Anda di halaman 1dari 60

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN BAPAK R

I. Data umum

1. Nama Kepala Keluarga : Bapak R


2. Umur : 28 tahun
3. Pendidikan : SMK
4. Pekerjaan : Karyawan
5. Alamat : RT 3 RW 4 Gawanan Barat, Kecamatan Colomadu,
Kelurahan Malangjiwan, Karanganyar
6. Komposisi Keluarga : Nuclear Family

No Nama JK Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan

1 Bapak R L Suami 28 th SMK Karyawan

2 Ibu A P Istri 29 th SMA Karyawan

3 An. A L Anak 3 th Belum Belum bekerja


sekolah

Keterangan :

: laki-laki : meninggal

: perempuan .......................: tinggal dalam 1 rumah

4. Tipe Keluarga :
Merupakan keluarga nuclear family yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Menurut Ibu A
tidak ada masalah kesehatan yang berhubungan dengan tipe keluarga besar.

5. Suku bangsa :
Bapak R berasal dari suku Jawa dan ibu A berasal dari suku Jawa. Bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Menurut Ibu A, Bapak R menyukai
makanan yang manis dan asin, juga hobi bermain musik. Semua makanan yang disediakan
selalu dimakan. Anak-anaknya juga menyukai makanan yang manis dan hobi bermain
musik.

6. Agama
Bapak R dan seluruh anggota keluarga beragama Islam. Menurut bapak R seluruh anggota
keluarganya telah menjalankan sholat lima waktu. Ibu A mengikuti pengajian ibu ibu yang
ada di lingkungan RT setiap hari Jumat jam 15.00.

7. Status Sosial Ekonomi


Menurut ibu A penghasilan suaminya belum dianggap cukup memenuhi kebutuhan keluarga.
Sedangkan pengeluaran keluarga setiap harinya lebih dari 30 ribu hingga 50 rIbu Aer hari
untuk pemenuhan kebutuhan anak dan biaya makan sehari-hari. Pengelolaan keuangan
setiap bulannya diatur oleh ibu A.

8. Aktifitas Rekreasi Keluarga


Menurut Ibu A keluarga besarnya tidak pernah ke tempat rekreasi bersamaan, tetapi anak
dan cucunya kadang-kadang saja rekreasi ke mal dan pergi ke rumah saudara dekat. Ibu ME
dan An. G setahun sekali rekreasi dengan seluruh teman satu sekolah pada akhir tahun
pelajaran. Ibu ME mengatakan keluarga sering menonton televisi bersamasama yang
acaranya lucu, terutama Extra Vagansa, tidak suka menonton sinetron.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


9. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap
perkembangan keluarga
usia lanjut , dengan tugas perkembangan sebagai berikut:
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan

c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat


d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
e. Melakukan “life review”
( Duval & Miller, 1985)
2
10. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Pada tahap perkembangan sebelumnya :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
Bapak R dan Ibu A sudah memasuki usia lanjut, mempunyai 5 anak, anak ketiga Sdr.
K (33 tahun) dan kelima Sdri.UK (28 tahun) belum menikah. Dengan perantaraan Ibu
ME, mereka meminta untuk menanyakan apakah mereka sudah punya teman dekat atau
belum. Menurut Ibu ME, jika ditanya tentang masalah teman dekat mereka menjawab
belum ada dan belum ketemu jodoh, nanti jika sudah ketemu akan dikenalkan juga pada
keluarga . Menurut Ibu A jodoh anaknya memang belum ada,sehingga meskipun sudah
berumur belum ketemu yang cocok, semuanya diserahkan pada yang Maha Kuasa.

b. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat


Menurut Ibu ME, adik-adiknya yang belum menikah secara ekonomi cukup, namun
untuk dikatakan mandiri secara penuh belum, karena beberapa kebutuhan dasar seperti
mencuci baju, menyetrika baju masih dibantu oleh kakaknya.

c. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan


pendapatan

Ibu A mengatakan sekarang sudah mengalami perubahan dalam banyak hal seperti
hubungan dengan teman-teman sebaya karena jarang bertemu, kekuatan badan
menurun dan kesehatan berkurang, tidak seperti waktu dulu masih muda. Ibu A
bersyukur masih ada anak-anak yang tinggal satu rumah, sehingga masih ada yang
merawat. Penurunan kesehatan menurut Ibu A karena sudah tua. Menurut Ibu A
keluarga belum dapat sepenuhnya merawat keluhan-keluhan terkait dengan masalah
yang dialami seperti merawat bagaimana seharusnya merawat kalau hipertensi dan
kakinya rematik kambuh dengan benar.

11. Riwayat Keluarga Inti


Menurut Bapak R dulu ia menikah dengan Ibu A setelah berpacaran selama satu tahun,
sehingga ia merasa sudah memahami dengan baik perilaku isterinya. Pernikahan
mereka pada saat itu direstui oleh kedua belah pihak keluarga.

12. Riwayat Keluarga Sebelumnya

3
Menurut Ibu A orang tuanya dulu adalah petani di daerah Tegal Jawa Tengah sedangkan
orang tua Bapak R adalah pedagang di daerah Citayam. Orang tua Ibu A telah
meninggal dunia sebelum Ibu A menikah karena sakit perut. Sedangkan ibu dari Bapak
R meninggal sewaktu Bapak R masih kecil, tidak mengetahui sebab meninggalnya.

III. Lingkungan
13 . Karakteristik Rumah
Rumah yang saat ini ditempati saat ini adalah milik sendiri, berupa rumah permanen
terdiri dari pekarangan depan, pekarangan samping untuk menjemur pakaian, ruang
tamu, 3 ruang tidur, kamar mandi, dan dapur. Rumah tampak bersih dan barang-barang
terletak pada tempatnya, lingkungan rumah bersih. Pekarangan ditanami bunga-bunga,
ada 2 bangunan bekas warung tidak permanen terbuat dari kayu, ukuran 2 X 2 m dulu
digunakan untuk berjualan nasi uduk ibu EM dan 1 bangunan berukuran lebih kecil
dulu bekas kandang ayam, sekarang digunakan untuk menyimpan barang bekas,
terdapat 2 pohon jambu, 1 pohon rambutan, 1 pohon kelengkeng, terlihat banyak karung
berjejer berisi tulang sapi yang menimbulkan bau tidak sedap jika tertiup angin.
Lingkungan rumah tampak terang, pagi sampai sore hari jendela di setiap kamar tidur
dibuka sehingga cahaya matahari dapat masuk rumah, pintu masuk terdapat 2 buah dari
belakang dan depan rumah. Pada bagian belakang , pintu berdekatan dengan sumur gali.
Jarak rumah Bapak R dengan rumah tetangga sebelah kiri 1 meter. Tidak ada pagar
pengaman yang mengelilingi rumah Bapak R.

Berikut denah rumahnya: U

Rumah tetangga
Rmh tetangga

4
Rmh tetangga

R
uma
h
teta
1
ngg
a

Gang buntu

Rumah
tetangga

tanah kosong ditumbuhi ilalang bekas pangkalan taksi

Keterangan :
1 : Kamar mandi dan WC
2 : Sumur gali
3 : Dapur
4 : Kamar tidur bpk U dan Ibu A
5 : Kamar tidur ibu ME dan An G
6 : Kamar tidur Sdri UK
7 : Ruang Tamu
8 : Pekarangan
9 : Bekas warung nasi
10 : Bekas kandang ayam

14. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Lingkungan tetangga sebagian besar adalah suku Betawi, Sunda dan pendatang. Ibu A
keluar rumah jika membeli sayuran di tukang sayur keliling atau warung, atau pergi ke
5
rumah anaknya . Ibu A dan Bapak R rajin mengikuti pengajian di mushola yang ada di
lingkungan RT. Ibu A mengatakan keluarganya telah 34 tahun tinggal di daerah
Jemblongan ini, sehingga mereka sudah saling mengenal dan akrab dengan tetangga.
Bagi keluarga Bapak R, tetangga dianggap sebagai saudara, saling tolong menolong
dan Amembantu menyelesaikan masalah bersama.

Di depan pekarangan rumah Bapak R terdapat tanah luas yang ditumbuhi ilalang,
dahulu digunakan untuk garasi taksi. Disekitar rumah Bapak R tampak got yang
mengalir lancar. Rumah di lingkungan sekitar rata-rata rumah modern dan permanan.
Perawat juga tidak melihat tempat pembuangan sampah akhir, sampah keluarga Bapak
R biasanya dibakar. Di sekitar tempat tinggal Bapak R banyak terdapat warung yang
menjual kebutuhan sehari-hari dan berdekatan dengan SMA Muhamadiyah. Di sekitar
tempat tinggal Bapak R juga banyak terdapat rumah kontrakan sebagai tempat tinggal.
Sarana kesehatan dekat rumah Bapak R adalah bidan, belum ada Posbindu Sementara
itu untuk menuju Puskesmas Pancoran Mas harus keluar menuju jalan raya naik angkot
dua kali lebih kurang 30 menit. Namun keluarga Bapak R jarang ke Puskesmas, kalau
sakit berobat ke Klinik dr. Bahar, karena mereka menganggap lebih dekat dan obatnya
cocok, meskipun agak mahal.

15. Mobilitas Geografis Keluarga


Keluarga Bapak R sudah 34 tahun tinggal di daerah ini, mereka sudah betah tinggal
disini dan berencana untuk menetap selamanya disini. Keluarga tidak mempunyai
kendaraan sendiri, sehingga transportasi umum yang sering digunakan untuk pekergian
adalah menggunakan kendaraan umum (angkot).

16. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


Perkumpulan yang dihadiri oleh keluarga adalah pengajian dan arisan RT. Bapak R, Ibu
A dan Ibu ME kadang-kadang bergaul dengan tetangga sekitar, karena semua
mempunyai kesibukan masing-masing. Anak ketiga dan keempat Bapak R jarang
berada di rumah, anak ketiga kalau tidur malam di mushola, anak yang keempat bekerja
sebagai pegawai toko berangkat jam 08.00 pulang jam 20.00, jarang bergaul dengan
tetangga seusianya yang ada di sekitar rumah. Cucunya yang berumur 8 tahun selalu
bermain dengan anak-anak seusianya yang ada di sekitar rumah mereka.

6
17. Sistem Pendukung Keluarga
Bapak R tidak memiliki asuransi kesehatan untuk dirinya dan keluarganya. Anggota
keluarga semua sehat, namun 1 tahun terakhir ini Ibu A sering mangalami pusing, badan
lemas dan tekanan darah meningkat. Sehingga dirinya dan keluarganya jika sakit
berobat di klinik dr.Bahar dengan uang tabungan. Jika keluarga ini mempunyai masalah
diselesaikan sendiri, biasanya Bapak R akan mengumpulkan anak-anaknya untuk
membicarakan. Namun menurut Ibu A cara tersebut sangat jarang dilakukan, karena
tidak ada masalah yang sangat serius.

