Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER PAYUDARA

DENGAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI


(SADARI) PADA WANITA USIA 20-40 TAHUN DI DUSUN
KADEK RT 05 WIJIREJO PANDAK
BANTUL YOGYAKARTA
TAHUN 2010

Aprilia Dwi Endrawati1, Asri Hidayat2

Knows of counselling influence about bosom cancer with position does inspection
of bosom x'self (REALIZES) at age woman 20-40 Years In Orchard Kadek RT 05
Wijirejo Pandak Bantul Yogyakarta the year 2010. Position of Age woman 20-40
years In Orchard Kadek RT 05 Wijirejo, Pandak, Bantul, Yogyakarta the year
2010 in doing REALIZES before given by counselling and leaflet 100,0% is
including enough category and after given by counselling and leaflet 100,0% is
including good category. Position in doing REALIZES before given by leaflet
100,0% is including enough category and after given by leaflet 100,0% is
including enough category. Test Result T-Test Independent Sample is found by
value t calculate = 26,859 with signifikansi = 0,000.

Kata Kunci : Kanker Payudara, Sadari

PENDAHULUAN dengan jumlah kematian 14% per tahun dari


Kanker payudara merupakan gangguan seluruh kanker pada perempuan di dunia
pada payudara yang paling ditakuti wanita, (Kusminarto, 2008). Di Indonesia seluruh
salah satu penyebab dari ketakutan itu karena penyakit kanker yang menyerang kaum
penyakit ini tidak dapat disembuhkan jika wanita terbanyak adalah kanker payudara
ditemukan pada stadium lanjut. Seperti kemudian kanker leher rahim menempati
halnya kanker yang lain, kanker payudara urutan kedua. Setiap tahun terdapat sekitar
bisa didiagnosis pada stadium yang berbeda- 20.000 penderita kanker payudara, 60% di
beda. Semakin dini kanker payudara antaranya diketahui setelah stadium lanjut.
ditemukan maka dapat diobati, tetapi apabila Umur penderita kanker payudara yang
ditemukan pada stadium lanjut maka harus termuda adalah 20-29 tahun, yang tertua 80-
segera dilakukan operasi pengangkatan 89 tahun (Fitriana, 2007: 26).
payudara karena apabila tidak dilakukan Angka kejadian kanker payudara di
operasi maka kanker dapat menyebar ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam
organ lain seperti hati, tulang, paru-paru dan kurun waktu tahun 1999-2004, prosentase
otak (Luwia, 2003). perempuan muda dibawah usia 40 tahun
Berdasarkan data International Agency (early onset) yang menderita kanker
for Research on Cancer (IARC) tahun 2002, payudara sebesar 26 dari 100 ribu perempuan
kanker payudara menempati urutan pertama (Noerdin, 2003: 28). Menurut
dari seluruh kanker pada perempuan (www.depkes.go.id, diakses tangal 3 Maret
(insidens rate 38 per 100.000 perempuan), 2010) terdapat sekitar 25 penderita kanker
kasus baru yang ditemukan sebesar 22,7% payudara yang yang berasal dari Kabupaten

1
Mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
2
Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
Bantul dan Kulon Progo yang terdeteksi pada HASIL DAN PEMBAHASAN
tahun 2003. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Sikap
Kesadaran masyarakat khususnya dalam Melakukan SADARI Sebelum
wanita usia 20-40 tahun untuk melakukan Diberikan Penyuluhan dan Leaflet pada
SADARI masih sangat rendah. Berdasarkan Kelompok Eksperimen
studi pendahuluan yang dilakukan di Dusun
Kadek RT 05 Wijirejo Pandak Bantul No Sikap Frekuensi Persentase
Yogyakarta, dari 62 wanita usia 20-40 tahun (f) (%)
terdapat 5 wanita yang mengetahui 1 Baik 0 0,0
Patofisiologis kanker payudara dan tahu 2 Cukup 31 100,0
tentang deteksi dini kanker payudara tapi 3 Kurang 0 0,0
tidak melakukan SADARI secara rutin setiap Jumlah 31 100,0
bulan, dan yang 57 wanita tidak mengetahui
banyak tentang kanker payudara dan tidak Tabel 1 memperlihatkan bahwa
mengetahui informasi tentang SADARI. responden pada kelompok eksperimen
Upaya deteksi dini penyakit kanker sebelum diberikan penyuluhan dan leaflet
payudara agar tidak ditemukan pada stadium paling seluruhnya mempunyai sikap cukup
lanjut, salah satunya adalah dengan cara baik dalam melakukan SADARI yaitu 31
memberikan penyuluhan disertai dengan orang (100,0%). Rata-rata skor sikap seluruh
leaflet tentang kanker payudara dan cara responden adalah 37,4516.
deteksi dini dengan melakukan SADARI.
