melakukan hal ini disajikan di bawah ini.
medis, kesehatan adalah salah satu faktor yang berkaitan
dengan kompetensi tenaga medis. Banyak kesalahan Credentialing
disebabkan kecelakaan medis yang berhubungan The Australian Council on Healthcare Standards
dengan kondisi kesehatan tenaga medis saat berpraktik. mendefinisikan credentialing sebagai proses menilai dan
Apakah mereka kompeten? Apakah mereka berpraktik mendiskusikan persetujuan atas kesesuaian seseorang
di luar tingkat pengalaman dan keterampilan? Apakah untuk memberikan layanan konsumen / pelayanan
mereka tidak enak badan, menderita stres atau sakit? pasien dan pengobatan khusus, dalam batas-batas yang
Sebagian besar negara punya sistem untuk mendaftarkan ditentukan, berdasarkan lisensi, pendidikan, pelatihan,
berbagai jenis tenaga medis, menangani keluhan dan pengalaman, dan kompetensi. Banyak rumah sakit, klinik
mempertahankan standar. Penting bagipelajar memahami dan pelayanan kesehatan menerapkan proses credentialing
dan memilikikewaspadaan terhadap kebugaran tubuh untuk memeriksa apakah seorang profesional memiliki
mereka rekan-rekan mereka. Tugas profesi kesehatanadalah keterampilan yang diperlukan dan pengetahuan untuk
menjaga pasien mendapatkan pelayanan yang aman. melakukan prosedur tertentu atau pelayanan tertentu.
Klinik dan rumah sakit akan membatasi jenis prosedur yang
Memilih pelajar yang tepat untuk berpraktik dalam profesi mereka tawarkan jika tidak ada teknisi ahli atau jika sumber
kesehatan adalah langkah pertama dalam memastikan daya yang tidak tersedia atau sesuai untuk kondisi atau
bahwa orang-orang yang terlatih untuk bekerja di pengobatan tertentu.
bidang kesehatan memiliki atribut yang diperlukan
untuk melakukan praktik aman dan etis. Banyak program Akreditasi
pelatihan sekarang menggunakan proses OSCE (Objective Akreditasi adalah proses formal untuk memastikan
Structured Clinical Examination) untuk membantu pelayanan yang aman dan pelayanan kesehatan berkualitas
mengidentifikasi para pelajar, selain hasil pemeriksaan, tinggi berdasarkan standar dan proses yang dirancang
juga sikap dan perilaku merekaagar sesuai untuk bekerja dan dikembangkan oleh para tenaga medis. Hal ini dapat
dalam pelayanan kesehatan. Atribut seperti kasih sayang, merujuk pada pengakuan publik atas prestasi organisasi
empati dan aspirasi dapat memberikan manfaat kepada pelayanan kesehatan sesuai persyaratan standar kesehatan
masyarakat dan mempertahankan kualitas pelayanan. nasional.

Adalah penting bahwa tenaga medisterlibat dalam Registrasi (perizinan)


kegiatan belajar sepanjang karir mereka, dalam rangka Sebagian besar negara mewajibakan praktisi kesehatan
untuk mempertahankan keahlian dan terinformasi dengan untuk didaftarkan pada otoritas pemerintah atau di
perkembangan di bidang keahlian mereka. Karena pelajar bawah instrumen pemerintah, seperti Australian Health
telah familiar dengan konsep dan prinsip-prinsip yang Practitioners Registration Agency, yang bertanggung jawab
diuraikan dalam Panduan Kurikulum ini, mereka akan untuk mendaftarkan sebagian besar profesi kesehatan.
mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan menjadi Tujuan utama dari otoritas pendaftaran adalah untuk
lebih mahir untuk berpraktik dengan aman. melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat
melalui mekanisme yang dirancang untuk memastikan
Tugas dari tenaga medis (dan pelajar) termasuk melaporkan bahwa praktisi kesehatan layak praktik. Untuk mencapainya
rekan atau kolega yang berpraktik medis dengan tidak adalah dengan memastikan bahwa hanya para profesional
aman karena ketidakmampuan atau perilaku tidak terlatih yang terdaftar dan profesional yang terdaftar wajib
profesional dan tidak etis. Beberapa negara menerapkan mempertahankan standar, perilaku dan kompetensi yang
pelaporan wajib bagi praktisi jika mereka tidak layak tepat. Pendaftaran / lisensi yang sesuai merupakan bagian
praktik, sementara yang lain bergantung pada individu penting dari proses credentialing dan akreditasi yang
disebutkan di atas.

167 Bagian B Topik 6. Memahami dan Mengelola Risiko Klinis


Akuntabilitas Personal untuk Mengelola Risiko termasuk dosis, rute dan durasi terapi. Hal ini
Kebanyakan pelajar senior akan mulai membangun sangat penting bahwa surat ini benar-benar dibaca
peran dan tanggung jawab yang jelas sebagai anggota dan ditandatangani oleh orang yang bertanggung \
tim kesehatan ketika mereka melakukan praktik medis jawab. Beberapa teknik tersebut dijelaskan dalam Topik
lebih banyak di tempat kerja dan bekerja dengan pasien. 4 : Menjadi Anggota Tim yang Efektif
Sebelum selesainya pelatihan mereka, banyak yang akan
11
diminta untuk menunjukkan kompetensi dalam sejumlah Akibat Kelelahan dan Kebugaran dalam
tugas teknis dasar. Kegiatan berikut ini tidak lengkap atau Praktik Medis
memang preskriptif. Kegiatan berikut ini dapat memberikan Ada bukti ilmiah yang kuat yang menghubungkan
beberapa gagasan tentang kompetensi pelajar harus kelelahan dan kinerja seseorang. Pelajar harus menyadari
dimilikii pada saat mereka menyelesaikan gelar mereka dan bahwa ketika mereka lelah mereka akan kurang waspada
mulai bekerja di bidang yang mereka pilih. dan tidak dapat melakukan seperti biasa dalam berbagai
tugas psikomotor.
Pelajar harus:
• Mempelajari cara mengatur rujukan atau meminta Studi yang dilakukan di Irlandia dan Inggris telah
konsultasi dari penyedia layanan kesehatan atau menunjukkan bahwa kelelahan dapat mempengaruhi
tim kesehatan yang lain. Keterampilan ini meliputi mental kesejahteraan penduduk medis (depresi,
menggunakan prosedur identifikasi yang benar dan kecemasan, kemarahan dan kebingungan) [5]. Studi
memberikan ringkasan medis yang akurat tentang latar terkontrol terbaru telah mengkonfirmasi bahwa kurang
belakang pasien, masalah kesehatan / kesejahteraan, tidur dapat berdampak negatif pada kinerja klinis [6].
dan hasil investigasi apapun. Hal ini penting untuk Kelelahan juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko
menyertakan informasi yang relevan dan diperlukan kesalahan [7-8] dan kecelakaan kendaraan bermotor.
dalam rujukan atau permintaan untuk konsultasi dan Sebuah studi tahun 2004 oleh Landrigan et al. [8] adalah
menuliskannya dalam kalimat yang terbaca. salah satu yang pertama yang mengukur efek dari
• Mempelajari cara untuk membuat panggilan telepon kurang tidur pada kesalahan medis. Studi ini menemukan
ke dokter pelayanan primer atau anggota profesional bahwa pekerja di unit intensif medis dan pelayanan
lainnya dalam tim kesehatan. Awalnya pelajar harus koroner unit Brigham and Women’s Hospital (Boston, MA,
memastikan mereka diawasi atau diamati oleh Amerika Serikat) membuat kesalahan substansial lebih
orang yang berpengalaman selama kegiatan ini. serius ketika mereka bekerja shift selama 24 jam atau
Mereka harus berpraktik memberikan informasi akurat lebih dibandingkan ketika mereka bekerja shift pendek.
tentang pasien, mengucapkan istilah yang relevan dan Penelitian lain menunjukkan bahwa kurang tidur dapat
benar, menggunakan teknik untuk memastikan orang memiliki gejala mirip dengan keracunan alkohol [9].
yang mereka ajak bicara telah memahami apa yang
telah dikatakan, mencari informasi tentang Studi dari jam kerja perawat menunjukkan bahwa risiko
kekhawatiran tenaga medis lain tentang kondisi pasien, membuat kesalahan meningkat secara signifikan ketika
dan menulis ringkasan dari percakapan telepon dalam shift kerja lebih lama dari dua belas jam, ketika perawat
rekam medis pasien . T4 bekerja lembur, atau ketika mereka bekerja lebih dari
• Belajar bagaimana menulis surat rujukan ketika pasien empat puluh jam per minggu [10].
sedang ditransfer ke tim pelayanan yang lain. Surat
itu harus berisi informasi yang relevan diantaranya hasil Demikian juga apoteker bisa salah mengidentifikasi
dentifikasi pasien, tanggal masuk dan keluar / peberian obat ada Kesalahan resep karena mereka lelah
pengobatan dan nama tenaga medis yang bertanggung dan terpaksa bekerja. Hasilnya mereka bingung dengan
jawab dalam pengobatan, ringkasan akurat tentang nāma-nama obat yang mirip [11].
pengobatan yang tersedia, diagnosis akhir, penyelidikan
kunci, alasan pengobatan, dan status masalah klinis Pelajar harus tahu hak-hak mereka tentang jadwal kerja
pasien. Jelaskan pengobatan dan intervensi yang dan istirahat. Organisasi tempat mereka bekerja memiliki
dilakukan, hasilnya, pengaturan dan investigasi tindak tugas untuk memastikan bahwa mereka tidak bekerja lebih
lanjut. Surat itu harus mencakup daftar yang akurat dan dari yang diizinkan kecuali ada keadaan khusus atau izin
engkap yang terdiri dari terapi dan obat-obatan organisasi.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 168


Stres dan Masalah Kesehatan Mental memadai untuk pelajar membuat pelajar lebih rentan
Pelajar juga rentan terhadap stres yang disebabkan untuk membuat kesalahan baik karena kelalaian (gagal
oleh pemeriksaan, pekerjaan paruh waktu, keluarga dan melakukan sesuatu) atau kesalahan (melakukan hal yang
kekhawatiran kerja. Bukti kuat menunjukkan dokter yang salah). Pelajar harus selalu meminta orang yang lebih
rentan terhadap masalah kesehatan mental [12], terutama berpengalaman mendampingi jika itu adalah pertama
depresi, pada tahun pascasarjana pertama mereka dan kalinya bagi mereka mempraktikkan keterampilan atau
pada tahun kemudian. Pelajar juga menderita stres dan prosedur pada pasien. Mereka juga harus memberitahu
masalah kesehatan yang berhubungan stress ketika pasien bahwa mereka adalah pelajar dan meminta izin
mereka mulai berpraktik praktik medis. Staf yang stres dan mereka untuk melanjutkan tindakan medis atau prosedur
staf dengan moral rendah diharapkan dalam pelayanan kepada pasien.
kesehatan karena merawat orang sakit dan rentan, bekerja
dengan rekan-rekan yang bekerja terlalu keras lain dan Hubungan interpersonal yang buruk antara pelajar, tenaga
memiliki beberapa tugas untuk diselesaikan pada setiap medis lainnya, staf junior, dan instruktur atau pengawas
jam. juga berkontribusi pada faktor kesalahan. Jika pelajar
memiliki masalah dengan instruktur atau supervisor, dia
Sementara tingkat depresi dan masalah kesehatan mental harus mencari bantuan dari anggota fakultas lain yang
di kalangan dokter lebih tinggi daripada yang dialami oleh mungkin dapat menengahi atau membantu pelajar untuk
masyarakat umum, literatur menunjukkan bahwa ketika meningkatkan hubungan baik. Literatur menunjukkan
tenaga medis magang yang didukung oleh petugas lainnya bahwa pelajar yang memiliki masalah dengan akuisisi
dan dokter senior, mereka akan cenderung berfungsi keterampilan memadai 'juga memiliki pengawasan yang
dengan baik tim, dan merasa terisolasi dan menderita stres. buruk.Banyak tenaga medis yang belajar untuk melakukan
prosedur tanpa pengawasan dan kemudian dinilai oleh
Kinerja juga dipengaruhi oleh stres. Ada bukti kuat yang supervisor secara buruk terkait penguasaan yang dianggap
menunjukkan bahwa kurang tidur berkontribusi terhadap memadai dari prosedur tersebut. Pelajar tidak harus
stres dan depresi, daripada jumlah jam kerja. Stres lainnya melakukan prosedur atau memanipulasi atau memeriksa
diidentifikasi dalam literatur termasuk status keuangan, pasien tanpa persiapan dan insturuksi yang memadai.
utang pendidikan dan alokasi tekanan emosional yang
disebabkan oleh tuntutan dari pasien, tekanan waktu dan Masalah Komunikasi T4 T8
gangguan pada kehidupan sosial seseorang. Tenaga medis, seperti perawat, bidan, dokter, dokter gigi,
apoteker, ahli radiologi, semua harus membuat sebuah
Lingkungan Kerja dan Organisasi catatan akurat dari komunikasi mereka dalam sebuah
Fasilitas pelayanan kesehatan bisa menjadi tempat yang catatan medis, termasuk hubungan dengan pegawai
sangat menegangkan bagi pendatang baru. Praktik kerja laboratorium. Mentransfer informasi, secara lisan dan
asing bisa sangat sulit di fase awal pekerjaan baru. Selain tertulis merupakan proses yang kompleks dan tidak mudah.
itu, jam kerja yang panjang dapat menyebabkan kelelahan. Beberapa fasilitas kesehatan memiliki standar komunikasi
tersebut. Peran komunikasi yang baik dalam penyediaan
Faktor-faktor tertentu dan periode waktu, seperti kerja pelayanan kesehatan yang berkualitas dan peran pelayanan
shift, lembur, pergeseran perubahan kerja, malam dan akhir standar komunikasi, keduanya harus didokumentasikan
pekan, berkaitan dengan peningkatan jumlah kesalahan. dengan baik. Bagaimana pasien berhasil diobati akan
Faktor-faktor yang mendukung kesalahan ini dapat berkisar sering bergantung pada komunikasi informal di antara
dari kurangnya pengawasan dan instruksi atau pengawasan staf dan pemahaman mereka tentang tempat kerja [13].
kelelahan. Pelajar harus ekstra waspada selama waktu Kesalahan pelayanan yang disebabkan oleh miskomunikasi
tersebut. dan komunikasi tidak ada atau tidak memadai terjadi
setiap hari di semua fasilitas pelayanan kesehatan. Daftar
Instruksi dan Supervisi periksa, protokol dan rencana pelayanan yang dirancang
Instruksi atau pengawasan yang baik penting bagi setiap untuk secara efektif untuk mengkomunikasikan perintah
pelajar dan kualitas instruksi atau pengawasan akan pelayanan pasien.
menentukan keberhasilanpelajardalam mengintegrasikan
dan menyesuaikan diri dalam rumah sakit atau Selain itu, kualitas komunikasi antara pasien dan tenaga
lingkungan layanan kesehatan. Kegagalan tenaga medis kesehatan dalam penyediaan pelayanan medis mereka
untuk memberikan instruksi atau pengawasan yang sangat berkorelasi dengan hasil pengobatan.

169 Bagian B Topik 6. Memahami dan Mengelola Risiko Klinis


Bagaimana Memahami dan Mengelola 12
nyaman melakukannya. Semua tenaga medis menghargai
Risiko Klinis bahwa pelajar pada tahap awal karir mereka serta memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang terbatas. Mereka
Tahu cara Melaporkan Risiko dan Bahaya di Tempat tidak mengharapkan pelajar atau tenaga medis baru
Kerja memiliki kedalaman pengetahuan yang dibutuhkan
Pelajar harus mencari informasi tentant sistem pelaporan untuk mengobati pasien secara independen. Mereka
insiden yang digunakan pada fasilitas di mana mereka mengharapkan pelajar untuk meminta bantuan. Tapi bisa
berpraktik. Sistem itu biasanya berupa metode khusus sangat sulit untuk menghubungi instruktur atau supervisor
untuk pelaporan-baik secara elektronik atau tradisional. yang kerap kali sibuk. Jika hal ini terjadi, pelajar harus
Pelajar harus familiar dengan sistem dan mencari informasi mencari orang yang tepat lain yang hadir di tempat kerja
tentang cara melaporkan insiden. secara teratur. Hal ini dapat didiskusikan dengan supervisor,
sehingga dia menyadari situasi tersebut.
Jaga Akurasi dan Kelengkapan Catatan Medis
Sebuah catatan kesehatan (rekam medis, catatan pasien, Terlibat dalam Pertemuan yang Mendiskusikan
grafik obat, obat grafik) adalah dokumen yang berisi Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien
berbagai jenis informasi tentang pasien. Pelajar harus Pada awalnya, mungkin tidak jelas dengan apa yang
menyadari bahwa catatan yang baik sangat penting untuk disebut sebagai program manajemen risiko yang ada
pelayanan dan pengobatan pasien. Catatan kesehatan akan di fasilitas pelayanan kesehatan tertentu. Pelajar dapat
menjadi subjek pemerintahan dan kelembagaan fasilitas meminta tenaga medis senior atau manajer kesehatan
khusus atau persyaratan mengenai siapa yang memiliki tentang program manajemen risiko dan apakah mungkin
akses terhadap mereka, siapa yang dapat menulis di untuk menghadiri pertemuan untuk melihat bagaimana
dalamnya, dan di mana catatan medis disimpan dan untuk sistem bekerja untuk melindungi pasien.
berapa lama.
Tanggapi Pasien dan Anggota Keluarganya secara
Pelajar memiliki kewajiban etika dan hukum untuk secara Layak setelah Terjadi Kesalahan Medis
akurat merekam pengamatan dan temuan mereka untuk Pelajar tidak diharapkan untuk menerima tanggung jawab
memastikan pelayanan pasien yang baik. Ketika menulis dalam mengungkapkan kejadian buruk kepada pasien atau
dalam catatan kesehatan, pelajar (dan semua tenaga medis keluarga mereka. Jika mereka diminta untuk melakukan
lainnya) harus: hal ini, mereka harus segera mencari bantuan dari anggota
• Memberikan informasi yang cukup untuk fakultas atau instruktur senior. Banyak organisasi kesehatan
mengidentifikasi pasien dan dengan siapa catatan sekarang memperkenalkan pedoman pengungkapan
medis tersebut berkaitan, sehingga anggota lain dari terbuka (pedoman untuk membantu komunikasi yang jujur
tim pelayanan kesehatan dapat terus merawat pasien; dengan pasien setelah malpraktik). Sangat penting bahwa
• Mencatat informasi yang relevan untuk diagnosis atau setiap proses pengungkapan terbuka dilakukan dengan
pengobatan dan hasil pasien; tidak terburu-buru, transparan, dan melakukan langkah
• Memastikan catatan up-to-date dan ditulis seakurat untuk memastikan bahwa kesalahan tidak dilakukan lagi.
mungkin;
• Mencatat setiap informasi atau saran yang diberikan Tanggapi Keluhan dengan Sesuai
kepada pasien. Semua pelajar yang terlibat dalam pengaduan harus
menulis laporan lengkap dan faktual tentang apa yang
Mengetahui Kapan dan Bagaimana Meminta Bantuan terjadi. Mereka harus jujur tentang peran atau tindakan
dari Instruktus, Supervisor atau Petugas Medis Senior serta meminimalkan pernyataan subjektif atau emosional.
Banyak pelajar takut bahwa jika mereka mengaku tidak 13
mengetahui sesuatu, pengajar mereka akan menganggap Ringkasan
mereka sebagai pelajar yang buruk dan memandang Tenaga medis bertanggung jawab untuk pengobatan,
rendah mereka. Hal ini penting bagi pelajar untuk pelayanan dan hasil klinis pasien. Tanggung jawab ini
mengenali keterbatasan yang terkait dengan kurangnya terletak pada semua anggota tim-bukan hanya orang
pengetahuan serta pengalaman dan pentingnya mencari yang paling senior. Akuntabilitas pribadi adalah penting,
bantuan dan meminta informasi. Pasien dapat dirugikan karena setiap orang dalam rantai pelayanan mungkin
oleh para tenaga medis berpengalaman. Pelajar harus menimbulkan risiko untuk pasien. Salah satu cara bagi para
memahami dengan jelas kepada siapa mereka melaporkan profesional untuk membantu mencegah kecelakaan medis
di tempat kerja dan kapan serta bagaimana petugas medis adalah dengan mengidentifikasi bidang pelayanan yang
dapat dihubungi. Petugas senior ini akan dapat membantu rawan kesalahan.
pelajar jika mereka masuk ke situasi di luar pengetahuan
dan keterampilan mereka saat ini. Adalah penting bahwa
pelajar meminta bantuan bahkan jika mereka merasa tidak

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 170


Intervensi proaktif dari pendekatan sistem berguna untuk Selain itu, pelajar bisa berperan dalam skenario
meminimalkan peluang kesalahan dan dapat mencegah pertemuan antar rekan pekerja medis atau dalam skenario
kecelakaan medis. Individu juga dapat bertindak untuk pertemuan mortalitas dan morbiditas menggunakan
memelihara lingkungan kerja klinis yang aman dengan pendekatan indibidu danpendekatan sistem. Kegiatan
menjaga kesehatan mereka sendiri serta merespon bermain peran lainnya dapat didasarkan pada situasi di
dengan tepat kekhawatiran dari pasien dan rekan. mana seorang pelajar memberitahukan ada sesuatu yang
salah dan perlu mengungkapkannya.
Format dan Strategi Pengajaran
Kegiatan Belajar Lainnya
Kuliah Interaktif / Didaktik - Pelajar bisa mengamati pertemuan manajemen risiko
Gunakan slide yangpanduan ini yang mencakup seluruh atau bertemu dengan orang-orang yang mengelola
topik. Slide PowerPoint dapat digunakan atau slide dapat keluhan pada departemen atau fasilitas pelayanan
dikonversi menjadi slide overhead projector. Mulailah kesehatan. Bagian dari latihan ini adalah dengan cara
sesi dengan studi kasus dan mintalah pelajar untuk pelajar bertanya tentang kebijakan memfasilitasi
mengidentifikasi beberapa masalah yang disajikan dalam keluhan dan apa yang biasanya terjadi ketika keluhan
studi kasus. diterima. Atau, pelajar dapat mengambil bagian dalam
proses pengungkapan terbuka.
Diskusi Panel - Setelah kegiatan ini, pelajar harus diminta untuk
Undanglahtenaga medis yang dihormati untuk bertemu secara berpasangan atau kelompok kecil dan
memberikan ringkasan terkait upaya mereka untuk berdiskusi dengan tutor atau instruktur apa yang
meningkatkan keselamatan pasien. Jika Anda mengajar mereka amatai dan apakah elemen atau teknik
pelajar farmasi, mengundang apoteker senior untuk yang dipelajari ada atau tidak, serta apakah teknik
membahas pengalaman dan praktik mereka; sama halnya yang digunakan efektif.
untuk bidan dan dokter gigi. Tapi menyelenggarakan
panel multidisipliin juga efektif untuk menyoroti masalah Studi Kasus
umum di semua profesi kesehatan. Mengundang
pasien untuk berpartisipasi dalam diskusi juga untuk Praktik Manajemen Sistem yang Tidak Sesuai dalam
membahas potensi bahaya kepada mereka jika tidak ada Operasi Ortopedik
strategi manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan. Catatan yang akurat dan dapat dibaca sangat penting
Pelajar juga bisa membuat daftar pertanyaan tentang untuk menjaga kesinambungan pelayanan.
bagaimana mencegah dan mengelola kecelakaan medis.
Ahli manajemen risiko di bidang profesional lainnya juga Brian dirawat oleh spesialis baru dan petugas medis yang
dapat diundang untuk berbicara tentang prinsip-prinsip merawatnya membutuhkan catatan medis dari ahli bedah
umum manajemen risiko klinis dalam pekerjaan mereka. ortopedi yang mengoperasi lutut dua tahun sebelumnya.
Ketika catatan medis tersedia, dokter yang merawat Brian
Sesi Diskusi Kelompok Kecil menginformasikan padanya bahwa catatan medisnya
Kelas dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil tidak lengkap.
dan mintalah tiga pelajar dalam setiap kelompok untuk
memimpin diskusi tentang salah satu jenis insiden Catatan yang didokumentasikan sangat kurang dan tanpa
yang dijelaskan pada Tabel B.6.1.Pelajar dapat fokus catatan berarti mengenai pembahasan persetujuan untuk
mendiksusikan alat dan teknik yang tersedia untuk operasi Brian. Ada juga kesenjangan dalam informasi yang
meminimalkan peluang kesalahan, dan yang lainnya tercatat dalam laporan operasi dan tidak ada dokumentasi
membahas peranan pertemuan mortalitas dan morbiditas. saran lisan ahli bedah ortopedi tentang risiko dan
Tutor yang memfasilitasi sesi ini juga harus familiar dan komplikasi dari operasi tersebut. Brian kecewa karena
paham dengan konten sehingga ada informasi tambahan mengetahui ahli bedah tidak menindaklanjuti ulasan
tentang sistem kesehatan dan layanan kesehatan pada pasca operasi.
lingkungan setempat.
Pertanyaan
Latihan Simulasi - Faktor-faktor apa yang muncul yang menghasilkan
Skenario yang berbeda dapat dikembangkan mengenai dokumentasi medis yang buruk dalam operasi
kecelakaan medis dan teknik untuk meminimalkan pertama Brian?
peluang kesalahan, seperti berpraktik melakukan briefing,
dan ketegasan untuk meningkatkan komunikasi. Sumber: Case adapted from: Payne S. Case study:
managing risk in practice. United Journal, 2003, Spring:19.

171 Bagian B Topik 6. Memahami dan Mengelola Risiko Klinis


Pengakuan Keselahan Medis melakukan pemeriksaan.
Kasus ini menunjukkan nilai dari pengungkapan terbuka.
Komisi Pengaduan Pelayanan Kesehatan yang dikonseling
Frank adalah pasien yang telah dirawat lama dalam oleh Dewan Medis New South Walesdalam kunjungannya
pelayanan kesehatan. Suatu malam, seorang perawat memberikan nasihat kepada staf pada Departemen
keliru memberi insulin kepada Frank, meskipun Frank tidak Kesehatan tentang pedoman pengendalian infeksi dan
menderita diabetes. Perawat segera mengakui kesalahan memastikan bahwa langkah yang tepat diambil untuk
tersebut dan mengungkapkannya kepada staf lain, dan melindungi kesehatan masyarakat. Denise senang karena
kemdian memberitahu Frank dan keluarganya. Manajemen pusat membuat perbaikan sebagai hasil dari keluhan nya.
rumah sakit kemudian mengambil tindakan segera untuk
membantu Frank dan mengatur perpindahan perawatan Diskusi
Frank ke sebuah rumah sakit di mana dia dirawat dan - Mintalah pelajar untuk mengidentifikasi jenis-jenis
diperiksa sebelum dikembalikan ke rumah sakit itu lagi. pengaduan yang dibuat tentang tempat kerja medis
Perawat tersebut dipuji atas tindakannya karena segera (Rumah sakit, klinik, apotek) dan mendiskusikan
mengungkapkan prosedur insulin yang salah. Setelah metode untuk menyerahkan keluhan tersebut.
kejadian ini, perawat melakukan pelatihan lebih lanjut
meminimalkan kemungkinan kesalahan yang sama terjadi Sumber: Review of investigation outcomes. Health Care
di masa depan. Complaints Commission, Sydney, New South Wales. Annual
Report 1998–1999:39–40.
Pertanyaan
Kemungkinan penyebab kesalahan yang tidak jelas. Asumsi Manajemen Keluhan yang Tidak Sesuai
muncul bahwa perawat melakukan atau tidak melakukan Kasus ini menunjukkan pentingnya perhatian tepat waktu
sesuatu yang menyebabkan kesalahan. Dalam kasus terhadap keluhan.
semacam ini, penting untuk menggunakan pendekatan
sistem untuk mempelajari lebih lanjut tentang apa yang Alexandra berkonsultasi pada seorang psikolog yang
sebenarnya terjadi. berpraktik di rumah sakit swasta. Selama konsultasi
pertama dan kedua, psikolog telah melanggar kerahasiaan
- Apa faktor lingkungan dan budaya organisasi pasien dengan membahas rincian pribadi tentang pasien
yangditerapkan di mana perawat nyaman dalam kepada pihak lain. Alexandra merasa tergganggu dan
pengungkapan kesalahan pengobatan? memutuskan untuk menyampaikan keluhannya kepada
rumah sakit. Dia melakukan pertemuan dengan perwakilan
Sumber: Open disclosure. Case studies. Health Care rumah sakit tentang keluhannya, termasuk para psikolog.
Complaints Commission, Sydney, New South Wales, 2003, Beberapa bulan terlewat tanpa ada tanggapan tertulis
1:16–18. dari rumah sakit yang merinci tindakan yang dijanjikan
akan dilakukan. Dengan bantuan dari Patient Support
Ruang Praktik Umum Tidak Sesuai Standaar Office, Alexandra menghadiri pertemuan dengan CEO dan
Kasus ini menunjukkan pentingnya keluhan dalam wakil kepala eksekutif rumah sakit. Rumah sakit meminta
meningkatkan pelayanan kesehatan maaf kepada Alexandra dan membuat komitmen untuk
melakukan pelatihan staf yang sedang berlangsung
Ketika Denise mengunjungi praktik medis setempat, dia terkait manajemen keluhan. Mereka juga mendorong
terkejut melihat praktik medis di tempat itu tidak higienis Alexandra untuk mengajukan keluhan resmi kepada Dewan
seperti yang dia harapkan. Praktik medis yang dilakukan Pendaftaran psikolog mengenai perilaku psikolog tersebut.
begitu buruk sehingga mengeluh kepada Departemen
Kesehatan New South Wales. Seorang inspektur kesehatan Aktivitas
mencatat bahwa chloroxylenol (desinfektan cair) disimpan - Gunakan pendekatan sistem untuk mengidentifikasi
dalam wadah minuman, obat-obatan yang disimpan apa yang bisa dilakukan secara berbeda dalam kasus ini
telah kadaluwarsa, tidak ada peralatan pemicu adrenalin dan apa yang dapat rumah sakit lakukan untuk
dalam operasi untuk mengobati serangan jantung. Selain membantu mencegah insiden serupa di masa
itu, pasien seringkali memiliki akses tanpa pengawasan mendatang.
untuk hingga adanya tas medis dokter yang mengandung
narkotika suntik, lembaran kertas di atas meja pemeriksaan Sumber: Patient Support Service, Health CareComplaints
tidak diganti pada saat ada perubahan perawatan pasien, Commission, Sydney, New South Wales.Annual Report
dan dokter tidak membersihkan tangannya pada saat 1999–2000:37–46.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 172


Perawat yang Ceroboh Latar belakang dan sumber: antara Oktober 2003 dan
Kasus ini menunjukkan mengapa petugas medis perlu November 2009, Dinas Nasional Keselamatan Pasien Inggris
mengelola kesehatannya dalam melakukan praktik medis. menerima 42 laporan dari pasien yang menjalani prosedur
Selama operasi, seorang perawat yang ditugaskan untuk tanpa pemeriksaan kehamilan dan didokumentasikan
merawat Alan diketahui menggantikan fentanil obat dalam periode pra-operasi. Tiga kasus aborsi spontan
penghilang rasa sakit dengan air. Perawat ini menempatkan dilaporkan karena prosedur ini (Department of Health
Alan dalam bahaya fisik karena kebutuhan perawat tersebut gateway reference NPSA/2010/RRR011. Issue date, 28 April
untuk mendapatkan obat yang memuaskan kecanduan 2010. Current information may be found at
narkobanya. http://www.nrls.npsa.nhs.uk/resources/?EntryId45=7
3838; diakses 21 Februari 2011).
Ini bukan pertama kalinya perawat telah mencuri obat
terlarang untuk keperluan pengobatan. Sejumlah keluhan Administrasi Pengobatan Bayi yang baru lahir
telah dibuat tentang perawat tersebut ketika ia bekerja di Seperti ditunjukkan dalam penelitian hipotesis kasus ini,
rumah sakit lain, termasuk kesalahan profesional, penuruan ada kebutuhan untuk penggunaan gentamisin intravena
kecanduan narkoba dan kurangnya karakter yang baik, pada bayi yang baru lahir. Insiden keselamatan pasien telah
yang menyarankan perawat tidak layak untuk praktik. dilaporkan terjadi karena pengobatan gentamisin yang salah,
kesalahan resep dan pemeriksaan tingkat kandungan darah.
Pertanyaan
- Langkah-langkah apa yang bisa diambil tenaga medis Edward, bayi prematur dengan gangguan pernapasan yang
untuk membantu perawat yang dalam kesulitan? membutuhkan ventilasi, diresepkan gentamisin intravena
- Kebijakan Apa yang harus dilakukan oleh institusi untuk infeksi serius. Perawat pelayanan intensif dan dokter
pelayanan kesehatan harus melindungi pasien dari para anak yang sangat sibuk karena menangani bayi kembar
tenaga medis yang kecanduan narkoba atau mengalami prematur. Obat itu diberikan 90 menit lebih lama dari yang
gangguan? disyaratkan.

Sumber: Swain D. The difficulties and dangersof drug Diskusi


prescribing by health practitioners. Health Investigator, - Identifikasi semua kemungkinan faktor yang muncul
1998, 1:14–18. pada saat kejadian ini.

Kegagalan Mengecek Status Kehamilan to check - Haruskan kejadian ini dilaporkan?


pregnancy status
Kasus hipotetis ini menggambarkan mengapa kemungkinan - Diskusikan metode yang berbeda untuk melaporkan
kehamilan harus dipertimbangkan pada semua pasien wanita insiden.
sebelum dilakukan operasi yang dapat menimbulkan risiko
untuk ibu atau janin. Kebijakan pra operasi harus ditinjau Latar Beakang: review insiden obat pada bayi yang
untuk memastikan bahwa status kehamilan diperiksa baru lahir dan dilaporkan kepada UK Reporting and
dalam periode pra operasi. Pengecekan harus dicatat dalam Learning System antara April 2008 dan April 2009
dokumentasi pra operasi saat melakukan pemeriksaan akhir menunjukkan ada 507 insiden keselamatan pasien terkait
klinis dan pengecekan identitas sebelum dilakukan prosedur dengan penggunaan gentamisin intravena. Insiden ini
intervensi bedah. menyumbang 15% dari semua insiden obat kepada bayi
yang baru lahir yang dilaporkan selama periode ini.
Hannah, seorang wanita 28 tahun, memiliki riwayat nyeri
perut berulang dan ada dalam daftar tunggu selama Buruknya Komunikasi
beberapa bulan agarmenjalani prosedur laparoskopi Kasus ini adalah contoh kesalahan umum, di mana pasien
untuk mendiagnosis masalah. Dia dirawat secara patut dan diberi resep antibiotik dan salah yang justru diberikan obat
operasi investigasi dilakukan di bawah anestesi umum. anti diabetes, yang menyebabkan syok hipoglikemik.
Sebelum keluar dari rumah sakit, Hannah mengalami kram
parah dan pendarahan pada vagina. Perawat yang bertugas Seorang dokter meresepkan pasien dengan antibiotik
mengatakan bahwa ia mengalami keguguran. dan analgesik setelah pencabutan gigi. Antibiotik yang
diresepkan adalah amoksisilin. Nama obat ditulis dengan
Pertanyaan buruk pada resep dan tidak terbaca sehingga apoteker
- Faktor-faktor apa mungkin telah muncul yang salah memberikan obat glibenclamide, yang merupakan
menyebabkan kegagalan diagnosa atas kehamilannya? obat anti-diabetes. Malam itu, pasien harus dilarikan ke
ruang gawat darurat untuk pengobatan syok hipoglikemik.

173 Bagian B Topik 6. Memahami dan Mengelola Risiko Klinis


Pertanyaan Menilai Pengetahuan Topik
- Apa faktor yang berkontribusi terhadap sakit yang Berbagai metode penilaian yang cocok untuk digunakan
dialami pasien ini? dengan topik ini diantaranya adalah laporan pengamatan,
pernyataan reflektif tentang kesalahan bedah, esai,
- Kepada siapa kesalahan ini harus dilaporkan? pertanyaan pilihan ganda, pertanyaan singkat, diskusi
berbasis kasus dan self assesment. Pelajar dapat didorong
- Siapa yang harus melakukan pelaporan? untuk mengembangkan pendekatan portofolio untuk
belajar keselamatan pasien. Manfaat dari pendekatan
- Bagaimana seharusnya informasi digunakan? portofolio adalah pada akhir pelatiha, pelajar akan
mendapatkan pengalaman dalam semua kegiatan
Sumber: Case supplied by Shan Ellahi, Patient Safety keselamatan pasien. Pelajar akan dapat menggunakan
Consultant, Ealing and Harrow Community Services, pengalaman ini untuk membantu aplikasi pekerjaan dan
National Health Service, London, UK. karir masa depan mereka.

Sumber Materi Pengetahuan tentang manajemen risiko klinis dapat dinilai


dengan menggunakan salah satu metode berikut:
‘Menjadi Terbuka’ • portofolio;
An e-learning package from the UK National Health • Diskusi berbasis kasus,
Service National Patient Safety Agency, 2009. Being open, • pengamatan tertulis tentang aktivitas manajemen
communicating with patients, theirfamilies and carers risiko, seperti proses pengungkapan terbuka atau
following a patient safety incident. sistem pengawasan insiden medis;
Issue date, 19 November 2009 • Pelajar juga dapat diminta untuk menulis pernyataan
(http://www.nrls.npsa.nhs.uk/alerts/?entryid45=65077; reflektif tentang bagaimana keluhan dikelola di rumah
diakses pada 21 Februari 2011). sakit atau klinik, bagaimana sistem untuk melaporkan
kesalahan pelayanan kesehatan atau bagaimana dokter
Sentinel event belajar dari kesalahan.
A useful glossary of terms for a sentinel event
can be found at: Penilaian dapat berupa formatif atau sumatif; peringkat
http://en.wikipedia.org/wiki/Sentinel_event;diakses pada dapat berkisar dari memuaskan / tidak memuaskan
21 Februari 2011. memberikan tanda. Lihat bentuk di Bagian B, Lampiran 2
untuk contoh penilaian.
Sumber Materi Lainnya
Better practice guidelines on complaints management for Mengevaluasi Pengajaran Topik ini
health care services. Australian Commissionfor Evaluasi ini penting dalam meninjau bagaimana sesi
Safety and Quality, 2006 pengajaran berlangsung dan bagaimana perbaikan dapat
(http://www.safetyandquality.gov.au/internet/safety/ dilakukan. Lihat Panduan Guru (Bagian A) untuk ringkasan
publishing.nsf/Content/F3D3F3274D393DFCCA2 prinsip evaluasi yang penting.
57483000D8461/$File/guidecomplnts.pdf;
diakses pada 21 Februari 2011). Referensi
1. Reason JT. Understanding Kejadian yang Tidak
Complaint or concern about a clinician: principles for action. Diinginkan (KTD) medis: the human factor. In: Vincent
Department of Health, New South Wales,2006 (http://www. C, ed. Clinical riskmanagement. London, British Medical
health.nsw.gov.au/policies/gl/2006/GL2006_002.html; JournalBooks, 2001:9–14.
diakses pada 21 Februari 2011). 2. Barach P, Small S. Reporting and preventing medical
mishaps: lessons from nonmedical near miss reporting
Johnstone M, Kanitsaki O. Clinical risk management and systems. British Medical Journal, 2000, 320:759–763.
patient safety education for nurses: a critique. Nurse 3. Runciman B, Merry A, Walton M. Safety andethics in
Education Today, 2007,27:185–191. health care: a guide to getting it right, 1st ed.Aldershot,
UK, Ashgate Publishing Ltd, 2007.
Safer use of gentamicin for neonates. National Health Service 4. Walton M. Why complaining is good for medicine.
National Patient Safety Agency. Patient safety alert no. Journal of Internal Medicine, 2001, 31:75–76.
NPSA/2010/PSA001. Issue date, 30 Maret 2010 5. Samkoff JS. A review of studies concerning effects of
(http://www.dhsspsni.gov.uk/hsc_sqsd_4_10.pdf; diakses sleep deprivation and fatigue on residents’ performance.
pada 21 Februari 2011). Academic Medicine, 1991, 66:687–693.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 174


6. Deary IJ, Tait R. Effects of sleep disruption on cognitive
performance and mood in medical house officers.
British Medical Journal, 1987, 295:1513–1516.
7. Leonard C et al. The effect of fatigue, sleep deprivation
and onerous working hours on the physical and mental
well being of pre- registration house officers. Irish
Journal of MedicalSciences, 1998, 176:22–25.
8. Landrigan CP et al. Effect of reducing interns’ working
hours on serious medical errors in Intensive Care Units.
The New England Journalof Medicine, 2004, 351:1838
1848.
9. Dawson D, Reid K. Fatigue, alcohol and performance
impairment. Nature, 1997, 388:235.
10. Rogers AE et al. The working hours of hospital staff
nurses and patient safety. Health Affairs, 2004, 23: 202
212.
11. Peterson GM, Wu MS, Bergin JK. Pharmacist’s attitudes
towards dispensing errors: their causes and prevention.
Journal of Clinical Pharmacy and Therapeutics, 1999,
24:57–71.
12. Tyssen R, Vaglum P. Mental health problems among
young doctors: an updated review of prospective
studies. Harvard Review of Psychiatry, 2002, 10:154–165.
13. Spath PL, ed. Error reduction in health care:systems
approach to improving patient safety.San Francisco,
Jossey-Bass, 1999.

Slide untuk Topik 6: Memahami dan Mengelola


Risiko Klinis
Kuliah didaktik biasanya bukan cara terbaik untuk
mengajarkan pelajar tentang keselamatan pasien.
Jika kuliah digunakan, maka lebih baik merencanakan
interaksi pelajar dan diskusi selama kuliah. Menggunakan
studi kasus adalah salah satu cara untuk memunculkan
diskusi kelompok. Cara lain adalah dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepadapelajar tentang berbagai
aspek pelayanan kesehatan yang memberi solusi pada
masalah yang terkandung dalam topik ini, seperti budaya
menyalahkan, sifat kesalahan dan bagaimana kesalahan
dikelola di industri lain.

Slide untuk Topik 6 dirancang untuk membantu guru


menyampaikan isi dari topik ini. Slide dapat disesuaikan
agar sesuai dengan lingkungan dan budaya lokal. Instruktur
tidak harus menggunakan semua slide dan yang terbaik
adalah untuk menyesuaikan slide dalam bidang materi
yang tercakup dalam sesi pengajaran.

Semua nama obat yang digunakan sesuai dengan WHO


International Non proprietary Names for Pharmaceutical
Substances
(http://www.who.int/medicines/services/inn/en/;
diakses pada 24 Maret 2011)

175 Bagian B Topik 6. Memahami dan Mengelola Risiko Klinis


Topik 7
Menggunakan Metode Peningkatan
Kualitas untuk Meningkatkan
Pelayanan Kesehatan
Pengantar–Mengapa Pelajar perlu 1 serta pengembangan dan pengujian solusi yang tepat.
mengetahu metode untuk Hal ini dilakukan dengan cara tidak hanya menghitung
mengurangi risiko medis dan meningkatkan frekuensi terjadinya suatu peristiwa kesalahan medis.
pelayanan kesehatan? Ketika masalah medisnya jelas dan pasien dirawat,
Sejak penelitian pertama tentang sejauh mana maka pengobatan harus dilakukan sesegera mungkin.
kerugian medis terjadi pada pasien, keselamatan Seseorang tidak dapat mengontrol kejadian seperti
pasien telah berkembang menjadi disiplin dengan dalam studi eksperimental. Dalam rangka untuk
dasar dan ilmu teoritis tentang metode keselamatan memahami apa yang terjadi dan mengapa hal itu
telah dirancang untuk mengukur kecelakaan medis. terjadi, salah satu caranya adalah dengan mempelajari
Hal ini dalam rangka melakukan perbaikan yang dan menganalisis peristiwa tertentu. Pengamatan dan
berarti dan berkelanjutan untuk mencegah peristiwa kesimpulan kemudian digunakan untuk merancang
serupa terjadi di masa depan [1 ]. Tidaklah cukup kita sistem yang lebih aman. Selnjutnya dalam topik ini, Kami
sekedar mengakui adakecelakaan medis medis yang telah menggambarkan perbedaan pengukuran antara
terjadi, kita juga harus memahami penyebabnya dan penelitian dan perbaikan proses.
membuat perubahan yang diperlukan untuk mencegah
kerugian pada pasien lebih lanjut. Emmanuel et al. Metode perbaikan kualitas telah digunakan selama
menggambarkan ilmu keselamatan sebagai metode beberapa dekade di industri lain. Sebaliknya, pelajar
pengetahuan tentang keselamatan yang diperoleh dan profesi kesehatan mungkin kurang familiar dengan
diterapkan untuk menciptakan sistem yang kompeten tujuan peningkatan kualitas pelayanan, yang melibatkan
untuk mengakomodir keselamatan. High Reliability perubahan cara pelayanan pekerja kesehatan dan fungsi
Organization menerapkan perencanaan dalam sistem untuk mencapai hasil yang lebih baik pada pasien
menghadapi kesalahan medis dengan merancang [2].
operasi sistem yang relevan. Berbagai metode yang
dikembangkan untuk tujuan ini banyak diantaranya Keselamatan pasien memerlukan pemahaman
berasal dari luar bidang kesehatan, seperti bidang mendalam tentang proses pelayanan pasien, serta
teknik, psikologi, fisiologi manusia dan manajemen. kemampuan untuk mengukur hasil pasien dan menguji
apakah prosedur medis yang digunakan efektif. Jika
Kebanyakan pelajar akan terbiasa dengan praktik hasil dari pelayanan pasien tidak diukur, sulit untuk
berbasis bukti, serta percobaan terkontrol secara acak, mengetahui apakah langkah-langkah yang diambil oleh
yang memungkinkan para peneliti untuk menentukan petugas kesehatan sebenarnya memperbaiki situasi
apakah pengobatan tertentu divalidasi dengan bukti medis pasien. Hanya menerapkan protokol medis tidak
atau hanya bersandar pada keyakinan praktisi. Metode memperbaiki masalah; karena bisa jadi ada faktor-faktor
penelitian ilmiah, seperti percobaan terkontrol secara lain yang berkontribusi terhadap masalah selain fakta
acak, digunakan untuk mengukur efektivitas klinis; bahwa petugas medis tidak mengikuti langkah-langkah
cara ini adalah standar emas dalam penelitian klinis. serta protokol medis yang benar. Memahami beberapa
Penelitian tentang metode berkualitas menggunakan penyebab kecelakaan medisdan kesalahan medis
metodologi yang dirancang untuk mengukur elemen memerlukan penggunaan metode yang dirancang
unik yang terkait dengan malpraktik, komponen untuk memahami semua kemungkinan penyebab
kontekstual atau proses pelayanan yang dapat kesalahan.
mengakibatkan kecelakaan medis dan kesalahan medis,

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 176


Ilmu keselamatan mencakup langkah-langkah untuk (I) mengidentifikasi masalah; (Ii) mengukur masalah;
mencegah kecelakaan medis terjadi. Metode penelitian (Iii) mengembangkan berbagai intervensi yang dirancang
ilmiah perbaikan-terfokus dapat menggabungkan berbagai untuk memperbaiki masalah; dan (iv) menguji apakah
metodologi dan biasanya mempertimbangkan konteks dan intervensi medis tersebut efektif.
kompleksitas perubahan sosial [1].
Pelaksanaan metode peningkatan paling berkualitas Identifikasi dan pemeriksaan dari setiap langkah pelayanan
melibatkan tim dari orang-orang yang bekerja bersama- kesehatan adalah dasar dari metode perbaikan. Ketika
sama menggunakan proses untuk memperbaiki atau setiap langkah dalam proses diperiksa, maka seseorang
mencegah masalah tertentu. Tapi, pertama-tama, anggota dapat memahami bagaimana faktor-faktor yang berbeda
tim perlu setuju bahwa masalah yang sedang ditangani terhubung, berinteraksi dan bagaimana faktor tersebut
adalah masalah yang layak diperbaiki. Pelajar didorong dapat diukur. Pengukuran sangat penting untuk perbaikan
untuk mengetahui apakah fasilitas kesehatan di mana keselamatan.
mereka bekerja memiliki program perbaikan kualitas dan
apakah mereka bisa mengamati atau bergabung dalam tim Kata Kunci
untuk melakukan kegiatan perbaikan. Peningkatan kualitas, siklus PDSA, konsep perubahan,
variasi, metode perbaikan kualitas, alat perbaikan,
Pelajar dapat mulai memahami peran peningkatan kualitas flowchart, diagaram sebab dan akibat (diagram Ishikawa /
dengan: tulang ikan), grafik Pareto, histogram, menjalankan grafik.
• bertanya dan belajar tentang alat-alat yang dapat
2
digunakan untuk meningkatkan keselamatan pasien; Tujuan Pembelajaran
• mengakui bahwa ide positif tentang pengembangan Menjelaskan prinsip-prinsip perbaikan dan metode
keselamatan bisa berasal dari siapa pun; dasar serta alat-alat yang digunakan untuk mengukur
• menyadari bahwa lingkungan lokal merupakan faktor peningkatan keselamatan pasien
kunci dalam proses perbaikan;
• menyadari bahwa cara berpikir dalam sistem dan cara Hasil Pembelajaran : Pengetahuan dan Kinerja
individu bereaksi sama pentingnya dengan struktur dan Adalah penting bagia pelajaruntuk memahami informasi
proses di layanan medis; yang disajikan dalam topik ini karena perbaikan hanya
• menyadari bahwa praktik inovatif dilakukan dengan dapat dicapai melalui pengukuran kontinyu. Namun,
mengadopsi proses baru; topik menjadi salah satu yang paling sulit untuk diajarkan
• pemahaman bahwa pengukuran hasil pasien karena banyak organisasi kesehatan tidak memiliki sumber
diperlukan untuk mendesain strategi yang tepat dan daya atau pengetahuan untuk mengukur aspek-aspek
untuk mengevaluasi perbaikan. tertentu dari pelayanan kesehatan. Cara yang efektif bagi
pelajar untuk memahami manfaat menggunakan metode
Prinsip utama yang mendasari peningkatan pelayanan perbaikan adalah dengan mengamati atau berpartisipasi
kesehatan adalah bahwa kualitas pelayanan abukan dalam kegiatan perbaikan di fasilitas pelayanan kesehatan.
sesuatu yang dikendalikan dan ditentukan pada akhir Pelajar juga dapat menerapkan prinsip-prinsip dan alat-alat
proses, tabi bergantung pada seluruh proses. Topik ini yang disajikan dalam topik ini untuk menjalankan kegiatan
menjelaskan beberapa teori yang mendasari prinsip ini. untuk perbaikan diri mereka, seperti meningkatkan
kebiasaan belajar, mengembangkan latihan, menghabiskan
Upaya tradisional untuk mempengaruhitenaga medis lebih banyak waktu dengan keluarga atau teman-teman.
untuk mengubah perilaku mereka, seperti memastikan
3
kepatuhan terhadap protokol atau mempromosikan Syarat Pengetahuan
program kewaspadaan dalam hal interaksi obat sulit Pelajar harus mampu menjelaskan:
dicapai bagi banyak profesi kesehatan, seperti kedokteran, • ilmu perbaikan;
kedokteran gigi dan kepelayanan. Tetapi dalam bidang • konsep dasar perubahan
seperti farmasi, lebih berhasil. Ada ribuan rekomendasi • prinsip perbaikan;
oleh ratusan komite dan kelompok profesional medus • peran pengukuran dalam perbaikan.
untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas pelayanan
pasien selama beberapa dekade terakhir, namun kita telah Syarat Kinerja 4
melihat bahwa penerbitan bukti dalam jurnal kajian medis • Mengidentifikasi peluang menggunakan ilmu
tidak dengan sendirinya menyebabkan dokter mengubah keselamatan untuk menganalisis kesalahan.
mereka Praktik yang lebih aman [3]. • Menghargai berbagai metode perbaikan yang tersedia
untuk mengurangi kerugian bagi pasien.
Serangkaian metode perbaikan telah dirancang untuk • Terapkan setidaknya satu cara perbaikan dalam konteks
mengatasi kesenjangan ini dan memberikan para tenaga klinis tertentu.
medispandangan untuk: • Berpartisipasi dalam kegiatan perbaikan (jika mungkin).

