Anda di halaman 1dari 9

ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA


MAHASISWI SEMESTER VIII PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM
RATULANGI MANADO

Indria F Ismail
Rina Kundre
Jill Lolong

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email : indriaismail@gmail.com
ABSTRACT: Coed are judged to have a high level of intellect and an intelligent way of
thinking, in which they are required to complete his education by way of completing a final
project called skripsi. Stress level very range happen to student that can trigger or to make
heavier the occurrence of dysmenorrhoea. The purpose of this research is to analyze the
relationship of stress levels with dysmenorrhoea on coed semester VIII Course Nursing
Faculty Of Medicine University Of Sam Ratulangi Manado. Desaign research in this
research is descriptive analytic approach as to the cross Sectional. Samples taken with the
technique of Total Sampling of 31 respondents. The result of the research there is no
meaningful relationship between stress levels with dysmenorrhoea (p value = 1,000).
Conclusions in this study is there is no significant relationship between stress levels with
dysmenorrhoea on coed semester VIII course Nursing Faculty Of Medical University of Sam
Ratulangi Manado. The advice of other researchers are expected to do more research in
order to dig deeper into the cause which may affect the occurrence of dysmenorrhoea.
Keywords: health, stress levels, dysmenorrhoea, student

ABSTRAK Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi serta cara berfikir
yang cerdas, di mana mereka dituntut untuk menyelesaikan pendidikan dengan cara
menyelesaikan sebuah tugas akhir yang disebut skripsi. Tingkat stres sangat rentan terjadi
pada mahasiswi yang dapat memicu atau memperberat terjadinya dismenorea. Tujuan
penelitian ini menganalisis hubungan tingkat stres dengan kejadian dismenorea pada
mahasiswi semester VIII Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi Manado. Desain Penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik
dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik Total Sampling yang
berjumlah 31 responden. Hasil Penelitian dengan menggunakan uji fisher diperoleh nilai p
value = 1,000 yang lebih besar dari α = 0,005. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu, tidak
ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kejadian dismenorea pada
mahasiswi semester VIII Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi Manado. Saran bagi peneliti lain diharapkan dapat melakukan peneltian lebih
lanjut agar dapat menggali lebih dalam sebab-sebab yang dapat mempengaruhi terjadinya
dismenorea.
Kata kunci : Kesehatan, Tingkat Stres, Dismenorea, Mahasiswi
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