IV. Struktur Keluarga


18. Pola Komunikasi Keluarga
Bapak R berangkat ke pasar Kemiri Depok berjualan kikil jam 06.00, pulang ke rumah
jam 10.00, dan tidak pergi keluar rumah, sehingga mempunyai kesempatan untuk
ngobrol dengan Ibu A dan Ibu ME, serta membaca surat kabar. Jam 11.00 – 12.30
biasanya Bapak R menguliti kikil kemudian direbus untuk dijual besok.. Ibu ME
berjualan nasi uduk di depan rumah adiknya dekat rumahnya mulai sekitar pukul 06.00
sampai pukul 08.00. An. G pulang sekolah pukul 12.30. Menurut Ibu ME semua
anggota keluarga dapat bertemu setelah jam 20.00. Biasanya yang dibicarakan adalah
tentang cucu, sekolah An. G dan kejadian yang sedang terjadi di sekitar mereka, sambil
menonton televisi. Jika ingin membeli sesuatu barang atau ingin memutuskan sesuatu
Bapak R akan berdiskusi dengan isterinya dan anaknya yang tertua, biasanya yang
mengambil keputusan adalah Ibu ME karena menurut mereka dapat mengambil
keputusan dengan tepat dan sebagai panutan adik-adiknya.

19. Struktur Kekuatan Keluarga


Menurut ibu ME, Bapak R lebih dekat dengan anak-anaknya daripada Ibu A karena
suka humor dan memberi uang dengan anak-anak dulu waktu masih kecil. Namun
hubungan semua anggota keluarga tetap akrab. Ibu A kadang mengeluhkan anaknya
yang ketiga dan keempat yang dianggap Ibu A berbeda dengan waktu masih kecil
dahulu, suka bercerita dan sering bersama-sama menonton televisi. Menurut Ibu A
mungkin mereka kecapekan setelah pulang dari bekerja. Sdr K dan Sdr. UK jarang
bergaul dengan tetangga dekat rumahnya, jika berbicara hanya seperlunya atau
menjawab seadanya. Sampai saat ini perawat belum pernah ketemu dengan Sdr K dan
Sdri. UK karena mereka pulang malam hari. Ditambahkan oleh Ibu A jika tidak ditanya

7
maka anaknya tidak bersedia bercerita tentang hal-hal yang dialaminya setiap hari di
tempat kerjanya. Ibu A mengatakan tidak mengetahui teman dekat anaknya.

Menurut Ibu A jika anaknya atau suaminya sakit maka ia akan segera memberikan
pertolongan pertama baik dengan obat warung maupun dengan obat-obat tradisional.
Ibu A menanam jahe dan kunyit yang sering dibuat minuman untuk menghangatkan
tubuh. Ditambahkan oleh ibu jika suaminya atau anak-anaknya sakit maka ia akan
merawat mereka berdasarkan pengalaman sebelumnya. Misalnya jika anaknya sakit
batuk pilek, suhu tubuhnya agak tinggi, maka ibu akan memberikan obat batuk pilek
yang dibeli di warung/ apotik terlebih dulu, ibu juga akan mengingatkan anaknya untuk
beristirahat dan makan minum yang banyak.
20. Struktur Peran
Bapak R sebagai pencari nafkah dalam keluarga juga berperan mengasuh dan merawat
anak-anak sewaktu masih kecil, sekarang mengasuh dan merawat cucunya. Menurut
Bapak R dirinya tidak merasa keberatan dengan tambahan peran. Sedangkan Ibu A
sebagai ibu rumah tangga, perannya sebagai ibu dalam rumah tangga banyak dibantu
oleh suaminya dan anaknya yang tertua yang tinggal bersamanya, untuk membantu
merawat adik-adiknya.

Ibu ME sebagai anak tertua menurut Ibu A sangat mandiri. Suami ibu ME bekerja di
Riau sudah 4 tahun tidak pulang (sejak An. G berusia 4 tahun), jarang memberi kabar
dan tidak pernah mengirimi uang, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
kebutuhan sekolah anaknya berjualan nasi uduk dan gorengan. Ibu ME berperan
sebagai ibu sekaligus sebagai ayah bagi An. G, dan ia tidak pernah mengeluh dengan
keadaan tersebut, pasrah saja. Ibu ME mengatakan mungkin di Riau sudah mempunyai
istri lagi, sehingga tidak memikirkan dirinya dan anak G.

An G kadang membantu ibu ME mencuci piring dan mencuci baju.


Sdr. K jarang membantu pekerjaan di rumah. Sdri. UK pagi menyapu dan mengepel
lantai.
21 . Nilai/ Norma Keluarga
Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga adalah nilai-nilai agama Islam dan budaya Jawa.
Menurut Ibu A jika sudah masuk waktu sholat, maka semua anggota keluarga segera
menunaikan sholat. Nilai budaya Jawa sangat mempengaruhi keluarga misalnya
anakanak harus menghormati bapak dan ibu, namun adik-adiknya memanggil kakak

8
dengan nama saja, karena sudah terbiasa sejak kecil, sehingga terbawa sampai besar,
walaupun demikian mereka tetap hormat dan patuh pada kakaknya.

V. Fungsi Keluarga
22. Fungsi Afektif
Bila ada salah satu anggota keluarga yang sakit maka ibu ME tidak pernah mendiamkan
anak, ibu, bapak atau adikya yang sakit. Ibu ME akan segera merawat dan atau
memberikan obat berdasarkan pengalaman yang lalu. Menurut observasi perawat
keluarga Bapak R, memang tampak memperhatikan satu sama lain, misalnya pada saat
Ibu A pusing diberikan obat untuk diminum dan meminta Ibu A untuk

istirahat.
Menurut Bapak R jika ada waktu luang, misalnya sebelum tidur atau setelah pulang
kerja dirinya sudah terbiasa berbicara dengan isterinya, dan sebaliknya isterinya juga
begitu. Sdri.UK anak bungsu lebih suka curhat dengan kakak perempuan yang kedua
yang dekat rumahnya. Walaupun menurut kakaknya, frekuensinya sangat jarang karena
Sdri UK tidak akan bercerita jika tidak ditanya terlebih dahulu.

23. Fungsi Sosialisasi


Ibu A mengatakan hubungan antara dirinya dan lingkungan dirasakan baik, menurutnya
dirinya banyak waktu untuk ngobrol-ngobrol atau berinteraksi dengan tetangga sekitar
rumahnya, namun hal tersebut jarang dilakukan, lebih baik mengasuh cucunya.
Kegiatan yang diikuti oleh Bapak R dan Ibu A adalah pengajian di mushola RT 4.

Menurut Ibu A, Ibu ME sebagai humas RT aktif dalam kegiatan di RT. Sdr. K, jarang
sekali bergaul dengan teman yang di sekitar rumah, jika pulang kerja mandi, makan jam
21.00 pergi ke mushola. Sri. UK pulang kerja jam 20.00 dan jarang bergaul dengan
tetangga karena tidak ada yang seumur dengan dia. Sedangkan An G yang berusia 8
tahun tampak lebih aktif bergaul dengan siapa saja dan tampak aktif ngobrol apa saja
dengan perawat. Menurut Bapak R dirinya dan isterinya tidak melarang anak-anak
mereka bergaul dengan siapa saja, asalkan pergaulan tersebut tidak mengakibatkan hal-
hal yang negatif.

24. Fungsi Perawatan Keluarga

9
Menurut ibu ME, badan mamaknya dulu waktu muda gemuk, sejak kurang lebih 5 tahun
yang lalu badan mulai kurus, karena mamak makan jika terasa lapar, dan tidak suka
ngemil. Ibu ME mengatakan mamak tidak diit, tidak tahu mengapa jadi kurus seperti
sekarang, dan satu tahun terakhir ini Ibu A sering mengalami pusing, badan lemas, lutut
terasa nyeri dan tekanan darah meningkat. Untuk mengobati penyakitnya biasanya Ibu
A membeli obat Oskadon atau Bodrex di warung. Bila tidak sembuh juga maka ibu
akan berobat ke klinik dr. Bahar. Setelah minum obat dari klinik, menurut Ibu A
sakitnya segera sembuh. Ibu juga menyatakan bahwa ia pernah memiliki tekanan darah
yang tinggi yaitu 160/90 mmHg (saat diukur di klinik dr. Bahar), dan dokter
mengatakan ia terkena hipertensi dan rematik. Saat diperiksa ibu merasakan kepalanya
pusing, tengkuk kaku, lutut dan kaki sakit jika untuk berjalan dan badan terasa lemas.
Menurut Ibu A mungkin dulu sakit kepala dan hipertensi terjadi karena dirinya saat itu
terlalu memikirkan tentang anak-anaknya yang belum menikah dan menantunya (suami
ibu ME) yang tidak pernah pulang, namun sekarang saya sudah pasrahkan kepada Allah
sehingga saya jarang kambuh sakitnya. Pada saat perawat melakukan pengkajian
terlihat Ibu A dan ibu ME sangat antusias dan senang, hasil wawancara beberapa hal
terkait permasalahan yang dialami, Ibu A dan Ibu ME mengaku hanya mengetahui dari
dokter Bahar jika Ibu A menderita darah tinggi dan rheumatik, selebihnya penyebab,
tanda dan gejala, cara pencegahan dan perawatannya keluarga tidak mengerti, dan
ketika perawat menanyakan tentang apakah pernah diberikan penyuluhan secara
lengkap tentang masalah kesehatan yang dialami, mereka menjawab belum pernah
diberitahu dan ingin dijelaskan tentang perawatan dan pengobatannya. Pada saat
perawat melakukan pemeriksaan tekanan darah dan menginformasikan hasil
pemeriksaan TD, Ibu A menanyakan apakah itu normal atau

tidak.
Ibu A mengatakan kadang lupa menaruh barang yang baru diletakkan, sehingga jika
mau memakai lagi bingung mencarinya. Ibu A mengatakan mungkin karena sudah tua
sehingga mudah lupa. Ibu ME membenarkan apa yang dikatakan mamaknya sekarang
sering lupa menaruh dompet, bingung mencarinya, kalau sudah ketemu ia tertawa.
Perawat menanyakan apakah sering lupa itu mengganggu aktifitas sehari-hari, dan
apakah menurut Ibu A sering lupa merupakan salah satu tanda kepikunan ? Ibu A
menjawab lupa menaruh barang sampai saat ini belum mengganggu sekali dan tidak
tahu, mungkin bisa jadi pikun juga kalik. Ibu ME menanyakan apakah pikun bisa
dicegah, karena mamaknya tiri bapak sampai usia 84 tahun belum pikun, berarti tidak
semua lansia akan pikun kan. Ibu ME menanyakan apakah ada makanan untuk
10
mencegah terjadinya pikun dan bagaimana cara merawat orang pikun biar tidak stres,
karena biasanya lansia yang sudah pikun rewel.

