PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui periode dan tahapan tumbuh kembang pada anak.
2. Mengetahui gangguan tumbang balita dan anak prasekolah.
3. Mengetahui aspek perkembangan yang dipantau.
BAB II
PEMBAHASAN
1
2.1 Periode dan Tahapan Tumbuh Kembang pada Anak
a. Periode Tumbuh Kembang pada Anak
1. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan)
Masa ini dibagi menjadi 3 periode‚ yaitu:
Masa zigot/mudigah‚ sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2
minggu.
Masa embrio‚ sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/.12 minggu.
Ovum yang telah dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organisme‚ terjadi
diferensiasi yang berlangsung dengan cepat‚ terbentuk sistem organ dalam tubuh.
Masa janin/fetus‚ sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir
kehamilan. Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:
o Masa fettus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 mingggu sampai
trimester ke-2 kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan
pertumbuhan‚ pembentukan jasad manusia sempurna. Alat tubuh telah
terbentuk serta mulai berfungsi.
o Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini
pertumbuhan berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi.
Terjadi transfer Imunoglobin G (lg G) dari darah ibu melalui plasenta.
Akumulasi asam lemak esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid) dan
Omega 6 (Arachidonic Acid) pada otak dan retina.
2. Masa bayi (infancy) umur 0 sampai 11 bulan.
Masa ini dibagi menjadi 2 periode‚ yaitu:
Masa neonatal
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi
darah‚ serta mulainya berfungsi organ-organ. Masa neonatal dibagi menjadi 2
periode:
o Masa neonatal dini‚ umur 0-7 hari
o Masa neonatal lanjut‚ umur 8-28 hari
Masa post (pasca) neonatal umur 29 hari sampai 11 bulan.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf.
Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai unit pertama
yang dikenalnya. Beruntunglah bayi bayi yang mempunyai orang tua yang hidup
rukun‚bahagia dan memberikan yang terbaik untuk anak.
2
Pada masa ini‚ kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi‚mendapat
ASI eksklusif selama 6 bulan penuh‚ diperkenalkan kepada makanan pendamping
ASI sesuai umurnya‚ diberikan imunisasi sesuai jadwal‚ mendapatkan pola asuh
yang sesuai. Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak
terjalin‚ sehingga dalam masa ini‚ pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat
besar.
Masa anak dibawah lima tahun (anak balita‚ umur 12-59 bulan)
Pada masa ini‚ kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam
perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekkresi. Periode
penting dalm tumbuh kembang anak adalah pada masa balita. Pertumbuhan dasar yang
berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak selanjutnya. Pada masa balita‚ perkembangan kemampuan bicara dan
bahasa‚ kreativitas‚ kesadaran sosial‚ emosional dan intelegensia berjalan
sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan
moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini‚ sehingga setiap
kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak dideteksi apalagi tidak ditangani
dengan baik‚ akan mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari.
Masa anak prasekolah (anak umur 60-72 bulan)
Pada masa ini‚ pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi perkembangan dengan
aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan proses berfikir.
Memasuki masa prasekolah‚ anak mulai menunjukkan keinginannya‚ seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangan. Pada masa ini‚ selain lingkungan didalam rumah maka
lingkungan diluar rumah mulai diperkenalkan. Anak mulai senang bermain diluar
rumah. Anak mulai berteman‚ bahkan banyak keluarga yang menghabiskan sebagian
besar waktu anak bermain diluar rumah dengan cara membawa anak ke taman-taman
bermain‚ taman-taman kota‚ atau ke tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
permainan untuk anak. Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah‚ untuk itu pasca
indra dan sistim reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap
sehingga anak mampu belajar dengan baik. Perlu dipertahankan bahwa proses belajar
pada masa ini adalah dengan cara bermain.
b. Tahapan perkembangan anak
1. Umur 0-3 bulan
Mengangkat kepala setinggi 45o
Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah
3
Melihat dan menatap wajah anda
Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
Suka tertawa keras
Bereaksi terkejut terhadap suara keras
Membalas tersenyum ketika diajak bicara/ tersenyum.
Mengenal ibu dengan penglihatan‚ penciuman‚ pendengaran dan kontak.
