PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara astronomis letak pulau Sumatera berada pada 0° LU dan 102° BT.
Selain itu secara gegrafis Pulau Sumatera ini terletak di sebelah barat gugusan
pulau Nusantara, dimana di sebelah utara berbatasan dengan Selat Sunda dan
sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Pulau Sumatera juga
mempunyai beraneka ragam fitur alam yang ada disekitarnya seperti banyaknya
aliran air sungai yang besar. Sungai besar yang ada di Pulau Sumatera dibeberapa
daerah diantaranya:
Pulau Sumatera mempunyai banyak sungai yang akan menjadi salah satu
sumber kekayaan pulau Sumatera. Selain itu pulau Sumatera tidak hanya
mempunyai sungai namun juga mempunyai bukit dan pergunungan. Seperti
pengunungan Bukit Barisan yang terletak di bagian barat pulau Sumatera dimana
pegunungan Bukit Barisan ini membujur dari barat laut arah tenggara. Selain itu
panjang Bukit Barisan ini sekitar 1.500 kilometer. Bukit Barisan ini sudah
terkenal sebagai bukit yang terbesar yang ada di pulau Sumatera dimana terdapat
3
gunung – gunung yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif yang dapat
kalian temui di sana seperti gunung kerinci, gunung Kaba, gunung marap, dll.
4
subduksi dipulau Jawa menerus kearah tenggara pulau Kalimantan. Orientasi
pulau Sumatera berubah dari N 180o E menjadi N 160oE dengan sudut
penumjaman meningkat dari 20o menjadi 40o.
Pada kala ini mulai terjadinya mekanisme transgresi awal yang
disertaidengan kenaikan sebagian cekungan. Ombilin dan pada bagian lain
terjadinya penurunan sebagai tempat terendapkannya material batuan penyusun
dari Formasi Ombilin. Awal Neogen pola subsidance dari cekungan Ombili
berprogradasi kearah selatan-tenggara dimana dibagian timur dibatasi oleh sesar
Takung yang memisahkan cekungan Ombilin dengan cekungan Sumatera Tengah.
3. Awal Miosen- Miosen Tengah
Pada kala ini mulai terbukanya laut Andaman sebagai akibat dari
upwelling thermal yang menyebabkan continental break diikuti dengan uplifting
secara regional pada batas-batas antar mikroplate di pulau Sumatera.
Pada cekungan Ombilin mekanisme ini membentuk suatu fase Transgresi
dengan terbentuknya subcekungan Ombilin kearah tenggara dalam facies shallow
marine dengan terendapkannya material pembentuk Formasi Ombilin. Mekanisme
ini akibat dari gerak-gerak sesar mendatar Sitangkai dan sesar Silungkang ke arah
tenggara. Graben ini membentuk pola menangga kekanan dengan dibatasi oleh
suatu tinggian pada bagian tengah cekungan. Aktifitas volkanisme akibat ektrusif
process dari India block meningkat seiring dengan mekanisme uplifting pada kala
ini.Hal ini menandai bahwa pola subduksi di Sumatera yang bersifat normal mulai
berperan selain dari pola subduksi oblique.
4. Miosen Tengah bag. Akhir-Resen
Rotasi tahap kedua terjadi pada kala ini meliputi terjadinya break-up dan
berakresinya oceanic crust dari laut Andaman. Pergerakan transform fault dari
laut.
Andaman mempunyai trend subparalel terhadap Sistem sesar Sumatera
yang berarah N 160o E. Berdasarkan data paleomagnetik maka dapat disimpulkan
bahwa pada kala Miosen Tengah bagian Akhir, lempeng Indo-Australia mendekati
pantai barat Su-matera secara konstan dengan sudut N 20o dan Sumatera berotasi
kembali membentuk trend N 135o E yaitu arah sumbu panjang pulau Sumatera
sekarang ini.
Sudut penunjaman meningkat yaitu dari N 40o menjadi N 60o sehingga
meningkat pula regime compresion yang berlaku di Sumatera sejak Akhir Miosen.
Kenaikan sudut penumjaman ini mengakibatkan uplifting dari Bukit Barisan yang
disertai berlanjutnya aktifitas volkanisme sampai Resen.
5
Berikut penjabaran lengkap tentang bagaimana morfologi di pulau
sumatera.
1. Gunung Berapi di Sumatera
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair
atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan
bumisampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan pada saat meletus.