Bapak R mengatakan dari sejak muda dulu mempunyai kebiasaan merokok, sehari bisa
menghabiskan 2 bungkus, sekarang kebiasaan itu tetap berlanjut. Bapak R mengatakan
susah sekali menghilangkan kebiasaan merokok, namun menurut dia sekarang jumlah
yang dia hisap sudah berkurang banyak 1 bungkus habis 2 hari, biasanya merokok
setelah makan.

Bapak R menyatakan bahwa ia dulu bekerja di binatu menyetrika selama 30 tahun,


karena merasa tidak mampu lagi menyetrika, duduk terlalu lama membuat badan capek,
lutut sakit, dan tengkuk pegal, maka Bapak R keluar dari pekerjaan tersebut.
Dulu sepulang kerja badan sering pegal, lutut dan kaki sakit untuk berjalan karena
seharian duduk menyetrika. Bapak R mengatakan minum Remasil 1 tablet jika kaki
terasa sakit, menurutnya setelah minum obat tersebut badan dan kaki terasa lebih
nyaman.

Sejak tahun 1998 Bapak R berjualan kikil di pasar Kemiri. Bapak R mengatakan lutut
sering terasa ngilu dan pegal sepulang dari berjualan di pasar, keluhan ini dirasakannya
sejak 4 tahun terakhir. Bila pegal-pegal maka ia akan istirahat tiduran sambil membaca
surat kabar, menurutnya bila telah istirahat pegal-pegalnya akan berkurang, jika
pegalnya tidak berkurang maka ia akan minum obat yang dibeli Remasil di warung
untuk mengurangi rasa pegalnya.

Badan Bapak R terlihat lordosis, saat perawat menanyakan sejak kapan badannya
seperti itu dan apakah mengganggu aktifitas , Bapak R mengatakan tidak tahu, karena
tidak begitu memperhatikan dan menurutnya tidak mengganggu aktifitas sehari-hari.

Menurut ibu ME anaknya jarang sakit, meskipun kalau pada siang hari tidak tidur siang.
Menurut ibu ME An. G batuk, pilek dan panas maka ia akan memberi obat yang diberi
warung , namun jika tidak ada perubahan juga maka ibu ME akan membawa An G ke
klinik dr. Bahar.

Sdr.K dan sdri. UK belum terkaji karena perawat belum pernah bertemu, karena setiap
hari pulang kerja jam 20.00 - 21.00.

11
VI. Stress dan Koping Keluarga
25. Stress Jangka Pendek dan Jangka Panjang Keluarga
a. Stress Jangka Pendek
Menurut Ibu A dan suaminya kadang mengkawatirkan 2 anaknya yang pendiam dan
agak tertutup, terutama Sdr. K yang tidak pernah tidur malam di rumah. Bapak R
sudah pernah menegur Sdr. K namun ia tetap saja tidur malam di mushola. Sekarang
Bapak R tidak pernah membahas tentang hal itu, dibiarkan begitu saja. Menurut
Bapak R masalah itu sebenarnya tidak mengganggu, namun merasa tidak enak dengan
tetangga.

b. Stress Jangka Panjang


Permasalahan yang perlu diselesaikan dalam jangka panjang menurut Bapak R tidak
ada.

26. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi Stressor


Masalah-masalah yang ada dalam keluarga akan diselesaikan Bapak R dengan
musyawarah dengan isterinya dan anak-anaknya. Namun menurut Bapak R masalah yang
ada baik masalah keluarga selalu diselesaikannya dengan cara baik-baik dan komunikasi,
baik dengan anak maupun isterinya. Menurut Ibu A ia kadang merisaukan satu masalah
yang ada dalam keluarga, hal ini kadang membuat tidak nafsu makan atau tidak bisa tidur,
namun jika anaknya Ibu ME memberitahu bahwa semua masalah yang ada bisa
diselesaikan dengan cara baik-baik, dan istifar, ia akan menurut dan menerima, sehingga
keadaan berangsur-angsur baik dan mau makan.

27. Strategi Koping yang Digunakan


Jika ada masalah dalam keluarga seperti masalah Sdr. K yang tidak pernah tidur malam di
rumah , maka ibu dan bapak akan membicarakan masalah tersebut bertiga dengan Ibu ME,
atau memanggil anaknya langsung untuk diingatkan, ditegur, namun Sdr. K tetap
melakukan kegiatan tersebut. Namun menurut ibu belakangan ini ia dan suaminya menjadi
mendiamkan saja masalah ini karena sudah merasa capek dan bosan berkali-kali
mengingatkan Sdr K tetapi tidak ditanggapi. Menurut Ibu A dirinya dan suaminya belum
meminta bantuan tenaga kesehatan seperti dokter atau psikolog untuk mengatasi masalah

ini.

12
28. Strategi Adaptasi Disfungsional
Menurut Bapak R kelemahannya adalah terlalu bersikap sabar dengan anak-anaknya,
jarang marah, tidak ada yang takut padanya. Jika ada yang bersalah Bapak R juga menegur
anaknya, terutama pada Sdr. K yang jarang di rumah, tidak mau tidur malam di rumah,
tetapi tidak dihiraukan, akhirnya didiamkan saja masalah itu. Sedangkan Ibu A menurut
ibu ME kebalikan dari bapaknya, mamak dulu waktu anak-anaknya masih kecil agak galak
dengan anaknya, tetapi sekarang tidak lagi, sama seperti bapak sabar. Menurut Ibu ME ,
mamak lebih banyak diam kalau ada permasalahan, dan meminta dirinya untuk
menyelesaikan masalah yang ada.
VII. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)

Komponen Bp. U Ibu A Ibu ME Anak G Sdr. Sdri.


K UK
Kepala Tidak Ada Tidak ada Tidak Tidak Belum Belum
ketombe, tidak ketombe,rambut ada ada terkaji terkaji
ada rontok, tidak ada benjolan/luka, benjolan/luka,
benjolan/luka, benjolan simetris, warna simetris, warna
simetris, warna /luka, simetris, warna rambut hitam
rambut hitam, rambut
rambut lurus, agak tipis
lurus, sudah hitam,
hitam, berombak,
banyak beruban lurus, tebal.
sudah banyak
dan tebal
beruban dan tipis.
Mata Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
tidak anemis, anemis, skelera tidak anemis, tidak anemis,
skelera ikterik ikterik (-/-), simetris, skelera ikterik skelera ikterik
(/-), simetris, tidak ada cekungan (/-), simetris, (/-), simetris,
tidak ada pada mata, reaksi tidak ada tidak ada
cekungan pada cahaya pupil (+/+) cekungan pada cekungan pada
mata, reaksi rabun dekat mata, reaksi mata, reaksi
cahaya pupil cahaya pupil cahaya pupil
(+/+), (+/+) (+ / +)
Hidung Tidak ada Tidak ada sumbatan, Tidak ada Tidak ada
sumbatan, cairan cairan sumbatan, cairan sumbatan, cairan
(-) (-) (-) (-)
Telinga Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
serumen, tidak serumen, tidak ada serumen, tidak serumen, tidak
ada bengkak bengkak luka dan ada bengkak ada bengkak
luka dan kemerahan, simetris luka dan luka dan
kemerahan, kemerahan, kemerahan,
simetris simetris simetris
Mulut Gigi coklat Gigi coklat Gigi putih, Gigi putih ,
kehitaman , kehitaman, geraham atas jumlah gigi: atas
karang gigi (+), bentuk tidak agak kehitaman, 14, bawah 14,
ada 1 gigi beraturan, sudah bibir lembab,
terlihat seperti
berlubang, banyak yang tanggal sariawan (-)
akan
jumlah gigi: atas karang gigi (+),
keropos,karang
13, bawah 12, jumlah gigi: atas 3,
bawah 7, bibir gigi (-) , jumlah
bibir tampak
lembab, sariawan (-) gigi: atas 15 ,
lembab,
bawah 16, bibir
sariawan (-)

13
lembab,
sariawan (-)

Leher dan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tenggorokan kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan
menelan, menelan, menelan, menelan,
pembesaran pembesara pembesaran pembesaran
kelenjar getah kelenjar kelenjar
n kelenjar
getah (vena getah getah
bening (- bening bening (- bening (-
)distensi (-),
)distensi vena )distensi vena )distensi vena
jugularis (-), jugularis tanda jugularis (-), jugularis (-) ,
tidak ada tanda tidak ada tidak ada tanda tidak ada tanda
radang radang radang radang
Dada Simetris, Simetris, bronkovesi Simetris, Simetris,
bronkovesikuler, kuler, RR: 20 X/ bronkovesikuler, bronkovesikuler,
RR: 20 X/ menit, menit, bunyi RR: 18 X/ menit, RR: 20 X/ menit,
bunyi jantung jantung S1, bunyi jantung bunyi jantung
S1, S2 S2 (+), S3, S1, S2 S1, S2
(+), S3, mur-mur, gallop (+), S3, (+), S3,
murmur, (-), rhonki (-) murmur, murmur,
gallop (-), rhonki gallop (-), rhonki gallop (-) , rhonki
(-) (-) (-)
Abdomen Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada tidak ada keluhan tekan, tidak ada tekan, tidak ada
keluhan keluhan keluhan
Ekstremitas Gerakan Gerakan terbatas, Gerakan tak Gerakan tak
terbatas, mampu mampu fleksi/ terbatas, mampu terbatas, mampu
fleksi/ ekstensi ekstensi rasa nyeri fleksi/ ekstensi fleksi/ ekstensi
rasa nyeri terutama pada sendi tanpa rasa nyeri tanpa rasa nyeri
terutama pada kaki, tidak ada tidak ada tidak ada
sendi benjolan, bengkak, benjolan, benjolan,
kaki, tidak ada kemerahan, kekuatan bengkak, bengkak,
benjolan, otot normal mampu kemerahan, kemerahan,
bengkak, menahan tahanan, kekuatan otot kekuatan otot
kemerahan, refleks normal mampu normal mampu
kekuatan menahan menahan
otot (+)
5555555555 tahanan, refleks tahanan, refleks
normal mampu
menahan 5555555555 (+) (+)
tahanan, refleks 5555555555 5555555555
(+) 5555555555 5555555555
5555555555
5555555555
Kulit Turgor baik, Turgor baik, tanda Turgor baik, Turgor baik, tanda
tanda radang (-), radang (-), sawo tanda radang (-), radang (-) , sawo
sawo matang, matang, sawo matang, matang,
tekstur agak tekstur halus tekstur halus tekstur halus
kasar

14
Kuku Tidak ada yang Tidak ada yang Tidak ada yang Tidak ada yang
panjang, terawat panjang, terawat panjang, terawat panjang, terawat
bersih, sianosis (- bersih, sianosis (-), bersih, sianosis (- bersih, sianosis (-)
), tanda radang tanda radang ), tanda radang , tanda radang
(-) (-) (-) (-)
Suhu tubuh 36,8 C 36,5 C 36,3 C 36 ,8 C
Berat badan 52 Kg 40 Kg 43 Kg 23 Kg
Tinggi 160 cm 145 cm 157 cm 105 cm
Badan
Tekanan 120/80 mmHg 140/80 mmHg 100/80 mmHg _____
darah
VIII. Harapan Keluarga
Bapak R mengharapkan perawat untuk membantu mengatasi masalah kesehatan yang
ada dalam keluarganya, sedangkan Ibu A mengharapkan perawat dapat mengajarinya
cara merawat semua anggota keluarganya agar tetap sehat.
IX. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan Keluarga
Data-data Diagnosa Keperawatan

15
DS: Ibu A mengatakan sekarang sudah Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan
• mengalami perubahan dalam cerebral pada keluarga Bapak R terutama
pada Ibu A berhubungan denagan
banyak hal seperti hubungan
ketidakmampuan keluarga merawat lansia
dengan teman-teman sebaya dengan hipertensi.

karena jarang bertemu, kekuatan


badan menurun dan kesehatan
berkurang, tidak seperti waktu
dulu masih muda.

