Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien
Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien
Kurikulum
Keselamatan
Pasien
Edisi Multi
Profesional
Diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2011
dengan judul WHO Patient Safety Curricullum Guide : Multi Professional Edition
© World Health Organization 2011.
WHO telah memberikan hak terjemahan dan publikasi untuk edisi dalam Bahasa
Indonesia kepada Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan, yang bertanggung
jawab terhadap isi dan kualitas dari versi Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadinya
ketidaksesuaian antara bahasa Inggris dan versi bahasa Indonesia , versi asli bahasa
Inggris akan menjadi versi yang mengikat dan otentik.
1. Latar Belakang 22
2. Bagaimana Topik Panduan Kurikulum Dipilih? 25
3. Tujuan Panduan Kurikulum 34
4. Struktur Panduan Kurikulum 36
5. Penerapan Panduan Kurikulm 37
6. Bagaimana Mengintegrasikan Pembelajaran Keselamatan Pasien dalam Belajar 41
7. Prinsip Penting dalam Pendidikan Keselematan Pasien 51
8. Aktivitas untuk Mendukung Pemahaman Keselamatan Pasien 56
9. Bagaimana Cara Menilai Keselamatan Pasien 61
10. Bagaimana Mengevaluasi Kurikulum Keselamatan Pasien 69
11. Sumber dan Peralatan Berbasis Web 74
12. Bagaimana Menggunakan Pendekatan Internasional dalam Pendidikan Keselamatan Pasien 75
3
Bagian B: Topik Panduan Kurikulum
Lampiran
Lampiran 1: Link Untuk Kerangka Kerja Pendidikan Keselamatan Pasien di Australia 260
Lampiran 2: Contoh Metode Penilaian 261
4
Singkatan
AHRQ Agency for Healthcare Research and Quality PBL problem-based learning
AMR antimicrobial resistance PDSA plan-do-study-act
APSEF Australian Patient Safety Education Framework PPE personal protective equipment
ARCS accelerated recovery colectomy surgery RCA root cause analysis
CBD case-based discussion RLS reporting and learning system
CDC Centers for Disease Control and Prevention RPN risk priority number
CPI clinical practice improvement SBA short best answer question paper
CR-BSI catheter-related bloodstream infection SSI surgical site infection
CRM crew resource management TB tuberculosis
ECG electrocardiogram UK United Kingdom
EMQ extended matching question USA United States of America
FMEA failure mode effect analysis VA Veterans Affairs
HCAI Pelayanan kesehatan-associated infection VRE vancomycin-resistant Enterococcus
HBV hepatitis B virus
HIV human immunodeficiency virus
HRO high reliability organization
ICU intensive care unit
IHI Institute for Healthcare Improvement
IOM Institute of Medicine
IPE interprofessional education
IV intravenous
MRI magnetic resonance imaging
MCQ multiple choice question
MEQ modified essay question
Mini-CEX mini clinical evaluation exercise
MRI magnetic resonance I maging
MRSA methicillin-resistant Staphylococcus aureus
MSF multisource feedback
NASA National Aeronautics and Space Agency
NCPS National Center for Patient Safety
NPSEF National Patient Safety Education Framework
NSAID non-steroidal anti-inflammatory drugs
OR operating room
OSCE objective structured clinical examination
OTC over the counter
5
6
Kurikulum
dan Panduan
Keselamatan
Pasien
Edisi Multi Profesional
7 WHO
World Health Organization
P elayanan kesehatan telah berkembang sangat pesat dalam 20 tahun terakhir.
P engetahuan kita tentang penyakit dan inovasi teknologi berkontribusi untuk
m eningkatkan harapan hidup selama abad ke-20. Tapi salah satu tantangan terbesar
hari ini bukan tentang bagaimana menerapkan prosedur klinis terbaru atau peralatan
berteknologi tinggi terkini.
Sebaliknya, isu penting yang harus diperhatikan adalah tentang memberikan perawatan
m edis yang lebih aman dalam lingkungan institusi medis dan sistem yang kompleks,
p enuh tekanan dan bergerak cepat. Dalam lingkungan semacam itu, insidens dapat
t erjadi, Tanpa disengaja, cedera serius dapat terjadi pada pasien yakni situasi yang
m embahayakan kondisi kesehatan pasien. Kerugian yang tidak disengaja, tapi serius
terjadi pada pasien selama praktek klinis rutin, atau sebagai akibat dari keputusan klinis
tertentu.
B anyak negara di dunia telah mengakui bahwa keselamatan pasien penting dan
b erusaha membangun pendekatan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan
p elayanan. Pemerintah di berbagai negara juga menyadari pentingnya mendidik
p rofesional kesehatan dengan memberikan pemahaman terhadap prinsip-prinsip dan
konsep-konsep keselamatan pasien. Penguatan kompetensi tersebut diperlukan untuk
mengimbangi kompleksitas dari sistem dan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
Dr Margaret Chan
Direktur Utama
World Health Organization
S ejak publikasi dua laporan berpengaruh ini, upaya untuk meningkatkan keselamatan
p erawatan bagi pasien telah menjadi gerakan global. Hal ini juga menyebabkan
t ransformasi yang luar biasa bahwa keselamatan pasien adalah persolan yang nyata.
P andangan keselamatan paasien sebagai persoalan nyata ini dimulai sebagai subjek
a kademik di tingkat minoritas, namun sekarang telah menjadi prioritas utama dalam
sistem Pelayanan kesehatan.
M eskipun demikian, keadaan saat ini keselamatan pasien di seluruh dunia masih
m erupakan sumber keprihatinan yang mendalam. Karena data pada skala dan sifat
k esalahan yang bervariasi serta tingkat terjadinya Insidens, bisa menjelaskan bahwa
k etiddakamanan perawatan medis merupakan elemen yang terjadi dari hampir setiap
aspek Pelayanan kesehatan.
Pendidikan dan pelatihan dokter gigi, dokter, bidan, perawat, apoteker dan profesional
kesehatan lainnya telah menjadi dasar Pelayanan kesehatanyang berkualitas tinggi dan
a man. Namun, nilai keselamatan pasie telah diterapkan secara sebelah mata padahal
m erupakan alat penting untuk mengatasi tantangan untuk mencapai peningkatan
k eselamatan pasien. Jelas bahwa pendekatan baru diperlukan dalam pendidikan dan
pelatihan untuk memainkan peran penuh dan memberikan pemahaman bahwa tenaga
medis harus meningkatkan keselamatan pasien.
S elama tiga tahun terakhir, WHO telah menjelajahi keterkaitan antara pendidikan
d an praktek kesehatan- antara pendidikan tenaga kesehatan dan keselamatan sistem
k esehatan. Sebagai suatu hasil, WHO telah mengembangkan Kurikulum Panduan
Keselamatan Pasien Edsi Multi Profesional ini, yang membahas berbagai ide dan metode
untuk mengajar dan menilai keselamatan pasien lebih efektif.
P anduan kurikulum dari WHO adalah panduan program yang komprehensif dan
e fektif untuk pelajar yang belajar tentang keselamatan pasien. Panduan ini menyoroti
r isiko utama kesehatan dan bagaimana mengelola risiko tersebut serta menunjukkan
b agaimana mengenali efek samping dan bahaya, membuat laporan dan menganalisis
bahaya atas keselamatan pasien. Panduan ini jugamengajarkan tentang kerja tim medis
dan pentingnya komunikasi yang jelas di semua tingkat Pelayanan kesehatan. Selain itu,
panduan ini juga menekankan pentingnya keterlibatan dengan pasien untuk membangun
dan mempertahankan budaya keselamatan pasien.Semoga panduan Kurikulum ini akan
menginspirasi generasi masa depan di bidang professional kesehatan untuk memberikan
pasien mereka pelayanan kesehatandengan kualitas terbaik, teraman dan layak.
9 Kata Pengantar
FDI World Dental Federation
Hari ini telah tumbuh kesadaran dan pengakuan atas keselamatan pasien sebagai
faktor penting dalam Pelayanan kesehatan. Sehingga dirasakan perlu meneliti
prosedur kesehatan yang berhasil diterapkan untuk diadopsi di lingkungan profesional
medis lainnya, terutama terkait dengan isu keselamatan pasien. Hal ini untuk melihat
bagaimana prosedur tersebut dapat diadaptasi dalam bidang kesehatan. Sehingga,
perlu bagi pelajar dalam segala bidang praktek kesehatan untuk belajar dan memahami
bagaimana mengelola dan menghadapi insidens serta memastikan pada saat yang sama
keselamatan pasien sebagai prioritas utama.
Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional dari WHO adalah sumber
referensi penting: tidak hanya berguna untuk meningkatkan kesadaran global tentang
perlunya pendidikan keselamatan pasien, tetapi juga akan membantu pendidik untuk
mengintegrasikan konsep keamanan ke dalam kurikulum kesehatan yang ada.
Tahun lalu, FDI World Dental Federation telah berupaya untuk meninjau kembali strategi
global kesehatan mulut dan gigi serta mengidentifikasi masalah-masalah global utama.
Salah satu masalah yang diangkat adalah jaminan kualitas dan peningkatan keselamatan
pasien dan komunikasi pasien. Isu-isu yang diangkat tersebut segera diterjemahkan ke
dalam materi pendidikan yang dapat dikerjakan, digunakan, didasarkan pada konsep
yang berasal dari praktik industri. Konsep keselamatan pasien sebagai sikap 'inti' akan
diperkenalkan pada awal pelatihan kedokteran gigi. Hal ini telah menjadi salah satu isu
yang telah lama diperjuangkan oleh FDI. Keunggulan panduan ini yakni ada silabus untuk
memberikan pelatihan bagi dokter gigi serta teknik mempelajari kondisi keselamatan
pasien dalam semua aspek bidang medis, yang tentunya berguna untuk pengembangan
profesional medis di bidang kesehatan gigi dan mulut.
FDI bangga telah terlibat dalam projek kolaborasi ini dengan WHO karena sangat banyak
bagian dari proses yang kita telah pelajari untuk lebih lanjut menganalisa persoalan
penyebab kesehatan mulut dan mengejar tujuan-tujuan dalam pendidikan berkelanjutan.
Panduan Ini dengan demikian juga berguna mengintegrasikan bidang kesehatan gigi ke
bidang lain serta menyoroti prinsip-prinsip umum untuk keselamatan pasien.
Dr Roberto Vianna
Presiden
FDI World Dental Federation
Kini, pergeseran paradigma praktek farmasi dari pendekatan berfokus produk menjadi
pendekatan yang berpusat pada pasien telah menyebabkan perkembangan. Kini
professional Farmasi juga berfokus untuk mencegah atau memecahkan masalah terapi
obat-obatan yang aktual dan berpotensi, melalui penyediaan layanan yang komprehensif
untuk pasien.
Mr Ton Hoek
General Secretary
International Pharmaceutical Federation (FIP)
11 Kata Pengantar
Konfederasi Bidan Internasional
Anggota dari Konfederasi Bidan Internasional (PTT) telah mendedikasikan banyak waktu
dan keahlian untuk berkolaborasi dengan WHO dan profesi kesehatan lainnya, untuk
membuat Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien ini serta untuk mengajarkan prinsip-
prinsip keselamatan pasien bagi berbagai macam profesional kesehatan. Studi kasus
dalam panduan ini akan membantu pelajar tidak hanya mengakui peran keselamatan
pasien dalam perawatan medis yang berbeda tetapi juga akan menyoroti kebutuhan
untuk komunikasi dan kerjasama antar profesi agar lebih ditingkatkan untuk menghindari
kesalahan yang berhubungan dengan kperawatan medis.
Sebagai Presiden Konfederasi Bidan Internasional, saya ucapkan selamat kepada seluruh
profesional kesehatan dan WHO, yang bersama-sama telah menciptakan panduan
ini. Saya tentu terutama bangga atas kontribusi dari anggota ICM, yang telah bekerja
tanpa lelah dan bersama-sama untuk membuat panduan Kurikulum ini membuahkan
hasil. Mungkin hal ini bisa menjadi bentuk pelayanan terhadap kesehatan masyarakat
internasional serta usaha untuk menanggapi kebutuhan kesehatan dunia.
Perawat di seluruh dunia memiliki peran besar untuk berperan dalam meningkatkan
keselamatan pasien. Sementara professional medis lainnya memiliki kewajiban
untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam praktek medis. Bekerja dalam tim dan
saling memfasiltasi semakin mudah karena sumber komprehensif ini berguna serta
menyediakan basis pengetahuan umum serta menawarkan fleksibilitas setiap disiplin
untuk membuat kontribusi yang unik bagi Pelayanan kesehatan. Selain itu, panduan ini
menimbulkan kesadaran akan kebutuhan untuk mengintegrasikan keselamatan pasien
ke dalam kurikulum di semua profesional kesehatan.
Dr Rosemary Bryant
President
International Council of Nurses
13 Kata Pengantar
Asosiasi Medis Dunia
Keselamatan adalah landasan dari kualitas Pelayanan kesehatandan kesuksesan
sehingga membutuhkan individu dan komitmen tim medis bersama. Individu medis
dan proses yang tidak terintegrasi menjadi salah satu penyebab kesalahan. Sebaliknya,
elemen-elemen yang terpisah jika digabungkan dan bersama-sama menghasilkan
situasi medis yang juga berisiko tinggi. Memahami risiko dalam proses medis kompleks
dan perawatannya memerlukan informasi tentang kesalahan yang komprehensif. Dari
mereka kita dapat belajar untuk menutup celah-celah keamanan, mengurangi kesakitan,
kematian pada pasien dan untuk meningkatkan kualitas Pelayanan kesehatan
Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan budaya keselamatan non-punitif
untuk mengatasi kesalahan dalam prosedur medis yakni dengan mekanisme pelaporan
yang membantu mencegah dan memperbaiki kegagalan sistem dan kesalahan manusia
daripada mencari kesalahan individu atau organisasi. Dalam tata kelola kesehatan budaya
ini masih perlu dikembangkan. Satu langkah penting dalam proses ini adalah untuk
mendidik profesional kesehatan pada konsep keselamatan dalam praktek Pelayanan
kesehatan, kolaboratif dan bagaimana untuk menerapkannya dalam pekerjaan sehari-
hari mereka masa depan.
Pelayanan kesehatanyang berpusat pada pasien menjadi lebih kompleks. Hal ini
memerlukan lebih banyak perhatian untuk mengelola teamwork dalam Pelayanan
kesehatan. Praktek kolaboratif antar praktisi kesehatan menuntut komuniaksi tingkat
tinggi, pemberian dan pembagian tugas yang akurat, hasil, peran dan tanggung jawab
yang sesuai. Pemahaman risiko yang melekat dalam kedokteran modern yang realistis
membuatnya diperlukan bahwa semua kesehatan profesional mampu bekerjasama
dengan pihak terkait, mengadopsi pendekatan proaktif sistem keselamatan dan
melakukan dengan tanggung jawab profesional. Pertama dan terutama ini termasuk
dialog dengan pasien kami dan untuk menghormati kebutuhan, ketakutan dan harapan
mereka.
Asosiasi medis dunia mendukung para professional di bidang kesehatan untuk mengenali
keselamatan sebagai salah satu elemen inti untuk meningkatkan kualitas dalam Pelayanan
kesehatan. Memfasilitasi pengembangan pengetahuan kolektif tentang situasi yang
tidak aman dan praktik untuk mengambil tindakan pencegahan agar terhindar dari risiko
yang tidak perlu adalah kunci keberhasilan.
Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien dari WHO ini menawarkan instrument pendidikan
bagi pelajar profesi kesehatan untuk memahami konsep keselamatan pasien dan praktek
kolaboratif. Selain itu, buku ini juga memberikan bimbingan pendidik tentang cara
mengajar topik ini dengan metode pendidikan modern.
Dr Wonchat Subhachaturas
President
World Medical Association
ICN-SN, IADs, IFMSA dan IPSF mendukung kehadiran buku ini dan menyambut baik upaya
WHO dalam mendukung pengembangan kedokteran gigi, Kedokteran, keperawatan dan
Farmasi di Universitas dan Fakultas di seluruh dunia dalam rangka memperkenalkan
pendidikan keselamatan pasien dalam Pelayanan kesehatan. Perhimpunan pelajar
menghargai upaya WHO dalam melakukan konsultasi dengan pelajar sebagai pemangku
kepentingan yang sama, untuk memastikan bahwa saran dan pandangan mereka
dimasukkan ke dalam panduan kurikulum. Kami sangat mendukung buku ini dan
mengucapkan selamat kepada setiap pihak yang membuat buku ini tersedia untuk
semua pemangku kepentingan.
15 Kata Pengantar
Suara Pasien dalam Pendidikan
Profesional
Setelah terlibat dalam pengembangan dan menguji coba panduan kurikulum
keselamatan pasien untuk sekolah-sekolah kedokteran, ada kemajuan yang dialami
pasien berkaitan dengan keselamatan pasien sehingga menumbuhkan keinginan untuk
berpartisipasi dalam adaptasi dari kurikulum panduan untuk penggunaan multi-disiplin.
Kami menyambut kesempatan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak program ini.
Dalam prakteknya, interaksi kita dengan pelajar dari semua disiplin dan di semua tingkat
telah memperkuat keyakinan yang sangat kuat bahwa sebagai bagian dari pendidikan
maka pelajar harus mendapatkan pengalaman dan mengembangkan nilai keselamatan
pasien yang diemban dalam tugas medis mereka. Ketika ada penumbuhan kesadaran
tentang perawatan pasien mereka kemudian akan selalu menggabungkan jantung,
kecerdasan dan keterampilan untuk kepentingan pasien dan hasil optimal terhadap
kondisi kesehatan..
Panduan Kurikulum baru ini telah lama ditunggu-tunggu serta perubahannya yang lebih
lanjut untuk memastikan ada perawatan yang aman terhadap pasien dan keluarga. Ini
adalah fakta yang sangat nyata bahwa pelajar hari ini akan menjadi profesional kesehatan
dan masa depan hidup kita di tangan mereka
Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien Edisi Multi Profesional ini adalah edisi
panduan kurikulum yang telah diperbaharui untuk kurikulum di sekolah-sekolah
kedokteran, diterbitkan oleh WHO pada tahun 2009. Edisi baru ini mencakup bidang-
bidang kedokteran gigi, Kedokteran, kebidanan, keperawatan, farmasi dan terkait
profesi kesehatan. Kami berharap bahwa buku panduan ini akan mempromosikan dan
meningkatkan status keselamatan pasien di seluruh dunia dan akhirnya mempersiapkan
pelajar untuk praktek medis yang aman.
Ditulis oleh khalayak global dalam pemiikiran dan bahasa yang mudah dipahami,
panduan kurikulum ini terdiri dari dua bagian: Bagian A: Panduan bagi Pendidik dan
Bagian B: 11 Topik-topik keselamatan pasien. Panduan bagi pendidik memperkenalkan
konsep keselamatan pasien, prinsip-prinsip dan memberikan informasi penting tentang
cara terbaik untuk mengajarkan keselamatan pasien. Bagian B mencakup topik-topik
keselamatan pasien, masing-masing dirancang berdasarkan sejumlah ide dan metode
untuk mengajar dan mengkaji, sehingga pendidik bisa menyesuaiikan bahan sesuai
dengan kebutuhan, konteks, dan sumber daya mereka sendiri
Kita, oleh karena itu, memuji mempersembahkan publikasi yang bermanfaat ini. Apa yang
bisa lebih penting daripada pendidikan profesional kesehatan untuk menjadi kompeten
dalam perawatan pasien? Panduan kurikulum multi profesional membantu membangun
kapasitas untuk mencapai tujuan ini. Kami berharap buku ini dapat digunakan secara
luas.
.
Professor Bruce Barraclough Professor Merrilyn Walton
External Expert Lead Lead Author
Patient Safety Curriculum Guide Patient Safety Curriculum Guide
17 Kata Pengantar
Pengantar
Pengantar Edisi Terjemahan Preface of Translation Edition from Lembaga Kesehatan
Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan (LKBK) Budi Kemuliaan (LKBK)
Patient safety dan patient centered adalah dua konsep Patient safety and patient-centered are two concepts that
yang tidak dapat dipisahkan dan harus di laksanakan are inseparable and must be carried in an era where the
dalam era dimana mutu layanan kesehatan menjadi quality of the health services become the main purpose of
tujuan utama yang diharapkan oleh semua pihak. which is expected by all parties
Kedua konsep ini tentunya perlu dipahami dan Patient safety and patient centered would need to be
dilaksanakan serta dimonitor dan dievaluasi terus understood , implemented, monitored and evaluated
menerus dalam layanan kesehatan pada umumnya dan continuously in health care in general and reproductive
pada kesehatan reproduksi pada khususnya sebagai health in particular as the primary activity of LKBK
bidang utama kegiatan LKBK.
Guna mencapai efektifitas dalam penyelenggaraanya In order to achieve effectiveness in the implementation,
dibutuhkan panduan yang dapat dimanfaatkan dokter, guidelines are needed that can be used by doctors, nurse,
bidan, perawat mahasiswa dan pegawai yang terlibat midwife, students and staffs involved in health services.
dalam pelayanan
Kita bersyukur dan berterima kasih pada WHO khususnya We are thankful and grateful to the WHO in particular to
kepada koordinator WHO Press yang telah mengizinkan the WHO Press Coordinator who agreed LKBK to translate
LKBK menterjemahkan bahan Patient Safety Curriculum Patient Safety Curriculum Guide : Multi-professional
Guide : Multi-professional Edition ke dalam Bahasa Edition into Indonesian and got permission to
Indonesia dan mendapat izin untuk menyebarluaskan disseminate it with WHO letter TR./15026, Agreement for
dengan surat WHO, TR./15 026 Granting Translation and Publication Rights.
Agreement for Granting Translation and Publication
Rights.
Saya yakin buku ini akan memberi manfaat yang sebesar I am sure that this book will provide the advantages for
besarnya bagi LKBK dalam memuliakan perempuan serta LKBK in respecting women as well as future generations
menerima generasi yang akan datang dengan sebaik with the best way.
baiknya
Dr. Mohammad Baharuddin SpOG, MARS Dr. Mohammad Baharuddin SpOG, MARS
Direktur Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan Director - Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan
19 Pengantar
Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 20
Bagian A
Panduan
Pendidik
21 WHO
1. Latar Belakang
Mengapa pelajar kesehatan membutuhkan pendidikan Keselamatan pasien adalah kepentingan semua orang.
keselamatan pasien? Pelajar bidang kesehatan sebagai pemimpin masa depan
Bidang pelayanan kesehatantelah secara signifikan dalam pelayanan kesehatan, sangat penting bahwa mereka
mengalami kemajuan dengan penemuan-penemuan ilmiah berpengetahuan dan terampil dalam mengaplikasikan
kedokteran modern. Namun, studi dari banyak negara keselamatan pasien serta prinsip-prinsip dan konsep-
menunjukkan bahwa terdapat risiko yang signifikan atas konsepnya. Buku ini menjadi wadah belajar, terlepas dari
keselamatan pasien. Kami telah belajar bahwa pasien rawat- pekerjaan pilihan mereka, untuk mulai memahami dan
inap berisiko mengalami kejadian yang tidak diharapkan mempraktekkan keselamatan pasien dalam semua kegiatan
(KTD), dan pasien dalam proses pengobatan memiliki risiko profesional medis mereka.
kesalahan penggunaan obat dan efek sampingnya yang
berbahaya. Konsekuensi utama dari pemahaman ini adalah Membangun pengetahuan keselamatan pasien pada
perlunya pengembangan keselamatan pasien sebagai pelajar perlu dilakukan sepanjang proses pendidikan dan
disiplin khusus untuk membantu profesional kesehatan, pelatihan medis. Keterampilan keselamatan pasien dan
manajer layanan medis, organisasi kesehatan, pemerintah perilaku yang harus dipahami harus mulai dipraktekkan
(seluruh dunia) dan konsumen untuk memahami prinsip- segera setelah pelajar memasuki dunia kerja pada layanan
prinsip dan konsep-konsep keselamatan pasien. Tugas kesehatan di rumah sakit, klinik, atau puskesmas. Dengan
praktisi kesehatan cukup besar untuk menjawab masalah mendapatkan pengalaman menangani pasien, pelajar
keselamatan pasien dan memerlukan keterlibatan semua dapat memperlakukan setiap pasien sebagai manusia unik,
pihak dalam bidang ini serta memahami tingkat kerugian dan menggunakan pengetahuan dan keahlian mereka
bagi pasien dan mengapa pelayanan kesehatanharus dengan hati-hati.
berubah untuk mengadopsi budaya keselamatan pasien
pada tiap lini. Pendidikan keselamatan pasien perlu Kebanyakan pelajar kesehatan memiliki aspirasi yang tinggi
diajarkan di semua tingkat. Pelajar yang mempelajari ketika mereka masuk ke dalam bidang pilihan mereka,
asuhan kesehatan, sebagai masa depan penyedia Tapi realitas sistem pelayanan kesehatankadang-kadang
pelayanan dan para pemimpin di bidang kesehatan, mengecilkan optimisme mereka. Kami menginginkan
harus mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan pelajar mampu untuk mempertahankan optimisme dan
yang aman. Meskipun kurikulum profesi kesehatan terus- percaya bahwa mereka dapat membuat perbedaan, baik
menerus berubah untuk mengakomodasi penemuan- untuk kehidupan individu pasien dan sistem pelayanan
penemuan terbaru dan pengetahuan baru, namun kesehatan.
keselamatan pasien tidak demikian karena bidang ini
berlaku untuk semua area praktik dan semua profesi. Bagaimana Menggunakan Kurikulum ini
Panduan kurikulum telah dirancang untuk lembaga
Pelajar bidang kesehatan perlu memahami bagaimana pendidikan Pelayanan kesehatanagar bisa melaksanakan
system mempengaruhi kualitas dan keselamatan pasien, pendidikan keselamatan pasien bagi pelajar sebelum
bagaimana komunikasi yang buruk dapat menyebabkan menjadi profesional Pelayanan kesehatanyang berkualitas.
insidenss dan banyak lagi. Mereka perlu belajar bagaimana Fakultas dapat memperkenalkan semua topik secara
mengelola tantangan ini. Keselamatan pasien bukanlan keseluruhan atau mereka dapat mulai lebih perlahan-lahan
disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Sebaliknya, keselamatan dengan memperkenalkan satu atau lebih pada satu waktu.
pasien adalah salah satu bidang yang terintegrasi ke Setiap topik berisi semua pengetahuan dasar yang
dalam semua bidang kesehatan. Di WHO, program diperlukan untuk mengajar subjek termasuk rekomendasi
keselamatan pasien, dan proyek-proyek lainnya bertujuan dan cara penilaian. Kami juga telah melampirkan studi
untuk memberikan keamanan Pelayanan kesehatandan kasus untuk memfasilitasi belajar dan mendorong pendidik
mengajarkannya pada praktisi medis.
Tiga bagian Tahap Pengembangan Kerangka Kerja dan 1. Pengembangan outline kerangka kerja dan tinjauan awal
Stukturnya sebagai berikut :
Tahap 1- Pengembangan outline Kerangka Kerja dan Tinjauan Tahap 2- Penambahan konten tentang pengetahuan,
awal keterampilan, sikap dan perilaku
Penentuan topik dilakukan dengan mengidentifikasi Setiap topik ajar membentuk dasar pengembangaan
pengetahuan bidang kesehatan yang berkaitan dengan yang lebih luas, termasuk tambahan konten pendidikan,
keselamatan pasien (seperti yang dijelaskan dalam bagian program, pelatihan, efek samping pengobatan dan
berikutnya). literatur, buku, laporan, kurikulum dan kesalahan dalam organisasi kesehatan serta proses
situs web yang dikumpulkan kemudian ditinjau untuk layanan. Semua kegiatan (pengetahuan, keterampilan,
mengidentifikasi hal penting yang berkaitan dengan perilaku dan sikap) untuk setiap topik yang ada tercantum
keselamatan pasien dan memiliki efek positif pada semua dalam panduan ini. Daftar ini kemudian diambil
kualitas dan keamanan medis. Kegiatan ini kemudian untuk duplikasi dan redundansi. Kegiatan ini kemudian
dikelompokkan ke dalam kategori yang disebut "Bidang dikelompokkan dalam domain pengetahuan, keterampilan,
Pelajaran". Setiap bidang pelajaran dianalisis dan lebih atau perilaku. Langkah terakhir dalam tahap ini adalah
lanjut dipecah menjadi topik ajar. Lihat di bawah untuk untuk mengalokasikan setiap aktivitas medis untuk tingkat
rincian proses peninjauan literatur dan pengembangan yang sesuai dengan tingkat tanggung jawab pekerja
kerangkanya. Pemilihan bidang pelajaran dan topik telah pelayanan kesehatan.
diartikulasikan dalam kerangka dan dirangkum di bawah ini.
Level 2 Didesain untuk profesi kesehatan yang memberikan Level 3 adalah untuk professional Pelayanan kesehatanyang
perawatan pasien dengan supervisi dari dokter senior, dan punya tanggung jawab manajerial pelayanan ksehatan atau
professional kesehatan yang melakukan fungsi manajerial dokter senior dengan tanggung jawab senior yang lebih tinggi.
Stage 3–Pengembangan Format Berbasis Kinerja Topik Panduan Kurikulum dari WHO adalah sebagai
berikut:
Setelah pengetahuan, ketrampilan dan perilaku tepat telah
dijelaskan untuk setiap tingkat profesional kesehatan, Topik 1 : Apa Itu Keselamatan Pasien?
kegiatan diterjemahkan ke dalam format berbasis kinerja, Topik 2 : Mengapa Menerapkan Faktor Manusia Penting
maka kerangka kemudian dikembangkan. Pekerja dalam Keselamatan Pasien?
kesehatan individu (perawat, dokter, apoteker, ahli Topik 3 : Memahami sistem dan efek kompleksitasnya
fisioterapi, pekerja sosial, terapis okupasi, dokter gigi dan dalam perawatan pasien
lain-lain) diwawancarai tentang aspek-aspek dari setiap Topik 4 : Menjadi Pemeran yang efektif dalam tim
unsur kinerja untuk mendapatkan umpan balik. Ahli Topik 5 : Belajar dari Kesalahan untuk Mencegah Cedera
internasional juga terlibat dalam proses validasi. Topik 6 : Memahami dan Mengelola Risiko Klinis
Topik 7 : Menggunakan Metode-Metode Peningkatan
Kualitas untuk meningkatkan Pelayanan
Topik 8 : Melibatkan Pasien dan Keluarga
Pengantar untuk Topik 9-11
Topik 9 : Mengendalikan dan Mencegah Infeksi
Topik 10: Keselamatan Pasien dan Prosedur Invasif
Topik 11: Meningkatkan Keamanan Pengobatan
6. Gerteis M et al. Through the patient’s eYa:understanding 20. Walshe K. The development of clinical risk management.
and promoting patient centred care.San Francisco, In: Vincent C, ed. Clinical riskmanagement: enhancing
Jossey-Bass Publishers, 1993. patient safety, 2nd ed.London, British Medical Journal
Books, 2001:45–61.
7. Chassin MR, Becher EC. The wrong patient. Annals of
Internal Medicine, 2002, 136:826–833. 21. Vincent C, Coulter A. Patient safety: what about the
patient? Quality & Safety in Health Care, 2002, 11:76–
8. Baldwin PJ, Dodd M, Wrate RM. Junior doctors making 80.
mistakes. Lancet, 1998, 351:804–805.
22. National Patient Safety Agency. Seven stepsto patient
9. Baldwin PJ, Dodd M, Wrate RM. Young doctors:work, safety: your guide to safer patient care.London, NPSA,
health and welfare. A class cohort 1986–1996.London, 2003
Department of Health Research and Development (http://www.nrls.npsa.nhs.uk/resources/collections
Initiative on Mental Health of the National Health seven-steps-to-patient-safety/; accessed 16
Service Workforce, 1998. February 2011).
10. Anderson ID et al. Retrospective study of 1000 deaths 23. Coiera EW, Tombs V. Communication behaviours in a
from injury in England and Wales. British Medical Journal, hospital setting: an observational study. British Medical
1988, 296:1305–1308. Journal, 1998, 316:673–676.
