Kelp 5 - ASKEP DM
Kelp 5 - ASKEP DM
DIABETES MELITUS
OLEH KELOMPOK 5:
1. RONNY
2. RAHMAT
3. LILIS SETYONINGSIH
4. DIAH AYU ANGGRAINY
b. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah:
1) Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah meliputi: GDS > 200 mg/dl, gula darah puasa
>120 mg/dl dan dua jam post prandial > 200 mg/dl. Aseton
plasma (aseton): positif secara mencolok. Osmolaritas serum:
meningkat tapi < 330 m osm/lt • Gas darah arteri pH rendah dan
penurunan HCO3 (asidosis metabolik) • Alkalosis respiratorik •
Trombosit darah: mungkin meningkat (dehidrasi), leukositosis,
hemokonsentrasi, menunjukkan respon terhadap stress/infeksi.
• Ureum/kreatinin: mungkin meningkat/normal
lochidrasi/penurunan fungsi ginjal. • Amilase darah: mungkin
meningkat > pankacatitis akut. Insulin darah : mungkin menurun
sampai tidak ada (pada tipe I), normal sampai meningkat pada
tipe II yang mengindikasikan insufisiensi insulin.
2) Pemeriksaan fungsi tiroid
Peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat meningkatkan glukosa
darah dan kebutuhan akan insulin.
3) Urine
Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara Benedict (reduksi). Hasil
dapat dilihat melalui perubahan warna pada urine : hijau ( + ),
kuning ( ++ ), merah ( +++ ), dan merah bata ( ++++ ).
4) Kultur pus
Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik
yang sesuai dengan jenis kuman.
8. Penatalaksanaan
a. Terapi farmakologi
1) Insulin tergolong hormon polipeptida yang awalnya diekstraksi
dari pankreas babi maupun sapi, tetapi kini telah dapat disintesis
dengan teknologi rekombinan DNA menggunakan E. Coli.
Hormon ini dimetabolisme terutama di hati, ginjal, dan otot
(DEPKES RI, 2000).
Diagnosa
Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
(NOC) (NIC)
(NANDA)
Resiko 1) Tingkat glukosa darah a) Managemen Hiperglikemia
Ketidakstabilan Kadar Aktifitas ;
Glukosa Darah Defenisi : keadaan 1. Memantau peningkatan gula
berhubungan dimana tingkat glukosa di darah
dengan Asupan plasma dan urin dalam 2. Memantau gejala
Makanan, rentang normal hiperglikemia, poliuria,
Ketidakadekuatan Indikator : polidipsi, poliphagi, dan
Monitor Glukosa 1. Glukosa darah dalam kelelahan.
Darah, Kurangan batas normal 3. Memantau urin keton
Ketaatan Dalam 2. Glukosa urin dalam 4. Memberikan insulin yang
Manajemen Diabetes batas normal urin keton sesuai
Definisi : resiko variasi 2) Manajemen Diabetes 5. Memantau status cairan
dari glukosa darah atau secara mandiri 6. Antisipasi situasi dalam
tingkat gula dari rentang Definisi : melakukan persyaratan pemberian
normal manajemen Diabetes insulin
secara mandiri, 7. Membatasi gerakan ketika
pengobatan dan gula darah diatas 250 mg/dl,
pencegahan tehadap terutama apabila terdapat
perjalanan penyakit urin keton
Indikator : 8. Mendorong pasien untuk
1. Memantau glukosa darah memantau gula darah
dalam batas normal b) Manajemen hipoglikemia (2130)
2. Mengobati gejala dari Aktivitas :
hiperglikemia 1. Mengenali pasien dengan
3. Mengobati gejala dari resiko hipoglikemia
hipoglikemia 2. Memantau gula darah
4. Kurangnya pengetahuan 3. Memantau gejala
tentang manajemen hipoglikemia seperti:tremor,
diabetes berkeringat, gugup, tacikardi,
5. Ketidakadekuatan dalam palpitasi, mengigil,
memantau gula darah perubahan perilaku, coma.
6. Pengetahuan tentang diet 4. Memberikan karbohidrat
sederhana yang sesuai
5. Memberikan glukosa yang
sesuai
6. Melaporkan segera pada
dokter
7. Memberikan glukosa melalui
IV
8. Memperhatikan jalan nafas
9. Mempertahankan akses IV
10. Lindungi jangan sampai
cedera
11. Meninjau peristiwa terjadinya
hipoglikemia dan faktor
penyebabnya
12. Memberikan umpan balik
mengenai manajemen
hipoglikemia
13. Mengajarkan pasien dan
keluarga mengenai gejala,
faktor resiko, pencegahan
hipoglikemia
14. Menganjurkan pasien
memakan karbohidrat yang
simple setiap waktu