• Penurunan kesehatan menurut Ibu


A karena sudah tua.

• Menurut Ibu A keluarga belum


dapat sepenuhnya merawat

keluhan-keluhan terkait dengan


masalah yang dialami seperti
merawat bagaimana seharusnya
merawat kalau hipertensi dan
kakinya rematik kambuh dengan
benar.

Untuk mengobati penyakitnya
biasanya Ibu A membeli obat
Oskadon atau Bodrex di warung.
Bila tidak sembuh juga maka ibu
akan berobat ke klinik dr. Bahar.
Setelah minum obat dari klinik,
menurut Ibu A sakitnya segera
sembuh. Ibu juga menyatakan
bahwa ia pernah memiliki

tekanan darah yang tinggi yaitu


160/90 mmHg (saat diukur di
Data-data Diagnosa Keperawatan

16
klinik dr. Bahar), dan dokter
mengatakan ia terkena hipertensi
dan rematik. Saat diperiksa ibu
merasakan kepalanya pusing,

tengkuk kaku, lutut dan kaki sakit


jika untuk berjalan dan badan
terasa lemas.
 Menurut Ibu A mungkin dulu
sakit kepala dan hipertensi terjadi
karena dirinya saat itu terlalu

memikirkan tentang
anak-
anaknya yang belum menikah dan
menantunya (suami ibu ME) yang
tidak pernah pulang, namun
sekarang saya sudah pasrahkan
kepada Allah sehingga saya

jarang kambuh sakitnya.


 Ibu A dan Ibu ME mengaku hanya
mengetahui dari dokter Bahar jika
Ibu A menderita darah tinggi dan
rheumatik, selebihnya penyebab,
tanda dan gejala, cara pencegahan
dan perawatannya keluarga tidak

mengerti,

DO :
 Pada saat perawat melakukan
pengkajian terlihat Ibu A dan ibu
ME sangat antusias dan senang,
hasil wawancara beberapa hal
terkait permasalahan yang

dialami,
 Ketika perawat
menanyakan

17
Data-data Diagnosa Keperawatan

tentang apakah pernah diberikan


penyuluhan secara lengkap
tentang masalah kesehatan yang
dialami, mereka menjawab belum
pernah diberitahu dan ingin
dijelaskan tentang perawatan dan
pengobatannya.

 Pada saat perawat melakukan


pemeriksaan tekanan darah dan

menginformasikan hasil
pemeriksaan TD, Ibu A

menanyakan apakah itu normal


atau tidak.
 Pada waktu Ibu A dilakukan
pengukuran tekanan darah tgl 4
November 2008 = 140/80 mmHg
DS: Risiko gangguan mobilisasi pada keluarga
• Bapak R menyatakan bahwa ia Bapak R , terutama pada Bapak R
berhubungan dengan ketidakmampuan
dulu bekerja di binatu menyetrika
keluarga merawat anggota keluarga
selama 30 tahun, karena merasa dengan rheumatik.
tidak mampu lagi menyetrika,
duduk terlalu lama membuat
badan capek, lutut sakit, dan
tengkuk pegal, maka Bapak R
keluar dari pekerjaan tersebut.
Dulu sepulang kerja badan sering
pegal, lutut dan kaki sakit untuk
berjalan karena seharian duduk
menyetrika.

Bapak R mengatakan minum
Remasil 1 tablet jika kaki terasa
sakit, menurutnya setelah minum

18
Data-data Diagnosa Keperawatan

obat tersebut badan dan kaki terasa


lebih nyaman.
Sejak tahun 1998 bapak U
berjualan kikil di pasar Kemiri.
Bapak R mengatakan lutut sering
terasa ngilu dan pegal sepulang
dari berjualan di pasar, keluhan ini
dirasakannya sejak 4 tahun
terakhir. Bila pegal-pegal maka ia
akan istirahat tiduran sambil

membaca surat kabar,


menurutnya bila telah istirahat
pegal-pegalnya akan berkurang,
jika pegalnya tidak berkurang
maka ia akan minum obat yang
dibeli Remasil di warung untuk

mengurangi rasa pegalnya.

DO :
Badan Bapak R terlihat lordosis,
saat perawat menanyakan sejak
kapan badannya seperti itu dan
apakah mengganggu aktifitas ,
Bapak R mengatakan tidak tahu,

karena tidak begitu


memperhatikan dan menurutnya
tidak mengganggu aktifitas

sehari-hari.
Ibu A mengatakan kadang lupa Risiko terjadinya gangguan pemenuhan
menaruh barang yang baru kebutuhan dasar pada keluarga Bapak R
terutama pada Ibu A , berhubungan
diletakkan, sehingga jika mau
Data-data Diagnosa Keperawatan

19
• memakai lagi bingung dengan ketidakmampuan
keluarga
mencarinya.
merawat anggota keluarga dengan risiko
Ibu P mengatakan kepikunan.
• mungkin
karena sudah tua sehingga mudah
lupa.

Ibu ME membenarkan apa yang


dikatakan mamaknya sekarang

sering lupa menaruh dompet,
bingung mencarinya, kalau sudah
ketemu ia tertawa.

Perawat menanyakan apakah


sering lupa itu mengganggu

aktifitas sehari-hari, dan apakah
menurut Ibu A sering lupa
merupakan salah satu tanda
kepikunan ?

• Ibu A menjawab lupa menaruh


barang sampai saat ini belum
mengganggu sekali dan tidak tahu,
mungkin bisa jadi pikun

juga kalik.

Ibu ME menanyakan apakah



pikun bisa dicegah, karena
mamaknya tiri bapak sampai usia
84 tahun belum pikun, berarti
tidak semua lansia akan pikun kan.

Ibu ME menanyakan apakah ada


makanan untuk mencegah
terjadinya pikun dan bagaimana
cara merawat orang pikun biar
tidak stres, karena biasanya lansia

20
Data-data Diagnosa Keperawatan

yang sudah pikun rewel.


Saat perawat melakukan
pemeriksaan MMSE hasilnya

gangguan intelek ringan.

• Menurut ibu ME, badan Pemenuhan nutrisi tidak adekuat pada


mamaknya dulu waktu muda keluarga Bpk. U terutama Ibu A
gemuk, sejak kurang lebih 5 tahun berhubungan dengan ketidakmampuan
yang lalu badan mulai kurus, keluarga merawat anggota keluarga
karena mamak makan jika terasa
dengan gizi kurang.
lapar, dan tidak suka ngemil.

Ibu ME mengatakan mamak tidak



diit, tidak tahu mengapa jadi kurus
seperti sekarang, dan satu tahun
terakhir ini Ibu A sering
mengalami pusing, badan lemas.

DO :
Badan terlihat kurus
BB = 40 Kg TB = 145 Cm

BB ideal adalah 40,5 – 49 ,5 Kg

Konjungtiva anemis

X. PRIORITAS MASALAH BERDASARKAN SKORING

Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Bapak R terutama pada Ibu
A berhubungan denagan ketidakmampuan keluarga merawat lansia dengan hipertensi.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3 Kurangnya pengetahuan keluarga
Risiko tentang cara mengatasi hipertensi
dapat berdampak pada
ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit dan dapat
mengakibatkan terjadinya komplikasi.

21
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Dampak dari hipertensi belum begitu
masalah dirasakan terhadap aktivitas seharihari
dapat diubah :
sebagian
3. Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Keluarga mempunyai keinginan untuk
untuk dicegah : dapat sembuh dari perasaan sakit
cukup sehingga dapat sembuh seperti semula
4. Menonjolnya 0/2 x 1 0 Kurangnya pengetahuan keluarga
masalah : masalah tentang cara merawat hipertensi perlu
tidak dirasakan segera dilakukan karena penjelasan
dan latihan yang adekuat merupakan
modal dari keluarga untuk merawat
keluarga dengan riwayat hipertensi.
Jumlah 2 1/3
Risiko gangguan mobilisasi pada keluarga Bapak R , terutama pada Bapak R berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan rematik.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3 Kurangnya pengetahuan keluarga
Risiko tentang cara mengatasi rematik dapat
berdampak pada kesehatan secara fisik
pada Ibu A
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Dampak dari rematik belum begitu
masalah dirasakan terhadap aktivitas seharihari
dapat diubah :
sebagian
3. Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Keluarga mempunyai keinginan untuk
untuk dicegah : dapat sembuh dari perasaan sakit
cukup sehingga dapat sembuh seperti semula
4 Menonjolnya 1/2 x 1 ½ Kurangnya pengetahuan keluarga
masalah : ada tentang cara merawat rematik perlu
masalah tidak segera dilakukan karena penjelasan
dirasakan dan latihan yang adekuat merupakan
modal dari keluarga untuk merawat
keluarga dengan riwayat rematik.
Jumlah 2 1/6
Risiko terjadinya gangguan pemenuhan kebutuhan dasar pada keluarga Bapak R terutama
pada Ibu A , berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan risiko kepikunan.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