Berdasarkan hal tersebut penulis Tabel 2. Distribusi Frekuensi Sikap dalam
tertarik untuk melakukan penelitian Melakukan SADARI Setelah
Diberikan Penyuluhan dan Leaflet
”Pengaruh Penyuluhan Tentang Kanker
pada Responden Kelompok
Payudara Dengan Sikap Melakukan Eksperimen
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Wanita Usia 20-40 Tahun Di Dusun Kadek No Sikap Frekuensi Persentase
RT 05 Wijirejo Pandak Bantul Yogyakarta (f) (%)
Tahun 2010”. 1 Baik 31 100,0
2 Cukup 0 0,0
METODE PENELITIAN 3 Kurang 0 0,0
Penelitian merupakan penelitian jenis Jumlah 31 100,0
eksperimen, desain yang digunakan quasi
experiment dengan rancangan Pretest-Postest
Tabel 2 memperlihatkan bahwa
whith Control Group. Variabel yang diteliti
responden pada kelompok ekseprimen
adalah penyuluhan tentang kanker payudara
setelah diberikan penyuluhan dan leaflet
sebagai variabel bebas dan sikap
paling seluruhnya mempunyai sikap baik
melaksanakan SADARI sebagai variabel
dalam melakukan SADARI yaitu 31 orang
terikat. Jumlah sampel adalah 62 wanita usia
(100,0%). Rata-rata skor sikap seluruh
20-40 tahun di Dusun Kadek yang diambil
responden adalah 58,8065.
dengan teknik jenuh sampling. Instrumen
penelitian adalah SAP, power point, leaflet
dan kuisioner. Data hasil penelitian diolah
dan dianalisis dengan Uji T-Test Independent
Sample.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sikap dalam Nilai
Melakukan SADARI Sebelum F 10.002
Diberikan Leaflet tanpa Penyuluhan Sig. 0.002
pada Responden Kelompok Kontrol t hitung 26.859
Sig 0.000
No Sikap Frekuensi Persentase
(f) (%)
Tabel 5 menyajikan hasil perhitungan
1 Baik 0 0,0
uji hipotesis dengan Uji T-Test Independent
2 Cukup 31 100,0
Sample diketahui nilai signifikansi dari F
3 Kurang 0 0,0
sebesar 0,002 sehingga dapat disimpulkan
Jumlah 31 100,0
varians data antara kelompok eksperimen dan
kontrol berbeda. Hasil uji t berdasarkan
Tabel 3 memperlihatkan bahwa asumsi bahwa varian berbeda, sehingga
responden pada kelompok kontrol setelah diketahui nilai t hitung pada sebesar 26,859
diberikan leaflet tanpa penyuluhan dengan signifikansi 0,000, maka Ho diterima
seluruhnya mempunyai sikap cukup baik dan Ha ditolak yang artinya ada pengaruh
dalam melakukan SADARI yaitu 31 orang signifikan antara penyuluhan tentang kanker
(100,0%). Rata-rata skor sikap seluruh payudara terhadap sikap melakukan
responden adalah 37,6129. pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Sikap dalam
pada wanita usia 20-40 tahun di Dusun
Melakukan SADARI Setelah
Diberikan Leaflet tanpa Penyuluhan Kadek.
