Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor Motivasi
Motivasi merupakan proses psikologi dalam diri seseorang dan
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara umum, faktor ini dapat
muncul dari dalam diri (intrinsik) maupun dari luar diri (ekstrinsik).
Menurut Wahjosumidjo (2001: 42), faktor yang mempengaruhi motivasi
meliputi faktor internal yang bersumber dari dalam individu dan faktor
eksternal yang bersumber dari luar individu. Faktor internal seperti sikap
terhadap pekerjaan, bakat, minat, kepuasan, pengalaman, dan lain-lain
serta faktor dari luar individu yang bersangkutan seperti pengawasan, gaji,
lingkungan kerja, kepemimpinan.
1. Menurut Sondang P. Siagan (2006: 294) motivasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Yang termasuk faktor internal adalah:
a. Persepsi seseorang mengenai diri sendiri
b. Harga diri
c. Harapan pribadi
d. Kebutuhan
e. Keinginan
f. Kepuasan kerja
g. Prestasi kerja yang dihasilkan

Sedangkan fakor eksternal yang mempemgaruhi motivasi


seseorang antara lain:

a. Jenis dan sifat pekerjaan


b. Kelompok kerja dimana seseorang bergabung
c. Organisasi tempat orang bekerja
d. Situasi lingkungan kerja
e. Gaji
Dalam hubungannya dengan faktor yang mempengaruhi
motivasi yang dimaksud lingkungan kerja ialah pemimpin dan
bawahan. Dari pihak pemimipin ada berbagai unsur yang sangat
berpengaruh terhadap motivasi, seperti:

a. Kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan, termasuk


didalamnya prosedur kerja, berbagai rencana dan program
kerja.
b. Persyaratan kerja yang perlu dipenuhi oleh bawahan.
c. Tersedianya seperangkat alat-alat dan sarana yang
diperlukan di dalam mendukung pelaksanaan kerja,
termasuk di dalamnya bagaimana tempat para bawahan
bekerja.
d. Gaya kepemimpinan atasan dalam arti sifat-sifat dan
perilaku atasan terhadap bawahan.

Bawahan dalam motivasi memiliki gejala karakteristik seperti:

a. Kemampuan bekerja
b. Semangat kerja
c. Rasa kebersamaan dalam kehidupan kelompok