paling sering dikeluhkan. Dismenorea juga


PENDAHULUAN dapat didefinisikan sebagai rasa nyeri saat
menstruasi yang mencegah wanita untuk
Mahasiswa dinilai memiliki tingkat beraktivitas secara normal (Beckmen et al,
intelektualitas yang tinggi serta cara 2010).
berfikir yang cerdas. Mereka cenderung Hasil penelitian yang dilakukan oleh
berfikir secara matang untuk bertindak dan Shenoy (2000) tekanan yang dialami
memiliki rasa keingintahuan yang tinggi mahasiswa dalam akademik berupa
pula. Mahasiswa adalah individu yang penyusunan proposal skripsi, hidup
belajar di perguruan tinggi (Hasan, 2005). mandiri dan pengaturan keuangan yang
Mahasiswa adalah manusia yang tercipta bisa merupakan faktor yang potensial
untuk selalu berpikir saling melengkapi. menghasilkan stres. Adanya perbedaan
Mahasiswa dituntut untuk menyelesaikan latar belakang sosio-demografi, tingkat
pendidikan, seorang individu harus dapat aktivitas dan tingkat kemampuan adaptasi
menyelesaikan sebuah tugas akhir yang diduga juga menyebabkan timbulnya
dinamakan skripsi. keluhan stres. Stres yang berkelanjutan
Skripsi adalah istilah yang digunakan dapat menyebabkan depresi yaitu apabila
di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu sense of control atau kemampuan untuk
karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan mengatasi stres pada seseorang kurang
hasil penelitian sarjana S1 yang membahas baik (Durand, 2006).
suatu permasalahan atau fenomena dalam Penelitian mengenai tingkat stres pada
bidang ilmu tertentu dengan menggunakan mahasiswa Fakultas Kedokteran juga telah
kaidah-kaidah yang berlaku (Wikipedia dilakukan di berbagai Universitas di dunia.
Indonesia, 2015). Banyak mahasiswa yang Prevalensi terjadinya stres pada mahasiswa
sedang menyusun skripsi merasa diberi Fakultas Kedokteran sebesar 31,2-51%
beban berat, akibatnya kesulitan-kesulitan (Stephanie, 2006). Sementara itu, di Asia
yang dirasakan tersebut berkembang didapatkan sebesar 47-74,2% prevalensi
menjadi perasaan negatif yang akhirnya mahasiswa Fakultas Kedokteran yang
dapat menimbulkan ketegangan, mengalami stres (Saipanish 2003 dalam
kekhawatiran, stres, rendah diri dan Abdulghani 2008).Di Indonesia sendiri
frustasi (Mutadin dalam Andarini dan kejadian dismenorea cukup besar, Anna
Fatma, 2013). (2005) dalam Novia dan Puspitasari (2008)
Stres dan tekanan psikis memiliki menunjukkan penderita dismenorea
peran yang besar dalam penyebab mencapai 60-70% wanita di Indonesia.
terjadinya dismenorea. Faktor psikososial Angka kejadian dismenorea tipe primer di
dalam hal ini adalah stres yang merupakan Indonesia adalah sekitar 54,89%,
faktor yang dapat menyebabkan terjadinya sedangkan sisanya adalah tipe sekunder.
kejadian dismenorea tersebut (Tambayong,
2000). Stres dan kesehatan yang rendah, Nyeri haid atau dismenorea
seperti anemia dapat memperburuk merupakan masalah umum yang sering
kejadian dismenorea. Pendidikan dan dikeluhkan oleh wanita yang mengalami
faktor psikis sangatlah berpengaruh dalam menstruasi. Hal ini merupakan
hal ini. Nyeri dapat muncul atau diperberat permasalahan ginekologikal utama yang
oleh keadaan psikis penderita (Icesma, paling sering dikeluhkan. Dismenorea juga
2013). dapat didefinisikan sebagai rasa nyeri saat
Nyeri haid atau dismenorea menstruasi yang mencegah wanita untuk
merupakan masalah umum yang sering beraktivitas secara normal (Beckmen et al,
dikeluhkan oleh wanita yang mengalami 2010). Faktor terjadinya adalah keadaan
menstruasi. Hal ini merupakan psikis dan fisik seperti stres, shock,
permasalahan ginekologikal utama yang penyempitan pembuluh darah, penyakit
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

