Makalah Timbang Terima Manajemen Keperawatan Kelompok 3
Makalah Timbang Terima Manajemen Keperawatan Kelompok 3
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penyususnan Makalah yang berjudul Timbang Terima Pendelegasian
Dalam Manajemen Keperarawatan dapat terselesaikan. Makalah ini disusun untuk
menyelesaikan tugas Manajemen Keperawatan.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada kelompok dari pihak dosen
pembimbing maupun teman-teman mendapat balasan dari Allah SWT. Dalam penyusunan
makalah Manajemen Keperawatan ini penulis masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dan perbaikan
dimasa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
A. PENGERTIAN …………………………………………………………………………
B. TUJUAN………………………………………………………………………………..
C. MANFAAT …………………………………………………………………………….
D. LANGKAH-LANGKAH ………………………………………………………………
E. HAMBATAN-HAMBATAN …………………………………………………………..
BAB 3 PEMBAHASAN………………………………………………………………………...
BAB 4 PENUTUP
A. SIMPULAN …………………………………………………………………………….
B. SARAN …………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
memaksimalkan peran dan fungsi perawat, khususnya peranan fungsi mandiri perawat.
Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antarperawat,
maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang mesti
(Nursalam, 2014).
Timbang terima pasien (hand over) merupakan cara untuk menyampaikan dan
menerima sesuatu laporan yang berkaitan dengan kondisi pasien. Timbang terima harus
dilakukan seoptimal mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas, dan lengkap
tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan /belum
dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga
2014).
Keselamatan pasien telah menjadi isu dunia yang perlu mendapat perhatian
dari pelayanan kesehatan yang memandang bahwa keselamatan merupakan hak bagi
(WHO) Collaborating Center for Patient Safety Solutions bekerjasama dengan Joint
pasien dengan menerbitkan enam program kegiatan keselamatan pasien dan sembilan
panduan/solusi keselamatan pasien di rumah sakit pada tahun 2007 (WHO, 2007).
Tahun 2000 Institute of Medicine (IOM) di Amerika Serikat menerbitkan
laporan yang dilakukan di rumah sakit di Utah dan Colorado ditemukan Kejadian Tidak
Diduga (KTD) sebesar 2,9% dan 6,6% diantaranya meninggal, sedangkan di rumah
sakit yang ada di New York ditemukan 3,7% kejadian KTD dan 13,6% diantaranya
meninggal. Angka kematian akibat KTD pada pasien rawat inap di seluruh Amerika
Serikat yang berjumlah 33,6 juta per tahun berkisar 44.000 sampai 98.000 dilaporkan
meninggal setiap tahunnya dan kesalahan medis menempati urutan kedelapan penyebab
kematian di Amerika Serikat. Publikasi oleh WHO pada tahun 2004, juga menemukan
KTD dengan rentang 3,2-16,6% pada rumah sakit diberbagai negara yaitu Amerika,
keselamatan pasien oleh WHO bertujuan untuk mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien.Timbang terima pasien termasuk pada sasaran yang kedua yaitu
Penyebab yang lazim terjadinya cedera pasien yaitu perintah medis yang tak
terbaca dan rancu yang rentan untuk salah terjemahan, prosedur yang dijalankan pasien
yang keliru, pembedahan keliru tempat, kesalahan medis, penundaan ruang darurat,
para perawat yang tak berdaya untuk turun tangan saat mereka melaporkan perubahan
efisiensi penyediaan pelayanan kesehatan pada pasien. Rumah sakit sebagai institusi
pada penampilan dari pelayanan kesehatan. Keselamatan pasien merupakan upaya yang
pelayanan kesehatan, yakni terhindar dari berbagai kesalahan tindakan medis (medical
B. RUMUSAN MASALAH
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
iii. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindak lanjuti oleh
KONSEP TEORI
A. PENGERTIAN
Timbang terima atau disebut overan atau komunikasi saat serah terima tugas
yang telah dan belum dilaksanakan serta mengenai respon pasien. Cara yang dilakukan
adalah dengan berkeliling dari pasien ke pasien lain dan melaporkan kondisi mereka
secara akurat di dekat pasien. Cara ini lebih efektif ketimbang hanya sekedar membaca
dokumentasi yang talah dibuat karena perawat dapat menerima overan secara nyata dan
pasien yang dilakukan oleh perawat pada pergantian shift jaga. Friesen (2008)
menyebutkan tentang definisi dari timbang terima adalah transfer tentang informasi
tentang pasien. Timbang terima juga meliputi mekanisme transfer informasi yang
B. TUJUAN
tentang rencana perawatan pasien, terapi, kondisi terbaru, dan perubahan yang akan
dinas berikutnya.
untuk bertukar pendapat dan mengekspresikan perasaan perawat dan sebagai sumber
informasi yang akan menjadi dasar dalam penetapan keputusan dan tindakan
keperawatan.
a. Bagi Perawat
i. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
ii. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggung jawab
antar perawat.
iii. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang
berkesinambungan.
iv. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
b. Bagi Klien
Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
c. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara
komprehensif.
