Anda di halaman 1dari 5

KHUTBAH TENTANG “PERISTIWA HARI AKHIR”

KHUTBAH PERTAMA

Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah.


Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah Swt, atas nikmat-nikmat yang
telah Allah limpahkan kepada kita semua, baik nikmat keimanan, kesehatan, dan
keluangan waktu, sehingga kita bisa melaksanakan kewajiban kita, menunaikan
shalat Jum’at. Dan hendaklah kita berhati-hati, agar jangan sampai menjadi
orang yang kufur kpd nikmat Allah Swt. Demikian pula marilah kita senantiasa
bertakwa kepada Allah Swt, dalam segala keadaan dan waktu, yang mana takwa
itu adalah, sebuah kata yang ringan diucapkan, akan tetapi tidak mudah untuk
diamalkan.

Sidang Jum’at rahimakumullah.


Tatkala Umar bin Khaththab R.A, bertanya kepada Ubay bin Ka’ab R.A, tentang
takwa, maka berkatalah Ubay: “Pernahkah anda berjalan di suatu tempat yang
banyak durinya?”, Kemudian Umar menjawab: “Tentu”, maka berkatalah Ubay:
“Apakah yang Anda lakukan”, berkatalah Umar: “Saya sangat waspada dan hati-
hati, agar selamat dari duri itu”. Lalu Ubay berkata: “Demikianlah takwa itu”. (
Tafsir Ibnu Katsir, Juz 1, hal. 55 ).
Demikianlah takwa yang diperintahkan oleh Allah Swt, yakni agar kita senantiasa
waspada dan hati-hati, dalam setiap tindakan keseharian kita, dan juga dalam
ucapan-ucapan kita. Oleh karena itu, janganlah kita berbuat dan berucap,
kecuali berdasarkan ilmu. Maka hendaklah kita bersegera mencari ilmu, agar
bisa memperoleh bekal, guna menuju pertemuan kita dengan Allah Swt, karena
kita tidak tahu kapan ajal kita itu datang. Sbgmana firman Allah Swt :

“Dan berbekallah, maka sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah takwa, dan


bertakwalah kepadaKu, hai orang-orang yang berakal”. (Q.S. Al-Baraqah,
ayat:197).

Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah.


Manusia setapak demi setapak, menjalani tahap kehidupan-nya, dari alam
kandungan, alam dunia, alam kubur, dan alam akhirat. Tahap-tahap tersebut,
harus dijalani sampai akhirnya nanti, kita akan menemui alam akhirat, tempat
kita memperhitungkan amalan-amalan, yang telah kita lakukan di dunia. Maka
tatkala kita mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an, dan hadits-hadits Nabi, yang
memberitakan tentang keadaan hari Akhir, hendaklah hati kita menjadi takut,
mata kita menangis, dan menjadi dekatlah hati kita kepada Allah Swt.
Akan tetapi bagi orang yang tidak memiliki rasa takut kepada Allah Swt, tatkala
disebut kata neraka, adzab, shirat, dan lain sebagainya, seakan terasa ringan
diucapkan oleh lisan-lisan mereka, tanpa ada makna sama sekali. Marilah kita
perhatikan firman Allah Swt, sbb:

( Allah berfirman ) “Tangkaplah dia, lalu belenggulah tangannya ke lehernya.


Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian
belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta”. ( Q.S. Al-Haqqah,
ayat: 30-32 ).

Bagi kaum yang beriman, yang mengetahui makna yang terkandung dalam ayat
tersebut, menjadi tergetarlah hati mereka, akan menetes air mata mereka,
terisaklah tangis mereka, dan keluarlah keringat dingin di tubuh mereka, seakan
mereka saat itu sedang merasakan peristiwa yang sangat dahsyat. Maka
tumbuhlah rasa takut yang amat mendalam kepada Allah Swt, kemudian
berlindung kpd Nya, agar tidak menjadi orang-orang yang celaka seperti ayat di
atas.

Jama’ah jum’at rahimakumullah.


