Nilai Luhur Budaya Bangsa Cilacap, sebagai kabupaten yang reliefnya beragam dan banyak penduduk tentunya memiliki sistem mata pencaharian yang beragam pula. Letak geografis Kabupaten Cilacap yang berada di barat daya Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia tentu masyarakatnya dikenal memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Selain itu, wilayah Cilacap juga memiliki dataran yang luas bahkan terluas di Provinsi Jawa Tengah yang bisa dimanfaatkan untuk bertani. Salah satunya bercocok tanam padi yang merupakan makanan pokok Indonesia. Adanya pengelolaan secara maksimal potensi tersebut, Cilacap akan mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan perekonomian nasional melalui tersedianya bahan makanan pokok. Sistem mata pencaharian hidup dalam bertani tentunya tidak lepas dari unsur unsur kebudayaan yang lain. Sebagai petani di Kabupaten Cilacap dalam bercocok tanam masih menerapkan sistem pengetahuan Budaya Jawa. Hal ini menunjukkan dalam sistem mata pencaharian hidup dalam bertani berkaitan dengan sistem pengetahuan. Diantaranya dalam bertani mereka masih memperhitungkan kapan hari yang baik untuk memulai menebar benih dan menanam padi. Seiring kemajuan zaman, cara dan peralatan bertanipun ikut berubah. Contohnya dulu petani membajak sawah dengan tenaga kerbau atau sapi, kini sudah tergantikan dengan tenaga mesin yang memang terbukti lebih efektif. Selain itu, dulu petani menangani hama dan penyakit dengan cara yang alami sesuai budaya luhur, seperti mengusir tikus secara bersama dengan alat manggar kelapa, sekarang diganti dengan obat-obatan kimiawi. Hal ini, menunjukkan dalam sistem mata pencaharian hidul dalam bertani berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi. Meskipun teknologi yang muncul di era globalisasi ini mampu membantu petanin agar bekerja lebih efisien, tetapo hal ini tidak luput dari dampak negatif yang mengancam keberlangsungan di masa yang akan datang. Masyarakat Cilacap terkenal dan identik dengan kerukunan, sikap tolong menolong, dan gotong royong antara satu dengan yang lain. Sikap gotong royong bermakna mencapai tujuan bersama, sebagai wujud kebersamaan. Kegiatan ini dimulai sejak awal dalam bertani. Kebersamaan harus dilakukan secara serempak saat menebar benih dan menanam padi agar dalam memanen juga juga serempak. Keuntungan dengan adanya kebersamaan dan keserempakan dalam bertani tersebut adalah persebaran hama bisa terkendali. Dalam hal pemberarantasan hama, para petani juga mengatasinya bersama-sama dengan cara gotong royong, seperti ramai ramai memberantas hama tikus yang merusak tanaman padi dengan menggunakan manggar (buah kelapa). Dan pada saat panen, juga dilakukan secara gotong royong. Berdasarkan uraian diatas, jelaslah bahwa warga Cilacap telah memiliki nilai-nilai luhur budaya bangsa. Nilai-nilai luhur budaya lokal yang memiliki potensi dalam mengembangkan perekonomian, yaitu dalam bidang pertanian terwujud dalam bentuk gotong royong yang merupakan realisasi sikap kebersamaan dan kekeluargaan. Dengan adanya dampak negatif penggunaan bahan kimiawi dalam pertanian, kiranya perlu dipikirkan kembali untuk menggunakan nilai-nilai kearifan lokal yang ramah lingkungan agar nilai-nilai luhur budaya bangsa tersebut dapat dilestarikan.