11. Sakr M et al. Care of minor injuries by emergency nurse 24. Clinical Systems Group, Centre for Health Information
practitioners or junior doctors: a randomised controlled Management Research. Improvingclinical
trial. Lancet, 1999, 354:1321–1326. communications. Sheffield, University ofSheffield, 1998.
12. Guly HR. Diagnostic errors in an accident and 25. Lingard L et al. I. Team communications in the operating
emergency department. Emergency Medicine Journal, room: talk patterns, sites of tension and implications for
2001, 18:263–279. novices. Academic Medicine, 2002, 77:232–237.
13. Baldwin D. Some historical notes on interdisciplinary 26. Gosbee J. Communication among health professionals
and interpersonal education and practice in Health Care British Medical Journal, 1998, 317:316–642.
in the US. Journal of Interprofessional Care, 1996,10:173–187.
Panduan pendidik (Bagian A) berisi panduan untuk Topik dalam panduan ini mewakii isu keselamatan
mengembangkan kapasitas pendidik melaksanakan pasien aktual yang perlu diintegrasikan dalam kurikulum
pendidikan keselamatan pasien dari mulai program pendidikan.
perencanaan dan desain. Panduan ini berisi saran
bagaimana melakukan pendekatan pendidikan
keselamatan pasien dan mengimplementasikannya
menggunakan bahan yang disajikan dalam Bagian B. Di
bagian ini , kami mencoba untuk memandu pembaca
melalui beberapa langkah penting yang dirancang
untuk mendukung dan mencapai tahap implementasi
pengembangan kurikulum.
Sumber : supplied by Merrilyn Walton, Professor, Sydney School of Public Health, University of Sydney, Sydney, Australia, 2010.
Table A.5.1. Mengidentifikasi Subjek Keselamatan Pasien dalam Kurikulum Pendidikan Medis yang Ada
Bagan A.6.1. Keterkaitan Pendidikan Keselamatan Pasien dengan Materi Ajar Pendidikan Medis
Berikut adalah contoh bagaimana sebuah topik keselamatan pasien, seperti cara identifikasi pasien yang
benar, memilih aplikasi spesifik dalam berbagai disiplin ilmu kedokteran.
41 Bagian A 6. Bagaimana Mengintegrasikan Materi Ajar Keselamatan Pasien dalam Kurikulum Pendidikan Kesehatan
Box A.6.2. Keterkaitan Pendidikan Keselamatan Pasien dengan Pengetahuan Baru dan Elemen
Kinerja
Kompetensi keselamatan pasien untuk topik tertentu dapat dibagi menjadi persyaratan pengetahuan dan kinerja. Idealnya,
pembelajarannya akan terjadi pada kategori kedua, misalnya identifikasi pasien secara benar.
Bidang keselamatan pasien terdiri dari kajian yang luas. kesempatan untuk menggunakan apa yang telah mereka
Mengingat luasnya dan perlunya mengkontekstualisasikan pelajari yang tercakup dalam kurikulum.
prinsip-prinsip keselamatan pasien, ada kemungkinan untuk
mengembangkan pendidikan keselamatan pasien yang efektif Saat mengajarkan topik keselamatan pasien, ada keuntungan
dalam kurikulum yang sudah ada. Namun, beberapa bidang jika persyaratan pengetahuan dan cara kerjanya dilakukan
keselamatan pasien relatif baru untuk profesi kesehatan bersama. Pemahaman yang jelas tentang ruang lingkup
dan mungkin tidak begitu mudah untuk memasukkannya masalah dalam keselamatan pasien akan memberikan
ke kurikulum kesehatan yang sudah ada sehingga perlu motivasi dan wawasan ketika belajar tentang persyaratan
ada waktu khusus untuk membahasnya. Topik 2, mengapa kinerja. Pelajar juga cenderung tidak merasa kehilangan
penting menerapkan faktor manusia bagi keselamatan semangat tentang risiko yang dihadapi pasien dari sistem
pasien mungkin sulit untuk diintegrasikan dalam subjek yang Pelayanan kesehatankarena mereka akan segera menjadi
sudah ada. Pendekatan untuk topik ini membutuhkan waktu bagian dari prose situ. Jika mereka mengeksplorasi solusi
dan perlu mengundang ahli dari salah satu Fakultas Teknik (aplikasi) dan belajar strategi praktis (kinerja elemen) maka
atau psikologi untuk memberikan kuliah dan pembentukan akan membuat mereka dapat bertindak sebagai penyedia
kelompok diskusi. Pelayanan kesehatanyang aman dan pada waktu yang sama,
mereka akan lebih positif.
Bagaimana Membangun Struktur Kurikulum yang
Sesuai Jika kurikulum yang Anda pakai sifatnya tradisional,
Setelah Anda telah meninjau kurikulum yang ada, maka Anda pengetahuan dan syarat praktek keselamatan pasien terbaik
perlu menentetukan apakah bidang keselamatan pasien diajarkan ketika pelajar memiliki pengetahuan lebih tentang
sudah diajarkan dan memutuskan topik keselamatan pasien praktek profesional tentang bagaimana menangani pasien
apa yang Anda ingin diajarkan. Maka inilah saatnya untuk dan mendapatkan pelatihan ketarmpilan di lingkungan
berpikir tentang bagaimana memasukkan konten ajar baru ke medis. Konteks pengetahuan dan syarat praktek harus
dalam kurikulum Anda. sesuai dengan kemampuan pelajar. Pengetahuan awal
tentang keselamatan pasien masih harus dimasukkan dalam
Ketika berpikir tentang kurikulum kesehatan, Anda perlu tahun-tahun awal dalam mata pelajaran seperti kesehatan
mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut: masyarakat, epidemiologi, etika, atau mata pelajaran berbasis
• Bagaimana kurikulum kesehatan secara keseluruhan ilmu pengetahuan lain . Topik yang cocok untuk pengenalan
terstruktur? awal meliputi: (i) Apa keselamatan pasien itu ?; dan (ii) sistem
• Kapan mata pelajaran tertentu dan topik diajarkan dan dan kompleksitas dalam Pelayanan kesehatan. Jika kurikulum
kemungkinan ditambahkannya konten keselamatan terintegrasi dan pelajar diajarkan keterampilan klinis dari
pasien? tahun pertama, maka topik keselamatan pasien dapat dijajarka
• Bagaimana topik individu terstruktur di awal tahun dan terintegrasi secara vertikal sepanjang
• Bagaimana metode penyampaian dan penilaian? proses pendidikan. Hal ini membuat topik keselamatan pasien
Ketika pelajar paham bagaimana proses Pelayanan secara konstan diajarkan dan meberi kesempatan untuk
kesehatandilakukan dengan benar mereka akan terbiasa menanamkannya sejak awal pembelajaran ilmu kesehatan.
dengan lingkungan kerja Idealnya, pelajar harus dikenalkan dengan prinsip keselamatan
• Pelajar juga akan lebih mungkin untuk mterdorong pasien sebelum mereka terjun ke dunia kerja
mengubah praktek-praktek jika mereka memiliki
43 Bagian A 6. Bagaimana Mengintegrasikan Materi Ajar Keselamatan Pasien dalam Kurikulum Pendidikan Kesehatan
Bagaimana Topik Kurikulum disusun berdasarkan - tutorial tradisional
bidang berikut?
- Pembelajaran obyektif; Akan lebih mudah menghubungkan topik keselamatan
- Metode penyampaian; pasien pada metode pendidikan yang ada jika pelajar
- Metode penilaian. familiar dengan cara tersebut.
Penerapan materi keselamatan pasien dalam kurikulum Contoh model untuk penerapan
akan lebih efisien jika dikaitkan dengan pembelajaran
obyektif dan metode penyampaian serta penilaian yang Contoh 1 : Materi Keselamatan Pasien beridiri sendiri yang
konsistent dengan struktur obyektif. diajarkan pada akhir tahun perkuliaahn . lihat contoh bagan
6.1.
Bagaimana materi dalam kurikulum disampaikan?
- kuliah kelas - Metode pendidikan dapat dikombinasikan dan terdiri
- Magang tempat kerja dari kuliah, diskusi kelompok kecil, workshop, atau
- pembelajaran secara online simulasi berbasis latihan
- Pendidikan dalam skala kecil - Menambahkan materi keselamatan pasien sebagai
- Problem Based Learning pengetahuan awal sebelum pelajar memasuki dunia
- Atau Pendidikan berbasis masalah kerja medis
- Simulasi / Praktek laboratorium
Bagan A.6.1. Keselamatan Pasien sebagai subjek yang berdiri sendiri dan diajarkan pada akhir
tahun perkuliahan
Contoh 2 2: Keselamatan pasien sebagai materi yang berdiri dan terkait dengan materi lainnya misalnya perkuliahan
sendiri dalam kurikulum yang terintegrasi awal yang disampaikan terdiri dari topik tertentu dan
ditindaklanjuti dengan tutorial atau magang di lingkungan
Keselamatan pasien dapat menjadi materi yang berdiri sendiri kerja medis sepanjang proses perkuliahan.
Bagan A.6.2. Keselamatan Pasien sebagai materi tersendiri dalam kurikulum terintegrasi
Bagan A.6.3. Penerapan keselamatan pasien sebagai materi pada kurikulum baru
Contoh 4: Mengintegrasikan Materi Keselamatan Pasien keselamatan pasien dapat disisipkan dalam materi perkuliahan.
dalam Kurikulum Bari - Contoh B. Lihat Bagan A.6.4. Untuk it, sesi perkuliahan harus mencakup unsur keselamatan
pasien. Lihat kotak A.6.4 untuk contoh. Topik-topik keselamatan
Mengkolaborasikan dengan materi kuliah utama untuk lebih pasien diintegrasikan ke dalam kurikulum yang sudah
menggabungkan unsur-unsur keselamatan pasien disusun. Agar lebih mudah dipahami maka dapat ditambahkan
dalam perkuliahan yang dipilih. Meskipun fokus utama materi persyaratan kinerja dan memberikan kasus kontekstual
perkuliahan bukan topik keselamatan pasien namun topik terkait konsep keselamatan pasien.
45 Bagian A 6. Bagaimana Mengintegrasikan Materi Ajar Keselamatan Pasien dalam Kurikulum Pendidikan Kesehatan
Bagan A.6.4. Penerapan keselamatan pasien sebagai materi pada kurikulum baru
Kotak A.6.4. Contoh bagaimana materi Keselamatan Pasien dapat Disisipkan dalam sesi perkuliahan
Contoh Kasus :kasus yang sama ditulis untuk mendiskusi kesalahan medis serta menjawab
pertanyaan-pertanyaan
Jeremy So adalah seorang anak berusia 15 tahun yang tiba di klinik medis lokal dengan pernapasan
terganggu dan gatal-gatal. Ayahnya mengatakan Jeremy baik-baik saja 30 menit yang lalu tiba-tiba sakit.
Saat diperiksa, Jeremy terlihat tertekan dan gugup. Wajahnya bengkak, bibirnya membesar, dan ia tidak
dapat membuka matanya karena bengkak. Ada bercak merah pada kulitnya, dan ia kerapmenggaruk
tubuhnya. Setiap kali ia bernafas suaranya nafasnya terdengar bising.
Ayah Jeremy mengatakan anaknya pernah dalam kondisi ini sekali sebelumnya setelah minum obat
yang disebut penisilin dan disarankan oleh dokter agar tidak mengonsumsi obat penisilin lagi karena
bisa membunuhnya. Jeremy datang ke dokter pagi ini karena pilek, sakit tenggorokan, dan demam.
Dokter meresepkan amoxicillin, yang Jeremy diminumnya lebih awal hari ini. Ayah Jeremy bertanya-
tanya jika anaknya juga mungkin alergi terhadap obat amoxicillin.
47 Bagian A 6. Bagaimana Mengintegrasikan Materi Ajar Keselamatan Pasien dalam Kurikulum Pendidikan Kesehatan
pengawasan, memberi umpan balik, dan tindak lanjut
dari pasien (topik 2, 5 dan 6); latar belakang
Contoh Kasus : Kasus dapat menyertakan pengetahuan tentang prosedur kesehatan dipahami
contoh bagaimana meningkatkan sebelum melakukan suatu tindakan/ prosedur (topik 6
keselamatan pasien dan 10);
• Strerilisasi sebagai tindakan pencegahan (topik 11);
Perawat, apoteker atau pelajar kedokteran • Mengkomunikasikan risiko medis kepada pasien (topik
memperhatikan beberapa informasi penting diabaikan 6 dan 9);
oleh dokter. Contoh kasus dapat menggambarkan • Mengidentifikasi pasien dan menempatkan pasien
perawat (atau para profesional kesehatan kesehatan) secara benar (topik 10);
berani dengan tegas menegur, dan dokter menerima • Umpan balik dan tindak lanjut (topik 2, 6, 9 dan 10).
peringatan perawat sehingga perawatan pasien
perawatan meningkat lebih baik Mempelajari keselamatan pasien dan mengaplikasikan
kinerja dalam prosedur khusus, diantaranya sebagai
Integrasi materi keselamatan pasien dalam berikut:
program pelatihan kemampuan prosedural • masalah umum, bahaya/perangkap, pemecahan
Banyak prosedur dan perawatan berpotensi masalah (topik 2 dan 5);
membahayakan pasien. Hal ini terjadi terutamanya • komplikasi biasa dan serius dan bagaimana untuk
karena pelajar yang masih kurang pengalaman terlibat menanggulanginya (topik 1 dan 5);
dalam proses perawatan pasien. Prosedur yang salah • Nasehat untuk pasien mengenai tindak lanjut medis
dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh pasien (topik 6 dan 9);
berupa komplikasi, rasa sakit dan tekanan emosional, • peralatan medis yang familiar (2 topik);
dan perawatan menjadi tidak efektif. Pengetahuan, • aplikasi-aplikasi spesifik pada topik keselamatan pasien
keterampilan dan perilaku tenaga medis dalam melakukan yang luas (semua topik).
prosedur dapat membantu untuk meminimalkan beberapa
potensi risiko untuk pasien. Mengintegrasikan pendidikan Contoh : Mengidentifikasi pasien secara benar ketika
keselamatan pasien dengan pelatihan keterampilan melakukan pengambilan sampel darah :
prosedur di tingkat pendidikan sarjana akan membantu Bagaimana memberi label pada tabung darah agar
pelajar untuk menjadi sadar akan tanggung jawab terhindar dari kesalahan dientifikasi jenis darah dan pasien:
mereka kepada pasien ketika memulai prosedur. Bagian • Memberi label pada ranjang pasien;
ini memberikan beberapa saran tentang bagaimana • Mengecek nama pasien dengan tipe pertanyaan
mengintegrasikan pendidikan keselamatan pasien dengan terbuka
pelatihan keterampilan prosedur. Sebagai titik awal, • Memastikan nama pasien sesuai dengan label dalam
pertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut: tabung darah
1. Kapan, di mana dan bagaimana keterampilan
prosedural\ diajarkan dalam program pendidikan? Berbagai metode pendidikan yang dapat digunakan
2. Apa saja keterampilan yang diajarkan? untuk memperkenalkan topik-topik keselamatan pasien,
3. Kapan pelajar mulai melakukan praktek prosedur pada misalnya sesi dalam kuliah, menyediakan bahan bacaan
pasien? Idealnya, materi keselamatan pasien harus lebih yang relevan, diskusi kelompok, tutorial ataupun kegiatan
dahulu disampaikan atau bersamaan dengan proses ini. belajar online. Saat terbaik mempelajari pengetahuan dasar
dan cara kinerja topik keselamatan pasien adalah dengan
Topik Keselamatan Pasien yang dapat dimasukkan mempelajari prosedur keselamatan pasien. Pendidikan
dalam materi Pelatihan Kemampuan Prosedur ini dapat dilakukan dengan cara tutorial praktis di ranjang
Topik Keselamatan pasien yang luas relevan untuk semua tempat pasien dirawat, simulasi di laboratorium, tutorial
prosedur: langusng. Pelajar akan diminta untuk membaca sebuah
• Memahami bahwa pelajar berpengalaman sekalipun artikel tertentu atau pedoman sebelum menghadiri sesi
kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan dan pendidikan.
atau gagal prosedur dibandingkan dengan praktisi
berpengalaman. Strategi apa yang dapat digunakan Tutorial pada prosedur tertentu memberikan kesempatan
untuk membantu meminimalkan kerugian pada pasien yang sangat baik untuk memperkuat prinsip-prinsip
selama pembelajaran berlangsung? Misalnya, berperan generik, memahami detail aplikasi keselamatan pasien
dalam tahap persiapan prosedur, memahami untuk prosedur tertentu, dan memberikan pemahaman
latar belakang pengetahuan, mengamati orang lain pada pelajar tentang unsur kinerja keselamatan pasien.
yang melakukan prosedur medis, melakukan simulasi, Misalnya, jika sekolah Anda menerapkan metode simulasi
pelatihan untuk mempelajari manajemen bencana,
49 Bagian A 6. Bagaimana Mengintegrasikan Materi Ajar Keselamatan Pasien dalam Kurikulum Pendidikan Kesehatan
Cara terbaik untuk menggunakan studi kasus adalah situasi layanan kesehatan dengan akses terbatas. Ini
menginstruksikan pelajar membaca kasus dan kemudian berarti bahwa banyak dari studi kasus akan sesuai untuk
membahas dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan kebanyakan program pelayanan kesehatan; Jika tidak,
poin tertentu atau menjawab sejumlah pertanyaan yang studi kasus dapat dimodifikasi dengan mengubah situasi
berkaitan dengan kasus. Selain itu, sesi interaktif dengan dan lingkungan di mana kasus berlangsung. Kasus juga
grup besar juga dapat dilakukan. Kami telah menyertakan dapat menggambarkan penyedia layanan kesehatan
beberapa saran pertanyaan atau poin diskusi pada setiap yang terlibat. Sebagai contoh, pasien dapat berubah dari
studi kasus. Fokus dari pertanyaan ini adalah untuk laki-laki menjadi laki-laki atau perempuan menjadi laki-
membuat pelajar fokus pada faktor-faktor yang mendasari laki (menyesuaikan budaya setempat), apakah anggota
materi keselamatan pasien. keluarga hadir atau tidak, apakah pasien berasal dari daerah
pedesaan atau kota. Setelah studi kasus telah dimodifikasi
Menggunakan Kajian Kasus Medis Lokal untuk menyesuaikan dengan unsur lokal, maka Anda bisa
Studi kasus dapat menunjukkan bagaimana menghindari mendiskusikannya dengan kolega untuk menilai apakah
melakukan sesuatu yang dapat membahayakan pasien kasusnya masuk akal dan relevan dengan topik, lingkungan
(belajar dari pengalaman negatif ) atau bagaimana lokal dan konteksnya.
untuk melakukan sesuatu yang benar (belajar dari
pengalaman positif ). Sebagai contoh, jika sebuah studi
kasus dikembangkan untuk topik "Berperan dalam tim
yang efektif", maka studi kasus lokal dapat menjadi pilihan
karena pelajar familiar dengan situasi lokal, lokasi dan
setting klinik atau rumah sakit.
Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kegiatan seperti mengamati aktivitas rumah sakit atau
Menantang dan Menarik klinik, membaca sebuah artikel atau mengamati prosedur
Pelajar yang ditantang oleh pendidik cenderung dapat dibuat lebih menarik jika pelajar mendapat tugas
mengalami kemajuan belajar lebih cepat. Lingkungan untuk diselesaikan sebagai bagian dari proses belajar.
belajar yang menantang adalah di mana pelajar diajak Idealnya, tugas akan membantu mengembangkan
untuk berpikir dan melakukan hal-hal dengan cara baru. keterampilan refleksi kritis. Misalnya, jika pelajar
Asumsi mereka ditantang dan keterampilan-keterampilan diharuskan untuk menghadiri pertemuan kajian medis,
yang baru dikembangkan. Pelajar tentunya menyukai mereka bisa memperoleh beberapa pertanyaan dan ide
dan menganggap penting kegiatan belajar demikian. berdasarkan pengamatan mereka.
Penting untuk menekankan perbedaan antara lingkungan
belajar yang menantang dan lingkungan belajar yang Gaya Mengajar
menakutkan. Lingkungan belajar yang aman dan Pendidik cenderung untuk mengadopsi gaya mengajar
mendukung merupakan prasyarat untuk menantang cara pilihannya jikapun ada pilihan lain [2]. Pilihan gaya
belajar. Ketika para pelajar merasa aman dan didukung mengajar itu mungkin ditentukan oleh keyakinan
mereka terbuka untuk ditantang dengan berbagai materi pendidik tentang gaya apa yang bekerja terbaik, bakat
yang disajikan, ketika mereka tertantang dengan materi dan yang paling membuat pendidik nyaman.
yang diajarkan mereka akan lebih cenderung untuk
terlibat dalam proses. Gaya mengajar dapat berkisar mulai dari teacher–led
dimana pendidik berperan sebagai ahli dan menyajikan
Sisi penting lain untuk mengajar yang efektif adalah informasi melalui kuliah atau mendemonstrasikan cara
dengan melibatkan para pelajar pada kegiatan belajar melakukan sesuatu melalui role model, sampai gaya
yang membuat pelajar bisa melatih otak, mulut atau student-centered dimana pendidik hanya memfasilitasi
tangan, dan tidak hanya telinga mereka. Cobalah untuk pelajar untuk belajar mandiri atau dalam kelompok–
menghindari aktivitas yang mana pelajar hanya pasif misalnya proyek kelompok kecil.
menerima informasi.
Gaya mengajar memiliki keuntungan dan kerugian
Lakukan pembelajaran dengan cara lebih aktif, karena tergantung pada substansi yang diajarkan, jumlah pelajar,
belajar dengan cara demikian memiliki dampak yang lebih gaya mengajar yang disenangi pelajar, kemampuan
terasa. Pengalaman belajar kegiatan seperti wawancara pendidik, waktu dan sumber daya yang tersedia pada
pasien, berlatih keterampilan prosedural dalam lokakarya saat sesi mengajar. Keuntungan menerapkan gaya
dan bermain peran sebagai tenaga medis biasanya mengajar yang berpusat pada pelajar diantaranya adalah
sangat menarik karena berdasarkan fakta dan membuat kolaborasi antar pendidik dan pelajar untuk saling
pelajar melakukan kegiatan tertentu. Pembelajaran dalam memberikan dorongan, komunikasi dan kemampuan
kelompok kecil juga menarik karena kolaborasi aktivitas proaktif kelompok dalam menyelesaikan masalah diantara
diskusi dapat menumbuhkan pertanyaan di benak para peserta didik dan pengalaman penting untuk berperan
peserta didik dan mereka tertantang untuk memecahkan dalam tim secara efektif. Anda harus menyadari tidak
masalah hanya gaya mengajar Anda, tapi juga gaya mengajar
lainnya bisa sama bahkan lebih efektif dalam situasi
Akan sangat menantang untuk memberikan kuliah yang tertentu. Diperlukan fleksibilitas untuk menyesuaikan
menarik bagi pelajar. Strategi berikut dapat membantu gaya mengajar dengan keseluruhan disain penyampaian
Anda untuk melakukannya: kurikulum dalam program Anda
Referensi
1. “I don’t know”: the three most important words in
education. British Medical Journal, 1999, 318:A.
Manfaat: Contoh:
• Pendidikan di bangsal pasien memberikan kesempatan • Topik 2: Mengapa menerapkan faktor manusia penting
ideal untuk mengajar dan mengamati ketrampilan untuk keselamatan pasien (Pertimbangan faktor manusia
memeriksa dan melakukan anamnesis pasien. Selain dalam menggunakan peralatan medis)
itu pelajar juga dapat belajar komunikasi, • Topik 4: Berperan efektif dalam tim (kerja sama tim dalam
keterampilan interpersonal – Pengajar juga dapat organisasi pekerjaan atau lingkungan klinis
juga dapat menjadi role model dalam praktek medis yang
aman,etis, dan aman Sumber Materi
• Isu-isu keselamatan pasien terdapat di seluruh Learning to use patient stories. NHS Evidence -innovation and
lingkungan kerja; improvement (http://www.library.nhs.uk/improvement/
• Pembelajaran yang kontekstual; viewResource.aspx?resID=384118; accessed 4 January 2011).
• Sangat relevan;
• Menarik dan kerap menantang. Beyea SC, Killen A, Knox GE. Learning from stories–a pathway
to patient safety. Association of periOperative Registered Nurses
Tantangan
Journal, 2004, 79, 224-226.
• Kurang waktu karena tekanan kerja;
• Kurang pengetahuan tentang bagaimana untuk
Panduan Kurikulum ini:
menggabungkan topik keselamatan pasien ke dalam
• Memunginkan organisasi kesehatan dan tim mereka
bedside teaching.
melaksanakan serangkaian intervensi untuk meningkatkan
• Kesempatan - tidak mungkin untuk mempersiapkan dan
keselamatan dan kualitas pelayanan kesehatan yang
menyampaikan kurikulum yang seragam.
diterima pasien;
Contoh : • berbasis di sekitar pengumpulan dan penggunaan riwayat
• Topik 9 : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (isu pasien;
kebersihan tangan di tempat kerja) • Menunjukkan metode untuk mengumpulkan cerita-cerita
• Topik 10 : Keselamatan Pasien dan Prosedur Invasif yang efektif dari semua anggota masyarakat-pasien,
(termasuk proses identifikasi pasien) penjaga dan staf;
• Menunjukkan bahwa setiap orang memiliki persepsi yang
Sumber berbeda berdasarkan pengalaman Pelayanan
Seri Teaching On The Run ini dikembangkan oleh dokter dan kesehatan yang dialami.
relevan dengan pendidikan profesional kesehatan di tempat
Sejumlah modalitas simulasi yang berbeda telah Pendekatan siklus PDSA ini mendorong kesehatan profesional
tersedia,diantaranya : untuk mengembangkan dan secara aktif terlibat dalam
• simulator berbasis layar komputer; strategi peningkatan. Siklus PDSA juga mempromosikan
• model atau manekin berteknologi rendah yang evaluasi dari perubahan setelah strategi telah dilaksanakan.
digunakan untuk latihan manuver fisik sederhana; Oleh karena itu, strategi PDSA bisa menjadi sebuah
• Model pasien terstandar pasien (patient aktor); pendekatan yang sangat berguna yang membuat pelajar
• SImulator manekin pasien yang terkomputerisasi canggih yang belajar praktek kesehatan pada bangsal pasien atau
• Perangkat realitas virtual klinik, sebagai bagian dari pendekatan multidisiplin untuk
keselamatan pasien. Sebagian besar proyek peningkatan
Manfaat mutu mengandung elemen pendidikan keselamatan pasien.
• Tidak ada risiko untuk pasien;
• Banyak skenario dapat disajikan, termasuk situasi kritis Manfaat:
yang jarang dimana respon yang cepat diperlukan; • Memotivasi;
• Peserta simulasi dapat melihat hasil dari keputusan • Memberdayakan;
dan tindakan mereka, kesalahan praktek medis dapat • Belajar tentang perubahan manajemen;
diperbolehkan terjadi dan nisa mencapai kesimpulan • Belajar untuk bersikap proaktif;
(dalam praktek nyata seorang dokteryang lebih senior • Belajar memecahkan masalah
akan campur tangan);
• skenario yang mirip dapat dipresentasikan kepada dokter Tantangan:
dan tim yang berbeda; • Memepertahankan momentum dan motivasi;
• penyebab dasar situasi medis dapat diketahui. • Komitmen waktu
• Dengan menggunakan Simulator berbasis manekin
dokter dapat menggunakan peralatan asli, mengekspos Contoh:
keterbatasan tatap muka manusia dan mesin secara Kebersihan Tangan di Lingkungan klinis
angsung;
Referensi
1. Kirkegaard M, Fish J. Doc-U-Drama: using drama to
teach about patient safety. Family Medicine, 2004,
36:628–630.
Bagan A.9.2 adalah template yang digunakan melakukan pengamatan pada pasien selama di
pelajar untuk membuat catatan ketika mereka rumah sakit / klinik .
Bagan A.9.2. Contoh laporan penilaian pelajar Topik 3:The University of Sydney, Australia
untuk didampingi oleh professional kesehatan untuk Salah satu manfaat dari kegiatan tersebut adalah
mengamati mereka berpartisipasi dalam kegiatan menumbuhkan potensi untuk mengubah budaya
(misalnya rekonsiliasi obat, persiapan obat-obatan professional medis tempat kerja. Ketika pelajar meminta
farmasi, pengamatan dari proses time-out sebelum staf apakah mereka dapat mengamati atau berpartisipasi
prosedur). Profesional kesehatan yang mendampingi dalam kegiatan tertentu dan alasannya mengapa, mereka
harus menandatangani formulir konfirmasi bahwa pelajar dapat membuka diskusi tentang program keselamatan
telah menyelesaikan tugas. Ada contoh penilaian pelajar pasien. Banyak topik dapat disampaikan dengan
dalam Bagian B, lampiran 1. menggunakan metode penyampaian oleh pelajar.
Table A.9.1. Cetak biru yang menunjukan penilaian kursus tingkat akhir untuk
komponen dalam kurikulum keselamatan pasien
Pilih Metode tes yang sesuai atau pertanyaan pilihan ganda (MCQ). Metode peningkatan
Penting untuk menekankan bahwa penilaian dalam kualitas cara terbaik dinilai melalui proyek pelajar. Ada
keselamatan pasien sejajar dengan hasil pembelajaran beberapa konsep-konsep dasar dalam penilaian untuk
yang telah disepakati. Tidak mungkin format penilaian membantu menentukan jenis format penilaian yang paling
cocok untuk menilai segala kompetensi yang butuh dinilai. tepat. Salah satu yang paling terkenal adalah segitiga Miller,
Ada baiknya, untuk mengetahui berbagai metode penilaian yang menunjukkan bahwa kinerja pelajar terdiri dari empat
dan membuat keputusan berdasarkan pemahaman tingkat (Lihat gambar A.9.3):
tentang kekuatan dan keterbatasan metode penilian • Know;
tersebut. Tentukan tujuan penilaian, misalnya, "untuk • Knows How;
menilai pengetahuan tentang pelaporan Insidens", pilihlah • shows how;
format, dapat dimodifikasi dengan esai pertanyaan (MEQ) • does.
Table A.9.2. Contoh format penilaian akhir dalam program pendidikan profesional
keselamatan pasien
Walton M et al. Developing a national patient safety 2. Miller GE. The assessment of Ketrampilan Klinis
education framework for Australia. Quality and Safety in competence/performance. Academic Medicine,
Pelayanan kesehatan2006 15:437-42. 1990, 65 (Suppl.):63-S67.
Multisource feedback
Archer J, Norcini J, Davies H. Use of SPRAT for peer review
of paediatricians in training. British Medical Journal, 2005,
330:1251–1253.
Fomat evaluasi dapat dikatagorikan sebagai berikut : impact [2]. Tentunya format dan bentuknya sesuai tujuan
follows: proactive, clarificative, interactive, monitoring and evaluasi
Referensi
1. Owen J. Program evaluation: forms and approaches,
3rd ed. Sydney, Allen & Unwin, 2006.
2. Boud D, Keogh R, Walker D. Reflection, turning
experience into learning. London, Kogan Page Ltd,1985.
3. Boynton PM, Greenhalgh T. Selecting, designing and
developing your questionnaire. British Medical Journal,
2004, 328:1312–1315.
4. Leung WC. How to design a questionnaire.
Student British Medical Journal, 2001, 9:187–189.
5. Taylor-Powell E. Questionnaire design: askingquestions
with a purpose. University of Wisconsin-Extension, 1998
(http://learningstore.uwex.edu/pdf/G36582.pdf; accessed
17 February 2011).
6. Barbour RS. Making sense of focus groups. Medical
Education, 2005, 39:742–750.
7. Brinko K. The practice of giving feedback to improve
teaching: what is effective? Journal ofHigher Education,
1993, 64:574–593
Referensi
1. Pronovost PJ, Miller MR, Wacher RM. Tracking progress
in patient safety: an elusive target. Journal of the
American Medical Association, 2006,6:696–699.