177 Bagian B Topik 7. Menggunakan Metode Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Perkembangan Ilmu Pengetahuan 5
lebih sedikit saat apoteker terlibat dalam kunjungan
Ilmu perbaikan berasal dari karya W. bangsal antar pasien? Kemampuan untuk menjawab
Edwards Deming, Bapak Teori Perbaikan. Dia pertanyaan tersebut dan lainnya adalah bagian dari tujuan
menggambarkan empat komponen berikut pengetahuan kegiatan peningkatan.
yang mendukung peningkatan [4]: apresiasi sistem;
pengertian variasi; teori pengetahuan; dan psikologi. Teori Pengetahuan
Deming mengatakan bahwa teori pengetahuan
Deming menyatakan bahwa kita tidak perlu memahami mengharuskan kita untuk memprediksi bahwa perubahan
komponen secara mendalam untuk menerapkan yang kita buat akan menyebabkan hasil yang lebih baik.
pengetahuan [5]. Sebuah analogi yang digunakan oleh Memprediksi hasil perubahan merupakan langkah penting
para ahli perbaikan adalah bahwa kita bisa mengendarai dalam proses perencanaan awal. Banyak pelajar akan
mobil tanpa memahami cara kerjanya [4, 6]. Pelajarmemulai memiliki pengalaman dengan prediksi tersebut, seperti
karir pelayanan kesehatan mereka hanya perlu membuat rencana studi tertulis untuk memprediksi
pemahaman dasar tentang ilmu perbaikan. Yang paling informasi apa yang mereka perlu tahu untuk lulus ujian.
penting adalah bahwa mereka tahu ada metode untuk Mereka dengan pengalaman tertentu dapat melakukan
meningkatkan proses pelayanan [7]. prediksi lebih baik dengan fokus tertentu. Misalnya, tenaga
medis yang bekerja dalam situasipelayanan kesehatan
Menghargai Sistem tertentu, seperti klinik pedesaan, mungkin lebih baik untuk
Dalam menerapkan konsep Deming untuk pelayanan memprediksi hasil perubahan dalam lingkungan tertentu.
kesehatan, kita harus ingat bahwa sebagian besar hasil Karena mereka memiliki lebih banyak pengetahuan tentang
pelayanan pasien melibatkan sistem yang kompleks mulai klinik ini dan bagaimana cara mereka berfungsi (atau harus
dari interaksi antara tenaga medis, prosedur dan peralatan, berfungsi), mereka dapat memprediksi cara perubahan
budaya organisasi, dan pasien. Oleh karena itu, penting tertentu dengan lebih baik dan akan memberikan
bahwa pelajar memahami saling ketergantungan dan pengaruh terhadap pasien dan keluarga mereka. Ketika
hubungan antara semua komponen ini (dokter, dokter gigi, tenaga medis memiliki pengalaman dan pengetahuan
apoteker, bidan, perawat, bersekutu tenaga medis, pasien, tentang bidangyang ingin ditingkatkan, perubahan yang
pengobatan, peralatan, prosedur, ruang perawatan dan mereka usulkan dapat menghasilkan perbaikan yang lebih
sebagainya), sehingga meningkatkan akurasi atas prediksi baik. Membandingkan hasil dengan prediksi merupakan
mereka tentang dampak perubahan pada sistem. kegiatan pembelajaran penting. Membangun pengetahuan
dengan membuat perubahan dan kemudian mengukur
Memahami Variasi hasil atau mengamati perbedaan adalah dasar dari ilmu
Variasi adalah perbedaan antara dua atau lebih hal yang perbaikan.
sama, seperti tingkat yang berbeda dari keberhasilan
pengobatan usus buntu yang dilakukan pada dua daerah Psikologi
yang berbeda dari negara atau tingkat yang berbeda Komponen terakhir adalah pentingnya memahami
dari kerusakan gigi pada dua wilayah yang berbeda. Ada psikologi bagaimana orang berinteraksi satu sama lain
variasi yang luas dalam pelayanan kesehatan, dan hasil dalam sistem. Setiap perubahan, besar atau kecil, akan
pasien dapat berbeda dari satu lingkungan ke yang lain, berdampak dan pengetahuan psikologi dapat membantu
dari satu rumah sakit ke yang lain, dari satu daerah ke kita memahami bagaimana orang akan bereaksi dan
daerah lain dan dari satu negara ke negara lain. Namun kita mengapa mereka mungkin menolak perubahan. Sebuah
harus ingat bahwa variasi adalah elemen dari kebanyakan bangsal medis di rumah sakit, misalnya, terdiri dari
sistem. Kekurangan personil, peralatan, obat-obatan sejumlah pasien yang akan sangat bervariasi dan begitu
atau tidur dapat menyebabkan variasi pelayanan. Pelajar pula variasi reaksi mereka dalam situasi serupa, seperti
bisa membiasakan diri untuk bertanya pada guru dan pengenalan sistem pengawasan insiden untuk melacak
pengawas mereka tentang hasil yang diharapkan dari kecelakaan medis. Potensi reaksi yang berbeda harus
pengobatan atau prosedur tertentu. Apakah tiga wanita dipertimbangkan ketika perubahan dibuat.
yang dipindahkan ke rumah sakit setelah melahirkan
bayi mereka di sebuah klinik pedesaan menunjukkan Keempat komponen berikut membentuk pengetahuan
ada masalah dalam proses melahirkan? Apakah perawat sistem yang mendasari perbaikan. Menurut Deming,
yang bertugas ekstra waktu membuat perbedaan tidak mungkin terjadi perbaikan tanpa tindakan berikut:
dalampelayanan pasien? Apakah kegagalan menempatkan mengembangkan; menguji; dan menerapkan perubahan.
mahkota gigi restoratif menunjukkan adanya masalah
dengan proses? Apakah ada kesalahan pengobatan yang

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 178


6
Konsep Dasar Perubahan Model Prinsip yang Mendasari untuk
Nolan dan Schall [6] mendefinisikan konsep perubahan Perbaikan
sebagai gambaran umum dengan keuntungan yang Peningkatan kualitas mencakup setiap proses atau alat
terbukti dan memiliki landasan ilmiah atau logis yang yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan kualitas
dapat merangsang ide-ide spesifik untuk perubahan dalam fungsi sistemik atau organisasi. Prinsip-prinsip
yang mengarah pada perbaikan. Mereka mengidentifikasi dasar peningkatan kualitas yang cukup intuitif diantaranya
berbagai sumber untuk berpikir tentang kemungkinan adalah berfokus pada pasien / pelanggan, kepemimpinan
perubahan yang bisa berasal dari mana saja seperti berpikir yang kuat, keterlibatan semua anggota tim, penggunaan
kritis tentang sistem; berpikir kreatif; mengamati proses; ide pendekatan proses, penggunaan pendekatan manajemen
dari literatur; saran pasien; atau wawasan yang diperoleh sistem, perbaikan terus-menerus, pendekatan faktual
dari bidang ilmu yang sama sekali berbeda atau situasi untuk pengambilan keputusan dan hubungan yang saling
yang berbeda. menguntungkan bagi semua pihak.

Banyak orang secara intuitif menggunakan konsep Peningkatan terdiri dari pengembangan pengetahuan
perubahan dalam kehidupan mereka sehari-hari, seperti dan menerapkan pengetahuan. Hampir semua model
meminta perubahan untuk meningkatkan situasi tertentu, perbaikan terdiri dari fase pertanyaan siklus PDSA yang
misalnya, kebiasaan belajar yang buruk, ketegangan dijelaskan oleh Deming (lihat Gambar B.7.1 bawah).
dengan anggota keluarga atau kesulitan di tempat kerja.
Mereka bertanya, "apa yang bisa saya lakukan untuk Pertanyaan kunci dalam setiap proses perbaikan adalah:
membuat situasi lebih baik, untuk membuat perbaikan?". 1. apa yang kita coba untuk capai?
Sebuah tim kesehatan yang ingin meningkatkan pelayanan 2. bagaimana kita tahu bahwa perubahan yang dibuat
pasien dapat mengambil konsep abstrak dan berusaha adalah perbaikan?
untuk menerapkannya pada lingkungan setempat, situasi 3. Perubahan apa yang bisa kita buat untuk menghasilkan
tertentu atau tugas mereka atau meningkatkan kerja medis. perbaikan?
Proses ini akan memperhitungkan aspek-aspek tertentu
dari situasi lokal. Langkah ini penting karena melibatkan Memang bukan hal yang biasa untuk menggunakan
tim lokal dalam proses perbaikan. Anggota tim yang ambil pendekatan trial-and-error dalam membuat perubahan
bagian dalam proses akan lebih berkomitmen untuk yang lebih baik. Pendekatan yang sama ini mendasari
melakukan proyek perbaikan. proses PDSA yang digunakan untuk membuat segala
macam
Kotak B.7.1. Contoh Penerapan Perubahan
Konsep
Gambar B.7.1.
Model Pengembangan 7 8
Penerapan CRM dalam Pelayanan Kesehatan

Sebuah tim kesehatan ingin mematuhi rekomendasi


dari Pedoman WHO tentang Anak dalam Pelayanan
Kesehatan. Mereka percaya pedoman itu adalah ide yang
baik, khususnya karena Pedoman ini didasarkan pada
bukti yang terdokumentasikan dalam literatur ilmiah dan
pendapat ahli. Seseorang bisa memprediksi bahwa jika
Pedoman ini digunakan, akan ada perbaikan selanjutnya,
yaitu penurunan penularan infeksi melalui tangan oleh
petugas kesehatan '.

Pedoman A adalah contoh dari sebuah konsep abstrak. Tim


kemudian akan membuat rencana yang lebih spesifik untuk
menerapkan pedoman di tempat kerja mereka. Artinya,
mereka akan menerapkan konsep abstrak untuk tujuan
praktis yakni mengurangi infeksi di tempat kerja mereka.
Jika konsep perubahan adalah abstrak, maka pedoman
harus didukung dengan literatur dan bukti. Karena konsep Sumber: Langley GJ, Nolan KM, Norman CL, Provost LP,
dapatbersifat lokal dan praktis (terapan), harus semakin Nolan TW. The Improvement Guide: A PracticalApproach
konkrit, secara logis terhubung dan peka terhadap situasi Enhancing Organizational Performance, 1996 [4].
lokal.

179 Bagian B Topik 7. Menggunakan Metode Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
1. Apa yang kita coba untuk capai? dipertahankan sebelum tim dapat yakin bahwa perubahan
Mengajukan pertanyaan ini membantu fokus tim kesehatan mereka sudah efektif.Hal ini melibatkan tim untuk menguji
pada bidang yang tertentu untuk ditingkatkan atau intervensi yang berbeda yang memang dirancang
diperbaiki. Adalah penting bahwa setiap orang dalam tim sebelumnya dan diimplementasikan. Siklus PDSA yang
setuju bahwa masalah ada dan yang akan lebih bermanfaat ditunjukkan dalam diagram di bawah ini menjelaskan
untuk mencoba dan memperbaikinya. Beberapa contoh metode yang digunakan untuk membantu dalam cara
diantaranya adalah adalah: pengujian untuk melihat apakah intervensi telah efektif.

i. kita semua setuju bahwa tingkat infeksi pada pasien Gambar B.7.2.
yang menjalani operasi lutut terlalu tinggi? Siklus plan-do-study-act 9

ii. kita semua setuju bahwa kita membutuhkan sistem


penunjukan yang lebih baik bagi menggunakan
fasilitas klinik?

iii. kita semua setuju bahwa cara obat disimpan di klinik


gigi berrisiko pada kerusakan obat?

Konfirmasi masalah mengharuskan adanya bukti


pendukung (kualitatif atau kuantitatif ) yang menunjukkan
sejauh mana masalah terjadi. Misalnya, dengan contoh
masalah di atas:

i. Apakah kita memiliki angka yang menunjukkan


tingkat infeksi yang tinggi?

ii. Apakah ada keluhan tentang sistem janjiyang


digunakan di klinik?

iii. Apakah ada obat yang tersimpan di klinik gigi


Sumber : Langley GJ, Nolan KM, Norman CL, Provost LP,
Memang bukan ide yang baik untuk menempatkan banyak Nolan TW. The Improvement Guide: A Practical Approach to
usaha pada sesuatu yang hanya satu orang berpikir tentang Enhancing Organizational Performance, 1996 [4].
masalah itu.
Siklus dimulai dengan rencana dan berakhir dengan
Banyak negara memiliki database nasional dan tindakan. Tahap studi ini dirancang untuk memperoleh
internasional tentang indikator penyakit tertentu. informasi dan pengetahuan baru. Ini merupakan langkah
Database ini sangat berguna, terutama untuk penting dalam ilmu perbaikan karena informasi baru
melakukan benchmarking. Data-data ini penting karena memungkinkan untuk melakukan prediksi yang lebih
memungkinkan tim untuk memfokuskan upaya mereka baik tentang efek perubahan. Penerapan model PDSA
pada bidang pelayanan yang benar. Dalam beberapa kasus, dapat sederhana atau kompleks, formal atau informal.
mungkin tidak banyak data yang tersedia. Contoh-contoh praktis dari situasi di mana siklus PDSA
Namun, terlepas dari sejauh mana informasi tersedia, dapat digunakan antara lain membaiki waktu menunggu
cobalah untuk membuat perubahan sesederhana mungkin. di klinik, penurunan tingkat infeksi bedah di ruang operasi,
mengurangi masa tinggal setelah operasi, meminimalkan
2. Bagaimana kita tahu bahwa perubahan yang dibuat kecelakaan gigi, mengurangi jumlah hasil tes dikirim pada
adalah perbaikan? orang yang salah dan meningkatkan proses melahirkan
Tenaga medis dan pelajarperlu untuk mengukur hasil / bagi perempuan. Kegiatan perbaikan memerlukan
parameter sebelum dan setelah perubahan terjadi untuk dokumentasi rinci, alat yang lebih kompleks untuk analisis
melihat apakah tindakan tim yang diambil telah membuat data atau waktu lebih banyak untuk membuat diskusi
perbedaan. Perbaikan yang terjadi dapat dibenarkan dan mempertemukan tim. Model PDSA bergantung pada
ketika data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa situasi format yang berulang-ulang sampai perbaikan telah dibuat
telah membaik dari waktu ke waktu. Perbaikan harus dan berkelanjutan.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 180


Masalah yang harus dipertimbangkan ketika Tim perlu mengetes perubahan
memulai proyek perbaikan Siklus PDSA adalah istilah untuk menguji perubahan
Aspek berikut dapat dipertimbangkan ketika menetapkan dalam pengaturan kerja nyata, termasuk merencanakan
metode perbaikan. perubahan, mencoba, mengamati hasil dan bertindak atas
apa yang telah dipelajari. PDSA adalah contoh dari metode
Sebuah tim perlu dibentuk ilmiah.
Melibatkan orang yang tepat pada tim proses perbaikan
sangat penting agar perbaikan berjalan sukses. Tim dapat Tim perlu menerapkan perubahan
bervariasi ukuran dan komposisinya, dan bangunan Setelah menguji perubahan dalam skala kecil, belajar
organisasi tim disesuaikan dengan kebutuhan sendiri. dari setiap tes dan menyempurnakan perubahan melalui
Misalnya, jika tujuan dari proyek ini adalah untuk beberapa siklus PDSA, tim dapat menerapkan perubahan
meningkatkan perencanaan proses keluar pasien dari pada skala yang lebih luas misalnya, untuk populasi
layanan medis, maka tim harus dari orang-orang yang tahu percontohan pada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan.
tentang proses tersebut seperti perawat, dokter pelayanan
primer, apoteker, dokter gigi atau bidan (tergantung pada Tim perlu meluaskan jangkauan perubahan
pasien yang bersangkutan. . Keberhasilan pelaksanaan perubahan pada populasi contoh
atau seluruh unit kemudian dapat diperluas jangkauan
Tim perlu menentukan tujuan obyektid proses perbaikan perubahan ke bagian lain dari organisasi atau organisasi
Proses perbaikan memerlukan penentuan tujuan dan lain
sasaran. Tujuan pada waktu tertentu dan harus terukur dan
juga harus mendefinisikan populasi spesifik pasien yang Peran Pengukuran Perubahan
akan terpengaruh. Hal ini membantu tim untuk fokus. Kegiatan perbaikan kualitas membutuhkan tenaga medis
untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang
Tim perlu membangun bagaimana cara mengukur dihasilkan dari proses pelayanan kesehatan. Misalnya,
perubahan pelajar tidak bisa belajar perubahan kebiasaan belajar
Tim menggunakan ukuran kuantitatif untuk menentukan tanpa mendapatkan beberapa informasi tentang kebiasaan
apakah perubahan tertentu sebenarnya mengarah ke mereka saat belajar dan lingkungan di mana mereka tinggal
perbaikan dan belajar. Mereka harus terlebih dahulu memeriksa data
untuk melihat apakah ada masalah dengan kebiasaan
Tim perlu memilih perubahan yang akan dibuat belajar mereka. Kemudian mereka harus memutuskan
Semua perbaikan memerlukan perubahan, tetapi tidak informasi apa yang diperlukan untuk mengukur apakah
semua perubahan menghasilkan perbaikan. Organisasi, perbaikan telah dibuat.
oleh karena itu, harus mengidentifikasi perubahan yang
paling mungkin diperbaiki.

10
Tabel B.7.1. Pengukuran yang Berbeda untuk Tujuan yang Berbeda

Sumber: Institute for Healthcare Improvement


(http://www.ihi.org/IHI/Topics/Improvement/ImprovementMethods/Measures/ [8].

181 Bagian B Topik 7. Menggunakan Metode Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Dalam analogi ini, tujuan dari proyek perbaikan adalah ketika tenaga medis senior atau manajer layanan medis
untuk membuat perubahan kebiasaan belajar pelajar, ingin mengetahui seberapa baik bagian atau aspek dari
yang mengarah kepada keberhasilan ujian, bukan hanya pelayanan kesehatan atau sistem bekerja yang dilakukan.
mengidentifikasi pelajar kebiasaan belajar yang buruk.
Beberapa contoh spesifik:
Studi pengukuran merupakan komponen penting • pelayanan bedah: waktu penyelesaian jahit bedah;
perbaikan karena membuat orang untuk melihat apa yang • pemberian obat: keterlambatan pemberian obat,
mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya. memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi
Semua metode perbaikan mengandalkan pengukuran. pemberian resep, dan pemberian obat;
Sebagian besar kegiatan dalam pelayanan kesehatan dapat • keterlambatan transfer pasien dalam bangsal medis;
diukur, meskipun sekarang belum. Ada bukti kuat yang • akses: jumlah hari dimana ICU penuh dan tidak ada
menunjukkan bahwa ketika orang menggunakan alat yang tempat tidur cadangan.
tepat untuk mengukur perubahan, perbaikan signifikan
dapat dibuat. Para pelajar dalam contoh di atas hanya akan Menyeimbangkan Ukuran
mengetahui apakah mereka telah meningkatkan kebiasaan Pengukuran ini digunakan untuk memastikan bahwa
belajar mereka dengan mengukur sebelum dan setelah perubahan tidak menciptakan masalah tambahan.
situasi perubahan dilakukan. Tabel B.7.1 memberikan Pengukuran digunakan untuk memeriksa layanan atau
contoh beberapa perbedaan dalam pengukuran antara organisasi dari perspektif yang berbeda. Sebagai contoh,
penelitian dan perbaikan. jika pelajar mengubah kebiasaan belajar mereka dengan
cara yang mengurangi waktu bertemu dengan teman-
Ada tiga jenis langkah-langkah yang digunakan 11 teman, mungkin ada efek negatif pada kesejahteraan
dalam perbaikan: ukuran hasil; mengukur hasil; mereka. Sebuah contoh dari menyeimbangkan ukuran
dan menyeimbangkan ukuran. dalam konteks kesehatan adalah memastikan bahwa
upaya untuk mengurangi lama tinggal di rumah sakit
Mengukur Hasil pada sekelompok pasien tertentu tidak menyebabkan
Contoh mengukur hasil meliputi mengukur frekuensi peningkatan tingkat rawat lanjutan pasien yang
kecelakaan medis, jumlah kematian yang tak terduga, disebabkan karena pasien tidak mengetahui cara tepat
survei kepuasan pasien dan proses lainnya yang mengukur untuk merawat diri mereka sendiri.
pengalaman pasien dan keluarga mereka. Cara ini termasuk
12 13
survei, audit catatan medis dan metode lainnya, seperti Contoh Metode Perbaikan
wawancara, untuk memastikan kejadian kecelakaan medis Ada sejumlah contoh metode perbaikan dalam pelayanan
atau persepsi masyarakat 'atau sikap mengenai layanan dan kesehatan. Banyak pelajar akan familiar dengan metode
tingkat kepuasan dengan fasilitas pelayanan kesehatan. yang digunakan dalam tempat kerja mereka masing-
masing saat fase kerja mereka berlanjut. Dr Brent James
Beberapa contoh spesifik meliputi: (USA) [9] telah telah membuat peningkatan yang
• akses: janji dan waktu tunggu pemeriksaan; signifikan dalam pelayanan kesehatan menggunakan
• pelayanan kritis: jumlah kematian di departemen metode yang disebut perbaikan praktik klinis (Clinical
darurat atau jumlah persitiwa yang mendekati kematian Practice Improvement). Dua metode populer lainnya yang
karena perdarahan postpartum atau eklampsia; digunakan di banyak negara adalah penyebab analisis akar
• sistem pengobatan: jumlah dosis obat atau kesalahan (Root Cause Analysis) dan failure modes and effects analysis
administrasi yang terjadi atau terdeteksi. (FMEA). Ketiga model untuk perbaikan dijelaskan secara
singkat di bawah.
Dalam audit catatan medis, tanda merah digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengukur frekuensi kecelakaan Pengembangan Praketik Klinis : Clinical practice
medis. improvement (CPI)
Metodologi CPI digunakan oleh para tenaga medis
Mengukur Proses untuk meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan
Mengukur proses mengacu pada pengukuran sistem kerja. kesehatan. metode dilakukan melalui pemeriksaan rinci
Pengukuranberfokus pada komponen sistem yang terkait dari proses dan hasil dalam pelayanan klinis. Keberhasilan
dengan hasil negatif tertentu dan bertentangan dengan proyek CPI tergantung pada tim yang terdiri dari masing-
kejadian tersebut. pengukuran ini biasanya digunakan masing lima tahap berikut.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 182


Fase Proyek terus-menerus. Perbaikan yang dilakukan sekarang akan
Anggota tim perlu bertanya pada diri sendiri apa menjadi kegagalan di masa depan jika tidak ada rencana
yang mereka ingin perbaiki atau capai. Mereka dapat bagaimana perbaikan akan dipertahankan. Fase ini
melakukannya dengan mengembangkan pernyataan misi melibatkan standarisasi proses dan sistem kerja yang, serta
atau tujuan yang menjelaskan apa yang mereka ingin dokumentasi kebijakan, prosedur, protokol dan pedoman
lakukan dalam beberapa kalimat. Pasien harus selalu yang relevan. Fase ini juga dapat melibatkan pengukuran
dianggap sebagai anggota tim. Pada tahap ini, tim harus dan tinjauan untuk memungkinkan perubahan menjadi
mempertimbangkan jenis tindakan yang akan mereka rutinitas, serta pelatihan dan pendidikan staf.
lakukan.
Contoh Proyek CPI
Fase diagnosa Contoh proyek CPI berikut akan membantu pelajar
Beberapa masalah yang menjengkelkan namun tidak layak memahami metodei ini dan bagaimana metode ini
diperbaiki karena manfaat yang sedikit atas perbaika. digunakan dalam proses perbaikan. Kasus yang digunakan
Oleh karena itu, tim perlu menanyakan apakah masalah di bawah ini menggambarkan proyek yang dilaksanakan
yang mereka identifikasi layak diperbaiki. Tim harus dalam program CPI oleh Northern Centre for Health-care
menetapkan tingkat masalah dengan mengumpulkan Improvement (Sydney, New South Wales, Australia). Nama
sebanyak mungkin informasi tentang masalah. Tim juga rumah sakit dan nama-nama peserta telah dihapuskan.
perlu memahami harapan para peserta. Sebuah latihan Judul proyek adalah Accelerated Recovery from Colectomy
Brainstorming pada tim dapat menghasilkan perubahan Surgery atau Percepatan Pemulihan Bedah Kolektomi .
yang menyebabkan perbaikan. Keputusan tentang
bagaimana mengukur perbaikan apapun harus dilakukan Hal pertama yang dilakukan tim adalah mengidentifikasi
selama fase ini. apa yang perlu diperbaiki. Apakah lama rawat inap pasien
operasi kolektomi lebih lama dari yang seharusnya? Berikut
Fase Intervensi 14 15 16 17 pernyataan misi:
Pada fase ini, tim akan bekerja pada masalah yang
dianggap ada dan solusi yang mungkin ditawarkan. Setiap Untuk mengurangi lama tinggal pasien yang menjalani
solusi yang diusulkan harus diuji melalui proses trial-and- operasi kolektomi dari 13 hari sampai 4 hari dalam waktu
error, menggunakan siklus PDSA untuk menguji perubahan, enam bulan di rumah sakit pusat.
mengamati hasil dari perubahan ini dan menjaga tim tetap
bekerja. Langkah berikutnya dalam proses ini adalah memastikan
bahwa tim yang tepat dipilih untuk melaksanakan proyek
18
Fase hasil dan implementasi ini. Anggota tim harus memiliki pengetahuan dasar yang
Fase ini adalah waktu untuk mengukur dan mencatat hasil diperlukan untuk menangani tugas.
percobaan intervensi. Apakah intervensi menghasilkan
perbedaan? Anggota tim pembimbing:
• manajer pelayanan kesehatan;
Efek dari semua perubahan perlu diukur, sehingga • pejabat eksekutif rumah sakit;
perubahan bisa dianggap membuat perbedaan. Jika • direktur kepelayanan untuk rumah sakit;
tidak, kita tidak bisa mengesampingkan kemungkinan • konsultanperawatan klinis daerah (manajemen sakit);
bahwa setiap perkembangan positif bukanlah hasil dari • mengunjungi petugas medis (dokter bedah).
kebetulan atau kejadian satu-kali. Tujuannya adalah
untuk memperkenalkan perubahan yang menghasilkan Anggota tim proyek:
perbaikan yang berkelanjutan. Datayang menunjukkan • Konsultan perawatan klinis daerah, Manajer penyakit
hasil perubahan ditampilkan dengan menggunakan grafik (pemimpin tim);
dan metode statistik yang sesuai. Menggunakan kebiasaan • dokter bedah umum;
belajar pelajar sebagai contoh, kita dapat mengatakan • dokter anestesi;
bahwa pelajar telah meningkatkan kebiasaan belajar • Perawat penyakit akut;
mereka jika mereka telah mempertahankan perubahan • Klinik perioperatif;
kebiasaan belajar selama beberapa bulan dan tidak kembali • Perawat petugas operasi yang terdaftar;
ke kebiasaan lama. • apoteker;
• fisioterapis;
19
Fase Perbaikan dan Melanjutkan • ahli gizi;
Tahap akhir tim perlu mengembangkan dan menyepakati • pasien.
proses pengawasan dan merencanakan perbaikan

183 Bagian B Topik 7. Menggunakan Metode Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Kami akan kembali dengan contoh ini nanti dalam bab ini audit sebelumnya dilakukan pada kejadian medis
serupa? Jika demikian, apa saja penyebab yang
Root cause analysis - Analisa Akar Penyebab telah diidentifikasi dan apakah intervensi yang efektif
Banyak rumah sakit dan institusi pelayanan kesehatan dikembangkan dan diimplementasikan secara tepat
menggunakan proses yang disebut analisis akar penyebab waktu?
(RCA) untuk menentukan penyebab dari kesalahan 6. Kelelahan / penjadwalan: Apakah tingkat getaran,
medis. RCA pertama kali dikembangkan di bidang teknik kebisingan dan kondisi lingkungan lainnya sesuai?
dan sekarang digunakan di banyak industri, termasuk Apakah pekerja medis mendapatkan tidur yang cukup?
pelayanan kesehatan. RCA digunakan setelah insiden
terjadi untuk mengungkap penyebab utama. Karena Semua rekomendasi harus mengatasi akar penyebab
itu, fokusnya adalah pada insiden tertentu dan keadaan masalah. Rekomendasi harus spesifik, konkret dan mudah
sekitarnya. Namun, ada banyak pelajaran yang bisa dipahami. Rekomendasi harus realistis dan mungkin
diperoleh dari proses retrospektif ini yang dapat mencegah melaksanakannya. Peran dan tanggung jawab untuk
insiden serupa terjadi di masa depan. pelaksanaannya harus didefinisikan secara jelas, bersama
dengan kerangka waktu untuk pelaksanaannya.
RCA adalah proses tertentu yang bertujuan untuk
mengeksplore faktor yang mungkin terjadi terkait dengan Failure mode and effect analysis (FMEA)
kecelakaan dan mempertanyakan apa yang terjadi, Latar Belakang
mengapa terjadi dan apa yang bisa dilakukan untuk Tujuan dari FMEA adalah untuk mencegah masalah
mencegahnya terjadi lagi. pelayanan muncul sebelum masalah terjadi. FMEA awal
mulanya berasal dari militer Amerika Serikat di bawah
Pekerja medis perlu mendapatkan pelatihan terkait metode Prosedur Militer MIL-P-1629, dan sekarang digunakan
ini sebagaimana halnya dengan metode CPI. Banyak sebagai Standar Militer 1629a, Prosedur untuk menganalisa
negara telah memperkenalkan program pelatihan untuk efek modus kegagalan dan analisis kekritisan situasi [10].
membantu pekerja medis mengembangkan kemampuan Pada tingkat yang paling dasar, FMEA berguna untuk
dalam melakukan metode RCA. Institusi medis di Amerika mengidentifikasi efek dari kegagalan komponen. Karena
dan rumah sakit di Australia telah mengadopsi metode kegagalan ini belum terjadi, kegagalan dinyatakan dalam
RCA untuk menginvestigasi kesalahan medis. Model yang notasi probabilistik dari kemungkinan dan signifikansi
diterapkan di Amerika Serikat telah menjadi prototip untuk dampak. Tim kemudian menggunakan informasi ini untuk
organisasi pelayanan kesehatan di seluruh dunia. melakukan perbaikan kualitas dalam organisasi masing-
masing. Pelaksanaan perbaikan kualitas FMEA berbasis
Sulit bagi tim tenaga medis untuk melakukan RCA tanpa pelayanan kesehatan mulai digunakan pada tahun 1990-an.
dukungan dari organisasi , termasuk dukungan personil, Sejak itu, penggunaan FMEA telah diperluas, terutama
waktu, manajer, dokter, dan kepala eksekutif. Model RCA dalam pengaturan rawat inap.
di Amerika Serikat telah mengembangkan panduan Pertumbuhan ini domain pelayanan kesehatan adalah
untuk staf tentang bidang tertentu dan pertanyaan untuk karena untuk fakta bahwa domain itu sekarang digunakan
mengungkap faktor yang mungkin terlibat dalam insiden. oleh organisasi yang mengakreditasi rumah sakit, serta
1. Komunikasi: Apakah pasien diidentifikasi dengan penjabaran berdasarkan teknik-bahasa FMEA ke dalam
benar? Apakah informasi penilaian pasien dilakukan bahasa lebih mudah untuk diakses oleh para tenaga medis.
secara bersama-sama oleh anggota tim pelayanan
secara tepat waktu? FMEA: Gambaran Besar
2. Lingkungan: Apakah lingkungan kerja didesain untuk FMEA adalah sebuah pendekatan yang berusaha untuk
mendukung fungsinya? Apakah ada penilaian risiko menemukan dan mengidentifikasi kemungkinan kegagalan
lingkungan? dalam sistem dan menerapkan strategi untuk mencegah
3. Peralatan: Apakah peralatan dirancang untuk tujuan kegagalan dari terjadi. FMEA biasanya berupa komponen
tertentu? Apakah ada ulasan tentang risiko keselamatan untuk peningkatan kualitas yang lebih besar yang
didokumentasikan dan dilakukan pada peralatan? dilakukan oleh organisasi kesehatan dan melibatkan proses
4. Hambatan: Apa hambatan dan kontrol yang terkait tiga langkah:
dengan kejadian ini? Apakah hambatan dan kontrol
dirancang untuk melindungi pasien, staf, peralatan dan 1. Penilaian Risiko
lingkungan? a) identifikasi kerusakan-melibatkan pertimbangan bukti
5. Aturan, kebijakan dan prosedur: Apakah ada rencana dan proses hasil pertanyaan terkait bahaya.
manajemen secara keseluruhan untuk mengatasi risiko b) analisis sistem-meliputi diagram proses pelayanan.
dan menentukan tanggung jawab risiko? Apakah ada

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 184


keseluruhan yang ada dan menilai setiap potensi risiko dan memungkinkan ekspresi terbuka atas perbedaan dan
yang terkait bahaya. Dalam langkah ini FMEA dilakukan pemeriksaan perbandingan serta perbedaan alternatif.Para
c) karakterisasi Risiko- temuan dari dua langkah pertama anggota tim yang efektif mendengarkan dan mendukung
diintegrasi. Pada langkah ini, asumsi, ketidakpastian satu sama lain.
dan penilaian disajikan. Berdasarkan persetujuan, daftar
tindakan yang harus diambil untuk mengurangi risiko Ada banyak template dan format FMAE yang tersedia,
tersebut kemudian dikembangkan. tetapi semuanya mengikuti struktur dasar yang
ditunjukkan pada Gambar B.7.3.
2. Pelaksanaan

Gambar B.7.3.
3. Evaluasi. FMEA Komponen dan Fungsi

Pengetahuan dan Kemampuan Dasar


Untuk memahami dasar-dasar FMEA, pelajar harus
memahami konsep pemetaan proses dan peran kerja
tim.Pemetaan proses adalah proses yang digunakan
dalam semua bidang produksi, tetapi dalam pelayanan
kesehatan hal itu hanya mengacu pada identifikasi semua
langkah yang terlibat dalam memberikan pelayanan dan
mendapatkan gambaran yang jelas tentang cara pelayanan
kesehatan diatur dan dioperasikan.

Tujuan dari tim pemecahan masalah adalah untuk


melakukan brainstorming semua cara di mana langkah-
langkah tertentu dalam proses pelayanan bisa gagal.
Sebuah elemen khusus dari FMEA adalah tim dapat
mengukur modus kegagalan dengan mengambil contoh
kegagalan, kejadian dan deteksi skor untuk menghasilkan
sejumlah risiko-prioritas. Masing-masing dari tiga bilangan
biasanya dinilai pada skala 1-10. Jumlah prioritas risiko
memfasilitasi peringkat perintah, yang membantu tim
Sumber: FMEA [web site] http://www.fmea-fmeca.com/
pemecahan masalah untuk mengarahkan upaya mereka
index.html[12].
pada komponen proses yang perlu dan paling mudah
diatasi.

Membangun FMEA adalah kegiatan tim yang didorong


dengan aktif yang dapat meemakan beberapa sesi Risk Priority Number (RPN) adalah ukuran yang digunakan
musyawarah. Elemen penting dari metode ini adalah ketika menilai risiko untuk membantu mengidentifikasi
bahwa pemecahan masalah terjadi dalam tim yang terdiri mode kegagalan kritis terkait dengan desain atau proses.
dari orang-orang dengan beragam keterampilan, latar Nilai-nilai RPN berkisar dari 1 (terbaik) sampai 1000
belakang, dan keahlian. Kelompok lebih baik berupa tim (terburuk mutlak). FMEA RPN umumnya digunakan dalam
industri otomotif dan itu agak mirip dengan nomor
pemecah masalah daripada individu, terutama ketika
kekritisan yang digunakan di Mil-Std-1629A (Standar
tugas yang kompleks dan memerlukan pertimbangan dan
Militer Amerika Serikat untuk melakukan FMEA). Grafik di
integrasi dari banyak komponen. Selanjutnya, keputusan
atas menunjukkan faktor-faktor yang membentuk RPN
kelompok dicapai melalui musyawarah koperasi dan saling
dan bagaimana dihitung untuk setiap mode kegagalan
menghormati secara konsisten keputusan yang dibuat oleh [12].
individu atau kelompok sebagai kebijakan mayoritas [11].
Alat untuk Menilai Masalah yang mendasari dan
Masalah yang dieksplorasi dimulai pada tahap orientasi, progres
diikuti dengan evaluasi tim atau penilaian dari masalah. Berikut adalah alat untuk mengorganisir dan menganalisa
Akhirnya, keputusan dibuat dan kesepakatan dicapai data yang umum digunakan dalam upaya perbaikan
tentang tindakan yang diambil.Tim pemecahan masalah kualitaspelayanan kesehatan. Alat tersebut semuanya
yang efektif harus merumuskan tujuan pekerjaan mereka, relatif mudah digunakan.

185 Bagian B Topik 7. Menggunakan Metode Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Banyak layanan kesehatan, seperti rumah sakit dan klinik, Meskipun tindakan dijelaskan oleh anggota tim mungkin
secara rutin mengumpulkan dan menggunakan data berbeda dari posisi resmi organisasi, adalah penting
tentang layanan yang disampaikan dan data analisa bahwa flowchart menggambarkan apa yang sebenarnya
statistik untuk melaporkan kepada otoritas kesehatan terjadi. Flowchart ini kemudian dapat memberikan titik
setempat atau kepala dinas kesehatan. referensi dan bahasa umum bahwa semua anggota tim
Alat berikut yang umum digunakan dalam upaya kualitas dapat berbagi. Konstruksi yang tepat dari flowchart
perbaikan: flowchart; sebab dan akibat diagram (juga memungkinkan gambaran yang akurat dari proses.
dikenal sebagai Ishikawa atau diagram tulang ikan); flowchart menggambarkan proses nyatanya, bukan yang
Grafik Pareto; dan grafik berjalan. Penjelasan dari alat ini diinginkan satu sama lain.
disediakan di bawah ini.
Ada dua jenis flowchart, flowchart tingkat tinggi dan
20
Flowchart flowchart rinci, dan keduanya memiliki berbagai manfaat.
Flowchart memungkinkan tim untuk memahami keduanya dapat digunakan untuk menjelaskan proses yang
langkah-langkah yang terlibat dalam berbagai proses terlibat dalam pelayanan kesehatan. Flowchart juga dapat
pelayanan kesehatan untuk pasien, seperti pasien yang digunakan untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang
menjalani pengobatan atau prosedur tertentu. Sebuah tidak menambah nilai proses, termasuk keterlambatan,
flowchart adalah metode bergambar yang menunjukkan kerusakan dalam komunikasi, keperluan penyimpanan
semua langkah atau bagian dari sebuah proses. Sistem dan transportasi, pekerjaan yang tidak perlu, duplikasi
pelayanan kesehatan yang sangat kompleks dan, sebelum dan biaya tambahan lainnya. Flowchart dapat membantu
kita bisa memperbaiki masalah, kita perlu memahami petugas kesehatan mengembangkan pemahaman bersama
bagaimana bagian-bagian yang berbeda dari sistem yang tentang proses dan menggunakan pengetahuan ini untuk
bersangkutan berkaitan dan fungsi. Flowchart lebih akurat mengumpulkan data, mengidentifikasi masalah, membuat
ketika sejumlah orang membangun dan memberikan fokus diskusi dan mengidentifikasi sumber. Grafik ini dapat
kontribusi untuk pengembangannya. Akan sangat dijadikan sebagai dasar untuk merancang cara baru untuk
sulit jika hanya satu orang yang membangun sebuah memberikan pelayanan kesehatan. Petugas kesehatan yang
flowchart akurat karena dia mungkin tidak familiar dengan mendokumentasikan proses tersebut juga mendapatkan
berbagai tindakan yang terjadi dalam situasi tertentu atau pemahaman yang lebih baik tentang peran dan fungsi
memiliki akses ke dokumentasi layanan yang disediakan. masing-masing.
Ketika beberapa anggota tim terlibat dalam konstruksi
flowchart, maka flowchart adalah cara yang baik untuk Tidak semua flowchart terlihat sama. Gambar B.7.4
menggambarkan apa yang sebenarnya dilakukan tiap menunjukkan flowchart yang dikembangkan oleh tim yang
individu di tempat kerja, bukan apa yang orang lain pikir ingin mengurangi lama rawat inap pasien kolektomi di
mereka lakukan. rumah sakit dari 13 hari sampai 4 hari dalam waktu enam
bulan.

Gambar B.7.4. Contoh Flowchart

Sumber: Example of a flow chart from: Accelerated Recovery Colectomy Surgery (ARCS) North Coast Area Health
Service, Australia.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 186


21
Diagram Sebab Akibat menyebabkan efek. Jenis diagram ini dapat membantu
Diagram sebab dan akibat digunakan untuk fokus tim pada bidang tertentu untuk dilakukan perbaikan.
mengeksplorasi dan menampilkan semua kemungkinan Isi dari masing-masing lengan diagram yang dihasilkan
penyebab efek tertentu. Jenis diagram juga disebut oleh anggota tim saat mereka melakukan brainstorming
Ishikawa atau diagram tulang ikan. Grafik diagram sebab tentang kemungkinan penyebab. Diagram tulang ikan yang
akibat menampilkan hubungan penyebab terhadap ditunjukkan pada Gambar B.7.5 adalah hasil brainstorming
efek dan satu sama lain. Diagram ini dapat digunakan tim tenaga medis yang bekerja untuk mengurangi lamanya
untuk mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat rawat inap pasien kolektomi di rumah sakit.

Gambar B.7.5. Contoh Diagram Sebab Akibat

Sumber: Example of a flowchart from: Accelerated Recovery Colectomy Surgery (ARCS) North Coast Area Health Service,
Australia.

22
Diagram Pareto memecahkan masalah dan dalam rangka apa.
Pada tahun 1950, Dr Joseph Juran [13] menggunakan Diagram Pareto adalah diagram batang di mana beberapa
istilah Prinsip Pareto untuk menggambarkan sebagian faktor yang berkontribusi terhadap efek keseluruhan
besar masalah kualitas yang disebabkan oleh sejumlah disusun dalam urutan, menurut besarnya efek relatif.
kecil penyebab. Prinsip ini menyatakan bahwa beberapa Urutan faktor merupakan langkah penting karena
jumlah faktor yang berkontribusi pada sebagian besar efek membantu tim berkonsentrasi pada upaya faktor-faktor
yang digunakan untuk memfokuskan upaya pemecahan yang memiliki dampak terbesar. Hal ini juga membantu
masalah tim. Hal ini dilakukan dengan memprioritaskan mereka untuk menjelaskan alasan mengapa berkonsentrasi
masalah, menyoroti fakta bahwa sebagian besar masalah pada bidang tertentu.
dipengaruhi oleh beberapa faktor dan menunjukkan cara

187 Bagian B Topik 7. Menggunakan Metode Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Gambar b.7.3. FMEA Komponen dan Fungsi

Sumber: Langley GJ, Nolan KM, Norman CL, Provost LP, Nolan TW. The Improvement Guide:A
Practical Approach to Enhancing Organizational Performance, 1996 [4].

23
Diagram Berjalan untuk mengidentifikasi apakah ada tren pada kejadian
Gambar B.7.7 menunjukkan diagram berjalan yang tertentu. Sebuah tren terbentuk ketika serangkaian poin
dihasilkan oleh tim dasar rumah sakit yang melacak berturut-turut terus menurun atau naik. Diagram berjalan
perbaikan dari waktu ke waktu. Diagram berjalan atau dapat membantu tim menilai bagaimana proses tertentu
plot waktu adalah grafik dari data yang dikumpulkan dari telahdilakukan dan mengidentifikasi ketika perubahan
waktu ke waktu yang dapat membantu tim menentukan telah menghasilkan peningkatan yang benar.
apakah perubahan telah menghasilkan perbaikan dari
waktu ke waktu atau apakah hasil yang diamati merupakan
fluktuasi acak (yang mungkin salah diinterpretasikan
sebagai peningkatan yang signifikan). Grafik membantu

Gambar b.7.7. Contoh Grafik Berjalan

Sumber : Langley GJ, Nolan KM, Norman CL, Provost LP, Nolan TW. The ImprovementGuide: A
Practical Approach to Enhancing Organizational Performance, 1996 [4].

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 188


Histogram Strategi Pengajaran
Histogram adalah jenis grafik batang. Sebuah histogram Metode pengajaran perbaikan kualitas untuk pelajar dapat
adalah representasi grafis dari distribusi variabel menantang karena memerlukan pengajar dari tenaga
probabilitas, yang menunjukkan frekuensi titik data dalam kesehatan yang telah memiliki pengalaman nyata dengan
wilayah diskrit alat dan metode, dan paham dengan manfaat yang terkait
dengan penggunaannya. Cara terbaik untuk mengajar topik
24
Strategi untuk Mempertahankan Perbaikan ini adalah meminta pelajar menggunakan alat dan metode
Membuat perbaikan bukanlah akhir dari proses; perbaikan perbaikan kualitas dan mengatur pembinaan individual
perlu dipertahankan dari waktu ke waktu. Ini berarti harus dalam metode kualitas perbaikan. Pelajar juga harus
ada pengukuran terus-menerus dan penyesuaian melalui didorong untuk bergabung dalam proyek yang ada dan
siklus PDSA. Strategi berikut diidentifikasi oleh tim yang mengalami kerja sama tim dalam proyek ini dan bagaimana
ingin mengurangi lama rawat inap pasein kolektomi di keselamatan pasein dapat ditingkatkan secara signifikan
rumah sakit setelah operasi: bila metode ini digunakan.
• Mendokumentasikan lama masing-masing pasien
tinggal di rumah sakit; Topik ini dapat diajarkan dengan berbagai cara.
• menghitung rata-rata lama menginap bulanan;
• Menempatkan diagram berjalan yang terus diperbarui Kuliah Interaktif/ Didaktik
tentang penggunaan ruang operasi bulanan; Topik ini berisi banyak informasi teoritis dan terapan
• mengadakan pertemuan tim dua bulanan untuk yang cocok untuk kuliah didaktik interaktif. Gunakan slide
membahas perkembangan positif dan negatif; yang dapat ditemukan di situs WHO sebagai panduan
• terus memperbaiki jalur klinis; untuk mengajarkan seluruh topik. Slide PowerPoint dapat
• melaporkan hasil-hasil kepada kelompok klinis yang digunakan atau slide dapat dikonversi untuk digunakan
berwenang; pada overhead projector
• menyebar praktik ini untuk semua tim bedah di rumah
sakit dan di seluruh wilayah. Panel discussions
Undanglah panel ahli kesehatan yang telah menggunakan
Dengan menerapkan strategi ini, tim berhasil mengurangi metode perbaikan (CPI, RCA atau FMEA) untuk berbicara
lama rawat inap pasien operasi kolektomi di rumah tentang proses perbaikan dan apakah metode ini
sakit. Dengan melakukannya, tim telah meningkatkan memungkinkan penambahan wawasan meskipun pelajar
kualitas pelayanan pasien secara signifikan, mengurangi belum mengalaminya. Pasien juga harus diikutsertakan
risiko infeksi dan mempercepat pemulihan. Ada juga dalam panel untuk menambahkan perspektif mereka.
penghematan biaya. Meski begitu, tim perlu untuk Beberapa organisasi layanan kesehatan telah melibatkan
mempertahankan perbaikan ini. Tim berencana untuk terus pasien dalam tim RCA dan CPI karena pasien memiliki
memantau lama rawat inap pasien tinggal di rumah sakit kontribusi yang unik untuk membuat perbaikan.
dan akan menganalisis data ini secara bulanan.
Diskusi Kelompok Kecil
Ringkasan Kelas dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Tiga
Ada bukti kuat bahwa pelayanan pasien membaik dan pelajar dalam setiap kelompok kemudian diminta untuk
kesalahan dapat diminimalkan ketika tenaga medis memimpin diskusi tentang peningkatan kualitas secara
menggunakan metode kualitas perbaikan. Hanya ketika umum serta manfaat metode peningkatan kualitasdan
metode ini dan alat-alat yang digunakan akan upaya tim kapan metode dapat digunakan.
dihargai secara, maka akan ada perbaikan berkelanjutan
dalam pelayanan kesehatan. Topik ini menetapkan metode Latihan Simulasi
untuk peningkatan kualitas dan menjelaskan berbagai Skenario yang berbeda dapat dikembangkan untuk pelajar,
alat yang digunakan dalam peningkatan kualitas. Alat-alat termasuk berpraktik teknik brainstorming dan / atau
ini dapat diterapkan pada pengaturan-klinik terpencil merancang grafik berjalan,diagram sebab dan akibat atau
pedesaan atau ruang operasi yang sibuk di sebuah rumah histogram.
sakit kota besar.
Kegiatan Belajar Mengajar lainnya
Topik ini terbaik diajarkan dengan memintapelajar untuk
berpraktik menggunakan alat dan teknik perbaikan kualitas
dalam proyek perbaikan diri pribadi mereka sendiri. Berikut
ini adalah contoh proyek perbaikan diri:

189 Bagian B Topik 7. Menggunakan Metode Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
- Mengembangkan kebiasaan belajar yang lebih baik; mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari. Setiap
- Menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga; kelompok kemudian menyajikan FMEA a, dengan isu-isu
- Berhenti merokok; peringkat perintah oleh RPN, dari yang paling signifikan
- Menurunkan atau menambah berat badan; hingga yang kurang signifikan
- Melakukan pekerjaan rumah tangga.
Sumber Materi
Pelajar dapat menerapkan siklus PDSA agar sesuai Langley GJ, Nolan KM, Norman CL, Provost LP,Nolan TW.
dengan keadaan pribadi mereka sendiri dan memperoleh The Improvement Guide: A PracticalApproach to Enhancing
pemahaman yang lebih baik dari proses. Prinsip-prinsip Organizational Performance.New York, NY; Jossey-Bass,
dan metode yang digunakan akan relevan dalam pekerjaan 1996.
profesional mereka kemudian. Pelajar dapat mulai
bereksperimen dengan alat-alat dan melihat bagaimana Reid PP et al,eds. Building a better delivery system: anew
menggunakannya dan apakah membantu mereka. engineering/health care partnership.Washington, DC,
National Academies Press, 2005
Salah satu pembelajaran yang terbaik terjadi ketika pelajar (http://www.nap.edu/catalog.php?record_id=11378;
dapat berpartisipasi atau mengamati proses perbaikan diakses pada 21 Februari 2011).
kualitas medis yang sebenarnya. Hal ini memerlukan pelajar
untuk bertanya pada instruktur mereka, supervisor atau Bonnabry P et al. Use of a prospective risk analysis method
tenaga medis lainnya jika fasilitas pelayanan kesehatan to improve the safety of the cancer chemotherapy process.
mereka melakukan proyek-proyek perbaikan kualitas secara International Journal for Quality in Health Care, 2006; 18:
rutin. Mereka juga bisa mencari manajer dalam pelayanan 9–16.
kesehatan dan menanyakan apakah mereka dapat
mengamati aktivitas perbaikan kualitas. Root cause analysis
Root cause analysis. Washington, DC, United States
Setelah kegiatan ini, pelajar harus diminta untuk bertemu Department of Veterans Affairs National Center
secara berpasangan atau dalam kelompok kecil dan for Patient Safety, 2010
berdiskusi dengan tutor atau praktisi medis tentang apa (http://www.va.gov/NCPS/rca.html; diakses pada 21
yang mereka amati, apakah elemen atau teknik yang Februari 2011).
mereka pelajari, dan apakah elemen itu efektif.
Clinical improvement guide
Kegagalan Pengajaran dan Analisa Efeknya Easy guide to clinical practice improvement: a guide for health
Sebelum FMEA dapat diajarkan, pelajar harus diajarkan professionals. New South Wales HealthDepartment, 2002
kemampuan dasar dalam membangun diagram proses. (http://www.health.nsw.gov.au/resources/quality/pdf/
Bagian FMEA topik ini dimaksudkan untuk diajarkan cpi_easyguide.pdf; diakses pada 21 Februari 2011).
dalam dua bagian. Bagian pertama adalah kuliah.
Tujuan dari instruktur selama kuliah ini adalah untuk Mozena JP, Anderson A. Quality improvementhandbook for
memperkenalkan pelajar prinsip-prinsip dasar FMEA. Kuliah health-care professionals. Milwaukee,WI, ASQC Quality Press,
harus menunjukkan bagaimana membangun sebuah dasar 1993.
FMEA berdasarkan pada diagram proses yang sederhana,
serta untuk menekankan bagaimana mengidentifikasi Daly M, Kermode S, Reilly D Evaluation ofclinical practice
beberapa mode kegagalan potensial dan penyebabnya improvement programs for nurses for the management of
per komponen atau per fungsi. Contoh timbangan untuk alcohol withdrawal in hospitals. Contemporary Nurse, 2009,
menentukan keparahan kejadian juga harus ditekankan. 31:98-107.

