Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

U DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI


RENDAH DI RUANG CENDRAWASIH RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA
BARAT BANDUNG

Ruang Rawat : Cendrawasih

Tanggal dirawat : 14 Februari 2019

I. Identitas Klien

Nama : Ny. U

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 29 Tahun

No. RM : 140299

Informan : Keluarga Klien

II. Alasan Masuk Rumah Sakit


Klien masuk ke RSJ Provinsi Jawa Barat diantar oleh pihak keluarga melalui
IGD dengan keluhan klien gelisah sejak seminggu sebelum masuk rumah sakit,
bicara dan tertawa sendiri di rumah, bicara ngawur, merasa jadi orang hebat,
emosi labil, klien suka marah-marah tanpa sebab, mondar mandir dalam rumah
dan tidur malam kurang.
Masalah Keperawatan : Halusinasi, Waham, Resiko Perilaku Kekerasan
III. Faktor Prediposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? (Ya)
Keluarga klien mengatakan klien belum pernah dirawat dirumah sakit jiwa
sebelumnya, tetapi keluarga mengatakan klien pernah memperlihatkan tanda –
tanda gangguan jiwa setahun yang lalu seperti murung, tidak mau berinteraksi,
suka menangis sendiri, dan menarik diri dari lingkungan setelah ditinggalkan
suaminya saat mengandung dengan usia 3 bulan.
Masalah keperwatan : isolasi social
2. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : ( Tidak Ada )
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti yang di
alami klien.
Masalah keperawatan : Tidak Ada
3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan pernah mengalami aniaya fisik dengan mendapatkan
perlakuan kasar oleh saudara laki – lakinya.
Masalah keperawatan :
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda vital: TD: 110/70 mmHg, Nadi : 80x/menit, Suhu 36oC, RR :
22x/menit.
b. Ukur: BB: - TB:-
c. Keaadaan umum klien : klien berpenampilan kurang rapi, pakaian sudah
sesuai, rambut acak-acakan, kuku panjang dan kotor, klien mengganti baju
hanya satu kali dalam sehari.
d. Keluhan fisik: tidak ada
5. Psikososial
a. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki : Garis perkawinan (Bercerai )