2. Umur 3-6 bulan
Berbalik dari telungkup ke terlentang
Mengangkat kepala setinggi 90o
Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil
Menggenggam pensil
Meraih benda yang ada dalam jangkaunnya
Memegang tangannya sendiri
Berusaha memperluas pandangan
Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik
Tersenyum ketika melihat mainan dan gambar yang menarik saat bermain
sendiri.
3. Umur 6-9 bulan
Duduk (sikap tripoid-sendiri)
Belajar berdiri‚ kedua kakinya menyangga sebagian berat badan
Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang
Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainya.
Memungut 2 benda‚ masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat
yang bersamaan
Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
Bersuara tanpa arti‚ mamama‚ bababa‚ dadada‚ tatatata.
Mencari mainan/benda yang dijatuhkan.
Bermain tepuk tangan/ciluk ba
Bergembira dengan melempar benda
Makan kue sendiri.
4. Umur 9-12 bulan
Mengangkat badannya ke posisi berdiri
Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi
Dapat berjalan dengan dituntun
Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan
Menggenggam erat pensil
Memasukkan benda ke mulut
Mengulang menirukan bunyi yang didengar
Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
Mengeksplorasi sekitar‚ ingin tahu‚ ingin menyentuh apa saja
Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan
Senang diajak bermain “ciluk ba”
Mengenal anggota keluarga‚ takut pada orang yang belum dikenal
5. Umur 12-18 bulan
4
Berdiri sendiri tanpa berpegangan
Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali
Berjalan mundur 5 langkah
Memanggil ayah dengan kata “papa”‚ memanggil ibu dengan kata
“mama”
Menumpuk 2 kubus
Memasukkan kubus di kotak
Menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis/ merengek‚ anak bisa
mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu
Memperlihatkan rasa cemburu/bersaing
6. Umur 18-24 bulan
Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik.
Berjalan tanpa terhuyung-huyung.
Bertepuk tangan‚ melambai-lambai.
Menumpuk 4 buah kubus.
Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
Menggelindingkan bola kearah sasaran
Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti.
Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga.
Memegang cangkir sendiri‚ belajar makan-minum sendiri.
7. Umur 24-36 bulan
Jalan naik tangga sendiri
Dapat bermain dan menendang bola kecil.
Mencoret-coret pensil pada kertas.
Bicara dengan baik‚ menggunakan 2 kata
Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta.
Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau
lebih.
Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat
piring jika diminta.
Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah.
Melepas pakaiannya sendiri.
8. Umur 36-48 bulan
Berdiri 1 kaki selama 2 detik.
Melompat kedua kakin diangkat
Mengayuh sepeda roda tiga
Menggambar garis lurus
Menumpuk 8 buah kubus.
Mengenal 2-4 warna.
Menyebut nama‚ umur‚ tempat
Mengerti kata di atas‚ di bawah‚ di depan.
Mendengarkan cerita.
Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.
Bermain bersama teman‚ mengikuti aturan permainan
5
Mengenakan sepatu sendiri.
Mengenakan sepatu sendiri.
9. Umur 48-60 bulan
Berdiri 1 kaki selama 6 detik
Melompat-lompat 1 kaki
Menari
Menggambar tanda silang.
Menggambar lingkaran
Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh.
Mengancing baju atau pakaian boneka.
Menyebut nama lengkap tanpa dibantu.
Senang menyebut kata-kata baru.
Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar.
Bicaranya mudah dimengerti
Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya.
Menyebut angka‚ menghitung jari.
Menyebut angka‚ menghitung jari.
Menyebut nama-nama hari.
Berpakaian sendiri tanpa dibantu.
Menggosok gigi tanpa dibantu.
Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu.
10. Umur 60-72 bulan
Berjalan lurus
Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik
Menggambarkan dengan 6 bagian‚ menggambarkan orang lengkap.
Menangkap bola kecil dengan kedua tangan.
Menggambar segi empat
Mengerti arti lawan kata
Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih.
Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya.
Mengenal angka‚ bisa menghitung angka 5-10
Mengenal warna-warni
Mengungkapkan simpati
Mengikuti aturan permainan
Berpakaian sendiri tanpa dibantu.