pada Responden Kelompok Kontrol 1. Sikap Wanita Usia 20-40 Tahun
dalam Melakukan SADARI Sebelum
No Sikap Frekuensi Persentase dan Setelah Diberikan Penyuluhan
(f) (%) dan Leaflet
1 Baik 0 0,0 Hasil penelitian menunjukkan
2 Cukup 31 100,0 responden pada kelompok
3 Kurang 0 0,0 eksperimen sebelum diberikan
Jumlah 31 100,0 penyuluhan dan leaflet seluruhnya
mempunyai sikap cukup baik dalam
Tabel 4 memperlihatkan bahwa melakukan SADARI dan setelah
responden pada kelompok kontrol setelah diberikan penyuluhan dan leaflet
diberikan leaflet tanpa penyuluhan seluruhnya mempunyai sikap baik
seluruhnya mempunyai sikap cukup baik dalam melakukan SADARI. Dilihat
dalam melakukan SADARI yaitu 31 orang dari skor rata-rata sikap diketahui
(100,0%). Rata-rata skor seluruh responden terdapat peningkatan skor rata-rata
adalah 38,8710. dari 37,4516 sebelum diberikan
Tabel 6. Hasil Uji T-Test Independent penyuluhan dan leaflet menjadi
Sampel antara Penyuluhan dengan 58,8065 setelah diberikan
Sikap melakukan SADARI pada penyuluhan dan leaflet.
Responden Kelompok Eksperimen Wanita yang termasuk cukup
Setelah Diberikan Penyuluhan dan baik dalam bersikap melakukan
Leaflet dengan Kelompok Kontrol perawatan payudara sendiri berarti
Setelah Diberikan Leaflet Tanpa wanita tersebut potensial bertindak
Penyuluhan atau berperilaku melakukan SADARI
secara tidak optimal, artinya
pelaksanaan SADARI belum leaflet kepada wanita usia 20-40
sepenuhnya dilakukan secara benar. tahun di Desa Kadek kurang efektif
Hal ini seperti dikemukakan oleh untuk mempengaruhi sikap
Notoatmodjo (2003:48), yang dibandingkan dengan cara pemberian
menyatakan bahwa sikap merupakan penyuluhan. Melalui penyuluhan
kesiapan atau ketersediaan untuk maka wanita dapat langsung
bertindak atau merupakan kesiapan mendengar tanpa harus membaca
untuk bereaksi terhadap suabtu objek seperti halnya leaflet. Penyuluhan
di lingkungan itu sebagai suatu dengan peserta sedikit dapat terjadi
penghayatan terhadap objek. Sikap tanya jawab sehingga hal-hal yang
dalam melakukan perawatan tidak diketahui dapat segera
payudara yang terbentuk pada wanita ditanyakan langsung kepada penyuluh
usia 20-35 tahun di Dusun Kadek sehingga dapat lebih mudah dalam
bukanlah merupakan sesuatu yang memahami materi tentang SADARI.
bersifat bawaan tetapi dapat Bagi penyuluh manfaat penyuluhan
dipengaruhi oleh berbagai faktor. dapat menghimbau secara langsung
Hal- ini sesuai dengan teori yang mengenai hal-hal yang menjadi
dikemukakan oleh Azwar (2005:37) sasaran dalam penyuluhan dalam hal
yang menyebutkan bahwa ciri-ciri ini adalah himbauan untuk melakukan
sikap adalah tidak dibawa sejak perawatan payudara sendiri
dilahirkan, dapat berubah-ubah, tidak (SADARI) kepada wanita usia 20-40
berdiri sendiri dan mempunyai segi- tahun di Desa Kadek. Hal ini sesuai
segi motivasi dan segi-segi perasaan. dengan teori yang dikemukakan oleh
2. Sikap Wanita Usia 20-40 Tahun machfoedz (2005: 46), yang
dalam Melakukan SADARI Sebelum menyatakan bahwa penyuluhan
dan Setelah Diberikan Leaflet Tanpa kesehatan adalah kegiatan pendidikan
Penyuluhan kesehatan yang dilakukan dengan
Hasil penelitian menunjukkan menyebarluaskan pesan,
bahwa responden pada kelompok menanamkan keyakinan sehingga
kontrol sebelum diberikan leaflet masyarakat tidak saja sadar, tahu dan
dengan setelah diberikan leaflet mengerti tetapi juga mau dan bisa
seluruhnya mempunyai sikap melakukan suatu anjuran yang ada
melakukan SADARI dengan cukup hubungannya dengan kesehatan.