2. Faktor-faktor motivasi menurut Maslow terdiri dari:


a. Kebutuhan Fisiologis
Winardi (2004) mengatakan bahwa seorang individu
yang tidak memiliki apa-apa dalam keidupan mungkin sekali
akan termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan fisiologikal.
Trisnawati S (2005) mengemukakan bahwa kebutuhan paling
dasar dari manusia yang akan memotivasi merek auntuk
bekerja adalah kebutuhan fisiologikal. Kebutuhan ini akan
terpenuhi manakala sesorag mendapatkan upah minimum
yang mereka kehendaki, lingkungan pekerjaan yang nyaman
dan lokasi yang terpenuhi dari polusi.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa seseorang
bekerja adalah untuk mendapatkan penghasilan yang
digunakan untukmemenuhi kebutuhan pokok hidupnya.
Selain upah atau gaji merupakan dorongan agar orang bekerja
dengan semangat.
b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja
Trisnawati S (2005) mengemukakan bahwa kebutuhan
keamanan bukan sekedar untuk merasa aman dari berbagai
gangguan fisik maupun mental, akan tetapi juga perasaan
aman ketidakpastian di masa yang akan datang. Misalnya
rencana pascapensiun dari pekerjaan dan tunjangan di hari
tua.
Dapat disimpulkan bahwa keamanan dan keselamatan
kerja adalah suatu kondisi dimana para pegawai merasa aman
dan tentram, bebas dari rasa takut akan penghidupan di masa
yang akan datang, adanya jaminan akan pekerjaannya bila
terjadi sesuatu atas dirinya.
c. Kebutuhan sosial
Koonts et al (1996) berpendapat bahwa karena manusia
adalah mahluk sosial, mereka membutuhkan pergaulan
dengan orang lain dan untuk diterima sebagai bagian dari
yang lain.
Trisnawati S (2005) mengemukakan bahwa kebutuhan
untuk berinteraksi dan diterima oleh lingkungan sosial.
Kebutuhan ini dapat terpenuhi melalui penciptaan kondisi
yang memungkinkan para pegawai untuk berinteraksi satu
sama lain dalam pekerjaannya secara lebih fleksibel dan
terbuka.
Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan
kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain,
kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu
kelompok dengan rasa kekeluargaan, persahabatan dan kasih
sayang.
d. Kebutuhan penghargaan
Gibson et al (1996) mengatakan bahwa kebutuhan ini
berhubungan dengan hasrat untuk memiliki kesan positif dan
menerima perhatian, pengakuan dan apresiasi dari orang lain.
Dalam instansi, kebutuhan penghargaan merefleksikan
motivasi untuk pengakuan, peningkatan, tanggung jawab,
status kyang tinggi dan penghargaan bagi kontribusi pada
instansi.
Winardi (2004) mengatakan bahwa keinginan atau
hasrtat kompetitif untuk menonjol dan melampui prestasi
orang-orang lain boleh dikatakan sebuah sifat universal
manusia. Kebutuhan pokok akan penghargaan ini apabila
dimanfaatkan secara tepat dapat timbulnya prestasi instasi
yang luar biasa.
Dari pendapat-pendapat di atas, dapat diaktakan bahwa
kebutuhan penghargaan merupakan pemberian penghargaan
oleh pimpinana ntas prestasi kerja dalam menjalankan
pekerjaannya. Dan pemenuhan kebutuhan penghargaan ini
dapat tercermin dari adanya pemberian pujian, kepercayaan
dan tanggungjawab.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Winardi (2004) mengatakan bahwa kebutuhan individu
untuk meralisasi potensi yang ada pada dirinya untuk
mencapai penghargaan diri secara berkelanjutan dan untuk
menjadi kreatif dalam arti kata seluas-luasnya.
Trisnawati S (2005) mengemukakan bahwa kebetuhan
untuk menempatkan diri individu dalam lingkungan dan
untuk pengembangan diri. Kebutuhan ini dapat berupa
adanya tuntutan untuk pengembangan karier yang jelas,
pekerjaan menantang dan terpenuhi melalui pemberian
promosi bagi pegawai yang menunjukkan prestasi atau
melalui keterlibatan sesering mungkin pegawai dalam
berbagai proyek atau kegiatan yang memiliki tantangan.
Dapat disimpulkam bahwa aktualisasi diri merupakan
kebutuhan untuk mewujudkan kemampuan serta
mengembangkan diri pegawai yang bersangkutan di tempat
dimana ia bekerja serta kesemapatan untuk mendapatkan
promosi.
B. Prestasi dan produktivitas kerja
Sedangkan menurut Hamzah B.Uno (2008: 112) seorang yang memiliki
motivasi kerja akan tampak melalui:
1. Tanggung jawab dalam melakukan kerja, meliputi:
a. Kerja keras
b. Tanggung jawab
c. Pencapaian tujuan
d. Menyatu dengan tugas
2. Prestasi yang dicapainya, meliputi:
a. Dorongan untuk sukses
b. Umpan balik
c. Unggul
3. Pengembangan diri, meliputi:
a. Peningkatan keterampilan
b. Dorongan untuk maju
4. Kemandirian dalam bertindak, meliputi:
a. Mandiri dalam bekerja
b. Suka pada tantangan
Berdasarkan beberapa teori pokok di atas dapat dirumuskan motivasi kerja
merupakan daya dorong atau daya gerak yang membangkitkan dan
mengarahkan perilaku pada suatu perbuatan atau pekerjaan pada upaya-
upaya nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara implisit,
motivasi kerja tampak melalui:
1. Tanggung jawab dalam melakukan kerja
2. Prestasi yang dicapainya
3. Pengembangan diri, serta
4. Kemandirian dalam bertindak
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/25947/Chapter%20II.pdf;j
sessionid=956D507732289EE740B2E9641F987453?sequence=4 diakses pada 19
Januari 2019

https://core.ac.uk/download/pdf/25486961.pdf diakses pada 19 Januari 2019

https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrxhSRMQUNcs1wArQH3RQx.;_ylu=X3oD
MTByaW0wdmlxBGNvbG8Dc2czBHBvcwMyBHZ0aWQDBHNlYwNzcg--
/RV=2/RE=1547940301/RO=10/RU=https%3a%2f%2fdocplayer.info%2f37636-
Pengaruh-gaji-terhadap-motivasi-kerja-
karyawan.html/RK=2/RS=qN3iUdqocmV4yfUtuCETZj_lRS0- diakses pada 19
Januari 2019

https://www.academia.edu/25044348/Faktor_Intrinsik_Faktor_Ekstrinsik_Dan_M
otivasi_Berprestasi diakses pada 19 Januari 2019

Anda mungkin juga menyukai