79 WHO
Definisi dan Konsep Kunci
The WHO Conceptual Framework for the International 13. Kesalahan : kegagalan untuk melaksanakan tindakan
Classification for Patient Safety (v.1.1). Final Technical yang direncanakan sebagaimana dimaksud
Report 2009 atau penerapan rencana yang salah.
1. Reaksi /Efek samping : kejadian tidak diharapkan 14. Event : sesuatu yang terjadi atau melibatkan pasien.
setelah melakukan suatu tindakan yang dibenarkan
dan sudah mengikuti proses yang benar dalam konteks 15. Cedera : gangguan struktur atau fungsi tubuh dan /
di mana kejadian tersebut terjadi. atau efek merusak yang ditimbulkannya
termasuk penyakit, cedera, penderitaan, cacat dan
2. Agen: substansi, objek atau sistem yang menimbulkan. kematian.
3. Atribut: kualitas, ciri atau karakter dari seseorang atau 16. Insiden Berbahaya (adverse event): sebuah insiden
sesuatu. yang mengakibatkan cedera pada pasien.
4. Lingkungan: situasi atau faktor yang dapat 17. Hazard: keadaan, agen atau tindakan yang berpotensi
mempengaruhi kejadian, agen, atau seseorang menyebabkan cedera.
5. Kelas: sekelompok orang atau sesuatu yang sejenis 18. Kesehatan : keadaan fisik lengkap, mental dan sosial
kesejahteraan dan bukan hanya tidak adanya penyakit
6. Klasifikasi: : Pembagian konsep-konsep ke dalam atau kelemahan.
kelas-kelas dan subdivisi yang terkait sehingga dapat
mengekspresikan hubungan semantik antara mereka. 19. Pelayanan Kesehatan: layanan yang diterima
oleh individu atau masyarakat untuk mempromosikan,
7. Konsep: pembawa atau perwujudan makna. memelihara, memonitor atau memulihkan kesehatan.
8. Faktor kontibutor : keadaan, tindakan atau pengaruh 20. Cedera terkait pelayanan kesehatan: cedera yang
yang diduga turut berperan sebagai sumber penyebab timbul dari atau terkait dengan rencana atau tindakan
insidens atau meningkatkan risiko insiden. yang diambil selama penyediaan layanan kesehatan,
dan bukan karena penyakit yang mendasarinya.
9. Derajat cedera : keparahan dan durasi dari cedera,
serta implikasi pengobatan yang ditimbulkan oleh 21. Karakter insiden : ciri-ciri khusus dari sebuah
sebuah kejadian. insiden
10. Deteksi : suatu tindakan atau keadaan yang 22. Tipe insiden: istilah deskriptif untuk kategori yang
menghasilkan penemuan insiden. dibuat terhadap dibuat insiden yang bersifat umum,
dan dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri yang
11. Cacat: jenis gangguan struktur tubuh atau fungsi, disepakati.
keterbatasan dan / atau pembatasan aktivitas
partisipasi dalam masyarakat, terkait dengan masa lalu 23. Luka : kerusakan jaringan yang disebabkan oleh agen
atau sekarang. atau kejadian tertentu
12. Penyakit : disfungsi fisiologis atau psikologis.13. 24. Faktor mitigasi: suatu tindakan atau keadaan yang
mencegah atau mengurangi perkembangan insiden
kearah yang merugikan pasien.
81
Ikon Kunci Kurikulum
Nomor Slide
Nomor Topik T1
Grup
Kuliah
Latihan Simulasi
DVD
Buku
Cerita Caroline
kepada dokter kandungan Caroline, Dr A, terkait
Pada tanggal 10 April 2001, Caroline (37 tahun), diagnosisnya.
dirawat di Rumah Sakit Kota untuk melahirkan anak
ketiganya dengan prosedur cesar yang rumit. Dr Sakit yang diderita Caroline terus mendapatkan
A adalah dokter kandungan dan Dr B adalah ahli pelayanan medis. Hingga akhirnya pada tanggal 2
Anestesi yang memasang kateter Epidural pada Mei, kondisi Caroline kian memburuk. Lalu, suami
pasien. Pada tanggal 11 April, Caroline mengeluhkan Caroline membawa dia ke rumah sakit sakit daerah
sakit pada bagian tulang belakangnya karena secara lainnya sementara kondisi Caroline tak sadar dan terus
tiba-tiba kateter epiduralnya terbentur pada malam mengigau. Segera setelah sampai di Rumah Sakit pada
sebelum kateter itu dilepas. Selama proses itu, tanggal 3 Mei, Caroline mulai kejang-kejang dan terus
Caroline terus menerus mengeluh kesakitan dan mengigau tak jelas. Dr C, dalam catatan medisnya
nyeri di daerah pinggang. Dr B memeriksa dia dan menyebutkan bahwa Caroline mengalami akibat dari
mendiganosa sakit pada otot. Masih merasa sakit dan “terlalu banyak penggunaan obat sakit sakroiliitis”.
lemah, Caroline dibawa keluar dari Rumah Sakit pada Kondisi Caroline kritis dan kemudian dibawa dengan
tanggal 17 April. Ambulan ke Rumah Sakit Provinsi.
Setelah tujuh hari kemudian, Caroline tinggal Sesampainya di rumah sakit Provinsi, Caroline sudah
di rumah. Dia kemudian menelpon Dr A karena tak sadar dan butuh intubasi. Pupil matanya tertutup
mengeluhkan panas yang dideritanya disertai rasa dan dicoba untuk dibuka. Namun, kondisinya tak
gemetar, sakit yang teramat pada bagian belakang juga membaik hingga pada tanggal 4 Mei Caroline
tubuh dan kepala. Pada tanggal 24 April, petugas dipindahkan lagi ke rumah sakit kota. Pada Sabtu,
medis lokal, Dr C, memeriksa Caroline dan bayinya. 5 Mei pukul 1.30 waktu setempat, otak Caroline
Dr C merekomendasikan Caroline dan bayinya segera dinyatakan tak berfungsi dan alat bantuan medis
dibawa ke rumah sakit daerah untuk menanggulangi ditarik, ia dinyatakan meninggal. Pemeriksaan
sakit dan kondisi kekuningan pada kulit akibat postmortem mengungkap Caroline mengalami abses
penurunan kadar darah merah. epidural dan meningitis yang berpengaruh pada
bagian tubuh lainnya, yakni sumsum tulang belakang
Dokter yang menerima di rumah Sakit Kecamatan, dari bagian dasar otak, sehingga mengakibatkan
Dr D, menyebut bahwa rasa sakit di bagian infeksi Staphylococcus aureu (MRSA). Perubahan pada
belakang tubuh yang dirasakan Caroline bukan liver, jantung dan limpa konsisten dengan diagnosa
berasal dari bekas anestesi epidural, tapi terjadi septicemia.
pada otot persendian S1. Pada tanggal 26 April,
kondisi kekuningan pada bayi Caroline telah Hasil investigasi coronial menyimpulkan bahwa
membaik, tapi Caroline belum juga diperiksa oleh bengkak bernanah yang diderita Caroline dapat dan
Dr Umum, yakni Dr E, yang mengakui bahwa ia lupa seharusnya didiagnosa terlebih dahulu. Perdebatan
memeriksa Caroline. Registrar Medis, Dr F, memeriksa selanjutnya dari laporan coroner pada kematian
Caroline dan mendiagnosa dia dengan penyakit Caroline Anderson menunjukkan banyak persoalan
Sakrolitis. Dr F lantas meberikan resep obat berupa yang bisa dibahas dalam Edisi Kurikulum Keamanan
oksikodonhidroklorida, parasetamol dan sodium Pasien WHO edisi Multiprofesional ini.
diklofenak. Dr F juga menyampaikan informasi ini
Source: Inquest into the death of Caroline Barbara Anderson, Coroner’s Court, Westmead, Sydney, Australia, 9 Maret
2004. (Professor Merrilyn Walton was given written permission by Caroline’s family to use
Hasil Pembelajaran : Pengetahuan dan Kinerja Pengumpulan dan penerbitan data pasien yang telah dirawat
Pengetahuan mengenai keselamatan pasiendan kecakapan tidak dilakukan secara rutin oleh semua rumah sakit dan klinik.
untuk menguasainya meliputi banyaak area seperti kerjasama Padahal, sejumlah penelitian terkait dengan data pasien pasca
tim yang efektif, komunikasi antar tenaga medis yang akurat pelayanan, dapat menunjukkan kejadian-kejadian medis
dan tepat waktu, pengobatan yang aman, higinitas tangan yang berpotensi merugikan pasien dapat diketahui. Dalam
saat melayani pasien dan kemampuan procedural serta berbagai penelitiaan pula, lebih dari dua per tiga situasi medis
pembedahan. Topik dalam Buku Panduan Kurikulum ini telah yang merugikan pasien dapat dihindari, 28% dari kasus pasien
dipilih berdasarkan bukti yang relevan dan efektif. Dalam topik terluka karena pelayanan disebabkan oleh kelalalain tenaga
ini, kami menyajikan gambaran umum mengenai keselamatan medis dan 42% disebabkan oleh faktor selain kelalaian. Para
pasiendan serangkaian contoh kasus untuk pembelajaran peneliti menyimpulkan bahwa banyak pasien cedera dalam
yang lebih mendalam terkait beberapa hall dalam hal pelayanan medis sebagai akibat dari manajemen medis yang
keamanan pasien. Seperti contoh, kami memperkenalkan buruk dan pelayanan yang di bawah standar. Penelitian juga
istilah sentinel event dalam topic ini, tapi kami lalu menemukan bahwa bahaya yang timbul akibat penggunaan
menyediakan pembahasan yang menyeluruh tentang arti dan obat sering terjadi namun sering pula bisa dihindari. Para
relevansinya dengan keselamatan pasiendalam topik 5 (Belajar peneliti lebih lanjut menemukan bahwa pasien yang terluka
dari Kesalahan agar Terhindar Melukai Pasien) dan dalam karena penggunaan obat rata-rata sekitar 6.5 per 100 orang
topik 6 (Memahami dan mengelila risiko klinis). yang dirawat di rumah sakit di Amerika Serikat. Meskipun
hampir semua kejadian yang membahayakan pasien terjadi
3
Sayarat Pengetahuan karena kesalahan pada penggunaan dan pemberian obat,
Pelajar harus paham : banyak juga yang terjadi pada tahap administrasi obat. Peneliti
• Luka atau kesalahan medis akibat salah memberikaan menyimpulkan bahwa strategi pencegahan atas kondisi ini
layanan kesehatan dan kegagalan sistemnya harus dilakukan terhadap proses pemberian obat. Penelitan
• Pembelajaran tentang kegagalan dan kesalahan pada ini, berdasarkan laporan-pribadi yang dilakukan oleh perawat
sector industry lain dan ahli obat serta bagan review harian mereka.
• Riwayat keselamatan pasiendan asal muasalnya
• Perbedaan antara kegagalan, kesalahan dan pelanggaran Selain itu, banyak juga penelitian yang membenarkan bahwa
sistem kesehatan kesalahan dalam pelayanan kesehatan terjadi secara merata
• Model keamanan pasien pada sistem pelayanan medis dan biaya yang timbul karena
hal itu pun cukup besar. Di Australia misalnya, kesalahan
4
Syarat Kinerja medis mengakibatkan kematian padda 18.000 orang dan
Pelajar perlu menerapkan pola berfikir tentang keselamatan 50.000 orang cacat. Di Amerika Serikat, kesalahan pelaynana
pasienpada tiap aktivitas pelayanan medis professional kesehatan menyebabkan 44.000 orang dan mungkin
mereka. Para pelajar perlu menunukkan kemaampuan untuk kelipatannya, mati tiap tahunnya dan jutaan orang lainnya
mengenali peran dari keselamatan pasiendalam memberikan mengalami luka.
pelayanan keshatan.
Pada tahun 2002, Negara-negara anggota WHO menyetujui
Cedera Luka Pasien akibat Salah Resolusi Dewan Kesehatan Dunia tentang keselamatan
5
Pelayanan Kesehatan dan Kegagalan pasiensebagai pengakuaan atas kebutuhan untuk
Sistem Medis mengurangi penyebab lukaa dan penderitaan padda
Meskipun berbagai peristiwa yang dapat merugikan sistem pasien dan keluarganya akibat dari pelayanan medis yang
pelayanan medis yang ideal telah dikenali, namun tingkat tidak memadai. Resolusi ini juga menggarisbawahi bahwa
pengetahuan dan pengelolaan terhadap situasi yang keselamatan pasienpenting untuk meminimalisir biaya
beroptensi merugikan pasien bisa sangat beragam pada lebih yang timbul akibat rawat ini yang berulang, biaya
kondisi sistem kesehatan dan sistem kerja professional memperkarakan kasus dan biaya infeksi atas pelayanan medis.
Tabel B.1.1 Data Kejadian Malrapktek Pada Rumah Sakit di Australia, Denmark, Inggris dan Amerika
Serikat
Sumber: World Health Organization, Executive Board 109th session, provisional agenda item 3.4, 5. 2001, EB 109/9 [19].
Hasil penelitian yang tercantum dalam tabel B.1.1 Kondisi medis berbahaya yang dapat menyebabkan
menggunakan tinjauan laporan medis retrospektif luka serius bahkaan kematian disebut “Sentinel
untuk menghitung tingkat luka yang diderita pasien Event”. Di beberapa Negara, kondisi ini disebut
akibat malpraktik. Sejak saat itu, Kanada, Inggris dan “Kejadian yang tidak boleh terjadi”. Banyak Negara
Selandia Baru mempublikasikan data yang serupa. yang kini menerapkan sistem untuk menganalisa
Meskipun tingkat luka pasien akibat dari malpraktik dan melaporkan situasi dan kejadian medis yang
berbeda pada tiap Negara berdasaarkan data berpotensi membahayakan pasien. Untuk lebih
yang ditunjukkan, namun ada persetujuan bahwa lanjut mengembangkan pelayanan kesehatan dalam
luka yang diakibatkan dari salah pelayanan medis jangka panjang, beberapa Negara diwajibkan untuk
tersebut menjad perhatian yang paling penting. melaporkan Sentinel Events disertai dengan Root
Bencana kemartian yang dilaporkan media, dan Cause Analyses (RCA) atau anlisa sebab dasar untuk
ketakutan keluarga serta tenaga medis terpengaruh, menentukan asal muasal kesalahan pelayanan
tak semuanya mewakili situsi yang terjadi akibat medis. Alasan untuk mengkatagorikan situasi
malpraktik layanan kesehatan. Pasien bisa saja yang merugikan kesehatan pasien adalah untuk
hanya menderita luka yang tak serius, seperti luka memastikan situasi sentinel events yang paling serius
infeksi, ataupun operasi yang tak berhasil. Pasien dan berpotensi terjadi berulang dapat dianalisa
yang menjalani operasi bedah tentunya paling menggunakan metode yang berkualitas. Selain itu, hal
berisiko mengalami malpraktik dibandingkan yang ini untuk memastikan penyebab persoalan pelayanan
lainnya. Untuk membantu manajemen medis dalam medis tersebut diatasi dan mencegah kejadian serupa
menangani situasi medis yang berbahaya bagi pasien, terjadi lagi. Metode terkait analisa ‘Kejadian yang
sejumlah sistem medis menerapkan pengkataogiriaan Tidak Diinginkan (KTD) medis’ ini akan didiskusikan
berdasarkan level keseriusan kondisi medis pasien. lebih lanjut dalam Topik 7.
Sumber: Runciman B, Merry A, Walton M. Safety and ethics in health care: a guide to getting it right, 2007 [24].
Karena...
Diskusi Kelompok Kecil Slide Power Point atau slide proyektor dapat digunakan
Instruktur mungkin ingin menggunakan salah satu kegiatan dalam sesi ini. Mulailah sesi dengan studi kasus dan kemudian
yang tercantum di bawah untuk merangsang diskusi tentang meminta pelajar untuk mengidentifikasi beberapa masalah
keselamatan pasien. Pendekatan lain adalah meminta pelajar yang disajikan dalam skenario studi kasus yang telah
mempersiapkan seminar tentang topik keselamatan pasien disajikan. Gunakan slide terdapat pada akhir topik ini sebagai
menggunakan informasi dalam topik ini. Pelajarkemudian panduan. Cara lain untuk menyajikan bagian yang berbeda
dapat membuat diskusi tentang bidang medis yang dari topik tercantum di bawah ini.
tercakup dalam topik. Para pelajar bisa mengikuti judul yang
diuraikan di bawah dan menggunakan salah satu kegiatan Pelajaran tentang kesalahan dan kegagalan sistem dari industri
yang tercantum di bawah untuk menyajikan materi. Tutor lain
memfasilitasi sesi ini dan harus familiar dengan substansi • Undanglah profesional dan ahli dari disiplin lain, seperti
materi, sehingga ada informasi yang ditambahkan tentang teknik atau psikologi, untuk menyampaikan kuliah
sistem kesehatan lokal dan lingkungan klinis. tentang kegagalan sistem, budaya keselamatan dan
peran pelaporan kesalahan.
Cara untuk mengajarkan tentang bahaya yang disebabkan • Mintalah seseorang dari industri penerbangan
oleh peristiwa-pelayanan kesehatan yang merugikan dan untuk memberi kuliah tentang respon bidangnya dalam
kegagalan sistem: menghadapi kesalahan manusia.
• Penggunaan contoh dari media (surat kabar dan
televisi); Sejarah keselamatan pasien dan asal-usul budaya menyalahkan
• Penggunaan de-diidentifikasi contoh kasus dari rumah • Undang dokter senior yang dihormati untuk
sakit dan klinik sendiri; berbicara tentang kerugian yang disebabkan oleh
• Menggunakan studi kasus untuk membangun sebuah budaya menyalahkan individu.
flowchart perjalanan medis pasien; • Undang petugas penaman dan pengontrol medis untuk
• Menggunakan studi kasus untuk melakukan membahas sistem dalam rangka meminimalkan
brainstorming semua hal medis yang tidak benar dan kesalahan dan mengelola kesalahan medis.
pengambilan tindakan tertentu untuk mencegah hasil
medis yang merugikan; Simulasi
• mengundang seorang pasien yang mengalami peristiwa Skenario yang berbeda dapat dikembangkan terkait
kesalahan medis untuk berdiskusi dengan pelajar. kesalahan medis dan kebutuhan untuk melaporkan dan
menganalisis kesalahan tersebut. Untuk masing-masing
Cara untuk mengajarkan perbedaan antara kegagalan sistem, skenario, pelajar dapat mengidentifikasi pada bagian mana
pelanggaran dan kesalahan: sistem tidak bekerja, bagaimana masalah bisa dicegah dan
• Menggunakan studi kasus untuk menganalisis cara yang langkah-langkah apa yang harus diambil jika kesalahan
berbeda untuk mengelola peristiwa kesalahan medis; tersebut terjadi di masa depan.
Mary adalah seorang wanita yang hamil pada minggu Sumber Materi
ke-26 dan baru saja mulai kelas antenatal. Dia Finkelman A, Kenner C. Teaching IOM:implementing Institute
mengonsumsi suplemen zat besi untuk anemia ringan of Medicine reports in nursing education, 2nd ed. Silver
yang menyebabkannya kadang mengalami sembelit. Hal Spring, MD, AmericanNurses Association, 2009
ini diatasi oleh Mary dengan mengubah pola dietnya. Mary
juga mengalami beberapa infeksi vagina selama kehamilan, Reason JT. Human error. New York, CambridgeUniversity
tapi tidak parah. Press, 1999.
Pada awal minggu ke-27, kram perut Mary memburuk, Reason JT. Managing the risks of organizationalaccidents, 1st
sehingga dia menelepon bidan nya. Bidan melakukan ed. Aldershot, UK, AshgatePublishing Ltd, 1997.
pemeriksaan vagina dan leher rahim dan menentukan
bahwa leher rahimnya pada kondisi konsisten moderat, Runciman B, Merry A, Walton M. Safety and ethicsin health
posisi pertengahan, tertutup dan panjang 1 cm. tapi bidan care: A guide to getting it right, 1st ed.Aldershot, UK,
tidak mengajukan pertanyaan dalam jangka waktu berapa Ashgate Publishing Ltd, 2007.
lama Mary mengalami kram. Bidan membuat diagnosis
dan mengatakan Mary mengalami kontraksi Braxton-Hicks. Vincent C. Patient safety. Edinburgh, ElsevierChurchill
Bidan berjanji akan memeriksa Mary lagi dalam dua hari. Livingstone, 2006.
Pada kunjungan dua hari kemudian, Mary mengatakan Emanuel L et al. What exactly is patient safety? In: Henriksen
kram perut sudah berhenti, tapi dia mengalami beberapa K, Battles JB, Keyes M A, Grady ML, eds. Advances in patient
perdarahan dan merasa sangat lelah. Bidan memberitahu safety: new directions andalternative approaches. Rockville,
Mary bahwa perdarahan vaginadalam jumlah kecil adalah MD, Agencyfor Healthcare Research and Quality, 2008:19-
normal setelah pemeriksaan vagina dan meminta Mary 35.
untuk banyak istirahat.
Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS, eds.To err is human:
Empat hari setelah kunjungan terakhirnya, Mary menyadari building a safer health system.Washington, DC, Committee
bahwa sekresi vaginanya meningkat. Dia mengalami on Quality of Health care in America, Institute of Medicine,
kram sporadis sehingga dia menghubungi bidan lagi National Academies Press, 1999
melalui telepon. Bidan kemudian meyakinkan Mary bahwa (http://psnet.ahrq.gov/resource.aspx?resourceID=1579;
kram adalah karena sembelit dan menjelaskan bahwa diakses pada 21 Februari 2011).
peningkatan sekresi vagina normal selama kehamilan.
Beberapa jam kemudian, Mary mengalami kontraksi Crossing the quality chasm: A new health system for the 21st
rahim lebih parah hingga kemudian ia dibawa ke rumah century. Washington, DC, Committeeon Quality of Health
sakit bersalin untuk persalinan prematur dan melahirkan Care in America, Institute of Medicine, National Academies
seorang bayi perempuan prematur. Press, 2001.
Dua belas jam setelah lahir, bayi perempuan didiagnosis Menilai Topik
dengan pneumonia. Infeksi ini disebabkan oleh Berbagai metode penilaian yang sesuai untuk topik ini,
Streptococcus agalactiae (Grup B Streptococcus), yang diantaranya adalah pertanyaan esai, pertanyaan pilihan
didiagnosa karena vagina bengkak sesaat sebelum ganda (MCQ), pertanyaan jawaban singkat (BAQ), diskusi
kelahiran pada saat masuk ke rumah sakit. berbasis kasus (CBD), dan penilaian sendiri. Buku dan jurnal
juga dapat digunakan. Pengajar dapat mendorong pelajar
Pertanyaan untuk mengembangkan pendekatan portofolio dalam
- Faktor-faktor apa yang menyebabkan \ proses belajar tentang keselamatan pasien. Manfaat dari
bidan mempertahankan diagnosis awalnya tentang pendekatan portofolioaalah stiap pelajar dapatmelakukan
situasi medis Mary? rangkaian kegiatan keselamatan pasien pada akhir program
pelatihan pasien yang dapat digunakan dalam aplikasi
- Apakah faktor sistem yang mendasari yang terkait pekerjaan dan karir masa depan mereka.
dengan bayi prematur Mary mengidap pneumonia?
Penilaian dapat berupa formatif atau sumatif; peringkat 13. Bedell S et al. Incidence and characteristics of
tanda dapat berkisar dari memuaskan / tidak memuaskan preventable iatrogenic cardiac arrests. Journal of the
untuk. Silakan lihat bagian dalam Panduan Pengajar American Medical Association, 1991,265:2815–2820.
(Bagian A) untuk memilah penilaian yang cocok untuk topik
keselamatan pasien. Contoh beberapa metode penilaian ini 14. Leape L et al. Preventing medical injury. QualityReview
juga disediakan di Bagian B, Lampiran 2. Bulletin, 1993, 8:144–149.
Mengevaluasi Pengajaran Topik Ini 15. Bates DW et al. Incidence of adverse drug events and
Evaluasi ini penting untuk meninjau bagaimana sesi potential adverse drug events: implications for
pengajaran berlangsung dan bagaimana perbaikan dapat prevention. Journal of the American Medical Association,
dilakukan. Lihat Panduan Pengajar (Bagian A) terkait 1995, 274:29–
ringkasan evaluasi yang penting.
16. Weingart SN et al. Epidemiology of medical error.
Referensi British Medical Journal, 2000, 320:774–777.
1. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care, The
burden of Health care-associatedinfection, 2009; 6-7 17. Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS. To err ishuman:
Building a safer health system.Washington, DC,
2. World Health Organization Fact sheet NÆ275: Committee on Quality of Health Care in America,
Substandard and counterfeit medicines, 2003. Institute of Medicine, National Academies Press, 1999.
3. Issakov A, Health care equipment: a WHO perspective. 18. Expert group on learning from Kejadian yang Tidak
In van Grutting CWG ed. Medicaldevices: International Diinginkan (KTD) medis in the NHS. An organisation
perspectives on health and safety. Elsevier, 1994. with a memory. London, Department of Health, London,
United Kingdom, 2000.
4. Schultz DS, Rafferty MP, Soviet health care and
Perestroika, American journal of Public Health,1990, Feb; 19. World Health Organization, Executive Board 109th
80(2):193-197. session, provisional agenda item 3.4, 5 Desember 2001,
EB 109/9.
5. Steel K, Gertman PM, Crescenzi C, Anderson J.
Iatrogenic illness on a general medical practice service 20. Davis P et al. Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD
at a university hospital. New England Journal of medis in New Zealand publichospitals: principal findings
Medicine, 1981, 304:638–642. from a national survey.Occasional Paper 3. Wellington,
New Zealand Ministry of Health, 2001.
6. Schimmel E. The hazards of hospitalization. Annals of
Internal Medicine, 1964, 60:10–110. 21. Brennan TA et al. Incidence of Kejadian yang Tidak
Diinginkan (KTD) medis and negligence in hospitalized
patients: results of the Harvard Medical Practice Study I.
7. United States Congress House Sub-Committee |on New England Journal of Medicine, 1991, 324:270–276
versight and Investigation. Cost and quality of health
care: unnecessary surgery. Washington, DC, United 22. Wilson RM et al. The Quality in Australian Health Care
States Government Printing Office, 1976. Study. Medical Journal of Australia, 1995, 163:458–471.
24. Runciman B, Merry A, Walton M. Safety andethics 39. Reason JT. Human error: models and management.
in health care: a guide to getting it right,1st ed. London, British Medical Journal, 2000, 320:768–770.
Ashgate Publishers Ltd, 2007.
40. Reason JT. Managing the risks of organisational
25. Andrews LB et al. An alternative strategy for studying accidents. Aldershot, UK, Ashgate PublishingLtd, 1997.
Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) medis in medical
care. Lancet, 1997, 349:309–313. 41. Coombes ID et al. Why do interns make prescribing
errors? A qualitative study. Medical Journal of Australia,
26. Runciman W. Iatrogenic injury in Australia: a 2008, 188:89–94.
reportprepared by the Australian Patient Safety
Foundation.Adelaide, Australian Patient Safety 42. Gault WG. Experimental exploration of implicitblame
Foundation, 2001 (http://www.apsf.net.au/; diakses pada attribution in the NHS. Edinburgh,Grampian University
23 Februari 2011). Hospitals NHS Trust, 2004.
27. Eisenberg JM. Statement on medical errors. Before the 43. Millenson ML. Breaking bad news Quality andSafety in
Senate Appropriations Subcommittee on Labor, Health Health Care, 2002, 11:206–207.
and Human Services and Education. Washington, DC,
13 Desember,1999. 44. Gault W. Blame to aim, risk management in the NHS.
Risk Management Bulletin, 2002, 7:6–11.
28. Thomas E, Brennan T. Errors and Kejadian yang Tidak
Diinginkan (KTD) medis in medicine: an overview. 45. Berwick D M. Improvement, trust and the health care
In:Vincent C, ed. Clinical risk management: enhancing workforce. Quality and Safetyin Health Care, 2003, 12
patient safety.London, BMJ Books, 2002. (Suppl. 1):i2i6.
29. Haywood R, Hofer T. Estimating hospital deaths due to 46. Walton M. Creating a ‘no blame’ culture: Have we got
medical errors: preventability is in the eye of the the balance right? Quality and Safet in Health Care, 2004,
reviewer. Journal of the AmericanMedical Association, 13:163–164.
2001, 286:415–420.
47. Maurino DE, Reason J, Johnson N, Lee RB. Beyond
30. Thomas E, Studdert D, Brennan T. The reliability of aviation human factors Aldershot, UK,Ashgate Publishing
medical record review for estimating adverse event Ltd, 1995.
rates. Annals of Internal Medicine, 2002, 136:812–816.
48. Perrow C. Normal accidents: living with high
31. McDonald C, Weiner M, Sui H. Deaths due to medical technologies, 2nd ed. Princeton, NJ, PrincetonUniversity
errors are exaggerated in Institute of Medicine report. Press, 1999.
Journal of the AmericanMedical Association, 2000,
248:93–95. 49. Douglas M. Risk and blame: essays in culturaltheory.
London, Routledge, 1992.
32. Turner BA. The organizational and inter organi-sational
development of disasters. AdministrativeScience 50. Helmreich RL, Merritt AC. Culture at work inaviation and
Quarterly, 1976, 21:378–397. medicine. Aldershot, UK, AshgatePublishing, 1998.
33. Turner BA. Man-made disasters London, Wykeham 51. Strauch B. Normal accidents–yesterday and today. In:
Science Press, 1978. Hohnson CW, ed. Investigating andreporting of accidents.
Washington, DC, NationalTransportation Safety Board,
34. Reason J. The contribution of latent human failures 2002.
to the breakdown of complex systems. Philosophical
Transactions of the Royal Society of London. Series B 52. Emanuel L et al. What exactly is patient safety? In:
Biological Sciences, 1990,327:475–484. Henriksen K, Battles J B, Keyes M A, Grady ML, eds.
Advances in patient safety: new directionsand alternative
35. Reason JT. Human error. New York, Cambridge approaches. Rockville, MD,Agency for Healthcare
University Press, 1999. Research and Quality, 2008:19-35.
36. Pidgen N. Safety culture: transferring theory andevidence 53. Vincent C. Patient safety, 2nd ed. London, Blackwell, 2010.
from major hazards industries. Department of Transport
Behavioural Research in Road Safety, 10th Seminar, 54. Hicks LK et al. Understanding the clinical dilemmas
London, 2001. that shape medical students’ ethical development:
Questionnaire survey and focus group study. British
37. International Atomic Energy Agency. The Cherno Medical Journal, 2001, 322:709–710.
byl accident: updating of INSAG1. INSAG7: Interna-tional
111 Bagian B Topik 2. Mengapa Menerapkan Faktor Manusia Penting untuk Keselamatan Pasien
Kotak B.2.1 di bawah, yang diterbitkan oleh Australian Commission on Safety and Quality in Health Care, menjawab beberapa
pertanyaan dasar tentang faktor manusia dan hubungannya dengan pelayanan kesehatan.
Kotak B.2.1. Pertanyaan Dasar tentang Faktor Manusia dalam Pelayanan Kesehatan
Sumber: Human factors in health care. Australian Commission on Safety and Quality in Health Care, 2006 (http://www.health.
gov.au/internet/safety/publishing.nsf/Content/6A2AB719D72945A4CA2571C5001E5610/$File/humanfact.pdf; diakses 21
Februari 2011).
Faktor Manusia dan Ergonomi 5 keadaan yang berbeda. Kami mendefinisikan faktor
Istilah ergonomi dan faktor manusia digunakan untuk manusia sebagai: studi tentang semua faktor yang
menggambarkan interaksi antara individu di tempat membuatnya lebih mudah untuk melakukan pekerjaan
kerja, tugas yang ditangani, dan tempat kerja itu sendiri dengan cara yang benar.
Istilah-istilah ini dapat digunakan bergantian.