yang menahun, kurang darah, dan kondisi menunjukkan penderita dismenorea


tubuh yang menurun (Diyan, 2013). Nyeri mencapai 60-70% wanita di Indonesia.
yang dimulai saat onset (pertama kali Angka kejadian dismenorea tipe primer di
menstruasi) umumnya akan semakin Indonesia adalah sekitar 54,89%,
memburuk ketika stres (Uzelac, 2005). sedangkan sisanya adalah tipe sekunder.
Stres dapat mengganggu kerja sistem Penelitian yang dilakukan oleh
endokrin, sehingga dapat menyebabkan Meilina Saputri (2011) pada siswi SMK
menstruasi yang tidak teratur dan rasa Negeri 1 Karanganyar mendapatkan hasil,
sakit saat menstruasi atau dismenorea bahwa terdapat hubungan positif yang kuat
(Hawari, 2008). dan signifikan antara stres dengan kejadian
Menurut data dari WHO didapatkan dismenorea. Sedangkan penelitian yang
kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%) dilakukan oleh Sulastri (2013) dengan
wanita yang mengalami dismenorea judul hubungan antara tingkat stres,
dengan 10-15% mengalami dismenorea keaktifan olahraga dengan kejadian
berat. Lebih dari 50% wanita yang dismenore pada mahasiswi Prodi S1
menstruasi disetiap negara mengalami Keperawatan Stikes Dehasen Bengkulu
dismenorea (Hudson, 2007). Sedangkan justru mendapatkan hasil bahwa tidak ada
menurut Titilayo et al (2009) sekitar 40- hubungan antara stres dengan kejadian
95% wanita yang menstruasi mengalami dismenorea.
dismenorea. Dari wawancara yang peneliti lakukan
Studi yang dilakukan oleh Cakir et al pada mahasiswi semester VIII Program
(2007) pada mahasiswi di Turki Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
menunjukkan hasil kejadian dismenorea Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
sebesar 89,5% dan 10% mengalami tingkat Manado yang berjumlah 31 orang dan
yang berat. Studi di Yordania pada remaja tengah menyusun proposal-skripsi, peneliti
putri juga menunjukkan hal serupa, yaitu mendapatkan hasil, bahwa 7 dari 10
sebanyak 87,4% mengalami dismenorea mahasiswi yang telah diwawancara
primer dan sebanyak 46% mengalami menderita dismenorea, sedangkan 1
dismenorea tingkat berat (Razzak et al, diantaranya menderita dismenorea berat.
2010). Di Amerika Serikat angka Dari data di atas peneliti berkeinginan
presentasenya 60% dan di Swedia sekitar untuk meneliti kejadian tersebut dengan
72%. judul penelitian hubungan tingkat stres
Studi yang dilakukan oleh Dawood dengan kejadian dismenorea pada
(1984) dalam Celik et al (2009) di United mahasiswi semester VIII Program Studi
States menunjukkan sekitar 10% wanita Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
yang mengalami dismenorea tidak bisa Universitas Sam Ratulangi Manado.
melanjutkan pekerjaannya akibat rasa
sakit. Dismenorea juga dapat METODE PENELITIAN
menyebabkan gangguan fungsi seksual
jika tidak ditangani, depresi, serta alterasi Rancangan penelitian yang digunakan
aktivitas autonomic kardik (Hegazi dan dalam penelitian ini adalah rancangan atau
Nasrat, 2007). desain penelitian deskriptif analitik dengan
Di Asia kejadian dismenorea juga pendekatan cross sectional, yaitu suatu
cukup tinggi, di Taiwan prevalensi wanita penelitian yang mempelajari hubungan
penderita dismenorea sebesar 75,2% (Yu antara faktor resiko (independen) dengan
dan Yueh, 2009). Di Malaysia prevalensi faktor efek (dependen), dimana melakukan
dismenorea sebesar 50,9% (Zukri et al, observasi atau pengukuran variabel sekali
2009), sedangkan di Indonesia sendiri dan sekaligus diwaktu yang sama (Riyanto
kejadian dismenorea cukup besar, Anna Agus, 2011).
(2005) dalam Novia dan Puspitasari (2008)
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

