Disebuah pemukiman tinggalaah seorang lansia bersama anak bungsunya. Lansia itu
bernama nenek gayung. Beliau memiliki 3 anak, yang pertama anak laki-laki sudah
berkeluarga dan tinggal jauh di kota, sedangkan anak kedua adalah perempuan namun
kurang mampu dan tinggal di desa sebelah bersama suami dan anaknya.
Nenek gayung tinggal bersama anak bungsunya dirumah yang sederhana. Seperti
biasanya, nenek membuatkan sarapan untuk putri bungsunya.
Hardini : “ngga usah bu, udah telat nih, berangkat duluu. Assalamualaikum..”
(mengambil gorengan di meja)
Perawat A baru saja pindah tugas di Puskesmas “maju mundur Sehat” kemudian pada
hari pertama bekerja dia melewati sebuah rumah yang sederhana dan terlihat tidak
terurus. Sesekali perawat tersebut melihat kedalam rumah, namun rumah tersebut terlihat
seperti tidak berpenghuni.
Perawat A : “ eh tadi saya lewat depan rumah yang ada pohon mangganya itu,
rumahnya sederhana, halamannya cukup luas namun sepertinya
tidak terurus, siapa yang tinggal disana ya?
Perawat B : “saya kurang tau juga sih, soalnya saya juga baru beberapa hari
kerja disini, tapi yang saya dengar ada lansia yang tinggal disana,
dan saya dengar juga mereka tinggal bersama anak bungsunya”.
Perawat A : “ informasi apa lagi yang sekiranya kamu tahu tentang keluarga
itu?”
Perawat C : “:ooh, itu rumahnya nenek gayung, keluarga itu cukup tertutup,
jadi banyak perawat yang masih susah mencari informassi dari
mereka”.
Perawat B : “kalau kamu sendiri gimana? Soalnya saya sedang ada tugas di
posyandu “
Tidak ada jawaban, perawat Apun pulang. Keesokan harinya perawat A kembali
mencoba berkunjung.
Perawat A : “assalamualaikum”
Perawat A : “selamat sore mbaa... saya perawat dari puskesmas maju mundur
sehat”
Hardini : “ iya ada apa ya? Seingat saya saya nggapernah manggil perawat
untuk kesini sus”
Hrdini : “Tapi disini nggada yang sakit mba, maaf ya saya mau berangkat
bekerja”. (shift malam)
Perawat A : “ baiklah mba, kalau begitu saya permisi dulu, maaf mengganggu
waktunya”
Hardini : “iya,iya”.
Belum sempat hardini menutup pintu rumahnya tiba tiba terdengar suara
benda besar jatuh, hardini langsung berlari menuju sumber suara kemudian dari dalam
rumah terdengar suara minta tolong.
Hardini : “toloong-tolong”
(perawat A berlari ke sumber suara, melihat seorang wanita tua terkapar di lantai dan
berusaha diangkat oleh hardini, perawat A langsung membantu)
Hardini : “ibu tuh gimana sih, kok bisa jatuh, makanya ati-ati”
Perawat A : “ibuu, coba tarik nafas dalam, hembuskan, lagi buu.. hembskan
pelan pelan. Bagaimana perasaanya Bu?”
Perawat A : “ibu sudah berapa lama merasakan sakit seperti ini? Dan apa lagi
yang sering ibu rasakan ?”
Ng : “dari 3 tahun yang lalu nak, kalau misalnya saya jalan jauh biasanya
langsung lemas jadi kalu mau keluar rumah belum sampai pintu saya
duduk dulu setelah itu baru jalan lagi keluar”.
Kemudian Perawat A keluar dari kamar Nenek Gayung diikuti oleh anaknya. Setelah
itu Perawat A melakukan sedikit percakapan dengan Nur.
Perawat A : “Gak kok mbak saya ingin melakukan pengkajian dan intervensi
terhadap Ibu mba semoga nanti kedepannya kita bisa sama-sama
meminimalisir keluhan-keluhan yang di rasakan oleh nenek Gayung”
Hardini : “kalau memang niatnya mau bantu ibu saya, ya ngga papa sih.”
Perawat A : “Syukurlah kalau begitu tadi saya dengar ibu pernah dibawah
kerumah sakit setahun yang lalu”
Hardini : “Iya sus setelah ayah saya meninggal ibu saya langsung shock jadi
kami bawa ke rumah sakit dan langsung di periksa”
Hardini : “Dokter bilang ibu saya menderita penyakit jantung koroner sus”.
Perawat A : “Maaf mbak saya mau bertanya apa sebelumnya ibu ada riwayat
merokok?”
Hardini : “Ibu saya tidak merokok tapi ayah saya dulu perokok tunggu
sebentar ya sus”
Hardini : “Saya belum berani kasih tau sus karena saya takut dia jadi stress
tolong dirahasiakan saja ya sus”
Perawat A : “Baiklah kalau permintaan mbak begitu saya akan coba rahasiakan”
Hardini : “sus mohon maaf ini saya sudah telat sekali ke kantor”
Perawat A : “baik mba, ini sudah sore jadi saya sekalian pamit”
Hardini : “Ya aku juga sibuk ka, ini ibu sakit kalau bisa kakak datang
kerumah, hari ini aku lembur ka”
Anggun : “Loh tinggal bawa ke dokter aja, kakak sibuk ini adek rewel terus.
Mas arya juga belum pulang, saya nggabisa tinggalin rumah.”
Hardini : “kakak kan sudah lama tidak kerumah, bulan ini saya belum gajian
ka, bagaimana mau bawa ibu ke dokter?”
Anggun : “coba telfon mas algian, dia pasti ada uang. Kamu kan tahu kakak
tidak bekerja, kebutuhan lagi banyak.”
(menngerutu)
Dirumah nenek menelfon algian karena merasa rindu, namun algian acuh dan
mematikan telfon begitu saja sebelum nenek gayung selesai berbicara. Kring-kring...
NG : “ ibu sangat rindu, lebaran kemarin juga kamu tidak sempat pulang,
ini kan akhir pekan masa iya kamu...”
Algian : “ yaudah dulu ya bu, aku masih kerja ini, assalamualaikum. Tut
tuut..”
Perawat A : “ Assalamualaikum..”
Hardini datang
Hardini : “ assalamualaikum”
NG&Perawat A : “ waalaikumsalam”
Perawat A : “ nah berhubung mba ahrdini udah datang, kita mulai sekarang aja
ya Bu?”
Ng : “ baik nak”
Hardini : “Oh iya sus, nanti saya akan mengontrol kondisi ibu saya”
Perawat A : “Nah kalau misalnya ibu masih suka ngeluh sesak napas,
disandarinke kursi aja mbak atau kalau di kamar bantalnya di
tinggikan sampai ibu ngerasa nyaman. Nanti saya juga akan
mengajarkan ibu teknik relaksasi dan pernapasan dalam jadi kalau
misalnya merasa dadanya sesak bisa langsung di gunakan paling tidak
bisa mengurangi sesak yang ibu rasakan.”
Ng : “baik nak”.
Perawat A : “Nah ini saya juga sudah siapkan daftar menu makanan harian
untuk ibu disini juga ada kebutuhan kalori tiap harinya terus ada juga
resep-resep masakannya kalau ibu mau coba masak sendiri”
Hardini : “ jadi kalau saya mau ajak ibu saya jalan-jalan bisa ya sus?”
Perawat A : “Insya allah bisa mbak asal kondisinya terus diperhatikan nanti saya
akan coba juga ajarkan senam jantung untuk ibu agar bisa mengurangi
rasa keluhan-keluhan yang sering ibu rasakan”