Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELTIAN

Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari terhadap Perubahan Warna Daun Pucuk Merah
(Syzygium oleana)

Anggota Kelompok:

AYUDIAN ANGGREINI

NIKMATUL AULIA

ROZA WAHANA

VIVIE RAMADHANI

SMAN 1 SIAK

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pucuk merah (Syzygium oleana) adalah sejenis tanaman perdu yang tak
sepopuler anthurium atau sejenisnya. Bentuk daunnya tidak variatif seperti tanaman hias
lainnya. Warnanya merah dan hijau muda, bentuknya kecil agak memanjang, dan
batang kecil, bentuknya hampir sama seperti tanaman perdu pada umumnya.
Keistimewaan dari tanaman ini adalah ujung daun mudanya yang berwarna
oranye dan merah. Tak heran bila tanaman ini lalu dikenal dengan nama pucuk merah.
Tajuk tanaman muda yang baru tumbuh akan menyembul indah di sela-sela daun yang
menghijau. Seperti layaknya bunga di antara dedaunan. Namun, tidak diketahui secara
pasti lama waktu perubahan warna daun mudanya menjadi hijau dan faktor-faktor yang
memengaruhinya.

B. Rumusan Masalah
1. Berapa lama waktu yang diperlukan tanaman Syzygiumoleana untuk berubah warna
dari daun muda (merah) menjadi hijau?
2. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap perubahan warna daun muda
(merah) menjadi hijau pada tanaman Syzygium oleana?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui waktu yang diperlukan tanaman Syzygiumoleana untuk berubah
warna dari daun muda (merah) menjadi hijau.
2. Untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap perubahan warna daun
muda (merah) menjadi hijau pada tanaman Syzygium oleana.

D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian yang kami lakukan dengan judul “Pengaruh Intensitas Cahaya
Matahari terhadap Perubahan Warna Daun Pucuk Merah (Syzygium oleana) “ adalah
dapat menempatkan tanaman Syzygium Oleana pada intensitas cahaya yang tepat.

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Dasar Teori
Pucuk merah (Syzygium oleana) adalah sejenis tanaman perdu. Warna daun
muda adalah merah atau orange dan akan berubah menjadi hijau ketika daun telah
dewasa.Bentuk daun kecil agak memanjang, dengan batang yang kecil, bentuknya
hampir sama seperti tanaman perdu pada umumnya, namun saat ini sudah menjadi tren
tanaman hias.

Taksonomi :

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium oleana
Keistimewaan dari tanaman ini adalah ujung daun mudanya yang berwarna
oranye dan merah. Tak heran bila tanaman ini lalu dikenal dengan nama pucuk merah.
Tajuk tanaman muda yang baru tumbuh akan menyembul indah di sela-sela daun yang
menghijau. Seperti layaknya bunga di antara dedaunan.

Pada umumnya warna daun dipengaruhi oleh zat hijau daun (klorofil) yang
menyebabkan warna daun menjadi hijau. Sebagian besar klorofil terdapat di daun,
namun pada bagian-bagian tanaman lain seperti akar, batang, buah, biji, dan bunga juga
terdapat klorofil dengan jumlah terbatas. Distribusi klorofil pada daun berbeda-beda.
Klorofil di pangkal daun akan berbeda dengan klorofil di bagian ujung, tengah, dan tepi
daun. Perbedaan jumlah klorofil ini akan menunjukkan perbedaan warna daun. Semakin
hijau warna daun maka semakin tinggi kandungan klorofilnya.

Terdapat 3 komponen yang memberikan penampilan pada warna daun.