Penelitian ini dilakukan di Program HASIL dan PENELITIAN


Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi A. Hasil Penelitian
Manado. Penelitian ini dilakukan pada Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden
bulan Mei-Agustus tahun 2015. Populasi Berdasarkan Umur
dari penelitian ini adalah keseluruhan Umur n %
mahasiswi semester VIII Program Studi 20-21 22 71
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran 22-23 9 29
Universitas Sam Ratulangi Manado yang
Total 31 100
berjumlah 31 mahasiswi. Dalam penelitian
Sumber: data primer, 2015
ini peneliti menggunakan total sampling,
yaitu semua populasi diambil dan
dijadikan sebagai sampel. Sampel dalam Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden
penelitian ini adalah semua mahasiswi Berdasarkan Tingkat Stres
semester VIII Program Studi Ilmu Tingkat Stres n %
Keperawatan Fakultas Kedokteran Ringan 26 83,9
Universitas Sam Ratulangi Manado yang Sedang 5 16,1
berjumlah 31 mahasiswi dan memenuhi Total 31 100
kriteria inklusi.
Sumber: data primer,2015
Instrumen pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden
menggunakan lembar kuesioner DASS 42 Berdasarkan Dismenorea
dan lembar wawancara (interview). Dismenorea n %
Kuesioner merupakan suatu pengumpulan Dismenorea 19 61,3
data dengan memberikan daftar pertanyaan Tidak 12 38,7
kepada responden dengan harapan Dismenorea
memberikan respon atas daftar pertanyaan Total 31 100
tersebut. Kuesioner yang digunakan adalah Sumber: data primer,2015
kuesioner Depression Anxiety Stress Scale
(DASS) yang berisi 42 pertanyaan untuk Tabel 4 Hubungan Tingkat Stres Dengan
mengetahui tingkat stres dengan penilaian, Kejadian Dismenorea
tidak pernah 0, kadang-kadang 1, lumayan
sering 2, sering sekali 3. Interview atau Dismenorea Tidak P
wawancara merupakan teknik Stres Dismenorea Total Value
pengambilan data dimana peneliti n % n %
mendapatkan keterangan secara lisan dari Ringan 16 61,5 10 38,5 100
seseorang (Riyanto, 2011). Pertanyaan
dalam lembar interview ini dibuat oleh Sedang 3 60,0 2 40,0 100 1.000
peneliti sendiri berdasarkan gejala teoritis Jumlah 19 61,3 12 38,7 100
yang dialami oleh penderita dismenorea.
Dalam lembar interview ini terdapat 6 Sumber: Data primer,2015
pertanyaan dengan penilaian, tidak pernah
B. PEMBAHASAN
1, kadang-kadang 2, selalu 3.
Penelitian ini dilakukan di Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Unversitas Sam Ratulangi
Manado Pada Tanggal 14-29 Mei 2015
dengan judul Hubungan Tingkat Stres
Dengan Kejadian Dismenorea Pada
Mahasiswi semester VIII Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Tingkat stres juga dapat diatasi dengan
Manado dengan menggunakan 31 mempersiapkan diri menghadapi stressor,
sampel dengan teknik total sampling. misalnya dengan cara melakukan
Terdapat 31 responden dengan umur perbaikan diri secara psikis atau mental,
20-21 tahun berjumlah 22 responden fisik dan sosial. Perbaikan diri secara
(71%) sedangkan umur 22-23 tahun hanya psikis atau mental yaitu dengan
berjumlah 9 responden (29%). Di mana pengenalan diri lebih lanjut, penetapan
pada umur ini mahasiswi sudah berada tujuan hidup yang lebih jelas, pengaturan
pada perkuliahan semester VIII dan waktu yang baik. Perbaikan diri secara
dituntut untuk menyelesaikan proposal- fisik dengan menjaga tubuh tetap sehat