6
Kemampuan berbahasa merupakan indikator/petunjuk seluruh perkembangan anak.
Kurangnya stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa bahkan
gangguan ini dapat menetap.
2. Retardasi mental
Anak dengan retardasi mental adalah anak yang mempunyai kecerdasan yang terbatas.
Perkembangannya lebih lambat dari anak yang normal. dan keterampilan untuk menolong
diri sendiri juga kurang.
3. Perawakan Pendek
Perawakan pendek, penyebabnya dapat karena varisasi normal, gangguan gizi, kelainan
sel/kromosom, penyakit infeksi atau karena kelainan hormon.
4. Gangguan bicara dan bahasa
Kemampuan berbahasa merupakan indikator/petunjuk seluruh perkembangan anak.
Kurangnya stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa bahkan
gangguan ini dapat menetap.
8
(2) Tahap 2 : Autonomy vs Shame & Doubt (mandiri vs ragu), usia 2-3 tahun. Anak
sudah mampu menguasai kegiatan meregang atau melemaskan seluruh otot-otot
tubuhnya. Anak pada masa ini bila sudah merasa mampu menguasai anggota tubuhnya
dapat meimbulkan rasa otonomi, sebaliknya bila lingkungan tidak memberi kepercayaan
atau terlalu banyak bertindak untuk anak akan menimbulkan rasa malu dan ragu-ragu.
(3) Tahap 3 : Initiative vs Guilt (berinisiatif vs bersalah), usia 4-5 tahun. Pada masa ini
anak dapat menunjukkan sikap mulai lepas dari ikatan orang tua, anak dapat bergerak
bebas dan ber interaksi dengan lingkungannya. Kondisi lepas dari orang tua
menimbulkan rasa untuk berinisiatif, sebaliknya dapat menimbulkan rasa bersalah.
(4) Tahap 4 : industry vs inferiority (percaya diri vs rasa rendah diri), usia 6 tahun –
pubertas.Anak telah dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan untuk menyiapkan
diri memasuki masa dewasa. Perlu memiliki suatu keterampilan tertentu. Bila anak
mampu menguasai suatu keterampilan tertentu dapat menimbulkan rasa berhasil,
sebaliknya bila tidak menguasai, menimbulkan rasa rendah diri.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anak sejak lahir telah memiliki potensi yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu
perlu diberi dorongan, bimbingan dan pengaruh positif agar dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal. Dalam pemberian pengaruh ini pendidik perlu mengetahui masa
perkembangan anak. Pengaruh kebaikan yang diberikan kepada anak sebaiknya dihubungan
dengan berbagai kecerdasan yang dimiliki akan. Supaya nanti dapat menghasilkan manusia
yang berkepribadian utuh.
Anak adalah subjek yang harus diperhatikan, di beri kebebasan untuk tumbuh maupun
berkembang sendiri berdasarkan apa adanya. Tugas pendidik adalah mempengaruhi karena
itu perlu pembiasaan, keteladanan, dan pembelajaran.
Pemberian kegiatan pada anak perlu disesuaikan dengan kematangan dan perkembangan
anak. Sehingga nanti dapat menjadi anak yang sehat, cerdas dan ceria. Beberapa pandangan
diatas dapat dijadikan acuan untuk mendidik anak usia sekolah agar menjadi anak yang
sehat cerdas melalui bermain.
3.2 Saran
Sebagai tim kesehatan agar lebih bisa meningkatkan pengetahuan tentang tahap-tahap
tumbuh kembang pada anak dan sebaliknya juga memberikan informasi atau health
education mengenai tahap-tahap tumbuh kembang pada anak kepada masyarakat
khususnya orang tua.
10
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer arif 2001. kapita selekta kedokteran. Jakarta : Media aesculapius edisi III
Cameron, N. 2002. Human Growth and Development. California: Academic Press.Narendra, M.
B. 2003. Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Jakarta: EGC.
Meadow, R dan Newll, S. 2002. Lecture Notes Pediatrica. Jakarta: Erlangga.
Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Soetjiningsih. 2003. Perkembangan Anak dan Permasalahannya. Jakarta: EGC.
11