Disusun Oleh :
HARINI SETIAWATI, S.Kep
A31500828
i
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Akhir ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ners di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Karya Ilmiah
Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip
maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Karya Tulis Akhir yang berjudul
Oleh
HARINI SETIAWATI, S.Kep
A31500828
Pembimbing
Herniyatun, M. Kep.,Sp.Mat
Mengetahui,
Ketua Program Studi
STIKes Muhammadiyah Gombong
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Akhir yang berjudul
Mengetahui,
Ketua Program Studi
STIKes Muhammadiyah Gombong
iv
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian yang berjudul “Analisis Asuhan Keperawatan Pada Klien
Kurang Pengetahuan Dengan Edukasi Tentang Perawatan Payudara Untuk
Memperlancar Produksi Asi Di Ruang Flamboyan Rsud Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto”
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners
Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong.
Penyusunan Karya Tulis Akhir ini tidak terlepas dari dorongan dan
bantuan dari pihak yang terkait. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini,
yaitu kepada :
1. Madkhan Anis, S.Kep Ns selaku Ketua STIKes Muhammadiyah Gombong.
v
7. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa Program Studi Profesi Ners
Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong yang selalu bersama dalam
suka maupun duka menjalani pendidikan ini.
8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
memberikan semangat dan mendoakan hingga terselesaikannya tugas ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari isi
maupun tulisan. Oleh sebab itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan
demi kesempurnaaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua,
aamiin.
Penulis
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan) dengan hak bebas royalty
noneksekutif ini Stikes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan
mengalihmedia/formatkan, mengelola, dalam bentuk pangkalan data, merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/ pencipta dan sebagai pemilik hak cipta. Demikian pernyataan ini saya
buat dengansebenarnya.
vii
Program Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
ABSTRAK
Latar Belakang: Perawatan payudara adalah suatu tindakan perawatan payudara
yang dilaksanakan, baik oleh ibu post partum maupun di bantu oleh orang lain
yang dilaksanakan mulai hari pertama atau kedua setelah melahirkan, Gerakan
pada perawatan payudara bermanfaat melancarkan reflek pengeluaran ASI. Selain
itu juga merupakan cara efektif meningkatkan volume ASI. Terakhir yang tak
kalah penting, mencegah bendungan pada payudara
Tujuan: Karya tulis ilmiyah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh dilakukanya pemberian pendidikan kesehatan dengan edukasi tentang
perawatan payudara untuk memperlancar produksi asi pada ibu post partum
spontan di ruang Flamboyan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Hasil: Evaluasi ke 5 klien dan keluarganya pada hari ke 2 setelah diberikan
pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara yaitu diperoleh data subjektif
bahwa pasien mengatakan pemahaman tentang cara perawatan payudara dan
manfaat perawatan payudara salah satunya untuk meningkatan produksi asi,
smengatakan bisa melakukan langkah-alangkah dalam perawatan payudara yang
telah diajarkan, pasien mengatakan akan rutin melakukan perawatan payudara.
Kesimpulan: pemberian pendidikan kesehatan pada pasien sangatlah penting
guna menigkatkan derajat kesehatan, dengan salah satunya pendidikan kesehatan
tentang perawatan payudara yang salah satunya bermanfaat untuk meningkatkan
produksi Asi.
viii
Bachelor of Nursing Program
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Minithesis, august 2015
Harini Setiawati 1) Herniyatun, M.Kep.,Sp.Mat 2)
ABSTRACT
Background: Treatment of breast is a breast care measures are carried out, either
by the mother post partum and was helped by others who held from the first day
or two after birth, the Movement helpful breast care spending reflex launched
ASI. It is also an effective way to increase the volume of milk. Last but not least,
to prevent the dam on the breast
Objective: The aim of scientific papers to determine how much influence the
execution of the provision of health education on breast care education to
facilitate the production of breast milk in the post partum mothers spontaneously
at room Flamboyan Hospital Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Results: Evaluation to 5 clients and families on day 2 after being given health
education on breast care that is obtained subjective data that the patient says an
understanding of how breast care and treatment benefits of breast one of them to
increase milk production, smengatakan can perform step-how in care breast that
has been taught, the patient says it will regularly perform breast care.