Bagian kedua dari pelajaran adalah contoh kasus aktual. Failure mode effects analysis
Para pelajar harus dipecah menjadi kelompok tidak kurang McDermott RE, Mikulak RJ, Beauregard MR. The basics of
dari empat orang; kelompok lebih besar sebenarnya lebih FMEA, 3rd ed. New York, CRC Press,,2009.
baik, karena kelompok yang lebih besar akan mencakup
pandangan yang lebih berbeda dan pelajar harus bekerja Menilai Pengetahuan Topik
lebih keras untuk mencapai konsensus. Studi kasus yang Berbagai metode penilaian dapat sesuai untuk topik
digunakan harus relevan dengan kelompok profesional. ini. Pelajar dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah
Tujuan dari masing-masing kelompok pelajar adalah proyek perbaikan diri dan melaporkan pengalaman atau
untuk membangun sebuah FMEA berdasarkan studi kasus. menulis pernyataan reflektif tentang pengamatan kegiatan
Kegiatan ini memakan waktu tidak lebih dari 30 menit. perbaikan yang mereka telah diamati atau berpartisipasi
Tujuannya bukan penyelesaian proses, melainkan pelajar dalam kegiatan tersebut.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 190


Mengevaluasi Pengajaran Topik Slide untuk Topik 7: Pengantar Metode
Evaluasi ini penting dalam meninjau bagaimana sesi Perbaikan Kualitas
pengajaran berlangsung dan bagaimana perbaikan Kuliah didaktik biasanya bukan cara terbaik untuk
dapat dilakukan. Lihat Panduan Guru (Bagian A) tentang mengajarkan keselamatan pasien. Jika kuliah digunakan
ringkasan prinsip evaluasi yang penting. maka lebih baik merencanakan interaksi pelajar dan diskusi
selama kuliah. Menggunakan studi kasus adalah salah
References satu cara untuk menghasilkan diskusi kelompok. Cara
1. Emanuel L et al. What exactly is patient safety? In: lain adalah dengan memberipelajar pertanyaan tentang
Henriksen K et al, eds. Advances in patientsafety: new berbagai aspek pelayanan kesehatan yang memunculkan
directions and alternative approaches.Rockville, MD, solusi dari masalah yang terkandung dalam topik ini,
Agency for Healthcare Research and Quality, 2008;219 seperti prinsip-prinsip manajemen perubahan dan
235. pentingnya pengukuran.
2. Davidoff F, Batalden P. Toward stronger evidence on
quality improvement: draft publication guidelines: the Slide untuk Topik 7 dirancang untuk membantu instruktur
beginning of a consensus project. Quality & Safety in menyampaikan isi dari topik ini. Slide dapat diubah agar
Heath Care, 2005, 14:319–325. sesuai dengan lingkungan dan budaya lokal. Instruktur
3. Lundberg G, Wennberg JA. JAMA theme issue on quality tidak harus menggunakan semua slide dan yang terbaik
in care: a new proposal and a call to action. Journal of adalah untuk menyesuaikan slide dalam bidang-bidang
the American Medical Association, 1997, 278:1615–1618. yang tercakup dalam sesi pengajaran.
4. Langley GJ, Nolan KM, Norman CL, Provost LP, Nolan TW.
The Improvement Guide: A PracticalApproach to
Enhancing Organizational Performance.New York, NY;
Jossey-Bass, 1996.
5. Friedman RC, Kornfeld DS, Bigger TJ. Psychological
problems associated with sleep deprivation in interns.
Journal of Medical Education, 1973, 48:436-441.
6. Nolan TW et al. Reducing delays and waiting
timesthroughout the health-care system, 1st ed.
Boston,MA, Institute for Healthcare Improvement, 1996.
7. Walton, M. The Deming management method. New York,
Penguin Group, 1986.
8. Source: Institute for Healthcare Improvement
(http://www.ihi.org/IHI/Topics/Improvement
ImprovementMethods/Measures/;diakses pada
21Februari 2011).
9. White SV, James B. Brent James on reducing harm to
patients and improving quality. Healthcare Quality, 2007,
29:35-44.
10. Military standard procedures for performing a failure
mode, effects and criticality analysis
(http://goes-r.gov/procurement/antenna_docs
reference/MIL-STD-1629A.pdf; diakses pada 21 Februari
2011).
11. Bales, RF, Strodtbeck FL. Phases in group problem
solving. Journal of Abnormal and SocialPsychology, 1951,
46, 485-495.
12. FMEA [web site]
(http://www.fmea-fmeca.com/index.html;diakses pada
18 November2010).
13. Juran J. Managerial breakthrough. New York, McGraw
Hill, 1964.

191 Bagian B Topik 7. Menggunakan Metode Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Topik 8
Melibatkan Pasien dan Keluarga
Seorang Perempuan menderita kehamilan Penjaga Memecahkan masalah pelayanan
ektopik terganggu kesehatan ibunya

Samantha, hamil usia 6 minggu (melalui donor inseminasi) Maria, berusia 82, menderita patah tulang kecil pada
ketika ia dirujuk oleh dokter umum untuk menjalani USG. pinggulnya setelah jatuh dan dirawat di rumah sakit.
Hasil USG abdomen dan USG trans-vagina menunjukkan Hingga saat ini, Maria telah aktif dan menerima pelayanan
ada kehamilan ektopik pada sisi kanan. Selama menjalani di rumah dari anaknya, Nick. Setelah dua hari, rumah
prosedur USG radiografer bertanya Samantha kapan dia sakit membuat penilaian Maria yang menemukan
berkonsultasi kepada bidan atau dokter. Dia mengatakan ketidaksesuaian kondisinya untuk rehabilitasi. Maria
bahwa akan berkonsultasi pada tengah hari berikutnya. berbicara sedikit bahasa Inggris dan tidak ada penerjemah
Satu-satunya pembahasan yang dilakukan apakah untuk menjelaskan penilaian rumah sakit padanya.
samanta akan membawa film atau apakah kurir klinik Maria cepat kehilangan kepercayaan di rumah sakit.
mengantarkannya pada penyedia layanan kesehatan Nick berpikir bahwa terlalu dini untuk meramalkan
tempat Samantha berkonsultasi. Akhirnya diputuskan prognosis ibunya untuk pemulihan dan marah karena
bahwa Samantha akan membawa hasil film USG rumah sakit menolak untuk memberikan salinan laporan
bersamanya. X-ray nya untuk dokter umum. Nick menghubungi
layanan pendukung pasien ketika ia mengetahui bahwa
Samantha diberi film dalam amplop tertutup ditandai rumah sakit merencanakan mencari perwalian untuk
"Untuk dibuka hanya oleh dokter yang merujuk". Pada memfasilitasi transfer Maria ke panti jompo.
waktu itu dia tidak disarankan tentang keseriusan
kondisinya atau harus melaporkan kepada dokter segera. Pertemuan direncanakan antara petugas pendukung
Ketika Samantha tiba di rumah dia memutuskan untuk pasien, Nick, dan anggota kunci dari tim yang mengobati.
membuka amplop dan membaca laporan USG. Dia segera Maka diputuskan untuk melakukan percobaan untuk
memahami keseriusan situasinya segera menelpon dokter melihat apakah Maria bisa direhabilitasi. Tim juga setuju
yang menyarankan bahwa dia perlu dirawat di rumah sakit untuk memberikan laporan X-ray. Maria dipindahkan
segera. ke unit rehabilitasi dan berhasil melakukan terapi.
Dia kemudian dikembalikan ke rumah untuk dibawah
Pada pukul 9 malam dia dirawat di rumah sakit dan perawatan Nick dengan dukungan berbasis masyarakat.
menjalani operasi perut besar karena terjadi kehamilan Hasil yang baik ini tidak mungkin terjadi tanpa
ektopik terganggu. Kisah ini menyoroti pentingnya keterlibatan Nick dan ibunya dalam diskusi tentang
keterlibatan penuh dengan pasien dan kebutuhan untuk pelayanannya.
berkomunikasi dengan mereka setiap saat.
Sumber: Case studies. Health Care Complaints
Source: Case studies – investigations, Health Care Commission, 2003, 1:11. Sydney, New South Wales,
Complaints Commission Annual Report 1999-2000:59, Australia.
Sydney, New South Wales, Australia.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 192


Pengantar–Mengapa Melibatkan 1 keselamatan pasien dan peran yang dimainkan oleh sistem
Pasien dan Keluarganya Penting pelayanan kesehatan sebagai faktor yang berkontribusi
Pelayanan kesehatan modern mengaku berpusat pada terhadap kecelakaan medis dan kesalahan medis. Ketika
pasien, tetapi kenyataan bagi banyak pasien adalah jauh tenaga medis mengundang pasien dan perawat untuk
dari visi ini. Pandangan tentang tingkat keterlibatan menjadi mitra dalam pelayanan kesehatan, tindakan
pasien harus dalam pelayanan mereka sendiri, merupakan tersebut mengubah sifat pelayanan kesehatan dan
kendala utama bagi pasien dan konsumen. Air pasang pengalaman tenaga medis.
sudah berubah dan, di banyak negara di seluruh dunia,
suara konsumen dalam pelayanan kesehatan tidak hanya Berada di perjalanan bersama-sama dapat meningkatkan
didengar, tapi diakui oleh pemerintah dan penyedia pengalaman pasien dan mengurangi perbedaan
layanan kesehatan. antara pelayanan dan pengobatan yang diberikan
serta pengalaman aktual pasien. Kecelakaan medis dan
Intervensi kesehatan memiliki unsur ketidakpastian kesalahan medis berkurang, ketika itu dilakukan, pasien
apakah akan meningkatkan kesehatan pasien. Setiap dan keluarga lebih mungkin memahami penyebab
orang memiliki hak untuk menerima informasi bermanfaat penyakit.
tentang kualitas pelayanan yang mereka terima, terutama
jika pelayanan berupa intervensi invasif. Jika pasien Banyak pasien menjalani pelayanan, terutama ketika
setuju, anggota keluarga atau pengasuh juga harus dirawat di rumah sakit, dalam keadaan psikologis yang
dilibatkan dalam pertukaran informasi. Informed consent rentan, bahkan ketika pengobatan mereka berjalan
memungkinkan pasien, dalam kolaborasi dengan tenaga sesuai rencana. Gejala mirip dengan gangguan stres
medis, untuk membuat keputusan tentang prosedur pasca-trauma dapat terjadi bahkan ketika secara rutin
intervensi dan risiko yang terkait dengan intervensi terus dirawat. Ketika seorang pasien mengalami persitiwa
tersebut. Intervensi tersebut dapat mencakup pemberian kesalahan medis yang dapat dicegah, trauma emosional
obat atau prosedur invasif. mungkin sangat berat. Selain itu, trauma yang timbul
dari proses bagaimana pasien dan keluarga diterima
Sementara sebagian besar pelayanan kesehatan dan dan dikomunikasikan saat mengalami malpraktik atau
intervensi memiliki hasil yang baik, atau setidaknya tidak kesalahan medis kadang-kadang bisa lebih merugikan
membahayakan, hasil yang buruk memang terjadi dan pasien. Topik ini akan memberikan gambaran tentang
sering dikaitkan dengan kesalahan acak atau sistemik; kegiatan keterlibatan konsumen yang secara alami terbagi
yang hampir semua melibatkan manusia. Kualitas sistem menjadi dua dimensi: (i) kesempatan untuk belajar dan
pelayanan kesehatan dapat dinilai dengan cara menangani penyembuhan setelah peristiwa medis yang merugikan;
kesalahan-kesalahan. Keberhasilan organisasi keandalan dan (ii) keterlibatan pasien dalam mencegah bahaya.
tinggi dapat diukur dalam hal seberapa baik organisasi
mengatasi kegagalan medis. Ketika organisasi kesehatan Kata Kunci
gagal untuk mengintegrasikan keterlibatan konsumen Kecelakaan medis, pengungkapan terbuka, maaf,
dalam mengelola risiko sistemik, mereka kehilangan akses komunikasi, keluhan, norma-norma budaya,
atas informasi pasien yang penting yang tidak dapat pengungkapan, pendidikan, kesalahan, ketakutan,
diperoleh dari sumber lain. keputusan yang tepat, kewajiban, pasien dan keluarga,,
pemberdayaan berpusat pada pasien, keterlibatan pasien,
Pengungkapan Terbuka atau Open Disclosure adalah hak pasien, kemitraan, pelaporan, pertanyaan .
istilah yang digunakan untuk menggambarkan komunikasi
2
yang jujur dengan pasien dan perawat setelah mereka Tujuan Pembelajaran
menderita kerugian. Penggunaan proses pengungkapan Tujuan dari topik ini adalah agarpelajar mengetahui dan
terbuka dalam banyak sarana pelayanan kesehatan memahami cara-cara di mana pasien dan perawat dapat
mencerminkan pentingnya profesionalisme dan kejujuran bekerja sebagai mitra dalam pelayanan kesehatan, baik
dalam berkomunikasi dengan pasien dan keluarga mereka. dalam mencegah bahaya dan belajar dari kesalahan medis.
Hal ini, pada gilirannya, meningkatkan peluang kemitraan
dengan pasien. Hasil Belajar : Pengetahuan dan Kinerja

3
Banyak organisasi konsumen sekarang mengalihkan Syarat Pengetahuan
perhatian mereka pada kegiatan organisasi yang Pelajar perlu memahami teknik komunikasi dasar, prosedur
mempromosikan atau mendukung pelayanan pasien persetujuan / pilihan informasi dan prinsip-prinsip
yang aman. WHO initiative for Patient Safety [1] diarahkan keterbukaan.
pada konsumen dan berfokus pada pendidikan tentang

193 Bagian B Topik 8. Melibatkan Pasien dan Keluarga


4
Syarat Kinerja Proses persetujuan memungkinkan pasien (atau keluarga
Pelajar perlu: mereka) untuk mempertimbangkan semua pilihan
a) aktif mendorong pasien dan perawat untuk berbagi yang mereka miliki kaitannya dengan pelayanan dan
informasi; pengobatan mereka, termasuk alternatif untuk pengobatan
b) aktif berbagi informasi dengan pasien dan perawat; yang diusulkan. Karena ini adalah sebuah proses yang
c) menunjukkan empati, kejujuran dan menghormati penting, pedoman telah dikembangkan untuk membantu
pasien dan keluarga; para tenaga medis kompeten menyelesaikan tugas ini.
d) berkomunikasi secara efektif; mendapat informasi
pasien dan memperoleh persetujuan untuk pelayanan Sayangnya, tekanan waktu dan, kadang-kadang, sikap
dan intervensi, dan dukungan pasien dalam membuat terhadap pasien mempersingkat proses ini. Proses
keputusan; persetujuan telah dikembangkan dari waktu ke waktu dan
f ) menghormati perbedaan masing-masing pasien, memperhatikan hukum setempat. Pada dasarnya, proses
agama, budaya, keyakinan pribadi dan dan kebutuhan persetujuan memiliki dua fase utama [2], unsur-unsur yang
individu; diinformasikan pasien dan unsur yang memungkinkan
g) menjelaskan dan memahami langkah-langkah dasar proses pengambilan keputusan pasien. Unsur-unsur
dalam proses pengungkapan terbuka; yang diinformasikan kepada pasien termasuk informasi
h) memenuhi keluhan pasien dengan hormat dan terbuka; yang diberikan oleh praktisi kesehatan dan pemahaman
i) menerapkan pertimbangan untuk melibatkan pasien informasi oleh pasien. Elemen yang memungkinkan pasien
dalam semua kegiatan klinis; untuk membuat keputusan termasuk waktu memahami
j) menunjukkan kemampuan untuk mengenali informasi yang diungkapkan dan mungkin berkonsultasi
pentingnya keterlibatan pengasuh dan pasien untuk dengan keluarga / pengasuh, kesempatan untuk membuat
manajemen klinis yang baik. pilihan bebas dan sukarela terkait kompetensi penyedia
layanan.
Teknik Komunikasi Dasar
Pelajar di berbagai bidang kesehatan akan mengamati
Mengkaji Prinsip Komunikasi yang baik proses persetujuan ketika mereka ditugaskan untuk rumah
Sebelum masuk ke rincian pengungkapan terbuka, akan sakit, kantor dokter gigi, apotek atau klinik. Beberapa akan
berguna untuk mengkaji prinsip-prinsip komunikasi mengamati contoh yang sangat baik dari para profesional
yang baik dan persetujuanpasien jika pelajaran ini belum dan pasien dalam mendiskusikan pilihan pengobatan
tercakup dalam pelatihan. dan pasien menyetujui atau menerima atau menolak
intervensi atau pengobatan, tetapi banyak juga akan
Informed consent melihat pasien memberikan persetujuan dengan informasi
Akan ada beberapa kesempatan di mana persetujuan minimal atas tindakan medis tertentu. Hal ini tidak biasa
bukan merupakan aspek penting dari hubungan antara bagi pasien untuk mendiskusikan persetujuandengan
profesional medis dan pasien atau klien. Tindakan memberi apoteker, perawat dan tenaga medis lainnya sebelum
nasihat, melakukan pengobatan atau intervensi dapat atau setelah mereka berdiskusi dengan dengan dokter
menimbulkan konsep untuk menghormati otonomi pasien. gigi atau dokter mereka. Perawat harus menyampaikan
Menghormati otonomi mengacu hak seseorang untuk kepentingan pasien dengan dokter yang mengobati untuk
membuat pilihan dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai memastikan komunikasi yang terbuka dan kebutuhan
mereka dan sistem kepercayaan sendiri. Ini berarti bahwa pasien terpenuhi secara efektif. Orang yang bertanggung
itu tidak etis jika seorang tenaga medis mengintervensi jawab untuk melakukan prosedur atau pengobatan harus
pilihan pasien kecuali pasien tidak sadar atau dalam memastikan bahwa pasien sepenuhnya memahami sifat
situasi yang mengancam jiwa. Proses persetujuan adalah dari pengobatan atau prosedur dan telah sepenuhnya
barometer yang baik untuk menilai bagaimana melibatkan diberitahu tentang risiko yang terkait dan manfaatnya.
pasien dengan pengobatannya. Banyak dari pelayanan
kesehatan yang diberikan lebih mengandalkan persetujuan Banyak pelajar mungkin khawatir tentang berapa banyak
lisan daripada persetujuan tertulis, yang biasanya dan jenis informasi apa yang harus diungkapkan dan
disediakan untuk pelayanan atau prosedur di rumah sakit. seberapa baik harus dipahami sebelum dapat dikatakan
Tetapi bahkan persetujuan lisan membutuhkan berbagi bahwa pasien telah terinformasi. Bagaimana praktisi tahu
informasi lengkap dan akurat dengan pasien. Beberapa bahwa keputusan pasien secara intelektual tak terhalang
pelajar dan tenaga medis percaya bahwa persyaratan dan sukarela, serta bebas dari unsur intrinsik (stres,
persetujuan terpenuhi dengan pengenalan awal dirinya kesedihan) dan unsur ekstrinsik (uang, ancaman) tekanan?.
sendiri atau penandatanganan formulir persetujuan, tetapi Pertimbangan keuangan sangat penting bagi pasien yang
persetujuan bukan sekedar tanda tangan pada formulir mungkin tidak memiliki asuransi kesehatan atau sumber
atau diskusi sepintas. daya keuangan lainnya.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 194


5
Apa yang harus diketahui pasien • apakah ada pengobatan alternatif yang dapat
Tenaga medis secara luas dianjurkan untuk menggunakan dipertimbangkan;
pelayanan kesehatan berbasis bukti. Bagi banyak • manfaat pengobatan; dan
pelayanan, ada bukti tentang kemungkinan keberhasilan • risiko tak adanya pengobatan.
dan kemungkinan bahaya. Jika informasi tersedia, adalah
penting bahwa informasi tersebut dikomunikasikan Beberapa pengobatan, bersandingan dengan risiko
kepada pasien dengan cara yang mereka bisa mengerti. tertentu, lebih baik daripada tidak ada pengobatan
Ketika ada sumber daya untuk membantu pengambilan karena kemungkinan konsekuensi akan muncul jika tidak
keputusan tertulis maka cara ini harus digunakan. melakukan tindakan medis.
Sebelum pasien memutuskan apakah atau menerima
atau menolakpelayanan dan pengobatan, mereka harus Informasi waktu pemulihan
memiliki informasi tentang isu-isu berikut : Jenis pengobatan atau keputusan untuk melakukan
pengobatan atau prosedur dapat dipengaruhi oleh faktor-
Diagnosa masalah utama faktor lain dalam kehidupan pasien, seperti pekerjaan,
Diagnoas ini termasuk hasil tes dan prosedur. Tanpa tanggung jawab keluarga, masalah keuangan dan lokasi
diagnosis atau penilaian dari masalah medis, sulit bagi pengobatan.
pasien untuk mengambil keputusan tentang apakah
pengobatan atau solusi yang diambil akan bermanfaat. Jika Nama, posisi, kualifikasi dan pengalaman petugas medis yang
pengobatan adalah eksplorasi, maka harus diungkapkan. menyediakan pelayanan atau pengobatan
Pasien berhak untuk mengetahui tingkat pelatihan dan
Tingkat ketidakpastian diagnosa atau masalah pengalaman dari para tenaga medis yang melayani
Pemberian layanan kesehatan secara inheren rawan mereka. Jika seorang praktisi tidak berpengalaman, maka
kesalahan. Karena gejala yang muncul dan informasi lebih pengawasan menjadi lebih penting dan informasi tentang
lanjut akan ada, sehingga diagnosis dapat dikonfirmasi pengawasan dapat menjadi bagian dari informasi yang
atau diubah, atau masalah dirumuskan kemudian. dipertukarkan.
Mengungkapkan ketidakpastian sangat penting.
Ketersediaan layanan dan pengobatan serta biayanya
Risiko yang terlibat dalam perawatan dan solusinya Pasien mungkin membutuhkan jasa penyedia layanan
Agar pasien untuk membuat keputusan sesuai dengan kesehatan tambahan. Dalam beberapa kasus, pasien
mereka, mereka perlu tahu tentang kecelakaan medis mungkin memerlukan bantuan non-medis setelah mereka,
atau komplikasi yang berhubungan dengan pengobatan mulai dari perjalanan pulang dari pengobatan rawat jalan
atau prosedur, serta setiap potensi hasil yang mungkin yang membutuhkan anestes, atau yang dapat membantu
mempengaruhi kesejahteraan fisik / mental mereka. dengan tugas sehari-hari setelah pulih dari operasi besar.
Pasien perlu mengetahui sifat risiko pengobatan dan Pelayanan tertentu mungkin juga memerlukan serangkaian
solusi direncanakan, serta kemungkinan konsekuensi pelayanan tindak lanjut
tak tersedianya pengobatan. Salah satu cara untuk
6
mengkomunikasikan risiko dan manfaat dari pengobatan Alat untuk Komunikasi yang baik
adalah dengan mengganti informasi umum tentang Beberapa alat telah dikembangkan untuk meningkatkan
pengobatan atau prosedur dengan informasi spesifik komunikasi yang baik. Salah satunya adalah kerangka
tentang risiko dan manfaat (dan ketidakpastian) terkait Segue yang dikembangkan oleh Northwestern University
dengan pengobatan atau prosedur tertentu, dan kemudian (Chicago, IL, USA) [3]:
menyampaikan kekhawatiran tertentu atas kebutuhan
informasi dari pasien atau pengasuh. Set the stage - set panggung
Elicit information - memperoleh informasi
Pasien perlu mengetahui berbagai pilihan, bukan hanya Give information - memberikan infromasi
satu yang disukai oleh praktisi. Understand the patient’s perspective - memahami
Secara khusus, mereka perlu tahu: perspektif pasien
• pengobatan yang diusulkan; End the encounter - mengakhiri pertemuan
• manfaat yang diharapkan;
7
• kapan pengobatan akan mulai; Kompetensi Budaya
• lama pengobatan; The Australian Patient Safety Education Framework
• biaya yang dihabiskan; (APSEF), menjelaskan makna kompetensi budaya sebagai
pengetahuan, keterampilan dan sikap seorang

195 Bagian B Topik 8. Melibatkan Pasien dan Keluarga


pekerja kesehatan yang diperlukan untuk memberikan keluarga adalah entitas yang ada di seluruh pelayanan
pelayanan kesehatan yang memadai dan tepat untuk dan melihat proses dengan sudut pandang yang berbeda.
semua orang dengan cara menghormati pemahaman Tidak adanya keterlibatan dengan pasien dan pengasuh
khusus berbasis budaya dan pendekatan untuk kesehatan membuat pelayanan kesehatan kekurangan sumber
dan penyakit [4]. dan data real serta pengalaman yang nyata, yang dapat
mengungkapkan kesenjangan prosedur keselamatan
Budaya adalah istilah yang luas yang mencakup bahasa dan pasien dengan tingkat keselamatan pasien.
adat istiadat, serta nilai-nilai, keyakinan, perilaku, praktik,
lembaga dan cara-cara di mana orang berkomunikasi. Karena pasien dan keluarga mereka tidak diorganisasikan
Pelajar dapat mengamati pendekatan yang berbeda untuk sebagai kelompok stakeholder lainnya, kepentingan dan
berpakaian dan kebiasaan makanan antara teman-teman kebutuhan mereka belum ditangkap dengan baik atau
sekelas mereka yang mungkin terkait dengan budaya atau terintegrasi dengan baik ke dalam kegiatan penelitian,
agama. Ketidakjelasan bagi mereka akan menjadi sistem pengembangan kebijakan, kurikulum pendidikan
kepercayaan yang mendasari bahwa teman sekelas mereka keselamatan pasien, pendidikan pasien, atau pelaporan
mematuhi hal tersebut. kesalahan dan bahaya medis. Baru-baru ini, ahli di bidang
keselamatan pasien telah mengamati bahwa kurangnya
Di banyak negara di seluruh dunia, penyedia layanan kemajuan terkait hal ini mungkin disebabkan, kegagalan
kesehatan dan pasien baru saja mulai berpikir tentang untuk secara efektif melibatkan pasienpelayanan kesehatan
keselamatan pasien dan keterlibatan pasien. Ada banyak sebagai mitra dalam memastikan keselamatan pelayanan.
perdebatan tentang bagaimana transformasi ini akan
mempengaruhi pelayanan kesehatan. Sementara tenaga Efek Keterlibatan Pasien
medis harus kompeten secara budaya, juga harus diakui Meskipun ada banyak pernyataan etis tentang pentingnya
bahwa, di banyak negara, gerakan keselamatan pasien keterlibatan dengan pasien, ada sedikit penelitian
adalah tentang perubahan budaya dalam sistem pelayanan tentang sejauh mana keterlibatan pasien mengurangi
kesehatan. timbulnya kesalahan. Sebuah studi oleh Gallagher et al. [6]
menunjukkan kemauan yang kuat oleh pasien di rumah
Kompetensi budaya [5] dalam memberikan pelayanan sakit (91%) untuk terlibat dalam kegiatan pencegahan
kesehatan menuntut pelajar untuk: kesalahan medis. Tingkat kenyamanan mereka berbeda
• menyadari dan menerima perbedaan budaya; untuk masalah yang berbeda. Pasien cenderung nyaman
• menyadari nilai-nilai budaya mereka sendiri; sebanyak (85%) bertanya tentang tujuan pengobatan,
• mengakui bahwa orang-orang dari latar belakang meskipun hampir setengah (46%) merasa tidak nyaman
budaya yang berbeda memiliki cara yang berbeda untuk bertanya apakah petugas medis telah mencuci
untuk berkomunikasi, berperilaku, menafsirkan tangan mereka.
informasi dan memecahan masalah;
• mengakui bahwa keyakinan budaya mempengaruhi Dalam sebuah artikel 2005 oleh Gallagher dan Lucas
bagaimana pasien memandang kesehatan mereka, [7] tentang mengungkapkan kesalahan medis kepada
bagaimana mereka mencari bantuan, bagaimana pasien, para penulis mencatat ada tujuh studi yang menilai
mereka berinteraksi dengan praktisi kesehatan, dan sikap pasien untuk pengungkapan kesalahan. Studi ini
bagaimana mereka mematuhi pelayanan atau rencana melaporkan kesenjangan antara 'preferensi dan profesional
pelayanan medis' dengan kekhawatiran pasien bahwa berbagi
• memahami tingkat literasi pasien; informasi dengan pasien akan mengekspos mereka untuk
• Dapat dan bersedia untuk mengubah cara kerja yang melakukan tindakan medis-hukum. Untungnya, banyak
sesuai dengan latar belakang budaya atau etnis pasien, upaya telah dilakukan ke dalam pengembangan kebijakan
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal; pengungkapan terbukan dan, sejak tahun 2005, banyak
• Menyadari bahwa kompetensi budaya termasuk rumah sakit telah menerapkan kebijakan pengungkapan
orang-orang dari latar belakang pasien yang terbuka tanpa efek negatif.
terpinggirkan secara sosial-ekonomi cenderung lebih
pasif dan enggan untuk menyuarakan pendapat atau Bagaimana Pasien dapat terlibat dengan pelayanan
preferensi mereka dan mungkin kurang bersedia untuk medis mereka
mempercayai penilaian mereka sendiri. Pasien dan keluarga adalah pihak yang terus ada di seluruh
pelayanan kesehatan, sedangkan berbagai profesional
8
Keterlibatan Pasien dan Penjaga bergantian tugas untuk mempraktikkan keahlian khusus
Dibandingkan dengan profesi kesehatan dan penyedia mereka. Kita juga tahu kurangnya integrasi intervensi
layanan kesehatan lainnya, pasien layanan kesehatan medis dan rencana pelayanan dengan hasil bahwa tujuan
adalah pemangku kepentingan dalam upaya keselamatan pelayanan tidak selalu tercapai.
kesehatan dan perbaikan kualitas. Ingat bahwa pasien dan

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 196


Kehadiran pasien secara terus menerus bersamaan dengan tentang apa peran mereka dalam mencegah bahaya. Kami
adanya pengakuan pasien sebagai gudang informasi belum serius meneliti peran pasien dalam meminimalkan
dan sebagai sumber daya yang berharga dalam rencana kesalahan atau memang apakah ada peran tersebut
pelayanan. Sehingga hal ini mendukung argumen dalam proses ini. Namun demikian, banyak cerita yang
untuk melibatkan pasien dan keluarga dalam pelayanan diceritakan oleh pasien yang menderita kecelakaan medis
kesehatan yang aman. dan bahaya medis menunjukkan bahwa jika penyedia
layanan kesehatan mendengarkan keprihatinan mereka,
Keberlanjutan Pelayanan kecelakaan medis mungkin dapat dihindari. Cerita-cerita
Sebagian besar tenaga medis memiliki kontak dengan ini membawa pesan yang kuat bagi penyedia layanan
pasien ketika pasien sedang dirawat di bangsal medis, kesehatan. Pelajarharus bisa menggali cerita pengalaman
apotek, klinik gigi, ataupun klinik umum. medis pasien, terlibat dengan cerita ini dan merefleksikan
Tapi pasien berpindah melalui berbagai layanan kesehatan pengalaman pasien serta memasukkan pemahaman baru
di lingkungan klinik, rumah sakit, klinik rawat jalan, dalam praktik profesional mereka sendiri. Cerita pasien juga
hingga ruang dokter. Pelajar perlu memahami bagaimana dapat menjadi alat yang ampuh dalam mendukung dan
komunikasi yang dan kerja sama tim yang buruk dapat memperkuat materi dari buku teks dan kuliah.
berdampak pada kelangsungan pelayanan pasien.
Pengalaman Pasien dapat Mengajarkan Kita
Informasi yang tidak akurat atau tidak lengkap dapat Kita belum memandang pengalaman pasien sebagai
menyebabkan pasien dirawat tidak benar, baik karena sumber materi belajar. Ada semakin banyak bukti bahwa
informasi itu tidak tersedia atau informasi yang diberikan cerita dan pengalaman dari penyakit dan kondisi pasien
salah. Pasien adalah satu-satunya pihak yang tetap ada dapat diajarkan kepadapelajar dan praktisi profesional,
dalam transisi pelayanan dari satu tenaga medis ke lainnya termasuk peran kunci pasien dalam berkontribusi misalnya:
dalam satu lingkungan pelayanan kesehatan. Melibatkan (I) dalam membantu diagnosis; (Ii) dalam memutuskan
pasien dalam pertukaran informasi setiap saat akan tentang pelayanan yang tepat; (Iii) dalam memilih penyedia
membantu keakuratan komunikasi ini. Informasi yang layanan yang berpengalaman dan aman; (Iv) dalam
akurat penting setiap saat terutama saat serah terima memastikan bahwa pelayanan yang tepat diberikan; dan
pasien dan pergeseran perubahan pelayanan medis. (v) dalam mengidentifikasi kecelakaan medis dan memberi
tahunya sesegera mungkin[8].
Dalam rangka meningkatkan kualitas transisi pasien dari
satu tenaga medis ke yang lain, Pelajar dapat diminta Banyak pelajar mengingat apa yang mereka pelajari
untuk: dari pasien karena kebenaran aspirasi pasien dan peran
• memberikan informasi kepada orang yang tepat pelajar untuk mempromosikan pelayanan yang berpusat
pada waktu yang tepat untuk memastikan pada pasien. Ada juga bahan anekdot yang menyoroti
bahwa pasien menerima pelayanan dan pengobatan kekhawatiran dan pertanyaan yang mengarah ke
berkelanjutan; kecelakaan medisdan kesalahan medis pasien yang belum
• mencatat informasi dengan jelas dan terbaca; terselesaikan.
• membuat catatan pasien yang menunjukkan kemajuan
pasien; Saat ini, sistem kesehatan kurang memanfaatkan keahlian
• Secara akurat mentransfer informasi tentang status pasien yang dapat menjembatani kemitraan kesehatan.
dan rencana pelayanan pasien untuk anggota tim lain Selain pengetahuan tentang gejala pasein itu sendiri,
atau dalam tim kesehatan; preferensi dan sikap terhadap risiko, hal tersebut dapat
• Mengkomunikasikan temuan klinis yang jelas kepada menjadi tambahan informasi jika sesuatu yang tidak
anggota lain dalam tim pelayanan kesehatan; terduga terjadi [9].
• Melakukan serah terimapelayanan pasien kepada
pekerja pelayanan kesehatan Apa itu Pengungkapan Terbuka dan
9
• memastikan koordinasi pelayanan terjadi terus menerus Informasi apa yang harus ditutupi
untuk semua pasien; Pengungkapan terbuka adalah istilah yang digunakan
• secara efektif mengelola pengobatan. untuk menggambarkan proses menginformasikan pasien
dan keluarga mereka tentanghasil buruk pengobatan,
Kisah Pasien yang Inspiratif yang berbeda dari hasil yang diharapkan dari penyakit atau
Ahli bidang faktor manusia telah menyatakan cukup cedera. Sejumlah definisi yang ada, yang mencerminkan
hati-hati tentang memberikan tanggung jawab kepada diskusi seputar pedoman pengungkapan terbuka sedang
pasien atau keluarga tanpa pemahaman yang lebih jelas dikembangkan dan diterapkan di banyak negara.

197 Bagian B Topik 8. Melibatkan Pasien dan Keluarga


Di Australia, definisi keterbukaan adalah: • perhatian atas standar pelayanan yang dialami pasien
dan keluarga dankeinginan mencegah insiden serupa di
Proses memberikan pendekatan terbuka, konsisten untuk
masa mendatang;
berkomunikasi dengan pasien
• kebutuhan untuk penjelasan- untuk mengetahui
dan mendukung mereka akibat terjadinya insiden yang
bagaimana cedera terjadi dan mengapa;
melibatkan pasien. Proses ini termasuk mengekspresikan
• kompensasi-kerugian yang sebenarnya, rasa sakit
penyesalan atas apa yang telah terjadi, menjaga pasien
dan penderitaan atau untuk memberikan pelayanan di
tetap terinformasi dan memberikan umpan balik
kemudian hari yang lebih terluka;
pada penyelidikan, termasuk langkah-langkah yang
• akuntabilitas-keyakinan bahwa staf atau organisasi
diambil untuk mencegah kejadian serupa terjadi di
harus memperhitungkan tindakan mereka dan pasien
masa depan. Hal ini juga untuk menyediakan informasi
ingin kejujuran tentang apa yang terjadi, pengakuan
yang timbul dari kejadian atau penyelidikan terkait
atas trauma yang mereka alami dan jaminan bahwa
dengan perubahan sistem pelayanan dalam rangka
para tenaga medis belajar dari pengalamn tersebut.
meningkatkan keselamatan pasien [10].

Pengungkapan terbuka adalah komunikasi yang jujur Setelah terjadi malpraktik, pasien ingin penjelasan
dengan pasien dan / atau keluarganya setelah peristiwa tentang apa yang terjadi, pengakuan tanggung jawab,
medis yang buruk terjadi, dan itu bukan tentang permintaan maaf, jaminan pencegahan kejadian serupa
menyalahkan orang lain. Kejujuran merupakan kewajiban yang mempengaruhi orang lain di masa depan dan, dalam
etis dan termasuk kode etik praktik. Namun, banyak negara beberapa kasus, hukuman dan kompensasi.
belum mengembangkan pedoman pengungkapan terbuka
untuk tenaga medis. Pertanyaan dasar yang harus ada Tantangan umum kejujuran terhada pasien setelah
dalam panduan pengungkapan terbuka ini meliputi: terjadi kecelakaan medis
"Apa hal yang benar untuk dilakukan dalam situasi ini?"; Penyedia layanan kesehatan mungkin ingin memberikan
"Apa yang akan saya inginkan dalam situasi yang sama?" informasi yang akurat dan tepat waktu kepada pasien
Dan "Apa yang akan saya inginkan jika orang yang saya tentang kecelakaan medis, namun takut jika komunikasi
sayangi mengalami malpraktik?" tersebut dapat mengakibatkan tindakan hukum atau,
konfrontasi dengan pasien atau anggota keluarga yang
Apakah pasien ingin pengungkapan terbuka atas marah. Target pendidikan tentang proses pengungkapan
persitiwa medis yang merugikan atau kesalahan medis dapat lebih mempersiapkan para tenaga medis untuk dapat
hampir terjadi? menghadapi kondisi tersebut. Penyedia layanan kesehatan
Sebuah studi penting oleh Vincent et al. diterbitkan pada mungkin juga malu dan / atau takut menyebabkan pasien
tahun 1994 [11] meneliti dampak dari cedera medis pada lebih tertekan, serta hilangnya reputasi, pekerjaan dan
pasien dan keluarga mereka dan alasan mereka mengambil kepercayaan. Pengungkapan bukan tentang menerima
tindakan hukum setelah insiden tersebut. atau menyalahkan, ini adalah tentang integritas dan
Temuan penelitian ini memberikan dorongan untuk menjadi bagaiman menjadi benar-benara profesional.
mempertimbangkan peran dan pengalaman pasien. Para
peneliti mewawancarai 227 (dari populasi sampel dari 466 Prinsip Kunci Pengungkapan Terbuka 10
atau 48,7%) pasien dan keluarga pasien yang mengambil • keterbukaan dan ketepatan waktu komunikasi;
tindakan hukum (pada tahun 1992) melalui lima firma • pengakuan insiden;
hukum untuk menggugat kelalaian medis. Mereka • ekspresi penyesalan / permintaan maaf;
menemukan bahwa lebih dari 70% responden telah serius • pengakuan dari ekspektasi yang wajar dari pasien dan
mengalami kerugian atas insiden yang menyebabkan keluarga;
mereka menuntut, dengan efek jangka panjang pada • dukungan untuk staf;
pekerjaan mereka, kehidupan sosial dan hubungan • kerahasiaan
keluarga. Hasil survei menunjukkan bahwa peristiwa
11 12
ini membangkitkan emosi yang intens, yang bertahan Proses Pengungkapan terbuka mencakup
untuk waktu yang lama. Keputusan untuk mengambil banyak langkah. Tenaga medis senior yang bertanggung
tindakan hukum didasarkan pada cedera yang dialami dan jawab harus terlibat dalam proses ini dan pelajar tidak
dipengaruhi oleh penanganan sensitif dan komunikasi boleh diberi tanggung jawab untuk memberitahu pasien
yang buruk setelah peristiwa cedera terjadi. Pun ketika dan keluarga tentang kecelakaan medis. Mereka harus
diberi penjelasan tentang cedera medis yang dialami, mencoba untuk mengamati proses komunikasi dengan
kurang dari 15% pasien menganggapnya memuaskan. pasien untuk belajar tentang proses dan nilai yang berguna
untuk pasien dan keluarga mereka. Gambar B.8.1 adalah
Empat tema utama yang muncul dari analisis alasan litigasi diagram alur dari proses pengungkapan terbuka yang
adalah sebagai berikut [11]: digunakan di New South Wales (Australia) yang dimulai
pada tahun 2007

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 198


Gambar B.8.1. Proses Pengungkapan Terbuka, New South Wales, Australia

Sumber: Adapted from flow diagram of the open disclosure process


http://www.health.nsw.gov.au/policies/gl/2007/pdf/GL2007_007.pdf [12].

199 Bagian B Topik 8. Melibatkan Pasien dan Keluarga


Kerangka Kerja Harvard untuk Pengungkapan menghindari cara yang "terlalu defensif", dan menunjukkan
13
Terbuka [13] pasien bagaimana kekhawatiran mereka telah didengarkan
Kerangka Kerja Harvard untuk Pengungkapan terbuka dan dipahami.
meliputi tujuh langkah: persiapan; untuk memulai
percakapan; menyajikan fakta-fakta; mendengarkan secara Cara untuk melibatkan pasien dan penjaganya
aktif; mengakui apa yang telah dikatakan; menyimpulkan Ketika pelajar bekerjasama dengan pasien, mereka harus :
pembicaraan; dan mendokumentasikan percakapan. i. secara aktif mendorong pasien dan perawat untuk
Sebelum percakapan pengungkapan terbuka dilakukan, berbagi informasi;
penting untuk meninjau semua fakta yang terlibat. ii. menunjukkan empati, kejujuran dan menghormati
Pihak yang berwenang menyampaikan pengungkapan pasien dan keluarga;
terbuka perlu diidentifikasi dan situais yang sesuai harus iii. berkomunikasi secara efektif;
didiskusikan terlebih dahulu. iv. memperoleh persetujuan dengan cara yang tepat;
v. ingat bahwa pertukaran informasi adalah suatu proses
Pada awal pembicaraan untuk pengungkapan terbuka, bukan peristiwa-pelajar harus selalu membuka
penting untuk menentukan pasien dan / atau keluarga kesempatan bagi pasien untuk mengajukan lebih
siap untuk berpartisipasi dalam diskusi dan untuk menilai banyak pertanyaan;
tingkat literasi kesehatan dan kemampuan mereka untuk vi. menghormati perbedaan masing-masing pasien,
memahami, serta tingkat pemahaman umum. Tenaga keyakinan agama, budaya dan kebutuhan individu;
medis yang menyampaikan harus memberikan penjelasan vii. memahami dan menjelaskan langkah-langkah dasar
tentang apa yang terjadi, menghindari istilah teknis dan dalam proses pengungkapan terbuka;
medis. Hal ini penting untuk tidak memberi pasien atau viii. menerapkan pertimbangan keterlibatan pasien dalam
pengasuh mereka dengan informasi yang tidak dimengerti. semua kegiatan klinis;
Tenaga medis harus berhati-hati untuk berbicara perlahan ix. menunjukkan kemampuan untuk mengenali tempat
dan jelas serta menggunakan bahasa tubuh yang sesuai. keterlibatan pasien dan pengasuh dalam manajemen
Setelah kecelakaan medis tdiceritakan, penting untuk klinis yang baik
menjelaskan hasilnya dan menjelaskan langkah-langkah
14
selanjutnya yang akan diambil. Tenaga medis secara tulus SPIKES: Alat Komunikasi
harus mengakui penderitaan pasien dan keluarga. Alat komunikasi ‘Setting, Perception, Information,
Knowledge, Empathy, Strategy and Summary’ (SPIKES) [14]
Hal ini penting bagi tenaga medis untuk mendengarkan digunakan untuk membantu tenaga medis menyampaikan
dengan seksama dan menghormati pasien dan keluarga. berita buruk dalam situasi di mana pasien berada di akhir
Praktisi medis harus berhati-hati untuk tidak memonopoli hidup mereka. Tapi SPIKES dapat digunakan lebih umum
percakapan dengan mengurangi waktu dan kesempatan untuk membantu komunikasi dengan pasien dan perawat
bagi pasien dan keluarga mereka untuk mengajukan mereka dalam berbagai situasi untuk mengelola konflik,
pertanyaan dan mendapatkan jawaban secara tepat. pasien usia lanjut, pasien yang sulit atau orang-orang dari
latar belakang sosial-budaya yang berbeda.
Pada akhir pembicaraan, proses pembicaraan harus
dirangkum dan pertanyaan kunci yang muncul dalam Pelajar dapat mulai berpraktik beberapa atau semua teknik
pembicaraan harus diulang. Rencana tindak lanjut harus di bawah ini. Selain daftar sederhana di bawah ini, pelajar
ditetapkan pada saat itu. Setelah itu, hasil pembicaraan dapat merefleksi dan bertanya pada diri sendiri: "Apakah
dan tindakan selanjutnya harus didokumentasikan dengan dengan cara ini bagaimana saya ingin anggota keluarga
benar. saya diperlakukan?".

Teknik Komunikasi Lanjutan dan Pengungkapan Langkah 1: setting (S) atau Situasi
Terbuka Privasi
Penting untuk dicatat bahwa ada konteks emosional Pelajar akan melihat bahwa di banyak rumah sakit, klinik
yang kuat dari terjadinyakecelakaan medis. Pasien sering gigi, apotek dan tempat pelayanankesehatan lainnya, aspek
takut dan mungkin merasa rentan, marah atau frustrasi. privasi pelayanan dan pengobatan pasien mungkin tidak
Pelajar perlu membangun keterampilan komunikasi dasar optimal. Hla ini penting jika hal sensitif dibahas. Pasien
mereka untuk mengembangkan kepercayaan diri dalam harus mampu mendengarkan dan mengajukan pertanyaan
menghadapi situasi emosional. Ada banyak cara dan dengan intervensi yang minimal. Hal ini sangat penting
program pelatihan untuk membantu pelajar-pelayanan bahwa tenaga medisdan pasien sepenuhnya terlibat satu
kesehatan dan praktisi medis dalam berkomunikasi dengan sama lain. Sebagai contoh, jika sebuah televisi atau radio
pasien dan penjaganya. aktif, mintalah dengan sopan agar pasien mematikannya.
Hal ini akan membantu setiap orang fokus pada
Sesi pengajaran komunikasi biasanya termasuk pembinaan pembicaraan yang sedang berlangsung.
bagi pelajar untuk mengajukan pertanyaan yang tepat,

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 200


Melibatkan orang lain yang penting melayani berbagai jenis pasien. Ingat bahwa pasien adalah
Pasien harus selalu ditanya apakah mereka ingin agar orang utama; pelajar perlu berkonsentrasi pada setiap
anggota keluarga mereka mendukung dan membantu pasien untuk mengetahui apa yang mereka ingin tahu dan
dengan informasi medis. Beberapa pasien, terutama seberapa baik informasi yang mereka inginkan. Pelajar tidak
yang lemah dan rentan, mungkin perlu seseorang untuk harus mengasumsikan bahwa pasien tidak ingin tahu.
membantu mereka memahami informasi. Hal ini sangat
penting untuk membiarkan pasien tahu bahwa mereka Kebutuhan informasi dari pasien berbeda. Jika pasien
dapat didampingi seseorang jika mereka ingin. memiliki riwayat keluarga gagal jantung, dokter perlu
menghabiskan lebih banyak waktu berbicara tentang risiko
Duduk terkait rencana pengobatan tertentu dan memperhatikan
Pelajar sering waspada terhadap masalah yang disebabkan setiap kecemasan pasien yang dimiliki.
karenatenaga medis berdiri di atas pasien atau duduk di
belakang meja dan sering mempertanyakan hal ini pada Sebuah aturan sederhana untuk diingat tentang risiko
bagian awal dari pelatihan mereka. Namun, seiring waktu, adalah bahwa semua pasien harus diberikan informasi
mereka memahami bahwa cara ini adalah normal dan tentang pelayanan setiap kali ada potensi bahaya yang
bagaimana hal tersebut dilakukan. Pelajar harus berpraktik signifikan, bahkan jika risiko itu kecil, dan ketika ada
meminta izin pasien untuk duduk sebelum melakukan kecelakaan medis, meskipun kecil yang sering terjadi.
prosedur. Pasien menghargai praktisi kesehatan untuk Penerapan aturan ini akan membantu sebagian besar
duduk karena memungkinkan untuk komunikasi langsung praktisi untuk mencocokkan informasi yang diberikan
dan mengimplikasikan kepada pasien bahwa tenaga medis dengan kebutuhan informasi pasien. Pendekatan ini
tidak segera pergi sebelum prosedur selesai. meningkatkan komunikasi antara pasien dan timtenaga
kesehatan serta mendorong diskusi.
Penting untuk selalu tampil tenang dan mempertahankan
kontak mata jika hal ini sesuai dengan budaya setempat. Pelajar juga akan melihat bahwa informasi terlalu banyak
Kadang-kadang, jika pasien menangis, yang terbaik adalah sekaligus dapat membingungkan pasien. Penyampaian
untuk melihat dari jauh dan memungkinkan pasien untuk informasi harus hati-hati dan sesuai untuk situasi pasien.
mendapatkan waktu privasi untuk menenangkan diri.. Informasi yang berlebihan harus dihindari dengan
menanyakan beberapa pertanyaan sederhana atau
Mendengarkan membuat beberapa pernyataan sederhana pada awal
Peran penting dari penyedia layanan kesehatan adalah konsultasi, misalnya:
mendengarkan pasien dan tidak menginterupsi ketika
pasien berbicara. Mempertahankan kontak mata yang "Saya akan memeriksa Anda untuk memastikan bahwa saya
baik dan tetap tenang adalah cara yang baik untuk telah memberikan informasi yang cukup tentang diagnosis
menunjukkan perhatian dan minat kepada pasien. dan / atau pelayanan"

Langkah 2: perception (P) atau Persepsi Atau: Jika, pada titik tertentu, Anda merasa Anda memiliki
Hal ini sering membantu pada awalnya dengan menanyai informasi yang cukup untuk saat ini, tolong katakan pada
pasien apa yang dia pikir sedang terjadi. Hal ini dapat saya.
membantu penyedia layanan untuk memahami bagaimana
situasi pemahaman pasien dengan kondisi mereka. Pelajar akan cepat belajar bahwa pasien tidak akan
menyimpan informasi penting pada tingkat serius,
Langkah 3: information (I) atau Informasi terutama jika diagnosis penyakit sulit dilakukan. Beberapa
Banyak pelajar khawatir tentang berapa banyak informasi pasien mungkin tidak ingin menyampaikan terlalu banyak
yang mereka harus ungkapkan kepada pasien. Negara informasi atau untuk membuat keputusan tentang
yang berbeda memiliki aturan yang berbeda untuk proses pengobatan mereka. Namun, diskusi, penjelasan dan
ini. Aturan umum yang mungkin berlaku untuk sebagian pertanyaan masih diperlukan untuk mempertahankan
besar negara dan budaya adalah fokus pada setiap individu penghormatan terhadap otonomi pasien. Beberapa pasien
pasien yang membutuhkan informasi. Pasien sangat memiliki daftar pertanyaan yang mereka ingin diskusikan
beragam seperti manusia dan akan berbeda tentang dengan penyedia layanan kesehatan. Pelajar tidak harus
kebutuhan seberapa banyak informasi yang mereka merasa terancam dengan daftar pertanyaan yang diajukan
inginkan atau atasi. Pelajar harus dibimbing oleh supervisor pasiendan dengan tenang menjawab setiap pertanyaan,
mereka pada bidang ini. Guru dan pengawas yang berbeda sebaiknya dengan didampingi instruktur atau supervisor.
akan memberikan informasi lebih atau kurang. Jika tidak ada instruktur yang tersedia, sarankan pada
pasien bahwa Anda akan mengecek pertanyaan dengan
Mengamati pendekatan tenaga medis yang berbeda adalah instruktur atau supervisor.
kesempatan yang baik bagi pelajar untuk mengamati cara

201 Bagian B Topik 8. Melibatkan Pasien dan Keluarga


Langkah 4: knowledge (K) atau Pengetahuan Langkah 6: Strategy and summary (S) atau Strategi dan
Komunikator yang efektif akan selalu memberi pertanda Ringkasan
kepada pasien bahwa mereka akan menyampaikan Adalah ide yang baik untuk merangkum informasi yang
beberapa informasi yang tidak baik. Berikan waktu bagi dibahas pada akhir konsultasi. Pasien dapat mengajukan
pasien untuk mempersiapkan, bahkan jika hanya beberapa pertanyaan tambahan atau mengingat sesuatu yang
saat, misalnya dengan menyatakan: Tuan Smith, sayangnya, penting. Jika isu-isu baru muncul di menit terakhir ini,
saya punya berita buruk untuk Anda berikan waktu untuk pertemuan lain.