Definisi lain dari faktor manusia adalah studi tentang
Studi tentang faktor manusia adalah ilmu tersendiri yang keterkaitan antara manusia, alat dan peralatan yang
menggunakan banyak disiplin ilmu (seperti anatomi, mereka gunakan di tempat kerja, dan lingkungan di
fisiologi, fisika dan biomekanik) untuk memahami mana manusia bekerja [1].
bagaimana orang-orang melakukan tindakan dalam
113 Bagian B Topik 2. Mengapa Menerapkan Faktor Manusia Penting untuk Keselamatan Pasien
Bidang ini mengakui bahwa tempat kerja perlu dirancang Fakta bahwa kita dapat salah menanggapi situasi,
21
dan diselenggarakan untuk meminimalkan kemungkinan meskipun tidak berniat mengakibatkan keputusan
kesalahan dan dampak kesalahan. dan tindakan secara salah, akan mengakibatkan 22
pada kesalahan konyol - terlepas dari tingkat
Mengetahui bagaimana kelelahan, stres, pengalaman, kecerdasan, motivasi atau 23
16
komunikasi yang buruk, gangguan dan kewaspadaan. Dalam pengaturan pelayanan kesehatan,
pengetahuan dan ketrampilan yang tidak memadai 17 kita menggambarkan situasi ini sebagai kesalahan dan
mempengaruhi tenaga medis adalah penting karena kesalahan ini menimbulkan konsekuensi untuk pasien.
membantu kita untuk memahami karakteristik predisposisi
yang mungkin berhubungan dengan kecelakaan medis Berikut pertimbangan penting untuk mengenali 24
dan kesalahan medis. Dasar fundamental studi faktor karena mengingat bahwa membuat kesalahan
manusia berkaitan dengan masalah proses informasi adalah sesuatu yang tak bisa dielakkan. Dalam 25
manusia. Kita memperoleh informasi dari dunia di istilah sederhana, kesalahan adalah karena penurunan
sekitar kita, menafsirkan dan memahami dan kemudian kualitas otak. Reason [6] menjelaskankesalahan sebagai
menanggapinya. Kesalahan dapat terjadi kegagalan tindakan yang direncanakan untuk mencapai
pada setiap langkah dalam proses ini hasil yang diharapkan atau perbedaan antara apa yang
(lihat Topik 5). sebenarnya dilakukan dan apa yang seharusnya dilakukan.
T5
Manusia bukanlah mesin; mesin, ketika dipelihara dengan Keterkaitan Faktor Manusia dengan 26
baik, yang secara keseluruhan sangat dapat diprediksi dan Keselamatan Pasien
dapat diandalkan. Bahkan, dibandingkan dengan mesin, Penting bagi semua petugas kesehatan untuk menyadari
manusia tidak bisa ditebak dan tidak bisa diandalkan, dan situasi yang meningkatkan kemungkinan kesalahan bagi
kemampuan kita untuk memproses informasi terbatas manusia [7]. Sehingga sangat penting bagi pelajar dan staf
karena kapasitas memori kerja pun terbatas. Namun, junior berpengalaman lainnya untuk memahami hal ini
manusia sangat kreatif, sadar diri, imajinatif dan fleksibel juga.
dalam pemikiran mereka [6].
Sejumlah faktor mempengaruhi kinerja individu 27
Manusia juga mudah teralihkan, yang merupakan sebuah manusia, sehingga seseorang cendrung melakukan
28
kekuatan dan kelemahan. Kemampuan mudah beralih kesalahan. Dua faktor dengan dampak terbesar
membantu kita melihat ketika sesuatu yang tidak biasa adalah kelelahan dan stres. Ada bukti ilmiah yang kuat
terjadi. Kita dapat mengenali dengan sangat baik dan yang menghubungkan kelelahan dan gangguan kinerja
merespon situasi dengan cepat kemudian beradaptasi membuatnya menjadi faktor risiko tinggi terkait dengan
dengan situasi serta informasi baru. Namun, kemampuan keselamatan pasien [8]. Bekerja dalam waktu yang
kita yang mudah teralihkan ini juga menempatkan manusia berkepanjangan telah terbukti menghasilkan penurunan
rentan melakukan kesalahan. Karena ketika terganggu, kinerja yang sepadan dengan terkandungnya tingka
kita mungkin tidak memperhatikan aspek yang paling alkohol darah 0,05 mmol / l. Orang dengan tingkat alkohol
penting dari tugas atau situasi. Coba pikirkan ketikapelajar dalam darah sejumlah tersebut, di sejumlah negara
kedokteran mengambil sampel darah dari pasien. Sembari dilarang untuk mengendarai mobil[9].
melakukan proses membersihkan setelah mengambil
29
sampel darah, pasien di tempat tidur sebelah memanggil Hubungan antara stres dan kinerja juga telah
bantuan. Pelajar berhenti melakukan pekerjaannya dan dikuatkan melalui hasil penelitian. Sementara 30
membantu pasien itu. Ia lupa bahwa tabung darah belum tingkat stres yang tinggi adalah sesuatu yang sering
diberi label. Atau coba pikirkan ketika seorang apoteker dihadapi oleh setiap orang, penting untuk mengenali
yang mengambil pesanan obat melalui telepon terganggu tingkat stres rendah yang juga kontraproduktif. Karena
oleh rekan kerjanya yang mengajukan pertanyaan. Dalam tingakt stres yang rendah dapat menyebabkan kebosanan
situasi seperti itu, apoteker dapat salah mendengar suara dan kegagalan untuk melaksanakan tugas dantingkat
orang di ujung telepon sehingga salah memeriksa obat kewaspadaan yang kurang.
atau dosisnya sebagai akibat dari gangguan tersebut.
Industri penerbangan mensyaratkan pilot menggunakan
Otak kita juga dapat memainkan "trik" 18 19 sejumlah daftar. Periksa pribadi untuk memantau
kesalahan persepsi situasi, sehingga pendekatan kinerja yang mereka lakukan yang dapat
berkontribusi pada terjadinya kesalahan. 20 dengan mudah diadopsi oleh pekerja kesehatan.
Hal ini adalah alasan utama mengapa protokol sangat Menstandarkan Prosedur dan Proses
penting dalam pelayanan kesehatan karena mengurangi Bahkan pelajar yang bekerja di satu fasilitas dapat
ketergantungan pada memori. Di sisi lain, terlalu banyak mengamati setiap departemen atau klinik melakukan hal-hal
protokol yang diterapkan tidak akan membantu, terutama tertentu yang berbeda. Hal ini berarti bahwa mereka harus
jika protokol tidak diperbarui secara tepat waktu atau tidak mempelajari kembali bagaimana hal tersebut dilakukan
berbasis bukti. Pelajar harus bertanya tentang protokol ketika pindah ke bidang yangbaru. Fasilitas pelayanan
utama yang digunakan dalam pengaturan klinis di mana kesehatan memiliki standar cara mereka melakukan hal-hal
mereka bekerja, sehingga mereka dapat familiar dengan (jika perlu) untuk membantu staf medis dengan mengurangi
protokol tersebut. Penting untuk memeriksa kapan protokol ketergantungan staf medis pada memori, yang dapat
terakhir kali dikaji ulang. Mencari tahu lebih lanjut tentang meningkatkan efisiensi dan menghemat waktu. Formulir
proses protokol diperbarui yang efektif, protokol harus pembebasan pasien dari prosedur medis, konvensi resep dan
menjadi dokumen hidup. jenis peralatan semua dapat dibakukan dalam rumah sakit, di
daerah atau bahkan negara secara keseluruhan.
Membuat Segala Sesuatu Terlihat
Pelajar akan mengamati bahwa banyak bangsal dan klinik
115 Bagian B Topik 2. Mengapa Menerapkan Faktor Manusia Penting untuk Keselamatan Pasien
Secara Rutin Menggunakan Daftar Periksa pengetahuan itu untuk praktik medis. Undanglah
Penggunaan daftar periksa telah berhasil diterapkan profesional yang cocok untuk memberikan kuliah tentang
di banyak bidang usaha manusia, seperti belajar untuk pengetahuan dasar dan menggunakan studi kasus
ujian, bepergian dan belanja. Menurut publikasi terbaru kesehatan dalam presentasi mereka.
dari hasil riset yang yang diselenggarakan oleh WHO
yang dimuat dalam New England Journal of Medicine Kegiatan Individu dan Kelompok Kecil
mengenai penggunaan daftar periksa operasi yang aman Instruktur dapat memilih untuk menggunakan latihan
[11], menyatakan bahwa penggunaan daftar periksa sudah praktis yang mengeksplorasi faktor manusia dengan
umum dilakukan di banyak kegiatan pelayanan kesehatan. mempertimbangan penggunaan peralatan klinis yang
Pelajar harus terbiasa menggunakan daftar periksa dalam umum. Contoh baik dan buruk yang menggambarkan
praktik mereka, terutama ketika ada cara berbasis bukti prinsip-prinsip faktor manusa dapat ditemukan di setiap
dalam memilih atau melaksanakan pengobatan. dan setiap lingkungan klinis. Selain itu, instruktur dapat
meminta pelajar untuk mengkaji dampak dari faktor
Mengurangi ketergantungan Pada Kewaspadaan manusia pada bidang non klinis, seperti kehidupan pribadi
Manusia cepat terganggu dan bosan jika ada tidak banyak mereka, hubungan di sekolah dan pekerjaan masa lalu.
terlibat dalam peristiwa. Pelajar harus waspada terhadap
potensi kesalahan saat mereka terlibat dalam aktivitas Contoh:
berulang, rutin dan panjang. Dalam situasi seperti itu, 1. Mintalah pelajar untuk memeriksa peralatan di
sebagian besar dari kita akan cenderung kurang waspada berbagai bagian dari fasilitas di mana mereka bekerja
ketika menangani tugas, terutama jika kita dalam keadaan (misalnya unit rehabilitasi, gawat darurat, klinik, unit
lelah. Upaya untuk tetap fokus akan gagal di beberapa pelayanan intensif (ICU), departemen radiologi,
titik. farmasi, operasi gigi). Bagian mana yang
menggunakan peralatan medis paling banyak? Apa
Ringkasan 33 34 bahaya yang berkaitan dengan penggunaan satu
Singkatnya, pelajaran dari studi tentang faktor manusia bagian dari peralatan untuk mengobati beberapa
dalam industri lain relevan dengan keselamatan pasien pasien? Apakah peralatan medis tersebut terawat?
di semua lingkungan pelayanan kesehatan. Studi ini Bagaimana faktor manusia mempengaruhi efektifitas
termasuk memahami interaksi dan hubungan timbal balik dan fungsi keamanan dari peralatan?
antara manusia, alat alat dan mesin yang mereka gunakan. Dalam berbagai bagian peralatan medis yang dianalisa
Memahami kesalahan dan berbagai kemampuan manusia oleh pelajar, pertimbangkan hal berikut:
menanggapi situasi tertentu adalah penting untuk • Seberapa mudah untuk menghidupkan dan
mengetahui bagaimana penerapan prinsip-prinsip faktor mematikan peralatan medis tersebut?
manusia dapat meningkatkan pelayanan kesehatan. • Seberapa mudah untuk menggunakan peralatan
medis tersebut?
Format dan Startegi Pengajaran • Apakah pelajar senior pelajar, dosen dan teknisi
Topik ini mungkin akan sangat baru bagi kebanyakan kesulitan untuk mengetahui bagaimana menggunakan
orang, sehingga mungkin ide yang baik untuk pertama peralatan?
hadir sebagai topik yang berdiri sendiri. Topik ini
memberikan kesempatan untuk mengajar imajinatif dan 2. Pertimbangkan penggunaan praktis alarm.
kreatif dalam lingkungan klinis dan idealnya diajarkan • Seberapa sering alarm pada berbagai macam
menggunakan latihan praktis daripada kuliah didaktik. peralatan digunakan?
Banyak staf pengajar tidak akan akrab dengan daerah • Seberapa sering alarm diabaikan?
ini dan mungkin ingin melibatkan guru dari fakultas lain • Apa yang terjadi ketika alarm ditangguhkan dan
seperti teknik atau psikologi. Fakultas ini mungkin memiliki berapa lama?
ahli di bidang teknik faktor manusia yang akan mampu • Apakah mematikan alarm secara otomatis atau
memberikan kuliah pengantar dari prinsip-prinsip. apakah ada pendekatan sistematis untuk menemukan
penyebabnya?
Kuliah untuk Pengantar Umum
Karena topik ini merupakan pengetahuan baru bagi 3. Pertimbangkan bagaimana desain sebuah peralatan
pelajar maka lebih tepat untuk mengundang seorang berhubungan dengan keselamatan. Misalnya,
ahli faktor manusia untuk memberikan kuliah tentang bagaimana mudah untuk memprogram pompa infus
prinsip-prinsip yang mendasari. Para ahli di faktor manusia tertentu dengan benar?
adalah ahli disiplin teknik atau psikologi. Beberapa disiplin • Bahaya Apa yang terkait dengan menggunakan lebih
ilmu ini telah mengaitkan pelayanan kesehatan pada dari satu jenis pompa infusdi area kerja / fasilitas yang
bidang mereka. Mungkin saja ada seorang dokter yang sama?
telah mempelajari faktor-faktor manusia dan menerapkan
Perawat: Terlalu Lelah Untuk Berpraktik Aman? salah, waktu pemberian obat yang salah atau sama sekali tak
memberikan pengobatan kepada pasien.
Selasa, July 20, 2004
Kesalahan medis dan prosedur yang hampir salah meningkat
Berita. Apakah benar dokter bekerja sama baik dengan terjadi ketika pergeseran waktu kerja perawat melebihi 12
perawat: Perawat yang secara rutin bekerja lama, seringkali jam per hari, ketika minggu kerja mereka melebihi 40 jam
durasi kerja tak terduga, seperti pergeserann jam kerja yang atau ketika mereka bekerja lembur yang tidak direncanakan
melebihi 12 jam, membuat lebih banyak kesalahan daripada pada akhir pergeseran waktu kerja biasa. "Perawat tidak
mereka yang bekerja dengan jam kerja yang lebih sedikit. berbeda dari kelompok pekerjaan lain" kata Rogers. "Ketika
Itulah kesimpulan dari sebuah penelitian yang didanai mereka bekerja lebih lama, risiko kesalahan meningkat."
pemerintah federal dalam edisi Juli / Agustus jurnal Health
Affairs. Penelitian ini adalah salah satu yang pertama untuk Akibat pada Pasien. Seperti penelitian sebelumnya, yang
menguji hubungan antara kesalahan medis dan kelelahan satu ini tidak berusaha untuk menghubungkan kesalahan
antara perawat yang bertugas, yang memberikan besar langsung dengan bahaya pada pasien. Sebuah studi
pelayanan langsung kepada pasien di rumah sakit. sebelumnya yang dilakukan di Pennsylvania menemukan
bahwa menambahkan tugas pembedahan pasien sebagai
Penelitian. Ann Rogers, Professor University of Pennsylvania beban kerja perawat meningkatkan peluang pasiennya 'mati
School of Nursing, dan rekan-rekannya mempelajari 393 atau menderita komplikasi serius.
perawat yang bekerja penuh waktu di rumah sakit di seluruh
negeri. Hampir semua adalah perempuan dan sebagian Dan Lebih Jauh. Kekhawatiran tentang prevalensi kesalahan
besar berkulit putih, setengah baya, yang dipekerjakan oleh medis dan efek kelelahan pada dokter magang telah
rumah sakit kota besar dan memiliki pengalaman lebih dari menyebabkan aturan baru dalam beberapa spesialisasi
satu dekade. Selama dua minggu, setiap perawat dicatata yang membatasi waktu kerja mereka dalam seminggu
rincian jam kerjanya nya, waktu istirahat dan kesalahan adalah 80 jam dan pergeseran waktu kerja maksimum
yang dilakukan. Secara keseluruhan, peneliti menemukan 24 jam. Beberapa negara sedang mempertimbangkan
terjadinya 199 kesalahan dan 213 prosedur yang hampir memberlakukan batas pergeseran perawat, yang telah
salah terdeteksi, biasanya oleh perawat sendiri. Kebanyakan diperpanjang dalam dekade terakhir karena pengurangan
kesalahan atau prosedur yang hampir salah terkait dengan jumlah oleh rumah sakit serta kurangnya jumlah petugas
pemberian obat-obatan, termasuk obat yang salah, dosis medis secara nasional.
yang salah, pasien yang salah, metode pemberian yang
Sumber: Goodman SG. Nurses: too tired to be safe? Washington Post. Tuesday, 20 July 2004. © 2004 The Washington Post
Company
117 Bagian B Topik 2. Mengapa Menerapkan Faktor Manusia Penting untuk Keselamatan Pasien
Saat perjalanan, pekerja medis tertidur dan menghantam Karena gejalanya tetap bertahan, Sandra memutuskan
sebuah mobil yang dikemudikan oleh seorang wanita 23 untuk mencari pendapat kedua dan pergi mengunjungi
tahun yang menderita cedera kepala dan meninggalkan dokter kandungan yang berbeda. Dokter kandungan
cacat permanen. kedua menyarankan Sandra untuk menjalani
pemeriksaan di bawah anestesi dan dilatasi dan kuretase.
Wanita yang terluka (penggugat) mengajukan gugatan Dokter kandungan kedua menelepon dokter kandungan
malpraktik medis terhadap pusat medis, menyatakan pertama setelah menemukan swab tertinggal pada
bahwa pusat "tahu, atau seharusnya tahu, bahwa pekerja bagian luka episiotomi.
medis telah bekerja 34 dari total 36 jam, dan pusat media
seharusnya tahu, pekerja medis sudah lelah karena Aktivitas
berlebihan bekerja dan meninggalkan rumah sakit - Jika mengajar pelajar ke pelayanan, tanyalah tentang
dengan gangguan karena kekurangan tidur. peran perawat dalam ruang operasi, terutama
dalam kaitannya dengan swab yang tertinggal
Pertanyaan selama prosedur medis. Tanyalah tentang proses
• Apakah Anda mengalami situasi yang sama dengan untuk menetapkan faktor yang mendasari yang
rekan-rekan Anda atau rekan kerja kesehatan lainnya? mungkin terkait dengan kecelakaan medis medis.
• Jika Anda mengalami situasi yang sama, bagaimana Sumber: WHO Patient Safety Curriculum Guide for
Anda akan menyarankan pekerja ini setelah Medical Schools expert consensus group. Case supplied
menyelesaikanshift kerja 36 jam? by Ranjit De Alwis, Senior Lecturer, International Medical
University, Kuala Lumpur, Malaysia.
• Apakah Anda setuju bahwa pusat medis bertanggung
jawab untuk luka yang diderita oleh wanita? Perubahan Praktik Rutin Tanpa Memperhatikan Tim
Pelayanan Kesehatan
• Tindakan apa yang akan Anda sarankan untuk Kasus ini menggambarkan pengaruh faktor manusia pada
pmencegah insiden serupa terjadi? keselamatan pasien. Kejadian ini mencerminkan kurangnya
komunikasi dalam tim klinis dan kegagalan untuk
Sumber: Case supplied by Professor Armando C. mengikuti protokol pengobatan yang disepakati sehingga
Crisostomo, Division of Colorectal Surgery, Department mengarah pada terganggunya pelayanan pasien.
of Surgery, University of the Philippines Medical College/
Philippines General Hospital, Manila, The Philippines. Maria adalah seorang dokter gigi dengan spesialisasi
pelayanan saluran akar. Maria biasanya melakukan
Alat Medis Tertinggal Setelah Prosedur Episiotomi prosedur pelayanan secara keseluruhan dalam satu sesi,
Kasus ini mennggambarkan kegagalan protokol yang merupakan fakta yang diketahui oleh tim gigi nya.
pemeriksaan dalam ruang operasi Suatu hari, dia merasa sakit saat melakukan prosedur
pelayanan saluran akar molar atas pasien. Karena dia
Sandra, seorang wanita 28 tahun, berkonsultasi dan tidak merasa baik, ia memutuskan untuk tidak mengisi
mengeluh ke dokter kandungan karena selama tiga hari saluran akar gigi dan meninggalkan tugas ini untuk janji
keputihannya berbau busuk. Sandra telah melahirkan lain. Maria tidak menjelaskan situasi kepada asisten
seorang bayi laki-laki 10 hari sebelumnya. Dia menjalani dokter gigi. Pada saat yang sama, asisten gigi tidak
prosedur episiotomi selama proses persalinan. Dokter membubuhi keterangan kebutuhan untuk sesi pelayanan
kandungan yang memeriksa menduga ada infeksi saluran akar baru.
saluran kemih dan meresepkan antibiotik selama lima
hari. Maria lupa tentang kasus ini. Pasien ditindaklanjuti
pelayanan gigi dengan dokter gigi lain dan, karena
Sandra kembali mengunjungi dokter kandungan riwayat kasus itu tidak cukup didokumentasikan, dokter
seminggu kemudian dengan gejala yang sama. Dia telah gigi lain tidak khawatir tentang pelayanan saluran akar
menghabiskan obat antibiotik. Pemeriksaan vagina yang belum selesai. Dokter gigi lain kemudian mengisi
mengungkapkan ada pelembekan pada bagian tubuh rongga gigi tanpa memperhatikan bahwa saluran akar
episiotomi dan ada beberapa pembengkakan. Dokter belum terisi.
kandungan melihat catatan kasus Sandra secara detail,
terutama pada catatan yang berkaitan dengan proses Tiga bulan kemudian, pasien kembali dengan luka yang
kelahiran dan jumlah pembengkakan. Hasil dokumentasi parah di dekat akar gigi dengan peradangan. Pada saat
catatan kasus telah diverifikasi oleh seorang perawat itu, pasien perlu untuk mendapatkan obat antibiotik
kedua. Sehingga tambahan antibiotik diresepkan. sebelum penggalian molar.
119 Bagian B Topik 2. Mengapa Menerapkan Faktor Manusia Penting untuk Keselamatan Pasien
10. Carayon P. Handbook of human factors andergonomics
n health care and patient safety.Mahwah, NJ, Lawrence
Erlbaum, 2007.
11. Haynes AB et al. A surgical safety daftar periksa to
reduce morbidity and mortality in a global population.
New England Journal of Medicine, 2009, 360:491-499.
Sumber: Report on an investigation of incidents in the operating theatre at Canterbury Hospital 8 Februari – 7 June 1999, Health
Care Complaints Commission, Sydney, New South Wales, Australia. September 1999:1–37 (http://www.hccc.nsw.gov.au/
Publications/Reports/default.aspx; diakses pada18 Januari 2011).
121 Bagian B Topik 3. Memahami Sistem dan Efek Kompleksitasnya terhadap Pelayanan Kesehatan pada Pasien
Kata Kunci ditugaskan mengunjungi bangsal pasien yang berbeda,
Sistem, Sistem yang kompleks, High Reliability Organization departemen dan klinik yang berbeda pula sehingga pelajar
(HRO) familiar dengan cara kerja bidang dan disiplin medis. Pada
akhirnya, pelajar kemudian dapat melupakan persoalan
2
Tujuan Belajar sistem yang sebenarnya.
Memahami bagaimana berpikir dalam sistem dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan dan mencegah Sebuah sistem yang kompleks adalah salah satu
6
terjadinya peristiwa yang merugikan pasien. di mana ada begitu banyak bagian berinteraksi
yang sulit, meskipun tidak mustahil untuk 7
Hasil Belajar: Pengetahuan dan Kinerja memprediksi perilaku sistem berdasarkan
8
pengetahuan pada bagian komponennya [3].
3
Syarat Pengetahuan Pemberian pelayanan kesehatan sesuai dengan definisi
Pelajar harus mampu menjelaskan pengertian sistem dan sistem yang kompleks, terutama pada fasilitas medis yang
sistem yang kompleks yang berkaitan dengan pelayanan lebih besar. Fasilitas besar biasanya terdiri dari banyak
kesehatan dan mengapa pendekatan sistem untuk bagian berinteraksi, termasuk manusia (pasien dan staf ),
keselamatan pasien lebih unggul dibandingkan dengan infrastruktur, teknologi dan petugas terapeutik. Berbagai
pendekatan tradisional. cara bagian-bagian dari sistem berinteraksi satu sama lain
dan cara bagian-bagian tersebut bertindak secara kolektif
4
Syarat Kinerja akan tampak sangat kompleks dan bermacam-macam [3].
Pelajar harus mampu menjelaskan unsur-unsur sistem
pelayanan kesehatan yang aman Oleh karena itu, semua tenaga medis harus memiliki
pemahaman tentang sifat kompleksitas dalam pelayanan
Apa yang pelajar perlu ketahui tentang sistem kesehatan, karena penting untuk mencegah kecelakaan
dalam pelayanan kesehatan: menjelaskan medis dan membantu menganalisa situasi jika terjadi
apa yang dimaksud dengan istilah sistem dan ganjalan dalam proses kerja sistem medis. (Hal ini dibahas
sistem yang kompleks yang berkaitan dengan secara lebih rinci dalam Topik 5.) Jika tidak, akan ada
pelayanan kesehatan kecenderungan untuk menyalahkan hanya individu yang
terlibat langsung dalam situasi medis, tanpa menyadari
Apa itu Sistem? 5 bahwa ada banyak faktor penyebab lainnya. Pelayanan
Sistem kata adalah istilah yang luas yang digunakan untuk kesehatan merupakan sistem yang kompleks karena [3]:
menggambarkan kumpulan dari dua atau lebih bagian • Keragaman tugas yang terlibat dalam penyampaian
yang berinteraksi atau "kelompok yang saling bergantung pelayanan pasien;
dan membentuk kesatuan yang utuh" [2]. • Ketergantungan penyedia layanan kesehatan pada satu
tenaga medis dengan yang lain;
Pelajartenaga medis akan terbiasa dengan konsep sistem • Keragaman pasien, dokter dan staf lainnya;
dalam konteks sistem biologis dan organik. Sistem organik • Luasnya hubungan antara pasien, perawat, penyedia
termasuk satu sel organisme yang lebih kompleks atau layanan kesehatan, staf pendukung, administrator,
seluruh populasi. Sistem ini dalam keadaan terus menerus keluarga dan anggota masyarakat;
melakukan pertukaran informasi baik secara internal • Kerentanan pasien;
maupun eksternal. Proses terus menerus memasukkan • Variasi dalam tata letak fisik lingkungan klinis;
informasi, transformasi internal, memberikan hasil • Beraneka ragam atau kurangnya peraturan;
dan umpan balik adalah karakteristik dari sistem ini. • Penerapan teknologi baru;
Karakteristik yang sama berlaku untuk beberapa sistem • Keragaman jalur pelayanan dan organisasi yang terlibat;
yang membentuk pelayanan kesehatan, serta sistem • Peningkatan spesialisasi profesional medis yang
pelayanan kesehatan secara keseluruhan. memungkinkan jangkauan yang lebih luas dari
pelayanan pada pasien, juga memberikan lebih banyak
Sistem yang Kompleks kesempatan terjadinya kesalahan medis.
Ketika pelajar pertama kali memasuki institusi klinis
dengan organisasi besar, mereka sering kewalahan dengan Pelajar yang merawat pasien akan lebih cepat memahami
kompleksitas jumlah penyedia layanan kesehatan yang bahwa setiap pasien membutuhkan pelayanan dan
besar, tenaga medis yang bekerjasama, spesialisasi klinis, pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi khusus dan
keragaman pasien, departemen yang berbeda, karakteristik keadaan pasien tersebut. Seorang pelajar dapat dengan
yang berbeda, dan lainnya. Pelajar mengamati lalu cepat melihat bahwa ketika semua layanan kesehatan
bereaksi terhadap fasilitas pelayanan kesehatan sebagai individual digabungkan, mereka membentuk sistem
suatu sistem.Pelajar dapat memahami sistem tersebut pelayanan. Banyak layanan kesehatan tampil sebagai
kacau dan tak terduga, dan mereka akan kebingungan bangunan sistem, orang, proses, meja, peralatan, telepon.
untuk beradaptasi dengan lingkungan. Kemudian, pelajar
123 Bagian B Topik 3. Memahami Sistem dan Efek Kompleksitasnya terhadap Pelayanan Kesehatan pada Pasien
Wu menjelaskan bahwa pekerja pelayanan kesehatan atas tindakan mereka. Pendekatan sistem mengharuskan
sebagai "korban kedua" dalam keadaan seperti itu [6]. kita memahami semua faktor yang mendasari yang
Kecenderungan alami dalam situasi seperti ini adalah berkontribusi pada terjadinya insiden medis.Karena hanya
untuk membatasi pelaporan. Pekerja akan ragu-ragu berfokus pada individu yang dianggap bersalah tidak
untuk melaporkan insiden jika mereka percaya bahwa akan bisa mengidentifikasi penyebab utama dan, karena
mereka kemudian akan disalahkan untuk sesuatu yang itu, insiden medis yang sama kemungkinan akan terulang
tak diinginkan yang mungkin terjadi. Jika budaya seperti kembali.
menyalahkan tetap bertahan, organisasi kesehatan
akan mengalami kesulitan besar dalam mengurangi Akuntabilitas
kemungkinan insiden yang merugikan atau sejenisnya Semua tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab etika
terjadi lagi di masa depan (lihat Topik 5: Belajar dari dan hukum yang harus dieamban. Persyaratan etis dan
kesalahan untuk mencegah bahaya). hukum mungkin berbeda antar satu profesi medis dengan
T5
profesi medis lainnya serta dari satu negar ke negara
Sayangnya, banyak tenaga medis, termasuk praktisi lain. Standar etis dan hukum umumnya bertujuan untuk
senior, profesional dan manajer , serta pandangan memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa tenaga
masyarakat luas berbeda untuk mendukung gagasan medis dapat dipercaya untuk memiliki pengetahuan,
bahwa individu harus disalahkan dalam kaitan dengan keterampilan dan perilaku yang ditetapkan oleh badan
kesalahan pelayanan medis. Ini merupakan tantangan profesional yang relevan. Tanggung jawab etika dan
besar, terutama untuk staf junior (lihat Pengantar Bagian hukum ini sering disalahpahami oleh para tenaga medis
B-Topik). dan banyak dari mereka tidak yakin tentang perbedaan
antara tindakan lalai, tindakan tidak etis dan tindakan
Tetapi menggunakan pendekatan sistem tidak berarti salah. Tabel berikut menyajikan perbedaan mendasar.
bahwa tenaga medis tidak harus bertanggung jawab
125 Bagian B Topik 3. Memahami Sistem dan Efek Kompleksitasnya terhadap Pelayanan Kesehatan pada Pasien
Pasien kerapkali merasa siap dengan pelayanan kesehatan kecenderungan kerusakan atau kecelakaan, responsif dan
yang tidak memuaskan karena mereka memahami tekanan karakteristik desain juga termasuk dalam kategori ini.
pekerja pelayanan kesehatan dan tidak ingin menyinggung
perasaan mereka. Cukup sering, pasien tidak memahami Faktor Tim
kondisi mereka atau menghargai pentingnya mematuhi Banyak Dari Pelayanan kesehatan dilakukan oleh tim
protokol pengobatan misalnya, mengikuti polapengobatan multidisiplin. Faktor-faktor seperti komunikasi tim,
yang diresepkan. Sering terjadi ketika pasien merasa lebih kejelasan peran dan manajemen tim telah terbukti
baik, mereka berhenti meminum obat tanpa mengacu pada menjadi penting dan kepentingannya terhadap pelayanan
standar profesional medis. Oleh karena itu penting bahwa kesehatan kini semakin diakui [15].
petugas kesehatan menjelaskan protokol pengobatan dan
dampak ketidakpatuhan pasien pada protokol tersebut. Faktor Lingkungan
Faktor ini terkait dengan elemen dari lingkungan di
Pendekatan Baru 13 mana tenaga medis bekerja. Elemen-elemen ini termasuk
Ahli keselamatan pasien percaya bahwa meskipun sulit pencahayaan, kebisingan dan ruang fisik dan tata letak.
untuk mengubah aspek sistem yang kompleks, lebih sulit
untuk mengubah perilaku dan proses berpikir manusia Faktor Organisasi
terkait kontribusi mereka terhadap kesalahan [5]. Oleh Faktor ini adalah terkait dengan karakteristik struktural,
karena itu, respon utama untuk kesalahan harus dilakukan kultural dan terkait kebijakan organisasi. Contohnya
dengan mengubah sistem menggunakan pendekatan termasuk karakteristik kepemimpinan, budaya, peraturan
sistem [5]. Pendekatan sistem terkait kesalahan dalam dan kebijakan, tingkat hirarki dan pengawas 'rentang
pelayanan kesehatan memerlukan pemahaman tentang kendali.
beberapa faktor yang terlibat dalam setiap bidang yang
14
membentuk sistem pelayanan kesehatan. Model Swiss Cheese
Melihat kesehatan dalam rangkaian perspektif yang luas
Petugas kesehatan merupakan bagian dari sistem. Analisis adalah dengan menyoroti sifat multifaktorial dari setiap
kecelakaan pada industri lain menunjukkan bahwa insiden keselamatan pasien. Inilah sebabnya mengapa
jarang hanya ada satu penyebab kecelakaan. Sebaliknya, pelajar dalam profesi kesehatan harus hati-hati menjaga
kegagalan sistem berasal dari berbagai faktor yang agar tidak menyalahkan individu jika ada kesalahan
menyertainya. Tujuan dari pendekatan sistem dalam medis dan mempertimbangkan masalah sistemik yang
penyelidikan insiden adalah untuk memperbaiki desain terkait. Kebanyakan kesalahan medis melibatkan kedua
sistem, mencegah kesalahan terjadi lagi di masa depan dan faktor sistemik dan manusia. Reason menggunakan
meminimalkan konsekuensinya. istilah kegagalan aktif untuk menggambarkan kesalahan
yang dilakukan oleh pekerja yang memiliki kecelakaan
Reason menguraikan berbagai elemen dari sistem yang medis langsung. Tapi dia juga menggambarkan prasyarat
harus dipertimbangkan sebagai bagian dari pendekatan penting untuk terjadinya suatu peristiwa yang merugikan,
"metode berpikir dalam sistem" penyelidikan kecelakaan yaitu, adanya satu atau lebih kondisi laten. Kondisi laten
dalam kategori berikut [14]. biasanya berupa hasil dari pengambilan keputusan
yang buruk, minimnya desain dan protokol medis yang
Faktor Pasien dan Penyedia Layanan Kesehatan (Provider) dikembangkan oleh praktisi medis selain mereka yang
Faktor ini terkait dengan karakteristik dari individu-individu bekerja di garis depan. Kondisi ini sering terjadi pada tahap
yang terlibat, termasuk pasien. Penting untuk diingat sebelum kesalahan medis terjadi. Contoh kondisi laten
bahwa penyedia pelayanan kesehatan, pelajar dan pasien bagi staf kesehatan termasuk kelelahan, tingkat staf yang
adalah bagian dari sistem. tidak memadai, peralatan yang rusak dan pelatihan dan
pengawasan yang tidak memadai [16].