skripsi yang merupakan suatu syarat untuk yaitu dengan memenuhi asupan gizi yang
mendapatkan kelulusan yang dapat mejadi baik, olahraga teratur, istirahat yang
pencetus terjadinya stres pada mahasiswi. cukup. Perbaikan diri secara sosial dengan
Tingkat stres mahasiswi semester VIII melibatkan diri dalam suatu kegiatan,
Program Studi Ilmu Keperawatan FK acara, organisasi dan kelompok social
UNSRAT, yaitu ringan sebanyak 26 (Chomaria, 2009).
responden (83,9%) dan sedang sebanyak 5 Mahasiswi yang mengalami
responden (16,1%). Penelitian ini sejalan dismenorea dalam penelitian ini sebanyak
dengan penelitian yang dilakukan oleh 19 responden (61,3%) dan yang tidak
Sulastri (2013) di mana hampir seluruh mengalami dismenorea sebanyak 12
responden (79,8%) mengalami tingkat responden (38,7%). Hasil penelitian ini
stres yang ringan. juga sejalan dengan penelitian yang
Dalam penelitian ini tidak terdapat dilakukan oleh Meilina (2011) dan Sulastri
responden yang mengalami tingkat stres (2013) di mana sebagian besar responden
berat. Jika dibandingkan dengan penelitian mengalami dismenorea, baik itu
yang dilakukan oleh Meilina Saputri dismenorea primer maupun dismenorea
(2011) hasil yang ditemukan oleh peneliti sekunder.
berbeda karena responden dalam Hal ini sesuai dengan apa yang
penelitian Meilina cenderung mengalami dikatakan oleh Anna (2005) dalam Novia
tingkat stres sedang, berbeda dengan dan Puspitasari (2008) yang menunjukkan
responden dalam penelitian ini di mana bahwa penderita dismenorea dapat
mahasiswi Program Studi Ilmu mencapai 60-70% wanita di Indonesia.
Keperawatan Fakultas Kedokteran Demikian juga data dari WHO yang
Universitas Sam Ratulangi Manado mendapatkan kejadian sebesar 1.769.425
cenderung mengalami tingkat stres ringan. jiwa (90%) wanita mengalami dismenorea
Hal ini mungkin disebabkan karena dengan 10-15% mengalami dismenorea
kesiapan mahasiswi dalam menghadapai berat.
proposal-skripsi sudah terbilang siap dan Nyeri haid atau dismenorea merupakan
adanya konseling yang diterima oleh masalah umum yang sering dikeluhkan.
mahasiswi membuat tingkat stres Derajat rasa nyerinya bervariasi mencakup
mahasiswi cenderung ringan. ringan yang berlangsung beberapa saat dan
Stres membutuhkan koping dan masih dapat meneruskan aktivitas sehari-
adaptasi. Sindrom adaptasi umum atau hari, sedang yang memerlukan obat untuk
Teori Selye menggambarkan stres sebagai menghilangkan rasa sakit tetapi masih
kerusakkan yang terjadi pada tubuh tanpa dapat meneruskan pekerjaannya, dan berat
mempedulikan apakah penyebab stres yang memerlukan istirahat dan pengobatan
tersebut positif atau negatif. Respons untuk menghilangkan nyerinya (Manuaba,
tubuh dapat diprediksi tanpa 2008).
memperhatikan stresor atau penyebab Tingkat stres dan kejadian dismenorea
tertentu (Isaac, 2004) yang diteliti pada mahasiswi semester VIII
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas secara teratur seperti jalan sehat, berlari,
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi bersepeda, menari atau senam, menaiki
Manado dilakukan dengan menggunakan tangga ataupun berenang pada saat
lembar kuesioner DASS dan interview. sebelum dan selama haid, dapat membuat
Dari hasil lembar kuesioner dan aliran darah pada otot sekitar rahim
interview di dapatkan hasil p value = menjadi lancar, sehingga rasa nyeri dapat