22
1. Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Kurangnya pengetahuan keluarga
Risiko tentang kepikunan dapat berdampak
pada ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang
berisiko kepikunan dapat
mengakibatkan terjadinya gangguan
pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Keluarga terbuka menerima masukan
masalah dari petugas kesehatan untuk
dapat diubah : meningkatkan status kesehatan
mudah
3. Potensi masalah 3/3 x 1 1 Keluarga mempunyai keinginan untuk
untuk dicegah : dapat mencegah kepikunan agar tidak
tinggi menjurus ke penyakit yang lebih berat.
4. Menonjolnya 0/2 x 1 0 Kurangnya pengetahuan keluarga
masalah : masalah tentang cara merawat lansia kepikunan
tidak dirasakan perlu segera dilakukan karena
penjelasan dan latihan yang adekuat
merupakan modal dari keluarga untuk
merawat keluarga dengan risiko
kepikunan
Jumlah 3 2/ 3
Pemenuhan nutrisi tidak adekuat pada keluarga Bpk. U terutama Ibu A berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gizi kurang.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Masalah pemenuhan nutrisi sudah
Aktual terjadi untuk itu perlu tindakan
perawatan, sehingga tidak berdampak
pada masalah kesehatan lain (aktifitas,
intelegensi)
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Masalah dapat dicegah agar tidak
masalah parah, dan membutuhkan peranserta
dapat diubah dengan keluarga yang amat besar, dalam
sebagian mengubah perilaku pemenuhan
nutrisi, ada tenaga kesehatan yang
akan membina.
3. Potensi masalah 3/3 x 1 1 Ibu A menyatakan tidak mempunyai
untuk dicegah tinggi pantangan makanan, sehingga semua
makanan dapat dikonsumsi

23
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Ibu A menyadari kadang-kadang
masalah : masalah terganggu, tetapi makan tidak terasa
tidak dirasakan enak bila belum lapar.

Jumlah 4
XI. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA BERDASARKAN SKORING

1. Pemenuhan nutrisi tidak adekuat pada keluarga Bpk. U terutama Ibu A berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

dengan gizi kurang.


2. Risiko terjadinya gangguan pemenuhan kebutuhan dasar pada keluarga Bapak R
terutama pada Ibu A , berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan risiko kepikunan.

3. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Bapak R terutama


pada Ibu A berhubungan denagan ketidakmampuan keluarga merawat lansia dengan
hipertensi

4. Risiko gangguan mobilisasi pada keluarga Bapak R , terutama pada Bapak R


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
reumatik.

24
26
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keperawatan Umum Tujuan khusus Kriteria Standar
1. Pemenuhan Setelah Setelah pertemuan 3 x 45 1..1
nutrisi tidak dilakukan menit, keluarga Diskusikan dengan keluarga
adekuat pada tindakan mampu : 1..2 tentang pengertian gizi kurang.
keluarga Bpk. U keperawatan 1 .Mengenal Anjurkan keluarga untuk
dalam waktu 3 masalah gizi Respon Gizi kurang adalah mengungkapkan kembali
terutama Ibu A
minggu kurang dengan : gizi Verbal kurangnya asupan zat-zat pengertian gizi kurang.
b.d KMK 1..3
pemenuhan a. Menjelaskan gizi kedalam tubuh Beri reinforcement positif atas
merawat
nutrisi di pengertian jawaban yang diberikan keluarga.
anggota
keluarga Bpk kurang
keluarga dengan
U terutama Ibu 1.2.2
gizi kurang Diskusikan dengan keluarga
A adekuat
1.2.3 penyebab gizi kurang.
Respon Anjurkan keluarga untuk
gizi Penyebab gizi kurang adalah
Verbal 1.2.4 menyebutkan kembali penyebab
:
b. Menyebutkan gizi kurang.
penyebab 1. Kurang makan
Jelaskan kembali penyebab gizi
kurang makanan bergizi kurang dengan bahasa yang lebih
2. Mengalami suatu sederhana jika keluarga belum
penyakit. 1.2.5
mencapai standar yang ditentukan.
3. Gangguan saluran Beri reinforcement positif atas
pencernaan jawaban yang diberikan kel.

cara : Lakukan Coaching dengan


keluarga untuk mengenali
tanda-tanda gizi kurang dengan

Respon Diskusikan dengan keluarga


tanda tentang tanda & gejala gizi
Verbal
gizi Tanda dan gejala gizi 1.3.1 kurang.
c. Menyebutkan kurang: Motivasi keluarga untuk
dan gejala 1. Lemah 1.3.2 mengulang kembali tanda dan
kurang 2. Rambut mudah gejala gizi kurang.

28
1.3.3 Bersama-sama keluarga
identifikasi

29
Respon dicabut dan lansia tanda & gejala gizi kurang yang
verbal berwarna dialami anggota keluarga.
garis
kuning. 1.3.4 Yakinkan keluarga tentang tanda-tanda
3. Kulit kering cepat gizi kurang dengan
4. Kurus/BB membandingkannya sesuai standar
turun. normal.
5. BB di KMS 1.3.5 Beri reinforcement positif
berada atas kemampuan keluarga.
pada kuning.
6. Kurang
bergerak
Respon
verbal

Coaching keluarga tentang akibat gizi


2. Keluarga mampu kurang.
mengambil keputusan 2.1.1 Beri penjelasan kepada keluarga
untuk mengatasi gizi gizi tentang akibat lanjut dari gizi kurang
kurang pada anggota 2.1.2 Beri kesempatan keluarga bertanya.
keluarga : 2.1.3 Motivasi keluarga
a. Menjelaskan akibat dan mengungkapkan kembali akibat
terjadi bila gizi jika gizi kurang tidak ditangani
kurang tidak segera.
diatasi dengan Akibat lanjut dan 2.1.4 Beri reinforcement positif atas
segera kurang jawaban keluarga.
1. Mudah sakit
2. Pertumbuhan Konseling keluarga tentang perawatan
perkembangan gizi kurang.
terganggu. 2.2.1 Gali pendapat keluarga bagaimana
3. Kecerdasan cara mengatasi gizi kurang pada
berkurang anggota keluarga yang sudah
4. Gizi Buruk dilakukan.
b. Mengambil 2.2.2 Kaji pencapaian hasil dari cara yang
keputusan sudah diterapkan.
mencegah gizi 2.2.3 Bimbing dan motivasi keluarga untuk
kurang menjadi memutuskan mengatasi gizi kurang
bertambah berat pada anggota keluarga dengan tepat.

30
Keluarga 2.2.4 Beri reinforcement positif atas
mengungkapkan keputusan yang telah diambil oleh
keluarga

31
3. Keluarga mampu keinginan untuk merawat ling kelurga tentang perawatan
merawat anggota anggota keluarga dengan gizi
keluarga yang gizi kurang.
mengalami gizi kurang Respon
Gali pengalaman keluarga dalam
dengan : verbal Konse mengatasi gizi kurang.
a. Menjelaskan cara kurang
Diskusikan dengan keluarga
perawatan anggota 3.1.1 tentang cara perawatan anggota
keluarga dengan keluarga dengan gizi kurang.
gizi kurang 3.1.2 Kenali kepada keluarga bahan
makanan penukar yang mampu
dijangkau keluarga.
3.1.3 Ajarkan keluarga cara menyusun
menu yang memenuhi kecukupan
nilai gizi sesuai tingkat
3.1.4 perkembangan. Modifikasi
jumlah kalori jika sudah
mengalami perbaikan atau jika
3.1.5 kondisi tidak berubah.
Anjurkan keluarga untuk
Cara perawatan anggota menyebutkan kembali apa yang
keluarga dengan gizi kurang telah disampaikan. Jelaskan
1. Memberikan makanan 3.1.6
kembali kepada keluarga jika
dengan susuanan menu keluarga belum mampu
seimbang. 3.1.7 mengungkapkan sesuai dengan
2. Mencukupi kebutuhan standar.
zat gizi lansia, misalnya Beri pujian atas jawaban yang
3.1.8 diberikan keluarga.
memberikan makanan
penganti jika lansia
Redemon- menolak makan.
strasi Demonstrasikan cara perawatan
3.2.1 anggota keluarga dengan gizi
kurang yaitu menyusun menu
seimbang dengan jumlah kalori
yang sesuai.
Pada 3.2.1 Bersama-sama keluarga buat dafta
kunjungan menu anggota keluarga selama 10
tidak hari dengan susunan yang
terencana 3.2.1 bervariasi.

32
Memonitor berat badan dan
antropometri

33
- Cara perawatan lainnya setiap seminggu sekali
anggota keluarga 3.2.2 Motivasi keluarga untuk
dengan gizi kurang: mendemonstrasikan kembahi apa
penyusunan menu yang telah diajarkan.
b. Mendemonstrasikan seimbang. 3.2.3 Ulangi redemonstrasi jika keluarga
cara perawatan masih memerlukanya
anggota keluarga Keluarga melakukan cara 3.2.4 Beri reinforcement positif atas upaya
dengan gizi kurang. perawatan gizi kurang keluarga.

3.3.1 Evaluasi kemampuan keluarga


dalam merawat anggota keluarga
dengan gizi kurang.
3.3.2 Beri reinforcement positif atas usaha
keluarga.

Konseling keluarga:
Diskusikan dengan keluarga cara
meningkatkan intake nutrisi pada
anak anggota keluarga dengan gizi
kurang.
Tanyakan kepada keluarga cara yang
akan dipilih dalam memodifikasi
lingkungan untuk meningkatkan nasu
makan anak.
Evaluasi keefektifan dari metode yang
sudah dipilih keluarga.
Beri penguatan jika metode yang di
pilih telah menunjukkan hasil.
4. Keluarga mampu Jika belum ada perubahan dari metode
memodifikasi yang dipilih, kaji ulang dan
lingkungan untuk modifikasi tehnik yang telah dipilih.
mencegah / menangani Beri kesempatan kepada keluarga
Gizi kurang untuk bertanya.
Respon Beri pujian atas jawaban yang
a. Menyebutkan cara verbal diberikan keluarga.

34
Gunakan pendekatan Positive
Deviance

35
supaya anak mau dalam mengatasi masalah gizi pada
makan. anggoat keluarga.

b. Melakukan Pada Evaluasi kemampuan keluarga


modifikasi kunjungan memodifikasi lingkungan guna
lingkungan sehinga tidak 4.2.1 mengatasi gizi kurang pada
aman bagi anggota terencana anggota keluarga.
keluarga yang Beri reinforcement positf atas
mengalami gizi perilaku yang positif yang telah
kurang. 4.2.2 dilakukan keluarga.