Faktor Tugas Medis
Faktor ini terkait dengan karakteristik dari tugas yang Reason menciptakan Model Swiss Cheese untuk
dilakukan penyedia layanan kesehatan, termasuk tugas- menjelaskan bagaimana kesalahan dalam lapisan yang
tugas yang didesain oleh penyedia layanan kesehatan, berbeda dari sistem menyebabkan insiden [5]. Model
serta faktor-faktor seperti alur kerja, tekanan waktu, kontrol ini menunjukkan bagaimana kesalahan dalam satu
pekerjaan dan beban kerja. lapisan dari sistem pelayanan biasanya tidak cukup untuk
menyebabkan kecelakaan (lihat Gambar B.3.1) peristiwa
Faktor Peralatan dan Teknologi . Kesalahan medis biasanya terjadi ketika sejumlah
Faktor teknologi mengacu pada jumlah dan kualitas kesalahan terjadi di sejumlah lapisan (misalnya, pekerja
teknologi dalam organisasi. Faktor-faktor tersebut meliputi lelah ditambah prosedur yang tidak memadai ditambah
jumlah dan jenis teknologi dan ketersediaanya , kegunaan, peralatan yang rusak) dan kemudian menyebabkan ada
aksesibilitas dan lokasi. Desain alat dan teknologi, termasuk kecelakaan medis (ditunjukkan oleh panah di Gambar
integrasi dengan teknologi lainnya, pelatihan penggunaan, B.3.1).
Sumber: Reason JT. Managing the risks of organisational accidents, 1997 [14].
Untuk mencegah kejadian-kejadian yang merugikan diri dan penyelamatan), yang dirancang untuk menjaga
dari terjadi, Reason mengusulkan penggunaan kegagalan lapisan yang sebelumnya (lihat Gambar
beberapa pertahanan dalam bentuk lapisan B.3.2). Keuntungan dari pendekatan sistem ini adalah
perlindungan berlapis (pemahaman, kesadaran, untuk menyelidiki situasiyang meliputi semua lapisan,
alarm dan peringatan, pemulihan sistem, hambatan untuk melihat apakah ada cara yang salah atau ada
keamanan, penahanan, eliminasi, evakuasi, melarikan lapisan yang perlu ditingkatkan.
Sumber: Veteran Affairs (US) National Center for Patient Safety http://www.patientsafety.gov/ [17].
127 Bagian B Topik 3. Memahami Sistem dan Efek Kompleksitasnya terhadap Pelayanan Kesehatan pada Pasien
Bagaimana Pelajar dapat 16 17 18
mencegah kesalahan serupa di masa depan terjadi lagi.
Menerapkan Pengetahuan Ini Bayangkan sebuah sistem kesehatan di mana staf bebas bisa
mengakui kesalahan mereka dan kita memiliki kapasitas
Memahami terminologi high reliability organization untuk mengadopsi / menginstal elemen dan sumber
(HRO) daya, sehingga kesalahan yang sama bisa dicegah atau
Istilah HRO [18] mengacu pada organisasi yang beroperasi diminimalkan. Tingkat kecelakaan medis secara signifikan
dalam kondisi berbahaya, tapi berhasil berfungsi dengan akan menurun, menyelamatkan banyak nyawa, mengurangi
cara yang hampir sepenuhnya bebas dari kesalahan. Artinya, penderitaan dan meningkatkan semangat staf
organisasi dijalankan dengan mengakibatkan sangat sedikit
kecelakaan medis. Organisasi ini termasuk sistem kontrol Mengetahui karakteristik High Reliability
lalu lintas udara, pembangkit listrik tenaga nuklir dan kapal Organization[18]
induk angkatan laut. Meskipun ada banyak perbedaan • Menghadapi kesalahan medis: mengenali dan
antara industri dan pelayanan kesehatan, pelajaran untuk merencanakan kemungkinan kegagalan karena berisiko
pelayanan kesehatan adalah dimungkinkan untuk mencapai tinggi, sifat rawan kesalahan dari prosedur medis;
kinerja secara konsisten yang aman dan efektif meskipun • Komitmen untuk ketahanan: proaktif mencari ancaman
ada kompleksitas tingkat tinggi dan ketidakpastian dalam yang tak terduga sebelum ancaman tersebut
lingkungan kerja. menyebabkan kerusakan;
• Kepekaan terhadap operasi: memperhatikan masalah
HRO menunjukkan bahwa organisasi kesehatan dapat yang dihadapi para pekerja medis di garis depan;
meningkatkan keamanan dengan berfokus pada sistem dan budaya keselamatan di mana pekerja medis bisa
yang digunakan. Perbedaan antara HRO yang dijelaskan memperhatikan adanya potensi bahaya atau kegagalan
di atas dan organisasi kesehatan adalah signifikansi dan yang tanpa takut dikritik oleh senior.
mengatasi pada permasalahan yang ada. Sebagai penyedia
layanan kesehatan, kita kerap tidak berpikir bahwa pelayanan Terapkan Pembelajaran dari HRO dalam
19
kesehatan akan gagal. Kegagalan bukan bagian dari pola Pelayanan Kesehatan
pikir profesional, kecuali itu ada hubungannya dengan Organisasi pelayanan kesehatan dapat belajar dari HRO
pelayanan khusus. Seperti kita memberikan pelayanan, lainnya. Kita bisa belajar dari keberhasilan organisasi lain dan
kita umumnya tidak sadar kemungkinan bahwa tenaga mempelajari faktor apa yang membuat organisasi medis
medis salah berkomunikasi atau ahli bedah mungkin sangat tersebut berhasil. Kita juga dapat belajar dari kegagalan
lelah setelah bekerja sepanjang malam atau tulisan tangan mereka, khususnya bagaimana kesalahan medis terjadi
dokter mungkin tidak terbaca, sehingga apoteker mungkin dan faktor-faktor apa yang biasanya muncul dari kesalahan
mengeluarkan dosis yang salah dan perawat memberikan tersebut.
pengobatan yang salah pula. Salah satu dari hal tersebut
dapat menjadi faktor terjadinya kesalahan medis. Tenaga Peran Regulasi
medis harus dibiasakan untuk berbicara dengan pasien Karena sifat pekerjaan tenaga medis berkaitan erat dengan
tentang risiko dalam kaitannya dengan kecelakaan medis masyarakat, maka di banyak negara ada aturan tentang
dan kompleksitas medis, tetapi sayangnya tenaga medis tidak kerja tenaga medis. Peraturan tenaga medis melindungi
menerapkan penalaran yang sama untuk pelayanan yang masyarakat dengan mengharuskan praktisi untuk mencapai
disediakan oleh sistem secara keseluruhan. Sistem kesehatan kompetensi yang dibutuhkan untuk praktik dan menegakkan
mengharuskan tenaga medis berpikir tentang kedua jenis standar praktik. Peraturan menetapkan kriteria untuk
potensi risiko: risiko pengobatan dan risiko sistem dimasukkan dalam register dan mengelola izin praktik medis.
Peran regulator termasuk menerima dan menyelidiki keluhan
HRO juga dikenal dengan prinsip ketahanan yang mencoba terhadap praktisi kesehatan dan mengambil tindakan yang
untuk mendahului kegagalan dan mengambil langkah- tepat jika diperlukan seperti suspensi, deregistrasi atau
langkah untuk mencegah kesalahan medis terjadi. Pasien kondisi tertentu yang diterapkan pada praktik medis.
adalah komponen yang paling tangguh dari sistem kesehatan
Ringkasan 20
dan banyak kecelakaan medis yang dapat dihindari karena
ketahanan pasien sendiri. Pasien kadang menjadi lebih baik Pendekatan sistem membantu kita untuk memahami dan
meskipun diberi obat yang salah atau pelayanan yang salah. menganalisis beberapa faktor yang mendasari kecelakaan
medis medis atas kesalahan yang terjadi. Oleh karena itu,
Kita belum memiliki budaya keselamatan dalam pelayanan menggunakan pendekatan sistem untuk mengevaluasi
kesehatan. HRO menempatkan banyak usaha dalam situasi-yang berbeda dibandingkan pendekatan individual
membangun dan mempertahankan budaya keselamatan, akan memiliki kesempatan lebih besar untuk menghasilkan
memberikan insentif dan penghargaan bagi para pekerja. pembentukan strategi dalam rangka mengurangi
Dalam HRO, orang dihargai jika mereka mengakui kesalahan kemungkinan kesalahan medis terjadi kembali di kemdian
karena pengakuan dan tindakan yang dihasilkan dapat hari.
129 Bagian B Topik 3. Memahami Sistem dan Efek Kompleksitasnya terhadap Pelayanan Kesehatan pada Pasien
Dua hari kemudian, fraktur berkurang dan kakinya - Apa yang bisa mencegah kesalahan ini?
dibungkus dengan plester. Ketika dia bangun untuk
pulang dia pingsan dan meninggal. Pada otopsi ditemukan Sumber: Case supplied by Shan Ellahi, Patient Safety
bahwa ia telah mengalami emboli paru yang cukup Consultant, Ealing and Harrow Community Services,
masif. Pada tahap itu tidak ada obat heparin diresepkan National Health Service, London, UK.
untuk pencegahan deep vein thrombosis atau tindakan
pencegahan lainnya. Suaminya diberitahu bahwa ia telah Sumber MaterI
meninggal akibat terbentuknya segumpal darah di paru-
paru karena pembengkakan kaki dan trauma. Kurangnya Alat Penilaian Sistem Klinis Mikro
tindakan pencegahan tidak disebutkan dalam kasus yang Batalden PB et al. Microsystems in health care: part 9.
dialami Nyonya Brown. Developing small clinical units to attain peak performance.
Joint Commission Journalon Quality and Safety, 2003,
Kegiatan 29:575–585
- Buatlah sebuah flowchart masuk Mrs Brown sejak (http://clinicalmicrosystem.org/materials/publications/
kecelakaan hingga kematiannya. JQIPart9.pdf; diakses pada 20 Februari 2011).
- Identifikasi semua tenaga medis yang mungkin telah Belajar Meningkatkan Kualitas Pelayanan dalam Sistem
terlibat dalam pelayanan dan pengobatan nya. yang Kompleks
Headrick LA. Learning to improve complex systems
- Apa faktor yang mungkin telah berkontribusi terhadap of care. In: Collaborative education to ensurepatient
kematiannya? safety. Washington, DC, Health Resourcesand Services
Administration/Bureau of Health Professions, 2000: 75–88.
Sumber: Case study taken from Runciman B,Merry A, Walton
M Safety and ethics in health care: a guide to getting it Strategi Organisasi
right. Aldershot, UK, Ashgate Publishing Ltd, 2008:78. Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS, eds. To err is human:
building a safer health system.Washington, DC, Committee
Rantai kesalahan yang mengarah ke salah-situs operasi on Quality of Health Care in America, Institute of
gigi Medicine,National Academies Press, 1999.
Kasus ini menggambarkan bagaimana masalah laten dalam
sistem dapat menyebabkan kesalahan pada titik pelayanan Runciman B, Merry A, Walton M. Safety and ethicsin health
akhir. care: a guide to getting it right, 1st ed.Aldershot, UK,
Ashgate Publishing Ltd, 2007.
Ahli bedah mulut yang melakukan operasi pengangkatan
gigi molar ketiga, yang benar-benar berdampak. Tak satu Format dan Strategi Pengajaran
pun dari gigi molar ketiga (di kedua sisi) yang terlihat.
DVD Interaktif
Menurut catatan klinis, gigi molar ketiga sebelah Lokakarya WHO tentang Learning from Error ada dalam
kanan diekstraksi. Namun, X-ray pada kotak tampilan DVD atau berkasnya bisa diunduh dalam situs
menunjukkan molar bawah ketiga sebelah kanan yang (www.who.int/patientsafety/education) tentang vincristine
terkena dampak dan bahwa molar ketiga sebelah kiri intratekal, yang menggambarkan kasus pemberian
bawah tidak terdampak. vincristine intratekal dan isu-isu sistem yang berkontribusi
pada evolusi kejadian ini. Tujuan dari lokakarya ini adalah:
Ahli bedah mulut membuat sayatan, mengangkat flap dan untuk meningkatkan kesadaran akan risiko administrasi
memulai prosedur osteotomy. Dampak molar tidak muncul, vincristine; untuk mengembangkan pemahaman
sehingga ahli bedah memperbesar ostectomy tersebut. tentang perlunya penekanan baru pada keselamatan
Dokter bedah akhirnya menyadari bahwa molar ketiga pasien di rumah sakit; untuk membekali peserta dengan
sebelah kanan tidak ada dan bahwa ia telah membuat keterampilan untuk berkontribusi pasien keselamatan
kesalahan ketika ia memeriksa catatan klinis sebelumnya pasien serta mengidentifikasi kebijakan dan prosedur lokal
dan merencanakan operasi. Asisten dokter gigi telah untuk membuat tempat kerja medis lebih aman. (Workshop
menampilkan X-ray di posisi yang salah, membalikkan sisi ini juga berkaitandengan sebagian besar topik di Panduan
kiri dan kanan mulut pasien. Kurikulum ini).
131 Bagian B Topik 3. Memahami Sistem dan Efek Kompleksitasnya terhadap Pelayanan Kesehatan pada Pasien
Menggunakan studi kasus adalah salah satu cara untuk
menghasilkan diskusi kelompok. Cara lain adalah dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pelajar
tentang berbagai aspek pelayanan kesehatan yang akan
memberi solusi terhadap masalah yang terkandung dalam
topik ini, seperti budaya menyalahkan, sifat kesalahan dan
bagaimana kesalahan dikelola di industri lain.
Sebuah contoh khas dari pelayanan kompleks yang Banyak pelajar akan terbiasa dengan tim medis pada
melibatkan beberapa tim adalah pengobatan wanita rumah sakit besar. Hirearki tim medis dapat terdiri dari
hamil dengan diabetes yang mengakibatkan emboli dokter paling senior yang paling junior. Dari perspektif
paru. Tim pelayanan kesehatannya termasuk perawat, pasien, tim ini lebih luas dari sekedar tim medis. Tim
bidan, dokter kandungan, seorang endokrinologi dan juga termasuk perawat, organisasitenaga medis dan staf
dokter pernapasan, serta wanita hamil itu sendiri. yang merawat dan mengobati pasien di bangsal.
Sumber : Adapted from Mickan SM, Rodger SA. Effective health care teams: a model of six characteristics
developed from sharedperceptions. Journal of Interprofessional Care, 2005 [16].
Sumber: Modified from Flin RH, O’Connoer P, Crichton M. Safety at the sharp end: a guide to nontechnical skills,
2008 [18].
Serupa dengan industri lain, banyak tim pelayanan Tim kesehatan berasal dari banyak situasi; beberapa sangat
kesehatan, seperti tim darurat atau bedah, dituntut stabil, tetapi tim yang lain bisa sangat tidak stabil dengan
untuk bekerja bersama-sama dan harus berfungsi penuh perubahan keanggotaan yang seing. Setiap anggota
waktu untuk membangun hubungan interpersonal dan tim akan memiliki berbagai tingkat pengetahuan dan
melanjutkan fase pembentukan dan pengaturan yang keterampilan, yang harus diakomodasi. Mickan dan Roger
dijelaskan di atas [18]. Untuk alasan ini, penting bahwa [16] telah menjelaskan dalam daftar berikut karakteristik
tenaga medis tahu bagaimana menjadi anggota tim yang sederhana yang mendukung tim kesehatan yang efektif
efektif sebelum mereka bergabung dengan tim. Bagian terlepas dari seberapa stabil tim tesebut.
berikut ini menjelaskan karakteristik tim yang efektif.
Tujuan Umum
11
Karakteristik Tim yang Sukses Anggota tim menghasilkan tujuan yang sama dan jelas
Ada banyak model untuk menggambarkan kerja sama yang mencakup kepentingan kolektif dan menunjukkan
tim yang efektif. Secara historis, kerja sama tim yang kepemilikan bersama.
efektif datang dari industri lain, seperti Crew Rouserce
Management (CRM) dari industri penerbangan. Kotak Tujuan yang Terukur
B.4.1 menetapkan karakteristik utama dari CRM yang Tim menetapkan tujuan yang terukur dan fokus pada tugas
dikembangkan dalam industri penerbangan. tim.
Memecahkan Pertentangan 16
Namun, penting bagi semua anggota tim dapat
dan Konflik Tim berkomentar ketika mereka menyaksikan tindakan yang
Kemampuan untuk menyelesaikan konflik atau perselisihan akan berdampak pada keselamatan pasien.
dalam tim sangat penting dalam keberhasilan kerja sama
tim. Kemampuan ini akan sangat menantang bagi anggota Protokol berikut ini telah dikembangkan untuk membantu
junior tim, seperti pelajar, atau tim yang sifatnya sangat anggota tim mengungkapkan keprihatinan mereka
hierarkis. dengan cara bertingkat
Sumber: Case supplied by Shan Ellahi, Patient Safety Presentasi didaktik pada:
Consultant, Ealing and Harrow Community Services, • dasar-dasar kerja tim dan gaya belajar;
National Health Service, London, UK. • jenis tim dalam pelayanan kesehatan;
• gaya belajar yang berbeda
Format dan Startegi Pengajaran
Topik ini mencakup sejumlah strategi untuk belajar dan Aktifitas gorup kecil berfokus pada:
berpraktik kerja sama tim. Tim yang efektif tidak hanya • bangunan keterampilan berbasis tim yang mendasar;
terjadi dan ada lembaga subtansial yang mendasari teori • menghargai pembelajaran yang berbeda dan gaya
sehingga disampaikan dengan cara didaktik. Persyaratan pemecahan masalah;
pengetahuan yang tercantum di atas dapat menjadi dasar • merefleksikan pengalaman di tim luar pelayanan
untuk presentasi didaktik. kesehatan;
• peran berbagai tim kesehatan.
Mengingat bahwa salah satu cara paling efektif
untuk belajar tentang kerja sama tim adalah dengan Tengah Tahun
berpartisipasi dalam sebuah tim, kami menyertakan
sejumlah kegiatan berbasis tim yang dapat dengan mudah Presentasi Didaktik tentang:
dijalankan dengan kelompok-kelompok kecil dengan • peran dan tanggung jawab tenaga medis yang berbeda
sumber daya yang terbatas. Mengingat bahwa pelajar dalam tim;
memiliki sedikit pengalaman untuk berpartisipasi dalam • karakteristik tim yang efektif;
tim pelayanan kesehatan, kami menyertakan kegiatan di • strategi untuk mengatasi hambatan kerja sama tim
mana pelajar dapat merefleksikan pengalaman mereka dari yang efektif.
kerja sama tim yang tidak terkait dengan kesehatan.
Kegiatan kelompok kecil meliputi:
Untuk membiasakan pelajar dengan tim kesehatan • partisipasi interprofessional;
yang sebenarnya, kami juga menyertakan kegiatan yang • sokongan pada pengalaman berpartisipasi dalam tim
mengantisipasi jenis tim yang akan dihadapi pelajar ketika pelayanan kesehatan sebagai pelajar;
mereka maju dalam pelatihan dan karir mereka. • simulasi kerja tim dalam konteks pelayanan kesehatan
(kesetiaan yang tinggi atau rendah)
Sumber Materi (IPE) Tugas dapat dirancang khusus yang mensyaratkan ada
Greiner AC, Knebel E, eds. Health professionseducation: a kerja sama tim di antara pelajar. Penilaian termasuk
bridge to quality. Washington, DC,National Academies Press, pelajari mengerjakan proyek isu kesehatan atau non-
2003. kesehatan atau fakultas menyarankan proyek seperti
perencanaan pengembangan sebuah apartemen untuk
Almgren G et al. Best practices in patient safetyeducation: orang yang menggunakan kursi roda atau perencanaan
module handbook. Seattle, Universityof Washington Center pengembangan program penjangkauan pedesaan dalam
for Health Sciences Interprofessional Education, 2004. hal kesehatan mulut. Dalam mengembangkan tugas,
penekanannya adalah tidak begitu banyak pada hasil
Universities that have introduced major initiatives in IPE proyek, melainkan bagaimana pelajar bekerja sama.
include:
• Faculty of Health Sciences, Linkoping University, Kemudian penilaian bisa lebih kompleks. Pelajar bisa
Sweden. (http://www.hu.liu.se/?l=en; diakses pada 20 meninjau tim dimana mereka telah bekerja dan memberi
Februari 2011). rekomendasi pengembangan tim dapat ditingkatkan.
• College of Health Disciplines, University of British
Columbia, Canada. (http://www.chd.ubc.ca/; diakses Tugas menulis dapat mencakup identifikasi fungsi tim
pada 20 Februari 2011). dengan mengikuti baik pasien menjalani pelayanan
kesehatan di rumah sakit atau mengidentifikasi penyedia
Permainan pembangunan tim dapat diunduh secara gratis layanan kesehatan dan meninjau berapa banyak tim
dalam website berikut : berinteraksi dengan serta apa peran individu di masing-
http://www.businessballs.com/teambuildinggames. htm; masing tim.
diakses pada 20 Februari 2011.
Tim bisa diminta untuk mengidentifikasi masalah
Ringkasan keamanan, mengumpulkan data tentang keamanan,
Singkatnya, pelatihan tim untuk pelajar dalam profesi menganalisis data dan menggambarkan intervensi untuk
pelayanan kesehatan dapat didasarkan pada berbagai mencegah atau mengurangi masalah keamanan.
teknik, yang dapat disampaikan di dalam kelas atau di
lingkungan simulasi. Tergantung pada sumber daya yang tersedia, latihan
simulasi juga dapat digunakan untuk penilaian formatif dan
Idealnya, pelajar harus mengambil bagian dalam tim nyata sumatif tentang efektifitas kerja tim. Idealnya, beberapa
dan belajar melalui pengalaman serta refleksi terpadu dan penilaian mengharuskan pelajar dari profesi kesehatan
pelatihan tim harus fokus pada banyak prinsip-prinsip kerja yang berbeda untuk bekerja sama
tim yang efektif
Mengevaluasi Pengajaran Topik
Sumber Materi Seperti halnya latihan evaluasi, sejumlah tahapan evaluasi
perlu dipertimbangkan.Meliputi:
TeamSTEPPSì: Strategies and tools to enhance • analisis kebutuhan (atau calon evaluasi) untuk menilai
performance and patient safety. berapa banyak instruksi kerja tim saat ini ada dan
United States Department of Defence, in collaboration with berapa banyak yang dibutuhkan;
the Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ) • evaluasi proses selama penyampaian materi dalam
(http://teamstepps.ahrq.gov/abouttoolsmaterials.htm; program untuk memaksimalkan efektivitas;
diakses pada 20 Februari 2011). TeamSTEPPS also includes • evaluasi dampak dari program pada pengetahuan dan
free access to a number of videos. kompetensi yang diperoleh pelajar selama program.
The SBAR Toolkit is available on the above-mentioned Lihat Panduan Pengajar (Bagian A) untuk informasi lebih
TeamSTEPPS web site lanjut tentang evaluasi.
(http://www.ahrq.gov/teamsteppstools/instructor/
fundamentals/module6/igcommunication.htm#sbar sl9;
diakses pada 14 November 2010).
performance and training. In: Sweeney RW, Salas E, eds. 21. West M. Effective teamwork: practical lessons from
Teams: their training and performance. Norwood, NJ, organisational research. Leicester, BlackwellPublishing,
Ablex, 1992. 2004.
8. Agency for Health Care Quality and Research. 22. Marshall S, Harrison J, Flanagan B. The teaching of
TeamSTEPPS : strategies and tools to enhance a structured tool improves the clarity and content of
performance and patient safety. Rockville, MD,Agency for interprofessional clinical communication. Quality and
Healthcare Quality and Research, 2007. Safety in Health Care, 2009, 18:137–140.
9. Bogner M. Misadventures in health care. Mahwah, NJ, 23. Barenfanger J et al. Improving patient safety by
Erlbaum, 2004. repeating (read-back) telephone reports of critical
10. Lingard L et al. Communication failures in the operating information. American Journal of ClinicalPatholology,
room: an observational classification of recurrent types 2004, 121:801-803.
and effects. Quality and Safetyi Health Care, 2004, 24. Edmondson AC. Learning from failure in health care:
13:330–334. frequent opportunities, pervasive barriers. Quality and
11. Mickan SM. Evaluating the effectiveness of health care Safety in Health Care 2004;13:ii3-ii9.
teams. Australian Health Review, 2005, 29:211–217. 25. Rouse WB, Cannon Bowers J, Salas E. The role of mental
12. Stevenson K et al. Features of primary health care teams models in team performance in complex systems.
associated with successful quality improvement of IEEE Transactions on Systems,Man and Cybernetics,
diabetes care: a qualitative study. Family Practice, 2001, 1992, 22:1295–1308.
18:21–26.
Sumber: Case supplied by a WHO Expert Committee participant Paris, October 2010.
Pengenalan-Mengenali istilah 1
bahwa semua pelajar-kesehatan memiliki pemahaman
Kesalahan Kesehatan dasar tentang sifat kesalahan. Semua petugas kesehatan
Studi kasus ini mencerminkan faktor yang mendukung perlu memahami berbagai jenis kesalahan dan bagaimana
dari kematian tragis seorang anak 3 tahun. Jika kita kesalahan terjadi. Hal ini penting sebagai strategi
menganalisis studi kasus di atas, kita akan mengungkap untuk mencegah dan menghindari kesalahan sebelum
banyak kesalahan yang berkontribusi pada hasil tragis yang menyebabkan kerusakan pada pasien.
sebenarnya dapat dicegah dan mengidentifikasi langkah-
langkah yang dapat diambil untuk mencegah hal itu terjadi Pertimbangan yang sama pentingnya adalah belajar dari
lagi. Aspek yang paling penting dari analisis kesalahan kesalahan-sendiri serta orang lain. Melalui investigasi
adalah untuk menemukan apa yang terjadi dan bagaimana kesalahan dan kondisi kesalahan yang menyebabkannya
mencegahnya terjadi lagi. Untuk alasan ini, sangat penting
Hasil Belajar : Pengetahuan dan Kinerja Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa tidak ada
penyebutan hasil medis dalam definisi kesalahan, meskipun
3
Syarat Pengetahuan fakta (biasanya tak diinginkan) hasil medis seringkali apa
Persyaratan pengetahuan untuk topik ini diantaranya yang menarik perhatian kita jika ada kesalahan telah
adalahpelajar memahami bagaimana mereka bisa belajar terjadi. Memang,kebanyakan kesalahan dalam pelayanan
dari kesalahan. Pemahaman istilah kesalahan, slip, selang, kesehatan tidak menimbulkan bahaya bagi pasien karena
kesalahan, pelanggaran, kesalahan nyaris dan bias kesalahan didentifikasi sebelum bahaya terjadi dan situasi
pelayanan adalah penting dapat diperbaiki. Tidak ada keraguan bahwa sifat hasil
medis biasanya mempengaruhi persepsi kita tentang
Syarat Kinerja 4 kesalahan. Hal ini sering disebabkan oleh fenomena
Pada akhir kursus pelajar harus dapat: bias di mana pengetahuan tentang hasil situasi medis
• mengidentifikasi faktor-faktor situasional dan personal mempengaruhi persepsi kita (biasanya tidak baik) dari
yang berkaitan dengan peningkatan risiko kesalahan; standar pelayanan sebelum dan selama insiden tersebut
• berpartisipasi dalam analisis kesalahan medis dan terjadi [2].
praktik strategi untuk mengurangi kesalahan terjadi
lagi. Satu hal yang dianggap sebagai "kesalahan
8
konyol" dalam kehidupan sehari-hari padahal
5
Kesalahan kesalahan adalah keniscayaan sebagai 9 10
Dalam istilah sederhana, kesalahan terjadi "ketika fakta dasar kehidupan (lihat Topik 2: Mengapa menerapkan
seseorang sedang mencoba untuk melakukan hal yang faktor manusia penting bagi keselamatan pasien). T3
benar, tetapi sebenarnya melakukan hal yang salah"
[1]. Dengan kata lain, ada penyimpangan tak disengaja Realitas menantang bagi petugas kesehatan adalah
dari apa yang dimaksudkan. Psikolog kognitif, James bahwa proses mental yang sama yang membawa kita
Reason, menyatakan fakta yang lebih formal dengan untuk membuat "kesalahan konyol" di luar tempat kerja
mendefinisikan kesalahan sebagai "urutan kegiatan mental juga ketika kita berada di tempat kerja. Namun, konteks
atau fisik yang direncanakan dan gagal untuk mencapai pekerjaan membuat konsekuensi yang sangat berbeda.
hasil yang diinginkan, ketika kegagalan ini tidak dapat
dikaitkan dengan intervensi dari beberapa kesempatan" [2 Istilah kesalahan medis atau kesalahan pelayanan kesehatan
]. Kesalahan dapat terjadi ketika hal yang salah dilakukan sedikit menyesatkan, karena dapat memberikan kesan
(komisi) atau ketika hal yang benar tidak dilakukan bahwa jenis kesalahan yang dapat terjadi dalam pelayanan
(kelalaian). kesehatan. Pola-pola kesalahan yang terjadi di fasilitas
pelayanan kesehatan tidak berbeda dengan masalah dan
Pelanggaran berbeda dari kesalahan yang situasi yang ada di bidang lainnya. Apa yang berbeda
6
disebabkan oleh sistem. Pelanggaran disebabkan tentang pelayanan kesehatan adalah bahwa ada unsur
oleh penyimpangan yang disengaja oleh seorang individu budaya infalibilitas yang menyangkal prevalensi kesalahan.
dari protokol atau standar pelayanan. Elemen lain yang unik dari kesalahan terkait pelayanan
kesehatan adalah bahwa ketika kegagalan terjadi
(kelalaian), ada pasien yang menderita [3].