: Perempuan : Garis keturunan
: Ibu tiri : Meninggal (Laki)
: Ayah tiri : Meninggal (Pr)
: Klien : Tinggal serumah
Penjelasan :
Klien adalah seorang anak tunggal. Kedua orang tua klien sudah bercerai dan
masing-masingnya sudah menikah lagi. Klien memiliki 5 saudara tiri dari ayah
tirinya dan 8 saudara tiri dari ibu tirinya. Klien tinggal serumah dengan ayah tiri
dan ibu kandungnya. Ayah kandung klien sudah meninggal dunia.
b. Konsep diri:
a. Gambaran Diri: Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya tanpa
terkecuali, namun sekarang klien mengatakan tidak ada gunanya memiliki
badan sehat kalau tidak bisa menjaga anaknya dan ibu kandungnya.
b. Identitas: Klien adalah seorang anak tunggal, klien merupakan anak yang
pintar dan berprestasi dalam bidang akademik. Kedua orang tua klien sudah
bercerai dan masing – masingnya menikah lagi. Klien memiliki 5 saudara tiri
dari ayah tirinya dan 8 saudara tiri dari ibu tirinya. Klien tinggal serumah
dengan ayah tiri dan ibu kandungnya. Ayah kandung klien sudah meninggal
dunia.
c. Peran: Klien adalah seorang anak tunggal, klien merupakan anak yang pintar
dan berprestasi dalam bidang akademik.
d. Ideal diri: Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang
mendukung keinginannya untuk menyelesaikan kuliah selain ibu
kandungnya
e. Harga diri: Klien juga merasa malu karena masuk rumah sakit jiwa, klien
mengatakan merasa tidak berguna terutama untuk ibu kandungnya dan
anaknya.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
c. Hubungan social
a) Orang yang terdekat
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibu dan anaknya
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien mengatakan merasa bahwa dirinya diasingkan, tidak diharapkan, dan
tidak berdaya saat di rumah
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien juga mengatakan dirinya merasa malu karena penilaian tetangga di
sekitar rumahnya terhadap status single parent yang disandang klien.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
d. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Nilai dan keyakinan yang dipegang oleh klien adalah nilai – nilai islam dan
klien mengatakan mengetahui tentang sholat lima waktu dan puasa.
b. Kegiatan Ibadah
Klien mengetahui sholat lima waktu dan puasa namun klien tidak sholat
dengan alasan lupa dan suka diundur-undur saat berada dirumah. Sedangkan
di rumah sakit klien tidak menjalani ibadah seperti shalat lima waktu. Klien
mengatakan tidak merasa ada masalah walaupun tidak sholat.
6. Status Mental
a. Penampilan: Saat pengkajian, Klien berpenampilan kurang rapih, pakaian sudah
sesuai, rambut acak-acakan, kuku panjang dan kotor, klien mengganti baju
hanya satu kali dalam sehari. Klien mandi di arahkan. Klien mengatakan malas
untuk mandi, gosok gigi, dan juga berdandan.
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri
b. Pembicaraan : Saat dikaji Klien berbicara cepat, nada suara keras dan tegas,
kurang jelas dan sulit di mengerti, klien menjawab pertanyaan yang di berikan.
Pembicaraan klien berbelit-belit tetapi sampai pada tujuan.
Masalah keperawatan :Sirkumtansia
c. Aktivitas motorik : saat dikaji Klien tampak gelisah dan mondar - mandir,
kontak mata ada dan tajam, klien mudah tersinggung dengan menunjukan
ekspresi wajah tegang dan sorot mata tajam, klien berinteraksi dengan orang
lain seperlunya saja. Klien mengatakan ingin marah jika mengingat
pertentangan dengan saudara tirinya tentang perebutan harta warisan. Masalah
keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
d. Alam perasaan : klien merasa tidak berguna dan merasa sedih ketika ditanyai
tentang perasaan
e. Afek : Saat di kaji Efek klien labil yaitu emosi klien berubah dengan cepat. Saat
interaksi klien, dapat berubah dengan cepat ketika menangis, tersenyum/tertawa
dan marah
Masalah keperawatan : labil
f. Interaksi selama wawancara : Saat wawancara klien koopratif, kontak mata ada,
konsentrasi mudah di alihkan. Saat di lakukan wawancara klien menunjukan
sikap defensive dan curiga, klien mudah tersinggung dan tampak jelas. Klien