Conclusion: the provision of health education to patients is critical to improving
health status, with one health education about breast care which one of them is
beneficial to increase the production of breast care.
ix
DAFTAR ISI
x
3. Problem Ibu Menyusui ........................................................................... 11
4. Tujuan Perawatan Payudara .................................................................. 14
5. Teknik Perawatan Payudara ................................................................... 15
C. Patofisiologi ................................................................................................ 16
D. Diagnosa Keperawatan ................................................................................. 18
E. Intervensi ...................................................................................................... 18
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... 60
B. Saran ................................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Distribusi frekuensi 10 kasus periode Januari – Maret 2016 di ruang
flamboyan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dari bulan
Januari - Maret 2016 .............................................................................. 26
xii
DAFTAR SINGKATAN
Asi : Air Susu Ibu
a/s : Abgar Score
BB : Berat badan
BOR : Bed Occupancy Rate
b.d : Berhubungan dengan
DM : Diabetes Militus
DJJ : Denyut Jantung Janin
Depkes : Departemen Kesehatan
Dinkes : Dinas kesehatan
HT : Hipertensi
IMP : Instalasi Maternal Perinatal
KB : Keluarga berencana
LD : Lingkar Dada
LOS : Average Length Of Stay
NOC : Nursing Outcome Clasification
NIC : Nursing intervensi Clasifikasi
PB : Panjang Badan
RR : Respirasi Rate
RS : Rumah Sakit
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
RI : Republik Indonesia
TB : Tinggi Badan
TFU : Tinggi Fundus Uteri
TOI : Turn Over Internal
TD : Tekanan Darah
TBC : Tuber Colosis
UU : Undang Undang
KPD : Ketuban Pecah Dini
VT : Vaginal Thouch
Who : World healt Organistions
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KURANG PENGETAHUAN
DENGAN EDUKASI TENTANG PERAWATAN PAYUDARA UNTUK
MEMPERLANCAR PRODUKSI ASI DI RUANG FLAMBOYAN
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
Disusun Oleh :
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial
budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan (Depkes RI, 2012).
Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organizations
telah menetapkan standar pendidikan kesehatan pada pasien. Hal ini
penting karena mengingat tidak selamanya pasien dirawat di rumah sakit
sehingga diharapkan dengan adanya pendidikan kesehatan, pasien dan
keluarga dapat melakukan perawatan dirumah. Menurut hasil penelitian
Health Service Medikal Corporation (2010) diperkirakan bahwa sekitar 80
% dari semua kebutuhan dan masalah kesehatan dapat diatasi di rumah,
maka kebutuhan untuk mendidik masyarakat mengenai cara merawat diri
mereka sendiri. Selain itu, dari berbagai studi mencatat fakta bahwa pasien
yang dibekali informasi memiliki kemungkinan lebih besar untuk
mematuhi rencana pengobatan medis dan mendapatkan cara inovatif untuk
mengatasi penyakit, menjadi lebih mampu mengatasi gejala penyakit,
kemungkinannya mengalami komplikasi lebih kecil. Hal ini sesuai dengan
tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk membantu meningkatkan derajad
kesehatan yang optimal (Bestable, 2002).
Penelitian Kripalani et al (2007) menyimpulkan bahwa pendekatan
untuk mempromosikan pelayanan rumah sakit yang lebih efektif adalah
melalui perawatan, termasuk perbaikan dalam komunikasi antara perawat
Demikian juga penelitian Oandasen et al (2006) menyimpulkan bahwa
kerjasama tim kerja dan kolaborasi dalam perawatan kesehatan adalah
masalah dalam peningkatan strategi pembaharuan kesehatan. Pengambil
1
2
kebijakan harus bekerja sama untuk bergerak maju pada proses perubahan
yang diperlukan untuk mendukung kerja sama tim yang efektif dalam
perawatan kesehatan.
Salah satu komponen didalam pelayanan kesehatan dasar yaitu
dengan penyuluhan kesehatan untuk mewujudkan upaya perubahan
perilaku serta lingkungan kesehatan yang lebih baik (Depkes RI, 2005).
Program penyuluhan ini ditujukan untuk memberdayakan individu,
keluarga, dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat
dan mengembangkan upaya kesehatan , khususnya kesehatan ibu post
partum dalam hal manajemen laktasi atau perawatan payudara.