baik. Dilihat dari skor rata-rata sikap 3. Pengaruh Penyuluhan tentang Kanker
diketahui terdapat peningkatan skor Payudara terhadap Sikap dalam
rata-rata dari 37,6129 sebelum Melakukan SADARI
diberikan leaflet menjadi 38,8710 Hasil perhitungan uji hipotesis
setelah diberikan leaflet. Namun, dengan uji Mann-Whitney ditemukan
peningkatan skor sikap antara nilai t hitung sebesar 26,859 dan t
sebelum dan setelah diberikan leaflet tabel 2,000, sehingga t hitung > t
tidak dapat secara signifikan tabel, maka Ho diterima dan Ha
mempengaruhi sikap. ditolak yang artinya ada pengaruh
Tidak adanya peningkatan sikap penyuluhan tentang kanker payudara
antara sebelum dan setelah diberikan terhadap sikap melakukan
leaflet disebabkan oleh karena pesan pemeriksaan payudara sendiri
yang disampaikan secara melalui
(SADARI) pada wanita usia 20-40 diberikan penyuluhan dan leaflet 100,0%
tahun di Dusun Kadek. termasuk kategori cukup dan setelah
Penyuluhan yang disertai leaflet diberikan penyuluhan dan leaflet 100,0%
lebih berpengaruh terhadap sikap termasuk kategori baik, sebelum diberikan
wanita usia 20-40 tahun dalam leaflet 100,0% termasuk kategori cukup dan
melakukan perawatan payudara setelah diberikan leaflet 100,0% termasuk
(SADARI) dibandingkan dengan kategori cukup. Hasil analisis hubungan
hanya diberikan leaflet dikarenakan dapat disimpulkan ada pengaruh penyuluhan
penyuluhan menyertakan dua pihak tentang kanker payudara terhadap sikap
secara langsung antara penyuluh melakukan pemeriksaan payudara sendiri
dengan yang disuluh dengan maksud (SADARI) pada wanita usia 20-40 tahun di
untuk menyampaikan pesan penyuluh Dusun Kadek RT 05 Wijirejo, Pandak,
kepada wanita usia 20-40 tahun Bantul, Yogyakarta tahun 2010 yang
tentang SADARI. Melalui dibuktikan oleh hasil uji T-Test Independent
penyuluhan ini maka penyuluh dapat Sample menemukan nilai t hitung = 26,859
memberikan pengertian, pemahaman dengan z tabel = 2,000 (t hitung > t tabel).
maupun himbauan atau Berkaitan dengan hasil penelitian dan
menyampaikan kehendak penyuluh pembahasan yang telah dilakukan maka
untuk melakukan perawatan payudara peneliti memberikan saran untuk beberapa
sendiri sebagai usaha mencegah pihak sebagai berikut:
terjadinya kanker payudara. Dengan Bagi Wanita usia 20-40 Tahun di Dusun
demikian, diharapkan melalui Kadek: Wanita usia 20-40 tahun di Dusun
penyuluhan tentang SADARI maka Kadek hendaknya lebih aktif mengikuti
wanita usia 20-40 tahun dapat penyuluhan tentang SADARI agar dapat
memahami pengertian kanker lebih memahami pentingnya dilakukan
payudara, penyebab kanker payudara, SADARI untuk mencegah kanker payudara
akibat kanker payudara dan yang dapat terjadi pada setiap wanita. Bagi
selanjutnya cara mendeteksi kanker Intitusi Pendidikan : Bagi institusi
payudara dan penanganan sementara pendidikan khususnya STIKES Aisyiyah
apabila terjadi kanker payudara. Hal hendaknya memanfaatkan hasil penelitian ini
ini seperti teori yang dikemukakan sebagai tambahan referensi di perpustakaan
oleh Machfoedz (2005:46), yang yang dapat dijadikan informasi awal bagi
menyebutkan bahwa penyuluhan adik-adik mahasiswa yang berminat
merupakan suatu proses yang dinamis melakukan penelitian serupa. Bagi Peneliti
untuk memperlancar kegiatan belajar Selanjutnya: Bagi peneliti selanjutnya yang
dan kecenderungan untuk mengubah berminat melakukan penelitian serupa
perilaku yang berhubungan dengan hendaknya melakukan penelitian dengan
kesehatan agar lebih memperhatikan memanfaatkan variabel lain seperti
masalah kesehatan baik perorangan, karakteristik agar dapat mengungkap faktor-
keluarga, masyarakat sehingga dapat faktor lain yang mempengaruhi sikap
mengatasi masalah yang terjadi. melakukan SADARI dan Bagi Profesi Bidan:
Bidan hendaknya memberikan penyuluhan
KESIMPULAN DAN SARAN tentang SADARI di masyarakat meskipun
Sikap dalam melakukan pemeriksaan poster dan leaflet tentang SADARI telah
payudara sendiri (SADARI) pada wanita usia disediakan di Puskesmas agar dapat dibaca
20-40 tahun di Dusun Kadek sebelum
dan dibawa oleh setiap wanita yang Notoatmodjo, S.,2003, Pendidikan dan
berkunjung ke Puskesmas. Perilaku kesehatan, Cetakan Pertama,
Rineka Cipta, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Nurmalita,www.kankerpayudara.go.id,
Arikunto, S., 1998, Prosedur Penelitian Perhatian Masyarakat Terhadap
Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Kanker Payudara, 11 Mei 2009.