Langkah 5: empathy (E) atau Empati Pelajar harus didorong untuk berpraktik kegiatan ini
Empat langkah berikut akan membantu pelajar segera setelah mereka mulai bekerja dengan pasien.
memperhatikan kebutuhan emosional pasien mereka. Mengumpulkan riwayat medis dari pasien atau bertanya
• Dengarkan dan identifikasi emosi pasien (s). Jika Anda tentang keprihatinan utama mereka adalah kesempatan
tidak yakin tentang emosi yang dinyatakan atau yang awal untuk secara aktif terlibat dengan mendengarkan,
mereka alami, ajukan pertanyaan seperti: Bagaimana hal mengajukan pertanyaan secara tertutup dan terbuka, dan
perasaan Anda tentang hal itu? menanyai pasien jika mereka memahami kondisi atau
• Mengidentifikasi sumber emosi. situasi mereka. Mendorong pasien untuk mengajukan
"Ini adalah berita yang sulit. Apakah Anda ingin pertanyaan adalah langkah pertama.
berbicara tentang apa yang Anda rasakan? Jika Anda
mau, saya bisa kembali lagi nanti dan kita bisa bicara Mempromosikan Keterlibatan Pasien dalam Perawatan
lagi ketika Anda jika Anda mau untuk membicarakannya. Mereka
Saya akan melakukan yang terbaik untuk menjawab Pasien yang berperan aktif dalam pengelolaan kondisi
setiap pertanyaan yang Anda miliki ". kesehatan kronis tampaknya menikmati hasil yang lebih
• Tunjukkan pasien bahwa Anda mengenali emosinya baik dibandingkan pasien yang memainkan peran yang
dan dari mana emosi itu berasal. lebih pasif dalam pelayanan mereka [15-17]. Pasien dan
• Diam-kadang hanya berada di dekat pasien dan keluarga mereka dapat diberi pemahaman tentang
membiarkan pasien menyerap informasi dan kesempatan mereka untuk terlibat dalam pencegahan
memberikan mereka kesempatan untuk merumuskan kecelakaan medis melalui kegiatan peningkatan kesadaran
pertanyaan penting. dan pendidikan tentang risiko bahaya yang dapat dicegah.
Mereka harus didorong untuk berbicara dengan penyedia
Tak dipungkiri memang ada beberapa pasien yang lebih tentang masalah keamanan.
sulit ditangani dari lainnya. Pelajar akan mengamati bahwa
beberapa pasien dan anggota keluarga lebih mudah Strategi dan Kegiatan Pengajaran
untuk berkomunikasi daripada yang lain yang mungkin Topik ini dapat dipialh menjadi bagian-bagian yang
lebih menuntut dan sulit. Ini bisa jadi karena mereka telah akan dimasukkan dalam kurikulum yang ada atau dapat
memiliki pengalaman kesehatan yang buruk sebelumnya diajarkan sebagai kegiatan belajar yang berdisi sendiri. Jika
dan marah. Mereka bisa menjadi frustrasi karena mereka topik diajarkan sebagai sesi terpisah, maka dapat diajarkan
harus menungguuntuk mendapatpengobatan. Mereka dalam berbagai cara seperti yang tercantum di bawah ini
mungkin juga terpengaruh oleh obat-obatan atau alkohol
atau memiliki penyakit mental. Ketika pelajar menemukan Kuliah Interaktif dan didaktik
pasien seperti itu, mereka harus mencoba untuk mengingat Gunakan slide dalam panduan ini untuk menyampaikan
bahaya stereotip atau menghakimi. seluruh topik. Slide Power Point dapat digunakan atau
dikonversi untuk digunakan pada overhead projector.
Hal ini tidak biasa bagi kelompok tertentu terdiskriminasi Mulailah sesi dengan studi kasus dan mintala hpelajar
dalam pelayanan fasilitas medis yang. Ketika kelompok untuk mengidentifikasi beberapa masalah yang disajikan
pasien atau pasien tertentu (misalnya, pengguna narkoba dalam cerita
suntik) distereotip buruk oleh tim kesehatan, sangat
penting bahwa pelajar menyadari bagaimana prasangka Diskusi Kelompok Kecil
mereka sendiri atau preferensi dapat mengganggu Satu pelajar atau lebih dapat diminta untuk memimpin
objektivitas dan pengambilan keputusan medis. Sehingga, diskusi tentang bidang yang tercakup dalam topik. Para
kepedulian diperlukan dalam kasus ini, paling tidak karena pelajar bisa belajar dengan mengikuti judul seperti yang
pendapat dan sikap pribadi dapat mempengaruhi penilaian diuraikan di atas dan menyajikan materi tersebut. Tutor
klinis obyektif, yang dapat mengakibatkan pengobatan yang memfasilitasi sesi ini juga harus paham dengan
yang salah atau misdiagnosis. materi, sehingga informasi tertentu dapat ditambahkan
tentang sistem kesehatan lokal dan lingkungan klinis.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 202


Latihan Simulasi membuat pengaduan. Berpraktik argumen dengan
Skenario yang berbeda dapat dikembangkan mengenai sesama pelajar mengapa mendengarkan suara
kecelakaan medis dan kebutuhan untuk melaporkan dan konsumen bisa menjadi hal yang baik.
menganalisis kesalahan. Bermain peran yang melibatkan • Undang pasien yang telah terlibat dalam proses
diskusi antara pasien dan pelajar dalam situasi yang komplain untuk mendiskusikan tentang pengalaman
berbeda dapat berupa situasi di mana ada konflik informasi, mereka.
situasi di mana pelajar tidak memiliki informasi yang ingin
diketahui pasien atau situasi di mana pasien mengeluh Belajar tentang komunikasi dan kerahasiaan
tentang pelajar. Bermain peran juga dapat didasarkan pada Kondisikan pelajar secara berpasangan atau dalam
pembekalan pelajar yang telah menerima keluhan kelompok kecil, dimana satu pelajar ambil peran sebagai
pasien yang mengalami kecelakaan medis yang serius yang
Kegiatan Belajar Lainnya telah terjadi. Sementara itupelajar lainnya ambil bagian
Ada beberapa metode yang berbeda untuk menghasilkan sebagai dokter yang mengkomunikasikan kesalahan.
diskusi tentang berbagai bidang dalam topik ini. Akan Setelah ini latihan peran dilakukan, bimbinglah para pelajar
sangat berguna jika pasien bisa menyampaikan kepada untuk mengetahui bagaimana perasaan mereka dan apa
pelajar tentang pengalamannya dengan sistem pelayanan yang telah mereka pelajari. Pendekatan lain adalah dengan
kesehatan, terutama yang berkaitan dengan isu-isu spesifik bertanya padapelajartentang contoh dimana pasien
yang diangkat dalam Panduan Kurikulum ini. Kegiatan dan keluarganya terlibat dalam pelayanan kesehatan
belajar lainnya yang berfokus pada isu-isu spesifik yang dan apa yang mereka alami. Sebuah metode pengajaran
dibahas dalam topik ini adalah sebagai berikut. yang efektif dapat melibatkan pasien atau anggota
keluarga yang telah mengalami kecelakaan medis dan
Belajar tentang masalah hukum dan etika yang terkait meminta mereka untuk menyampaikan pengalamannya
dengan pengungkapan berikut kecelakaan medis kepada pelajar. Pasien dapat memberi pelajaran tentang
Sebagian besar contoh dalam Panduan Kurikulum keselamatan pasien dengan sangat baik.
ini berasal dari Australia, Inggris dan Amerika Serikat.
Namun, undang-undang dan harapan budaya mengenai Belajar tentang Pemberdayaan Pasien
pengungkapan dapat berbeda menurut negara. Mintalahpelajar secara berpasangan atau dalam kelompok
• Lihatlah laporan etis asosiasi profesional nasional Anda. kecil untuk mengumpulkan informasi dari pasien tentang
Apa yang dimaksud tentang pengungkapan? aspek pelayanan apa yang membuat mereka membuat
Bandingkan dengan perguruan tinggi, praktisi medis merasa aman dan, sebaliknya aspek apa yang membuat
atau asosiasi medis anda. mereka merasa tidak aman. Atau, pasangkanpelajar untuk
• Cari tahu tentang lembaga representasi konsumen di bisa berbicara dengan pasien tentang cara-cara mereka
negara Anda. untuk bisa berkontribusi pada keselamatan mereka sendiri
• Lihatlah media lokal tentang cerita dari pasien yang (misalnya dengan memeriksa obat). Mintalah pelajar dalam
memperjuangkan hak-hak medis mereka. kelompok untuk menyajikan temuan mereka.
• Undang anggota dari sebuah lembaga yang
menyediakan asuransi tanggung jawab profesional Belajar tentang Kompetensi Budaya
di bidang Anda untuk berbicara tentang kesalahan dan Dalam kelompok-kelompok kecil, mintalahpelajar untuk
strategi untuk mengurangi kesalahan secara umum. mempertimbangkan bagaimana penyedia layanan
kesehatan harus berkomunikasi dengan pasien dari
Belajar tentang prosedur untuk merespon keluhan pasien kelompok budaya yang berbeda. Berikan contoh situasi
(lihat topik 6) T6 di mana pasien memiliki penyakit yang mengancam
jiwa (misalnya kanker). Diskusikan dengan pelajar setiap
• Undang dokter senior yang dihormati untuk berbicara perbedaan budaya yang mungkin mempengaruhi apa yang
tentang bagaimana keluhan ditangani dalam praktik harus diinfromasikan kepada. Ulangi latihan di mana pasien
mereka. mengalami peristiwa kecelakaan medis. Diskusikan dengan
• Gunakan studi kasus di topik ini atau kasus nyata yang pelajar apakah ada perbedaan budaya pada pasien dan
terjadi di bidang Anda, dan mintalah pelajar untuk cara bereaksi terhadap peristiwa semacam itu.
menulis surat permintaan maaf.
• Lihat salah satu riwayat kasus. Hitung kemungkinan Aktivitas untuk Pelajar Magang di Fasilitas Medis
biaya jika pasien mengalami kecelakaan medis dan • Ikuti perjalanan pasien dalam perawatan pelayanan
biaya untuk pemulihan. Misalnya, kehilangan pekerjaan, kesehatan.
pelayanan berkelanjutan atau bahkan kematian. • Ikuti penyedia layanan kesehatan yang mendapat
• Secara informal tanyakan kepada tenaga kesehatan persetujuan pasien untuk melakukan prosedur bedah
apa yang mereka pikirkan tentang pasien yang dan refleksikan praktik dalam kaitannya dengan
kerangka kerja untuk informed consent.

203 Bagian B Topik 8. Melibatkan Pasien dan Keluarga


• Mintalah pelajar untuk mengikuti kegiatan seharian rumah sakit kemudian mengambil tindakan segera untuk
seorang tenaga medis (dokter, perawat, fisioterapis, membantu Frank dan mengatur perpindahan perawatan
terapis gigi, pekerja sosial, apoteker, ahli gizi, juru Frank ke sebuah rumah sakit di mana dia dirawat dan
bahasa) dan memahami beberapa cara bagaimana diperiksa sebelum dikembalikan ke rumah sakit itu lagi.
profesi tertentu terlibat dengan pasien dan keluarga. Perawat tersebut dipuji atas tindakannya karena segera
• Tanyakan kepada pelajar yang berinteraksi dengan mengungkapkan prosedur insulin yang salah. Setelah
asien untuk secara rutin mencari informasi tentang kejadian ini, perawat melakukan pelatihan lebih lanjut
penyakit atau kondisi dari sudut pandang pasien. meminimalkan kemungkinan kesalahan yang sama terjadi
• Tanyakan kepada pelajar yang berinteraksi dengan di masa depan.
pasien untuk secara rutin bertanya: Apa tiga hal yang
paling bermanfaat dan tiga hal yang akan Anda ubah Pembahasan
dalam kaitannya dengan pelayanan yang Anda terima? - Mintalah pelajar untuk membaca kasus ini dan membahas
• Mintalah pelajar untuk membuat pertanyaan dari manfaat dari tindakan yang jujur dari perawat dari
lembaga atau pelayanan kesehatan, apakah ada proses perspektif pasien dan keluarganya, dari fasilitas pelayanan
atau tim untuk menyelidiki dan melaporkan kecelakaan usia, perawat yang terlibat dan manajemen provider medis.
medis. Bila memungkinkan, mintalah pelajar untuk
mencari izin dari atasan yang bersangkutan untuk Sumber: Open disclosure. Case studies. Health Care
mengamati atau ambil bagian dalam kegiatan ini. Complaints Commission, 2003, 1:16–18. Sydney, New South
• Mintalah pelajaruntuk mengetahui apakah layanan Wales, Australia.
medis melakukan pertemuan mortalitas dan morbiditas
atau forum kajian antar rekan medis di mana Pentingnya mendengarkan seorang ibu
kecelakaan medis ditinjau. Kasus ini menggambarkan pentingnya untuk merawat tiap
• Mintalahpelajar untuk berdikusi dengan pelajar lainnya pasien sebagai indibividu dan mendengarkan kekhawatiran
tentang kesalahan mereka telah amati di fasilitas anggota keluarga mereka
pelayanan kesehatan, dan bagaimana menggunakan
pendekatan tidak menyalahkan individu. Rachel, seorang ibu tunggal, melahirkan anak pertamanya.
• Mintalah pelajar untuk menanyakan tentang protokol Ia melahirkan seeorang bayi yang sehat pada 37 minggu
utama yang digunakan oleh staf dalam kehamilan dengan berat 2700 gram. Rachel menjalani
tempatpelayanan medis di mana mereka bekerja. kelahiran normal dan bayi dalam kondisi stabil satu jam
Mintalah pelajar bertanya bagaimana pedoman ditulis setelah melahirkan. Dia diberitahu oleh perawat bahwa
dan bagaimana anggota staf tahu tentang hal itu, semuanya baik-baik saja.
serta bagaimana menggunakannya dan tahu kapan
harus menyimpangi pedoman. Proses menyusui dilakukan enam jam setelah melahirkan.
• Mintalah pelajar untuk menulis esai reflektif tentang Perawat secara lisan memberitahu kepada dokter tentang
dampak kecelakaan medis pada pasien. beberapa masalah pada payudara Rachel dan bayi tampak
terlalu mengantuk. Aturan rumah sakit menentukan bahwa
Memperhatikan kekhawatiran pasien dan pengasuh ibu yang melahirkan dapat segera dikeluarkan dari rumah
mereka, bahkan ketika tidak sepenuhnya diungkapkan sakit 36 jam setelah lahir, sehingga saat itu Rachel siap
secara verbal, adalah keterampilan kunci yang perlu untuk pulang ke rumah.
dikuasai. Pasien dan anggota keluarga dapat kadang-
kadang dapat tidak dilibatkan dalam perawatan karena Rachel diberitahu oleh Dokter A yang semuanya baik-baik
terlalu cemas menghadapai prosedur medis. Namun, kita saja dan bahwa bayi kulit bayi tampak kekuninganyang
tidak boleh mengabaikan atau gagal untuk memberikan akan hilang dalam beberapa hari karena tidak ada
pertimbangan penuh pada kekhawatiran yang muncul ketidakcocokan antara jenis darah bayi dan ibu. Dokter
dan kita harus selalu memperhatikan keprihatinan mereka mengatakan kepada Rachael bahwa menyusui bayi harus
secara serius. Kita seharusnya tidak membuat pasien atau segera dilakukan beberapa hari ke depan pada bayinya.
keluarga mereka merasa bahwa keprihatinan mereka tidak
pantas diekspresikan. Dokter lain (B) menyuruhnya untuk kembali ke rumah
sakit dalam seminggu. Saat tinggal di rumah, Rachel
Studi Kasus mengalami kesulitan menyusui terus menerus dan gejala
Pengakuan Kesalahan Pengobatan penyakit kuning bayi menjadi lebih parah. Rachel takut dan
Kasus ini menggambarkan respon kesalahan medis dalam membawa bayi ke ruang gawat darurat saat bayi berusia
fasilitas pelaynana kesehatan untuk orang tua. 72 jam. Dokter di ruang gawat darurat tidak memeriksa
(lihat Topik 6). T6 berat badan bayi, tetapi meminta uji kadar serum bilirubin
pada bayi. Hasilnya adalah 13,5 mg / dl (231 Ìmol / l).
Frank adalah pasien yang dirawat dalam provider Dokter mengatakan bahwa kadar ini cukup tinggi untuk
kesehatan untuk orang tua. Suatu malam, seorang perawat bayi yang berusia tiga hari , tapi tidak perlu khawatir. Dia
keliru memberi insulin kepada Frank, meskipun Frank tidak menyarankan Rachel untuk kembali dalam seminggu dan
menderita diabetes. Perawat segera mengakui kesalahan berkata, tertawa: "Bayi Anda baik-baik saja, jangan khawatir.
tersebut dan mengungkapkannya kepada staf lain, dan Saya tahu apa yang saya katakan, saya dokter ".
kemdian memberitahu Frank dan keluarganya. Manajemen

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 204


Selama beberapa hari ke depan, bayi disusui setiap sebagai tenaga medis bersama dengan saya.
setengah jam dan payudara Rachel tampak kosong. Teman Kami tiba di kantor informasi yang penuh sesak dengan
Rachel, yang tidak memiliki anak, mengatakan, "Jika dokter banyak orang-orang berteriak, beberapa dari mereka
mengatakan semuanya baik-baik saja, segala sesuatu harus marah. Hanya ada satu orang yang memberikan
baik-baik saja. Jangan khawatir ". informasi. Lucy, pelajar, mengatakan, "Saya pikir kita
tidak akan mendapatkan tempat jika kita mencoba untuk
Ketika bayi berumur 10 hari, Rachel membawanya ke mendapatkan informasi di sini". Saya menyarankan agar
rumah sakit lagi, karena dia telah diperintahkan oleh kita mengikuti tanda-tanda yang saya lihat di pintu masuk
Dokter B. Pada titik ini, berat badannya menurun 20% dan utama.
uji bilirubin-nya menunjukkan kadar 35 mg / dl. Selama
pemeriksaan klinis, bayi menunjukkan tanda-tanda yang Setelah berjalan melalui kerumunan, kami tiba di
jelas mengidap bilirubin encephalopathy. pintu masuk utama. Kami akhirnya tiba di departemen
gastrointestinal. Lucy mengatakan, "Oh, Ya, ini adalah
Dewan penasehat rumah sakit mencoba untuk memahami tempatnya, tanyalah perawat di sana saya harus pergi ke
bagaimana situasi yang berkembang ini dapat dicegah. kelas saya, semoga beruntung.".

Pertanyaan Perawat mengatakan kepada saya bahwa saya seharusnya


- Mintalah pelajar untuk menganalisis kasus ini. Apa yang tidak datang langsung ke departemen gastrointestinal. Dia
terjadi dan pada titik apa? Apa yang bisa dilakukan bilang saya harus menuju ke unit gawat darurat, di mana
untuk mencegah hal ini dan kapan? mereka akan memutuskan tentang kondisi saya. Jadi, saya
harus kembali ke ruang gawat darurat. Ketika saya tiba,
Sumber: WHO Patient Safety Curriculum Guide for Medical banyak orang sedang menunggu. Mereka bilang saya harus
Schools working group. Case supplied by Professor menunggu. "Anda harus datang lebih awal," kata perawat.
Jorge Martinez, Project Leader and Functional Analyst, (Aku datang lebih awal !!)
Universidad Del Salvador, Buenos Aires, Argentina.
Seorang praktisi umum akhirnya memeriksa saya dan
Surat dari Pasien melakukan prosedur sinar-X dan tes laboratorium. Tidak
Surat ini menyajikan perspektif pasien tentang pengalaman ada yang mengatakan apa-apa dan tidak ada penjelasan
perawatan di rumah sakit yang diberikan kepada saya. Pada saat itu, saya lebih takut
daripada ketika saya terbangun dengan rasa sakit.
Nama saya Alice, saya berusia 25 tahun. Saya mengalami
sakit perut selama enam hari dan saya benar-benar takut Saya berada di rumah sakit sepanjang hari, pergi dari satu
karena tahun kakak saya mengalami gejala yang sama dan tempat ke tempat lain. Pada akhir hari, seorang dokter
sekarang menderita kanker usus dan menjalani pelayanan datang dan mengatakan kepada saya, dalam beberapa
yang sangat agresif. kata, bahwa saya baik-baik saja dan bahwa saya tidak perlu
khawatir, dan kemudian saya mulai "bernapas" lagi.
Saya memutuskan untuk pergi sendiri ke rumah sakit agar
tidak menakut-nakuti seluruh keluarga. Saya tiba di rumah Saya ingin mengatakan kepada pihak berwenang rumah
sakit pagi. Saya tidak tahu persis apa yang harus dilakukan sakit bahwa mereka harus menyadari bahwa setiap orang
atau harus menemui siapa; itu adalah pertama kalinya yang datang ke rumah sakit, bahkan jika mereka tidak
saya di rumah sakit. Semua orang tampak seperti mereka memiliki penyakit yang penting, perasaan stres dan sering
terburu-buru dan mereka tampak sangat tidak ramah. tidak enak badan kerap kami alami. Kami membutuhkan
Beberapa dari mereka tampak seperti ketakutan seperti orang-orang yang ramah mengurus kami, yang mencoba
saya. untuk memahami cerita kita dan mengapa kita merasa
khawatir. Kami perlu komunikasi yang jelas antara pekerja
Saya menarik napas dalam-dalam dan meminta seorang medis dan pasien.Kami membutuhkan informasi yang
wanita muda, yang melihat saya dan tersenyum, jelas tentang bagaimana kita harus menggunakan fasilitas
dan bertanya apakah dia tahu di mana departemen rumah sakit. Saya memahami bahwa Anda tidak dapat
gastrointestinal terletak. Dia tertawa kecil dan berkata, menyembuhkan orang semuanya, Anda bukan dewa-tapi
"Saya seorang pelajar dan saya juga tersesat. Mari kita saya yakin bahwa Anda bisa ramah kepada pasien. Dokter
mencoba untuk menemukannya bersama-sama. Saya harus dan perawat memiliki kekuatan yang luar biasa dalam hal
pergi ke tempat yang sama. Dai berkata"Mengapa kita tidak itu, dengan kata-kata mereka, gerakan dan pemahaman
pergi ke kantor informasi? ". terhadap situasi pasien, mereka dapat membuat pasien
merasa aman dan lega. Jangan lupa kekuatan ini yang
Saya pikir itu adalah ide yang baik dan, tiba-tiba saya mulai sangat berguna bagi manusia yang masuk rumah sakit
merasa saya dilindungi. Seseorang yang saya dianggap Anda.

205 Bagian B Topik 8. Melibatkan Pasien dan Keluarga


Dengan segala hormat saya, Melahirkan di rumah
Kasus ini menggambarkan pelibatan anggota keluarga yang
Alice penting dalam keputusan medis

Diskusi Marie seang hamil anak keduanya. Anak pertamanya


- Mintalah pelajar untuk mendiskusikan bagaimana lahir di rumah sakit setempat tanpa komplikasi. Selama
mereka dapat mengatasi kecemasan pasien. kehamilan ini, pelayanan antenatal telah dilakukan oleh
bidan. Semua check-up menunjukkan kehamilan yang
Sumber: WHO Patient Safety Curriculum Guide for Medical sehat dan, pada usia kehamilan 36 minggu, Marie dan
Schools working group. Case supplied by Professor bidan membahas rencana melahirkan.
Jorge Martinez, Project Leaderand Functional Analyst,
Universidad Del Salvador, Buenos Aires, Argentina. Marie mengatakan dia ingin melahirkan di rumah, tetapi
suaminya merasa sedikit tidak pasti tentang hal itu. Bidan
Tantangan Bahasa menjelaskan bahwa melahirkan di rumah adalah pilihan
Studi kasus ini melibatkan hambatan bahasa di kantor karena semuanya baik-baik saja dengan kehamilan dan
dokter gigi. Dalam contoh ini, komunikasi yang buruk antara Marie telah mengalami kelahiran rumit pada pertama
dokter dan pasien (karena hambatan bahasa) menyebabkan kalinya. Ketika Marie mencapai usia 39 minggu kehamilan,
tekanan emosional pada pasien kontraksinya mulai dan dia memanggil bidan untuk
mengunjunginya di rumah. Kelahiran berkembang dengan
Seorang pria berusia 18 tahun pergi dengan ibunya cepat dan dalam waktu dua jam Marie mulai kelelahan.
ke dokter gigi untuk merawat rongga gigi. Dokter gigi Ketika Marie mulai mendorong, bidan mendengar detak
mendiagnosis molar pertama di sebelah kanan bawah jantung bayi turun. Dia pindah ke sisi kiri Marie dan
membusuk setelah melakukan sinar-X, dokter mengatakan memintanya untuk tidak mendorong. Dalam waktu lima
pasien membutuhkan pelayanan saluran akar. menit, denyut jantung membaik dan kepala bayi ada di
posisi yang sesuai. Satu menit kemudian, seorang bayi
Dokter gigi dimulai prosedur rongga akses untuk perempuan yang sehat lahir. Ibu dan bayi yang dalam
menemukan lokasi yang tepat dari kanal. Ternyata, kondisi yang dengan baik di jam pertama setelah lahir.
pasien tidak memiliki rongga gigi biasa. Begitu dokter
gigi mencapai jaringan pulpa yang sangat sensitif, pasien Keesokan harinya, bidan mengunjungi Marie dan suaminya
tersentak kesakitan. Pasien kemudian mulai menuduh di rumah. Mereka berbicara tentang kelahiran. Suami Marie
dokter gigi memperlakukan dia dengan buruk.Pasien mengatakan ia memuji bidan yang sangat berpengalaman,
menolak pelayanan lebih lanjut dan meninggalkan tapi ia masih terguncang dengan apa yang telah terjadi
operasi gigi untuk mendaftarkan keluhan resmi dengan dengan detak jantung bayi. Suaminya tidak ingin lagi Marie
administrasi fasilitas dokter gigi. Saat itu ditemukan bahwa melahirkan di rumah.
pasien tidak berbicara bahasa Inggris selain dari beberapa
kata-kata seperti "OK" dan "terima kasih". Pertanyaan
- Bagaimana Bidan bisa memastikan bahwa Marie
Pasien dan ibunya terus mengeluh bahwa dokter gigi tidak terinformasi dengan baik tentang proses melahirkan di
efektif berkomunikasi dengan dia, serta tidak menjelaskan rumah?
prosedur dengan jelas. - Bagaimana keluarga bisa (dalam contoh ini suami)
terlibat dalam pilihan dan keputusan?
Pertanyaan - Apa yang akan menjadi cara yang baik untuk bidan
- Faktor-faktor apa ada sehingga dokter gigi tidak untuk mengatasi masalah kekhawatiran suami?
menentukan apakah pasien mengerti bahasa
Inggris? Sumber: Case supplied by Marianne Nieuwenhuijze, RM
- Faktor-faktor apa mencegah pasien dan ibunya MPH, Head, Research Department, Midwifery Science,
mengungkapkan ketidakpahamannya sebelum Faculty of Midwifery Education and Studies, Zuyd
pengobatan dimulai? University, Maastricht, Belanda.

Sumber: This case study was provided by Shan Ellahi,


Patient Safety Consultant, Ealing and Harrow Community
Services, National Health Service, London, UK.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 206


Sumber Materi Menilai Pengetahuan Topik
Farrell C, Towle A, Godolphin W. Where’s thepatients’ voice in Rincian penilaian keselamatan pasienada dalam Panduan
health professional education? Pengajar (Bagian A). Namun, berbagai metode penilaian
Vancouver, Division of Healthcare Communication, yang sesuai untuk Topik ini diantaranya esai, pertanyaan
University of British Columbia, 2006 pilihan ganda, pertanyaan pendek, diskusi berbasis
(http://www.chd.ubc.ca/dhcc/sites/default/files/ kasus dan self assesment. Pelajar dapat didorong untuk
documents/PtsVoiceReportbook.pdf; diakses pada 21 mengembangkan pendekatan portofolio pasien untuk
Februari 2011). belajar keselamatan. Manfaat dari pendekatan portofolio
adalah bahwa pada akhir pelatihan pelajarakan memiliki
Workshop Keselamatan Pasien koleksi dari semua kegiatan keselamatan pasien. Pelajar
Building the future for patient safety: developing consumer akan dapat menggunakan ini untuk membantu aplikasi
champions–a workshop and resource guide. Chicago, IL, pekerjaan dan karir masa depan mereka.
Consumers Advancing Patient Safety. Funded by the
Agency for Healthcare Research and Quality Penilaian pengetahuan tentang keterlibatan pasien dan
(http://patientsafety.org/page/102503/; diakses pada 21 pengungkapan terbuka dapat mencakup penggunaan:
Februry 2011). • portofolio;
• Diskusi berbasis kasus;
Perawatan Berpusat pada Pasien • stasiun OSCE;
Agency for Healthcare Research and Quality. Expanding • pengamatan tertulis tentang sistem kesehatan (secara
patient-centred care to empower patients and assist umum) dan potensi kesalahan;
providers. Research in Action. 2002, issue 5, • pernyataan reflektif tentang peran pasien di rumah sakit
(http://www.ahrq.gov/qual/ptcareria.pdf; diakses pada 21 atau klinik, konsekuensi dari paternalisme, peran dokter
Februari 2011). senior dalam proses pengungkapan terbuka, dan / atau
peran pasien sebagai guru.
Leape et al. Transforming healthcare: a safety imperative.
Qualtiy & Safety in Health Care, 2009, 18:424–428. Penilaian dapat berupa formatif atau sumatif; peringkat
dapat berkisar dari memuaskan / tidak memuaskan untuk
Kesalahan Medis memberikan tanda. (Lihat form di Bagian B, Lampiran 2).
Talking about harmful medical errors with patients.
Seattle, University of Washington School of Medicine Akan menjadi penting untuk menyertakan perwakilan
(http://www.ihi.org/IHI/Topik/PatientCenteredCare/ pasien dalam tim penilai.
PatientCenteredCareGeneral/Tools/TalkingaboutH
armfulMedicalErrorswithPatients.htm; diakses pada 21 Mengevaluasi Pengajaran topik
Februari 2011). Evaluasi ini penting dalam meninjau bagaimana sesi
pengajaran berlangsung dan bagaimana perbaikan dapat
Pengungkapan Terbuka dilakukan. Lihat Panduan Pengajar (Bagian A) untuk
Open disclosure education and organisational support ringkasan prinsip evaluasi yang penting.
package. Open Disclosure Project 2002–2003,Australian
Council for Safety and Quality in Health care Referensi
(http://www.safetyandquality.gov.au/internet/safety/ 1. Patients for patient safety: statement of case.Jenewa,
publishing.nsf/Content/F5F0F61AB647786CCA25775B0 World Health Organization, World Alliance for Patient
021F555/$File/OD-LiteratureReview.pdf;diakses pada 21 Safety (http://www.who.int/patientsafety/patients_for
Februari 2011). patient/statement/en/index.html; diakses pada 21
Februari 2011).
Open Disclosure. Australian Commission for Safetyand 2. Kerridge I, Lowe M, McPhee J. Ethics and lawfor the
Quality, 2 Desember 2010 health professions, 2nd ed. Annandale,NSW, Federation
(http://www.health.gov.au/internet/safety/publishing. Press, 2005:216–235.
nsf/Content/PriorityProgram-02; diakses pada 21 Februari 3. Emmanuel L et al, eds. The patient safetyeducation
2011). project (PSEP) core curriculum. Rockville,MD, Agency for
Healthcare Research and Quality, 2008.
Open disclosure guidelines. Sydney, New South Wales, 4. Australian Council for Safety and Quality in Health
Australia, Department of Health, May 2007 Care. National patient safety educationframework.
(http://www.health.nsw.gov.au/policies/gl/2007/pdf/ Commonwealth of Australia, 2007.
GL2007_007.pdf; diakses pada 21 Februari 2011).

207 Bagian B Topik 8. Melibatkan Pasien dan Keluarga


4. Australian Council for Safety and Quality in Health Slide untuk Topik 8: Terlibat dengan Pasien dan
Care. National patient safety educationframework Penjaganya
Commonwealth of Australia, 2007. Kuliah didaktik tidak biasanya bukan cara terbaik untuk
5. Genao I et al. Building the case for cultural competence. mengajarkan pelajar tentang keselamatan pasien. Jika
The American Journal of MedicalSciences, 2003, 326:136 Kuliah digunakan sebagai metode, maka lebih baik
140. merencanakan interaksi pelajar dan diskusi selama
6. Gallagher TH et al. Patients’ and physicians’ attitudes Kuliah. Menggunakan studi kasus adalah salah satu cara
regarding the disclosure of medical errors. Journal of the untuk menghasilkan diskusi kelompok. Cara lain adalah
American Medical Association, 2003, 289:1001–1007. dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
7. Gallagher TH, Lucas MH. Should we disclose harmful pelajar tentang berbagai aspek pelayanan kesehatan
medical errors to patients? If so, how? Journal of Clinical yang memberi solusi masalah yang terkandung dalam
Outcomes Management, 2005,12:253–259. topik ini, seperti budaya menyalahkan, sifat kesalahan dan
8. Davis RE et al. Patient involvement in patient bagaimana kesalahan dikelola di industri lain.
safety: what factors influence patient participation and
engagement? Health Expectations, 2007, 10:259–267. Slide untuk Topik 8 dirancang untuk membantu instruktur
9. Vincent CA, Coulter A. Patient safety: what about the menyampaikan isi Topik ini. Slide dapat disesuaikan untuk
patient? Quality & Safety in Health Care, 2002, 11:76–80. lingkungan dan budaya lokal. Instruktur tidak harus
10. Open disclosure health care professionals’ handbook: menggunakan semua slide dan yang terbaik adalah untuk
a handbook for health care professionals to assist menyesuaikan slide ke bidang-bidang yang tercakup dalam
with the implementation of the open disclosure standard sesi pengajaran.
Australian Commission on Safety and Quality in Health
Care, Commonwealth of Australia, 2003
(www.health.gov.au/internet/safety/.../hlthcareprofhbk
pdf; diakses pada 21 Februari 2011).
11. Vincent CA, Young M, Phillips A. Why do people
sue doctors? Lancet, 1994, 343:1609–1613.
12. Open disclosure guidelines. Sydney, New
SouthWales, Australia, Department of Health, May 2007
(http://www.health.nsw.gov.au/policies/gl/2007/pdf
GL2007_007.pdf; diakses pada 21 Februari 2011).
13. Harvard Hospitals. When things go
wrong,responding to Kejadian yang Tidak Diinginkan
(KTD) medis, a consensus statement of the Harvard
Hospitals. Cambridge, MA, HarvardUniversity, 2006.
14. Developed by Robert Buckman, MD, Associate
Professor of Medical Oncology, University of Toronto,
Toronto, Canada. Modified from: Sandrick K. Codified
principles enhance physician/patient communication.
Bulletin of theAmerican College of Surgeons, 1998,
83:13–17.
15. Bower P et al. The clinical and cost-effectiveness of
self-help treatments for anxiety and depressive
disorders in primary care: a systematic review. British
Journal of General Practice, 2001, 51:838–845.
16. Morrison A. Effectiveness of printed patient educational
materials in chronic illness: a systematic review of
controlled trials. Journal ofManaged Pharmaceutical
Care, 2001, 1:51–62
17. Montgomery P et al. Media-based behavioural
treatments for behavioural problems in children.
Cochrane Database Systematic Review, 2006,1:CD002206.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 208


Pengantar Topik 9 -11
Menempatkan pengetahuan ke
dalam praktik: pengendalian
infeksi, prosedur invasive dan
keamanan obat
Tiga topik berikut sebaiknya diajarkan ketika pelajar briefing sebelum prosedur, memberi umpan balik dan
memulai pelatihan di lingkungan praktik medis, seperti serah terima pasien secara tepat waktu dan sebagainya.
rumah sakit, klinik atau masyarakat .
Ketikapelajar melihat relevansi teknik tersebut,
Banyak pengetahuan baru bagi pelajar yang terkandung mereka akan cenderung untuk menggunakannya. Tiga
dalam Panduan Kurikulum ini. Namun, kecuali mereka topik berikut sangat bergantung pada pelaksanaan
menerapkan pengetahuan baru dalam praktik, sedikit pedomanyang tepat dan relevan. Karena pelajar belajar
perubahan bisa dilakukanterkait kualitas pelayanan unutk memahami pedoman dan mengapa peran penting
kesehatan yang diberikan oleh pelajar dan tenaga untuk pelayanan kesehatan, mereka akan memahami
medisterhadap pasien. Pelajar perlu berpraktik teknik bagaimana hasil positif terhadap pasien bergantung
kerja yang dijelaskan dalam Panduan Kurikulum ini. pada semua anggota tim kesehatan untuk melakukan
Tiga topic berikut tentang pengendalian infeksi, perawatan kesehatan dengan standar yang sama.
prosedur invasif dan kemanan obat telah dikembangkan Pedoman ini dirancang untuk membantu pengelolaan
dari perspektif keselamatan pasien dan pedoman pasien menggunakan bukti terbaik yang tersedia. Praktik
yang berbasis bukti terbaru. Topik dirancang untuk menggunakan bukti medis terbaik yang tersedia akan
memaksimalkan kemampuan pelajar untuk menerapkan mengurangi variasi dalam praktik dan mengurangi risiko
konsep keselamatan dan prinsip-prinsip saat bekerja di untuk pasien. Ada banyak bukti yang menunjukkan
masyarakat, rumah sakit, klinik atau situasipelayanan bahwa penggunaan pedoman klinis yang tepat dapat
kesehatan lainnya. Sebelum belajarTopik ini, akan sangat meminimalkan kesalahan medis dan Kejadian yang Tidak
membantu bagi pelajar untuk mendapatkan paparan Diinginkan (KTD)[1, 2].
konsep yang disajikan di awal Topik, khususnya Topik
tentang kerja tim, mempertimbangkan kesalahan medis Referensi
dalam perspektif sistem. 1. Clinical evidence [web site]. London, BritishMedical
Journal Publishing Group Ltd, 2008
Topik 4: Menjadi anggota tim yang efektif adalah (http://www.clinicalevidence.bmj.com; diakses pada
pembelajaran penting yang harus dipahami sebelumnya 26 November 2008).
untuk masing-masing Topik berikutnya. Tanggapan yang 2. Institute of Medicine. Crossing the quality chasm:a new
tepat untuk masalah yang disajikan di setiap Topik ini health system for the 21st century. Washington,DC,
tergantung pada setiap anggota tim kesehatan (termasuk National Academies Press, 2001
pelajar) untuk mengetahui relevansi dan pentingnya
komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis
maupun lisan dengan orang lain, termasuk pasien dan
keluarga mereka. Pelajar harus familiar dengan teknik
seperti memeriksa, membuat daftar periksa, melakukan

209 Bagian B Pengantar Topik 9-11


Topik 9
Pencegahan dan Pengendalian
infeksi
Topik ini mengakui karya WHO Global Patient Pengantar– Pengendalian Infeksi 1
Safety Challenge: Clean Care is Safer Care,Geneva, Penting untuk Keselamatan Pasien
Switzerland. Penyakit infeksi sifatnya dinamis dan tetap
muncul kembali dari waktu ke waktu. Sekarang,
karena munculnya penyakit serius seperti human
Hepatitis C: Menggunakan Kembali Jarum immunodeficiency virus (HIV) dan hepatitis B, C
yang Sudah Terpakai dan D, sehingga fokus pengendalian infeksi telah
Kasus ini menunjukkan bagaimana mudahnya secara berubah. Di masa lalu, pengendalian infeksi utamanya
tidak sengaja menggunakan kembali jarum yang sudah difokuskan untuk melindungi pasien, terutama
dipakai selama operasi, tapi sekarang juga penting untuk
melindungi penyedia layanan kesehatan dan orang
Sam, seorang pria berusia 42 tahun, dirawat karena lain dalam masyarakat. Penyebaran infeksi di fasilitas
penyakit endoskopi di klinik lokal. Sebelum prosedur, pelayanan kesehatan mempengaruhi ratusan juta
dia disuntik dengan obat penenang. Namun, setelah orang di seluruh dunia. Infeksi ini meningkatkan
beberapa menit, perawat menyadari bahwa Sam penderitaan pasien dan dapat memperpanjang
tampak tidak nyaman dan perlu sedasi tambahan. lama tinggal di rumah sakit. Banyak pasien yang
Dia menggunakan jarum suntik yang sama, terinfeksi menderita cacat tetap dan sebagian besar
mencelupkannya ke dalam botol obat penenang yang mati. Peningkatan jumlah infeksi disebabkan oleh
terbuka dan kembali menyuntikkan jarum tersebut. resisten mikroba terhadap pengobatan konvensional.
Prosedur terus dilakukan seperti biasa. Beberapa Infeksi terkait pelayanan kesehatan (Health Care
bulan kemudian, Sam, menderita pembengkakan Associated Infection – selanjutnya disebut HCAI juga
hati, sakit perut, kelelahan dan penyakit kuning, dan meningkatkan biaya untuk pasien dan rumah sakit.
dia didiagnosis dengan hepatitis C. Tinggal di rumah sakit lebih lama dan kebutuhan
perawatan medis yang lebih meningkat bisa menekan
Pusat Pengendaliandan Pencegahan Penyakit (CDC) sistem kesehatan. Tren yang mengkhawatirkan ini
dihubungi karena 84 kasus penyakit hati lainnya telah menyebabkan penyedia layanan kesehatan,
terjadi terkait pada klinik yang sama. Lembaga manajer layanan kesehatan, lembaga dan pemerintah
tersebut percaya bahwa botol obat penenang telah untuk meningkatkan perhatian terhadap upaya
terkontaminasi arus balik ke jarum suntik dan bahwa mencegah infeksi.
virus telah diteruskan dari botol yang terkontaminasi.
Beberapa pekerja medis berkomentar bahwa WHO [1] mendefinisikan infeksi terkait pelayanan
menggunakan kembali jarum suntik pada pasien yang kesehatan (juga disebut infeksi rumah sakit) sebagai
sama (dan dengan demikian mencelupkan jarum infeksi pada pasien yang diperoleh di rumah sakit saat
suntik bekas ke dalam botol umum) adalah praktik dirawat yang mana infeksi sebelumnya tidak muncul
umum. atau terinkubasi pada saat masuk rumah sakit. Infeksi
jenis ini tidak hanya muncul saat pasien masuk
Sumber: Sonner S. CDC: syringe reuse linked rumah sakit, tetapi muncul juga saat pasien keluar
tohepatitis C outbreak. Reno, NV, The AssociatedPress, rumah sakit, serta infeksi yang muncul dari staf dan
16 May 2008. fasilitas pelayanan kesehatan.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 210


Beberapa statistik WHO tentang peristiwa HCAI Kata Kunci
seluruh dunia disajikan dalam kotak di bawah. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi,
Semua orang, tenaga medis, pasien dan anggota kebersihan tangan, transmisi, infeksi silang,
infeksiterkait pelayanan kesehatan / Health Care
masyarakat lainnya, memiliki tanggung jawab untuk
Associated Infection, resistensiantimikroba(Anti
mengurangi peluang kontaminasi infeksi dari tangan
Microba Resistent), organismeresisten, infeksi
dan peralatan. Selain itu, pelajar-pelayanan kesehatan MRSA(Methicillin-Resistent Staphylococcus Aureus),
medis dan lainnya perlu tahu metode sterilisasi teknikaseptik, tindakan pencegahanstandar.
peralatan dan teknologi yang memungkinkan mereka
2
untuk menggunakan instrumen yang aman untuk Tujuan Pembelajaran
digunakan pada pasien. Pencegahan infeksi harus Menunjukkan pengaruh buruk pencegahan dan
selalu menjadi prioritas semua pekerja medis dan control infeksi yang tidak memadai dalam pelayanan
kesehatan untuk menunjukkan bagaimana pelajar
menjadi kunci dari program keselamatan pasien.
sebagai anggota tim tim pelayanan kesehatan dapat
Topik ini membahas tentang infeksi silang yang
membantu meminimalkan risiko kontaminasi dan
terjadi dan mengidentifikasi kegiatan dan perilaku infeksi untuk meningkatkan keselamatan pasien.
yang dapat mengurangi infeksi HCAI jika rutin
dilakukan oleh semua orang. Hasil Pembelajaran : Pengetahuan dan
Kinerja
Pencegahan dan pengendalian infeksi adalah aplikasi
Box B.9.1. mikrobiologi dalam praktik klinis dan keberhasilannya
bergantung pada pengetahuan teoritis mikrobiologi
Health care-associated infection: Scala dan
yang mendasari praktik klinis secara aman dan
Biaya peresepan obat antimikroba.
3
Syarat Pengetahuan
Pelajar perlu tahu:
a. Di negara maju, HCAI terjadi sebesar 5-15%
• luasnya masalah;
ada pasien rawat inap dan dapat mempengaruhi \
• penyebab utama da njenis HCAI;
9-37% dari mereka mengaku infeksi terjadi pada
• cara penularan infeksidi fasilitas pelayanan
unit perawatan intensif (ICU) [3]. kesehatan;
b. Sekitar 5 juta HCAI diperkirakan terjadi di rumah • prinsip-prinsip utama dan metode
sakit perawatan di Eropa setiap tahunnya, untuk pencegahan dan pengendalian HCAI
sehingga menyebabkan masa tinggal di rumah
4 5
sakit 25 juta hari lebih lama [3]. Syarat Kinerja
c. Di Inggris, lebih dari 100 000 kasus HCAI Pelajar perlu:
menyebabkan lebih dari 5000 kematian berkaitan • menerapkan standar kewaspadaan;
dengan dengan infeksi setiap Tahun [3]. • memastikan kepatuhan terhadap langkah
d. Diperkirakan tingkat kejadianHCAI di Amerika langkah pencegahan dan pengendalian infeksi
yang diperlukan;
Serikat adalah 4,5% pada tahun 2002; sekitar
• menerapkan prinsip-prinsip asepsis;
100.000 kematian dikaitkan dengan HCAI[3].
• Terimunisasi hepatitis B;
e. Angka infeksi tidak samauntuk negara-negara
• menggunakan dan membuang pakaian pelindung
berkembang. Ada peningkatan risiko HCAI di dan peralatan secara tepat;
negara-negara berkembang. Data dikumpulkan • tahu apa yang harus dilakukan jika terkena darah
dari sejumlah penelitian di rumah sakit atau cairan tubuh lainnya;
menunjukkan prevalensiHCAI menjadi 15,5% dan • menggunakan dan membuang benda tajam
sebesat 47,9 per 1.000 pasien per hari di ICU[4]. secara benar;
f. Risiko infeksi bedah (Surgical Site Infection - SSI) • bertindak sebagai panutan bagi staf pelayanan
di negara-negara berkembang secara signifikan kesehatan lainnya;
lebih tinggi daripada yang terjadi di negara maju. • mendidik anggota masyarakat bagaimana mereka
g. Risiko kumulatif SSI adalah 5,6 per 100 prosedur dapat membantu mencegah infeksi;
• mendorong orang lain untuk menggunakan
bedah, yang merupakan infeksi utama yang
tindakan pencegahan standar untuk mencegah
terjadi di rumah sakit [4].
dan mengontrol HCAI;
h. Data dari Eropa menunjukkan bahwa HCAI
• memahami beban sosial, ekonomi dan emosional
menimbulkan beban ekonomi 13-24 miliar Euro potensi HCAI pada pasien, dan bertindak secara
per tahun [3] sesuai;
i. Biaya ekonomi tahunan HCAI di Amerika Serikat • dapat mendiskusikan HCAI dengan pasien dan
pada tahun 2004 adalah sekitar US $ 6500000000 keluarga dengan mempertimbangkan
[3].’ sensitivitas dan kejelasan.

211 Bagian B Topik 9. Pencegahan dan Pengendalian infeksi


Keluasan Masalah dan Kepentingannya tidak bisa dibedakan dan biasanya ditemukan dalam
perawatan medis akut. Mikroba jenis ini dapat muncul atau
Keadaan Mendesak 6 ditransmisikan saat pasien dirawat di layanan kesehatan.
Seperti dijelaskan sebelumnya, HCAI adalah ancaman Hubungan antara kebersihan tangan dan penyebaran
besar bagi keselamatan pasien di seluruh dunia, dampak penyakit telah dibangun sekitar 200 Tahun yang lalu.
terhadap keluarga, masyarakat dan sistem kesehatan. Beberapa bukti menunjukkan bahwa kebersihan tangan
Biaya akibat HCAI tetap tinggi meskipun ada peningkatan merupakan metode yang sederhana dan efektif yang dapat
kesadaran dan tindakan untuk mengurangi infeksi ini. berkontribusi untuk mengurangiHCAI.
Infeksi ini paling sering disebabkan oleh berbagai jenis
bakteri, termasuk yang menyebabkan tuberculosis,jamur Beban Ekonomi
dan virus (misalnya HIV, hepatitis B). Peningkatan terjadinya Biaya yang berkaitan dengan merawat dan mengobati
HCAI diamati di negara berkembang dan maju selama pasien yang menderita HCAI cukup signifikan dan
masa 20 Tahun dan telah memunculkan tantangan baru membebani secara substansial anggaran pelayanan
untuk pelayanan kesehatan modern. Saat ini, antibiotik kesehatan di semua negara, serta menambah beban
sering tidak efektif dan lebih dari 70% dari bakteri dalam ekonomi yang ditanggung oleh pasien dan keluarga.
HCAI resisten terhadap obat yang biasa digunakan untuk Dampak ekonomi per tahun akibat HCAI di Amerika
mengobati infeksi tersebut. Sejumlah organisme AMR yang Serikat adalah sekitar US $ 6,5miliar pada tahun 2004 [5].
ditemukan dalam pengaturan rumah sakit, seperti MRSA Biaya yang terkait dengan infeksi-kateter terkait aliran
dan Enterecoccus yang resisten Vancomisin (VRE), sangat darah(CR-BSI), infeksi situs bedah danventilator pneumonia
sulit untuk diobati. diperkirakan mencapai nagka di atasUS$ 5.500per episode.

Ini berarti bahwa sekelompok besar pasien yang terinfeksi CR-BSI yang disebabkan olehM RSA dapat mencapai US
tinggal di rumah sakit lebih lama dan dirawat lebih lama $ 38000 per episode [6]. Studi juga menunjukkan bahwa
dengan obat-obatan yang kurang efektif, lebih beracun untuk setiap 1 Poundsterling UK yang dihabiskan untuk
atau lebih mahal. Beberapa pasien yang terinfeksi tidak antiseptik berbasis alkohol, UK9-20 dapat disimpan untuk
sembuh, serta lainnya mengalami komplikasi jangka pengeluaran teikoplanin[7]. Biaya ini dapat mewakili
panjang karena pilihan perawatan yang salah atau persentase yang signifikan dari jumlah anggaran kesehatan
keterlambatan untuk memberi pengobatan yang benar. negara-negara ini dan, sekali lagi, cenderung lebih tinggi di
Beban keseluruhan dari semua aspek masalah tidak negara-negara berkembang[4].
sepenuhnya diketahui, tetapi pasti sangat tinggi.
7
Respon Global
Multidrug-resistant tuberculosis(TB) merupakan masalah Menyadari krisis di seluruh dunia ini, WHO menetapkan
yang signifikan karena obat standar yang telah digunakan kampanye SAVE LIVES: CleanYour Hands untuk mengatasi
untuk mengobati penyakit ini tidak lagi efektif. HCAI adalah tingkat HCAI tinggi. Fokus utama dari kampanye ini adalah
masalah utama dalam pelayanan kesehatan dan pelayanan untuk meningkatkan kebersihan tangan di semua jenis
masyarakat. fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh dunia melalui
implementasi serta rekomendasi yang disajikan dalam WHO
Solusi praktis sebenarnya sudah ada tersedia. Ada beberapa Guidelines on Hand Hygiene in Health Care [1]. Beberapa
praktik yang harus digunakan untuk menghindari pedoman lainnya yang menyajikan panduan praktis
kontaminasi, menghilangkan mikroorganisme dari juga telah dikembangkan oleh WHO untuk memfasilitasi
peralatan dan lingkungan, dan mencegah transmisi silang. pelaksanaan rekomendasi yang berbeda.
Penggunaan beberapa metode ini secara bersamaan
diperlukan untukpencegahan dan pengendalian HCAI Amerika Serikat CDC sedang melakukan kampanye
secara efektif. Namun, intervensi kesehatany ang semakin untuk mencegah AMR. Kampanye ini bertujuan untuk
kompleks membuat pengendalian infeksimenjadi mencegah perkembangan AMR di fasilitas pelayanan
tantangan tersendiri. kesehatan melalui penggunaan berbagai strategi untuk
mencegah infeksi, mendiagnosis dan mengobati infeksi,
Tenaga medis harus waspada dalam menerapkan berbagai menggunakan antimikroba dengan bijaksana, dan
metode pencegahanuntuk mengendalikan berbagai mencegah penularan infeksi. Kampanye ini ditargetkan
patogen di semua lingkungan pelayanan kesehatan, bukan untuk dokter yang mengobati kelompok pasien tertentu,
hanya di rumah sakit. Ketika pelajar bekerja di bangsal seperti orang dewasa yang dirawat di rumah sakit, pasien
pasien, mengunjungi klinik atau melakukan kunjungan dialisis, pasien bedah, anak-anak yang dirawat di rumah
rumah, mereka berpotensi bisa mentransmisikan infeksi sakit dan pasien yang dalam perawatan jangka panjang [8].
seperti halnya pekerja medis lainnya. Organisme AMR

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 212


Kampanye The Institute of Healthcare Improvement (IHI), ditangani dengan tepatuntuk mencegah penularaninfeksi.
5 Million Lives [9], yang bertujuan untuk mengurangi Kebersihan pernapasan/etiket batuk (dijelaskan kemudian
infeksi MRSA dilakukan dengan menerapkan lima strategi di Topik ini) juga bisa menjadibagian daristandar
intervensi utama: pencegahan.
1. Kebersihan tangan;
2. Dekontaminasi lingkungan pengobatan dan peralatan Pencegahan Berbasis Transmisi Infeksi
medis; Tindakan pencegahan infeksi berbasis transmisi harus
3. Budaya pengawasan secara aktif; digunakan ketika merawat pasien yang diketahui atau
4. Tindakan pencegahan kontak untuk pasien yang diduga terinfeksi. Dalam situasi ini, tindakan pengendalian
terinfeksi dan dikolonialisasi; tambahan perlu dilakukan untuk secara efektif mencegah
5. Menyesuaikan dengan protokol untuk menggunakan penularan. Infeksi yang sudah terjadi sering tidak diketahui
kateter vena sentral dan ventilator bundel secara tepat. pada saat pasien masuk ke fasilitas pelayanan kesehatan,
sehingga tindakan pencegahan ini diterapkan sesuai
Hingga Juni 2011, 124 negara telah menandatangani dengan sindrom klinis dan jenis infeksi yang muncul, dan
pernyataan dengan WHO, berjanji untuk mengatasi kemudian tindakan pencegahan dilakukkan berdasarkan
HCAI[10], dan sebanyak 43 kampanye kebersihan tangan hasil tes. Ada tiga kategori tindakan pencegahan berbasis
nasional dan sub-nasional di berbagai negara telah dimulai transmisi infeksi, yakni :tindakan pencegahan kontak;
untuk menggabungkan langkah-langkah pencegahan HCAI tindakan pencegahan tetesan cairan; dan tindakan
ke rumah sakit tingkat nasional[11]. pencegahan transmisi melalui udara. Tiga tindakan
pencegahan yang berbeda ini dibahas secara lebih rinci
Pencegahan selanjutnya dalam topik ini.
Satu rangkaian Universal Precaution atau pencegahan
darah dan cairan tubuh kewaspadaan universal diterbitkan Health care-associated infections HCI atau
8
oleh CDCuntuk melindungi pekerja Medis dari infeksi Infeksi Berkaitan dengan Pelayanan Kesehatan
HIV. Rangkaian tindakan pencegahan ini dirancang untuk –Sebab Infeksi dan Rute Transmisi
mencegah penularan HIV, hepatitis B virus(HBV), dan HCAI dapat disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur.
patogen yang ditularkan melalui darah selama pertolongan Penyebab tersebut dapat berasal dari sumber manusia
medis pertama atau pelayanan kesehatan. Di bawah ataul ingkungan. Sumber infeksi berbasis menusia
Universal Precautions, darah dan cairan tubuh tertentu termasuk berasal dari pasien, pekerja medis dan
dari semua pasien dianggap berpotensi menularkan HIV, pengunjung. Individu yang memiliki infeksi aktif, infeksiasi
HBVdan penyakit yang ditularkan melalui darah lainnya[12. mtomatik, dan dalam periode inkubasi infeksi, atau
Tindakan pencegahan ini meliputi penggunaan Personal terpapar mikroorganisme jenis tertentu dapat menjadi
Protective Equipment atau alat pelindung diri, seperti sumber penyebab HCAI. Endogenous Flora dari pasien juga
sarung tangan, masker, baju dan kacamata yang sesuai dapat menyebabkan HCAI. Sumber lingkungan termasuk
dengan risiko yang diantisipasi, dan kebersihan tangan, makanan yang terkontaminasi, air atau obat (misalnya
serta tindakan pencegahan untuk menghindari luka jarum cairanIV). Kontaminasi tersebut biasanya menyebabkan
suntik pada pasien maupun petugas medis. wabah, bukan menginfeksi secara individu.