11
Gambar B.5.1. Tipe Kesalahan Utama
Sumber: Reason JT. Human error: models and management. British Medical Journal, 2000 [4].
penyimpangan dan kesalahaan serius berpotensi dapat Situasi yang berkaitan dengan 12
membahayakan pasien. Potensi sebenarnya untuk kerugian peningkatan risiko kesalahan
tergantung pada konteks di mana kesalahan terjadi. Kita tahu dari berbagai penelitian bahwa pelajar dan dokter
Situasi yang meningkatkan kemungkinan kesalahan serta baru sangat rentan melakukan kesalahan dalam keadaan
kesalahan strategis serta cara mengurangi terjadinya tertentu.
kesalahan dijelaskan dalam Topik 2: Mengapa
menerapkan faktor manusia penting bagi T2
Tidak Berpengalaman
keselamatan pasien. Beberapa prinsip umum Hal ini sangat penting bahwa pelajar tidak melakukan
kesalahan-pengurangan lainnya diuraikan di bawah ini. prosedur pada pasien atau mengelola pengobatan untuk
Reason juga telah mempromosikan konsep "kesalahan pertama kalinya tanpa persiapan yang tepat. Pelajar harus
bijak" [4] untuk pekerja medis pada garis depan, sebagai terlebih dahulu memahami apa yang mereka lakukan
sarana untuk menilai risiko ini dalam konteks yang dan berpraktik dalam lingkungan simulasi. Jika prakrek
berbeda tergantung pada keadaan saat individu terlibat dilakukan pertama kali, pelajar harus diawasi dengan benar
dalam kesalahan, sifat konteks dan potensi kesalahan dari saat melakukan prosedur atau memberikan pengobatan.
penanganan tugas.
Informasi yang Tidak Cukup Banyak pelajar berpikir bahwa jika mereka dapat
Mutu pelayanan kesehatan dan pengobatan berkelanjutan menggunakan informasi teknis yang disimpan dalam
tergantung pada masing-masing rincian catatan pasien buku teks, mereka akan menjadi tenaga medis yang
secara akurat, dengan cara yang tepat waktu dan dalam baik. Namun, hal ini tidak terjadi. Jumlah informasi yang
tulisan tangan yang terbaca (rekam medis, grafik obat atau yang diperlukan penyedia layanan kesehatan untuk
metode lain yang digunakan untuk menyimpan informasi mengetahui jauh melampaui apa yang dapat hafal. Otak
pasien). Sangat penting bahwa pelajar terbiasa memeriksa manusia hanya mampu mengingat jumlah terbatas
informasi yang tercatat dan memastikan bahwa informasi informasi. Pelajar tidak harus bergantung pada memori,
yang mereka tulis terbaca, akurat dan up to date. Informasi terutama ketika ada sejumlah langkah yang harus
yang keliru, salah dan informasi yang tidak memadai sering dilakukan. Pedoman dan protokol telah dikembangkan
menjadi faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan untuk membantu para tenaga medis memberikan
medis medis. Transmisi informasi lisanyang akurat juga pelayanan berikut bukti terbaik yang tersedia. Pelajar
penting. Dengan begitu banyak tenaga medis yang harus memiliki kebiasaan untuk menggunakan daftar
periksa dan tidak bergantung pada memori.
Detail Investigasi Analisa Kasus Jika protokol diikuti sistematis dan wawancara dan
analisis yang dilakukan secara menyeluruh, laporan
Insiden yang harus diselidiki? dan implikasi insiden itu harus muncul dari analisis
secara relatif mudah. kapan komposit selesai, harus
Meninjau catatan kasus ada ringkasan yang jelas tentang masalah dan keadaan
yang mengarah ke sana, dan kelemahan dalam proses
Framing masalah perawatan harus mudah terlihat. Bagian akhir dari
laporan akan mempertimbangkan apa implikasi
wawancara staf kejadian memiliki untuk departemen atau organisasi
dan akan membuat rekomendasi untuk tindakan
Bagaimana hal itu terjadi? - Mengidentifikasi masalah perbaikan.
manajemen perawatan
Mengapa hal itu terjadi? - Mengidentifikasi faktor-
faktor penyumbang
Sumber: Vincent C et al. How to investigate and analyse clinical incidents: clinical risk unit and association of
litigation and risk management protocol. British Medical Journal, 2000, 320: 777–781.
Pengobat yang salah di bangsal kerja Source: Case supplied by Shan Ellahi, Patient Safety
Studi kasus berikut ini menunjukkan bagaimana beberapa Consultant, Ealing and Harrow Community Services,
faktor dapat berujung pada kerugian pasien. National Health Service, London, UK.
Tambahan Bacaan
Symon A. Obstetric litigation from A-Z. Salisbury, UK,Quay
Books, Mark Allen Publishing, 2001.
Source: Case studies – investigations, Health Care Complaints Commission Annual Report 1999-2000:59, Sydney, New
South Wales, Australia.
Pengantar–Mengapa Risiko 1 2
Banyak rumah sakit, klinik, dan layanan kesehatan memiliki
Klinis Relevan Terhadap sistem mapan seperti pelaporan pasien terjatuh, kesalahan
Keselamatan Pasien pengobatan, ditahan identifikasi pasien. Namun demikian,
Manajemen risiko adalah hal yang selalu ada di sebagian sebagian besar layanan kesehatan baru mulai fokus
besar industri dan secara tradisional dikaitkan dengan pada semua aspek pelayanan klinis dalam upaya untuk
membatasi biaya litigasi. Dalam pelayanan kesehatan, mengurangi risiko terhadap pasien.
manajemen risiko biasanya berhubungan dengan tindakan
hukum pasien terhadap kesalahan yang ditimbulkan Pelajar, bersama dengan orang lain yang bekerja di fasilitas
tenaga medis atau rumah sakit sebagai akibat dari pelayanan kesehatan, memiliki tanggung jawab untuk
pelayanan dan pengobatan yang merugikan. Banyak mengambil tindakan yang benar ketika mereka melihat
perusahaan menerapkan strategi untuk menghindari situasiatau lingkungan yang tidak aman. Mengambil
kerugian finansial, penipuan atau kegagalan dengan langkah-langkah untuk memastikan lantai yang licin dan
memenuhi harapan produksi. Untuk menghindari basah dikeringkan dan mencegah pasien jatuh adalah
masalah, seperti yang dijelaskan dalam studi kasus yang sama pentingnya dengan memastikan bahwa obat yang
disebutkan di atas, rumah sakit dan organisasi kesehatan diminum adalah yang benar. Dalam hal pasien jatuh di
menggunakan berbagai metode untuk mengelola lantai licin atau menerima obat yang salah, penting baagi
risiko. Namun, keberhasilan program manajemen risiko pelajar melaporkan kejadian tersebut sehingga langkah
tergantung pada penciptaan dan pemeliharaan sistem dapat diambil untuk menghindari kejadian serupa di masa
pelayanan yang aman, yang dirancang untuk mengurangi depan. Sementara itu, perawat telah lama menerapkan
kesalahan medis dan meningkatkan kinerja profesional [1].
Sumber : Runciman B, Merry A, Walton M. Safety and ethics in health care: a guide to getting it right, 2007 [3].
177 Bagian B Topik 7. Menggunakan Metode Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Perkembangan Ilmu Pengetahuan 5
lebih sedikit saat apoteker terlibat dalam kunjungan
Ilmu perbaikan berasal dari karya W. bangsal antar pasien? Kemampuan untuk menjawab
Edwards Deming, Bapak Teori Perbaikan. Dia pertanyaan tersebut dan lainnya adalah bagian dari tujuan
menggambarkan empat komponen berikut pengetahuan kegiatan peningkatan.
yang mendukung peningkatan [4]: apresiasi sistem;
pengertian variasi; teori pengetahuan; dan psikologi. Teori Pengetahuan
Deming mengatakan bahwa teori pengetahuan
Deming menyatakan bahwa kita tidak perlu memahami mengharuskan kita untuk memprediksi bahwa perubahan
komponen secara mendalam untuk menerapkan yang kita buat akan menyebabkan hasil yang lebih baik.
pengetahuan [5]. Sebuah analogi yang digunakan oleh Memprediksi hasil perubahan merupakan langkah penting
para ahli perbaikan adalah bahwa kita bisa mengendarai dalam proses perencanaan awal. Banyak pelajar akan
mobil tanpa memahami cara kerjanya [4, 6]. Pelajarmemulai memiliki pengalaman dengan prediksi tersebut, seperti
karir pelayanan kesehatan mereka hanya perlu membuat rencana studi tertulis untuk memprediksi
pemahaman dasar tentang ilmu perbaikan. Yang paling informasi apa yang mereka perlu tahu untuk lulus ujian.
penting adalah bahwa mereka tahu ada metode untuk Mereka dengan pengalaman tertentu dapat melakukan
meningkatkan proses pelayanan [7]. prediksi lebih baik dengan fokus tertentu. Misalnya, tenaga
medis yang bekerja dalam situasipelayanan kesehatan
Menghargai Sistem tertentu, seperti klinik pedesaan, mungkin lebih baik untuk
Dalam menerapkan konsep Deming untuk pelayanan memprediksi hasil perubahan dalam lingkungan tertentu.
kesehatan, kita harus ingat bahwa sebagian besar hasil Karena mereka memiliki lebih banyak pengetahuan tentang
pelayanan pasien melibatkan sistem yang kompleks mulai klinik ini dan bagaimana cara mereka berfungsi (atau harus
dari interaksi antara tenaga medis, prosedur dan peralatan, berfungsi), mereka dapat memprediksi cara perubahan
budaya organisasi, dan pasien. Oleh karena itu, penting tertentu dengan lebih baik dan akan memberikan
bahwa pelajar memahami saling ketergantungan dan pengaruh terhadap pasien dan keluarga mereka. Ketika
hubungan antara semua komponen ini (dokter, dokter gigi, tenaga medis memiliki pengalaman dan pengetahuan
apoteker, bidan, perawat, bersekutu tenaga medis, pasien, tentang bidangyang ingin ditingkatkan, perubahan yang
pengobatan, peralatan, prosedur, ruang perawatan dan mereka usulkan dapat menghasilkan perbaikan yang lebih
sebagainya), sehingga meningkatkan akurasi atas prediksi baik. Membandingkan hasil dengan prediksi merupakan
mereka tentang dampak perubahan pada sistem. kegiatan pembelajaran penting. Membangun pengetahuan
dengan membuat perubahan dan kemudian mengukur
Memahami Variasi hasil atau mengamati perbedaan adalah dasar dari ilmu
Variasi adalah perbedaan antara dua atau lebih hal yang perbaikan.
sama, seperti tingkat yang berbeda dari keberhasilan
pengobatan usus buntu yang dilakukan pada dua daerah Psikologi
yang berbeda dari negara atau tingkat yang berbeda Komponen terakhir adalah pentingnya memahami
dari kerusakan gigi pada dua wilayah yang berbeda. Ada psikologi bagaimana orang berinteraksi satu sama lain
variasi yang luas dalam pelayanan kesehatan, dan hasil dalam sistem. Setiap perubahan, besar atau kecil, akan
pasien dapat berbeda dari satu lingkungan ke yang lain, berdampak dan pengetahuan psikologi dapat membantu
dari satu rumah sakit ke yang lain, dari satu daerah ke kita memahami bagaimana orang akan bereaksi dan
daerah lain dan dari satu negara ke negara lain. Namun kita mengapa mereka mungkin menolak perubahan. Sebuah
harus ingat bahwa variasi adalah elemen dari kebanyakan bangsal medis di rumah sakit, misalnya, terdiri dari
sistem. Kekurangan personil, peralatan, obat-obatan sejumlah pasien yang akan sangat bervariasi dan begitu
atau tidur dapat menyebabkan variasi pelayanan. Pelajar pula variasi reaksi mereka dalam situasi serupa, seperti
bisa membiasakan diri untuk bertanya pada guru dan pengenalan sistem pengawasan insiden untuk melacak
pengawas mereka tentang hasil yang diharapkan dari kecelakaan medis. Potensi reaksi yang berbeda harus
pengobatan atau prosedur tertentu. Apakah tiga wanita dipertimbangkan ketika perubahan dibuat.
yang dipindahkan ke rumah sakit setelah melahirkan
bayi mereka di sebuah klinik pedesaan menunjukkan Keempat komponen berikut membentuk pengetahuan
ada masalah dalam proses melahirkan? Apakah perawat sistem yang mendasari perbaikan. Menurut Deming,
yang bertugas ekstra waktu membuat perbedaan tidak mungkin terjadi perbaikan tanpa tindakan berikut:
dalampelayanan pasien? Apakah kegagalan menempatkan mengembangkan; menguji; dan menerapkan perubahan.
mahkota gigi restoratif menunjukkan adanya masalah
dengan proses? Apakah ada kesalahan pengobatan yang
Banyak orang secara intuitif menggunakan konsep Peningkatan terdiri dari pengembangan pengetahuan
perubahan dalam kehidupan mereka sehari-hari, seperti dan menerapkan pengetahuan. Hampir semua model
meminta perubahan untuk meningkatkan situasi tertentu, perbaikan terdiri dari fase pertanyaan siklus PDSA yang
misalnya, kebiasaan belajar yang buruk, ketegangan dijelaskan oleh Deming (lihat Gambar B.7.1 bawah).
dengan anggota keluarga atau kesulitan di tempat kerja.
Mereka bertanya, "apa yang bisa saya lakukan untuk Pertanyaan kunci dalam setiap proses perbaikan adalah:
membuat situasi lebih baik, untuk membuat perbaikan?". 1. apa yang kita coba untuk capai?
Sebuah tim kesehatan yang ingin meningkatkan pelayanan 2. bagaimana kita tahu bahwa perubahan yang dibuat
pasien dapat mengambil konsep abstrak dan berusaha adalah perbaikan?
untuk menerapkannya pada lingkungan setempat, situasi 3. Perubahan apa yang bisa kita buat untuk menghasilkan
tertentu atau tugas mereka atau meningkatkan kerja medis. perbaikan?
Proses ini akan memperhitungkan aspek-aspek tertentu
dari situasi lokal. Langkah ini penting karena melibatkan Memang bukan hal yang biasa untuk menggunakan
tim lokal dalam proses perbaikan. Anggota tim yang ambil pendekatan trial-and-error dalam membuat perubahan
bagian dalam proses akan lebih berkomitmen untuk yang lebih baik. Pendekatan yang sama ini mendasari
melakukan proyek perbaikan. proses PDSA yang digunakan untuk membuat segala
macam
Kotak B.7.1. Contoh Penerapan Perubahan
Konsep
Gambar B.7.1.
Model Pengembangan 7 8
Penerapan CRM dalam Pelayanan Kesehatan
179 Bagian B Topik 7. Menggunakan Metode Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
1. Apa yang kita coba untuk capai? dipertahankan sebelum tim dapat yakin bahwa perubahan
Mengajukan pertanyaan ini membantu fokus tim kesehatan mereka sudah efektif.Hal ini melibatkan tim untuk menguji
pada bidang yang tertentu untuk ditingkatkan atau intervensi yang berbeda yang memang dirancang
diperbaiki. Adalah penting bahwa setiap orang dalam tim sebelumnya dan diimplementasikan. Siklus PDSA yang
setuju bahwa masalah ada dan yang akan lebih bermanfaat ditunjukkan dalam diagram di bawah ini menjelaskan
untuk mencoba dan memperbaikinya. Beberapa contoh metode yang digunakan untuk membantu dalam cara
diantaranya adalah adalah: pengujian untuk melihat apakah intervensi telah efektif.
i. kita semua setuju bahwa tingkat infeksi pada pasien Gambar B.7.2.
yang menjalani operasi lutut terlalu tinggi? Siklus plan-do-study-act 9
10
Tabel B.7.1. Pengukuran yang Berbeda untuk Tujuan yang Berbeda
181 Bagian B Topik 7. Menggunakan Metode Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Dalam analogi ini, tujuan dari proyek perbaikan adalah ketika tenaga medis senior atau manajer layanan medis
untuk membuat perubahan kebiasaan belajar pelajar, ingin mengetahui seberapa baik bagian atau aspek dari
yang mengarah kepada keberhasilan ujian, bukan hanya pelayanan kesehatan atau sistem bekerja yang dilakukan.
mengidentifikasi pelajar kebiasaan belajar yang buruk.
Beberapa contoh spesifik:
Studi pengukuran merupakan komponen penting • pelayanan bedah: waktu penyelesaian jahit bedah;
perbaikan karena membuat orang untuk melihat apa yang • pemberian obat: keterlambatan pemberian obat,
mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya. memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi
Semua metode perbaikan mengandalkan pengukuran. pemberian resep, dan pemberian obat;
Sebagian besar kegiatan dalam pelayanan kesehatan dapat • keterlambatan transfer pasien dalam bangsal medis;
diukur, meskipun sekarang belum. Ada bukti kuat yang • akses: jumlah hari dimana ICU penuh dan tidak ada
menunjukkan bahwa ketika orang menggunakan alat yang tempat tidur cadangan.
tepat untuk mengukur perubahan, perbaikan signifikan
dapat dibuat. Para pelajar dalam contoh di atas hanya akan Menyeimbangkan Ukuran
mengetahui apakah mereka telah meningkatkan kebiasaan Pengukuran ini digunakan untuk memastikan bahwa
belajar mereka dengan mengukur sebelum dan setelah perubahan tidak menciptakan masalah tambahan.
situasi perubahan dilakukan. Tabel B.7.1 memberikan Pengukuran digunakan untuk memeriksa layanan atau
contoh beberapa perbedaan dalam pengukuran antara organisasi dari perspektif yang berbeda. Sebagai contoh,
penelitian dan perbaikan. jika pelajar mengubah kebiasaan belajar mereka dengan
cara yang mengurangi waktu bertemu dengan teman-
Ada tiga jenis langkah-langkah yang digunakan 11 teman, mungkin ada efek negatif pada kesejahteraan
dalam perbaikan: ukuran hasil; mengukur hasil; mereka. Sebuah contoh dari menyeimbangkan ukuran
dan menyeimbangkan ukuran. dalam konteks kesehatan adalah memastikan bahwa
upaya untuk mengurangi lama tinggal di rumah sakit
Mengukur Hasil pada sekelompok pasien tertentu tidak menyebabkan
Contoh mengukur hasil meliputi mengukur frekuensi peningkatan tingkat rawat lanjutan pasien yang
kecelakaan medis, jumlah kematian yang tak terduga, disebabkan karena pasien tidak mengetahui cara tepat
survei kepuasan pasien dan proses lainnya yang mengukur untuk merawat diri mereka sendiri.
pengalaman pasien dan keluarga mereka. Cara ini termasuk
12 13
survei, audit catatan medis dan metode lainnya, seperti Contoh Metode Perbaikan
wawancara, untuk memastikan kejadian kecelakaan medis Ada sejumlah contoh metode perbaikan dalam pelayanan
atau persepsi masyarakat 'atau sikap mengenai layanan dan kesehatan. Banyak pelajar akan familiar dengan metode
tingkat kepuasan dengan fasilitas pelayanan kesehatan. yang digunakan dalam tempat kerja mereka masing-
masing saat fase kerja mereka berlanjut. Dr Brent James
Beberapa contoh spesifik meliputi: (USA) [9] telah telah membuat peningkatan yang
• akses: janji dan waktu tunggu pemeriksaan; signifikan dalam pelayanan kesehatan menggunakan
• pelayanan kritis: jumlah kematian di departemen metode yang disebut perbaikan praktik klinis (Clinical
darurat atau jumlah persitiwa yang mendekati kematian Practice Improvement). Dua metode populer lainnya yang
karena perdarahan postpartum atau eklampsia; digunakan di banyak negara adalah penyebab analisis akar
• sistem pengobatan: jumlah dosis obat atau kesalahan (Root Cause Analysis) dan failure modes and effects analysis
administrasi yang terjadi atau terdeteksi. (FMEA). Ketiga model untuk perbaikan dijelaskan secara
singkat di bawah.
Dalam audit catatan medis, tanda merah digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengukur frekuensi kecelakaan Pengembangan Praketik Klinis : Clinical practice
medis. improvement (CPI)
Metodologi CPI digunakan oleh para tenaga medis
Mengukur Proses untuk meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan
Mengukur proses mengacu pada pengukuran sistem kerja. kesehatan. metode dilakukan melalui pemeriksaan rinci
Pengukuranberfokus pada komponen sistem yang terkait dari proses dan hasil dalam pelayanan klinis. Keberhasilan
dengan hasil negatif tertentu dan bertentangan dengan proyek CPI tergantung pada tim yang terdiri dari masing-
kejadian tersebut. pengukuran ini biasanya digunakan masing lima tahap berikut.
183 Bagian B Topik 7. Menggunakan Metode Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Kami akan kembali dengan contoh ini nanti dalam bab ini audit sebelumnya dilakukan pada kejadian medis
serupa? Jika demikian, apa saja penyebab yang
Root cause analysis - Analisa Akar Penyebab telah diidentifikasi dan apakah intervensi yang efektif
Banyak rumah sakit dan institusi pelayanan kesehatan dikembangkan dan diimplementasikan secara tepat
menggunakan proses yang disebut analisis akar penyebab waktu?
(RCA) untuk menentukan penyebab dari kesalahan 6. Kelelahan / penjadwalan: Apakah tingkat getaran,
medis. RCA pertama kali dikembangkan di bidang teknik kebisingan dan kondisi lingkungan lainnya sesuai?
dan sekarang digunakan di banyak industri, termasuk Apakah pekerja medis mendapatkan tidur yang cukup?
pelayanan kesehatan. RCA digunakan setelah insiden
terjadi untuk mengungkap penyebab utama. Karena Semua rekomendasi harus mengatasi akar penyebab
itu, fokusnya adalah pada insiden tertentu dan keadaan masalah. Rekomendasi harus spesifik, konkret dan mudah
sekitarnya. Namun, ada banyak pelajaran yang bisa dipahami. Rekomendasi harus realistis dan mungkin
diperoleh dari proses retrospektif ini yang dapat mencegah melaksanakannya. Peran dan tanggung jawab untuk
insiden serupa terjadi di masa depan. pelaksanaannya harus didefinisikan secara jelas, bersama
dengan kerangka waktu untuk pelaksanaannya.
RCA adalah proses tertentu yang bertujuan untuk
mengeksplore faktor yang mungkin terjadi terkait dengan Failure mode and effect analysis (FMEA)
kecelakaan dan mempertanyakan apa yang terjadi, Latar Belakang
mengapa terjadi dan apa yang bisa dilakukan untuk Tujuan dari FMEA adalah untuk mencegah masalah
mencegahnya terjadi lagi. pelayanan muncul sebelum masalah terjadi. FMEA awal
mulanya berasal dari militer Amerika Serikat di bawah
Pekerja medis perlu mendapatkan pelatihan terkait metode Prosedur Militer MIL-P-1629, dan sekarang digunakan
ini sebagaimana halnya dengan metode CPI. Banyak sebagai Standar Militer 1629a, Prosedur untuk menganalisa
negara telah memperkenalkan program pelatihan untuk efek modus kegagalan dan analisis kekritisan situasi [10].
membantu pekerja medis mengembangkan kemampuan Pada tingkat yang paling dasar, FMEA berguna untuk
dalam melakukan metode RCA. Institusi medis di Amerika mengidentifikasi efek dari kegagalan komponen. Karena
dan rumah sakit di Australia telah mengadopsi metode kegagalan ini belum terjadi, kegagalan dinyatakan dalam
RCA untuk menginvestigasi kesalahan medis. Model yang notasi probabilistik dari kemungkinan dan signifikansi
diterapkan di Amerika Serikat telah menjadi prototip untuk dampak. Tim kemudian menggunakan informasi ini untuk
organisasi pelayanan kesehatan di seluruh dunia. melakukan perbaikan kualitas dalam organisasi masing-
masing. Pelaksanaan perbaikan kualitas FMEA berbasis
Sulit bagi tim tenaga medis untuk melakukan RCA tanpa pelayanan kesehatan mulai digunakan pada tahun 1990-an.
dukungan dari organisasi , termasuk dukungan personil, Sejak itu, penggunaan FMEA telah diperluas, terutama
waktu, manajer, dokter, dan kepala eksekutif. Model RCA dalam pengaturan rawat inap.
di Amerika Serikat telah mengembangkan panduan Pertumbuhan ini domain pelayanan kesehatan adalah
untuk staf tentang bidang tertentu dan pertanyaan untuk karena untuk fakta bahwa domain itu sekarang digunakan
mengungkap faktor yang mungkin terlibat dalam insiden. oleh organisasi yang mengakreditasi rumah sakit, serta
1. Komunikasi: Apakah pasien diidentifikasi dengan penjabaran berdasarkan teknik-bahasa FMEA ke dalam
benar? Apakah informasi penilaian pasien dilakukan bahasa lebih mudah untuk diakses oleh para tenaga medis.
secara bersama-sama oleh anggota tim pelayanan
secara tepat waktu? FMEA: Gambaran Besar
2. Lingkungan: Apakah lingkungan kerja didesain untuk FMEA adalah sebuah pendekatan yang berusaha untuk
mendukung fungsinya? Apakah ada penilaian risiko menemukan dan mengidentifikasi kemungkinan kegagalan
lingkungan? dalam sistem dan menerapkan strategi untuk mencegah
3. Peralatan: Apakah peralatan dirancang untuk tujuan kegagalan dari terjadi. FMEA biasanya berupa komponen
tertentu? Apakah ada ulasan tentang risiko keselamatan untuk peningkatan kualitas yang lebih besar yang
didokumentasikan dan dilakukan pada peralatan? dilakukan oleh organisasi kesehatan dan melibatkan proses
4. Hambatan: Apa hambatan dan kontrol yang terkait tiga langkah:
dengan kejadian ini? Apakah hambatan dan kontrol
dirancang untuk melindungi pasien, staf, peralatan dan 1. Penilaian Risiko
lingkungan? a) identifikasi kerusakan-melibatkan pertimbangan bukti
5. Aturan, kebijakan dan prosedur: Apakah ada rencana dan proses hasil pertanyaan terkait bahaya.
manajemen secara keseluruhan untuk mengatasi risiko b) analisis sistem-meliputi diagram proses pelayanan.
dan menentukan tanggung jawab risiko? Apakah ada
Gambar B.7.3.
3. Evaluasi. FMEA Komponen dan Fungsi
185 Bagian B Topik 7. Menggunakan Metode Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Banyak layanan kesehatan, seperti rumah sakit dan klinik, Meskipun tindakan dijelaskan oleh anggota tim mungkin
secara rutin mengumpulkan dan menggunakan data berbeda dari posisi resmi organisasi, adalah penting
tentang layanan yang disampaikan dan data analisa bahwa flowchart menggambarkan apa yang sebenarnya
statistik untuk melaporkan kepada otoritas kesehatan terjadi. Flowchart ini kemudian dapat memberikan titik
setempat atau kepala dinas kesehatan. referensi dan bahasa umum bahwa semua anggota tim
Alat berikut yang umum digunakan dalam upaya kualitas dapat berbagi. Konstruksi yang tepat dari flowchart
perbaikan: flowchart; sebab dan akibat diagram (juga memungkinkan gambaran yang akurat dari proses.
dikenal sebagai Ishikawa atau diagram tulang ikan); flowchart menggambarkan proses nyatanya, bukan yang
Grafik Pareto; dan grafik berjalan. Penjelasan dari alat ini diinginkan satu sama lain.
disediakan di bawah ini.
Ada dua jenis flowchart, flowchart tingkat tinggi dan
20
Flowchart flowchart rinci, dan keduanya memiliki berbagai manfaat.
Flowchart memungkinkan tim untuk memahami keduanya dapat digunakan untuk menjelaskan proses yang
langkah-langkah yang terlibat dalam berbagai proses terlibat dalam pelayanan kesehatan. Flowchart juga dapat
pelayanan kesehatan untuk pasien, seperti pasien yang digunakan untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang
menjalani pengobatan atau prosedur tertentu. Sebuah tidak menambah nilai proses, termasuk keterlambatan,
flowchart adalah metode bergambar yang menunjukkan kerusakan dalam komunikasi, keperluan penyimpanan
semua langkah atau bagian dari sebuah proses. Sistem dan transportasi, pekerjaan yang tidak perlu, duplikasi
pelayanan kesehatan yang sangat kompleks dan, sebelum dan biaya tambahan lainnya. Flowchart dapat membantu
kita bisa memperbaiki masalah, kita perlu memahami petugas kesehatan mengembangkan pemahaman bersama
bagaimana bagian-bagian yang berbeda dari sistem yang tentang proses dan menggunakan pengetahuan ini untuk
bersangkutan berkaitan dan fungsi. Flowchart lebih akurat mengumpulkan data, mengidentifikasi masalah, membuat
ketika sejumlah orang membangun dan memberikan fokus diskusi dan mengidentifikasi sumber. Grafik ini dapat
kontribusi untuk pengembangannya. Akan sangat dijadikan sebagai dasar untuk merancang cara baru untuk
sulit jika hanya satu orang yang membangun sebuah memberikan pelayanan kesehatan. Petugas kesehatan yang
flowchart akurat karena dia mungkin tidak familiar dengan mendokumentasikan proses tersebut juga mendapatkan
berbagai tindakan yang terjadi dalam situasi tertentu atau pemahaman yang lebih baik tentang peran dan fungsi
memiliki akses ke dokumentasi layanan yang disediakan. masing-masing.
Ketika beberapa anggota tim terlibat dalam konstruksi
flowchart, maka flowchart adalah cara yang baik untuk Tidak semua flowchart terlihat sama. Gambar B.7.4
menggambarkan apa yang sebenarnya dilakukan tiap menunjukkan flowchart yang dikembangkan oleh tim yang
individu di tempat kerja, bukan apa yang orang lain pikir ingin mengurangi lama rawat inap pasien kolektomi di
mereka lakukan. rumah sakit dari 13 hari sampai 4 hari dalam waktu enam
bulan.
Sumber: Example of a flow chart from: Accelerated Recovery Colectomy Surgery (ARCS) North Coast Area Health
Service, Australia.
Sumber: Example of a flowchart from: Accelerated Recovery Colectomy Surgery (ARCS) North Coast Area Health Service,
Australia.

22
Diagram Pareto memecahkan masalah dan dalam rangka apa.
Pada tahun 1950, Dr Joseph Juran [13] menggunakan Diagram Pareto adalah diagram batang di mana beberapa
istilah Prinsip Pareto untuk menggambarkan sebagian faktor yang berkontribusi terhadap efek keseluruhan
besar masalah kualitas yang disebabkan oleh sejumlah disusun dalam urutan, menurut besarnya efek relatif.
kecil penyebab. Prinsip ini menyatakan bahwa beberapa Urutan faktor merupakan langkah penting karena
jumlah faktor yang berkontribusi pada sebagian besar efek membantu tim berkonsentrasi pada upaya faktor-faktor
yang digunakan untuk memfokuskan upaya pemecahan yang memiliki dampak terbesar. Hal ini juga membantu
masalah tim. Hal ini dilakukan dengan memprioritaskan mereka untuk menjelaskan alasan mengapa berkonsentrasi
masalah, menyoroti fakta bahwa sebagian besar masalah pada bidang tertentu.
dipengaruhi oleh beberapa faktor dan menunjukkan cara
187 Bagian B Topik 7. Menggunakan Metode Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Gambar b.7.3. FMEA Komponen dan Fungsi
Sumber: Langley GJ, Nolan KM, Norman CL, Provost LP, Nolan TW. The Improvement Guide:A
Practical Approach to Enhancing Organizational Performance, 1996 [4].