Komponen tersebut adalah klorofil yang menghasilkan warna hijau untuk proses
fotosintesis, karotenoid (karoten dan atau xanthofil) yang memberi warna oranye atau
kuning, tannin yang memberikan warna kuning keemasan, dan anthocyanin yang
memberi warna merah atau ungu. Klorofil dan karotenoid berada di dalam daun selama
musim panas dengan jumlah yang lebih banyak dan menutupi warna karotenoid,
sehingga sebagian besar daun berwarna hijau. Anthocyanin diproduksi sebagai hasil
dari glukosa yang terjebak dalam daun ketika pembuluh darah daun tersebut tertutup.
Gula ini kemudian akan pecah karena terkena cahaya matahari dan menghasilkan
pigmen berwarna merah dan ungu.

Pada kondisi eksisting tidak semua daun tanaman selalu berwarna hijau, daun
dapat berwarna kuning, merah, bahkan cenderung biru. Hal tersebut disebabkan adanya
zat terlarut yang dapat menghasilkan warna tertentu. Beberapa diantaranya
adalahAnthocyanin dan Anthoxanthin. Anthocyanin berada di sitoplasma dan
menimbulkan warna merah muda, merah tua, dan biru. Warna ini akan berubah
mengikuti derajat keasaman (pH) lingkungan. Semakin asam (pH rendah) lingkungan
akan muncul warna merah, sebaliknya semakin basa (pH tinggi) akan muncul warna
biru pada daun. Anthoxantin juga berada di sitoplasma tetapi warna yang dihasilkan
adalah kuning muda hingga kuning tua. Kondisi dimana kedua zat ini bercampur di
sitoplasma dan menghasilkan warna yang tidak sesuai dapat disebut ko-pigmentasi.

1. Faktor Lingkungan
a. Lama panjang penyinaran
Tanaman menggunakan klorofil dalam proses fotosintesis dengan
memanfaatkan energi matahari. Klorofil ini diproduksi dan diuraikan secara terus
menerus dalam proses teresebut. Penurunan panjang hari penyinaran
menyebabkan malam hari bertambah panjang, sehingga produksi klorofil
melambat sebagai konsekuensi dari menyusutnya reaksi terang dalam proses
fotosintesis tersebut. Penurunan produksi klorofil ini mendorong pigmen daun
lainnya seperti xanthofil, karoten, dan anthocyanin terbentuk, sehingga merubah
warna daun yang sebelumnya berwarna hijau menjadi berwarna-warni.
b. Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya yang jatuh ke permukaan daun berbeda-beda. Daun
berumur muda terletak pada pucuk. Intensitas cahaya yang banyak serta jumlah
klorofil yang banyak pada pucuk akan digunakan untuk proses fotosintesis.
Akibatnya kadar klorofil akan menjadi rendah.
c. Suhu
Suhu udara berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Setelah mengetahui
kondisi suhu udara maka akan dapat ditentukan tempat dan waktu penanaman
yang tepat. Pada siang hari di musim kemarau, tanaman akan melakukan aktifitas
fotosintesis secara optimal. Glukosa yang dihasilkan selain di transportasikan ke
jaringan lain juga ditimbun. Penimbunan ini karena jaringan floem menutup
akibat suhu pada malam hari yang kontras dengan suhu siang hari. Penimbunan
gula ini menjadi pemicu pembentukan anthocyanin.
d. Persediaan Air
Persediaan air yang kurang, berdampak pada pengurangan kecepatan
fotosintesis. Menurut Griffiths (1976) dalam Susanto (2008), Fotosintesis akan
menurun jika 30% kandungan air dalam daun hilang, kemudian proses fotosintesis
akan berhenti jika kehilangan air mencapai 60%. Akibat kekurangan air juga
menyebabkan penutupan stomata daun. Pada musim kering, transpirasi yang
terjadi akan menyebabkan air menguap dengan intensitas tinggi yang berakibat
daun mengalami kekeringan dan terjadi perubahan warna pada daun menjadi
kuning atau kecoklatan.
e. Naungan Vs. Terbuka
Pada kondisi naungan jumlah klorofil pada tanaman akan lebih banyak
daripada jumlah klorofil pada tanaman yang non-naungan. Tempat ternanung
memiliki jumlah intensitas cahayanya tidak sebanyak pada tempat yang terbuka.
Fotooksidasi pada daun usia tua lebih sedikit daripada daun yang lebih muda.
Daun akan beradaptasi untuk membentuk klorofil sebagai akibatnya glukosa
sebagai pembentuknya lebih banyak untuk daun yang sudah tua. Hal ini akan
berpengaruh terhadap pembentukan warna pucuk dan warna daun tua.
2. Faktor Ultimate
a. Kadar Klorofil
Pada umur daun yang berbeda, kadar klorofil akan berbeda. Hal tersebut
terjadi karena peran klorofil sebagai pigmen penerima cahaya dengan panjang
gelombang tertentu. Kandungan klorofil akan menentukan kecepatan fotosintesis.
Semakin besar kadar klorofil maka laju fotosintesis berlangsung dengan cepat.
Pada daun yang usianya tua memiliki kadar klorofil paling banyak dibandingkan
daun berumur muda. Hal tersebut disebabkan oleh:
1) Pada daun berumur tua sudah memiliki jaringan yang kompleks yang
berdampak pada fotosintesis yang terjadi maksimal.
2) Selain memiliki klorofil, daun pada usia tua memiliki karotenoid yang
digunakan sebagai perlindungan, sehingga klorofil tidak mengalami
fotosintesis berlebih.
3) Karbohidrat yang ada pada daun berumur tua dihasilkan dalam jumlah banyak.
Hal ini berdampak pada meningkatnya produksi klorofil, karena klorofil
terbentuk dari karbohidrat.
Berdasarkan kandungan klorofil pada daun umur tua yang lebih banyak maka
warna daun pada umur tua cenderung lebih berwarna hijau tua dibandingkan warna daun
pada umur muda (Susanto, 2008).