Rekomendasi baru untuk pencegahan meliputi standar Karena proses infeksi tengah berlangsung, mikroorganisme
kewaspadaan dua tingkat dan pencegahan berbasis yang menular perlu ditransfer dari sumber ke situs entri
transmisi infeksi. yang rentan, di mana mikroorganisme tersebut dapat
berkembang biak dan terpapar sehingga menyebabkan
Standar Pencegahan penyakit.
Standar Pencegahan dimaksudkan untuk diterapkan
dalam perawatan semua pasien di semua fasilitas Mikroorganisme dapat ditularkan dalam berbagai cara
pelayanan kesehatan, terlepas dari adanya infeksi yang dalam setting pelayanan kesehatan. Beberapa contoh
dikhawatirkan timbul atau tidak. Tindakan pencegahan tercantum di bawah ini:
ini merupakan strategi utama untuk pencegahan infeksi.
Standar pencegahan didasarkan pada prinsip bahwa Transmisi melalui Kontak Langsung
semua darah dan cairan tubuh lainnya, sekresi dan Penularan dari orang ke orang dapat terjadi ketika mikroba
ekskresi, termasuk keringat, mungkin berisi infeksimenular. ada dalam darah atau cairan tubuh lain dari pasien dan
Tindakan pencegahan ini meliputi: kebersihan tangan; masuk ke dalam tubuh pekerja kesehatan (atau sebaliknya)
penggunaan sarung tangan, baju, masker, pelindung mata dan dapat melalui kontak dengan selaput lendir atau luka
atau pelindung wajah, tergantung pada paparan infeksi terbuka pada kulit.
yang diantisipasi serta praktikinjeksiyang aman. Juga,
peralatan atau barang-barang dilingkungan pasienyang Transmisi Tidak Langsung
dapat terkontaminasi dengan cairan tubuh menular harus Infeksi dapat ditularkan secara tidak langsung melalui

213 Bagian B Topik 9. Pencegahan dan Pengendalian infeksi


perangkat seperti termometer, peralatan lainnya yang dan pengendalian infeksi secara benar dan pasien
terkontaminasi, peralatan medis atau mainan, atau dari meninggalkan rumah sakit sesegera mungkin. Banyak
pekerja medis yang menaangani satu pasien ke pasien pasien HCAI (sekitar 25%) berada di ICU dan lebih
lain. Transmisi ini adalah modus yang paling umum dari dari 70% dari infeksi pada pasien ini disebabkan oleh
penularan dalam setting pelayanan kesehatan. mikroorganisme resisten terhadap satu atau lebih antibiotik
[13].
Transmisi dari Tetesan Cairan
Tetesan pernapasan membawa patogen infeksi yang Mencegah health care-associated infection (HCAI)–
dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin atau Lima Bidang Pelatihan untuk Pelajar
berbicara, serta selama prosedur seperti suctioning dan Selama pelatihan mereka, pelajar akan bekerjadi banyak
intubasi endotrakeal. Tetesan ini menular langsung dari lingkungan di mana ada risiko penularan infeksi. Pelajar
saluran pernapasan dari individu yang terinfeksi pada harus mendekati setiap situasiyang memiliki potensi infeksi
permukaan mukosa penerima yang rentan dalam jarak dari pasien atau pekerja Medis lainnya, termasuk dirinya.
pendek. Masker wajah dapat mencegah penularan jenis ini Hal ini berarti bahwa pelajar harus secara rutin melakukan
kegiatan untuk mencegah infeksi, seperti menggunakan
Transmisi Udara teknik kebersihan tanganyang benar, menggunakan
Transmisi udara penyakit menular terjadi melalui Peralatan perlindungan diri (misalnya sarung tangan dan
penyebaran baik tetesan udara (partikel yang timbul baju) secara tepat, memastikan bahwa instrumen dan
dari pengeringan tetesan pernapasan) atau partikel perangkat telah digunakan direkomendasikan prosedur
kecil yang terhirup dan mengandung infeksi yang tetap sterilisasi, dan mengikuti kebijakan dan rekomendasi
infektif selama waktu dan jarak tertentu (misalnya spora untuk mencegah infeksi dalam situasi tertentu, termasuk
Aspergillus spp dan Mycobacterium tuberculosis). Infeksi ini penggunaan teknik aseptik yang tepat dan berpraktik
dapat tersebar dalam jarak jauh oleh arus udara dan dapat pengelolaan sampah yang aman, terutama mengenai
terhirup oleh individu yang tidakmemiliki kontak langsung pembuangan benda tajam.
dengan sumber.
Bidang prioritas di mana semua pekerja medis, termasuk
Paparan Melalui Kulit pelajar, harus mengambil tindakan dijelaskan di bawah ini
Paparan melalui kulit dapat terjadi melalui benda tajam
11
yang terkontaminasi. Kebersihan Lingkungan
Kebersihan lingkungan di rumah sakit sangat penting
Populasi Pasien yang dicurigai mengalami HCAI 9 untuk meminimalkan infeksi. Fasilitas pelayanan kesehatan
Pasien rentan terhadap kolonisasi dan infeksi harus tampak bersih. Peningkatan kebersihan sangat
termasuk pasien dengan penyakit medis parah, 10 penting ketika ada wabah yang bersumber dari lingkungan.
pasien yang operasi atau pasien yang ditanam peralatan Pilihan metode untuk membersihkan potensi infeksi akan
medis tertentu dalam tubuhnya, seperti kateter urin atau tergantung pada banyak faktor dan setiap fasilitas harus
tabung endotrakeal. Sebab infeksi dari empat kondisi menerapkan kebijakan yang ada dan prosedur terkait
berikut ini terjadi lebih dari sekitar 80% dari semua total kebersihan. Pelajar harus membiasakan diri dengan
HCAI yang terjadi, diantaranya adalah infeksi saluran kemih, prosedur untuk membersihkan tumpahan dan kontaminasi
biasanya berhubungan dengan kateter; infeksi situs bedah; pada muntahan, urin, dll. Pelajar harus mencari saran dan
infeksi aliran darah yang terkait dengan penggunaan informasi tentang desinfektan yang berbeda dan aplikasi
perangkat intravaskular; dan pneumonia terkait dengan desinfektan yang tepat dari apoteker atau profesional
ventilator. Infeksi saluran kemih terkait dengan kateter medis lain.
adalah yang paling sering, terhitung sekitar 36% dari
semua HCAI [13]. Infeksi luka operasi terhitung sekitar 20% Sterilisasi / pembersihan peralatan dan instrument medis
dari semua HCAI. Infeksi aliran darah yang terkait dengan Peralatan, perangkat dan instrumen medis harus benar-
penggunaan perangkat intravaskular dan pneumonia yang benar disterilkan secara ketat sesuai dengan rekomendasi
terkait dengan ventilator terjadi sekitar 11 % dari total HCAI. prosedur. Pelajar perlu mengetahui prinsip-prinsip dasar
mengenai prosedur tersebut dan juga bagaimana untuk
Bukti menunjukkan bahwa tingkat infeksi dapat dikurangi memverifikasi apakah rekomendasi serta prosedur ini telah
jika pekerja medismenerapkan pedoman pencegahan diikuti untuk perawatan pasien.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 214


Peralatan Medis yang dilabeli penggunaan tunggal Kenapa Seeorang Harus Mempraktikkan Kebersihan
Perangkat berlabel "sekali pakai" dirancang oleh produsen Tangan?
dengan maksud bahwa peralatan tersebut tidak bisa Banyak studi telah mengkonfirmasi bahwa patogen yang
digunakan kembali setelah penggunaan pertama. muncul dalam HCAI dapat diisolasi dari kulit tangan.
Misalnya, jarum suntik sekali pakai tidak boleh digunakan Mikroba dapat muncul pada kulit, yang hidup dalam
kembali karena risiko infeksi sangat tinggi. Data lapangan jangka panjang di bawahsel-sel superfisial epidermis.
dari negara-negara berkembang menunjukkan bahwa Secara umum, mikroba tersebut adalah bagian dari flora
penggunaan kembali jarum suntik adalah sumber utama transient pada permukaan kulit, yang meliputi bakteri, virus
infeksi HIV dan hepatitis[14]. dan jamur yang diperoleh melalui kontak kulit langsung
atau kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Suntikan adalah prosedur kesehatan yang paling umum di Mikroorganisme ini dapat dengan mudah menular dari
seluruh dunia dan pelajar perlu tahu bahwa penggunaan tangan pekerja medis pada pasien atau pada lingkungan.
tunggal perangkat injeksi sangat penting untuk perawatan Mikroorganisme ini dapat dihilangkan dari kulit jika
pasien. Perangkat injeksi sekali pakai dan steril termasuk kebersihan tangan yang memadai dipraktikkan. Ada bukti
jarum suntik steril, jarum suntik auto-disable untuk tujuan yang menunjukkan bahwa kebersihan tangan dapat
imunisasi, jarum suntik dengan elemen pencegahan memutus rantai penularan patogen di fasilitas pelayanan
penggunaan ulang untuk. Pelajar harus membiasakan diri kesehatan dan dapat mengurangi timbulnya HCAI, serta
dengan peraturan dan rekomendasi untuk menggunakan tingkat kolonisasi.
perangkat injeksi tunggal yang dipromosikan oleh
WHO[14,15]. Kenapa Seseorang harus Melakukan Kebersihan
Tangan?
Kebersihan Tangan 12 Tujuan dari kebersihan tangan adalah untuk mencegah
Setiap orang yang bekerja dalam pelayanan kesehatan, baik kolonisasi dan infeksi pada pasien dan pekerja medis, serta
di rumah sakit, klinik atau rumah pasien, perlu menyadari pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, indikasi untuk
pentingnya kebersihan tangan. Kebersihan tangan adalah kebersihan tangan muncul setiap kali ada kemungkinan
intervensi yang paling penting sehingga setiap pekerja transfer mikroorganisme dari satu kulit atau permukaan
kesehatan berpraktik medis untuk mencegah terjadinya benda mati ke permukaan lain. Untuk mengidentifikasi
HCAI. Pekerja Medis harus menasihati pasien dan keluarga dengan mudah kapan kebersihan tangan harus dilakukan,
mereka tentang pentingnya kebersihan tangan dan WHO telah mengembangkan model My 5 Moments for
memberi mereka izin untuk mengingatkan staf tentang Hand Hygiene [16].
kebersihan tangan. Pada saat yang sama, staf dan pelajar
tidak perlu merasa terancam ketika anggota pasien atau Waktu tersebut adalah:
keluarga meminta atau mengingatkan mereka tentang 1. sebelum menyentuh pasien;
kebersihan tangan. 2. sebelum melakukan prosedur kebersihan/aseptik;
3. setelah terpapar cairan tubuh yang berisiko;
Apa yang pelajar perlu ketahui tentang Kebersihan 4. setelah menyentuh pasien;
Tangan 5. setelah menyentuh lingkungan pasien.
Pelajar perlu tahu:
• alasan untuk melakukan kebersihan tangan; Mengolesi atau mencuci tangan?
• indikasi untuk kebersihan tangan sesuai dengan Menggosok tangan dengan antiseptik berbasis alkohol
rekomendasi WHO; adalah metode yang dipilih dalam kebanyakan pekerjaan
• metode untuk melakukan kebersihan tangan dalam klinis sehari-hari. Hal ini karena alkohol bertindak lebih
situasi yang berbeda; cepat dari sabun untuk menonaktifkan mikroorganisme,
• teknik untuk kebersihan tangan; efeknya berlangsung lama, dan prosedur pembersihan
• bagaimana melindungi tangan dari Kejadian yang Tidak tangan membutuhkan waktu yang lebih sedikit. Pada
Diinginkan (KTD); penggunaan berulang, seperti halnya diperlukan dalam
• bagaimana mempromosikan kepatuhan atas pedoman kondisi pelayanan kesehatan, Kejadian yang Tidak
dan rekomendasi kebersihan tangan. Diinginkan (KTD), seperti pengeringan dan scaling, maka
metode menggosok tangan digunakan akan kurang efektif
Institusi medis harus menyediakan alcohol pembersih jika dibandingkan dengan mencuci tangan berulang-ulang
tangan di samping tempat tidur. Antiseptik berbasis alkohol dengan sabun dan air. Keuntungan lain bahwa menggosok
cepat membunuh patogen dan meminimalisir risiko tangan lebih mudah dilakukan pada titik perawatan karena
Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) untuk staf. Namun, tidak tergantung pada ketersediaan air bersih, sabun dan
ketika tangan terlihat kotor, menggosok tangan bukan handuk. Namun, ada situasi tertentu di mana mencuci
merupakan pengganti untuk mencuci tangan dengan tangan dianjurkan.
sabun dan air. Untuk alasan ini, infrastruktur untuk mencuci
tangan juga harus mudah diakses.

215 Bagian B Topik 9. Pencegahan dan Pengendalian infeksi


Panduan WHO tentang Kebersihan Tangan dalam Kebersihan Tangan, Mengapa, Bagaimana dan Kapan [17].
Pelayanan Kesehatan Karena tangan basah mudah tertempel dan menyebarkan
Rekomendasi WHO tentang Kebersihan Tangan dalam mikroorganisme, pengeringan tangan secara tepat sangat
Pelayanan Kesehatan adalah sebagai berikut : penting. Pastikan handuk tidak digunakan beberapa
• Sebelum pekerjaan klinis rutin dimulai, menghapus kali atau oleh beberapa orang. Perawatan dilakukanu
semua pergelangan tangan dan perhiasan tangan dan ntuk menghindari kontaminasi ulang dari tangan saat
penutup luka dan lecet dengan perban tahan air. Kuku pengeringan dan saat mematikan kran. Bentuk sabun cair,
harus dijaga pendek dan kuku palsu tidak harus dipakai. bubuk maupun batangan. Ketika batang sabun digunakan,
• Cuci tangan dengan sabun dan air setiap kali terlihat rak sabun kecil dapat digunakan sebagai tempat agar
kotor atau terlihat kotor dengan darah atau cairan sabun kering kembali sebelum digunakan kemudian.
tubuh lain dan setelah menggunakan toilet.
• Ketika paparan infeksi potensial membentuk spora Bagaimana Melindungi Kulit
patogen seperti saat ada wabah Clostridium difficile, Tangan dengan retak dan kasar yang disebabkan oleh
mencuci tangan dengan sabun dan air adalah metode kekeringan rentan bagi bakteri untuk masuk ke dalam
yang lebih efektif. tubuh. Iritasi dan kekeringan yang berkaitan dengan
• Gunakan antiseptik berbasis alkohol sebagai sarana kebersihan tangan dapat dikurangi dengan memilih
pilihan untuk antisepsis tangan secara rutin ketika produk yang mengandung humektan dan telah terbukti
tangan tidak tampak kotor. Jika antiseptik berbasis cocok dengan kondisi kulit. Kebutuhan dan penggunaan
alkohol tidak tersedia, mencuci tangan dengan sabun produk perawatan kulit untuk dermatitis tangan dapat
dan air dapat menjadi metode yang efektif. bervariasi sesuai dengan kondisi pelayanan kesehatan,
negara, dan kondisi iklim. Praktik-praktik tertentu, seperti
Mempromosikan praktik terbaik adalah kepentingan semua mengenakan sarung tangan saat tangan basah atau
orang. Pelajar didorong untuk merujuk pada panduan menggunakan antiseptik berbasis alkohol pada tangan
WHO tersebut , khususnya rekomendasi konsensus basah, dapat meningkatkan kemungkinan iritasi [18].
yang dapat ditemukan di halaman 152-154, dan untuk
menggabungkan panduan ini dalam praktik sehari-hari Penggunaan Alat Pelindung Diri 13
mereka serta mendorong orang lain untuk melakukan hal Alat pelindung diri (APD) termasuk baju, sarung tangan,
yang sama. celemek, pelindung mata, sepatu dan masker wajah.
Penggunaan Alat pelindung diri biasanya didasarkan pada
Teknik Kebersihan Tangan penilaian risiko transmisi mikroorganisme dari pasien ke
Kepatuhan terhadap teknik kebersihan tangan yang perawat dan sebaliknya. Seragam pelajar harus bersih
direkomendasikan, seperti volume produk yang akan dengan memperhatikan kebersihan pribadi.
digunakan, permukaan tangan untuk membersihkan
dan durasi mencuci tangan dan menggosok tangan, Sarung tangan
adalah penting untuk efektivitas teknik kebersihan. Sabun Sarung tangan sekarang merupakan alat sehari-hari yang
dan antiseptik berbasis alkohol tidak dianjurkan untuk dignakan dalam praktik klinis dan merupakan komponen
digunakan bersamaan. penting dari standar pencegahan. Jenis-jenis sarung
tangan termasuk: sarung tangan bedah; sarung tangan
Mengolesi Tangan pemeriksaan sekali pakai; sarung tangan utilitas; atau
Oleskan antiseptik berbasis alkohol pada permukaan sarung tangan untuk tugas medis berat.
tangan dan menutupi seluruh permukaan tangan. Gosok
tangan sampai kering. Ilustrasi dari teknik ini tersedia dalam Penggunaan sarung tangan yang tepat adalah penting
brosur kebersihan tanganWHO, Hand hygiene: why, how karena penggunaan yang tidak merusak semua upaya
and when, yang juga tersedia secara online[17]. untuk mempertahankan kebersihan tangan. Ketika
memeriksa pasien berisiko infeksi tinggi, sarung tangan
Mencuci Tangan harus digantisaat memeriksa pasien lain. (Pedoman WHO
Basahi tangan dengan air dan gunakan pembersih tangan untuk penggunaan sarung tangan disajikan pada Tabel
untuk menutupi semua permukaan. Bilas tangan dengan B.9.1.)
air dan keringkan secara menyeluruh dengan handuk sekali
pakai. Hindari menggunakan air panas, karena penggunaan Ada dua indikasi utama untuk memakai sarung tangan
air panas secara berulang dapat meningkatkan risiko dalam pengaturan klinis: yakni melindungi tangan dari
dermatitis. Gunakan handuk untuk mematikan keran. kontaminasi dengan bahan organik dan mikroorganisme
Ilustrasi dari teknik ini tersedia dalam brosur WHO yang dan mengurangi risiko penularan mikroorganisme kepada
diterbitkan. pasien, Staf dan lain-lain.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 216


Mengenakan sarung tangan tidak menggantikan pasien sebelum kemudian melakukan perawatan pada
kebutuhan untuk kebersihan tangan. Sarung tangan bisa pasien lainnya. Sarung tangan harus dibuang sebagai
rusak dan kadang-kadang bocor. Studi menunjukkan limbah klinik dan tangan harus dibersihkan setelah sarung
bahwa bahkan ketika sarung tangan digunakan, tangan tangan dilepas.
dapat terkontaminasi. Jika sarung tangan rusak atau bocor,
pelajar harus melepas sarung tangan, membersihkan Sarung tangan dapat digunakan dalam situasi lain juga.
tangan dan kemudian mengenakan sarung tangan baru. Misalnya, kontak dengan pasien yang diketahui terpapar
Sarung tangan harus dibuang tepat (ke dalam aliran limbah atau terinfeksi patogen yang dapat menular melalui
yang benar) setelah menyelesaikan tugas medis dan tangan kontak fisik langsung (misalnya VRE, MRSA). Pelajar harus
kemudian harus dibersihkan. Hal ini karena sarung tangan menyadari bahwa rinfeksi tertentu dapat muncul dan saran
yang dibuat untuk digunakan sekali dapat membawa penggunaan sarung tangan dapat diberikan sesuai kondisi
mikroorganisme di permukaan tangan. yang terjadi.

Tenaga medis perlu menilai apakah sarung tangan perlu Berbagai jenis sarung tangan tersedia. Sarung tangan steril
digunakan dalam situasi tertentu. Sarung tangan harus yang diperlukan untuk prosedur invasif dan untuk tugas
dikenakan untuk prosedur invasif, kontak dengan pasien lain yang membutuhkan kondisi steril. Bagi kebanyakan
yang membutuhkan kondisi steril, dan kontak dengan kulit prosedur lainnya, sarung tangan untuk proses pemeriksaan
yang luka atau selaput lendir, serta kegiatan yang ada risiko sudah cukup memadai. Penggunaan sarung tangan
paparan darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi (kecuali penting diperhatikan saat melakukan prosedurberat
keringat) , dan / atau aktivitas yang melibatkan benda seperti berhadapan dengan benda tajam, mengolah
tajam yang terkontaminasi. Sarung tangan harus dikenakan dan menangani limbah yang terkontaminasi dengan zat
hanya sekali dan harus digunakan segera sebelum kegiatan tertentu.
perawatan dan dilepas segera setelah selesai merawat

Tabel B.9.1.
Panduan WHO Menggunakan Sarung Tangan

Sumber: Glove use information leaflet. World Health Organization, 2009 [20].

217 Bagian B Topik 9. Pencegahan dan Pengendalian infeksi


Leaflet Informasi Penggunaan Sarung Tangan dari WHO • menutupi hidung / mulut saat batuk atau bersin;
merekomendasikan perilaku berikut untuk pemakaian • Menggunakan tisu untuk menahan sekresi pernapasan;
sarung tangan[19]: • membuang tisu di wadah sampah terdekat setelah
• Penggunaan sarung tangan tidak menggantikan digunakan;
kebutuhan untuk kebersihan tangan dengan baik • jika tidak ada tisu yang tersedia, tutupi batuk dan bersi
seperti menggosok tangan atau mencuci tangan dengan siku bagian dalam bukan tangan;
• sarung tangan dipakai untuk mengantisipasi kontak • Praktik membersihkan tangan setelah kontak dengan
dengan darah atau bahan yang berpotensi menular sekret pernapasan dan terkontaminasi benda / bahan.
lainnya seperti mukosa, atau kulit yang terluka.
• Lepas sarung tangan setelah merawat pasien. Penggunaan dan pembuangan peralatan
14
• Jangan memakai sepasang sarung tanganyang sama medis tajam
untuk merawat lebih dari satu pasien. Pelajar harus menyadari masalah yang signifikan luka
• Saat mengenakan sarung tangan, lepas sarung tangan karena penggunaan jarum suntik. Luka jarum suntik adalah
selama perawatan pasien dimana Anda melakukan hal yang lazim dari mulai cedera pada hingga terpapar
prosedur pada satu bagian tubuh yang terkontaminasi zat berbahaya. Banyak pekerja medis terinfeksi oleh virus
dan pada bagian tubuh lain yang tidak terkontaminasi yang ditularkan melalui darah, meskipun infeksi ini dapat
(termasuk kulit yang terluka, selaput lendir atau dicegah melalui penggunaan praktik-praktik berikut:
perangkat medis) • Menggunakan benda tajam seminimal mungkin;
• Penggunaan kembalisarung tangantidak dianjurkan. • tidak menggunakan kembali, membengkokkan atau
Dalam kasuspenggunaan kembalisarung tangan, mematahkan jarum setelah digunakan;
terapkan metodepengolahanyang paling aman. • membuang setiap jarum langsung ke 'wadah benda
tajam (kotak khusus pembuangan benda tajam) segera
Baju dan Masker Wajah setelah digunakan. (Selalu tempatkan tempat sampah
Penggunaan baju dan masker wajah dapat menjadi bagian benda tajam dekat dengan pasien untuk membantu
dari tindakan pencegahan transmisi infeksi dan melindungi ini.);
bagian tubuh pekerja medis jika terpapar. Baju mencegah • tidak membuat overload tempat sampah benda tajam
kontaminasi pakaian inti dengan darah, cairan tubuh dan jika penuh;
materi yang berpotensi menular. Kebutuhan dan jenis baju • tidak meninggalkan tempat sampah benda tajam di
didasarkan pada sifat interaksi pasien dan potensi penetrasi mana anak-anak dapat mencapainya;
cairan darah dengan tubuh. Pelajar harus berpedoman • jarum yang dikumpulkan dari pasien harus ditempatkan
dengan kebijakan yang ada di lingkungan kerja mereka dan dalam wadah benda tajam di dalam kotak aman untuk
oleh instruktur klinis mereka. Kebijakan lokal harus selalu meminimalkan risiko pada apoteker;
ditaati. • selalu melaporkan cedera penggunaan jarum suntik
sesuai dengan kebijakan lokal.
Pedoman menunjukkan bahwa profesional pelayanan
kesehatan dan pelajar harus: Orang menggunakan tajam harus bertanggung jawab
• memakai celemek plastik sekali pakai ketika melakukan untuk membuangnya dengan aman. Langkah-langkah
kontak erat dengan pasien, bahan atau peralatan, atau keamanan ini dijelaskan dalam daftar periksa berikut untuk
ketika ada risiko pakaian terkontaminasi; upaya tindakan pencegahan standar.
• membuang celemek plastik setelah melakukan
rangkaian perawatan atau prosedur. Pakaian pelindung Tuberculosis (TB)
non-sekali pakai harus dicuci; TB dapat menyebar dalam fasilitas pelayanan kesehatan.
• memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh, baju Penyakit ini menyebar melalui batuk, bersin, berbicara atau
anti cairan ketika ada risiko percikan darah, cairan meludah, yang menyebarkan basil TB ke udara. Orang-
tubuh, sekresi atau ekskresi, kecuali keringat. Dalam orang kemudian bernapas dengan kontaminasi basil ini.
situasi di mana percikan darah atau cairan terpapar Beberapa orang tidak akan mengalami infeksi karena sistem
(misalnya di ruang kerja saat melahirkan), sepatu juga kekebalan tubuh mereka mampu menjaga patogen aktif.
harus dikenakan; Ketika sistem kekebalan tubuh gagal, penyakit ini dapat
• masker wajah dan pelindung mata harus dipakai bila menjadi aktif dan orang yang menghirup basil tersebut
ada risiko darah, cairan tubuh, sekresi dan / atau ekskresi kemudian menjadi terinfeksi. Pelajar harus menerapkan
terpercik ke wajah dan mata. tindakan pencegahan standar setiap saat. Tindakan
pencegahan ini dijelaskan nanti dalamTopik ini. Jika TB
Langkah Kebersihan Pernapasan dan Etika Batuk adalah masalah besar di negara Anda, maka penting untuk
Siapapun dengan tanda-tanda dan gejala infeksi memberikan informasi tambahan tentang prevalensi TB di
pernapasan, terlepas dari penyebabnya, harus negara Anda dan strategi untuk mengelola penyebaran TB
mengikutiatau diinstruksikan untuk mengikuti kebersihan selama pelayanan kesehatan. Situs web WHO menyajikan
pernapasan / etika batuk sebagai berikut berbagai laporan yang menggambarkan prevalensi TB

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 218


dan pengaruh dan penderitaan yang sangat buruk yang Menerapkan standar pencegahan termasuk kebersihan
disebabkan oleh penyakit ini. tangan
Dalam rangka untuk melatih tindakan pencegahan
Penggunaan Prosedur Sterilisasi yang Efektif standar, pelajar tidak harus membuat diri mereka dalam
Lembaga CDC Amerika Serikat menyarankan bahwa "secara keadaan berisiko. Oleh karena itu, menjaga kebersihan
umum, alat kesehatan atau alat pelayanan kesehatan tangan, penting bagi pelajar untuk melaporkan dan
pasien dapat digunakan kembali meskipun sudah mencari pengobatan atas kondisi kulit, terutama yang
digunakan dalam sistem pembuluh darah atau melalui mempengaruhi kebersihan tangan. Kebersihan tangan,
aliran darah yang kemudian harus disterilkan sebelum baik mencuci tangan atau penggunaan antiseptik berbasis
digunakan". alkohol, tidak dapat dilakukan jika kondisi kulit tertentu
(misalnya mengalami dermatitis atau eksim) muncul, dan
Sterilisasi berarti penggunaan prosedur fisik atau kimia ini membuat pekerja pelayanan kesehatan dan pasien
untuk menghancurkan mikroba, termasuk endospora berada pada risiko infeksi. Sarung tangan bukan menjadi
atau bakteri yang resisten. Pelajar harus tahu bagaimana pengganti dalam keadaan ini dan setiap pelajar dengan
menggunakan metode sterilisasi peralatan yang beragam kondisi kulit yang bermasalah harus dirujuk ke departemen
dan teknologi yang digunakan untuk membuat instrumen kesehatan untuk pengobatan dan menjaga kontak dengan
yang aman digunakan pada pasien[21]. pasien sampai kondisi teratasi.

Antibiotik Profaliksis Kebersihan tangan sebelum menyentuh pasien


Pelajar akan mengamati bahwa beberapa pasien dokter Hal ini penting untuk melindungi pasien dari
dan dokter gigi diberikanan antibiotik profilaksis ketika mikroorganisme berbahaya. Pelajar dapat terkontaminasi
menjalani prosedur bedah atau bedah gigi. Penggunaan mikroorganisme dengan menyentuh permukaan kulit yang
antibiotik yang tepat diketahui dapat mencegah infeksi terkontaminasi dari pasien lain atauorang lain.
pasca operasi bedah atau operasi gigi, tetapi jika antibiotik
diberikan dengan tidak tepat, maka juga dapat berbahaya. Kebersihan tangan sebelum prosedur aseptik
Antibiotik yang diberikan pada waktu yang salah, diberikan Penting bagi pelajar untuk mempraktikkan kebersihan
terlalu sering, atau tidak diberikan cukup atau tidak tepat, tangan segera sebelum melakukan prosedur aseptik,
terjadi dalam beberapa kasus. Pemberian yang salah atau termasuk mempersiapkan obat yang steril. Hal ini
pemberian berkepanjangan antibiotik profilaksis membuat diperlukan untuk mencegah mikroorganisme berbahaya,
semua pasien berada pada risiko kesehatan lebih besar termasuk mikroorganisme dari pasien sendiri, memasuki
karena perkembangan patogen yang resisten terhadap tubuh pasien. Pelajar harus terlindungi dari penularan
antibiotik. melalui kontak dengan selaput lendir, seperti dalam
perawatan mulut / gigi, memberikan tetes mata dan
15
Apa yang perlu dilakukan pelajar sekresi aspirasi. Kontak dengan kulit yang terluka, termasuk
Pelajarmemiliki tanggung jawab untukmelakukan segala perawatan kulit, ganti luka dan injeksi, dapat menimbulkan
upaya untuk meminimalkan penyebaran infeksi dan transmisi virus atau mikroba. Kontak dengan perangkat,
untuk mendorong pasien serta pekerja medis lainnya seperti memasukkan kateter atau membuka akses vaskular
untuk secara aktif terlibat dalam praktik-praktik yang atau sistem drainase, harus dilakukan dengan persiapan
meminimalkan penyebaran infeksi baik di masyarakat, di yang cermat, karena perangkat ini berpotensi menyimpan
rumah sakit dan klinik. mikroorganisme yang berpotensi membahayakan
pasien. Pelajar juga harus membersihkan tangan ketika
Pelajar perlu untuk: menyiapkan makanan, obat-obatan.
• Mewaspadai standar praktik, termasuk kebersihan
tangan, Beberapa pelajar pasti akan melakukan kontak dengan
• Mendapat imunisasi hepatitis B; membran mukosa dan kulit yang terluka. Memahami
• tahu apa yang harus dilakukan jika mereka mengalami risiko akan membantu pelajar untuk berpraktikpelayanan
'cedera benda tajam atau terkena cairan darah atau kesehatan yang aman. Mereka juga mungkin melakukan
cairan tubuh, atau mendapat eksposur lain potensial kontak dengan perangkat atau sampel klinis, misalnya,
dari patogen, membawa atau memanipulasi setiap sampel cairan,
• mengambil tindakan pencegahan yang tepat ketika membuka sistem pengeringan, memasukkan atau
mereka sendiri sakit untuk terhindar dari menginfeksi menghapus tabung endotrakeal atau penyedotan.
pasien dan / atau mencemari lingkungan kerja; Kebersihan tangan setelah terekspos cairan tubuh berisiko
• bertindak sebagai model peran bagi praktik klinis yang Pelajar harus terbiasa membersihkan tangan mereka segera
baik dan keselamatan pasien dan mendorong orang lain setelah risiko terpapar cairan tubuh dan setelah melepas
untuk menggunakan tindakan pencegahan yang tepat; sepasang sarung tangan.
• mahir dalam penggunaan metode sterilisasi peralatan
dan teknologi yang beragam

219 Bagian B Topik 9. Pencegahan dan Pengendalian infeksi


Hal ini penting untuk menjaga kemungkinan pelaja • Menggunakan sarung tangan ketika melakukan kontak
rterinfeksi. Hal ini juga diperlukan untuk pemeliharaan dengancairan tubuh, kulit yang terluka dan membran
lingkungan pelayanan kesehatan yang aman. Kasus mukosa;
penularan penyakit dapat terjadi bahkan pada saat • memakai masker wajah, pelindung mata, penutups
pekerja medis menggunakan sarung tangan. Seringkali, epatu dan baju luaran jika ada potensi darah atau cairan
pelajar perlu untuk membersihkan urin pasien, feses tubuh lainnya terpercik;
atau muntahan pasien. Pelajar bisa mengalami saat • Memberi tahu pihak yang tepat tentang pasokan Alat
mereka harus menangani limbah (perban, pembalut Pelindung Diri yang habis;
wanita, bantalan inkontinensia) atau membersihkan • Mencontoh model praktik penyedia layanan kesehatan
bahan atau lokasi perawatan (wc, instrumen medis) yang senior yang dihormati dan aman;
terkontaminasi dan tampak-kotor. Mereka harus sangat • secara teratur melakukan penilaian diri atas
menyadari pentingnya membersihkan tangan segera penggunaan peralatan keselamatan pribadi dan
setelah kegiatan tersebut, serta pentingnya metode perhatikan apakah telah ada penggunaan yang tidak
pembuangan limbah yang tepat. pantas;
• menutup semua luka dan lecet;
Kebersihan tangan setelah menyentuh pasien • selalu membersihkan tumpahan darah dan cairan tubuh
Semua pelajar harus berpraktik kebersihan tangan setelah sesuai rekomendasi yang sesuai;
menyentuh pasien. Kegiatan yang melibatkan kontak • mewaspadai bagaimana limbah pada tempat praktik
fisik langsung, selain yang disebutkan di atas, praktik kesehatan mereka bekerja diolah.
menyentuh pasien termasuk membantu pasien untuk
bergerak atau membersihkan dan memijat. Pemeriksaan Diimunisasi Hepatitis B
klinis, seperti memeriksa denyut nadi atau tekanan darah, Pelajar, seperti halnya Pekerja Medis, dapat berisiko
auskultasi dada dan palpasi perut, semua tindakan tersbeut terinfeksi virus yang ditularkan melalui darah. Risiko infeksi
ada peluang untuk transmisi mikroorganisme yang baik staf dan pasien tergantung pada prevalensi penyakit
menular. pada populasi pasien dan sifat frekuensi paparan. Pelajar
harus diimunisasi segera setelah mereka mulai merawat
Kebersihan tangan setelah menyentuh benda pada pasien pada , klinik atau pengaturan masyarakat, termasuk
lingkungan pasien rumah pasien, dan melakukan tes pasca-vaksinasi, jika
Mikroorganisme juga dapat bertahan hidup pada benda memungkinkan.
mati. Untuk alasan ini,penting membersihkan tangan
setelah menyentuh benda atau furnitur di sekitar pasien Tahu apa yang dilakukan jika terpapar virus
ketika meninggalkan pasien itu, bahkan jika pasien tidak Jika seorang pelajar tidak sengaja terkena atau terinfeksi
tersentuh. Pelajar yang melakukan tugas untuk membantu dengan patogen yang ditularkan melalui darah, mereka
staf lain, mengganti sprei, menyesuaikan kecepatan perfusi, yang harus segera memberitahukan staf yang tepat dalam
memantau alarm, memegang rel tempat tidur atau benda pengaturan praktik, serta pengawas. Adalah penting bahwa
bergerak di atas meja di samping tempat tidur untuk pelajar menerima perawatan medis yang tepat sesegera
pasien. Setelah melakukan tugas-tugas tersebut, tangan mungkin.
harus dibersihkan.
Tahu apa yang dilakukan jika mengalami gejala muntah
Lupa untuk mempraktikkan kebersihan tangan dapat dan diare
menyebabkan pasien terpapar dan terinfeksi, sehingga Pelajar harus melaporkan insiden diare dan muntah,
pelajar menjadi rentan terpapar dan terinfeksi dan ada terutama jika mereka yang terpengaruh. Wabah diare
kemungkinan mikroorganisme menyebar ke seluruh dan muntah (norovirus) umum terjadi di rumah sakit dan
lingkungan. dapat ditularkan oleh staf yang terkena paparan patogen
dan mengalami gejala tertentu. Pelajar harus menyadari
Metode Perlindungan Pribadi jika mereka memiliki gejala, mereka dapat menularkan
Pelajar harus: infeksi pada pasien yang rentan dan staf lain. Oleh karena
• mengikuti panduan dan mencari informasi tentang itu, pelajar tidak boleh bekerja. Pelajar harus mematuhi
penggunaan prosedur perlindungan pribadi dan kebijakan lokal.
peralatan;

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 220


Mematuhi Langkah Pencegahan dan Kontrol Infeksi Pelajar dapat mengamati staf medis yang melalaikan
Pelajar harus memastikan bahwa instrumen dan prosedur kontrol infeksi yang benar
perangkat yang mereka gunakan secara tepat disterilkan Pelajar mungkin ingin bertanya pada pemimpin atau
/ didesinfeksi. Mereka juga harus memastikan bahwa pengawas tim untuk menyampaikan isu pencegahan dan
pedoman untuk prosedur tertentu diikuti, misalnya, saat pengendalian infeksi dalam bentuk diskusi. Atau, mereka
memasukkan kateter kemih. bisa bertanya kepada kepala departemen apakah seorang
ahli bisa dihadirkan untuk berbicara dengan staf untuk
Mendorong pihak lain untuk berpartisipasi membantu memastikan bahwa semua orang menyadari
16
dalam Kontrol Infeksi pedoman pengendalian infeksi.
Pelajar dapat mendorong orang lain untuk menggunakan
teknik kebersihan tangan yang benar. Pelajar dapat menjadi Ringkasan 17
panutan dan pemimpin untuk hal ini. Kadangkala orang Dalam rangka meminimalkan kejadian HCAI, maka hal
lain hanya perlu diingatkan untuk menyadari bahwa kondisi berikut perlu diperhatikan:
tertentubisa tidak aman. • mengetahui pedoman utama lingkungan klinis di mana
Anda bekerja;
Pelajar juga dapat mengajarkan pasien tentang pentingnya • menerima tanggung jawab untuk meminimalkan
tangan yang bersih karena mereka terlibat dengan peluang transmisi infeksi;
pasien daripada dengan sesama rekan medis. Ini juga • menerapkan kewaspadaan transmisi standar;
merupakan kesempatan yang baik untuk berpraktik • memberi tahu staf jika pasokan tidak memadai atau
mendidik pasien tentang pelayanan kesehatan serta habis;
pencegahan dan pengendalian infeksi. Pelajar juga dapat • mendidik pasien dan keluarga mereka / pengunjung
memiliki kesempatan untuk mendidik anggota masyarakat tentang tangan yang bersih dan transmisi infeksi.
lainnya (kerabat dan pengunjung pasien) tentang
bagaimana mereka dapat membantu untuk mencegah dan Beberapa tindakan ini, seperti memperingatkan staf atas
mengendalikan infeksi melalui kebersihan tangan yang kekurangan pasokan alat pelindung diri, mungkin sulit
benar. untuk diterapkan dalam situasi di mana dana tidak tersedia
dan persediaan umumnya kurang. Beberapa kebijakan
Mempengaruhi Sikap Profesional Pelayanan Kesehatan rumah sakit juga tidak menyediakan alat pelindung diri
Pelajar dapat mengalami bekerja di lingkungan di mana bagi pelajar ketika mereka berpraktik di rumah sakit. Dalam
para praktisi medis tidak mengikuti pedoman institusional kasus ini, pelajar harus mencari nasihat dari supervisor
atau profesional untuk pencegahan dan pengendalian mereka.
infeksi. Mereka bahkan mungkin mengamati staf senior
tidak membersihkan tangan mereka atau tidak menjaga Strategi dan Format Pengajaran
lingkungan steril. Hal ini dapat sangat sulit bagi pelajar Topik ini dapat disampaikan dalam berbagai cara, tapi cara
untuk mengungkapkan kepeduliannya pada kesempatan terbaik untuk mengajarkan materi ini adalah meminta
tersebut. Landasan budaya, mungkin menyulitkan bagi pelajar untuk melakukan praktik pencegahan dan teknik
anggota junior staf untuk menegur anggota staf yang pengendalian infeksi dalam lingkungan simulasi
lebih senior. Namun, hal ini dapat dilakukan dengan cara
yang lebih sensitif. Pelajar dapat berbicara dengan tim Latihan Simulasi
pencegahan infeksi lokal atau staf senior dalam memberi Skenario yang berbeda dapat ditulis untuk menekankan
saran pencegahan infeksi. komponen pendidikan pencegahan dan pengendalian
infeksi. Misalnya, pelajar yang menghadiri Israel Center
Pelajar dapat mengamati staf medis yang tidak for Medical Simulation mempraktikkan mencuci tangan
memberishkan tangan dan tangan mereka kemudian ditutupi dengan gel biru
Bagaimana cara pelajar mengatasi dengan situasi ini khusus dan diletakkan di bawah cahaya ultraviolet. Cahaya
akan tergantung pada hubungan pelajar dengan para ini menunjukkanbagian tangan yang luput ketika dicuci.
anggota staf medis lainnya, budaya pengaturan kesehatan Pelajar terkejut melihat seberapa luas bagian tangan yang
tertentu dan budaya masyarakat sekitarnya. Mungkin tidak bersih.
akan membantu untuk mengeksplorasi dan memahami
kemungkinan alasan kelalaian. Bisa jadi seorang pekerja Skenario yang berbeda dapat dikembangkan untuk
kesehatan begitu sibuk sehingga ia secara tidak sengaja menekankan komponen pendidikan pencegahan dan
lupa mencuci tangan nya. Jika pelajar tahu orang tersebut pengendalian infeksi. Misalnya, pelajar bisa berpraktik
atentif, maka mungkin tepat untuk menyampaikan masalah teknik ketegasan dalam situasi yang berbeda, seperti:
ini dengan atau membantu mereka dengan memberikan
antiseptik berbasis alkohol atau pembersih lainnya untuk
digunakan.

221 Bagian B Topik 9. Pencegahan dan Pengendalian infeksi


Untuk masing-masing skenario, pelajar dapat bermain • Pelajar bisa menghadiri pertemuan pencegahan dan
peran menggunakan pendekatan orang dan kemudian pengendalian infeksi kemudian mengamati dan
pendekatan sistem dalam menanggapi pelanggaran merekam kegiatan apa yang dilakukan oleh tim untuk
protokol infeksi. (Pendekatan ini dijelaskan secara rinci memastikan bahwa setiap orang sesuai dengan
dalam Topik 3). T3 pedoman pengendalian infeksi.

Kuliah Interaktif / Didaktik • Pelajar bisa mengamati tim yang mengobati pasien
Gunakan slide dalam panduan yang mencakup seluruh yang diketahui mengalami HCAI.
Topik. Slide dapat dalam format PowerPoint atau dikonversi
untuk digunakan dengan overhead projector. Mulailah • Pelajar bisa mengikuti pasien melalui proses
sesi dengan studi kasus yang dipilih dari bank kasus dan perioperatif dan mengamati kegiatan yang bertujuan
mintalah pelajar untuk mengidentifikasi beberapa isu yang untuk meminimalkan penularan infeksi.
disajikan dalam studi kasus.
• Pelajar dapat memeriksa dan mengkritik protokol
Diskusi Panel yang digunakan untuk pencegahan dan pengendalian
Undanglah dalam diskusi panel profesional medis yang infeksi untuk prosedur aspecific, termasuk pengamatan
dihormati untuk menyajikan ringkasan upaya mereka untuk pengetahuan tim serta kepatuhan terhadap protokol.
meminimalkan penularan infeksi. Pelajar bisa membuat
daftar pertanyaan tentang pencegahan dan manajemen • Pelajar Farmasi juga bisa bertemu dengan pasien
infeksi. sebagai bagian dari kuliah praktik mereka

Pembelajaran Berbasis Masalah • Setelah kegiatan ini, pelajar harus diminta untuk
Beberapa aspek Topik ini dapat dikembangkan sesuai bertemu secara berpasangan atau kelompok kecil dan
dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah. berdiskusi dengan tutor atau dokter tentang apa yang
Misalnya, pasien yang telah terinfeksi luka bedahnya dapat mereka amati, apakah elemenatau teknik yang
digunakan sebagai pemicu presentasi masalah. diajarkan muncul atau tidak, dan apakah mereka efektif.

Diskusi Kelompok Kecil Studi Kasus


Kelas dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil
dan tiga pelajar dalam setiap kelompok kemudian Manset Berdarah
diminta untuk memimpin diskusi tentang penyebab dan Kasus ini menggambarkan pentingnya mengikuti pedoman
jenis infeksi. Pelajar lain di kelompok bisa fokus pada kontrol infeksi. Kasus ini juga menggambarkan kenapa orang
alasan mengapa beberapa fasilitas pelayanan kesehatan harus mengadopsi prosedur dan mengira kemungkinan
mempromosikan kebersihan tangan lebih dari yang lain. transmisi penyakit.
Tutor yang memfasilitasi sesi ini harus paham dengan
materi, sehingga informasi dapat ditambahkan tentang Jack, 28 Tahun, dan Sarah, 24 Tahun, terlibat dalam tabrakan
sistem kesehatan setempat dan lingkungan praktik. kendaraan bermotor yang parah di mana mobil Jack
menabrak pilar semen. Mereka dibawa ke gawat darurat,
Kegiatan Belajar Lainnya Jack menderita luka besar dan Sarah dengan luka parah
Topik ini menawarkan banyak kesempatan untuk kegiatan bagian atas tubuhnya akibat pecahan kaca mobil. Jack
terpadu selama pelajar ditugaskan pada tempat praktik mengeluarkan darah dengan deras ketika ia ditempatkan
tertentu. Kegiatan ini dapat mulai pada tahun pertama di ruang trauma. Tekanan darahnya diambil dan manset
pelajar ditugaskan di lingkungan praktik. (terbuat dari nilon dan kain) penuhn dengan darah, begitu
• Pelajar dapat mengunjungi pasien yang terinfeksi banyak darahnya sehingga tidak bisa dikeringkan. Ia
akibat perawatan gigi atau pelayanan kesehatan. dibawa ke ruang operasi, tetapi kemudian meninggal.
Mereka bisa berbicara dengan pasien tentang
dampak infeksi pada kesehatan dan kesejahteraan Sarah, dengan luka pada bagian atas tubuhnya,
pasien. Pertemuan tidak akan membahas bagaimana ditempatkan di tempat yang sama di mana Jack dirawat.
atau mengapa pasien terinfeksi, melainkan untuk
membahas dampak dari infeksi.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 222


Manset yang sama yang digunakan pada Jack dan penuh Sumber Materi
dengan darahdipasangkanpada bahu Sarah.
Kebersihan Tangan
Pembahasan WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: a summary.
- Gunakan studi kasus untuk memulai diskusi tentang Geneva, World Health Organization, 2009
implikasi kecelakaan ini dan identifikasi proses-proses (http://whqlibdoc.who.int/hq/2009/WHO_IER_
yang dapat dicegah penggunaan kembali manset yang PSP_2009.07_eng.pdf; diakses pada 21 Februari 2011).
telah digunakan pada pasien lain.
Hand hygiene: why, how & when. Geneva, World
Sumber: Agency for Healthcare, Research and Quality. Web Health Organization, August 2009
M&M: mortality and morbidity rounds on the web (http://www.who.int/gpsc/5may/Hand_Hygiene_Why_
(http://www.webmm.ahrq.gov/caseArchive.aspxa; diakses How_and_When_Brochure.pdf; diakses pada 21 Februari
pada 3 Maret 2011). 2011).

Kegagalan Memeriksa Situs Operasi pada Anak Institute for Healthcare Improvement (IHI) (in collaboration
Kasus ini menggambarkan percabangan infekso yang terkaiot with the Centers for Disease Control and Prevention,
dengan layanan kesehatan pada pasien. Atlanta, the Association for Professionals in Infection
Control and Epidemiology and the Society of Healthcare
Seorang ayah membawa putrinya yang berusia, Chloe, Epidemiology of America). How-to guide:
ke unit gawat darurat sebuah rumah sakit daerah pada improving hand hygiene. Boston, MA, IHI, 2006
hari Jumat malam. Chloe menderita dada dingin dan (http://www.ihi.org/IHI/Topik/CriticalCare/IntensiveCare/
sudah pernah diperiksa lalu kemudian dirawat sebagai Tools/HowtoGuideImprovingHandHygiene.htm;diakses
pasien rawat jalan. Petugas medis mengatakanagar Chloe pada 21 Februari 2011).
menjalani pengobatan pneumonia. Sebuah kanula IV
dimasukkan di kaki bagian atas kiri yang diperban. Chloe Boyce JM et al. Guideline for hand hygiene in health-care
dirawat di unit dan berada di bawah perawatan staf settings: recommendations of the Healthcare Infection
perawat, dokter umum dan petugas medis yang memeriksa Control Practices Advisory Committee and the HICPAC/
selama akhir pekan. SHEA/APIC/IDSA Hand Hygiene Task Force. Morbidity and
Mortality Weekly Report, 2002, 51(RR16):1–45.
Situs IV kanula tidak diperiksa sampai awal pada hari
Minggu malam (hampir 48 jam kemudian), meskipun fakta Panduan Isolasi
bahwa kerusakan pada kulit merupakan faktor risiko pada Siegel JD et al. and the Healthcare Infection Control
bayi yang dapat terjadi dalam waktu 8 sampai 12 jam. Ada Practices Advisory Committee. 2007guideline for isolation
luka nekrosis pada tumit kiri dan bisul tumbuh di kaki kiri precautions: preventing transmission of infectious agents in
atas. Setelah dikelurkan dari rumah sakit dan menjalani healthcare settings. Public Health Service and United States
pengobatan rawat jalan, Chloe akhirnya dirawat di rumah Department of Health and Human Services, Centers for
sakit anak-anak di mana ia harusmenjalani pengobatan Disease Control and Prevention, Atlanta, 2007
lanjutan.Chloe mengalami perilaku sebagai hasil dari (http://www.cdc.gov/hicpac/2007IP/2007isolationPrecautio
pengalaman medisnya. ns.html; diakses pada 21 Februari 2011).

Diskusi Pencegahan dan Kontrol Infeksi


- Gunakan studi kasus untuk mendorong diskusi tentang Clean care is safer care: tools and resources. Geneva, World
infeksi situs kanula dan bagaimana infeksi dapat Health Organization, 2010
diminimalkan. (http://www.who.int/gpsc/5may/tools/en/index.html;
diakses pada 21 Februari 2011)
Sumber: Case studies–investigations. Sydney, New South
Wales, Australia, Health Care Complaints Commission Ducel G et al. Prevention of hospital-acquiredInfections: a
Annual Report 1999–2000: 59. practical guide, 2nd ed. Geneva, World Health Organization,
2002 (http://www.who.int/csr/resources/publications/
drugresist/en/whocdscsreph200212.pdf; diakses pada 21
Februari 2011).