23
Diagram Berjalan untuk mengidentifikasi apakah ada tren pada kejadian
Gambar B.7.7 menunjukkan diagram berjalan yang tertentu. Sebuah tren terbentuk ketika serangkaian poin
dihasilkan oleh tim dasar rumah sakit yang melacak berturut-turut terus menurun atau naik. Diagram berjalan
perbaikan dari waktu ke waktu. Diagram berjalan atau dapat membantu tim menilai bagaimana proses tertentu
plot waktu adalah grafik dari data yang dikumpulkan dari telahdilakukan dan mengidentifikasi ketika perubahan
waktu ke waktu yang dapat membantu tim menentukan telah menghasilkan peningkatan yang benar.
apakah perubahan telah menghasilkan perbaikan dari
waktu ke waktu atau apakah hasil yang diamati merupakan
fluktuasi acak (yang mungkin salah diinterpretasikan
sebagai peningkatan yang signifikan). Grafik membantu
Sumber : Langley GJ, Nolan KM, Norman CL, Provost LP, Nolan TW. The ImprovementGuide: A
Practical Approach to Enhancing Organizational Performance, 1996 [4].
189 Bagian B Topik 7. Menggunakan Metode Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
- Mengembangkan kebiasaan belajar yang lebih baik; mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari. Setiap
- Menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga; kelompok kemudian menyajikan FMEA a, dengan isu-isu
- Berhenti merokok; peringkat perintah oleh RPN, dari yang paling signifikan
- Menurunkan atau menambah berat badan; hingga yang kurang signifikan
- Melakukan pekerjaan rumah tangga.
Sumber Materi
Pelajar dapat menerapkan siklus PDSA agar sesuai Langley GJ, Nolan KM, Norman CL, Provost LP,Nolan TW.
dengan keadaan pribadi mereka sendiri dan memperoleh The Improvement Guide: A PracticalApproach to Enhancing
pemahaman yang lebih baik dari proses. Prinsip-prinsip Organizational Performance.New York, NY; Jossey-Bass,
dan metode yang digunakan akan relevan dalam pekerjaan 1996.
profesional mereka kemudian. Pelajar dapat mulai
bereksperimen dengan alat-alat dan melihat bagaimana Reid PP et al,eds. Building a better delivery system: anew
menggunakannya dan apakah membantu mereka. engineering/health care partnership.Washington, DC,
National Academies Press, 2005
Salah satu pembelajaran yang terbaik terjadi ketika pelajar (http://www.nap.edu/catalog.php?record_id=11378;
dapat berpartisipasi atau mengamati proses perbaikan diakses pada 21 Februari 2011).
kualitas medis yang sebenarnya. Hal ini memerlukan pelajar
untuk bertanya pada instruktur mereka, supervisor atau Bonnabry P et al. Use of a prospective risk analysis method
tenaga medis lainnya jika fasilitas pelayanan kesehatan to improve the safety of the cancer chemotherapy process.
mereka melakukan proyek-proyek perbaikan kualitas secara International Journal for Quality in Health Care, 2006; 18:
rutin. Mereka juga bisa mencari manajer dalam pelayanan 9–16.
kesehatan dan menanyakan apakah mereka dapat
mengamati aktivitas perbaikan kualitas. Root cause analysis
Root cause analysis. Washington, DC, United States
Setelah kegiatan ini, pelajar harus diminta untuk bertemu Department of Veterans Affairs National Center
secara berpasangan atau dalam kelompok kecil dan for Patient Safety, 2010
berdiskusi dengan tutor atau praktisi medis tentang apa (http://www.va.gov/NCPS/rca.html; diakses pada 21
yang mereka amati, apakah elemen atau teknik yang Februari 2011).
mereka pelajari, dan apakah elemen itu efektif.
Clinical improvement guide
Kegagalan Pengajaran dan Analisa Efeknya Easy guide to clinical practice improvement: a guide for health
Sebelum FMEA dapat diajarkan, pelajar harus diajarkan professionals. New South Wales HealthDepartment, 2002
kemampuan dasar dalam membangun diagram proses. (http://www.health.nsw.gov.au/resources/quality/pdf/
Bagian FMEA topik ini dimaksudkan untuk diajarkan cpi_easyguide.pdf; diakses pada 21 Februari 2011).
dalam dua bagian. Bagian pertama adalah kuliah.
Tujuan dari instruktur selama kuliah ini adalah untuk Mozena JP, Anderson A. Quality improvementhandbook for
memperkenalkan pelajar prinsip-prinsip dasar FMEA. Kuliah health-care professionals. Milwaukee,WI, ASQC Quality Press,
harus menunjukkan bagaimana membangun sebuah dasar 1993.
FMEA berdasarkan pada diagram proses yang sederhana,
serta untuk menekankan bagaimana mengidentifikasi Daly M, Kermode S, Reilly D Evaluation ofclinical practice
beberapa mode kegagalan potensial dan penyebabnya improvement programs for nurses for the management of
per komponen atau per fungsi. Contoh timbangan untuk alcohol withdrawal in hospitals. Contemporary Nurse, 2009,
menentukan keparahan kejadian juga harus ditekankan. 31:98-107.
Bagian kedua dari pelajaran adalah contoh kasus aktual. Failure mode effects analysis
Para pelajar harus dipecah menjadi kelompok tidak kurang McDermott RE, Mikulak RJ, Beauregard MR. The basics of
dari empat orang; kelompok lebih besar sebenarnya lebih FMEA, 3rd ed. New York, CRC Press,,2009.
baik, karena kelompok yang lebih besar akan mencakup
pandangan yang lebih berbeda dan pelajar harus bekerja Menilai Pengetahuan Topik
lebih keras untuk mencapai konsensus. Studi kasus yang Berbagai metode penilaian dapat sesuai untuk topik
digunakan harus relevan dengan kelompok profesional. ini. Pelajar dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah
Tujuan dari masing-masing kelompok pelajar adalah proyek perbaikan diri dan melaporkan pengalaman atau
untuk membangun sebuah FMEA berdasarkan studi kasus. menulis pernyataan reflektif tentang pengamatan kegiatan
Kegiatan ini memakan waktu tidak lebih dari 30 menit. perbaikan yang mereka telah diamati atau berpartisipasi
Tujuannya bukan penyelesaian proses, melainkan pelajar dalam kegiatan tersebut.
191 Bagian B Topik 7. Menggunakan Metode Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Topik 8
Melibatkan Pasien dan Keluarga
Seorang Perempuan menderita kehamilan Penjaga Memecahkan masalah pelayanan
ektopik terganggu kesehatan ibunya
Samantha, hamil usia 6 minggu (melalui donor inseminasi) Maria, berusia 82, menderita patah tulang kecil pada
ketika ia dirujuk oleh dokter umum untuk menjalani USG. pinggulnya setelah jatuh dan dirawat di rumah sakit.
Hasil USG abdomen dan USG trans-vagina menunjukkan Hingga saat ini, Maria telah aktif dan menerima pelayanan
ada kehamilan ektopik pada sisi kanan. Selama menjalani di rumah dari anaknya, Nick. Setelah dua hari, rumah
prosedur USG radiografer bertanya Samantha kapan dia sakit membuat penilaian Maria yang menemukan
berkonsultasi kepada bidan atau dokter. Dia mengatakan ketidaksesuaian kondisinya untuk rehabilitasi. Maria
bahwa akan berkonsultasi pada tengah hari berikutnya. berbicara sedikit bahasa Inggris dan tidak ada penerjemah
Satu-satunya pembahasan yang dilakukan apakah untuk menjelaskan penilaian rumah sakit padanya.
samanta akan membawa film atau apakah kurir klinik Maria cepat kehilangan kepercayaan di rumah sakit.
mengantarkannya pada penyedia layanan kesehatan Nick berpikir bahwa terlalu dini untuk meramalkan
tempat Samantha berkonsultasi. Akhirnya diputuskan prognosis ibunya untuk pemulihan dan marah karena
bahwa Samantha akan membawa hasil film USG rumah sakit menolak untuk memberikan salinan laporan
bersamanya. X-ray nya untuk dokter umum. Nick menghubungi
layanan pendukung pasien ketika ia mengetahui bahwa
Samantha diberi film dalam amplop tertutup ditandai rumah sakit merencanakan mencari perwalian untuk
"Untuk dibuka hanya oleh dokter yang merujuk". Pada memfasilitasi transfer Maria ke panti jompo.
waktu itu dia tidak disarankan tentang keseriusan
kondisinya atau harus melaporkan kepada dokter segera. Pertemuan direncanakan antara petugas pendukung
Ketika Samantha tiba di rumah dia memutuskan untuk pasien, Nick, dan anggota kunci dari tim yang mengobati.
membuka amplop dan membaca laporan USG. Dia segera Maka diputuskan untuk melakukan percobaan untuk
memahami keseriusan situasinya segera menelpon dokter melihat apakah Maria bisa direhabilitasi. Tim juga setuju
yang menyarankan bahwa dia perlu dirawat di rumah sakit untuk memberikan laporan X-ray. Maria dipindahkan
segera. ke unit rehabilitasi dan berhasil melakukan terapi.
Dia kemudian dikembalikan ke rumah untuk dibawah
Pada pukul 9 malam dia dirawat di rumah sakit dan perawatan Nick dengan dukungan berbasis masyarakat.
menjalani operasi perut besar karena terjadi kehamilan Hasil yang baik ini tidak mungkin terjadi tanpa
ektopik terganggu. Kisah ini menyoroti pentingnya keterlibatan Nick dan ibunya dalam diskusi tentang
keterlibatan penuh dengan pasien dan kebutuhan untuk pelayanannya.
berkomunikasi dengan mereka setiap saat.
Sumber: Case studies. Health Care Complaints
Source: Case studies – investigations, Health Care Commission, 2003, 1:11. Sydney, New South Wales,
Complaints Commission Annual Report 1999-2000:59, Australia.
Sydney, New South Wales, Australia.
3
Banyak organisasi konsumen sekarang mengalihkan Syarat Pengetahuan
perhatian mereka pada kegiatan organisasi yang Pelajar perlu memahami teknik komunikasi dasar, prosedur
mempromosikan atau mendukung pelayanan pasien persetujuan / pilihan informasi dan prinsip-prinsip
yang aman. WHO initiative for Patient Safety [1] diarahkan keterbukaan.
pada konsumen dan berfokus pada pendidikan tentang
Pengungkapan terbuka adalah komunikasi yang jujur Setelah terjadi malpraktik, pasien ingin penjelasan
dengan pasien dan / atau keluarganya setelah peristiwa tentang apa yang terjadi, pengakuan tanggung jawab,
medis yang buruk terjadi, dan itu bukan tentang permintaan maaf, jaminan pencegahan kejadian serupa
menyalahkan orang lain. Kejujuran merupakan kewajiban yang mempengaruhi orang lain di masa depan dan, dalam
etis dan termasuk kode etik praktik. Namun, banyak negara beberapa kasus, hukuman dan kompensasi.
belum mengembangkan pedoman pengungkapan terbuka
untuk tenaga medis. Pertanyaan dasar yang harus ada Tantangan umum kejujuran terhada pasien setelah
dalam panduan pengungkapan terbuka ini meliputi: terjadi kecelakaan medis
"Apa hal yang benar untuk dilakukan dalam situasi ini?"; Penyedia layanan kesehatan mungkin ingin memberikan
"Apa yang akan saya inginkan dalam situasi yang sama?" informasi yang akurat dan tepat waktu kepada pasien
Dan "Apa yang akan saya inginkan jika orang yang saya tentang kecelakaan medis, namun takut jika komunikasi
sayangi mengalami malpraktik?" tersebut dapat mengakibatkan tindakan hukum atau,
konfrontasi dengan pasien atau anggota keluarga yang
Apakah pasien ingin pengungkapan terbuka atas marah. Target pendidikan tentang proses pengungkapan
persitiwa medis yang merugikan atau kesalahan medis dapat lebih mempersiapkan para tenaga medis untuk dapat
hampir terjadi? menghadapi kondisi tersebut. Penyedia layanan kesehatan
Sebuah studi penting oleh Vincent et al. diterbitkan pada mungkin juga malu dan / atau takut menyebabkan pasien
tahun 1994 [11] meneliti dampak dari cedera medis pada lebih tertekan, serta hilangnya reputasi, pekerjaan dan
pasien dan keluarga mereka dan alasan mereka mengambil kepercayaan. Pengungkapan bukan tentang menerima
tindakan hukum setelah insiden tersebut. atau menyalahkan, ini adalah tentang integritas dan
Temuan penelitian ini memberikan dorongan untuk menjadi bagaiman menjadi benar-benara profesional.
mempertimbangkan peran dan pengalaman pasien. Para
peneliti mewawancarai 227 (dari populasi sampel dari 466 Prinsip Kunci Pengungkapan Terbuka 10
atau 48,7%) pasien dan keluarga pasien yang mengambil • keterbukaan dan ketepatan waktu komunikasi;
tindakan hukum (pada tahun 1992) melalui lima firma • pengakuan insiden;
hukum untuk menggugat kelalaian medis. Mereka • ekspresi penyesalan / permintaan maaf;
menemukan bahwa lebih dari 70% responden telah serius • pengakuan dari ekspektasi yang wajar dari pasien dan
mengalami kerugian atas insiden yang menyebabkan keluarga;
mereka menuntut, dengan efek jangka panjang pada • dukungan untuk staf;
pekerjaan mereka, kehidupan sosial dan hubungan • kerahasiaan
keluarga. Hasil survei menunjukkan bahwa peristiwa
11 12
ini membangkitkan emosi yang intens, yang bertahan Proses Pengungkapan terbuka mencakup
untuk waktu yang lama. Keputusan untuk mengambil banyak langkah. Tenaga medis senior yang bertanggung
tindakan hukum didasarkan pada cedera yang dialami dan jawab harus terlibat dalam proses ini dan pelajar tidak
dipengaruhi oleh penanganan sensitif dan komunikasi boleh diberi tanggung jawab untuk memberitahu pasien
yang buruk setelah peristiwa cedera terjadi. Pun ketika dan keluarga tentang kecelakaan medis. Mereka harus
diberi penjelasan tentang cedera medis yang dialami, mencoba untuk mengamati proses komunikasi dengan
kurang dari 15% pasien menganggapnya memuaskan. pasien untuk belajar tentang proses dan nilai yang berguna
untuk pasien dan keluarga mereka. Gambar B.8.1 adalah
Empat tema utama yang muncul dari analisis alasan litigasi diagram alur dari proses pengungkapan terbuka yang
adalah sebagai berikut [11]: digunakan di New South Wales (Australia) yang dimulai
pada tahun 2007
Teknik Komunikasi Lanjutan dan Pengungkapan Langkah 1: setting (S) atau Situasi
Terbuka Privasi
Penting untuk dicatat bahwa ada konteks emosional Pelajar akan melihat bahwa di banyak rumah sakit, klinik
yang kuat dari terjadinyakecelakaan medis. Pasien sering gigi, apotek dan tempat pelayanankesehatan lainnya, aspek
takut dan mungkin merasa rentan, marah atau frustrasi. privasi pelayanan dan pengobatan pasien mungkin tidak
Pelajar perlu membangun keterampilan komunikasi dasar optimal. Hla ini penting jika hal sensitif dibahas. Pasien
mereka untuk mengembangkan kepercayaan diri dalam harus mampu mendengarkan dan mengajukan pertanyaan
menghadapi situasi emosional. Ada banyak cara dan dengan intervensi yang minimal. Hal ini sangat penting
program pelatihan untuk membantu pelajar-pelayanan bahwa tenaga medisdan pasien sepenuhnya terlibat satu
kesehatan dan praktisi medis dalam berkomunikasi dengan sama lain. Sebagai contoh, jika sebuah televisi atau radio
pasien dan penjaganya. aktif, mintalah dengan sopan agar pasien mematikannya.
Hal ini akan membantu setiap orang fokus pada
Sesi pengajaran komunikasi biasanya termasuk pembinaan pembicaraan yang sedang berlangsung.
bagi pelajar untuk mengajukan pertanyaan yang tepat,
Langkah 2: perception (P) atau Persepsi Atau: Jika, pada titik tertentu, Anda merasa Anda memiliki
Hal ini sering membantu pada awalnya dengan menanyai informasi yang cukup untuk saat ini, tolong katakan pada
pasien apa yang dia pikir sedang terjadi. Hal ini dapat saya.
membantu penyedia layanan untuk memahami bagaimana
situasi pemahaman pasien dengan kondisi mereka. Pelajar akan cepat belajar bahwa pasien tidak akan
menyimpan informasi penting pada tingkat serius,
Langkah 3: information (I) atau Informasi terutama jika diagnosis penyakit sulit dilakukan. Beberapa
Banyak pelajar khawatir tentang berapa banyak informasi pasien mungkin tidak ingin menyampaikan terlalu banyak
yang mereka harus ungkapkan kepada pasien. Negara informasi atau untuk membuat keputusan tentang
yang berbeda memiliki aturan yang berbeda untuk proses pengobatan mereka. Namun, diskusi, penjelasan dan
ini. Aturan umum yang mungkin berlaku untuk sebagian pertanyaan masih diperlukan untuk mempertahankan
besar negara dan budaya adalah fokus pada setiap individu penghormatan terhadap otonomi pasien. Beberapa pasien
pasien yang membutuhkan informasi. Pasien sangat memiliki daftar pertanyaan yang mereka ingin diskusikan
beragam seperti manusia dan akan berbeda tentang dengan penyedia layanan kesehatan. Pelajar tidak harus
kebutuhan seberapa banyak informasi yang mereka merasa terancam dengan daftar pertanyaan yang diajukan
inginkan atau atasi. Pelajar harus dibimbing oleh supervisor pasiendan dengan tenang menjawab setiap pertanyaan,
mereka pada bidang ini. Guru dan pengawas yang berbeda sebaiknya dengan didampingi instruktur atau supervisor.
akan memberikan informasi lebih atau kurang. Jika tidak ada instruktur yang tersedia, sarankan pada
pasien bahwa Anda akan mengecek pertanyaan dengan
Mengamati pendekatan tenaga medis yang berbeda adalah instruktur atau supervisor.
kesempatan yang baik bagi pelajar untuk mengamati cara
Langkah 5: empathy (E) atau Empati Pelajar harus didorong untuk berpraktik kegiatan ini
Empat langkah berikut akan membantu pelajar segera setelah mereka mulai bekerja dengan pasien.
memperhatikan kebutuhan emosional pasien mereka. Mengumpulkan riwayat medis dari pasien atau bertanya
• Dengarkan dan identifikasi emosi pasien (s). Jika Anda tentang keprihatinan utama mereka adalah kesempatan
tidak yakin tentang emosi yang dinyatakan atau yang awal untuk secara aktif terlibat dengan mendengarkan,
mereka alami, ajukan pertanyaan seperti: Bagaimana hal mengajukan pertanyaan secara tertutup dan terbuka, dan
perasaan Anda tentang hal itu? menanyai pasien jika mereka memahami kondisi atau
• Mengidentifikasi sumber emosi. situasi mereka. Mendorong pasien untuk mengajukan
"Ini adalah berita yang sulit. Apakah Anda ingin pertanyaan adalah langkah pertama.
berbicara tentang apa yang Anda rasakan? Jika Anda
mau, saya bisa kembali lagi nanti dan kita bisa bicara Mempromosikan Keterlibatan Pasien dalam Perawatan
lagi ketika Anda jika Anda mau untuk membicarakannya. Mereka
Saya akan melakukan yang terbaik untuk menjawab Pasien yang berperan aktif dalam pengelolaan kondisi
setiap pertanyaan yang Anda miliki ". kesehatan kronis tampaknya menikmati hasil yang lebih
• Tunjukkan pasien bahwa Anda mengenali emosinya baik dibandingkan pasien yang memainkan peran yang
dan dari mana emosi itu berasal. lebih pasif dalam pelayanan mereka [15-17]. Pasien dan
• Diam-kadang hanya berada di dekat pasien dan keluarga mereka dapat diberi pemahaman tentang
membiarkan pasien menyerap informasi dan kesempatan mereka untuk terlibat dalam pencegahan
memberikan mereka kesempatan untuk merumuskan kecelakaan medis melalui kegiatan peningkatan kesadaran
pertanyaan penting. dan pendidikan tentang risiko bahaya yang dapat dicegah.
Mereka harus didorong untuk berbicara dengan penyedia
Tak dipungkiri memang ada beberapa pasien yang lebih tentang masalah keamanan.
sulit ditangani dari lainnya. Pelajar akan mengamati bahwa
beberapa pasien dan anggota keluarga lebih mudah Strategi dan Kegiatan Pengajaran
untuk berkomunikasi daripada yang lain yang mungkin Topik ini dapat dipialh menjadi bagian-bagian yang
lebih menuntut dan sulit. Ini bisa jadi karena mereka telah akan dimasukkan dalam kurikulum yang ada atau dapat
memiliki pengalaman kesehatan yang buruk sebelumnya diajarkan sebagai kegiatan belajar yang berdisi sendiri. Jika
dan marah. Mereka bisa menjadi frustrasi karena mereka topik diajarkan sebagai sesi terpisah, maka dapat diajarkan
harus menungguuntuk mendapatpengobatan. Mereka dalam berbagai cara seperti yang tercantum di bawah ini
mungkin juga terpengaruh oleh obat-obatan atau alkohol
atau memiliki penyakit mental. Ketika pelajar menemukan Kuliah Interaktif dan didaktik
pasien seperti itu, mereka harus mencoba untuk mengingat Gunakan slide dalam panduan ini untuk menyampaikan
bahaya stereotip atau menghakimi. seluruh topik. Slide Power Point dapat digunakan atau
dikonversi untuk digunakan pada overhead projector.
Hal ini tidak biasa bagi kelompok tertentu terdiskriminasi Mulailah sesi dengan studi kasus dan mintala hpelajar
dalam pelayanan fasilitas medis yang. Ketika kelompok untuk mengidentifikasi beberapa masalah yang disajikan
pasien atau pasien tertentu (misalnya, pengguna narkoba dalam cerita
suntik) distereotip buruk oleh tim kesehatan, sangat
penting bahwa pelajar menyadari bagaimana prasangka Diskusi Kelompok Kecil
mereka sendiri atau preferensi dapat mengganggu Satu pelajar atau lebih dapat diminta untuk memimpin
objektivitas dan pengambilan keputusan medis. Sehingga, diskusi tentang bidang yang tercakup dalam topik. Para
kepedulian diperlukan dalam kasus ini, paling tidak karena pelajar bisa belajar dengan mengikuti judul seperti yang
pendapat dan sikap pribadi dapat mempengaruhi penilaian diuraikan di atas dan menyajikan materi tersebut. Tutor
klinis obyektif, yang dapat mengakibatkan pengobatan yang memfasilitasi sesi ini juga harus paham dengan
yang salah atau misdiagnosis. materi, sehingga informasi tertentu dapat ditambahkan
tentang sistem kesehatan lokal dan lingkungan klinis.
Ini berarti bahwa sekelompok besar pasien yang terinfeksi CR-BSI yang disebabkan olehM RSA dapat mencapai US
tinggal di rumah sakit lebih lama dan dirawat lebih lama $ 38000 per episode [6]. Studi juga menunjukkan bahwa
dengan obat-obatan yang kurang efektif, lebih beracun untuk setiap 1 Poundsterling UK yang dihabiskan untuk
atau lebih mahal. Beberapa pasien yang terinfeksi tidak antiseptik berbasis alkohol, UK9-20 dapat disimpan untuk
sembuh, serta lainnya mengalami komplikasi jangka pengeluaran teikoplanin[7]. Biaya ini dapat mewakili
panjang karena pilihan perawatan yang salah atau persentase yang signifikan dari jumlah anggaran kesehatan
keterlambatan untuk memberi pengobatan yang benar. negara-negara ini dan, sekali lagi, cenderung lebih tinggi di
Beban keseluruhan dari semua aspek masalah tidak negara-negara berkembang[4].
sepenuhnya diketahui, tetapi pasti sangat tinggi.
7
Respon Global
Multidrug-resistant tuberculosis(TB) merupakan masalah Menyadari krisis di seluruh dunia ini, WHO menetapkan
yang signifikan karena obat standar yang telah digunakan kampanye SAVE LIVES: CleanYour Hands untuk mengatasi
untuk mengobati penyakit ini tidak lagi efektif. HCAI adalah tingkat HCAI tinggi. Fokus utama dari kampanye ini adalah
masalah utama dalam pelayanan kesehatan dan pelayanan untuk meningkatkan kebersihan tangan di semua jenis
masyarakat. fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh dunia melalui
implementasi serta rekomendasi yang disajikan dalam WHO
Solusi praktis sebenarnya sudah ada tersedia. Ada beberapa Guidelines on Hand Hygiene in Health Care [1]. Beberapa
praktik yang harus digunakan untuk menghindari pedoman lainnya yang menyajikan panduan praktis
kontaminasi, menghilangkan mikroorganisme dari juga telah dikembangkan oleh WHO untuk memfasilitasi
peralatan dan lingkungan, dan mencegah transmisi silang. pelaksanaan rekomendasi yang berbeda.
Penggunaan beberapa metode ini secara bersamaan
diperlukan untukpencegahan dan pengendalian HCAI Amerika Serikat CDC sedang melakukan kampanye
secara efektif. Namun, intervensi kesehatany ang semakin untuk mencegah AMR. Kampanye ini bertujuan untuk
kompleks membuat pengendalian infeksimenjadi mencegah perkembangan AMR di fasilitas pelayanan
tantangan tersendiri. kesehatan melalui penggunaan berbagai strategi untuk
mencegah infeksi, mendiagnosis dan mengobati infeksi,
Tenaga medis harus waspada dalam menerapkan berbagai menggunakan antimikroba dengan bijaksana, dan
metode pencegahanuntuk mengendalikan berbagai mencegah penularan infeksi. Kampanye ini ditargetkan
patogen di semua lingkungan pelayanan kesehatan, bukan untuk dokter yang mengobati kelompok pasien tertentu,
hanya di rumah sakit. Ketika pelajar bekerja di bangsal seperti orang dewasa yang dirawat di rumah sakit, pasien
pasien, mengunjungi klinik atau melakukan kunjungan dialisis, pasien bedah, anak-anak yang dirawat di rumah
rumah, mereka berpotensi bisa mentransmisikan infeksi sakit dan pasien yang dalam perawatan jangka panjang [8].
seperti halnya pekerja medis lainnya. Organisme AMR
Rekomendasi baru untuk pencegahan meliputi standar Karena proses infeksi tengah berlangsung, mikroorganisme
kewaspadaan dua tingkat dan pencegahan berbasis yang menular perlu ditransfer dari sumber ke situs entri
transmisi infeksi. yang rentan, di mana mikroorganisme tersebut dapat
berkembang biak dan terpapar sehingga menyebabkan
Standar Pencegahan penyakit.
Standar Pencegahan dimaksudkan untuk diterapkan
dalam perawatan semua pasien di semua fasilitas Mikroorganisme dapat ditularkan dalam berbagai cara
pelayanan kesehatan, terlepas dari adanya infeksi yang dalam setting pelayanan kesehatan. Beberapa contoh
dikhawatirkan timbul atau tidak. Tindakan pencegahan tercantum di bawah ini:
ini merupakan strategi utama untuk pencegahan infeksi.
Standar pencegahan didasarkan pada prinsip bahwa Transmisi melalui Kontak Langsung
semua darah dan cairan tubuh lainnya, sekresi dan Penularan dari orang ke orang dapat terjadi ketika mikroba
ekskresi, termasuk keringat, mungkin berisi infeksimenular. ada dalam darah atau cairan tubuh lain dari pasien dan
Tindakan pencegahan ini meliputi: kebersihan tangan; masuk ke dalam tubuh pekerja kesehatan (atau sebaliknya)
penggunaan sarung tangan, baju, masker, pelindung mata dan dapat melalui kontak dengan selaput lendir atau luka
atau pelindung wajah, tergantung pada paparan infeksi terbuka pada kulit.
yang diantisipasi serta praktikinjeksiyang aman. Juga,
peralatan atau barang-barang dilingkungan pasienyang Transmisi Tidak Langsung
dapat terkontaminasi dengan cairan tubuh menular harus Infeksi dapat ditularkan secara tidak langsung melalui
Tenaga medis perlu menilai apakah sarung tangan perlu Berbagai jenis sarung tangan tersedia. Sarung tangan steril
digunakan dalam situasi tertentu. Sarung tangan harus yang diperlukan untuk prosedur invasif dan untuk tugas
dikenakan untuk prosedur invasif, kontak dengan pasien lain yang membutuhkan kondisi steril. Bagi kebanyakan
yang membutuhkan kondisi steril, dan kontak dengan kulit prosedur lainnya, sarung tangan untuk proses pemeriksaan
yang luka atau selaput lendir, serta kegiatan yang ada risiko sudah cukup memadai. Penggunaan sarung tangan
paparan darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi (kecuali penting diperhatikan saat melakukan prosedurberat
keringat) , dan / atau aktivitas yang melibatkan benda seperti berhadapan dengan benda tajam, mengolah
tajam yang terkontaminasi. Sarung tangan harus dikenakan dan menangani limbah yang terkontaminasi dengan zat
hanya sekali dan harus digunakan segera sebelum kegiatan tertentu.
perawatan dan dilepas segera setelah selesai merawat
Tabel B.9.1.
Panduan WHO Menggunakan Sarung Tangan
Sumber: Glove use information leaflet. World Health Organization, 2009 [20].
Kuliah Interaktif / Didaktik • Pelajar bisa mengamati tim yang mengobati pasien
Gunakan slide dalam panduan yang mencakup seluruh yang diketahui mengalami HCAI.
Topik. Slide dapat dalam format PowerPoint atau dikonversi
untuk digunakan dengan overhead projector. Mulailah • Pelajar bisa mengikuti pasien melalui proses
sesi dengan studi kasus yang dipilih dari bank kasus dan perioperatif dan mengamati kegiatan yang bertujuan
mintalah pelajar untuk mengidentifikasi beberapa isu yang untuk meminimalkan penularan infeksi.
disajikan dalam studi kasus.
• Pelajar dapat memeriksa dan mengkritik protokol
Diskusi Panel yang digunakan untuk pencegahan dan pengendalian
Undanglah dalam diskusi panel profesional medis yang infeksi untuk prosedur aspecific, termasuk pengamatan
dihormati untuk menyajikan ringkasan upaya mereka untuk pengetahuan tim serta kepatuhan terhadap protokol.
meminimalkan penularan infeksi. Pelajar bisa membuat
daftar pertanyaan tentang pencegahan dan manajemen • Pelajar Farmasi juga bisa bertemu dengan pasien
infeksi. sebagai bagian dari kuliah praktik mereka
Pembelajaran Berbasis Masalah • Setelah kegiatan ini, pelajar harus diminta untuk
Beberapa aspek Topik ini dapat dikembangkan sesuai bertemu secara berpasangan atau kelompok kecil dan
dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah. berdiskusi dengan tutor atau dokter tentang apa yang
Misalnya, pasien yang telah terinfeksi luka bedahnya dapat mereka amati, apakah elemenatau teknik yang
digunakan sebagai pemicu presentasi masalah. diajarkan muncul atau tidak, dan apakah mereka efektif.
Kegagalan Memeriksa Situs Operasi pada Anak Institute for Healthcare Improvement (IHI) (in collaboration
Kasus ini menggambarkan percabangan infekso yang terkaiot with the Centers for Disease Control and Prevention,
dengan layanan kesehatan pada pasien. Atlanta, the Association for Professionals in Infection
Control and Epidemiology and the Society of Healthcare
Seorang ayah membawa putrinya yang berusia, Chloe, Epidemiology of America). How-to guide:
ke unit gawat darurat sebuah rumah sakit daerah pada improving hand hygiene. Boston, MA, IHI, 2006
hari Jumat malam. Chloe menderita dada dingin dan (http://www.ihi.org/IHI/Topik/CriticalCare/IntensiveCare/
sudah pernah diperiksa lalu kemudian dirawat sebagai Tools/HowtoGuideImprovingHandHygiene.htm;diakses
pasien rawat jalan. Petugas medis mengatakanagar Chloe pada 21 Februari 2011).
menjalani pengobatan pneumonia. Sebuah kanula IV
dimasukkan di kaki bagian atas kiri yang diperban. Chloe Boyce JM et al. Guideline for hand hygiene in health-care
dirawat di unit dan berada di bawah perawatan staf settings: recommendations of the Healthcare Infection
perawat, dokter umum dan petugas medis yang memeriksa Control Practices Advisory Committee and the HICPAC/
selama akhir pekan. SHEA/APIC/IDSA Hand Hygiene Task Force. Morbidity and
Mortality Weekly Report, 2002, 51(RR16):1–45.