D. PROSEDUR DALAM TIMBANG TERIMA
lanjut
disampaikan:
digunakan. Jelaskan
R : Merekomendasikan intervensi
jaga)
catatan
jelas
atau written.
dikombinasi.
terapi, pelayanan, kodisi dan kondisi saat ini serta yang harus diantipasi.
Terkini)
digunakan.
medis.
R: Recommendation
secara umum.
umum materi yang disampaikan dalam proses overan jaga baik secara
dengan perawat.
kerahasiaan pasien jika ada informasi yang harus ditunda terkait adanya
mempengaruhi diri seorang perawat sebagai pemberi layanan kepada pasien. Efek-efek
1. Efek Fisiologi
Kualitas tidur termasuk tidur siang tidak seefektif tidur malam, banyak
2. Efek Psikososial
kehidupan masyarakat yang biasanya dilakukan pada siang atau sore hari.
Sementara pada saat itu bagi pekerja malam dipergunakan untuk istirahat
Kinerja menurun selama kerja shift malam yang diakibatkan oleh efek
cenderung terjadi pada usia 40-50 tahun. Shift kerja juga dapat menjadi
diabetes.
fr ekuensi kecelakaan paling tinggi terjadi pada akhir rotasi shift kerja
(malam) dengan ratarata jumlah kecelakaan 0,69 % per tenaga kerja. Tetapi
kecelakaan cenderung banyak terjadi selama shift pagi dan lebih banyak
cross sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2017
pavilion Ester RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Populasi pada penelitian
sebanyak 20 pertanyaan dengan kriteria baik= >50 dan kriteria kurang= ≤50 dan
untuk kriteria kurang baik= ≤72. Pengelolaahan data memalui editting, koding,
processing, cleaning. Analisa data univariat dan bivariat menggunakan uji chi
rawat inap bangsal RSU GMIM Pancaran Kasih Manado dapat ditarik
1. Timbang terima (operan shift) yang ada di ruang rawat inap bangsal
RSU GMIM Pancaran Kasih Manado berada pada kriteria yang baik.
perawat di ruang rawat inap Zam Zam, 8 orang perawat di ruang rawat
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang tdengan jumlah sampel yang
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang Adahubungan
beban kerja perawat dengan timbang terima (Overan) pasien di ruang
rawat inap Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang Tahun 2017 dengan (ρ
value = 0,040).
BAB 3
PEMBAHASAN
Timbang terima keperawatan adalah komunikasi oral dari informasi tentang pasien
yang dilakukan oleh perawat pada pergantian shift jaga. Friesen (2008) menyebutkan tentang
definisi dari timbang terima adalah transfer tentang informasi (termasuk tanggungjawab dan
tentang pertanyaan, klarifikasi dan konfirmasi tentang pasien. Timbang terima juga meliputi
mekanisme transfer informasi yang dilakukan, tanggungjawab utama dan kewenangan perawat
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat terutama peran dan fungsi mandiri
perawat, hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif
komunikasi dalam timbang terima jika tidak dilakukan dengan benar maka akan
nyaris cidera (KNC) dan kejadian tidak diharapkan (KTD), juga konsekuensi lain.
pada pasien yang dirancang sebagai salah satu metode untuk memberikan informasi
yang relevan pada tim perawat setiap pergantian shift, sebagai petunjuk praktik
terima kurang baik namun beban kerja perawat rendah. Hal ini jika dilihat dari
terima tidak tepat waktu dan tidak di hadiri oleh semua perawat, timbang terima
jarang di pimpin oleh katim dan ada terlihat timbang terima hanya di lakukan di
nurse station.
BAB 4
PENUTUP
A. SIMPULAN
pasien yang dilakukan oleh perawat pada pergantian shift jaga. Friesen (2008)
menyebutkan tentang definisi dari timbang terima adalah transfer tentang informasi
tentang pasien. Timbang terima juga meliputi mekanisme transfer informasi yang
Apabila timbang terima dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak
a. Bagi Perawat
antar perawat.
berkesinambungan.
b. Bagi Klien
komprehensif.
B. SARAN
Kami menyarankan kepada pembaca agar makalah ini dapat dimengerti dan
dipahami dengan baik, sehingga kita dapat mengetahui tentang timbang terima pada
keperawatan. Agar dapat menjadi pedoman buat kita sebagai perawat serta dapat kita
Friesen, A. M., et al. (2008). Handsoff: Implications for nurses. Ed: Hughes R.G.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK2649/?report=printable
Kassean HK, Jaggo ZB. Managing change in the nursing handover from traditional to
www.biomedcentral.com/1472-6955/4/1
Saksono, A. (1991). Perlindungan Tenaga Kerja Wanita, Modul Kursus Tertulis Bagi