223 Bagian B Topik 9. Pencegahan dan Pengendalian infeksi


Infection control, prevention of health care-associated Menilai Pengetahuan Topik
infection in primary and community care. National Pengetahuan tentang pengendalian infeksi pelajar dapat
Collaborating Centre for Nursing and Supportive Care, dinilai dengan menggunakan salah satu metode berikut:
National Institute for Clinical Excellence a. portofolio;
(NICE), London, UK, 2010 b. diskusi berbasis kasus;
(http://guidance.nice.org.uk/CG2; diakses pada 21 Februari c. stasiun OSCE;
2011). d. pengamatan tertulis tentang bagaimana fasilitas
pelayanan kesehatan mempraktikan pencegahan dan
AIDE-MEMOIRE: standard precautions in health care.Epidemic pengendalian infeksi;
and Pandemic Alert and Response, Geneva, World Health e. MCQ, esai dan / atau jawaban terbaik singkat (SBA);
Organization, October 2007 f. pengamatan berikut:
(http://www.who.int/csr/resources/publications/EPR_AM2_ - Pelajar melakukan kebersihan tangan menggunakan
E7.pdf; diakses pada 21 Februari 2011). Pedoman WHO (7 langkah);
- Pelajar mengenakan sarung tangan untuk
Policy on TB infection in health-care facilities, pemeriksaan penggunaan tunggal;
congregate settings and households. Geneva, World - Pelajar mengenakan sarung tangan untuk teknik
Health Organization, 2009 steril (untuk prosedur bedah).
(http://whqlibdoc.who.int/publications/2009/978924159
8323_eng.pdf; diakses pada 21 Februari 2011). Pengetahuan pelajar juga dapat dinilai dengan meminta
mereka untuk menulis pernyataan reflektif tentang
Infeksi Bedah bagaimana fasilitas pelayanan kesehatan mendidik staf
Prevent surgical site infections. 5 Million Lives campaign. tentang pencegahan dan pengendalian infeksi, bagaimana
Boston, MA, Institute for HealthcareImprovement, 2001. hirarki di tempat kerja mempengaruhi pencegahan dan
(http://www.ihi.org/IHI/Programs/Campaign/SSI.htm; pengendalian infeksi, sistem di tempat untuk melaporkan
diakses pada 21 Februari 2011). pelanggaran pencegahan infeksi dan kebijakan
pengendalian, peran pasien dalam meminimalkan
Tools. Surgical site infections. Boston, MA, Institute for penularan infeksi, dan / atau efektivitas pedoman
Healthcare Improvement, 2006 pencegahan dan pengendalian infeksi.
(http://www.ihi.org/IHI/Topik/PatientSafety/
SurgicalSiteInfections/Tools/; diakses pada 21 Februari Penilaian dapat berupa formatif atau sumatif; peringkat
2011). dapat berkisar dari memuaskan / tidak memuaskan untuk
memberikan tanda. (Lihat bentuk di Bagian B, Lampiran 2).
Strategi Nasional
National strategy to address health care-associated infections Mengavaluasi Pengajaran Topik
operational template. Australian Commissionon Evaluasi ini penting dalam meninjau bagaimana sesi
Safety and Quality in Health Care, June 2005 pengajaran berlangsung dan bagaimana perbaikan dapat
(www.health.gov.au/internet/safety/publishing.../ dilakukan. Lihat Pengajar (Bagian A) untuk ringkasan
addprecautionsjun05.pdf; diakses pada 21 Februari 2011). prinsip evaluasi yang penting.

Sumber Tambahan Referensi


Allegranzi B et al. Burden of endemic health care-associated 1. Ducel G et al. Prevention of hospital-acquiredinfections:
infections in developing countries: systematic review and a practical guide. 2nd ed. Geneva,World Health
meta-analysis. Lancet, 2011, 377:228–241. Organization, 2002.
2. WHO guidelines on hand hygiene in health care.Geneva,
Pratt RJ et al. Epic 2: national evidence-based guidelines World Health Organization, 2009
for preventing health care-associated infections in NHS (http://whqlibdoc.whoint/publications/2009/978
hospitals in England. Journal of Hospital Infection, 2007, 65 9241597906_eng.pdf; diakses pada 21 Februari2011).
(Suppl.):S1–S64. 3. WHO guidelines on hand hygiene in health care.Geneva,
World Health Organization, 2009:6-7
Burke JP. Patient safety: infection control, a problem for (http://whqlibdocwho.int/publications/2009/9789
patient safety. New England Journal of Medicine, 2003, 241597906_eng.pdf; diakses pada 21 Februari 2011).
348:651–656.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 224


4. Allegranzi B et al. Burden of endemic health care 17. Hand hygiene: why, how and when. Geneva, WorldHealth
associated infections in developing countries: Organization, August 2009
systematic review and meta-analysis. Lancet, 2011, (http://www.who.int/gpsc/5may/Hand_Hygiene_Why
377:228–241. How_and_When_Brochure.pdf; diakses pada 21
5. Stone PW, Braccia D, Larson E. Systematic review of Februari 2011).
economic analyses of health care-associated infections. 18. WHO guidelines on hand hygiene in health care. Geneva,
American Journalof Infection Control, 2005, 33:501-509. World Health Organization, 2009:61–63
6. Stone PW et al. The economic impact of infection
(http://www.who.int/gpsc/5may/tools/en/index.html;
control: making the business case for increased
diakses pada 21 Februari 2011).
infection control resources. AmericanJournal of Infection
19. Glove Use Information Leaflet (revised August 2009) on
Control, 2005, 33:542-547.
the appropriate use of gloves with respect to hand hygien.
7. MacDonald A et al. Performance feedback of hand
Geneva, World Health Organization.
hygiene, using alcohol gel as the skin decontaminant,
(http://www.who.int/patientsafety/events/05/HH
reduces the number of inpatients newly affected by
MRSA and antibiotic costs. Journal of Hospital Infection, en.pdf; diakses pada 21 Februari 2011).
2004, 56:56-63. 20. Glove use information leaflet. Geneva,
8. Centers for Disease Control and Prevention campaign World Health Organization, 2009:3
to prevent antimicrobial resistance in healthcare settings. (http://www.who.int/gpsc/5may/Glove_Use
Atlanta, GA, CDC, 2003 Information_Leaflet.pdf; diakses pada 21 Februari 2011).
(http://www.cdc.gov/drugresistance/healthcare/; 21. Centers for Disease Control and Prevention. Guideline
diakses pada 21 Februari 2011). for disinfection and sterilization in healthcare facilities,
9. Institute for Healthcare Improvement (IHI). The Five 2008. Atlanta, GA, CDC, 2008
Million Lives campaign. Boston, MA, IHI, 2006 (http://www.cdc.govhicpac/Disinfection_Sterilization/3
(http://www.ihi.org/IHI/Programs/Campaign/; diakses 0disinfectEquipmnt.html; diakses pada 21 Februari
pada 21 Februari 2011). 2011).
10. Countries or areas committed to address health care
associated infection. Geneva,
World Health Organization, 2011
http://www.who.int/gpsc/statements/countries/en
index.html; diakses pada 16 Maret 2011).
11. WHO CleanHandsNet. Geneva,
World HealthOrganization.
(http://www.who.int/gpsc/national_campaigns/en/;
diakses pada 16 Maret 2011).
12. Centers for Disease Control and Prevention. Universal
precautions for prevention of transmission of HIV and
other bloodborne infections. Atlanta, GA,CDC, 1996
(http://www.cdc.gov/niosh/Topik/bbp/universal.html;
diakses pada 21 Februari 2011).
13. Burke J. Infection control: a problem for patient safety.
New England Journal of Medicine, 2003, 348:651–656.
14. Medical device regulations: global overview
and guiding principles. Geneva,
World Health Organization, 2003;2930
(www.who.int/entity/medical_devices/publications
en/MD_Regulations.pdf; diakses pada 11 Maret 2011).
15. Guiding principles to ensure injection device security
Geneva, World Health Organization, 2003
(www.who.int/entity/injection_safety
WHOGuidPrinciplesInjEquipFinal.pdf; diakses pada 11
Maret 2011).
16. WHO guidelines on hand hygiene in health care.Geneva,
World Health Organization, 2009:122–123
(http://www.who.int/gpsc/5may/tools/en/index.html
diakses pada 21 Februari 2011).

225 Bagian B Topik 9. Pencegahan dan Pengendalian infeksi


Slide untuk Topik 9: Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Kuliah didaktik bukanlah cara terbaik untuk mengajarkan
pelajar tentang keselamatan pasien. Jika Kuliah digunakan
sebagai metode, maka lebih baik merencanakan interaksi
pelajar dan diskusi selama Kuliah. Menggunakan studi
kasus adalah salah satu cara untuk menghasilkan
diskusi kelompok. Cara lain adalah dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada pelajar tentang berbagai
aspek pelayanan kesehatan yang memberi solusi atas
masalah yang terkandung dalam topik ini, seperti budaya
menyalahkan, sifat kesalahan dan bagaimana kesalahan
yang dikelola di industri lain.

Slide untuk Topik 9 dirancang untuk membantu pengajar


dalam menyampaikan isi Topik ini. Slide dapat disesuaikan
agar sesuai dengan lingkungan dan budaya lokal. Guru
tidak harus menggunakan semua slide dan yang terbaik
adalah untuk menyesuaikan slide pada bidang yang
tercakup dalam sesi pengajaran.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 226


Topik 10
Keselamatan Pasien dan Prosedur
Infasif
Arthroscopy dilakukan pada lutut yang Pengantar – Keselamatan 1
salah Pasien dan prosedur invasif
Lebih dari 230 juta operasi besar dilakukan di seluruh
Brian mengalami cedera pada lutut kirinya saat dunia setiap Tahun [1]. Bukti menunjukkan bahwa
latihan dan dirujuk oleh dokter setempat untuk ada 0,4-0,8% dari operasi ini pasien meninggal
sebagai akibat langsung dari prosedur bedah dan
diperiksa oleh ahli bedah ortopedi. Dokter bedah
pasien mengalami komplikasi setelah operasi sebesar
ortopedi memperoleh persetujuan untuk melakukan
3-16% . Ini setara dengan 1 juta kematian dan 6 juta
pemeriksaan lutut kiri dengan anestesi sebagai
pasien cacat setiap Tahun di seluruh dunia [2-5]. Ini
prosedur operasi biasa. Sebagai bagian dari proses pra
bukan karena ahli bedah, proseduralis atau tenaga
operasi biasa, dua perawat yang terdaftar menegaskan medis yang ceroboh atau tidak kompeten; melainkan
bahwa tanda tangannya harus dibubuhkan pada karena ada banyak kesempatan untuk hal-hal
formulir persetujuan untuk pemeriksaan elektif pada yang bisa salah dari banyak langkah yang terlibat
lutut kirinya. dalam prosedur tersebut. Selain itu, masalah yang
disebabkan oleh infeksi situs bedah menyumbang
Dokter bedah berbicara dengan Brian sebelum ia angka proporsi yang signifikan dari semua kejadian
memasuki ruang operasi, tapi tidak mengkonfirmasikan HCAI. Topik ini akan membantu pelajar memahami
bahwa lutut harus dioperasi. Brian dibawa ke ruang bagaimana prinsip-prinsip keselamatan pasien dapat
operasi dan dibius. Perawat anestesi melihat turniket membantu dalam meminimalkan Kejadian yang Tidak
Diinginkan (KTD) terkait dengan prosedur invasif. Ada
menutupi kaki kanannya. Dia dan anggota staf lain
banyak alat divalidasi yang tersedia untuk membantu
memasangkan perban untuk mengurangi aliran
tim kesehatan dalam memberikan perawatan bedah
darah keluar. Perawat yang bertugas memeriksa sisi
yang aman. Ini termasuk, WHO Surgical Safety Check
yang dimaksudkan pada daftar operasi sehingga
list yang saat ini sedang digunakan di seluruh dunia
bisa ditindaklanjuti. Ketika ia melihat dokter bedah [6].
ortopedi mempersiapkan operasi kaki kanan, ia
mengatakan kepadanya bahwa kaki yang lain adalah Terlepas dari pelajar kedokteran dan keperawatan
situs operasi yang dimaksudkan. Dokter tmendengar mungkin tidak ada banyak kesempatan bagi pelajar
dari kedua perawat dan mangatakan bahwa bgian kesehatan untuk menerapkan banyak langkah-
kanan adalah (salah) lutut yang dioperasi. langkah dalam meningkatkan hasil bedah selama
program pelatihan mereka. Meskipun demikian,
Sumber: Case studies–professional standards mereka dapat mengamati bagaimana tenaga medis
berkomunikasi dengan satu sama lain dan teknik
committees. Health Care Complaints Commission
apa yang mereka gunakan untuk memastikan
Annual Report 1999–2000:64. Sydney, NewSouth
mereka memperlakukan pasien yang tepat dengan
Wales, Australia.
pengobatan yang tepat atau melakukan prosedur
pada bagian tubuh yang benar. Mereka juga dapat
mengamati apa yang terjadi ketika profesional
pelayanan kesehatan tampaknya tidak mengikuti
protokol.

227 Bagian B Topik 10. Keselamatan Pasien dan Prosedur Infasif


Kata Kunci kompetensi yang dijelaskan dalam Topik tentang kerja
Infeksi bedah dan prosedural situs, kesalahan bedah/ sama tim dan pengendalian infeksi, yang semuanya sangat
prosedural, pedoman, kegagalan komunikasi, proses relevan dengan topik ini. T3
verifikasi, kerja sama tim.
Operasi yang aman membutuhkan kerja tim yang efektif hal
Tujuan Belajar 2 ini berarti bahwa dokter, perawat dan staf lainnya memiliki
Untuk memahami penyebab utama Kejadian yang Tidak peran dan tanggung jawab yang jelas dan bahwa setiap
Diinginkan (KTD) dalam perawatan prosedural dan bedah anggota tim tahu peran anggota lain dari tim.
invasif dan bagaimana penggunaan pedoman, proses
verifikasi dan kerja sama tim dapat memfasilitasi pasien Pendekatan sistem kesalahan medis pada prosedur bedah
yang benar menerima pengobatan yang tepat pada waktu mengharuskan kita untuk memeriksa kedua faktor laten,
dan tempat yang tepat. seperti kerja sama tim dan kepemimpinan yang tidak
memadai, dan faktor-faktor tingkat akhir pelayanan
Meskipun prinsip-prinsip yang diuraikan dalam topik ini kesehatan seperti komunikasi selama serah terima
penting untuk kedua prosedur invasif bedah dan lainnya, pelayanan pasien dan kurangnya pengetahuan tentang
sebagian besar ada bukti dalam literatur yang berkaitan riwayat medis pasien. (Lihat Topik 4) . T4
dengan perawatan bedah.
Tiga penyebab utama Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD)
Hasil Pembelajaran : Pengetahuan dan Kinerja dalam perawatan prosedural dijelaskan di bawah.

3
Syarat Pengetahuan Kontrol Infeksi yang Lemah
Pelajar perlu mengetahui jenis utama dari Kejadian yang The Harvard Medical Practice Study II [5] menemukan
Tidak Diinginkan (KTD) yang berhubungan dengan bahwa infeksi luka operasi merupakan kategori kesalahan
prosedur invasif dan familiar dengan proses verifikasi yang medis yang terbesar kedua dan dtelah lama diyakini
dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan prosedur bahwa infeksi stafilokokus di rumah sakit merupakan risiko
'bedah dan invasif. besar bagi pasien, terutama bagi pasien yang menerima
perawatan bedah. Pelaksanaan praktik pengendalian
Syarat Kinerja 4 infeksi yang lebih baik, seperti administrasi antibiotik
Pelajar harus menunjukkan kemampuannya untuk : profilaksis yang sesuai, telah mengurangi kejadian infeksi
• Mengikuti proses verifikasi tindak untuk menghindari pasca operasi. Selain itu, ada upaya untuk meningkatkan
pasien yang salah, sisi yang salah dan kesalahan kesadaran dan perhatian untuk risiko penularan terhadap
prosedur salah (misalnya menggunakan daftar periksa pekerja medis tentang bagaimana mereka dapat
bedah); meminimalkan risiko infeksi silang.
• Teknik latihan yang mengurangi risiko dan kesalahan
(misalnya timeout, briefing, brifing, menyatakan Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk mengurangi
keprihatinan); peluang terjadinya kontaminasi pada pakaian, tangan
• Berpartisipasi dalam proses pendidikan untuk meninjau dan peralatan yang berkaitan dengan transmisi patogen.
mortalitas dan morbiditas; (Pengendalian infeksi dibahas secara rinci dalam topik 9).
• Aktif terlibat sebagai anggota tim; T9
• Aktif terlibat dengan pasien setiap saat. Selama pelatihan, banyak pelajar akan terlibat dalam
operasi atau prosedur invasif atau menemukan pasien
Penyebabab Kecelakaan medis yang rentan terinfeksi saat menjalani prosedur bedah atau
berkaitan dengan bedah dan prosedur prosedur invasif. Mereka harus mematuhi pedoman
invasif lainnya pengendalian infeksi dan berpraktik tindakan untuk
5
Pelajar perlu mengetahui jenis utama dari kesalahan medis pencegahan standar. Tim yang efektif mendorong semua
yang berkaitan dengan pelayanan prosedural bedah dan anggota tim, terlepas dari profesi mereka atau tingkat
prosedur invasif. Cara tradisional menjelaskan Kejadian pengalaman mereka, bertanggung jawab untuk praktik
yang Tidak Diinginkan (KTD) yang terkait dengan operasi yang aman. Tim melakukan hal ini dengan memberikan izin
dan prosedur invasif lainnya biasanya berkaitan dengan kepada anggota individu untuk mengungkapkan jika ada
keterampilan dokter bedah atau orang yang melakukan kekhawatiran tentang keselamatan-bahkan ketika mereka
prosedur dan usia serta kondisi fisik pasien. Vincent et al. anggota paling junior dari tim.
[4] berpendapat bahwa bedah (dan prosedural lainnya)
mmberikan hasil yang merugikan pada pasien dengan Manajemen Pasien yang tidak cukup
banyak faktor lainnya, seperti desain tempat kerja dan Ruang operasi dan lingkungannya terdiri dari kegiatan
hubungan orang-orang yang bekerja di sana, kerja tim medis yang kompleks dan melibatkan berbagai praktisi
dan budaya organisasi. Pelajar dapat belajar tentang medis dan harus selalu melibatkan pasien dalam pelayanan
penggunaan pendekatan sistem dalam Topik 3, serta medis saat sadar.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 228


Hal ini menjelaskan mengapa ada lebih banyak kesalahan Miskomunikasi adalah salah satu masalah terbesar
medis yang berhubungan dengan prosedur bedah dalam lingkungan operasi.
daripada prosedur pada departemen rumah sakit lainnya. Miskomunikasi telah mengakibatkan pasien salah
menjalani operasi, pasien dioperasi di sisi tubuh yang
Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) medis utama yang salah, dan prosedur yang salah yang dilakukan. Kegagalan
terkait dengan perawatan bedah diantaranya adalah untuk berkomunikasi tentang perubahan kondisi pasien
infeksi dan sepsis pasca operasi, komplikasi kardiovaskular, dan kegagalan untuk mengggunakan antibiotik profilaksis
komplikasi pernapasan dan komplikasi tromboemboli. juga mengakibatkan Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD).
Ketika peristiwa ini telah dianalisis, berbagai kondisi yang Selain itu, perbedaan pendapat tentang penghentian
sudah ada sebelumnya (faktor laten) telah diidentifikasi. prosedur dan insiden atau kesalahan tidak dilaporkan dan
Faktor laten meliputi: didokumentasikan secara benar.
- Pelaksanaan protokol atau pedoman secara memadai;
- Kepemimpinan yang buruk; Dalam ruang operasi, praktisi medis sering diharuskan
- Kerja sama tim yang buruk; untuk menangani banyak tugas. Tim bedah yang terdiri
- Konflik antara departemen yang berbeda / kelompok dokter dan perawat dipandang oleh sebagian besar peserta
dalam organisasi; pelatihan dan pelajar sebagai tim yang sangat sibuk. Selain
- Pelatihan yang tidak memadai dan persiapan staf yang beban kerja yang tinggi, lingkungan perioperatif ditandai
kurang; dengan berbagai tingkat pengalaman dan kemampuan
- Sumber daya yang tidak memadai; staf. Kombinasi faktor ini dapat mempengaruhi
- Kurangnya praktik berbasis bukti; kemampuan tim secara serius untuk berkomunikasi
- Budaya kerja yang buruk; secara akurat dan tepat waktu. Masalah komunikasi terjadi
- Terlalu banyak pekerjaan; pada semua tahap. Tapi khususnya sangat bermasalah
- Kurangnya sistem untuk mengelola kinerja. ketika komunikasi yang tidak efektif terjadi ketika pasien
dipindahkan dari satu tahap perawatan ke tahap yang
Selain faktor laten, individu yang bekerja pada akhir lain. Kompleksitas juga terjadi ketika pasien menderita
prosedur perawatan perioperatif rentan terhadap kesalahan suatu peristiwa yang merugikan selama prosedur atau
jenis berikut diketahui menyebabkan Kejadian yang Tidak pengobatan. Hal ini penting untuk tidak melupakan
Diinginkan (KTD) medis: kebutuhan pasien untuk sepenuhnya diberitahu tentang
- Kegagalan untuk mengambil tindakan pencegahan apa yang telah terjadi dan bagaimana pasien akan dirawat.
untuk mencegah cedera yang disengaja; Seorang pasien mungkin perlu untuk berbicara tentang
- Penundaan pengobatan; pengalaman medis mereka. Sebagai buntut dari peristiwa
- Kegagalan untuk menganalisa riwayat medis yang yang merugikan, staf mungkin enggan untuk duduk dan
memadai atau melakukan pemeriksaan fisik; mendengarkan pasien, tetapi penting bagai mereka untuk
- Kegagalan untuk menggunakan tes menunjukkan; melakukannya. Ada lebih banyak dampak tentang Kejadian
- Kegagalan untuk bertindak atas hasil temuan atau tes; yang Tidak Diinginkan (KTD) medis dalam Topik 8:
- Berpraktik di luar bidang keahlian (kegagalan untuk Melibatkan Pasien dan Penjaga
berkonsultasi, merujuk, mencari bantuan, transfer
infromasi); Banyak negara sekarang mengumpulkan data tentang
- Kegagalan komunikasi. pasien menjalani prosedur invasif yang salah. Telah
dirumuskan bersama bahwa cara terbaik untuk mengurangi
Kegagalan komunikasi termasuk situasi di mana informasi kesalahan identifikasi adalah dengan menggunakan
yang disampaikan terlambat sehingga tidak lagi efektif, pedoman praktik terbaik untuk memastikan bahwa pasien
informasi tidak konsisten atau tidak akurat, dan tenaga menerima pengobatan yang benar dan tepat. Bukti
medis kunci tidak menerima informasi yang diperlukan, meyakinkan menunjukkan bahwa ketika para praktisi medis
serta situasi di mana ada masalah yang belum terselesaikan mengikuti panduan yang berlaku dan paham dengan
dalam tim. Melibatkan pasien sebagai bagian dari tim prinsip-prinsip yang mendasari pendekatan yang seragam
adalah penting; praktisi medis harus terus berbagi dan untuk untuk mengobati dan merawat pasien, pasien dapat
memeriksa informasi selama memungkinkan. Selain itu, mendapatkan hasil yang secara signifikan meningkat.
pelajar perlu memeriksa bahwa setiap pasien mengerti
tentang apa yang mereka alami dengan meminta mereka Kompleksitas lingkungan bedah merupakan faktor utama
untuk mengulang kembali informasi yang disediakan. yang mendukung kesalahan komunikasi dan kesalahan ini
Kegagalan Penyedia Pelayanan Kesehatan Untuk terjadi pada semua tingkatan. Sebuah studi oleh Lingard
Menginformasikan Pelayanan Kesehatan sebelum, selama et al. [7] menjelaskan berbagai jenis kegagalan komunikasi
dan setelah prosedur. yang melibatkan dokter.

229 Bagian B Topik 10. Keselamatan Pasien dan Prosedur Infasif


Dalam penelitian ini, 36% dari kegagalan komunikasi prosedural dan ketidaknyamanan kepada pasien. (Contoh
mengakibatkan efek yang tampak, seperti ketegangan jenis kegagalan komunikasi disajikan pada Tabel B.10.1).
tim, inefisiensi, sumber daya yang terbuang, kesalahan

Tabel B.10.1.
Tipe Kegagalan Komunikasi yang Berkaitan dengan Dokter: Contoh Ilustrasi dan Catatan

Sumber: Lingard L et al. Communication failures in the operating room: an observational classification of recurrent types and
effects. Quality & Safety in Health Care, 2004 [7].

Proses Verifikasi untuk meningkatkan 6 memastikan item wajib tertentu tidak dilupakan. Alat
pelayanan bedah : Pedoman, Protokol dan berbasis bukti ini sering dikembangkan oleh kelompok
Daftar Periksa ahli multidisiplin menggunakan bukti terbaru dan dapat
disahkan di tingkat nasional atau internasional.
Metode yang efektif untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan pasiendiantaranya adalah melaksanakan Pedoman yang baik mudah disebarluaskan dan dirancang
prosedur medis berbasis bukti, pedoman, protokol atau untuk mempengaruhi praktik profesional medis dalam
daftar periksa. Meskipun ketiga alat ini membantu praktisi skala yang luas. Pedoman yang baik memiliki sejumlah
medis dalam mengelola kondisi medis tertentu, ada karakteristik. Pedoman menentukan pertanyaan yang
perbedaan tipis antara mereka. Pedoman A memberikan paling penting yang berkaitan dengan praktik di bidang
rekomendasi tentang Topik tertentu, sedangkan protokol tertentu dan berusaha untuk mengidentifikasi semua
adalah seperangkat langkah-langkah berurutan yang pilihan keputusan yang mungkin dan konsekuensil dari
harus diikuti dalam urutan tertentu, yang memungkinkan keputusan-keputusan medis tersebut.
tugas diselesaikan. Tujuan dari daftar periksa adalah untuk

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 230


Mereka mengidentifikasi setiap titik keputusan diikuti dengan mudah disesuaikan dengan tempat kerja lokal.
dengan program masing-masing tindakan sesuai dengan Pedoman berbasis bukti ada untuk sebagian prosedur yang
penalaran, penilaian dan pengalaman praktisi medis. melibatkan risiko yang signifikan, seperti penggunaan
Pedoman tersebut didasarkan pada nilai-nilai yang transfusi darah yang aman. Kegagalan untuk menggunakan
mendorong untuk mengidentifikasi setidaknya prosedur darah yang aman atau kegagalan untuk memastikan bahwa
invasif / intervensi medis yang berisiko sesuai dalam situasi pasien menerima darah yang tepat bisa menjadi bencana
dan memungkinkan untuk menghormati pilihan pasien bagi pasien.
ketika ada pilihan (yaitu pasien adalah mitra dalam proses
pengambilan keputusan). Pedoman harus ditinjau dan Perawatan yang aman mensyaratkan bahwa semua
direvisi seperlunya, atau setidaknya setiap tiga tahun. anggota tim tahu apa yang diharapkan dari mereka ketika
mereka menerapkan pedoman. Pedoman, protokol atau
Luasnya variasi dalam praktik pelayanan kesehatan daftar periksa harus dapat diakses. (Apakah mereka di
telah diidentifikasi sebagai masalah besar oleh Institute atas kertas atau diakses secara online?). Mereka juga
of Medicine (IOM) [8]. Variasi yang berlebihan, sedikit harus berlaku untuk tempat kerja di mana mereka akan
digunakan dan penyalahgunaan pelayanan kesehatan digunakan. (Apakah mereka mengakui perbedaan dalam
dapat diatasi dengan praktik berbasis bukti, yang sumber daya dan tenaga kesehatan sudah tersedia?)
menggunakan bukti terbaik yang tersedia dengan tujuan Untuk alat efektif, staf harus tahu tentang hal itu dan
mengurangi variasi dan mengurangi risiko untuk pasien. dapat mengaksesnya dengan mudah dan kemudian
Praktisi medis yang bekerja di rumah sakit dan klinik tidak menerapkannya.
memiliki waktu, sumber daya atau keahlian yang tersedia
untuk masing-masing menghasilkan rangkaian pedoman. Untuk berbagai alasan yang berkaitan dengan sumber
Sebaliknya, dokter didorong untuk mengadopsi pedoman daya, kondisi lokal dan jenis pasien, beberapa langkah
yang sudah mapan dan kemudian memodifikasinya sesuai dalam proses verifikasi tertentu mungkin tidak praktis
dengan praktik dan lingkungan lokal mereka. dalam situasi tertentu. Dalam kasus tersebut, tim
multidisiplin mungkin perlu menyesuaikan pedoman,
Pedoman diperlukan karena kompleksitas pelayanan protokol dan daftar periksa agar sesuai dengan lingkungan
kesehatan dan tingkat spesialisasi berbagai praktisi medis atau keadaan. Ketika ini terjadi, semua orang perlu
yang terlibat, telah membuat pendapat pribadi atau tahu tentang perubahaan sehingga mereka dapat
preferensi subjektif profesional dan organisasi berlebihan menerapkannya.
dan tidak aman. Sekarang ada ratusan pedoman divalidasi
untuk membantu para praktisi medis berpraktik dengan Jika pedoman, daftar periksa dan protokol tidak diikuti
aman, mencegah pembedahan pada situs yang salah, secara konsisten oleh seluruh tim atau jika para pihak
prosedur yang salah dan pengobatan pada pasien yang secara rutin melewati langkah-langkah, alat ini tidak akan
salahsalah, serta infeksi pada situs tubuh. melindungi pasien dari Kejadian yang Tidak Diinginkan
(KTD) medis yang mungkin terjadi. Adalah penting bahwa
Pelajar tidak selalu diberitahu tentang pedoman yang setiap orang, termasuk pelajar, mematuhi pedoman,
digunakan dpada bidang perawatan medis tertentu. protokol dan daftar periksa.Komitmen oleh seluruh tim
Meskipun demikian, mereka harus menyadari bahwa, diperlukan untuk keberhasilan pelaksanaan pedoman,
dalam banyak bidang praktik, terutama yang berhubungan protokol atau daftar.
dengan pengelolaan penyakit kronis, ada pedoman
untuk mengidentifikasi cara terbaik untuk mengobati Beberapa dokter mungkin mempertanyakan nilai dari
pasien. Pedoman mungkin tidak dapat diakses oleh tim proses verifikasi, terutama ketika otonomi profesional
memerlukannya; tim bahkan mungkin tidak menyadari ada mereka sedang dikompromikan dan dipertanyakan.
pedoman untuk prosedur medis tertentu. Akan menjadi hal Dokter juga mungkin merasa kebijaksanaan mereka
yang tidak terbiasa jika organisasi kesehatan menerbitkan dikurangi ketika pendekatan tim diperkenalkan. Berbagi
pedoman, tetapi tidak memastikan bahwa semua orang pengetahuan dan informasi dan bersikap terbuka
tahu tentang pedoman tersebut. terhadap masukan dari anggota tim lainnya adalah mutlak
diperlukan untuk kelangsungan perawatan, pengambilan
Seringkali dengan begitu banyak pedoman yang perlu keputusan yang aman, dan mencapai hasil terbaik bagi
diikuti, pekerja medis tidak melihat relevansi atau pasien.
pentingnya pedoman tersebut. Ajarkan pelajar untuk
menyadari pentingnya menggunakan pedoman yang tepat. Sebuah studi global teyang dilakukan pada tahun
Langkah pertama adalah buatlah pelajar mempertanyakan 2007/2008, melihat efek dari daftar bedah sederhana di
fungsi pedoman dan kemudian menggunakan pedoman delapan negara yang berbeda. Pengaturan sumber daya
dalam praktik. Pedoman yang paling efektif adalah independen mengatur bahwa komplikasi pasca operasi
pedoman yang memperhitungkan lingkungan lokal dan dan kematian berkurang lebih dari sepertiga ketika daftar
profil pasien serta memberikan rekomendasi yang dapat periksa digunakan [9].

231 Bagian B Topik 10. Panduan WHO Menggunakan Sarung Tangan


Pusat keberhasilan daftar periksa adalah adanya dapat diantisipasi untuk pasien. Untuk alasan ini, diperlukan
peningkatan komunikasi untuk memastikan bahwa orang yang berlangsung di ruang operasi di mana prosedur akan
yang tepat menjalani prosedur yang benar di tempat dilakukan sebelum prosedur dijadwalkan akan dimulai
yang benar dan bahwa prosedur yang dilakukan oleh tim merupakan bagian integral dari daftar bedah [6].
kesehatan adalah benar.
Operasi aman mengharuskan setiap anggota tim bedah
Sebuah tinjauan singkat dari proses operasi menunjukkan mengetahui daftar utama atau protokol yang digunakan
banyak langkah yang membutuhkan percakapan tatap di daerah praktik. Jika tidak ada proses verifikasi di tempat,
muka secara aktif antar praktisi medis, terutama untuk maka anggota tim bisa meminta diskusi pada pertemuan
persetujuan dan tanda dan / atau mengidentifikasi tim tentang apakah protokol atau daftar bisa digunakan.
obat-obatan dan peralatan yang sesuai untuk digunakan.
Tim-ahli bedah, asisten, dokter anestesi, perawat yang Ada kesepakatan universal bahwa pendekatan terbaik
bertugas (perawat pramuka), terapis pernapasan, bidan untuk meminimalkan kesalahan yang disebabkan oleh
(sebagaimana berlaku) dan pihak lain di ruang operasi- kesalahan identifikasi pasien adalah implementasi alat
semua harus tahu sifat prosedur yang direncanakan, praktik terbaik untuk memastikan pasien benar menerima
sehingga semua orang menyadari rencana pengelolaan, pengobatan yang tepat. Sejumlah protokol dan daftar telah
harapan para anggota tim yang berbeda dan hasil yang dikembangkan untuk mengatasi masalah ini.

Kotak B.10.1. WHO: Operasi Aman Menyelamatkan Hidup

Sumber: WHO Guidelines for Safe Surgery, 2009 http://www.who.int/patientsafety/safesurgery/tools_resources/en/index.


html [10].

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 232


Gambar B.10.1. WHO: Contoh Daftar Periksa Operasi yang Aman

Sumber: WHO Safe Surgery Saves Lives, 2006 http://www.who.int/patientsafety/safesurgery/en/index.html [6].

Apa Yang Perlu dilakukan Pelajar tim mengelola proses sebelum, selama dan setelah
operasi. Selama rotasi bedah atau istilah lain yang
Mengikuti Proses Verifikasi untuk Mengurangi sesuai, pelajar harus:
Kesalahan pelayanan pada pasien, kesalahan • menemukan protokol utama dan daftar periksa
situs bedah dan kesalahan prosedur yang digunakan di unit bedah atau pengobatan
Pelajar di beberapa bidang akan memiliki tertentu;
kesempatan untuk mengunjungi kamar operasi dan • berbagi dan memeriksa informasi dengan pasien
mengamati bagaimana tim bedah bekerja bersama- atau pengasuh mereka;
sama. Mereka juga akan mengamati bagaimana

233 Bagian B Topik 10. Keselamatan Pasien dan Prosedur Infasif


• dapat mengidentifikasi langkah-langkah dalam proses menyampaikan persoalan ini kepadainstruktur senior atau
verifikasi, termasuk pemilihan pasien yang tepat, situs atasan pada saat itu.
yang benar dan prosedur yang benar;
• dapat mengidentifikasi langkah-langkah dalam Daftar Adalah penting bahwa pelajar belajar untuk berbicara
Periksa Keselamatan Bedah WHO; dan menyatakan diri secara tepat. Pelajar harus mampu
• mengetahui peran setiap anggota tim; mengungkapkan pendapat atau meminta pendapat dari
• mengidentifikasi bagaimana konflik diselesaikan dalam setiap anggota tim melalui pertanyaan atau pernyataan
tim. (Lihat Topik 4). T4 pendapat selama periode kritis. Pelajar harus memahami
pernyataan yang tidak termasuk laporan rutin atau
Mempraktikkan Teknik Di Ruang Operasi pertanyaan tentang denyut jantung pasien, nada, warna,
7
untuk mengurangi Risiko Kesalahan dan pernapasan (ini merupakan bagian dari berbagi
Topik 4 tentang kerja tim memberikan analisis rinci informasi atau penyelidikan). Pelajar harus belajar
seberapa efektif tim bekerja sama dan tindakan bagaimana untuk "mengungkapkan rantai komando"
yang anggota tim dapat lakukan secara efektif yang ketika mereka menjadi praktisi, terutama jika pasien
berkontribusi terhadap peningkatan kinerja dan keamanan. mungkin dirugikan melalui kesalahan potensial.
Dalam lingkungan bedah, atribut tertentu dan tindakan
tertentu perlu diterapkan untuk meningkatkan kerja sama Sebagai contoh, seorang perawat mungkin merasa
tim. Jika pelajar tidak dapat langsung berpartisipasi dalam terintimidasi untuk mengingatkan dokter bedah untuk
kegiatan tim, maka mereka setidaknya dapat mengamati memeriksa sesuatu (misalnya apakah pasien perlu
bagaimana fungsi tim. Pelajar harus secara aktif mencoba menjalan prosedur yang akan dilakukan). Jika ahli bedah
untuk menjadi bagian dari tim. Mereka hormat dapat menolak peirngatan perawat, organisasi kesehatan harus
meminta pemimpin tim jika mereka bisa menjadi bagian mendukung perawat jika pernyataannya merupakan
dari tim bahkan jika mereka tidak memiliki fungsi atau bagian dari rantai komando.
peran tertentu. Menjadi disertakan memungkinkan
pelajar untuk lebih melihat dan mendengar bagaimana Pelajar harus berpraktik berbagi informasi tentang
anggota tim berkomunikasi dengan satu sama lain. Jika niat dengan anggota tim dan mencari umpan balik
memungkinkan, pelajar harus berpraktik berpartisipasi sebelum menyimpang dari norma. Hal ini penting
dalam briefing tim dan brifing. Selama pertemuan ini, untuk mengingatkan seluruh tim tentang tindakan yang
pelajar harus mengamati dan mencatat bagaimana para direncanakan yang tidak rutin. Pelajar harus menyadari
praktisi medis berpartisipasi dalam proses dirancang bahwa mengajar merupakan bagian integral dari
untuk menjaga pasien aman. Misalnya, apakah mereka perawatan bedah. Pengajaran bisa dalam berbagai format
menggunakan daftar periksa? pendek atau pertukaran informasi informal serta dipandu
dengan praktik langusng. Pelajar harus siap untuk belajar
Pelajar harus mengevaluasi kontribusi mereka sendiri dari masing-masing anggota tim yang berbeda. Pelajar juga
untuk tim diskusi tentang status pasien, termasuk identitas, harus menghargai bahwa tugas didistribusikan di antara
tempat operasi, kondisi pasien dan rencana untuk anggota tim sesuai dengan keahlian profesional, tingkat
pemulihan. pengetahuan dan keterampilan.

Pelajar perlu belajar cara tepat berbagi informasi. Hal ini Terlibat dalam Proses Pendidikan untuk
8
sangat penting bahwa semua informasi yang berhubungan Mengkaji Mortalitas Dan Morbiditas
dengan penilaian dan pengobatan pasien dibagi secara Pelajar kesehatan harus meminta fasilitas kesehatan
lisan dengan semua anggota tim kesehatan. Pelajar harus mereka jika ada sistem peer-review untuk membahas kasus
mengetahui karakteristik utama dari prosedur dan rencana sehingga pelajaran dapat dipelajari dan dibagi. Banyak
untuk mengelola perawatan pasien, termasuk protokol rumah sakit mengadakan pertemuan ulasan bedah, sering
yang relevan. disebut pertemuan mortalitas dan morbiditas. Ini adalah
forum untuk membahas insiden dan kasus-kasus sulit dan
Pelajar harus aktif mempertanyakan anggota tim dengan metode peer-review utama untuk meningkatkan pelayanan
cara yang tepat dan hormat, termasuk membuat penilaian kesehatan pasien di masa depan. Pertemuan seperti ini
tentang waktu dan kapan saat yang tepat untuk bertanya. biasanya membahas komplikasi bedah dan audit yang
Pelajar harus berpartisipasi dan mengambil kesempatan diperlukan untuk meningkatkan praktik di departemen
untuk mengajukan pertanyaan ketika tim bertemu untuk bedah. Pertemuan-pertemuan ini dapat diadakan setiap
membahas prosedur yang direncanakan. Jika pelajar minggu, dua minggu atau bulanan dan memberikan
berpikir sesuatu yang tidak benar, maka dia harus kesempatan yang baik untuk belajar tentang kesalahan
dalam operasi.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 234


Karena keselamatan pasien adalah disiplin yang relatif baru, penggunaannya mengarah ke pelayanan kesehatan
banyak dari pertemuan ini belum mengadopsi pendekatan pasien yang lebih baik. Protokol dapat mencegah pasien
sistem bebas menyalahkan untuk mendiskusikan yang salah dari menerima perlakuan yang salah, serta
kesalahan. Sebaliknya, beberapa tetap fokus pada orang memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara anggota
yang membuat kesalahan dan menggunakan pendekatan tim, termasuk pasien.
hukuman untuk membahas Kejadian yang Tidak Diinginkan
(KTD). Ketika pertemuan mengadopsi pendekatan orang Strategi dan Format Pengajaran
untuk diskusi tentang kesalahan, mereka sering ditutup
untuk anggota lain dari tim operasi, seperti dokter junior, Kuliah Interaktif / Didaktik
perawat, teknologi pernapasan dan pelajar, dan hanya Gunakan slide yang menyertai sebagai panduan untuk
mencakup ahli bedah. menutupi seluruh Topik. Slide Power Point dapat digunakan
atau slide dapat dikonversi untuk digunakan dengan
Meskipun potensi unsur menyalahkan, pertemuan overhead projector. Mulailahi sesi dengan salah satu
mortalitas dan morbiditas tempat yang sangat baik untuk studi kasus dan memiliki pelajar untuk mengidentifikasi
belajar tentang kesalahan dan membahas cara-cara untuk beberapa masalah yang disajikan dalam kasus itu.
mencegahnya di masa depan. Pelajar harus mencari tahu
apakah fasilitas pelayanan kesehatan di mana mereka Diskusi Panel
pelatihan memiliki pertemuan tersebut dan meminta Undanglah panel praktisi medis yang tepat dari bidang
sesuai senior yang profesional jika mereka dapat hadir praktik profesional untuk memberikan ringkasan upaya
sebagai pengamat. Jika hal ini mungkin, pelajar harus mereka untuk meningkatkan keselamatan pasien dan
memperhatikan untuk melihat apakah prinsip-prinsip berbicara tentang peran dan tanggung jawab mereka.
keselamatan pasien dasar sebagai berikut ditunjukkan: Hal ini dapat membantu pelajar menghargai peran kerja
• adakah pertemuan terstruktur sehingga masalah' sama tim dalam prosedur. Pelajar juga bisa menyiapkan
mendasar dan faktor yang terkait dengan Kejadian daftar pertanyaan tentang mencegah dan mengelola
yang Tidak Diinginkan (KTD) yang menjadi fokus diskusi, Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD), dengan waktu yang
ketimbang individu yang terlibat? dijadwalkan untuk pertanyaan-pertanyaan mereka.
• apa penekanan pada pendidikan dan pemahaman,
bukan a menyalahkan individu? Diskusi Kelompok Kecil
• adakah tujuan dari diskusi pencegahan kejadian serupa Kelas dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil
terjadi di masa depan? Hal ini memerlukan diskusi yang dan tiga pelajar dalam setiap kelompok diminta untuk
tepat waktu dari peristiwa yang baru saja terjadi; memimpin diskusi tentang satu kategori kejadian buruk
• apakah pertemuan ini dianggap sebagai kegiatan yang terkait dengan prosedur. Pelajar lain dapat fokus pada
inti untuk tim bedah, termasuk teknisi dan manajer, alat dan teknik yang tersedia untuk meminimalkan peluang
serta dokter (medis, keperawatan, farmasi, asosiasi untuk kesalahan dan lain bisa melihat peran pertemuan
profesi kesehatan)? mortalitas dan morbiditas. Selenggarkanlah sesi ini dengan
• apakah semua orang yang telah terlibat dengan pelajar dari berbagai disiplin ilmu untuk menambahkan
insiden / daerah memiliki kemampuan untuk perspektif praktik nyata yang penting dan membantu
menghadiri pertemuan tersebut? setiap profesi dalam memahami dan menghormati orang
• apakah profesional media yang yunior, termasuk lain. Tutor yang memfasilitasi sesi ini juga harus familiar
pelajar, didorong untuk menghadiri dan berpartisipasi? dengan konten sehingga informasi dapat ditambahkan
Sesi ini memberikan kesempatan yang sangat baik bagi tentang sistem kesehatan lokal dan lingkungan klinis.
pelajar untuk belajar tentang kesalahan dan proses
untuk meningkatkan perawatan dan prosedur tertentu; Latihan Simulasi
• apakah semua kematian yang melibatkan prosedur Skenario yang berbeda dapat dikembangkan mengenai
bedah di fasilitas diidentifikasi dan dibahas? Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) dalam perawatan
• adakah ringkasan tertulis dari diskusi terus, termasuk dan prosedur tertentu, seperti pasien yang salah menerima
rekomendasi yang dibuat untuk perbaikan atau pengobatan atau rute yang salah yang diusulkan untuk
meninjau? pemberian obat, dan teknik untuk meminimalkan peluang
untuk kesalahan. Ini terutama tentang staf junior harus
Ringkasan 9
berbicara kepada staf yang lebih senior, asosiasi prfesi
Topik ini menguraikan nilai pedoman dalam mengurangi kesehatan atau perawat berbicara agar dokter dapat
kesalahan dan meminimalkan Kejadian yang Tidak mencegah terjadinya insiden, atau apoteker berbicara
Diinginkan (KTD). Tapi pedoman hanya berguna jika orang- dengan dokter senior atau perawat.
orang menggunakannya percaya dan mengerti mengapa

235 Bagian B Topik 10. Keselamatan Pasien dan Prosedur Infasif


Skenario yang berbeda dapat dikembangkan untuk pelajar. Studi Kasus
Pelajar bisa berpraktik briefing, pembekalan dan ketegasan
untuk meningkatkan komunikasi di ruang operasi Operasi Rutin yang Mengakibatkan Kejadian yang Tidak
menggunakan sistem formal menanamkan informasi Diinginkan (KTD)
pasien yang relevan (seperti Isbar) dalam situasi mendesak, Kasus Ini Menggambarkan Risiko Anestesi
seperti transfer. Bermain peran juga merupakan alat yang
berharga. Pelajar bisa bermain peran dalam pertemuan Seorang wanita 37 tahun, dalam kesehatan yang baik
morbiditas dan mortalitas menggunakan pendekatan dijadwalkan untuk operasi sinus non-darurat di bawah
orang dan kemudian pendekatan sistem, atau situasi di anestesi umum. Konsultan ahli anestesi berpengalaman
ruang operasi di mana pelajar pemberitahuan sesuatu yang selama 16 tahun serta telah berpraktik dengan spesialisasi
salah dan perlu berbicara. telinga, hidung dan tenggorokan serta dokter bedah yang
menaganginya telah berpengalaman selama 30 tahun,
Ruang operasi dan Pelayanan di Bangsal Pasien dan tiga dari empat perawat ruang operasi juga sangat
Topik ini menawarkan banyak kesempatan untuk kegiatan berpengalaman.
terpadu selama waktu ketika pelajar memiliki kesempatan
untuk mengamati prosedur yang dilakukan. Kegiatan ini Ruang operasi memiliki perlengkapan yang sangat
akan sering dilakukan pada bagian akhir dari program baik. Anestesi diinduksi pada 08:35, tapi tidak mungkin
pelatihan mereka. Namun demikian, tidak ada alasan bagi memasukkan laring masker melalui saluran napas. Dua
pelajar untuk mempelajarinya pada tahun pertama studi menit kemudian, oksigenasi pasien mulai memburuk dan
mereka. Pelajar dapat: ia tampak mengalami sianosis (berubah biru). Saturasi
• menghadiri prosedur dan mengamati dan merekam oksigen nya saat itu adalah 75% (kurang dari 90% secara
kegiatan yang dilakukan oleh tim untuk memastikan signifikan dianggap rendah) dan denyut jantungnya
bahwa pasien yang dioperasi atau menjalani prosedur meningkat.
adalah pasien yang benar dan bahwa pasien menjalani
prosedur yang dilakukan pada waktu yang tepat; Pada pukul 08:39, saturasi oksigennya telah memburuk
• mengamati tim bedah atau prosedural, mengidentifikasi sampai 40% (tingkat yang sangat rendah). Upaya untuk
anggota tim, bagaimana mereka berfungsi, dan ventilasi paru-paru dengan oksigen 100% menggunakan
bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain dan masker wajah dan napas oral terbukti sangat sulit. Ahli
dengan pasien; anestesi, yang bergabung dengan rekan konsultan,
• menghadiri pertemuan mortalitas dan morbiditas dan mencoba tapi gagal mencapai intubasi trakea untuk
menulis laporan singkat yang menjelaskan apakah mengatasi masalah jalan napas. Pada pukul 08:45,
prinsip-prinsip keselamatan pasien dasar yang masih belum ada akses jalan napas dan situasi telah
diterapkan selama pertemuan, mengambil pendekatan menjadi "tidak bisa intubasi, tidak ada ventilasi", dalam
sistem daripada pendekatan menyalahkan; praktik anestesi dan pedoman yang tersedia situasi ini
• mengikuti pasien melalui proses perioperatif dan dianggap darurat. Para perawat yang hadir tampaknya
mengamati kegiatan atau tugas yang berfokus pada telah mengakui beratnya situasi; satu membawa nampan
keselamatan pasien; tracheostomy dan lain pergi untuk mengatur tempat tidur
• memeriksa dan mengkritik protokol / daftar periksa di ICU.
yang digunakan untuk proses verifikasi pasien, termasuk
pengamatan pengetahuan tim dari protokol / daftar Upaya intubasi para dokter terus menggunakan
periksa dan kepatuhan; laryngoscopes berbeda, tetapi ini juga tidak berhasil dan
• mengamati bagaimana informasi pasien prosedur ditinggalkan dan pasien dipindahkan ke ruang
dikomunikasikan dari bangsal ke kamar operasi dan pemulihan. Saturasi oksigennya tetap tinggal kurang dari
kembali ke bangsal. 40% selama 20 menit. Meskipun kemudian dipindahkan ke
ICU, dia tidak pernah sadarkan diri dan meninggal 13 hari
Setelah kegiatan ini, pelajar harus diminta untuk bertemu kemudian akibat kerusakan otak yang parah.
secara berpasangan atau kelompok kecil dan berdiskusi
dengan tutor atau profesional medis tentang apa yang Pertanyaan
mereka amati dan apakah elemen atau teknik yang - Apa teknik yang perlu dilakukan oleh tim sebelum
diamati ada atau tidak, dan apakah elemen tersebut efektif. pasien diberi anestesi umum?
Lakukanlah hal ini dalam sebuah kelompok interdisipliner
pelajar untuk menambahkan manfaat belajar tentang - Apa manfaat dari daftar periksa?
peran masing-masing profesi dan mendapatkan rasa
hormatpada profesi lain. Sumber: Bromiley M. Have you ever made a mistake?
Bulletin of the Royal College of Anaesthetists, 2008,
48:2442–2445. DVD available from the Clinical

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 236


Human Factors Group web site (www.chfg.org; diakses kembali dan menjelaskan kepada perawat yang bertugas
pada 21 Februari 2011). bahwa ia tidak bisa menemukan antibiotik yang sesuai
dalam koridor steril. Perawat yang bertugas menelpon
Operasi Ginjal yang Salah Meskipun Pelajar sudah untuk meminta antibiotik sebelum operasi. Dokter anestesi
Mengingatkan menjelaskan bahwa ia tidak bisa memesan antibiotik
Kasus ini menggambarkan pentingnya penggunaan protokol karena tidak ada formulir pemesanan (dia melihat melalui
untuk memastikan pelayanan yang benar terhadap pasien, folder file bentuk). Perawat yang bertugas menegaskan
operasi di bagian tubuh yang benar dan prosedur yang benar. bahwa antibiotik yang diminta sedang diantar. Sayatan
bedah dilakukan.
Seorang pasien laki-laki berusia 69 Tahuns dirawat untuk
menjalani operasi pengangkatan ginjal kronis (nefrektomi). Enam menit kemudian, antibiotik dikirim ke ruang operasi
Karena kesalahan administrasi, pencatatan medis saat dan segera disuntikkan ke pasien. Injeksi ini terjadi setelah
masuk menuliskan situs operasi pada sebelah "kiri". waktu sayatan pertama dibuat, yang bertentangan dengan
Daftar operasi itu ditranskrip dan memasukkan catatan protokol yang membutuhkan antibiotik untuk diberikan
medis. Pasien tidak terbangun dari tidur untuk diperiksa sebelum insisi bedah untuk menghindari infeksi situs
situs operasi yang benar pada saat sebelum operasi. Sisi bedah. Selanjutnya, perawat mengingatkan dokter bedah
kiri yang akan dioperasi tidak diperiksa dengan catatan bahwa prosedurnya salah dan menyebabkan perubahan
atau mendapatkan persetujuan dari pasien. Kesalahan dalam perencanaan operasi.
diperparah di ruang operasi ketika pasien diposisikan
untuk menjalani nefrektomi si sebelah kiri. Dokter bedah Pertanyaan
registrar senior yang mulai mengangkat ginjal kiri. Seorang - Faktor-faktor apa yang berkontribusi terhadap
pelajar kedokteran mengamati operasi dan menyarankan keterlambatan pemberian antibiotik?
ahli bedah karena mengangkat ginjal yang salah, tapi
diabaikan. Kesalahan itu tidak diketahui sampai dua jam - Apa yang bisa tim lakukan untuk menghindari hal ini
setelah operasi ketika pasien tidak menghasilkan urin terjadi lagi?
apapun. Dia kemudian meninggal.
Sumber : WHO Patient Safety Curriculum Guide for Medical
Pertanyaan Schools working group. Case supplied by Lorelei Lingard,
- Identifikasilah peluang untuk memeriksa lokasi operasi. Associate Professor, University of Toronto, Toronto, Canada.