1,000 di mana nilai ini > 0,005, maka teratasi atau berkurang. Justru saat seorang
penelitian ini menunjukkan tidak adanya wanita tidak pernah berolahraga dapat
hubungan yang bermakna antara tingkat menjadi pencetus terjadinya dismenorea
stres dengan kejadian dismenorea. atau memperberat rasa nyeri saat
Penelitian dengan hasil yang berbeda dismenorea (Icesma, 2013).
dilakukan oleh Meilina Saputri (2011) Dalam buku Diyan (2013) menjelaskan
pada siswi SMK Negeri 1 Karanganyar. bahwa anemia dan kondisi tubuh yang
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh menurun dapat menyebabkan gangguan
nilai yang menunjukkan ada hubungan haid, terutama nyeri haid atau dismenorea.
positif yang kuat dan signifikan antara Hal ini akan pulih dengan sendirinya saat
stres dengan kejadian dismenorea. hormon tubuh lebih stabil atau perubahan
Penelitian yang dilakukan oleh Meilina posisi rahim setelah menikah dan
tidak sejalan dengan penelitian yang melahirkan. Potter dan Perry (2005)
dilakukan oleh Sulastri (2013) dengan menyatakan, bahwa ada beberapa metode
judul hubungan antara tingkat stres, non farmakologi yang dapat digunakan
keaktifan olahraga dengan kejadian untuk mengurangi intensitas nyeri seperti
dismenore pada mahasiswi Prodi S1 pengaturan posisi, massase, distraksi, atau
Keperawatan Stikes Dehasen Bengkulu relaksasi nafas dalam.
dengan pendekatan cross sectional dan Hal yang sama juga dijelaskan oleh
menggunakan uji chi square. Hasil dari Lusa (2010), bahwa pada kondisi rileks
penelitian tersebut menunjukkan tidak ada tubuh akan menghentikan produksi
hubungan yang bermakna antara tingkat hormon adrenalin dan semua hormon yang
stres dengan kejadian dismenorea, dan ada diperlukan saat stres. Rileks dibutuhkan
hubungan yang bermakna antara keaktifan untuk memberikan kesempatan bagi tubuh
olahraga dengan kejadian dismenorea. dalam memproduksi hormon yang penting
Stres bukanlah menjadi satu-satunya untuk mendapatkan haid yang bebas dari
penyebab dismenorea karena Wiknjosastro rasa nyeri.
(2008) mengatakan, bahwa meningkatnya Gizi yang berlebih pun dapat
Prostaglandin adalah penyebab utama menimbulkan dismenorea. Apa lagi jika
terjadinya dismenorea, namun selain itu, hal ini didukung dengan kebiasaan
penyakit menahun dan anemia juga dapat mengkonsumsi makanan yang tidak sesuai,
menyebabkan atau memberatkan rasa seperti mengkonsumsi junk food baik
nyeri saat menstruasi. Terdapat juga teori sebagai kudapan atau makanan besar.
yang mengatakan bahwa faktor, seperti Mengkonsumsi makanan yang berlemak
menarche pada usia lebih awal, lama dapat meningkatkan hormon prostaglandin
menstruasi yang lebih dari tujuh hari, yang dapat menyebabkan nyeri dibagian
kurangnya pengetahuan tentang kejadian perut bawah atau dismenorea (Novia &
dismenorea kebiasaan merokok dan faktor Puspitasari, 2008).
usia juga dapat memicu terjadinya Peneliti menyimpulkan, bahwa hasil
dismenorea. penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa
Faktor lain yang juga dapat menjadi faktor salah satunya adalah perbedaan
alasan terjadinya dismenorea, yaitu gaya jumlah sampel pada setiap penelitian yang
hidup yang dilakukan oleh seorang wanita. telah dilakukan, dimana Meilina memiliki
Membiasakan olahraga dan aktivitas fisik sampel sebanyak 485 responden, Sulastri
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