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI di
produksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Sementara itu,
yang dimaksud manajemen laktasi ialah suatu upaya yang dilakukan oleh
ibu, ayah, dan keluarga untuk menunjang keberhasilan menyusui. Ruang
lingkup pelaksanaan manajemen laktasi dimulai pada masa kehamilan,
setelah persalinan, dan masa menyusui bayi. Aktivitas menyusui bayi
dapat merangsang rahim untuk mengecil pemeriksaan dokter pada akhir
minggu ke 6, biasanya rahim berukuran lebih kecil dan lebih kencang dari
pada ibu yang tidak menyusui. Sebagian ibu tidak menyusui bayinya.
Masa laktasi mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI eksklusif
dan meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik
dan benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami
(Prasetyono, 2009).
Usia 0 – 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat, sehingga sering diistilahkan sebagai periode
emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila
pada masa ini, bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk
tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini
tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas
akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh
3
kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya
(Depkes RI, 2006).
Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global
Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF tahun 2001
merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu, pertama
memberikan ASI kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi
lahir, kedua memberikan hanya ASI saja atau pemberian ASI secara
eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, ketiga memberikan
makanan pendamping air susu ibu sampai 24 bulan, dan keempat
meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih
(Depkes RI, 2006).
Menurut data Profil Kesehatan Indonesia pada tahun 2012
persentase cakupan pemberian ASI di Indonesia sebesar 48,6%. Persentase
pemberian ASI tertinggi adalah di provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar
69,84% dan sedangkan Jawa Tengah sendiri menempati urutan 6 terendah
yaitu sebesar 34,38% (Dinkes, 2013).
Perawatan payudara adalah suatu tindakan perawatan payudara
yang dilaksanakan, baik oleh ibu post partum maupun di bantu oleh orang
lain yang dilaksanakan mulai hari pertama atau kedua setelah melahirkan
(Anggraini, 2010).
Masalah yang timbul selama masa menyusui dapat dimulai sejak
periode antenatal, masa pasca persalinan dini (nifas atau laktasi) dan masa
pasca persalinan lanjut. Salah satu masalah menyusui pada masa pasca
persalinan dini (masa nifas atau laktasi) adalah puting susu nyeri, puting
susu lecet, payudara bengkak, dan mastitis (Ambarwati dan Wulandari,
2008).
Menurut penelitian Ardianti (2004) 21 % dari 42 orang ibu yang
tidak mengetahui tentang teknik perawatan payudara karena kurangnya
pengetahuan dan informasi tentang perawatan payudara, sehingga dapat
menimbulkan masalah pada awal laktasi seperti puting susu lecet,
payudara bengkak, air susu tersumbat sebagaimana dilaporkan ibu
4
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Karya tulis ilmiyah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh dilakukanya pemberian pendidikan kesehatan dengan
edukasi tentang perawatan payudara untuk memperlancar produksi asi
pada ibu post partum spontan di ruang Flamboyan RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto.
6
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat kepatuhan ibu melakukan perawatan
payudara dengan benar Flamboyan Rumah Sakit Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto
b. Untuk mengetahui perubahan produksi asi setelah dilakukan
perawatan payudara pada ibu post partum di ruang Flamboyan
Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
c. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan cara perawatan
payudara sebelum dan setelah diajarkan dengan cara yang benar.
3. Manfaat penelitian
a. Bagi Profesi keperawat
Diharapkan dapat menjadi suatu masukan bagi profesi keperawatan
menambah pengetahuan dan wawasan tentang perawatan payudara.
b. Bagi Instasi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dan pengalaman dalam menambah
wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu keperawatan
maternitas.
c. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya tentang
perawatan payudara pada ibu post partum sehingga meningkatkan
kualitas pelayanan terhadap ibu post partum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2011). Perawatan payudara pada ibu masa nifas. Error! Hyperlink reference
not valid. 10/perawatan-payudara-masa-nifas.html. diperoleh 19 desember
2013
Ambarwati dan Wulandari. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendekia
Press
Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihana.
Buku laporan bulanan ruang flamboyan bulan Januari 2016 - Maret 2016. RSUD prof.
Dr. Margono soekarjo purwokerto.
Depkes RI. 2006. Manajemen Laktasi Buku Paduan Bagi Petugas Kesehatan di
Puskesmas. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.
Mubarak, I. W. & Cahyati, N. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Salemba Medika.
Ronald. (2010). Pedoman dan Perawatan Kehamilan yang Sehat dan Menyenangkan.
