1. AAN SINGA
2. FIDIA
3. SURYA TINAMBUNAN
Seorang anak mengalami panas tinggi selama beberapa hari dan tak kunjung turun, meskipun si
Ayah telah melakukan berbagai cara, seperti kompres hangat sampai pemberian obat penurun
panas. Usaha itu memang membuahkan hasil, panas badan anak tersebut turun, namun tak
selang beberapa lama, suhu badan anak tersebut naik kembali. Karena takut terjadi apa-apa
terhadap anaknya, akhirnya si Ayah memutuskan untuk membawa anaknya ke Rumah Sakit.
Sesampainya di Rumah Sakit, ayah langsung menuju ke bagian pendaftaran.
Seketika itu, dokter dan perawat datang dan langsung memeriksa si anak.
Dokter : Sudah berapa lama dia tak sadarkan diri Pak ?
( sambil memeriksa nadi anak tersebut ).
Ayah : Baru saja, Dok !!!Ini gara-gara dokter terlalu lama ( Marah )
Perawat : Tenang Pak, sabar. Tadi dokter masih ada keperluan sebenta
Dokter : Maaf Pak, untuk sementara mohon bapak tunggu diluar. Saya akan memeriksa
keadaan anak bapak ( seraya mengambil Stetoskop dan memeriksa keadaan si
anak ). Sus, tolong bawa bapak ini keluar.
Perawat : Baik dok. Mari pak . . . . ( membuka pintu untuk si Bapak )
Dokter : Tekanan darahnya 90 / 70 Sus. Tolong dicatat, suhu tubuhnya 40 C, keluar
bintik-bintik merah. Sus semua ini menunjukkan gejala demam berdarah.
Tolong ambil sampel darahnya untuk di tes kembali di laborat. Dan tolong
beri diobat penurun panas, agar suhu badannya turun.
Perawat : Baik Dokter ( sambil mencatat hasil pemeriksaan ).
Sesaat setelah dokter keluar, perawat langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh
dokter.
Perawat : permisi adik, kakak akan mengambil darah adek untuk dilakukannya
pemeriksaan lab, apakah boleh dek?
Anak : apakah tidak akan sakit sus?
Perawat : begini dik, ini akan terasa sakit sedikit seperti digigit semut tapi tidak anan
lama dik, apakah adik bersedia?
Anak : baiklah kalau begitu,silahkan sus
Perawat : (dengan penuh hati-hati mengambil darah tersebut) baik dik, sudah selesai
Anak : benar sus tidak terlalu sakit. Terimakasih sus.
Lalu suster pergi meninggalkan ruangan, kemudian datang lah dokter
Ayah : Dok, bagaimana keadaan anak saya ? Dia tidak apa-apa kan Dok .......?
Dokter : Tenang Pak. Untuk sementara ini saya belum dapat memberi kepastian,
sebelum mendapat hasil tes darah dari laborat. Tapi kami akan berusaha
memberikan yang terbaik untuk anak bapak...!!!
Ayah : Terima kasih Dokter ..!!
Dokter : Sama-sama Pak ( sambil meninggalkan bapak tersebut ).
Sementara di ruang laborat, terlihat suster sedang menyerahkan sampel darah kepada
petugas laborat.
Asisten apoteker : Selamat siang pak, apakah ada yang bisa saya bantu?
Ayah : Saya ingin menebus obat yang ada diresep ini(sambil memberikan resep
kepada apoteker)
Asisten apoteker : Baik bapak,silahkan tunggu sebentar (sambil menunjukkan ruang tunggu
apotek),saya berikan dulu reserpnya ke apoteker.
Ayah : iya bu
Asisten apoteker : ini obatnya pak,obat ini diminum 3x sehari setelah makan ya pak, dan obat
yang kedua ini diminum 2x sehari sebelum makan ya pak.
Ayah : Terimakasih bu.
Bapak itu kembali ke ruang dimana anaknya dirawat. Namun di tengah jalan dia bertemu
suster.
Ayah : Gimana anak saya Sus ?? Dia baik-baik saja kan ???
Perawat : Dia baik-baik saja pak. Saya sudah memberikan antibiotik dan obat penurun
panas. Dan tolong Bapak juga memberikan jambu klutuk dan daging bebek
untuk dikonsumsi anak bapak. Guna sebagai obat herbal.
Ayah : Baik Sus, terima kasih. Tapi, mengapa harus menggunakan daging bebek dan
jambu klutuk Sus ? bukan obat medis ?!
Perawat : Itu semua guna meningkatkan trombositnya Pak .
Ayah : Oh...... begitu Sus. Kalau begitu terima kasih Sus...
Perawat : Sama-sama Pak ( sambil meninggalkan bapak tersebut ).
Setelah 2 jam, dokter dan perawat kembali menge-chek keadaaan anak tersebut, dan
suhu badannya sedikit menurun tidak seperti waktu pertama kali dia dirujuk ke Rumah Sakit.
Perawat dan dokter terus mencatat dan memantau perkembangan anak tersebut. Dan syukurlah
keadaan anak tersebut berangsur-angsur membaik. Setelah 3 hari dalam pantauan dokter dan
perawat, anak tersebut kembali pulih seperti sedia kala.
Akhirnya si anak itupun sembuh dari sakitnya dan kemudian dia pulang bersama
ayahnya.