Respon Cara meningkatkan selera Diskusikan jenis-jenis


verbal makan anak: pelayanan kesehatan yang dapat
1. Masak makanan 5.1.1 digunakan keluarga dalam
kesukaan lansia mengatasi gizi kurang pada
2. Sajikan makanan dalam anggota keluarga.
bentuk yang menarik Bantu keluarga memilih
perhatian . 5.1.2 fasilitas kesehatan yang akan
3. Sediakan piring atau digunakan. Beri pujian atas
alat makan yang pilihan keluarga.
5.1.3
disukai lansia
Respon 4. Ajaklah lansia makan
Verbal bersama dengan
anggota keluarga yang Klarifikasi pengetahuan
5.2.1
lain sehingga bisa keluarga tentang manfaat
Keluarga bercerita fasilitas kesehatan.
mampu 5.2.2 Diskusikan dengan keluarga
memanfaatkan fasilitas manfaat dan fasilitas kesehatan.
kesehatan untuk 5.2.3 Tanyakan kembali pada
mengatasi gizi kurang. keluarga manfaat fasilitas
a. Menyebutkan 5.2.4 kesehatan.
fasilitas kesehatan Pada Beri pujian atas jawaban yang
yang tersedia. kunjungan diberikan keluarga.
tidak 5.3.1
terencana Motivasi keluarga untuk
5.3.2 memanfaatkan fasilitas kes.
b. Menyebutkan Keluarga menyusun menu Evaluasi penggunaan fasilitas
5. sesuai keinginan lansia 5.3.3 kesehatan oleh keluarga.

36
Beri reinforcement positif jika
keluarga telah memanfaatkan
fasilitas kesehatan

manfaat fasilitas
kesehatan.

37
c. Memanfaatkan Fasilitas kesehatan yang
fasilitas kesehatan dapat digunakan keluarga
untuk mengatasi gizi kurang
pada anggota keluarga 1 .
Puskesmas
2. Rumah Sakit
3. Dokter praktik
4. Pos Gizi

Manfaat fasilitas kesehatan:


1. Memberi informasi/
tentang cara perawatan
gizi kurang.
2. Memberi pengobatan
terhadap gizi kurang
yang dialami anggota
keluarga.

Kunjungan keluarga ke
fasilitas kesehatan untuk
membawa anggota
keluarga periksa
atau berobat

Diagnosa Tujuan Evaluasi


No Intervensi
Keperawatan Umum Tujuan khusus Kriteria Standar

38
2 Risiko terjadinya Setelah Setelah dilakukan pertemuan
gangguan dilakukan
se`lama 3 X 50
pemenuhan tindakan menit
kebutuhan dasar keperawatan
pada keluarga selama 3 keluarga , mampu: Kepikunan adalah penurunan
Bapak R bulan, Ibu A daya ingat sehingga mulai lupa 1.Diskusikan dengan keluarga tentang
1.Mengenal masalah
dengan pengertian kepikunan dini.
terutama pada tidak kepikunan dini
Respon hal-hal yang biasa dilakukan 2.Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan
Ibu A , mengalami d. Menyebutkan
Verbal sehari-hari kembali pengertian kepikunan dini.
berhubungan gangguan pengertian kepikunan 3.Beri reinforcement positif atas jawaban yang
dengan pemenuhan diberikan keluarga.
ketidakmampuan kebutuhan
keluarga merawat dasar pada Penyebab kepikunan dini
anggota keluarga keluarga adalah : 1.Diskusikan dengan keluarga
dengan risiko Bapak R 4. Usia yang bertambah penyebab kepikunan.
e. Menyebutkan
kepikunan terutama pada Respon 5. Faktor keturunan 2.Anjurkan keluarga untuk menyebutkan
penyebab kepikunan
Ibu A. Verbal 6. Faktor pendidikan kembali penyebab kepikunan
7. Konsumsi alkohol yang 3.Jelaskan kembali penyebab kepikunan
berlebihan dan dengan bahasa yang lebih sederhana jika
menggunakan narkoba keluarga belum mencapai standar yang
ditentukan.
8. Cidera otak berat (pada
petinju) 4.Beri reinforcement positif atas jawaban yang
diberikan keluarga
9. Infeksi otak
10. Penyakit : Alzheimer,
Stroke, Parkinson

f. Menyebutkan tanda Tanda dan gejala kepikunan


dan gejala kepikunan Lakukan Coaching dengan keluarga untuk
7. Lupa janji yang dibuat mengenali tanda-tanda kepikunan dengan
Respon 8. Kesulitan melakukan cara :
Verbal kegiatan yang biasa 1. Diskusikan dengan keluarga tentang

39
dilakukan (makan, tanda & gejala kepikunan
kesenanga, cara 2. Motivasi keluarga untuk mengulang
berpakaian, kebersihan) kembali tanda dan gejala kepikunan.
9. Bicara bertele-tele, tidak 3. Bersama-sama keluarga identifikasi
nyambung tanda & gejala kepikunan yang dialami
10. Lupa waktu, tempat dan anggota keluarga.
orang terdekat 4. Yakinkan keluarga tentang tanda-tanda
11. Kesulitan untuk kepikunan dengan membandingkannya
menghitung secara sesuai standar normal.
sederhana 5. Beri reinforcement positif atas
12. Salah/lupa meletakkan kemampuan keluarga.
barang dan curiga
seseorang mencurinya
13. Perubahan emosi
( marah dan senang )
14. Hilangnya minat dan
2. Keluarga mampu kemauan melakukan
mengambil keputusan suatu pekerjaan
untuk mengatasi
kepikunan pada anggota
keluarga : Lakukan Coaching dengan keluarga untuk
c. Menjelaskan akibat mengenali akibat lanjut dari kepikunan
terjadi bila dengan cara :
kepikunan tidak Akibat lanjut dari 1. Diskusikan dengan keluarga tentang
diatasi dengan segera akibat lanjut kepikunan
kepikunan
2. Motivasi keluarga untuk mengulang
5. Terganggunya pemenuhan
kembali akibat kepikunan.
kebutuhan sehari-hari
(makan, mandi, tidur dan 3. Bersama-sama keluarga identifikasi
akibat kepikunan jika tidak diatasi .
aktivitas lainnya)
4. Yakinkan keluarga tentang akibat
6. Risiko cidera
kepikunan dengan membandingkannya
7. Terjadinya gangguan sesuai standar normal.
psikologi (depresi,
5. Beri reinforcement positif atas
gangguan tidur)
kemampuan keluarga.
Respon 8. Menderita kepikunan
d. Mengambil verbal lebih lanjut
keputusan mencegah

40
kepikunan menjadi Respon Cara untuk mencegah Konseling keluarga tentang perawatan
bertambah berat verbal kepikunan adalah: kepikunan
1. Tidak 1. Gali pendapat keluarga bagaimana cara
menggunakan mencegah kepikunan pada anggota
narkoba dan alkohol keluarga yang sudah dilakukan.
2. Makan dan 2. Kaji pencapaian hasil dari cara yang
minum sudah diterapkan.
yang bergizi 3. Bimbing dan motivasi keluarga untuk
memutuskan mengatasi kepikunan pada
a. Makanan yang yang
anggota keluarga dengan tepat.
berkarbohidrat :
nasi, roti, pasta dan sereal 4. Beri reinforcement positif atas
biji-bijian keputusan yang telah diambil oleh
b.Konsumsi ikan yang keluarga
kaya lemak omega 3
Dokosaheksaenoat
(DHA) seperti ikan tuna
dan salmon, daging,
serta unggas.
c. Susu dan
produk olahannya
d.Minum jus
buah
( apel merah, delima,
blueberry, stroberi,
anggur, pisang, jeruk,
lemon) secara teratur
e. Minum teh hijau 2 hari
sekali
f. Makan sayuran
- Berdaun hijau :
bayam, kacang
polong, brokoli
- Berdaun
kuning/oranye :
wortel labu
kuning, ubi jalar

41
- Berwarna ungu : kol,
terung ungu
- Berwarna putih :
kembang kol,
bawang putih,
bawang bombay
- Berwarna merah : bit,
paprika
merah, tomat
3. Memberikan stimulasi
kognitif : baca buku
dilakukan setiap hari,
mengisi TTS
4. Kegiatan rohani dan
memperdalam ilmu
agama
5. Berkumpul dengan
teman yang memiliki
persamaan minat atau
hobi
6. Melakukan latihan atau
senam otak
7. Mengurangi stres dan
berusaha untuk tetap
relaks dalam kehidupan
sehari-hari

Keluarga mampu
merawat anggota
keluarga yang Konseling kelurga tentang
mengalami risiko perawatan kepikunan
kepikunan dengan : 1. Gali pengalaman keluarga dalam
c. Menjelaskan cara merawat kepikunan
perawatan anggota Cara perawatan anggota 2. Diskusikan dengan keluarga tentang
3 keluarga dengan Respon keluarga dengan risiko cara perawatan anggota keluarga
. risiko kepikunan verbal kepikunan dengan kepikunan

42
3. Sabar, penuh kasih 3. Modifikasi cara merawat anggota
sayang dan menerima keluarga dengan risiko kepikunan
apa adanya dal am jika kondisi tidak berubah.
merawat 4. Anjurkan keluarga untuk
4. Bantu dalam menyebutkan kembali apa yang
melakukan 5. telah disampaikan.
aktivitas Jelaskan kembali kepada keluarga
sehari-hari, jika keluarga belum mampu
buatlah jadual mengungkapkan sesuai dengan
aktivitas 6.
5. standar.
bersama lansia Beri pujian atas jawaban yang
Pilihkanlah diberikan keluarga.
pakaian yang
mudah dikenakan dan
mudah
6. ditanggalkan,
jangan banyak
kancing atau
7. ritsleting
Pertimbangkan
memiliki
hewan
8. peliharaan di rumah
Ciptakan komunikasi
yang baik : mudah
dimengerti, bahasa
sederhana
Jika terjadi gangguan
9. psikologi (
depresi, gangguan tidur,
waham dan
halusinasi)
konsultasikan pada
10. dokter yang merawat
Ajak penderita rekreasi
bersama keluarga,
jalan-jalan keluar

43
rumah,olahraga pagi,
ibadah rohani bersama
Sediakan waktu untuk
penderita
bercerita
tentang kehidupan

44
Respon masa lalunya
psikomotor 11. Lakukan aroma terapi,
pemijatan, dan
mendengarkan musik
yang lembut mampu
menenangkan
emosi
penderita
d. Mendemonstrasikan
cara perawatan
anggota keluarga Cara perawatan anggota
dengan risiko keluarga dengan risiko
kepikunan kepikunan : Demonstrasikan cara merawat
anggota keluarga dengan risiko
1. Bantu dalam melakukan 1. kepikunan yaitu membuat jadual
aktivitas sehari-hari dan aktifitas sehari-hari dan cara
membuat jadual mengorientasikan terhadap waktu,
(makan, mandi, tidur dan tempat dan orang
aktivitas rutin lainnya Bersama-sama keluarga buat
pada jam yang sama) 2. jadual kegiatan sehari-hari selama
misalnya makan pagi jam 7 hari. Memonitor kegiatan setiap
07.00, makan siang jam 3. seminggu sekali
12.00 dan makan malam Motivasi keluarga untuk
jam 4. mendemonstrasikan kembali apa
19.00 yang telah diajarkan.
2. Bantu penderita tetap Ulangi redemonstrasi jika
memiliki orientasi : 5. keluarga masih memerlukanya
kalender yang besar, jam Beri reinforcement positif atas
dinding dengan angka- 6. upaya keluarga.
angka yang besar, gambar Evaluasi kemampuan keluarga
7. dalam merawat anggota keluarga
dan angka
dengan risiko kepikunan.
4 . Keluarga mampu Beri reinforcement positif atas
memodifikasi 8. usaha keluarga.