Sesungguhnya manusia akan dibangkitkan pada hari Kiamat, dan akan
dikumpulkan menjadi satu, untuk mempertanggungjawabkan diri mereka.
Manusia akan dikembalikan secara sempurna, tanpa dikurangi sedikitpun,
dikembalikan dalam keadaan telanjang, bercampur dan berkumpul antara laki-
laki dan perempuan. Dan tatkala Nabi Saw, menceritakan hal itu kepada ‘Aisyah
R.A, maka berkatalah ia: “Wahai Rasulullah, antara laki-laki dan perempuan
sebagian mereka melihat kepada sebagian yang lain?”, kemudian Rasulullah Saw,
bersabda:

“Perkara pada hari itu lebih keras dari pada sekedar sebagian mereka melihat
kepada sebagian lainnya.” (Hadits shahih riwayat Al-Bukhari dan Muslim ).
Pada hari itu laki-laki tidak akan tertarik kepada wanita, begitu pula sebaliknya,
bahkan seseorang itu lari dari sadara, ibu, bapak, istri dan anak-anaknya, karena
takut terhadap keputusan Allah pada hari itu. Sebagaimana firman Allah Swt:

“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya. Dan dari ibu dan bapaknya. Dan
dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai
urusan yang sangat menyibukkan”. (Q.S. Abasa, ayat: 34-37).
Demikianlah sebagian peristiwa di hari Akhir, dan masih banyak lagi peristiwa
yang lain, yang akan menggetarkan hati orang-orang Mukmin, dan menjadikan
mereka semakin takut kepada Allah Swt. Mudah-mudahan Allah menjadikan kita
golongan orang-orang yang beriman, dan bertaqwa kepada Nya. Sehingga kita
mendapatkan keredaanNya. Amin-amin Ya Robbal Alamin.
KHUTBAH KEDUA

Dimimbar jum’at ini kami sampaikan pula bahwasannya pada hari akhir nanti
matahari akan didekatkan di atas kepala-kepala sehingga keringat mereka
bercucuran, sebagian mereka akan tenggelam oleh keringat-keringat mereka
sendiri, akan tetapihal itu tergantung dari pada yang telah mereka perbuat
selama mereka di dunia.
Demikianlah khutbah singkat yang bisa saya sampaikan, semoga dapat
menjadikan renungan bagi diri kita masing-masing, bahwa kita masing-masing
cepat ataupun lambat kita pasti akan menghadapi hari akhir, perbanyaklah bekal
keimanan dan amal shaleh karena hanya dengan iman dan amal shalih itulah, kita
akan diselamatkan oleh Allah Azzawajalla. Semoga kita mendapatkan akhir
kehidupan yang baik. Amiin.

ُ ِ‫سل‬
‫موا‬ َ ‫و‬
َ ‫ه‬ َ ‫صلُّوا‬
ِ ‫علَ ْي‬ َ ‫م ُنوا‬
َ ‫ين آ‬
َ ‫ذ‬ َ ُّ‫النبِيِ يَا أَي‬
ِ َّ‫ها ال‬ َّ ‫علَى‬ َ ُّ ‫صل‬
َ ‫ون‬ ُ ‫ك َت‬
َ ‫ه ُي‬ َ ِ‫م ََلئ‬
َ ‫و‬ َ َّ ‫ن‬
َ ‫َّللا‬ َّ ‫إ‬
ِ

ْ َ‫ت‬
‫سلِيما‬

ِ ‫علَى‬
‫آل‬ َ ‫و‬
َ ‫م‬ ِ ‫علَى إِ ْب َرا‬
َ ‫ه ْي‬ َ ‫صلَّي‬
َ ‫ْت‬ َ ‫ما‬ َ ‫د‬
َ ‫ك‬ َّ ‫ح‬
ٍ ‫م‬ َ ‫م‬ ِ ‫علَى‬
ُ ‫آل‬ َ ‫و‬
َ ‫د‬ َّ ‫ح‬
ٍ ‫م‬ ُ ‫علَى‬
َ ‫م‬ َ ‫ل‬ َّ ‫اَلل َّ ُه‬
َ ‫م‬
ِ ‫ص‬