Situs IV kanula tidak diperiksa sampai awal pada hari
Minggu malam (hampir 48 jam kemudian), meskipun fakta Panduan Isolasi
bahwa kerusakan pada kulit merupakan faktor risiko pada Siegel JD et al. and the Healthcare Infection Control
bayi yang dapat terjadi dalam waktu 8 sampai 12 jam. Ada Practices Advisory Committee. 2007guideline for isolation
luka nekrosis pada tumit kiri dan bisul tumbuh di kaki kiri precautions: preventing transmission of infectious agents in
atas. Setelah dikelurkan dari rumah sakit dan menjalani healthcare settings. Public Health Service and United States
pengobatan rawat jalan, Chloe akhirnya dirawat di rumah Department of Health and Human Services, Centers for
sakit anak-anak di mana ia harusmenjalani pengobatan Disease Control and Prevention, Atlanta, 2007
lanjutan.Chloe mengalami perilaku sebagai hasil dari (http://www.cdc.gov/hicpac/2007IP/2007isolationPrecautio
pengalaman medisnya. ns.html; diakses pada 21 Februari 2011).
3
Syarat Pengetahuan Kontrol Infeksi yang Lemah
Pelajar perlu mengetahui jenis utama dari Kejadian yang The Harvard Medical Practice Study II [5] menemukan
Tidak Diinginkan (KTD) yang berhubungan dengan bahwa infeksi luka operasi merupakan kategori kesalahan
prosedur invasif dan familiar dengan proses verifikasi yang medis yang terbesar kedua dan dtelah lama diyakini
dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan prosedur bahwa infeksi stafilokokus di rumah sakit merupakan risiko
'bedah dan invasif. besar bagi pasien, terutama bagi pasien yang menerima
perawatan bedah. Pelaksanaan praktik pengendalian
Syarat Kinerja 4 infeksi yang lebih baik, seperti administrasi antibiotik
Pelajar harus menunjukkan kemampuannya untuk : profilaksis yang sesuai, telah mengurangi kejadian infeksi
• Mengikuti proses verifikasi tindak untuk menghindari pasca operasi. Selain itu, ada upaya untuk meningkatkan
pasien yang salah, sisi yang salah dan kesalahan kesadaran dan perhatian untuk risiko penularan terhadap
prosedur salah (misalnya menggunakan daftar periksa pekerja medis tentang bagaimana mereka dapat
bedah); meminimalkan risiko infeksi silang.
• Teknik latihan yang mengurangi risiko dan kesalahan
(misalnya timeout, briefing, brifing, menyatakan Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk mengurangi
keprihatinan); peluang terjadinya kontaminasi pada pakaian, tangan
• Berpartisipasi dalam proses pendidikan untuk meninjau dan peralatan yang berkaitan dengan transmisi patogen.
mortalitas dan morbiditas; (Pengendalian infeksi dibahas secara rinci dalam topik 9).
• Aktif terlibat sebagai anggota tim; T9
• Aktif terlibat dengan pasien setiap saat. Selama pelatihan, banyak pelajar akan terlibat dalam
operasi atau prosedur invasif atau menemukan pasien
Penyebabab Kecelakaan medis yang rentan terinfeksi saat menjalani prosedur bedah atau
berkaitan dengan bedah dan prosedur prosedur invasif. Mereka harus mematuhi pedoman
invasif lainnya pengendalian infeksi dan berpraktik tindakan untuk
5
Pelajar perlu mengetahui jenis utama dari kesalahan medis pencegahan standar. Tim yang efektif mendorong semua
yang berkaitan dengan pelayanan prosedural bedah dan anggota tim, terlepas dari profesi mereka atau tingkat
prosedur invasif. Cara tradisional menjelaskan Kejadian pengalaman mereka, bertanggung jawab untuk praktik
yang Tidak Diinginkan (KTD) yang terkait dengan operasi yang aman. Tim melakukan hal ini dengan memberikan izin
dan prosedur invasif lainnya biasanya berkaitan dengan kepada anggota individu untuk mengungkapkan jika ada
keterampilan dokter bedah atau orang yang melakukan kekhawatiran tentang keselamatan-bahkan ketika mereka
prosedur dan usia serta kondisi fisik pasien. Vincent et al. anggota paling junior dari tim.
[4] berpendapat bahwa bedah (dan prosedural lainnya)
mmberikan hasil yang merugikan pada pasien dengan Manajemen Pasien yang tidak cukup
banyak faktor lainnya, seperti desain tempat kerja dan Ruang operasi dan lingkungannya terdiri dari kegiatan
hubungan orang-orang yang bekerja di sana, kerja tim medis yang kompleks dan melibatkan berbagai praktisi
dan budaya organisasi. Pelajar dapat belajar tentang medis dan harus selalu melibatkan pasien dalam pelayanan
penggunaan pendekatan sistem dalam Topik 3, serta medis saat sadar.
Tabel B.10.1.
Tipe Kegagalan Komunikasi yang Berkaitan dengan Dokter: Contoh Ilustrasi dan Catatan
Sumber: Lingard L et al. Communication failures in the operating room: an observational classification of recurrent types and
effects. Quality & Safety in Health Care, 2004 [7].
Proses Verifikasi untuk meningkatkan 6 memastikan item wajib tertentu tidak dilupakan. Alat
pelayanan bedah : Pedoman, Protokol dan berbasis bukti ini sering dikembangkan oleh kelompok
Daftar Periksa ahli multidisiplin menggunakan bukti terbaru dan dapat
disahkan di tingkat nasional atau internasional.
Metode yang efektif untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan pasiendiantaranya adalah melaksanakan Pedoman yang baik mudah disebarluaskan dan dirancang
prosedur medis berbasis bukti, pedoman, protokol atau untuk mempengaruhi praktik profesional medis dalam
daftar periksa. Meskipun ketiga alat ini membantu praktisi skala yang luas. Pedoman yang baik memiliki sejumlah
medis dalam mengelola kondisi medis tertentu, ada karakteristik. Pedoman menentukan pertanyaan yang
perbedaan tipis antara mereka. Pedoman A memberikan paling penting yang berkaitan dengan praktik di bidang
rekomendasi tentang Topik tertentu, sedangkan protokol tertentu dan berusaha untuk mengidentifikasi semua
adalah seperangkat langkah-langkah berurutan yang pilihan keputusan yang mungkin dan konsekuensil dari
harus diikuti dalam urutan tertentu, yang memungkinkan keputusan-keputusan medis tersebut.
tugas diselesaikan. Tujuan dari daftar periksa adalah untuk
Apa Yang Perlu dilakukan Pelajar tim mengelola proses sebelum, selama dan setelah
operasi. Selama rotasi bedah atau istilah lain yang
Mengikuti Proses Verifikasi untuk Mengurangi sesuai, pelajar harus:
Kesalahan pelayanan pada pasien, kesalahan • menemukan protokol utama dan daftar periksa
situs bedah dan kesalahan prosedur yang digunakan di unit bedah atau pengobatan
Pelajar di beberapa bidang akan memiliki tertentu;
kesempatan untuk mengunjungi kamar operasi dan • berbagi dan memeriksa informasi dengan pasien
mengamati bagaimana tim bedah bekerja bersama- atau pengasuh mereka;
sama. Mereka juga akan mengamati bagaimana
Pelajar perlu belajar cara tepat berbagi informasi. Hal ini Terlibat dalam Proses Pendidikan untuk
8
sangat penting bahwa semua informasi yang berhubungan Mengkaji Mortalitas Dan Morbiditas
dengan penilaian dan pengobatan pasien dibagi secara Pelajar kesehatan harus meminta fasilitas kesehatan
lisan dengan semua anggota tim kesehatan. Pelajar harus mereka jika ada sistem peer-review untuk membahas kasus
mengetahui karakteristik utama dari prosedur dan rencana sehingga pelajaran dapat dipelajari dan dibagi. Banyak
untuk mengelola perawatan pasien, termasuk protokol rumah sakit mengadakan pertemuan ulasan bedah, sering
yang relevan. disebut pertemuan mortalitas dan morbiditas. Ini adalah
forum untuk membahas insiden dan kasus-kasus sulit dan
Pelajar harus aktif mempertanyakan anggota tim dengan metode peer-review utama untuk meningkatkan pelayanan
cara yang tepat dan hormat, termasuk membuat penilaian kesehatan pasien di masa depan. Pertemuan seperti ini
tentang waktu dan kapan saat yang tepat untuk bertanya. biasanya membahas komplikasi bedah dan audit yang
Pelajar harus berpartisipasi dan mengambil kesempatan diperlukan untuk meningkatkan praktik di departemen
untuk mengajukan pertanyaan ketika tim bertemu untuk bedah. Pertemuan-pertemuan ini dapat diadakan setiap
membahas prosedur yang direncanakan. Jika pelajar minggu, dua minggu atau bulanan dan memberikan
berpikir sesuatu yang tidak benar, maka dia harus kesempatan yang baik untuk belajar tentang kesalahan
dalam operasi.
- Mengapa Anda berpikir ahli bedah mengabaikan pelajar Pengoperasian gigi pada sisi yang salah dan ekstraksi
kedokteran kista
Kasus ini menunjukkan bagaimana pengoperasioan pada
- Diskusikan apakah tindakan dokter bedah adalah gigi yang salah telah dilakukan oleh tenaga medis tanpa
pelanggaran atau kesalahan sistem. supervisi dari seniornya atau oleh konsultan bedah gigi yang
menimbulkan kesakitan dan kekhawatiran pada pasien.
Sumber: Dyer O. Doctor suspended for removing wrong
kidney. British Medical Journal, 2004, 328, 246. Seorang perempuan berusia 38 dengan masalah lama dari
gusi yang terinfeksi pada sekitar molar ketiga dan rasa sakit
Kegagalan Melakukan prosedur Antibiotik Profaliksis yang terkait di sisi kirinya dirawat oleh dokter perawatan
sebelum Operasi secara tepat waktu sesuai dengan primer. Rasa sakit dikaitkan dengn rasa asin yang dirasakan
protokol pada situs yang terinfeksi.
Kasus ini menggambarkan pentingnya perencanaan dan
pengecekan sebelum prosedur dilakukan dan bagaimana Hasil pemeriksaan menunjukkan gigi membusuk dan
menggunakan protokol yang dapat mengurangi risiko infeksi. berdampak pada gigi dan kista sehingga Pasien dirujuk ke
ahli bedah mulut yang merekomendasikan pasien untuk
Seorang dokter anestesi dan ahli bedah sedang menjalani ekstraksi bedah gigi yang berdampak dan kista
mendiskusikan antibiotik sebelum operasi yang diperlukan di bawah anestesi umum. Pada hari operasi, dokter bedah
untuk melangsungkan prosedur kolesistektomi laparoskopi. mulut melakukan pembahasan prosedur dengan peserta
Dokter anestesi memberitahu dokter bedah bahwa pasien operasi senior dan yunior. Para ahli bedah tidak menyadari
alergi terhadap penisilin dan ahli bedah menyarankan bahwa sinar-X tidak menggambarkan dengan benar atas
antibiotik sebelum operasi alternatif. Dokter anestesi kondisi pasien.
masuk ke koridor steril untuk mengambil antibiotik, namun
Pertanyaan Pertanyaan
- Apa faktor yang mendasari kesalahan ini, dan - Apa sistem kesalahan yang menyebabkan wanita ini
bagaimana bisa dicegah? memiliki caesar yang tidak perlu?
- Apa yang mungkin menjadi konsekuensi, untuk pasien - Apakah penggunaan rutin protokol daftar periksa
dan ahli bedah, karena tidak terbuka tentang kesalahan untuk meningkatkan oksitosin dapat meminimalisir
dan penyebab rasa sakitnya? banyak kesalahan ini?
Sumber: This case was provided by Shan Ellahi, Patient - Jika demikian, apa elemen kunci yang harus menjadi
Safety Consultant, Ealing and Harrow Community Services, bagian dari daftar oksitosin infus?
National Health Service, London, UK.
Sumber: This case was supplied by Mary Barger, Assistant
Mengkomunikasikan Oxytocin Professor, Department of Family Health Care Nursing,
Kasus ini menyoroti masalah komunikasi dan kebutuhan University of California, San Francisco, CA, USA American
untuk menerapkan prosedur administrasi untuk pengobatan Journal of Obstetrics and Gynecology, 2007,197:480e1-e5.
yang berpotensi berbahaya
Sumber Materi
Seorang bidan yang mengawasi bidan pelajar melakukan WHO guidelines for safe surgery 2009. Safe surgery saves
perbaikan dari laserasi tingkat dua setelah kelahiran. lives. Geneva, World Health Organization, 2009
Seorang perawat datang ke ruangan untuk meminta bidan (http://whqlibdoc.who.int/
apakah dia bisa meningkatkan oksitosin untuk wanita publications/2009/9789241598552_eng.pdf; diakses pada
yang berbeda, Nyonya M, karena kontraksi rahim nya, 21 Februari 2011).
Tulisan tidak terbaca oleh dokter dokter, yang menderita Tips untuk Aktor
demensia, itu tidak kooperatif dan tampaknya tertidur. Aktor ini harus mengeluh ke dokter kepala dan
Selama pemeriksaan rutin perawat, ia menemukan pasien penghilangan fakta dan mengancam publisitas negatif
benar-benar tidak responsif. Sebuah tes darah menegaskan (akan tekan) (yaitu "Anda hampir membunuhnya! Anda
bahwa pasien berada dalam keadaan shock hipoglikemik. beruntung itu tidak berakhir seperti itu!")
Dokter yang berjaga dipanggil dan kesalahan ditemukan.
Skenario II: Kematian akibat perawatan medis yang
Bermain Peran keliru
Pagi itu, anak pasien, pengacara, datang untuk
mengunjungi ayahnya. Tampak gelisah, ia berpaling ke Deskripsi Peristiwa
perawat bertanya, "Apa yang terjadi dengan ayahku?" Sarah, seorang wanita 42 tahun, dioperasi, non-metastatik
Teman sekamar ayahnya telah mengatakan kepadanya karena tumor ganas duodenum.
bahwa adah masalah dan bahwa telah banyak orang di
samping tempat tidur ayahnya sejak pagi. Perawat yang Sarah sebelumnya sehat, tanpa riwayat keluarga dengan
memberi insulin dipanggil untuk berbicara dengan anak penyakit ganas. Dia setuju untuk operasi dan perawatan
pasien. lain yang dianggap perlu berdasarkan hasil patologi.
Perawat menjelaskan rantai peristiwa, mengambil Pada pagi hari operasi, pasien mengatakan selamat tinggal
tanggung jawab untuk mengakui kesalahanya , anak pada suami dan dua anak-anak (usia 13 dan 8). Daging
pasien tidak akan menenangkan dan akan menjawab: "Apa kecil direseksi secara keseluruhan lalu dikirim ke unit
tangkat perawatan yang ayah saya terima"?; "Jenis perawat patologi untuk diagnosis. Dua jam dalam operasi, pasien
apa yang bekerja di temat ini?"; "Aku tidak akan diam. menunjukkan tanda-tanda penurunan saturasi, takikardia
Aku akan mengambil tindakan "!; "Saya menuntut untuk dan hipotensi. Pasien menerima IV cairan, sementara
berbicara dengan dokter kepala segera!"; "Saya menuntut ahli bedah memeriksa ulang situs reseksi dengan tanda-
untuk melihat laporan pelayanan ini!" Jika perawat tidak tanda perdarahan, merobek atau emboli. Setelah tidak
menjelaskan kesalahan secara rinci, anak pasien akan menemukan apa-apa, ahli bedah menjahit situs sesuai
marah dan tidak mau menerima penjelasan berikutnya. dengan protokol.
Selama waktu itu, pasien mulai menunjukkan tanda- Tuntutan pasien untuk segera diizinkan pulang dari rumah
tanda gagal ginjal dan gangguan pendengaran. Pada sakit. Dia takut rumah sakit itu dapat menyebabkan dia
hari kesepuluh pengobatan, karena manajer perawat kehilangan pekerjaannya di sebuah pabrik mobil.
mengambil stok obat diberikan, kesalahan ditemukan.
Pengobatan dihentikan, tetapi status umum pasien Kemarahannya diarahkan pada perawat yang bertugas dari
memburuk akibat gagal ginjal akut. Sepuluh hari kemudian, berjaga pada waktu malam. Ia mengatakan bahwa tidak
pasien meninggal karena kegagalan organ umum. perlu baginya untuk dipantau atau untuk istirahat total.
Dia tidak kooperatif. Dia telah meyakinkan perawat lain
Keluarga pasien memprotes staf perawat di seluruh rumah untuk membiarkan dia meninggalkan bangsal untuk waktu
sakit, menyalahkan mereka atas malpraktik. Mereka yang singkat. Sekarang, ia menuntut untuk meninggalkan
menyatakan kemarahan mereka kepada manajer perawat bangsal lagi dan menolak untuk tetap di kamarnya. Dia
dan kepala departemen. menuntut untuk merokok dan ingin dikeluarkan dari rumah
sakit. Dia marah dan berteriak kea rah stasiun perawat.
Setelah pasien meninggal, suaminya diminta untuk
berbicara dengan kepala perawat. Dia menyalahkan Dengan asumsi perawat yang bertugas menegaskan dia
perawat untuk kesalahan dan malpraktik yang memuncak untuk tetap tinggal di bangsal, pasien akan menuduhnya
dalam kematian istrinya. Ia mengaku telah menemukan menjadi sensitif dan akan mengklaim perawat lain adalah
yang perawat yang salah melakukan penyalinan resep dan lebih baik dan lebih berempati dan memiliki pemahaman.
mengancam akan menuntut dia.
dokter yang jaga kemudian dipanggil tetapi tidak campur
Deskripsi Karakter tangan dan terus merawat pasien lain (beberapa di
Suami pasien adalah seorang pekerja keras yang bekerja antaranya dekat dengan stasiun perawat tempat acara
di toko. Dia memiliki kesulitan menyediakan kebutuhan berlangsung).
finansial bagi keluarganya dan sedang berjuang untuk
memenuhi kebutuhan. Dia adalah seorang pria yang Deskripsi Karakter
mudah marah dan gelisah yang belum berdamai dengan Kirk mengalami kelebihan berat badan dan perokok berat.
diagnosis kanker istrinya. Dia marah dengan semua Dia menikmati mendapatkan perhatian dengan berteriak.
orang dan terutama dengan staf perawat, setelah istrinya Dia sangat khawatir bahwa ia tidak akan bisa bekerja
mengatakan bahwa ia menerima "terlalu banyak antibiotik sebanyak yang ia telah lakukan dan mungkin akan dipecat.
karena perawat tidak bisa melakukan penghitungn Dia sangat takut operasi, karena sahabatnya meninggal di
matematika". Dia ingin tahu apa yang membunuh istrinya, meja operasi dua tahun lalu di rumah sakit yang sama
siapa yang salah dan siapa yang akan membayar untuk itu.
Dia ingin manajemen rumah sakit bertanggung jawab atas Source: These scenarios were supplied by Amitai Ziv, The
siapa saja yang terlibat dan ingin bantuan untuk anak- Israel Center for Medical Simulation, Sheba Medical Center,
anaknya. Dia sangat marah dan berteriak ke semua orang. Tel Hashomer, Israel.
5. kebutuhan untuk meninjau kontraindikasi dan Solusi 1 – Dengar kan dan perhatikan dengan seksama obat
menggunakan obat OTC tepat. dengan nama yang mirip.
Solusi 5 - Kontrol larutan elektrolit pekat.
Dengan kunjungan kedua ke apoteker, Mary puas dengan Solusi 6 - Menjamin akurasi pengobatan di transisi dalam
manajemen rasa sakit. perawatan.
Solusi 7 - Menghindari kateter dan tabung salah
Pertanyaan penyambungan.
- Apa kesalahan komunikasi mungkin terjadi yang Solusi 8 - Penggunaan Tunggal perangkat injeksi.
menghasilkan Maria menyalahgunakan obat nya? Dokumen-dokumen ini tersedia di Internet
- Apa masalah yang terkait dengan berbagi informasi (http://www.who.int/patientsafety/solutions/en/; diakses
yang tidak memadai dan tidak lengkap antara praktisi 21 Februari 2011).
medis? Referensi Lainnya
- Apakah semua pasien dididik tentang obat mereka? The Agency for Healthcare Research and Quality (United
- Mekanisme apa yang bisa dilakukan untuk memastikan States Department of Health and Human Services, Rockville,
bahwa setiap berobat ke praktisi medis, pasien MD) maintains an online case archive that can be used as a
menyadari obat yang diresepkan? source of case studies that may be helpful in your teaching
- Apa tanggung jawab seorang praktisi medis yang (http://www.webmm.ahrq.gov). Other useful online
mengatur atau memberikan obat untuk pasien? references include the sites maintained by the Institute
- Apa tanggung jawab apoteker dalam memberikan for Safe Medication Practices (Horsham, PA)
saran mengenai penggunaan obat? Apa yang (http://www.ismp.org) and the National Patient Safety
memaksimalkan efek menguntungkan dari obat bebas Agency (http://www.npsa.nhs.uk).
dan meminimalkan potensi risiko?
DVD Pengajaran
Sumber: Jiri Vlcek, Professor of Clinical Pharmacy and DVD ini berlangsung selama 10 menit dan merupakan
Pharmaceutical Care. Clinical phartmacists on internal cara yang ampuh untuk melibatkan para pelajar dalam isu
department in teaching hospital in Hradec Kralove Charles keamanan obat. Video ini terdiri dari dokter, perawat dan
University, Prague, Faculty of Pharmacy, Department of apoteker berbicara tentang kesalahan pengobatan serius
Social & Clinical Pharmacy. yang mereka telah terlibat dalam peristiwanya. DVD ini
tersedia untuk pembelian melalui Institute for Safe. Praktik
Sumber Materi pengobatan (http://www.ismp.org; diakses 21 Februari
2011).
Solusi Pasien WHO
Ini adalah dokumen ringkasan merinci solusi untuk masalah WHO Belajar dari Kesalahan Lokakarya termasuk DVD
keselamatan pasien. Sejumlah dari masalah obat menjadi penggambaran obat kesalahan administrasi vincristine
perhatian. intratekal. DVD ini menggambarkan sifat multifaktorial
kesalahan.
Perhatikan bahwa beberapa penilaian topik tidak Slide untuk topik 11: Meningkatkan Keamanan
dibahas secara rinci dalam presentasi Power Point yang Pengobatan
menyertainya. Mereka termasuk di sini sebagai ide untuk Kuliah didaktik bukan cara terbaik untuk mengajarkan
penilaian di bidang keamanan obat dengan asumsi bahwa pelajar tentang keselamatan pasien. Jika kuliah digunakan,
pelajar akan menerima instruksi tambahan pada aspek- itu adalah ide yang baik untuk merencanakan interaksi
aspek tertentu dari keamanan obat pelajar dan diskusi selama kuliah. Menggunakan studi
kasus adalah salah satu cara untuk menghasilkan
Mengevaluasi Pengajaran Topik diskusi kelompok. Cara lain adalah dengan mengajukan
Evaluasi ini penting dalam meninjau bagaimana sesi pertanyaan-pertanyaan kepada pelajar tentang berbagai
pengajaran berlangsung dan bagaimana perbaikan dapat aspek pelayanan kesehatan yang akan membawa keluar
dilakukan. Lihat Panduan Pengajar (Bagian A) untuk masalah yang terkandung dalam topik ini seperti budaya
ringkasan prinsip evaluasi yang penting. menyalahkan, sifat kesalahan dan bagaimana kesalahan
yang dikelola di industri lain. Slide untuk Topik 11 dirancang
untuk membantu instruktur memberikan isi dari topik ini.
259 WHO
Lampiran 1
Link untuk Australian Patient
Safety Education Framework
(ASPEF)
The Australian Patient Safety Education Framework
memiliki volume terpisah yang berisi literatur tentang cara
membangun kerangka kerja atau framework. Literatur
dikaji dengan menggunakan Campbell Collaboration
untuk melaporkan hasil kajiannya. Sumber pustaka ini
tersedia bebas untuk setiap orang yang akan memandu
Pengajar untuk mengembangkan kurikulum dan riset
tentang keselamatan pasien.
261 Lampiran
Contoh 2: Contoh 3:
Pertanyaan Pilihan Ganda (Topik 4 and 8) OSCE station terkait Keselamatan Pasien
(Topik 8 and 6)
Sebagai pelajar, Anda diundang untuk mengamati operasi
pergelangan kaki pada pasien perempuan yang berusia Station No.
lanjut. Sehari sebelum operasi, Anda berbicara kepada Komunikasi Pasien : Kejadian yang Tidak Diinginkan
pasien dan ingat telah diberitahu tentang masalah pada (KTD) Medis
pergelangan kaki kirinya yang membuat pasien tidak bisa Instruksi untuk Pelajar
berjalan dan ingin masalah itu diperbaiki. Dalam ruang
operasi, Anda mendengar dokter bedah berkata pada
asistennya bahwa mereka akan mengoperasi pergelangan
Pasien baru saja keluar dari operasi rutin untuk
kaki kanan.
perbaikan hernia inguinalis. Selama operasi, dokter
bedah peserta pelatihan memiliki beberapa kesulitan
Apa yang harus Anda lakukan selanjutnya sebagai pelajar?
dalam melakukan prosedur. The mengawasi bedah
1. Tidak melakukan apapun karena kemungkinan Anda
mengambil alih dan operasi dilaporkan sebagai
bingung dengan pasien lain
sukses. Namun, ada memar yang luas di sekitar lokasi
2. Mencari dan mengkaji catatan medis tentang sisi kaki
bekas luka. Anda telah diminta untuk mendiskusikan
mana yang harus dioperasi
kekhawatiran pasien dengan dia.
3. Tak mengatakan apapun karena Anda tidak ditanya
tentang kondisi pasien itu
4. Tak mengatakan apapun karena rumah sakit tidak
pernah salah dan mungkin Anda salah mendengar NB: Harap ingat untuk menyerahkan label identifikasi
5. Memberitahu dokter bedah apa tang Anda pikirkan untuk pemeriksa
bahwa pasien ingin pergelangan kaki kirnya yang
dioperasi
6. Tetap diam karena dokter bedah sepertinya mengetahui
apa yang dia lakukan.
Anda telah datang ke rumah sakit untuk menghilangkan Sapa pelajar dan berikan instruksi tertulis.
darurat usus buntu Anda. Anda sebelumnya fit dan baik
dan bekerja sebagai tukang ledeng. Pelajarai interaksi antara ppelajar dan stimulasi pasien
dan lengkapi fomrulir penilaian.
Ketika Anda sedang pulih dari anestesi, perawat teater
menjelaskan bahwa dokter pelatihan menemukan Jangan berintraksi dengan pelajar atau pasien selama
bahwa operasi melalui sayatan kecil lebih sulit dari yang menjalani tugas ini.
diharapkan. Konsultan ahli bedah kemudian mengambil
alih dan semua berjalan lancar selama laparotomi. Tujuan dari tugas ini adalah menilai keemampuan
pelajar mendiskusikan insiden dengan pasien.
Situs bekas luka lebih besar dari yang Anda harapkan
dan menyakitkan, tetapi Anda telah diberikan beberapa
obat penghilang rasa sakit, yang membantu. Anda
tertarik untuk membahas apa yang terjadi pada Anda
secara lebih rinci.
263 Lampiran
Lanjutan contoh 3:
OSCE terkait keselamatan pasien
Sapalah Pelajar dan berikan instruksi tertulis pada
pelajar.
Station No.
Nama Pelajar :
Lingkari tanda yang sesuai pada setiap kriteria
…………………………………………………….
…………………………………………………….
Contoh inii adalah standar yang diharapkan pada
Nama Penilai:
pelajar lulusan sekolah medis atau perawat.
…………………………………………………….
………………………………………(Huruf Besar)
Q1
Menjelaskan peran Anda untuk memastikan Formulir
persetujuan Nyonya D ditandatangani.
Q2
Mendaftar unsur-unsur persetujuan yang valid.
Q3
Mengidentifikasi cara sehingga persetujuan sah dapat
diperoleh.
Q4
Nyonya D tidak yakin kapan ia terakhir makan.
Jelaskann risiko yang terkait dengan tidak puasa
sebelum operasi.
Q5
Daftar tiga (3) penilaian keperawatan pascaoperasi
yang Anda akan lakukan pada Nyonya D dan
memberikan pemikiran untuk setiap penilaian.
Q6
Kontrol Infeksi apa yang cocok untuk Nyonya D?
265 Lampiran
Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien: Edisi Multi Profesional 266
Penghargaan
Panduan Kurikulum
Keselamatan Pasien:
Multi-professional
Edition
267 WHO
Penghargaan
Kontributor buku ini didaftar secara alfabetik
Tim inti, Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien International Pharmaceutical Federation (FIP)
Bruce Barraclough Marja Airaksinen
Patient Safety Curriculum Guide Expert Lead Division of Social Pharmacy
Melbourne, Australia Faculty of Pharmacy
University of Helsinki
Benjamin Ellis* Helsinki, Finland
Panduan Keselamatan Pasien WHO Consultant
London, United Kingdom of Great Britain and Organization for Safety, Asepsis and Prevention
Nothern Ireland (OSAP)
Enrique Acosta-Gio
Agnès Leotsakos School of Dentistry
Panduan Keselamatan Pasien WHO National University of Mexico (UNAM)
Jenewa, Swiss Mexico D.F., Mexico
International Confederation of Midwives External Lead, Patients for Patient Safety, WHO
(ICM) Margaret Murphy
Mary Barger WHO Patients for Patient Safety Programme
Department of Family Health Care Nursing Cork, Ireland
University of California
San Francisco, United States of America
Xuanhao Chan
Public Health Partnership
269 Pengahrgaan
The World Medical Association (WMA) Special thanks
Julia Seyer The Multi-professional Patient Safety Curriculum Guide
World Medical Association was based on the 2009 Patient Safety Curriculum Guide
Ferney-Voltaire, France for Medical Schools. Special thanks go to those who
contributed with content and valuable comments to the
Editors 2009 edition: Mohamed Saad, Ali-Moamary, Riyadh, Saudi
Rebecca Bierman Arabia; Stewart Barnet, New South Wales, Australia; Ranjit
Freelance editor De Alwis, Kuala Lumpur, Malaysia; Anas Eid, Jerusalem,
Jerusalem, Israel Palestinian Territories; Brendan Flanagan, Victoria, Australia;
Rhona Flin, Scotland, United Kingdom of Great Britain
Rosalind Ievins and Northern Ireland; Julia Harrison, Victoria, Australia;
WHO Patient Safety Programme Pierre Claver Kariyo, Harare, Zimbabwe; Young- Mee Lee,
Geneva, Switzerland Seoul, Republic of Korea; Lorelei Lingard, Toronto, Canada;
Jorge César Martinez, Buenos Aires, Argentina; Rona Patey,
Rosemary Sudan Scotland, United Kingdom of Great Britain and Northern
Freelance editor Ireland; Chris Robert, New South Wales, Australia; Tim
Geneva, Switzerland Shaw, New South Wales, Australia; Chit Soe, Yangon,
Myanmar; Samantha Van Staalduinen, New South Wales,
Editorial supervision Australia; Mingming Zhang, Chengdu, China; Amitai Ziv, Tel
Agnès Leotsakos Hashomer, Israel
WHO Patient Safety Programme
Geneva, Switzerland * WHO Patient Safety Project at Johns Hopkins University
School of Medicine
Production adviser * These experts formerly served as Clinical Advisors for
Eirini Rousi the WHO Patient Safety Programme
WHO Patient Safety Programme
Geneva, Switzerland
Administrative contributions
Esther Adeyemi
Caroline Ann Nakandi Laura Pearson