45
lingkungan untuk
mencegah / menangani
kepikunan dini dengan
cara :
c. Menjelaskan Respon Lingkungan rumah yang Konseling keluarga:
lingkungan rumah verbal mendukung untuk mencegah 1. Diskusikan dengan keluarga lingkungan
yang mendukung /menangan kepikunan dini : yang mendukung mencegah/menangani
untuk mencegah 5. Lantai kamar kepikunan dini
kepikunan dini mandi 2. Tanyakan kepada keluarga cara yang
tidak licin akan dipilih dalam memodifikasi
6. Lampu terang di setiap lingkungan untuk mencegah/menangani
ruangan kepikunan dini
7. Kurangi gangguan 3. Evaluasi keefektifan dari metode yang
sudah dipilih keluarga.
suara
4. Beri penguatan jika metode yang di
8. Pilih perabotan yang
pilih telah menunjukkan hasil.
aman dan hindarkan dari
barang-barang yang 5. Jika belum ada perubahan dari metode
berbahaya yang dipilih, kaji ulang dan modifikasi
tehnik yang telah dipilih.
9. Warna cat tembok jangan
berkilau atau mencolok, 6. Beri kesempatan kepada keluarga untuk
gunakan warna pastel bertanya.
yang lembut (pink, biru 7. Beri pujian atas jawaban yang
muda, kuning gading, diberikan keluarga.
kream, hijau, ungu, muda, 8. Evaluasi kemampuan keluarga
dan coklat muda) memodifikasi lingkungan guna
10. Hindari pengunaan almari mengatasi kepikunan dini
atau rak yang 9. Beri reinforcement positf atas perilaku
terlalu tinggi yang positif yang telah dilakukan
11. Barang-barang yang biasa keluarga.
dipakai diletakkan pada
tempat yang sama.

1. Bantu dalam
melakukan
d. Melakukan Respon
1. Bantu keluarga memodifikasi lingkungan

46
modifikasi psikomotor aktivitas sehari-hari dan yang aman bagi keluarga dengan risiko
lingkungan sehinga buat jadual (makan, kepikunan dini
aman bagi anggota mandi, tidur dan aktivitas 2. Beri kesempatan keluarga menunjukkan
keluarga yang risiko rutin lainnya pada jam kemampuannya dalam memodifikasi
kepikunan dini yang sama) misalnya lingkungan rumah
makan pagi jam 07.00, 3. Lakukan kunjungan rumah yang tidak
makan siang jam 12.00 direncanakan
dan makan malam jam
4. Beri pujian bila keluarga dapat
19.00
mempertahankan lingkungan yang aman
2. Sediakan peralatan
makan yang sama dan
usahakan warnanya
tidak mencolok
3. Bantu penderita tetap
memiliki orientasi :
kalender yang besar, jam
dinding dengan angka-
angka yang besar, label,
gambar dan angka
4.Membunyikan kunci mobil,
pemanas air dan memasang
detektor pada pintu, untuk
mencegah kecelakaan

Pada kunjungan yang tidak


direncanakan kondisi rumah
Respon
bersih, lantai tidak licin,
psikomotor
perabotan rapi, jadual dibuat
dan dilaksanakan

Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
5 kesehatan untuk
. mengatasi kepikunan
dini

47
a. Menyebutkan Respon Fasilitas kesehatan yang 1. Diskusikan jenis-jenis
fasilitas kesehatan verbal dapat digunakan keluarga pelayanan kesehatan yang
yang tersedia. untuk mengatasi kepikunan dapat digunakan keluarga
dini pada anggota keluarga dalam mengatasi kepikunan
1. Puskesmas 2. dini pada anggota keluarga.
2. Rumah Sakit Bantu keluarga memilih
fasilitas kesehatan yang akan
3. Dokter praktik 3.
digunakan. Beri pujian atas
4. Posbindu pilihan keluarga.
b. Menyebutkan Respon 1.
verbal Manfaat fasilitas kesehatan:
manfaat fasilitas
kesehatan. 3. Memberi informasi/ Klarifikasi pengetahuan keluarga
tentang cara perawatan 2. tentang manfaat fasilitas kesehatan.
kepikunan dini. Diskusikan dengan keluarga
4. Memberi pengobatan 3. manfaat dan fasilitas kesehatan.
terhadap kepikunan yang Tanyakan kembali pada keluarga
dialami anggota keluarga 4. manfaat fasilitas kesehatan.
5. Kunjungan keluarga ke Beri pujian atas jawaban yang
fasilitas kesehatan untuk diberikan keluarga.
membawa anggota
keluarga periksa atau
berobat
c. Memanfaatkan Respon
fasilitas kesehatan psikomotor Keluarga 1.
memanfaatkan Motivasi keluarga untuk
fasilitas kesehatan memanfaatkan fasilitas
kesehatan.
2. Evaluasi penggunaan fasilitas
kesehatan oleh keluarga.
3. Beri reinforcement positif jika
keluarga telah memanfaatkan
fasilitas kesehatan
Diagnosa Tujuan Evauasi
No Rencana Tindakan
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar

48
3 Risiko gangguan Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Diskusikan pengertian
mobilisasi pada asuhan pertemuan sebanyak 4 x 45 dan tanda serta gejala
keluarga Bapak R keperawatan 4 X mnt diharapkan : rheumatik
terutama pada Ibu A 45 menit, 1 . Keluarga dapat 2. Anjurkan keluarga
mengenal masalah mengungkapkan kembali
berhubungan dgn diharapkan tidak rheumatik : 3. Beri pujian atas
ketidakmampuan terjadi gangguan
a. Menjelaskan kemampuan keluarga
keluarga merawat mobilisasi pada Pengertian rheumatik adalah:
pengertian dan tanda
rematik keluarga Ibu A penyakit yang menyerang sendi
serta gejala rheumatik
gerak baik tangan
dengan bahasa
maupun kaki dan bersifat
sederhana menahun
Respon verbal

Tanda dan Gejala Reumatik:


Pegal-pegal dan linu
 Nyeri sendi terutama tangan
dan kaki
 Bengkak dan kemerahan pada
area sendi dan kaku sendi
 Kesulitan saat melakukan
aktivitas karena nyeri sendi
 Bila sudah lanjut tampak
perubahan pada sendi
b. Menyebutkan Respon verbal Menyebutkan minimal 3 dari 6 1. Identifikasi kemampuan
penyebab rheumatik Penyebab terjadinya rheumatic keluarga
 Kelemahan tulang rawan 2. Diskusikan penyebab
(bawaan) / keturunan dan rheumatik
hormonal 3. Beri kesempatan keluarga
 Proses penuaan bertanya
 Tekanan berlebihan pada 4. Dorong keluarga untuk
tulang menyebutkan penyebab
 Kelelahan akibat terlalu banyak rheumatik
/ kelebihan gerak 5 . Beri pujian atas
 Cidera secara berulang atau kemampuan keluarga
infeksi
 Kegemukan

49
2 . Keluarga mampu
mengambil keputusan
untuk mengatasi
rheumatik pada Ibu K :
a. Menjelaskan minimal Respon Verbal Menyebutkan akibat lanjut dari 1. Jelaskan akibat lanjut bila
3 dari 4 akibat yang rheumatik : rheumatik tidak segera
terjadi bila rheumatik 1. Perubahan bentuk sendi dan diatasi
tidak diatasi segera tulang 2. Beri kesempatan keluarga
2. Berpengaruh terhadap jantung bertanya
dan ginjal 3. Dorong keluarga untuk
3. BB turun, kurang darah, mengungkapkan kembali
demam akibat lanjut bila
4. Pengeroposan tulang rheumatik tidak segera
diatasi
4. Beri pujian atas
kemampuan keluarga
b. Mengambil Respon Verbal Keluarga dapat mengambil 1. Gali pendapat keluarga
keputusan yang tepat dan afektif keputusan agar rheumatik pada bagaimana cara
untuk segera Ibu K segera diatasi agar mengatasi rheumatik
mengatasi rheumatic rheumatik tidak bertambah berat 2. Bimbing dan bantu
keluarga untuk
mengambil keputusan
yang tepat
3. Beri kesempatan keluarga
memikirkan kembali
keputusan yang diambil
4. Beri pujian atas
keputusan yang diambil
keluarga
3 . Keluarga dapat
menyebutkan cara
merawat keluarga
rheumatik di rumah

50
a. Menjelasksn cara Respon verbal Menyebutkan cara merawat 1. Gali pengalaman
merawat keluarga keluarga dengan rheumatik keluarga dalam merawat
dengan rheumatik di dirumah rheumatik di rumah
rumah 1. Suplemen dan sayuran 2. Beri pujian atas usaha
2. Herbal keluarga yang sudah
3. Kompres panas dan dingin tepat
3. Diskusikan beberapa
4. Olahraga dan istirahat
cara sederhana merawat
5. relaksasi rheumatik di rumah
6. Diet pada rheumatik 4. Dorong keluarga untuk
mengungkapkan
kembali penjelasan yang
telah diberikan
b. Mendemonstrasikan Respon Cara merawat keluarga dengan 1. Demonstrasikan cara
cara merawat psikomotor rheumatik di rumah : mengkompres hangat
keluarga dengan 1. Melatih Rom exercise, pada daerah sendi yang
strengthening exercise dan bengkak
rheumatik di rumah
relaksasi progresif 2. Demonstasikan cara
2. Mengkompres hangat dan mengkompres dingin
dingin pada sendi yang
3. Menjelaskan diet yang baik kemerahan
pada rheumatik 3. Ajar dan latih keluarga
dalam melakukan
gerakan sendi
4. Jelaskan diet yang baik
pada rheumatik
4. Beri kesempatan
keluarga bertanya
5. Motivasi keluarga untuk
melakukan
redemonstrasi
6. Beri pujian atas
kemampuan keluarga
7. Anjurkan keluarga untuk
terus melakukan cara
perawatan yang telah
diajarkan dan dicoba