memiliki sampel sebanyak 99 responden DAFTAR PUSTAKA


dan dalam penelitian ini sendiri memiliki
31 responden. Abdulghani, H.M. (2008). Stress and
Dari penelitian ini, didapatkan hasil Depression Among Medical Students: A
bahwa dismenorea dapat dialami oleh Cross Sectional Study at a Medical
mahasiswi dengan tingkat stres ringan College in Saudi Arabia. Pakistan Journal
maupun stres sedang. Peneliti Medical Science.
berkesimpulan, bahwa ada faktor lain
selain stres yang menjadi pencetus Andarini, Sekar. R & Anne Fatma.
terjadinya dismenorea pada mahasiswi (2013). Hubungan Antara Distress Dan
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Dukungan Sosial Dengan Prokastinasi
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Akademik Pada Mahasiswa Dalam
Manado, misalnya penyakit menahun, Menyusun Skripsi. Jurnal Fakultas Ilmu
anemia, lama menstruasi yang lebih dari Kesehatan. Vol II. Surakarta: Universitas
tujuh hari, kurangnya olahraga dan Sahid Surakarta.
aktivitas fisik, serta gizi yang berlebih
Beckmann, et al. (2010). Obstetrics
akibat kebiasaan hidup mahasiswi yang
and Ginecology (6th ed.). Philadelpia:
selalu mengonsumsi junk food.
Lippincott Williams & Wilkins.
SIMPULAN
Cakir, Murat. Et al. (2007). Menstrual
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pattern and Common Menstrual Disorders
hubungan tingkat stres dengan kejadian among University Students in Turkey.
dismenorea pada mahasiswi semester VIII Pediatrics International.
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Carolin. (2010). Tingkat Stres
Manado maka didapatkan kesimpulan Mahasiswa Kedokteran Universitas
sebagai berikut: Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id.
1. Tingkat stres pada mahasiswi Diakeses tanggal 12 Maret 2015 pukul
semester VIII Program Studi Ilmu 20.00 WITA
Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado Celik, Husni, et al. (2009). Severity of
dalam penelitian ini memiliki Pain and Cicadian Changes in Uterine
tingkat stres yang ringan. Artery Blood Flow in Primary
2. Dari 31 responden mahasiswi Dysmenorhhea. Archives of Ginecology &
semester VIII Program Studi Ilmu Obstectrics.
Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Chomaria Nurul. 2009. Tips Jitu dan
Manado, didapatkan bahwa lebih Praktis Mengusir Stres, Jogjakarta: Diva
dari setengah mahasiswi menderita Press
kejadian dismenorea.
Diyan Indriyani. (2013). Keperawatan
3. Tidak terdapat hubungan yang
Maternitas Pada Area Perawatan
berarti antara tingkat stres dengan
Antenatal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
kejadian dismenorea pada
mahasiswi semester VIII Program
Durand, Mark, (2006), Psikologi
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Abnormal, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado.
Glasier, Anna. (2005). Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

Alih Bahasa Yuyun Yuningsih. Jakarta: Lusa. (2010). Dismenore (Dysmenor-


EGC. rhea) Part 2. http://www. lusa.web.id/
diakses tanggal 02 Juli 2015 pukul 23:00
Hasan, Alwi (2005). Kamus Besar WITA.
Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:
Balai Pustaka. Manuaba, Ida Bagus Gde (2008).
Manual Persalinan. Jakarta: Penerbit Buku
Hawari, Dadang. (2001). Manajemen Kedokteran EGC.
Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Meilina. Saputri (2011) Karya Tulis
Ilmiah Hubungan Antara Stres Dengan
Hawari, Dadang. (2006). Manajemen Kejadian Dismenorea Pada Siswi SMK N
stress, Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai 1 Karanganyar . http://eprints.uns.ac.id
Penerbit FKUI. diakses tanggal 27 Februari 2015 pukul
20:00 WITA
Hawari, Dadang. (2008). Manajemen
Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Notoadmojo, (2010). Metodelogi
Penerbit FKUI. Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Hawari, Dadang. (2013). Manajemen
Stres Cemas dan Depresi. Fakultas Novia, Ika & Nunik Puspitasari.
Kedokteran Universitas Indonesia. (2008). Faktor Risiko yang
Mempengaruhi Kejadian Dismenorea. The
Hendrik, H. (2006). Problema Haid Indonesian Journal of Public Health, 4, 96-
(Tinjauan Syariat Islam dan Medis). Solo: 104.
Tiga Serangkai.
Nursalam, (2008). Konsep dan
Hegazi, Maha & Hassan Nasrat. Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
(2007). Heart Rate Variability(HRV) In Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan
young Healthy Females with Primary Instrumen Penelitian Keperawatan.
Dysmenorrhea. Bull Alex. Fac. Med. Vol. Jakarta: Salemba Medika.
43(3).
Paususeke Linda (2015). Hubungan
Hudson, Tori. (2007). Using Nutrition Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stres
to Relieve Primary Dysmenorrheaa. Pada Mahasiswa Dalam Penyusunan
Alternative & Complementary Therapies. Skripsi Di Fakultas Kedokteran Program
Mary Ann Liebert, Ins, 125-128. Studi Ilmu Kkeperawatan Universitas Sam
Ratulangi Manado.
Icesma sukarni K-Margareth ZH.
(2013) kehamilan, Persalinan. Dan Nifas. PSIK Universitas Sam Ratulangi
Yogyakarta: Nuha Medika. (2013). Panduan Penulisan Tugas Akhir
Proposal & Skripsi.
Isaac, Ann. (2004). Keperawatan
kesehatan jiwa dan psikiatrik. Jakarta: Potter, P.A and PerryA.G, (2005).
EGC Fundamental nursing:concepts,process,
and practice, 6th edition, Mosby Year
Lailiyana, dkk. (2002). Gizi Kesehatan Book, St.Louis.
Reproduksi. Jakarta : EGC.
Razzak, Khalid K. Abdul et al (2010).
Leppert, Phyllis. (2004). Primary care Influence of Dietary Intake of Diary
for women. 2th ed. Philadelphia:
Lippincott-William & Wilkins.
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