bersikap defensif karena klien meyakini bahwa ia dapat mengatur planet-planet
yang ada di luar angkasa dan planet tersebut selalu mengikuti kemana ia pergi.
Masalah keperawatan : Waham
g. Persepsi : saat dikaji Klien mengatakan mendengar suara-suara yamg
mengajaknya berbicara dan klien juga mengatakan kadang yang berbicara itu
bukanlah dirinya sendiri. Klien mengatakan ada lelaki yang dekat denganya dan
pernah mengunjunginya selama di rumah sakit. Suara-suara tersebut 4 kali
dalam sehari.
Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran
h. Proses berpikir : Klien menjawab pertanyaan yang diajukan tetapi berbelit-belit,
topik yang dibicarakan dapat meloncat dari satu topik ke topik yang lain, dan
kadang sulit dimengerti.
Masalah keperawatan : waham
i. Isi pikir : saat dikaji Klien mengatakan merasa bahwa dirinya diasingkan, tidak
diharapkan, dan tidak berdaya saat dirumah
Masalah keperawatan :depersonalisasi
j. Tingkat Kesadaran : Compos mentis (Klien sadar akan dirinya) dan mengetahui
saat ini sedang dirawat di rumah sakit jiwa.
k. Memori: Klien tidak mengalami gangguan daya ingat karena klien mampu
menceritakan keadaannya sebelum masuk rumah sakit.
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung : Saat wawancara klien kooperatif, kontak
mata ada, konsentrasi mudah dialihkan, klien berbicara cepat, nada suara keras
dan tegas, kurang jelas dan sulit dimengerti, klien menjawab pertanyaan yang
diberikan. Pembicaraan klien berbelit-belit tetapi sampai pada tujuan.
m. Kemampuan penilaian : Klien mampu mengambil makanan secara mandiri,
klien mampu meletakan kembali peralatan makan ketempatnya. Klien BAK dan
BAB secara mandiri dengan menggunakan toilet sebagai tempat toileting, klien
mampu membersihkan diri saat setelah BAK/BAB. Saat keluar dari WC baju
celana klien tampak cukup rapi dan tidak basah.
n. Daya tilik diri : klien mengatakan bahwa ia sengaja diantar dan diasingkan ke
Rumah Sakit Jiwa untuk dipisahkan dari anaknya dan tidak mendapatkan
pembagian harta oleh keluarganya.
7. kebutuhan Persiapan pulang
a. Makan: Klien mengatakan 3x sehari yaitu pagi, siang, dan malam. Klien
memakan makanan yang di sediakan oleh rumah sakit. Klien menyukai setiap
makanan yang di sediakan rumah sakit dan klien tidak memiliki pantangan
makanan. Klien mampu mengambil makanan secara mandiri, klien mampu
meletakan kembali peralatan makanan ke tempatnya.
b. BAB/BAK: Klien BAK dan BAB secara mandiri dengan menggunakan toilet
sebagai tempat toileting, klien mampu membersihkan diri saat setelah
BAK/BAB, saat keluar dari WC baju celana klien tampak cukup rapid an tidak
basah
c. mandi: Klien mandi di arahkan. Klien mengatakan malas untuk mandi, gosok
gigi, dan juga berdandan.
d. Berpakaian/berhias : Klien berpenampilan kurang rapih, pakaian sudah sesuai,
rambut acak-acakan, kuku panjang dan kotor, klien mengganti baju hanya satu
kali dalam sehari.
e. Istirahat dan tidur : Tidak terkaji
f. Pengunaan obat : Terapi medis di berikan pada klien : Injeksi Lodomer 5 mg,
Risperidon 2 x 2 mg, Asam Valproat 2 x 125mg, Lorazepam 1 x 1 mg.
g. Pemeliharaan kesehatan : Tidak terkaji
h. Kegiatan di dalam rumah : tidak terkaji
i. Kegiatan di luar rumah : Tidak terkaji
8. Mekanisme koping
Mekanisme koping maladaptif karena Klien mengatakan ingin marah, jika
mengingat pertentangannya dengan saudara tirinya tentang perebutan harta warisan.
Saat dilakukan wawancara klien menunjukkan sikap defensif dan curiga, klien
mudah tersinggung.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
9. Masalah psikososial dan lingkungan
Klien mengatakan merasa bahwa dirinya diasingkan, tidak diharapkan, dan tidak
berdaya saat di rumah. Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang
mendukung keinginannya untuk menyelesaikan kuliah selain ibu kandungnya. Klien
juga mengatakan dirinya merasa malu karena penilaian tetangga di sekitar rumahnya
terhadap status single parent yang disandang klien. Klien juga merasa malu karena
masuk rumah sakit jiwa, klien mengatakan merasa tidak berguna terutama untuk ibu
kandungnya dan anaknya.
Masalah Keperawatan : HDR.