51
8. Lakukan kunjungan tidak
terjadwal untuk melihat

kemampuan keluarga
merawat keluarga yang
rheumatik
4 . Keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan yang aman
untuk mencegah injury
pada keluarga yang
rheumatik

52
a. Menyebutkan Respon verbal Cara memelihara lingkungan yang 1. Diskusikan lingkungan
lingkungan yang aman : yang aman bagi keluarga
aman untuk 1. Lantai tidak licin dengan rheumatik
mencegah injury 2. Penerangan memadai 2. Identifikasi dengan
3. Kamar mandi dan WC mudah keluarga lingkungan
dijangkau dan tidak tinggi yang ada dalam keluarga
4. Pakai tongkat bila berjalan 3. Dorong keluarga untuk
menyebutkan
5. Pakai alas kaki yang baik
kembali penjelasan yang
diberikan
b. Melakukan Respon Pada kunjungan yang tidak 1. Bantu keluarga
modifikasi psikomotor direncanakan kondisi rumah memodifikasi lingkungan
lingkungan yang bersih, lantai tidak licin, perabotan yang aman bagi kelurga
dengan rheumatik
aman bagi keluarga rapi
2. Beri kesempatan keluarga
dengan rheumatik menunjukkan
kemampuannya dalam
memodifikasi lingkungan
rumah
3. Lakukan kunjungan
rumah yang tidak
direncanakan
4. Beri pujian bila keluarga
dapat mempertahankan
lingkungan yang aman
5 . Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas Respon verbal
pelayanan kesehatan
yang ada untuk
mengatasi rheumatik

53
a. Menyebutkan Fasilitas kesehatan yang dapat 1. Diskusikan jenis fasilitas
fasilitas kesehatan digunakan oleh keluarga untuk kesehatan yang tersedia
yang tersedia di mengatasi rheumatik : dilingkungan keluarga
lingkungan 1. Puskesmas 2. Bantu keluarga memilih
2. Dokter praktek fasilitas kesehatan yang
3. Mantri/ bidan sesuai dengan kondisi
keluarga
4. Klinik perusahaan
3. Anjurkan keluarga
memanfaatkan fasilitas
kesehatan sesuai pilihan
b. Menyebutkan Respon verbal Manfaat fasilitas kesehatan : 1. Klarifikasi pengetahuan
manfaat fasilitas 1. Memberikan informasi keluarga tentang manfaat
kesehatan kesehatan fasilitas kesehatan
2. Memberikan pengobatan 2. Diskusikan manfaat
3. Memberikan pelayanan rawat fasilitas kesehatan
inap 3. Dorong keluarga
4. Membantu meningkatkan mengungkapkan kembali
kesehatan manfaat fasilitas
kesehatan yang ada.
Diagnosa Tujuan Evauasi
No Rencana Tindakan
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
4 Risiko ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah dilakukan
perfusi jaringan asuhan pertemuan sebanyak 2 x 45
cerebral pada keluarga keperawatan 2 X mnt diharapkan :
Bapak R terutama pada 45 menit, 1. Keluarga dapat
Ibu A berhubungan diharapkan mengenal masalah
denagan keluarga dapat hipertensi :
ketidakmampuan mencegah a. Menjelaskan Respon verbal
1. Diskusikan pengertian
keluarga merawat lansia terjadinya pengertian hipertensi Pengertian hipertensi adalah hipertensi
dengan hipertensi hipertensi pada dengan bahasa yang gangguan pada pembuluh darah,
2. Anjurkan keluarga
anggota keluarga yang ditandai dengan
sederhana mengungkapkan kembali
TD sistole 140 mmHg dan 3. Beri pujian atas
TD diastole 90 mmHg kemampuan keluarga

54
b. Menyebutkan Respon verbal Menyebutkan minimal 3 dari 6 1. Identifikasi kemampuan
penyebab hipertensi penyebab hipertensi : keluarga
1. Keturunan 2. Diskusikan penyebab
2. Stress hipertensi
3. Kegemukan 3. Beri kesempatan
4. Kurang olahraga keluarga bertanya
4. Dorong keluarga untuk
5. Merokok
menyebutkan penyebab
6. Minum alkohol hipertensi
5. Beri pujian atas
kemampuan keluarga
c. Menyebutkan tanda Respon verbal Menyebutkan minimal 4 dari 8 1. Diskusikan tanda dan
dan gejala hipertensi tanda dan hipertensi : gejala hipertensi
1. Sakit kepala 2. Bantu keluarga
2. Mudah marah mengidentifikasi tanda
3. Sulit tidur dan gejala hipertensi yang
ada dalam keluarga
4. Tegang pada tengkuk
3. Dorong keluarga untuk
5. Mata berkunang-kunang
6. Mudah lelah menyebutkan kembali
7. Sesak nafas tanda dan gejala
8. Telinga berdengung hipertensi
4 . Beri pujian atas
kemampuan keluarga
menyebutkan kembali
tanda dan gejala
hipertensi
2. Keluarga mampu
mengambil keputusan
untuk melakukan
pencegahan terjadinya
hipertensi pada
anggota keluarga

55
a. Menjelaskan akibat Respon Verbal Menyebutkan 2 dari 3 akibat bila 1. Jelaskan akibat yang bisa
yang terjadi bila keluarga tidak melakukan terjadi bila keluarga
keluarga tidak tindakan pencegahan yaitu : 1. tidak mengambil
Keluarga terjadi hipertensi keputusan untuk
mencegah terjadinya mencegah hipertensi
2. Biaya perawatan dan
hipertensi pengobatan tinggi 2. Beri kesempatan
3. Produktifitas kerja/aktivitas keluarga bertanya
sehari-hari menurun 3. Dorong keluarga untuk
mengungkapkan kembali
penjelasan yang
diberikan
4. Beri pujian atas
kemampuan keluarga
b. Mengambil Respon Verbal Keluarga dapat mengambil 1. Gali pendapat keluarga
keputusan yang tepat dan afektif keputusan yang tepat untuk bagaimana cara
untuk segera segera melakukan pencegahan mencegah terjadinya
hipertensi pada keluarga
melakukan tindakan terhadap hipertensi
2. Bimbing dan bantu
pencegahan keluarga untuk
hipertensi mengambil keputusan
yang tepat
3. Beri kesempatan
keluarga memikirkan
kembali keputusan yang
diambil
4. Beri pujian atas
keputusan
yang diambil keluarga

56
3. Keluarga dapat Respon verbal Menyebutkan cara mencegah 1. Diskusikan dengan
menyebutkan cara hipertensi antara lain : keluarga cara
merawat anggota 1. Kurangi makanan yang mencegah terjadinya
keluarga yang mengandung garamgaraman hipertensi
menderita hipertensi di seperti ikan asin dan kolesterol 2. Dorong keluarga untuk
rumah tinggi mengungkapkan
a. Menjelaskan cara 2. Hindari stress kembali cara
mencegah dan 3. Istirahat cukup & teratur mencegah terjadinya
merawat hipertensi hipertensi
4. Olah raga teratur
lebih lanjut di rumah 3. Beri pujian atas
5. Melakukan kontrol TD secara
jawaban yang benar
teratur (2 minggu sekali)
b. Mendemonstrasikan Respon Cara mengatasi keluhan 1. Demonstrasikan cara
cara mengatasi psikomotor pusing dan tegang pada membuat jus timun atau
keluhan pusing dan tengkuk : belimbing
tegang pada daerah 1.Dengan obat tradisional jus 2. Beri kesempatan
timun/ belimbing atau dilalap : keluarga bertanya
tengkuk dengan obat Ambil timun 2 buah sedang 3. Motivasi keluarga untuk
tradisional dan pijat atau belimbing manis melakukan
refeksi sebanyak 1 buah sedang, redemonstrasi
Dikupas bersih lalu diparut 4. Beri pujian atas
atau dijus, Tuang ke dalam kemampuan keluarga
gelas bersih lalu diminum 3
5. Anjurkan keluarga untuk
kali sehari sampai TD stabil
mencoba minum ramuan
2.Dengan pijat refeksi untuk
tradisional untuk
mengurangi pusing, daerah mengatasi keluhan
yang dipijat adalah : pusing dan tegang pada
pertengahan dahi, daun telinga, tengkuk
jari kelingking, jari tengah, 6. Tanyakan efektifitas
siku tangan kanan dan kiri. ramuan tradisional yang
diminum
7. Lakukan kunjungan
rumah tidak terjadwal
untuk melihat
kemampuan keluarga
mengatasi keluhan
puasing dan tegang di

57
daerah tengkuk
4 . Keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan yang
kondusif untuk
mencegah hipertensi
a. Menyebutkan Respon verbal Cara memelihara lingkungan 1. Diskusikan dengan
lingkungan yang yang kondusif untuk mencegah keluarga lingkungan yang
kondusif untuk hipertensi antara lain : kondusif untuk mencegah
1. Lingkungan aman dan nyaman hipertensi
hipertensi
2. Penerangan memadai 2. Identifikasi dengan
3. Perabotan tertata rapi keluarga lingkungan yang
ada dalam rumah dan
4. Suara tenang lingkungan kerja
5. Lingkungan sosial harmonis 3. Dorong keluarga untuk
menyebutkan kembali
penjelasan
4. Beri pujian atas
kemampuan keluarga
menjawab pertanyaan
yang benar
b. Melakukan Respon Pada kunjungan yang tidak 1. Bantu keluarga
modifikasi psikomotor direncanakan kondisi rumah memodifikasi lingkungan
lingkungan yang bersih, aman dan nyaman, yang kondusif untuk
mencegah hipertensi
kondusif di rumah perabotan tertata rapi, suasana
2. Beri kesempatan keluarga
untuk mencegah tenang dan harmonis menunjukkan
hipertensi kemampuannya dalam
memodifikasi lingkungan
rumah
3. Lakukan kunjungan
rumah yang tidak
direncanakan
4. Beri pujian bila keluarga
dapat mempertahankan

58
lingkungan yang kondusif
di rumah

5. Keluarga mampu Respon verbal Fasilitas kesehatan yang dapat 1 . Diskusikan jenis fasilitas
memanfaatkan fasilitas digunakan oleh keluarga untuk kesehatan yang tersedia
pelayanan kesehatan mencegah hipertensi : dilingkungan keluarga
yang ada untuk 1. RS 2. Bantu keluarga memilih
mencegah hipertensi 2. Puskesmas fasilitas kesehatan yang
a. Menyebutkan 3. Dokter praktek sesuai dengan kondisi
fasilitas kesehatan keluarga
4. Mantri/ bidan
yang tersedia 3. Anjurkan keluarga
memanfaatkan fasilitas
kesehatan sesuai pilihan

59
54

Anda mungkin juga menyukai