Bandung: Nuansa Aulia
saryono dan Pramitasari. 2008. Perawatan Payudara Dilengkapi dengan Deteksi Dini
Terhadap Penyakit Payudara. Jogjakarta: Mitra Cendekia Press.
Soetjiningsih, 2002. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC
Sholichah. (2011). Hubungan perawatan payudara pada ibu post partum dengan
kelancaran pengeluaran ASI di desa Karang Duren Kecamatan Tenggaran
Kabupaten Semarang. http://ejournal.akbidpurworejo.ac.id/index.php/jkk3/sear
ch/a uthors/view?firstname=Nur&middleNa me=&lastname=Scholichah&affili
ation= &country=ID/ diperoleh tanggal 08 agustus 2016
Suradi, Ruliana Prof. Dr. 2008. Manajemen Laktasi. Jakarta. Perkumpulan Perinatologi
Indonesia.
Sudarti. (2005). Ilmu-Ilmu Perilaku. Jakarta : Arcan
Suririnah. (2007). Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Disusun Oleh:
Harini Setiawati (A31500828)
A. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang perawatan payudara
selama 1 x 30 menit pasien mampu memahami dan dapat melakukan
perawatan payudara secara mandiri.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, pasien mampu:
a. Mengetahui pengertian perawatan payudara dan cara menyusui
yang benar.
b. Memahami tentang perubahan yang terjadi pada payudara setelah
persalina
c. Memahami tentang manfaat perawatan payudara
d. Mampu melakukan perawatan payudara dengan benar.
B. SASARAN
Pasien post partum Ruang Flamboyan RSUD prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto
C. GARIS-GARIS BESAR MATERI
1. Pendahuluan
2. Perawatan Payudara
3. Pengertian
4. Manfaat perawatan payudara
5. Alat dan bahan yang diperlukan
6. Cara melakukan perawatan payudara
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
KEGIATAN
NO WAKTU PENYULUH PASIEN
1. 5 Menit Pembukaan - Menjawab salam
a. Salam pembukaan - Memperhatikan
b. Perkenalan - Berpartisipasi aktif
c. Apersepsi - Memperhatikan dan
d. Mengkomunikasikan mencatat penjelasan
tujuan penyuluh dengan
cermat
A. Pendahuluan
Perawatan payudara pada ibu post partum sangat diperlukan untuk
menjaga kebersihan dan mempertahankan kelancaran aliran ASI.
Pemakaian bra tidak boleh terlalu ketat, karena dapat menekan payudara
dan membuat tidak nyaman. Masase payudara dianjurkan untuk dilakukan
secara teratur minimal 2 kali sehari. Bagi ibu yang memiliki puting susu
datar, dianjurkan untuk melakukan gerakan menarik puting susu secara
manual dan dilakukan rutin hingga puting susu menonjol. Pembangkakan
payudara dapat terjadi jika produksi ASI banyak, tetapi belum dikonsumsi
oleh bayi, atau akibat adanya sumbatan.
B. Pengertian
Perawatan payudara adalah salah satu bagian penting yang harus
diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Saat kehamilan
payudara akan membesar dan daerah sekitar puting susu akan lebih gelap
warnanya dan juga lebih sensitif. Semua ini terjadi untuk persiapan tubuh
ibu hamil untuk memberikan makanan pada bayinya kelak (Suririnah,
2007).
Bila seorang ibu post partum tidak melakukan perawatan payudara
dengan baik dan hanya melakukan perawatan menjelang melahirkan atau
setelah melahirkan maka sering dijumpai kasus-kasus yang akan
merugikan ibu dan bayi. Kasus-kasus yang sering terjadi antara lain :
1. ASI tidak keluar, jika keluar sesudah hari kedua atau lebih
2. Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap
3. Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi
4. Infeksi payudara, payudara bengkak atau bernanah
5. Muncul benjolan di payudara, dan lain-lain.
Kasus- kasus tersebut di atas dapat di cegah dengan melakukan
perawatan payudara sedini mungkin ( Prasetyono, 2009).
E. Persiapan Alat
Alat alat yang dipergunakan dalam perawatan payudara :
1. Minyak alami/minyak kelapa
2. Kasa/kapas
3. Wash lap
4. Handuk kecil/handuk besar
5. Wadah yang berisi air hangat dan air dingin.