10. Aspek Medik


Diagnosa Medik : -
Terapi medik :
No. Nama Obat Dosis Cara Pemberian Waktu Indikasi
1. Lodomer 5 mg IV
2. Risperidone 2 mg IV 09,00 & 21.00
3. Asam Valproat 125 mg IV 09,00 & 21.00
4. Lorazepam 1 mg IV 09.00

Daftar Masalah Keperawatan

Analisa Data
No. Data Masalah
1. Subjektif : Harga Diri Rendah
Klien mengatakan merasa bahwa dirinya diasingkan,
tidak diharapkan, dan tidak berdaya saat dirumah.
Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada
yang mendukung keinginannya untuk menyelesaikan
kuliah selain ibu kandungnya. Klien juga
mengatakan dirinya merasa malu karena penilaian
tetangga disekitar rumahnya terhadapa status single
parent yang disandang klien. Klien juga merasa malu
karena masuk rumah sakit jiwa, klien mengatakan
merasa tidak berguna terutama untuk ibu
kandungnya dan anaknya.
Objektif : Klien terlihat murung dan putus asa, klien
suka menyendiri dan berpindah-pindah tempat.
2. Subjektif : Resiko Perilaku Kekerasan
Klien mengatakan ingin marah jika mengingat
pertentangan dengan saudara tirinya tentang
perebutan harta warisan. Klien merasa tidak berguna
dan merasa sedih ketika ditanyai tentang perasaan
pada saat pengkajian.
Objektif :
Klien tampak gelisah dan mondar - mandir, kontak
mata ada dan tajam, klien mudah tersinggung dengan
menunjukan ekspresi wajah tegang dan sorot mata
tajam, klien berinteraksi dengan orang lain
seperlunya saja. Klien terlihat murung dan putus asa,
klien suka menyendiri dan berpindah-pindah tempat.
3. Subjektif : klien menyakini bahwa ia dapat mengatur Waham
planet-planet yang ada diluar angkasa dan planet
tersebut selalu mengikuti kemana ia pergi.
Objektif :
Klien bersikap defensif bahwa ia dapat mengatur
planet-planet yang ada di luar angkasa dan planet
tersebut selalu mengikuti kemana ia pergi.
4. Subjektif : Halusinasi pendengaran
Klien mengatakan mendengar suara-suara yang
mengajaknya berbicara dan klien juga mengatakan
kadang yang berbicara itu bukanlah dirinya sendiri.
Klien mengatakan ada lelaki yang dekat denganya
dan pernah mengunjunginya selama di rumah sakit.
Suara-suara tersebut 4 kali dalam sehari.
Objektif :

5. Subjektif : Defisit Perawatan Diri


lien mengatakan malas untuk mandi, gosok gigi, dan
juga berdandan.
Objektif :
Saat pengkajian, klien berpenampilan kurang rapi,
pakaian sudah sesuai, rambut acak-acakan, kuku
panjang dan kotor, klien mengganti baju hanya satu
kali dalam sehari. Klien mandi diarahkan.

Daftar Diagnosis Keperawatan :


1. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
2. Resiko Perilaku Kekerasan
3. Gangguan Proses Pikir Waham
4. Gangguan Sensori Persepsi Halusinasi Pendengaran
5. Defisit Perawatan Diri
IV. Rencana Keperawatan
TGL DX PERENCANAAN
TUJUAN KRITERIA INTERVENSI
EVALUASI
12/02/ Gangguan Pasien mampu: Setelah 3x24 jam SP.1 (Tgl 12 Februari 2019)
19 konsep diri: Mengidentifikasi pertemuan klien - Diskusikan bahwa pasien
harga diri kemampuan dan mampu: masih memiliki sejumlah
rendah aspek posiif yang Mengidentifikasi kemampuan dari aspek positif
dimiliki kemampuan aspek seperti kegiatan pasien di
Menilai positif yang dimiliki rumah adanya keluarga dan
kemampuan yang Memiliki lingkungan terdekat pasien.
dapat digunakan kemampuan yang - Beri pujian yang realistis dan
Menetapkan/memi dapat digunakan. hindarkan setiap kali bertemu
lih kegiatan yang Memilih kegiatan dengan pasien penilaian yang
sesuai dengan sesuai kemampuan negative.
kemampuan Melakukan 
Melatih kegiatan kegiatan yang sudah - Diskusikan dengan pasien
yang sudah dipilih, dipilih. kemampuan yang masih
sesuai kemampuan Merencanakan digunakan saat ini
Merencanakan kegiatan yang sudah - Bantu pasien
kegiatan yang sudah dilatih. menyebutkannya dan memberi
dilatihnya penguatan terhadap
kemampuan diri yang
diungkapkan pasien
- Perlihatkan respon yang
kondusif dan menjadi
pendengar yang aktif

Pilih kemampuan yang akan


dilatih
- Diskusikan dengan pasien
beberapa aktivitas yang dapat
dilakukan dan dipilih sebagai
kegiatan yang akan pasien
lakukan sehari-hari
- Bantu pasien menetapkan
aktivitas mana yang dapat
pasien lakukan secara mandiri
Aktivitas yang
memerlukan bantuan minimal
dari keluarga
Aktivitas apa saja yang
perlu bantuan penuh dari
keluarga atau lingkungan
terdekat pasien
Beri contoh pelaksanaan
aktivitas yang dapat dilakukan
pasien
Susun bersama pasien
aktivitas atau kegiatan sehari-
hari pasien
- Diskusikan dengan pasien
untuk menetapkan urutan
kegiatan (yang sudah dipilih
pasien)yang akan dilatihkan