- Mengapa Anda berpikir ahli bedah mengabaikan pelajar Pengoperasian gigi pada sisi yang salah dan ekstraksi
kedokteran kista
Kasus ini menunjukkan bagaimana pengoperasioan pada
- Diskusikan apakah tindakan dokter bedah adalah gigi yang salah telah dilakukan oleh tenaga medis tanpa
pelanggaran atau kesalahan sistem. supervisi dari seniornya atau oleh konsultan bedah gigi yang
menimbulkan kesakitan dan kekhawatiran pada pasien.
Sumber: Dyer O. Doctor suspended for removing wrong
kidney. British Medical Journal, 2004, 328, 246. Seorang perempuan berusia 38 dengan masalah lama dari
gusi yang terinfeksi pada sekitar molar ketiga dan rasa sakit
Kegagalan Melakukan prosedur Antibiotik Profaliksis yang terkait di sisi kirinya dirawat oleh dokter perawatan
sebelum Operasi secara tepat waktu sesuai dengan primer. Rasa sakit dikaitkan dengn rasa asin yang dirasakan
protokol pada situs yang terinfeksi.
Kasus ini menggambarkan pentingnya perencanaan dan
pengecekan sebelum prosedur dilakukan dan bagaimana Hasil pemeriksaan menunjukkan gigi membusuk dan
menggunakan protokol yang dapat mengurangi risiko infeksi. berdampak pada gigi dan kista sehingga Pasien dirujuk ke
ahli bedah mulut yang merekomendasikan pasien untuk
Seorang dokter anestesi dan ahli bedah sedang menjalani ekstraksi bedah gigi yang berdampak dan kista
mendiskusikan antibiotik sebelum operasi yang diperlukan di bawah anestesi umum. Pada hari operasi, dokter bedah
untuk melangsungkan prosedur kolesistektomi laparoskopi. mulut melakukan pembahasan prosedur dengan peserta
Dokter anestesi memberitahu dokter bedah bahwa pasien operasi senior dan yunior. Para ahli bedah tidak menyadari
alergi terhadap penisilin dan ahli bedah menyarankan bahwa sinar-X tidak menggambarkan dengan benar atas
antibiotik sebelum operasi alternatif. Dokter anestesi kondisi pasien.
masuk ke koridor steril untuk mengambil antibiotik, namun

237 Bagian B Topik 10. Keselamatan Pasien dan Prosedur Infasif


Tenaga medis junior mulai melakukan prosedur di sisi Setelah perawat itu pergi, bidan pelajar yang
kanan tanpa meninjau catatan medis. Pada saat yang sama, berpengalaman dan telah berfokus pada penjahitan,
ahli bedah meninggalkan ruangan dan tenaga medis senior bertanya bidan apa yang diinginkan perawat. Dia
dipanggil untuk menangani keadaan darurat. Tenaga medis menjawab bahwa ia ingin meningkatkan oksitosin Mrs
junior terus mengeluarkan flap dan mengekstraksi gigi dari M karena intensitas kontraksi yang tidak memadai dan
sisi kanan. Dia mencoba untuk menemukan kista yang akan kurangnya dilatasi serviks. Pelajar mengatakan, "Oh, saya
dihapus dan ketika ahli bedah kembali ke ruang operasi, memeriksa Nyonya M tepat sebelum kelahiran ini dan
ia melihat bahwa tenaga medis junior melaukan operasi dia telah mengalami pelebaran sampai 6 cm tapi karena
di sisi yang salah dan tidak sedang diawasi. Petugas medis aku harus buru-buru ke kelahiran ini, saya tidak punya
dan ahli bedah menutup luka di sisi kanan dan kemudian waktu untuk menulis catatan saya." Namun demikian,
menorehkan dan berhasil diekstrak gigi dan kista dari sisi bidan percaya pada perawat dan bersama bidan pelajar
kiri. Segera setelah operasi, pasien mulai melaporkan nyeri menyelesaikan perbaikan dan perawatan bagi pasien.
di sisi kanan mulutnya. Ahli bedah memberitahu pasien
bahwa mereka telah berpisah jaringan dan tulang di sisi kiri, Ketika mereka pergi untuk melihat Mrs M 30 menit
serta sisi kanan. Dia bertanya apakah gejala barunya terkait kemudian, seorang dokter dan dua perawat berada di
dengan operasi. dalam ruangan dan denyut jantung janin berada di
pada kisaran 70-an. Bidan memandang pompa infus dan
Dokter bedah meremehkan kemungkinan itu. Pasien menemukan skalanya pada angka 20 mu / menit, bukan 12
mengunjungi kantor dokter bedah dua kali setelah operasi mu / min. Langkah-langkah untuk meningkatkan denyut
karena mengalami nyeri pasca operasi, tapi tidak puas jantung janin tidak berhasil dan Mrs M menjalani operasi
dengan respon dokter bedah. Pasien meminta kompensasi, caesar carurat. Seorang bayi laki-laki lahir dengan skor
menyatakan bahwa ahli bedah dan petugas medis senior Apgar dari 3 di salah satu menit, 6 di lima menit, dan 8 di
dan junior melakukan operasi tidak benar. sepuluh menit.

Pertanyaan Pertanyaan
- Apa faktor yang mendasari kesalahan ini, dan - Apa sistem kesalahan yang menyebabkan wanita ini
bagaimana bisa dicegah? memiliki caesar yang tidak perlu?

- Apa yang mungkin menjadi konsekuensi, untuk pasien - Apakah penggunaan rutin protokol daftar periksa
dan ahli bedah, karena tidak terbuka tentang kesalahan untuk meningkatkan oksitosin dapat meminimalisir
dan penyebab rasa sakitnya? banyak kesalahan ini?

Sumber: This case was provided by Shan Ellahi, Patient - Jika demikian, apa elemen kunci yang harus menjadi
Safety Consultant, Ealing and Harrow Community Services, bagian dari daftar oksitosin infus?
National Health Service, London, UK.
Sumber: This case was supplied by Mary Barger, Assistant
Mengkomunikasikan Oxytocin Professor, Department of Family Health Care Nursing,
Kasus ini menyoroti masalah komunikasi dan kebutuhan University of California, San Francisco, CA, USA American
untuk menerapkan prosedur administrasi untuk pengobatan Journal of Obstetrics and Gynecology, 2007,197:480e1-e5.
yang berpotensi berbahaya
Sumber Materi
Seorang bidan yang mengawasi bidan pelajar melakukan WHO guidelines for safe surgery 2009. Safe surgery saves
perbaikan dari laserasi tingkat dua setelah kelahiran. lives. Geneva, World Health Organization, 2009
Seorang perawat datang ke ruangan untuk meminta bidan (http://whqlibdoc.who.int/
apakah dia bisa meningkatkan oksitosin untuk wanita publications/2009/9789241598552_eng.pdf; diakses pada
yang berbeda, Nyonya M, karena kontraksi rahim nya, 21 Februari 2011).

yang muncul setiap dua sampai tiga menit, tidak merasa


Protokol Universal untuk Mencegah Operasi pada sisi
sangat kuat. Wanita itu berada dalam kondisi pelebaran 4
yang salah, prosedur salah dan pengoperasian pada
cm selama tiga jam terakhir. Perawat menyatakan bahwa
pasien yang salah
oksitosin telah dilansungkan selam 10 mu / min dan belum
Carayon P, Schultz K, Hundt AS. Righting wrong-site surgery.
meningkat selama dua jam terakhir. Bidan menjawab Journal on Quality & Safety, 2004, 30:405–10.
bahwa ini tampak seperti rencana yang masuk akal.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 238


Contoh kehidupan nyata bagaimana kesalahan dapat - stasiun OSCE;
terjadi selama prosedur bedah. - pengamatan lingkungan perioperatif dan potensi
http://www.gapscenter.va.gov/stories/WillieDesc.as p; kesalahan tertulis.
diakses pada 21 Februari 2011.
Pelajar juga bisa diminta untuk menulis pernyataan reflektif
Alat Untuk Operasi pada sisi yang salah tentang ruang operasi dan peran kerja sama tim untuk
Association of Perioperative Registered Nurses (AORN) meminimalkan kesalahan, peran hirarki di ruang operasi
(http://www.aorn.org/PracticeResources/ToolKits/ dan efeknya pada keselamatan pasien, sistem untuk
CorrectSiteSurgeryToolKit/; diakses pada 21 Februari2011). melaporkan kesalahan bedah, peran pasien dalam proses
bedah , efektivitas pertemuan mortalitas dan morbiditas
Tool kit serah terima pasien secara benar dan / atau metode komunikasi yang berkontribusi terhadap
Association of Perioperative Registered Nurses perawatan yang aman.
(AORN) and the United States Department of
Defense Patient Safety Program Penilaian dapat berupa formatif atau sumatif; peringkat
(http://www.aorn.org/PracticeResources/ToolKits/ dapat berkisar dari memuaskan / tidak memuaskan untuk
PatientHandOffToolKit/; diakses pada 21 Februari 2011). memberikan tanda. Lihat bentuk di Bagian B, Lampiran 2.

WHO Operasi yang aman menyelamatkan nyawa Mengevaluasi Pengajaran Topik


The Second Global Patient Safety Challenge Evaluasi ini penting untuk meninjau bagaimana sesi
(http://www.who.int/patientsafety/safesurgery/en/index. pengajaran berlangsung dan bagaimana perbaikan dapat
html; diakses pada 21 Februari 2011). dilakukan. Lihat Guru Panduan (Bagian A) untuk ringkasan
prinsip evaluasi yang penting.
Haynes AB et al. A surgical safety daftar periksa to reduce
morbidity and mortality in a global population. New Referensi
England Journal of Medicine, 2009, 360:491-499. 1. Weiser TG et al. An estimation of the global volume
of surgery: a modeling strategy based on available data.
Sumber Tambahan Lancet, 2008, 372:139–144.
Calland JF et al. Systems approach to surgical safety. 2. Gawande AA, Thomas EJ, Zinner MJ, Brennan TA. The
Surgical Endoscopy, 2002, 16:1005–1014. incidence and nature of surgical Kejadian yang Tidak
Diinginkan (KTD) medis in Colorado and Utah in 1992.
Cuschieri A. Nature of human error: implications for surgical Surgery, 1999, 126:66–75.
practice. Annals of Surgery, 2006, 244:642–648. 3. Kable AK, Gibberd RW, Spigelman AD. Kejadian
yang Tidak Diinginkan (KTD) medis in surgical patients
Menilai Pengetahuan Topik in Australia. International Journal for Quality in Health
Berbagai metode yang cocok untuk menilai pemahaman Care,2002, 14:269–276.
pelajar tentang Topik ini, diantaranya adalah laporan 4. Vincent C et al. Systems approaches to surgical quality
pengamatan, laporan reflektif tentang kesalahan bedah, and safety: from concept to measurement. Annals of
esai, pertanyaan pilihan ganda, pertanyaan pendek dengan Surgery, 2004, 239:475–482.
jawaban terbaik, diskusi berbasis kasus dan penilaian 5. Leape L et al. The nature of Kejadian yang Tidak
diri. Pelajar dapat didorong untuk mengembangkan Diinginkan (KTD) medis in hospitalized patients: results
pendekatan portofolio untuk belajar keselamatan pasien. of the Harvard Medical Practice Study II. New England
Manfaat dari pendekatan portofolio adalah bahwa pada Journalof Medicine, 1991, 323:377–384.
akhir pelatihan pelajar akan memiliki koleksi dari semua 6. WHO surgical safety daftar periksa. Geneva, WorldHealth
kegiatan keselamatan pasien yang telah mereka pratikkan Organization, 2009
Pelajar akan dapat menggunakan ini untuk membantu (http://whqlibdoc.who.intpublications/2009/97
aplikasi pekerjaan dan karir masa depan mereka. Penilaian 89241598590_eng_Daftar periksa.pdf;
pengetahuan tentang perawatan prosedural dan potensi diakses pada 18 Januari 2010).
bahaya kepada pasien, penggunaan pendekatan sistem 7. Lingard L et al. Communication failures in the operating
untuk meningkatkan hasil dan teknik untuk meminimalkan room: an observational classification of recurrent types
peluang kesalahan prosedural dan bedah semua bisa dinilai and effects. Quality & Safetyin Health Care, 2004,
dengan menggunakan salah satu metode berikut: 13:330–334.
- portofolio;
- CBD;

239 Bagian B Topik 10. Keselamatan Pasien dan Prosedur Infasif


8. Crossing the quality chasm: a new health system for the
21st century. Washington, DC, NationalAcademies Press,
2001.
9. Haynes et al. A surgical safety daftar periksa to reduce
morbidity and mortality in a global population. New
England Journal of Medicine, 2009, 360:491–499.

10. WHO Guidelines for Safe Surgery, 2009, 10


(http://www.who.int/patientsafety/safesurgery/tools
resources/en/index.html;diakses pada 24 May2011).

Slide Untuk Topik 10: Keselamatan Pasien dan


Prosedur Invasif

Kuliah didaktik biasanya bukan cara terbaik untuk


mengajarkan pelajar tentang keselamatan pasien. Jika
kuliah digunakan sebagai metode, cara terbaik adalah
merencanakan interaksi pelajar dan diskusi selama Kuliah.
Menggunakan studi kasus adalah salah satu cara untuk
menghasilkan diskusi kelompok. Cara lain adalah dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pelajar
tentang berbagai aspek pelayanan kesehatan yang akan
membawa keluar masalah yang terkandung dalam topik
ini, seperti budaya menyalahkan, sifat kesalahan dan
bagaimana kesalahan dikelola di industri lain.

Slide untuk Topik 10 dirancang untuk membantu instruktur


menyampaikan isi topik ini. Slide dapat diubah agar sesuai
dengan lingkungan dan budaya lokal. Instruktur tidak harus
menggunakan semua slide dan dapat menyesuaikan slide
dalam bidang yang tercakup dalam sesi pengajaran.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 240


Topik 11
Meningkatkan Keamanan
Pengobatan
Pengobatan Tidak Sesuai untuk Anak yang Overdosis Metadon
Menderita Nuse
Ketika Matius memeriksakan dirinya di klinik, ada
Saat liburan, anak Heather yang berusia 8 tahun, tiga perawat yang bertugas. Dua perawat gagal
Jane, merasa tidak enak dan mulai muntah. Heather mengidentifikasi Matius secara benar dan memberikan
membawanya ke klinik kesehatan setempat untu metadon tanpa memperhatikan dosis yang tepat.
diperiksa dokter yang mengatakan bahwa Jane Dosis metadon yang diberikan adalah 150 mg
menderita asma sehingga perlu pengobatan nebulizer. padahal seharusnya 40 mg. Para perawat juga gagal
Dokter mendioganosa mual sekunder untuk infeksi untuk memberitahu dokter yang menangani ketika
telinga dan meresepkan antibiotik. Dia menyuntikkan mereka menyadari dosis metaodn berlebihan. Mereka
klor-promazin, metoclopramide, dan atropin untuk kemudian menginstruksikan perawat ketiga untuk
mengobati mual. Jane kemudian tak sadarkan diri dan memberikan Matius dosis metadon untuk dibawa
dirawat di rumah sakit setempat kecil. Dia kemudian pulang sebesar 20 mg, meskipun menyadari dosis itu
dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar karena berlebihan dan tanpa otorisasi dari praktisi medis.
gejala pernapasannya memburuk. Matius meninggal pada dini pagi hari berikutnya
karena keracunan metadon.
Dokter di klinik berpikir dia melakukan hal yang benar,
setelah belajar tentang pengobatan itu saat magang. Sumber: Case studies. Health Care
Namun, obat tidak seusia untuk mual pada anak-anak ComplaintsCommission Annual Report 1995
karena potensi Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) –1996:38. Sydney,New South Wales, Australia.
dan kesulitan dalam memantau kondisi anak. Dokter
juga tidak memberikan informasi yang cukup tentang
obat kepada Heather

Sumber: Walton M. Well being: how to get the


besttreatment from your doctor. Sydney, New
SouthWales, Australia, Pluto Press, 2002:51.

241 Bagian B Topik 11. Meningkatkan Keamanan Pengobatan


Pengantar - Mengapa Perlu 1 2 tapi semua orang yang terlibat dalam penggunaan obat
Fokus Pengobatan memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama untuk
Obat telah terbukti sangat bermanfaat untuk mengobati meminimalkan kerugian yang disebabkan oleh obat
penyakit dan mencegah penyakit. Keberhasilan ini telah terhadappasien.
mengakibatkan peningkatan dramatis dalam penggunaan
obat. Sayangnya, peningkatan ini juga mengakibatkan Kata Kunci
peningkatan bahaya, kesalahan dan Kejadian yang Tidak Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD), reaksi yang
Diinginkan (KTD) terkait dengan penggunaan obat-obatan. merugikan, kesalahan, peristiwa buruk, peristiwa karena
pengaruh obat yang merugikan, kesalahan pengobatan,
Untuk sejumlah alasan, penggunaan obat-obatan juga resep, administrasi dan pemantauan.
menjadi semakin kompleks. Telah ada peningkatan besar
Tujuan Pembelajaran 3
dalam jumlah dan berbagai variasi obat yang tersedia.
Obat-obat dianjurkan dikonsumsi dengan cara yang Topik ini memberikan gambaran keamanan obat. Hal ini
berbeda serta berbagai tindakan variabel (long-acting, dirancang untuk mendorong pelajar untuk terus belajar
short-acting). Kadang-kadang rumusan yang sama dari dan berpraktik cara-cara untuk meningkatkan keamanan
obat tertentu dijual dengan lebih dari satu nama dagang, penggunaan obat.
dan ini dapat menyebabkan kebingungan.
Hasil Pembelajaran : Pengetahuan dan Kinerja
Meskipun pengobatan ditingkatkan untuk penyakit
4
kronis yang sekarang tersedia, banyak pasien sekarang Syarat Pengetahuan
mengonsumsi beberapa obat dan banyak diantara mereka Pelajar harus tahu:
meninggal karena pengobatab. Hal ini meningkatkan - Skala kesalahan pengobatan;
dimungkinan adanya interaksi obat, Kejadian yang Tidak - Bahwa penggunaan obat dikaitkan dengan risiko;
Diinginkan (KTD) dan kesalahan dalam administrasi. - Sumber umum kesalahan;
- Di mana dalam proses kesalahan dapat terjadi;
Proses pemberian obat untuk pasien sering melibatkan - Tanggung jawab terkait dengan resep dan pemberian
berbagai praktisi medis. Kegagalan komunikasi dapat obat;
menyebabkan kesenjangan dalam kelangsungan proses. - Bagaimana mengenali situasi berbahaya yang umum;
Praktisi medis yang meresepkan dosis obat yang lebih - Cara untuk membuat penggunaan obat lebih aman;
besar harus familiar dengan jenis pengobatan itu. Ada - Manfaat dari pendekatan multidisiplin untuk
terlalu banyak informasi untuk praktisi medis untuk dapat keselamatan penggunaan obat.
diingat dalam cara yang dapat diandalkan tanpa bantuan
5
bahan referensi. Perawat, apoteker, dokter gigi dan dokter Syarat Kinerja
yang merawat pasien seringkali mendapatkan resep Keamanan obat adalah Topik yang luas. Seorang praktisi
obat dokter lain (sering spesialis) dan, karenanya, mereka medis yang memahami masalah dan risiko yang terlibat
mungkin tidak paham dengan efek dari semua obat yang dalam penggunaan obat-obatan akan:
dikonsumsi pasien. - Menggunakan nama generik;
- Membuat resep untuk setiap pasien;
Selain apoteker, profesional yang meresepkan obat - Memeriksa riwayat obat menyeluruh;
memainkan peran utama dalam penggunaan obat. Peran - Tahu mana obat yang berisiko tinggi;
mereka termasuk memberikan resep dan memberikan - Sangat paham dengan obat ia resepkan atau berikan
obat, monitoring Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) kepada pasien;
dan bekerja sama dalam tim. Praktisi medis yang bertugas - penggunaan alat bantu memori;
berpotensi memenuhi peran kepemimpinan di tempat - Berkomunikasi dengan jelas;
kerja, dalam kaitannya dengan penggunaan obat dan - Mengembangkan kebiasaan untuk memeriksa;
meningkatkan perawatan pasien. - Mendorong pasien untuk secara aktif terlibat dalam
proses pengobatan;
Sebagai praktisi medis masa depan, pelajar harus - Melaporkan dan belajar dari kesalahan;
memahami sifat dari kesalahan pengobatan, belajar apa - Memahami dan mempraktikkan perhitungan obat,
bahaya yang terkait dengan penggunaan obat dan belajar termasuk penyesuaian berdasarkan parameter klinis
apa yang dapat dilakukan untuk membuat penggunaan (misalnya peresepan obat ginjal);
obat lebih aman. Apoteker, dokter dan perawat memainkan - Mendeteksi potensi / aktual obat-obat dan interaksi
peran utama dalam mengurangi kesalahan pengobatan, obat dan makanan

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 242


Insiden 6 7
serta berperan dalam memantau keamanan dan
kemanjuran oba. Peresepan obat membutuhkan praktisi
Efek Samping medis untuk membuat keputusan tentang obat, rejimen
Sebuah Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) adalah obat, dokumentasi obat dalam catatan kesehatan, dan
efek yang diketahui, selain itu terutama ditujukan, yang pemesanan. Praktisi medis yang membantu peresepan
berkaitan dengan sifat farmakologi dari obat [1]. Misalnya, obat harus memastikan obat yang tepat diberikan dengan
Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) yang umum dari tepat kepada pasien yang tepat. Tapi di samping itu,
analgesik opiat adalah mual. praktisi medis juga diminta untuk mempertimbangkan
preferensi pasien, nilai-nilai dan keadaan ekonomi. Dalam
Reaksi yang Bervariasi beberapa pengaturan, mungkin ada juga sumber daya dan
Reaksi yang merugikan terjadi ketika hasil yang berbahaya pembatasan terbatas pada apa yang dapat dan tidak dapat
yang tak terduga dari tindakan pengobatan yang sesuai, diberikan kepada pasien.
dimana proses pengobatan yang benar telah dilakukan [1].
Contoh ini misalnya adalah reaksi alergi yang tak terduga Kesalahan yang diketahui terjadi pada tahap resep dan
pada pasien yang minum obat untuk pertama kalinya. sering dikaitkan dengan pengalaman praktisi medis adalah
karena kurangnya pengetahuan tentang obat, kegagalan
Kesalahan untuk mengikuti protokol yang disepakati, atau faktor-
Kesalahan adalah kegagalan untuk melakukan tindakan faktor lain seperti kelelahan dan lupa.
yang direncanakan sebagaimana dimaksud atau penerapan
rencana yang salah [1]. Selain peresepan obat, konsumen dapat meresepkan obat
sendiri dan menggunakan obat-obatan yang mereka beli.
Insiden Medis Kadang-kadang obat ini dapat menyebabkan Kejadian
Kecelakan dimana Pasien terluka [1]. yang Tidak Diinginkan (KTD) terutama ketika dikonsumsi
bersamaan dengan obat lain. Konsumen harus selalu
Insiden Obat mencari nasihat dari apoteker ketika mereka berniat untuk
Sebuah persitiwa merugikan akibat obat yang dapat mencampur obat tertentu dengan resep obat mereka.
dicegah (misalnya kesalahan obat) atau mungkin tidak
dicegah (misalnya reaksi alergi yang tak terduga pada Kesalahan Pengobatan
pasien yang minum obat untuk pertama kalinya, seperti Sebuah kesalahan pengobatan dapat mengakibatkan:
dijelaskan di atas). - Suatu peristiwa buruk, di mana seorang pasien
dirugikan;
Reaksi Pengobatan yang Buruk - Hampir terjadi insiden, di mana seorang pasien hampir
Setiap respon terhadap obat yang berbahaya dan tidak dirugikan;
diinginkan. Definisi WHO ini termasuk cedera yang dinilai - Kesalahan lain atau potensi bahaya.
disebabkan oleh cedera obat dan tidak termasuk karena
pengobatan yang salah. Kesalahan pengobatan merupakan penyebab umum
dari bahaya pasien yang tidak dapat dicegah. IOM
Kesalahan Pengobatan memperkirakan bahwa di Amerika Serikat ada satu
Setiap peristiwa yang dapat menyebabkan atau kesalahan pengobatan per pasien rawat inap per hari [3],
menimbulkan bahaya bagi pasien meskipun pemberian dan 1,5 juta kasus tidak dapat dicegah terjadinya Kejadian
obat dalam kontrol profesional medis, pasien atau yang Tidak Diinginkan (KTD) karena obat per Tahun [3], dan
konsumen [2]. Peristiwa tersebut mungkin terkait dengan 7000 kematian per Tahun dari kesalahan pengobatan di
praktik profesional, produk pelayanan kesehatan, prosedur rumah sakit di negara itu [4].
dan sistem, termasuk: resep; komunikasi pemesanan
obat; label produk, kemasan dan nomenklatur; peracikan; Para peneliti di negara-negara lain di seluruh dunia di mana
pengeluaran; distribusi; administrasi; pendidikan; kejadian kesalahan pengobatan insiden obat telah diteliti
pemantauan; dan penggunaan. menunjukkan statistik yang mengkhawatirkan [5]. Hanya
15% dari kesalahan resep yang dibuat oleh pasien, sisanya
Peresepan disebabkan oleh apoteker dan petugas kesehatan lainnya.
Resep A adalah untuk mengambil obat-obatan tertentu. Fakta ini menggarisbawahi pentingnya kerja sama tim.
Di banyak negara, orang yang mersepkan obat memiliki Dengan bekerja sama, penyedia layanan kesehatan dapat
tanggung jawab hukum untuk perawatan klinis pasien, mencegah banyak Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD).

243 Bagian B Topik 11. Meningkatkan Keamanan Pengobatan


Pembuatan, distribusi dan pemasaran pemantauan juga harus didokumentasikan, seperti semua
Sebelum obat dapat digunakan pada manusia, mereka langkah-langkah lain dalam proses pengobatan. Ada
harus diuji untuk memastikan obat tersebut aman. potensi terjadi kesalahan pada setiap langkah dari proses.
Pengembangan dan pembuatan obat-obatan telah diatur Ada berbagai cara bahwa kesalahan dapat terjadi pada
di banyak negara. setiap langkah.

Langkah Penggunaan Pengobatan 8 Penggunaan Pengobatan


10 11 12
Ada sejumlah langkah diskrit dalam menggunakan obat: yang Berisiko
resep, pengeluaran, administrasi dan pemantauan yang Penggunaan pengobatan melibatkan 13
merupakan empat proses utama. Dokter, apoteker, pasien beberapa risiko. Risiko dan kesempatan ada
dan praktisi medis lainnya semua memainkan peran kesalahan yang berbeda berkaitan dengan langkah
utama dalam proses ini. Sebagai contoh, beberapa pasien dalam proses pengobatan
mungkin meresepkan sendiri obat over-the-counter,
mengelola obat itu sendiri dan memonitor efek obat Peresepan
tersebut terhadap mereka. Atau, misalnya, di rumah sakit, Pengetahuan yang tidak memadai tentang indikasi obat,
ketika dokter meresepkan obat, apoteker memberikan kontraindikasi dan interaksi obat dapat menyebabkan
obat, perawat akan mengelola obat dan perawat dan kesalahan resep. Ini telah menjadi masalah yang meningkat
dokter yang berbeda memantau kemajuan pasien dan karena jumlah obat yang digunakan telah meningkat.
membuat keputusan tentang rejimen obat yang sedang Sehingga tidak mungkin untuk praktisi medis individu
dikonsumsi oleh pasien. Dalam praktik kolaboratif, apoteker untuk mengingat semua rincian yang relevan yang
dapat menyesuaikan dosis. Komponen utama dari masing- diperlukan untuk resep yang aman, tanpa mengacu
masing empat langkah yang disebutkan di atas adalah pada referensi bahan. Cara alternatif untuk mengakses
sebagai berikut. informasi obat yang diperlukan. Kegagalan untuk
mempertimbangkan faktor-faktor fisik, kognitif, emosional
Peresepan 9 dan sosial yang mungkin mengubah resep, seperti alergi,
Dalam meesepkan obat, profesional medis harus kehamilan, penyakit yang menyertai, pemahaman tentan
memilih obat yang tepat untuk situasi klinis tertentu, kesehatan dan obat lain yang dikonsumsi pasien adalah
mwempertimbangkan faktor individu pasien, seperti sumber kesalahan.
alergi. Prescriber juga perlu untuk memilih yang paling
tepat cara pemberian obat, dosis, waktu dan rejimen. Kesalahan mungkin melibatkan persepan obat untuk
Rencana ini harus dikomunikasikan kepada siapa pun pasien yang salah, resep dengan dosis yang salah, resep
yang akan mengelola pengobatan tersebut (komunikasi obat yang salah, resep obat dengan rute yang salah atau
ini dapat ditulis, verbal atau keduanya) dan rencana harus waktu yang salah dalam pemberian obat. Kesalahan
didokumentasikan dengan benar. ini dapat kadang-kadang terjadi karena kurangnya
pengetahuan, tetapi lebih umum adalah hasil dari
Dispensi "kesalahan konyol" atau "kesalahan sederhana", yang
Seorang apoteker akan menuliskan resep yang ditulis disebut sebagai slip atau selang. Ini adalah jenis kesalahan
oleh praktisi medis dan pemeriksa transkripsi. Apoteker yang lebih mungkin terjadi pada pukul 04:00, atau jika
kemudian akan memilih obat, memeriksa resep, dan dokter yang mersepkan sedang terburu-buru, bosan atau
dokumen / pekerjaannya. lelah, dan tidak sepenuhnya berkonsentrasi pada tugas
yang ditangani.
Administering
Pemberian obat dapat mencakup perolehan obat dan Komunikasi yang tidak memadai adalah sumber kesalahan
setelah itu dalam bentuk penerimaan obat yang siap resep juga. Komunikasi yang ambigu dapat disalahartikan
digunakan. Hal ini meliputi penghitungan, pencampuran, (misalnya singkatan tertentu). Kesalahan bisa terjadi akibat
label atau mempersiapkan obat dalam beberapa cara. tulisan tidak terbaca atau kesalahpahaman sederhana
Siapapun yang memberikan obat harus selalu memeriksa dalam komunikasi verbal. Kesalahan matematika dibuat
alergi dan memeriksa bahwa mereka memberikan dalam menghitung dosis sehingga dapat menyebabkan
dosis yang benar dan obat yang tepat untuk pasien kesalahan pengobatan. Kesalahan ini dapat menjadi hasil
yang benar melalui rute yang benar pada waktu yang dari kecerobohan atau kelelahan, tetapi juga bisa menjadi
tepat. Pihak tenaga medis yang mengelola obat harus hasil dari kurangnya pelatihan dan ketidakbiasaan dengan
mendokumentasikan apa yang dia telah melakukan. cara memanipulasi volume, jumlah, konsentrasi dan unit
dan / atau kurangnya akses ke parameter obat. Kesalahan
pengawasan perhitungan yang melibatkan obat dengan jenis terapi
Pemantauan melibatkan mengamati pasien untuk yang sempit dapat menyebabkan Kejadian yang Tidak
menentukan apakah obat tersebut bekerja, digunakan Diinginkan (KTD) terjadi lebih besar.
dengan benar dan tidak menyebabkan kerusakan. Kegiatan

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 244


Tidak jarang, kesalahan perhitungan dapat terjadi 18 19 20
ketika mengubah satuan unit (misalnya dari mikrogram Pengawasan
ke miligram). Jenis kesalahan perhitungan dapat Kesalahan di bidang ini mencakup pemantauan memadai
mengakibatkan 1000 kali kesalahan. Kompetensi dengan untuk Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD), tidak
perhitungan dosis sangat penting dalam bidang pediatri, di menghentikan pemberian obat saat dinyatakan telah
mana sebagian besar dosis yang ditentukan sesuai dengan
selesai atau jelas tidak membantu pasien dan tidak
berat anak.
menyelesaikan resep obat. Kesalahan pemantauan terjadi
ketika tingkat obat tidak diukur atau diukur tetapi tidak
Dispensi
diperiksa atau ditindaklanjuti.
Sebuah studi tahun 2007 menunjukkan beban kerja farmasi
yang lebih tinggi, yang menjabarkan karena jumlah resep
Kesalahan ini sering melibatkan faktor kegagalan
obat yang ditangani per jam kerja apoteker sehingga
komunikasi. Ada risiko tertentu dari kegagalan komunikasi
menyebabkan peningkatan risiko pengeluaran obat yang
ketika ada perubahan penyedia layanan, misalnya, ketika
berpotensi tidak aman. Berikut adalah langkah-langkah
pasien berpindah dari rumah sakit ke fasilitas lainnya atau
yang [6] dapat diambil oleh apoteker untuk mengurangi
sebaliknya.
risiko kesalahan pengeluaran obat:
- Memastikan masuknya resep yang benar;
Faktor yang berkontribusi pada Kesalahan Obat
- Mengkonfirmasi bahwa resep yang diajukan benar dan
Kejadian obat yang merugikan sering karena sifat
lengkap;
multifaktorial. Seringkali ada kombinasi peristiwa yang
- Waspadalah terhadap, obat dengan penyebutan nama
bersama-sama mengakibatkan cedera pada pasien. Hal
yang mirip (nama obat yang sama berakibat pada
ini penting untuk memahami sejumlah alasan. Dalam
potensi kesalahan satu sepertiga dari total jumlah
mencoba memahami mengapa terjadi kesalahan, penting
kesalahan pengobatan);
untuk mencari semua faktor yang berkontribusi, bukan
- Berhati-hati dengan nol dan singkatan;
alasan yang paling jelas atau langkah terakhir dalam proses.
- Mengatur tempat kerja;
Strategi untuk meningkatkan keselamatan obat juga perlu
- Mengurangi gangguan bila memungkinkan;
menargetkan beberapa poin dalam proses.
- Fokus untuk mengurangi stres dan menyeimbangkan 21
beban kerja yang berat;
Faktor Pasien
- Meluangkan waktu untuk menyimpan obat dengan
Pasien tertentu sangat rentan terhadap kesalahan
benar;
pengobatan. Ini termasuk pasien dengan kondisi tertentu
- Benar-benar memeriksa semua resep;
(misalnya kehamilan, disfungsi ginjal, dll); pasien yang
- Selalu memberikan konseling kepada pasien secara
memakai beberapa obat, terutama jika obat-obat ini
menyeluruh.
telah diresepkan oleh lebih dari satu penyedia layanan
14 15 16 17 kesehatan; pasien dengan sejumlah masalah kesehatan;
Administering
dan pasien yang tidak mengambil minat aktif dalam
Kesalahan pemberian obat yang klasik adalah dosis yang
mendapat informasi tentang kesehatan dan obat-
salah dari obat yang diberikan kepada pasien yang salah,
obatan mereka sendiri. Pasien dengan masalah memori
dengan rute yang salah, pada waktu yang salah, atau
(misalnya pasien Alzheimer) dan pasien yang tidak dapat
obat yang salah digunakan. Tidak memberikan obat yang
berkomunikasi dengan baik, termasuk pasien tidak sadar,
diresepkan adalah bentuk lain dari kesalahan administrasi.
bayi dan anak-anak, dan pasien yang tidak berbicara
Kesalahan ini didapat dari hasil dari komunikasi yang tidak
bahasa yang sama sdengan staf medis, juga sangat rentan
memadai, slip dan penyimpangan, kurangnya prosedur
terhadap kesalahan pengobatan. Anak-anak dan bayi,
pemeriksaan, kurangnya kewaspadaan dan perhitungan
terutama neonatus memiliki risiko yang meningkat dari
kesalahan, serta tempat kerja suboptimal dan desain
paparan kesalahan pengobatan karena perhitungan obat
kemasan obat. Dalam kasus ini, sering ada kombinasi faktor
dosis yang dibutuhkan berbeda ketika merawat mereka.
penyumbang. 22
Faktor Staf Medis
Dokumentasi yang tidak memadai juga dapat
Faktor staf yang meningkatkan risiko kesalahan
menyebabkan kesalahan administrasi. Sebagai contoh, jika
pengobatan termasuk tenaga berpengalaman; tergesa-
obat diberikan, namun belum dicatat, anggota staf lain juga
gesa, seperti dalam situasi darurat; multitasking; terganggu
memberikan obat kepada pasien karena berpikir bahwa
saat pertengahan tugas; dan kelelahan, kebosanan dan
obat itu belum diberikan. Kesalahan perhitungan IV obat
kurangnya kewaspadaan.
(misalnya tetes / h atau tetes / menit, ml / jam atau ml /
menit) yang lain adalah kesalahan administrasi.

245 Bagian B Topik 11. Meningkatkan Keamanan Pengobatan


Kurangnya memeriksa dan tidak menerapkan kebiasaan jalur IV dan garis intratekal memungkinkan untuk obat
double-check atau mengecek oleh individu yang berbeda yang akan diberikan melalui rute yang salah.
juga dapat menyebabkan kesalahan pengobatan, seperti
halnya kerja sama tim yang buruk, komunikasi yang buruk Beberapa Cara untuk Menggunakan
25
antara rekan-rekan dan keengganan untuk menggunakan Pengobatan yang Aman
alat bantu memori.
26
Menggunakan Nama Generik
Faktor Desain Tempat Kerja 23 Obat memiliki k nama dagang (nama merek) dan nama
Faktor desain tempat kerja juga berkontribusi terhadap generik (bahan aktif ). Formulasi obat yang sama dapat
kesalahan pengobatan, termasuk tidak adanya budaya diproduksi oleh perusahaan yang berbeda dan diberi
keselamatan di tempat kerja. Hal ini dapat dibuktikan beberapa nama dagang yang berbeda. Biasanya nama
dengan kurangnya sistem pelaporan dan kegagalan untuk dagang muncul dalam huruf besar pada kotak / botol
belajar dari masa lalu yang mengakibatkan terjadi Kejadian dan nama generik muncul di cetak kecil. Hal ini cukup
yang Tidak Diinginkan (KTD). Faktor desain tempat kerja sulit membiasakan diri dengan semua obat generik yang
lainnya termasuk tidak adanya instrument bantuan memori digunakan; dapat hampir mustahil untuk mengingat
yang tersedia untuk staf dan / atau informasi lain pada semua nama dagang yang terkait. Untuk meminimalkan
obat tertentu, kurangnya atau tidak ada akses ke data kebingungan dan menyederhanakan komunikasi, akan
diagnostik untuk tim farmasi dan penyimpanan obat yang sangat membantu jika staf hanya menggunakan nama
tidak pantas, misalnya obat yang berbeda dengan nama generik. Namun, penting untuk menyadari bahwa pasien
yang membingungkan dan mirip disimpan dan dekat satu akan sering menggunakan nama dagang karena nama
sama lain atau obat-obatan tidak disimpan dalam bentuk dagang adalah apa yang muncul di cetak besar pada
yang mudah digunakan atau tidak disimpan di tempat kemasan. Hal ini dapat membingungkan bagi staf dan
yang biasa. Staf yang tidak memadai adalah masalah desain pasien. Misalnya, ketikapasien keluar dari rumah sakit
tempat kerja lain yang dapat menyebabkan kesalahan dengan resep untuk obat yang biasa mereka konsums,
pengobatan meningkat. tetapi dengan nama dagang yang berbeda. Pasien
mungkin tidak menyadari bahwa obat mereka diresepkan
24
Faktor Desain Pengobatan pada sama dengan yang mereka konsumsi saat masuk dan
Faktor desain obat tertentu juga dapat meningkatkan karenanya terus minum obat itu juga, karena tidak ada yang
risiko kesalahan pengobatan. Beberapa obat dapat mengatakan kepada mereka untuk berhenti atau bahwa
membingungkan, seperti pil yang mirip dalam penampilan itu adalah sama dengan obat baru. Hal ini penting untuk
(misalnya warna, bentuk). dokter yang meresepkan dan apoteker untuk menjelaskan
Obat dengan nama yang mirip juga dapat membingungkan kepada pasien bahwa beberapa obat dapat memiliki dua
Contoh masalah ini termasuk obat dengan nama celecoxib nama.
(anti-inflamasi), fosphenytoin (antikonvulsan) dan
citalopram hidrobromida (antidepresan), yang ketika nama Dokter dan staf medis lainnya harus meresepkan obat
merek mereka digunakan mungkin membingungkan dengan nama generik mereka. Pasien harus didorong untuk
(Celebrex, Cerebyx dan Celexa); serta efedrin dan epinefrin. menyimpan daftar obat mereka, termasuk nama dagang
Pelabelan ambigu adalah sumber kebingungan. Persiapan dan nama generik dari masing-masing obat.
yang berbeda atau dosis obat yang sama mungkin memiliki
nama yang mirip atau kemasan yang juga mirip. Misalnya, Buat Peresepan Obat untuk tiap individu
27
phytonadione 1 mg dan 10 mg sangat mirip. Beberapa pasien
obat slow release dapat membedakan diri dari bentuk Sebelum meresepkan obat, selalu berhenti dan berpikir,
rilis biasa dengan akhiran. Sayangnya, ada banyak akhiran "apakah ada sesuatu tentang pasien ini yang harus
yang berbeda digunakan untuk menyiratkan sifat yang mengubah pilihan saya dalam memberikan obat?".
mirip, seperti slow release, rilis tertunda atau long-acting Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan termasuk
(misalnya LA, XL, XR, CC, CD, ER, SA, CR, XT dan SR). alergi, kehamilan, menyusui, komorbiditas, obat lain yang
dikonsumsi pasien, dan ukuran dan berat dari pasien.
Masalah desain obat berkontribusi pada kesalahan
administrasi, termasuk label yang terlalu kecil untuk Belajar dan Berprakteik Mengumpulkan
28
dibaca dan sulit-untuk-membaca informasi dosis di botol. Riwayat Pengobatan yang Lengkap
Kurangnya alat ukur (misalnya sendok untuk sirup) adalah Riwayat Obat harus diambil oleh praktisi medis yang
masalah lain. mersepkan obat dan apoteker. Ketika mengumpulkan
riwayat obat, pedoman berikut harus diikuti.
• Sertakan nama, dosis, rute, frekuensi dan durasi setiap
Faktor Teknis Lainnya obat yang dikonsumsi pasien.
Faktor teknis lainnya juga dapat berkontribusi untuk • Tanyakan tentang kapan berhenti mengonsumsi obat
kesalahan pengobatan. Misalnya, konektor identik untuk itu.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 246


• Tanyakan tentang over-the-counter obat itu, suplemen daripada banyak mersepkan tapi pemahaman dangkal.
makanan dan obat-obatan yang saling melengkapi. Misalnya, daripada belajar tentang lima obat anti-inflamasi
• Tanyakan pasien apakah ada obat yang mereka non-steroid yang berbeda, prescriber mungkin hanya
telah disarankan untuk dikonsumsi, tetapi tidak mereka tahu satu secara rinci dan resep yang satu itu. Apoteker,
konsumsi. bagaimanapun, harus paham dengan banyak obat.
• Pastikan apa yang pasien benar-benar butuhkan
31
sesuai daftar Anda. Sangat berhati-hati saat transisi Gunakan Ingatan Anda
perawatan. Berpraktik rekonsiliasi obat pada saat pasien Mungkin di masa lalu mengingat sebagian besar
masuk dan keluar dari rumah sakit, karena ada pengetahuan obat utama yang digunakan sangat
risiko tinggi untuk terjadinya kesalahan [7] karena diperlukan. Namun, dengan pertumbuhan jumlah obat
kesalahpahaman, mengambil riwayat yang tidak yang tersedia yang cepat dan meningkatnya kompleksitas
memadai dan komunikasi yang buruk. resep, mengandalkan memori saja tidak cukup.
• Carilah informasi tentang obat yang tidak Anda ketahui
sebelumnya. Anda dapat mencari dari sumber berbasis Pelajar harus didorong untuk memiliki ambang yang
bukti informasi dan / atau kontak praktisi medis lainnya rendah untuk melihat hal-hal itu. Mereka harus paham
(misalnya apoteker). dengan pilihan obat, alat bantu memori berdasarkan
• Pertimbangkan obat-obat dan interaksi obat-makanan, bukti dan menggunakannya. Pelajar harus mengandalkan
obat yang dapat menghentikan dan obat-obatan yang bantuan memori sebagai penanda praktik aman daripada
mungkin menyebabkan Kejadian yang Tidak Diinginkan tanda bahwa pengetahuan mereka tidak memadai.
(KTD). Contoh alat bantu memori termasuk buku teks, farmakope
• Selalu masukkan riwayat alergi secara menyeluruh. berukuran saku dan teknologi informasi, seperti perangkat
Ketika mengumpulkan riwayat alergi, ingat bahwa jika lunak komputer dan asisten pribadi digital. Contoh
pasien memiliki alergi yang serius dan kondisi Anda sederhana dari bantuan memori kartu dengan semua
ingin meresepkan obat itu, maka ini adalah situasi nama dan dosis obat yang mungkin diperlukan dalam
berisiko tinggi. Ingatkan pasien dan juga staf lain. kasus serangan jantung. Kartu ini dapat disimpan di saku
prescriber dan disebut dalam keadaan darurat, ketika tidak
Ketahui Pengobatan mana yang digunakan ada waktu untuk memeriksa buku teks atau komputer
29
pada bidang Anda dan kaitannya dengan untuk mengetahui dosis obat. (Perhatikan bahwa alat bantu
risiko medis dari Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) memori juga disebut sebagai alat bantu kognitif ).
Beberapa obat memiliki reputasi karena menyebabkan
insiden obat. Hal ini mungkin karena sempitnya jenis Ingatlah 5 Benar ketika Meresepkan dan
32
terapi, farmakodinamik tertentu atau farmakokinetik, Menggunakan Pengobatan
atau kompleksitas dosis dan pemantauan. Contoh Di banyak bagian dunia, program pelatihan telah
obat-obat ini termasuk insulin, antikoagulan oral, agen menekankan pentingnya memeriksa 5 Benar sebelum
neuromuscularblocking, digoxin, kemoterapi, kalium dan pengeluaran dan pemberian obat. 5 Benar adalah: obat
antibiotik aminoglikosida. Sehingga mungkin berguna yang tepat, rute yang tepat, waktu yang tepat, dosis
untuk meminta seorang apoteker atau staf lain yang yang tepat dan pasien yang tepat. Pedoman ini adalah
relevan di bidang Anda tentang obat apa yang cenderung relevan untuk semua praktisi medis yang meresepkan
atau paling sering merugikan pasien. (Pengajar mungkin dan mengelola obat. Dua penambahan ini 5 Benar adalah
ingin waktu lebih banyak untuk mengajar tentang hal ini) dokumentasi yang tepat dan hak dari anggota staf, pasien
atau pengasuh untuk mempertanyakan peresepan obat.
30
Pahami Pengobatan yang Anda resepkan
33
Jangan pernah meresepkan obat yang Anda tidak tahu Komunikasikan Secara Efektif
banyak tentang obat itu. Dorong pelajar untuk melakukan Penting untuk diingat bahwa penggunaan yang aman
pekerjaan rumah tentang obat yang sering mereka dari obat adalah kegiatan tim dan bahwa pasien juga
gunakan dalam praktek. Mereka harus terbiasa dengan anggota tim. Jelas, komunikasi jelas akan membantu
farmakologi, indikasi, kontraindikasi, Kejadian yang Tidak untuk meminimalkan asumsi yang dapat menyebabkan
Diinginkan (KTD), tindakan pencegahan khusus, dosis kesalahan. Sebuah pepatah yang berguna untuk diingat
dan rejimen obat tesis. Jika Anda perlu untuk meresepkan ketika berkomunikasi tentang obat adalah untuk
obat yang Anda tidak pahami, bacalah tentang obat itu menyatakan yang jelas kepada dokter atau apoteker, pasien
sebelum meresepkan. Anda memerlukan bahan referensi atau perawat dan sebaliknya.
yang tersedia dalam pengaturan klinis. Lebih baik untuk
tahu lebih banyak tentang meresepkan beberapa obat

247 Bagian B Topik 11. Meningkatkan Keamanan Pengobatan


Tulisan tangan yang buruk dapat menyebabkan kesalahan perawatan mereka sendiri dan proses pengobata.
36
pengeluaran. Praktisi medis harus menulis dengan jelas dan Didiklah pasien tentang pengobatan mereka
terbaca termasuk nama dan rincian kontak. Apoteker yang dan bahaya yang terkait. Berkomunikasi rencana
tidak bisa membaca tulisan harus menghubungi orang jelas dengan pasien. Ingat bahwa pasien dan keluarga
yang menandatangani resep untuk memeriksa rincian. mereka sangat termotivasi untuk menghindari masalah.
Jika mereka dibuat sadar akan peran penting mereka
Mengingat 5 Benar (seperti dijelaskan di atas) adalah cara dalam proses pengobatan, mereka dapat memberikan
yang berguna untuk mengingat poin penting tentang kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan keamanan
obat yang perlu dikomunikasikan. Misalnya, dalam situasi penggunaan obat. Informasi bisa lisan dan tertulis dan
darurat, dokter mungkin perlu memberikan perintah obat harus mencakup aspek-aspek berikut:
verbal untuk perawat, "bisa tolong beri ini pasien 0,3 ml • nama obat generik;
dari 1: 1000 epinefrin sesegera mungkin" jauh lebih baik • tujuan dan aktivitas obat;
daripada mengatakan, "cepat , mendapatkan beberapa • dosis, rute dan jadwal administrasi;
adrenalin ". • instruksi khusus, arah dan tindakan pencegahan;
• Efek samping yang umum dan interaksi;
Strategi lain komunikasi yang berguna adalah untuk • bagaimana efek dari obat (misalnya khasiat, Kejadian yang
menutup loop. Hal ini mengurangi kemungkinan Tidak Diinginkan (KTD), dll) akan dipantau.
kesalahpahaman. Dalam contoh kita, perawat akan
menutup loop dengan mengatakan, "OK, saya akan Mendorong pasien untuk menjaga catatan tertulis dari obat
memberikan pasien 0,3 ml dari 1: 1000 epinefrin sesegera yang mereka konsumsi dan rincian dari setiap alergi atau
mungkin”. masalah dengan obat mereka di masa lalu. Daftar ini harus
disajikan setiap kali mereka berinteraksi dengan sistem
34 35
Kembangkan Kebiasan untuk pelayanan kesehatan.
37
mengecek
Hal ini membantu untuk mengembangkan kebiasaan Laporkan dan pelajari kesalahan pengobatan
memeriksa di awal. Agar hal ini terjadi, kebiasaan ini perlu Menemukan lebih lanjut tentang bagaimana dan mengapa
diajarkan di tingkat sarjana. Contoh kebiasaan pemeriksaan terjadi kesalahan pengobatan merupakan hal mendasar
adalah untuk selalu membaca label pada ampul sebelum untuk meningkatkan keamanan obat. Setiap kali insiden
menyusun obat. Jika pemeriksaan menjadi kebiasaan, maka obat terjadi atau nyaris terjadi, ada kesempatan untuk
itu lebih mungkin terjadi bahkan jika dokter tidak aktif belajar dan meningkatkan perawatan. Ini akan sangat
menjadi waspada. membantu bagi pelajar jika mereka memahami pentingnya
berbicara secara terbuka tentang kesalahan dan menyadari
Memeriksa harus menjadi bagian penting dari resep, proses di tempat dalam program pelatihan mereka atau
pengeluaran dan memberikan obat-obatan. Anda di fasilitas di mana mereka bekerja untuk memaksimalkan
bertanggung jawab untuk setiap resep yang Anda tulis belajar dari kesalahan dan kemajuan dalam keamanan obat.
dan setiap obat yang Anda berikan. Periksa 5 Rs dan alergi.
Obat berisiko tinggi dan situasi yang membutuhkan Pelaporan kesalahan difasilitasi ketika ada kepercayaan
kewaspadaan ekstra dengan memeriksa dan melakukan dan rasa hormat yang terbentuk antara praktisi medis.
double-checking, misalnya, ketika obat darurat sangat Misalnya, apoteker lebih mungkin untuk melaporkan dan
ampuh yang digunakan untuk mengobati pasien sakit menjelaskan kesalahan ketika resep obat diungkapkan
kritis. Mengecek tindakan rekan ', serta tindakan Anda untuk mendengarkan penjelasan mereka.
38
sendiri, memberikan kontribusi untuk kerja sama tim yang
efektif dan memberikan perlindungan tambahan. (Namun, Ketrampilan Praktik Aman untuk Pelajar
sangat penting bahwa setiap orang pertama memeriksa / Meskipun pelajar umumnya tidak diizinkan untuk
pekerjaannya sendiri, seperti mendelegasikan pemeriksaan meresepkan atau mengelola obat sampai setelah lulus,
dapat menyebabkan kesalahan.) ada banyak aspek keselamatan obat yang dapat mulai
dipraktikkan pelajar dan mempersiapkan. Diharapkan
Ingat bahwa resep komputerisasi tidak menghapus bahwa daftar egiatan dapat diperluas di beberapa
kebutuhan untuk memeriksa. Sistem komputerisasi tahap selama pelatihan pelajar. Setiap tugas sendiri bisa
memecahkan beberapa masalah (misalnya tulisan membentuk dasar dari sesi pendidikan penting (ceramah,
tangan terbaca, kebingungan nama generik dan merk, lokakarya, tutorial). Cakupan menyeluruh topik ini adalah di
informasiinteraksi obat), tetapi juga menyajikan tantangan luar lingkup sesi pengantar untuk keselamatan obat.
baru [8] .dorong pasien untuk secara aktif terlibat dalam

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 248


Pemahaman tentang bahaya yang melekat dengan Belajar dan Mempraktikkan Kalkulasi Obat
menggunakan obat-obatan akan mempengaruhi Pahamilah cara memanipulasi unit dan menyesuaikan
bagaimana seorang dokter melakukan banyak tugas sehari- volume, konsentrasi dan dosis. Berpraktik menghitung
hari. Berikut adalah petunjuk agar bagaimana dokter sadar penyesuaian berdasarkan parameter klinis. Dalam stres
tentang keselamatan dan akan melakukan tugas yang tinggi dan / atau situasi berisiko tinggi, pertimbangkan
berbeda. cara-cara untuk mengurangi kemungkinan kesalahan
perhitungan, seperti menggunakan kalkulator,
Peresepan Obat menghindari melakukan aritmatika di kepala Anda (bukan
Pertimbangkan 5 Rs, mengetahui obat yang Anda resepkan menggunakan pena dan kertas,), meminta seorang rekan
dengan baik dan menyesuaikan keputusan pengobatan untuk melakukan perhitungan yang sama untuk melihat
untuk pasien. Mempertimbangkan faktor-faktor individu apakah Anda setuju dan menggunakan teknologi lain yang
pasien yang dapat mempengaruhi pilihan atau dosis obat, tersedia. Ketika memberikan obat, penting untuk selalu
menghindari penggunaan obat yang tidak perlu dan memeriksa dosis.
mempertimbangkan hubungan risiko-manfaat.
Mengumpulkan Riwayat Pengobatan
Dokumentasi Selalu mengambil riwayat pengobatan menyeluruh
Dokumentasi harus jelas, terbaca dan tidak ambigu. Mereka sebelum memberikan resep dan teratur meninjau daftar
yang susah menulis rapi harus mencetak. Pertimbangkan obat 'pasien, terutama pasien yang membutuhkan
penggunaan resep elektronik, jika tersedia. Sertakan nama beberapa jenis obat. Hentikan semua obat yang tidak perlu.
pasien, nama obat dan dosis, rute, waktu dan jadwal untuk Selalu mempertimbangkan obat sebagai kemungkinan
administrasi sebagai bagian dari dokumentasi. Hal ini juga penyebab gejala selama proses diagnostik. Ketika pasien
penting untuk memasukkan rincian kontak dari resep tidak dapat memberikan / riwayat pengobatan nya
dokter, dalam rangka memfasilitasi komunikasi antara (misalnya pasien tidak sadar), catatan ini mungkin tersedia
apoteker dan prescriber tersebut. dari pasien tersebut, apoteker nya atau dokter umum.
Dalam beberapa situasi, riwayat pengobatan mungkin
Penggunaan Ingatan dikumpulkan oleh seorang apoteker sebelum pasien
Memiliki ambang yang rendah untuk melihat hal-hal, tahu diperiksa oleh dokter.
bagaimana memilih alat bantu memori dan mencari dan
menggunakan solusi teknologi yang efektif, jika tersedia. Mendeteksi dan mengurangi interaksi yang
mungkin atau kontradiksi pengobatan
Kerjasama dan komunikasi dengan sekitar untuk
penggunaan pengobatan Mengumpulkan Riwayat Alergi Pasien
Ingat bahwa penggunaan obat adalah kegiatan tim. Selalu bertanya tentang alergi sebelum memberikan
Berkomunikasi dengan orang-orang lain yang terlibat resep obat apa pun. Jika pasien memiliki alergi obat yang
dalam proses dan memastikan bahwa asumsi yang salah serius, berhenti dan berpikir apakah pasien yang berisiko
tidak dibuat. Lihatlah keluar jika terjadi kesalahan dan ingin diberikan resep obat tersebut. Sebagai contoh, jika
dorong seluruh tim untuk waspada dari tindakan mereka seorang dokter komunitas mengirimkan pasien ke rumah
sendiri dan orang lain. sakit dengan dugaan usus buntu dan pasien memiliki alergi
penisilin serius, adalah mungkin bahwa akan ada beberapa
Mengelola Pengobatan momentum dalam rumah sakit untuk memberikan penisilin
Pahami potensi bahaya dan tindakan pencegahan yang pasien. Dalam situasi ini, penting untuk menekankan
berhubungan dengan pemberian obat oleh rute-oral alergi dalam komunikasi dengan staf rumah sakit,
yang berbeda, sublingual, bukal, dihirup, nebulisasi, memperingatkan pasien bahwa pengobatan biasa untuk
transdermal, subkutan, intramuskular, intravena, intratekal, usus buntu melibatkan antibiotik berbasis penisilin dan
per rektum dan per vaginanya. Periksa 5 Rs setiap kali Anda mendorong pasien untuk waspada terhadap obat yang
memberikan obat. sedang diberikan dan untuk menyampaikan keinginannya
jika seseorang mencoba untuk memberinya / penisilin
Libatkan dan didik pasien tentang pengobatan mereka nya. Risiko lintas alergi juga harus disebutkan. Hal ini juga
Mencari peluang dan cara untuk membantu pasien penting bagi para praktisi medis untuk bertanya tentang
dan perawat membantu meminimalkan kesalahan. alergi sebelum memberikan obat.
Mendengarkan dengan cermat apa yang mereka katakan.