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang
paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api
Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis
bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
- Aliran lava
- Aliran lumpur
- Abu
- Kebakaran hutan
- Gas beracun
- Gelombang tsunami
- Gempa bumi
6
2. Bentuk Muka Bumi Sumatera
Bentuk permukaan Pulau Sumatera terdiri dari 3 bagian besar: (a). Bukit
Barian, (b) Dataran rendah di bagian timur, (c) Jalur perbukitan (kaki timur bukit
barisan).
a. Bagian Barat
b. Bagian Tengah
7
bagian ini merupakan jalur vulkanis (Inner Arc) yang menduduki
bagian tengah Pulau Sumatra dengan posisi agak ke Barat. Jalur ini dikenal
denan sebutan Bukit Barisan. Bukit barisan ini memiliki lebar yang tidak
sama. Bukit Barisan (Zone Barisan) mengalami peristiwa-peristiwa
geologis yang berulang-ulang. Zone Barisan dapat diuraikan menjadi tiga
yaitu Zona Barisan Selatan, Zone Barisan Tengah dan Zona Barisan Utara
(Van Bemmelen, 1949, 678).
8
Patahan Semangko adalah bentukan geologi yang membentang
di Pulau Sumatera dari utara ke selatan, dimulai dari Aceh hingga Teluk
Semangka diLampung. Patahan inilah membentuk Pegunungan Barisan,
suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat pulau ini. Patahan Semangko
berusia relatif muda dan paling mudah terlihat di daerah Ngarai
Sianok dan Lembah Anai di dekat Kota Bukittinggi.
Bagian barat sesar ini bergerak ke utara dan bagian timur bergerak
ke selatan. Jika lama tidak terjadi gempa besar, artinya sedang terjadi
pengumpulan energi di patahan tersebut. Di sepanjang Patahan Sumatera
ini terdapat pula ribuan patahan kecil yang juga dapat mengakibatkan
rawan gempa. Seperti halnya gempa asal laut, gempa darat di Sumatera
biasanya juga cukup besar dan menyebabkan kerusakan yang cukup parah.
9
Blok Sekampung merupakan sayap Timur Laut Bukit Barisan di Sumatra
Selatan. Blok ini merupakan Pasang Blok Bengkulu. Kalau dilihat secara
keseluruhan maka Zone Barisan bagian Selatan (di daerah Lampung)
memperlihatkan sebagai geantiklin yang besar di mana Bengkulu Block
sebagai sayap Barat Daya, lebar 30 Km kemudian Sekampung Blok
sebagai sayap Timur Laut, lebar 35 Km dan puncak geantiklinnya adalah
central block (Blok Semangko) dengan lebar 75 Km.
Zona Barisan Sumatra Utara dibagi menjadi dua unit yang berbeda
(Van Bemmelen, 1949, 687) yaitu Tumor Batak dan pegunungan di Aceh.
Tumor Batak, panjang 275 Km dan lebar 150 Km. puncak tertinggi
Gunung Sibuatan 2.457 m di bagian Barat Laut Toba, Gunung Pangulubao
2151 terletak di bagian Timur Toba. Di bagian Tenggara adalah G.
Surungan 2.173 m dan dibagian barat adalah Gunung Uludarat 2.157 m.
Sejarah pembentukan Tumor Batak tidak diuraikan di sini mengingat
memiliki sejarah volcano tectonic yang panjang dan lebih banyak bersifat
geologis.
b) Pegunungan di Aceh
10
sangat sedikit. Bagian utara Zone Barisan dimulai dengan pegunungan di
Aceh yang searah dengan Lembah Krueng Aceh. Jalur ini terus
menyambung kearah Tenggara ke pegunungan Pusat Gayo dengan
beberapa puncak seperti Gunung Mas 1.762m, Gunung Bateekebeue 2.840
m, Gunung Geureudong 2.590 m, Gunung Tangga 2,500 m, Gunung
Abongabong 2.985 m, G. Anu 2.750 m, Gunung Leiser 3.145 m, untuk G.
