Anda di halaman 1dari 10

BLADDER TRAINING

informed consent (melatih otot perkemihan)


alat
handscoon, korentang, perlak, klem/karet
lingkungan
persiapan px (sim)
pasien suruh minum banyak sebelum tindakan
bladder training
handscoon
perlak
pasang klem
buka klem dan pasien suruh mengejan agar urin keluar
klem kembali
tunggu 3-4 jam ulangi tindakan lagi
lepas handscoon
catat produksi urin
rapikan pasien
lingkungan
rapikan alat

SENAM KEGEL
pastikan blas kosong
posisikan px terlentang/sim
suruh px mengontraksikan otot2 pelvis hitung 1-10
lakukan sebanyak 10x, sehari 3x

ORIF OREF
ORIF
alat kayak rl persis
drkatkan alat
perlak
cuci tangan
handscoon
buka balutan
observasi luka
ganti handscoon steril
pinset anatomis + kassa lalu bersihkan
keringkan dengan kassa
pakai sucratul
tutup kassa steril
hypavix

OREF
steril : 1 gunting jar, 2 pinset anatomis, 1 sirugis,
korentang, 2 pasang handscoon
1 kom sedang berisi cairan desinfektan (ns)
kassa
lidi kapas
sucratul
alkohol spray
kapas
ns
hypavik
gunting plester
tansocraf
tindakan :
dekatkan alat
perlak
ambil menggunakan korentang
handscoon
buka balutan dengan alkohol pray
observasi luka : warna, panjang luka, ada pus, kemerahan
lepas handscoon ganti steril
ambil pinset anatomi + sirigis
ambil kassa
masukkan ke ns
ambil kassa dengan pinset anatomid, bersihkan
luka dengan sirugis
bersihkan luka dari besi keluar dan jika membersihkan
besi dari bawah ke atas
kasih sucratul
ambil kassa masukkan ke luka lalu plester
dan terakhir pasang tansocraf
rapika alat
cuci tangan
wes

INITIAL ASSESMENT
PRIMARY
PASIEN SADAR
aman diri, lingkungan, px
cek respok gawe avpu (allert, verbal,pain,unrespon)
lihat tanda2 perdarahan, battle sigh, bacic cranii,
A. buka jalan nafas dengan jaw yrust jika ada bacic
crani, pasang cervical cooler, jika ada sumbatan jalan
nafas bersihkan, terul ldr, jika sianosis pasang spo2,
jika spo2 turun pasang o2,
B. lihat dengar raba dinding dada, raba jika ada patahan
costae, jika pasien mengalami hematotorax lakukan
torakosintesis dengan memasukkan jarum dan aspirasi
C. rapa nadi carotis hitung frekuensi terus raba nadi
radialis apakah nadi cepat atau lambat, jika pasien
syok hipovolemik dengan tanda nadi cepat lemah akral
dingin pasang iv line
jika adavperdarahan lakukan 3 T, tekan, tinggikan, tekan
D. pasang bidai jika ada fraktur, cek gcs
suruh pasien menggerakan ujung ekstremitas
E. lihat jejas pada bagian tubuh lain jika perlu buka baju,
tindakan ini rawan hipertermi dan pasang selimut
lock roll dan pasang lsb
PASIEN TIDAK SADAR
A. buka jalan nafas dengan jaw trust jika ada
fraktur cervikal
cross finger
ventilasi dengan pocket mask
jika ada resiko lidah jatih pasang mayo atau ett
ventilasi pakai bagging 10-12×/menit
cirkulasi. jika tidak ada nadi rjp 5 siklus cek nadi
cek nadi kompresi
disability. gcs, reflek pupil
bidai jika ada fraktur
eksposure podo

BHD
.3 A
cek respon,jika pasien an respon, aktifkan ems
cek nadi selama 10 detik max karotis
jika tidak ada nadi lakukan rjp,5 siklus 30 x komplresi 2 kali
fentilasi dilakukan 2 menit
cek nadi cek nafas, jika nafas tidakada lakukan
fentilasi 10-12 kali
jika ada semua lakukan recovery position

TERSEDAK
pasien sadar , lakukan hemlik manufer( qbdoment
trust, atau chest trust
pasien tidak sadar, lakukan cek esadaran , aktifkan
ems,rjp 30x kemudian buka jalan nafas, jika sumbatan
belum keluar fentilasi 2 x , ventilasi pertama di lihat lagi
jika belum resposisi kepala ,ventilasi ke 2 kemudian di lihat
jika belum keluar lakukan rjp 30 x, lalu keluarkan dengan
vinjer sweb, lalu lakukan vek nadi,.
jika nadi ada nafas ada lakukan recovery position

GERONTIK
JIWA
sumber data
PK : peningkatan sensorik motorik
rpk : riwayat dahulu
waham : arus pikir isi pikir
halu : status mental persepsi
isos : interaksi sosial
hdr : konsep diri, affek/ekspresi tumpul
dpd : kebut sehari2
rbd : penyakit dahulu kro penyebab

RESTRAIN
Terakhir diubah: 21:32

Anda mungkin juga menyukai