249 Bagian B Topik 11. Meningkatkan Keamanan Pengobatan


Pengawasan Pasien untuk Kejadian yang Tidak menyesuaikan untuk pengaturan klinis dengan hanya
Diinginkan (KTD)
Pahami Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) dari efek memasukkan contoh lokal, isu-isu lokal dan sistem lokal.
samping obat yang meresepkan / Dispense / mengelola Serangkaian pertanyaan yang diselingi dalam seluruh
dan proaktif dalam mencari mereka. Mendidik pasien presentasi dapat mendorong pelajar untuk secara
tentang potensi Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD): aktif terlibat dengan topik dan kasus juga mengajukan
bagaimana mengenalinya dan tindakan yang tepat harus pertanyaan dan jawaban yang dapat tertanam dalam
dilakukan. Selalu mempertimbangkan Kejadian yang Tidak perkuliahan atau disediakan untuk pelajar sebagai latihan
Diinginkan (KTD) dari pengobatan sebagai bagian dari terpisah.
diagnosis diferensial ketika menilai pasien dengan masalah
klinis yang berbeda. Dibawah ini adalah beberapa metode pendidikan dan
ide-ide yang dipertimbangkan untuk digunakan untuk
Pelajari Kesalahan Pengobatan mengajar tentang keselamatan obat
Belajar dari kesalahan melalui penyelidikan dan pemecahan
masalah. Jika kesalahan dapat terjadi sekali, itu bisa terjadi Problem-based learning
lagi. Pertimbangkan strategi untuk mencegah terulangnya Gunakan kasus yang mengangkat isu-isu yang relevan
kesalahan pada kedua tingkat praktisi individu dan tingkat dengan keamanan obat. Pelajar dapat diminta untuk
organisasi. Jadilah familiar dengan cara melaporkan menanggapi pertanyaan reflektif setelah membaca kasus.
kesalahan, Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) dan efek Atau, pelajar harus bekerja melalui serangkaian masalah
samping yang melibatkan obat-obatan. Apoteker mungkin perhitungan obat.
mempertimbangkan menjalankan pertemuan multidisiplin
untuk membahas kesalahan umum dan mengidentifikasi Kegiatan Belajar Mengajar Tambahan
metode / prosedur untuk menghindari kesalahan- – Wokrshop Praktik
kesalahan ini (misalnya tidak termasuk obat suara-sama dari Pelajar dapat melatih kemampuan mereka di bawah
formularium rumah sakit). tekanan waktu, meniru situasi darurat. Topik lokakarya
yang disarankan meliputi pemberian obat, resep dan
Ringkasan 39 perhitungan obat.
Obat dapat sangat berpperan dalam meningkatkan
kesehatan bila digunakan secara bijak dan benar. Namun – Kerja Proyek
demikian, kesalahan pengobatan yang umum dan Proyek yang mungkin termasuk pelajar melakukan satu
menyebabkan penderitaan manusia dapat dicegah dan atau semua hal berikut:
biaya keuangan yang timbul dapat dihindari. Ingat bahwa • apoteker wawancara untuk mengetahui kesalahan apa
menggunakan obat untuk membantu pasien bukanlah yang sering mereka lihat;
aktivitas yang bebas risiko. Tahu tanggung jawab dan • menemani seorang perawat pada saat pemberian obat
bekerja keras untuk membuat penggunaan obat yang pada pasien;
aman bagi pasien Anda. • mewawancara perawat atau dokter yang mengelola
banyak obat (misalnya anestesi) dan bertanya pada
Strategi dan Format mereka tentang pengalaman dan pengetahuan
40 41 42
Pengajaran kesalahan pengobatan dan strategi apa yang mereka
Ada berbagai cara untuk mengajarkan pelajar tentang gunakan untuk meminimalkan kemungkinan kesalahan
keselamatan obat dan kombinasi pendekatan adalah mereka;
mungkin yang paling effectif. Pilihannya termasuk: ceramah • penelitian obat yang memiliki reputasi untuk menjadi
interaktif, diskusi kelompok kecil, belajar berbasis masalah, penyebab umum dari Kejadian yang Tidak Diinginkan
lokakarya praktis, tutorial, pekerjaan proyek termasuk tugas (KTD) dan menyajikan temuan Anda untuk sesama
yang dilakukan di lingkungan klinis dan di samping tempat pelajar;
tidur pasien, paket pembelajaran online, membaca dan • menyiapkan formularium obat pribadi yang mungkin
analisis kasus. sering diresepkan pada tahun-tahun awal pasca sarjana;
• melakukan riwayat pengobatan menyeluruh pada
PresentasI Kuliah / Diskusi pasien yang mengonsumsi beberapa obat. Melakukan
Kelompok beberapa pekerjaan rumah untuk mempelajari
Presentasi Power Point termasuk dalam paket ini lebih lanjut tentang masing-masing obat itu, kemudian
dirancang untuk digunakan sebagai kuliah pengantar mempertimbangkan potensi Kejadian yang Tidak
interaktif keselamatan obat atau diskusi kelompok kecil Diinginkan (KTD), interaksi obat dan apakah ada obat
yang dipimpin oleh guru. Hal ini dapat dengan mudah
disesuaikan untuk lebih interaktif dan Anda dapat

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 250


yang bisa berhenti. Diskusikan pengalaman anda Seorang dokter lewat sengaja mendengar percakapan.
dengan apoteker atau dokter dan berbagi apa yang Dokter memasuki ruangan dan sang anak bertanya pada
telah Anda pelajari dengan sesama pelajar; dokter. Jika sang anak tidak bertanya pada dokter, dokter
• mencari tahu apa yang dimaksud dengan istilah akan memasuki ruangan setelah sekitar 8 menit (skenario
medicationreconciliation dan berbicara dengan staf 12 menit). Dokter akan memasuki ruangan dan bertanya
rumah sakit untuk mencari tahu bagaimana ini tentang peristiwa yang sedang dibahas. Perawat akan
dicapai di fasilitas Anda. Mengamati dan, jika mungkin, mengulangi cerita dan percakapannya dengan anak pasien
berpartisipasi dalam proses selama masuk dan (baik di hadapannya atau tidak, tergantung pada dokter
keluarnya pasien dan mempertimbangkan bagaimana dan perawat).
proses dapat mencegah kesalahan dan juga apakah ada
celah atau masalah dengan proses. Deskripsi Karakter
Seorang pria berusia 45 tahun adalah anak seorang
Latihan Peran pengacara dan tampak berpakaian rapi. Ia mengunjungi
Latihan bermain peran dengan alat pendidikan yang ayahnya bila memungkinkan. Dia tertarik segala sesuatu
berharga untuk mengajar siswa tentang keselamatan obat. yang terjadi di sekelilingnya, tapi mengalami kesulitan
menerima keadaan medis baru ayahnya. Dia merasa
Skenario I: pemberian Keliru obat bingung, diabaikan dan sedikit sedih. Dia benar-benar
ingin membantu tetapi tidak tahu bagaimana. Sebuah
Deskripsi Peristiwa percakapan dengan pekerja sosial mengungkapkan bahwa
Selama proses ini pada pergantian jam kerja pagi, perawat sebelumnya tidak pernah ada kebutuhan baginya untuk
shift pagi diberikan 100 unit insulin reguler subkutan, merawat ayahnya, tapi sejak ibunya jatuh dan patah kaki
bukan 10 unit seperti yang ditulis oleh dokter. Kesalahan dan situasi ayahnya mulai memburuk, beban perawatan
berasal dari tulisan tangan pasien . mereka ada di pundaknya sendiri

Tulisan tidak terbaca oleh dokter dokter, yang menderita Tips untuk Aktor
demensia, itu tidak kooperatif dan tampaknya tertidur. Aktor ini harus mengeluh ke dokter kepala dan
Selama pemeriksaan rutin perawat, ia menemukan pasien penghilangan fakta dan mengancam publisitas negatif
benar-benar tidak responsif. Sebuah tes darah menegaskan (akan tekan) (yaitu "Anda hampir membunuhnya! Anda
bahwa pasien berada dalam keadaan shock hipoglikemik. beruntung itu tidak berakhir seperti itu!")
Dokter yang berjaga dipanggil dan kesalahan ditemukan.
Skenario II: Kematian akibat perawatan medis yang
Bermain Peran keliru
Pagi itu, anak pasien, pengacara, datang untuk
mengunjungi ayahnya. Tampak gelisah, ia berpaling ke Deskripsi Peristiwa
perawat bertanya, "Apa yang terjadi dengan ayahku?" Sarah, seorang wanita 42 tahun, dioperasi, non-metastatik
Teman sekamar ayahnya telah mengatakan kepadanya karena tumor ganas duodenum.
bahwa adah masalah dan bahwa telah banyak orang di
samping tempat tidur ayahnya sejak pagi. Perawat yang Sarah sebelumnya sehat, tanpa riwayat keluarga dengan
memberi insulin dipanggil untuk berbicara dengan anak penyakit ganas. Dia setuju untuk operasi dan perawatan
pasien. lain yang dianggap perlu berdasarkan hasil patologi.

Perawat menjelaskan rantai peristiwa, mengambil Pada pagi hari operasi, pasien mengatakan selamat tinggal
tanggung jawab untuk mengakui kesalahanya , anak pada suami dan dua anak-anak (usia 13 dan 8). Daging
pasien tidak akan menenangkan dan akan menjawab: "Apa kecil direseksi secara keseluruhan lalu dikirim ke unit
tangkat perawatan yang ayah saya terima"?; "Jenis perawat patologi untuk diagnosis. Dua jam dalam operasi, pasien
apa yang bekerja di temat ini?"; "Aku tidak akan diam. menunjukkan tanda-tanda penurunan saturasi, takikardia
Aku akan mengambil tindakan "!; "Saya menuntut untuk dan hipotensi. Pasien menerima IV cairan, sementara
berbicara dengan dokter kepala segera!"; "Saya menuntut ahli bedah memeriksa ulang situs reseksi dengan tanda-
untuk melihat laporan pelayanan ini!" Jika perawat tidak tanda perdarahan, merobek atau emboli. Setelah tidak
menjelaskan kesalahan secara rinci, anak pasien akan menemukan apa-apa, ahli bedah menjahit situs sesuai
marah dan tidak mau menerima penjelasan berikutnya. dengan protokol.

251 Bagian B Topik 11. Meningkatkan Keamanan Pengobatan


Setelah kembali ke bangsal, pasien dengan cepat mulai Skenario III:-kesehatan pasien komunikasi pekerja
mengalai demam tinggi, yang tetap tidak berubah selama
seminggu. Sebuah resep antibiotik ditulis: Deskripsi Peristiwa
Kirk, berusia 54-tahun, menderita keluhan nyeri dada
IV. Gentamisin 80 MGR X 3 P / D sementara. Dia sebelumnya telah dirawat di ICU karena
Perawat disalin dengan urutan sebagai berikut: sakit koroner akut. Kali ini, hasil tes awal tidak meyakinkan
IV. Gentamisin 80 MGR X 3 P / DOSIS dan rasa sakitnya tidak separah sebelumnya. Dokter telah
memerintahkan istirahat total dan monitoring jantung 48
Perawat yang menyalin resep mengira huruf "D" berarti jam terus menerus. Kirk adalah seorang perokok berat dan
"dosis", sedangkan dokter yang menuliskannya dengan kelebihan berat badan. Dia belum mengonsumsi obat yang
D dimaksud "hari". Selama 10 hari berikutnya, pasien diresepkan untuk membantu dengan tekanan darah tinggi
menerima 240 mg gentamisin, tiga kali sehari. dan kolesterol tinggi.

Selama waktu itu, pasien mulai menunjukkan tanda- Tuntutan pasien untuk segera diizinkan pulang dari rumah
tanda gagal ginjal dan gangguan pendengaran. Pada sakit. Dia takut rumah sakit itu dapat menyebabkan dia
hari kesepuluh pengobatan, karena manajer perawat kehilangan pekerjaannya di sebuah pabrik mobil.
mengambil stok obat diberikan, kesalahan ditemukan.
Pengobatan dihentikan, tetapi status umum pasien Kemarahannya diarahkan pada perawat yang bertugas dari
memburuk akibat gagal ginjal akut. Sepuluh hari kemudian, berjaga pada waktu malam. Ia mengatakan bahwa tidak
pasien meninggal karena kegagalan organ umum. perlu baginya untuk dipantau atau untuk istirahat total.
Dia tidak kooperatif. Dia telah meyakinkan perawat lain
Keluarga pasien memprotes staf perawat di seluruh rumah untuk membiarkan dia meninggalkan bangsal untuk waktu
sakit, menyalahkan mereka atas malpraktik. Mereka yang singkat. Sekarang, ia menuntut untuk meninggalkan
menyatakan kemarahan mereka kepada manajer perawat bangsal lagi dan menolak untuk tetap di kamarnya. Dia
dan kepala departemen. menuntut untuk merokok dan ingin dikeluarkan dari rumah
sakit. Dia marah dan berteriak kea rah stasiun perawat.
Setelah pasien meninggal, suaminya diminta untuk
berbicara dengan kepala perawat. Dia menyalahkan Dengan asumsi perawat yang bertugas menegaskan dia
perawat untuk kesalahan dan malpraktik yang memuncak untuk tetap tinggal di bangsal, pasien akan menuduhnya
dalam kematian istrinya. Ia mengaku telah menemukan menjadi sensitif dan akan mengklaim perawat lain adalah
yang perawat yang salah melakukan penyalinan resep dan lebih baik dan lebih berempati dan memiliki pemahaman.
mengancam akan menuntut dia.
dokter yang jaga kemudian dipanggil tetapi tidak campur
Deskripsi Karakter tangan dan terus merawat pasien lain (beberapa di
Suami pasien adalah seorang pekerja keras yang bekerja antaranya dekat dengan stasiun perawat tempat acara
di toko. Dia memiliki kesulitan menyediakan kebutuhan berlangsung).
finansial bagi keluarganya dan sedang berjuang untuk
memenuhi kebutuhan. Dia adalah seorang pria yang Deskripsi Karakter
mudah marah dan gelisah yang belum berdamai dengan Kirk mengalami kelebihan berat badan dan perokok berat.
diagnosis kanker istrinya. Dia marah dengan semua Dia menikmati mendapatkan perhatian dengan berteriak.
orang dan terutama dengan staf perawat, setelah istrinya Dia sangat khawatir bahwa ia tidak akan bisa bekerja
mengatakan bahwa ia menerima "terlalu banyak antibiotik sebanyak yang ia telah lakukan dan mungkin akan dipecat.
karena perawat tidak bisa melakukan penghitungn Dia sangat takut operasi, karena sahabatnya meninggal di
matematika". Dia ingin tahu apa yang membunuh istrinya, meja operasi dua tahun lalu di rumah sakit yang sama
siapa yang salah dan siapa yang akan membayar untuk itu.
Dia ingin manajemen rumah sakit bertanggung jawab atas Source: These scenarios were supplied by Amitai Ziv, The
siapa saja yang terlibat dan ingin bantuan untuk anak- Israel Center for Medical Simulation, Sheba Medical Center,
anaknya. Dia sangat marah dan berteriak ke semua orang. Tel Hashomer, Israel.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 252


Studi Kasus Tidak ada komunikasi antara dokter dan perawat pada saat
ini.
Kesalahan Peresepan 43 44 45 46
Obat Dokter memberikan semua 10 ml adrenalin (epinefrin)
Kasus ini menggambarkan pentingnya mengumpulkan melalui kanula IV, berpikir ia menggunakan garam untuk
riwayat medis menyiram baris. Pasien tiba-tiba mulai merasa tidak enak
dan cemas.
Seorang pria berusia 74 tahun memeriksakan diri ke
dokter komunitas untuk pengobatan onset angina stabil. Dia menjadi kejang dan kemudian tak sadar tanpa denyut
Dokter belum pernah bertemu pasien ini sebelumnya nadi. Dia ditemukan berada di ventrikel takikardia,
dan mengambil riwayat dan obat riwayat secara penuh. disadarkan dan, untungnya, membuat pemulihan yang
Ia menemukan bahwa pasien telah sehat dan hanya baik. Dosis yang dianjurkan adrenalin (epinefrin) di
membutuhkan obat untuk sakit kepala. Pasien tidak bisa anafilaksis adalah 0,3-0,5 mg IM. Pasien ini menerima 1 mg
mengingat nama obat sakit kepala. Dokter menganggap IV.
itu analgesik bahwa pasien minum setiap kali ia mengalami
sakit kepala. Tapi obat itu sebenarnya beta-blocker yang Diskusi
pasien minum setiap hari untuk migrain. Seorang dokter - Faktor-faktor apa yang mungkin berhubungan dengan
yang berbeda telah memberikan resep obat ini. Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) ini?
- Jelaskan bagaimana tim bisa berfungsi lebih baik?
Dokter meresepkan aspirin selain beta-blocker untuk
angina tersebut. Setelah mulai minum obat baru, pasien Sumber: WHO Patient Safety Curriculum Guide for Medical
mengembangkan bradikardi dan hipotensi postural. Schools. Geneva, World Health Organization, 2009:242-243.
Sayangnya, pasien jatuh tiga hari kemudian karena pusing
51 52 53 54
pada saat berdiri dan retak pinggulnya. Kesalahan Pengawasan
Studi kasus ini menggambarkan pentingnya 55
Pertanyaan berkomunikasi dengan pasien tentang obat mereka.
- Bagaimana kesalahan umum pengobatan terjadi? Pasien harus selalu disarankan untuk berapa lama
- Bagaimana orang bisa mencegah kesalahan ini terjadi? mengonsumsi obat yang diresepkan. Studi kasus ini juga
- Apakah ada peran untuk pasien dalam mencegah menggambarkan pentingnya mengumpulkan riwayat
kesalahan pengobatan yang akurat dan menyeluruh, untuk menghindari
hasil negatif.
Sumber: WHO Patient Safety Curriculum Guide for Medical
Schools. Geneva, World Health Organization, 2009:242-243. Seorang pasien memulai pengobatan antikoagulan oral di
rumah sakit untuk perawatan dari trombosis vena dalam
Kesalahan Administrasi mengikuti fraktur pergelangan kaki. Tentu saja perawatan
47 48 49 50
Obat dimaksudkan adalah tiga sampai enam bulan. Namun,
Riwayat kasus ini menggambarkan pentingnya baik pasien maupun dokter komunitas menyadari durasi
memeriksa prosedur saat memberikan obat-obatan, rencan pengobatan. Pasien terus minum obat ini selama
serta pentingnya komunikasi yang baik antara anggota tim. beberapa tahun, yang tidak perlu dan terkena peningkatan
Hal ini juga menunjukkan pentingnya menjaga semua bahan risiko perdarahan yang berhubungan dengan obat ini.
dalam wadah akurat yang berlabel. Di beberapa titik, pasien diberi resep antibiotik untuk
infeksi gigi. Sembilan hari setelah ia mulai meminum
Seorang wanita berusia 38 tahun datang ke rumah antibiotik, pasien menjadi tidak sehat dengan keluhan
sakit dengan 20 menit dari ruam merah gatal dan nyeri punggung dan hipotensi, sebagai akibat dari
pembengkakan wajah. Dia memiliki riwayat reaksi alergi retroperitoneal perdarahan spontan, dan diperlukan rawat
yang serius. Seorang perawat menyusun obat adrenalin inap dan transfusi darah. Sebuah tes pembekuan darah
(epinefrin) 10 ml 1:10 000 dalam jarum suntik 10 ml (1 mengungkapkan hasilnya terlalu tinggi; antibiotik telah
mg total) dan meninggalkannya di samping tempat tidur diperkuat dengan efek antikoagulan.
siap pakai, hanya dalam kasus dokter akan meminta obat
itu. Sementara itu, dokter menyisipkan kanula IV. Dokter Pertanyaan
melihat jarum suntik 10 ml dengan cairan jelas dan bahwa - Apa faktor utama yang terkait dengan peristiwa buruk
perawat telah sediakan dan mengasumsikan itu normal ini?
saline.

253 Bagian B Topik 11. Meningkatkan Keamanan Pengobatan


- Bagaimana mungkin hal yang merugikan dapat dicegah? Komunikasi itu penting antara pekerja medis dan
pasien
Sumber : WHO Patient Safety Curriculum Guide for Medical Dalam hal ini, seorang apoteker, menyadari bahwa
Schools. Geneva, World Health Organization, 2009:242-243. pasien tidak mengerti bagaimana obat berinteraksi, ia
menghabiskan beberapa waktu menjelaskan kepada pasien
Kesalahan Peresepan yang menimbulkan efek buruk setiap obat yang dikonsumsi dan penggunaan yang tepat.
Dalam hal ini, dokter gigi meremehkan status imunodefisiensi
sistemik pasien dan, dalam melakukannya, gagal untuk Maria adalah seorang wanita beruisia 81 tahun dan
mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah Kejadian mengidap penyakitt sakit kronis, yang disebabkan oleh
yang Tidak Diinginkan (KTD) akibat efek antibiotik sistemik. nyeri punggung yang serius termasuk osteoporosis;
penyakit jantung koroner dan depresi, yang disebabkan
Seorang pria dengan HIV-positif berusia 42 tahun oleh rasa sakit yang konstan dan kurangnya kepercayaan
memeriksakan ke dokter gigi untuk perawatan gigi yang pada obat. Obat nya termasuk resep yang diberikan oleh
terdiri dari perawatan saluran akar, perawatan penyakit gusi ahli saraf nya, endokrinologi, dua dokter umum dan
dan ekstraksi gigi karena pembusukan parah. rheumatologist. Dia diresepkan total 18 obat yang berbeda.
Banyak obat yang untuk nyeri. Karena frekuensi nya minum
Setelah mengambil riwayat medis dan gigi, dokter gigi obat (NSAID) untuk nyeri, dia menderita gastritis (radang
memutuskan bahwa status medis pasien stabil dan selaput perut).
diresepkan antibiotik profilaksis sebelum melakukan
perawatan gigi. Pada kunjungan kedua, selama Ini membuatnya sangat berhati-hati dengan analgesik,
pemeriksaan intraoral, dokter gigi melihat bahwa pasien yang ia minum dari waktu ke waktu. Maria mengunjungi
telah mengembangkan lesi oral menyerupai jamur apotek yang berbeda untuk membeli obat pengurang
(Candida) infeksi. rasa sakit yang berbeda (parasetamol, ibuprofen dll). Maria
khawatir dengan obat pengurang rasa sakit dia minum
Ketika ia menganggap kondisi sistemik pasien, ia menyadari karena gastro-toksisitas; beberapa kali dia menggunakan
bahwa ia telah gagal untuk fokus pada peningkatan semua obat itu, sementara juga mengambil 'over the
risiko infeksi jamur pada orang dengan HIV / AIDS saat counter' (OTC) obat yang dibeli di apotek.
mengambil antibiotik sistemik dan lupa untuk meresepkan
obat antijamur yang tepat bersama dengan antibiotik Meskipun demikian, Maria tidak merasa lebih baik. Maria
untuk mencegah lesi tersebut. Lebih lanjut ia menyadari takut reaksi obat yang merugikan tramadol dan tidak
bahwa ia telah mempertimbangkan kondisi sistemik pasien menggunakannya secara teratur. Untuk menghilangkan
stabil tanpa konsultasi dokter pasien sebelumnya. rasa sakit yang kuat dia menggunakan parasetamol,
Dengan demikian, ia telah meremehkan status tapi pembunuh rasa sakit memiliki pengaruh yang kecil.
imunodefisiensi pasien. Dia memin untuk pengobatan Demikian pula, ia melihat ada perbaikan dengan citalopram
lesi jamur mulut dan pasien menerima perawatan yang antidepresan, bahkan setelah seminggu pemakaian teratur;
diperlukan. Perawatan gigi pasien ditunda sampai kondisi sub-sequently dia menggunakan obat kadang-kadang.
kesehatan sistemik dan mulut pasien sesuai. Kotak B.11.1 daftar semua obat-obatan yang Maria sedang
konsumsi.
Pertanyaan
- Faktor-faktor apa mungkin telah hadir yang Seorang apoteker, menyadari bahwa Maria tidak mengerti
mempengaruhi rencana pengobatan awal dokter gigi bagaimana obat itu berinteraksi, menghabiskan beberapa
dalam isolasi dari dokter yang mengobati? waktu menjelaskan kepadanya masing-masing obat dan
penggunaan yang tepat. Ia membicarakan dengannya
- faktor-faktor apa yang menyebabkan dokter gigi penggunaan yang bukan kombinasi dari NSAID, dan
meremehkan status imunodefisiensi pasien? khususnya:
1. penggunaan yang tepat dari metamizol dengan dosis
- Faktor-faktor apa mungkin telah mencegah dokter gigi yang lebih tinggi dari parasetamol jika dia tidak
meresepkan obat antijamur dengan antibiotik sistemik memiliki masalah hati;
bagi pasien HIV-positif ini? 2. rencana untuk mengevaluasi efek dari citalopram satu
bulan setelah inisiasi saja;
Sumber: Case supplied by Nermin Yamalik, Professor, 3. pentingnya menginformasikan dokter tentang obat dan
Department of Periodontology, Dental Faculty, Hacettepe riwayat medisnya;
University, Ankara, Turkey. 4. kebutuhan untuk mengevaluasi interaksi o bat untuk
meminimalkan risiko reaksi obat yang merugikan;

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 254


Kotak B.11.1. Daftar obat-obatan untuk pasien

5. kebutuhan untuk meninjau kontraindikasi dan Solusi 1 – Dengar kan dan perhatikan dengan seksama obat
menggunakan obat OTC tepat. dengan nama yang mirip.
Solusi 5 - Kontrol larutan elektrolit pekat.
Dengan kunjungan kedua ke apoteker, Mary puas dengan Solusi 6 - Menjamin akurasi pengobatan di transisi dalam
manajemen rasa sakit. perawatan.
Solusi 7 - Menghindari kateter dan tabung salah
Pertanyaan penyambungan.
- Apa kesalahan komunikasi mungkin terjadi yang Solusi 8 - Penggunaan Tunggal perangkat injeksi.
menghasilkan Maria menyalahgunakan obat nya? Dokumen-dokumen ini tersedia di Internet
- Apa masalah yang terkait dengan berbagi informasi (http://www.who.int/patientsafety/solutions/en/; diakses
yang tidak memadai dan tidak lengkap antara praktisi 21 Februari 2011).
medis? Referensi Lainnya
- Apakah semua pasien dididik tentang obat mereka? The Agency for Healthcare Research and Quality (United
- Mekanisme apa yang bisa dilakukan untuk memastikan States Department of Health and Human Services, Rockville,
bahwa setiap berobat ke praktisi medis, pasien MD) maintains an online case archive that can be used as a
menyadari obat yang diresepkan? source of case studies that may be helpful in your teaching
- Apa tanggung jawab seorang praktisi medis yang (http://www.webmm.ahrq.gov). Other useful online
mengatur atau memberikan obat untuk pasien? references include the sites maintained by the Institute
- Apa tanggung jawab apoteker dalam memberikan for Safe Medication Practices (Horsham, PA)
saran mengenai penggunaan obat? Apa yang (http://www.ismp.org) and the National Patient Safety
memaksimalkan efek menguntungkan dari obat bebas Agency (http://www.npsa.nhs.uk).
dan meminimalkan potensi risiko?
DVD Pengajaran
Sumber: Jiri Vlcek, Professor of Clinical Pharmacy and DVD ini berlangsung selama 10 menit dan merupakan
Pharmaceutical Care. Clinical phartmacists on internal cara yang ampuh untuk melibatkan para pelajar dalam isu
department in teaching hospital in Hradec Kralove Charles keamanan obat. Video ini terdiri dari dokter, perawat dan
University, Prague, Faculty of Pharmacy, Department of apoteker berbicara tentang kesalahan pengobatan serius
Social & Clinical Pharmacy. yang mereka telah terlibat dalam peristiwanya. DVD ini
tersedia untuk pembelian melalui Institute for Safe. Praktik
Sumber Materi pengobatan (http://www.ismp.org; diakses 21 Februari
2011).
Solusi Pasien WHO
Ini adalah dokumen ringkasan merinci solusi untuk masalah WHO Belajar dari Kesalahan Lokakarya termasuk DVD
keselamatan pasien. Sejumlah dari masalah obat menjadi penggambaran obat kesalahan administrasi vincristine
perhatian. intratekal. DVD ini menggambarkan sifat multifaktorial
kesalahan.

255 Bagian B Topik 11. Meningkatkan Keamanan Pengobatan


Buku Referensi
Vicente K. The human factor. London, Routledge, 2004:195– 1. The conceptual framework for the international
229. classification for patient safety. Geneva, WorldHealth
Organization Patient Safety Programme, 2009
Cooper N, Forrest K, Cramp P. Essential guideto generic (http:/www.who.int/patientsafety/en/; diakses pada 21
skills. Oxford, Blackwell Publishing Ltd, 2008. Februari 2011).
2. Cousins DD. Developing a uniform reporting system
Institute of Medicine. Preventing medication errors:quality or preventable adverse drug events. Clin Therap 1998;
chasm series. Washington, DC, NationalAcademies Press, 20 (suppl C): C45-C59.
2006 (http://www.iom.edu/?id=35961; diakses pada 21 3. Institute of Medicine. Preventing medication errors
Februari 2011). Report brief. Washington, DC, National AcademiesPress,
2006.
Menilai Pengetahuan Topik 4. Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS, eds. To err is
Berbagai metode penilaian dapat digunakan untuk menilai human: building a safer health system.Washington, DC,
pengetahuan obat keselamatan dan kinerja di bidang ini, Committee on Quality of Health Care in America,
termasuk: Institute of Medicine, National Academies Press, 1999.
• MCQ; 5. Runciman WB et al. Adverse drug events and
• kuis perhitungan obat; medication errors in Australia. InternationalJournal for
• pertanyaan jawaban singkat; Quality in Health Care, 2003, 15(Suppl. 1):S49–S59.
• refleksi ditulis pada studi kasus yang melibatkan 6. Nair RP, Kappil D, Woods TM. 10 strategies for
kesalahan obat, mengidentifikasi faktor-faktor yang minimizing dispensing errors. Pharmacy Times,
berkontribusi, dan mempertimbangkan strategi untuk 20 Januari 2010
mencegah kekambuhan; (http://www.pharmacytimes.com/issue
• pekerjaan proyek dengan disertai refleksi atas hasil dari pharmacy/2010/Januari2010/P2PDispensingErrors
kegiatan belajar; 0110;diakses pada 21 Februari 2011).
• Stasiun OSCE. 7. Vira T, Colquhoun M, Etchells E. Reconcilable differences:
correcting medication errors at hospital admission and
Stasiun OSCE mungkin termasuk latihan resep / discharge. Quality & Safetyin Health Care, 2006, 15:122
pengeluaran / administrasi. Stasiun-stasiun ini dapat 126.
digunakan untuk: mengevaluasi kemampuan pelajar untuk 8. Koppel R, Metlay JP, Cohen A. Role of computerized
mengumpulkan obat dan riwayat alergi; mengelola obat, physician order entry systems in facilitating medication
memeriksa 5 Rs dan alergi; dan mendidik pasien tentang errors. Journal of the American Medical Association,
obat baru. 2005,293:1197–1203.

Perhatikan bahwa beberapa penilaian topik tidak Slide untuk topik 11: Meningkatkan Keamanan
dibahas secara rinci dalam presentasi Power Point yang Pengobatan
menyertainya. Mereka termasuk di sini sebagai ide untuk Kuliah didaktik bukan cara terbaik untuk mengajarkan
penilaian di bidang keamanan obat dengan asumsi bahwa pelajar tentang keselamatan pasien. Jika kuliah digunakan,
pelajar akan menerima instruksi tambahan pada aspek- itu adalah ide yang baik untuk merencanakan interaksi
aspek tertentu dari keamanan obat pelajar dan diskusi selama kuliah. Menggunakan studi
kasus adalah salah satu cara untuk menghasilkan
Mengevaluasi Pengajaran Topik diskusi kelompok. Cara lain adalah dengan mengajukan
Evaluasi ini penting dalam meninjau bagaimana sesi pertanyaan-pertanyaan kepada pelajar tentang berbagai
pengajaran berlangsung dan bagaimana perbaikan dapat aspek pelayanan kesehatan yang akan membawa keluar
dilakukan. Lihat Panduan Pengajar (Bagian A) untuk masalah yang terkandung dalam topik ini seperti budaya
ringkasan prinsip evaluasi yang penting. menyalahkan, sifat kesalahan dan bagaimana kesalahan
yang dikelola di industri lain. Slide untuk Topik 11 dirancang
untuk membantu instruktur memberikan isi dari topik ini.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 256


Slide dapat disesuaikan untuk lingkungan dan budaya
lokal. Instruktur tidak harus menggunakan semua slide dan
yang terbaik adalah untuk menyesuaikan slide ke bidang
yang tercakup dalam sesi pengajaran.

Semua nama obat yang digunakan adalah sesuai dengan


Daftar nama obat WHO (http://www.who.int/medicines/
services/inn/en/; diakses 24 Maret 2011).

257 Bagian B Topik 11. Meningkatkan Keamanan Pengobatan


Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 258
Lampiran
Panduan Kurikulum
Keselamatan
Pasien Edisi : Multi
Profesional

259 WHO
Lampiran 1
Link untuk Australian Patient
Safety Education Framework
(ASPEF)
The Australian Patient Safety Education Framework
memiliki volume terpisah yang berisi literatur tentang cara
membangun kerangka kerja atau framework. Literatur
dikaji dengan menggunakan Campbell Collaboration
untuk melaporkan hasil kajiannya. Sumber pustaka ini
tersedia bebas untuk setiap orang yang akan memandu
Pengajar untuk mengembangkan kurikulum dan riset
tentang keselamatan pasien.

Sumber pustaka tersebut dapat diaskes secara online


pada :
http://www.safetyandquality.gov.au/internet/safe-
ty/publishing.nsf/Content/60134B7E120C2213CA
257483000D8460/$File/framewkbibli0705.pdf; diakses
pada 14 Maret 2011.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 260


Lampiran 2
Contoh Penilaian
Contoh 1: Memodifikasi pertanyaan esai Ringkas tantangan untuk menunjukkan kepemimpinan
tentang insiden medis (Topik 6 dan 8) dalam situasi klinis

Instruksi untuk Pelajar


Seorang pemuda berusia 20 tahun kehilangan kendali
atas sepedanya dan terjatuh dan kemudian tertabrak
mobil. Mobil tersebut tidak berhenti. Ia sadar tapi tidak
bisa berbicara dengan layak. Pemuda itu mungkin shock.
Anda sebagai pelajar medis mendekati area kecelakaan
dan meminta Anda untuk menolongnya

Apa tiga masalah etis yang berkaitan dengan pelayanan


kesehatan pasien dalam kondisi emergency?

Gambarkan tanggung jawab hukum profesional medis


berkaitan dengan pemberian perawatan dalam kasus
darurat

Gambarkan komponen konsen untuk pasien yang tidak


sadar

261 Lampiran
Contoh 2: Contoh 3:
Pertanyaan Pilihan Ganda (Topik 4 and 8) OSCE station terkait Keselamatan Pasien
(Topik 8 and 6)
Sebagai pelajar, Anda diundang untuk mengamati operasi
pergelangan kaki pada pasien perempuan yang berusia Station No.
lanjut. Sehari sebelum operasi, Anda berbicara kepada Komunikasi Pasien : Kejadian yang Tidak Diinginkan
pasien dan ingat telah diberitahu tentang masalah pada (KTD) Medis
pergelangan kaki kirinya yang membuat pasien tidak bisa Instruksi untuk Pelajar
berjalan dan ingin masalah itu diperbaiki. Dalam ruang
operasi, Anda mendengar dokter bedah berkata pada
asistennya bahwa mereka akan mengoperasi pergelangan
Pasien baru saja keluar dari operasi rutin untuk
kaki kanan.
perbaikan hernia inguinalis. Selama operasi, dokter
bedah peserta pelatihan memiliki beberapa kesulitan
Apa yang harus Anda lakukan selanjutnya sebagai pelajar?
dalam melakukan prosedur. The mengawasi bedah
1. Tidak melakukan apapun karena kemungkinan Anda
mengambil alih dan operasi dilaporkan sebagai
bingung dengan pasien lain
sukses. Namun, ada memar yang luas di sekitar lokasi
2. Mencari dan mengkaji catatan medis tentang sisi kaki
bekas luka. Anda telah diminta untuk mendiskusikan
mana yang harus dioperasi
kekhawatiran pasien dengan dia.
3. Tak mengatakan apapun karena Anda tidak ditanya
tentang kondisi pasien itu
4. Tak mengatakan apapun karena rumah sakit tidak
pernah salah dan mungkin Anda salah mendengar NB: Harap ingat untuk menyerahkan label identifikasi
5. Memberitahu dokter bedah apa tang Anda pikirkan untuk pemeriksa
bahwa pasien ingin pergelangan kaki kirnya yang
dioperasi
6. Tetap diam karena dokter bedah sepertinya mengetahui
apa yang dia lakukan.

Komentar: Semua orang memiliki peran dalam menjamin


keselamatan pasien. Setiap orang memiliki kewajiban
untuk berbicara ketika mereka berpikir ada kesalahan
potensial yang mungkin merugikan pasien. Anggota
junior tim pelayanan kesehatan adalah pemberi informasi
yang penting untuk tim dan kontribusi mereka dapat
meminimalkan jumlah kesalahan dalam sistem. Operasi
yang salah-situs adalah jenis penting dari kecelakaan medis.
Sebagian besar negara memiliki akses pada pedoman klinis
untuk membantu identifikasi yang benar dari pasien dan
lokasi operasi. Pedoman ini merupakan pegangan bagi
anggota junior tim untuk bersikap tegas jika kemungkinan
kesalahan terjadi.

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 262


Lanjutan contoh 3 : Lanjutan contoh 3 :
OSCE station Terkait Keselamatan Pasien OSCE station Terkait Keselamatan Pasien

Station No. Station No.


Komunikasi Pasien : Perstiwa Kejadian yang Tidak Komunikasi Pasien : Sebuah Peristiwa Insiden
Diinginkan (KTD) Medis
Instruksi untuk Penilai
Instruksi kepada orang bertindak sebagai pasien Silakan baca dengan seksama instruksi berikut ini
Silakan baca petunjuk Anda hati-hati sebelum dimulainya
pemeriksaan.

Anda telah datang ke rumah sakit untuk menghilangkan Sapa pelajar dan berikan instruksi tertulis.
darurat usus buntu Anda. Anda sebelumnya fit dan baik
dan bekerja sebagai tukang ledeng. Pelajarai interaksi antara ppelajar dan stimulasi pasien
dan lengkapi fomrulir penilaian.
Ketika Anda sedang pulih dari anestesi, perawat teater
menjelaskan bahwa dokter pelatihan menemukan Jangan berintraksi dengan pelajar atau pasien selama
bahwa operasi melalui sayatan kecil lebih sulit dari yang menjalani tugas ini.
diharapkan. Konsultan ahli bedah kemudian mengambil
alih dan semua berjalan lancar selama laparotomi. Tujuan dari tugas ini adalah menilai keemampuan
pelajar mendiskusikan insiden dengan pasien.
Situs bekas luka lebih besar dari yang Anda harapkan
dan menyakitkan, tetapi Anda telah diberikan beberapa
obat penghilang rasa sakit, yang membantu. Anda
tertarik untuk membahas apa yang terjadi pada Anda
secara lebih rinci.

Awal, Anda menunjukkan minat dalam mak-ing keluhan


resmi tentang perawatan yang Anda terima

263 Lampiran
Lanjutan contoh 3:
OSCE terkait keselamatan pasien
Sapalah Pelajar dan berikan instruksi tertulis pada
pelajar.
Station No.

Ingatlah untu bertanya pada pelajar tentang label


Formulir Penilaian:
identifikasi mereka dan lampirkan label pada lembar
Komunikasi Pasien: peristiwa insiden
penilaian.

Nama Pelajar :
Lingkari tanda yang sesuai pada setiap kriteria
…………………………………………………….
…………………………………………………….
Contoh inii adalah standar yang diharapkan pada
Nama Penilai:
pelajar lulusan sekolah medis atau perawat.
…………………………………………………….
………………………………………(Huruf Besar)

Lingkari sesuai kriteria yang sesuai

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 264


Contoh 4:
Pertanyaan jawaban singkat

Pertanyaan berikut ini adalah bagian dari penilian


untuk pelajar perawat dan bidan, namun dapat
diterapkan untuk pelajar medis.

Pasien menjalani operasi, dan riwayat kasus adalah


bagian dari ujiannya.

A menyiapkan Nyonya D untuk operasi, Anda


mengetahu formulir persetujuannya belum
ditandatangani.

Q1
Menjelaskan peran Anda untuk memastikan Formulir
persetujuan Nyonya D ditandatangani.

Q2
Mendaftar unsur-unsur persetujuan yang valid.

Q3
Mengidentifikasi cara sehingga persetujuan sah dapat
diperoleh.

Q4
Nyonya D tidak yakin kapan ia terakhir makan.
Jelaskann risiko yang terkait dengan tidak puasa
sebelum operasi.

Nyonya D ditransfer kembali ke lingkungan Anda pasca


operasi di sore yang sama. Operasinya berjalan lancar.
Dia memakai perekat sederhana untuk menutupi
lukanya

Q5
Daftar tiga (3) penilaian keperawatan pascaoperasi
yang Anda akan lakukan pada Nyonya D dan
memberikan pemikiran untuk setiap penilaian.

Q6
Kontrol Infeksi apa yang cocok untuk Nyonya D?

265 Lampiran
Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 266
Penghargaan
Panduan Kurikulum
Keselamatan Pasien:
Multi-professional
Edition

267 WHO
Penghargaan
Kontributor buku ini didaftar secara alfabetik

Tim inti, Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien International Pharmaceutical Federation (FIP)
Bruce Barraclough Marja Airaksinen
Patient Safety Curriculum Guide Expert Lead Division of Social Pharmacy
Melbourne, Australia Faculty of Pharmacy
University of Helsinki
Benjamin Ellis* Helsinki, Finland
Panduan Keselamatan Pasien WHO Consultant
London, United Kingdom of Great Britain and Organization for Safety, Asepsis and Prevention
Nothern Ireland (OSAP)
Enrique Acosta-Gio
Agnès Leotsakos School of Dentistry
Panduan Keselamatan Pasien WHO National University of Mexico (UNAM)
Jenewa, Swiss Mexico D.F., Mexico

Merrilyn Walton Organisasi Pelajar


Patient Safety Curriculum Guide Lead Author Representative of four student associations:
Sydney School of Public Health Satyanarayana Murthy Chittoory
University of Sydney Sydney, Australia International Pharmaceutical Students’ Federation (IPSF)
International Association of Dental Students (IADS)
Kontributor Konten International Council of Nurses - Student Network (ICN-
SN)
Asosiasi Profesi International Federation of Medical Students’ Associations
(IFMSA)
FDI World Dental Federation
Nermin Yamalik World Medical Association (WMA)
Department of Periodontology Julia Rohe
Hacettepe University Agency for Quality in Medicine (AQuMed)
Ankara, Turkey Berlin, Germany

International Confederation of Midwives External Lead, Patients for Patient Safety, WHO
(ICM) Margaret Murphy
Mary Barger WHO Patients for Patient Safety Programme
Department of Family Health Care Nursing Cork, Ireland
University of California
San Francisco, United States of America

International Council of Nurses (ICN)


Jean Barry
Nursing and Health Policy
International Council of Nurses
Jenewa, Swiss

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 268


Ahli WHO di beberapa negara Kontributor, Studi Kasus
Armando Crisostomo, WPRO Representative College of Shan Ellahi
Medicine-Philippine General Hospital University of the Ealing and Harrow Community Services
Philippines, Manila, The Philippines National Health Service
London, United Kingdom of Great Britain and
Mohammed-Ali Hamandi, EMRO Representative Northern Ireland
Makassed General Hospital
Beirut, Lebanon
Kajian Rekan Medis
Taimi Nauiseb, AFRO Representative
Faculty of Health & Medical Sciences FDI World Dental Federation (FDI)
University of Namibia, Windhoek, Namibia Julian Fisher
Education and Scientific Affairs
Roswhita Sitompul, SEARO Representative FDI World Dental Federation
School of Nursing Jenewa, Swiss
Universitas Pelita Harapan (UPH)
Jakarta, Indonesia International Confederation of Midwives
(ICM)
Jiri Vlcek, EURO Representative Ans Luyben
Department of Social and Clinical Pharmacy, Charles Education Standing Committee
University, Heyrovskeho, Czech Republic Bern University of Applied Sciences BFH
Bern, Swiss
Ahli, Panduan Keselamatan Pasien WHO
Carmen Audera-Lopez Reviewers, ICM Education Committee
Gerald Dziekan Marie Berg, University of Gothenburg, Sweden
Cyrus Engineer * Manus Chiai, Hamdard Najar, New Delhi, India
Felix Greaves * Geri McLoughlin, University College Cork, Ireland
Ed Kelley Angelo Morese, University of Florence, Italy
Claire Kilpatrick Marianne Nieuwenhuijze, Zuyd University,Maastricht,
Itziar Larizgoitia Belanda
Claire Lemer * Elma Paxton, Glasgow Caledonian University,United
Elizabeth Mathai Kingdom
Douglas Noble * Jane Sandall, King’s College London,United Kingdom
Bobbi Soderstrom, Association of OntarioMidwives,
Panduan Keselamatan Pasien WHO, Jenewa, Swiss Toronto, Canada
Andrea Stiefel, Zurich University of AppliedSciences,
Konsultan, Panduan Keselamatan Pasien WHO Winterthur, Swiss
Donna Farley Joeri Vermeulen, Erasmus University College,Brussels,
Sr. Health Policy Analyst and ConsultantAdjunct staff with Belgium
RAND Corporation McMinnville, United States of America Teja Zaksek, University of Ljubljana, Ljubljana,Slovenia

Rona Patey International Council of Nurses (ICN)


University of Aberdeen, Scotland, United Kingdom of Great Jean Barry
Britainand Northern Ireland Nursing and Health Policy,
International Council of Nurses
Hao Zheng Jenewa, Swiss
Panduan Keselamatan Pasien WHO,
Jenewa, Swiss International Pharmaceutical Federation (FIP)
Luc Besancon
Scientific and Professional Affairs

Xuanhao Chan
Public Health Partnership

International Pharmaceutical Federation


The Hague, Belanda.

269 Pengahrgaan
The World Medical Association (WMA) Special thanks
Julia Seyer The Multi-professional Patient Safety Curriculum Guide
World Medical Association was based on the 2009 Patient Safety Curriculum Guide
Ferney-Voltaire, France for Medical Schools. Special thanks go to those who
contributed with content and valuable comments to the
Editors 2009 edition: Mohamed Saad, Ali-Moamary, Riyadh, Saudi
Rebecca Bierman Arabia; Stewart Barnet, New South Wales, Australia; Ranjit
Freelance editor De Alwis, Kuala Lumpur, Malaysia; Anas Eid, Jerusalem,
Jerusalem, Israel Palestinian Territories; Brendan Flanagan, Victoria, Australia;
Rhona Flin, Scotland, United Kingdom of Great Britain
Rosalind Ievins and Northern Ireland; Julia Harrison, Victoria, Australia;
WHO Patient Safety Programme Pierre Claver Kariyo, Harare, Zimbabwe; Young- Mee Lee,
Geneva, Switzerland Seoul, Republic of Korea; Lorelei Lingard, Toronto, Canada;
Jorge César Martinez, Buenos Aires, Argentina; Rona Patey,
Rosemary Sudan Scotland, United Kingdom of Great Britain and Northern
Freelance editor Ireland; Chris Robert, New South Wales, Australia; Tim
Geneva, Switzerland Shaw, New South Wales, Australia; Chit Soe, Yangon,
Myanmar; Samantha Van Staalduinen, New South Wales,
Editorial supervision Australia; Mingming Zhang, Chengdu, China; Amitai Ziv, Tel
Agnès Leotsakos Hashomer, Israel
WHO Patient Safety Programme
Geneva, Switzerland * WHO Patient Safety Project at Johns Hopkins University
School of Medicine
Production adviser * These experts formerly served as Clinical Advisors for
Eirini Rousi the WHO Patient Safety Programme
WHO Patient Safety Programme
Geneva, Switzerland

Administrative contributions
Esther Adeyemi
Caroline Ann Nakandi Laura Pearson

WHO Patient Safety Programme


Geneva, Switzerland

Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 270

Anda mungkin juga menyukai