PENDAHULUAN
Jika hendak menciptakan sebuah desain yang ergonomis, salah satu bidang penyelidikan yang
harus diperhatikan adalah antropometri (antropos = manusia, metri = ukuran). Ini adalah ilmu yang
mempelajari tentang ukuran atau dimensi tubuh manusia. Khusus untuk desain alat duduk,
antropometri memungkinkan para desainer menciptakan alat duduk yang menunjang kenyamanan,
kemudahan, dan keamanan melalui ukuran-ukuran baku yang bisa diikuti. Dalam antropometri, ada
dua jenis dimensi tubuh manusia untuk perancangan produk; struktural dan fungsional. Dimensi
tubuh struktural yaitu pengukuran tubuh manusia dalam keadaan tidak bergerak, sedangkan dimensi
tubuh fungsional adalah pengukuran tubuh manusia dalam keadaan bergerak. Untuk mendesain
sebuah alat duduk yang nyaman, pengukuran berfokus pada dimensi tubuh struktural. Antropometri
struktural ini di antaranya mengukur tinggi selangkang, tinggi siku, tinggi mata, rentang bahu, tinggi
pertengahan pundak pada posisi duduk, jarak pantat-ibu jari kaki, dan tinggi mata pada posisi duduk.
Antropometri mempermudah para desainer untuk menciptakan desain yang nyaman. Telah ada
kesepakatan mengenai pedoman perancangan untuk sebuah alat duduk yang nyaman. Pedoman
perancangan alat duduk tersebut, meliputi tinggi duduk, lebar duduk, kedalaman tempat duduk,
tinggi sandaran punggung, tinggi sandaran lengan, dan jarak antarsandaran lengan (Human
Dimension & Interior Space, 1979).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Masalah yang terjadi dalam hal ini adalah bagaimana cara untuk mengetahui faktor ukuran
ergonomi dan antropometri sebuah kursi makan yang berada diapartemen. Selain itu ada faktor lain
yang perlu diketahui yaitu penggunaan bahan material, desain, dan jenis dari kursi makan itu sendiri.
Sehingga kami dapat membandingkan berbagai macam kursi makan yang biasa ada diapartemen.