َ ‫ما بَا َر ْك‬


‫ت‬ َ ‫د‬
َ ‫ك‬ َّ ‫ح‬
ٍ ‫م‬ َ ‫م‬ ِ ‫علَى‬
ُ ‫آل‬ َ ‫و‬
َ ‫د‬ َّ ‫ح‬
ٍ ‫م‬ ُ ‫علَى‬
َ ‫م‬ َ ‫ك‬
ْ ‫وبَا ِر‬ ٌ ‫ج ْي‬
َ .‫د‬ ٌ ‫مي‬
َ ‫ْد‬
ِ ‫م‬ َ َّ‫ إِن‬،‫م‬
َ ‫ك‬
ِ ‫ح‬ ِ ‫إِ ْب َرا‬
َ ‫ه ْي‬

ٌ ‫مجِي‬
‫ْد‬ ٌ ‫مي‬
َ ‫ْد‬ َ َّ‫ إِن‬،‫م‬
َ ‫ك‬
ِ ‫ح‬ ِ ‫علَى‬
ِ ‫آل إِ ْب َرا‬
َ ‫ه ْي‬ َ ‫و‬
َ ‫م‬ ِ ‫علَى إِ ْب َرا‬.
َ ‫ه ْي‬ َ

ِ ‫ل فِي ُقلُوبِ َنا‬


‫غَل‬ ْ َ ‫و ََل ت‬
َ ‫ج‬
ْ ‫ع‬ َ ‫ان‬
ِ ‫م‬ ِ ْ ِ‫سبَ ُقونَا ب‬
َ ‫اِلي‬ َ ‫ين‬
َ ‫ذ‬ِ َّ‫وانِ َنا ال‬ ْ ‫ِل‬
َ ‫خ‬ ِِ‫و‬ ْ ‫َربَّ َنا‬
َ ‫اغ ِف ْر لَ َنا‬

ٌ ‫حي‬
‫م‬ ٌ ‫ك َر ُؤ‬
ِ ‫وف َّر‬ َ َّ‫م ُنوا َربَّ َنا إِن‬
َ ‫ين آ‬
َ ‫ذ‬ِ َّ‫لِل‬
‫حي َ‬
‫ْن‬ ‫خي ُْر ال َ‬
‫فات ِ ِ‬ ‫وأَ ْن َ‬
‫ت َ‬ ‫ق َ‬ ‫م َنا بِال َ‬
‫ح ِ‬ ‫ْن َ‬
‫ق ْو ِ‬ ‫وبَي َ‬
‫ح بَ ْي َن َنا َ‬ ‫م ْ‬
‫اف َت ْ‬ ‫اَللَّ ُه َّ‬

‫م َت َ‬
‫قبََّل‬ ‫مَل ُ‬ ‫و َ‬
‫ع َ‬ ‫ع ْلما نَافِعا َ‬
‫و ِر ْزقا طَ ِيبا َ‬ ‫سأَلُ َ‬
‫ك ِ‬ ‫اَلل َّ ُه َّ‬
‫م إِنَّا نَ ْ‬

‫اب َّ‬
‫النا ِر‬ ‫ع َذ َ‬
‫وقِ َنا َ‬
‫س َنة َ‬
‫ح َ‬
‫خ َر ِة َ‬ ‫وفِي ْ‬
‫اْل ِ‬ ‫س َنة َ‬
‫ح َ‬ ‫َربَّ َنا آتِ َنا فِي ُّ‬
‫الد ْنيَا َ‬

‫ان إِلَى‬
‫س ٍ‬‫ح َ‬ ‫ع ُه ْ‬
‫م بِ ِإ ْ‬ ‫ن تَ ِب َ‬
‫م ْ‬
‫وصلى هللا على نبينا محمد وعلى آله وصحبه و َ‬

‫م الد ْين‬
‫‪.‬يَ ْو ِ‬

‫عالَ ِ‬
‫مي َ‬
‫ْن‬ ‫م ُد هلل َربِ ْ‬
‫ال َ‬ ‫ح ْ‬ ‫ن ْ‬
‫ال َ‬ ‫وانَا أَ ِ‬ ‫د ْ‬
‫ع َ‬ ‫خ ُر َ‬ ‫َ‬
‫وآ ِ‬

Anda mungkin juga menyukai