- Bersama pasien dan keluarga


memeperagakan beberapa
kegiatan yang akan dilakukan
pasien
- Berikan dukungan dan pujian
yang nyata sesuai kemajuan
yang diperlihatkan pasien.
- Beri kesempatan pada pasien
untuk mencoba kegiatan
- Beri pujian atas
aktivitas/kegiatan yang dapat
dilakukan pasien setiap hari
- Tingkatkan kegiatan sesuai
dengan toleransi dan setiap
perubahan
- Susun daftar aktivitas yang
sudah dilatihkan bersama
pasien dan keluarga
- Berikan kesempatan
mengungkapkan perasaannya
setelah pelaksanaan kegiatan.
Yakinkan bahwa keluarga
mendukung setiap aktivitas
yang dilakukan pasien

SP.2 (Tgl Tgl 13 Februari


2019)
Pilih kemampuan kedua
yang dapat dilakukan
Latih kemampuan yang
dipilih
Masukan dalam jadwal
kegiatan pasien
SP.3 (Tgl Tgl 13 Februari
2019)
Memilih kemampuan
ketiga yang dapat dilakukan

Keluarga mampu: Setelah 1x24 SP.1 (Tgl Tgl 12 Februari


Merawat pasien pertemuan keluarga 2019)
dengan harga diri mampu: Identifikasi masalah yang
rendah di rumah dan Mengidentifikasi dirasakan dalam merawat
menjadi system kemampuan yang pasien
pendukung yang dimiliki pasien Jelaskan tentang cara
efektif bagi pasien Menyediakan merawat pasien
fasilitas untuk pasien Susun RTL
melakukan kegiatan keluarga/jadwal keluarga untuk
merawat pasien

SP.2 (TglTgl 12 Februari


2019)

Latih keluarga langsung ke


pasien
Menyusun RTL
keluarga/jadwal keluarga untuk
merawat pasien

SP.3 (Tgl Tgl 12 Februari
2019)
Evaluasi kemampuan
keluarga
- Rujukan

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Tanggal / No Implementasi Evaluasi


Jam
12/2/2019 1⁄ 1. Bina hubungan saling percaya S : Klien menjawab salam dan mengatakan
1
dengan : selamat pagi,menyebutkan nama dan alamat
 Menyapa klien dengan O:
ramah  Klien mau berjabat tangan
 Memperkenalkan diri  Klien mau duduk berdampingan dengan
dengan sopan perawat
 Menanyakan nama lengkap  Klien mau mengutarakan masalahnya
serta alamat klien A : SP 1 tercapai
 Menunjukan sikap empati, Pp :
jujur dan menempati janji Lanjutkan SP 2 adakan kontrak waktu
 Menanyakan masalah yang pertemuan berikutnya.
dihadapi Pk :
Anjurkan klien untuk dapat menyapa perawat
jika bertemu dan percaya jika perawat akan
membantu masalah yang dihadapi
13/2/2019 2. Bina hubungan terapeutik S:
dengan perawat dengan :  Klien mau duduk berdampingan dengan
 Pendekatan dengan baik perawat
,menerima klien apa O:
adanya  Klien mampu berbincang – bincang
 Mengidentifikasi perasaan dengan perawat
dan reaksi perawatan diri  Klien mampu merespon tindakan
sendiri perawat.
 Menyediakan waktu untuk A : SP 2 tercapai
bina hubungan yang sopan P:
 Menberikan kesempatan -Lanjutkan SP 3 adakan kontrak waktu
untuk merespon pertemuan berikutnya.

-Anjurkan klien mampu


berkomunikasi,mampu memulai berbicara dan
tidak janggung.

S :Klien mengatakan cara penilaian positif tidak


12/2/2119 3. Mengidentifikasi kemampuan boleh berfikir jelek terhadap orang lain,sopan
dan aspek positif yang dimiliki santun dan ramah yang diutamakan.
dengan : O :Klien dapat mengungkapkan perasaannya
 Membantu mengidentifikasi A : SP 3 teratasi sebagian
dengan aspek yang positif P:
 Mendorong agar berpenilaian -lanjutkan SP 1 keluarga
positif -Anjurkan klien untuk mempertahankan hubungan
 Membantu mengungkapkan saling percaya berinteraksi secara terarah.
perasaannya

Anda mungkin juga menyukai