B. Hipotesis Sementara
Tanaman pucuk merah (Syzygium oleana) yang mendapat penyinaran secara
optimal akan lebih cepat berubah warna menjadi hijau dibandingkan daun yang berada
pada tempat teduh.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel Penelitian
1. Objek penelitian : Tanaman pucuk merah
2. Variabel kontrol : Daun urutan ketiga dari atas dan pigmen warna daun
3. Variabel bebas : Intensitas cahaya
4. Variabel terikat : Warna daun dan waktu perubahan warna
5. Parameter : Indeks warna daun
B. Alat dan Bahan
1. Tanaman pucuk merah (Syzygium oleana)
2. Indeks warna

3. Lux meter
4. Kamera
C. Langkah Kerja

Menentukan tiga tanaman pucuk merah (Syzygium oleana) yang berada di tempat
dengan intensitas cahaya tinggi, sedang, dan rendah.

Menentukan dan menandai dua daun pada tiap tanaman yang berada pada urutan
ketiga.

Mengamati perubahan warna daun yang telah ditandai setiap dua hari sekali selama 13
hari.

Mengukur indeks warna pada daun pucuk merah dengan menggunakan indikator
indeks warna
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabulasi Data

Ha Daun
ri
Tanaman I Tanaman II Tanaman III
Ke
- 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 99000 99000 99000 99000 99000 99000 99000 99000 99000
0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 cc000 cc000 cc000 99000 99000 cc000 99000 99000 99000
0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 ff3300 cc000 ff3300 cc000 cc000 ff3300 cc000 cc000 cc000
0 0 0 0 0 0
7 ff3300 ff3300 ff3300 ff3300 ff3300 ff6600 cc000 cc000 cc000
0 0 0
9 cccc0 ffff00 cccc0 ff3300 ff3300 ff9933 ff6600 ff3300 ff3300
0 0
11 99cc0 ccff33 99cc0 ff9933 ff9933 ff9933 ff6600 ff3300 ff3300
0 0
13 66990 99ff33 66990 ccff33 ccff33 ccff33 ffff66 ffff66 ffff66
0 0

Keterangan:
T

Keterangan:
Tanaman I : Terang (intensitas cahaya 760 Cd)
Tanaman II : Redup (intensitas Cahaya 280 Cd)
Tanaman III : sangat redup (Intensitas Cahaya 130 Cd)
B. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, daun pucuk merah dapat berubah
warna dalam jangka waktu tertentu. Perubahannya yaitu dari warna merah hijau.
Perubahan warna ini disebabkan oleh beberapa faktor ekternal maupun internal. Faktor
eksternal salah satunya yaitu intensitas sinar matahariyang kami jadikan parameter pada
penelitian kami, kemudian salah satu faktor internalnyaadalah pigmen warna daun. Pada
umumnya warna daun dipengaruhi oleh zat hijau daun (klorofil) yang menyebabkan
warna daun menjadi hijau.
Intensitas cahaya matahari yang kami gunakan untuk membuktikan bahwa
bahwa cahaya matahari berpengaruh terhadap perubahan warna daun pucuk merah yaitu
dimulai dari intensitas yang paling tinggi yaitu 760 cd (ditempat yang terpapar cahaya
matahari secara langsung atau ditempat terang), kemudian ditempat yang lebih redup
yaitu 280 cd dan yang terakhir ditempat paling redup diantara ketiganya yaitu 130 cd.
Penelitian ini kami lakukan selama 14 hari, dengan kondisi awal dari daun pucuk
merah pada lingkar ketiga dari atass yang memiliki indeks warna 990000. Dengan
indeks warna yang sama tersebut kami mengamati berapa lama daun pucuk merah
berubah warna dari merah menjadi hijau berdasarkan intensitas cahanya.
Setelah 14 hari, hasil yang diperoleh adalah pada intensitas yang paling tinggi
yaitu tanaman berubah warna menjadi hijau dengan indeks warna 669900,sedangkan
pada intensitas cahaya 280 cd dan 130 cd daun pucuk merah belum berubah warna
menjadi hijau tapi masih semburat kuning dengan indeks warna ccff33 (280 cd) dan
ffff66 (130cd).
Hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada dimana pada kondisi naungan jumlah
klorofil pada tanaman akan lebih banyak daripada jumlah klorofil pada tanaman yang
non-naungan. Tempat ternanung memiliki jumlah intensitas cahayanya tidak sebanyak
pada tempat yang terbuka.
Hal utama yang memicu perubahan warna pada daun adalah berapa lama matahari
menyinari daun tersebut dan panjang pendeknya hari. Beberapa pohon tergantung dari
species pohon tersebut memiliki mekanisme yang akan memicu proses penutupan
pembuluh darah pohon yang menuju ke daun dan akhirnya menggugurkan daun
tersebut, mencegah agar pohon itu tidak membeku karena vena masih terbuka, yang
berpotensi dapat membahayakan pohon. Selain hal tadi, kelembaban dan suhu juga
berperan penting dalam proses ini. Suhu juga berperan dalam perubahan warna daun.
Namun, suhu hanya berperan kecil mengingat bahwa pohon yang berasal dari spesies
yang sama pada ketinggian yang sangat tinggi, di mana suhu lebih dingin, akan memiliki
perubahan warna daun pada waktu yang hampir sama persis dengan pohon yang berada
di ketinggian yang lebih rendah. Proses penuaan daun dimulai pada tanaman umur 44
hari yang ditandai dengan menurunnya kandungan klorofil. Pada umur ini diduga terjadi
perubahan warna daun dari umur daun muda dengan warna lebih terang ke warna daun
yang lebih tua (lebih hijau).

Terdapat 3 komponen yang memberikan penampilan pada warna daun.


Komponen tersebut adalah klorofil yang menghasilkan warna hijau untuk proses
fotosintesis, karotenoid (karoten dan atau xanthofil) yang memberi warna oranye atau
kuning, tannin yang memberikan warna kuning keemasan, dan anthocyanin yang
memberi warna merah atau ungu. Klorofil dan karotenoid berada di dalam daun selama
musim panas dengan jumlah yang lebih banyak dan menutupi warna karotenoid,
sehingga sebagian besar daun berwarna hijau. Anthocyanin diproduksi sebagai hasil dari
glukosa yang terjebak dalam daun ketika pembuluh darah daun tersebut tertutup. Gula
ini kemudian akan pecah karena terkena cahaya matahari dan menghasilkan pigmen
berwarna merah dan ungu.
Pada kondisi eksisting tidak semua daun tanaman selalu berwarna hijau, daun
dapat berwarna kuning, merah, bahkan cenderung biru. Hal tersebut disebabkan adanya
zat terlarut yang dapat menghasilkan warna tertentu. Beberapa diantaranya adalah
Anthocyanin dan Anthoxanthin. Anthocyanin berada di sitoplasma dan menimbulkan
warna merah muda, merah tua, dan biru. Warna ini akan berubah mengikuti derajat
keasaman (pH) lingkungan. Semakin asam (pH rendah) lingkungan akan muncul warna
merah, sebaliknya semakin basa (pH tinggi) akan muncul warna biru pada daun.
Anthoxantin juga berada di sitoplasma tetapi warna yang dihasilkan adalah kuning muda
hingga kuning tua. Kondisi dimana kedua zat ini bercampur di sitoplasma dan
menghasilkan warna yang tidak sesuai dapat disebut ko-pigmentasi.
Mekanisme Perubahan Warna Daun Berdasarkan Umur Daun
Proses fotosintesis dipengaruhi oleh umur daun dan hal tersebut akan berpengaruh
terhadap perubahan warna daun, karena pada fotosintesis terdapat pigmen yang
berhubungan dengan warna daun. Tanaman senantiasa tumbuh dan pucuk-pucuk daun
akan muncul di ujung cabang. Tanaman muda pada dasarnya memerlukan intensitas
cahaya yang relatif rendah, sehingga aktifitas fotosintesisnya tidak maksimum yang
menyebabkan warna daun berusia muda biasanya berwarna lebih pucat dibandingkan
daun yang berusia tua. Daun dengan umur muda akan berubah warna menjadi daun yang
lebih hijau. Hal ini terkait dengan jumlah nutrisi yang didistribusikan ke daun. Daun
yang mengalami penuaan cenderung menerima nutrisi yang lebih banyak, sehingga
daun tua mendapat lebih banyak klorofil. Oleh sebab itu warna daun yang berumur tua
lebih hijau (Susanto, 2008).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari tabel percobaan yang telah diamati dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya maka dari penelitian kami yang berjudul “Pengaruh Intensitas Cahaya
Matahari terhadap Perubahan Warna Daun Pucuk Merah (Syzygium oleana)”
1. Daun tanaman Syzygiumoleana yang terpapar sinar matahari secara maksimal,
lebih cepat berwarna hijau sedangkan yang paling lambat berubah warna
menjadi hijau adalah ditempat yang sangat redup.Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa perubahan warna daun Syzygium oleana dari merah
menjadi hijau paling cepat terjadi pada intensitas cahaya 760 lux, 280 lux, dan
130 lux.
2. Perubahan warna secara sempurna dari merah menjadi hijau pada Daun
Zysygium oleana adalah pada hari ketiga belas pada intensitas cahaya 760 lux.

B. Saran
Penelitian ini kami lakukan pada saat kondisi daun pucuk merah berada pada indeks
warna 990000, kondisi tersebut bukan merupakan kondisi paling awal warna merah
pada daun pucuk merah. Berdasarkan indeks warna, warna paling merah adalah
800000.
LAMPIRAN

Indeks warna

Daun Awal Pengamatan

Intensitas cahaya Intensitas cahaya Intensitas cahaya


760 cd 280 cd 130 cd
Daun Akhir Pengamatan

Intensitas cahaya Intensitas cahaya Intensitas cahaya


760 cd 280 cd 130 cd

Anda mungkin juga menyukai