Products on Dysmenorrhea. Journal Uzelac, Peter S. (2005). Reconsidering


Obstetrics and Gynecology. Calsium. Mother Earth News, 213, 53-54,
56.
Rifiani & Sulihandari (2013). Prinsip –
Prinsip Dasar Keperawatan. Jakarta Timur: Wangsa ,T (2010). Menghadapi Stress
Dunia Cerdas. Dan Depresi, Seni Menikmati Hidup Agar
Selalu Bahagia.Jakarta: ORYZA
Riyanto, Agus. (2011). Aplikasi
Metodologi Penelitian Kesehatan. Wikipedia Indonesia. (2015)
Yogyakarta: Nuha Medika. http://id.wikipedia.org/wiki/Skripsi.
Diakses tanggal 12 Maret 2015 pukul
Safaria dan Saputra, (2009). 19.00 WITA..
Manajemen Emosi. Yogyakarta: Bumi
Aksara Wiknjosastro, H. (2008). Anatomi
Panggul dan Isinya. Dalam: Wiknjosastro,
Setiadi. (2007). Konsep dan penulisan H., Saifuddin, A.B., Rachimhadhi, T.
riset keperawatan. Yogyakarta: Graha (eds). Ilmu Kandungan. Edisi 2. Jakarta:
ilmu. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Shenoy , Uma A. (2000). College- Wiknjosastro, H. (2007). Ilmu


Stress and Symptom-expression in Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
International Students A comparative Pustaka.
study. Disertasi. Tidak diterbitkan.
Virginia: Universitas Virginia Politeknik. Yu Ting Chang & Yueh Chih Chen.
(2009). Study of Menstrual Attitudes and
Stephanie. (2006). Understanding Distress Among Posymenarcheal Femal
girls' circle as an intervention on Students in Hualien Country Journal of
perceived social support, body image, self- Nursing Research, 17(1).
efficacy, locus of control, and self-esteem.
https://onecirclefoundation.org. Diakses Zukri, Shamsunarnie Mohd. Et al.
tanggal 12 Maret 2015 pukul 19.00 WITA. (2009). Primary Dysmenorrhea among
Medical and Dental University Students in
Sulastri, (2013). Hubungan Tingkat Kelantan. Prevalence anda Associated
Stress, Keaktifan Olahraga Dengan Factors. International Medical Journal.
Kejadian Dismenore Pada Mahasiswi
Prodi S1 Keperawatan Stikes Dehasen
Bengkulu. http://stikesdehasen.ac.id.
Diakses tanggal 20 Juni 2014 pukul 11.50
WITA.

Tambayong, Jan. (2000). Patofisiologi


untuk Keperawatan. Editor Monica Ester
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. EGC.

Titilayo, A. et al. (2009). Menstrual


Discomfrot and Its Influence on Daily
Academic Activities and Psychosocial
Relationship among Undergraduate
Female Students in Nigeria. Tanzania
Journal of Health Research.

Anda mungkin juga menyukai