Cipta, Jakarta. Puspita, www.samarinda.go.id, Seputar
Hacker, F. Neville, Moore, George. J., 2001, Kanker, 11 Juni 2009
Essensial Obstetri dan Ginekologi, Ramli, M., 2002, Deteksi Dini Kanker
Edisi 2, Hipokrates, Jakarta. Payudara, FK UI, Jakarta.
Handayani, S., 2001, Pengaruh Tingkat Soetrisno, T.I.L, 2002, Menguak Tabir
Pendidikan Formal Wanita Usia Subur Seksualitas dan Kanker Organ
Terhadap Pengetahuan tentang Reproduksi, Yogyakarta.
Pemeriksaan Payudara Sendiri Summarni,2005,ParadigmaPengobatanKank
(Sadari) sebagai Upaya Deteksi Dini er,http:/www.situskesehatanreproduksi.
Kanker Payudara, Skripsi, Tidak go.id.
Dipublikasikan, FK UGM, Yogyakarta. Sutjipto, 2001, Kanker Payudara Stadium
Hukom, R., 2004, Systemic Treatment for Dini dapat Diobati, Medika, Halaman
Locally-Advanced and Metastatic 268.
Breast Cancer. Symposium The Untari, D.H., 2006, Hubungan Pengetahuan
Multidisciplinary Cancer Management dan Sikap dengan Perilaku Sadari pada
of Solid Tumor: Breast, Colorectal and Ibu-Ibu Peserta Pengajian Khairun-
The Sarcomas Today and Tomorrow, Nisa di Taman Sari, Sragen Tahun
FK UI, Jakarta. 2006, Karya Tulis Ilmiah, Tidak
dipublikasikan, FK UGM, Yogyakarta.
Luwia, S, M., 2003, Problematika dan Wiknjosastro, Hanifa, 2005, Ilmu kebidanan,
Perawatan Payudara, Cetakan Edisi 3, Halaman 487^493', Pustaka
Pertama, Kawan Pustaka, Jakarta. Sarwono-, Jakarta.
Mardhiani, 2003, Hubungan Tingkat Yayasan Kanker Indonesia, 2003, Periksa
Pengetahuan tentang Kanker Payudara Payudara Sendiri, Avon, Yogyakarta.
dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri Yuliani, S.H. dkk., 2000, Kanker,
pada Wanita, Karya Tulis Ilmiah, Yogyakarta, Penerbitan Universitas
Tidak Dipublikasikan, STIKES Sanatha Dharma, Yogyakarta.
'AISYIYAH, Yogyakarta.
Megawati, G, 2006, Deteksi Dini, Efektif
Melacak Kanker Payudara, Pikiran
Rakyat Bandung, Edisi 1, Halaman 2.
Moningkey, I, S., 2000, Epidemiologi
Kanker Payudara dan
Pengendaliannya, Medika, Edisi 25,
Halaman 326-329.
Notoatmodjo, S., 2002, Metodologi
Penelitian Kesehatan, Cetakan
Pertama, Rineka Cipta, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai