Anda di halaman 1dari 6

1.

Industri Antibiotik

Penjelasan Flowchart
1. Media Penicillium
Persiapan media merupakan langkah penting dalam bioproses yang secara luas adalah
mempersiapkan kondisi bagi mikroorganisme yang akan menghasilkan produk. Media yang
digunakan untuk Jamur Penicillium biasanya mengandung sumber karbon yang didapatkan
dari corn steep liquor dan glukosa. Media juga terdiri dari garam, contohnya Magnesium
sulfat, Potasium phospat, Sodium nitrat. garam ini akan menyediakan ion- ion penting yang
dibutuhkan jamur dalam aktivitas metabolismenya.
2. Sterilisasi
Media di sterilisasi pada suhu tinggi dan juga bertekanan. Biasanya fermentasi dilakukan
pada Pipa sterilisasi namun juga dapat dilakukan pada reaktor fermentasi. Uap bertekanan
yang digunakan untuk mensterilisasi bersuhu 120o C dan bertekanan 30 psi atau dua kali
tekanan atmosfer.
3. Fermentasi
Sistem fermentasi penisilin menggunakan metode fed batch, dimana glukosa tidak langsung
ditambahkan dalam jumlah banyak pada awal proses, dikarenakan berlebihnya glukosa
pada awal proses, akan menghambat kinerja jamur penisilin. Penggunaan metode fed-batch
juga dikarenakan penisilin yang dihasilkan dari kapang merupakan metabolit sekunder,
sehingga penggunaan metode fed-batch ini akan memperpanjang fase stationer dari kapang
dan akan meningkatkan produksi penisilin. Reaktor dikondisikan pada suhu 20-24oC, pH 6-
6.5 dan tekanan yang lebih besar dari tekanan atmosfer, yaitu 1.02. Maksud dari
penggunaan tekanan yang lebih besar ini adalah untuk menghindari terjadinya kontaminasi
dari luar reaktor. Pemberian udara juga merupakan hal yang penting dalam penyediaan
oksigen bagi jamur. 2 m3 volume harus di sediakan udara sebanyak 2.5 m3 udara. Adanya
impeler berfungsi sebagai pencampur agar penyediaan udara merata disetiap titik, putaran
dari impeler disetting sekitar 200rpm.
4. Biomass Removal
Biomass removal merupakan bagian proses yang berfungsi untuk memisahkan kapang serta
impurities lain dari media yang telah mengandung penisilin. pemisahan dilakukan
menggunakan metode filtrasi. Banyak tipe filtrasi yang dapat digunakan namun yang
umumnya digunakan adalah Rotary Vacum Filter dikarenakan dapat secara kontinyu
memfilter dan penggunaanya dalam skala besar.
5. Acidification
Pada proses ini ditambahkan non-oxydising acid seperti asam phosphate. Penambahan
asam ini berfungsi menjaga pH agar tetap pada 6-6.5 agar penisilin tidak rusak. Pada tahap
ini juga ditambahkan Pelarut organik seperti Amyl Asetat yang berfungsi memisahkan
penisilin dan pengotor-pengotor lain, pada tahap ini penisilin akan menjadi larutan dan
pengotor akan menjadi padatan.
6. Ekstraksi melalui proses Sentrifugal
Tahap ini dilakukan untuk memisahkan limbah padat dari cairan yang mengandung
penisilin. Biasanya tubular bowl atau chamber bowl digunakan pada tahap ini. Selanjutnya
dilakukan proses ekstraksi kembali untuk mendapatkan penisilin murni. Pertama-tama
larutan asetat dicampur dengan phosphate buffer, diikuti dengan pencampuran larutan
chloroform. Larutan campuran ini akan menjadi larutan ether. Pada larutan ether penisilin
yang ada kemudian dicampur dengan larutan sodium bicarbonate untuk mendapatkan
penicilin-sodium salt, yang memungkinkan untuk disimpan dalam bentuk bubuk yang stabil
pada temperatur ruang. Penicillin-sodium salt didapatkan dari larutan yang di sentrigugasi
menggunakan basket centrifugation.
7. Fluid Bed Drying
Pengeringan merupakan tahap dimana kandungan air dalam bubuk dihilangkan sehingga
menghasilkan bubuk garam penisilin. Pada Fluid bed drying gas panas dipompakan pada
dasar chamber yang berisi bubuk penicillin-sodium salt dalam kondisi vakum. Dengan
demikian maka air akan dihilangkan dan dihasilkan bubuk kering dari penisilin.
8. Penyimpanan
Penisilin disimpan dalam wadah yang dapat menjaga kekeringan dari penisilin
2. INDUSTRI PEMBUATAN MONOSODIUM GLUTAMAT

Adapun proses produksi monosodium glutamat dengan metode fermentasi terdiri dari
beberapa tahap, antara lain :
1. Dekalsifikasi
Proses penghilangan unsur Kalsium (Ca2+) yang terdapat pada tetes tebu dengan
H2SO4 , sehingga menghasilkan Treated Cane Molasses (TCM) sebagai media
pertumbuhan pada proses fermentasi. Dekalsifikasi bertujuan untuk menghilangkan garam-
garam anorganik dan bahan koloid dalam molasses, menghilangkan kotoran yang dapat
menyebabkan timbulnya kerak pada peralatan, menghilangkan ion Ca2+ yang dapat
merapuhkan kristal MSG.
2. Sakarifikasi
Proses ini dilakukan untuk mengatasi rendahnya kadar glukosa pada TCM (Treated
Cane Molasses) melalui sakarifikasi tepung tapioka. Tepung tapioka dihidrolisis menjadi
glukosa oleh enzim α-amilase dan enzim glukoamilase dengan perbandingan antara TCM
dengan tapioka 3:1. Glukosa yang dihasilkan ditambahkan pada TCM.
3. Fermentasi
Proses fermentasi terjadi karena adanya aktivitas bakteri yang menghasilkan asam
glutamat. PT. Ajinomoto Indonesia menggunakan spesies bakteri Brevibacterium
lactofermentum. Bakteri tersebut digunakan untuk memecah glukosa pada TCM menjadi
asam glutamat.
4. Isolasi
Proses isolasi dilakukan untuk memisahkan produk hasil fermentasi (HB/Hakko Broth).
Dalam tahap isolasi ini terdapat 4 proses, antara lain :
a. Asidifikasi
Proses asidifikasi disebut juga proses kristalisasi I. HB (Hakko Broth) dialirkan
melalui heat exchanger (HE) untuk menurunkan suhu broth dari 40°C menjadi 25°C ke
dalam tangki kristalisasi I. Tangki tersebut dilengkapi agitator untuk menghomogenkan
konsentrasi H2SO4 yang ditambahkan. pH HB dibuat isoelektrik sekitar 3,2 – 3,4 sehingga
diperoleh konsentrat asam glutamat. Kesetimbangan ion yang terjadi pada kondisi
isoelektris menyebabkan menurunnya kelarutan dan terjadikristalisasi.
b. Separasi I
Separasi dilakukan dengan alat Super Decanter Centrifuge (SDC). Dimana kristal asam
glutamat yang mempunyai berat jenis besar akan mendapat gaya yang lebih besar, sehingga
akan terpisah ke tepi. Sedangkan cairannya akan berada ditengah. Hasil pemisahannya
disebut GH (Glutamic Hakko) berupa asam glutamat dan larutan induk GM (Glutamic
Mother). Kemudian larutan GM yang masih mengandung sisa asam glutamat, sisa mikroba
serta sisa media fermentasi ini dievaporasi dengan Falling Film Evaporator (FFE) dua efek
sampai total solid kira-kira 30-40%, setelah dipekatkan cairan ini disebut didinginkan
dengan cooling water (CW) dan dipisahkan lagi dengan Super Decanter Sentrifuge(SDC).
c. Pencucian
Pencucian dilakukan pada kristal asam glutamat (GH) dengan cara penyemprotan air
ke kristal asam glutamat, dan laju air dijaga secara optimal agar menghindari hilangnya
kristal asam glutamat. Selanjutnya, larutan tersebut dipisahkan kembali dengan Super
Decanter Sentrifuge (SDC) untuk memisahkan kristal GH dari air sisa pencucian (GM).
Kemudian pada GM yang masih mengandung asam glutamat dalam jumlah cukup besar
dipekatkan dan dievaporasi menggunakan Falling Film Evaporator (FFE) tiga efek.
d. Pengubahan Kristal
Mengubah bentuk kristal α pada GH menjadi kristal β. Tujuan pengubahan ini adalah
untuk mengurangi kandungan pengotor (impurities) yang terdapat pada kristal α. Kristal β
berbentuk prisma heksagonal pipih dan berukuran lebih kecil dari pada kristal α dan juga
kristal β memiliki kestabilan yang jauh lebih tinggi daripada kristal α. Proses pengubahan
kristal ini dilakukan dengan cara pemanasan steam 80°C. Pada kondisi temperatur
demikian kristal α akan melarut dan terbentuk kristal β. Kristal yang keluar masih
bertemperatur tinggi, oleh karena itu perlu didinginkan sampai 40-50°C dengan cara
mengalirkan air pendingin, proses ini terjadi di tangki Transform Crystal Cooling (TCC).
5. Netralisasi
Tujuan dari netralisasi adalah menstabilkan molekul asam amino yang masih
dipengaruhi pH yang asam, dengan cara dinetralkan dengan NaOH 20% hingga mencapai
pH 6,7 – 7,2 dan proses ini dilakukan pada temperatur sekitar 90°C. Pada proses ini asam
glutamat akan diubah menjadi Monosodium Glutamat cair yang disebut NL (Neutral
Liquor), kemudian NL menuju tahap purifikasi.
6. Purifikasi
Pada tahap purifikasi terdapat 3 proses yang digunakan, yaitu :
a. Dekolorisasi
Dekolorisasi merupakan proses penghilangan kotoran yang terdapat pada cairan NL,
dengan cara penambahan aktif karbon sebesar 2% dari massa cairan pada cairan NL. Pada
proses tersebut diperoleh cairan monosodium glutamat bening atau Filtered Liquor (FL).
b. Kristalisasi II
c. Separasi II
7. Pengeringan
Dalam alat pengering, udara panas dihembuskan dengan bantuan blower hingga pada
akhirnya kadar air kristal telah mencapai ±2% dari kadar air sebelumnya ± 4-6%. Setelah
proses pengeringan selesai, kristaL monosodium glutamat didinginkan terlebih dahulu
dalam mesin pendingin dengan suhu antara 30-40°C. Sehingga diperoleh kristal MSG yang
stabil pada suhu ruang dan dilakukan proses pengayakan pada 3 ukuran kristal,antara lain:
 LC (Large Crystal) merupakan kristal MSG yang lolos pada ayakan berukuran 30 mesh
 RC (Regular Crystal) merupakan kristal MSG yang lolos pada ayakan berukuran 40
mesh
 FC (Fine Crystal) merupakan kristal MSG yang lolos pada ayakan berukuran 100 mesh
(Said ,1987).

Anda mungkin juga menyukai

  • Langkah Kerja Pisang
    Langkah Kerja Pisang
    Dokumen1 halaman
    Langkah Kerja Pisang
    FadhilaFebrianti
    Belum ada peringkat
  • Management DL Dakwah
    Management DL Dakwah
    Dokumen63 halaman
    Management DL Dakwah
    FadhilaFebrianti
    Belum ada peringkat
  • Kemimpinan Sejati
    Kemimpinan Sejati
    Dokumen22 halaman
    Kemimpinan Sejati
    Tegar gayuh pambudhi
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan LAPORAN
    Pendahuluan LAPORAN
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan LAPORAN
    FadhilaFebrianti
    Belum ada peringkat
  • Tabel 3
    Tabel 3
    Dokumen16 halaman
    Tabel 3
    FadhilaFebrianti
    Belum ada peringkat
  • Kepemimpinan Islam
    Kepemimpinan Islam
    Dokumen42 halaman
    Kepemimpinan Islam
    FadhilaFebrianti
    Belum ada peringkat
  • Pompaa
    Pompaa
    Dokumen10 halaman
    Pompaa
    FadhilaFebrianti
    Belum ada peringkat
  • Tabel 3
    Tabel 3
    Dokumen2 halaman
    Tabel 3
    FadhilaFebrianti
    Belum ada peringkat
  • Teori Atom
    Teori Atom
    Dokumen9 halaman
    Teori Atom
    FadhilaFebrianti
    Belum ada peringkat
  • Tabel 3
    Tabel 3
    Dokumen2 halaman
    Tabel 3
    FadhilaFebrianti
    Belum ada peringkat
  • Pembahan Uncompleted
    Pembahan Uncompleted
    Dokumen1 halaman
    Pembahan Uncompleted
    FadhilaFebrianti
    Belum ada peringkat
  • Makalah Gerak Melingkar
    Makalah Gerak Melingkar
    Dokumen3 halaman
    Makalah Gerak Melingkar
    FadhilaFebrianti
    Belum ada peringkat