Leuser letaknya agak ke Barat bila dibanding dengan posisi gunung
lainnya. Dari uraian Zone Barisan maka terdapat satu keistimewaan di
mana pada bagian puncak Zone Barisan terdapat suatu depresi yang
memanjang dari Tenggara ke Barat Laut. Depresi ini di beberapa tempat
terganggu oleh lahirnya kenampakan baru sebagai hasil peristiwa
tektovulkanik maupun erupsi vulkan.
c. Bagian Timur Pulau Sumatra sebagian besar berupa hutan rawa dan
merupakan dataran rendah yang sangat luas. Dataran rendah ini menurut Dobby
merupakan dataran terpanjang yang tertutup rawa di daerah tropik di Asia
Tenggara (Djodjo dkk, 1985, 42). Bagian Timur Sumatra selalu mengalami
perluasan sebagai hasil pengendapan material yang terbawa oleh aliran sungai dari
sayap Timur Zone Barisan.
11
b. Cekungan Sumatera Selatan
c. Cekungan Bengkulu
12
Cekungan Bengkulu adalah salah satu cekungan fore-arc di Indonesia.
Cekungan forearc artinya cekungan yang berposisi di depan jalur volkanik (fore-
arc = jalur volkanik). Tetapi, kita menyebutnya demikian berdasarkan posisi
geologinya saat ini.
Begitulah yang selama ini diyakini, yaitu bahwa pada sebelum Miosen
Tengah, atau Paleogen, Cekungan Bengkulu masih merupakan bagian paling barat
Cekungan Sumatera Selatan. Lalu pada periode setelah Miosen Tengah atau
Neogen, setelah Pegunungan Barisan naik, Cekungan Bengkulu dipisahkan dari
Cekungan Sumatera Selatan. Mulai saat itulah, Cekungan Bengkulu menjadi
cekungan forearcdan Cekungan Sumatera Selatan menjadi
cekungan backarc (belakang busur).
13
kepada konduktivitas termal. Gradient geothermal yang diluar kebiasaan ini, tentu
saja baik bagi pematangan batuan induk dan generasi hidrokarbon.
1. Bentuk lahan
Gua Harimau di wilayah Desa Padang Bindu, Kabupaten Ogan Komering Ulu,
Sumatera Selatan
Gosong Sinyaru
Letak Gosong sinyaru ini Terletak di dekat Pulau sinyaru Kodya padang
berjarak kira-kira 3 mil arah selatan teluk bayur. Hanya sekitar 40 menit dari
pelabuhan Muara Padang atai sekitar 30 menit dari TPI Bungus, kita sudah sampai
kepulau ini dengan mempergunakan perahu 80 HP. Pulau ini merupakan pulau
yang relatif kecil yang terletak lebih kurang 11 mill dari pusat kota Padang. Setiap
harinya puluhan kapal-kapal nelayan bagan yang berasal dari kawasan Bungus
lego jangkar di sekitar perairan pulau ini untuk berlindung dan menunggu hari
sore untuk berangkat ketengah laut mencari ikan. Pantainya terdiri dari pasir putih
halus dan landai. Keindahan bawah lautnya dapat dilihat di sekeliling pulau yang
ditumbuhi oleh karang dari acropora bercabang, heliopora, pada kedalaman 2-3
meter lebih didominasi oleh pertumbuhan karang-karang lunak. Pertumbuhan
14
karang ditemukan sampai dengan kedalaman 15 meter menjadikan panorama
lautnya menjadi indah untuk diselami. Lokasi ini sangat cocok untuk dijadikan
sebagai tempat penyelaman scuba dan snorkelling karena didukung oleh
kejernihan air dan keanekaragaman terumbu karangnya yang cukup padat.
Bukit Maninjau
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
yang panjangnya 1650 km dan lebarnya ±100 km (puncak tertingginya ialah
Gunung Kerinci dan Gunung Indrapura 3800 m). Bukit Barisan merupakan
rangkaian sejumlah pegunungan yang sejajar atau colisses yang setelah cabang
lainnya ke luar dari arah pokok barat laut tenggara, dikatakan bahwa arahnya lebih
ke arah timur barat dan merosot (menurun) ke arah tanah rendah di bagian timur.
B. Saran
Saran kepada kita semua, agar kita tahu akan kondisi dan situasi suatu
wilayah,Karena keadaan muka bumi selalu bersifat statis.Perlu adanya berbagai
referensi yang yang nantinya sebagai ilmu dalam mempelajari keadaan suatu
wilayah apalagi wilaya kita Indonesai. Dengan senang hati kalau ada orang yang
memberi masukan akan makalah ini, sebab dari situlah penulis bisa memperbaiki
makalah ini dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
16