Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sebuah desain akan menciptakan kenyamanan jika mengikuti proses perancangan yang benar.
Dimulai dari pematangan ide, sketsa, pemindahan ke digital, membuat maket, mock-up, dilanjutkan
membuatan prototipe, dan contoh produksi. Jika sample produk sudah lulus uji kenyamanan, fungsi,
dan lain-lain, barulah bisa diproduksi secara massal. Jangan lupakan aspek “ergonomi” (ergo = kerja,
nomos = peraturan dan hukum kerja). Ergonomi mengintegrasikan ilmu biologi tentang manusia
dengan ilmu teknik dan teknologi. Konsep ergonomi tercapai ketika suatu desain dapat berfungsi
efisien di “tangan” manusia. Prinsip-prinsip ergonomi ini sudah ditetapkan secara internasional.
Standar ergonomi dalam desain tempat duduk sama mutlaknya dengan standar-standar ergonomi di
bidang lain, seperti arsitektur, interior, dan lain-lain. Artinya, hal tersebut harus dijadikan dasar
dalam perancangan untuk mencapai fungsinya yang maksimal. Kenyamanan, salah satunya

Jika hendak menciptakan sebuah desain yang ergonomis, salah satu bidang penyelidikan yang
harus diperhatikan adalah antropometri (antropos = manusia, metri = ukuran). Ini adalah ilmu yang
mempelajari tentang ukuran atau dimensi tubuh manusia. Khusus untuk desain alat duduk,
antropometri memungkinkan para desainer menciptakan alat duduk yang menunjang kenyamanan,
kemudahan, dan keamanan melalui ukuran-ukuran baku yang bisa diikuti. Dalam antropometri, ada
dua jenis dimensi tubuh manusia untuk perancangan produk; struktural dan fungsional. Dimensi
tubuh struktural yaitu pengukuran tubuh manusia dalam keadaan tidak bergerak, sedangkan dimensi
tubuh fungsional adalah pengukuran tubuh manusia dalam keadaan bergerak. Untuk mendesain
sebuah alat duduk yang nyaman, pengukuran berfokus pada dimensi tubuh struktural. Antropometri
struktural ini di antaranya mengukur tinggi selangkang, tinggi siku, tinggi mata, rentang bahu, tinggi
pertengahan pundak pada posisi duduk, jarak pantat-ibu jari kaki, dan tinggi mata pada posisi duduk.

Antropometri mempermudah para desainer untuk menciptakan desain yang nyaman. Telah ada
kesepakatan mengenai pedoman perancangan untuk sebuah alat duduk yang nyaman. Pedoman
perancangan alat duduk tersebut, meliputi tinggi duduk, lebar duduk, kedalaman tempat duduk,
tinggi sandaran punggung, tinggi sandaran lengan, dan jarak antarsandaran lengan (Human
Dimension & Interior Space, 1979).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Masalah yang terjadi dalam hal ini adalah bagaimana cara untuk mengetahui faktor ukuran
ergonomi dan antropometri sebuah kursi makan yang berada diapartemen. Selain itu ada faktor lain
yang perlu diketahui yaitu penggunaan bahan material, desain, dan jenis dari kursi makan itu sendiri.
Sehingga kami dapat membandingkan berbagai macam kursi makan yang biasa ada diapartemen.

1.3 METODE PENELITIAN


Jenis metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah
metode untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian dan mendapatkan data dasar.
Penelitian tentang ergonomi ditinjau dari antropometri pada ruang makan apartemen ini merupakan
kelompok bidang penyelidikan ergonomi tentang ukuran kursi makan yang bertujuan untuk
mendapatkan ukuran yang sesuai dengan dimensi tubuh manusi. Metode penelitian ini memudahkan
pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan, pengolahan, analisa sampai dengan
penyajian data. Sebelum pembahasan metodologi akan didahului dengan pengumpulan data dan cara
menganalisis data. Pada tahap analisis, data lapangan dan data literatur yang telah dikategorikan akan
dibandingkan dan dicari korelasinya sehingga peneliti dapat memperoleh pengaruh dan
penerapannya untuk objek penelitian. Objek penelitian yang akan dianalisis adalah kursi makan yang
ada diruang makan apartemen.

1.4 TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mahasiswa dapat menganalisis dan mengevaluasi kursi makan untuk mengetahui apakah
kursi makan tersebut sudah sesuai ukuran ergonomi dan antropometri. Serta mengetahui
penggunaan bahan material, desain, dan jenis kursi makan
2. Mahasiswa diharapkan mampu mengkreasikan dan berinovasi dalam membuat kursi
makan

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:


1. Memberikan mahasiswa pengetahuan tentang ukuran ergonomi dan antropometri kursi
makan yang berada di apartemen. Serta mengetahui penggunaan bahan material, desain,
dan jenis kursi makan yang ada diapartemen

Anda mungkin juga menyukai