Anda di halaman 1dari 1

) Sebagai tower heat removal (dengan cara menggunakannya sebagai pemanas umpan/crude)

2) Untuk menjaga vapor loading di dalam crude tower pada level yang cukup konstan.
3) Sebagai alat utama untuk mengendalikan fraksinasi, sehingga dapat diperoleh produk dengan
kualitas sesuai dengan yang diinginkan (misal:untuk di seksi diesel, jika pour point-nya terlalu tinggi,
maka jumlah pumparound bisa ditambah agar lebih banyak fraksi ringan jatuh), karena
pumparounds juga berfungsi sebagai internal reflux.
4) Agar diameter kolom tidak menjadi terlalu besar.
Beberapa best practice-nya UOP dalam merancang crude distillation unit adalah sebagai berikut :
1) Typically, crude tower memiliki 2 s/d 4 pumparounds. Lebih dari 4 pumparounds memang dapat
menghasilkan heat recovery yang lebih baik, tapi akan berefek kepada penambahan pompa dan
heat exchanger dan juga bertambahnya jumlah tray yang digunakan untuk heat removal yang akan
mengurangi efisiensi fraksinasi. Jadi jumlah optimum pumparounds adalah antara 2 s/d 4
pumparounds itu tadi.
2) Sebagai judgment untuk menentukan jumlah pumparound adalah dengan menjaga jumlah liquid
yang cukup untuk proses fraksinasi. Hal tersebut dapat diperoleh dengan menghitung jumlah liquid
dan vapor rata2 yang ada di setiap lapisan tower.
3) Sebagai rule of thumb adalah target minimum liquid/vapor average molar ratio sebesar 0.15 untuk
proses fraksinasi.
4) Pumparounds bisa ditempatkan tepat pada side draw atau di bawah side draw.
1. Untuk mempertajam distilasi (pump back untuk menjaga spesifikasi End Point, sedangkan pump around untuk
menjaga spesifikasi Flash point dan Initial Boiling Point)
2. Untuk memperkecil dimensi Tower.
Dengan diambilnya sebagian panas dari tower maka dimensi dan beban dari tower serta reboiler dan kondensor
akan berkurang.
3. Efisiensi Energy
Pump around yang diambil dari tower biasanya digunakan untuk memanaskan fluida lain, sehingga dapat
menghemat pemakaian fuel yang seandainya dipakai di heater.

Anda mungkin juga menyukai